Disusun Oleh
Kelompok 3
Anggota :
1. Adiesty Adelelia (P05140320001)
2. Marissa Dwi Saputri (P05140320024)
3. Novaria Devi Ervianti (P05140320029)
4. Reri Purwitasari (P05140320036)
5. Tania Aprilia (P05140320040)
6. Yulisa Adelia Permatasary (P05140320046)
Dosen Pengampu
Epti Yorita, SST. MPH
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keterampilan
Dasar Praktik Kebidanan dengan judul “Konsep Dasar Pemeriksaan Fisik Dan Konsep Dasar
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital”.
Tim penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam
kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Tim penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh
dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai
dengan baik dan oleh karenanya, tim penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka
menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
Terima kasih disampaikan kepada dosen yang telah membimbing dan memberikan
materi demi lancarnya tugas ini. Demikianlah tugas ini disusun semoga bermanfaat.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER................................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................................................1
C. Tujuan .................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Pemeriksaan Fisik .......................................................................................2
B. Konsep Dasar Pemeriksaan Tanda-TandaVital ..................................................................7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .........................................................................................................................16
B. Saran……………………………………………………………………………………….17
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis adalah sebuah proses dari seorang ahli medis
dalam memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit. Hasil pemeriksaan
akan dicatat dalam rekam medis. Rekam medis dan pemeriksaan fisik akan membantu dalam
penegakkan diagnosis dan perencanaan perawatan pasien.
Biasanya, pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis, mulai dari bagian kepala dan
berakhir pada anggota gerak. Setelah pemeriksaan organ utama diperiksa dengan inspeksi,
palpasi, perkusi, dan auskultasi, beberapa tes khusus mungkin diperlukan seperti test
neurologi.
Dengan petunjuk yang didapat selama pemeriksaan riwayat dan fisik, ahli medis dapat
menyususn sebuah diagnosis diferensial, yakni sebuah daftar penyebab yang mungkin
menyebabkan gejala tersebut. Beberapa tes akan dilakukan untuk meyakinkan penyebab
tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pemeriksaan fisik ?
2. Apa saja teknik atau metode yang dilakukan dalam pemeriksaan fisik?
3. Apa saja yang termasuk tanda-tanda vital dan bagaimana pemeriksaannya?
4. Apa yang dimaksud dengan head to toe?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang disebut dengan pemeriksaan fisik.
2. Untuk mengetahui apa saja teknik atau metode dalam pemeriksaan fisik.
3. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk tanda-tanda vital dan bagaimana cara pemeriksaan
tanda-tanda vital.
4. Untuk mengetahui apa itu pemeriksaan head to toe dan bagaimana pemeriksaan head to toe.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Pemeriksaan Fisik
1. Pengertian
Pemeriksaan fisik berasal dari kata “Physical Examination” yang artinya memeriksa tubuh.
Jadi pemeriksaan fisik adalah memeriksa tubuh dengan atau tanpa alat untuk tujuan
mendapatkan informasi atau data yang menggambarkan kondisi klien yang sesungguhnya.
Adapun definisi Pemeriksaan Fisik menrut para ahli diantaranya adalah :
a. Pemeriksaan fisik merupakan peninjauan dari ujung rambut sampai ujung kaki pada setiap
system tubuh yang memberikan informasi objektif tentang klien dan memungkinkan perawat
untuk mebuat penilaian klinis. Keakuratan pemeriksaan fisik mempengaruhi pemilihan terapi
yang diterima klien dan penetuan respon terhadap terapi tersebut. ( Potter dan Perry, 2005 ).
b. Pemeriksaan fisik dalah pemeriksaan tubuh klien secara keseluruhan atau hanya bagian
tertentu yang dianggap perlu, untuk memperoleh data yang sistematif dan komprehensif,
memastikan/membuktikan hasil anamnesa, menentukan masalah dan merencanakan tindakan
keperawatan yang tepat bagi klien. ( Dewi Sartika, 2010 ).
c. Pemeriksan fisik adalah pemeriksaan tubuh untuk menentukan adanya kelainan-kelainan dari
suatu sistim atau suatu organ tubuh dengan cara melihat (inspeksi), meraba (palpasi),
mengetuk (perkusi) dan mendengarkan (auskultasi). ( Raylene M Rospond,2009; Terj D.
Lyrawati,2009 ).
2. Tujuan dan Manfaat dari Pemeriksaan Fisik
a. Tujuan Pemeriksaan Fisik
Secara umum, pemeriksaan fisik yang dilakukan bertujuan:
1) Untuk mengumpulkan data dasar tentang kesehatan klien.
2) Untuk menambah, mengkonfirmasi, atau menyangkal data yang diperoleh dalam riwayat
keperawatan.
3) Untuk mengkonfirmasi dan mengidentifikasi diagnosa keperawatan.
4) Untuk membuat penilaian klinis tentang perubahan status kesehatan klien dan
penatalaksanaan.
5) Untuk mengevaluasi hasil fisiologis dari asuhan.
b) Irama
Secara normal irama adalah interval reguler yang terjadi antara setipa denyut nadi atau
jantung. Interval yang disela oleh denyut di awal dan di akhiratau tidak ada denyut
menandakan irama yang tidak normal atau disritmia
c) Kekuatan
Kekuatan nadi menunjukkan volume darah yang diejeksikan ke dinding arteri pada setiap
kontraksi jantung dankondisi sistem pembuluuh darah arterial yang mengarah nadi dan
digambarkan dengan kuat, lemah, berurutan atau bersamaan
d) Kesamaan
Nadi kedua tempat dari sistem pembuluh darah perifer harus dikaji. Semua nadi simetris
dapat dikaji secara simultan kecuali nadi karotid karena tekanan yang besar dapat menyumbat
pasokan darah ke otak
c. Pernapasan
Pernafasan adalah mekanisme tubuh menggunakan pertukaran udara antara atmosfir dengan
darah serta darah dengan sel.
Mekanisme pernafasan meliputi:
1) Ventilasi yaitu pergerakan udara masuk ke luar paru
2) Difusi yaitu pertukaran O2 & CO2 antara alveoli & sel darah merah
3) Perfusi yaitu distribusi oleh sel drh merah ke dan dari kapiler darah
Faktor yang mempengaruhi pernafasan:
1) Olahraga meningkatkan frekuensi dan kedalamanuntuk memenuhi kebutuhan tubuh untuk
menambah oksigen
2) Nyeri akut dan kecemasan meningkatkan frekuensi dan kedalaman akibat stimulasi saraf
simpatik.
3) Anemia
Penurunan kadar hemoglobin menurunkan jumlah pembawa O2 dalam daragh.. individu
bernapas dengan lebih cepat untuk meningkatkan penghantaran O2.
4) Posisi tubuh
postur tubuh yang lurus dan tegak meningkatkan ekspansi paru. Posisi yang bungkuk dan
telungkup mengganggu pergerakan ventilasi.
5) Medikasi ( analgetik narkotik dan sedatif meningkatkan RR)
6) Cedera batang otak mengganggu pusat pernapasan dan menghambat frekuensi dan irama
pernapasan
Mekanisme pernapasan
1) Inhalasi
Normalnya terjadi proses berikut; diafragma berkontraksi (mengempis), tulang iga bergerak
ke atas dan keluar, dan sternum bergerak keluar sehingga memperbesar ukuran toraks dan
memungkinkan pengembangan paru
2) Ekshalasi
Selama ekshalasi, diafragma relaksasi, tulang iga bergerak ke bawah dan ke dalam, dan
strenum bergerak ke dalam sehingga memperkecil ukuran toraks saat paru-paru terkompresi.
Normalnya proses bernapas terjadi secara normal dan tanpa usaha. Proses inspirasi pada
orang dewasa normal berlangsung selama 1-1,5 detik dan proses ekspirasi berlangsung
selama 2-3 detik.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pengkajian pernafasan:
1) Frekuensi pernafasan
Perawat mengobservasi inspirasi dan ekspirasi penuh pada saat menghitung frekuensi
ventilasi dan pernapasan. Frekuensi pernapasan normal turun sepanjang hidup.
2) Kedalaman pernafasan
Kedalaman dikaji dengan mengobservasi derajat peyimpangan atau gerakan dinding dada.
Perawat menggambarkan gerakan ventilator sebagai dalam, normal dan dangkal. Pernapasan
yang dalam melibatkan ekspansi penuh paru dengan ekshalasi penuh.
3) Irama pernafasan
Dengan bernapas normal interval reguler terjadi setelah setiap siklus pernapasan. Bayi
cenderung untuk kurang teratur dalam bernapas. Anak-anak kecil mungkin beranpas secara
lambat selama beberapa detik dan kemudian tiba-tiba bernapas secara cepat. Irama
pernapasan teratur dan tidak teratur.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konsep Dasar Pemeriksaan Fisik
Pengertian Pemeriksaan fisik berasal dari kata “Physical Examination” yang artinya
memeriksa tubuh. Jadi pemeriksaan fisik adalah memeriksa tubuh dengan atau tanpa alat
untuk tujuan mendapatkan informasi atau data yang menggambarkan kondisi klien yang
sesungguhnya.
Inspeksi adalah pemeriksaan dengan menggunakan indera penglihatan, pendengaran dan
penciuman. Inspeksi umum dilakukan saat pertama kali bertemu pasien. Suatu gambaran atau
kesan umum mengenai keadaan kesehatan yang di bentuk. Pemeriksaan kemudian maju ke
suatu inspeksi local yang berfokus pada suatu system tunggal atau bagian dan biasanya
mengguankan alat khusus seperto optalomoskop, otoskop, speculum dan lain-lain. (Laura
A.Talbot dan Mary Meyers, 1997) Inspeksi adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara
melihat bagian tubuh yang diperiksa melalui pengamatan (mata atau kaca pembesar). (Dewi
Sartika, 2010).
Pemeriksaan Fisik Head-To-Toe
Pemeriksaan fisik merupakan proses pemeriksaan tubuh pasien untuk menentukan ada atau
tidaknya masalah fisik. Tujuan pemeriksaan fisik adalah untuk mendapatkan informasi valid
tentang kesehatan pasien.
Pemeriksa harus dapat mengidentifikasi, menganalisis dan menyusun informasi yang
terkumpul menjadi suatu penilaian komprehensif. Terdapat empat prinsip kardinal
pemeriksaan fisik meliputi : melihat (inspeksi), meraba (palpasi), mengetuk (perkusi) dan
mendengarkan (auskultasi).
Pernafasan adalah mekanisme tubuh menggunakan pertukaran udara antara atmosfir dengan
darah serta darah dengan sel.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/presentation/333082347/Konsep-Dasar-Pemeriksaan fisik
https://123dok.com/document/nzwo5rly-makalah-pemeriksaan-fisik.html
https://id.scribd.com/doc/312976123/MAKALAH-Tanda-Vital-Revisi
https://seputarkuliahkesehatan.blogspot.com/2018/07/makalah-pemeriksaan-tanda-tanda-
vital.html?m=1