Republik Indonesia
1
WEWENANG DAN FUNGSI MK
WEWENANG MK FUNGSI MK
Pengujian Perpu
• Mahkamah Konstitusi juga berwenang menguji Peraturan Pemerintah
Pengganti UU (Perpu) dengan pertimbangan bahwa perpu menimbulkan
norma hukum baru yang kekuatan berlakunya sama dengan UU.
3
Karakteristik Hukum Acara MK
4
STATISTIK PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI
(Update Oktober 2021)
5
1. Pengujian Undang-Undang
Pengujian Pengujian
Pengujian yang
Materiil berkenaan dengan Formil Pengujian terhadap
proses pembentukan
materi muatan dalam undang undang atau
ayat, pasal, dan/atau Perppu yang tidak
bagian dari undang memenuhi ketentuan
undang atau Perppu pembentukan undang
yang dianggap undang atau Perppu
bertentangan dengan sebagaimana dimaksud
UUD 1945. dalam UUD 1945
(Pasal 2 ayat (4) PMK (Pasal 2 ayat (3) PMK
No. 2 Tahun 2021) No. 2 Tahun 2021)
6
Pemohon dan Objek dalam Pengujian UU
Pemohon Objek
1. Perorangan warga negara Pengujian Formil:
2. Kesatuan masyarakat Proses
hukum adat* pembentukan UU
3. Badan hukum publik
atau privat Pengujian Materiil:
4. Lembaga Negara Materi muatan
ayat, pasal
(Pasal 51 UU MK) dan/atau bagian
dari UU
9
Syarat Kerugian Konstitusional
10
Tata Cara Pengajuan Permohonan
Permohonan Langsung ke MK
Pemohon datang langsung ke Gedung MK dengan membawa permohonan
tertulis yang berbahasa Indonesia
• Permohonan harus ditandatangani oleh Pemohon/Kuasanya sebanyak 12
rangkap
• Permohonan harus disertai alat Bukti.
• Sebelum mengajukan Permohonan, Pemohon dapat berkonsultasi langsung
mengenai teknis mengajukan permohonan ke bagian Kepaniteraan MK.
Permohonan Online
• Permohonan pengujian undang undang dapat juga dilakukan secara online
acces to juctice bagi pencari keadilan
• Syarat pengajuan permohonan secara online (kelengkapannya) sama dengan
permohonan secara offline
11
Persidangan Perkara PUU
12
Persidangan Perkara PUU (1)
13
Persidangan Perkara PUU (2)
14
Rapat Permusyawaratan Hakim (RPH)
15
Putusan Mahkamah Konstitusi
16
Amar Putusan Mahkamah Konstitusi
Pasal 73 ayat (3) PMK No. 2 Tahun 2021 menyatakan “dalam hal
dipandang perlu, Mahkamah dapat menambahkan amar selain yang
telah ditentukan.”
17
2. Sengketa Kewenangan Lembaga Negara (SKLN)
1. DPR Objek
Pihak
2. DPD
Kewenangan konstitutional lembaga
3. MPR negara yang dianggap diambil,
4. Presiden dikurangi, dihalangi, diabaikan,
dan/atau dirugikan oleh lembaga
5. BPK
negara yang lain
6. Pemerintah Daerah
7. Lembaga Negara lain yang kewenangannya diberikan
oleh UUD
(Pasal 2 ayat (1) PMK No. 8 Tahun 2006)
18
Pertimbangan MK dalam Perkara SKLN
19
3. Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Anggota DPR dan DPRD, DPD (PHPU Pileg)
& Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (PHPU Pipres)
PESERTA PENETAPAN
PEMILU PEROLEHAN SUARA
(PARPOL) HASIL PEMILU
SECARA NASIONAL
OLEH KPU
PENYELENGGARA
PESERTA PEMILU
PEMILU (KPU)
(Perseorangan Calon
Anggota DPD)
PESERTA PENETAPAN
PEROLEHAN SUARA
PEMILU
HASIL PEMILU
(Pasangan Calon
OLEH KPU
Presiden dan
Wakil Presiden)
20
LANDASAN HUKUM ACARA PHPU (Pileg dan Pilpres)
PEMBERI
KETERANGAN
BAWASLU
PEMOHON TERMOHON
Perseorangan
PHPU
Calon Anggota DPD
KPU
Peserta Pemilu
PIHAK TERKAIT
Perseorangan Calon Anggota DPD
Peserta Pemilu
yang berkepentingan
terhadap permohonan Pemohon
23
23
Para Pihak dalam PHP Pemilu Presiden dan
Wakil Presiden
PEMBERI
KETERANGAN
BAWASLU
PEMOHON TERMOHON
Pasangan Calon Presiden PHPU
dan Wakil Presiden
KPU
PIHAK TERKAIT
Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden
yang berkepentingan terhadap permohonan
yang diajukan oleh Pemohon
24
Objek Perkara
perolehan kursi Pemohon
dan/atau terpilihnya calon
Penetapan yang memengaruhi anggota DPR dan/atau
perolehan suara DPRD di suatu daerah
hasil Pemilu secara pemilihan
nasional oleh KPU
yang memengaruhi terpilihnya Pemohon
sebagai anggota DPD
pasangan calon
Presiden dan Wakil
Penetapan Presiden yang berhak
perolehan suara mengikuti putaran
yang memengaruhi kedua Pemilu Presiden
hasil Pemilu
oleh KPU dan Wakil Presiden;
atau
terpilihnya pasangan
calon Presiden dan
Wakil Presiden
25
25
Manajemen Penangangan Perkara
dan Persidangan Pemilu Legislatif
Pemohon
Termohon
Parpol Peserta Pemilu paling lama 1 (satu) hari setelah
Calon Anggota DPD Peserta Pemilu permohonan dicatat dalam BRPK
Bawaslu
menyampaikan Salinan
menyampaikan Jawaban
Permohonan TERMOHON Termohon dan keterangan
Permohonan PARPOL
PESERTA Persidangan
dicatat dalam PEMILU
BRPK paling lama 1 (satu) hari setelah BAWASLU paling lama 2 (dua) hari sebelum
permohonan dicatat dalam BRPK sidang Pemeriksaan Pendahuluan
26
Manajemen Penanganan Perkara dan Persidangan
Pemilu Presiden & Wakil Presiden
Pemohon
Termohon
Pihak Terkait paling lama 1 (satu) hari sejak
permohonan dicatat dalam BRPK
Bawaslu
menyampaikan Salinan
menyampaikan Jawaban
Permohonan
TERMOHON Termohon dan keterangan
Permohonan PIHAK TERKAIT Persidangan
dicatat dalam BAWASLU
BRPK paling lama 1 (satu) hari sejak paling lama 2 (dua) hari sebelum
permohonan dicatat dalam BRPK sidang Pemeriksaan Pendahuluan
PEMOHON
TERMOHON
1. Pasangan Calon Gubernur dan Wakil
Gubernur,
PHP KPU/KIP PROV,
2. Pasangan Calon Bupati dan Wakil KPU/KIP KAB, atau
Bupati, atau KPU/KIP KOTA
3. Pasangan Calon Walikota dan Wakil
Walikota.
PIHAK TERKAIT
Berkepentingan langsung terhadap
permohonan Pemohon
Peserta Pemilihan:
1. Pasangan Calon Gubernur dan Wakil
Gubernur,
2. Pasangan Calon Bupati dan Wakil
Bupati, atau
3. Pasangan Calon Walikota dan Wakil
Walikota 31
yang memperoleh suara terbanyak
PARA PIHAK
DALAM PERKARA PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN (PHP)
GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN
SATU PASANGAN CALON
PEMOHON
TERMOHON
PHP KPU/KIP PROV,
1. Pasangan Calon Gubernur dan Wakil
Gubernur, KPU/KIP KAB, atau
2. Pasangan Calon Bupati dan Wakil KPU/KIP KOTA
Bupati atau Pasangan Calon Walikota
dan Wakil Walikota,
3. Pemantau Pemilihan dalam negeri
yang terdaftar dan memperoleh PIHAK TERKAIT
akreditasi dari KPU/KIP Provinsi Berkepentingan langsung terhadap permohonan
untuk pemilihan Gubernur dan Pemohon
Wakil Gubernur, Peserta Pemilihan:
4. Pemantau Pemilihan dalam negeri 1.Pasangan Calon Gubernur dan Wakil
yang terdaftar dan memperoleh Gubernur yang memperoleh suara
akreditasi dari KPU/KIP terbanyak “setuju”,
Kabupaten/Kota untuk pemilihan 2.Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati
Bupati dan Wakil Bupati atau atau Pasangan Calon Walikota dan Wakil
Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota yang memperoleh suara terbanyak
Walikota. “setuju”.
dalam hal diajukan oleh Pemantau. 32
TAHAPAN
PERSIDANGAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN
GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA
SIDANG
PANEL/PLENO SIDANG
SIDANG SIDANG
PANEL/PLENO SIDANG
RPH PANEL/PLENO RPH PLENO
Pemeriksaan Pemeriksaan PLENO Putusan
Pemeriksaan
Pendahuluan Persidangan
Persidangan
Putusan
Sela
a. Penjelasan a. Jawaban Putusan
Permohonan Termohon Pembahasan a. Pembuktian
Pemohon Dismissal Pembahasan
b. Keterangan Pihak perkara dan Pemohon, perkara dan
b. Perbaikan Terkait pengambilan Termohon, dan pengambilan
Permohonan putusan Pihak Terkait putusan
Pemohon (dismissal) b. Mendengar Ket.
apabila BAWASLU
dipandang dan/atau DKPP Putusan
perlu Akhir
c. Kesimpulan
Pemohon,
Pengesahan Alat Termohon, dan
Bukti Pihak Terkait
33
4. LANDASAN HUKUM ACARA PEMBUBARAN PARPOL
40