Anda di halaman 1dari 19

KUMPULAN SOAL FARMASI KLINIK

CARDIO
1. Seorang pasien pria berusia 30 tahun menderita hipertensi dengan tekanan
darah 135/80 mmHg disertai diabetes mellitus. Apakah obat hipertensi yang
tepat untuk pasien tersebut?
A. Valsaltran
B. HCT
C. Amlodipine
D. Ramipril
E. Spironolakton

2. Seorang pasien pria berusia 50 tahun menderita hipertensi dengan kondisi


tekanan darah 145/100 mmHg tanpa komplikasi. Apakah rekomendasi terapi
yang dapat diberikan?
A. Captopril 12.5 mg dan valsartan 80 mg
B. Valsartan 80 mg dan furosemide 20 mg
C. Captopril 12.5 mg dan Atenolol25 mg
D. Ramipril 2.5 mg dan amlodipine 2.5 mg
E. Spironolakton 25 mg dan diltiazem 120 mg

3. Seorang pasien berumur 55 tahun mengeluhkan terjadinya mialgia. Pasien


sebelumnya menerima perawatan pasca stroke infark yaitu simvastatin,
clopidogrel, metformin, amlodipine dan ramipril. Obat manakah yang
menimbulkan efek samping tersebut?
A. Clopidogrel
B. Ramipril
C. Amlodipine
D. Simvastatin
E. Metformin

4. Seorang pasien usia 56 tahun, mengalami nyeri dada dan menjalar hingga bahu
dan punggung bagian belakang. Pasien memiliki riwayat penyakit jantung
koroner dengan angina stabil. Penatalaksanaan untuk serangan akut tersebut
adalah.....
A. Clopidogrel 75 mg peroral
B. Nitrogliserin 0,4 mg sublingual
C. Isosorbit dinitrat 5 mg peroral
D. Nitrogliserin 0,2 mg transdermal
E. Nicardipine 20 mg peroral

5. Berikut ini merupakan antikoagulan yang tidak direkomendasikan pada pasien


STEMI yang mendapatkan fibrinolitik adalah.....
A. Enoxaparin
B. Fondaparinux
C. UFH
D. Alteplase
E. Bivalirudin

6. Seorang pasien pria berusia 45 tahun menderita hipertensi dengan tekanan


darah 135/80 mmHg dengan riwayat gagal jantung. Apakah obat hipertensi yang
tepat untuk pasien tersebut?
A. Valsaltran
B. HCT
C. Amlodipine
D. Ramipril
E. Spironolakton

7. Seorang pasien pria berusia 50 tahun menderita hipertensi dengan kondisi


tekanan darah 185/125 mmHg tanpa komplikasi kerusakan organ. Apakah
rekomendasi terapi yang dapat diberikan?
A. Captopril 12.5 mg dengan interval 1-2 jam
B. Valsartan 80 mg dengan interval 1-2 jam
C. Captopril 25 mg dengan interval 1-2 jam
D. Valsartan 160 mg dengan interval 1-2 jam
E. Spironolakton 25 mg dengan interval 1-2 jam
8. Seorang pasien usia 56 tahun, mengalami nyeri dada dan menjalar hingga bahu
dan punggung bagian belakang. Pasien memiliki riwayat penyakit gagal jantung
dengan angina stabil. Tekanan darah pasien adalah 140/90 mmHg. Pasien
mengalami vasospastik angina. Pemberian antihipertensi yang tepat untuk
kasus tersebut adalah...
A. Clopidogrel 75 mg peroral
B. Diltiazem 120 mg
C. Isosorbit dinitrat 5 mg peroral
D. Amlodipine 5 mg peroral
E. Nicardipine 20 mg peroral

9. Seorang pasien pria berusia 50 tahun menderita hipertensi dengan kondisi


tekanan darah 130/85 mmHg. Pasien memiliki riwayat penyakit asma. Berikut ini
adalah agen antihipertensi yang kontra indikasi dengan kondisi pasien tersebut
adalah....
A. Captopril
B. Propranolol
C. Amlodipin
D. Irbesartan
E. Spironolakton

10. Seorang pasien berumur 55 tahun mengeluhkan terjadinya pembengkakan pada


gingiva. Pasien sebelumnya menerima perawatan pasca stroke infark yaitu
simvastatin, clopidogrel, metformin, amlodipine dan ramipril. Obat manakah
yang menimbulkan efek samping tersebut?
A. Clopidogrel
B. Ramipril
C. Amlodipine
D. Simvastatin
E. Metformin
11. Seorang pasien berumur 55 tahun menderita penyakit jantung koroner dengan
gagal jantung, dan peptic ulcer disease. Pasien tersebut sering kali mengalami
gejala angina pada malam hari hingga menjelang pagi hari. Obat yang digunakan
pasien tersebut adalah nitrogliserin SL, diltiazem, aspirin, atorvastatin, ramipril.
Apakah jenis DRP pada kasus tersebut?
A. Inappropriate drug form
B. No indication for drug
C. Inappropriate drug according to guidelines/formulary
D. Unnecessary drug-treatment
E. Tidak terdapat DRP

12. Seorang pasien berumur 55 tahun menderita penyakit jantung koroner dengan
gagal jantung, dan peptic ulcer disease. Pasien tersebut sering kali mengalami
gejala angina pada malam hari hingga menjelang pagi hari. Obat yang digunakan
pasien tersebut adalah nitrogliserin SL, diltiazem, aspirin, atorvastatin, ramipril.
Apa jenis obat yang menimbulkan DRP?
A. Atorvastatin dan ramipril
B. Aspirin dan atorvastatin
C. Ramipril dan aspirin
D. Diltiazem dan aspirin
E. Nitrogliserin dan aspirin

13. Seorang pasien berumur 55 tahun menderita penyakit jantung koroner dengan
gagal jantung, dan peptic ulcer disease. Pasien tersebut sering kali mengalami
gejala angina pada malam hari hingga menjelang pagi hari. Obat yang digunakan
pasien tersebut adalah nitrogliserin SL, diltiazem, aspirin, atorvastatin, ramipril.
Apakah rekomendasi obat yang dapat diberikan pada pasien tersebut?
A. Atorvastatin diganti dengan rosuvastatin
B. Ramipril diganti dengan valsartan
C. Aspirin ditambah dengan clopidogrel
D. Diltiazem diganti dengan amlodipine
E. Semua salah

14. Seorang pasien usia 56 tahun, mengalami nyeri dada dan menjalar hingga bahu
dan punggung bagian belakang. Pasien memiliki riwayat penyakit jantung
koroner dengan angina stabil dan gastritis. Untuk penangan akut pada pasien ini,
diberikan aspirin 165 mg peroral. Namun, setelah itu pasien mengalami
perdarahan. Apakah jenis DRP yang terjadi?
A. Inappropriate drug according to guidelines/formulary dan Untreated
symptoms or indication
B. Inappropriate drug according to guidelines/formulary dan Adverse drug event
(possibly) occurring
C. Inappropriate drug according to guidelines/formulary dan Effect of drug
treatment not optimal
D. Inappropriate drug according to guidelines/formulary dan Unclear
problem/complaint.
E. Tidak terdapat DRP
15. Seorang pasien usia 56 tahun, mengalami nyeri dada dan menjalar hingga bahu
dan punggung bagian belakang. Pasien memiliki riwayat penyakit jantung
koroner dengan angina stabil. Untuk penangan akut pada pasien ini, diberikan
aspirin 165 mg peroral. Namun, setelah itu pasien mengalami perdarahan.
Apakah rekomendasi untuk kasus tersebut?
A. Aspirin diturunkan menjadi 81 mg
B. Aspirin diganti dengan clopidogrel
C. Aspirin diganti dengan alteplase
D. Aspirin diganti dengan morphin
E. Aspirin diganti dengan nitrogliserin sublingual

16. Seorang pasien pria berusia 70 tahun pasca stroke infark dengan tekanan darah
135/90 mmHg menerima clopidogrel 75 mg 1dd1, HCT 12,5 mg 1dd1, dan
atorvastatin 10 mg 1dd1. Apakah obat yang menimbulkan DRP pada kasus
tersebut?
A. Clopidogrel dan HCT
B. Clopidogrel dan atorvastatin
C. HCT
D. Clopidogrel
E. Atorvastatin

17. Seorang pasien pria berusia 70 tahun pasca stroke infark dengan tekanan darah
135/90 mmHg menerima clopidogrel 75 mg 1dd1, HCT 12,5 mg 1dd1, dan
atorvastatin 10 mg 1dd1. Apakah jenis DRP pada kasus tersebut?
A. No indication for drug
B. Inappropriate combination of drugs, or drugs and herbal medications, or
drugs and dietary supplements
C. Inappropriate drug according to guidelines/formulary
D. Dosage regimen too frequent
E. Drug dose too high

18. Seorang pasien usia 56 tahun, mengalami nyeri dada dan menjalar hingga bahu
dan punggung bagian belakang. Pasien memiliki riwayat penyakit gagal jantung
dengan angina stabil. Tekanan darah pasien adalah 140/90 mmHg. Pasien
mengalami vasospastik angina. Pasein menerima isosorbit dinitrat 5 mg dan
aspirin 81 mg. Apakah jenis DRP pada kasus tersebut?
A. No indication for drug
B. Inappropriate combination of drugs, or drugs and herbal medications, or
drugs and dietary supplements
C. Inappropriate drug according to guidelines/formulary
D. Dosage regimen too frequent
E. Drug dose too high

19. Pasien Tn.P usia 70 tahun MRS dengan berat badan 85 kg dan didiagnosa CVA
infark/stroke infark. Saat MRS tekanan darah pasien 210/200 mmHg dengan
nadi 64 kali/menit dan suhu 36,7°C. Hasil Laboratorium menunjukkan
peningkatan leukosit menjadi 17.000/mm3, kolesterol 345 mg/dL, trigliserida
515 mg/dL, dan BUN 9,6 mg/dL, serta kalium 1,5 mEq/L. Saat MRS diberikan
alteplase 100 mg secara intravena dan labetalol 10-20 mg IV. 24 jam setelah
pemberian alteplase, pasien mengalami nyeri kepala hebat dan mengalami tanda
-tanda perdarahan ringan di saluran cerna. Apakah DRP pada pemberian
alteplase pada kasus tersebut?
A. No indication for drug
B. Inappropriate combination of drugs, or drugs and herbal medications, or
drugs and dietary supplements
C. Inappropriate drug according to guidelines/formulary
D. Dosage regimen too frequent
E. Drug dose of a single active ingredient too high

JIWA
20. Pasien berusia 13 tahun mengalami depresi akibat pembatasan penggunaan
smartphone. Pasien tersebut mengalami gangguan tidur. Pilihan terapi yang
dapat digunakan pada pasien tersebut adalah.....
A. Citalopram
B. Fluoxetine
C. Amitriptyline
D. Sertraline
E. Duloxetine

21. Pasien berusia 16 tahun menderita schizophrenia. Setelah mendapatkan terapi,


pasien tersebut mengalami neutropenia dan hypertriglyceridemia. Apakah jenis
obat yang diterima oleh pasien tersebut?
A. Quetiapine
B. Pregabalin
C. Thioridazine
D. Clozapine
E. Aripiprazole

22. Seorang laki-laki berusia 23 tahun dengan BMI normal didiagnosa dengan
Scizoprenia dan mulai menggunakan Quatiapine monoterapi dengan dosis 85
mg/hari. Tiga hari setelah mengkonsumsi Quatiapine pasien mengalamai skin
rash, vertigo, pruritus, dan malaise. Setelah 15 minggu menggunakan terapi
Quatiapine, pasien mengalami sinus takikardia dengan heart rate 120. Apakah
DRP pada kasus tersebut?
A. No indication for drug
B. Inappropriate combination of drugs, or drugs and herbal medications, or
drugs and dietary supplements
C. Inappropriate drug according to guidelines/formulary
D. Dosage regimen too frequent
E. Drug dose of a single active ingredient too high

23. Seorang laki-laki berusia 23 tahun dengan BMI normal didiagnosa dengan
Scizoprenia dan mulai menggunakan Quatiapine monoterapi dengan dosis 85
mg/hari. Tiga hari setelah mengkonsumsi Quatiapine pasien mengalamai skin
rash, vertigo, pruritus, dan malaise. Setelah 15 minggu menggunakan terapi
Quatiapine, pasien mengalami sinus takikardia dengan heart rate 120. Apakah
rekomendasi obat yang diberikan kepada pasien tersebut?
A. Risperidone
B. Aripiprazole
C. Ziprazidone
D. Citalopram
E. Haloperidol

24. Pasien berusia 45 tahun mengalami depresi dan memiliki riwayat stroke infark.
Tekanan darah pasien yaitu 145.95 mmHg. Pasien mendapatkan terapi HCT 25
mg 3dd1, Atorvastatin 80 mg 1dd1, Aspirin 325 mg/hari, dan Citalopram 20
mg/hari. Setelah 3 hari pemebrain Citalopram, pasien mengalami tanda-tanda
perdarahan pada saluran cerna. Apakah DRP pada kasus tersebut?
A. No indication for drug
B. Inappropriate combination of drugs, or drugs and herbal medications, or
drugs and dietary supplements
C. Inappropriate drug according to guidelines/formulary
D. Dosage regimen too frequent
E. Drug dose of a single active ingredient too high

25. Pasien berusia 45 tahun mengalami depresi dan memiliki riwayat stroke infark.
Tekanan darah pasien yaitu 145.95 mmHg. Pasien mendapatkan terapi HCT 25
mg 3dd1, Atorvastatin 80 mg 1dd1, Aspirin 325 mg/hari, dan Citalopram 20
mg/hari. Setelah 3 hari pemebrain Citalopram, pasien mengalami tanda-tanda
perdarahan pada saluran cerna. Apakah obat yang menyebabkan terjadinya DRP?
A. HCT dan Atorvastatin
B. Aspirin dan Atorvastatin
C. Aspirin dan Citalopram
D. Aspirin dan HCT
E. HCT dan Citalopram

26. Pasien berusia 45 tahun mengalami depresi dan memiliki riwayat stroke infark.
Tekanan darah pasien yaitu 145.95 mmHg. Pasien mendapatkan terapi HCT 25
mg 3dd1, Atorvastatin 80 mg 1dd1, Aspirin 325 mg/hari, dan Citalopram 20
mg/hari. Setelah 3 hari pemebrain Citalopram, pasien mengalami tanda-tanda
perdarahan pada saluran cerna. Apakah rekomendasi obat yang tepat untuk
mengatasi depresi pada pasien tersebut?
A. Diazepam
B. Mirtazapine
C. Phenobarbital
D. Aripiprazole
E. Rizperidone

27. Pasien berusia 45 tahun mengalami depresi dan memiliki riwayat stroke infark.
Tekanan darah pasien yaitu 145.95 mmHg. Pasien mendapatkan terapi HCT 25
mg 3dd1, Atorvastatin 80 mg 1dd1, Aspirin 325 mg/hari, dan Citalopram 20
mg/hari. Setelah 3 hari pemebrain Citalopram, pasien mengalami tanda-tanda
perdarahan pada saluran cerna. Apakah efek samping dari rekomendasi obat
depresi yang diberikan?
A. Penurunan berat badan
B. Mialgia
C. Rhabdomialisis
D. Peningkatan berat badan
E. Perdarahan

SARAF
28. Pasien berusia 55 tahun didiagnosa menderita parkinson. Pasien mengalami
tremor namun tidak bradikinesia. Apakah pilihan terapi yag tepat untuk pasien ini?
A. Carbidopa
B. Carbidopa/Levodopa
C. Benztropine
D. Rasagiline
E. Amantadine

29. Pasien berusia 55 tahun didiagnosa menderita parkinson. Pasien mengalami


tremor namun tidak bradikinesia. Apakah efek samping yang mungkin terjadi
pada pilihan terapi untuk pasien tersebut?
A. Edema
B. Nausea
C. Dizziness
D. Retensi urin
E. Salah semua
30. Pasien berusia 55 tahun didiagnosa menderita parkinson. Pasien mengalami
tremor namun tidak bradikinesia. Berapakah dosis yang diperlukan pada pilihan
terapi untuk pasien tersebut?
A. 0,5 mg perhari
B. 2 mg perhari
C. 300 mg perhari
D. 3 mg perhari
E. Salah semua

31. Pasien berusia 75 tahun didiagnosa menderita parkinson. Pasien mengalami


tremor. Selain itu, pasien memerlukan waktu yang cukup lama apabila ingin
menggunakan sendok untuk makan atau ingin menulis menggunakan pulpen.
Apakah pilihan terapi yang tepat untuk pasien ini?
A. Carbidopa
B. Carbidopa/Levodopa
C. Benztropine
D. Rasagiline
E. Amantadine

32. Seorang remaja Wanita berusia 17 tahun dengan berat badan 55 kg menderita
epilepsy tipe generalized. Dokter meresepkan phenobarbital dengan dosis 25 mg
1dd1, namun pasien tidak mengalami perbaikan kondisi. Apakah DRP pada
kasus tersebut?
A. Drug dose too low
B. Inappropriate combination of drugs, or drugs and herbal medications, or
drugs and dietary supplements
C. Inappropriate drug according to guidelines/formulary
D. Dosage regimen too frequent
E. Drug dose of a single active ingredient too high

33. Seorang remaja Wanita berusia 17 tahun dengan berat badan 55 kg menderita
epilepsy tipe generalized. Dokter meresepkan phenobarbital dengan dosis 25 mg
1dd1, namun pasien tidak mengalami perbaikan kondisi. Berapa dosis maksimal
yang direkomendasikan untuk pasien tersebut agar memperoleh efektivitas
terapi?
A. 50 mg
B. 55 mg
C. 165 mg
D. 170 mg
E. 175 mg

34. Seorang lansia berusia 70 tahun menderita Parkinson dengan kondisi


bradykinesia dan konstipasi. Pasien tersebut mendapatkan terapi Sinemet
25/100 1dd1 dan bisacodyl 5 mg 1dd1. Pasien tersebut mengeluhkan tidak
terjadi perbaikan kondisi setelah mengkonsumsi obat. pasien memerlukan
waktu yang cukup lama apabila ingin menggunakan sendok saat makan atau
mengambil gelas. Apakah DRP pada kasus tersebut?
A. Drug dose too low
B. Inappropriate combination of drugs, or drugs and herbal medications, or drugs
and dietary supplements
C. Inappropriate drug according to guidelines/formulary
D. Dosage regimen too frequent
E. Drug dose of a single active ingredient too high

35. Seorang lansia berusia 70 tahun menderita Parkinson dengan kondisi


bradykinesia dan konstipasi. Pasien tersebut mendapatkan terapi Sinemet
25/100 1dd1 dan bisacodyl 5 mg 1dd1. Pasien tersebut mengeluhkan tidak
terjadi perbaikan kondisi setelah mengkonsumsi obat. pasien memerlukan
waktu yang cukup lama apabila ingin menggunakan sendok saat makan atau
mengambil gelas. Bagaimana rekomendasi terapi untuk mengatasi DRP pada
kasus tersebut?
A. Sinemet 25/100 3dd1
B. Bisacodyl 20 mg 1dd1
C. Sinemet 25/100 2dd1
D. Sinemet 25/300 1dd1
E. Bisacodyl 10 mg 1dd1

VAKSIN, ALERGI, DAN GADAR


36. Seorang ibu menebus resep untuk anaknya di poli rawat jalan. Ketika apoteker
bertanya tentang riwayat alergi obat, Ibu tersebut menceritakan bahwa anaknya
pernah mendapatkan vaksin, dan setelah itu mengalami penurunan trombosit.
Namun, ibu tersebut tidak memahami apakah hal tersebut termasuk alergi
terhadap vaksin. Apakah jenis vaksin yang dimaksud oleh ibu tersebut?
A. Vaksin Campak
B. Vaksin DPT
C. Vaksin BCG
D. Vaksin HiB
E. Vaksin Polio

37. Siswa kelas 5 SD akan diberikan vaksin untuk mencegah terjadinya kanker leher
rahim/kanker serviks. Vaksin yang dimaksud adalah:
A. Vaksin BCG
B. Vaksi PCV
C. Vaksin HPV
D. Vaksin DPT
E. Vaksin HiB

38. Pasien berusia 17 tahun mengkonsumsi antibiotik yang diresepkan dokter.


Setelah mengkonsumsi antibiotik tersebut, pasien urtikaria disertai dengan
peningkatan suhu tubuh hingga 38 derajat celsius. Apakah jenis obat yang dapat
digunakan untuk mengatasi peningkatan suhu tubuh?
A. Aspirin
B. Ibuprofen
C. Dexametason
D. Parasetamol
E. Cetirizine

39. Berikut ini yang merupakan pemberian Epinefrin yang tepat untuk syok
anafilaksis adalah....
A. Epinefrin 1mg/mL yang diberikan dengan dosis 1 mg pada orang dewasa
sebanyak 1-3 kali setiap 5-15 menit
B. Epinefrin 1mg/mL yang diberikan dengan dosis 1,5 mg pada orang dewasa
sebanyak 1-3 kali setiap 5-15 menit
C. Epinefrin 1mg/mL yang diberikan dengan dosis 1 mg pada orang dewasa
hanya 1 kali
D. Epinefrin 1mg/mL yang diberikan dengan dosis 0,5 mg pada orang dewasa
pada orang dewasa hanya 1 kali
E. Semua salah

40. Pasien berusia 54 tahun di UGD mengalami gejala putus alkohol. Pasien
mengalami delusi berat. Apakah rekomendasi terapi yang dapat diberikan pada
pasien tersebut?
A. Clonidine
B. Thiamine
C. Asam valproate
D. Naltrexone
E. Diazepam

41. Pasien berusia 54 tahun di UGD mengalami gejala putus alkohol. Pasien
mengalami delusi berat. Berapakah dosis dari rekomendasi terapi yang dapat
diberikan pada pasien tersebut?
A. 25-50 mg
B. 2.5-5 mg
C. 25-200 mg
D. 5-40 mg
E. 0.05–0.3 mg
FARMAKOVIGILLANS, GLAUCOMA, CONJUNCTIVITIS, DAN TINNITUS
42. Seorang laki-laki berusia 45 tahun mengalami alergi dan mengkonsumsi
Simvastatin dengan dosis 20 mg per hari. Setelah mengkonsumsi obat
tersebut, pasien mengeluhkan nyeri otot. Apakah tipe reaksi efek samping
obat yang dialami oleh pasien tersebut?
A. Tipe A
B. Tipe B
C. Tipe C
D. Tipe D
E. Tipe E
43. Seorang TTK bertugas meracik ampisilin. Saat menggerus, TTK tersebut
mengalami sesak nafas lalu pingsan. Apakah tipe reaksi efek samping obat
yang dialami oleh TTK tersebut?
A. Tipe A
B. Tipe B
C. Tipe C
D. Tipe D
E. Tipe E

44. Berikut ini yang bukan merupakan ruang lingkup farmakovigillans adalah......
A. Reaksi alergi saat menggunakan sarung tangan medis
B. Reaksi alergi pada produk susu
C. Reaksi alergi saat menerima vaksin
D. Kerusakan pembuluh darah akibat pemasangan ring pada jantung
E. Reaksi alergi pada penggunaan alat pacu jantung

45. Cara mengatasi reaski efek samping obat yang tidak terkait dosis adalah…
A. Turunkan dosis
B. Hentikan pemakaian/paparan
C. Berikan obat kembali dengan dosis rendah
D. Memperpanjang interval pemberian
E. Menurunkan frekuensi penggunaan

46. Seorang pasien kanker payudara menjalani 8 siklus kemoterapi. Pada siklus 1
dan ke-2 pasien tidak mengalami reaksi yang merugikan. Namun, pada siklus
ke-3 pasien mengalami aritmia dan leukopenia. Apakah tipe reaksi efek
samping obat yang dialami oleh pasien tersebut?
A. Tipe C
B. Tipe D
C. Tipe F
D. Tipe A
E. Tipe E

47. Tipe reaksi efek samping obat yang alami oleh para pecandu narkotika yang
mengalami putus obat adalah......
A. Tipe B
B. Tipe C
C. Tipe D
D. Tipe F
E. Tipe E

48. Untuk mengatasi reaksi efek samping obat yang terjadi pada para pecandu
narkotika yang mengalami putus obat adalah......
A. Meningkatkan dosis obat yang diberikan
B. Menurunkan dosis secara perlahan-lahan
C. Memberikan narkotika golongan lain
D. Melakukan hemodialisa
E. Diamati hingga beberapa hari

49. Mengantuk yang dialami oleh pasien yang menggunakan antihistamin


sistemik termasuk klasifikasi ESO....
A. Mild dan serius
B. Severe dan serius
C. Moderate dan serius
D. Mild dan tidak serius
E. Severe dan tidak serius

50. Steven Johnson syndrome yang dialami oleh pasien yang alergi terhadap
penicillin termasuk klasifikasi ESO....
A. Mild dan serius
B. Severe dan serius
C. Moderate dan serius
D. Mild dan tidak serius
E. Severe dan tidak serius

51. Penggunaan obat diuretik bersama dengan ibuprofen dapat menyebabkan


efek diuretik menjadi menurun. Namun, kedua obat ini harus tetap diberikan.
Bagaimana manajemen untuk mengatasi reaksi efek samping obat tersebut?
A. Turunkan dosis ibuprofen
B. Tingkatkan dosis diuretic
C. Tingkatkan dosis ibuprofen
D. Turunkan dosis diuretic
E. Semua jawaban salah

52. Penderita glaukoma sudut terbuka mendapatkan terapi Timolol 0,5%


sebanyak tiga tetes per hari. Pasien merasakan sensasi terbakar dan perih
pada matanya. Apakah DRP pada kasus tersebut?
A. Drug dose too low
B. Inappropriate combination of drugs, or drugs and herbal medications, or
drugs and dietary supplements
C. Inappropriate drug according to guidelines/formulary
D. Dosage regimen too frequent
E. Drug dose of a single active ingredient too high

53. Seorang penderita glaukoma sudut tertutup yang mengalami iskemik pada
spinkter pupilnya mendapatkan terapi Latanoprost 0,005 satu tetes pada
malam hari. Apakah DRP pada kasus tersebut?
A. Drug dose too low
B. Inappropriate combination of drugs, or drugs and herbal medications, or
drugs and dietary supplements
C. Inappropriate drug according to guidelines/formulary
D. Tidak terdapat DRP pada kasus tersebut.
E. Dosage regimen too frequent

54. Penderita glaukoma sudut tertutup dengan adanya iskemik pada spinkter
pupilnya. Pasien menggunakan Pilocarpine 1% sebanyak 1 tetes setiap 12
jam. Namun, pasien mengeluhkan bahwa tidak ada perbaikan gejala setelah
menggunakan obat tersebut. Apakah DRP pada kasus tersebut?
A. Drug dose too low
B. Inappropriate combination of drugs, or drugs and herbal medications, or
drugs and dietary supplements
C. Inappropriate drug according to guidelines/formulary
D. Dosage regimen too frequent
E. Drug dose of a single active ingredient too high

55. Seorang remaja mengeluhkan matanya berair, merah, terasa gatal, dan
tampak bengkak pada kelopak mata. Remaja tersebut menggunakan tetes
mata Kloramfenikol 0,5% setiap 2 jam untuk hari pertama. Apakah DRP pada
kasus tersebut?
A. Drug dose too low
B. Inappropriate combination of drugs, or drugs and herbal medications, or
drugs and dietary supplements
C. Inappropriate drug according to guidelines/formulary
D. Dosage regimen too frequent
E. Drug dose of a single active ingredient too high

56. Seorang anak berusia 3 tahun menggunakan Lodoxamide sebagau mast cell
stabiliser untuk mengobati konjungtivitis yang disebabkan oleh alergi. Apakah
DRP pada kasus tersebut?
A. Drug dose too low
B. Inappropriate combination of drugs, or drugs and herbal medications, or
drugs and dietary supplements
C. Inappropriate drug according to guidelines/formulary
D. Dosage regimen too frequent
E. Drug dose of a single active ingredient too high

57. Seorang pasien menderita mata merah disertai dengn kotoran mata. Pasien
mendapatkan resep Kloramfenikol 0,5% 2 tetes pada mata pada yang sakit
setiap 12 jam pada hari pertama dan setiap 6 jam pada hari selanjutnya.
selama 5 hari. Apakah DRP pada kasus tersebut?
A. Drug dose too low
B. Duration of treatment too long
C. Duration of treatment too short
D. Dosage regimen too frequent
E. Drug dose of a single active ingredient too high

58. Seorang pasien mengalami tinnitus dan telah menjalankan protokol terapi
suara, namun kondisinya tidak membaik. Pasien tersebut diberikan terapi
Fluoxetine. Pasien juga memiliki riwayat stroke infark dan gastroenteritis.
Pasien rutin mengkonsumsi aspirin, HCT, dan atorvastatin. Satu hari setelah
pemberian Fluoxetine, pasien mengalami perdarahan pada saluran cerna.
Apakah DRP pada kasus tersebut?
A. Drug dose too low
B. Duration of treatment too long
C. Duration of treatment too short
D. Dosage regimen too frequent
E. Inappropriate drug according to guidelines/formulary

59. Seorang pasien mengalami tinnitus dan telah menjalankan protokol terapi
suara, namun kondisinya tidak membaik. Pasien tersebut diberikan terapi
Fluoxetine. Pasien juga memiliki riwayat stroke infark dan gastroenteritis.
Pasien rutin mengkonsumsi aspirin, HCT, dan atorvastatin. Satu hari setelah
pemberian Fluoxetine, pasien mengalami perdarahan pada saluran cerna.
Manakah obat yang menimbulkan DRP?
A. Aspirin dan HCT
B. Atorvastatin dan HCT
C. Atorvastatin dan Fluoxetine
D. Fluoxetine dan Aspirin
E. Fluoxetine dan HCT

60. Seorang pasien mengalami tinnitus dan telah menjalankan protokol terapi
suara, namun kondisinya tidak membaik. Pasien tersebut diberikan terapi
Fluoxetine. Pasien juga memiliki riwayat stroke infark dan gastroenteritis.
Pasien rutin mengkonsumsi aspirin, HCT, dan atorvastatin. Satu hari setelah
pemberian Fluoxetine, pasien mengalami perdarahan pada saluran cerna.
Apakah rekomendasi terapi yang dapat diberikan untuk mengatasi DRP?
A. Aspirin dihentikan
B. Memberikan Sucralfate
C. Atorvastatin diganti dengan Rosuvastatin
D. Fluoxetine diganti dengan Alprazolam
E. HCT diganti dengan Ramipril

Anda mungkin juga menyukai