Anda di halaman 1dari 2

MATERI ANALISIS PROKSIMAT

KD 3.1 Menerapkan pengambilan sampel


a. Pengambilan Contoh (Sampling)
Sampel berasal dari bahasa Inggris “sample” yang artinya sampel atau contoh, yaitu
sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Ronald (1995)
mendefinisikan sampel adalah suatu himpunan bagian dari populasi. Sampel adalah sebagian dari
lot atau populasi. Artinya tidak akan ada sampel jika tidak ada populasi. Populasi adalah
keseluruhan elemen atau unsur yang akan kita teliti. Kesimpulan dari populasi yang mendekati
kebenaran diawali dengan pengambilan sampel yang benar.
Pengambilan sampel yang mewakili adalah kemampuan untuk mendapatkan sejumlah
sampel yang mewakili populasi (lot atau batch) dengan kondisi sampel tersebut dalam keadaan
sesuai untuk pengujian atau pengolahan lebih lanjut. Sampel adalah bagian populasi yang
diambil untuk menggambarkan populasi. Sedangkan populasi adalah sejumlah barang yang
menjadi perhatian.
Dasar pertimbangan pengambilan sampel dalam penelitian adalah memperhitungkan
masalah efisiensi (waktu dan biaya) dan masalah ketelitian dimana penelitian dengan
pengambilan sampel dapat mempertinggi ketelitian, karena jika penelitian terhadap populasi
belum tentu dapat dilakukan secara teliti.
Seorang peneliti dalam suatu penelitian harus memperhitungkan dan memperhatikan
hubungan antara waktu, biaya dan tenaga yang akan dikeluarkan dengan presisi (tingkat
ketepatan) yang akan diperoleh sebagai pertimbangan dalam menentukan metode pengambilan
sampel yang akan digunakan.
Pengertian sampel yang mewakili adalah sampel yang diperoleh dengan menggunakan
teknik pengambilan sampel yang sesuai, termasuk sub pengambilan sampel, untuk menghasilkan
keberhasilan yang tepat terhadap sumber sampel atau populasi produk. Berapa jumlah sampel
yang harus diuji dan metode apa yang harus digunakan dalam pengambilan sampel merupakan
keputusan yang harus dilakukan sebelum melakukan analisis. Banyak cara atau metode
pengambilan sampel, dimana metode pengambilan sampel berkaitan dengan: ketepatan, acuan
filosofi statistik dan resiko dalam keputusan.
Pengambilan sampel yang benar dan terpercaya memerlukan biaya yang lebih besar.
Namun dilapangan biasanya tidak tersedia fasilitas yang ideal. Sampel yang diambil dari
populasi yang benar dengan metode yang dapat dipertanggungjawabkan dilakukan untuk :
• Memperoleh sertifikat kualitas atau sertifikat analisis oleh laboratorium
pengujian. Hal ini berarti sampel digunakan untuk analisa mutu.
• Memperoleh sertifikasi produk oleh Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro)
• Memperoleh sertifikasi sistem mutu manajemen oleh Lembaga Sertifikaasi Sistem
Mutu (LSSM)
• Memperoleh sertifikasi HACCP oleh Lembaga Sertifikasi Sistem Hazard Critical
Control Point (LSSHACCP)
• Tujuan inspeksi yaitu menentukan apakah suatu produk dengan jumlah tertentu
diterima atau ditolak oleh lembaga inspeksi
• Pengendalian mutu (Quality control)
• Tujuan transaksi barang

Anda mungkin juga menyukai