Anda di halaman 1dari 7

Teori Kebidanan dari 5 tokoh kebidanan dunia.

A. TEORI REVA RUBIN : Attainment of the maternal role (Pencapaian Peran Ibu) Rubin
mendefinisikan peran sebagai serangkaian aktivitas/perilaku seseorang yang menunjukkan
posisi/status sosialnya (misal : sebagai guru, ibu, anak, dsb). Peran diperoleh melalui prosesbelajar.

Tujuan teori Rubin yang tercantum dalam risetnya adalah mengidentifikasi bagaimana wanita
mencapai perannya sebagai ibu dan hal-hal apa saja yang dapat membantu atau menghambat
proses pencapaian peran tersebut.Ia membagi teori nya dalam 2 bagian yaitu :

a. Adaptasi Psikososial pada Masa Kehamilan

Empat tugas selama kehamilan yaitu :

1.Memastikan kesejahteraan fisik diri & bayinya.

2.Memperoleh ’penerimaan sosial’ diri & bayinya terutama dari orang yang dekat & penting baginya

3.Menjalin kelekatan/attachment antaradiri dengan bayinya.

4. Mempelajari makna memberi & menerima (take and give) dengan segala kompleksitasnya

Ada 3 aspek dalam peran ibu selama kehamilan menurut Rubin :

-Gambaran ideal(theidealimage):yaitu semua ide/angan-angan tentang aktivitas & hal-hal yang ideal
sebagai seorangibu.

-Gambaran mengenai diri (the self image) : merupakan gambaran mengenai dirinya nanti jika
menjadi seorang ibu yang dianggap sesuai dengan dirinya, diperoleh dari pengalaman-2nya.

-Gambaran tentang tubuh (the body image) : Gambaran yang berhubungan dengan perubahan-
perubahan tubuh selama hamil dan setelah melahirkan

Beberapa aktivitas penting untuk mencapai peran ibu :

1. Taking-on: mimicry & roleplay

2. Taking-in : fantasi &introyeksi-proyeksi-rejeksi

3. Letting-go :grief-work.

b. Adaptasi psikososial Postpartum

Faktor2 yang mempengaruhi keberhasilan masa transisi menjadi orangtua adalah :

-Respon & dukungan dari keluarga &teman.


-Hubungan antara pengalaman melahirkan dengan harapan

-Pengalaman melahirkan & membesarkan anaksebelumnya

-Pengaruh budaya

Aktivitas penting dalam Adaptasi Psikososial Postpartum

1. Fase taking in :

-Mendominasi pada hari pertama hingga kedua setelah melahirkan.

- Ibu masih pasif dan ketergantungannya tinggi pada oranglain.

-Perhatian ibu terfokus pada dirinya, dan juga pengalaman saat melahirkan.

-Membutuhkan tidur tanpa gangguan yang sangat penting untuk mencegah gangguan tidur, pusing,
iritabel, selain juga untuk menghilangkan kelelahan pasca bersalin.

-Selera makan mungkin meningkat

2. Fase taking hold

-Mendominasi hari kedua hingga ke empat setelahmelahirkan

-Lebih bisa berorientasi pada orang lain (terutama bayinya) & menjadi lebih mandiri. Mulai tertarik
untuk belajar tentang perawatan bayi (sepertimenggendong, menyusui, memandikan dan mengganti
popok).

-Ibu agak sensitif & merasa tidak mampu dalam perawatan bayi namun cenderung terbuka untuk
menerima nasehat & Pendidikan kesehatan.

-Fokus perhatian ibu pada pengendalian fungsi tubuhnya seperti BAB, BAK, & pemulihan
kekuatantubuhnya.

3. Fase lettinggo

-Biasanya terjadi setelah ibu pulang ke rumah dan di pengaruhi oleh dukungan serta
perhatiankeluarga

-ibu mulai mengambil tanggung jawab dalam merawat bayinya

-Depresi postpartum dapat terjadi pada fase ini

B. TEORI RAMONA MERCER : Stres Anterpartum dan Pencapaian Peran Ibu


a. Efek stress antepartum terhadap fungsi keluarga

Stres antepartum yaitu komplikasi kehamilan /kondisi kehamilan resiko tinggi &
peristiwa/pengalaman negatif dalam kehidupan.Efek dari stres antepartum dapat
ditekan/diminimalkan oleh karakteristik individu dalam keluarga & support sosial yang ada.

b. Pencapaian peran sebagai Ibu

Tahap-tahap pencapaian peran ibu (Mercer) :

-Tahap antisipatori : masa sebelum berperan menjadi ibu dimana ia memulai penyesuaian psikologis
& sosial terhadap peran dengan cara mempelajari hal-hal apa saja yang diharapkan untuk menjadi
seorangibu.

-Tahap formal : berperan nyata sebagai ibu, dimana perilaku peran diatur oleh sistem sosial yangada.

-Tahap informal : mulai mengembangkan caranya sendiri yang unik dalam melakukan peran yang
tidak dinyatakan oleh sistemsosialnya.

-Tahap personal : sudah mampu menentukan sendiri gaya perannya sebagai ibu & dapat diterima
orang lain. Penyesuaian sosial sudah terjadi melalui modifikasi peran & penyesuaian psikologis yang
menghasilkan perasaan harmonis antara diri &peran.

Menurut Rubin : aktivitas-aktivitas penerimaan peran sebagai ibu ini dimulai sejak hamil s/d 6 bln
postpartum. Sedangkan menurut Mercer : sebagian besar aktivitas penerimaan peran sebagai ibu
terjadi sesudah kelahiran bayi, sedangkan pencapaian peran ibu dapat terjadi 3-4 bln postpartum.

Variabel yang mempengaruhi pencapaian peran ibu:

1. Variabel ibu (maternal ):

-Usia ibu saat pertama kali melahirkan.

-Persepsi terhadap pengalamanmelahirkan

-Pemisahan awalibu-bayi

-Stressocial

-Support sosial

-Konsep diri

-Sifat pribadi

-Sikap dalam pengasuhananak

-Status kesehatan ibu


2. Variabel bayi :

-Temperamen bayi

-Kesehatanbayi

3.Variabel lainnya:

-Latar belakang etnis

-Status perkawinan

-Status sosial ekonomi

Pada masa postpartum, Mercer mempresentasikan model ‘adaptasi peran ibu selama tahun
pertama ‘ yang terdiri dari 4 fase yaitu :

1. Physical recovery phase (lahir – 1bulan)

2. Achievement phase ( 2-4 atau 5 bulan)

3. Disruption phase (6 – 8bulan)

4. Reorganization phase (8 – 12bulan)

Fase-fase adaptasi diatas, masing-masing terdiri dari 3 level, yaitu :

1. Level biologik : pemulihan fisik & adaptasi terhadap tumbuh kembangbayi.

2. Level psikologik : reaksi & persepsi wanita tentang menjadiibu.

3. Level sosial meliputi perubahan2 dalam hubungan sosial pada tahun pertama.

Peran bidan menurut Mercer adalah :

1. Membantu wanita beradaptasi terhadap peran sebagaiibu

2. Mengidentifikasi faktor-2 yang mendukung terjadinya stresantenatal.

3. Melakukan tindakan jika ditemukan adanya faktor2 tsb

3. TEORI ERNESTINE WIEDENBACH : The Need for Help (Kebutuhan akan bantuan)

Dalam edisi kedua buku ‘Family-centred Maternity Nursing’ tahun 1967, ia mengemukakan suatu
model yang terdiri 5 elemen yang diistilahkan sebagai the Realities of Nursing yaitu :
1.) the agent (bidan, perawat / lainnya)

2.) the recipient (wanita, keluarga, masyarakat)

3.) the goal (tujuan daritindakan/intervensi)

4.) the means (metode untuk mcapaitujuan)

5.) the framework (lingkungan sosial, organisasional & profesional)

Agar ke 4 fase tsb dapat dilalui maka seorang bidan perlu mempunyai :

- Pengetahuan/knowledge : pengetahuan tentang semua kebutuhan yang telahdikenal.

- Penilaian/judgement : kemampuan bidan untuk membuat suatu keputusan (klinis).

- Keterampilan/skills : kemampuan melakukan tindakan untuk mencapai hasil yangbaik.

4. TEORI ELA-JOY LEHRMAN : Komponen praktik kebidanan

8 aspek praktik bidan dalam ANC di USA yaitu :

1.) Asuhan berkesinambungan (continuity ofcare)

2.) Asuhan yang berpusat pada keluarga (family-centered care) : asuhan yangmemperhatikan
kebutuhankeluarga.

3.) Pendidikan & konseling sebagai bagian dariasuhan

4.) Asuhan yang bersifat non-intervensi (non-interventionist care) : tidak melakukan


tindakan/campur tangan yang tidak perlu atau malah justru membahayakan klien.

5.) Fleksibilitas dalam asuhan

6.) Asuhan partisipatif

7.) Advokasi klien : bidan membela dan melindungi hak klien

8.) Waktu

Morten menemukan adanya 3 komponen tambahan kemudian ia menambahkannya ke dalam


konsep Lehrman. Ketiga komponen tambahan itu adalah :

1.) Teknik terapiutik = proses komunikasi yang menguntungkan & mendorong penyembuhan serta
perkembangan.

2.) Pemberdayaan = proses memberi & atau menerima ‘power’, kekuatan, & penguatan. Bidan
melalui sikap & pendekatan asuhannya meningkatkan energi & sumber2 dari dalam diri klien.
3.) Hubungan lateral = bidan meningkatkan interaksi yang mempunyai ciri : keterbukaan (sense of
openness), saling menghargai (mutual regard), persamaan posisi, sehingga mendorong rasa
kebersamaan antara bidan-klien.

5. TEORI JEANBALL:

Teori kursi dek kesejahteraan emosional maternal (The deck-chair theory of maternal emotional
well-being

Teori ini mengemukakan tentang keseimbangan emosional yang diibaratkan kursi dek (kursi sandar)
dimana tingkat emosional maternal harus seimbang/stabil pada titik tumpu.

Ia menyatakan bahwa dalam praktik, jenis pelayanan yang diberikan lebih cenderung kemodel
obstetrik/medical dimana interest terhadap postnatal care minimal karena bayi sudah dilahirkan.Bila
menggunakan model midwifery,maka kehamilan & postnatal dianggap sebagai saat adopsi terhadap
peran baru yaitu menjadi ibu.Tujuan Teori Jean Ball Agar klien mampu melaksanakan tugasnya
sebagai ibu secara fisik maupun psikologis.

Elemen Pembentukan Teori Kursi Dek :

a. Dasar kursi dibentuk oleh pelayanan kebidanan yang berpijak pada pandangan masyarakat
tentang keluarga.

b. Topangan kanan-kiri :kepribadian wanita, pengalaman hidup,dsb.

c. Topangan tengah (yang menegakkan kursi dari belakang sisi kanan-kiri) : keluarga & support
system.

d. Tempat duduk : menggambarkan kesejahteraan maternal

Faktor yang pengaruhi kesejahteraan emosional maternal (nifas 7 hari pertama) menurut Jean Ball :

Faktormasukan:

a.) Perasaan rendah diri sehubungan dengan pandangan negatif terhadap akibatmenyusui.

b.) Kurang tidur selama diRS

c.) Nasehat yang membingungkan/membuatkonflik


Faktor lainnya:

a.) Persepsi dan dukungan keluarga terhadap masanifas.

b.)Rasa percaya diri ibu : Lingkungan, keluarga, status sosial, dan status perkawinandapat
berpengaruh pada rasa percaya diri seorang perempuan untuk menjadi seorangibu.

c.) Tingkat kecemasan ibu

d.) Dukungan untuk pemberian ASI.

e.) Lingkungan.

f.) Asuhan yang diberikan pada ibu

g.) Pemantauan ibu terhadap tingkat perkembangan bayi : ibu akan merasa bahagiaapabila melihat
tumbuh kembang anaknya berjalan dengan baik dannormal.

h.) Persepsi terhadap menyusui.

i.) Pemberian ASI dalam 1 jam setelah melahirkan : Memberikan ASI kepada bayi 1jam setelah lahir
akan memberikan kepuasan menjadi seorangibu.

j.) Kondisi ibu pada kala IVpersalinan

Anda mungkin juga menyukai