About Robi
About Robi
Contact
Disclaimer
Sitemap
Privacy Policy
Kategori LP
o
o
o
o
o
Daftar isi Blog
Asuhan Keperawatan
Contoh Skripsi
Search...
LAPORAN PENDAHULUAN
FRAKTUR TERBARU
Anggi Pratama 3/03/2017 05:25:00 AM LP KMB
LAPORAN PENDAHULUAN FRAKTUR
A. DEFINISI
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan atau tulang rawan yang
umumnya di sebabkan oleh ruda paksa ( Arif Mansjoer, 2000 )
Fraktur adalah kerusakan pada kontinuitas tulang ( Sandra M, 2001 )
E. PATOFISIOLOGI
Fraktur terjadi bila ada interupsi dari kontinuitas tulang. Biasanya, fraktur di sertai
cidera jaringan di sekitar yaitu ligament, otot, tendon, pembuluh darah dan
persarafan.Fraktur bisa juga di sebabkan karena trauma ataupun karena suatu
penyakit, missal osteoporosis. Trauma yang terjadi pada tulang dapat menyebabkan
fraktur dan akan mengakibatkan seseorang memiliki keterbatasan gerak,
ketidakseimbangan dan nyeri pergerakan jaringan lunak yang terdapat di sekitar
fraktur, missal pembuluh darah, saraf, dan otot serta organ lainnya yang berdekatan
dapat di rusak. Pada waktu trauma ataupun karena mencuatnya tulang yang patah,
apabila kulit sampai robek akan mengakibatkan luka terbuka dan akan
mengakibatkan seseorang beresiko terkena infeksi.
Tulang memiliki banyak pembuluh darah ked lam jaringan lunak atau luka yang
terbuka. Luka dan keluarnya darah dapat mempercepat pertumbuhan bakteri.
Pada osteoporosis secara tidak langsung mengalami penurunan kadar kalsium dalam
tulang. Dengan berkurangnya kadar kalsium dalam tulang lama – kelamaan tulang
menjadi rapuh sehingga hanya trauma minimal saja atau tanpa trauma sedikitpun
akan mengakibatkan terputusnya kontinuitas tulang yang di sebut fraktur.
Tingkatan pertumbuhan tulang :
1) Hematoma Formation ( Pembentukan Hematoma )
Karena pembulih darah cedera maka terjadi pada daerah fraktur dan kedalam jaringan
di sekitar tulang tersebut. Reaksi peradangan hebat timbul setelah fraktur. Sel – sel
darah putih dan sel most terakumulasi menyebabkan peningkatan aliran darah ke
tempat tersebut. Darah menumpuk dan mengeratkna ujung – ujung tulang yang patah
dan fagositosis dan pembersihan sisa –sisa sel mati dimulai.
2) Fibrin Mesk Work ( Pembentukan Fibrin )
Hematom menjadi terorganisasi karena fibrablast masuk lokasi cidera, membentuk
mesk work (gumpalan fibrin) dan berfungsi sebagai jala untuk melekatkan sel-sel
baru.
3) Invasi Osteoblast
Osteoblast masuk ke daerah fibrosis untuk mempertahnkan penyambungan tulang
dan merangsang pembentukan tulang baru imatur ( callus ). Pembuluh darah
berkembang mengalirkan nutrisi untuk membentuk collagen. Untaian collagen terus
di satukan dengan kalsium.
4) Callus Formation ( Pembentukan Callus )
a. Osteoblast terus membuat jalan untuk membangun tulang.
b. Osteoblast merusakkan tulang mati dan membantu mensintesa tulang baru.
c. Collagen menjadi kuat dan terus menyatu dengan deposit kalsium.
5) Remodelling
Bekuan fibrin di reabsorpsi dan sel – sel tulang baru secara perlahan mengalami
tulang sejati. Tulang sejati menggantikan callus dan secara perlahan mengalami
kalsifikasi. Penyembuhan memerlikan waktu beberapa minggu sampai beberapa
bulan. Penyembuhan dapat terganggu atau terlambat apabila hematom fraktur atau
callua rusak sebelum tulng sejati terbentuk atau apabila sel – sel tulang baru rusak
selam proses kalsifikasi dan pengerasan.
F. PATHWAY
(Terlampir)
I. PENATALAKSANAAN
Fraktur biasanya menyertai trauma, untuk itu sangat penting untuk melakukan
pemeriksaan terhadap jalan napas ( airway ), proses pernapasan ( breathing ) dan
sirkulasi apakah terjadi syok atau tidak.
a. Intervensi Terapeutik
Penatalaksanaan kadaruratan meliputi :
Pembebatan fraktur di atas dan di bawah sisi cenderung sebelum memindahkan
pasien. Pembebatan / pembidaian mencegah luka dan nyeri yang lebih jauh dan
mengurangi komplikasi.
Memberikan kompres dingin, untuk menekan perdarahan, edema dan nyeri.
Meninggikan tungkai untuk menurunkan edema dan nyeri.
Kontrol perdarahan dan memberikan penggantian cairan untuk mencegah syok.
Fiksasi eksternal untuk menstabilkan fraktur komplek dan terbuka.
Pemasangan traksi untuk tulang panjang.
Traksi kulit : Kekuatan di berikan pada kulit dengan busa karet
Traksi skelet : Kekuatan yang di berikan pada tulang skelet secara langsung dengan
menggunakan kawat pen.
J. PENGKAJIAN
a. Pengkajian primer
- Airway
Adanya sumbatan/obstruksi jalan napas oleh adanya penumpukan sekret akibat
kelemahan reflek batuk
- Breathing
Kelemahan menelan/ batuk/ melindungi jalan napas, timbulnya pernapasan yang sulit
dan / atau tak teratur, suara nafas terdengar ronchi /aspirasi
- Circulation
TD dapat normal atau meningkat , hipotensi terjadi pada tahap lanjut, takikardi, bunyi
jantung normal pada tahap dini, disritmia, kulit dan membran mukosa pucat, dingin,
sianosis pada tahap lanjut
b. Pengkajian sekunder
a.Aktivitas/istirahat
b. kehilangan fungsi pada bagian yangterkena
c. Keterbatasan mobilitas
2) Sirkulasi
a. Hipertensi ( kadang terlihat sebagai respon nyeri/ansietas)
b. Hipotensi ( respon terhadap kehilangan darah)
c. Tachikardi
d. Penurunan nadi pada bagiian distal yang cidera
e. Cailary refil melambat
f. Pucat pada bagian yang terkena
g. Masa hematoma pada sisi cedera
3) Neurosensori
a. Kesemutan
b. Deformitas, krepitasi, pemendekan
c. kelemahan
4) Kenyamanan
a. nyeri tiba-tiba saat cidera
b. spasme/ kram otot
5) Keamanan
a. laserasi kulit
b. perdarahan
c. perubahan warna
d. pembengkakan local
K. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI
1. Kerusakan mobilitas fisik b.d cedera jaringan sekitasr fraktur, kerusakan rangka
neuromuskuler
Tujuan : kerusakn mobilitas fisik dapat berkurang setelah dilakukan tindakan
keperaawatan
Kriteria hasil:
a. Meningkatkan mobilitas pada tingkat paling tinggi yang mungkin
b. Mempertahankan posisi fungsinal
c. Meningkaatkan kekuatan /fungsi yang sakit
d. Menunjukkan tehnik mampu melakukan aktivitas
Intervensi :
a. Pertahankan tirah baring dalam posisi yang diprogramkan
b. Tinggikan ekstrimutas yang sakit
c. Instruksikan klien/bantu dalam latian rentanng gerak pada ekstrimitas yang sakit dan
tak sakit
d. Beri penyangga pada ekstrimit yang sakit diatas dandibawah fraktur ketika bergerak
e. Jelaskan pandangan dan keterbatasan dalam aktivitas
f. Berikan dorongan ada pasien untuk melakukan AKS dalam lngkup keterbatasan dan
beri bantuan sesuai kebutuhan’Awasi teanan daraaah, nadi dengan melakukan
aktivitas
g. Ubah psisi secara periodic
h. Kolabirasi fisioterai/okuasi terapi
DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer, Arif. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius
FKUI,1999
Second Edition, Mostby, St. Louis New York, 1996
Share this
Google Facebook Twitter More
Related Posts
LAPORAN PENDAHULUAN AKUT MIOKARD
INFARK (AMI)
Next
LAPORAN PENDAHULUAN HEMODIALISA
First
Post a Comment
Subscribe To
Posts
Comments
Translate
Powered by Translate
Populer
Blog Posting
▼ 2017 (61)
o ► April (14)
o ▼ March (47)
► Mar 28 (1)
► Mar 25 (1)
► Mar 24 (2)
► Mar 23 (3)
► Mar 22 (3)
► Mar 20 (1)
► Mar 19 (1)
► Mar 18 (1)
► Mar 17 (1)
► Mar 16 (1)
► Mar 15 (1)
► Mar 14 (1)
► Mar 13 (2)
► Mar 12 (1)
► Mar 07 (1)
► Mar 05 (2)
► Mar 04 (7)
▼ Mar 03 (17)
Laporan Pendahuluan Kanker Usus/Ca Colon
LAPORAN PENDAHULUAN PENYAKIT PARU
OBSTRUKSI KRONIK...
Laporan Pendahuluan Spinal Cord Injury (SCI)
LAPORAN PENDAHULUAN NEFROLITHIASIS
( BATU GINJAL )...
Laporan Pendahuluan Hiperbilirubin
LAPORAN PENDAHULUAN HIPERTENSI
Laporan Pendahuluan Fraktur Cruris
LAPORAN PENDAHULUAN ISCHIALGIA
LAPORAN PENDAHULUAN CEREBRAL PALSY
Glasgow Coma Scale (GCS)
LAPORAN PENDAHULUAN TUMOR INTRA
ABDOMEN
Laporan Pendahuluan Efusi Pleura
Laporan Pendahuluan Stroke
Laporan Pendahuluan Congestive Heart Failure
(CHF)...
Laporan Pendahuluan Diabetes Melitus (DM)
LAPORAN PENDAHULUAN HEMODIALISA
LAPORAN PENDAHULUAN FRAKTUR TERBARU
Kategori
ASUHAN KEPERAWATAN (3)
CONTOH PROPOSAL (2)
LP ANAK (3)
LP JIWA (8)
LP KDM (4)
LP KMB (28)
LP MATERNITAS (3)
SKRIPSI KU (4)
Histats
Google+ Followers
About Me
Anggi Pratama
View my complete profile
Copyright © 2018 LP (Laporan Pendahuluan) Keperawatan Lengkap All Right
Reserved |
Created by Arlina Design
| Distributed By Gooyaabi Templates