Disusun Oleh:
Nama : Andi Anniza Qurrata Ainin Padjonga
NIM : E011181517
Prodi : Ilmu Administrasi Negara
Capaian Kinerja
Pada tahun tahun 2018 Kementerian melakukan bridging untuk dapat memetakan
Indikator Kinerja Utama (IKU) existing dengan Rancangan IKU 2020-2014 yang disusun
untuk mempertajam core business Kementerian PPN/Bappenas sebagai integrator
perencanaan pembangunan nasional. Selain itu rancangan IKU ke depan memperkuat peran
Kementerian PPN/Bappenas untuk melakukan sinkronisasi perencanaan dan penganggaran
serta pengendalian atas rencana pembangunan nasional yang telah ditetapkan. Pelaksanaan
reformasi birokrasi dan perbaikan dalam tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih
Tahun 2018, yang dibuktikan dengan diraihnya beberapa prestasi, yaitu:
Kementerian PPN/Bappenas pada Tahun 2018 memiliki alokasi anggaran sebesar Rp.
3.066,52 milyar bersumber dari Rupiah Murni (RM) sebesar Rp. 1.289,82 milyar dan
Pinjaman Hibah Luar Negeri (PHLN) sebesar Rp. 1.776,70 milyar yang terdiri dari Pinjaman
Luar Negeri (PLN) Rp. 163,39 milyar dan Hibah Luar Negeri (HLN) sebesar Rp. 1.613,31
milyar. Adapun realisasi penyerapan anggaran sebesar Rp. 2.498.690,19 milyar (81,48%)
terdiri dari RM sebesar Rp. 740,34 milyar (57,40%), dan PHLN sebesar Rp. 1.758,34 milyar
(98,97%) yang terdiri dari PLN sebesar Rp. 146,84 milyar (89,88%) dan HLN sebesar Rp.
1.611,49 milyar (99,89%). Secara rinci alokasi anggaran dan realisasi per program dapat
dilihat pada Tabel berikut:
Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pada tahun 2018 terdapat penurunan
realisasi anggaran sebesar 15,73% dari tahun sebelumnya hal tersebut dikarenakan:
1. Kegiatan BOT (Build Operate Transfer) sebesar Rp. 475 milyar tidak dapat
terserap karena menurut hasil Kajian Kementerian Keuangan belum perlu
dilakukan. Namun apabila tanpa kegiatan BOT, maka realisasi anggaran
Kementerian PPN/Bappenas mencapai 96,42%;
2. Adanya beberapa SPM yang mengalami penolakan dan tidak dapat diproses di
KPPN Jakarta II sebesar Rp. 10.981.891.580,- sehingga pencatatannya tidak dapat
dilakukan pada tahun 2018;
3. Adanya beberapa kegiatan Unit kerja belum dapat dilaksanakan secara optimal
disebabkan adanya keterkaitan dengan instansi lain
Langka-langka perbaikan