Kode Etik Keperawatan
Kode Etik Keperawatan
TUGAS 1
Tanggung jawab inti yang dimiliki oleh seorang perawat yaitu mencegah timbulnya
penyakit, meningkatkan kesehatan, mengurangi penderitaan serta memelihara kesehatan.
Untuk bisa mengerjakan tanggung jawab tersebut, maka Seorang perawat wajib yakin
bahwa:
Seorang perawat tentunya memiliki peranan yang sangat penting pada saat melaksanakan
dan menentukan standar praktek perawat guna memperoleh hal yang diharapkan
berdasarkan standar pendidikan yang sudah ditempuh. Seorang perawat bisa melakukan
pengembangan dan update ilmu pengetahuan yang dimilikinya secara aktif guna bisa
menopang peran dan profesinya pada sejumlah kondisi tertentu. Seorang perawat
merupakan anggota dari profesi sehingga setiap saat bisa mempertahankan sikap
berdasarkan dengan standar profesi keperawatan yang dimilikinya
Perawat bisa menopang interaksi kerjasama dengan teman sejawat, termasuk adalah
dengan tenaga keperawatan dan tenaga profesi yang lainnya di lingkungan keperawatan.
Seorang perawat bisa menjamin dan melindungi seseorang ketika dalam proses perawatan
merasa terancam.
Seorang perawat bisa berperan penting dan memiliki peranan yang cukup besar pada saat
Melaksanakan pendidikan keperawatan serta menentukan pelaksanaan standar praktek
keperawatan. Seorang perawat tentunya harus berperan aktif di dalam proses
pengembangan ilmu pengetahuan disaat menopang Pelaksanaan Praktek Keperawatan
secara profesional. Seorang perawat merupakan anggota profesi yang memiliki partisipasi
pada saat memelihara kestabilan ekonomi dan sosial berdasarkan situasi pelaksanaan
praktek keperawatan tersebut.
Praktek dan penerapan proses keperawatan harus dilakukan secara tepat dan benar yang
didukung dengan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan yang mengacu pada pedoman
standar asuhan keperawatan. Pengertian standar menurut Gillies (1994), adalah
pernyataan deskriptif tentang tingkat penampilan yang dipakai untuk menilai kualitas
struktur, proses, dan hasil. Sedangkan pengertian Standar Asuhan
Keperawatan merupakan penyataan kualitas yang diinginkan dan dapat dinilai
pemberian asuhan keperawatan terhadap pasien. Standar ini memberikan petunjuk kinerja
mana yang tidak sesuai atau tidak dapat diterima.
Manfaat penerapan proses keperawatan dalam asuhan keperawatan tersebut antara
lain dapat meningkatkan keterampilan teknis dan prosedur keperawatan yang ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan pasien. Juga untuk meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan dan otonomi dari perawat, disamping meningkatkan tanggung jawab dari
perawat atas tindakan serta mutu asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien. Penerapan
asuhan keperawatan juga bermanfaat untuk meningkatkan peran perawat dalam proses
perencanaan dan pengambilan keputusan atas hal yang berkaitan dengan perawatan pasien.
Tujuan utama standar memberikan kejelasan dan pedoman untuk mengidentifikasi ukuran
dan penilaian hasil akhir, dengan demikian standar dapat meningkatkan dan memfasilitasi
perbaikan dan pencapaian kualitas asuhan keperawatan. Kriteria kualitas asuhan
keperawatan mencakup : aman, akurasi, kontuinitas, efektif biaya, manusiawi dan
memberikan harapan yang sama tentang apa yang baik bagi perawat dan pasien. Standar
menjamin perawat mengambil keputusan yang layak dan wajar dan melaksanakan
intervensi intervensi yang aman dan akuntebel.
Dua kategori standar keperawatan yang diterima secara luas adalah standar of care atau
pertanyaan yang menguraikan level asuhan yang akan diterima oleh pasien dan standar of
practice atau harapan terhadap kinerja perawat dalam memberikan standar asuhan. Aktifitas
pemantauan dan evaluasi memastikan bahwa level perawatan pasien dan kinerja perawat
telah dicapai dengan baik. Dua macam kinerja ini di rancang untuk mendukung perawat dalam
praktek sehari-hari dengan menyediakan suatu sruktur untuk praktek tersebut dan
untuk membantu perawat dalam mengidentifikasi kontribusi keperawatan dalam
perawatan pasien.
Di Indonesia secara legal telah ditetapkan Standar Asuhan Keperawatan
(SAK) dan diberlakukan dan diterapkan di seluruh rumah sakit di Indonesia melalui SK
Direktorat Pelayanan Medik No. YM 00.03 .2.6.7637 tahun 1993 tentang berlakunya SAK di
rumah sakit.
Alasan diberlakukannya SAK yaitu sebagai salah satu kriteria asuhan profesional, tolok ukur
mutu asuhan keperawatan, salah satu dasar hukum asuhan profesional. Kemudian tujuan dari
diberlakukan SAK antara lain, secara umum untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan,
sedangkan secara khusus untuk mengetahui mutu asuhan keperawatan, mengetahui
kemampuan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan, meningkatkan tingkat kepuasan
pasien terhadap asuhan keperawatan, dan menurunkan biaya perawatan, serta
melindungi kepentingan pasien dan perawat.