Anda di halaman 1dari 3

Infeksi human immunodeficiency virus

HIV-1 dan HIV-2 adalah anggota Lentivirus dari keluarga retrovirus. Virus menginfeksi
limfosit T helper CD4+, menyebabkan menurunnya jumlah sel CD4+ dengan gangguan
imunitas mediator sel. Akhirnya , sistem imun secara klinis menurun dan pada pasien
berkembang infeksi, komplikasi neurologis dan neoplastik yang khas pada acquired
immunodeficiency syndrome (AIDS).

HIV-2 memiliki 45% sekuens yang humolog dengan HIV-1, dan terutama ditemukan di Afrika
Barat. Secara in vitro jenis ini tidak terlalu patogen, dan tingkat penularannya tampak lebih
rendah.

Virus menural melalui hubungan seksual (homo dan heteroseksual) atau melalui darah
(penyalahgunaan obat intra vena atau transfusi darah atau produk darah). Darah transfusi
harus menjalani skrining rutin. Sekitar 20% anak yang lahir dari ibu HIV- positif terinfeksi,
sebagian melalui air susu ibu.

Gambaran Klinis
Setengah kasus berkembang dengan gejala demam disertai malaise, nyeri kepala
,faringitis,limfadenopati, dan ruam makulopapular2-4 minggu setelah infeksi. Tes antibodi
untuk HIV positif dalam 2-6 minggu setelah gejala ini. Pasien dengan bebas gejala serius
selama bertahun tahun. Kemudian bisa berkembang gejala malaise, demam,penurunan
berat badan disertai tanda tanda imunodefisiensi ringan ( misalnya candida oral, herpez
zoster kutaneus, atau herpez simpleks) atau disfungsi imun ( trombositopenia imun, alergi
obat). Bisa terjadi limfadenopati generalisata.

Berkembangnya AIDS di inggris di tandai oleh berkembangnya salah satu penyakit yang
menandai AIDS. Di AS jum;ah CD3< 200/mm merupakan tanda diagnostik AIDS. Tingkat
progresi menjadi AIDS sangat beragam mempertahankan jumlah CD4 yang normal dan
kadar RNA virus yang rendah dalam plasma menandai progesi yang lebih lambat.

Infeksi oportunistik

Keadaan ini tetap merupakan komplikasi inveksi HIV yang paling sering ditemukan.

Candidiasis

Infeksi candida albicans oral sering , biasanya dengan keluhan plak putih yang khas atau
eritema mukosa atau kandidiasis . pengobatan topikal (tablet nistatin atau amfoterisin)
mungkin efektif , tetapi kandidiasis esofagus atau genital adalah indikasi terapi sistematik
dengan flukonazol.

Pneumonia pneumocystis carinii

Masyarakat umun sering terpanjan, tetapi secara klinis penyakit hanya timbul pada
imunodefisiensi berat. Sampai 85% pasien AIDS mengalami pneumonia pneumocystis
carinii (PCP), 60% saat datang kerumah sakit. Batuk dan dispnes progresif disertai demam ,
sianosis, takikardia, takipnea, dan bingung. Auskultasi dada nisa terdengar normal.
Rontgen toraks normal pada awal penyakit, tetapi kemudian berkembang banyangan
interstisial difus yang meluas. Dua puluh persen kasus memiliki gambaran konsolidasi
lobaris atipik, bayangan zona atas, atau limfadenopati hilar. Pneumotoraks diketahui
merupakan komplikasinya. Pasien biasanya mengalami hipoksia.

Infeksi mikrobakteri

Infeksi Mycobacterium tuberculosisbisa terjadi akibat reaktivasi infeksi HIV. Keluhan paru
mungkin berupa kavitasi yang khas di aspeks dan fibrosis, atau infiltrat paru yang lebih
umum. Tuberkulosis ekstraparu (kelenjar getah bening, tulang , sumsum tulang, saluran
genitourinarius, hati, limfa, kulit, peritoneum, sistem saraf pusat) terjadi pada 50% pasien.
Digunakan regimen pengobatan standar (misalnya isoniazid disertai piridoksin, rifampsin,
pirazinamid, dan etambutol,) walaupun durasinya biasanya lebih lama . tuberkulosis yang
resisten terhadap obat multipel khususnya merupakan masalah di AS. Infeksi ini
menyebabkan demam, keringat malam, penurunan berat badan, nyeri perut dan diare dan
berhubungan dengan kemampuan bertahan hidup yang berkurang.

Sitomegalovirus

Retinitis sitomegalovirus (CMV) terjadi pada 10% pasien AIDS, biasanya timbul dengan
keluhan hilangnya penglihatan uniteral. Lesi asimtomatik bisa ditemukan pada funs=duskopi
sebagai area nekrosis seperti benang halus berwarna putih dan pendarahan. Bila tidak
diobati bisa berlanjut menjadi ke butaan bilateral. Pengobatan awal adalah dengan
gansiklovir intravena ditruskan walaupun akhirnya terjadi progesi.

Infeksi kriptokokus

Cryptococcus neoformans adalah ragi berkapsul, banyak terdapat pada kotoran burung.
Infeksi terjadi melalui inhalasi. Meningitis adalah manifestasi tersering pada AIDS, walaupun
timbul juga pneomonia dan sepsis kulit.

Keluhan utama dari menighitis kriptokokus biasanya nonspesifik, disertai demam yang
berlangsung lama, nyeri kepala, malaise, mual, dan muntah. Pengobatannya dengan
amfoterisin intravena disusul flukonazol per oral,dilanjutkan sebagai terapi rumatan seumur
hidup.

Toxoplasma

Infeksi primer protozoa toxoplasma gondii biasanya didapat dimasa anak anak akibat makan
feses kucing yang terinfeksi atau daging yang tidak matang. Terjadi penyakit yang mirip
mononukleosis infeksiosa disertai menetapnya kista toxoplasma dalam sistem saraf pusat
dan ditempat lain. Penularan vertikal dari ibu ke anak juga terjadi dan menyebabkan
kelainan janin, termasuk kelainan sistem saraf pusat.
Daftar pustaka :

Lecture Notes Kedokteran Klinis edisi keenam David rubenstein, Dvid wayne, John
Bradley Hal 385-388

Anda mungkin juga menyukai