Anda di halaman 1dari 8

MATERI KULIAH PENDIDIKAN DAN KEWARGANEGARAAN

INTEGRASI NASIONAL

Oleh :
Dennizer Sakti Tangdileluk
(NIM G031211063)

Prodi :
Ilmu dan Teknologi Pangan

UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
DAFTAR ISI
BAB 1
PEMBAHASAN
1.1 Definisi Integrasi Nasional…..................................................................2
1.2 Jenis-Jenis Integrasi Nasional…………………………………………..…2-4
1.3 Aspek-Aspek Integrasi Nasional…………………………………………..4-5
1.4 Integrasi vs Disintegrasi……………………………………………………..5
1.5 Model-Model Integrasi………………………………………………………5
1.6 Tahapan-Tahapan dalam Penumbuhan Kesadaran Berbangsa…………....5-6
1.7 Urgensi Integrasi Nasional…………………………………………………..6
1.8 Dinamika & Tantangan Integrasi Nasional………………………………….6
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………...7

1
BAB 1
PEMBAHASAN

1.1 Definisi Integrasi Nasional


Integrasi Nasional berasal dari dua kata, yakni Integrasi dan Nasional.
Integrasi ini berasal dari Bahasa Inggris (integrate) yang memiliki arti
menyatupadukan, mempersatukan atau menggabungkan.
a. Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Integrasi memiliki arti pembauran sehingga menjadi satu kesatuan yang
bulat dan utuh.
b. Secara Politis.
Integrasi Nasional secara politis ini memiliki arti bahwa penyatuan
berbagai kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional
yang membentuk suatu identitas nasional.
c. Secara Antropologi
Integrasi Nasional secara antropologis ini berarti bahwa proses
penyesuaian diantara unsurunsur kebudayaan yang berbeda sehingga
mencapai suatu kesatuan fungsi di dalam kehidupan masyarakat.

Sehingga secara garis besar Integrasi nasional adalah usaha dan proses
mempersatukan perbedaan perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga
terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional. Seperti yang kita
ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari
kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak
positif bagi bangsa karena kita bias memanfaatkan kekayaan alam Indonesia
secara bijak atau mengelola budaya budaya yang melimpah untuk
kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini
juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru.

1.2 Jenis-Jenis Integrasi Nasional


Di dalam Integrasi Nasional terdapat beberapa jenis-jenis yang mencakup
yaitu sebagai berikut :
1. Integrasi Bangsa
Integrasi Bangsa sendiri menunjuk pada proses penyatuan berbagai
kelompok budaya dan social dalam satu kesatuan wilayah dan dalam suatu
pembentukan identitas nasional. Salah satu cara dalam melakukan
integrasi bangsa adalah Bahasa Nasionalis, karena Bahasa Nasionalis bisa
menyatukan Bahasa-Bahasa daerah yang berbeda ini.
2. Integrasi Wilayah
Integrasi wilayah menunjuk pada masalah pembentukan wewenang
kekuasaan nasional pusat di atas unit-unit social yang lebih kecil yang
beranggotakan kelompok-kelompok sosial budaya masyarakat tertentu.
NKRI merupakan negara kepulauan dengan wilayah 80% merupakan
perairan dan memliki kurang lebih 18.000 pulau, sehingga ada masalah
aksesibilitas. Tetapi masalah tersebut dapat diatasi dengan poros maritim
dunia.
3. Integrasi Nilai
Integrasi Nilai menunjuk pada adanya consensus terhadap nilai yang
minimum yang diperlukan dalam memelihara tertib sosial. Terdapat
banyak nilai-nilai kearifan lokal yang ada dimasyarakat Indonesia, tetapi
nilai-nilai kearifan tersebut semakin lama semakin hilang karena generasi-
generasi yang terus berubah ada generasi tua, ada generasi muda, dls.
Tentu dengan adanya generasi-generasi tersebut cara pemaham mereka
tentang nilai-nilai kearifan itu berbeda-beda. Dengan adanya perbedaan
antar pemaham tersebut tentu saja dapat menimbulkan masalah, sehingga
perlu adanya penilaian akan baik benar atau salah suatu tindakan dengan
menggunakan standar-standar integrasi nilai.
4. Integrasi Elit-Massa
Integrasi Elit Massa menunjuk pada masalah penghubungan antara
pemerintah dengan yang diperintah. Mendekatkan perbedaan-perbedaan
mengenai aspirasi dan nilai pada kelompok elit dan massa.
5. Integrasi Tingkah Laku (Perilaku Integratif).
Integrasi Tingkah Laku menunjuk pada penciptaan tingkah laku yang
terintegrasi dan yang diterima demi mencapai tujuan bersama. Cara
menggerakan perilaku adalah dengan norma, karena norma sendiri yang

3
mengarahkan ke standar operasional prosedur dalam instansi-instansi kerja
dan juga dalam berprilaku dengan masyarakat. Jika norma tidak di taati
maka perilaku masyarakat menjadi berbeda-beda dan akan menimbulkan
masalah.

1.3 Aspek-Aspek Integrasi Nasional


Dalam Realitas Nasional, Integrasi Nasional dapat dilihat dari tiga aspek
yakni :
1. Aspek Politik
Dalam Aspek Politik tentu saja dapat dilihat dari dua dimensi yaitu
dimensi vertikal dan dimensi horizontal. Dimensi vertikal itu seperti elit
massa yaitu dimana rakyat dengan pemimpinnya bisa saling bahu-
membahu sehingga menimbulkan trust/kepercayaan dan juga
menimbulkan tanggung jawab dari pemimpin itu untuk akuntabilitasnya,
transparasinya ada didalam menjalankan fungsi-fungsi dan
kewenangannya. Kemudian dimensi horizontal yaitu tentu antara rakyat
dengan rakyat, antara suku bangsa, antara umat beragama, antara
golongan masyarakat. Ini perlu di jaga karena kalau sampai terjadi
konflik itu sangat berbahaya karena dapat menimbulkan diintegrasi, dan
juga sama bahaya nya kalau rakyat meninggalkan pemimpinnya/tidak
mensupport pemimpinnya sehingga program-program pemimpinnya
tidak bisa jalan.

2. Aspek Ekonomi
Dalam aspek ekonomi berpedoman pada pasal 33 UUD, dimana tidak
boleh wilayah tertentu saja yang dibangun tentu ini membuat hanya
kelompok tertentu saja yang sejahtera sehingga ini tidak sesuai dengan
sila ke lima pancasila yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,
bahwa seluruh wilayah Indonesia ini harus dibangun dengan prinsip
equal/persamaan walaupun tentu disitu ada prioritas. Norma-norma
aturan prosedur itu dibuat bersama dan ada keterpaduan didalamnya
sehingga bisa mewujudkan demokrasi ekonomi.

3. Aspek Sosial Budaya


Dalam aspek sosial budaya yaitu bagaimana cara menintegrasikan
kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat. Suku yang berbeda,
agama yang berbeda, dan generasi yang berbeda, ini yang paling rawan
karena disaat ada benturan agama atau ada benturan suku itu bisa sangat
dalam akibatnya.

1.4 Integrasi vs Disintegrasi


Secara umum integrasi itu memuat persatuan, kesatuan, kesepakatan,
consensus, dst. Tetapi kalau mengenai disintegrasi itu memuat isyarat
perpecahan, konflik, pertentangan dst. Contoh disintegrasi bangsa adalah
kesenjangan ekonomi yang berawal dari adanya kebijakan yang
timpang/tidak adil, ketidakadilan itu menjadi awal dari lahirnya sebuah
disintegrasi.

1.5 Model-Model Integrasi


Model integrasi yang berlangsung di Indonesia Adalah
 Model Integrasi Imperium Majapahit.
Dalam model integrasi imperium majapahit terdapat sumpah palapa yang
dimana gajah mada yang mempersatukan nusantara.
 Model Integrasi Kolonial.
Dalam model integrasi kolonial terdapat tekanan-tekanan dan hukuman-
hukaman bagi yang melanggar, menjadikan elit daerah sebagai alat dari
kolonial.
 Model Integrasi Nasional Indonesia.
Dalam model integrasi nasional Indonesia ini diharapkan bagaimana lahir
kesadaran untuk bersama, jadi bersama bukan karena takut, bukan karena
dikalahkan, tetapi karena ada keinginan untuk membangun sebuah hal
yang lebih baik berada pada wadah yang sama. Sehingga tentu ada
konsekuensi hak dan kewajiban.

1.6 Tahapan-Tahapan dalam Penumbuhan Kesadaran Berbangsa


Kenapa banyak lahir gerekan-gerekan yang menentang Indonesia, seperti ;
gerekan aceh merdeka atau gerakan-gerekan separatis lainnya. Karena
mereka melihat ketidakadilan disitu bahwa mereka merasa seperti terjajah di

5
negeri sendiri. Nah ini yang harus dihindari, sehingga kita perlu di satu
wadahkan dalam penumbuhan kesadaran berbangsa dilalui dengan tahapan-
tahapan sebagai berikut :
1)Masa Perintis
2)Masa Penegas
3)Masa Percobaan
4)Masa Pendobrak

1.7 Urgensi Integrasi Nasional


Integrasi Bangsa diperlukan guna membangkitkan kesadaran akan identitas
bersama, menguatkan identitas nasional, dan membangun persatuan bangsa.

1.8 Dinamika & Tantangan Integrasi Nasional


Berikut dinamika Integrasi Nasional :
 Sejak bangsa kita bernegara Tahun 1945, upaya membangun integrasi
secara terus-menerus dilakukan.
 Dinamika Integrasi sejalan dengan Tantagan Zaman.
 Dinamika itu bisa ita contohkan peristiwa integrasi berdasar 5 (lima) jenis
integrasi.
Berikut Tantangan dalam Membangun Integrasi
 Dalam upaya mewujudkan Integrasi Nasional Iindonesia, tantangan yang
dihadapi dating dari Dimensi Horizontal dan Vertikal.
 Masalah yang berkenaan dengan dimensi vertikal lebih sering muncul ke
permukaan setelah berbaur dengan dimensi horizontal, sehingga hal ini
memberikan kesan bahwa dalam kasus Indonesia dimensi horizontal
lebih menonjol daripada dimensi vartikalnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://sikola.unhas.ac.id/main/lp/lp_controller.php?cidReq=18Y01111102&id_ses
sion=18493&gidReq=0&gradebook=0&origin=&action=view&lp_id=1632#
https://www.youtube.com/watch?v=oXtHDrgbOuA&t=203s

Anda mungkin juga menyukai