Anda di halaman 1dari 7

1. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian dan macam-macam lingkungan bisnis 1.

Pengertian lingkungan bisnis Lingkungan bisnis adalah keseluruhan hal-hal mengenai keadaan
eksternal yang berpengaruh terhadap perusahaan. Bisnis mempunyai sifat hubungan yang
terbuka terhadap lingkungan atau saling mempengaruhi, antara lingkungan dan bisnis.
Hubungan tersebut terjadi : a. Sangan kompleks yang berarti sulit untuk ditelusuri hubungannya
itu. b. Dinamis yang selalu berubah-ubah. c. Saling bergantung artinya saling mempengaruhi
satu sama lainnya untuk saling membutuhkan. d. Dalam satu kesatuan artinya merupakan
hubungan yang tidak dapat dihindarkan. 2. Macam-macam lingkungan bisnis Lingkungan dapat
dikelompokkan menjadi : a. Lingkungan yang berpengaruh langsung atau Direct Action Elements
terhadap operasi bisnis. Elemen tersebut terdiri dari : 1) Konsumen 2) Supplier (penyediaan
bahan baku) 3) Pesaing (competitors) 4) Labor union (organisasi pekerja) 5) The media (media)
6) Institusi keuangan 7) Group pemerhati khusus (special interest group) 8) Pemerintah
(government) kegiatan operasional bisnis akan dipengaruhi langsung dari lingkungan tersebut
diatas.
2. 4. Lingkungan ini disebut juga lingkungan mikro dan disebut juga external stakeholders.
b. Lingkungan yang berpengaruh tidak langsung atau In-Direct Action Elements. Element
tersebut terdiri dari (J.Stoner, 1995): 1) Lingkungan ekonomi : kondisi ekonomi yang terjadi dan
yang akan terjadi, misalnya pertumbuhan, inflasi, krisis ekonomi, deflasi, kemakmuran,
pemgahasilan masyarakat dan sebagainya. 2) Lingkungan politik : kondisi dan sikap para
pemimpin dan para wakil rakyat pembuat peraturan perundangan. 3) Lingkungan sosial budaya :
kondisi dan sikap, keinginan, pengharapan, pendidikan, adat istiadat, agama dan hal-hal lain dari
masyarakat. 4) Lingkungan teknologi : kondisi dan perkembangan pengetahuan yang memiliki
manusia mengenai cara-cara melakukan sesuatu. 5) Lingkungan alam : kondisi tersedianya
bahan-bahan dari alam untuk input produksi. 6) Lingkungan hukum : kondisi adanya peraturan
perundangan yang berisi larangan-larangan, syarat-syarat hukum untuk suatu tindakan. 7)
Lingkungan etika : kumpulan mengenai norma-norma praktis tentang kelakuan pribadi yang
diterima oleh masyarakat umum. 8) Lingkungan internasional : segala kondisi yang berada diluar
wilayah Negara. Lingkungan ini akan mempengaruhi operasional organisasi bisnis secara tidak
langsung.
3. 5. Kedua lingkungan tersebut akan berpengaruh terhadap aktivitas operasional bisnis
berbeda-beda, dan oleh karena perlu dianalisis secara keseluruhan. Analisis kedua lingkungan
tersebut dikenal dengan analisis Strength, weaknesses, opportunity and threat yang disingkat
dengan analisis SWOT. Analisis SWOT dilakukan sebagai dasar dalam penyusunan rencana
operasional. Dalam praktek analisis SWOT dilakukan dalam suatu korporat, dalam suatu unit
bisnis juga dilakukan dalam fungsi-fungsi bisnis. Uraian mengenai analisis SWOT dan
kepentingan dijelaskan sesudah diperlihatkan keduanya lingkungan dalam suatu gambar.
Berikut gambar hubungan antara lembaga bisnis dengan lingkungan, baik lingkungan yang
berpengaruh langsung maupun lingkungan yang berpengaruh tidak langsung. Jika kedua
lingkungan itu digambarkan menjadi sebagai berikut : li Pemilik & pemimpin Tenaga kerja
(Employees) ORGANISA SI BISNIS konsumenpesaing supplier pemeri ntahan Group pemerha ti
khusus Labor union Inst. keuanganThe media Lingkungan politikLingkungan ekonomi
Lingkungan hukum Lingkungan sosial budaya Lingkungan alamLingkungan tekonologi
lingkungan internasiona l
4. 6. Dari lingkungan tersebut, muncul istilah sebagai berikut : 1) Stockholders adalah
pemegang saham atau pemilik. 2) Stakeholders adalah individu atau group baik langsung
maupun tidak langsung berpengaruh dalam organisasi untuk mencari laba. 3) Internal
Stakeholders adalah individu atau group yang langsung berinteraksi dengan kegiatan bisnis.
Yang terdiri dari pekerja, pemilik dan menajemen serta pimpinan. 4) Eksternal Stakeholders
adalah individu atau group dalam organisasi dari lingkungan eksternal yang berpengaruh dalam
aktivitas bisnis yang terdiri dari konsumen, supplier, group pemerhati, media, organisasi pekerja
dan sebagainya. 3. Kepentingan lingkungan bagi bisnis Lingkungan akan berpengaruh terhadap
aktivitas bisnis, maka perlu dilakukan analisis sebagai dasar perencanaan strategis. Dari
lingkungan tersebut akan dianalisis SWOT sebagaimana urutan-urutan dalam gambar sebagai
berikut : Lingkungan lingkungan Direct Action Elements In-Direct Action Elements Dibandingkan
dengan dianalisis dengan Kondisi internal bisnis : analisis lingkungan Menghasilkan :
menghasilkan : Strenght (kekuatan) opportunity (peluang)
5. 7. Weaknesess (kelemahan) threat (tantangan) Strength (S) dan opportunity (O)
Dibandingkan dengan Weaknesess (W) dan threat (T) Hasil yang diperoleh ada berbagai
kemungkinan : 1. SO > WT artinya kekuatan dan peluang melebihi kelemahan dan tantangan
berarti bisnis berpotensi berkembang di waktu yang akan datang. 2. SO = WT artinya keadaan
yang imbang antara kekuatan dan peluang disbanding kelemahan dan tantangan. Hal ini
menggambarkan bahwa bisnis berjalan untuk mempertahankan diri sambil mencari peluang dan
memupuk kekuatannya. 3. SO < WT artinya keadaan bahwa kekuatan dn peluang lebih rendah
disbanding kelemahan dan tantangan di waktu yang akan datang berarti bisnis akan sulit
dikembangkan di waktu yang akan datang. Hasil analisis SWOT ini akan menjadi dasar untuk
perencaan strategi (Renstra) untuk jangka waktu menengah (pada umumnya 5 tahun) berupa
rencana strategi yang menyeluruh termasuk sasaran (goals). Rencana strategi akan dijabarkan
dalam rencana operasional yang jangka waktunya lebih pendek berupa program dan anggaran
tahunan dan rencana operasional tetap berupa policy, peraturan, produser.
6. 8. Program dan budget akan direalisasikan dalam pelaksanaan aktivitas rutin tahunan
mencapai target, berupa volume penjualan tertentu dan laba tertentu. Dalam pelaksanaan
aktivitas didasarkan pada strategi, policy menurut peraturan dan produser yang telah
ditetapkan.1 B. Faktor ekonomi pengaruhi kinerja bisnis Kondisi ekonomi memberikan pengaruh
kinerja bisnis meliputi tingkat produksi dan konsumsi Negara atau industry. Kondisi ekonomi
makro memberikan pengaruh keseluruhan ekonomi atau Negara. Kondisi ekonomi mikro lebih
difokuskan pada bisnis atau industri yang menjadi perhatian. Berikut ini akan diuraikan faktor
ekonomi makro yang mempengaruhi kinerja bisnis.2  Pertumbuhan ekonomi  Inflasi  Suku
bunga 1. Pertumbuhan Ekonomi Suatu faktor kritis ekonomi makro yang mempengaruhi kinerja
bisns adalah pertumbuhan ekonomi, atau perubahan dalam tingkat umum dari aktivitas ekonomi.
Ketika pertumbuhan ekonomi Amerika lebih tinggi daripada yang biasanya, tingkat pendapatan
total pekerja Amerika Serikat relatif tinggi. Jadi ada pengeluaran yang lebih tinggi untuk barang
produksi dan jasa. Karena permintaan barang dan jasa tinggi, maka perusahaan yang menjual
barang dan jasa penerimaannya juga tinggi. Jika pertumbuhan ekonomi negatif untuk dua
kuartal berturut-turut, peripde itu dinamakan resesi. Walaupun pertumbuhan ekonomi
mendorong penerimaan perusahaan, pertumbuhan ekonomi yang lambat mengakibatkan
permintaan barang dan jasa juga lambat, yang dapat mengurangi penerimaan perusahaan.
Pengaruh potensial dari pertumbuhan ekonomi yang lambat tercermin dalam pernyataan berikut
ini. 1 Basri, Bisnis Pengantar, Yogyakarta, BPFE-Yogyakarta, 2005, hlm. 33-37 2 Muhammad
Husni Mubarok, Pengantar Bisnis, kudus, P3M STAIN, 2010, hlm. 81
7. 9. “ kami harus menjaga pergerakan kami terutama karena lingkungan ekonomi makro,
dimana perkiraan kami adalah untuk pertumbuhan yang lambat.” Hewlett-Packard “ perusahaan
mengharapkan mengalami fluktuasi yang signifikan di masa yang akan datang. Kinerja karena ...
kondisi umum “. Amazon.com General Motors dan Ford Motor Company biasanya menutup
beberapa pabrik sebagai reaksi lambatnya pertumbuhan ekonomi. Indikator pertumbuhan
ekonomi Dua ukuran umum untuk mengukur pertumbuhan ekonomi adalah tingkat total produksi
dari barang dan jasa dalam ekonomi dan jumlah total pengeluaran (juga disebut agregat
pengeluaran). Tingkat total produksi tergantung pada total permintaan barang dan jasa. Bisnis
dapat memonitor tingkat total produksi Amerika dengan selalu memonitor produk domestik bruto
(PDB), di mana nilai pasar total dari barang dan jasa yang dihasilkan secara final di negara
Amerika. PDB dilaporkan setiap kuartal di Amerika. PDB mengalami stagnasi dalam permulaan
1990, tetapi telah tumbuh secara subtansial kemudian. Pertumbuhan ekonomi biasa
diinterpretasikan sebagai presentase dari perubahan PDB dari satu periode ( misalnya 1 kuartal )
ke periode lain. Bisnis cenderung memonitor perubahan dalam pertumbuhan ekonomi, di mana
dapat merupakan suatu sinyal perubahan dalam permintaan barang atau jasa mereka. Indikator
alternatif pertumbuhan ekonomi adalah tingkat pengangguran. Indikator pengangguran yang
bermacam-macam sebaiknya dimonitor karena dapat memberikan indikasi apakah kondisi
ekonomi mengalami perbaikan. Empat tipe pengangguran sebagai berikut.
8. 10.  Pengangguran karena friksi ( pengangguran natural ), mewakili orang yang
menganggur karena menunggu pekerjaan yang lainnya. Jadi, status penganggurannya
sementara karena mereka ingin mendapatkan pekerjaan yang baru lagi segera. Misalnya,
seseorang yang mempunyai keterampilan yang sangat dibutuhkan pasar mungkin berhenti kerja
karena ingin menemukan yang baru karena ia percaya akan mendapatkan pekerjaan baru tidak
lama lagi. Pengangguran musiman, mewakili orang yang jasanya tidak diperlukan dalam
beberapa musim. Misalnya, instruktur ski mungkin menganggur di musim panas. 
Pengangguran siklis, mewakili orang yang menganggur karena kondisi ekonomi buruk. Apabila
tingkat aktivitas ekonomi turun, permintaan untuk barang dan jasa juga turun, sehingga
mengurangi kebutuhan akan pekerja. Misalnya, suatu perusahaan akan memberhentikan buruh
pabrik apabila permintaan produk menurut.  Pengangguran struktural, mewakili orang yang
menganggur karena memang tidak mempunyai keterampilan cukup. Misalnya, orang yang
terbatas pendidikannya mungkin saja menjadi bagian dari pengangguran struktural. Dari
keempat jenis pengangguran, tingkat pengangguran siklis mungkin sebagai indikator terbaik dari
kondisi ekonomi. Apabila pertumbuhan ekonomi tumbuh, bisnis akan mempekerjakan orang
lebih banyak hingga pengangguran menurun. Celakanya, menentukan berapa pengangguran
dari tingkat siklis ini sangat sulit. Beberapa orang mengasumsikan, apabila tingkat
pengangguran berubah, maka perubahan itu dikaitkan terutama dengan siklus naiknya
pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, tingkat pengangguran tinggi biasanya diinterpretasikan
kepada gejala turunnya pertumbuhan ekonomi. Tingkat pengangguran di Amerika adalah paling
tinggi tahun 1992 ketika kondisi ekonomi Amerika redah, tetapi menurun di tengah dan akhir
1990 ketika pertmbuhan ekonomi kuat. Banyak indikator lain dari pertumbuhan ekonomi seperti
indeks produk industri. Permulaan perumahan baru, tingkat pendapatan individu dikumpulkan
9. 11. oleh salah satu divisi pemerintah federal dan dilaporkan kepada majalah dan koran
bisnis. Sensitivitas perusahaan akan pertumbuhan ekonomi Beberapa perusahaan lebih sensitif
daripada yang lain terhadap kondisi ekonomi karena permintaan produk mereka juga lebih
sensitif terhadap kondisi tersebut. Misalnya, permintaan produk ( pangan ) yang disediakan oleh
McDonald’s tidak begitu sensitif terhadap kondisi ekonomi karena orang masih membeli
McDonald’s walaupun ekonominya lemah. Namun demikian, permintaan akan mobil baru tentu
lebih sensitif kepada kondisi ekonomi. Apabila ekonomi lemah, permintaan mobil baru turun.
Ford Motor Company mengalami laba negatif selama 1991-1992 ketika Amerika mengalami
resesi ekonomi, tetapi mendapat laba tinggi dalam akhir 1990 pada saat kondisi ekonomi kuat.3
2. Inflasi Inflasi adalah peningkatan tingkat harga umum dari barang dan jasa dalam periode
waktu tertentu. Tingkat inflasi dapat diestimasikan dengan mengukur persentase perubahan
indeks harga konsumen yang memberikan indikasi harga bermacam produk konsumen seperti
produk kebutuhan rumah tangga, perumahan, harga bahan bakar, jasa kesehatan, dan listrik.
Inflasi dapat mempengaruhi biaya operasi perusahaan yang menghasilkan produk karena
naiknya biaya barang pasokan dan bahan baku. Gaji juga dapat dipengaruhi oleh inflasi. Tingkat
inflasi yang lebih tinggi akan mengakibatkan lebih tingginya biaya operasi perusahaan.
Penerimaan perusahaan mungkin juga tinggi selama periode inflasi tinggi karena banyak
perusahaan membebankan kepada harga yang lebih tinggi sebagai kompensansi biaya mereka
yang tinggi pula. Tipe Inflasi Inflasi mungkin akan berakibat bertambahnya biaya produksi.
Mislanya, apabila harga bahan bakar naik, bensin naik dan biaya transportasi untuk
memproduksi barang pun naik. Perusahaan yang terbebani biaya lebih 3 Jeff Madura, Pengatar
Bisnis Buku 1, Salemba Empat, Jakarta, 2001, hlm. 113-115
10. 12. tinggi akibat biaya transportasi juga menaikkan harga produknya untuk menutupi
biaya yang tinggi. Situasi ini, ketika perusahaan menaikkan harga karena biaya juga naik disebut
cost-push inflation ( inflasi biaya dorong ). Misalnya, produsen minuman ringan seperti PepsiCo
dan Anheuser-Bush menaikkan harga ketika biaya alumunium ( yang dipakai untuk kaleng ) juga
naik. Procter & Gamble menaikkan harga kertas tisu mengikuti naiknya harga ( dipakai dalam
proses produksi ). Teknologi informasi yang canggih dapat mengurangi biaya produksi, jadi cost-
push inflation tidak menjadi masalah dalam akhir tahun 1990-an. Inflasi bisa juga karena
permintaankonsumen yang kua. Misalnya, situasi di mana konsumen menaikkan permintaannya
untuk hampir seluruh barang dan jasa. Beberapa perusahaan akan beraksi dengan menaikkan
hara produknya. Situasi apabila harga barang dan jasa tertarik naik karena adanya permintaan
konsumen yang tinggi disebut demand-pull inflation ( inflasi permintaan tarik ). Dalam periode
ekonomi kuat, permintaan konsumen yang sangat kuat dapat membuat kekurangan dalam
menghasilkan beberapa produk. Perusahaan yang mengantisipasi kekurangan ini dapat
menaikkan harga karena mereka percaya dapat menjual produknya juga. Pertumbuhan ekonomi
yang kuat dapatmenekan upah maupun harga. Pertumbuhan ekonomi yang kuat berarti
pengangguran lebih sedikit jadi pekerja dapat bernegosiasi untuk meminta upah lebih tinggi.
Perusahaan mungkin lebih mau memberikan upah lebih tinggi untuk tetap mempekerakan dia
ketika tidak ada pekerja yang memenuhi syarat ada di pasar kerja lagi. Karena perusahaan
membayar upah tinggi. Biaya produksi pun lebih tinggi dan perusahaan cenderung menaikkan
harga produknya untuk menutup biaya yang lebih tinggi.4 3. Tingkat suku bunga Tingkat suku
bunga mewakili biaya meminjam uang. Pelaku bisnis memonitor secara seksama tingkat suku
bunga karena mereka menentukan jumlah pengeluaran yang harus ditanggung apabila
meminjam uang. Apabila bisnis meminjam $100.000 untuk 1 tahun dengan suku bunga 8%,
maka biaya 4 Ibid, hlm. 115-117
11. 13. bunga adalah $8.000 ( 0,08 x $100.000 ). Kalau suku bunga 15%, maka menjadi
$15.000. bayangkan bagaiamana tingkat suku bunga dapat mempengaruhi perusahaan seperti
General Motors yang harus meminjam lebih dari $1 miliar setiap saat. Suku bunga naik 1% dari
$1 miliar pinjaman dapat mengakibatkan pengeluaran biaya bunga ekstra $10 juta. Perubahan
dalam tingkat suku bunga di pasar dapat mempengaruhi pengeluaran biaya bunga perusahaan
karena bunga pinjaman yang diminta oleh bank komersial atau kreditor lain untuk perusahaan
adalah berdasarkan tingkat suku bunga pasar. Walaupun misalnya perusahaan sudah
meminjam dari bank komersial selama beberapa tahun, suku bunga pinjaman tetap disesuaikan
secara periodik ( setiap enam bulan atau setiap tahun ) berdasarkan suku bunga yang wajar
pada saat itu. tingkat suku bunga mempengaruhi biaya pendanaan beberapa proyek yang
dipangdang layak dalam periode suku bunga rendah mungkin akan tidak layak dalam periode
suku bunga tinggi. Maksudnya, proyek mungkin tidak akan dapat cukup mengembalikan biaya
pendanaannya. Sebagai konsekuensi perusahaan cenderung mengurangi tingkat ekspansi
apabila tingkat suku bunga tinggi. Tingkat suku bunga mempengaruhi penerimaan perusahaan
dan juga biaya bunga. Misalnya, apabila suku bunga pinjaman naik, biaya pendanaan untuk
membeli rumah baru naik. Sehingga permintaan untuk rumah barupun menurun dan perusahaan
yang membangun rumah mengalami penurunan bisnis. Sebagai tambahan, perusahaan seperti
Caterpillar dan Weyerhaeuser yang memproduksi peralatan dan produk konstruksi mengalami
penurunan bisnis. Ini dapat menjelaskan mengapa perusahaan yang terlibat dalam industri
konstruksi sangat terpengaruh oleh pergerakan tingkat suku bunga.5 Ringkasan Faktor Ekonomi
Makro yang Dapat Mempengaruhi Kinerja Perusahaan Penerimaan perusahaan dipengaruhi
oleh pertumbuhan ekonomi, yang mempengaruhi permintaan produk perusahaan.
Penerimaannya dan biaya 5 Ibid, hlm. 117-118
12. 14. operasionalnya dipengaruhi oleh inflasi. Biaya bunga dipengaruhi oleh pergerakan
tingkat suku bunga. C. Faktor yang mempengaruhi harga pasar 1. Pendapatan konsumen
Pendapatan konsumen menentukan jumlah barang dan jasa yang dapat dibeli oleh individu.
Suatu pertumbuhan ekonomi tingkat tinggi mengakibatkan pendapatan lebih bagi konsumen.
Apabila pendapatan konsumen naik, mereka mungkin minta kuantitas lebih besar dari barang
dan jasa tertentu yaitu, jadwal permintaan untuk berbagai barang dan jasa mungkin tergeser
keluar sebagai reaksi pendapatan yang lebih tinggi. Sebaliknya, ketika tingkat pendapatan
konsumen menurun, mereka mungkin minta kuantitas yang lebih kecil untuk produk tertentu.
Misalnya, pada permulaan 1990-an, tingkat pendapatan rata-rata di Amerika turun secara
substansial dalam area tertentu di mana perusahaan mengandalkan kontrak pemerintah (seperti
membangun peralatan misil dan sebagainya). Pemerintah Pertumbuhan ekonomi Biaya bunga
Tingkat suku bunnga penerimaan Biaya operasional laba inflasi
13. 15. federal memotong semua pengeluaran seperti ini yang berakibat pekerjaan
berkurang dalam area tertentu di Negara ini. Bersamaan dengan pendapatan menurun,
permintaan untuk rumah baru dalam area ini juga turun, menyebabkan surplus rumah baru.
Perusahaan yang sedang membangun rumah baru dipaksa untuk menurunkan harganya karena
ada surplus. 2. Preferensi konsumen Sejak prefensi konsumen (atau selera) suatu produk
berubah, kuantitas permintaan produk oleh konsumen juga berubah. Ada banyak contoh produk
yang harganya naik sebagai reaksi permintaan naik. Misalnya, pada permulaan maret 1995 tiket
untuk Chicago bulls (permintaan bola basket) di Chicago terjual kurang dari $50. Akhir maret,
Michael Jordan kembali dari istirahat dan tiket untuk permainan pertamnya di Chicago terjual
$500. Apabila produk menjadi kurang terkenal, permintaan untuk produk berkurang. Akibatnya
surplus mungkin memaksa perusahaan menurunkan harganya untuk menjual apa yang telah
mereka hasilkan. Misalnya, ketika pakaian tertentu menjadi kurang terkenal, pabrik pakaian
menjual pakaian ini dengan harga diskon untuk menghilangkan surplusnya. 3. Biaya produksi
Faktor lain yang dapat mempengaruhi harga ekuilibrium adalah perubahaan dalam biaya
produksi. Ketika perusahaan mengalami biaya lebih rendah, mereka bersedia
menawarkan(memproduksi) lebih untuk harga tertentu (seperti dijelaskan sebelumnya). Ini
mengakibatkan suatu surplus produk, memaksa perusahaan menurunkan harga supaya dapat
menjual semua yang mereka produksi. Misalnya, harga compact discmusik telah menurunkan
setiap tahun sejak pertama kali diperkenalkan. Ketika biaya perusahaan naik, akibat sebaliknya
terjadi. Misalnya, perusahaan asuransi yang telah menerima asuransi south Florida homes di
permulaan tahun 1990 mengalami biaya tinggi sesudah adanya Hurricane Andrew. Beberapa
dari perusahaan ini memutuskan tidak lagi akan
14. 16. menawarkan jasa asuransi di Florida Selatan. Perusahaan-perusahaan yang masih
bersedia memberikan asuransi dapat menaikkan harga mereka.6 D. Pengaruh kebijakan
konsumen, prefensi konsumen, dan fiskal pada kondisi ekonomi 1. Kebijakan moneter
Pemerintah federal dapat mempengaruhi bisnis dengan menerapkan peraturan atau dengan
membuat kebijakan yang mempengaruhi kondisi ekonomi. Karena regulasi cenderung
bermacam tergantung industri. Itu akan dibicarakan dalam bab lingkungan industri. Untuk
mempengaruhi kondisi ekonomi, pemerintah federal mengimplementasikan kebijakan moneter
dan fiscal yang akan dibicarakan kemudian. Di Amerika istilah persediaan uang (money supply)
biasanya berarti rekening koran, uang yang disimpan masyarakat dan cek perjalanan. Ini adalah
definisi yang sempit karena ada ukuran yang lebih luas untuk penawaran uang yang menghitung
tipe deposito lain. Tidak peduli definisi mana yang persis, mengukur uang mewakili dana di mana
institusi keuangan dapat meminjamkan kepada yang perlu pinjaman. Persediaan uang di
Amerika dikendalikan oleh Federal Reserve System (The Fed), bank sentral di Amerika. The fed
menentukan kebijakan moneter, yang mewakili keputusan pada tingkat persediaan uang di
Amerika. The Fed dapat dengan mudah menyesuaikan persediaan uang Amerika dengan
miliaran dolar untuk sehari saja. Karena kebijakan moneter The Fed mempengaruhi tingkat
persediaan uang, ini akan mempengaruhi tingkat suku bunga. Cara The Fed dapat mengurangi
Tingkat Suku Bunga The Fed mengelola beberapa dana di luar system perbankan di mana dana
tidak bisa dipinjam. Dana ini tidak tersedia untuk perusahaan atau orang yang ingin meminjam.
The Fed dapat memakai uang ini untuk membeli sekuritas Treasury yang disimpan oleh individu
maupun perusahaan. Pembeli ini memberikan dana baru individual atau perusahaan, yang
mereka depositokan pada bank komersial. Konsekuensinya, persediaan uang naik karena bank
6 Ibid, hlm. 126-127
15. 17. komersial dan institusi keuangan lain dapat pinjaman dari dana ini. Dengan kata lain,
tindakan The Fed menaikkan persediaan dari dana yang dapat dipinjam. Misalkan, permintaan
untuk dana yang dapat dipinjamkan itu tetap, maka kenaikan persediaan dari dana yang
dipinjamkan tersebutseharusnya menyebabkan tingkat suku bunga turun. Cara The Fed dapat
menaikkan tingkat suku bunga ketika The Fed menurunkan persediaan uang Amerika, ini akan
menarik dana keluar dari bank komersial atau institusi keuangan. Ini akan mengurangi
persediaan dana yang dapat dipinjamkan oleh institusi keuangan kepada para peminjam.
Misalnya, bahwa pemintaan dana yang tersedia untuk dipinjam tidak berubah, maka pnurunan
persediaan dana yang tersedia untuk dipinjam seharusnya menyebabkan tingkat suku bunga
naik. Ketika The Fed mempengaruhi tingkat suku bunga dengan kebijakan moneternya, ini akan
mempengaruhi langsung biaya suku bunga perusahaan. Kedua, ini akan mempengaruhi
permintaan produk perusahaan jika produk tersebut biasa dibeli dengan uang pinjaman. Jumlah
ekspansi perusahaan sangat terpengaruh oleh tingkat suku bunga yang harus mereka bayar
untuk dana pinjaman mendukung ekspansi. 2. Kebijakan fiskal Kebijakan fiskal mewakili
keputusan bagaimana pemerintah federal seharusnya menentukan serangkaian tingkat pajak
dan membelanjakan uangnya. Keputusan ini sangat relevan untuk bisnis karena mereka
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan dengan demikian dapat mempengaruhi permintaan
barang atau jasa perusahaan. Revisi dari Tingkat Pajak Pendapatan Pribadi Misalnya, kebijakan
fiskal yang mengurangi pajak pendapatan pribadi. Kebijakan ini akan memberikan kepada orang
pendapatan setelah pajak yang lebih tinggi, yang akan mendorong mereka untuk lebih
membelanjakan uangnya. Perilaku seperti itu akan merefleksikan kenaikan dalam agregat
permintaan barang dan jasa yang dihasilkan oleh bisnis yang dapat memperbaiki kinerja bisnis.
Revisi atas Pajak Korporasi
16. 18. Kebijakan fiskal juga dapat mempengaruhi pendapatan setelah pajak perusahaan
secara langsung. Misalkan, tingkat pajak korporasi dikurangi dari 30% menjadi 25% untuk
korporasi. Jika pendapatan sebelum pajak korporasi tertentu adalah $10 juta, maka pajak
korporasi akan menjadi $3 juta (30% x $10 juta) pada tingkat pajak lama. Namun, pada tingkat
pajak korporasi 25%, maka pajak korporasinya sekarang $2,5 juta (25% x $10 juta). Jadi
pendapatan setelah pajak korporasi akan lebih tinggi $500.000, hanya karena pajak korporasi
sekarang lebih rendah $500.000. Revisis dalam Pajak Cukai Pajak cukai adalah pajak yang
diterapkan oleh pemerintah federal pada produk tertentu. Pajak ini menaikkan biaya produksi
barang ini. Sebagai konsekuensi, manufaktur cenderung membebankan pajak ini ke dalam
harga yang mereka kenakan pada produk. Jadi konsumenn secara tidak langsung terbebani
pajak. Pajak juga mungkin tidak mendorong konsumsi dari barang ini dengan secara tidak
langsung mempengaruhi harga. Cukai biasa diterapkan pada berbagai produk termasuk
minuman alkohol dan tembakau. Revisi dalam Defisit Anggaran Belanja Kebiajakn fiscal yang
dibuat oleh pemerintah federal memberikan jumlah penerimaan pajak yang dihasilkan oleh
pemerintah federal dan jumlah pengeluaran federal. Jika pengeluaran pemerintah federal
melebihi jumlah pajak federal, mengakibatkan deficit anggaran belanja federal. Ketika
pemerintah federal menerima penerimaan kurang dari yang dikeluarkan, ia harus meminjam
perbedaannya. Misalnya, jika pemerintah federal merencanakan mengeluarkan $900 miliar
tetapi menerima hanya $700 miliar dalam pajak (dan penerimaan lain) ini kurang $200 miliar dari
pada yang ingin dikeluarkan. Ia harus meminjam $200 miliar untuk dapat mempunyai dana
cukup untuk pengeluarannya. Jika pemerintah federal perlu meminjam tambahan dana, ini akan
menciptakan permintaan tinggi terhadap dana yang bisa dipinjamkan, yang akan mengakibatkan
tingkat suku bunga tinggi (untuk alasan yang telah dijelaskan sebelumnya).7 7 Ibid, hlm. 127-130
17. 19. Ringkasan Pengaruh Pemerintah ada Faktor-faktor Ekonomi. Gambar 4.11
memberikan ringkasan bagaimana pemerintah federal dapat mempengaruhi kinerja perusahaan.
Kebijakan fiscal dapat mempengaruhi tingkat pajak pribadi jadi memengaruhi perilaku
pengeluaran konsumen. Ini juga dapat mempengaruhi tingkat pajak korporasi yang
mempengaruhi pendapatan perusahaan. Kebijakan moneter dapat mempengaruhi tingkat suku
bunga, yang mungkin mempengaruhi permintaan produk perusahaan (jika pembelian kadang
dibayar dnegan dana pinjaman). Dengan mempengaruhi tingkat suku bunga, kebijakan moneter
juga mempengaruhi biaya bunga yang di tanggung perusahaan. Kebijaka n fiskal Kebijak an
moneter Pertumbuhan ekonomi (pengeluaran oleh pelanggan) Tingkat pajak bisnis Pendapatan
setelah pajak pajak pendapatan Biaya bunga Biaya operasional penerimaan
18. 20. Kerja Sama Lintas Fungsional Akibat Ekonomi Lintas Fungsi Bisnis Karena para
manager perusahaan mempunyai tanggungjawab berbeda, mereka memeperkirakan aspek
yang berbeda pada lingkungan ekonomi. Para manager yang berfokus pada produksi memonitor
perubahan kondisi ekonomi yang dapat mempengaruhi biaya produksi perusahaan. Mereka
cenderung memonitor kecenderungan inflasi atau perubahan tingkat harga pada barang
pasokan tertentu atau peralatan yang mereka beli. Manager pemasaran cenderung
memprediksikan penjualan produknya dan memperkirakan kondisi ekonomi yang mempengaruhi
permintaan produk seperti pertumbuhan ekonomi. Mereka juga mungkin memonitor tingkat suku
bangsa jika produk biasa dibeli dengan dana pinjaman, karena permintaan produk mungkin naik
karena reaksi turunnya tingkat suku bangsa. Karena volume produksi perusahaan tergantung
pada prediksi permintaan produk, ini akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi. Manager
pemasaran memperkirakan kondisi ekonomi karena keputusan pemasaran mereka dapat
dipengaruhi oleh kuatnya ekonomi. Beberapa produk perusaahaan (seperti produk keperluan
sehari-hari dan produk yang relatif tidak mahal) mungkin dipasarkan lebih gencar apabila kondisi
ekonomi lemah karena produk ini akan lebih terkenal pada masa yang begini. Sebaliknya,
perusahaan mungkin memasarkan produk mahalnya lebih gencar apabila kondisi ekonomi lebih
mendukung. Manager keuangan perusahaan akan memonitor kondisi ekonomi yang
mempengaruhi biiaya dari pendanaan. Mereka cenderung berfokus pada tingkat suku bangsa
karena biaya pendanaan perusahaan langsung dipengaruhi oleh suku bunga. Apabila bebagai
tipe manager memprediksi kondisi ekonomi maka mereka dapat membuat keputusan
perusahaan, mereka harus bekerja sebagai suatu tim. Jika tidak, prediksi beberapa kondisi
ekonomi mungkin bermacam-macam diantara para manager, yang mungkin akan menyebabkan
keputusan bisnis yang berbeda. Misalnya, jika manager pemasaran manufaktur mobil
mengharapkan tingkat suku bunga rendah, mereka akan mengharap penjualan tinggi. Yang
memerlukan produksi mobil yang banyak. Namun, jika manager produksi mengharap suku
bunga naik, mereka akan mengharap penjualan turun dan mereka akan khawatir jika produksi
besar maka akan memnyebabkan persediaan yang banyak. Beberapa perusahaan menugaskan
satu orang atau departemen untuk mengembangkan prediksi pada seluruh kondisi ekonomi,
yang digunakan para manager pada semua
19. 21. fungsi bisnis. Dengan cara ini, semua manager mengambil keputusan sesuai dengan
prediksi kondisi ekonomi yang sama. Dilema dari Pemerintah Faderal Pemerintah Faderal
menghadapi delima jika ingin mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Apabila dapat memelihara
tingkat pertumbuhan ekonomi rendah, ia dapat menghindari tekanan kecenderungan inflasi yang
disebabkan oleh permintaan berlebihan akan produk. Suatu kebijakan ketat mengenai moneter
atau fiskal mungkin dapat digunakan untuk keperluan ini. Kebijakan monetes ketat dapat menuju
kepertumbuhan rendah dalam persediaan uang dari waktu ke waktu. Dimana cenderung
mendorong kenaikan tingkat suku bunga. Ini akan menghambat pinjaman sehingga akan
mengurangi total pengeluaran dalam ekonomi. Sutau kebijakan fiskal yang ketat mengakibatkan
pajak tinggi dan pengeluaran pemerintah yang rendah. Walaupu kebijakan moneter dan fiskal
ketat kan menekan inflasi menjadi rendah. Suatu timbal balik (trade-off) yang kritis terlibat.
Tingkat pengangguran mungkin akan lebih tinggi apabiila terjadi stagnasi ekonomi. Pemerintah
Federal dapat memepergunakan kebijakan yang lebih stimulatif (seperti tingkat pajak yang
rendah atau kebiijakan moniter yang didesign untuk mengurangi tingkat suku bangsa)
untummenggerakkan pertumbuhan ekonomi. Walaupun kebijakan ini menaikkan pertumbuhan
ekonomi, mereka mungik juga dapat menyebabkan inflais yang lebih tinggi. Jarang konsensus
dipakai apakah pemerintah harus mempergunakan kebijakan stimulatif atau ketat pada waktu
tertentu. Dalam akhir tahu 1990-an, pemerintah federal menggunakan kebijakan moneter
stimulatif karena inflasi sangat rendah dan tidak mengantisipasi problem yang serius. Kenijakan
moneter ini menolonh menaikkan pertumbuhan ekonomi dalam periode bersangkutan. Para
manager perusahaan biasanya cenderung memprediksi bagaimana kebijakan moneter dan fiskal
yang akan datang yang akan mempengaruhi kondisi ekonomi. Informasi ini kemudian
dipergunakan untuk memprediksi permintaan dari produk perusahaan, biaya buruh dan bahan
baku dan biaya bunga. Sebagai gambaran, misalnya pabrim mobil memprediksikan tingkat suku
bunga tahu depan pada pinjaman konsumen akan turun 2 % prediksi suku bunga ini akan
digunakan untuk meprediksi permintaan terhadap mobil perusahaan. Tingkat suku bunga rendah
mungkin akan menciptakan permintaan yang lebih tinggi, karen alebih banyak konsumen akan
bersedia membeli mobil baru. Misalnya, perusahaan
20. 22. percaya bahwa setiap 1% turunnya suku bunga permintaan mobilnya akan naik 3%,
jadi ini akan mengantisipasi 6% naiknya volume penjualan dalam satu tahu.8 8 Ibid, hlm. 131-
134
21.
BAB III PENUTUP

A. Simpulan Keberhasilan suatu perusahaan sebagian tergantung pada lingkungannya.


Walaupun manajer suatu perusahaan tidak dapat mengendalikan lingkungan, mereka dapat
cenderung membuat keputusan bisnis yang menguntungkan dari lingkungan atau yang
menawarkan proteksi ntuk menolak kondisi sebaliknya. Untuk melaksanakan ini mereka perlu
mengerti bagaimana lingkungan bisnis mempengaruhi perusahaan. Perusahaan mudah
terpengaruh tiga bagian yang berbeda dari lingkungan bisnis. 1) kondisi ekonomi, 2) kondisi
industri, dan 3) kondisi global. Bab 4 mengganmbarkan bagaimana kondisi ekonomi dapat
mempengaruhi kinerja perusahaan. Bab ini juga menjelaskan bagaimana kebijakan pemerintah
mempengaruhi perusahaan secara tidak langsung degan mempegaruhi kondisi ekonomi.
Kondisi ekonomi memberikan refleksi tingkat produksi dan konsumsi negara tertentu, area atau
industri. Kondisi ekonomi makro memberikan refleksi keseluruhan ekonomi Amerika. Kondisi
ekonomi mikro lebih difokuskan pada bisnis atau industri yang menjadi perhatian. Kondisi
ekonomi dapat mempengaruhi penerimaan atau pengeluaran suatu bisnis, jadi dapat
mempegaruhi nilai bisnis itu. Menggambarkan bagaimana kondisi ekonomi dapat mempengaruhi
kinerja dan nilai suatu bisnis, B. Saran Demikianlah makalah yang dapat kami sajikan yang
sudah barang tentu banyak kekeliruan baik dari segi materi,sistematika penulisan maupun dalam
hal penyampaian kami. Kami sadar bahwa kami adalah manusia biasa yang tidak luput dari
kesalahan dan kekeliruan. Maka kami mohon akan kritik dan saran anda semua serta masukan-
masukan yang bersifat membangun demi masa depannya. Semoga makalah yang kami berikan
ini bermanfaat bagi pemakalah sendiri dan untuk pembaca.

Anda mungkin juga menyukai