2.1.2.D. Inspeksi
Perlu diperhatikan bentuk, pembesaran/cekungan,
pergerakan dengan pernapasan, kondisi kulit (tebal, mengkilat,
keriput, striae, pigmentasi, gambaran vena), parut operasi dan lain
sebagainya.1
Masing-masing kelainan tersebut di atas memberi petunjuk
apayang harus diperhatikan, misalnya pembesaran perut ke depan
dengan batas yang jelas, menunjuk arah kehamilan atas tumor
(mioma uteri atau karsinoma ovarii), sedang pembesaran ke
samping (perut katak) merupakan gejala dari cairan bebas dalam
rongga perfi (lazim disebut asites, walaupun istilah ini tidak selalu
betul). (Gambar 1.2A, dan 1.2B).1
Gambar 1.2A Pembesaran perut ke samping (perut katak) pada asites atau pada
tumor ovarium dengan cairan bebas dalam rongga perut.
Gambar 1.2B Pembesaran perut pada perempuan gemuk dengan dinding perut
tebal dan kendor.
2.1.2.E. Palpasi
Sebelum pemeriksaan dilakukan, harus diyakini bahwa
kandung kemih dan rektum kosong karena kandung kemih penuh
teraba sebagai kista dan rektum penuh menl,ulitkan pemeriksaan.
Jikalau perlu, penderita disuruh berkemih/bu ang air besar terlebih
dahulu, atau dilakukan kateterisasi (ingat bahaya infeksi), atau
diberikan larutan klisma/semprit gliserinum).1
Penderita diberitahu bahwa perutnya akan diperiksa, supaya
ia tidak menegangkan Penrtnya dan bernapas biasa. Jikalau perlu,
kedua tungkai ditekuk sedikit dan perempuan disuruh bernapas
dalam.1
Perabaan perut dilakukan perlahan-lahan dengan seluruh
telapak tangan dan jari-jari. Mula-mula perut diraba sala (tanpa
ditekan) seluruhnya sebagai orientasi dengan satu atau kedua
tangan, dimulai dari atas (hipokondrium). Lalu, diperiksa dengan
tekanan ringan apakah dinding perut lemas, tegang karena
rangsangan paling nyeri. Sekaligus diperiksa pula gejala nyeri
lepas.1
Baru kemudian dilakukan palpasi lebih dalam, sebaiknya
bersamaan dengan irama pernapasan, untuk mencari kelainan-
kelainan yang tidak tampak dengan inspeksi. Ini sebaiknya dimulai
dari bagian-bagianyangtampaknya normal, yaitryangtidak
dirasakan nyeri dan yang tidak menonjol/membesar. Karena
telapak tangan dan jari-jari bagian ulna lebih peka, maka palpasi
dalam dilakukan dengan bagian ulna ini. Rasa nyeri yang Ietaknya
lebih dalam menjadi lebih jeias. Perlu diperhatikan bahwa tidak
boleh ditimbulkan perasaan nyeriyang berlebihan karena
perempuan sangat menderita, dan secara refleks menegangkan
perutnya.1
Pada pemeriksaan tumor dapat ditentukan lebih jelas
bentuknya, besarnya. konsistensinya, batas-batasnya, dan
gerakannya. Besar tumor dibandingkan dengan bendabenda yang
secara umum diketahui misalnya telur bebek, telur angsa/bola
tenis, tinju kecil, tinju besar, kepala bayi, kepala orang dewasa,
atau buah nangka. Selanjutnya apakah bata-batas tumor itu
jelas/tajam atau tidak, batas atas masuk dalam rongga panggul atau
tidak. Perlu pula diperiksa apakah tumor itu dapat digerakkan
(bebas atau terbatas) atau tidak.1
Konsistensi tumor biasanya tidak sulit untuk ditentukan,
yaitu padat kenyal, padat lunak, padat keras atau kistik. Kistik
lunak kadang-kadang sulit dibebaskan dari cairan bebas dalam
rongga pemt, temtama apabila penderita gemuk. Kadang-kadang
adabagian padat dan bagian kistik bersamaan. Permukaan tumor
ada yang rata dan yang berbenjol-benjol. Tumor padat kenyal dan
berbenjol-benjol biasanya mioma uteri, dan tumor kistik biasanya
kistoma ovari.1
Rasa nyeri pada perabaan tumor merujuk ke arah
peradangan/infeksi, generasi, putaran tangkai, dan hematoma
retrouterina akibat kehamilan ektopik terganggu.1
2.1.2.A. Perkusi.
Dengan perkusi (periksa ketok) dapat ditentukan apakah
pembesaran perut disebabkan oleh tumor (mioma uteri atau
kistoma ovari), ataukah oleh cairan bebas dalam perut.1
Pada tumor, ketokan perut pekak terdapat padabagianyang
paling menoniol ke depan apablla tidur terlentang; dan apablla
tumornya tidak terlampau besar, maka terdengar suara timpani di
sisi perut, kanan dan kiri karcna usus terdorong ke samping.
Daerah pekak itu tidak akan berpindah tempat apabila penderita
dibaringkan di sisi kanan atau kiri.1
Lain halnya perkusi pada cairan bebas. Cairan mengumpul
di bagian yang paling rendah, yaitu di dasar dan di samping,
sedang usus-usus mengambang di atasnya. Apabila penderita
berbaring terlentang, maka suara timpani di bagian atas perut
melengkung ke ventral, dan sisi kanan dan kiri pekak (pekak sisi).
Keadaan ini berubah apabia penderita disuruh berbaring miring
misalnya berbaring pada daerah kanan. Cairan berpindah dalam
mengisi bagian kanan dan bagian ventral. Jadi, daerah timpani
berpindah juga: timpani di perut kiri (kiri menjadi atas karena usus-
usus mengambang) dan pekak di perut kanan dan depan (paling
rendah diisi oleh cairan). Selain itu, terdapat pula gejala undulasi.1
Tumor yang disertai cairan bebas menunjuk ke arah
keganasan. Pada tuberkulosis peritonei dapat ditemukan daerah-
daerah timpani dan pekak itu berdampingan, seperti gambaran
papan catur, sebagai akibat perlekatan usus dan omentum.1
Selain hal tersebut di atas, periksa ketok penting pula dalam
diagnostik ileus dan keadaanlain apabila usus mengembung dan
terisi banyak udara (meteorisme).1
2.1.2.F. Auskultasi
Periksa dengar (auskultasi) sangat penting pada tumor perut
yang besar untuk menyingkirkan kemungkinan kehamilan. Detak
jantung dan gerakan janin terdengar pada kehamilan yang cukup
tua, sedang bising uterus dapat terdengar pada mioma uteri yang
besar.1
Pemeriksaan bising usus penting pula dalam diagnostik
peritonitis dan ileus, baik ileus paralitikus (tidak/hampir tidak
terdengar bising usus) maupun ileus obstruktivus (hiperperistaltik
dan bising usus berlebihan). Kembalinya aktivitas usus ke batas-
batas normal sangat penting dalam masa pascaoperasi dan
merupakan petunjuk yang baik.1