DISUSUN OLEH:
KELAS : CHAMOMILE
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………2
DAFTAR ISI. ……………………………………………………………………………3
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG……………………………………………………………..4
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………..4
C. TUJUAN …………………………………………………………………………4
BAB II PEMBAHASAN
A. DIMENSI SOSIAL WANITA………………………………………………….5
B.PERMASALAHAN PENDIDIKAN DALAM DIMENSI PENDIDIKAN
WANITA …………………………………………………………………………5
C. PERMASALAHAN KESEHATAN WANITA DALAM DIMENSI SOSIAL DAN
UPAYA MENGATASINYA …………………………………………………….6
D. HUBUNGAN UPAH DENGAN KONSEP PEMIKIRAN TENTANG
KESEHATAN REPRODUKSI WANITA ………………………………………7
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara biologis wanita dan pria memang tidak sama, akan tetapi sebagai
makhluk jasmani dan rohani yang dilengkapi dengan akal budi. Kedua macam insan
itu mempunyai persamaan yang hakiki. Keduanya adalah pribadi yang mempunyai
hak sama untuk berkembang.
Dalam masa transisi menuju kemasyarakat industrial terdapat perubahan
system nilai. Hal ini erat hubungannya dengan pembangunan yang mendatangkan
tekhnologi barat bersama dengan nasihat-nasihatnya. Dari tekhnologi barat ini
manfaat yang diambil cukup besar, tetapi disamping itu terdapat pula dampaknya,
berupa benturan-benturan antara kebudayaan tradisional dan barat.
Pertemuan antara kebudayaan secara mendadak itu menimbulkan
permasalahan social yang erat hubungannya dengan moralitas. Partisipasi wanita
dalam menangani masalah ini sangat diharapkan karena hal ini sesuai dengan
ketentuan tentang peranan wanita dalam GBHN 1988. Ketentuan itu menerangkan
bahwa peran wanita adalah mewujudkan dan mengembangkan keluarga sehat,
sejahterah dan bahagia, termasuk pengembangan generasi muda, terutama anak dan
remaja dalam rangka pembangunan wanita seutuhnya.
Di era westernisasi seperti sekarang ini, Perempuan sering dijadikan
komoditas bahkan dilecehkan dan menjadi korban dalam berbagai masalah
kehidupan. Hal tersebut yang mendasari bahwa wanita adalah rendah, lemah dan
paling sering mengalami permasalahan yang berkaitan dengan status kehidupannya
dalam dimensi sosial di masyarakat yang disini fokus pada pemerkosaan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Dimensi Sosial Wanita?
2. Apa permasalahan pendidikan dalam dimensi sosial wanita?
3. Apa permasalahan upah dalam dimensi sosial?
C. Tujuan
1.Untuk mengetahui arti dari dimensi sosial wanita
2. Untuk memahami permasalahan pendidikan dalam dimensi sosial wanita
3. Untuk memahami permasalahan upah dalam dimensi sosial wanita
BAB II
PEMBAHASAN
3.Pandangan steriotip
5.Beban kerja
Suatu bentuk diskriminasi dimana beban kerja harus dijalankan oleh salah satu
jenis kelamin tertentu.
Contoh : pembantu rumah tangga banyak diberikan kepada perempuan
B. Permasalahan Pendidikan dalam Dimensi Sosial Wanita
1.)Pengertian Pendidikan
Pendidikan merupakan proses pemberdayaan peserta didik sebagai subjek dan
objek dalam membangun kehidupan yang lebih baik. Pendidikan juga merupakan
proses sadar dan sistematis disekolah, keluarga, dan masyarakat untuk
menyampaikan suatu maksud dari suatu konsep yang sudah diterapkan. Tujuan
pendidikan yaitu diharapkan individu mempunyai kemampuan dan ketrampilan
secara mandiri untuk meningkatkan taraf hidup lahir batin dan meningkatkan
perannya sebagai pribadi, pegawai/karyawan, warga masyarakat, warga negara,
dan makhluk Tuhan dalam mengisi pembangunan.
Tingkat kualitas sumber daya manusia (SDM) suatu bangsa pada hakikatnya
ditentukan oleh kualitas pendidikan yang diperoleh. Pendidikan yang baik dan
berkualitas saat melahirkan individu yang baik dan berkualitas pula. Sebaliknya
apabila pendidikan yang diperoleh tidak baik dan tidak berkualitas, maka hal ini
akan berdampak terhadap kualitas SDM yang dibangun. Peningkatan pendidikan
bagi kaum perempuan merupakan keharusan yang tidak dapat dielakkan demi
mencapai kesetaraan dan keadilan gender. Analisis gender dalam pembangunan
pendidikan ditingkat nasional menemukan adanya kesenjangan gender dalam
pelaksanaan pendidikan terutama di tingkat SMK dan perguruan tinggi, namun
lebih seimbang peda tingkat SD, SMP, dan SMU. Kecenderungan adalah semakin
tinggi jenjang pendidikan, maka makin meningkat kesenjangan gendernya.
Pendidikan yang tinggi dipandang perlu bagi kaum wanita, karena pendidikan
yang tinggi maka mereka dapat meningkatkan taraf hidup, membuat keputusan
yang menyangkut masalah kesehatan mereka sendiri. Seorang wanita yang lulus
dari perguruan tinggi akan lebih mudah mendapatkan pekerjaan dan mampu
berperilaku hidup sehat bila dibandingkan dengan seorang wanita yang memiliki
pendidikan rendah. Semakin tinggi pendidikan seorang wanita maka ia semakin
mampu mandiri dengan sesuatu yang menyangkut diri mereka sendiri.
1. Filosofi pendidikan
Pendidikan biasanya berawal pada saat seorang bayi itu dilahirkan dan
berlangsung seumur hidup. Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir
seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca
kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia akan bisa (mengajar) bayi mereka
sebelum kelahiran.
Bagi sebagian orang pengalaman kehidupan sehari-hari lebih berarti daripada
pendidikan formal. Seperti kata Mark Twain, “Saya tidak pernah membiarkan
sekolah mengganggu pendidikan saya.” Anggota keluarga mempunyai peran
pengajaran yang amat mendalam sering kali lebih mendalam dari yang disadari
mereka, walaupun pengajaran anggota keluarga berjalan secara tidak resmi.
2. Jenjang pendidikan
Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan
tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan
yang dikembangkan.
a. Pendidikan dasar
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan awal selama 9 ( sembilan) tahun
pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi jenjang pendidikan menengah.
b. Pendidikan menengah
Pendidikan menengah merupakan jenjang pendidikan lanjutan pendidikan dasar.
c. Pendidikan tinggi
Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang
mencakup program sarjana, magister, doktor, dan spesialis yang diselenggarakan
oleh perguruan tinggi.
3. Jalur pendidikan
Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan
potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan.
a. Pendidikan formal
Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah
pada umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas,
mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi.
b. Pendidikan nonformal
Pendidikan nonformal paling banyak terdapat pada usia dini, serta pendidikan
dasar, adalah TPA, atau Taman Pendidikan Al Quran,yang banyak terdapat di
setiap mesjid dan Sekolah Minggu, yang terdapat di semua gereja.
c. Pendidikan informal
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk
kegiatan belajar secara mandiri yang dilakukan secara sadar dan bertanggung
jawab.
4. Jenis pendidikan
Jenis pendidikan adalah kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan
pendidikan suatu satuan pendidikan.
a. Pendidikan umum
Pendidikan umum merupakan pendidikan dasar dan menengah yang
mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Bentuknya: sekolah dasar
(SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA).
b. Pendidikan kejuruan
Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan
peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Bentuk satuan
pendidikannya adalah sekolah menengah kejuruan (SMK).
c. Pendidikan akademik
Pendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi program sarjana dan
pascasarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan
tertentu.
d. Pendidikan profesi
Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana yang
mempersiapkan peserta didik untuk memasuki suatu profesi atau menjadi seorang
profesional.
e. Pendidikan vokasi
Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta
didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal dalam
jenjang diploma 4 setara dengan program sarjana (strata 1).
f. Pendidikan keagamaan
Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang
mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut
penguasaan pengetahuan dan pengalaman terhadap ajaran agama dan menjadi ahli
ilmu agama.
g. Pendidikan khusus
Pendidikan khusus merupakan penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik
yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang
diselenggarakan secara inklusif (bergabung dengan sekolah biasa) atau berupa
satuan pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan menengah (dalam
bentuk sekolah luar biasa/SLB).
5. Filsafat Pendidikan
Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik
baik potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi itu menjadi
nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Dasar pendidikan adalah
cita-cita kemanusiaan universal. Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam
keseimbangan, kesatuan. Organis, harmonis, dinamis. Guna mencapai tujuan hidup
kemanusiaan. Filsafat pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam studi
mengenai masalah-masalah pendidikan.
UPAH
Upah yang diberikan oleh para pengusaha secara teoritis dianggap sebagai harga dari
tenaga yang dikorbankan pekerja untuk kepentingan produksi. Sehubungan dengan
hal itu maka upah yang diterima pekerja dapat dibedakan dua macam yaitu:
1. Upah Nominal, yaitu sejumlah upah yang dinyatakan dalam bentuk uang yang
diterima secara rutin oleh para pekerja.
2. Upah Riil , adalah kemampuan upah nominal yang diterima oleh para pekerja jika
ditukarkan dengan barang dan jasa, yang diukur berdasarkan banyaknya barang dan
jasa yang bisa didapatkan dari pertukaran tersebut.
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas dalam hal upah dan pembentukan harga
uapah tenaga kerja, berikut akan dikemukakan beberapa teori yang menerangkan tentang
latarbelakang terbentuknya harga upah tenaga kerja.
Di pasar akan terdapat upah menurut harga pasar adalah upah yang terjadi di
pasar dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran. Upah harga pasar akan
berubah di sekitar upah menurut kodrat.
Oleh ahli-ahli ekonomi modern, upah kodrat dijadikan batas minimum dari
upah kerja.
1. Wanita menghadapi masalah kesehatan khusus yang tidak dihadapi pria berkaitan
dengan fungsi reproduksinya
3. Kesehatan wanita sering dilupakan dan ia hanya sebagai objek dengan mengatas
namakan “pembangunan” seperti program KB, dan pengendalian jumlah penduduk.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pendidikan sendiri tebagi menjadi pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan
tinggi. Sedangkan jalur pendidikan terbagi menjadi pendidikan formal, pendidikan non-
formal dan pendidikan informal.
B. SARAN
Kesehatan wanita sangat penting, dan berpengaruh pada kesehatan anak-anaknya. Wanita
juga harus bisa menjaga kesehatannya baik itu mencakup kesehatan reproduksi ataupun
kesehatan yang menyeluruh. Maka dari itu dalam usaha untuk mengatasinya wanita harus
bisa mengatur waktunya dengan baik. Dan tidak di wajibkan untuk bekerja dan mencari
nafkah, guna menciptakan kesehatan yamg sejahtera.
DAFTAR PUSTAKA
Romauli, Suryati dan Anna Vida Vindari. 2009. Kesehatan Reproduksi buat Mahasiswa.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Maryanti, Dwi dan Majestika Septikasari. 2009. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Teori dan
Praktik. Yogyakarta: Nuha Medika.
http://sippirily.blogspot.com/2010/12/permasalahan-kesehatan-wanita-dalam.html