Anda di halaman 1dari 4

➢ TUGAS INDIVIDU

LEARNING JOURNAL

Program Pelatihan : Pelatihan Dasar CPNS

Angkatan : XX

Nama Mata Pelajaran : Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI

Nama Peserta : Anisa Siti Latipah, A.Md.KL

Nomor Daftar Hadir : 19

Lembaga Penyelenggara : BPSDM PROV. JAWA BARAT


Pelatihan

A. Pokok Pikiran

Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam menghadapi tantangan-tantangan


global, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad
untuk mengelola aparatur sipil negara menjadi semakin professional. Undang-undang ini
merupakan dasar dalam manajemen aparatur sipil negara yang bertujuan untuk membangun aparat
sipil negara yang memiliki integritas, profesional dan netral serta bebas dari intervensi politik,
juga bebas dari praktek KKN, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas
bagi masyarakat.
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, Juka profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
Korupsi, kolusi, dan nepotisme. Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:
a. kepastian hukum;
b. profesionalitas;
c. proporsionalitas;
d. keterpaduan;
e. delegasi;
f. netralitas;
g. akuntabilitas;
h. efektif dan efisien;
i. keterbukaan;
j. non diskriminatif;
k. persatuan;
l. kesetaraan;
m. keadilan;
n. kesejahteraan.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga
diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman. Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
PNS berhak memperoleh:
· Gaji, tunjangan, dan fasilitas
· Cuti
· Jaminan pensiun dan jaminan hari tua
· Perlindungan
· Pengembangan kompetensi
Sedangkan PPPK berhak memperoleh:
· Gaji dan tunjangan
· Cuti
· Perlindungan
· Pengembangan kompetensi
Berdasarkan pasal 92 UU ASN Pemerintah juga wajib memberikan perlindungan
berupa :
· Jaminan kesehatan
· Jaminan kecelakaan kerja
· Jeminan kematian
· Bantuan hukum

2. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi segala bentuk pelayanan umum yang
dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat dan daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam
bentuk barang atau jasa baik dalam perrienuhan kebutuhan masyarakat.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah:
a. Partisipatif
b. Transparan
c. Responsif
d. Tidak Diskriminatif
e. Mudah dan Murah
f. Efektif dan Efisien
g. Aksesibel
h. Akuntabel
i. Berkeadilan
3. Whole Of Government
Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan
yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup koordinasi yang lebih luas guna rnencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan,
manajernen program dan pelayanan publik.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan perbedaan kategori hubungan
antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut:
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
b. lntegrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
c. Kedekatan dan pelibatan,
Praktek WoG dalam pelayanan publik dlakukan dengan menyatukan seluruh sektor yang
terkait dengan pelayanan publik. Jenis pelayanan publik yang dikenal yang dapat didekati oleh
pendekatan WoG adalah :
• Pelayanan yang Bersifat Adminisitratif
Pelayanan publik yang menghasilkan berbagai produk dokumen resmi yang dibutuhkan warga
masyarakat. Dokumen yang dihasilkan bisa meliputi KTP, status kewarganegaraan, status usaha,
• Pelayanan Jasa
Pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang dibutuhkan warga masyarakat, seperti
pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, perhubungan, dan lainnya.
• Pelayanan Barang
Pelayanan yang menghasilkan jenis barang yang dibutuhkan warga massyarakat, seperti misalnya
jalan, perumahan, jaringan telepon, listrik, air bersih, dan seterusnya.
• Pelayanan Regulatif
Pelayanan melalui penegakan hukuman dan peraturan perundang-undangan, maupun kebijakan
publik yang mengatur sendi-sendi kehidupan masyarakat.
Tantangan Praktek WoG :
• Kapasitas SDM dan institusi
Kapasitas SDM dan institusi-institusi yang terlibat dalam WoG tidaklah sama. Perbedaan
kapasitas ini bisa menjadi kendala serius ketika pendekatan WoG, misalnya, mendorong
terjadinya merger atau akuisisi kelembagaan, di mana terjadi penggabungan SDM dengan
kualifikasi yang berbeda.
• Nilai dan budaya organisasi
Seperti halnya kapasitas SDM dan institusi, nilai dan budaya organisasi pun menjadi kendala
manakala terjadi upaya kolaborasi sampai dengan penyatuan kelembagaan
• Kepemimpinan
Kepemimpinan menjadi salah satu kunci penting dalam pelaksanaan WoG. Kepemimpinan
yang dibutuhkan adalah kepemimpinan yang mampu mengakomodasi perubahan nilai dan
budaya organisasi serta meramu SDM yang tersedia guna mencapai tujuan yang diharapkan.
B. Penerapan
Diisi dengan gagasan sendiri penerapan Nilai-nilai dasar PNS di tempat kerja peserta. (Nilai-nilai dasar tersebut agar di terapkan pada setiap tahapan).

No Identifikasi Isu Tahapan Kegiatan Sumber Isu Kondisi yang di harapkan


1 Belum menyeluruhnya Inspeksi 1. Melakukan kordinasi dengan pemimpin 1. Manajemen ASN Tempat-tempat umum dan Tempat Pengolahan
kesehatan lingkungan pada Tempat- 2. Melakukan kunjungan ke TTU dan TPM 2. Pelayanan Publik Makanan masih sedikit, karena factor jarak wilayah
tempat umum dan Tempat Pengolahan di wilayah kerja Puskesmas Leuwiliang 3. Whole of Government kerja puskesmas cukup jauh dan ketidaktahuan
Makanan di lingkungan puskesmas 3. Melakukan Edukasi kepada pengelola petugas terhadap lokasi lokasi TTU dan TPM di
leuwiliang TTU dan TPM wilayah kerja puskesmas

2 Belum optimalnya pelaksanaan klinik 1. Melakukan kordinasi dengan pemimpin 1. Manajemen ASN Masih sedikit masyarakat yang melakukan konsultasi
sanitasi di lingkungan puskesmas 2. Membuat alur pelayanan klinik sanitasi 2. Manajemen ASN mengenai permasalahan lingkungan ke klinik sanitasi
leuwiliang 3. Membuat komunikasi dan Edukasi 3. Pelayanan Publik
tentang Klinik Sanitasi 4. Pelayanan Publik
4. Melakukan sosialisasi
3 Belum optimalnya pengelolaan limbah 1. Membuat jadwal jam pengangkutan dan 1. Manajemen ASN Masih banyaknya kesalahan petugas dalam memilah
medis di puskesmas leuwiliang pengambilan limbah 2. Manajemen ASN limbah pada sumber limbah, tempat penyimpanan
2. Melakukan pencatatan neraca limbah 3. Pelayanan Publik limbah yang tidak memenuhi syarat, juga
yang masuk ke TPS setiap hari 4. Whole of Government pengangkutan yang tidak tepat waktu
3. Melakukan monitoring pada sumber
limbah/ tempat limbah awal
4. Melakukan penimbangan pada saat
pengangkutan oleh pihak ke 3

Anda mungkin juga menyukai