I. Data Biografis
Nama klien : Ny. “S”
Umur : 56 Tahun
TTL : Makassar, 11/11/1962
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMP
Alamat/tlp : Makassar
Suku : Cina
Agama : Islam
Status pernikahan :-
Keluarga terdekat yg dapat dihubungi : Anak
II. Riwayat hidup
Pasangan
Hidup : Ada ( Suami masih hidup )
Status kesehatan :-
Umur : 57
Pekerjaan : Pensiunan
Kematian
Tahun meninggal :-
Penyebab kematian :-
Anak-anak
Hidup : 1 anak laki-laki 2 perempuan
Nama & alamat : Makassar
III.Riwayat pekerjaan`1
Status pekerjaan saat ini : Tidak ada
Pekerjaan sebelumnya : IRT
Sumber pendapatan saat ini : Anak
IV. Riwayat tempat tinggal
Status kepemilikan rumah :-
Jumlah kamar :-
Jumlah yang tinggal dirumah :-
Tetangga terdekat : (sebutkan nama & hubungan dg klien)
X X X X
X X X X X
X
? ? ? ? ? ? ?
56
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Kawin
: Klien
: Meninggal dunia
Komentar :
- Generasi I : Kakek nenek klien telah meninggal karena faktor usia
- Generasi II : Orang tua klien telah lama meninggal karena faktor usia
- Generasi III : Klien anak pertama dari 2 bersaudara dan saat ini klien
tinggal di panti sosial tresna werdha gowa
X. Tinjauan Sistem
Status vitalis
TD: 130/90 .mmHg
N: 88 x/i
Suhu: 36,5°C
RR: 20x/i
Status Generalis
Hemoptoe: Tidak
Perdarahan/ memar: Tidak
Anemia: Tidak
Riwayat transfuse darah: Tidak pernah
Kepala :
Sakit kepala :Tidak
Trauma berarti pada masa lalu : Tidak
Gatal pada kulit kepala : Tidak
Warna rambut : berwarna putih
Leher:
Kekakuan: Tidak
Nyeri/ nyeri tekan: Tidak
Benjolan/ massa: Tidak
Keterbatasan gerak: Tidak
Ruwayat Operasi : Tidak
Mata:
Perubahan penglihatan: Iya, penglihatan klien kabur, klien tidak dapat melihat
jelas baik jarak jauh maupun jarak dekat.
Kacamata: Tidak
Nyeri: Tidak
Air mata berlebih: Tidak
Bengkak sekitar mata: Tidak
Kabur: Iya, penglihatan kabur karna faktor usia ( menua )
Fotofobia: Tidak
Riwayat infeksi: Tidak
Tgl pemeriksaan terakhir:
Dampak pd aktivitas sehari-hari: Ada ( Pada saat klien jalan kadang hampir
jatuh karna penglihatan nya tidak terlalu jelas )
Telinga:
Perubahan pendengaran: Tidak ada
Tinitus: Tidak ada
Vertigo: Tidak ada
Sensitivitas pendengaran: Tidak ada
Alat bantu prostesa: Tidak
Riwayat infeksi: Tidak
Tgl pemeriksaan terakhir:
Kebiasaan perawatan telinga: Tidak Ada
Dampak pada aktivitas sehari-hari: Tidak
Mulut& tenggorokan:
Sakit tenggorokan: Tidak
Lesi/ ulkus: Tidak ada
Perubahan suara: tidak
Kesulitan menelan: Tidak
Perdarahan gusi: Tidak
Karies/ tanggal gigi: Tidak ada gigi
Riwayat infeksi: Tidak
Tgl pemeriksaan gigi terakhir: tidak pernah
Menggosok gigi: Tidak Pernah
Hidung & sinus:
Rinorhea: Tidak
Epistaksis: Tidak
Obstruksi: Tidak
Mendengkur: Tidak
Nyeri tekan pada area sinus: Tidak
Alergi: Tidak
Riwayat infeksi: Tidak
Payudara:
Benjolan/ massa: Tidak
Nyeri/ nyeri tekan: Tidak
Bengkak: Tidak
Keluar cairan dari putting susu: Tidak
Perubahan pada putting susu: Tidak
Pemeriksaan SADARI: Tidak pernah
Tgl pemeriksaan mammogram terakhir: Tidak pernah
Kardiovaskular:
Nyeri/ ketidaknyamanan dada: Tidak ada
Palpitasi: Tidak
Dispnea: Tidak
Dispnea saat aktivitas: Tidak
Dispnea nocturnal paroksismal: Tidak
BJ tambahan: Tidak
Edema: Tidak
Varises: Tidak
Parestesia: Tidak
Perubahan warna kaki: Tidak
Pernapasan:
Batuk: Tidak
Dispnea: tidak
Sputum: Tidak
Bunyi napas tambahan: Tidak
Asma/ alergi: Tidak
Tgl pemeriksaan foto thorax terakhir : Tidak pernah
Gastro intestinal:
Tidak dapat mencerna: Tidak
Disfagia: Tidak
Nyeri ulu hati: Tidak
Mual/ muntah: Tidak
Hematemesis: Tidak
Perubahan nafsu makan: tidak, nafsu makan klien baik.
Intoleransi makanan: tidak ada
Ulkus: Tidak
Nyeri: Tidak
Ikterik: Tidak
Benjolan/ massa: Tidak
Perubahan kebiasaan defekasi: Tidak
Diare: Tidak
Konstipasi: Tidak
Melena: Tidak
Haemorhoid: Tidak
Perdarahan rectum: tidak
Perkemihan:
Disuria: Tidak
Menetes: Tidak
Ragu-ragu: Tidak
Dorongan: Tidak
Hematuria: Tidak
Poliuria: Tidak
Nokturia: Tidak
Inkontinensia: Tidak
Nyeri saat berkemih: Tidak
Batu: Tidak
Infeksi: Tidak
Muskuloskeletal:
Nyeri persendian: Iya, ( pada saat klien dari duduk ke berdiri klien menekan
lutut dan nyeri dirasakan pada saat menjelang malam)
Kekakuan: Iya, ( pergerakan kaki terbatas )
Pembengkakan sendi: Tidak
Deformitas: Tidak
Spasme: Tidak
Kram: Tidak
Kelemahan otot: Iya, ( klien tidak mampu berjalan seimbang anatara kaki
kanan dan kaki kiri )
Masalah cara berjalan: Ya (kaki sebelah kanan kadang diseret apabila klien
sudah duduk lama dan berdiri )
Nyeri punggung: Tidak
Nyeri pada bagian ekstremitas bawah : Iya (Nyeri lutut sebelah kanan sampai
ke buku-buku jari kaki )
Nyeri pada bagian ekstremitas atas : Tidak
Protesa: Tidak
Latihan/ olahraga: Ya
Dampak pada aktivitas sehari-hari: Iya, ( karna rasa nyeri,rasa kaku dan
kelemahan otot yang dirasakan, klien sulit jalan sehingga mempengaruhi
aktivitas klien )
Endokrin:
Intoleran terhadap panas: Ya
Intoleran terhadap dingin: Tidak
Goiter: Tidak
Pigmentasi kulit/ tekstur: Lembek dan keriput
Perubahan rambut: Ya (beruban)
Polifagia: Tidak
Polidpsia: Tidak
Poliuria: Tidak
Saraf pusat:
Sakit kepala: tidak
Kejang: Tidak
Sinkope/ heart attack: Tidak
Paralisis: Tidak
Paresis: Tidak
Masalah koordinasi: Tidak
Tic/ tremor/ spasme: Tidak
Parestesia: Tidak
Cedera kepala: Tidak
Masalah memori: Tidak
Psikososial:
Cemas: Tidak
Depresi: Tidak
Insomnia: Tidak
Menangis: Tidak
Gugup: Tidak
Takut: Tidak
Masalah dalam pengambilan keputusan: Tidak
Dukungan keluarga kepada klien : tidak, ( Klien mengatakan kelurga klien
tidak memahami tentang penyakit yang diderita klien dan klien merasa
kadang tidak diperhatikan oleh keluarganya dalam hal pengobatan mengenai
penyakit yang diderita klien )
Sulit konsentrasi: Tidak
Mekanisme koping yang digunakan jika ada masalah: Baik
Stress saat ini: Tidak
Persepsi ttg kematian: Baik ( klien tidak takut jika misalnya kematian datang
tiba-tiba )
Dampak pada aktivitas sehari-hari: Tidak
INDEKS ADL KATZ
Indeks Kemandirian Dalam Aktivitas Sehari-hari
BERPAKAIAN
Mandiri : Berpakaian sendiri
KE KAMAR KECIL
Mandiri : Menggunakan toilet secara mandiri
BERPINDAH
Mandiri : Berpindah dari tempat tidur/kursi secara mandiri
KONTINENSIA
Mandiri : BAB dan BAK seluruhnya dikontrol sendiri
MAKAN
Mandiri : Mengambil makanan dari piring dan memasukannya ke mulut
(memotong-motong daging/ ikan, mengolesi roti dengan mentega
tidak dimasukkan dalam evaluasi)
SKALA DEPRESI GERIATRIK YESAVAGE
INDEKS ADL KATZ
Indeks Kemandirian Dalam Aktivitas Sehari-hari
Indeks kemandirian dalam aktivitas sehari-hari dibuat berdasarkan evaluasi
kemandirian atau ketergantungan fungsional klien dalam hal mandi, berpakaian,
ke kamar kecil, berpindah, kontinensia, dan makan. Definisi spesifik dari
kemandirian atau ketergantungan fungsional diuraikan di bawah index
A : Kemandirian dalam hal makan, berpakaian, kontinensia, ke kamar kecil,
berpakaian dan mandi
B : Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tsb
C : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi dan salah satu fungsi tambahan
D : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi
tambahan
E : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil dan
satu fungsi tambahan
F : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil,
berpindah dan satu fungsi tambahan
G : Ketergantungan pada ke enam fungsi tsb
Lain-lain : Tergantung pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat
diklasifikasikan sebagai C, D, E, atau F.
Kemandirian berarti tanpa pengawasan, pengarahan, atau bantuan pribadi aktif,
kecuali seperti secara spesifik diperlihatkan di bawah ini. Seorang klien yang
menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap sebagai tidak melakukan fungsi,
meskipun ia dianggap mampu.
Mandi (spon, pancuran atau bak)
Mandiri : mandi sendiri sepenuhnya
Berpakaian
Mandiri : mengambil baju dari lemari/ laci, berpakaian, melepaskan
pakaian, mengancing pakaian, mengikat dan melepas ikatan sepatu
Ke Kamar kecil
Mandiri : ke kamar kecil, masuk dan keluar dari kamar kecil, merapikan
baju, membersihkan organ-organ ekskresi, dapat mengatur bedpan sendiri yang
digunakan hanya pada malam hari dan tidak menggunakan alat bantu
Berpindah
Mandiri : berpindah ke dan dari tempat tidur/ kursi secara mandiri (tidak
menggunakan alat bantu)
Kontinensia
Mandiri : BAB dan BAK seluruhnya dikontrol sendiri
Makan
Mandiri : mengambil makanan dari piring dan memasukannya ke mulut
sendiri
Berpakaian
Ke Kamar Kecil
Berpindah
Kontinensia
Keterangan :
Kesalahan 0-2 : fungsi intelektual utuh
Kesalahan 3-4 : kerusakan intelektual ringan
Kesalahan 5-7 : kerusakan intelektual sedang
Kesalahan 8-9 : kerusakan intelektual berat
Kesimpulan : Skor ISAACS-WALKEY IMPAIRMENT MEASURMENT : 6
(kerusakan intelektual sedang)
MINI MENTAL STATE EXAMINATION (MMSE)
Nama pasien : Ny S Tgl wawancara :23 /04/2018
Usia : 56 Tahun Waktu : 10.00 WIB
Pendidikan : SD Asrama : Rw 02 RT 04
Keterangan skor :
0-5 = resiko rendah
6-16 = resiko sedang
17-30 = resiko tinggi
HASIL :Berdasarkan penilaian didapatkan skor 2 dengan resiko jatuh rendah
KLASIFIKASI DATA
Data Subyektif Data Obyektif
a. Klien mengatakan sakit pada a. Klien nampak meringis ( nyeri ) :
persendian ekstremitas bawah P : karna efusi sendi
( lutut kanan sampai ke buku-buku Q : tertusuk-tusuk
jari kaki) R : klien nampak menekan bagian
b. Klien mengatakan lutut kadang- ekstremitas bawah
kadang nyeri : ( lutut ) pada saat klien hendak
P: Nyeri disebabkan karna efusi berdiri
sendi S : skala 4 ( sedang )
Q: tertusuk-tusuk T : pada saat menjelang sore
R: sendi ekstremitas bawah ( malam )
bagian lutut sampai kebuku-buku b. TD: 130/90 mmHg, N: 88x/i,
jari kaki S: 36,50C, P: 20x/i
S: skala 4 (sedang) c. Klien nampak belum paham tentang
T: nyeri dirasakan pada saat penyakit osteoatritis
menjelang sore ( malam ) d. Klien nampak bertanya-tanya dan
c. Klien mengatakan bingung
penglihatannya buram Faktor resiko
d. Klien mengatakan kurang paham a. Penglihatan buram/penurunan
tentang penyakit yang dideritanya penglihatan
e. Klien bertanya apa yang b. Skor resiko jatuh: 2 (resiko jatuh
menyebabkan persendiannya rendah)
terasa sakit e.
f. Klien mengatakan kelurga klien a. orang terdekat mengupayakan
tidak memahami tentang penyakit perilaku as protektif/membantu
yang diderita klien. dan hasil yang tidak memuaskan
g. Klien merasa kadang tidak b. orang terdekat menunjukkan
diperhatikan oleh keluarganya perilaku protektif yang tidak
dalam hal pengobatan mengenai sesuai dengan kemampuan klien
penyakit yang diderita klien ) c. orang terdekat menarik diri dari
h. Klien mengatakan klien
mengungkapkan keluhan
mengebai respon orang terdekat
terhadap masalah kesehatan
i. Orang terdekat mengungkapkan
pemahaman yang tidak adekuat
yang mengganggu
j. Orang terdekat menggambarkan
preokupasi dengan reaksi
personal
ANALISA DATA
No Data Masalah
1 Data subjektif:
a. Klien mengatakan sakit pada persendian
ekstremitas bawah ( lutut sebelah kanan sampai ke
buku-buku jari kaki )
b. Klien mengatakan kadang- kadang lutut nyeri :
P : nyeri disebabkan karna efusi sendi
Q : tertusuk-tusuk
R : sendi ekstremitas bawah lutut sampai kebuku-
buku jari kaki
S : skala 4 (sedang)
T : nyeri dirasakan pada saat menjelang sore
( malam ) Nyeri Akut
Data Objektif:
a. Klien nampak meringis ( nyeri ) :
P : karna efusi sendi
Q : tertusuk-tusuk
R : klien nampak menekan bagian ekstremitas
bawah
( lutut ) pada saat klien hendak berdiri
S : skala 4 ( sedang )
T : pada saat menjelang sore ( malam )
b. TD: 130/90 mmHg, , N: 88x/i, S: 36,50C, P: 20x/i
2 Faktor resiko
a. Usia lanjut
b. Penglihatan buram/penurunan penglihatan Resiko Cidera
c. Skor resiko jatuh: 2 (resiko jatuh rendah)
3 Data Subjektif :
a. Klien mengatakan kurang paham tentang penyakit
yang dideritanya
b. Klien bertanya apa yang menyebabkan
persendiannya terasa sakit
Data Objektif : Kurang Pengetahuan
a. Klien nampak belum paham tentang penyakit
osteoatritis
b. Klien nampak bertanya-tanya dan bingung
4 Data Subjektif :
a. Klien mengatakan kelurga klien tidak
memahami tentang penyakit yang diderita
klien.
b. Klien merasa kadang tidak diperhatikan oleh
keluarganya dalam hal pengobatan mengenai Penurunan koping keluarga
penyakit yang diderita klien ) berhubungan dengan
c. Klien mengatakan mengungkapkan keluhan kurang dukungan timbal
mengenai respon orang terdekat terhadap balik
masalah kesehatan
d. Orang terdekat mengungkapkan pemahaman
yang tidak adekuat yang mengganggu
e. Orang terdekat menggambarkan preokupasi
dengan reaksi personal.
Data Obyektif :
a. orang terdekat mengupayakan perilaku
protektif/membantu dan hasil yang tidak
memuaskan
b. orang terdekat menunjukkan perilaku protektif
yang tidak sesuai dengan kemampuan klien
orang terdekat menarik diri dari klien
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut berhubungan dengan efusi sendi
2. Resiko cidera berhubungan dengan gangguan penglihatan
3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang
proses penyakit
4. Penurunan koping keluarga berhubungan dengan kurang dukungan timbal
balik
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No Diagnosa
Tujuan/kriteria hasil Intervensi keperawatan
Dx keperwatan
1. Nyeri akut b/d NOC NIC
peningkatan Setelah diberikan asuhan 1. Kaji vital sign
efusi sendi keperawatan 3 X 7 jam, 2. Kaji tingkat nyeri secara
diharapkan masalah komprehensif
keperawatan teratasi 3. Observasi reaksi
dengan Kriteria hasil: nonverbal dari
Mampu mengontrol ketidaknyamanan
nyeri 4. Ajarkan tentang tehnik
Melapor bahwa nyeri nonfarmakologi
berkurang skala 3 5. Kolaborasi pemberian
Vital sign dalam batas obat
normal 130/90
2. Resiko cidera NOC NIC
berhubungan Setelah diberikan asuhan 1. Sediakan
dengan keperawatan 3 X 7 jam, lingkungan yang aman
gangguan diharapkan masalah untuk lansia
penglihatan keperawatan teratasi 2. Dekatkan
dengan Kriteria hasil: semua alat yang
Klien terbebas dari dibutuhkan oleh lansia
resiko jatuh 3. Hindarkan
Gerakan terkoordinasi lingkungan yang
berbahaya (misalnya
memindahkan
perabotan)
3. Kurang NOC: NIC :
pengetahuan Setelah diberikan asuhan 1. Kaji tingkat
berhubungan keperawatan 3 X 7 jam, pengetahuan pasien
dengan diharapkan masalah dan keluarga
kurangnya keperawatan teratasi 2. Jelaskan patofisiologi
informasi dengan Kriteria hasil: dari penyakit dengan
tentang proses ❖ Lansia menyatakan cara yang tepat.
penyakit pemahaman tentang 3. Jelaskan tanda dan
penyakit, kondisi, dan gejala yang biasa
program pengobatan muncul pada penyakit,
❖ Lansia mampu dengan cara yang tepat
menjelaskan kembali
apa yang dijelaskan
4. perawat
NIC
NOC: 1.Dukunngan pemberi
asuhan : menyediakan
Setelah diberikan asuhan
informasi penting
Penurunan keperawatan 3 X 7 jam, advokasi, dan dukungan
yang dibutuhkan untuk
koping keluarga diharapkan masalah
memfasiltasi perawatan
berhubungan keperawatan teratasi primer pasien selain dari
profesional kesehatan.
dengan kurang dengan Kriteria hasil:
2.peningkatan koping :
dukungan Keluarga membantu pasien
tidak beraptasi dengan persepsi
timbal balik
mengalami stresor,perubahan atau
penurunan ancaman yag mengganggu
koping pemenuhan tuntunan dan
keluarga peran hidup.
Hubungan 3.Dukungan emosi
pasien memberi penanganan,
pemberi penerimaan, dan dorongan
kesehatan selama periode stres
adekuat 4.promosi keterlibatan
Kesejahteraan keluarga : memfasilitasi
emosi partisipasi keluarga dalam
pemberi perawatan emosi dan fisik
asuhan pasien.
kesehatan 5. Mobilitas keluarga :
keluarga penggunaan kekuatan
Koping keluarga untuk
keluarga mempengaruhi kesehatan
meningkat pasien kearah yang positif
Normalisasi 6. pemelihaan proses
keluarga yang
memuaskan keluarga meminimalkan
Perfoma yang
baik pemberi dampak gangguan proses
asuhan keluarga.
langsung dan
tidak langsung
IMPLEMENTASI
Nama pasien : Ny.’’S” Umur : 56 tahun
Diagnosa : Osteoatritis Tanggal pengkajian : 23/04/2018
NO Hari /
Ja
tangga Implementasi
m
l
1. Senin, 08. 1. Mengkaji tanda-tanda vital
23/04/ 10 Hasil: TD: 130/80 mmHg N: 92 x/i
2018 P : 22 x/i S : 36,5°C
2. Mengajarkan tehnik non farmakologi
10. Hasil: relaksasi nafas dalam
15 3. Mengkaji tingkat nyeri secara komprehensif
Hasil:
10. P : nyeri disebabkan karna efusi sendi
20 Q : tertusuk-tusuk
R : sendi ekstremitas bawah lutut sampai kebuku-buku
jari kaki
S : skala 4 (sedang)
T : nyeri dirasakan pada saat menjelang sore ( malam )
4. Mengobservasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
Hasil: klien tampak meringis
10. 5. Kolaborasi pemberian obat
25 Hasil: penatalaksanaan pemberian obat ibuprofen dosis
200mg diminum 2x/hari,obat ranitidn diminum 2x/hari
10. dan cafiplex 1x/hari
30 6. Menyediakan lingkungan yang aman untuk lansia
Hasil: lingkungan aman dari benda-benda berbahaya
10. 7. Mendekatkan semua alat yang
35 dibutuhkan oleh lansia
Hasil: semua alat diletakkan di tempat yang dapat
dijangkau lansia
10. 8. Menghindarkan lingkungan yang
38 berbahaya (misalnya memindahkan perabotan)
Hasil: perabotan tertata rapi dengan posisi yang tidak
10. membahayakan lansia
40 9. Mengkaji tingkat pengetahuan lansia
Hasil: klien mengatakan tidak mengerti tentang
penyakit osteoatritis
11. 10. Menjelaskan patofisiologi dari penyakit dengan
30 cara yang tepat
Hasil: Klien mengerti tentang perjalanan penyakit yang
11. dijelaskan
35 11. Menjelaskan tanda dan gejala yang biasa muncul
pada penyakit, dengan cara yang tepat
Hasil: Klien mengerti tentang tanda dan gejala penyakit
11. yang dijelaskan
43 12. Dukunngan pemberi asuhan : menyediakan informasi
penting advokasi, dan dukungan yang dibutuhkan untuk
memfasiltasi perawatan primer pasien selain dari
profesional kesehatan.
11. 13. peningkatan koping : membantu pasien beraptasi
dengan persepsi stresor,perubahan atau ancaman yag
45
mengganggu pemenuhan tuntunan dan peran hidup.
14. Dukungan emosi memberi penanganan, penerimaan,
dan dorongan selama periode stres
15. promosi keterlibatan keluarga : memfasilitasi
11. partisipasi keluarga dalam perawatan emosi dan fisik
pasien.
48
16. Mobilitas keluarga : penggunaan kekuatan keluarga
untuk mempengaruhi kesehatan pasien kearah yang positif
17 pemelihaan proses keluarga meminimalkan dampak
11.
gangguan proses keluarga.
56
12.
00
12.
15
12.
20
2. Selasa 08. 1. Mengkaji tanda-tanda vital
, 10 Hasil: TD: 130/80 mmHg N: 90 x/i
24/04/ P : 22 x/i S : 36°C
2018 2. Menganjurkan tehnik non farmakologi
10. Hasil: relaksasi nafas dalam
15 3. Mengkaji tingkat nyeri secara komprehensif
Hasil:
10. P : nyeri disebabkan karna efusi sendi
20 Q : tertusuk-tusuk
R : sendi ekstremitas bawah lutut sampai kebuku-buku
jari kaki
S : skala 4 (sedang)
T : nyeri dirasakan pada saat menjelang sore ( malam )
4. Mengobservasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
Hasil: klien nampak meringis
10. 5. Kolaborasi pemberian obat
25 Hasil: penatalaksanaan pemberian obat ibuprofen dosis
200mg diminum 2x/hari, obat ranitidn diminum 2x/hari
10. dan cafiplex 1x/hari
30 6. Menyediakan lingkungan yang aman untuk lansia
Hasil: lingkungan aman dari benda-benda berbahaya
7. Mendekatkan semua alat yang dibutuhkan oleh lansia
10. Hasil: semua alat diletakkan di tempat yang dapat
35 dijangkau lansia
8. Menghindarkan lingkungan yang berbahaya (misalnya
10. memindahkan perabotan)
38 Hasil: perabotan tertata rapi dengan posisi yang tidak
membahayakan lansia
10. 9. Dukunngan pemberi asuhan : menyediakan informasi
40
penting advokasi, dan dukungan yang dibutuhkan untuk
profesional kesehatan.
10.
10. peningkatan koping : membantu pasien beraptasi
50
dengan persepsi stresor,perubahan atau ancaman yag
11.
15
Rabu, 08. 1. Mengkaji tanda-tanda vital
3. 25/04/ 10 Hasil: TD: 120/90 mmHg N: 80 x/i
2018 P : 20 x/i S : 36°C
2. Menganjurkan tehnik non farmakologi
09. Hasil: relaksasi nafas dalam
15 3. Mengkaji tingkat nyeri secara komprehensif
Hasil:
09. P : nyeri disebabkan karna efusi sendi
20 Q : tertusuk-tusuk
R : sendi ekstremitas bawah lutut sampai kebuku-buku
jari kaki
S : skala 4 (sedang)
T : nyeri dirasakan pada saat menjelang sore ( malam )
4. Mengobservasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
Hasil: klien tampak tenang
09. 5. Pelaksanaan pemberian obat
25 Hasil: penatalaksanaan pemberian obat ibuprofen dosis
200mg diminum 2x/hari,
09. 6. Menyediakan lingkungan yang aman untuk lansia
35 Hasil: lingkungan aman dari benda-benda berbahaya
7. Mendekatkan semua alat yang dibutuhkan oleh lansia
09. Hasil: semua alat diletakkan di tempat yang dapat
38 dijangkau lansia
8. Menghindarkan lingkungan yang berbahaya (misalnya
09. memindahkan perabotan)
40 Hasil: perabotan tertata rapi dengan posisi yang tidak
membahayakan lansia
9. Dukunngan pemberi asuhan : menyediakan informasi
09.
penting advokasi, dan dukungan yang dibutuhkan untuk
45
memfasiltasi perawatan primer pasien selain dari
profesional kesehatan.
09.
10. peningkatan koping : membantu pasien beraptasi
50
dengan persepsi stresor,perubahan atau ancaman yag
10.
15
10.
20
CATATAN PERKEMBANGAN
N Diagnos Hari / Ja
o a Tangg m
Evaluasi
Kepera al
watan
1. Dx. I Senin, 12.3 S: Klien mengatakan masih nyeri dan kram
0 O: Klien nampak meringis
23/04/20 TD: 130/80 mmHg, N: 90x/i, P: 22x/i, S:
18 360C
A : Masalah belum teratasi
P :Lanjutkan intervensi.
1. Kaji vital sign
2. Kaji tingkat nyeri secara komprehensif
3. Observasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan
4. Ajarkan tentang tehnik nonfarmakologi
5. Kolaborasi pemberian obat
2. Dx. II Senin, 12. S :Klien mengatakan penglihatannya masih
23/04/2 30 buram
018 O : skor resiko jatuh: 2 (resiko jatuh rendah)
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi:
1. Sediakan lingkungan yang aman untuk
lansia
2. Dekatkan semua alat yang dibutuhkan
oleh lansia
3. Hindarkan lingkungan yang berbahaya
(misalnya memindahkan perabotan)
3. Dx. III Senin, 12. S : Klien mengatakan sudah mengerti tentang
23/04/2 30 penyakit Osteoatritis
018 O : Klien nampak mampu menjelaskan
kembali
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
4. Dx. IV Senin, 12. S : Klien mengatakan keluhan mengenai
23/04/2 30 respon orang terdekat terhadap masalah
018 kesehatan
O : Orang terdekat menunjukkan perilaku
protektif yang tidak sesuai dengan kemampuan
klien
A : Penurunan koping individu berhubungan
dengan kurang dukungan timbal balik belum
teratasi
P:Lanjutkan intervensi :
a. Dukunngan pemberi asuhan : menyediakan
kesehatan.
stres
kesehatan.
stres
kesehatan.
stres