Pada tanggal 18 Mei 2017 Madrasah Aliyah Negeri 01 Pati mengadakan
perpisahan pelepasan siswa – siswi kelas 3 tahun ajaran 2016/2017. Dalam acara tersebut juga ada acara untuk memeriahkan pelepasan kelas 3. Diantaranya Band / Musik, Nari, Rebana, Puisi, Dance, dan lain-lain. Hari ini Ibu guru dan guru-guru lainnya membicarakan tentang hal tersebut. Saat itu ada salah satu guru yang mengusulkan untuk mengambil siswa dari beberapa kelas dan masuk “Assalamu’alaikum Wr.Wb untuk melaksanakan lancarnya kegiatan perpisahan diharap para siswa untuk mengikuti acara-acara untuk mewakili kelasnya, siapa yang mau mengikuti kegiatan ini?”. Para siswa mendengarkan dengan kebingungan. Saat itu tidak ada / belum ada yang mau mengikuti. Ketua kelas pun mendatangi guru tersebut, dan mengatakan “Pak/Bu teman-teman belum ada yang mau mengikuti, nanti saya sebagai ketua kelas akan menemui wali kelas saya dan meminta untuk membagi tugas. Bapak dan Ibu guru pun memahami hal itu dan mengatakan kepada ketua kelas “ohh… iya iya ibu dan bapak masih menunggu dan harus dikumpulkan nanti selesai KBM ya”. Ketua kelas pun menjawab “iya bu” ketua kelas pada saat itu mengatakan kepada ibu wali kelas “maaf bu mengganggu kerja ibu, tadi ada pengumuman tentang perpisahan sekolah dan disuruh setiap kelas mewakili tetapi teman-teman belum ada yang mau. Saya minta untuk dibagi saja tugas-tugasnya”. Wali kelas pun menjawab “iya…iya nanti ibu ke kelas untuk membagi tugas . Pada saat itu tepat ada jam pelajaran wali kelas. Ibu guru pun membagi bagi tugas. Sebelum membagi tugas ibu guru pun mengabsen. Ibu guru sudah selesai mengabsen. Ibu guru pun mengatakan “anak – anak tadi kata ketua kelas ada pengumuman dari guru BK ya?” murid-murid menjawab “iya… bu” ibu guru mengatakan “ohh iya… kalau begitu ibu guru akan membagi-bagi tugas untuk mewakili kelas kita. Yang bertugas untuk menyanyi Riyanti, yang bertugas membaca Mena, Mitta, Vinka, Drama Toni dan Bayu, membaca Al-Qur’an Sofar dan Syarif udah itu saja yang bertugas. Siapa yang mau mengganti usulan. Pada saat itu Vinka, Riyanti, Mita, Sofar, Syarif, Toni dan Bayu mulai berunding dan kesal saat disuruh mewakilkan pada saat itu Mita mengatakan kepada Riyanti “Masak aku dipilih untuk baca puisi sih? Aku kan gak bisa mendingan aku menari saja. Riyanti menjawab” Aku juga kenapa dipilih untuk nyanyi aku males tauk”. Pada saat itu pun Vinka orang yang tidak disukai Mita & Riyanti pun datang dengan hati ceria dan hati tenang. Vinka bertanya “Gimana, kamu udah latihan buat perpisahan besok? Mita dan Riyanti pun diam saja dan melirik dengan mata penuh amarah, Vinka mengatakan “kok ditanya diem sih?”. Kata-kata yang diucapkan Vinka tadi diabaikan dengan semena-mena . dan Sofar mengatakan kepada Syarif “Sebenarnya aku pengen ikut band sama membaca Al-Qur’an tapi gimana. Ohh … pokoknya aku ikut band sama baca alqur’an saja. Syarif berpendapat juga “jangan gitu kamu harusnya bersyukur masih banyak yang mau mengikuti untuk acara tersebut. Udah satu aja cukup, Sofar mengatakan kembali “Nggak mau ah aku pokoknya mau dua-duanya”. Disaat sudah menginjak drama pementasan perpisahan yang akan diadakan sekolah kami Sofar masih bertekad untuk ikut band dan membaca al-qur’an dan Syarif terus menasehati Sofar karena demi kebaikan kelas kami bersama –sama kemudian Syarif berkata kepada Sofar “Gimana Far setujukan kamu ikut mewakili kelas kami”? Sofar pun menjawab “Ya… sudahlah aku mau Rif, lha gimana lagi mau siapa kalau bukan aku yang mewakili kelas ini. Sofar masih beraut muka cemberut dan kesal karena dengan perannya. Syaraf berkata kepada Sofar “udah lah pede aja, gak usah dipikirin, lalu Sofar menjawab “iya” kemudian datanglah Vinka berkata kepada mereka “apakah sudah siap semua? Karena perpisahan sudah dekat dan tib- tiba Riyanti sakit perut dan juga masih kesal karena dipilih untuk baca puisi. Vinka kemudian bertanya kepada Mita dan Riyanti kemudian pergi dan Vinka masih penasaran kenapa Riyanti dan Mita tidak suka padaku. Mita bertanya “kenapa sih dipilih, kan ada yang lainnya juga yang bisa tidak harus aku” Riyanti menjawab “Iya sih terus gimana lagi itu kan dah keputusan kelas kami, tapi kan ada orang lain yang lebih bisa, iya kan mita” iya sih” Vinka terus berusaha membujuk mereka agar mau mewakili dan pasrah dengan peran masing-masing yang diberikan wali kelas kami. Itu kan juga amanat agar kelas kami dapat berhasil dalam perpisahan di sekolah kami ini, dan datanglah Toni dan Byu dengan menghibur Vinka karena Vinka terasa terzalimi karena hati sakit dan bingung dengan langkah laku para teman-temannya yang tidak mewakili kelas ini.