Anda di halaman 1dari 99

KODE ETIK PROFESI ADVOKAT

Oleh: V. Harlen Sinaga, S.H., M.H.

Wakil Sekretaris Jenderal DPN PERADI. Pengajar:


Praktik Litigasi Kemahiran Hukum Perdata. Pendiri
Kantor Advokat/Pengacara HARLEN SINAGA &
PARTNERS, Jl. Usaha No. 20 Dewi Sartika Cawang,
Jakarta. Telp. 800 4148, HP: 0812 934 5352. S1 FH
UGM, Yogyakarta (1989), S2 FH UNTAR, Jakarta
(2009). Bahan ini sebagian buku Penulis, Dasar –
dasar Profesi Advokat (Jakarta: Erlangga, 2011)
Topik Bahasan
▪ Substansi UU No. 18 Tahun 2003.
▪ Pengertian Kode Etik dan Kode Etik Advokat
Indonesia.
▪ Kepribadian Advokat.
▪ Hubungan Advokat dengan Klien.
▪ Hubungan advokat dengan Teman Sejawat .
▪ Cara Bertindak untuk Menangani Perkara .
▪ Larangan terhadap Advokat.
▪ Dipelajari : kewajiban Advokat
Topik Bahasan
▪ Dewan Kehormatan dan Pengaduan .
▪ Pemeriksaan Dewan Kehormatan Daerah.
▪ Putusan Majelis Kehormatan Daerah.
▪ Jenis Hukuman terhadap Advokat dan Sifat
Pelanggaran.
▪ Upaya Banding kepada Dewan Kehormatan Pusat.
▪ Putusan Majelis Kehormatan Pusat.
Substansi UU No. 18 Tahun 2003

▪ Advokat sebagai penegak hukum (pasal5 ayat (1) UU


No. 18/2003).
▪ Hanya ada ada 1 (satu) organisasi advokat, yang
dibentuk: PERADI.
▪ Disatukan orang memberi jasa hukum di dalam dan
diluar pengadilan, disebut Advokat.
• Memberikan kewenangan bagi Organisasi
Advokat untuk (dikuatkan Putusan MK
Nomor 66/PUU-VII/2010) untuk:
Substansi UU....

✓ Melakukan Pendidikan Khsusus Profesi Advokat


(pasal2 ayat (1) UU No.18/2003).
✓Pengujian Calon Advokat ( pasal3 ayat (1) UU
No.18/2003).
✓Pengangkatan Advokat (pasal2 ayat (1) UU
No.18/2003.
✓ Membuat Kode Etik Advokat (pasal26 ayat (1) UU
No.18/2003).
✓ Membentuk Dewan Kehormatan (pasal27 ayat (1) UU
No.18/2003).
Substansi UU.....

✓ Membentuk Komisi Pengawas ( pasal13 ayat (1)


UU No.18/2003).
✓ Melakukan pengawasan (pasal12 ayat ayat (1) UU
No.18/2003).
✓Memberhentikan Advokat (pasal 9 ayat (1) UU
No.18/2003).
Pengertian Etika dan beda sekilas
dengan hukum
Etik
▪ Didefinisikan dalam dua hal:
• kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan
akhlak; dan
• nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu
golongan masyarakat.
Muatan utamanya ialah moral karena secara historis
sebagai upaya filsafat lahir dari tatanan moral di
lingkungan kebudayaan Yunani 2500 tahun yang lalu.
Pengertian etika....

▪ Konsentrasi:
Etika lebihfoku pada individu daripada masyarakat.
Hukum fokus hubungan sosial manusia daripada
kebaikan karakternya.
➢ Dari sudut aspek hidup: etika dikelompokkan dalam
aspek hukum pribadi (di dalamnya termasuk kaedah
kepercayaan dan kaedah kesusilaan)
➢ Hukum digolongkan dalam aspek hidup antar-pribadi
(di dalamnya termasuk kaedah hukum dan
kesopanan).
Pengertian etika....

▪ Dari sudut motif (motive),:


Etika mempertimbangkan motif, sedangkan hukum
semata-mata menekankan pada kepatuhan
melakukan dengan standar tertentu dan tidak
memperdulikan motif manusia.
➢Kalau pinjam uang harus mengembalikannya.
➢Tidak sepenuhnya benar: Dalam hukum pidana
dikenal dengan hal atau unsur yang meringankan
atau memberatkan terdakwa
Pengertian
Kode Etik Advokat Indonesia
▪ Pengertian kata “kode”
Kata “kode” berasal dari bahasa Latin codex,
yang antara lain berarti “buku, buku kas, kitab
undang-undang, undang-undang, peraturan.”
Kode diartikan pula: kumpulan sistematis,
kompendium atau revisi hukum, peraturan-
peraturan atau pengaturan. Intinya peraturan
Pengertian etika........

▪ Kode etik adalah asas dan norma yang


diterima sekelompok tertentu sebagai
landasan tingkah laku. Dari sudut filsafat, lebih
tepat mendefinisikan kode etik sebagai asas
yang diwujudkan dalam norma yang diterima
sekelompok tertentu sebagai landasan tingkah
laku karena norma itu diturunkan dari asas.
Pengertian Kode etika...

▪ Maka kode etik mengandung dua hal utama:


– Sekumpulan asas yang bersumber dan berkaitan
dengan akhlak atau moral.
– Diwujudkan dalam peraturan atau norma sebagai
landasan tingkah laku sekelompok masyarakat.
➢ Berfungsi dengan semestinya, satu persyaratan
utamanya, kode etik dibuat oleh profesi itu sendiri
merupakan hasil self-regulation (pengaturan diri),
Pasal 26 (1) UU No.18/2003
Kodek Etik Advokat hanya satu, yaitu Kode Etik
Advokat Indonesia (KEAI)
• Merupakan hukum tertinggi dalam menjalankan
profesi Advokat agar terjamin dan terlindungi
dalam menjalankan profesinya dan pemberian
jasa hukum yang bertanggung jawab sebagai
profesi mulia dan luhur.
Kodek Etik Advokat hanya satu, yaitu Kode Etik
Advokat Indonesia (KEAI)
▪ Kodek Etik Advokat Indonesia satu2nya Kode Etik
untuk Advokat sesuai pasal 33 UU No. 18
Tahun/2003
Pasal tersebut mengatur KEAI sebagai berikut:
“Kode etik dan ketentuan Dewan Kehormatan
Profesi Advokat yang telah ditetapkan oleh Ikatan
Advokat Indonesia (Ikadin), Asosiasi Advokat
Indonesia (AAI), Ikatan Penasihat Hukum Indonesia
(IPHI) Himpunan Advokat dan Pengacara Indonesia
(HAPI), Serikat Pengacara Indonesia (SPI),
Kode etik .....
Asosiasi Konsultan Hukum Indonesia (AKHI), Himpunan
Konsultan Pasar Modal (HKPM), pada tanggal 23 Mei
2002 dinyatakan mempunyai kekukatan hukum secara
mutatis mutandis menurut Undang-Undang ini sampai
ada ketentuan yang baru yang dibuat Organisasi
Advokat.”
Kode etik .....

Arti mutatis mutandis


• Kata mutatis mutandis dari bahasa Latin, yaitu
mutare, artinya mengubah; mutatio, artinya
perubahan, sehingga dengan perubahan
menurut keadaan. Dapat juga diartikan
perubahan seperlunya (necessary change)
untuk hal detail, namun secara keseluruhan
prinsipnya sama (misalnya, nama) .
Kode etik..

Arti mutatis.....
• Perubahan tersebut mengenai penekanan 7
(tujuh) Orgnisasi Advokat yang tergabung dalam
Komite Kerjasama Advokat Indonesia (KKAI)
memberlakukan hanya satu kode etik untuk
ketujuh Organisasi Advokat tersebut yang
mungkin melakukan perubahan
Kode etik..

➢ Disimpulkan, Asosiasi Pengacara Syariah


Indonesia (APSI) tidak merupakan pihak yang
terlibat dalam pembuatan atau pemberlakuan
KEAI.
Dengan demikian Organisasi advokat pra-
Undang-undang Advokat telah menentukan
pada tanggal 23 Mei 2002 bahwa satu kode
etik advokat yang akan diberlakukan kepada
seluruh advokat.
KEAI sebagai hukum substantif dan .
hukum ajektif
▪ KEAI berlaku untuk seluruh advokat di Indonesia dan
belum dilakukan perubahan. KEAI sebagai hukum
substantif atau hukum materiil (substantive law),
yang mengatur hak dan kewajiban atau apa yang
boleh dan apa yang dilarang untuk dilakukan
Advokat
▪ KEAI juga berfungsi sebagai hukum ajektif atau
hukum formil (adjective law), yang mengatur
pelaksanaan hak dan kewajiban atau
mempertahankan hukum materiil
Hukum materiil dengan pemahaman 4 sifat
norma hukum
Empat sifat norma hukum:
1. Perintah
2. Larangan
3. Ijin
4. Pembebasan
Hukum materiil .......

Contoh frasa dalam undang - undang


1. Perintah:
Ditemukan frasa: diharuskan, diwajibkan
2. Larangan:
Ditemukan frasa: tidak boleh, dilarang
3. Ijin
Ditemukan frasa: diijinkan, berhak ,
4. Pembebasan
Ditemukan frasa: tidak terikat untuk, diijinkan, dst .
Kepribadian Advokat (hukum materiil)

Diatur dalam pasal2 KAEI


• Satria, jujur dalam mempertahankan keadilan dan
kebenaran dilandasi moral yang tinggi, luhur dan
mulia, menjunjung tinggi hukum, UUDRI, Kode Etik
Advokat serta sumpah jabatannya.
• Dapat menolak memberi nasehat dan bantuan
hukum kepada setiap orang yang memerlukan jasa
dan/bantuan hukum dengan pertimbangan tidak
sesuai dengan keahliannya dan bertentangan dengan
hati nuraninya.
Kepribadian advokat

• Tidak dapat menolak menangani perkara


dengan alasan perbedaan agama,
kepercayaan, suku, keturunan, jenis kelamin,
keyakinan politik dan kedudukan sosialnya.
• Tidak bertujuan semata-mata untuk
memperoleh imbalan materi, tetapi lebih
mengutamakan tegaknya hukum, kebenaran
dan keadilan.
Kepribadian advokat

• Dalam menjalankan profesinya bebas dan mandiri


serta tidak dipengaruhi oleh siapapun dan wajib
memperjuangkan hak-hak asasi masnusia dalam
Negara Hukum Indonesia.
• Wajib memelihara rasa solidaritas diantara teman
sejawat.
• Wajib memberikan bantuan dan pembelaan hukum
kepada teman sejawat yang diduga atau didakwa
dalam suatu perkara pidana atas permintaannya
atau karena penunjukan organisasi profesi.
Kepribadian advokat

• Tidak dibenarkan untuk melakukan pekerjaan


lain yang dapat merugikan kebebasan, derajat
dan martabat Advokat;
• Senantiasa menjunjung tinggi profesi Advokat
sebagai profesi terhormat (officium nobile).
• Dalam menjalankan profesinya harus bersikap
sopan terhadap semua pihak, tetapi wajib
mempertahankan hak dan martabat Advokat
Kepribadian advokat

Catatan pengertian officium nobile


Kata officium, dari kata Latin dapat
berarti dinas, tugas, pekerjaan.
Sedangkan kata nobile, dari kata Latin, yaitu
nobilis berarti kenamaan, tersohor,
terkenal, terpandang, mulia, luhur;
Kepribadian advokat

• Bila diangkat untuk menduduki suatu jabatan


negara tidak dibenarkan untuk berpraktik
sebagai Advokat dan tidak diperkenankan
namanya dicantumkan atau dipergunakan
oleh siapapun atau oleh kantor manapun
dalam suatu perkara yang sedang
diproses/berjalan selama ia menduduki
jabatan tersebut.
Hubungan Advokat dengan Klien
(hukum materiil)
Pengertian Advokat dan Klien
• Advokat adalah orang yang berpraktik memberi
jasa hukum, baik di dalam maupun diluar
pengadilan yang memenuhi persyaratan
berdasarkan undang-undang yang berlaku, baik
sebagai Advokat, Pengacara, Penasihat Hukum,
Pengacara Praktik ataupun sebagai Konsultan
Hukum ((pasal1 huruf a) .
Hubungan Advokat dengan Klien
(hukum materiil)
• Klien sesuai yakni orang, badan hukum atau
lembaga lain yang menerima jasa dan atau
bantuan hukum dari Advokat.(pasal1 huruf b)
➢Bandingkan dengan pengertian Advokat
dan Klien dalam UU No.18/2003
Hubungan advokat ...........

Hubungan kontraktual dan hubungan


fiduciary
• Merupakan hubungan yang tunduk pada syarat-
syarat perjanjian dalam pasal1320 KUHPerdata.
• Istilah fiduciary berasal dari hukum Romawi, yang
berarti orang yang memegang reputasi
(charachter) sebagai wakil (trustee), sehingga dia
harus memegang rahasia.

• Istilah fiduciary dapat juga berarti seseorang
yang mempunyai kewajiban yang dilakukan
dengan itikad baik (good faith), kepercayaan,
dan keterusterangan (candor) terhadap yang
lain.
Hubungan Advokat .....

Hubungan Advokat dg Klien (pasal4 KEAI )


• Utamakan penyelesaian dengan jalan damai.
• Tidak dibenarkan memberikan keterangan yang
dapat menyesatkan Klien mengenai perkara yang
sedang diurusnya.
• Tidak dibenarkan menjamin kepada Kliennya
bahwa perkara yang ditanganinya akan menang.
Hubungan Advokat .....
• Besarnya honorarium, Advokat wajib
mempertimbangkan kemampuan Klien.
• Tidak dibenarkan membebani Klien dengan
biaya-biaya yang tidak perlu.
• Advokat dalam mengurus perkara cuma-cuma
harus memberikan perhatian yang sama
seperti terhadap perkara untuk mana ia
menerima uang jasa.
Hubungan Advokat...

• Menolak mengurus perkara yang menurut


keyakinannya tidak ada dasar hukumnya.
• Memegang rahasia jabatan tentang hal-hal yang
diberitahukan oleh Klien.
• Tidak dibenarkan melepaskan tugas yang dibebankan
kepadanya pada saat yang tidak menguntungkan
posisi Klien (dengan catatan pasal3 huruf a KEAI).
Hubungan advokat…..

• Advokat yang mengurus kepentingan bersama dari


dua pihak harus mengundurkan diri sepenuhnya dari
pengurusan kepentingan-kepentingan tersebut,
apabila dikemudian hari timbul pertentangan
kepentingan antara pihak-pihak yang bersangkutan.
• Hak retensi Advokat terhadap Klien diakui sepanjang
tidak akan menimbulkan kerugian kepentingan Klien.
(diatur dalam pasal1812 KUHPerdata)
Hubungan advokat…
▪ Catatan kecil dari IBA , PERADI, ELC Seminar
Japan Speaker (June 14, 2021) :
✓Advokat harus jelaskan seluruh aspek hukum pada
klien (whole legal aspect to the client)
✓Klien cendrung minta kepentingan melawan hukum
(unlawafull demands)
✓Klien harus menanggung bahwa klien menanggung
perbuatannya (unlawfull acts)
Hubungan advokat dengan
Teman/Rekan Sejawat (Hukum Materiil)
• Teman sejawat asing, hal tersebut sangat logis
karena pergaulan masyarakat sedemikian
terbuka tetapi haruslah tetap menaati KEAI
(ingat asas reprositas). Dibatasi dalam hal
beracara dan bekerja.
Hubungan dengan teman sejawat (sesuai
pasal 5 KEAI )
▪ Sikap saling menghormati, saling menghargai dan
saling mempercayai.
▪ Jika berhadapan satu sama lain dalam sidang
pengadilan, hendaknya tidak menggunakan kata-
kata yang tidak sopan baik secara lisan maupun
tertulis.
• Keberatan terhadap tindakan teman sejawat yang
dianggap bertentangan dengan KEAI diajukan kepada
Dewan Kehormatan untuk diperiksa dan tidak
dibenarkan untuk disiarkan melalui media massa.
Hubungan dengan....

▪ Tidak diperkenankan menarik atau merebut


seorang Klien dari teman sejawat.
▪ Bila suatu perkara kemudian dikuasakan pada
Advokat yang baru, maka Advokat semula
wajib memberikan kepadanya semua surat
dan keterangan yang penting untuk
mengurus perkara ini, dengan memperhatikan
hak retensi Advokat.
Cara Bertindak untuk Menangani Perkara
(pasal7 KEAI )
▪ Pokok pengaturan :
• Dalam menangani perkara pidana maupun
perkara perdata.
• Berkaitan erat dengan hubungan advokat dengan
teman sejawat sebagai kuasa, dengan penegak
hukum lain, yaitu: hakim, jaksa.
• Pemberian bantuan hukum cuma – cuma dan
hubungannya dengan Klien.
Cara Bertindak....

▪ Kaitan dengan pembuktian dan penegak


hukum
• Diusahakan dengan upaya perdamaian, namun
bila diteruskan masalahnya ke pengadilan, segala
bukti yang dikemukakan dalam upaya perdamaian
tidak dapat dijadikan bukti pada persidangan.
• Advokat dilarang menghubungi hakim atau jaksa
tanpa bersama2 dengan pihak lain (bersidang).
• Terjadi perkembangan karena untuk persidangan
dengan perkembangan teknologi
Cara Bertindak....

• Surat-surat yang dikirim oleh Advokat kepada


teman sejawatnya dalam suatu perkara dapat
ditunjukkan kepada hakim apabila dianggap
perlu, kecuali surat-surat yang bersangkutan
dibuat dengan membubuhi catatan”Sans
Prejudice”;
➢Arti kata sans prejudice, dapat dipahami dari
bahasa Perancis, yaitu sans, artinya tanpa
Cara bertindak..

➢Arti kata prejudice .


Kata prejudice dari bahasa Perancis, yaitu
kesalahan, kerugian, sehingga bila
digabungkan artinya dapat menjadi tanpa
kesalahan. Dapat diartikan tanpa pelanggaran
hak, tanpa menahan haknya, tidak bersedia
melepaskan haknya.
Cara Bertindak ....

➢Arti kata “sans prejudice”


• Intinya, dengan dibubuhi “sans prejudice”
dalam surat menyurat sesama Advokat, itu
berarti surat tersebut tidak dapat
ditunjukkan kepada hakim sebagai bukti.
Cara bertindak..
▪ Berkaitan saksi dan pemberian kuasa
• Advokat tidak dibenarkan mengajari dan atau
mempengaruhi saksi-saksi yang diajukan oleh
pihak lawan dalam perkara perdata atau oleh
jaksa penuntut umum dalam perkara pidana.
• Bila dikuasakan kepada Advokat mengetahui,
bahwa seseorang telah menunjuk Advokat
mengenai suatu perkara tertentu, Advokat
berhubungan melalui Kuasa tersebut.
Cara bertindak..

▪ Berkaitan pernyataan2 & imunitas


• Bebas mengeluarkan pernyataan2atau pendapat
yang dikemukakan dalam sidang pengadilan
dalam rangka pembelaan dalam suatu perkara
yang menjadi tanggung jawabnya baik dalam
sidang terbuka maupun dalam sidang tertutup
yang dikemukakan secara proporsional dan tidak
berlebihan dan untuk itu memiliki imunitas
hukum baik perdata maupun pidana.
Cara bertindak..

▪ Bantuan hukum dan pemberitahuan dan


tentang putusan
▪ Advokat mempunyai kewajiban untuk
memberikan bantuan hukum secara cuma-
Cuma (pro deo) bagi orang yang tidak mampu.
▪ Advokat wajib menyampaikan pemberitahuan
putusan pengadilan mengenai perkara yang ia
tangani kepada Kliennya pada waktunya.
Larangan2 terhadap Advokat

• Berpraktik selama menduduki jabatan negara dan


namanya dicantumkan dalam kantor mana pun
selama ia berada dalam jabatan tersebut (pasal3
huruf i KEA I).
• Memberikan keterangan yang dapat menyesatkan
klien mengenai perkara yang sedang diurusnya
(pasal4 huruf b KEAI).
Larangan......

• Menjamin kepada klien perkaranya akan


menang (pasal4 huruf c KEAI).
• Membebani klien akan biaya-biya yang tidak
perlu (pasal4 huruf e KEAI).
Larangan......

• Mengajari saksi-saksi yang diajukan oleh pihak lawan


dalam perkara perdata atau oleh jaksa penuntut
umum dalam perkara pidana (pasal7 huruf e KEAI).
• Memasang iklan yang semata-mata untuk menarik
perhatian orang, pemasangan papan nama dengan
ukuran dan/atau bentuk yang berlebih-lebihan
(pasal8 butir b KEAI).
• Membebani klien akan biaya-biya yang tidak perlu
(pasal4 huruf e KEAI).
Larangan......
• Melepaskan tugas akan menimbulkan kerugian yang
tidak dapat diperbaiki lagi bagi klien yang
bersangkutan (pasal4 huruf i KEAI).
• Menarik /merebut seorang klien dari teman sejawat
(pasal5 huruf d KEAI).
• izinkan orang bukan advokat cantumkan namanya
sebagai advokat di papan nama kantor advokat/
ijinkan orang bukan advokat kenalkan diri sebagai
advokat (pasal8 huruf d KEAI).
Larangan......
• Izinkan yang bukan advokat mencantumkan
namanya sebagai advokat di papan nama
kantor advokat/ ijinkan orang yang bukan
advokat tersebut memperkenalkan diri
sebagai advokat (pasal8 huruf d KEAI).
• Izinkan karyawan2 yang tidak berkualifikasi
mengurus perkara/memberi nasihat hukum
kepada klien dengan lisan/ tulisan (pasal8
huruf e KEAI).
Larangan......
• Melalui media massa mencari publisitas bagi
dirinya dan/atau untuk menarik perhatian
masyarakat menangani tindakan mengenai
perkara yang sedang berjalan atau telah
ditanganinya, kecuali apabila keterangan yang
ia berikan bertujuan untuk menegakkan
prinsip-pirinsip hukum yang wajib
diperjuangkan oleh advokat (pasal8 huruf f
KEAI).
KELOMPOKKAN 3 SIFAT HUKUM NORMA
HUKUM LAIN DALAM KEAI
Cari dalam KEAI yang berisi:
• Perintah
• Ijin
• Pembebasan
Dewan Kehormatan dan Pengaduan
❑Arti , hak /fungsi dan Struktur Dewan Kehormatan
▪ Dewan Kehormatan (DK) adalah lembaga atau
badan yang dibentuk oleh organisasi profesi
advokat, yang berfungsi dan berwenang
mengawasi pelaksanaan kode etik advokat
sebagaimana semestinya dan berhak memeriksa
Pengaduan terhadap orang yang melanggar kode
etik advokat.
Dewan Kehormatan dan Pengaduan

❑Struktur dan pembentukan Majelis Dewan


Kehormatan
• Dewan Kehormatan organ bertugas dan berhak
untuk memeriksa dan mengadili perkara yang diduga
pelanggaran kode etik.
• Dewan Kehormatan dibentuk untuk tingkat daerah
yang disebut Dewan Kehormatan Daerah, dan yang
dibentuk untuk tingkat pusat disebut Dewan
Kehormatan Pusat.
Dewan Kehormatan dan Pengaduan

• Dewan Kehormatan Daerah membentuk


Majelis Kehormatan untuk melakukan tugas
dan fungsi pemeriksaan atas dugaan
pelanggaran etik pada tingkat pertama.
Dewan Kehormatan dan Pengaduan

❑Struktur dan pemeriksaan pada Dewan


Kehormatan
• Majelis Kehormatan dibentuk Dewan Kehormatan
Pusat untuk melakukan tugas dan fungsi
pemeriksaan atas dugaan pelanggaran kode etik
pada tingkat banding dan terakhir.
• Majelis Kehormatan melakukan tugasnya bebas
dan mandiri (pasal3 angka 2 Keput DK PERADI
No.1/2007).
Dewan Kehormatan dan Pengaduan

❑Struktur dan pemeriksaan pada Dewan


Kehormatan
• Anggota Majelis Kehormatan dapat menyam-
paikan pendapat berbeda (pasal15 ayat (4) jo
pasal 2 angka 11 Keput DK PERADI No.4/2007)
Dewan Kehormatan dan Pengaduan

❑ Komposisi Dewan Kehormatan


• Pasal27 ayat ( 3 ) dan (4) Undang-undang No. 18
Tahun 2003 mensyaratkan bahwa komposisi
Dewan Kehormatan terdiri atas Advokat, pakar
atau tenaga ahli di bidang hukum dan tokoh
masyarakat.
• Merupakan implementasi dari asas netralitas
karena, di Amerika Serikat pun, tetap disertakan
elemen dari luar organisasi advokat sebagai
anggota Dewan Kehormatan dan juga di Jepang.
Dewan Kehormatan....

❑Komposisi Dewan Kehormatan


• Komposisi Dewan Kehormatan (Diciplinary
Action Committee) terdiri atas bukan hanya
advokat, tetapi juga hakim, jaksa penuntut
umum dan pihak lain yang mempunyai
pengalamaman pada bidang tersebut (ad
hoc).
Dewan Kehormatan dan Pengaduan

❑Jumlah Majelis Kehormatan


• Majelis Kehormatan melakukan
pemeriksaan dan mengadili Pengaduan
yang jumlahnya sekurang – kurangnya 3
(tiga), tetapi harus ganjil dimana salah satu
dari mereka merupakan ketua majelis yang
pemilihan Ketua majelis tersebut dipilih
Rapat Dewan Kehormatan (pasal14 KEAI).
Dewan Kehormatan dan Pengaduan

• Penambahan dimungkinkan Dewan


Kehormatan Ad hoc dimungkinkan dengan
mempertimbangkan pemahaman profesi
hukum serta pengetahuan dan penjiwaan
KEAI.
Dewan Kehormatan dan Pengaduan

❑Jumlah Majelis Kehormatan (pasal1 angka 3


Keput DK PERADI No.1/2007)
▪ Majelis Kehormatan (Daerah/Pusat)
sekurang – kurangnya 5 (lima) orang,
dimana 3 (tiga) orang berasal dari Advokat,
sedangkan 2 (dua) orang dari Non – Advokat
(Ad hoc)
Dewan Kehormatan dan Pengaduan

❑Pengaduan mirip laporan pidana/gugatan


• Pidana, membuat laporan atau Pengaduan ke
kepolisian sesuai dengan pasal1 angka 24 dan 25
KUHAP.
• Perdata, mengajukan gugatan , seseorang
merasa haknya dilanggar tetapi orang yang
diduga melanggar tidak bersedia
mengembalikan hak orang yang dilanggar secara
sukarela.
➢Ingat: claimant
Dewan Kehormatan dan Pengaduan

❑Alasan dan bentuk Pengaduan ke Dewan


Kehormatan
• Pengadu merasa telah dirugikan atas
dugaan pelanggaran terhadap kode etik
(violation of code of ethics) oleh advokat
dalam melakukan pekerjaannya.
Dewan Kehormatan dan Pengaduan

• Dibuat secara tertulis dalam 7 (tujuh) rangkap,


yang disertai dengan alasan-alasannya, yang
diajukan kepada Dewan Kehormatan Daerah
atau kepada Dewan Pimpinan Cabang mana
Teradu berdomisili (pasal12 KEAI jo. pasal3
ayat (2) pasal4 ayat (1) Keput DK PERADI
No.2/2007).
Dewan Kehormatan dan Pengaduan

❑Subyek hukum Pengadu


Sesuai Pasal 11 KEAI, Pengadu yaitu:
➢Klien;
➢Teman sejawat;
➢Pejabat pemerintah;
➢Anggota masyarakat;
➢Dewan Pimpinan Pusat/Cabang/Daerah dan
organisasi profesi di mana berada;
Dewan Kehormatan dan Pengaduan

❑Subyek hukum Pengadu setelah dibentuk


PERADI
Sesuai pasal1 ayat (1) (Keput DK PERADI
No.2/2007) subyek hukum Pengadu adalah:
➢Klien;
➢Teman sejawat;
➢Pejabat pemerintah;
➢Anggota masyarakat;
Dewan Kehormatan dan Pengaduan

❑Subyek hukum Pengadu setelah dibentuk


PERADI
➢Dewan Pimpinan Nasional PERADI;
➢Dewan Pimpinan Daerah;
➢Dewan Pimpinan Cabang PERADI
➢Komisi Pengawas
Pemeriksaan Dewan Kehormatan Daerah

❑Pemeriksaan kelengkapan berkas oleh DK dan


pembentukan Majelis Kehormatan serta
Pemberitahuan pada Teradu
▪ DK melakukan pemeriksaan pendahuluan atas
Pengaduan, dimana Dewan Kehormatan
membentuk Majelis Kehormatan dalam waktu 7
(tujuh) hari berkas dinyatakan lengkap (pasal 5
ayat (1) Keput DK PERADI No.2/2007)
Pemeriksaan Dewan Kehormatan Daerah

❑Pemeriksaan kelengkapan......
▪ Majelis Kehormatan, dalam 14 (empat)
hari dari waktu dipandang berkas
Pengaduan telah lengkap tersebut, akan
mengirimkannya ke Teradu (pasal 7 ayat (1)
Keput DK PERADI No.2/2007)
Pemeriksaan Dewan Kehormatan Daerah

❑Pemeriksaan kelengkapan....
▪ Majelis Kehormatan Daerah menyampaikan
surat pemberitahuan selambat-lambatnya
dalam waktu 14 (empat belas) hari dengan
surat kilat khusus/tercatat atau mengirimkan
kepada Teradu yang harus diterima paling
lambat 3 (tiga) hari sebelum hari sidang yang
ditentukan ( pasal13 angka 1 KEAI jo. pasal 7
ayat (1) Keput DK PERADI No.2/2007)
Pemeriksaan Dewan Kehormatan Daerah

❑Penyampaian Jawaban dari Teradu pada


Majelis Kehormatan
▪ Dalam waktu 21 ( dua puluh satu) Teradu
selambat-lambatnya menyampaikan jawaban
secara tertulis (pasal13 angka 2 KEAI).
▪ Bila dalam jangka waktu tersebut di atas Teradu
tidak memberikan jawaban tertulis, dalam 7 hari
dari itu Majelis Kehormatan menyampaikan
pemberitahuan kedua dengan peringatan
Pemeriksaan pada Dewan Kehormatan
Daerah
❑Penyampaian Jawaban dari Teradu pada
Majelis Majelis Kehormatan Daerah
▪ Bahwa apabila dalam waktu 14 (empat belas) hari
sejak tanggal surat peringatan tersebut tetap tidak
memberikan jawaban tertulis, maka ia dianggap
telah melepaskan hak jawabnya.
Pemeriksaan Dewan Kehormatan Daerah

❑Mirip pemeriksaan perkara perdata namun


secara tertutup
▪ Hampir sama sengan gugatan perdata, yaitu
diajukan jawaban. Namun bedanya,
pengajuan jawaban tersebut dilakukan
sebelum persidangan pertama dilakukan.
Pemeriksaan Dewan Kehormatan Daerah

▪ Dalam hal kuasa, di sini yang bersangkutan


menghadapi sendiri. Namun dapat
didampingi secara pasif.
▪ Tidak dinyatakan harus mengajukan ,
replik, duplik.
Pemeriksaan Dewan Kehormatan Daerah

❑Kemungkinan perdamaian dan pencabutan


▪ Pengadu mencabut pengaduannya dengan syarat
dan konsekwensi:
✓Sebelum sidang pertama dimulai
✓Apabila sidang pertama sudah dimulai
pencabutan dilakukan dengan persetujuan
Teradu
✓Tidak dapat diajukan pengaduan lagi
Pemeriksaan Dewan Kehormatan Daerah

❑Pembuktian dalam pemeriksaan pada


Dewan Kehormatan Daerah
▪ Hampir sama dengan peradilan umum. Diajukan
bukti tertulis lebih dahulu, kemudian dengan
bukti saksi
▪ Majelis Kehormatan berhak untuk meminta
keterangan atau bukti tambahan dari para pihak
(angka 4 Keput DK PERADI No.05/2008)
Putusan Majelis Kehormatan
❑Sifat Putusan dan bunyi amar
▪ Putusan diucapkan secara terbuka
▪ Berdasarkan pasal15 KEAI, Dewan
Kehormatan Cabang berhak untuk
menjatuhkan amar putusan berupa:
Putusan Dewan Kehormatan Daerah

Amar...
• Menyatakan Pengaduan dari Pengadu tidak
dapat diterima;
• Menerima Pengaduan dari Pengadu dan
mengadili serta menjatuhkan sanksi-sanksi
kepada Teradu;
• Menolak Pengaduan dari Pengadu.
Putusan Majelis Kehormatan

❑ Jenis Hukuman terhadap Advokat dan Sifat


Pelanggaran
Berdasarkan pasal16 butir 2 KEAI jenis hukuman
yang dijatuhkan dan sifat pelanggaran:
1.Peringatan biasa, apabila Advokat:
▪ Melakukan pelanggaran yang tidak berat.
2. Peringatan keras, apabila Advokat:
Putusan Majelis Dewan Kehormatan
Daerah
❑ Jenis Hukuman terhadap Advokat dan Sifat
Pelanggaran
▪ Melakukan pelanggaran berat; atau
▪ Mengulangi pelanggaran dengan sanksi
peringatan yang pernah diberikan.
3. Pemberhentian sementara untuk waktu tertentu,
apabila Advokat:
Putusan Majelis Kehormatan

❑Jenis Hukuman terhadap Advokat dan


Sifat Pelanggaran
▪ Melakukan pelanggaran berat, tidak
mengindahkan atau tidak menghormati kode etik;
atau
▪ Setelah mendapat sanksi berupa peringatan keras,
masih melakukan pelanggaran kode etik.
Putusan Majelis Kehormatan

❑ Jenis Hukuman terhadap Advokat dan Sifat


Pelanggaran
4. Pemecatan dari keanggotaan profesi akan dilakukan
apabila advokat:
▪ Melakukan pelanggaran kode etik dengan maksud
dan tujuan untuk merusak citra dan martabat
kehormatan profesi advokat yang wajib
dijunjung tinggi sebagai profesi mulia dan
terhormat.
Putusan Majelis Kehormatan

❑Penyampaian putusan Majelis Dewan


Kehormatan
▪ Setelah putusan diucapkan, Putusan disampaikan
kepada pihak yang hadir
▪ Bila pihak tidak hadir ,maka diserahkan paling
lama 14 hari dari putusan diucapkan (pasal17
KEAI jo. pasal20 ayat (5) dan (6) angka 4 Keput DK
PERADI No.2/2007)
Upaya Banding kepada Dewan
Kehormatan Pusat
❑ Upaya dan penyampaian memori banding
dan kontra memori banding
▪ Upaya dan penyampaian memori banding
dilakukan pembanding dalam waktu 21 (dua puluh
satu) hari dari penerimaan putusan
▪ DK menyampaikan memori banding kepada
terbanding dalam waktu 14 (empat belas) hari
diterima memori banding.
Upaya Banding kepada Dewan
Kehormatan Pusat
❑Upaya dan penyampaian memori banding
dan kontra memori banding
▪ Kontra memori banding disampaikan
terbanding dalam tenggang waktu 21 (dua
puluh satu) hari dari penerimaan memori
banding
▪ Diteruskan ke DK Pusat paling lama waktu
14 (empat belas) hari dinyatakan lengkap (
pasal21 Keput DK PERADI No.2/2007)
Upaya Banding....

▪ Apabila terbanding tidak menyampaikan


kontra memori banding, maka yang
bersangkutan dianggap melepaskan haknya.
Pemeriksaan dan Putusan Majelis
Kehormatan Pusat
❑Pembentukan Majelis Kehormatan Pusat dan
pemeriksaan berkas
▪ Bila berkas memori banding telah lengkap Dewan
Kehormatan membentuk Majelis Kehormatan
Pusat dalam waktu 7 (tujuh) hari dinyatakan
lengkap.
Pemeriksaan dan Putusan Majelis
Kehormatan Pusat
• Bila berkas memori banding telah lengkap Majelis
Kehormatan Pusat memeriksa berkas banding
dalam waktu 45 (empat puluh lima ) dari
pembentukan Majelis( angka IV.4. Keput DK PERADI
No.3/2007).
Pemeriksaan dan Putusan Majelis
Kehormatan Pusat
❑Amar dan kebelakuan putusan
Amar Putusan Majelis Kehormatan Pusat
– Menguatkan;
– Mengubah atau membatalkan keputusan
Dewan Kehormatan Cabang/Daerah dengan
memutus sendiri. Mengadili sendiri
Pemeriksaan dan Putusan Majelis
Kehormatan Pusat
❑ Amar dan kebelakuan putusan
Keberlakuan putusan Dewan Kehormatan
➢ Keputusan Majelis Kehormatan Pusat telah
mempunyai kekuatan tetap sejak diucapkan dalam
sidang terbuka dengan atau tanpa dihadiri para
pihak dimana hari, tanggal dan waktunya telah
diberitahukan sebelumnya kepada pihak-pihak
yang bersangkutan.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai