Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Hiperbilirubin
Sasaran : Keluarga
Hari/tanggal : Kamis, 12 April 2021
Waktu : Pagi
Tempat : Rumah
Materi : Terlampir

1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 60 menit diharapkan dapat menambah
pengetahuan tentang hiperbilirubin
b. Tujuan Khusus
- Menjelaskan definisi hiperbilirubin
- Menyebutkan etiologi hiperbilirubin
- Menyebutkan tanda dan gejala hiperbilirubin
- Menjelaskan penatalaksaan hiperbilurubin
2. Sub Pokok Bahasan
- Menjelaskan definisi hiperbilirubin
- Menyebutkan etiologi hiperbilirubin
- Menyebutkan tanda dan gejala hiperbilirubin
- Menjelaskan penatalaksaan hiperbilurubin
3. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Respon
1. 10 menit Pembukaan
1. Salam 1. Menjawab salam
2. Meperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan
memperhatikan
3. Menyampaikan tujuan penyuluhan
3. Mendengarkan dan
memperhatikan
2. 40 menit Penyampaian materi
1. Menjelaskan definisi hiperbilirubin 1. Mendengarkan dan
memperhatikan
2. Menyebutkan etiologi hiperbilirubin
2. Mendengarkan dan
3. Menyebutkan tanda dan gejala
memperhatikan
hiperbilirubin
3. Mendengarkan dan
4. Menjelaskan penataksanaan hiperbilirubin
memperhatikan
4. Mendengarkan dan
memperhatikan
3. 10 menit Penutup
1. Menyampaikan secara singkat tentang 1. Mendengarkan
materi yang telah disampaikan secara
bersama-sama
2. Menjawab
2. Mengevaluasi tentang materi yang telah
disampaikan dengan tanya jawab
3. Menutup pertemuan dan mengucapkan 3. Menjawab salam
salam

4. Metode
Diskusi
5. Alat bantu
Leaflet
6. Evaluasi
Pertanyaan
1. Apakah definisi hiperbilirubin
2. Apa saja penyebab hiperbilirubin
3. Tanda gejala apa saja yang muncul pada bayi dengan hiperbilirubin
4. Bagaimana penatalaksanaan hiperbilirubin
MATERI PENYULUHAN
A. DEFINISI
B. ETIOLOGI
1. Peningkatan produksi
a. Hemolisis, misal pada Inkompatibilitas yang terjadi bila terdapat
ketidaksesuaian golongan darah dan anak pada penggolongan
Rhesus dan ABO
b. Pendarahan tertutup misalnya pada trauma kelahiran
c. Ikatan Bilirubin dengan protein tergantung seperti gangguan
metabolic yang terdapat pada bayi Hipoksia atau Asidosis
d. Defisiensi G6PD ( Glukosa 6 Phospat Dehidrogenase ).
e. Ikterius ASI yang disebabkan oleh dikeluarkannya pregnan 3
(alfa), 20 (beta), diol (steroid)
f. Kurangnya Enzim Glukoronil Transeferase, sehingga kadar
bilirubin indirek meningkat misalnya pada berat badan lahir
rendah
g. Kelainan kongenital ( Rotor Sindrome) dan Dubin
Hiperbilirubinemia
2. Gangguan transportasi akibat penurunan kapasitas pengangkutan
misalnya pada Hiperbilirubinemia atau karena pengaruh obat-obatan
tertentu misalnya Sulfadiasine.
3. Gangguan fungsi hati yang disebabkan oleh beberapa
mikroorganisme atau toksin yang dapat langsung merusak sel hati
dan darah merah seperti infeksi, Toksoplasmosis, Siphilis
4. Gangguan ekskresi yang terjadi intra atau ekstra Heptik
5. Peningkatan sirkulasi Enterohepatik misalnya pada Ileus Obstruksi

C. TANDA DAN GEJALA


Tanda dan gejala yang jelas pada anak yang menderita hiperbilirubin
adalah:
1. Tampak ikterus pada sklera, kuku atau kulit dan membran mukosa
2. Jaundice yang tampak dalam 24 jam pertama disebabkan oleh
penyakit homolitik pada bayi baru lahir, sepsis, atau ibu dengan
diabetik atau infeksi
3. Jaundice yang tampak padahari ke dua atau hari ke tiga, dan
mencapai puncak pada hari ke tiga sampai hari ke empat dan
menurun pada hari kelima sampai hari ke tujuh yang biasanya
merupakan jaundice fisiologis
4. Ikterus adalah akibat pengendapan bilirubin indirek pada kulit yang
cenderung tampak kuning terang atau orange, ikterus pada tipe
obstruksi ( bilirubin direk) kulit tampak berwarna kuning kehijauan
atau keruh. Perbedaan ini hanya dapat dilihat pada ikterus yang berat.
5. Muntah, anoksia, fatigue, warna urin gelap dan warna tinja pucat,
seperti dempul
6. Parut membuncit dan pembesaran hati
7. Pada permulaan tidak jelas, yang tampak mata berputar-putar
8. Letargik (lemas), kejang, tidak mau menghisap
9. Dapat tuli, gangguan bicara dan rerardasi mental
10. Bila bayi hidup pada umur lebih lanjut dapat disertai spasme otot,
episototonus, kejang, stenosis yang disertaai ketegangan otot.

D. PENATALAKSANAAN
1. Tindakan umum
a. Memeriksa golongan dara ibu ( Rh, ABO) pada waktu hamil
mencegah trauma lahir, pemberian obat pada ibu hamil atau
bayi baru lahir yang dapat menimbulkan ikhterus, infeksi dan
dehidrasi.
b. Pemberian makanan dini dengan jumlah cairan dan kalori
yang sesuia dengan kebutuhan bayi baru lahir
c. Imunisasi yang cukup baik di tempat rawat.
Berdasarkan pada penyebabnya, maka manejemen bayi
dengan Hiperbilirubinemia. Pengobatan mempunyai tujuan :
a. Menghilangkan Anemia
b. Menghilangkan Antibodi Maternal dan Eritrosit
Tersensitisasi
c. Meningkatkan badan serum albumin
d. Menurunkan serum bilirubin
Metode therapi pada Hiperbilirubinemia meliputi
:Fototerapi, Transfusi pengganti, Infus Albumin dan
Therapi obat.
1. Fototherapi
Fototherapi dapat digunakan sendiri atau dikombinasi
dengan Tranfusi pengganti untuk menurunkan
Bilirubin. Memaparkan neonatus pada cahaya dengan
intensitas yang tinggi akan menurunkan Bilirubin
dalam kulit. fototherapi menurunkan kadar bilirubin
dengan cara memfasilitasi eksresi Biliar Bilirubin tak
terkonjugasi. Hal ini terjadi jika cahaya yang diabsorsi
jaringan mengubah Bilirubin tak terkojugasi menjadi
dua isomer yang disebut Fotobilirubin.
2. Tranfusi pengganti/ tukar

Anda mungkin juga menyukai