Anda di halaman 1dari 6

Tugas 1 Teori dan Kebijakan Pembangunan

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional

Disusun Oleh:
Nama : Andi Anniza Qurrata Ainin Padjonga
NIM : E011181517
Prodi : Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Universitas Hasanuddin
2021
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia
(Kemneterian PPN/Bappenas RI)

Laporan Kinerja Kementerian PPN/Bappenas Tahun 2018 merupakan gambaran


kinerja dari seluruh unit kerja di Kementerian PPN/Bappenas termasuk pengukuran dan
evaluasi serta hasil analisis terhadap kinerja pencapaian sasaran dan kegiatan yang telah
ditetapkan dan dilaksanakan selama tahun 2018. Laporan Kinerja ini juga menjelaskan
berkaitan dengan: (i) Perencanaan dan pengendalian yang dilakukan pada tahun 2018, (ii)
Capaian kinerja atas perencanaan dan pengendalian yang telah ditetapkan; serta (iii) Realisasi
anggaran yang dicapai dari masing-masing program/kegiatan sesuai dengan Perjanjian
Kinerja yang telah ditetapkan.

Capaian Kinerja

Secara umum capaian kinerja Kementerian PPN/Bappenas adalah sebagai berikut:

1. Capaian Keselarasan Perencanaan Pembangunan RKP 2019 melalui IKU


“Prosentase (%) keselarasan rencana pembangunan nasional dengan rencana kerja
Kementerian/Lembaga/ Daerah”, mencapai 99,91% dengan hasil rata-rata dari
IKU sebagai berikut:
a. Integrasi “% Keselarasan Muatan RKP dengan RPJMN 2015-2019” sebesar
100% dimana seluruh muatan RKP 2019 masih sesuai dengan sasaran RPJMN
2015-2019
b. Integrasi “% Keselarasan Muatan Rencana Kerja K/L dengan RKP 2019”
sebesar 99,74% dimana terdapat K/L yang tidak mendukung sasaran RKP
2019
c. Sinkronisasi “% Keselarasan muatan RKA K/L dengan RKP 2019” sebesar
100% dimana seluruh K/L telah menganggarkan seluruh rencana kerja yang
sesuai dengan sasaran RKP 2019
2. Rancangan Perpres RKP 2018, tercapai 100% dengan terbitnya Perpres Nomor 72
Tahun 2018 tentang RKP Tahun 2019;
3. Capaian Kinerja Pengendalian RKP 2018 melalui IKU “Prosentase (%)
rekomendasi pemantauan, evaluasi, dan pengendalian rencana pembangunan
nasional yang ditindaklanjuti K/L” telah mencapai 92,38%. Secara umum, kinerja
pelaksanaan 11 PN dalam RKP 2018 diantara range cukup baik dan baik (status
hingga Triwulan III). Sehingga pada evaluasi Triwulan IV, pelaksanaan PN yang
memiliki status baik dapat diproyeksi telah mencapai sasaran/target yang
ditetapkan.
4. Tingkat kualitas tata kelola pemerintahan Kementerian PPN/ Bappenas, telah
tercapai dengan baik. Hal ini bisa dilihat dari perolehan Opini WTP dari BPK,
Nilai RB yang mencapai 80,94 (predikat A) dan Nilai SAKIP mencapai 77,49
(atau predikat BB) Seiring dengan diundangkannya PP Nomor 17 Tahun 2017
tentang Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan
Nasional, Kementerian PPN/Bappenas tidak lagi hanya berwenang pada proses
perencanaan saja, namun juga terhadap pengendalian pelaksanaannya.

Pada tahun tahun 2018 Kementerian melakukan bridging untuk dapat memetakan
Indikator Kinerja Utama (IKU) existing dengan Rancangan IKU 2020-2014 yang disusun
untuk mempertajam core business Kementerian PPN/Bappenas sebagai integrator
perencanaan pembangunan nasional. Selain itu rancangan IKU ke depan memperkuat peran
Kementerian PPN/Bappenas untuk melakukan sinkronisasi perencanaan dan penganggaran
serta pengendalian atas rencana pembangunan nasional yang telah ditetapkan. Pelaksanaan
reformasi birokrasi dan perbaikan dalam tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih
Tahun 2018, yang dibuktikan dengan diraihnya beberapa prestasi, yaitu:

1. Predikat “BAIK” terhadap tingkat kepuasan pelayanan internal dan


pelayanan publik dari hasil survei kepercayaan stakeholders
2. Opini Wajar Tanpa Pengecualian “WTP” sejak tahun 2008 sampai dengan
tahun 2017 (10 tahun berturut-turut). Sebagai wujud terjaganya akuntabilias
pengelolaan keuangan dan kinerja Kementerian PPN/Bappenas
3. Predikat “A” pada tahun 2017 atas peningkatan nilai RB menjadi 80,94%
yang menunjukan peningkatan 3,6% dari tahun sebelumnya. Capaian
tersebut menunjukan bentuk kredibilitas instansi dalam mengelola
perubahan dan transformasi kelembagaan yang dilakukan secara terstruktur,
diantaranya melalui penguatan pengawasan, penataan peraturan
perundangundangan dan penataan sistem manajemen SDM.
4. Nilai “BB” pada tahun 2017 dengan skor AKIP 77,49, menunujukan adanya
peningkatan sebesar 1,26 dari tahun sebelumnya (2016).
Capaian Anggaran

Kementerian PPN/Bappenas pada Tahun 2018 memiliki alokasi anggaran sebesar Rp.
3.066,52 milyar bersumber dari Rupiah Murni (RM) sebesar Rp. 1.289,82 milyar dan
Pinjaman Hibah Luar Negeri (PHLN) sebesar Rp. 1.776,70 milyar yang terdiri dari Pinjaman
Luar Negeri (PLN) Rp. 163,39 milyar dan Hibah Luar Negeri (HLN) sebesar Rp. 1.613,31
milyar. Adapun realisasi penyerapan anggaran sebesar Rp. 2.498.690,19 milyar (81,48%)
terdiri dari RM sebesar Rp. 740,34 milyar (57,40%), dan PHLN sebesar Rp. 1.758,34 milyar
(98,97%) yang terdiri dari PLN sebesar Rp. 146,84 milyar (89,88%) dan HLN sebesar Rp.
1.611,49 milyar (99,89%). Secara rinci alokasi anggaran dan realisasi per program dapat
dilihat pada Tabel berikut:

Tabel Realisasi Anggaran Kementerian PPN/Bappenas Tahun 2018 (Per Program)


(dalam milyar)

Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pada tahun 2018 terdapat penurunan
realisasi anggaran sebesar 15,73% dari tahun sebelumnya hal tersebut dikarenakan:

1. Kegiatan BOT (Build Operate Transfer) sebesar Rp. 475 milyar tidak dapat
terserap karena menurut hasil Kajian Kementerian Keuangan belum perlu
dilakukan. Namun apabila tanpa kegiatan BOT, maka realisasi anggaran
Kementerian PPN/Bappenas mencapai 96,42%;
2. Adanya beberapa SPM yang mengalami penolakan dan tidak dapat diproses di
KPPN Jakarta II sebesar Rp. 10.981.891.580,- sehingga pencatatannya tidak dapat
dilakukan pada tahun 2018;
3. Adanya beberapa kegiatan Unit kerja belum dapat dilaksanakan secara optimal
disebabkan adanya keterkaitan dengan instansi lain

Capaian tersebut sangat berpengaruh besar tehadap realisasi Kementerian


PPN/Bappenas sehingga penurunan tersebut akan menjadi bahan evaluasi terhadap kinerja
dan anggaran agar pelaksanaan kinerja dan anggaran pelaksanaan tahun berikutnya lebih
baik.

Langka-langka perbaikan

Untuk mempertahankan dan meningkatkan capaian kinerja Kementerian


PPN/Bappenas saat ini sedang dilakukan beberapa perbaikan, antara lain:

1. Kementerian PPN/Bappenas akan memperkuat upaya pengintegrasian Renja K/L


dan penganggaran RKA K/L untuk mencapai sasaran PN melalui mekanisme yang
telah ditetapkan, seperti optimalisasi atas implementasi Permen PPN/Ka Bappenas
No. 13 tentang Tata Cara Pengelolaan Proyek Prioritas Nasional.
2. Kementerian PPN/Bappenas akan memperkuat upaya pengendalian pencapaian
sasaran PN melalui perbaikan mekanisme pengendalian dimulai dari unit kerja
sektor yang akan dikoordinasi oleh Deputi PEPP melalui aplikasi e-Monev dan e-
Performance, termasuk SOP pengendalian secara berjenjang
3. Penyempurnaan manajemen kinerja dan IKU tahun 2020-2024 dengan tahapan
sebagai berikut: (i) integrasi sistem manajemen kinerja dengan Renstra
Kementerian PPN/Bappenas 2020-2024, (ii) penguatan regulasi, dan (iii)
konsolidasi dan koordiansi dengan K/L.
Sumber : https://www.bappenas.go.id/files/lakip/2018.pdf

Anda mungkin juga menyukai