1
Pendahuluan
Aparatur Negara sebagai abdi negara berkewajiban secara moral sebagaimana Peraturan
pemerintah Nomor: 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil pasal 3 ayat 5 bahwa Aparatur
dalam melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepadanya dituntut penuh pengabdian,
kesadaran, dan tanggung jawab. Karena tuntutan di zaman digital saat ini tuntutan untuk memenuhi
mutu kearah yang sesuai perkembangan kepuasan sangat dipengaruhi oleh kepraktisan layanan dengan
mengedepankan penyesuaian model layanan secara degital, karena pada era ini mengedepankan ide
baru, kreasi dan inovasi.
Dalam melakukan pelayanan yang bermutu harus berdasarkan adanya komitmen mutu.
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi dengan kualitas hasil,
dipersepsika oleh individu terhadap produk/jasa berupa ukuran baik/buruk. Pelayanan publik yang
bermutu perlu didukung oleh instrument yang memugkinkan pelanggan dapat menilai mutu dari
layanan tersebut, sehingga terdapat kesepakatan antara pemberi layanan dengan yang memberi layanan
tentang nilai dari layanannya maupun kinerja pelayanannya.
Namun dalam mewujudkan komitmen mutu di suatu instansi pemerintahan tentunya terdapat
berbagai tantangan seperti adanya pelanggaran yang tidak sesuai dengan nilai-nilai mutu. Sehingga
munculnya ketidakpuasan dari penerima layanan.
Identifikasi isu
Pada saat ini terdapat beberapa isu komitmen mutu yaitu :
1. ASN datang terlambat di bulan Ramadhan
(https://www.youtube.com/watch?v=tj1G3M2YWos). Pelanggaran nilai komitemn mutu yang
terjadi yaitu nilai efektifitas
2. Kurang disiplinnya ASN pada saat jam kerja
(https://www.youtube.com/watch?v=QlJwiS3X47c). Pelanggaran nilai komitmen mutu yang
terjadi yaitu nilai efisiensi.
3. Kurangnya kreatifitas pejabat negara dalam menghadapi pandemic covid-19
(https://www.youtube.com/watch?v=HYgn3qd7lg8). Pelanggaran nilai komitmen mutu yang
terjadi yaitu nilai inovasi
2
Menetapkan Isu Prioritas
Setelah adanya beberapa isu mengenai komitmen mutu yang disertai dengan dampaknya, Penulis
menganalisa untuk menentukan isu prioritas dengan menggunakan teknik APKL (Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, Layak). Adapun teknik APKL dapat dijelaskan sebagai berikut :
Kriteria Keterangan
No. Identifikasi Isu
A P K L
1 ASN datang terlambat di bulan
Ramadhan - √ √ √ Tidak Memenuhi syarat
2 Kurang disiplinnya ASN pada saat
jam kerja √ √ √ √ Memenuhi syarat
Kurangnya kreatifitas pejabat negara
3 dalam menghadapi pandemic covid-
19 √ √ √ - Tidak memenuhi syarat
Dari hasil Identifikasi diperoleh isu prioritas adalah kurang disiplinnya ASN pada saat jam kerja
Rumusan Isu
Kurangnya kesadaran dari diri sendiri dan pimpinan yang tidak memperhatikan kinerja bawahannya
sehingga ASN tidak disiplin pada saat jam kerja
Penyebab Isu
Untuk menentukan penyebab isu penulis menggunakan metode Fishbone yang merupakan suatu
pendekatan terstruktur yang memungkinkan dilakukan suatu analisis lebih terperinci dalam menemukan
penyebab-penyebab suatu masalah, ketidaksesuaian, dan kesenjangan yang ada (Gaspers, V. 2002.)
3
ASN Pimpinan
Dari diagram Fishbone menunjukkan bahwa sebab kurang disiplinnya ASN pada saat jam kerja adalah
kurangnya kesadaranya diri dari ASN dan pimpinan yang kurang mengoptimalkan sanksi.
Untuk mengurangi dampak dari isu kurang disiplinnya ASN pada saat jam kerja adalah dengan
meningkatkan kesadaran diri dan mengoptimalkan sanksi disiplin.
Daftar Pustaka
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi, Komitmen Mutu. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.