BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
2.1.1 Manajemen
oleh sekelompok orang atau organisasi untuk mencapai tujuan organisasi tersebut
Secara etimologi kata manajemen diambil dari bahasa Perancis kuno, yaitu
tujuan, sasaran, dan kegiatan, yang saling bertentangan dari pihak yang
organisasi
Menurut Ali Gufran (2007) istilah mutu memiliki banyak penafsiran yang
atau pelayanan tertentu. Bisa saja beberapa orang mengatakan bahwa sesuatu
dikatakan bermutu tinggi ketika sesuatu tersebut dianggap lebih baik, lebih cepat,
lebih cemerlang,lux, lebih wah dan biasanya lebih mahal dibandingkan produk atau
layanan yang mutunya dianggap lebih rendah. Hal ini tentu tidak sepenuhnya benar.
hasil dari ketidaksesuaian. Mutu tidak sama dengan kemewahan. Suatu produk atau
apapun bentuk produknya. Diakui bahwa ada korelasi erat antara biaya dan mutu.
Mutu harus dapat dicapai, dapat diukur, dapat memberi keuntungan dan untuk
Kata kunci mutu: kerjakan sesuatu dengan benar sejak awal dan kerjakan tugas
14
produk, manusia/tenaga kerja, proses dan tugas, serta lingkungan yang memenuhi
atau melebihi harapan pelanggan atau konsumen. Salah satu tolak ukur penentu
mutu layanan berbasis akreditasi berjalan dengan baik adalah dengan melihat
seberapa besar tingkat kepuasan pasien yang menggunaan jasa layanan puskesmas.
dukungan lintas sektor, dan peningkatan akses baik secara fisik, informasi, maupun
memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan yang sesuai dengan tingkat
kepuasaan rata-rata dan penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik
kesesuaian dengan tujuan dan manfaat, tanpa cacat (Zero Defects), dan selalu
baik akan memberikan kepuasan pada pengguna yang akhirnya akan dimanfaatkan
Menurut Lori di Prete Brown ada 8 dimensi mutu pelayanan yang dikutip
15
berhubungan dengan bagaimana cara petugas mengikuti standart pelayanan
bahasa.
7. Hubungan antar manusia adalah interaksi antara petugas dan pasien yang
16
bersedianya untuk kembali ke fasilitas kesehatan untuk memperoleh
Dalam (Pohan, 2007) mutu pelayanan kesehatan dapat diukur melalui tiga
cara yaitu:
kesehatan dengan asumsi bahwa layanan kesehatan harus memiliki sumber daya
kegiatan seperti: penilaian rekam medis, cakupan program, target produk yang
17
dengan pasien/keluarga/petugas kesehatan, dan mengadakan pertemuan dengan
Menurut Gerson (2004) yang dikutip dari (Budiman & Herlina, 2010) Aspek-
1. Struktur
2. Proses
Yaitu semua kegiatan dokter dan tenaga profesi lainnya dalam interaksi
3. Outcome (Keluaran)
Yaitu hasil akhir kegiatan dan tindakan dokter dan tenaga profesi lainnya
terhadap pasien.
Input atau Struktur Input (struktur), ialah segala sumber daya yang
18
1. Ketersedian Petugas kesehatan
dan etik yang berlaku serta dapat dipertanggungjawabkan kepada pasien dan
a. Ketepatan diagnosis
tujuan dari puskesmas, rumah sakit, klinik dan fasilitas kesehatan lainnya bahkan
berobat di Puksesmas menunjukan masih adanya petugas yang selalu marah marah
begitu ada pasien, yang datang, administrasi yang lama, petugas yang sering
19
terlambat dan pulang cepat, selalu menjadi keluhan masyarakat sehingga
kepada kebutuhan informasi untuk pengelolaan klien dan unit pelayanan di tingkat
secara cepat, tepat dan dapat dipercaya sehingga informasi yang disajikan
kesehatan dan berbagai jenis manajemen kesehatan baik untuk manajemen pasien,
unit dan sistem kesehatan sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan Dinas
semua unit pelayanan. Demikian pula dapat menyajikan informasi secara cepat,
tepat dan dapat dipercaya sehingga informasi yang disajikan puskesmas dapat
berbagai jenis manajemen kesehatan baik untuk manajemen pasien, unit dan
20
tenga kerja(Simamora, 2006). Menurut pasal I ayat 9 undang-undang No.13 Tahun
sikap, dan etos kerja pada tingkat ketrampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan
jenjang dan kualifikasi jabatan dan pekerjaan. Pelatihan Iebih terarah pada
jabtan atau fungsi yang menjadi tanggung jawab individu yang bersangkutan saat ini
(current job oriented). Sasaran yang ingin dicapai dan suatu program pelatihan
adalah peningkatan kinerja individu dalam jabatan atau fungsi saat ini.
Saat ini petugas kesehatan harus bekerja sesuai dengan tuntutan untuk
4. Alat Kesehatan
tertanggal 6 September 1976 adalah Barang, instrumen aparat atau alat termasuk
tiap komponen, bagian atau perlengkapan yang diproduksi, dijual atau dimaksudkan
penyimpanan.
21
Para ahli berasumsi ada beberapa faktor yang mendorong buruknya kualitas
yakni berasal dari ketersediaan yang tidak memadai dari komponen structural
menjadi tolak ukur yang mempengaruhi kepuasan pasien saat berada di berada
1. Prasarana
6. Obat-obatan
Dalam rumah sakit, puskesmas atau pun pusat layanan kesehatan lainnya
obat merupakan sarana yang mutlak diperlukan, bagian farmasi bertanggung jawab
atas pengawasan dan kualitas obat. Meskipun sebagian besar tugas puskesmas
puskesmas sebagai tempat berobat. bukan hanya karena biayanya yang murah,
22
langsung menjangkau masyarakat. Oleh karena itu, keberadaan obat yang bermutu
oleh Dinas Kesehatan belum sesuai tehnis dan kurangan informasi antara petugas
(pasien / masyarakat ).
pelayanan yang diharapkan untuk memaksimalkan suatu ukuran yang inklusif dari
diraih dan kerugian yang semua itu merupakan penyelesaian proses atau hasil dari
1. Ketanggapan
dengan cepat dan tepat. Dimensi daya tanggap merupakan dimensi yang bersifat
paling dinamis.
23
2. Kehandalan
3. Emphati
empati ini merupakan penggabungan dari aspek yaitu a. Akses (acces) meliputi
(understanding the customer), meliputi usaha penyedia jasa untuk mengetahui dan
Selain itu waktu tunggu pasien merupakan sebagai salah satu dari bidang
untuk melacak peningkatan. Signifikansi dari hal ini adalah bahwa karena laporan
yang dihasilkan adalah waktu tunggu rata-rata, bahkan dalam fasilitas yang
tampaknya berjalan baik dalam hal waktu tunggu, ada proporsi yang signifikan dari
pasien yang masih menunggu jauh lebih lama daripada menunggu Nasional yang
direkomendasikan.
24
2.2.3 Faktor Output
Outcome atau output adalah hasil akhir kegiatan dan tindakan tenaga
evaluasi hasil akhir dari kesehatan atau kepuasan pelanggan, melalui audit medis
(Donabedian, 1988).
Menurut Pohan (2007) Outcome adalah hasil akhir kegiatan dan tindakan
derajat kesehatan dan kepuasan baik positif maupun negatif. Outcome jangka
pendek adalah hasil dari segala suatu tindakan tertentu atau prosedur tertentu.
25
Komponen Output mencakup hasil pelayanan atau hasil kegiatan yang dapat
berupa cakupan pelayanan, pengadaan barang dan jasa yaitu kualitas (mutu)
pelayanan Kesehatan dasar oleh Puskesmas, baik yang bersifat preventif- Promosi
yang meliputi :
dukungan peran serta aktif masyarakat. Program baik berupa Upaya dan
- Pencegahan dan penanggulangan anemia besi pada ibu hamil dan remaja
putri.
energi kronis.
Tujuan program gizi ini untuk meningkatkan kemampuan dan peran serta
masyarakat, keluarga dan seluruh anggotanya untuk mewujudkan prilaku gizi yang
26
2. Bagian Program Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana (KIA-KB)
sejahtera dari suami istri, anak dan anggota keluarga lainnya (Depkes, 2013).
Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuh,
bukan hanya bebas dari penyakit dan kecacatan dalam segala aspek yang
pasangan usia subur dalam pengaturan kehamilan, baik jumlah dan waktu
kehamilan serta jarak antara kehamilan guna menurunkan angka kelahiran nasional.
kesehatan yang diakibatkan oleh lingkungan dan bersifat fisik, kimia dan biologi.
yang bersifat promotif, preventif dan protektif. Maka upaya kesehatan lingkungan
Puskesmas meliputi :
- Penyehatan air
27
- Pengawasan sanitasi tempat umum
- Pengamanan pestisida
dini. Program dalam bidang ini meliputi ; TB paru dengan kegiatan penemuan
penderita TBC, program malaria dengan angka insiden malaria ( AMI ), program
bahkan hipertensi.
belajar atau menciptakan kondisi bagi perorangan, kelompok dan masyarakat dalam
kesehatannya.
28
Program Indonesia Sehat dilaksanakan untuk meningkatkan derajat
Program Indonesia sehat merupakan salah satu sasaran yang ingin di capai dalam
Tujuan yang ingin dicapai adalah meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi
dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tepat guna dan menjadi upaya kesehatan perseorangan
tingkat pertama (primary health care), dengan lebih mengutamakan upaya promotif
29
dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
menyeluruh, dan terpadu bagi seluruh masyarakat yang tinggal di wilayah kerjanya.
Kunjungan masyarakat pada suatu unit pelayanan kesehatan tidak saja dipengaruhi
oleh kualitas pelayanan tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lain diantaranya:
sumber daya manusia, motivasi pasien, ketersediaan bahan dan alat, tarif dan
lokasi. Puskesmas adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang
kesehatan di suatau wilayah kerja (Kemenkes RI, 2017; Kemenkes RI, 2014).
yaitu pelayanan kesehatan yang meliputi aspek promotif, preventif, kuratif dan
pelayanan kesehatan dasar (basic health care service) khususnya upaya promosi
yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi orang
30
yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas agar terwujudnya derajat
tertera pada peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia nomor 75 tahun 2014
Pasal 2 yang mana tujuan tersebut untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki
perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat,
bermutu, untuk mewujudkan masyarakat yang hidup dalam lingkungan sehat, untuk
31
d. Menggerakkan masyarakat untuk mengindentifikasi dan menyelesaikan
penyakit.
lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya,
32
d. Pusat pemberdayaan masyarakat berarti puskesmas selalu berupaya agar
pencegahan penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk
a. Rawat jalan;
33
d. home care; dan/atau
(public goods) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
memenuhi standar Akreditasi PMK No. 46 Tahun 2015 pada Puskesmas, Klinik
Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, Dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi,
34
hal ini bertujuan untuk menjamin bahwa perbaikan mutu, peningkatan kinerja
Puskesmas.
sistem pelayanan klinis untuk memenuhi standar akreditasi yang ditetapkan dan
35
1) Terpenuhi : bila pencapaian elemen ≥ 80 % dengan nilai 10,
dibawah ini:
Perawatan klinis
Karakteristik fasilitas - Pengetahuan dan
- Layanan tersedia kemampuan
- Infrastruktur umum - Jenis Pemeriksaan Status kesehatan
- Ketersediaan obat- - Jenis Pelayanan - Status fungsional
obatan, peralatan, - Penjelasan yang diberikan - Meredakan gejala
panduan
- Perawatan dasar dan Hubungan interpersonal Evaluasi pengguna
komprehensif - Waktu menunggu - Kepuasan
- Privasi,Gambar
& kerahasiaan, - Kesadaran
Karakteristik staf
2.1
- Keramahan staf
- Tenaga yang kompeten - Komunikasi yang baik
- Pelatihan - Kehormatan
36