Anda di halaman 1dari 3

INFRA RED

No. Dokumen :SOP/BP-C/2021/10

No.Revisi :-
SOP
Tanggal Terbit : 17/6/2021
Puskesmas
Dinkes.Kab. Halaman : 1/3 Bagan Punak
Rokan Hilir
Ttd Ka Puskesmas

UPTD
Puskesmas Bagan dr.ROMY CAHYADI
NIP.19870518 201412 1 001
Punak

Pengertian 1. Sinar Infra merah adalah pancaran gelombang elektromagnetik


dengan panjang gelombang 7.700 – 4 juta A.
2. Klasifikasi
a. Berdasarkan panjang gelombang
 Gelombang panjang ( non penetrating) panjang
gelombang: 12.000 A – 150.000 A. Daya penetrasi: 0,5
mm (superficial epidermis).
 Gelombang pendek (penetrating) panjang gelombang:
7.700 A – 12.000 A. Daya penetrasi: jaringan sub
cutan, pembulu darah kapiler, pembulu limfe, ujung-
ujung syaraf dan jaringan dibawah kulit.
b. Berdasarkan type
 Type A: Panjang gelombang 780 – 1500 mm, penetrasi
dalam.
 Type B: Panjang gelombang 1500 – 300 mm, penetrasi
dangkal.
 Type C: Panjang gelombang 300 – 1000 mm, penetrasi
dangkal.
3. Indikasi
a. Kondisi peradangan setelah sub-cutan: kontusio, muscle strain,
trauma sinovitis.
b. Arthritis: OA, RA, myalgia, lumbago, neuralgia, neuritis.
c. Gangguan sirkulasi darah: thrombo plebitis, thrombo angitis

1
obliterans, raynald’s desease.
d. Persiapan exercise dan massage.
4. Kontra Indikasi
a. Daerah ganguan insufisiensi darah.
b. Gangguan sensilbiltas kulit.
c. Kecenderungan pendarahan.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk standar prosedur
operasional infrared diathermy.

Kebijakan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2015


tentang Standar Pelayanan Fisioterapi.

Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 52 tahun 2016

Prosedur/ 1. Persiapan
Langkah- a. Persiapan alat seperti jenis lampu.
Langkah
b. Pemanasan alat 15 menit.
c. Untuk mencegah luka terbakar maka daerah yang akan
dilakukan penyinaran perlu ditest sensasi panas-dingin.
2. Pelaksanaan
a. Untuk penyinaran lokal menggunakan reflektor berbentuk
parabola.
b. Penyinaran general menggunakan lampu yang dipasang pada
reflektor semi sirkuler.
c. Pasien diposisikan senyaman mungkin.
d. Posisi bisa duduk, terlentang atau tengkurap.
e. Lampu dipasang tegak lurus dengan daerah yang diterapi.
3. Dosis
a. Pada pengguna lampu non-luminous jarak lampu antara 45-60
cm, waktu 10-30 menit.
b. Lampu luminous 35-35 cm, waktu 10-30 menit.
c. Penggunaan 1 kali dalam seharri, 1 seri 10 kali.
4. Mengakhiri terapi
a. Matikan mesin, pastikan tombol dalam keadaan off/nol.
b. Tidak membiarkan pasien mematikan mesin atau bangun

2
sendiri.
c. Memperhatikan pasien dan kemungkinana efek samping.
d. Kembalikan peralatan ke tempat semula.

Unit Terkait Unit/ Poli PTM, Umum, Ibu dan Anak Puskesmas Bagan Punak

Diagram Alur
Pasien Datang Persiapan Pasien

Persiapan Alat

Pelaksanaan Terapi

Penghentian Terapi Pasien Pulang

Dokumen terkait
Nomor Yang Isi Perubahan Tgl mulai
dirubah diberlakukan
1.
2.
3.

Anda mungkin juga menyukai