Anda di halaman 1dari 3

Pidato Ujian Praktik

Nama : Raditya

Kelas : XII IIS 4

Tema : Pendidikan

Judul : Bukan Bentuk Generasi Yang Pintar tapi Berpendidikan

Asalamualaikum Wr. Wb

Selamat pagi/siang, salam sejahtera untuk kita semua.

Yang saya hormati ibu penguji ujian praktik, serta teman-teman yang saya banggakan.

Alhamdulillahirabbil alamin, washolatu wasalamu ala asyrafil anbiya’ wal mursalin, wa’ala alihi
washohbihiajma’in. Ammaba’du

Pertama-tama marilah kita panjatkan

puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya kepada
kita semua, sehingga dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat wal afiat..

Sholawat dan salam mari kita panjatkan kepada Nabi Besar Muhammad shallallahu alaihi wasallam,
karena berkat jasanyalah kita dapat keluar dari jaman jahiliyah yang penuh dengan kebodohan dan
kesesatan menuju zaman keislaman yang penuh dengan pentunjuk dan rahmat.

Hadirin yang saya hormati

Seperti yang telah kita sadari bersama, bahwa pendidikan memegang peranan yang sangat
penting dalam menyongsong kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan pendidikan, kita dapat
mengangkat martabat bangsa dan negara kita di mata dunia. Namun, seringkali terdapat
mispersepsi terhadap komponen pendidikan yang paling penting. Sebagai akibatnya, banyak
peristiwa tidak bermoral yang dilakukan bukan oleh orang-orang yang kurang pendidikannya,
namun orang-orang berpendidikan yang mengantungi gelar sarjana bahkan doktor.

Hal itu jelas memprihatinkan, mengingat dasar utama pendidikan adalah membentuk karakter
siswa guna menjadi manusia yang beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis.

Namun kini, hanya satu yang benar-benar diterapkan oleh sebagian besar peserta didik yaitu
berilmu. Tidak sedikit warganegara kita yang berhasil memperoleh nilai dan gelar yang baik atas
hasil kerja kerasnya, namun kepribadian mereka belum sepenuhnya terbentuk sebagai manusia
yang berpendidikan.
Mereka menganggap pengetahuan sebagai landasan utama seseorang belajar, guna memperoleh
materi yang akan memastikan kemapanan hidup mereka. Hal tersebut memang penting, namun
hal demikian jika tidak diimbangi dengan sikap sosial, moral, dan spiritual yang baik akan
menghasilkan ketimpangan yang nyata antara pengetahuan dan sikap.

Kasus nyatanya dapat kita lihat pada era perkembangan jaman sekarang ini kerap terjadi
tindakan memalukan didalam organ negara kita seperti kasus korupsi, suap, mafia pajak, dan
sebagainya. Namun tidak disangka sangka ternyata pelaku kasus kejahatan tersebut tidak lain
dan tidak bukan adalah orang-orang pintar yang notabennya memiliki ijazah dan gelar sarjana
hingga seorang doktor.

Hal tersebut tidak lepas pada pola pendidikan kita yang hanya beroriantasi pada hal-hal
keduniawian. Nilai dan prestasi merupakan landasan utama seorang siswa mendapat pengakuan
dan penghargaan. Sehingga dalam perkembangannya sekolah akan menghasilkan generasi-
generasi yang pintar namun tidak memiliki budi pekerti yang baik.

Akibatnya lulusan yang natebenenya merupakan orang pintar pemikul masadepan bangsa akan
berkembang menjadi generasi yang hanya mementingkan dompet dan perut. Tidak heran, kasus-
kasus seperti korupsi, suap menyuap, dan mafia pajak marak terjadi.

Bangsa ini tidak membutuhkan orang pintar, namun bangsa ini membutuhkan orang yang
berpendidikan guna membawa bangsa ini pada puncak kejayaannya. Kita tidak memerlukan
orang yang hanya menggunakan kepintarannya guna menindas orang-orang lemah dan rakyat
kecil, namun kita membutuhkan pemimpin dan penolong yang mampu memberi manfaat tidak
hanya untuk dirinya sendiri, namun untuk banyak orang.

Tentunya harus ada penyelesaian dari permasalahan ini. Salah diantaranya adalah menguatkan
pendidikan karakter.

Sebagaimana kita ketahui, bahwa pendidikan karakter adalah bentuk kegiatan pendidikan yang
bertujuan untuk membentuk kepribadian para peserta didik agar menjadi lebih baik. Dengan
pendidikan karakter, anak-anak kita akan dituntun untuk mengembangkan kepribadiannya
supaya anak-anak kita menjadi lebih baik.

Khusus di negara kita, pendidikan karakter akan menuntun anak-anak kita untuk mempunyai
lima karakter dasar yang mesti dipunyai seorang siswa atau peserta didik, yaitu religius,
nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas. Dengan mempunyai karakter-karakter
tersebut, diharapkan anak-anak kita bertumbuh menjadi generasi emas yang tangguh, cerdas, dan
berkarakter.

Dengan demikian, nantinya generasi-generasi pintar yang tak berpendidikan akan terminimalisir.
Korupsi, Suap –menyuap, mafia pajak, serta bentuk kejahatan memalukan lainnya akan semakin
tergusur oleh generasi yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Dengan demikian, bukan suatu
kemustahilan bahwa nantinya bangsa kita dapat bergerak mencapai tingkat kemajuan.

Sekiranya hanya sekian yang bisa saya sampaikan. Bila ada kurang mohon dimaafkan. Wabillahi
taufiq walhidayah,

Wasalamualaikum Wr. Wb

Anda mungkin juga menyukai