Anda di halaman 1dari 9

LETAK INDONESIA

Indonesia merupakan negara kepulauan yang berbentuk republik, terletak di kawasan Asia Tenggara.
Indonesia memiliki lebih kurang 17.000 buah pulau dengan luas daratan 1.922.570 km2 dan luas
perairan 3.257.483 km2

Letak Indonesia artinya tempat beradanya wilayah Indonesia di permukaan bumi. Berdasarkan sifatnya,
letak dapat dibedakan menjadi dua, yaitu letak astronomis atau letak absolut dan letak geografis atau
letak relatif.

1. Letak Astronomis ( letak absolute )

Letak astronomis dapat diartikan sebagai letak wilayah  berdasarkan kedudukan garis lintang dan bujur.
Secara astronomis, wilayah Indonesia berada antara 6° LU – 11° LS dan 95° BT – 141° BT. Berdasarkan
letak astronomis Indonesia tersebut maka :

• Wilayah Indonesia paling utara terletak di Pulau Weh  ( 6° LU. )

• Wilayah Indonesia paling selatan terletak di Pulau Roti (11° LS.)

• Wilayah Indonesia paling barat terletak di kota Sabang  (95° BT.)

• Wilayah Indonesia paling timur terletak di kota Merauke (141° BT.)

Garis Lintang

Garis lintang merupakan garis khayal pada peta atau globe yang sejajar dengan khatulistiwa. Garis
khatulistiwa membelah bumi menjadi dua belahan utara dan belahan selatan. Garis khatulistiwa atau
garis equator atau garis lini adalah garis lintang 0o. Garis lintang dipergunakan untuk membagi wilayah
iklim di bumi yang disebut iklim matahari. (Kota Pontianak dijuluki sebagai “Kota Khatulistiwa”
karenagaris lintang 0o persis berada di Kota Pontianak.)

Garis Bujur

Garis bujur adalah garis khayal pada peta atau globe yang menghubungkan kutub utara dan selatan
bumi. Bumi dibagi menjadi 180o garis bujur timur (BT) dan 180o garis bujur barat (BB). Perhitungan garis
bujur 0o dimulai dari Kota Greenwich dekat Kota London. Garis bujur dipergunakan untuk menentukan
waktu suatu daerah. (Setiap selisih garis bujur 15o selisih waktunya 1 jam . Pergeseran arah ke timur
waktu maju, sedangkan ke arah barat waktu mundur.)

Pengaruh letak astronomis Indonesia

Letak lintangnya menyebabkan Indonesia beriklim tropis. dengan ciri-ciri sebagai berikut :

• memiliki curah hujan yang tinggi,

• memiliki hujan hutan tropis yang luas dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi,
• menerima penyinaran matahari sepanjang tahun,

• banyak terjadi penguapan sehingga kelembapan udara cukup tinggi.

Letak bujurnya membagi wilayah Indonesia ke dalam tiga daerah waktu berikut ini.

• Waktu Indonesia Barat (WIB) dengan patokan garis bujur 105° BT Daerah waktunya meliputi Sumatra,
Jawa, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.

• Waktu Indonesia Tengah (WITA) dengan patokan garis bujur 120° BT Daerah waktunya meliputi
Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Bali, NTT, NTB, Sulawesi, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.

• Waktu Indonesia Timur (WIT), dengan patokan garis bujur 135° BT. Daerah waktunya meliputi
Kepulauan Maluku, Papua, dan pulaupulau kecil di sekitarnya.

2. Letak Geografis

Letak geografis diartikan sebagai letak suatu wilayah kaitannya dengan wilayah lain di muka bumi.
Secara geografis. Indonesia terletak di antara Benua Asia dan Benua Australia, serta di antara Samudra
Hindia dan Samudra Pasifik. Letak geografis Indonesia yang demikian menempatkan Indonesia di posisi
silang, sehingga Indonesia berada pada jalur transportasi perdagangan yang ramai. Dampak dari posisi
silang tersebut  menyebabkan Indonesia kaya akan keragaman budaya dan suku bangsa.

Perpaduan antara letak astronomis dengan letak geografis Indonesia tersebut menimbulkan kondisi
sebagai berikut :

1. Matahari bersinar terus menerus sepanjang tahun.

2. Penguapan tinggi, sehingga kelembapan juga tinggi.

3. Memiliki curah hujan yang relatif tinggi.

4. Memiliki wilayah hutan hujan tropis yang cukup lebat.

5. Memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau sebagai akibat pergerakan angin muson.

Peredaran Semu Matahari Tahunan

Peredaran semu matahari adalah gerakan semu matahari dari khatulistiwa menuju garis lintang balik
utara 23½o LU, kembali ke khatulistiwa dan bergeser menuju ke garis lintang balik selatan 23½o LS dan
kembali lagi ke khatulistiwa. Pada tanggal 23 Maret, posisi matahari tepat di atas khatulistiwa (0°),
kemudian matahari seolah-olah bergeser ke arah Utara, hingga pada tanggal 21 Juni, matahari seolah-
olah berada agak condong di Utara, yaitu di titik balik Utara. Pergerakan matahari seolah-olah terus
terjadi, seiring dengan berjalannya waktu, matahari kembali bergeser ke Selatan, hingga pada tanggal 23
September, matahari kembali tepat di atas khatulistiwa, kemudian matahari seolah-olah bergeser ke
arah Selatan, hingga pada tanggal 22 Desember, matahari seolah-olah berada agak condong di Selatan,
yaitu di titik balik Selatan. Pergerakan matahari seolah-olah terus terjadi, seiring dengan berjalannya
waktu, matahari kembali bergeser ke Utara, hingga pada tanggal 23 Maret, matahari kembali tepat di
atas khatulistiwa. Kondisi ini berjalan terus menerus sepanjang waktu.

Angin Muson

a. Angin muson barat

Bertiup setiap bulan Oktober sampai Maret, saat kedudukan semu matahari di belahan bumi selatan.
Hal ini menyebabkan tekanan udara maksimum di Asia dan tekanan udara minimum di Australia, maka
bertiuplah angin dari Asia ke Australia (tekanan tinggi ke rendah). Karena angin ini melalui Samudra
Hindia, maka angin tersebut mengandung uap air yang banyak, sehingga pada bulan Oktober sampai
Maret di Indonesia terjadi musim penghujan.

b. Angin muson timur

Bertiup mulai bulan April sampai September, di mana kedudukan semu matahari di belahan bumi utara.
Akibatnya tekanan udara di Asia rendah dan tekanan udara di Australia tinggi, sehingga angin bertiup
dari Australia ke Asia. Angin tersebut melewati gurun yang luas di Australia, sehingga bersifat kering.
Oleh karena itu Indonesia saat itu mengalami musim kemarau.

3. Letak Geologis

Letak geologis adalah letak suatu wilayah dilihat dari jenis batuan yang ada di permukaan bumi. Secara
geologis wilayah Indonesia dilalui oleh dua jalur pegunungan muda dunia yaitu Pegunungan Mediterania
di sebelah barat dan Pegunungan Sirkum Pasifik di sebelah timur. Adanya dua jalur pegunungan tersebut
menyebabkan Indonesia banyak memiliki gunung api yang aktif dan rawan terjadinya gempa bumi.

Keuntungan Letak Dan Posisi Geografis Indonesia

Posisi dan letak goegrafis Indonesia menyebabkan Indonesia mempunyai karakteristik khas dan juga
menguntuntungkan sebagai berikut :

1. Indonesia dialalui jalur perdagangan internasional

2. Indonesia memiliki iklim tropika. Kondisi iklim di dunia dpengaruhi oleh garis lintang. Berdasarkan
garis lintang, Supandan Rubner membagi iklim menjadi tujuh wilayah.

3. Kondisi vegetasi yang tumbuh dan berkembang di Indonesia sangat beragam.

4. Adanya pembagian tiga daerah waktu di Indonesia

5. Keragaman Flora dan Fauna di Indonesia

6. Keragaman jenis tanah di Indonesia

Pengaruh Letak Dan Posisi Geologis Bagi Indonesia

Beberapa pengaruh letak geologis ini bagi Indonesia antara lain sebagai berikut :
1. Indonesia dilalui rangkain gunung api aktif.

2. Di Indonesia banyak terjadi gempa bumi tektonik.

3. Indonesia memiliki bahan mineral tambang yang melimpah


Batas Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

Setiap wilayah yang dimiliki pasti ada batasnya. Rumah yang kalian tempati juga tentunya mempunyai
batas, begitupun dengan sekolah kalian pasti mempunyai batas wilayah seperti dibatasi oleh bangunan
yang lain, jalan dan sebagainya. Wilayah lainnya seperti desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi
hingga negara juga memiliki batas kewilayahan. 

Batas wilayah itu untuk menunjukkan atau menandai luas yang dimiliki oleh wilayah tersebut. Bentuk
dari batas wilayah bermacam-macam, ada yang dibatasi oleh sungai, laut, hutan, atau juga hanya
berupa tugu perbatasan saja apabila wilayah tersebut berbatasn langsung dengan wilayah lainnya.

Bagaimana dengan batas wilayah Indonesia? Sama halnya dengan negaranegara lainnya, Indonesia yang
memiliki batas-batas tertentu untuk wilayahnya. Kalian sudah mengetahui bahwa Indonesia adalah
negara maritim, dimana dua pertiga luas wilayah Indonesia adalah lautan. Jadi, tidaklah mengherankan
jika batas-batas wilayah laut Indonesia berhubungan dengan 10 negara sedangkan perbatasan wilayah
darat Indonesia hanya berhubungan dengan tiga negara.

Berikut ini dipaparkan batas-batas wilayah Indonesia di sebelah utara, barat, timur dan selatan.

a. Batas-batas wilayah Indonesia sebelah utara

Indonesia berbatasan langsung dengan Malaysia (bagian timur), tepatnya disebelah utara Pulau
Kalimantan. Malaysia merupakan negara yang berbatasan langsung dengan wilayah darat Indonesia.
Wilayah laut Indonesia sebelah utara berbatasan langsung dengan laut lima negara, yaitu Malaysia,
Singapura, Thailand, Vietnam dan Filipina.

b. Batas-batas wilayah Indonesia sebelah barat

Sebelah barat wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia berbatasan langsung dengan Samudera
Hindia dan perairan negara India. Tidak ada negara yang berbatasan langsung dengan wilayah darat
Indonesia disebelah barat. 

Walaupun secara geografis daratan Indonesia terpisah jauh dengan daratan India, tetapi keduanya
memiliki batas-batas wilayah yang terletak dititik-titik tertentu disekitar Samudera Hindia dan Laut
Andaman. Dua pulau yang menandai perbatasan Indonesia-India adalah Pulau Ronde di Aceh dan Pulau
Nicobar di India.

c. Batas-batas wilayah Indonesia sebelah timur

Wilayah timur Indonesia berbatasan langsung dengan daratan Papua Nugini dan perairan Samudera
Pasifik. Indonesia dan Papua Nugini telah menyepakati hubungan bilateral antar kedua negara tentang
batas-batas wilayah, tidak hanya wilayah darat melainkan juga wilayah laut. Wilayah Indonesia sebelah
timur, yaitu Provinsi Papua berbatasan dengan wilayah Papua Nugini sebelah barat, yaitu Provinsi Barat
(Fly) dan Provinsi Sepik Barat (Sandaun).

d. Batas-batas wilayah Indonesia sebelah selatan


Indonesia sebelah selatan berbatasan langsung dengan wilayah darat Timor Leste, perairan Australia
dan Samudera Hindia. Timor Leste adalah bekas wilayah Indonesia yang telah memisahkan diri menjadi
negara sendiri pada tahun 1999, dahulu wilayah ini dikenal dengan Provinsi Timor Timur.  

Selain itu, Indonesia juga berbatasan dengan perairan Australia. Diawal tahun 1997, Indonesia dan
Australia telah menyepakati batas-batas wilayah negara keduanya yang meliputi Zona Ekonomi Ekslusif
(ZEE) dan batas landas kontinen.

Selain wilayah lautan dan daratan, Indonesia juga mempunyai kekuasaan atas wilayah udara. Wilayah
udara Indonesia adalah ruang udara yang terletak di atas permukaan wilayah daratan dan lautan
Republik Indonesia. 

Berdasarkan Konvensi Chicago tahun 1944 tentang penerbangan sipil internasional dijelaskan bahwa
setiap negara mempunyai kedaulatan yang utuh dan eksklusif di ruang udara yang ada di atas wilayah
negaranya. Dengan demikian negara kita mempunyai kekuasaan utuh atas seluruh wilayah udara yang
berada di atas wilayah daratan dan lautan.

Republik Indonesia juga masih mempunyai satu jenis wilayah lagi, yaitu wilayah ekstrateritorial. Wilayah
ekstrateritorial ini merupakan wilayah negara kita yang dalam kenyataannya terdapat di wilayah negara
lain. Keberadaan wilayah ini diakui oleh hukum internasional. Perwujudan dari wilayah ini adalah kantor-
kantor pewakilan diplomatik Republik Indonesia di negara lain.
Batas Wilayah Laut Indonesia

Sesuai dengan Hukum Laut Internasional yang telah disepakati oleh PBB tahun 1982,maka wilayah laut
Indonesia dapat dibedakan tiga macam, yaitu:

a. Zona Laut Teritorial

Batas laut Teritorial ialah garis khayal yang berjarak 12 mil laut dari garis dasar ke arah laut lepas. Jika
ada dua negara atau lebih menguasai suatu lautan, sedangkan lebar lautan itu kurang dari 24 mil laut,
maka garis teritorial di tarik sama jauh dari garis masing-masing negara tersebut. 

Laut yang terletak antara garis dengan garis batas teritorial di sebut laut teritorial. Laut yang terletak di
sebelah dalam garis dasar disebut laut internal/perairan dalam (laut nusantara). Garis dasar adalah garis
khayal yang menghubungkan titik-titik dari ujung-ujung pulau terluar.

Sebuah negara mempunyai hak kedaulatan sepenuhnya sampai batas laut teritorial, tetapi mempunyai
kewajiban menyediakan alur pelayaran lintas damai baik di atas maupun di bawah permukaan laut.

b. Zona Landas Kontinen

Landas Kontinen ialah dasar laut yang secara geologis maupun morfologi merupakan lanjutan dari
sebuah kontinen (benua). Kedalaman lautnya kurang dari 150 meter. Indonesia terletak pada dua buah
landasan kontinen, yaitu landasan kontinen Asia dan landasan kontinen Australia. 

Adapun batas landas kontinen tersebut diukur dari garis dasar, yaitu paling jauh 200 mil laut. Jika ada
dua negara atau lebih menguasai lautan di atas landasan kontinen, maka batas negara tersebut ditarik
sama jauh dari garis dasar masingmasing negara.

Di dalam garis batas landas kontinen, Indonesia mempunyai kewenangan untuk memanfaatkan sumber
daya alam yang ada di dalamnya, dengan kewajiban untuk menyediakan alur pelayaran lintas damai.
Pengumuman tentang batas landas kontinen ini dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia pada tanggal 17
Febuari 1969.

c. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)

Zona Ekonomi Eksklusif adalah jalur laut selebar 200 mil laut ke arah laut terbuka diukur dari garis dasar.
Di dalam zona ekonomi eksklusif ini, Indonesia mendapat kesempatan pertama dalam memanfaatkan
sumber daya laut. 

Di dalam zona ekonomi eksklusif ini kebebasan pelayaran dan pemasangan kabel serta pipa di bawah
permukaan laut tetap diakui sesuai dengan prinsip-prinsip Hukum Laut Internasional, batas landas
kontinen, dan batas zona ekonomi eksklusif antara dua negara yang bertetangga saling tumpang tindih,
maka ditetapkan garis-garis yang menghubungkan titik yang sama jauhnya dari garis dasar kedua negara
itu sebagai batasnya. 
Pengumuman tetang zona ekonomi eksklusif Indonesia dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia tanggal
21 Maret 1980.

1. Batas Landas Kontinen

Batas Landas Kontinen atau Batas Landas Benua merupakan batas pada bagian dasar laut yang berada
sebagai  Ciri-Ciri Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi paling ujung dan masih berhubungan dengan
daratan ataupun merupakan kelanjutan dari benua yang berada di lautan. Lautan yang masuk ke dalam
batas laut ini adalah laut dangkal yang memiliki kedalaman kurang dari 200 meter. Karena itu, seluruh
lautan yang memiliki kedalaman kurang dari 200 meter maka akan menjadi miliki dari Negara yang
berada di daerah laut tersebut.

Perkembangan Pergerakan Kebangsaan Indonesia ada tapinya, namun jika terdapat dua wilayah negara
yang posisinya terlalu dekat dan sama-sama memiliki wilayah laut yang ada pada batas landas kontinen
ini maka jarak antar pantai tersebut akan diukur dan dibagi dua bagian.

• Kondisi ini dapat ditemukan di Selat Malaka yang kondisi nya  berada di antara Negara Singapura,
Malaysia, serta Indonesia. Aturan mengenai batas landas kontinen ini dikeluarkan Pemerintah Indonesia
tepatnya pada 17 Februari 1969.

• Pada wilayah landas kontinen ini, Negara memiliki wewenang dan hal untuk dapat memanfaatkan
ataupun mengambil sumber daya alam di dalam laut tersebut, seperti ikan dan material tambang.

2. Batas Laut Teritorial

Batas laut teritorial adalah abtas perairan laut suatu negara yang diukur dari pantai terluar ataupun
pulau terluar denga jarak 12 mil (19,3 km) ke laut lepas. Namun jika terdapat dua negara atau lebih yang
mengalami Proses Interaksi Sosial  akan menguasai satu lautan tersebut maka akan ditarik sama jauhnya
dari masing-masing negara. Misaknya saja, bila lebar lautan sekitar kurang dari 24 mil dan terdapat dua
atau lebih negara yang menguasainya, maka garis teritorial nya akan ditarik sama jauh dari garis pada
masing masing negara tersebut yaitu:

• Laut yang berada di antara garis dan garis batas teritorial akan disebut sebagai laut teritorial.

• Namun jika laut tersebut terletak di sebelah garis dasar, maka akan masuk ke kawasan laut internal
atau perairan dalam (laut nusantara). Garis dasar merupakan garis khayal yang menghubungkan seluruh
titik titik yang berada di ujung-ujung dari pulau terluar di negara tersebut.

 Sebuah negara, selalau mempunyai Macam-Macam Bencana Alam Di Indonesia memiliki hak


sepenuhnya terhadap perairan yang sampai pada batas laut teritorial, bebas menggunakannya dan
bebas mengambil sumber daya akam yang ada di dalam lautan tersebut. Namun negara tersebut juga
memiliki kewajiban untuk memfasilitasi alur pelayaran lintas yang damai dan baik di permukaan laut
ataupun dibawah lautan. Aturan mengenai wilayah lau teritorial ini dikeluarkan pemerintah Indonesia
pada tanggal 13 Desember 1957 yang dikenal sebagai Deklarasi Dejuanda dan kemudian diperkuat
dengan Undang Undang no.4 pada tahun 1940.

3. ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif)

Yang termasuk ke dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) ini adalah kawasan yang memiliki jarakn 200 mill
dari pulau terluar di Negara Indonesia. Di kawasan ini sendiri, Indonesia mengalami Faktor Perubahan
Sosial dan berhak untuk memanfaatkan dan mengambil seluruh sumber daya alam yang ada, mulai dari
kebebasan untuk berlayar hingga bebas menanamkan pipa pipa bawah laut di dalam kawasan ini.
Peraturan mengenai Zona Ekonomi Eksklusif sendiri dikeluarkan pemerintah Indonesia pada 21 Maret
1980. Dengan dikeluarkannya pengumuman ini, maka wilayah lautan Negara Indonesia menjadi dua kali
lebih luas dibandingkan sebelumnya.

Perkembangan Wilayah Indonesia yang mempunyai Kapal-kapal asing dari negara luar Indonesia pun tak
diperbolehkan untuk mengambil sumber daya alam yang ada di dalam laut pada wilayah ZEE ini. Bahkan
Negara yang bersangkutan dapat memberikan sanksi bagi Negara lain yang masuk ke dalam zona
ekonomi eksklusif ini. Batas laut yang saling bersinggungan di antara dua negara juga sudah diatur dan
disepakati bersama oleh dua negara tersebut. Negara Indonesia, sebagai negara yang memiliki zona
ekonomi eksklusif ini tentunya memiliki hak-hak atas peraturan ZEE ini, antara lain adalah:

• Berhak untuk mengeksplorasi, mengelola, mengeskploitasi, dan mengkonservasi sumber daya alam
yang ada pada kawasan tersebut.

• Berhak untuk melakukan penelitian, pelestarian serta perlindungan pada kawasan laut tersebut.

• Memperbolehkan dan menginzinkan pelayaran Internasional yang melalui wilayah ini dan
memfasilitasinya dengan berbagai sarana perhubungan laut.

4. Zona Tambahan

Merupakan bagian laut yang berada di luar teritorial yang mana Indonesia masih memiliki hak-hak
kedaulatan dan kewenangan tertentu pada kawasan ini. Pada zona tambahan sendiri, termasuk sampai
batas 12 mill laut yang berada di luar laut teritorial atau sekitar 24 mil yang pengukurannya dari garis
pangka. Indonesia masih memiliki kewenangan untuk mengontrol pelanggaran-pelanggaran yang terjadi
pada kawasan tersebut baik pada bidang bea cukai, karantina, pengawasan imigrasi, kesehatan,
keuangan dan penjaminan pelaksanaan hukum di dalam wilayahnya. Berikut batas dari zona tambahan
dari pengakuan secara internasional:

• Dengan adanya penetapan batas wilayah ini, negara lain tak bisa menghalang Faktor Penghambat
Perubahan Sosial Budaya dan memanfaatkan potensi-potensi yang ada di dalam lautan Indonesia.
Pemanfaatan ini termasuk pengelolaan kekayaan alam, perlindungan wilayah laut, serta keselamatan

Anda mungkin juga menyukai