INDONESIA
Dewan Pengacara Nasional Indonesia
JAKARTA 2021
Konsideran pada UU Advokat No. 18/ 2003
Produk terapan
Intellectual foundation
Standards of qualification
Community Engagement
Professional association
ADVOKAT
Sedikitnya tiga kali frasa “Officium Nobile” disebut dalam KEAI 2002
SERVICE ORI- HIGHEST VALUES PRIORITIZE PEO- PEOPLE ORIENTED HEALTHY COMPE- GUARANTEED
ENTED ORIENTED PLE’S INTERESTS TITION QUALITY OF SER-
VICE
TANGGUNGJAWAB
TRUST
MANDATE
RESPECTFULNESS
Type of Responsibility
Moral
Technical profession
Legal
TANGGUNG JAWAB PROFESI
Professional demand
Professional standard
Professional responsibility >
unprofessional conduct/ misconduct
Code of Conduct
Code of Conduct
Can refer to a listing of required behaviors,
the violation of which would result in
disciplinary action. In practice, used
interchangeably with Code of Ethics.
Lord Macmilan on Advocate
Responsibility
“In the discharge of his office the advocate has
a duty to his client, a duty to his opponent,
a duty to the court, a duty to himself and
a duty to the state (the art of the advocate by
Richard du Cann)”
Customary
Practice Religion/Belief
laws
Agreements/
State Laws
Convention
Kekuatan Hukum Kode Etik
Seberapa kuat?
Soft Law or Hard Law?
Sanksi administrasi/ sanksi etik atau
sanksi pidana?
PENGERTIAN ADVOKAT
PELAYANAN HUKUM
KEAHLIAN KHUSUS
SUMPAH
KODE ETIK
PENEGAK HUKUM
CIRI PROFESIONALISME
Berperkara.
Kewajiban-kewajiban lainnya.
Kode Etik Advokat Indonesia
4. dst
Kode Etik Advokat Indonesia tanggal 23 Mei 2002 dilahirkan oleh 7 Organisasi Advokat/
Penasehat Hukum; Aturan Peralihan pada pasal 22 membentuk Dewan Kehormatan Bersama
Kode Etik profesi Advokat Indonesia disusun oleh Organisasi Advokat yang disahkan pada
tanggal 23 Mei 2002 & berlaku sejak tanggal tersebut berdasarkan Perubahan I tanggal 1
Oktober 2002, semula diberlakukan bersamaan berlakunya UU Advokat.
Dalam melakukan penindakan atas pelanggaran Kode Etikprofesi Advokat dilakukan melalui
pemeriksaan dan mengadili oleh Dewan Kehormatan Organisasi Advokat.
Dewan Kehormatan Organisasi Advokat tingkat Daerah mengadili pada tingkat pertama
dan Dewan Kehormatan tingkat Pusat mengadili tingkat banding dan terakhir.
ISI KODE ETIK ADVOKAT
INDONESIA 2002
(1) Untuk dapat diangkat menjadi Advokat harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Warga Negara Republik Indonesia.
b. Bertempat tinggal di Indonesia.
c. Tidak berstatus sebagai Pegawai Negeri atau Pejabat Negara.
d. Berusia sekurang-kurangnya 25 (dua puluh lima) tahun.
e. Berijasah sarjana yang berlatar belakang pendidikan tinggi hukum sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1)
f. Lulus ujian yang diadakan oleh organisasi advokat.
g. Magang sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun terus menerus pada kantor Advokat.
h. Tidak pernah dipenjara krn melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan tindak pidana penjara 5 tahun atau
lebih
i. Berperilaku baik, jujur, bertanggung jawab, adil, dan mempunyai integritas tinggi.
(2)Advokat yang telah diangkat Berdasarkan persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menjalankan prakteknya
dengan mengkhususkan diri pada bidang tertentu sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh peraturan
perundang-undangan.
HAK DAN KEWAJIBAN ADVOKAT
• Advokat bebas mengeluarkan pendapat atau pernyataan dalam membela
perkara yang menjadi tanggungjawabnya di dalam sidang pengadilan
dengan tetap berpegang pada kode etik dan peraturan
perundang-undangan.
• Advokat tidak dapat dituntut baik secara perdata maupun pidana dalam
menjalankan tugas profesinya dengan iktikad baik untuk kepentingan
pembelaan klien dalam sidang pengadilan.
Advokat senantiasa menjunjung tinggi KEA dalam menjalankan profesi sebagai suatu hukum tertinggi” tanpa melihat
dari organisasi mana dia berasal dan menjadi
anggota.
KETENTUAN UMUM
• Advokat boleh menolak klien bila tidak sesuai dengan kemampuan dan
keahliannya atau bertentangan dengan hati nuraninya tapi tidak dapat
menolak karena alasan diskriminasi.
Tidak boleh menolak pemberian bantuan hukum dengan alasan karena perbedaan agama,
Kepercayaan, suku, keturunan, jenis kelamin, keyakinan politik dan kedudukan sosialnya.
Advokat dalam menjalankan Profesinya Bebas dan Mandiri serta tidak dipengaruhi oleh
siapapun dan wajib memperjuangkan HAM dalam Negara Hukum Indonesia.
Advokat wajib memelihara rasa solidaritas antar teman sejawat termasuk wajib memberikan
Bantuan dan Pembelaan Hukum baik diminta atau atas penunjukkan organisasi profesi.
Kepribadian Advokat
Tidak boleh jabatan rangkap dengan jabatan Negara, Advokat yang diangkat
siapapun atau oleh kantor manapun dalam suatu perkara yang sedang
di proses/berjalan.
Advokat tidak dibenarkan melakukan pekerjaan lain yang dapat
merugikan kebebasan, derajat dan martabat advokat.
Advokat tidak
Advokat sebagai Advokat bebas
boleh menolak
penegak hukum dan mandiri
perkara
Iklan
Ketentuan
• Kantor cabang Advokat
Pelaksanaannya Publisitas
Mantan hakim
Dalam hal berhubungan dengan client
Profesi Advokat sebagai profesi yang mulia dan terhormat (offIcium nobile)
dan karenanya sebagai penegak hukum di Pengadilan sejajar dengan
Jaksa dan Hakim, yang dalam menjalankan profesinya berada di bawah
Profesi Advokat sebagai profesi yang mulia dan terhormat (officium nobile)
dan karenanya sebagai penegak hukum di Pengadilan sejajar dengan
Jaksa dan Hakim, yang dalam menjalankan profesinya berada
di bawah perlindungan hukum, Undang-Undang dan Kode Etik ini ;
Dilarang pemasangan iklan untuk menarik perhatian dan pemasangan
papan nama dengan ukuran dan atau bentuk yang berlebihan ;
Kantor Advokat atau Cabangnya tidak dibenarkan diadakan di suatu
tempat yang dapat merugikan kedudukan dan martabat advokat ;
Advokat tidak dibenarkan untuk mengijinkan orang yang bukan advokat
mencantumkan namanya sebagai advokat di papan nama kantor advokat
atau mengijinkan orang yang bukan advokat memperkenalkan dirinya
sebagai advokat ;
•Pasal 31 UU NO. 18 TAHUN 2003 TENTANG ADVOKAT
•KETENTUAN PIDANA
•Setiap orang yang dengan sengaja menjalankan pekerjaan profesi
Advokat dan bertindak seolah-olah sebagai Advokat, tetapi bukan
Advokat sebagaimana Diatur dalam Undang-Undang ini, dipidana dalam
pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp
50.000.000,- (lima puluh juta) rupiah.
UU ADVOKAT TANPA SANKSI
(Nur Ismanto)
Pemeriksaan perkara
* Tingkat Cabang
Pengaduan •
•
Pejabat pemerintah
Anggota masyarakat
• DPN/Cabang
• DPN/Cabang sebagai pengadu
• Pengaduan atas pelanggaran
• kode etik
• Tertulis
• DK Cabang/DK Pusat
Tata Cara • Pengaduan melalui DK
Pengaduan cabang
• Pengaduan melalui DK
pusat
• Pemberitahuan dalam 14 hari
Pemeriksaan
• Jawaban teradu
• Pemberitahuan oleh DK
• Teradu tidak menjawab
• Penetapan hari sidang
Tingkat •
•
Panggilan
Pengadu & Teradu :
(Hasanudin, 2013)
• Sidang Pertama :
Pemeriksaan
* Penjelasan DK
* Perdamaian
* Alasan-alasan
• Sidang Pertama, salah satu pihak tidak hadir :
Tingkat •
* Sidang ditunda
* Tidak hadirnya pengadu
* Tidak hadirnya teradu
Putusan
• (Hasanudin, 2013)
Keputusan dapat berupa :
Pengambilan Pertimbangan-pertimbangan
Keputusan
Voting
Dissenting Opinion
Keputusan * DKP
*Instansi
SALAM ADVOKAT INDONESIA !
hsusetyo@ui.ac.id/ heru@herususetyo.com/ TW @herususetyo IG herususetyo2611