Anda di halaman 1dari 3

JURNAL REFLEKTIF KEPERAWATAN ANAK

APRIL-MEI 2021

DISUSUN OLEH:

AZEL TIARA DEWI

P1337420920191

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG

2021
REFLEKTIF JURNAL
STIMULASI DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG PADA An. G USIA TODDLER

Pada hari Selasa, 27 April 2021 setelah saya melakukan pre-conferance melalui
zoom dengan pembimbing akademik yaitu Ibu Budiyati, S.Kp., M.Kep., Ns., SP.Kep,
setelah melakukan zoom, saya mulai menyusun kontrak belajar, WOC dan Asuhan
Keperawatan dengan anak sehat, yaitu saya akan melakukan stimulasi usia toddler An.
G.
Tumbuh kembang anak terjadi secara kompleks dan sistematis. Anak akan
mengalami dua proses, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan merupakan
proses bertambahnya jumlah dan ukuran sel di seluruh bagian tubuh yang secara
kuantitatif dapat diukur. Sedangkan perkembangan merupakan proses peningkatan
kemampuan adaptasi dan kompetensi seseorang dari yang sederhana ke yang lebih
kompleks (Wong, 2008).
SDIDTK adalah suatu upaya pemantauan dan penjaringan melalui kegiatan
pemeriksaan pertumbuhan, perkembangan dan mental emosional pada anak untuk
menemukan secara dini adanya penyimpangan dan mencegah terjadinya gangguan yang
menetap dari pertumbuhan, perkembangan dan mental emosional pada balita dan anak
prasekolah. Kegiatan ini termasuk salah satu program pokok puskesmas yang dilakukan
menyeluruh dan terkoordinasi, diselenggarakan dalam bentuk kemitraan antara
keluarga (orangtua, pengasuh anak dan anggota keluarga lainnya), masyarakat
(kader, organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat) dengan tenaga profesional.
Manfaat Dilaksanakannya kegiatan SDIDTK adalah untuk menemukan secara dini
adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak pra sekolah sehingga
dapat dilakukan intervensi sedini mungkin untuk mengatasi penyimpangan tumbuh
kembang tersebut (Kemenkes, 2016).
Salah satu masalah yang sering dikeluhkan pada usia toddler yakni stimulasi toilet
training. Anak usia toddler harus mampu mengenali rasa untuk mengeluarkan dan
menahan eliminasi serta mampu mengkomunikasikan sensasi BAK dan BAB kepada
orangtua. Pada tahap usia toddler anak menghadapi konflik antara tuntutan orangtua
dengan keinginan dan kemampuan fisik anak. Orang tua menuntut anak untuk
mengendalikan keinginan BAK dan BAB serta melakukan buang air pada tempatnya,
sementara anak ingin mengeluarkan begitu terasa ingin BAK dan BAB. Toilet Training
pada anak merupakan suatu usaha untuk melatih anak agar mampu mengontrol dalam
melakukan buang air kecil atau buang air besar. Toilet Training secara umum dapat
dilaksanakan pada setiap anak yang sudah mulai memasuki fase kemandirian pada anak.
DAFTAR PUSTAKA

Kartika, U. (2016). Efektivitas Teknik Oral dan Teknik Modelling terhadap Keberhasilan
Toilet Training pada Toddler. Keperawatan Sudirman.
Kemenkes RI. 2016. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh
Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta
Nining, Yuliastiati. (2016). Modul Bahan Ajar Keperawatan Anak. Jakarta : Pusdik SDM
Kesehatan.
Priyoto. 2015. Teori Perubahan Perilaku Dalam Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika
Wong. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta: ECG.

Anda mungkin juga menyukai