Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

STRATEGI KOMUNIKASI MEDIA DALAM


MENDORONG UMKM LOKAL AGAR TETAP
BERTAHAN DI TENGAH WABAH COVID-19

DI KABUPATEN PATI

FGD WARTAWAN PATI


BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah


Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan YME dan sebagai wakil Tuhan di
bumi yang menerima amanat-Nya untuk mengelola kekayaan alam. Sebagai
hamba Tuhan yang mempunyai kewajiban untuk beribadah dan menyembah
Tuhan Sang Pencipta dengan tulus.
Pandemi Covid -19 memiliki dampak besar pada keberlangsungan bisnis
Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Berdasarkan hasil survei, sebanyak 96%
pelaku UKM mengaku sudah mengalami dampak negatif Covid - 19 terhadap
proses bisnisnya. Sebanyak 75% diantaranya mengalami dampak penurunan
penjualan yang signifikan.
Tak hanya itu, 51% pelaku UKM meyakini kemungkinan besar bisnis yang
dijalankan hanya akan bertahan satu bulan hingga tiga bulan ke depan. Sebanyak
67% pelaku UKM mengalami ketidakpastian dalam memperoleh akses dana
darurat, dan 75% merasa tidak mengerti bagaimana membuat kebijakan di masa
krisis. Sementara, hanya 13% pelaku UKM yakin bahwa mereka memiliki
rencana penanganan krisis dan menemukan solusi untuk mempertahankan bisnis
mereka.
Pemerintah lewat Kementerian Koperasi dan UKM telah berusaha
membuka layanan hotline 1500 587 yang ditujukan sebagai tempat aduan bagi
UKM yang usahanya terkena dampak pandemi Covid - 19 ini mulai pertengahan
Maret lalu. Pendataan ini kemudian menjadi acuan dari pemerintah untuk
menyiapkan program - program antisipasi dampak Covid - 19 ini.
BAB II
KONDIDI SAAT INI

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan usaha produktif


yang dimiliki perorangan maupun badan usaha yang telah memenuhi kriteria
sebagai usaha mikro, misalnya usaha kuliner. Pada sepuluh tahun terakhir
perkembangan UMKM di Indonesia mencapai 99,9 persen dari total unit usaha di
Indonesia.
Jumlah UMKM yang tersebar di Indonesia sebanyak 62,9 juta unit meliputi
perdagangan, pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan, pertambangan,
pengolahan, bangunan, komunikasi, hotel, restoran dan jasa-jasa.
Berkembangnya UMKM di Kabupaten Pati tidak lepas dari faktor yang
mendorong majunya pertumbuhan UMKM di Kabupaten Pati diantaranya,
pemanfaatan sarana teknologi, informasi dan komunikasi, kemudahan
peminjaman modal usaha, menurunnya tarif PPH final.
Meskipun begitu, pertumbuhan tersebut dinilai masih lambat karena
beberapa faktor tersebut dinilai belum terlalu efektif, salah satunya dibagian
perpajakan usaha. Ditengah perkembangan UMKM yang belum terlalu baik di
awal tahun 2020, UMKM di Kabupaten Pati kembali diuji dengan munculnya
wabah Covid-19 ditengah masyarakat Indonesia.
Pendapatan masyarakat yang menurun drastis tidak berpengaruh banyak
terhadap permintaan barang dan jasa yang dihasilkan. UMKM malah bisa
bergerak dan menyerap tenaga kerja meski jumlahnya terbatas dan dalam situasi
Covid-19.
Kedua, pelaku usaha UMKM umumnya memanfaatkan sumberdaya lokal,
baik sumberdaya manusia, modal, bahan baku, hingga peralatan. Artinya,
sebagian besar kebutuhan UMKM tidak mengandalkan barang impor. Dan yang
ketiga, umumnya bisnis UMKM tidak ditopang dana pinjaman dari bank,
melainkan dari dana sendiri.
Peran pelaku UMKM ditengah wabah untuk tetap menjaga pertumbuhan
UMKM menjadi sangat penting. Saat ini yang perlu dilakukan pemerintah adalah
menahan penyebaran Covid-19. Sebab, menahan laju penyebaran Covid-19 akan
berpengaruh terhadap perekonomian.
BAB III
KENDALA ATAU MASALAH YANG DIHADAPI

Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) justru menjadi sektor paling
rentan kena hantaman pandemi virus corona. Sektor ini disebut ekonom tak bisa
lagi menjadi penyangga perekonomian seperti saat krisis ekonomi dan keuangan
1998 dan 2008.
Perdagangan adalah salah satu sektor yang paling terdampak pandemik
covid-19. Pedagang pasar mengaku membutuhkan beberapa stimulus dari
pemerintah dalam menghadapi virus corona.
Status tanggap darurat yang diterapkan di beberapa wilayah akibat wabah
virus corona, membuat pekerja di sektor informal dan UMKM tak bekerja dan
terpaksa pulang kampung.
Di tengah ini, pemerintah mengatakan tengah menyiapkan kebijakan
bantuan sosial untuk menyokong sektor informal dan pekerja harian, serta
memberi stimulus bagi usaha kecil, mikro dan menengah.
Kecepatan dan ketepatan menjadi dua kata kunci utama efektivitas bantuan
perlindungan sosial dari pemerintah kepada masyarakat bawah. Dengan
pembatasan sosial berskala besar mengakibatkan kondisi kehidupan pekerja
informal dengan pemasukan harian seperti pedagang asongan, pedagang kaki
lima, tukang bangunan, maupun ojek online menjadi sangat dilematis. Jika
mereka tetap berdagang atau bekerja takut akan tertular virus, sebaliknya jika
tidak berdagang atau bekerja tidak ada yang dimakan. Karena apa yang mereka
makan hari ini adalah hasil dari berdagang atau bekerja di hari kemarin.
BAB IV
KONDISI IDIAL YANG YANG DIHARAPKAN

Berikut adalah kondisi ideal yang diperlukan antara lain:


1. Butuh Pemberdayaan
Pemerintah melakukan langkah pemberdayaan bagi para pedagang pasar
di Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkoppas) melalui penguatan produksi
nasional dalam bentuk pemberian stimulus, subsidi, serta bantuan yang
diperlukan oleh para pedagang pasar di tanah air, yang kini terdampak
akibat terus meluasnya kasus virus corona (Covid 19).
Selain itu, pemerintah diharapkan ikut memperhatikan petani, peternak,
nelayan, maupun komponen UMKM beserta jaringan koperasi rakyat guna
meningkatkan suplai atas permasalahan yang dihadapi terkait penyebaran
kasus Covid 19 di tanah air, yang menyebabkan terganggunya kehidupan
ekonomi rakyat secara umum.
2. Bantu Distribusi Langsung ke Masyarakat
“Pola bantuannya harus mengena dan bersifat langsung, bukan dengan
jalan impor. Karena pada saat ini, negara produsen pun terkendala
kebijakan di dalam negerinya oleh sebab virus corona serta tingginya nilai
dolar AS terhadap rupiah.
Ini adalah suatu jaringan distribusi yang dahsyat sekaligus efektif untuk
melakukan stabilisasi kebutuhan bahan poko demi terjadinya penguatan
produksi nasional, mengingat para pedagang pasar merupakan akses pasar
langsung bagi para pelaku usaha di UMKM, termasuk untuk kelompok
petani dan nelayan, ” jelasnya, panjang lebar.
Media meminta Pemerintah memberikan stimulus khusus kepada
pedagang pasar melalui koperasi untuk pengadaan barang pokok penting,
guna didistribusikan kepada pedagang pasar di seluruh Indonesia.
BAB V
SOLUSI PEMECAHAN MASALAH

Tantangan perekonomian saat ini sangatlah berat. Masyarakat berada dalam


kondisi waspada dan sangat berhati - hati dengan membatasi bepergian dan
konsumsi, tentunya hal ini berimbas kepada transaksi jual beli di pasaran.
Berbagai elemen yang terkena imbas sebut saja restoran, pasar, pusat
perbelanjaan, transportasi online, hingga para pemilik UKM.
1. Solusi pertama, Perbaiki Kualitas Produk dan Layanan
Pada dasarnya, produk adalah barang atau jasa yang dipasarkan dalam
bisnis. Sedangkan penawaran adalah cara yang dilakukan pelaku usaha
untuk memasarkan produk tersebut. Maka itu, pelaku usaha perlu
membedakan antara produk dan penawaran berdasarkan perspektif
konsumen.
2. Manfaatkan Teknologi dengan Optimal
Kebanyakan pelaku usaha memiliki uang, tetapi tidak memiliki waktu dan
energi karena dihabiskan oleh pencatatan manual dan cara-cara tradisional.
Hal itu biasanya menghambat perkembangan bisnis.
3. Persiapkan Bisnis untuk Lebih Berkembang
Pelaku usaha juga perlu memanfaatkan masa ini untuk meningkatkan
keahlian yang dimiliki demi perkembangan bisnis kedepannya. Misal
keahlian dalam melakukan pemasaran via digital atau mengembangkan
platform e-commerce sendiri.
4. Optimalkan Social Media Presence & Email Marketing
Wabah Covid-19 seharusnya tidak menjadi halangan bagi UMKM untuk
meningkatkan penjualan. Anda tetap dapat melakukan promosi dengan
memanfaatkan digital marketing, baik yang berbayar maupun yang tidak
berbayar
5. Terapkan Work From Home Secara Efektif
Seperti yang telah diimbau oleh pemerintah semenjak minggu lalu, pelaku
bisnis disarankan untuk memberlakukan sistem work from home (WFH)
sampai situasi membaik.
BAB VI
IMPLEMENTASI

Pandemi Covid -19 memiliki dampak besar pada keberlangsungan bisnis


Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Berdasarkan hasil survei, sebanyak 96%
pelaku UKM mengaku sudah mengalami dampak negatif Covid - 19 terhadap
proses bisnisnya. Sebanyak 75% diantaranya mengalami dampak penurunan
penjualan yang signifikan.
Virus Corona atau Covid-19 memiliki dampak serius terhadap berbagai segi
kehidupan, termasuk aktivitas bisnis. Dampaknya mungkin tidak terlalu besar
pada bisnis berskala besar, tetapi untuk usaha mikro, kecil, dan menengah
(UMKM), dampak dari pandemi ini cukup signifikan.
Tak hanya itu, 51% pelaku UKM meyakini kemungkinan besar bisnis yang
dijalankan hanya akan bertahan satu bulan hingga tiga bulan ke depan. Sebanyak
67% pelaku UKM mengalami ketidakpastian dalam memperoleh akses dana
darurat, dan 75% merasa tidak mengerti bagaimana membuat kebijakan di masa
krisis. Sementara, hanya 13% pelaku UKM yakin bahwa mereka memiliki
rencana penanganan krisis dan menemukan solusi untuk mempertahankan bisnis
mereka.
Untuk menghindari penurunan omzet yang drastis, pemerintah sudah
menyiapkan stimulus bagi UKM agar dapat bertahan di tengah wabah virus
Corona. Tujuan dari stimulus ini adalah untuk menunda pembayaran utang UKM
pada bank. Selain itu, pemerintah juga menyediakan hotline atau call center untuk
membantu menangani keluhan dari pelaku UMKM, misalnya seperti distribusi
barang yang terganggu, dan lain-lain.
Meskipun mendapatkan bantuan dari pemerintah, pelaku UMKM sebaiknya
tetap melakukan strategi sendiri agar penghasilan bisnis tetap stabil dan tetap
mendapatkan peluang selama wabah Covid-19 masih berlangsung. Berikut ini
adalah beberapa cara yang bisa diimplementasikan oleh UMKM.
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Virus Corona atau Covid-19 memiliki dampak serius terhadap berbagai segi
kehidupan, termasuk aktivitas bisnis. Dampaknya mungkin tidak terlalu besar
pada bisnis berskala besar, tetapi untuk usaha mikro, kecil, dan menengah
(UMKM), dampak dari pandemi ini cukup signifikan.
Untuk menghindari penurunan omzet yang drastis, pemerintah sudah
menyiapkan stimulus bagi UKM agar dapat bertahan di tengah wabah virus
Corona. Tujuan dari stimulus ini adalah untuk menunda pembayaran utang UKM
pada bank. Selain itu, pemerintah juga menyediakan hotline atau call center untuk
membantu menangani keluhan dari pelaku UMKM, misalnya seperti distribusi
barang yang terganggu, dan lain-lain.
Meskipun mendapatkan bantuan dari pemerintah, pelaku UMKM sebaiknya
tetap melakukan strategi sendiri agar penghasilan bisnis tetap stabil dan tetap
mendapatkan peluang selama wabah Covid-19 masih berlangsung.
Optimalkan juga konten email marketing Anda. Kirimi klien Anda
newsletter seperti artikel blog secara berkala untuk meningkatkan customer
retention. Kirim juga email promosi kepada prospek atau orang-orang yang
pernah datang ke situs web atau mengklik iklan Anda.

Saran
Pastikan penargetan iklan-iklan Anda di media sosial seperti Facebook,
LinkedIn, dan Instagram sudah tepat. Buat konten menarik yang membuat orang
lain ingin membagikannya, misalnya seperti tips dan trik.

Heru Andri Wijaya


Radar Hukum New.com

Anda mungkin juga menyukai