Riyadi
Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum
Universitas Negeri Surabaya
Abstrak
Salah satu ketrampilan yang dibutuhkan pada era abad ke-21 merupakan ketrampilan berpikir kritis
yang dapat diasah melalui metode pembelajaran yang tepat, terutama pada pembelajaran sejarah. Harapannya
agar peserta didik dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menghasilkan
LKPD berbasis Problem Based Learning yang layak digunakan berdasarkan penilaian expert judgement dan (2)
untuk mengetahui efektifitas LKPD berbasis Problem Based Learning dalam melatih ketrampilan berpikir kritis
peserta didik pada mata pelajaran sejarah kelas XI-IPS di SMAN 1 Tarik. Penelitian ini merupakan penelitian
pengembangan dengan model 4-D yang terdiri atas empat tahapan yaitu, define (pendefinisian), design
(perencanaan), develope (pengembangan) dan disseminate (penyebaran). Teknik analisis data berupa analisis
kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) LKPD berbasis Problem Based Learning
untuk melatih ketrampilan berpikir kritis dinyatakan layak digunakan oleh Expert Judgement dengan skor
validasi 70,5 juga didukung oleh hasil belajar LKPD berbasis Problem Based Learning yang memperoleh nilai
rata-rata sebesar 84 dengan nilai kkm mata pelajaran sejarah 77, sehingga berada pada kategori sangat tuntas (2)
keefektifan LKPD berbasis Problem Based Learning dalam melatih ketrampilan berpikir kritis ditinjau dari
hasil belajar peserta didik melalui soal essay berdasarkan indikator berpikir kritis yang dianalisis menggunakan
rumus pada analisis data kuantitatif sederhana dengan hasil sebesar 83,56% peserta didik berada pada kategori
tingkat berpikir kritis sangat tinggi.
Kata Kunci: LKPD, Model Problem Based Learning, Ketrampilan Berpikir Kritis
Abstract
One of the skills needed in the 21st century is critical thinking skills that can be honed through
appropriate learning methods, especially in historical learning. It is hoped that the learners will be able to know
the truth of history through the interpretation of historical sources. This study aims to (1) produce Problem
Based Learning-based LKPD that is feasible to be used based on the assessment of expert lecturers and (2) to
know the effectiveness of Problem Based Learning-based LKPD in training the critical thinking skills of
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah
learners in history subjects of grade XI-IPS at SMAN 1 Tarik. This research is a development research with a 4-
D model consisting of three main stages, namely, define (definition), design (planning) and develope
(development). Data analysis techniques in the form of quantitative and qualitative analysis. The results showed
that (1) Problem Based Learning-based LKPD to train critical thinking skills was declared feasible for use by
expert lecturers with a validation score of 70.5 also supported by the results of Problem Based Learning-based
LKPD learning that obtained an average score of 84 with a kkm score of history subjects of 77, so that it is in a
very complete category (2) the effectiveness of Problem Based Learning-based LKPD in training critical
thinking skills reviewed from the learning outcomes of learners through essays that contain critical thinking
indicators analyzed using a formula on simple quantitative data analysis with results of 83.56% of learners are in
the category of very high critical thinking levels.
PENDAHULUAN
Transformasi pendidikan di Indonesia Peserta Didik). LKPD merupakan salah satu bahan
melahirkan tujuan baru dalam mengembangkan ajar cetak berupa lembaran yang berisi kegiatan
ketrampilan peserta didik yang dibutuhkan di era peserta didik sebagai bentuk alternatif dalam
abad ke-21 saat ini, salah satunya ketrampilan pembelajaran [ CITATION Ria17 \l 1057 ]. Hal ini
berpikir kritis. Sebagai upaya memenuhi kebutuhan memberikan kemudahan bagi peserta didik maupun
tersebut, pemerintah merubah pola pembelajaran guru sebagai sarana interaksi yang mampu
konvensional menuju pembelajaran emansipatoris, mewujudkan pembelajaran bermakna untuk
yakni pembelajaran yang aktif dan mandiri. menciptakan pengalaman belajar yang berkesan
bagi peserta didik melalui kegiatan di dalamnya.
Pembelajaran sejarah memiliki beberapa
persoalan klasik, diantaranya adanya image bahwa Berdasarkan ketentuan penyusunannya,
pembelajaran sejarah merupakan mata pelajaran LKPD memuat banyak komponen sebagai bentuk
yang bersifat hafalan, monoton, membosankan keutuhan dan kelengkapan yang meliputi judul,
serta kurang menarik [ CITATION Jok131 \l ringkasan teori, petunjuk pelaksanaan, data
1057 ]. Hal ini mendorong guru mata pelajaran pengamatan dan pertanyaan serta kesimpulan
sejarah perlu menciptakan inovasi pembelajaran sebagai bahan diskusi [ CITATION Tri14 \l 1057 ] .
melalui sebuah kreativitas dalam mengelola Selain komponen, menurut Darmojo LKPD juga
pembelajaran agar tercipta pembelajaran yang memiliki syarat yang wajib dipenuhi sebagai
menyenangkan, variatif dan bermakna [ CITATION bentuk standarisasi, diantaranya syarat didaktik,
Nat16 \l 1057 ].
Pembelajaran yang menyenangkan dan
bermakna dapat diterapkan pada pembelajaran Sebagai bentuk inovasi dalam
sejarah melalui pengembangan perangkat mengembangkan LKPD, maka dapat diintegrasikan
pembelajaran berupa LKPD (Lembar Kegiatan dengan model pembelajaran berbasis masalah atau
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah
Problem Based Learning Problem Based Learning kegiatan tersebut, maka model pembelajaran
(PBL) didefinisikan sebagai “ away of constructing berbasis masalah mampu melatih peserta didik
and teaching courses using problems as the dalam mengasah ketrampilan berpikir kritis.
stimulus and focus for student activity’’
Melihat kondisi di lapangan juga hasil
[ CITATION Dav97 \l 1057 ]. Dalam
wawancara dengan guru mata pelajaran sejarah
implementasinya, peserta didik dihadapkan dengan
menunjukkan bahwa di SMAN 1 Tarik
permasalahan yang konkrit melalui materi sejarah
penggunaan LKPD berasal dari penerbit yang
yang dipelajari dengan harapan peserta didik dapat
berisi rangkuman materi serta soal-soal latihan,
memberikan solusi atas permasalahan yang terjadi.
sehingga kegiatan yang dilakukan sebatas pada
.Tujuan dari penyusunan LKPD berbasis Problem
menjawab pertanyaan. Hal ini berdampak pada
Based Learning adalah melatih kemampuan
munculnya rasa bosan serta malas dalam proses
analisis peserta didik dalam menemukan sebuah
pembelajaran sejarah.
masalah serta menerapkan pola pembelajaran
multidiscipline yang dirancang oleh kurikulum Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti
2013 agar menghasilkan suatu ketrampilan berpikir tertarik untuk mengetahui kelayakan serta
kritis, yang mana berpikir kritis merupakan proses keefektifan LKPD berbasis Problem Based
mengaplikasikan, menghubungkan, mencipakan, Learning dalam melatih ketrampilan berpikir kritis
atau mengevaluasi informasi yang dikumpulkan peserta didik pada mata pelajaran sejarah kelas XI-
secara aktif dan terampil [ CITATION Agu161 \l IPS di SMAN 1 Tarik.
1057 ]. METODE
Menurut Ennis yang dikutip oleh dikutip Penelitian ini menggunakan jenis
oleh [ CITATION DrM17 \l 1057 ] seseorang penelitian pengembangan. Menurut sugiyono
dapat dikatakan memiliki ketrampilan berpikir penelitian pengembangan merupakan suatu metode
kritis apabila telah memenuhi lima indikator yang penelitian yang digunakan untuk menghasilkan
meliputi, memberikan penjelasan sederhana, suatu produk tertentu melalui analisis kebutuhan
membangun ketrampilan dasar, menyimpulkan, serta menguji keefektifan produk agar daat
memberikan penjelasan lebih lanjut, serta mengatur berfungsi untuk masyarakat luas [ CITATION
strategi dan taktik. Keterampilan berpikir kritis
sug15 \l 1057 ].
memiliki keterkaitan dengan model pembelajaran
berbasis masalah terletak pada prosesnya. Model penelitian yang digunakan
Pembelajaran berbasis masalah melatih peserta merupakan model 4-D. Menurut Thiagarajan, dkk
didik mengkonstruksi pengetahuan yang dimiliki model 4-D terbagi atas empat tahap penelitian,
untuk mendapatkan pengetahuan baru. Pada yakni define (pendefinisian), design (perancangan),
implementasinya, pembelajaran ini mendorong develop (pengembangan), dan disseminate
peserta didik untuk melakukan kegiatan analisis (penyebaran) [ CITATION Thi74 \l 1057 ].
dalam memahami serta mencari solusi pemecahan
masalah yang dihadapi untuk mencapai suatu SMAN 1 Tarik merupakan salah satu
keputusan yang rasional. Serta berpikir kompleks sekolah menengah atas di kabupaten sidoarjo yang
dan empiris dalam menyelesaikan tugas. Melalui berbasis negeri. Tepatnya berada di Jalan Raya
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah
Janti, Tarik, Kec. Tarik, Sidoarjo. Alasan pemilihan Teknik pengumpulan data merupakan
SMAN 1 Tarik sebagai lokasi penelitian langkah strategis dalam medapatkan data yang
dikarenakan sebagai salah satu sekolah yang memenuhi standar yang ditetapkan. Pada penelitian
menggunakan LKPD berasal dari penerbit, ini teknik pengumpulan data yang digunakan
sehingga hal ini mendoong peneliti untuk meliputi metode validasi dan metode tes. Hal ini
memberikan LKPD dengan muatan kegiatan dilakukan untuk mengetahui kelayakan serta
pembelajaran yang menantang. keefektifitasan LKPD berbasis Problem Based
Learning dalam melatih ketrampilan berpikir kritis.
Secara implementatif prosedur 4-D dalam
penelitian ini mencakup kegiatan yang meliputi: Analisis data pada penelitian
pengembangan ini menggunakan analisis data
Tahap define (pendefinisian) dengan
kuantitatif dan analisis data kualitatif yang
tindakan analisis kharakteristik serta kemampuan
diperoleh dari hasil validasi dan hasil belajar
berpikir kritis peserta didik, analisis kesesuaian
LKPD, serta ketercapaian tingkat ketrampilan
tugas dengan model pembelajaran Problem Based
berpikir kritis. Analisa data kuantitatif dihitung
Learning, serta menyajikan konsep-konsep penting
menggunakan rumus yang dianalisis melalui skala
dan relevan.
pengukuran interval, sedangkan analisa data
Tahap design (perencanaan) dengan kualitatif diperoleh dari penjabaran dari hasil data
strategi dan taktik memperoleh hasil pada kategori layak digunakan dalam
belajar sebesar 79,4% dengan kategori pembelajaran sejarah juga didukung oleh
tingkat ketrampilan berpikir kritis tinggi. hasil belajar LKPD yang memperoleh skor
Sehingga dapat diketahui bahwasannya rata-rata 84 dengan kategori sangat tuntas.
indikator ketrampilan berpikir kritis yang 2. Ketercapaian tingkat ketrampilan berpikir
memiliki hasil belajar tertinggi terletak kritis setelah menggunakan LKPD
pada indikator pertama, yaitu klrifikasi berbasis Problem Based Learning
dasar serta indikator ketrampilan berpikir mendapatkan hasil sebesar 83,56% peserta
kritis yang memiliki hasil belajar terendah didik dengan kategori tingkat berpikir
terletak pada indikator kelima, yaitu kritis sangat tingi. Dengan demikian
mengatur strategi dan taktik LKPD berbasis Problem Based Learning
efektif dalam melatih ketrampilan berpikir
Dengan demikian secara keseluruhan
kritis.
tingkat ketrampilan berpikir kritis yang
dimiliki oleh peserta didik setelah
SARAN
menggunakan LKPD berbasis Problem
Berdasarkan hasil penelitian
Based Learning berada pada kategori
menunjukkan bahwa LKPD berbasis
sangat tinggi dengan perolehan
Problem Based Learning mampu melatih
ketercapaian hasil belajar sebesar 83,56%.
ketrampilan berpikir kritis serta
Sehingga hal ini menunjukkan bahwa
mendorong peserta didik aktif dalam
LKPD yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran, sehingga diharapkan bagi
pembelajaran mampu melatih ketrampilan
guru dapat mengembangkan perangkat
berpikir kritis peserta didik. Hal ini sejalan
pembelajaran yang menyenangkan dan
dengan pendapat abdul majir, yang
menantang juga bagi peneliti selanjutnya
menyatakan bahwa model Problem Based
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
Learning mampu mendorong siswa untuk
agar lebih baik dan lebih inovatif sehingga
aktif dalam materi pembelajaran serta
dapat digunakan lebih luas.
dapat mengembangkan ketrampilan
berpikir kritis [ CITATION Abd17 \l 1057
].
DAFTAR PUSTAKA
PENUTUP
KESIMPULAN
Dr. Maulana, M. (2017). Konsep-Konsep Dasar Matematika dan Pengembangan Kemampuan Bberpikir Kritis-
Kreatif. Sumedang: UPI Sumedang Press.
Natalia Kristiani Lase, H. S. (2016). Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Berbasis Potensi Lokal
Pada Mata Pelajaran Biologi Kelas XII. Jurnal Pendidikan Biologi, 102.
Sayono, J. (2013). Pembelajaran Sejarah di Sekolah: Dari Pragmatis ke Idealis. Jurnal Sejarah dan Budaya, 9.
Shohimin. (2017). 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: AR-Ruzz Media.
Simatupang, R. I. (2017). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Kelas X SMA/MA Pada Materi
Pokok Protista Berbasis Pendekatan Ilmiah. Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains, 32.
sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Trianto. (2014). Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam KTS. Jakarta:
Bumi Aksara.