Anda di halaman 1dari 8

PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA 2019 Universitas Tidar

TEKNIK PEMBENIHAN IKAN GURAME (OSPHRONEMUS


GOURAMY) DI UNIT KEGIATAN BUDIDAYA AIR TAWAR
SENDANG SARI

2 3
Diah Oktavia Sari1, Nastiti Maulani Kuspramudyaningrum , Tiara Hatika Vauzati
123
Mahasiswa Program Studi Akuakultur, Fakultas Pertanian, Universitas Tidar
Jl. Kapten Suparman No. 39 Magelang 56116
Diahoktavia.079b@gmail.com

ABSTRAK
Indonesia memiliki potensi lahan budidaya yang cukup besar untuk mengembangkan budidaya
ikan, salah satunya adalah ikan gurame. Ikan gurame merupakan ikan omnivora yang cenderung
ikan herbivora (pemakan tumbuhan). Ikan gurame termasuk ikan konsumsi yang banyak
digemari oleh masyarakat Indonesia. Dengan hal itu, semakin meningkatnya produktivitas
budidaya ikan gurame akan memberikan dampak positif untuk peluang budidaya ikan gurame.
Teknik pembenihan ikan gurame (Osphronemus gouramy) di Unit Kegiatan Budidaya Air Tawar
(UKBAT) Sendang Sari, Kulon Progo meliputi tahap persiapan kolam pemijahan, seleksi induk,
pemijahan, pemanenan telur, penetasan telur dan pemeliharaan larva, pendederan, hama dan
penyakit, panen dan pasca panen. Pemijahan dilakukan di kolam beton dengan perbandingan
induk jantan dan betina 1:3. Nilai FR 74.62%; HR 94.82% dan SR 56.58%. Hambatan yang
terdapat dalam teknik pembenihan ikan gurame terdiri atas faktor internal yaitu biologis ikan dan
faktor eksternal yaitu faktor lingkungan, kualitas air dan penyakit.
Kata kunci: Osphronemus gouramy, teknik pembenihan, UKBAT Sendang Sari

ABSTRACT
Indonesia has a large enough potential of cultivated land to develop fish farming, one of which
is carp. Gurame fish are omnivorous fish which tend to be herbivorous fish (plant eaters).
Gurame fish including consumption fish that are much favored by the people of Indonesia. With
that, the increasing productivity of gouramy culture will have a positive impact on gouramy
farming opportunities. The gouramy (Osphronemus gouramy) hatchery in Unit Kegiatan
Budidaya Air Tawar (UKBAT), Kulon Progo covers the stages of preparation of spawning ponds,
broodstock selection, spawning, egg harvesting, egg hatching and larval rearing, breeding, pest
and disease, harvesting and harvesting. post-harvest. Spawning is done in a concrete pool with a
ratio of male and female parent 1: 3. FR value 74.62%; HR 94.82% and SR 56.58%. The obstacles
contained in gouramy hatchery techniques consist of internal factors, namely biological fish and
external factors, namely environmental factors, water quality and disease.
Keywords: Osphronemus gouramy, hatchery techniques, UKBAT Sendang Sari

171
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA 2019 Universitas Tidar

PENDAHULUAN masih sangat terbatas (Arfah et al., 2006). Oleh


karena itu, diperlukan pelaksanaan praktek kerja
Indonesia merupakan negara lapang tentang teknik pembenihan ikan gurame
yang memiliki kawasan perairan lebih (O. gouramy) di Unit Kegiatan Budidaya Air
luas daripada daratan. Perikanan Tawar Sendang Sari, Yogyakarta.
menjadi faktor paling menjanjikan Tujuan dari Praktek Lapang ini adalah
untuk perkembangan ekonomi mengetahui teknik pembenihan ikan gurame (O.
Indonesia. Berbagai faktor pendukung, gouramy) dan hambatan dalam pembenihan ikan
seperti topografi, dan wilayah Indonesia gurame (O. gouramy) secara langsung di Unit
yang berada di garis khatulistiwa, Kegiatan Budidaya Air Tawar Sendang Sari,
menjadikan perairan indonesia memiliki Yogyakarta.
beragam jenis ikan. Karena, perairan Manfaat yang diberikan antara lain
Indonesia memiliki suhu yang hangat, mendapatkan pengetahuan mengenai teknik
maka hal tersebut menjadi salah satu pembenihan ikan gurame (O. gouramy) dan
faktor ikan hambatan dalam pembenihan ikan gurame (O.
yang hidup diperairan Indonesia gouramy) secara langsung di Unit Kegiatan
dikatakan tidak akan pernah habis. Budidaya Air Tawar Sendang Sari, Yogyakarta.
Ikan gurame (Osphronemus
gouramy) merupakan salah satu jenis METODE
ikan air tawar asli Indonesia yang sudah
lama dibudidayakan dan dikonsumsi Waktu dan Tempat
masyarakat karena rasa dagingnya yang Praktek Lapang ini dilaksanakan di Unit
lezat, sehingga memiliki nilai ekonomis Kegiatan Budidaya Air Tawar Sendang Sari,
yang tinggi. Subsistem pembenihan ikan Yogyakarta. Kegiatan Praktek Lapang
gurame meliputi kegiatan pemeliharaan dilaksanakan pada tanggal 15 Juli 2019 sampai
induk, pemijahan, penetasan telur dan dengan 31 Juli 2019
perawatan larva hingga menghasilkan
benih (Khairuman dan Khairul, 2005). Metode Penelitian
Tingkat permintaan benih ikan
Metode kerja yang digunakan adalah
gurame dari tahun 2000-2004
metode partisipasi aktif dengan pengumpulan
mengalami peningkatan, dengan
data meliputi data primer berupa observasi,
peningkatan rata-rata pertahun sebesar
wawancara dan partisipasi aktif serta data
42,25% (Ditjen Perikanan Budidaya,
sekunder berupa studi pustaka untuk
2007 dalam Nugroho, 2008).
melengkapi data yang dikumpulkan.
Peningkatan permintaan benih ikan
gurame ini menunjukkan bahwa usaha
HASIL DAN PEMBAHASAN
pembenihan ikan gurame sangat
menjanjikan, namun permasalahan Teknik Pembenihan Ikan Gurame Persiapan
dalam pembenihan juga dapat timbul Kolam Pemijahan
seperti tingginya tingkat kematian, Pemijahan ikan gurame dilakukan di
rendahnya fekunditas telur, rendahnya kolam semi-permanen berbentuk persegi
derajat pembuahan dan penetasan telur, panjang dengan ukuran P 6,2m l 4,7m t 1,2m
serta beragamnya ukuran benih pada Kolam pemijahan dipersiapkan terlebih dahulu
pemeliharaan di kolam (Nugroho, 2008). sebelum digunakan. Persiapan yang dilakukan
Selain itu, benih gurame yang berasal meliputi pembersihan kolam, pengeringan
dari hasil pemijahan alami yang kolam selama dua sampai tiga hari untuk
dipengaruhi oleh musim merupakan membunuh hama dan penyakit yang berada
suatu kesulitan tersendiri karena pada kolam, pengapuran kolam dengan dosis
ketersediaannya yang tidak kontinyu dan

172
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA 2019 Universitas Tidar

50-200 gr/m2 agar tidak dijadikan Seleksi induk dilakukan untuk


tempat persembunyian hama, Lalu mendapatkan induk yang baik dan matang
dilakukan pemupukan pada kolam gonad. Ciri-ciri induk gurame jantan dan betina
dengan dosis 250-500 gr/ m2 dan yang matang gonad dapat dilihat pada Tabel 1.
pengisian air kolam sampai ketinggian Induk gurame jantan memiliki ciri tubuh dahi
air mencapai 80-90 cm karena habitat menonjol, pangkal sirip dada berwarna
alami ikan gurame adalah di rawa dan keputihan dan perut langsing. Induk gurame
menyukai air tenang (Sulhi, 2010), betina memiliki ciri tubuh tidak memiliki
pemasangan sarang apung yang terbuat tonjolan pada dahi, pangkal sirip dada berwarna
dari rangkaian paralon kemudian gelap kehitaman dan perut agak lunak bila
dipasangi sosok dan peletakkan bahan diraba. Hal tersebut sesuai dengan pendapat
pembentuk sarang berupa cacahan Sulhi (2010) mengenai perbedaan induk
karung pada para-para kawat. gurame jantan dan betina dapat dilihat pada
Tabel 2.

Seleksi Induk
Tabel 1. Perbedaan ikan gurame jantan dan betina.
Ciri - ciri Jantan Betina
Umur 24-30 bulan 30-36 bulan
Bobot 1,5-2 Kg/ekor 2-2,5 Kg/ekor
Ciri Sekunder Dagu lebih tebal Dagu tidak tebal
Dahi lebih menonjol Dahi tidak menonjol
Urogenital berbentuk meruncing Urogenital membulat
Warna lubang Warna lubang urogenital
urogenital memerah
memerah
Jika diurut keluar sperma Jika ditekan keluar telur
Perut tampak lebih ramping Perut lebih besar
Sirip dada berwarna putih Berwarna hitam pada sirip
Fekunditas - 1500-2500 butir/Kg
Sumber : SNI (2000)

Tabel 2. Perbedaan ikan gurame jantan dan betina.


Jantan Betina
Memiliki tonjolan jelas di dahi Sirip ekor Tidak memiliki tonjolan jelas di dahi Sirip ekor
rata membulat
Bibir tebal Bibir tipis Gerak lamban
Gerak lincah Bentuk tubuh atau perut gendut Ekor hanya
Bentuk tubuh atau perut langsing Jika bergerak- gerak
diletakkan di tempat datar ekor akan naik
Sumber: Sulhi (2010)

Indukan yang digunakan dalam pemijahan di Unit Kegiatan Budidaya Air Tawar Sendang
Sari berumur empat tahun dengan berat badan 2 kg untuk induk gurame jantan dan 2,5 kg untuk
induk gurame betina. Menurut Sulhi (2010) persyaratan khusus induk gurame untuk pembenihan
dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Persyaratan Khusus Induk Gurame Untuk Pembenihan.

173
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA 2019 Universitas Tidar

Jantan Betina
Berat 2-2,5 kg/ekor Berat 2,5-3 kg/ekor
Umur minimal 2 tahun Umur minimal 2 tahun
Tonjolan pada kelamin Perut membulat
terlihat jelas
Kekar dan lincah Alat kelamin kemerahan

Sumber: Sulhi (2010)


pembuahan telur atau FR (fertilization
rate) yang didapatkan adalah 74.62%.
Pemijahan
Menurut BSN (2000b), produksi telur ikan
Pemijahan gurame dilakukan secara
gurame betina adalah 2.000 – 2.500
alami dengan sistem massal. Perbandingan
butir/induk.
induk jantan dan betina adalah 1 : 3 dengan
1 ekor induk gurame jantan dan 3 ekor
Penetasan Telur dan Pemeliharaan Larva
induk gurame betina. Perbandingan ini
Telur gurame ditetaskan di Telur
bertujuan agar pemijahan yang dilakukan
diinkubasi pada bak penetasan (2-3 hari),
lebih efektif karena hampir semua sel
Diameter ember 45cm, Tinggi ember
ovum dapat dibuahi oleh sel sperma.
15cm, Padat tebar 2000 butir di dalam
Indukan gurame di kolam pemijahan
ruangan hatchery (indoor). Telur gurame
diberi pakan daun talas dengan frekuensi
menetas rata-rata setelah 30 jam. Telur
dua hari sekali secara ad-libitum. Daun
yang menetas menghasilkan larva yang
talas digunakan sebagai pakan induk ikan
masih memiliki kuning telur. Menurut
gurame karena mengandung 32 % protein
Lucas et al. (2015), larva yang baru
yang berguna untuk pematangan gonad
menetas tidak perlu diberi pakan karena
induk. Selain itu, daun talas mengandung
masih memiliki cadangan makanan berupa
vitamin C, flavonoid dan polifenol pada
kuning telur. Kuning telur akan habis
tangkai dan daun yang dapat meningkatkan
setelah 10 hari. Kuning telur akan diserap
daya tahan ikan terhadap serangan
selama beberapa hari sambil menunggu
penyakit, rimpangnya kaya akan pati dan
proses penyempurnaan alat
daunnya dapat digunakan untuk
pencernaan (Ghofur et al., 2014). Nilai
meningkatkan fertilitas (Sulhi et al., 2012).
derajat penetasan telur atau HR (hatching
rate) dan tingkat kelangsungan hidup atau
Pemanenan Telur
SR (survival rate) yang didapatkan secara
Pemanenan telur dilakukan dengan
berturut-turut adalah 94.82% dan
pemeriksaan sarang terlebih dahulu. Ciri
56.58%. Besar kecilnya kelulus
sarang berisi telur adalah terdapat lapisan
kehidupan dipengaruhi oleh faktor internal
minyak di atas permukaan air dekat sarang,
yang meliputi jenis kelamin, keturunan,
mulut sarang tertutup, biasanya induk
umur, reproduksi, ketahanan terhadap
jantan berada dekat sarang, jika sarang
penyakit dan faktor eksternal meliputi
ditusuk dengan jari telur akan terlihat
kualitas air, padat penebaran, jumlah dan
keluar terapung di permukaan. Sarang yang
komposisi kelengkapan asam amino dalam
telah berisikan telur harus segera diangkat
pakan (Nugroho et al., 2015).
dengan perlahan-lahan pada pagi hari.
Larva segera diberi pakan alami
Telur yang terbuahi berwarna kuning
cacing sutera setelah kuning telur habis.
bening dipisahkan dari telur yang rusak
Cacing sutera sangat baik bagi
atau tidak terbuahi berwarna kuning
pertumbuhan ikan air tawar termasuk
keputihan atau kuning pucat. Nilai derajat
benih gurame post larva karena

174
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA 2019 Universitas Tidar

kandungan proteinnya tinggi, selain itu menyebabkan cacar ikan. Selain itu
umumnya kelas oligochaeta tidak penyakit bakterial lain yang menyerang
mempunyai kerangka skeleton sehingga ikan gurame adalah Mycobacteriosis yang
mudah dan cepat dicerna dalam usus ikan disebabkan oleh bakteri Mycobacterium sp.
(Subandiyah et al., 2003). Cacing sutera Infeksi bakteri ini menyebabkan mata
mengandung 57 % protein, 13,30 % lemak menonjol keluar (exopthalmia) dan
dan 2,04 % karbohidrat (Lucas et al., benjolan pada tubuh (Rahman, 2008).
2015). Frekuensi pemberian pakan alami Pencegahan dan pengobatan
cacing sutera adalah sekali sehari dengan penyakit di UK-BAT Sendang Sari
dosis satu wadah pakan penuh yaitu dilakukan menggunakan obat probiotic
sekitar 47 gram. yang dicampurkan pada pakan yaitu daun
talas dan larutan garam dengan dosis 500-
Pasca Panen 1000 gram/1000 liter tergantung ukuran
Packing dilakukan setelah benih, tingkat kepadatan serta tingkat
diperoleh jumlah dan ukuran yang keparahan penyakit. Menurut Rosidah dan
diinginkan. Packing dapat dilakukan Wila (2012) upaya penanggulangan
dengan dua cara yaitu menggunakan terhadap serangan penyakit dapat
plastik untuk jarak yang agak jauh dan dilakukan melalui tindakan pencegahan
menggunakan jirigen untuk pengangkutan dengan cara mengontrol kualitas air agar
jarak dekat. Benih didistribusikan ke sesuai, pemberian pakan yang sesuai baik
pembudidaya ikan gurame lokal di sekitar kualitas maupun kuantitasnya, sedangkan
UKBAT Sendang Sari. Benih yang dijual di pengobatan dapat dilakukan dengan
UK-BAT hanya benih yang berukuran menggunakan bahan kimia atau antibiotik.
silet dan korek atau 2,5 cm – 3 cm ke atas
dengan harga benih berukuran silet adalah Hambatan dalam Pembenihan Ikan
Rp 700,- sampai Rp 900,- Gurame (O. gouramy)
Hambatan dalam pembenihan ikan
Hama dan Penyakit dalam Pembenihan gurame meliputi faktor internal yang
Ikan Gurame (O. gouramy) berasal dari biologis ikan gurame sendiri
Hama adalah hewan berukuran yaitu pertumbuhannya lambat sehingga
lebih besar dan bisa menyebabkan proses budidaya dan pembenihan
berkurangnya jumlah Beberapa jenis memerlukan waktu yang lebih lama.
Hambatan dalam pembenihan ikan gurame
hama yang sering ditemukan
yang berasal dari faktor eksternal adalah
menyerang ikan gurame di UK-BAT
faktor lingkungan yang menyebabkan
Sendang Sari adalah ikan nila, dan ikan ketersediaan pasokan benih menurun pada
wader pari. waktu tertentu karena produksi telur yang
Jamur yang biasanya menyerang kurang maksimal, kualitas air dan penyakit
larva gurame adalah Aphanomyces sp. yang berakibat pada tingginya mortalitas
Jamur ini menyebabkan tubuh larva larva dan benih ikan gurame.
gurame berwarna lebih hitam atau gelap
dan terdapat seperti kapas putih pada
bagian tubuh dan ekor ikan, sedangkan
tingkah lakunya yaitu ikan terapung di SIMPULAN DAN SARAN
bawah permukaan air dan sesekali ikan
Simpulan
berenang hiperaktif (Efrianti, 2013).
Kesimpulan dari hasil Praktek
Bakteri yang menyerang ikan
Lapang tentang Teknik Pembenihan Ikan
gurame adalah bakteri Pseudomonas sp.,
Gurame (Osphronemus gouramy) di Unit
Aeromonas sp., dan Bacillus sp. yang

175
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA 2019 Universitas Tidar

Kegiatan Budidaya Air Tawar Kec 5.


Sendang Sari, Kulon Progo yaitu teknik
pembenihan ikan gurame (Osphronemus Caniago, A., Y. Basri dan Azrita. 2014.
gouramy) meliputi persiapan kolam Pengaruh Perbandingan Induk
pemijahan, seleksi induk, pemijahan, Jantan dan Betina dalam Pemijahan
pemanenan telur, penetasan telur dan Ikan Sepat Mutiara (Tricogaster
pemeliharaan larva, pendederan, leeri Blkr) Terhadap Fekunditas
penanganan hama dan penyakit, panen dan Daya Tetas Telur. Prosiding
dan pasca panen. Hambatan yang terdapat Hasil Penelitian Mahasiswa FPIK,
dalam teknik pembenihan ikan gurame 5 (1): 12 hal.
(Osphronemus gouramy) adalah faktor
internal yaitu biologis ikan dan faktor
Efrianti, R. 2013. Pemberian Ekstrak
eksternal yaitu faktor lingkungan, kualitas
Batang Pisang Ambon (Musa
air dan penyakit.
paradisiaca) Pada Media
Pemeliharaan Untuk
Saran
Meningkatkan Kelangsungan
Saran yang dapat diberikan untuk
Hidup Larva Ikan Gurame
Teknik pembenihan dalam memproduksi
(Osphronemus gouramy). Skripsi.
benih ikan adalah dengan memperhatikan
Budidaya Perairan. Fakultas
kualitas air, suhu dan pemberian pakan
Perikanan dan Ilmu Kelautan.
yang terkontrol serta penanganan yang
Institut Pertanian Bogor. Bogor. 26
cepat pada ikan gurame yang terindikasi
hal.
hama dan penyakit.

DAFTAR PUSTAKA Fais, M. 2008. Analisis Strategi Bisnis


Usaha Pembenihan Ikan Gurame
Adida., K. Nirmala dan S. Harijati. 2014. Pada Kelompok UPR Gurame
Efisiensi Pemasaran Benih Ikan Mitra Karya Mandiri, Desa
Gurami (Osphronemus gouramy) Barengkok, Kecamatan
Ukuran ‘Nguku’ ditinjau dari Leuwiliang, Kabupaten Bogor
Keragaman Pasar di Kelurahan Provinsi Jawa Barat. Skripsi. hal.
Duren Mekar dan Duren Seribu, 72.
Depok Jawa Barat. Jurnal
Manajemen Perikanan dan Ghofur, M., M. Sugihartono dan R.
Kelautan, 1 (1) : 1-9. Thomas. 2014. Efektifitas
Pemberian Ekstrak Daun Sirih
Arfah, H., L. Maftucha dan O. Carman. (Piper betle. L) Terhadap
2006. Pemijahan Secara Buatan Penetasan Telur Ikan Gurami
Pada Ikan Gurame Osphronemus (Osphronemus gouramy Lac.).
gouramy Lac. By dengan Jurnal Ilmiah Universitas
Penyuntikan Ovaprim. Jurnal Batanghari Jambi, 14 (1) : 37-44.
Akuakultur Indonesia, 5 (2) : 103-
112. Ghofur, M., M. Sugihartono dan J. Arfah.
2016. Uji Efektifitas Ekstrak
Badan Standar Nasional. 2000b. Produksi Kunyit (Curcuma domestica)
Benih Ikan Gurame (Osphronemus Terhadap Daya Tetas Telur Ikan
gouramy, Lac) Kelas Benih Sebar. Gurami (Osphronemus gouramy
Standar Nasional Indonesia. hal. 2- Lac.). Jurnal Ilmiah Universitas

176
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA 2019 Universitas Tidar

Batanghari Jambi, 16 (1) : 68-76. Produksi Pembenihan Ikan Gurami


Petani Bersertifikat SNI. Skripsi.
Gunadi, B., Lamanto dan R. Febrianti. Eksistensi Manajemen Agribisnis.
2010. Pengaruh Pemberian Pakan Fakultas Pertanian. Institut
Tambahan dengan Kadar Protein Pertanian Bogor. Bogor. 90 hal.
yang Berbeda Terhadap Jumlah
dan Fertilitas Telur Induk Gurame. Nugroho, I. I., Subandiyono dan V. E.
Prosiding Forum Inovasi Herawati. 2015. Tingkat
Teknologi Akuakultur. Loka Riset Pemanfaatan Artemia sp. Beku,
Pemuliaan dan Teknologi Artemia sp. Awetan dan Cacing
Budidaya Perikanan Air Tawar. 6 Sutera Untuk Pertumbuhan dan
hal. Kelangsungan Hidup Larva Ikan
Gurami (Osphronemus gouramy
Irawan, P. B., Zulfanita dan I. A. Lac.). Journal of Aquaculture
Wicaksono. 2012. Analisis Usaha Management and Technology, 4
Pembenihan Gurami (2) : 117-124.
(Osphronemus gouramy
Lacepede) di Desa Kaliurip Rahman, M. F. 2008. Potensi Antibakteri
Kecamatan Bener Kabupaten Ekstrak Daun Pepaya Pada Ikan
Purworejo. Surya Agritama, 1 (2) : Gurami yang Diinfeksi Bakteri
24-33. Aeromonas hydrophila. Skripsi.
Fakultas Kedokteran Hewan.
Khairuman dan K. Amri. 2005. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 62
Pembenihan dan Pembesaran hal.
Gurami Secara Intensif. PT.
AgroMedia Pustaka. Depok. hal. Rosidah dan W. M. Afizia. 2012. Potensi
11. Ekstrak Daun Jambu Biji Sebagai
Antibakterial Untuk
Kristina, M. dan Sulantiwi. 2015. Sistem Menanggulangi Serangan Bakteri
Pendukung Keputusan Aeromonas hydrophila Pada Ikan
Menentukan Kualitas Bibit Ikan Gurame (Osphronemus gouramy
Gurame Di Pekon Sukosari lacepede). Jurnal Akuatika, 3
Menggunakan Aplikasi Visual (1):19-27.
Basic 6.0. Jurnal Technology
Acceptance Model 4 : 26- 33. Satyani, D. dan B. Priono. 2012.
Penggunaan Berbagai Wadah
Lucas, W. G. F., O. J. Kalesaran dan C. Untuk Pembudidayaan Ikan Hias
Lumenta. 2015. Pertumbuhan dan Air Tawar. Media Akuakultur, 7
Kelangsungan Hidup Larva Ikan (1) : 14-19.
Gurami (Osphronemus gouramy)
dengan Pemberian Beberapa Jenis Subandiyah, S., D. Satyani dan Aliyah.
Pakan. Jurnal Budidaya Perairan, 3 2003. Pengaruh Subtitusi Pakan
(2) : 19-28. Alami (Tubifex) dan Buatan
Terhadap Pertumbuhan Ikan Tilan
Nugroho, M. H. 2008. Analisis Lurik Merah (Mastacembelus
Pendapatan dan Faktor-Faktor erythrotaenia Bleeker, 1850).
yang Mempengaruhi Hasil Jurnal Iktiologi Indonesia, 3 (2) :

177
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA 2019 Universitas Tidar

67-72. (Alocasia macrorrhiza) dalam


Pakan Induk. Prosiding Indoaqua-
Sulhi, M. 2010. Produksi Benih Gurame Forum Inovasi Teknologi
Dilahan Sempit. Seminar Nasional Akuakultur. Bogor. 6 hal.
Pangan Sedunia XXVII. Balai
Riset Perikanan Budidaya Air Suminto dan D. Chilmawati. Pengaruh
Tawar. Bogor. 6 hal. Probiotik Komersial Pada Pakan
Buatan Terhadap Pertumbuhan,
Sulhi, M., R. Samsudin., J. Subagja dan Efisiensi Pemanfaatan Pakan, dan
Hendra. 2012. Peningkatan Kelulushidupan Benih Ikan
Kualitas dan Kuantitas Produksi Gurami (Osphronemus gouramy)
Benih Gurame Melalui D35-D37. 2015. Jurnal Saintek
Penggunaan Ekstrak Daun Sente Perikanan, 11(1) : 11-16 hal.

178

Anda mungkin juga menyukai