Anda di halaman 1dari 7

Volume 19, No.

2, Mei 2019 p-ISSN 1410-9794


e-ISSN 2597-792X

Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan dan


Dukungan Akademik Terhadap Niat
Kewirausahaan Mahasiswa
Ahmad Rifqy Alfiyan1, M.Qomaruddin2, Doni Purnama Alamsyah3
1
STMIK Nusa Mandiri, alfian7alfarisi@gmail.com
2
STMIK Nusa Mandiri, qomaruddin.mqn@bsi.ac.id
3
Universitas BSI, doni.purnama.alamsyah@gmail.com

Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pendidikan kewirausahaan


dan dukungan akademik terhadap niat kewirausahaan mahasiswa. Data dari 74 mahasiswa
Institut Bisnis dan Multimedia ‘asmi’ digunakan untuk menguji model hipotesis. Penelitian
menggunakan teknik saturation sampling dan pengumpulan data dengan kuisioner. Teknik
analisis data menggunakan regresi linear berganda. Hasilnya menunjukkan bahwa
pendidikan kewirausahaan dan dukungan akademik berpengaruh positif dan signifikan
terhadap niat kewirausahaan mahasiswa, baik secara parsial maupun simultan. Hasil
penelitian ini memiliki implikasi praktis dengan temuan bahwa pendidikan kewirausahaan
merupakan variabel explanatory yang berguna di Indonesia. Selain itu, implikasi manajerial
atas hasil penelitian menyarankan pada lembaga pendidikan untuk mempertimbangkan
pendidikan kewirausahaan dan dukungan akademik sebagai faktor yang cukup penting untuk
mendorong minat mahasiswa dalam berwirausaha.
Kata Kunci: Dukungan Akademik, Entrepreneurial Intention, Entrepreneurship Education.

Abstract - This study aims to analyze the effect of entrepreneurship education and academic
support on students' entrepreneurial intentions. Data from 74 students of the Business and
Multimedia Institute "asmi" were used to test the hypothesis model. The study used saturation
sampling techniques and data collection with questionnaires. The data analysis technique
uses multiple linear regression. The results show that entrepreneurship education and
academic support have a positive and significant effect on students' entrepreneurial
intentions, both partially and simultaneously. The results of this study have practical
implications with the finding that entrepreneurial education is an explanatory variable that is
useful in Indonesia. In addition, the managerial implications of the results of the study
suggest that educational institutions to consider entrepreneurship education and academic
support are important factors to encourage student interest in entrepreneurship.
Keywords: Academic Support, Entrepreneurial Intention, Entrepreneurship Education.

Naskah diterima: 19 Jan 2019, direvisi: 27 April 2019, diterbitkan: 15 Mei 2019

Jurnal Kajian Ilmiah 175


Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
Volume 19, No. 2, Mei 2019 p-ISSN 1410-9794
e-ISSN 2597-792X

PENDAHULUAN setelah mereka lulus dari perguruan tinggi.


Masalah ketenagakerjaan, Pentingnya pendidikan kewirausahaan yang
pengangguran, dikalangan sarjana setelah diharapkan bisa memberikan ilmu
lulus dari universitas adalah sebuah pengetahuan kewirausahaan kepada
permasalahan yang harus segera diatasi untuk mahasiswa. Pendidikan kewirausahaan
menjadikan Negara Indonesia sebagai diharapkan dapat memberikan landasan
Negara terbesar di Asia, terutama dalam teoritis tentang konsep kewirausahaan,
bidang UMKM (Eleanora & Masri, 2018). membentuk pola pikir, sikap, dan perilaku
Dalam hal ini peranan akademik sangatlah seorang wirausahawan (Nursito & Nugroho,
penting dalam hal memfasilitasi dan 2013).
memberikan wadah bagi para mahasiswa, Institut Bisnis dan Multimedia ‘asmi’
karena tidaklah cukup hanya mengandalkan (IBM ‘asmi’) sebagai salah satu perguruan
langkah pemerintah untuk membuka banyak tinggi swasta ikut bertanggung jawab dalam
lapangan kerja baru sepertinya tidak banyak mendidik dan memberikan kemampuan
membantu mengurangi jumlah pengangguran berwirausaha serta memberikan motivasi
di Indonesia. Menurut data BPS terbaru bagi mahasiswa untuk berani memilih
2018, hampir 8% dari total 7 juta lebih berwirausaha sebagai karir mereka. Untuk itu
sarjana menganggur. Angka ini meningkat IBM ‘asmi’ telah membekali mahasiswanya
1,13% dari tahun 2017. Namun menurut untuk menjadi wirausaha dengan
Kemenristek Dikti, di tahun 2017 sarjana memberikan pendidikan kewirausahaan
pengangguran mencapai 8,8%. Jumlahnya melalui matakuliah kewirausahaan yang
mencapai lebih dari 630 ribu orang. diberikan pada mahasiswa Program Diploma
Pemimpin-pemimpin bangsa di masa 3 dan Strata 1. Melalui pembelajaran
depan berharap agar mahasiswa sebagai salah kewirausahaan ini, diharapkan agar
satu golongan elit masyarakat menjadi mahasiswa memiliki jiwa dan mental
pelopor untuk mengembangkan berwirausaha serta mampu menumbuhkan
kewirausahaan (Sasmita, 2018). Lapangan keinginan untuk menjadi wirausaha setelah
perkerjaan yang terbatas mengharuskan lulus. Oleh karena itu, maka penelitian ini
lulusan perguruan tinggi berani untuk bertujuan menguji pengaruh faktor
memulai. Terdapat 630 ribu lulusan pendidikan kewirausahaan dan dukungan
perguruan tinggi yang masih menganggur akademik terhadap niat kewirausahaan
dari total pengangguran 7,17 juta orang. mahasiswa IBM ‘asmi’, sehingga diharapkan
Berdasarkan masalah yang telah dipaparkan, dapat memberikan masukan berdasarkan
maka perguruan tinggi bertanggung jawab pengalaman bagi pengembangan
untuk mendidik dan memberikan pembelajaran pendidikan kewirausahaan
kemampuan berwirausaha kepada lulusannya yang lebih jelas dalam mendorong
dan memberikan motivasi agar berani munculnya lulusan-lulusan yang memilih
memilih berwirausaha sebagai karir mereka. untuk berkarir sebagai wirausaha.
Perguruan tinggi harus menerapkan sistem
pembelajaran kewirausahaan yang jelas LANDASAN TEORI
untuk membekali mahasiswa dengan ilmu Pendidikan Kewirausahaan
pengetahuan yang bertujuan mendorong Pendidikan kewirausahaan adalah
semangat mahasiswa untuk memilih ilmu yang mempelajari nilai, kemampuan
berwirausaha (Yohnson Yohnson, 2003). dan perilaku dalam menghadapi berbagai
Permasalahannya bagaimana cara tantangan hidup. Pengajaran pendidikan
untuk menumbuhkan motivasi berwirausaha kewirausahaan sebagai suatu disiplin ilmu
yang efektif pada mahasiswa dan faktor- karena memiliki badan pengetahuan yang
faktor apa saja yang mempengaruhi niat utuh dan nyata, memiliki dua konsep yaitu
mahasiswa untuk memilih karir berwirausaha venture start-up dan venture growth serta

Jurnal Kajian Ilmiah 176


Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
Volume 19, No. 2, Mei 2019 p-ISSN 1410-9794
e-ISSN 2597-792X

memiliki objek tersendiri yaitu kemampuan sukses berwirausaha (memulai usaha mereka
menciptakan sesuatu (Suryana, 2006). Secara sendiri); Secara aktif mendorong seseorang
langsung, pendidikan kewirausahaan dapat untuk mengeluarkan ide-ide mereka sendiri
mengubah pola pikir, sikap, dan perilaku di kampus; Bertemu dengan banyak orang di
pada seseorang untuk menjadi wirausaha kampus, yang memiliki ide bagus untuk
yang mengarahkan untuk memilih memulai usaha baru (berwirausaha);
berwirausaha sebagai pilihan karir (Lestari, ketersediaan dukungan infrastruktur yang
2012). baik untuk praktek pendirian usaha baru.
Faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap pendidikan kewirausahaan adalah: Niat Kewirausahaan (Entrepreneurial
Pembentukan pola pikir mahasiswa untuk Intention)
menjadi seorang wirausahawan Minat berwirausaha dalam penelitian
(entrepreneur) sejati; Pembentukan sikap ini didefinisikan sebagai suatu keadaan
mahasiswa untuk menjadi seorang dimana dalam pikiran mahasiswa IBM ‘asmi’
wirausahawan (entrepreneur) sejati; ada keinginan untuk menciptakan dan
Pembentukan perilaku mahasiswa untuk menjalankan suatu usaha. Mengasumsikan
menjadi seorang wirausahawan minat sebagai faktor emosional yang dapat
(entrepreneur) sejati (Lestari, 2012). mempengaruhi perilaku dan menunjukan
Pengukuran variabel pendidikan keinginan seseorang untuk mencoba
kewirausahaan dapat dilakukan dengan melakukan sesuatu yang telah direncanakan
beberapa indikator yaitu: pendidikan (Ghozali, 2016). Minat merupakan wadah
kewirausahaan menumbuhkan minat untuk pengaruh berbagai faktor-faktor motivasi
berwirausaha; pendidikan kewirausahaan yang mempengaruhi suatu perilaku. Minat
dapat menambah ilmu dalam bidang juga dapat menunjukkan seberapa keras
wirausaha; pendidikan kewirausahaan seseorang berani mencoba, minat
menumbuhkan kesadaran adanya peluang menunjukkan seberapa besar keinginan yang
bisnis (Bukirom, Indradi, & Martono, 2014). direncanakan seseorang untuk dilakukannya
dan minat adalah paling dekat berhubungan
Dukungan Akademik dengan perilaku selanjutnya (Lestari, 2012).
Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun
1999, kebebasan akademik adalah kebebasan METODE
yang dimiliki dari setiap anggota sivitas Populasi dalam penelitian ini adalah
akademika dalam melaksanakan kegiatan mahasiswa Program Diploma 3 Manajemen
yang terkait dengan pendidikan dan Administrasi semester lima reguler dan Strata
pengembangan ilmu pengetahuan dan 1 Administrasi Bisnis semester lima dan
teknologi secara bertanggung. Kebebasan tujuh kelas reguler malam IBM ‘asmi’
akademik merupakan implementasi bentuk matakuliah entrepreneurship semester ganjil
dalam dukungan akademik kepada tahun 2018/2019 yang berjumlah 74 orang.
mahasiswa. Faktor-faktor yang berpengaruh Adapun alasan pemilihan populasi
terhadap dukungan akademik: Dukungan adalah bahwa mahasiswa tersebut sudah
untuk memulai usaha sendiri; Dorongan mengikuti matakuliah kewirausahaan. Selain
untuk mengeluarkan ide-ide; ketersediaan itu mahasiswa Program Diploma 3
dukungan infrastruktur yang baik untuk Manajemen Administrasi dan Strata 1
praktek pendirian usaha (Autio, H. Keeley, Administrasi Bisnis kelas reguler malam
Klofsten, G. C. Parker, & Hay, 2001). IBM ‘asmi’ sebagian besar belum bekerja
Indikator dukungan akademik menggunakan secara tetap. Teknik sampling yang
skala dari (Autio et al., 2001) dalam digunakan adalah saturation sampling yaitu
(AKYOL & GURBUZ, 2008) yaitu: berusaha untuk mendapatkan data dari
Mengetahui beberapa orang di kampus yang seluruh anggota populasi yang ada.

Jurnal Kajian Ilmiah 177


Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
Volume 19, No. 2, Mei 2019 p-ISSN 1410-9794
e-ISSN 2597-792X

Data primer diperoleh dengan


menggunakan kuesioner, yang terbagi dalam
3 bagian: pendidikan kewirausahaan,
dukungan akademik dan niat kewirausahaan.
Dalam pengukuran variabel pendidikan
kewirausahaan, responden diminta untuk
menjawab 3 item pernyataan yang diadopsi
dari (Bukirom et al., 2014) terkait dengan
pendidikan kewirausahaan yang pernah
dijalaninya, variabel dukungan akademik
diukur dengan skala dari (Autio et al., 2001)
dalam (AKYOL & GURBUZ, 2008) yang
terdiri dari 4 item pernyataan, untuk
mengukur variabel niat kewirausahaan
(entrepreneurial intention), responden Gambar 1 Uji Normalitas
diminta menentukan tingkat keinginan untuk
mendirikan usaha sendiri setelah lulus Dari diagram histogram tersebut,
dengan 3 item pernyataan yang diadopsi dari dapat dilihat bahwa diagram membentuk
(Gerry, Marques, & Nogueira, 2008), yang kurva normal dan sebagian besar bar/batang
menunjukkan tingkat intensi mereka untuk berada di bawah kurva. Maka dapat
berwirausaha. Secara keseluruhan, semua disimpulkan bahwa variabel-variabel yang
variabel diukur dengan menggunakan Likert diuji terdistribusi secara normal di dalam
scale. pengujian Normalitas.
Beberapa hipotesis yang akan diuji
dalam penelitian ini: Pendidikan Uji Multikolinearitas
kewirausahaan berpengaruh terhadap niat Pada Uji Multikolinearitas ini, akan
kewirausahaan mahasiswa, dukungan digunakan 2 pengujian yang berdasarkan
akademik berpengaruh terhadap niat Tabel Correlations dan Tabel Coefficients,
kewirausahaan mahasiswa, pendidikan untuk menentukan ada atau tidaknya gejala
kewirausahaan dan dukungan akademik Multikolinearitas yang terjadi dari penelitian
secara bersama-sama berpengaruh terhadap ini.
niat kewirausahaan mahasiswa. Penelitian ini
juga akan melakukan uji terhadap Tabel 1. Correlations
penyimpangan asumsi klasik yaitu: uji Correlations
normalitas, uji multikolinearitas dan uji Y X1 X2
heterokesdastisitas. Pearson Y 1,000 -,400 -,193
Correlation X1 -,400 1,000 -,183
PEMBAHASAN X2 -,193 -,183 1,000
Hasil Pengujian Asumsi Klasik Sig. (1-tailed) Y . ,000 ,050
Uji Normalitas X1 ,000 . ,059
Untuk memastikan data yang diuji X2 ,050 ,059 .
N Y 74 74 74
terdistribusi dengan normal, maka dilakukan
pengujian Normalitas. Adapun dalam X1 74 74 74
X2 74 74 74
pengujian ini menggunakan atau berdasarkan
diagram histogram.
Berdasarkan tabel correlations
tersebut, diketahui bahwa nilai correlation
(r) dari variabel X1 = -0,183 dan nilai
correlation (r) dari variabel X2 = -0,193,

Jurnal Kajian Ilmiah 178


Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
Volume 19, No. 2, Mei 2019 p-ISSN 1410-9794
e-ISSN 2597-792X

yang nilai-nilai tersebut berdasarkan tabel


representasi koefien korelasi, r (X1) < 0,8 Berdasarkan grafik tersebut, tidak adanya
dan r (X2) <0,8. Dapat disimpulkan tidak pola yang terbentuk, dan penyebaran titik-
terdeteksi adanya gejala Multikolinearitas. titik menyebar di bagian atas dan bagian
bawah pada titik sumbu Y. Dapat
Tabel 2. Coefficient disimpulkan tidak ada gangguan asumsi
Coefficientsa Heteroskedastisitas.
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std. Hasil Pengujian Hipotesis
Model B Error Beta t Sig. Penelitian ini menggunakan analisis
1 (Constant) 7,951 ,788 10,090 ,000 regresi linier berganda. Pengujian hipotesis
X1 -,461 ,108 -,450 -4,258 ,000
pada penelitian ini menggunakan program
X2 -,298 ,114 -,276 -2,607 ,011 aplikasi SPSS 22.

Berdasarkan tabel coefficients Tabel 3. Model Summary


tersebut dapat ditentukan bahwa nilai Model Summaryb
Standard Error dari variabel X1 sebesar
0,108 dan nilai Standard Error dari variabel
Std. Error
X2 sebesar 0,114. Karenga nilai Standard R Adjusted of the
Error variabel X1 < 1 dan nilai Standard Model R Square R Square Estimate
Error variabel X2 < 1, maka dapat 1 ,781a ,609 ,568 ,13530
disimpulkan bahwa tidak terdeteksi adanya
gejala Multikolinearitas yang terjadi. Berdasarkan tabel Model Summary
Kesimpulannya, dari 2 pengujian tersebut tersebut, menjelaskan besarnya nilai korelasi
dapat dikatakan bahwa tidak terdapat / hubungan (R) yaitu sebesar 0,781 dan
masalah Multikoliniearitas yang terjadi, dan dijelaskan besarnya prosentase pengaruh
dapat dikatakan Reliable, handal, serta kebal variabel bebas terhadap variabel terikat yang
terhadap perubahan-perubahan yang terjadi disebut koefisien penentu (determinasi) yang
pada variabel lainnya di dalam model regresi merupakan hasil dari penguadratan R. Dari
berganda. output tersebut diperoleh koefisien penentu
(R2) sebesar 0,609 atau 60,9%. yang
Uji Heteroskesdastisitas mengandung pengertian bahwa pengaruh
Pada pengujian Heteroskedastisitas variabel pengaruh pendidikan kewiraushaan
menggunakan metode grafik Scatter Plot. (X1) dan dukungan akademik (X2) terhadap
variabel niat kewirausahaan mahasiswa (Y)
adalah sebesar 86,47%, sisanya adalah
faktor-faktor yang belum diteliti.
Selanjutnya untuk mengetahui
berpengaruh tidaknya variabel indepen
terhadap dependen di representasikan pada
tabel Anova.

Gambar 2. Uji Heteroskesdastisitas

Jurnal Kajian Ilmiah 179


Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
Volume 19, No. 2, Mei 2019 p-ISSN 1410-9794
e-ISSN 2597-792X

Tabel 4. Anova
ANOVAa PENUTUP
Berdasarkan hasil analisis dan
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig. pengolahan data, dapat disimpulkan bahwa
1 Regression 1,885 7 ,269 14,708 ,000b pendidikan kewirausahaan dan dukungan
akademik berpengaruh positif dan signifikan
terhadap niat kewirausahaan mahasiswa
Residual 1,208 66 ,018 secara parsial maupun secara simultan. Hasil
ini memiliki implikasi praktis dengan temuan
Total 3,093 73 bahwa pendidikan kewirausahaan merupakan
variabel yang berguna di Indonesia. Hasil
penelitian ini juga memperkuat pentingnya
Berdasarkan tabel Anova nilai sig. dukungan bagi mahasiswa di lingkungan
tertera sebesar 0,000 dapat disimpulkan perguruan tinggi. Dukungan akademik yang
bahwa variabel X1 dan X2 berpengaruh tinggi dapat menumbuhkan motivasi
secara bersamaan terhadap Y. Hal ini dengan berwirausaha yang efektif di kalangan
mengikuti taraf sig. 0,05 sebagai nilai cut off mahasiswa sehingga diharapkan dapat
dari nilai signifikansi. mendorong munculnya lulusan yang memilih
untuk berkarir sebagai wirausaha dan dalam
Analisis Pengaruh Pendidikan jangka panjang diharapkan akan dapat
Kewirausahaan dan Dukungan Akademik memecahkan permasalahan ketenagakerjaan
Terhadap Niat Kewirausahaan Mahasiswa di Indonesia.
Penelitian ini masih memiliki
Hasil dari pengujian ini menunjukkan kelemahan karena adanya beberapa
bahwa, pendidikan kewirausahaan dan keterbatasan, antara lain karena penelitian ini
dukungan akademik berpengaruh positif dan hanya dilakukan pada lokasi penelitian yang
signifikan terhadap niat kewirausahaan terbatas. Oleh karena itu ada beberapa
mahasiswa secara parsial maupun secara pengembangan yang dapat dilakukan dalam
simultan. Hasil ini memiliki implikasi praktis penelitian-penelitian selanjutnya antara lain
dengan temuan bahwa pendidikan masih perlu dilakukan penelitian pada aspek
kewirausahaan merupakan variabel yang yang sama pada sampel yang berbeda untuk
berguna di Indonesia. Lembaga pendidikan mengetahui konsistensi hasil penelitian ini.
di Indonesia dapat mempertimbangkan Selain itu dapat dilakukan uji ulang
pendidikan kewirausahaan sebagai penelitian ini dengan menambahkan variabel-
pembelajaran untuk mendidik dan variabel lain yang berpengaruh dan belum
memberikan kemampuan berwirausaha digunakan dalam penelitian ini atau dengan
kepada para lulusan dan dapat memberikan menggunakan metode yang berbeda untuk
motivasi untuk berani memilih berwirausaha memperoleh pemahaman yang lebih baik dan
sebagai karir nantinya. Hasil pengujian ini hasil yang lebih akurat.
juga memperkuat pentingnya dukungan bagi
mahasiswa di lingkungan perguruan tinggi. DAFTAR PUSTAKA
Dukungan akademik yang tinggi Akyol, S., & Gurbuz, G. (2008).
dapat menumbuhkan motivasi berwirausaha Entrepreneurial Intentions Of Young
yang efektif di kalangan mahasiswa, Educated Public In Turkey. Journal of
sehingga diharapkan dapat mendorong Global Strategic Management.
munculnya lulusan yang berani untuk https://doi.org/10.20460/JGSM.200821
memilih karir sebagai wirausaha dan dapat 8486
memecahkan permasalahan ketenagakerjaan Autio, E., H. Keeley, R., Klofsten, M., G. C.
di Indonesia. Parker, G., & Hay, M. (2001).

Jurnal Kajian Ilmiah 180


Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
Volume 19, No. 2, Mei 2019 p-ISSN 1410-9794
e-ISSN 2597-792X

Entrepreneurial Intent among Students Menjadi Young Entrepreneurs (Seri


in Scandinavia and in the USA. Penelitian Kewirausahaan). Jurnal
Enterprise and Innovation Manajemen Dan Kewirausahaan.
Management Studies.
https://doi.org/10.1080/1463244011009
4632
Bukirom, Indradi, H., & Martono. (2014).
Pengaruh Pendidikan Berwirausaha
dan Motivasi Berwirausaha terhadap
Pembentukan Jiwa Berwirausaha
Mahasiswa. Media Ekonomi Dan
Manajemen.
Eleanora, F. N., & Masri, E. (2018). Tinjauan
Yuridis Pembinaan Anak di Lembaga
Pembinaan Khusus Anak (LPKA)
Tangerang. Jurnal Kajian
Ilmiah, 18(3), 215-230.
Gerry, C., Marques, C. S., & Nogueira, F.
(2008). Tracking student
entrepreneurial potential: Personal
attributes and the propensity for
business start-ups after graduation in a
Portuguese university. Problems and
Perspectives in Management.
Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Program IBM dan
SPSS 21. In Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Pogram iIBM
SPSS 21.
https://doi.org/10.1016/j.tsf.2010.09.04
0
Lestari, R. B. (2012). Pengaruh Pendidikan
Kewirausahaan terhadap Minat
Berwirausaha Mahasiswa di STIE
MDP, STMIK MDP, dan STIE MUSI.
Forum Bisnis Dan Kewirausahaan
Jurnal Ilmiah STIE MDP Hal -112.
https://doi.org/10.1007/b96922
Nursito, S., & Nugroho, A. J. S. (2013).
Analisis Pengaruh Interaksi
Pengetahuan Kewirausahaan dan
Efikasi Diri Terhadap Intensi
Wirausaha. Kiat Bisnis.
Sasmita, N. O. (2018). Validitas Children
Behavior Questionnaire (CBQ) di
Penjaringan Jakarta Utara. Jurnal
Kajian Ilmiah, 18(3), 268-277.
Yohnson Yohnson. (2003). Peranan
Universitas Dalam Memotivasi Sarjana

Jurnal Kajian Ilmiah 181


Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Anda mungkin juga menyukai