Anda di halaman 1dari 6

Fisika Komputasi II-2

Samarinda, 01 Oktober 2019

“PENYELESAIAN PERSAMAAN GELOMBANG DENGAN METODE


HIPERBOLIK”

Disusun oleh :
Norliani (1707045035)
Laboratorium Fisika Komputasi dan Pemodelan
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Mulawarman

ABSTRAK
Persamaan hiperbola atau persamaan gelombang hiperbola biasanya berhubungan
dengan getaran, atau permasalahan di mana terjadi ketidak-kontinyuan dalam waktu, seperti
gelombang kejut yang terjadi ketidak-kontinyuan dalam kecepatan, tekanan dan rapat massa.
Penyelesaian dari persamaan hiperbola mirip dengan penyelesaian persamaan parabola. Solusi
penyelesaian dari persamaan gelombang adalah menggunakan metode BTCS.
Oleh karena itu, dengan menggunakan metode BTCS, pada praktikum kali ini akan
dicari bentuk gelombang dari persamaan differensial parsial gelombang hiperbolik dengan
menggunakan fungsi 𝑐𝑜𝑠 dan 𝑠𝑖𝑛 yang kemudian akan dibandingkan hasil dari keduanya.

Kata Kunci: BTCS, Gelombang hiperbola

ABSTRACT
Hyperbole equations or hyperbole wave equations are usually related to vibrations, or
problems where there is a discontinuity in time, such as shock waves that occur discontinuity
in velocity, pressure and mass density. The solution of the hyperbole equation is similar to the
solution to the parabolic equation. Solution to solving the wave equation is to use the BTCS
method.
Therefore, by using the BTCS method, in this practicum a waveform of the partial
differential equation of the hyperbolic wave will be searched using the cos and sin functions
which will then be compared between the results of both.

Keywords: BTCS, hyperbole waves

FMIPA-Fisika Kelompok 7 B
Fisika Komputasi II-2
Samarinda, 01 Oktober 2019

I. PENDAHULUAN Metode BTCS (Back Time Central


1.1 Latar Belakang Space) adalah metode beda hingga (beda
Dalam kehidupan sehari-hari, tanpa mundur dan beda tengah) untuk
kita sadari sebenarnya kita telah menyelesaikan permasalahan secara
berinteraksi langsung dengan gelombang. numerik. Dimana penyelesaian ini
Seperti halnya dengan senar gitar yang merupakan penyelesaian secara implisit.
apabila dipetik akan terdengar ke telinga Oleh karena itu, praktikum ini
kita. Senar gitar tersebut yang apabila dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
dipetik akan menghasilkan getaran. Getaran perbandingan bentuk gelombang hiperbolik
berasal dari usikan (energi) yang yang menggunakan fungsi 𝑠𝑖𝑛 dengan
menimbulkan gelombang. Jadi, gelombang bentuk gelombang yang menggunakan
adalah rambatan energi. Begitu pula dengan fungsi 𝑐𝑜𝑠.
gelombang hiperbolik yang berkaitan
langsung dengan getaran hingga II. DASAR TEORI
menimbulkan gelombang. Banyak permasalahan dalam bidang
Gelombang hiperbolik merupakan ilmu terapan, fisika, dan teknik
gelombang yang berhubungan dengan dimodelkan secra matematis dengan
getaran, atau permasalahan di mana terjadi menggunakan persamaan deferensial
ketidak-kontinyuan dalam waktu, seperti parsial. Persamaan deferensial parsial
gelombang kejut yang terjadi ketidak- memiliki bentuk umum:
kontinyuan dalam kecepatan, tekanan dan 𝐴∅𝑥𝑥 + 𝐵∅𝑥𝑦 + 𝐶∅𝑦𝑦 (2.1)
rapat massa. Dalam menghadapi Dimana 𝐴, 𝐵, dan 𝐶 adalah konstan yang
permasalahan ini digunakan persamaan disebut dengan quasilinear (Munir, 2003).
differensial parsial dalam pemecahan Terdapat tiga tipe dari persamaan
masalahnya. Persamaan differensial parsial quasilinear yaitu:
adalah persamaan yang mengandung dua 1. Jika, 𝐵2 − 4𝐴𝐶 < 0, persamaan ini
variable atau lebih. Dalam penyelesaian disebut dengan persamaan elips.
persamaan differensial parsial dapat 2. Jika, 𝐵2 − 4𝐴𝐶 = 0, persamaan ini
diselesaikan dengan secara numerik disebut dengan persamaan parabolic.
maupun analitik. Secara numerik, 3. Jika, 𝐵2 − 4𝐴𝐶 > 0, persamaan ini
berdasarkan kasus pada praktikum ini disebut dengan persamaan hyperbolic
digunakan metode BTCS. (Mohamad, 2011).

FMIPA-Fisika Kelompok 7 B
Fisika Komputasi II-2
Samarinda, 01 Oktober 2019

Persamaan hiperbola yang paling III. METODE PERCOBAAN


sederhana adalah persamaan gelombang 3.1 Kasus
yang mempunyai bentuk berikut: Selesaikan persamaan gelombang
𝜕 2𝑦 𝜕2𝑦 hiperbolik dengan menampilkan hasil
= 𝐶 2 𝜕𝑥 2 (2.2)
𝜕𝑡 2
dalam bentuk grafik. Pada parameter
Dengan 𝑦 adalah perpindahan vertikal
gelombang 𝑚 = 50; 𝑇 = 1; 𝐿 = 1; 𝑁 =
(fluktuasi) pada jarak 𝑥 dari ujung tali yang
100; 𝑐 = 2; ℎ = 𝐿/𝑚; 𝑘 = 𝑇/𝑁. Dengan
bergetar yang mempunyai panjang 𝐿
syarat batas: 𝑢(0, 𝑡) = 𝑢(1, 𝑡) = 0 untuk
sesudah waktu 𝑡. Oleh karena nilai y pada
𝑡>0 dan nilai awal: 𝑢(𝑥, 0) =
ujung-ujung tali biasanya diketahui untuk
𝜕𝑢
semua waktu (kondisi batas) dan bentuk cos(𝜋𝑥 ) ; 0 ≤ 𝑥 ≤ 1, (𝑥, 0) = 0
𝜕𝑡

serta kecepatan tali diketahui pada waktu


nol (kondisi awal), maka penyelesaian 3.2 Algoritma
persamaan adalah serupa dengan 1. Dimulai program.
penyelesaian pada persamaan parabola; 2. Dimasukkan nilai dari kondisi awal,
yaitu menghitung pada 𝑥 dan 𝑡 tertentu dan kondisi batas.
(Triatmodjo, 2002). 3. Dicari nilai 𝜆 dengan rumus:
Dalam memahami fenomena 𝑐
𝜆=𝑘

gelombang, PDP merupakan salah satu cara
4. Dicari nilai persamaan gelombang
atau alat yang dapat digunakan. Hal utama
dengan rumus:
yang hendak diketahui dari fenomena
𝑗 𝑗+1 𝑗+1 𝑗+1
𝑇𝑖 = −𝜆𝑇𝑖−1 + (1 + 2𝜆)𝑇𝑖 − 𝜆𝑇𝑖+1
gelombang pada umumnya adalah seberapa
5. Ditampilkan hasilnya.
besar gelombang yang terjadi pada suatu
6. Selesai.
posisi 𝑥 saat 𝑡 atau 𝑈(𝑥, 𝑡). Untuk
mengetahui hal ini, langkah awal yang
3.3 Flowchart
dilakukan adalah memodelkan gelombang
tersebut kedalam suatu model matematika Mulai
PDP, kemudian setelahnya dapat dicari
solusi penyelesaian dari model PDP
Dimasukkan nilai
tersebut (Utomo, 2016).
awal dan syarat batas

FMIPA-Fisika Kelompok 7 B
Fisika Komputasi II-2
Samarinda, 01 Oktober 2019

lamda=o*s/0.02
1
do j=2,m+1
u(1,j)=0
Dicari nilai 𝜆 u(m,j)=0
enddo
𝑐 u(1,1)=cos(3.14*0)
𝜆=𝑘

u(m+1,1)=cos(3.14*l)
do i=2,m

Dilakukan perulangan untuk mencari u(i,1)=cos(3.14*(i-1)*0.02)


nilai perpindahan panas u(i,2)=u(i,1)
enddo
Dicari nilai perpindahan panas do j=2,n
do i=2,m
𝑗+1 𝑗 𝑗 𝑗 𝑗 u(i,j+1)=2*(1-
𝑇𝑖 = 𝑇𝑖 + 𝑟(𝑇𝑖+1 − 2𝑇𝑖 + 𝑇𝑖−1 )
lamda**2)*u(i,j)+(u(i+1,j)+u(i-
1,j))*lamda**2-u(i,j-1)
end do
Ditampilkan
hasilnya end do
do i=1,m+1
write(10,*)(u(i,j),j=1,n+1)
Selesai end do
end
3.4 Script
program inur IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
real,dimension (200,200)::u 4.1 Hasil
open(10,file='praktikumm1.txt') Contour 𝐜𝐨𝐬(𝝅𝒙)
m=50
t=1
l=1
n=100
p=l/m
o=t/n
s=2

FMIPA-Fisika Kelompok 7 B
Fisika Komputasi II-2
Samarinda, 01 Oktober 2019

Contour 𝐬𝐢𝐧(𝝅𝒙) merupakan persamaan differensial yang


diselesaikan dengan metode persamaan
gelombang hiperbolik. Gelombang
hiperbolik merupakan sesuatu yang
berhubungan dengan getaran, atau
permasalahan di mana terjadi ketidak-
kontinyuan dalam waktu, seperti
gelombang kejut yang terjadi ketidak-
kontinyuan dalam kecepatan, tekanan dan
rapat massa. Penyelesaian dari persamaan
Mesh 𝐜𝐨𝐬(𝝅𝒙) hiperbola mirip dengan penyelesaian
persamaan parabola.
Dari hasil kedua fungsi yang
ditampilkan dalam bentuk grafik 2D dan
3D. Dapat dilihat perbedaan keduanya,
dimana pada fungsi 𝑠𝑖𝑛 mengalami
kenaikan gelombang besar di setiap sisinya
dan menyurut pada pusatnya, ini
diakibatkan oleh rumus fungsinya, yaitu
Mesh 𝐬𝐢𝐧(𝝅𝒙)
𝑠𝑖𝑛. Sedangkan pada fungsi 𝑐𝑜𝑠 dapat
dilihat bentuk gelombangnya yang
memiliki lebih banyak riak dibandingkan
dengan fungsi 𝑠𝑖𝑛.

V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum dapat diketahui bahwa
terdapat perbedaan signifikan pada fungsi
𝑠𝑖𝑛 terhadap fungsi 𝑐𝑜𝑠. Dimana pada
4.2 Pembahasan
fungsi 𝑠𝑖𝑛 mengalami kenaikan gelombang
Pada praktikum penyelesaian
besar, sedangkan pada fungsi 𝑐𝑜𝑠 dapat
persamaan gelombang dengan metode
dilihat bentuk gelombangnya yang
hiperbolik, kita tahu bahwa hal tersebut

FMIPA-Fisika Kelompok 7 B
Fisika Komputasi II-2
Samarinda, 01 Oktober 2019

memiliki lebih banyak riak meskipun ada


sedikit perpotongan.

DAFTAR PUSTAKA
Mohamad, A.A. 2011. Lattice Bohzmann
Method: Fundamentals and
Engineering Applications With
Computer Codes. London: Springer
Munir, R. 2003. Metode Numerik.
Bandung: Informatika
Triatmodjo, Bambang. 2002. Metode
Numerik. Yogyakarta: Beta Offset
Utomo, Rukmono Budi. 2016. Persamaan
Differensial Parsial Gelombang
Homogen. Jurnal Sains Matematika
dan Statistika Vol.2 No. 2.
Tanggerang: Universitas
Muhammadiyah Tanggerang

Mengetahui,
Asisten Praktikan

Puteri Buana Rizqi Norliani


NIM. 1607045021 NIM. 1707045035

FMIPA-Fisika Kelompok 7 B

Anda mungkin juga menyukai