Kelompok 2 - Reg B - Makalah Keperawatan Anak
Kelompok 2 - Reg B - Makalah Keperawatan Anak
APLIKASI HOSPITALIS
DosenPembimbing :
DisusunOleh :
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang sudah melimpahkan
rahmat, taufik, dan hidayah- Nya sehingga saya bisa menyusun Tugas Mata
Kuliah Keperawatan Dasar ini dengan tepat waktu. Makalah ini disusun guna
memenuhi Tugas Makalah Aplikasi Hospitalis oleh Indriatie, S.Kp., M.M.Kes
Selaku dosen pembimbing matakuliah Keperawatan Anak Program Studi
Pendidikan Profesi Ners Jenjang Sarjana Terapan KeperawatanPoliteknik
Kesehatan Kementrian Kesehatan Surabaya.
Penyusun
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................i
Daftar isi.............................................................................................................................ii
Kata Pengantar..................................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................2
1.3.1 Tujuan Umum...................................................................................................2
1.3.2 Tujuan khusus...................................................................................................2
1.4 Manfaat................................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
2.1Aplikasi Hospitalis.............................................................................................3
BAB III......................................................................................................................7
KESIMPULAN................................................................................................................10
SARAN...............................................................................................................................11
DAFUS...............................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut (Suparyo, 2010) anak usia sekolah adala anak pada usia 6 – 12 tahun
yang artinya sekolah menjadi pengalaman inti pada anak. Periode ketika anak-
anak mulai bertanggung jawab pada perilakunya sendiri dalam hubungan orang
tua, teman sebaya dan orang lain.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
1. Mengetahui analisis data sesuai dampak hospitalisasi sesuai respon
2. Mengetahui diagnosa keperawatan berdasarkan dampak hospitalisasi
3. Mengetahui rencana keperawatan sesuai dengan SLKI dan SIKI
1.4 Manfaat
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Anak serta untuk menambah pengetahuan dan pemahaman
mahasiswa tentang aplikasi hospitalisasi pada masa sekolah.
BAB 2
PEMBAHASAN
Kurang terpapar
informasi
2 DS : - Mengungkapkan tidak Krisis Maturasional Koping
Tidak
mampu mengatasi
Efeketif
masalah
(D.0096)
DO : - Tidak mampu memenuhi keidakpercayaan
- Menggunakan
mekanisme koping tidak
ketidakteraturan
sesuai usia
lingkungan
- Bersikap protektif
- Gelisah Agen pencedera
- Frekuensi nadi kimiawi
meningkat
- Sulit tidur
Agen pencedera fisik
Definisi :
Kondisi emosi dan pengalaman subyektif individu terhadap objek yang
tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang memungkinkan
individu melakukan Tindakan untuk menghadapi ancaman.
Penyebab :
1. Krisis situasional
2. Kebutuhan tidak terpenuhi
3. Krisis maturasional
4. Ancaman terhadap konsep diri
5. Ancaman terhadap kematian
6. Kekhawatiran mengalami kegagalan
7. Disfungsi system keluarga
8. Hubungan orang tua-anak tidak memuaskan
9. Faktor kekurangan (Temperamen, mudah teragitasi sejak lahir)
10. Penyalahgunaan zat
11. Terpapar bahaya lingkungan (mis. Toksin, polutan, dll)
12. Kurang terpapar informasi
Subjektif
1. Merasa bingung
2. Merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang dihadapi
3. Sulit berkonsentrasi
Objektif
1. Tampak gelisah
2. Tampak tegang
3. Sulit tidur
Subjektif
1. Mengeluh pusing
2. Anoreksia
3. Palpitasi
4. Merasa tidak berdaya
Objektif
1. Frekuensi napas meningkat
2. Frekuensi nadi meningkat
3. Tekanan darah meningkat
4. Diaphoresis
5. Tremor
6. Muka tampak pucat
7. Suara bergetas
8. Kontak mata buruk
9. Sering berkemih
10. Berorientasi pada masa lalu
- Diagnosis Keperawatan 2
Definisi :
Ketidakmampuan menilai dan merespon stressor dan/atau
ketidakmampuan menggunakan sumber-sumber yang ada untuk mengatasi
masalah.
Penyebab :
1. Ketidakpercayaan terhadap kemampuan diri mengatasi masalah
2. Ketidakadekuatan system pendukung
3. Ketidakadekuatan strategi koping
4. Ketidakteraturan atau kekacauan lingkungan
5. Ketidakcukupan persiapan untuk menghadapi stressor
6. Disfungsi system keluarga
7. Krisis situasional
8. Krisis maturasional
9. Kerentanan personalitas
10. Ketidakpastian
Subjektif
1. Mengungkapkan tidak mampu mengatasi masalah
Objektif
1. Tidak mampu memenuhi peran yang diharapkan (sesuai usia)
2. Menggunakan mekanisme koping yang tidak sesuai
Subjektif
1. Tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar
2. Kekhawatiran kronis
Objektif
1. Penyalahgunaan zat
2. Memanipulasi orang lain untuk memenuhi keinginannya
sendiri
3. Perilaku tidak asertif
4. Partisipasi sosial kurang
- Diagnosis Keperawatan 3
Definisi :
Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan
jaringan actual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan
berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari tiga bulan.
Penyebab :
1. Agen pencedera fisiologis (mis. Inflamasi, iskemia, neoplasma)
2. Agen pencedera kimiawi (mis. Terbakar, bahan kimia irritant)
3. Agen pencedera fisik (mis. Abses, amputasi, terbakar, terpotong,
mengangkat berat, prosedur operasi, trauma, Latihan fisik berlebih)
Subjektif
Mengeluh nyeri
Objektif
1. Tampak meringis
2. Bersikap protektif (mis. Waspada, posisi menghindari nyeri)
3. Gelisah
4. Frekuensi nadi meningkat
5. Sulit tidur
Subjektif
(Tidak tersedia)
Objektif
1. Tekanan darah meningkat
2. Pola nafas berubah
3. Nafsu makan berubah
4. Proses berpikir terganggu
5. Menarik diri
6. Berfokus pada diri sendiri
7. Diaphoresis
1. Kondisi pembedahan
2. Cedera traumatis
3. Infeksi
4. Sindrom coroner akut
5. Glaukoma
Standart Luaran Keperawatan 1
Tingkat Anisetas (L.09093)
Kriterian hasil:
1 Verbalisasi kebingungan menurun
2 Verbalisasi khawatiran akibat kondisi yang dihadapi menurun
3 Perilaku gelisah menurun
4 Perilaku tugang menurun
5 Pucat menurun
6 Konsentrasi membaik
7 Pola tidur membaik
Standart Intervensi Keperawatan 1
Reduksi Anseitas (1.09314)
Tindakan:
- Observasi:
1 Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis. Kondisi, waktu, stressor)
2 Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
3 Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan non verbal)
- Terapeutik:
1 Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
2 Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika dimungkinkan
3 Pahami situasi yang membuat anisetas dengakan dengan penuh
perhatian
4 Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
5 Tempatkan barang pribadi yang memberikan kenyamanan
6 Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
7 Diskusikan perencanaan realistis tentang pristiwa yang akan dating
- Edukasi
1 Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
2 Informasikan secara factual mengenai diagnosis, pengobatan dan
prognosis
3 Anjurkan keluarga untuk tetap Bersama pasien, jika perlu
4 Anjurkan melakukan kegatan yang tidak kompetitif, sesuai kebutuhan
5 Anjurkan mengungkapkan perasaan dan presepsi
6 Latih legiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan
7 Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat
8 Latih teknik relaksasi
- Kolaborasi
1 Kolaborasi pemberian obat antlansietas, jika perlu
Standart Luaran Keperawatan 2
Status Koping (L.09086)
Ekspektasi: membaik
Kriteria Hasil:
1 Kemampuan memenuhi peran sesuai usia meningkat
2 Perilaku koping edukatif membaik
3 Verbalisasi kemampuan mengatasi masalah membaik
4 Verbalisasi pengakuan masalah membaik
5 Verbalisasi kelemaham diri membaik
6 Prilaku esertif membaik
7 Verbalisasi menyalakan orang lain menurun
8 Verbalisasi rasionalisasi kegagalan menurun
9 Hipersensitif terhadap kritik mnurun
Standart Intervensi Keperawatan 2
Dukungan Pengambilan Keputusan (1.09265)
Tindakan:
- Observasi:
1 Identifikasi persepsi mengena masalah dan informasi yang memicu
konflik terapeutik
2 Fasilitasi mengklarifikasikan nilai dan harapan yang membantu
membuat pilihan
3 Diskusikan kelebihan dan kekurangan dari setiap solusi
4 Fasilitasi melihat situasi secara realistic
5 Motivasi menggungkapkan tujuan perawatan yang diharapkan
6 Fasilitasi pengambilan keputusan secara kolaboratif
7 Hormati hak pasien untuk menerima atau menolak informasi
8 Fasilitasi menjelaskan keputusan kepada orang lain, jika perlu
9 Fasilitasi hubungan antara pasien , keluarga dan tenaga kesehatan
lainnya
- Edukasi:
1 Informasikan alternatif solusi secara jelas
2 Berikan informasi yang diminta pasien
- Kolaborasi
1 Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam menfasilitasi
pengambilan keputusan
Standart Luaran Keperawatan 3
Tingkat Nyeri (L.08066)
Ekspetasi : menurun
Kriteria hasil :
1 Keluhan nyeri menurun
2 Meringis menurun
3 Sikap protektif menurun
4 Gelisah menurun
5 Kesulitan tidur menurun
6 Frekuensi nadi membaik
Standart Intervensi Keperawatan 3
Manajemen Nyeri (1.08238)
Tindakan :
- Observasi
1 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri
2 Identifikasi skala nyeri
3 Identifikasi respon nyeri non verbal
4 Idenfifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
5 Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
6 Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
7 Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
8 Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
9 Monitor efek samping penggunaan analgetik
- Terapeutik
1 Berikan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis.
TENS, hypnosis, akupresur, terapi music, biofeedback, terapi pijat,
aromaterapi. Teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin,
terapi bermain)
2 Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
3 Fasilitasi istirahat dan tidur
4 Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
- Edukasi
1 Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
2 Jelaskan strategi meredakan nyeri
3 Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
4 Anjurkan menggunakan analgetic secara tepat
5 Ajarkan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
- Kolaborasi
1 Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
BAB 3
PENUTUP
1. Kesimpulan
Hospitalisasi pada anak adalah suatu sindrom yang terjadi pada anak
yang dirawat di rumah sakit secara terpisah dari ibunya atau pengganti peran
ibu dalam kurun waktu yang lama. Kondisi ini ditandai dengan tidak adanya
kegairahan, tidak responsif, kurus, pucat, nafsu makan buruk, tidur terganggu,
episode demam, hilangnya kebiasaannya menghisap dan nampak tidak
bahagia. Gangguan ini dapat pulih kembali dengan anak dalam waktu 2-3
minggu. (Bastaman et al, 2004). Respon dari hospitalisasi pada anak akan
memicu rasa sedih, cemas, marah, takut, dan rasa bersalah.
Penelitian Coyne (2006) menyimpulkan bahwa anak-anak yang di rawat
inap mengalami banyak stres, ketakutan dan kecemasan, (terutama cemas
perpisahan dengan orang tua) dan lain-lain. Halstorme dan Elander
menyatakan kesimpulan dari penelitian mereka bahwa orang tua dari
anakanak yang di rawat inap juga membutuhkan dukungan dan adanya
perasaan aman. (Goodman, 2010; Commodori, 2010)
2. Saran
Pada saat pembuaatan makalah penulis menyadari bahwa banyak sekali
kealahan dan jauh dari kesempurnaan, dengan sebuah pedoman yang bisa di
pertanggung jawab kan dari banyaknya sumber penulis akan memperbaiki
makalah tersebut. Oleh sebab itu penulis harapkan kritik serta Saranya mengenai
makalah dalam kesimpulan di atas. Semoga dengan adanya makalah ini pembaca
akan teredukasi dan memahami kondisi keadaan yang dialami seperti marah,
cemas, sedih, takut, dan rasa bersalah.
DAFTAR PUSTAKA
Nur Ifdatul jannah. 2016. Gambaran Tingkat Stres pada Anak Usia Sekolah
dengan Hospitalisasi di RSUD Labuang Baji. http://repositori.uin-
alauddin.ac.id/1576/1/NUR%20IFDATUL%20JANNAH.pdf.