Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PEDAGOGIK

RESUME MATERI

DOSEN PEMBIMBING:

Wiwik Indrayeni, M.Pd

Oleh :

SYANDRA MEYLANI PUTRI

21075212

PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA


JURUSAN ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
A. Guru Sebagai Profesi

1. Profesi
Profesi merupakan suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian,
tanggung jawab, dan kesetiaan terhadap profesi. Menurut KBBI (2005: 897),
kata profesi berarti bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian
(keterampilan, kejuruan, dan sebagainya) tertentu. Sardiman (2009: 133) berpendapat,
secara umum profesi dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan yang memerlukan
pendidikan lanjut dalam science dan teknologi yang digunakan sebagai perangkat
dasar untuk diimplementasikan   dalam kegiatan yang bermanfaat. Fungsi guru dalam
proses pendidikan adalah mengajar, mendidik, membina, mengarahkan, dan
membentuk watak dan kepribadian sehingga manusia itu berubah menjadi manusia
yang memiliki ilmu pengetahuan, cerdas, dan bermartabat.
Profesi guru adalah jabatan profesional yang memiliki tugas pokok dalam
proses pembelajaran. Uraian tugas pokok tersebut mencakup keseluruhan unsur
proses pendidikan dan peserta didik. Tugas pokok itu hanya dapat dilaksanakan
secara profesional bila persyaratan profesional yang ditetapkan terpenuhi. Adapun
tugas guru sebagai profesi adalah sebagai berikut:

a. Membantu peserta didik untuk mengembangkan seluruh potensinya sehingga


tumbuh dan berkembang dengan total dan sempurna.
b. Membantu anak belajar sehingga kemampuan intelektualnya tumbuh dengan
menguasai berbagai ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman,  nilai,  dan 
sika
c. Menyampaikan berbagai ilmu pengetahuan kepada peserta didik dengan
menggunakan pendekatan dan metodologi yang penuh dengan kreativitas
sehingga  kreativitas  peserta  didik tumbuh dan berkemban
d. Menanamkan berbagai nilai-nilai dalam diri peserta didik sehingga melekat dan
tumbuh menjadi satu dengan perilaku peserta didik setiap hari.
e. Membangun watak dan kepribadian peserta didik menjadi orang yang memiliki
watak dan kepribadian tertentu yang diperlukan oleh masyarakat luas,
f. Mengajar peserta didik bagaimana berhubungan dengan orang lain, dan
g. Mengembangkan peserta didik menjadi orang yang berakhlak mulia.

Persyaratan Profesi Persyaratan guru profesional menurut Moh Ali, seperti


yang dikutip oleh Moh Uzer Usman dalam buku Menjadi Guru Profesional hal 15
adalah:
a. Menuntut adanya keterampilan yang berdasarkan konsep dan teori ilmu
pengetahuan yang mendalam.
b. Menekankan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang
profesinya.
c. Menuntut adanya tingkat pendidikan keguruan yang memadai.
d. Adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaan yang
dilaksanakannya.
e. Memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan.

2. Ciri – Ciri Profesi


Ciri-ciri profesi yaitu :
a. Memiliki fungsi dan signifikansi sosial bagi masyarakat.
b. Menuntut keterampilan melalui proses pendidikan melalui lembaga pendidikan
yang akuntabel atau dapat dipertanggungjawabkan
c. Didukung oleh suatu disiplin ilmu tertentu (a systematic body of knowledge).
d. Ada kode etik yang dijadikan sebagai satu pedoman perilaku anggota beserta
sanksi yang jelas dan tegas terhadap pelanggar
e. Memperoleh imbalan finansial atau material.

3. Guru
Guru adalah Pendidik Tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Selain itu Guru adalah
pendidik profesional, karena secara implisit ia telah merelakan dirinya menerima dan
memikul sebagian tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak para orang
tua. Para orang tua telah menyerahkan anaknya ke sekolah, berarti telah melimpahkan
pendidikan anaknya kepada guru. Hal ini mengisyaratkan bahwa mereka tidak
mungkin menyerahkan anaknya kepada sembarang guru. Dalam mengemban amanah
ini guru harus memiliki keahlian yang sesuai dengan bidang yang ditekuninya.

Guru adalah figur seorang pemimpin, dia juga sebagai sosok arsitek yang dapat
membentuk jiwa dan watak anak didik, dengan cara membantu anak didik mengubah
perilakunya sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan. Guru mempunyai
kekuasaan untuk membentuk dan membangun kepribadian anak didik menjadi
seorang yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa. Guru bertugas mempersiapkan
manusia susila yang cakap yang diharapkan mampu membangun dirinya, bangsa dan
negara. Pada dasarnya, tugas guru adalah mendidik, sementara itu mendidik sendiri
adalah sangat luas tidak dibatasi ruang dan waktu dalam arti formal mendidik
direalisasikan dalam bentuk mengajar di lembaga-lembaga pendidikan (berdiri di
depan kelas, menyampaikan ilmu pengetahuan dan bertatap muka dengan anak)
secara formal. Mendidik juga berarti mengupayakan perkembangan seluruh potensi
anak didik yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.
B. KOMPETENSI GURU

1. Pengertian kompetensi
Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan dan prilaku yang
harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan (UU No. 14/2005(UUGD). Kompetensi tidak hanya terkait dengan
kesuksesan seseorang dalam menjalankan tugasnya, tetapi apakah ia juga berhasil
bekerja sama dalam sebuah tim, sehingga tujuan lembaganya tercapai sesuai harapan.
Kompetensi adalah kemampuan untuk mencapai tujuan organisasi, tujuan lembaga
hanya munngkin tercapai ketika individu dalam lembaga itu bekerja sebagai tim
sesuai standar yang diterapkan. Kompetensi dikategorikan mulai dari tingkat
sederhana atau dasar hingga lebih sulit atau kompleks yang pada gilirannya akan
berhubungan dengan proses penyusunan bahan atau pengalaman belajar, yang
lazimnya terdiri dari:

1. penguasaan minimal kompetensi dasar.


2. praktik kompetensi dasar.
3. penambahan, penyempurnaan, atau pengembangan terhadap kompetensi
atau keterampilan.

2. Kompetensi Guru

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 pada pasal 10 ayat (1):


Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi”
Kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan,
teknologi, sosial, dan spiritual yang secara kaffah membentuk kompetensi dasar
profesi guru, yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik,
pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi dan profesionalitas.
Kompetensi guru akan mengantarkannya menjadi guru profesional yang
diidamkan oleh anak didik. Seseorang memiliki bidang keahlian jika ia memiliki
kompetensi ilmu yang memadai dan mendalam. Kompetensi ilmu akan melahirkan
kompetensi moral karena ilmu dan moral adalah dua sisi yang tidak bisa dipisahkan.
Mengingat sebuah kalimat bijak, “Ilmu tanpa amal seperti pohon tanpa buah”, tidak
ada manfaatnya bagi diri sendiri. “Ilmu tanpa amal seperti lebah tanpa madu”, selain
tidak ada manfaatnya, juga berbahaya karena berpotensi menyakiti orang lain dengan
ilmunya.
3. Macam-macam kompetensi guru

a. Kompetensi pedagogik
Kompetensi pedagogic merupakan kemampuan dalam pembelajaran atau
pendidikan yang memuat pemahaman anak didik dan perkembangannya,
menyesuaikan sistem mengajar yang sesuai. kompetensi ini tidak diperoleh secara
tiba-tiba tetapi melalui upaya belajar secara terus menerus dan sistematis, baik
pada masa pra jabatan (pendidikan calon guru) maupun selama dalam jabatan,
yang didukung oleh bakat, minat dan potensi keguruan lainnya dari masing-
masing individu yang bersangkutan.

Setidaknya ada 7 aspek dalam kompetensi Pedagogik yang harus dikuasai, yaitu:

 Karakteristik para peserta didik. Dari informasi mengenai karakteristik


peserta didik, guru harus bisa menyesuaikan diri untuk membantu
pembelajaran pada tiap-tiap peserta didik. Karakteristik yang perlu dilihat
meliputi aspek intelektual, emosional, sosial, moral, fisik, dll.
 Teori belajar dan prinsip pembelajaran yang mendidik. Guru harus bisa
menerangkan teori pelajaran secara jelas pada peserta didik. Menggunakan
pendekatan tertentu dengan menerapkan strategi, teknik atau metode yang
kreatif.
 Pengembangan kurikulum. Guru harus bisa menyusun silabus dan RPP
sesuai dengan ketentuan dan kebutuhan. Mengembangkan kurikulum
mengacu pada relevansi, efisiensi, efektivitas, kontinuitas, integritas, dan
fleksibilitas.
 Pembelajaran yang mendidik. Guru tidak sekedar menyampaikan materi
pelajaran, namun juga melakukan pendampingan. Materi pelajaran dan
sumber materi harus bisa dioptimalkan untuk mencapai tujuan tersebut.
 Pengembangan potensi para peserta didik. Setiap peserta didik memiliki
potensi yang berbeda-beda. Guru harus mampu menganalisis hal tersebut dan
menerapkan metode pembelajaran yang sesuai, supaya setiap peserta didik
bisa mengaktualisasikan potensinya.
 Cara berkomunikasi. Sebagai guru harus bisa berkomunikasi dengan efektif
saat menyampaikan pengajaran. Guru juga harus berkomunikasi dengan
santun dan penuh empati pada peserta didik.
 Penilaian dan evaluasi belajar. Penilaiannya meliputi hasil dan proses belajar.
Dilakukan secara berkesinambungan. Evaluasi terhadap efektivitas
pembelajaran juga harus bisa dilakukan.

b. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah kemampuan personal yang mencerminkan
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan
bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Kompetensi Kepribadian berkaitan
dengan karakter personal. Ada indikator yang mencerminkan kepribadian positif
seorang guru yaitu: supel, sabar, disiplin, jujur, rendah hati, berwibawa, santun,
empati, ikhlas, berakhlak mulia, bertindak sesuai norma sosial & hukum, dll.
Kepribadian positif wajib dimiliki seorang guru karena para guru harus bisa jadi
teladan bagi para siswanya. Selain itu, guru juga harus mampu mendidik para
siswanya supaya memiliki attitude yang baik.

c. Kompetensi Sosial
Kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta
didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
Kompetensi Sosial berkaitan dengan keterampilan komunikasi, bersikap dan
berinteraksi secara umum, baik itu dengan peserta didik, sesama guru, tenaga
kependidikan, orang tua siswa, hingga masyarakat secara luas. Indikator dari
Kompetensi Sosial Guru diantaranya:

 Mampu bersikap inklusif, objektif, dan tidak melakukan diskriminasi terkait


latar belakang seseorang, baik itu berkaitan dengan kondisi fisik, status sosial,
jenis kelamin, ras, latar belakang keluarga, dll.
 Mampu berkomunikasi dengan efektif, menggunakan bahasa yang santun dan
empatik.
 Mampu berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan.
 Mampu beradaptasi dan menjalankan tugas sebagai guru di berbagai
lingkungan dengan bermacam-macam ciri sosial budaya masing-masing.

d. Kompetensi Profesional
Kompetensi professional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas
dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di
sekolah. Kompetensi Profesional Guru adalah kemampuan atau keterampilan
yang wajib dimiliki supaya tugas-tugas keguruan bisa diselesaikan dengan baik.
Keterampilannya berkaitan dengan hal-hal yang cukup teknis, dan akan berkaitan
langsung dengan kinerja guru. Adapun indikator Kompetensi Profesional Guru
diantaranya adalah:

 Menguasai materi pelajaran yang diampu, berikut struktur, konsep, dan pola
pikir keilmuannya.
 Menguasai Standar Kompetensi (SK) pelajaran, Kompetensi Dasar (KD)
pelajaran, dan tujuan pembelajaran dari suatu pelajaran yang diampu.
 Mampu mengembangkan materi pelajaran dengan kreatif sehingga bisa
memberi pengetahuan dengan lebih luas dan mendalam bagi peserta didik.
 Mampu bertindak reflektif demi mengembangkan keprofesionalan secara
kontinu.
 Mampu memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam proses
pembelajaran dan juga pengembangan diri.
C. PERANAN GURU DALAM PEMBELAJARAN
a. Guru
Berasal dari pepatah jawa:
“Gu” : digugu yang berarti dipercaya, dianut, dipegang kata-katanya.
“Ru” : ditiru yang berarti dicontoh, ditiru, diteladani segala tingkah lakunya.
Secara umum dalam Bahasa Indonesia pengertian guru adalah merujuk
sebagai pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.
Menurut Saiful Bahri Djamarah (2000:31) Pengertian guru profesional menurut
para ahli adalah semua orang yang mempunyai kewenangan serta bertanggung
jawab tentang pendidikan anak didiknya, baik secara individual atau klasikal, di
sekolah atau di luar sekolah.Guru adalah semua orang yang mempunyai
wewenang serta mempunyai tanggung jawab untuk membimbing serta membina
murid baik secara individual maupun klasikal di sekolah maupun di luar sekolah.
b. Peranan Guru
Peranan guru yaitu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan
lebih mampu mengelola kelas sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat
optimal (Kharunnisa, 2017: 414). Sardiman (2011: 143-144) menyebutkan bahwa
terdapat beberapa pendapat yang menjelaskan mengenai peran-peran yang
dimiliki oleh guru, antara lain adalah:

 Prey Katz yang menggambarkan peranan guru sebagai komunikator, sahabat


yang dapat memberikan nasihat-nasihan, motivator sebagai pemberi
inspirasi dan dorongan, pembimbing dalam pengembangan sikap dan
tingkah laku serta nilai-nilai, dan sebagai orang yang menguasai bahan yang
diajarkan.
 Havighurst menjelaskan bahwa peranan guru di sekolah sebagai pegawai
dalam hubungan kedinasan, sebagai bawahan terhadap atasannya, sebagai
kolega dalam hubungannya dengan teman sejawat, sebagai mediator dalam
hubungannya dengan anak didik, sebagai pengatur disiplin, evaluator dan
pengganti orang tua.
 James W. Brown mengemukakan bahwa tugas dan peranan guru antara lain
menguasai dan mengembangkan materi pelajaran, merencanakan dan
mempersiapkan pelajaran sehari-hari, mengontrol dan mengevaluasi
kegiatan siswa.
 Federasi dan Organsasi Profesional Guru Sedunia mengungkapkan bahwa
peranan guru di sekolah tidak hanya sebagai transmitter dari ide tetapi juga
berperan sebagai transformer dan katalisator dari nilai dan sikap.

c. Peranan guru dalam pembelajaran


Peranan guru dalam pembelajaran menurut Kharunnisa, 2017:
1. Guru sebagai pendidik dan pengajar
2. Guru sebagai pelatih dan pembimbing
3. Guru sebagai Perancang Pembelajaran
4. Guru sebagai pengaruh pembelajaran
5. Guru sebagai Konselor
6. Guru sebagai pelaksana kurikulum
7. Guru sebagai demonstrator
8. Guru sebagai pengelola kelas
9. Guru sebagai Evaluator
d. Kedudukan guru dalam belajar
Kegiatan belajar mengajar selalu melibatkan dua pelaku aktif, yaitu guru dan
siswa.
1. Guru sebagai pengajar merupakan pencipta kondisi belajar siswa yang
didesain secara sengaja, sistematis dan berkesinambungan.
2. Siswa sebagai subjek pembelajaran merupakan pihak yangn menikmati
kondisi belajar yang diciptakan guru.
e. Tiga pola komunikasi di dalam kelas
1. Sebagai aksi atau komunikasi satu arah
2. Sebagai interaksi atau komunikasi dua arah
3. Banyak arah atau komunikasi sebagai transaksi

Anda mungkin juga menyukai