Sop Malaria
Sop Malaria
UPT Puskesmas
Dinas Kesehatan No. Dokumen :
Banyumas
Kabupaten
Pringsewu
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : Kepala UPT Puskesmas
SOP Banyumas
No. Revisi :
3) Kejang-kejang
8) Muntah terus-menerus
11) Jumlah air seni kurang (oliguria) sampai tidak ada (anuria)
2) Tekanan darah sistolik < 70 mmHg pada orang dewasa dan anak-
anak < 50 mgHg
Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan apusan darah tebal dan tipis ditemukan parasit
plasmodium, atau
2) Menggunakan Rapid Diagnostic Test untuk malaria (RDT)
Lini II
Kina + Doksisiklin/ Tetrasiklin + Primakuin
DHP
1-3 1/4 1/2 1 1½ 2 3 4
Primakui
1 - - 3/4 1½ 2 2 3
n
Arte
1/4 1/2 1 1½ 2 3 4 4
sunat
1-3 Amodia
1/4 1/2 1 1½ 2 3 4 4
kuin
1 Primaku
- - 3/4 1½ 2 2 2 3
in
Pengobatan lini II
Pengobatan lini II malaria falsiparum diberikan jika pengobatan lini I
tidak efektif dimana ditemukan gejala klinis tidak memburuk tetapi
parasit aseksual tidak berkurang (persisten) atau timbul kembali
(rekrudensi).
Sesu
3x1/ 3x1 3x1 3x2 3x2
1-7 Kina ai 3x1 3x2 3x3
2 ½ ½ ½ ½
BB
Prim
1 akui - 3/4 1½ 2 2 2 2 3 3
n
Tetras Sesu
4x12 4x12 4x25 4x25
1-7 iklin - - - ai
5 mg 5 mg 0mg 0mg
BB
Pengobatan Malaria Vivax & Ovale
Lini II
Kina + Doksisiklin/ Tetrasiklin + Primakuin
DHP
1-3 1/4 1/2 1 1½ 2 3 4
Prima
1-14 - - 1/4 1/2 3/4 1 1
kuin
2-11
0 -1 bulan 1 -4 5 -9 10- > 15 > 15 > 15
bulan tahun tahun 14 tahun tahun tahun
tahun
Arte
1/4 1/2 1 1½ 2 3 4 4
sunat
1-3 Amo
diaku 1/4 1/2 1 1½ 2 3 4 4
in
1-14 Prima
kuin - - 1/4 1/2 3/4 1 1 1
Gambaran Laboratorium :
a) Hipoglikemia : gula darah < 40 mg%.
b) Asidemia (pH < 7,25) atau asidosis (bikarbonat plasma < 15
mmol/L).
c) Anemia berat (Hb < 5 gr% atau hematokrit < 15%) pada keadaan
hitung parasit > 10.000/uL, apabila anemianya hipokromik
mikrositik harus dikesampingkan adanya anemia defisiensi besi,
talasemia / hemoglobinopati lainnya.
d) Hiperparasitemia ≥ 2%.
e) Hiperlaktemia (asam laktat > 5 ugr/L).
f) Maroskopik hemoglobinuri oleh karena infesi malaria akut (bukan
karena oat anti malaria pada seorang dengan defisiensi G6PD).
g) Gagal ginjal akut (urin < 400ml/24 jam pada orang dewasa atau , 1
ml/kgBB/jam pada anak setelah dilakuan rehidrasi, dengan
kreatinin darah > 3 mg%).
Penatalaksanaan :
a) Pasien malaria berat harus segera dirujuk ke RS yang mempunyai
fasilitas yang lengkap.
b) Artesunate atau Artemeter ataupun Kina Hidroklorida
intramuskular sebagai dosis awal sebelum dirujuk ke RS.
Artesunat diberikan dengan dosis 2,4 mg/kgBB per i.v dan diulang setelah
12 jam dengan dosis yang sama.Larutan artesunat juga dapat diberikan per
i.m (intramuscular) dengan dosis yang sama.
Artemeter intramuscular tersedia dalam ampil yang berisi 80 mg artemeter
dalam larutan minyak. Artemeter diberikan dengan dosis 1,6 mg/kgBB
secara i.m dan diulang setelah 12 jam.
Kina perinfus masih merupakan obat alternatif untuk malaria berat pada
daerah yang tidak tersedia derivat artemisin parenteral dan ibu hamil
trimester pertama.Obat ini dikemas dalam bentuk ampul kina dihidroklorida
25%. 1 Ampul berisi 500 mg/2 ml.
1) Plasmodium Falsiparum :
ACT ( Ars + Amo), tanpa Primakuin, Trimester 2 -3
2. Kina 3 x (2-3) tablet, tanpa Primakuin, Trimester 1 atau gagal
ACT (Kina + Clindamycin 2 x 10 mg/kg BB) / 7 hari
Pemantauan Pengobatan
Dilakukan pada hari ke-4, 14 dan 28 secara klinis dan mikroskopis
Hasil Pengobatan
Hari ke Kriteria Keterangan
Klinis Parasit
4 - - sembuh
4 - << F.U sd H14
Tetap atau Gagal Pindah Lini
4 +
>>> Pengobatan II
memburu
4 << atau >> Malaria berat Rujuk RS
k
14 - - sembuh
14 - << F.U sd H28
Tetap atau Gagal Pindah Lini
14 +
>>> Pengobatan II
memburu
14 << atau >> Malaria berat Rujuk RS
k
28 - - sembuh
Gagal Pindah Lini
28 - <<
Pengobatan II
Antara Tetap atau Gagal Pindah Lini
+
5-13 >>> Pengobatan II
Antara memburu Tetap atau
Malaria berat Rujuk RS
15-27 k >>>