Anda di halaman 1dari 8

PR

Carilah mekanisme pembangkitan sinar-x karakteristik dan Bremsstrahlung yang


berkaitan dengan hukum Maxwell dalam Fisika Modern!

PEMBAHASAN
Proses terjadinya sinar X merupakan kebalikan dari fenomena effek foto listrik. Pada
efek foto listrik, foton datang pada permukaan logam lalu dari permukaan logam dikeluarkan
elektron foto. X-rays dapat dijelaskan sebagai berikut: elektron energetik menumbuk
permukaan logam, dan dari permukaan logam dipancarkan sinar-x atau foton foton. Energi
kinetik elektron diubah seluruhnya menjadi energi foton
ℎ𝑐
𝑒𝑉 = ℎ𝑓 =
𝜆𝑚𝑖𝑛
ℎ𝑐 1,24 × 10−6 𝑣𝑚
𝜆𝑚𝑖𝑛 = =
𝑒𝑉 𝑉
Dengan V adalah beda potensial pemercepat. Panjang gelombang sinar x yang dipancarkan
bermacam macam namun nilainya tidak akan lebih kecil dari 𝜆𝑚𝑖𝑛

Gambar 1. Lampu Rontgen


Spektrum sinar-x berada pada daerah cahaya tidak tampak (invisible), dengan panjang
gelombang sangat pendek (orde angstrum) atau memiliki frekuensi yang sangat tinggi,
sehingga sinar-x memiliki daya tembus tinggi. Bagaimanakah caranya supaya dapat
mengukur panjang gelombang dari spektrum sinar x yang panjang gelombangnya sangat
kecil tersebut?
Seorang ilmuwan bernama W.L.Bragg (1912) mengusulkan untuk menggunakan
Kristal sebagai kisi untuk mendifraksikan sinar x. Jarak antar atom yang berdekatan dalam
Kristal dimanfaatkan sebagai lebar celah karena jaraknya hampir sama dengan panjang
gelombang sinar x.

Gambar 2. Pola Difraksi Sinar-X

Gambar 3. Difraksi Sinar-X


Berdasarkan persamaan difraksi Bragg tersebut panjang gelombang sinar x akan
diketahui apabila jarak antar atom d kristalnya diketahui, sebaliknya bila sinar x panjang
gelombangnya diketahui maka dapat digunakan untuk mengetahui struktur Kristal.
Sinar-X dari proses kejadiannya, dikelompokan menjadi 2 yaitu:
1. Sinar-x Bremsstrahlung.
Sinar-x bremsstrahlung adalah gelombang elektromagnetik yang terbentuk apabila
partikel bermuatan misalnya elektron oleh pengaruh gaya inti atom bahan mengalami
perlambatan. Sinar-x bremsstrahlung mempunyai energi paling tinggi sama dengan energi
kinetik partikel bermuatan pada waktu terjadinya perlambatan.
Eksitasi elektron sinar-x ketika terjadi perlambatan dan menimbulkan sinar-x. Sinar-x
yang terjadi umumnya memiliki energi yang berbeda-beda sesuai dengan energi kinetik
elektron pada saat terbentuknya sinar-x dan juga tergantung pada arah pancarannya.
Proses pembetukan sinar-x memakai tabung katoda-anoda, sinar-x bremsstrahlung
dapat dihasilkan melalui pesawat sinar-x atau pemercepat partikel. Pada dasarnya pesawat
sinar-x terdiri dari tiga bagian utama, yaitu tabung sinar-x, sumber tegangan tinggi yang
menentukan tegangan listrik pada kedua elektroda dalam tabung sinar-x, dan unit mengatur.
Bagian pesawat sinar-x yang biasa terbuat dari bahan gelas terdapat filamen yang bertindak
sebagai katode dan target yang bertindak sebagai anoda. Tabung pesawat sinar-x dibuat
hampa udara agar elektron yang berasal dari filamen tidak terhalang oleh molekul udara
dalam perjalanannya menuju ke anoda.
Filamen yang dipanasi oleh arus listrik bertenaga rendah menjadi sumber elektron.
Makin besar arus filament, akan makin tinggi suhu filamen dan berakibat makin banyak
elektron dibebaskan persatuan waktu. Elektron yang dibebaskan oleh filamen tertarik ke
anoda oleh adanya beda potensial yang besar atau tegangan tinggi antara katoda dan anoda
yang dicatu oleh unit sumber tegangan tinggi (potensial katoda beberapa puluh hingga
beberapa ratus KV atau MV lebih rendah dibandingkan potensial anoda. Elektron ini
menabrak bahan target yang umumnya bernomor atom dan bertitik cair tinggi (misalnya
tungsten) dan terjadilah proses bremsstrahlung.
Khusus pada pemercepat partikel energi tinggi beberapa elektron atau partikel yang
dipercepat dapat agak menyimpang dan menabrak dinding sehungga menimbulkan
bremsstrahlung pada dinding. Beda potensial atau tegangan antara kedua elektroda
menentukan energi maksimum sinar-x yang terbentuk, sedangkan fluks sinar-x bergantung
pada jumlah elektron persatuan waktu yang sampai ke bidang anoda yang terakhir ini disebut
arus tabung It yang sudah barang tentu bergantung pada arus filamen It. Namun demikian
batas tertentu, tegangan tabung juga dapat mempengaruhi arus tabung. Arus tabung dalam
sistem pesawat sinar-x biasanya hanya memunyai tingkat besaran dalam milliampere (MA),
berbeda dengan arus filamen yang besarnya dalam tingkat Ampere.
2. Sinar-x Karekteristik
Sinar-x karekteristik adalah energi yang khas untuk setiap jenis atom yang terbentuk
dalam proses perpindahan elektron-eloktron atom dari tingkat energi yang lebih tinggi
menuju ke tingkat yang lebih rendah, misalnya dalam proses lanjutan efek foto listrik. Sinar-x
karekteristik yang terbentuk dengan cara seperti ini mempunyai energi yang sama dengan
selisih energi antara kedua tingkat energi yang berkaitan. sinar-x karekteristik mempunyai
energi farik dan Sinar-x karekteristik yang timbul oleh perpindahan elektron dari suatu
tingkat energi menuju ke lintasan k, disebut sinar-x garis k, sedangkan yang menuju ke
lintasan l, dan Seterusnya.
Cara kerja sinar-x Dalam kehidupan sekarang atau masa modern, penciptaan sinar-x
tak lagi mengandalkan mekanisme tabung crookes, melainkan dengan mengunakan pesawat
sinar-x modern. Pesawat sinar-x modern pada dasarnya membangkitkan sinar-x dengan
menghantam target logam dengan elektron berkecepatan tinggi sehingga menghasilkan
energi tinggi juga, dan mampu menembus elektron-elektron orbital luar pada materi target
hingga menumbuk elektron orbital pada kulit k (terdekat dengan inti atom). Elektron yang
tertumbuk akan terpental dari orbitnya, meninggalkan hole pada tempatnya semula. Hole
yang ditinggalkannya itu akan diisi oleh elektron dari kulit luar dan proses itu melibatkan
pelepasan foton (cahaya elektromagnetik) dari elektron pengisi tersebut. Foton yang keluar
itulah yang kemudian disebut sinar-x karekteristik.
Adapun mekanisme lain yang mungkin terjadi adalah emisi foton yang dialami oleh
elektron cepat yang dibelokkan oleh inti atom target atas konsekuensi dari intekraksi coulomb
antara inti atom target dengan elektron cepat. Proses pembelokkan ini melibatkan
perlambatan dan karenanya memerlukan emisi energi berupa foton. Mekanisme ini disebut
bremsstrahlung
Beda potensial antara anoda dan katoda dibuat sedemikian rupa sehingga mencapai
angka yang cukup untuk membuat elektron melompat dengan kecepatan tinggi setelah katoda
diberi energi 1000 volt. Setelah elektron pada katoda melompat dan menghantam filamen
pada anoda, terjadilah sinar-x yang terjadi dengan mekanisme sinar-x karekteristik ataupun
bremsstrahlung. Karena filamen pada anoda dimiringkan ke bawah, foton sinar-x akan
menuju ke bawah, keluar dari pesawat sinar-x lalu melewati jaringan yang dipotret. Bayangan
akan terbentuk pada film yang diletakkan di bawahnya.
Singkatnya Sinar-X Bremsstrahlung terjadi karena
1. Ketika elektron proyektil dengan energi kinetik berinteraksi dengan medan energi
pada inti atom pada anoda.
2. Karena inti atom ini mempunyai energi (+) dan electron mempunyai energi (-), maka
terjadi hubungan tarik-menarik antara inti atom dengan elektron.
3. Ketika elektron ini cukup dekat dengan inti atom dan inti atom mempunyai medan
energi yang cukup besar untuk ditembus oleh elektron proyektil, maka medan energi
pada inti atom ini akan melambatkan gerak dari elektron proyektil.
4. Melambatnya gerak dari elektron proyektil ini akan mengakibatkan elektron proyektil
kehilangan energi dan berubah arah.
5. Energi yang hilang dari 5lectron proyektil ini dikenal dengan foton sinar-x
Bremsstrahlung (Jerman → radiasi yang mengalami pengeriman/perlambatan).

Gambar 4. Sinar-X Bremsstrahlung


Ketika elektron cepat (energetic) masuk kedalam material logam, elektron akan
berinteraksi (bertumbukan, bersinggungan) dengan atom atom penyusun material logam
tersebut. Akibat interaksi tersebut kecepatan electron menjadi berkurang (seperti direm). Hal
itu berarti ada energi kinetic electron yang hilang, energi kinetic yang hilang inilah yang
muncul dalam bentuk sinar-x.

Kemudian pada Sinar-X Karakteristik terjadi karena


1. Sinar-X karakteristik terjadi ketika elektron proyektil dengan energi kinetik yang
tinggi berinterkasi dengan elektron dari tiap-tiap kulit atom pada anoda.
2. Elektron proyektil ini harus mempunyai energi kinetik yang cukup tinggi untuk
melepaskan elektron pada kulit atom tertentu dari orbitnya.
3. Saat elektron dari kulit atom ini terlepas dari orbitnya maka akan terjadi transisi dari
orbit luar ke orbit yang lebih dalam.
4. Energi yang dilepaskan saat terjadi transisi ini dikenal dengan foton sinar-X
karakteristik.
5. Energi photon sinar-X karakteristik ini bergantung pada besarnya energi elektron
proyektil yang digunakan untuk melepaskan elektron dari kulit atom tertentu dan
bergantung pada selisih energi ikat dari elektron transisi dengan energy ikat elektron
yang terlepas tersebut.
Gambar 5. Sinar-X Karakteristik
Pindah dari kulit L ke kulit K menghasilkan sinar-x Kα. Pindah ke kulit M ke kulit L
menghasilkan sinar-x Kβ.
Akibat efek fotolistrik.
1. Foto electron energi tinggi mencongkel electron kulit K meninggalkan kekosongan
pada kulit itu.
2. Elektron dari kulit luar mengisi kekosongan
3. Sinar-x Karakteristik dengan energi yang sama dengan selisih tingkat energi kedua
kulit.
Ketika atom atom logam bertumbukan dengan electron, electron akan menyerahkan
sebagian atau seluruh energinya pada atom. Hal itu terjadi karena atom jauh lebih massif
dibandingkan dengan electron. Energi yang diserap atom mengakibatkan electron electron
dalam atom akan tereksitasi ketingkat energi yang lebih tinggi. Elektron yang berada dalam
keadaan eksitasi dengan segera bertransisi kembali. Pada saat electron bertransisi itulah
dipancarkan foton berupa sinar-x
Ketika electron bertransisi dari keadaan awal ni ke kedaan akhir nf maka akan
dipancarkan sinar-x dengan frekuensi
1 1
𝑓 = 𝑐𝑅(𝑍 − 1)2 ( 2 − 2)
𝑛𝑓 𝑛1
Frekuensi sinar-x Kα hasil dari transisi kulit L (𝑛𝑖 = 2) ke kulit K (𝑛𝑓 = 1)
3
𝑓 = 𝑐𝑅(𝑍 − 1)2
4
dengan Z ialah nomor atom logam target, R ialah konstanta Ridberg = 1,097x107 m-1 dan c
ialah cepat rambat cahaya.
Energi sinar-x Kα ialah
𝐸(𝐾𝛼) = 10,2𝑒𝑉𝑥(𝑍 − 1)2

Anda mungkin juga menyukai