Anda di halaman 1dari 2

Nama : Aprilia Dian Wahyu Cahyaningtyas

Kelas : 2C

NIM : P1337421020149

MK : KMB

CORONA VIRUS
Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada
manusia dan hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran
pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory
Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome
(SARS). Virus RNA berukuran 120-160 nm. Menyebabkan penyakit saluran pernapasan
lalu menyebabkan flu juga Kegawatan pernafasan dan menyebabkan Kematian. Pertama kali
muncul di Wuhan pada 12 Desember 2019. Dimulai dari Wuhan China lalu menyebar ke
Negara Negara lain dengan begitu cepat dan menyebabkan problem global. Penularan virus
ini meliputi dari Manusia ke Manusia melalui droplet yang keluar saat bersin atau batuk dan
menyebabkan penularan lebih agresif. Lama bertahannya virus corona dibenda mati, contoh;
aluminium : Sampai 8 Jam, Handscoon : Sampai 8 Jam, Besi : 4 Sampai 8 Jam, Kayu :
Sampai 4 Hari, Kaca : Sampai 4 Hari, Kertas : Sampai 4 Hari, Plastik : Sampai 5 Hari. Virus
ini jika tertular kemanusia meliputi Demam, Batuk, pilek, Letih, lesu, Sakit tenggorokan,
Gangguan sesak nafas.

Klien yang terinfeksi COVID-19 dengan hasil pemeriksaan tes positif melalui
pemeriksaan PCR. PCR atau polymerase chain reaction adalah pemeriksaan laboratorium
untuk mendeteksi keberadaan material genetik dari sel, bakteri, atau virus. Saat
ini, PCR digunakan untuk mendiagnosis penyakit COVID-19, yaitu dengan mendeteksi
material genetik virus Corona. Jenis-jenis tes COVID-19 tidak hanya PCR namun ada yang
lainnya juga, yaitu RT-PCR (Real Time - Polymerase Chain Reaction), TCM (Test Cepat
Molekuler), Swab Antigen dan Rapid Antibodi. Untuk RT-PCR dan TCM metode yang
digunakan adalah materi genetic virus atau RNA dan sampel yang digunakan adalah swab
pangkal hidung dan tenggorokan, untuk RT-PCR durasi waktu yang dibutuhkan beberapa
hari (tergantung jarak dan antrian) sedangkan untuk TCM durasi waktu yang dibutuhkan
minimal 45-60 menit. Untuk Swab Antigen metode yang digunakan adalah protein virus dan
sampel yang digunakan adalah swab pangkal hidung dan tenggorokan, durasi waktu yang
dibutuhkan maksimal 60-90 menit. Sedangkan untuk Rapid Antibodi metode yang digunakan
adalah protein virus dan sampel yang digunakan adalah dari ujung jari atau lengan, durasi
waktu yang dibutuhkan minimal 10-15 menit. Tujuan dari tes RT-PCR adalah untuk
penegakan diagnosis, sedangkan tujuan dari TCM, Swab Antigen dan Rapid Antibodi adalah
untuk skrinning. WHO merekomendasikan pemeriksaan untuk pasien yang terduga terinfeksi
COVID_19 dengan pemeriksaan RT-PCR (Real Time PCR).
Rapid test Penanganan COVID-19 di Indonesia menggunakan Rapid Test. Antibodi
dan/atau Rapid Test Antigen. Pemeriksaan Rapid Test Antibodi dan/atau Rapid Test Antigen
hanya merupakan screening awal. Rapid Test Antibodi : Spesimen yang diperlukan untuk
pemeriksaan ini adalah darah. Pemeriksaan ini dapat dilakukan pada komunitas
(masyarakat). Rapid Test Antigen : Spesimen yang diperlukan untuk pemeriksaan ini adalah
Swab orofaring/ Swab nasofaring. Pemeriksaan ini dilakukan di fasyankes yang memiliki
fasilitas biosafety cabinet.

Pasien dalam pengawasan, Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
yaitu demam (≥38°C) atau riwayat demam; disertai salah satu gejala/tanda penyakit
pernapasan seperti: batuk/sesak nafas/sakit tenggorokan/pilek/pneumonia ringan hingga
berat dan tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan DAN pada
14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di
negara/wilayah yang melaporkan transmisi lokal. Orang dengan demam (≥38C) atau riwayat
demam atau ISPA DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat
kontak dengan kasus konfirmasi COVID- 19. Orang dengan ISPA berat/pneumonia berat
yang membutuhkan perawatan di rumah sakit DAN tidak ada penyebab lain berdasarkan
gambaran klinis yang meyakinkan.

Orang dalam pengawasan, Orang yang mengalami demam (≥38C) atau riwayat
demam; atau gejala gangguan sistem pernapasan seperti pilek/sakit tenggorokan/batuk DAN
tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan DAN pada 14 hari
terakhir sebelum timbul gejala memiliki Riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah
yang melaporkan transmisi lokal. Orang yang mengalami gejala gangguan sistem pernapasan
seperti pilek/sakit tenggorokan/batuk DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala
memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi COVID-19.

Orang tanpa gejala, Seseorang yang tidak bergejala dan memiliki risiko tertular dari
orang konfirmasi COVID-19. Orang tanpa gejala (OTG) merupakan kontak erat dengan
kasus konfirmasi COVID-19. Kontak Erat adalah seseorang yang melakukan kontak fisik
atau berada dalam ruangan atau berkunjung (dalam radius 1 meter dengan kasus pasien
dalam pengawasan atau konfirmasi) dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga
14 hari setelah kasus timbul gejala.

Anda mungkin juga menyukai