Anda di halaman 1dari 3

1.

1 Pengkajian

Model community as partner terdapat dua komponen utama yaitu roda pengkajian
komunitas dan proses keperawatan. Roda pengkajian komunitas terdiri(1) inti komunitas
(the community core), (2) subsistem komunitas (the community subsystems), dan (3)
persepsi (perception). Model ini lebih berfokus pada perawatan kesehatan masyarakat yang
merupakan praktek, keilmuan, dan metodenya melibatkan masyarakat untuk berpartisipasi
penuh dalam meningkatkan kesehatannya.

1. Data inti
a. Demografi
Variabel yang dapat dikaji adalah jumlah bayi, dan anak baik laki-laki maupun
perempuan. Data diperoleh melalui. Puskesmas atau kelurahan berupa laporan
tahunan atau rekapitulasi jumlah kunjungan pasien yang berobat.
b. Statistik vital
Data statistik vital yang dapat dikaji adalah jumlah angka kesakitan dan angka
kematian bayi, dan anak . Angka kesakitan dan kematian tersebut diperoleh dari
penelusuran data sekunder baik dari Puskesmas atau Kelurahan.
c. Karakteristik penduduk

Variabel karakteristik penduduk meliputi :


a. Fisik : jenis keluhan yang dialami oleh warga terkait anaknya. Perawat
mengobservasi ketika ada program posyandu.
b. Psikologis : efek psikologis terhadap anak maupun orang tua yaitu berupa
kesedihan karena anaknya berisiko tidak bisa bermain dengan anak-anak sebaya
lainnya dan pertumbuhan anak pun akan terhambat atau sulit untuk berkembang.
c. Sosial : sikap masyarakat terhadap adanya kasus penyakit masih acuh dan tidak
memberikan tanggapan berupa bantuan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan,
namun orang tua membawa anak ke posyandu rutin untuk ditimbang.
d. Perilaku :  seperti pola makan yang kurang baik mungkin mempengaruhi penyebab
anak mengalami gizi kurang, diare dan penyakit lainnya, terlebih banyak orang tua
yang kurang mampu dalam hal ekonomi.
2. Sub sistem
a. Lingkungan fisik
Lingkungan fisik yang kurang bersih akan menambah dampak buruk terhadap
penurunan daya tahan tubuh sehingga rentan terkena penyakit, selain faktor untuk
menjamin mendapatkan makanan yang sehat akan sulit didapat, selain itu kerentanan
terhadap vektor penyakit menjadi salah satu tingginya risiko peningkatan kejadian
sakit diwilayah tersebut.
b. Sistem kesehatan
Jarak antara desa dengan puskesmas tidak terlalu jauh yaitu hanya 1 km, desa
tersebut memiliki 1 posyandu dalam 1 RW dan aktif melaksanakan program kerja
yang dilaksanakan 1 bulan sekali, namun untuk ketersedian posbindu belum ada.
c. Ekonomi
Pekerjaan yang dominan diwilayah tersebut yaitu buruh, petani,dan lainnya yang
berpenghasilan bervariasi untuk setiap keluarga.
d. Keamanan dan transportasi
Wilayah tersebut memiliki mobil yang disediakan oleh pemberi bantuan untuk
dimaanfaatkan oleh masyarakat dalam hal memfasilitasi masyarakat untuk
mempermudah akses mendapatkan layanan kesehatan.

Variabel keamanan meliputi jenis dan tipe pelayanan keamanan yang ada, tingkat
kenyamanan dan keamanan penduduk serta jenis dan tipe gangguan keamanan yang
ada.

a. Kebijakan dan pemerintahan


Jenis kebijakan yang sedang diberlakukan, kegiatan promosi kesehatan yang sudah
dilakukan, kebijakan terhadap kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan, serta
adanya partisipasi masyarakat dalam
b. Komunikasi
Komunikasi meliputi jenis dan tipe komunikasi yang digunakan penduduk,
khususnya komunikasi formal dan informal yang digunakan dalam keluarga. Jenis
bahasa yang digunakan terutama dalam penyampaian informasi kesehatan gizi, daya
dukung keluarga terhadap balita yang sakit.
c. Pendidikan
Pendidikan sebagai sub sistem meliputi tingkat pengetahuan penduduk tentang
pengertian tentang penyakit balita yang dihadapi, bahaya dan dampaknya, cara
mengatasi, bagaimana cara perawatan ,serta cara mencegahnya. Mayoritas penduduk
berpendidikan rendah yaitu SD bahkan tidak sekolah.
d. Rekreasi
Yang perlu dikaji adalah jenis dan tipe sarana rekreasi yang ada, tingkat partisipasi
atau kemanfaatan dari sarana rekreasi serta jaminan keamanan dari sarana rekreasi
yang ada.
3. Persepsi
Persepsi masyarakat dan keluarga terhadap suatu penyakit balita masih acuh,
mungkin dipengaruhi rendahnya tingkat pendidikan masyarakat ataupun kurangnya
pengetahuan kesehatan mengenai suatu penyakit

1.2 Analisa
Analisa data adalah kemampuan untuk mengaitkan data dan menghubungkan data dengan
kemampuan kognitif yang dimiliki, sehingga dapat diketahui kesenjangan atau masalah
yang dihadapi oleh balita. Tujuan analisa data:
a. Menetapkan kebutuhan bayi, dan anak
b. Menetapkan kekuatan.
c. Mengidentifikasi pola respon bayi, dan anak
d. Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai