Anda di halaman 1dari 3

Latihan soal-soal Basic Science-Clinical Science

STEMI/Infark myocardial/Jantung koroner – Tujuan Pengobatan


1. Seorang pasien (laki-laki, usia 55 tahun, penderita jantung koroner) dirawat di suatu rumah sakit
dan mendapatkan beberapa obat atas resep dokter. Salah satu obat yang diresepkan dokter
adalah simvastatin tablet 20 mg. Data laboratorium pasien saat ini= TC: 180 mg/dL, LDL: 230
mg/dL, HDL: 50 mg/dL dan TG: 170 mg/dL. Apoteker melakukan evaluasi penggunaan obat pada
saat visite pasien di ruang rawat inap. Apakah hasil evaluasi yang tepat terhadap penggunaan
obat tersebut?
a. Pengobatan sudah tepat karena bertujuan untuk menurunkan kadar TC
b. Pengobatan sudah tepat karena bertujuan untuk menurunkan kadar LDL
c. Pengobatan sudah tepat karena bertujuan untuk menurunkan kadar TG
d. Pengobatan tidak tepat karena kadar TC pasien normal
e. Pengobatan tidak tepat karena pasien tidak mengalami hiperlipidemia

STEMI/Infark myocardial/Jantung koroner – Mekanisme Aksi Obat


2. Seorang apoteker di depo rawat inap suatu rumah sakit sedang menyiapkan heparin injeksi
dengan dosis 12.500 unit untuk diberikan secara injeksi bolus pada pasien infark miokardial.
Bagaimanakah prinsip kerja obat tersebut?
a. Mencegah agregasi platelet d. Menghambat pembentukan fibrin dari fibrinogen
b. Menghambat sintesis faktor II e. Memicu aktivasi plasminogen menjadi plasmin
c. Menghambat sintesis tromboxan

3. Seorang pasien, usia 59 tahun, masuk UGD suatu rumah sakit karena serangan Acute Coronary
Sindrome dengan peningkatan segmen ST (STEMI). Pasien mendapatkan terapi dengan injeksi
Alteplase. Apakah golongan obat yang diberikan kepada pasien tersebut?
a. Antiplatelet d. Agen fibrinolitik
b. Antikoagulan e. Vasodilator
c. Beta bloker

STEMI/Infark myocardial/Jantung koroner – Pemilihan Obat yang Tepat


4. Seorang dokter di suatu rumah sakit berdiskusi dengan apoteker mengenai pemilihan obat yang
akan diberikan kepada pasien NSTEMI (laki-laki, usia 48 tahun) yang sedang dirawat di UGD.
Pasien mengalami peningkatan troponin dan EKG abnormal. Dokter memberikan nitrogliserin
sublingual dan carvedilol. Dokter ingin memberikan antiplatelet yang efektif untuk infark pasien.
Apakah antiplatelet lini pertama yang tepat disarankan?
a. Aspirin d. Dipiridamol
b. Cilostazol e. Prasugrel
c. Clopidogrel

5. Seorang pasien laki-laki, usia 55 tahun, dibawa ke UGD suatu rumah sakit dan didiagnosa dokter
mengalami STEMI. Pasien diberikan nitrogliserin sublingual, carvedilol, dan aspirin. Dokter
mengevaluasi terapi pasien dan membutuhkan tambahan obat untuk mengatasi keadaan infark
pasien. Apakah golongan obat yang tepat direkomendasikan kepada dokter tersebut?
a. ACE inhibitor d. Calcium channel blocker
b. Antiokoagulan e. Inotropik positif
c. Antiplatelet

6. Seorang pasien dengan diagnosa NSTEMI mendapatkan resep dokter yang berisi dua
antiplatelet yaitu aspirin dan clopidogrel. Pasien memiliki riwayat gastritis. Dokter ingin
memberikan terapi tambahan dan berkonsultasi dengan apoteker untuk meminimalisir resiko efek
samping antiplatelet. Apakah obat yang tepat disarankan?
a. Asam mefenamat d. Lansoprazol
b. Asam traneksamat e. Vitamin K
c. Antasida

7. Seorang pasien, laki-laki, usia 68 tahun, penderita syndrome koroner akut, dilarikan ke UGD
suatu rumah sakit dan didiagnosa dokter mengalami syok kardiogenik. TD pasien saat ini adalah
60/40 mmHg. Apoteker di depo UGD menyiapkan obat emergensi untuk pasien tersebut? Apakah
obat yang tepat diberikan kepada pasien tersebut?
a. Dobutamin d. Nitrogliserin
b. Dopamin e. Digoksin
c. Norepinefrin
8. Seorang pasien, laki-laki, usia 55 tahun, dirwat di suatu rumah sakit dengan diagnosa mengalami
sindroma koroner akut (SKA). Hasil monitoring dengan EKG menyimpulkan bahwa pasien juga
mengalami peningkatan segmen ST. Apakah obat yang tepat diberikan kepada pasien untuk
pertama kalinya?
a. Aspirin dan Furosemide d. Aspirin dan nitrogliserin
b. Alteplase dan Furosemide e. Alteplase dan Propranolol
c. Propranolol dan Nifedipin

9. Seorang pasien, laki-laki, usia 50 tahun, dibawa ke unit gawat darurat suatu rumah sakit karena
karena mengalami gangguan jantung dan didiagnosa oleh dokter mengalami ST Elevasi Miokard
Infark (STEMI). Dokter mengatakan kepada apoteker yang bertugas di depo UGD bahwa dia
akan memberikan terapi fibrinolitik kepada pasien tersebut. Apakah fibrinolitik yang tepat untuk
mengobati pasien tersebut? 
a. Asetosal d. Alteplase
b. Warfarin e. Isosorbid dinitrat
c. Heparin

STEMI/Infark myocardial/Jantung koroner – Dosis


10. Seorang pasien, usia 59 tahun, BB 65 Kg, masuk UGD suatu rumah sakit karena serangan Acute
Coronary Sindrome dengan peningkatan segmen ST (STEMI). Pasien mendapatkan terapi
dengan Alteplase injeksi 15 mg injeksi i.v bolus, diikuti dengan infus intravena 0,75 mg/Kg BB
selama 30 menit dan infuse intravena 0,5 mg/Kg BB selama 60 menit. Berapakah jumlah
Alteplase yang masuk ke dalam tubuh pasien?
a. 95,25 mg d. 98,25 mg
b. 96,25 mg e. 99,25mg
c. 97,25 mg

STEMI/Infark myocardial/Jantung koroner – Efek Samping Obat/MESO


11. Seorang pasien, laki-laki, usia 50 tahun, dibawa ke unit gawat darurat suatu rumah sakit karena
karena mengalami gangguan jantung dan didiagnosa oleh dokter mengalami ST Elevasi Miokard
Infark (STEMI). Dokter memberikan terapi fibrinolitik kepada pasien tersebut. Apoteker
selanjutnya melakukan monitoring efek samping obat selama pasien menggunakan obat tersebut.
Apakah efek samping utama obat yang tepat dipantau oleh apoteker terkait penggunaan obat
tersebut?
a. Batuk d. Perdarahan
b. Diare e. Thrombosis
c. Hipokalemia

12. Seorang apoteker melakukan MESO pada seorang pasien rawat jalan (laki-laki, usia 75 tahun,
penderita syndrome koroner akut) setelah menggunakan obat yang diresepkan dokter selama 14
hari terakhir. Pasien saat ini mengalami gusi berdarah dan apoteker menduga hal tersebut adalah
akibat efek samping obat dari obat yang diminum pasien (bisoprolol 1 x 10 mg, furosemide 1 x 40
mg, aspirin 1 x 80 mg, ISDN sublingual prn dan vitamin B kompleks). Apakah obat yang
menyebabkan efek tersebut?
a. Bisoprolol d. ISDN
b. Furosemid e. Vitamin B kompleks
c. Aspirin

13. Seorang pasien, laki-laki, usia 50 tahun, dibawa ke unit gawat darurat dan didiagnosa mengalami
ST Elevasi Miokard Infark (STEMI). Dokter sudah memberikan terapi fibrinolitik dan akan
memberikan antiplatelet. Namun, pada catatan medis pasien ditemukan riwayat alergi terhadap
aspirin dan dokter meminta informasi mengenai pilihan terapi pengganti aspirin. Apakah obat
yang tepat direkomendasikan kepada dokter? 
a. Alteplase d. Vitamin K
b. Klopidrogel e. Warfarin
c. Heparin
 
14. Seorang apoteker di depo rawat inap suatu rumah sakit melakukan MESO pada seorang pasien
(perempuan, usia 63 tahun, penderita jantung koroner) obat yang telah digunakan adalah
alteplase dan dilanjutkan dengan enoxaparin. Apakah parameter laboratorium yang tepat
dimonitor oleh apoteker tersebut?
a. PTT d. LED
b. INR e. RBC
c. AST

 
15. Seorang perempuan 55 tahun, berat badan 50 kg, tinggi badan 160 cm, dirawat di IGD suatu
rumah sakit dalam kondisi tidak sadar. Hasil pemeriksaan dengan CT-Scan pada kepala pasien
ditemukan adanya perdarahan otak yang cukup luas yang diduga karena ESO. Sebelumnya
pasien mengalami sindrom koroner akut dengan elevasi segmen ST (STEMI). Selama di rumah
sakit pasien mendapat obat aspirin, heparin, klopidogrel, metoprolol injeksi, dan streptokinase.
Apakah obat yang mengakibatkan efek samping pada pasien tersebut?
a. Aspirin d. Metoprolol Injeksi
b. Heparin e. Streptokinase
c. Klopidogrel

STEMI/Infark myocardial/Jantung koroner – Kontraindikasi


16. Seorang pasien, laki-laki, usia 50 tahun, dibawa ke unit gawat darurat suatu rumah sakit karena
karena mengalami gangguan jantung dan didiagnosa oleh dokter mengalami ST Elevasi Miokard
Infark (STEMI). Dokter akan memberikan terapi fibrinolitik kepada pasien tersebut. Sebelum
memberikan obat, apoteker didepo UGD memastikan riwayat penyakit pasien untuk menghindari
kontraindikasi pemberian obat. Apakah riwayat penyakit yang kontraindikasi dengan obat yang
akan diberikan kepada pasien tersebut?  
a. Diabetes melitus d. Penyakit ginjal kronis
b. Gagal jantung e. Sroke hemoragik
c. Hipertiroid

STEMI/Infark myocardial/Jantung koroner – Interaksi Obat


17. Seorang pasien, perempuan, usia 60 tahun mengkonsumsi unfractionated warfarin untuk terapi
propilaksis jantung koroner yang dideritanya. Pasien juga menderita mual muntah dan meminum
simetidin yang dibeli di apotek tanpa resep dokter. Beberapa hari kemudian, pasien mengalami
pendarahan dan di rawat di suatu rumah sakit. Apoteker mengatakan bahwa hal tersebut
disebabkan karena interaksi obat. Bagaimanakah mekanisme interaksi kedua obat tersebut?
a. Peningkatan absorpsi warfarin d. Menghambat eksresi warfarin
b. Penghambatan distribusi warfarin e. Menghambat absorpsi warfarin
c. Penghambatan metabolisme warfarin

STEMI/Infark myocardial/Jantung koroner – KIE


18. Seorang pasien, laki-laki, usia 55 tahun, masuk rumah sakit dan terdiagnosis sindrom koroner
akut. Setelah kondisi stabil, pasien diperbolehkan pulang dan mendapatkan resep dokter yang
berisi obat bisoprolol 1 x 10 mg, aspirin 1 x 80 mg, dan ISDN sublingual prn. Apakah informasi
yang tepat disampaikan untuk pemakaian ISDN?
a. Diminum setelah makan d. Diminum 30 menit setelah serangan
b. Diminum 30 menit sebelum makan e. Diminum dengan air putih yang banyak
c. Diminum saat terjadi serangan

Anda mungkin juga menyukai