Skripsi Murniati Baru
Skripsi Murniati Baru
PENDAHULUAN
1
seperti menggunting kertas dengan hasil guntingan yang lurus, menggambar
gambar sederhana dan mewarnai, membentuk berbagai bentuk dengan
plastisin/playdought/tanah liat, menjahit, mengayam kertas, serta menajamkan
pensil dengan rautan pensil. Namun, tidak semua anak memiliki kematangan
untuk menguasai kemampuan ini pada tahap yang sama (Sujiono dkk,
(2007).
Terkait Kurikulum Berbasis Kompetensi (2010) menyatakan
bahwasannya ada aspek-aspek pengembangan untuk anak usia dini.
Perkembangan aspek-aspek itu meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial
emosional dan kemandirian, bahasa, kognitif, dan fisik motorik. Pada
kemampuan dasar fisik motorik salah satu motorik halus, indikator di
dalamnya ditegaskan bahwa anak dapat membuat berbagai bentuk dengan
menggunakan tanah liat/plastisin. Motorik halus adalah dasar setiap individu
untuk mencapai kematangan dalam aspek perkembangan lainnya. Oleh karena
itu, perkembangan motorik halus pada anak usia dini dapat dijadikan indikator
yang sangat berguna bagi para pendidik.
Terkait dengan tujuan kurikulum TK tahun (2010) pada bidang
pengembangan fisik motorik, sub pokok bahasan kemampuan motorik halus
yaitu agar kemampuan motorik halus anak terangsang dan berkembang
secara optimal dengan menggunakan plastisin yaitu bertujuan agar anak dapat
mengembangkan kemampuan motorik halus dan keterampilan koordinasi mata
tangan mewakili bagian yang penting dan integral perkembangan motorik
secara total dan secara jelas mencerminkan perkembangan kapasitas sistem
saraf pusat untuk mengangkat dan memperoses input visual dan
menterjemahkan input tersebut kedalam bentuk keterampilan.
Berdasarkan studi pendahuluan yang ditemui peneliti di TK Karya
Cerdik, dari 17 orang anak, terdapat 9 orang anak atau 53% yang mengalami
keterlambatan perkembangan kemampuan motorik halus dan 8 orang atau
47% yang sudah menunjukkan keterampulan motorik halus sesuai harapan.
Adapun permasalahannya di karenakan kurangnya latihan motorik halus
secara rutin dan berkelanjutan, serta belum tepatnya teknik yang digunakan
2
guru dalam mengembangkan kemampuan motorik halus anak. Keterlambatan
perkembangan motorik halus anak dapat ditemui dan dilihat ketika anak
sedang menulis atau memegang alat tulis. Anak belum trampil dalam menulis
bahkan terlihat kaku ketika sedang memegang krayon bahkan ada anak
tangannya terlihat gemetaran ketika sedang memegang krayon untuk
mewarnai. Ini menunjukkan kurangnya keterampilan anak dalam hal
mewarnai, kurang optimalnya kemampuan menggerakkan jari jemari dan
pergelangan tangan dalam kegiatan mewarnai dan kurangnya persiapan
sarana dan alat yang bervariasi dalam kegiatan mewarnai, dengan gejala-
gejala yang ada ini akan berpengaruh terhadap prestasi belajar anak.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka peneliti mengangkat judul
“Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Mewarnai
Pada Anak Usia 5-6 Tahun di TK Karya Cerdik Kecamatan Pekaitan
Kabupaten Rokan Hilir.”
B. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari masalah yang telah diuraikan diatas, maka rumusan
masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Apakah kemampuan motorik halus dapat ditingkatkan melalui kegiatan
mewarnai pada anak usia 5-6 tahun di TK Karya Cerdik Kecamatan
Pekaitan Kabupaten Rokan Hilir?
2. Bagaimanakah penerapan kegiatan mewarnai dalam meningkatkan motorik
halus pada anak usia 5-6 tahun di TK Karya Cerdik Kecamatan Pekaitan
Kabupaten Rokan Hilir?
3. Seberapa besarkah peningkatan kemampuan motorik halus melalui kegiatan
mewarnai pada anak usia 5-6 tahun di TK Karya Cerdik Rokan Baru
Kecamatan Pekaitan Kabupaten Rokan Hilir?
3
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan motorik halus melalui kegiatan
mewarnai pada anak usia 5-6 tahun di TK Karya Cerdik Kecamatan
Pekaitan Kabupaten Rokan Hilir.
2. Untuk mengetahui penerapan kegiatan mewarnai dalam meningkatkan
motorik halus pada anak usia 5-6 tahun di TK Karya Cerdik Kecamatan
Pekaitan Kabupaten Rokan Hilir
3. Untuk mengetahui besarnya peningkatan kemampuan motorik halus melalui
kegiatan mewarnai pada anak usia 5-6 tahun di TK Karya Cerdik Rokan
Baru Kecamatan Pekaitan Kabupaten Rokan Hilir
D. Manfaat Penelitian
Setelah penelitian dilakukan diharapkan dapat bermanfaat antara lain :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai pengetahuan dan
pembelajaran dalam meningkatan kemampuan motorik halus pada anak
usia 5-6 tahun di TK Karya Cerdik Kecamatan Pekaitan Kabupaten Rokan
Hilir Melalui kegiatan mewarnai
2 Manfaat Praktis
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :
a. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan
motorik halus di sekolah agar kinerja guru-guru disekolah tersebut
dapat lebih baik.
b. Bagi Guru
Penelitian ini memberikan ide bagi para pendidik untuk membuat
kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan motorik halus
pada anak usia 5-6 tahun di TK Karya Cerdik Kecamatan Pekaitan
Kabupaten Rokan Hilir.
4
c. Orang tua
Penelitian ini dapat I bn \menambah pengetahuan bagi orang tua dan
masyarakat betapa pentingnya kegiatan mewarnai bagi anak agar
kemampuan motorik halus pada anak semakin meningkat.
d. Bagi Peneliti.
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai batu loncatan untuk memikirkan
kegiatan-kegiatan lain yang dapat meningkatkan kemampuan motorik
halus serta daya imajinasi pada anak dimasa yang akan datang.
E. Definisi Operasional
1. Kemampuan Motorik halus anak adalah kemampuan yang membutuhkan
gerakan keterampilan otot-otot kecil pada tubuh seperti keterampilan
menggunakan jari jemari tangan, menggerakkan pergelangan tangan agar
lentur serta koordinasi mata tangan yang baik. Contoh kegiatan
motorik halus salah satunya adalah mewarnai (memberikan warna pada
gambar yang tersedia).
2. Kegiatan mewarnai merupakan kegiatan meletakkan warna pada bidang
gambar atau kertas kosong menggunakan berbagai media seperti pelepah
pisang, pelepah daun pepaya, cotton bud (pewarna makanan dengan warna
merah, biru, kuning dan hijau, tempat untuk meletakkan pewarna makanan
yang sudah dicampur dengan air). Adapun teknik mewarnai dengan
menggunakan media tersebut antara lain :
5
BAB II
KAJIAN TEORETIS
6
Motorik halus adalah kemampuan melibatkan penggunaan tangan jari-
jari secara tepat seperti dalam kegiatan menulis, melipat kertas, menggunting,
menggambar dan melukis (Samsiah, 2009). Motorik halus adalah
kemampuan yang menyatu antara otot halus dan panca indera Depdiknas
(2003). “Kemampuan yang menyatu antara mata lalu dirangsang
melalui otak da n akhirnya otak menyuruh otot-otot halus menggerakkan
jari-jari tangan itu untuk melakukannya”. Sedangkan menurut Maryatin
(2010), “Motorik halus adalah: Kemampuan anak mengembangkan
koordinasi mata & jari tangan dalam kegiatan menulis atau menggambar.
Saraf motorik halus ini dapat dilatih dan dikembangkan melalui
kegiatan dan rangsangan yang kontinu secara rutin. Seperti, bermain
puzzle, menyusun balok, memasukan benda ke dalam lubang sesuai
bentuknya, membuat garis, melipat kertas, menggunting, mewarnai,
menjiplak, meronce, dan melukis.
Menurut pendapat Sujiono (2008) motorik halus adalah gerakan yang
melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot- otot
kecil, seperti keterampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan
pergelangan tangan yang tepat. Dewi (2005) berpendapat bahwa motorik
halus merupakan keterampilan yang menggunakan jari jemari, tangan dan
gerakan pergelangan tangan dengan tepat. Pendapat tersebut sesuai dengan
yang diungkapkan Sumantri (2005) bahwa motorik halus merupakan
pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-otot kecil seperti jari-
jemari dan tangan yang sering membutuhkan kecermatan dan koordinasi
mata tangan.
Susanto (2011) berpendapat bahwa motorik halus adalah gerakan
halus yang melibatkan bagian-bagian tertentu yang dilakukan oleh otot-otot
kecil saja, karena tidak memerlukan tenaga namun memerlukan koordinasi
yang cermat. Menurut pendapat Suyanto (2005) perkembangan motorik halus
meliputi perkembangan otot halus dan fungsinya, otot ini berfungsi untuk
melakukan gerakan-gerakan bagian-bagian tubuh yang lebih spesifik.
7
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
motorik halus merupakan kemampuan yang membutuhkan gerakan
keterampilan otot-otot kecil pada tubuh seperti keterampilan
menggunakan jari jemari tangan, menggerakkan pergelangan tangan agar
lentur serta koordinasi mata tangan yang baik. Contoh kegiatan motorik
halus adalah melipat, mewarnai, menggambar, melukis menggunting dan
meronce.
8
memakai kaus kaki, dan sebagainya. Sedangkan menurut Nursalam (2005)
kemampuan motorik halus melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan
otot-otot kecil, memerlukan koordinasi yang cermat serta tidak memerlukan
banyak tenaga. Kemampuan motorik halus adalah kemampuan yang
berhubungan dengan kemampuan fisik yang melibatkan otot kecil dan
koordinasi mata-tangan.
9
2) Mempu menggerakkan anggota tubuh yang berhubungan dengan jari-
jemari, seperti kesiapan menulis, menggambar, menggunting dan
memanipulasi benda-benda
3) Mampu mengkoordinasikan indra mata dan aktivitas tangan
4) Mampu mengendalikan emosi dan beraktivitas motorik halus
Pendapat tersebut juga dikemukakan oleh Sujiono (2008) bahwa tujuan
pengembangan motorik halus adalah:
1) Agar anak dapat berlatih menggerakkan pergelangan tangan dengan
kegiatan menggambar dan mewarnai
2) Anak belajar ketepatan koordinasi mata dan tangan serta menggerakkan
pergelangan tangan agar lentur.
3) Anak belajar berimajinasi dan berkreasi
Menurut Saputro dan Rudyanto (2005) ada tiga tujuan kemampuan
motorik halus yaitu:
1) Mampu memfungsikan otot-otot kecil seperti gerakan jari tangan
2) Mampu mengkoordinasikan kecepatan tangan dengan mata
3) Mampu mengendalikan emosi
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah disampaikan di atas dapat
disimpulkan bahwa pemberian stimulasi motorik halus pada anak usia 5-6
tahun dilakukan untuk mematangkan otot-otot kecil pada tangan anak untuk
persiapan menulis ketika masuk jenjang selanjutnya. Melalui kegiatan
menyenangkan yang dapat mematangkan kemampuan otot- otot kecil anak
diharapkan tidak tercipta keterpaksaan sehingga anak dapat berkreasi
menggunakan jari-jemari tangannya untuk latihan awal dalam kemampuan
menulis.
10
Hurlock (1978) mengemukakan bahwa fungsi-fungsi pengembangan motorik
halus adalah sebagai berikut: (1) Keterampilan untuk membantu diri
sendiri (2) Keterampilan bantu sosial (3) Keterampilan bermain (4)
Keterampilan sekolah.
Dirjen Manajemen Pendidikan Sekolah Dasar dan Menengah (2007)
mengemukakan tentang fungsi keterampilan motorik halus yaitu sebagai
berikut: (1) Melatih kelenturan otot jari tangan (2) Memacu pertumbuhan dan
perkembangan motorik halus dan rohani (3) Meningkatkan perkembangan
emosi anak (4) Meningkatkan perkembangan sosial anak (5) Menumbuhkan
perasaan menyayangi terhadap diri sendiri.
Pengembangan aspek motorik halus tidak mungkin dapat berdiri
sendiri tetapi dipengaruhi dan mempengarhi aspek perkembangan lain.
Mendukung aspek perkembangan bahasa dikarenakan pengembangan aspek
motorik halus perlu dioptimalkan untuk kematangan otot-otot kecil pada jari-
jemari, pergelangan tangan serta koordinasi mata tangan yang berguna untuk
kemampuan menulis anak. Dapat mempengaruhi aspek kognitif ketika anak
melakukan kegiatan yang mengembangkan motorik halus seperti
menggambar, mewarnai atau melukis secara otomatis kemampuan berfikir
anak akan muncul.
11
Tingkat Pencapaian perkembangan motorik halus anak usia 5-6 tahun
berdasarkan (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional, 2009) yaitu: (1)
Menggambar sesuai gagasannya (2) Meniru bentuk (3) Melakukan eksplorasi
dengan berbagai media dan kegiatan (4) Menggunakan alat tulis dengan
benar (5) Menggunting sesuai dengan pola (6) Menempel gambar dengan
tepat (7) Mengekspresikan diri melalui gerakan menggambar secara detail.
Perkembangan motorik halus anak usia 6 tahun berdasarkan pendapat
M. Ramli, (2005) adalah: (1) Ketangkasan terbentuk dengan baik (2) Mampu
membedakan tangan kanan dari tangan kirinya sendiri tetapi tidak dapat
membedakan tangan kanan dan kiri orang lain (3) Memegang pensil, sikat,
atau krayon seperti pegangan orang dewasa antara ibu jari dan telunjuk (4)
Menggambar manusia yang dapat dikenali terdiri dari kepala, lengan, kaki
dan batang tubuh (5) Menggambar rumah yang memiliki pintu, jendela,
dan atap. Mengatakan apa yang akan digambar sebelum memulainya (6)
Dapat menyalin lingkaran, silang dan persegi empat (7) Dapat menyalin
huruf-huruf besar seperti V, T, H, O, X.
Pengembangan motorik halus anak (usia 5-6 tahun) berdasarkan
pendapat Sujiono (2008) adalah sebagai berikut: (1) Mengurus diri sendiri
tanpa bantuan (2) Membuat berbagai bentuk menggunakan play dough dan
tanah liat (3) Meniru membuat garis tegak, miring, datar, lengkung dan
lingkaran (4) Menggunting menggunakan berbagai media berdasarkan
bentuk atau pola (5) Memegang pensil dengan benar (antara ibu jari dan 2
jari).
Sesuai dengan perkembangan motorik halus anak usia 5-6 tahun yang
telah dikemukakan oleh beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
pengembangkan kemampuan motorik halus anak usia 5-6 tahun yaitu: (1)
Dapat memegang pensil atau krayon menggunakan ibu jari dan dua jari
telunjuk. Ketika anak dapat memegang crayon dengan benar maka saat
mewarnai sebuah gambar ataupun kertas hasil yang diperoleh juga akan
semakin bagus dan rapi (2) Membuat obyek gambar dengan lebih detail dan
bisa dikenali. Obyek yang dimaksud disini dapat berupa orang, hewan atau
12
benda misalnya rumah yang digambar oleh anak sudah ditambahkan dengan
hal-hal kecil yang ada pada obyek yang digambar.
h. Prinsip Pengembangan Motorik Halus
13
karena tema yang diambil sangat menarik sehingga membuat anak
antusias.
8) Kegiatan berorientasi pada prinsip perkembangan anak, prinsip- prinsip
perkembangan anak yang dimaksud yaitu anak dapat belajar dengan
baik ketika kebutuhan fisiknya terpenuhi, aman dan tentram secara
psikologis. Siklus belajar anak terjadi secara berulang-ulang. Anak belajar
melalui interaksi sosial dengan orang dewasa dan teman sebaya yang ada
di sekitarnya. Minat anak dan keingintahuannya yang besar memotivasi
belajarnya. Perkembangan dan belajar memperhatikan perbedaan
individual yang setiap anak berbeda-beda.
Prinsip-prinsip pengembangan motorik halus sesuai pendapat Dirjen
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah (2007) adalah sebagai berikut:
1) Pengembangan motorik halus dilakukan secara bertahap serta berulang-
ulang sesuai kemampuan anak
2) Kegiatan hendaknya diberikan sesuai tema dimana lingkungan tempat
tinggal anak
3) Stimulasi yang diberikan hendaknya sesuai usia dan taraf
pertumbuhan dan perkembagan anak baik jasmani maupun rohani
4) Pengembangan motorik anak dilakukan dengan kegiatan yang menarik
dan menyenangkan
5) Memberikan pengawasan dan bimbingan kepada anak ketika
melakukan kegiatan motorik halus
6) Kegiatan motorik halus hendaknya dilakukan secara bervariasi agar tidak
timbul kejenuhan
14
1) Mampu melengkungkan telapak tangan membentuk cekungan (palmar
arching)
2) Menggunakan jari telunjuk dan jempol untuk memegang suatu benda,
sambil menggunakan jari tengah dan jari manis untuk kesetabilan tangan
mereka (hand side separation).
3) Membuat bentuk lengkung dengan jempol dan telunjuk (open web space)
15
kegiatan yang lain saling melengkapi untuk tujuan yang sama yaitu melatih
anak untuk kemampuan menulis. Apabila salah satu diantara beberapa
kegiatan untuk mengembangkan kemampuan motorik halus tersebut tidak
dapat terlaksana secara maksimal maka akan mempengaruhi tujuan dari
penerapan kegiatan untuk mengembangkan motorik halus yang lain.
Sehingga sangat penting untuk mengemas kegiatan mewarnai agar lebih
menarik dan menimbulkan antusiasme anak.
2. Kegiatan Mewarnai
a. Pengertian Mewarnai
Anak-anak sangat suka memberi warna melalui berbagai media
baik saat menggambar atau meletakkan warna saat mengisi bidang-bidang
gambar yang harus diberi pewarna (Hajar Pamadhi dan Evan Sukardi S,
2011). Berdasarkan pernyataan tersebut maka kegiatan mewarnai
merupakan kegiatan yang menyenangkan untuk anak. Menyenangkan yang
dimaksud di sini terletak pada proses memilih warna yang digunakan untuk
mewarnai sebuah bidang gambar kosong. Hal tersebut sesuai dengan pendapat
Sumanto (2005) bahwa kreativitas yang dapat dikembangkan pada kegiatan
mewarnai bagi anak TK adalah adanya kebebasan untuk memilih dan
mengkombinasikan unsur warna pada obyek yang diwarnainya sesuai
keinginan anak. Tujuan dari kegiatan mewarnai adalah melatih menggerakkan
pergelangan tangan (Sujiono, 2008).
Mewarnai pada anak usia dini bertujuan untuk melatih keterampilan,
kerapian serta kesabaran (Hajar Pamadhi dan Evan Sukardi, 2011).
Keterampilan diperoleh dari kemampuan anak untuk mengolah tangan yang
dilakukan secara berulang-ulang sehingga semakin lama anak bisa
mengendalikan serta mengarahkan sesuai yang dikehendaki. Kerapian dilihat
dari bagaimana anak memberi warna pada tempat-tempat yang telah
ditentukan semakin lama anak akan semakin terampil untuk menggoreskan
media pewarnanya karena sudah terbiasa. Kesabaran diperoleh melalui
kegiatan memilih dan menentukan komposisi yang tepat sesuai pendapat.
16
seberapa banyak warna yang digunakan untuk menentukan komposisi
warnanya. Usaha yang dilakukan secara terus-menerus akan melatih
kesabaran anak.
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah disampaikan di atas dapat
disimpulkan bahwa mewarnai merupakan kegiatan yang sangat cocok
diterapkan untuk anak usia 4-5 tahun, karena mewarnai merupakan kegiatan
yang menyenangkan. Selain itu, melalui kegiatan mewarnai dapat melatih
keterampilan, kerapian dan kesabaran serta mengekspresikan keinginannya
untuk memberi atau membuat warna pada obyek gambar menggunakan
pewarna dan alat yang digunakan untuk mewarnai misalnya, menggunakan
pelepah pisang, pelepah daun pepaya dan cotton bud.
b. Kegiatan Mewarnai
Anak prasekolah juga senang berpartisipasi dalam aktivitas
gerak ringan seperti menggambar, mewarnai, melukis, memotong, dan
menempel (Morrison, 2012). Anak pra sekolah disini termasuk anak TK yaitu
usia 4-5 tahun yang seharusnya menyukai kegiatan mewarnai menggunakan
bahan yang beraneka ragam. Kegiatan mewarnai gambar merupakan
kegiatan mewarnai yang dilakukan menggunakan berbagai macam
media seperti krayon, spidol, pensil warna dan pewarna makanan. Dalam
penelitian ini akan digunakan media pewarna makanan. Gambar yang akan
diwarnai disesuaikan dengan tema yang sedang digunakan di TK.
1. Mewarnai gambar menggunakan pelepah pisang
Mewarnai gambar menggunakan pelepah pisang merupakan alternatif
kegiatan mewarnai yang bisa dilakukan di TK untuk meningkatkan
kemampuan motorik halus anak. Mewarnai menggunakan pelepah pisang
dilakukan dengan mempersiapkan pewarna makanan dengan warna merah,
biru, kuning dan hijau yang dicampur dengan air, pelepah pisang
dengan lebar 1cm, lepek yang digunakan untuk meletakkan pewarna serta
pola gambar yang akan diwarnai.
17
2. Mewarnai gambar menggunakan pelepah daun papaya
Mewarnai gambar menggunakan pelepah daun pepaya merupakan
kegiatan mewarnai pada sebuah kertas bergambar menggunakan
pelepah daun pepaya yang dipotong dengan panjang sekitar 5-6 cm dan
lebar sekitar 1cm. Pewarna yang digunakan adalah pewarna makanan
dengan 4 warna yang berbeda, pola gambar yang akan diwarnai dan setiap
warna akan disediakan 5 pelepah daun pepaya sehingga ketika kegiatan
mewarnai menggunakan pelepah daun pepaya dilakukan membutuhkan
sebanyak 20 pelepah daun pepaya.
3. Mewarnai gambar menggunakan cotton bud
Mewarnai gambar menggunakan cotton bud menjadi pilihan dalam
kegiatan mewarnai gambar karena merupakan variasi kegiatan
yang dipadukan dengan pewarna makanan untuk menciptakan sebuah
warna pada gambar agar terlihat menarik. Alat serta bahan yang digunakan
ketika mewarnai gambar menggunakan cotton bud adalah pewarna
makanan dengan warna merah, biru, kuning dan hijau, tempat untuk
meletakkan pewarna makanan yang sudah dicampur dengan air, cotton bud
berukuran besar atau kecil serta pola gambar yang digunakan untuk
mewarnai. Ketika kegiatan mewarnai akan disediakan cotton bud pada tiap-
tiap warna yaitu setiap warna akan disediakan 5 cotton bud sehingga ketika
kegiatan mewarnai menggunakan cotton bud dilakukan membutuhkan
sebanyak 20 cotton bud.
18
1) Mengembangkan keterampilan motorik anak khususnya motorik halus
dan beberapa aspek perkembangan lain seperti kognitif dan sosial
emosional
2) Mengekspresikan perasaan anak dan melatih anak untuk
belajar berkonsentrasi
3) Melatih anak untuk persipan menulis di jenjang pendidikan
selanjutnya
Sedangkan kekurangan dalam kegiatan mewarnai adalah sebagai
berikut:
1) Menjadikan anak kurang aktif karena mewarnai merupakan kegiatan
yang membutuhkan konsentrasi
2) Interaksi yang terjadi antara guru dan anak ataupun satu anak ke anak
yang lain kurang karena terlalu fokus pada gambar yang diwarnai
3) Apabila terlalu sering dilakukan dapat menjadikan anak bosan
19
dengan cepat selama masa kanak-kanak. Selain itu, pengendalian otot jari
tangan berkembang lebih lambat. Allen dan Marotz (2010) mengemukakan
bahwa pada usia 5 tahun anak menunjukkan pengendalian yang cukup
baik pada pensil atau spidol yaitu mulai mewarnai di dalam garis dan pada
usia 6 tahun ketangkasan serta koordinasi mata tangan anak meningkat
seiring fungsi motorik semakin baik. Pendapat tersebut sesuai dengan yang
diungkapkan Santrock (2007) yaitu usia 5 tahun koordinasi motorik
halus anak semakin meningkat ditandai dengan tangan, lengan dan jari semua
bergerak bersama di bawah perintah mata.
Berdasarkan beberapa pernyataan yang telah dipaparkan di atas maka
karakteristik kemampuan motorik halus anak usia 5-6 tahun yang baik yaitu
koordinasi mata dan tangan, kelenturan pergelangan tangan serta
keterampilan jari tangan dapat berkembang dengan baik. Oleh karena itu,
melalui kegiatan pembelajaran motorik halus di taman kanak-kanak dapat
memaksimalkan kemampuan yang dimiliki anak.
B. Hipotesis
Berdasarkan kerangka diatas dapat diajukan hipotesis bahwa melalui
kegiatan mewarnai dapat meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak
usia 4-5 tahun di TK karya cerdik Kecamatan Pekaitan”.
20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Adapun jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas (PTK), sebagai
mana dikemukakan oleh wardani (2002) menyatakan bahwa penelitian
tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya
sendiri melalui refleksi. Diri dengan tujuan untuk memperbaiki kenerjanya
sebagai guru, sehingga hasil belajar anak meningkat.
Penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian tindakan kelas (PTK)
yang melalui empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, tindakan,
pengamatan dan refleksi. Desain penelitian yang akan dilakukan adalah model
siklus yang terdiri dari merencanakan perbaikan melaksanakan tindakan,
pengamatan dan melakukan refleksi.
Suharsimi, dkk (2006) merngemukakan bahwa penelitian tindakan kelas
dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktek pembelajaran,
Daur siklus penelitian tindakan kelas menurut Suharsimi adalah sebagai berikut
Perencanan
an
Pengamatan
Perencanaan
21
Setiap siklus dalam penelitian ini terdapat empat langkah dan dilaksanakan
secara sistematis dengan perencanaan yang telah ditentukan, diantaranya:
1. Perencanaan
Beberapa langkah yang dilaksanakan dalam perencanaan penelitian
tindakan kelas ini adalah:
a. Menyusun Rencana Kegiatan Harian (RKH) pembelajaran
untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak melalui kegiatan
mewarnai
b. Menyiapkan Pewarna
c. Menyiapkan lembar observasi dan lembar evaluasi
2. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti menaati apa yang sudah
dirumuskan, direncanakan dalam Rencana Kegiatan Harian (RKH), dan
disetujui untuk dilakukan tindakan.
3. Pengamatan
Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan penelitian. Jadi
saat peneliti melakukan penelitian, pengamatan juga dilakukan. Pengamatan
dalam penelitian ini adalah pengumpulan data yang bertujuan untuk
mengetahui pencapaian sasaran dari tindakan yang telah dilaksanakan.
Kegiatan pengamatan ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
b. Peneliti menyiapkan lembar observasi untuk mencatat pembelajaran
yang dilaksanakan.
c. Peneliti mencatat aktivitas peserta didik yang berlangsung dalam
pembelajaran secara keseluruhan.
d. Peneliti mengumpulkan data hasil pengamatan.
4. Refleksi
Refleksi dilakukan peneliti untuk menganalisis data-data yang telah
terkumpul. Dengan melihat hasil dari pengamatan, selanjutnya
22
peneliti mengambil kesimpulan untuk melakukan tindakan selanjutnya yang
akan dilaksanakan pada siklus berikutnya.
C. Rancangan Penelitian
Rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan mengacu
pada rancangan 2 siklus. Setiap 1 siklus terdiri dari 3 kali pertemuan. Pada
tiap-tiap siklus dilaksanakan ulangan harian. Masing – masing siklus
mempunyai 4 tahapan :
1. Perencanaan.
2. Pelaksanaan.
3. Observasi
4. Refleksi
23
mewarnai menggunakan pelepah
pisang
c. guru melakukan kesepakatan
tentang aturan yang harus ditaati
ketika kegiatan mewarnai
berlangsung
d. guru membagi anak beberapa
kelompok. setiap kelompok hanya
disediakan 4 macam pewarna yaitu
warna merah, kuning, hijau dan
coklat begitu juga dengan
pelapah pisang yang pada setiap
warna disediakan 3 pelepah pisang
sehingga anak- anak harus
bergantian ketika ingin memakai.
e. Guru membagikan kertas gambar
yang akan diwarnai beserta pewarna
dan alat mewarnai kemudian boleh
memulai untuk mewarnai gambar.
24
mengarahkan anak untuk tidak
terburu-buru.
f. Anak yang sudah selesai mewarnai
gambar diminta untuk memajang
hasil karyanya di depan kelas.
25
pisang
h. guru melakukan kesepakatan
tentang aturan yang harus ditaati
ketika kegiatan mewarnai
berlangsung
i. guru membagi anak beberapa
kelompok. setiap kelompok hanya
disediakan 4 macam pewarna yaitu
warna merah, kuning, hijau dan
coklat begitu juga dengan
pelapah pisang yang pada setiap
warna disediakan 3 pelepah pisang
sehingga anak- anak harus
bergantian ketika ingin memakai.
j. Guru membagikan kertas gambar
yang akan diwarnai beserta pewarna
dan alat mewarnai kemudian boleh
memulai untuk mewarnai gambar.
26
terburu-buru.
l. Anak yang sudah selesai mewarnai
gambar diminta untuk memajang
hasil karyanya di depan kelas.
27
E. Data Dan Instrumen Penelitian
Data dalam penelitian ini diambil dari anak usia 5-6 tahun di TK karya cerdik
Kecamatan Pekaitan Kabupaten Rokan Hilir yang berjumlah 16 anak, terdiri
dari 7 anak laki-laki dan 10 anak perempuan. Instrument penelitian ini diambil
dari indikator kemampuan motorik halus dari permendiknas no 137 tahun 2014
Tabel 3. Kisi-Kisi Variabel Kemampuan Motorik Halus
N Aspek Kemampuan Motorik Halus BB MB BSH BSB
o
1 Meniru bentuk
2 Melakukan eksplorasi dengan berbagai
media dan kegiatan
3 Menggunakan alat tulis dengan benar
4 Mengekspresikan diri melalui gerakan
menggambar secara detail
5 Menggunting sesuai pola
6 Menempel gambar dengan tepat
Keterangan :
28
1 Anak mendengarkan penjelasan guru
tentang tujuan pembelajaran mewarnai
2 Anak memperhatikan penjelasan guru
tentang kegiatan mewarnai
3 Anak bertanya pada guru
4 Anak berterima kasih terhadap
penghargaan dan motivasi yang diberikan
oleh guru
Keterangan :
29
mewarnai, memberikan kesempatan bertanya kepada anak yang belum
mengerti, memberikan penghargaan dan motivasi kepada anak.
C : Cukup, yaitu guru mulai mampu menjelaskan kegiatan yang akan
dilaksanakan, menyiapkan alat pembelajaran mengenai kegiatan
mewarnai, memberikan kesempatan bertanya kepada anak yang belum
mengerti, memberikan penghargaan dan motivasi kepada anak.
K : Kurang, yaitu guru kurang mampu menjelaskan kegiatan yang akan
dilaksanakan, menyiapkan alat pembelajaran mengenai kegiatan
mewarnai, memberikan kesempatan bertanya kepada anak yang belum
mengerti, memberikan penghargaan dan motivasi kepada anak.
fn
P= X 100 %
N
Posrate−Baserate
( Peningkatan) P= X 100 %
Baserate
Keterangan :
P : Persentase Peningkatan
Posrate : Nilai sesudah diberikan tindakan
Baserate : Nilai sebelum tindakan
30
Kriteria penilaian
1. Kemampuan Motorik Halus
- BB = Belum berkembang (0 – 24,99%)
- MB = Mulai berkembang (25 – 49,99%)
- BSH = Berkembang sesuai harapan (50 – 74,99%)
- BSB = Berkembang sangat baik (75 – 100%)
BAB IV
31
tiga, yang terdiri dari usia 4-5 tahun dan usia 5-6 tahun. Sarana dan prasarana
cukup memadai serta memiliki perlengkapan diantaranya, ruang kantor, toilet,
tempat cuci tangan, permainan luar dan dalam ruangan. Adapun waktu
penelitian pada bulan April s/d Mei 2017
C. Penjelasan Persiklus
Tindakan siklus I
1. Persiapan Penelitian
32
detail, sebagian anak kurang bisa menggunting sesuai pola, masih ada anak
yang belum bisa menempel gambar dengan tepat. Hal ini dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 4.1. Kemampuan Motorik Halus Sebelum Siklus
b. Tahap pelaksanaan
Pertemuan pertama dilakukan pada hari senin, 10 April, Saat
pertemuan pertama Siklus I, peneliti memperlihatkan serta mengenalkan
media atau alat-alat yang akan dipergunakan untuk kegiatan mewarnai,
peneliti memberikan contoh bagaimana mewarnai menggunakan pelepah
pisang, peneliti melakukan kesepakatan tentang aturan yang harus ditaati
33
ketika kegiatan mewarnai berlangsung, peneliti membagi anak beberapa
kelompok. setiap kelompok hanya disediakan 4 macam pewarna yaitu warna
merah, kuning, hijau dan coklat begitu juga dengan pelapah pisang yang
pada setiap warna disediakan 3 pelepah pisang sehingga anak- anak harus
bergantian ketika ingin memakai, peneliti membagikan kertas gambar yang
akan diwarnai beserta pewarna dan alat mewarnai kemudian boleh memulai
untuk mewarnai gambar. Pada akhir kegiatan peneliti mengulang kembali
tentang kegiatan yang telah dilakukan. Peneliti memberikan penghargaan
berupa pujian kepada anak yang mempunyai kemampuan meniru bentuk,
melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan, menggunakan alat
tulis dengan benar, mengekspresikan diri melalui gerakan menggambar secara
detail, menggunting sesuai pola, menempel gambar dengan tepat. Hasil
observasi kegiatan mewarnai dalam meningkatkan kemampuan motorik halus
anak memperoleh persentase 48,52 %. Pada kegiatan ini terjadi peningkatan
meskipun masih kategori kurang. Adanya peningkatan kemampuan motorik
halus anak pada pertemuan I Siklus I disajikan pada Tabel 4.2. berikut ini:
c. Pengamatan
Pengamatan dilaksanakan secara bersamaan dengan melasanakan tindakan
yang dilakukan oleh peneliti, peneliti berperan sebagai observasi dan
melibatkan teman sejawat sebnagai guru yang akan memperhatikan semua
kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada saat pembelajaran dan
mengamati kegiatan anak dengan menggunakan media pengamatan untuk
guru dan anak kemudian guru melakukan evaluasi untuk mengetahui
keberhasilan anak.
Tabel 4.2. Kemampuan Motorik Kasar Anak Siklus I Pertemuan I
No
Aspek Skor Skor % Kategori
.
Faktual ideal
1. Meniru bentuk 29 68 42,64 MB
2 Melakukan eksplorasi dengan 29 68 42,64 MB
berbagai media dan kegiatan
3 Menggunakan alat tulis dengan 33 68 48,52 MB
4 benar 34 68 50 BSH
Mengekspresikan diri melalui
34
5 gerakan menggambar secara detail 36 68 52,94 BSH
Menggunting sesuai pola 37 68 54,41 BSH
Menempel gambar dengan tepat
Jumlah 198 408 291,15
Persentase 48,52
Kriteria MB
35
Tabel 4.3. Kemampuan Motorik halus Anak Siklus I Pertemuan II
No
Aspek Skor Skor % Kategori
.
Faktual ideal
1. Meniru bentuk 30 68 44,11 MB
2 Melakukan eksplorasi dengan 30 68 44,11 MB
berbagai media dan kegiatan
3 Menggunakan alat tulis dengan 34 68 50 BSH
4 benar 34 68 50 BSH
Mengekspresikan diri melalui
5. gerakan menggambar secara detail 36 68 52,94 BSH
6 Menggunting sesuai pola 39 68 57,35 BSH
Menempel gambar dengan tepat
Jumlah 203 408 298,51
Persentase 49,75
Kriteria MB
36
gambar dengan tepat. Hasil observasi kegiatan mewarnai dalam meningkatkan
kemampuan motorik halus anak pada siklus I pertemuan III memperoleh rata-
rata persentase 52,70 %.. Pada kegiatan ini terjadi peningkatan meskipun masih
kategori rendah. Adanya peningkatan kemampuan motorik halus anak pada
Siklus I pertemuan III disajikan pada Tabel 4.4. berikut ini:
Tabel 4.4. Kemampuan Motorik halus Anak Siklus I Pertemuan III
No
Aspek Skor Skor % Kategori
.
Faktual ideal
1.Meniru bentuk 32 68
47,05 MB
2 Melakukan eksplorasi dengan 33 68
48,52 MB
berbagai media dan kegiatan
3 Menggunakan alat tulis dengan benar 36 68 52,94 BSH
4 Mengekspresikan diri melalui 36 68 52,94 BSH
gerakan menggambar secara detail
5. Menggunting sesuai pola 38 68 55,88 BSH
6 Menempel gambar dengan tepat 40 68 58,82 BSH
Jumlah 215 408 316,15
Persentase 52,70
Kriteria BSH
Kemampuan Motorik halus anak pada siklus I pertemuan III dengan perolehan
nilai persentase 52,70 %.
37
Melakukan eksplorasi
dengan berbagai media dan 29 30 33 92 45.10 MB
2 kegiatan
Menggunakan alat tulis
33 34 36 103 50.49 BSH
3 dengan benar
Mengekspresikan diri
melalui gerakan 34 34 36 104 50.98 BSH
4 menggambar secara detail
5 Menggunting sesuai pola 36 36 38 110 53.92 BSH
Menempel gambar dengan
37 39 40 116 56.86 BSH
6 tepat
Jumlah 198 203 215 616 301.96
Persentase 50.33
Kriteria BSH
GRAFIK SIKLUS I
54
53
52
51 Series 1
50
49
48
47
46
pertemuan 1 pertemuan 2 pertemuan 3 rata-rata siklus I
Gambar 2.
Grafik Kemampuan motorik Halus Anak Siklus I
b. Aktivitas Guru
38
Pengamatan tidak hanya pada kemampuan motorik halus anak, tetapi
dlakukan pada aktivitas guru. Hal ini di lakukan karena hasil dari proses
pembelajaran tidak terlepas dari aktivitas seorang guru, pada saat
kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Tabel 4.6. Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan I
Skala Penilaian
No. Aspek yang di amati
B C K
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 1
mewarnai
2. Guru menjelaskan pembelajaran tentang 1
kegiatan mewarnai 2
3. Guru menyiapkan alat pembelajaran mengenai 2
kegiatan mewarnai
4. Guru memberikan kesempatan bertanya 2 1
kepada anak yang belum mengerti
5. Guru memberikan penghargaan dan motivasi
6. Melakukan refleksi
Jumlah 9
Persentase 50
Kriteria C
39
B C K
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 1
mewarnai
2. Guru menjelaskan pembelajaran tentang 2
kegiatan mewarnai
3. Guru menyiapkan alat pembelajaran mengenai 2
kegiatan mewarnai
4. Guru memberikan kesempatan bertanya 2
kepada anak yang belum mengerti
5. Guru memberikan penghargaan dan motivasi 2
6. Melakukan refleksi 2
Jumlah 11
Persentase 61,1
Kriteria C
40
Rata-rata 55,5
Kriteria C
c. Aktivitas anak
Berikut ini penjelasan aktivitas anak yang dilakukan pada kegiatan anak
tujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak. Aktivitas anak
pada siklus I pertemuan I dapat dilihat pada tabel berikut :
41
Skor Skor % Kategori
.
Faktual ideal
1. Anak mendengarkan 31 51 60.78 Cukup
penjelasan guru tentang
tujuan pembelajaran
mewarnai
2. Anak memperhatikan 28 51 54.9 Cukup
penjelasan guru tentang
kegiatan mewarnai
3. Anak bertanya pada guru 24 51 47.07 Cukup
4 Anak berterima kasih terhadap 23 51 45.1 Cukup
penghargaan dan motivasi
yang diberikan oleh guru
Jumlah 106 204 207.85
Rata-rata 51.96
Kriteria Cukup
No
Aspek Skor Skor % Kategori
.
Faktual ideal
1. Anak mendengarkan 31 51 60.78 Cukup
penjelasan guru tentang
tujuan pembelajaran
mewarnai
2. Anak memperhatikan 30 51 58.82 Cukup
penjelasan guru tentang
kegiatan mewarnai
3. Anak bertanya pada guru 27 51 52.94 Cukup
4 Anak berterima kasih terhadap 25 51 49.02 Cukup
penghargaan dan motivasi
yang diberikan oleh guru
Jumlah 113 204 221.6
Rata-rata 55.39
Kriteria Cukup
42
No Siklus I
Aspek Pt 1 Pt 2 Pt 3 Jumlah % Kategori
.
1. Anak mendengarkan 27 31 31 89 58.16 Cukup
penjelasan guru
tentang tujuan
pembelajaran
mewarnai
2. Anak memperhatikan 26 28 30 84 54.90 Cukup
penjelasan guru tentang
kegiatan mewarnai
3. Anak bertanya pada guru 21 24 27 72 47.05 Cukup
4. Anak berterima kasih 19 23 25 67 43.79 Cukup
terhadap penghargaan dan
motivasi yang diberikan
oleh guru
Jumlah 93 106 113 312 203.9
Skor ideal 51 51 51 153
Persentase 45.59 51.96 55.39 67.97
Kriteria Baik
d. Refleksi
Data awal kemampuan motorik halus anak usia 5-6 tahun di TK Karya
Cerdik Kecamatan Pekaitan Kabupaten Rokan Hilir dengan memperoleh skor
43,13 % kemudian setelah melakukan siklus I pada pertemuan pertama
memperoleh skor 48.53%. pada pertemuan kedua memperoleh skor 49.75%,
pada pertemuan ke tiga memperoleh skor 52.70%. kemampuan motorik halus
anak melalui kegiatan mewarnai pada siklus I skor 50,33 %. Walaupun terjadi
peningkatan tetapi belum sesuai dengan harapan untuk itu peneliti melanjutkan
penelitian ke siklus II.
43
Selain kemampuan motorik halus anak peneliti juga mengamati pada
aktivitas guru. Pada aktivitas guru, pertemuan pertama, guru kurang bisa
menyampaikan tujuan pembelajaran, guru juga kurang jelas dalam menjelaskan
kegiatan mewarnai, guru kurang memberikan penghargaan dan motivasi anak
sehingga aktivitas guru memperoleh nilai 50% dengan kriteria cukup. Pada
pertemuan ke dua guru kurang menyampaikan tujuan pembelajaran, kurang
memberi kesempatan untuk bertanya kepada anak sehingga aktivitas guru
memperoleh nilai yaitu 55,5% dengan kriteria cukup. Pada pertemuan ketiga
terjadi peningkatan aktivitas guru dengan memperoleh nilai 61.1%. walaupun
terjadi peningkatan tapi kriterianya masih tergolong cukup karena guru kurang
menyampaikan tujuan pembelajaran. Berdasarkan rekapitulasi aktivitas guru
pada siklus I memperoleh nilai 55.5% dengan kriteria cukup. Ini dikarenakan
guru kurang menyampaikan tujuan pembelajaran dan kurang melakukan
refleksi.
Pada aktivitas guru, peneliti juga mengamati aktivitas anak. Pada
aktivitas anak siklus I pertemuan I di peroleh nilai persentase 45.59, pada
pertemuan 2 memperoleh nilai persentase 51.96, pada pertemuan 3
memperoleh nilai persentase 55.39. Dari pertemuan 1,2,3 aktivitas anak pada
siklus I memperoleh nilai 67.97%. terlihat pada tiap-tiap pertemuan terjadi
peningkatan dengan kriteria cukup.
SIKLUS II
44
2. Tahap Pelaksanaan
Pada siklus II ini guru sudah melengkapi perangkat pembelajaran untuk
meningkatkan kemampuan motorik halus anak pada siklus II.
Pertemuan pertama dilakukan pada hari senin, 17 April 2017,
Kegiatan Awal, peneliti memberikan salam kepada anak dan mengajak anak
bersama-sama membaca doa. Peneliti memberikan motivasi pada anak yang
tentang kegiatan mewarnai. Setelah itu peneliti membagi anak beberapa
kelompok. Tiap kelompok ada yang 4 anak dan ada juga 5 anak.
Kegiatan inti. peneliti memperlihatkan serta mengenalkan media atau alat-
alat yang akan dipergunakan untuk kegiatan mewarnai, peneliti memberikan
contoh bagaimana mewarnai menggunakan pelepah pisang, peneliti melakukan
kesepakatan tentang aturan yang harus ditaati ketika kegiatan mewarnai
berlangsung, peneliti membagi anak beberapa kelompok. setiap kelompok
hanya disediakan 4 macam pewarna yaitu warna merah, kuning, hijau dan
coklat begitu juga dengan pelapah pisang yang pada setiap warna disediakan
3 pelepah pisang sehingga anak- anak harus bergantian ketika ingin memakai,
peneliti membagikan kertas gambar yang akan diwarnai beserta pewarna dan
alat mewarnai kemudian boleh memulai untuk mewarnai gambar.
Kegiatan akhir peneliti memberikan kesimpulan tentang kegiatan yang telah
dilakukan. Peneliti memberikan penghargaan berupa pujian kepada anak yang
mempunyai kemampuan meniru bentuk, melakukan eksplorasi dengan
berbagai media dan kegiatan, menggunakan alat tulis dengan benar,
mengekspresikan diri melalui gerakan menggambar secara detail, menggunting
sesuai pola, menempel gambar dengan tepat.
c. Pengamatan
Pengamatan dilaksanakan secara bersamaan dengan melasanakan tindakan
yang dilakukan oleh peneliti, peneliti berperan sebagai observasi dan
melibatkan teman sejawat sebagai guru yang akan memperhatikan semua
kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada saat pembelajaran dan mengamati
45
kegiatan anak dengan menggunakan media pengamatan untuk guru dan anak
kemudian guru melakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan anak.
Hasil observasi kegiatan mewarnai dalam meningkatkan kemampuan
motorik halus anak pada siklus II pertemuan I memperoleh persentase 73.77 %.
Pada kegiatan ini terjadi peningkatan meskipun masih kategori berkembang
sesuai harapan. Adanya peningkatan kemampuan motorik halus anak pada
pertemuan I Siklus II disajikan berikut ini:
46
Pertemuan kedua, dilakukan hari selasa, tanggal 18 April 2017
Kegiatan awal, peneliti memberikan salam kepada anak dan mengajak anak
bersama-sama membaca doa. Peneliti memberikan motivasi pada anak yang
tentang kegiatan mewarnai. Setelah itu peneliti membagi anak beberapa
kelompok. Tiap kelompok ada yang 4 anak dan ada juga 5 anak.
Kegiatan inti. peneliti memperlihatkan gambar yang akan diwarnai yaitu
gambar balon, peneliti menyampaikan aturan yang telah disepakati selama
kegiatan mewarnai, peneliti memberikan contoh terlebih dahulu kepada anak-
anak. Pembagian gambar untuk mewarnai dan pewarna yang digunakan
dilakukan dengan perlombaan antara 3 kelompok yang duduknya paling rapi
mendapatkan pertama kali. Jika semua kelompok sudah mendapatkan
gambar, pewarna serta alat untuk mewarnai kegiatan boleh dimulai, peneliti
melakukan pendekatan kepada anak dengan bergantian dan memberikan
motivasi serta mengarahkan anak untuk tidak terburu-buru, Anak yang sudah
selesai mewarnai gambar diminta untuk memajang hasil karyanya di depan
kelas.
Kegiatan akhir peneliti memberikan kesimpulan tentang kegiatan yang telah
dilakukan. Peneliti memberikan penghargaan berupa pujian kepada anak yang
mempunyai kemampuan meniru bentuk, melakukan eksplorasi dengan
berbagai media dan kegiatan, menggunakan alat tulis dengan benar,
mengekspresikan diri melalui gerakan menggambar secara detail, menggunting
sesuai pola, menempel gambar dengan tepat
Hasil observasi kegiatan mewarnai dalam meningkatkan kemampuan
motok halus anak memperoleh persentase 81.62%. Pada kegiatan ini terjadi
peningkatan dengan kategori Berkembang sangat baik. Adanya peningkatan
motok halus anak pada pertemuan II Siklus II disajikan berikut ini:
Tabel 4.15. Kemampuan Motok halus Anak Siklus II Pertemuan II
No
Aspek Skor Skor % Kategori
.
Faktual ideal
1. Meniru bentuk 58 68 85.29 BSB
2. Melakukan eksplorasi dengan 51 68 75 BSH
berbagai media dan kegiatan
47
3 Menggunakan alat tulis dengan benar 53 68 77.94 BSB
4 Mengekspresikan diri melalui 51 68 75 BSH
gerakan menggambar secara detail
5 Menggunting sesuai pola 59 68 86.76 BSB
6 Menempel gambar dengan tepat 61 68 89.70 BSB
Jumlah 333 408 1387.50
Persentase 81.62
Kriteria BSB
Sumber : data olahan dari lampiran
48
mengekspresikan diri melalui gerakan menggambar secara detail, menggunting
sesuai pola, menempel gambar dengan tepat
Hasil observasi kegiatan mewarnai dalam meningkatkan kemampuan
motorik halus anak memperoleh persentase 88.73 %. Pada kegiatan ini terjadi
peningkatan dengan kriteria Berkembang sangat baik.
Tabel 4.16. Kemampuan motorik halus Anak Siklus II Pertemuan III
No
Aspek Skor Skor % Kate
.
Faktual ideal gori
1. Meniru bentuk 62 68 91.18 BSB
2. Melakukan eksplorasi dengan 52 68 76.15 BSB
berbagai media dan kegiatan
3 Menggunakan alat tulis dengan benar 61 68 89,71 BSB
4 Mengekspresikan diri melalui 59 68 86.76 BSB
gerakan menggambar secara detail
5 Menggunting sesuai pola 63 68 92.64 BSB
6 Menempel gambar dengan tepat 65 68 95.59 BSB
Jumlah 362 408 1508.33
Persentase 88.73
Kriteria BSB
49
1. Meniru bentuk 51 58 62 171 83.82 BSB
2. Melakukan eksplorasi dengan 49 51 52 152 74.51 BSB
berbagai media dan kegiatan
3 Menggunakan alat tulis dengan 49 53 61 163 79.90 BSB
benar
4 Mengekspresikan diri melalui 51 51 59 161 78.92 BSB
gerakan menggambar secara
detail
5 Menggunting sesuai pola 50 59 63 172 84.31 BSB
6 Menempel gambar dengan 51 61 65 177 86.76 BSB
tepat
Jumlah 301 333 362 996 488.22
Persentase 81.37
Kriteria BSB
GRAFIK SIKLUS II
100
90
80
70
60 Series 1
50
40
30
20
10
0
pertemuan 1 pertemuan 2 pertemuan 3 rata-rata siklus II
Gambar 3.
Grafik Kemampuan motorik halus Anak Sikus II
b. Aktivitas Guru
Pengamatan tidak hanya pada kemampuan motorik halus anak, tetapi
dlakukan pada aktivitas guru. Hal ini di lakukan karena hasil dari proses
pembelajaran tidak terlepas dari aktivitas seorang guru, pada saat
kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Tabel 4.18. Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan I
No Aspek yang di amati Skala Penilaian
50
. B C K
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 1
mewarnai
2. Guru menjelaskan pembelajaran tentang 2
kegiatan mewarnai
3. Guru menyiapkan alat pembelajaran mengenai 3
kegiatan mewarnai
4. Guru memberikan kesempatan bertanya 3
kepada anak yang belum mengerti
5. Guru memberikan penghargaan dan motivasi 2
6. Melakukan refleksi 1
Jumlah 12
Persentase 66,6
Kriteria C
51
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2
mewarnai
2. Guru menjelaskan pembelajaran tentang 3
kegiatan mewarnai
3. Guru menyiapkan alat pembelajaran mengenai 3
kegiatan mewarnai
4. Guru memberikan kesempatan bertanya 3
kepada anak yang belum mengerti
5. Guru memberikan penghargaan dan motivasi 3
6. Melakukan refleksi 3
Jumlah 17
Persentase 94,4
Kriteria B
c. Aktivitas anak
52
Berikut ini penjelasan aktivitas anak yang dilakukan pada kegiatan anak
tujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak. Aktivitas anak
pada siklus II pertemuan I dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel. 4.22. Aktivitas Anak Pada Siklus II Pertemuan I
No
Aspek Skor Skor % Kategori
.
Faktual ideal
1. Anak mendengarkan penjelasan 34 51 66.67 Cukup
guru tentang tujuan pembelajaran
mewarnai
2. Anak memperhatikan penjelasan 32 51 62.75 Cukup
guru tentang kegiatan mewarnai
3. Anak bertanya pada guru
4 Anak berterima kasih terhadap 31 51 60.78 Cukup
penghargaan dan motivasi yang 28 51 54.9 Cukup
diberikan oleh guru
Jumlah 125 204 245.1
Persentase 61.27
Kriteria Cukup
No
Aspek Skor Skor % Kategori
.
Faktual ideal
1. Anak mendengarkan penjelasan 35 51 68.63 Cukup
guru tentang tujuan
pembelajaran mewarnai
2. Anak memperhatikan 34 51 66.67 Cukup
penjelasan guru tentang
kegiatan mewarnai
3. Anak bertanya pada guru 34 51 62.75 Cukup
4 Anak berterima kasih terhadap 45 51 92.15 Cukup
penghargaan dan motivasi yang
diberikan oleh guru
Jumlah 148 204 290.2
Persentase 72.55
Kriteria Baik
53
guru tentang tujuan
pembelajaran mewarnai
2. Anak memperhatikan 45 51 88.23 Baik
penjelasan guru tentang
kegiatan mewarnai
3. Anak bertanya pada guru 42 51 82.35 Baik
4 Anak berterima kasih terhadap 45 51 88.23 Baik
penghargaan dan motivasi yang
diberikan oleh guru
Jumlah 180 204 352.92
Persentase 88.24
Kriteria Baik
54
persentase 72,55 % pada pertemuan 3 memperoleh nilai persentase 88.24 %.
Rata-rata aktivitas anak pada siklus II Dari pertemuan 1,2,3 memperoleh 98.69
dengan kriteria baik.
4. Refleksi
Kemampuan motorik halus anak usia 5-6 tahun di TK Karya Cerdik
Kecamatan Pekaitan Kabupaten Rokan Hilir pada siklus II pertemuan pertama
memperoleh skor 73.77%. Pada pertemuan kedua memperoleh skor 81.62%,
pada pertemuan ke tiga memperoleh skor 88.73%. Rekapitulasi kemampuan
motorik halus anak melalui kegiatan mewarnai pada siklus II memperoleh skor
81.37 %. Dengan kriteria sesuai dengan harapan
Pada aktivitas guru, pertemuan pertama, guru kurang bisa
menyampaikan tujuan pembelajaran, guru kurang melakukan refleksi sehingga
aktivitas guru memperoleh nilai 66.6% dengan kriteria cukup. Pada pertemuan
ke dua aktivitas guru memperoleh nilai yaitu 77.7% dengan kriteria baik. Pada
pertemuan ketiga terjadi peningkatan aktivitas guru dengan memperoleh nilai
94.4%. terjadi peningkatan dengan kriteria baik. Berdasarkan rekapitulasi
aktivitas guru pada siklus II memperoleh nilai 79.56% dengan kriteria baik..
Pada aktivitas anak siklus II pertemuan I di peroleh nilai persentase
61.27, pada pertemuan 2 memperoleh nilai persentase 72.55, pada pertemuan 3
memperoleh nilai persentase 88.24. Dari pertemuan 1,2,3 aktivitas anak pada
siklus I memperoleh nilai 98.69%. terlihat pada tiap-tiap pertemuan terjadi
peningkatan dengan kriteria sangat baik.
55
tentang kegiatan mewarnai
3. Guru menyiapkan alat pembelajaran 2 3
mengenai kegiatan mewarnai
4. Guru memberikan kesempatan 2 3
bertanya kepada anak yang belum
mengerti
5 Guru memberikan penghargaan dan 2 3
motivasi
6. Melakukan refleksi. 2 3
Jumlah 11 17
Persentase 61.1 94.4
Rata-rata 72.75
Kriteria B
Dari tabel di atas aktivitas guru pada siklus 1 memperoleh nilai 61.1%
sedangkan pada siklus 2 terjadi peningkatan yaitu 94.4% . Rata-rata
aktivitas guru pada kegiatan siklus 1 dan siklus 2 adalah 72.75 dengan
kriteria baik.
2. Aktivitas Anak
Tabel. 4.30. Rekapitulasi Aktivitas anak Pada Kegiatan Mewarnai di TK
Karya Cerdik, Siklus I dan Siklus II.
No
Aspek Siklus I Siklus II
.
1. Anak mendengarkan penjelasan 89 117
guru tentang tujuan pembelajaran
mewarnai
2. Anak memperhatikan penjelasan 84 111
guru tentang kegiatan mewarnai
3. Anak bertanya pada guru 72 95
4 Anak berterima kasih terhadap 67 96
penghargaan dan motivasi yang
diberikan oleh guru
Jumlah 312 419
Skor ideal 153 153
Persentase 67.97 91.28
Kriteria Baik
56
3. Kemampuan Motorik halus
Kemampuan motorik halus anak pada kegiatan mewarnai dari pra siklus,
siklus I dan siklus II dapat dilaihat pada tabel berikut ini.
Tabel. 4.28. Rekapitulasi Kemampuan Motorik halus Anak Usia 5-6 Tahun di
TK Karya Cerdik Sebelum Siklus, Siklus I dan Siklus II.
No Aspek
Pra Siklus Siklus I Siklus II
1. Meniru bentuk 39,7 44,6 83.82
2. Melakukan eksplorasi dengan 36,7 45,1 74.51
berbagai media dan kegiatan
3. Menggunakan alat tulis dengan benar 47,0 50,49 79.90
4 Mengekspresikan diri melalui 36,7 50,98 78.92
gerakan menggambar secara detail
5 Menggunting sesuai pola 45,59 53,92 84.31
6 Menempel gambar dengan tepat 52,94 56,86 86.76
Jumlah 258,5 301,95 488.22
Persentase 43,14 50,33 81.37
b. Dari uji hipotesis kemampuan motorik halus anak usia 5-6 tahun pada siklus
II terdapat nilai persentase 81.37%. Dengan persentase 61.67% dari siklus I
ke siklus II dengan perhitungan :
57
81.37−50,33
P= X 100 %
50,33
31.04
P= X 100 %
50,33
P=61.67 %
c. Dari uji hipotesis kemampuan motorik halus anak usia 5-6 tahun pada siklus
II terdapat nilai rata-rata 81.37%. Dengan persentase 88.61% dari siklus II
pra siklus dengan perhitungan :
81.37−43,14
P= X 100 %
43,14
, 38.23
P= X 100 %
43,14
P=88.61%
Berdasarkan hasil yang telah dilakukan terhadap kemampuan motorik
halus anak melalui kegiatan mewarnai pada usia 5-6 tahun di TK Karya Cerdik
sebelum siklus memeperoleh nilai persentase 43,14%. Pada siklus I terjadi
peningkatan dengan perolehan 50.33%. kemudian mengalami peningkatan lagi
pada siklus II dengan memperoleh nilai 81.37%. Peningkatan persentase pada
siklus pada kemampuan motorik halus anak usia 5-6 tahun di TK Karya Cerdik
dapat dilihat pada grafik berikut.
GRAFIK SIKLUS
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Sebelum Siklus siklus I Siklus II
58
Gambar 4.
Grafik Peningkatan Sebelum Siklus Ke Siklus I Kemudian Ke Siklus II.
59
pada siklus I memperoleh nilai 55.5% dengan kriteria cukup. Ini dikarenakan
guru kurang menyampaikan tujuan pembelajaran dan kurang melakukan
refleksi.
Pada aktivitas guru, peneliti juga mengamati aktivitas anak. Pada
aktivitas anak siklus I pertemuan I di peroleh nilai persentase 45.59, pada
pertemuan 2 memperoleh nilai persentase 51.96, pada pertemuan 3
memperoleh nilai persentase 55.39. Dari pertemuan 1,2,3 aktivitas anak pada
siklus I memperoleh nilai 67.97%. terlihat pada tiap-tiap pertemuan terjadi
peningkatan dengan kriteria cukup.
Pada aktivitas guru, pertemuan pertama, guru kurang bisa
menyampaikan tujuan pembelajaran, guru kurang melakukan refleksi sehingga
aktivitas guru memperoleh nilai 66.6% dengan kriteria cukup. Pada pertemuan
ke dua aktivitas guru memperoleh nilai yaitu 77.7% dengan kriteria baik. Pada
pertemuan ketiga terjadi peningkatan aktivitas guru dengan memperoleh nilai
94.4%. terjadi peningkatan dengan kriteria baik. Berdasarkan rekapitulasi
aktivitas guru pada siklus II memperoleh nilai 79.56% dengan kriteria baik..
Pada aktivitas anak siklus II pertemuan I di peroleh nilai persentase
61.27, pada pertemuan 2 memperoleh nilai persentase 72.55, pada pertemuan 3
memperoleh nilai persentase 88.24. Dari pertemuan 1,2,3 aktivitas anak pada
siklus I memperoleh nilai 98,69%. terlihat pada tiap-tiap pertemuan terjadi
peningkatan dengan kriteria sangat baik.
Berdasarkan analisis data dan hasil persentase kemampuan motorik
halus melalui kegiatan mewarnai pada anak usia 5-6 tahun di TK Karya Cerdik
Kecamatan Pekaitan Kabupaten Rokan Hilir Terjadi Peningkatan. Dengan
perolehan skor rata-rata 81.37% dengan kriteria berkembang sesuai harapan.
Motorik halus adalah kemampuan melibatkan penggunaan tangan jari-
jari secara tepat seperti dalam kegiatan menulis, melipat kertas, menggunting,
menggambar dan melukis (Samsiah, 2009). Motorik halus adalah
kemampuan yang menyatu antara otot halus dan panca indera Depdiknas
(2003). “Kemampuan yang menyatu antara mata lalu dirangsang
melalui otak dan akhirnya otak menyuruh otot-otot halus menggerakkan
60
jari-jari tangan itu untuk melakukannya”. Sedangkan menurut Maryatin
(2010), “Motorik halus adalah: Kemampuan anak mengembangkan
koordinasi mata & jari tangan dalam kegiatan menulis atau menggambar.
Menurut pendapat Sujiono (2008) motorik halus adalah gerakan yang
melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot- otot
kecil, seperti keterampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan
pergelangan tangan yang tepat. Dewi (2005) berpendapat bahwa motorik
halus merupakan keterampilan yang menggunakan jari jemari, tangan dan
gerakan pergelangan tangan dengan tepat. Pendapat tersebut sesuai dengan
yang diungkapkan Sumantri (2005) bahwa motorik halus merupakan
pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-otot kecil seperti jari-
jemari dan tangan yang sering membutuhkan kecermatan dan koordinasi
mata tangan.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
motorik halus merupakan kemampuan yang membutuhkan gerakan
keterampilan otot-otot kecil pada tubuh seperti keterampilan
menggunakan jari jemari tangan, menggerakkan pergelangan tangan agar
lentur serta koordinasi mata tangan yang baik. Contoh kegiatan motorik
halus adalah melipat, mewarnai, menggambar, melukis menggunting dan
meronce.
61
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan di TK
Karya Cerdik penulis dapat menyimpulkan :
1. Kemampuan motorik halus dapat ditingkatkan melalui kegiatan mewarnai
pada anak usia 5-6 tahun di TK Karya Cerdik Kecamatan Pekaitan
Kabupaten Rokan Hilir.
2. Penerapan kegiatan mewarnai dalam meningkatkan motorik halus pada anak
usia 5-6 tahun di TK Karya Cerdik Kecamatan Pekaitan Kabupaten Rokan
Hilir dapat dilihat dari aktivitas anak pada siklus I pertemuan 1 di peroleh
nilai persentase 45.59, pada pertemuan 2 memperoleh nilai persentase
51.96, pada pertemuan 3 memperoleh nilai persentase 55.39. Dari
pertemuan 1,2,3 aktivitas anak pada siklus I memperoleh nilai 67.97%.
terlihat pada tiap-tiap pertemuan terjadi peningkatan dengan kriteria baik
62
Pada siklus II pertemuan I di peroleh nilai persentase 61.27, pada pertemuan
2 memperoleh nilai persentase 72.55, pada pertemuan 3 memperoleh nilai
persentase 88.24. Dari pertemuan 1,2,3 aktivitas anak pada siklus II
memperoleh nilai 98.69%. terlihat pada tiap-tiap pertemuan terjadi
peningkatan dengan kriteria baik
3. Besarnya peningkatan kemampuan motorik halus melalui kegiatan
mewarnai pada anak usia 5-6 tahun di TK Karya Cerdik Rokan Baru
Kecamatan Pekaitan Kabupaten Rokan Hilir dari pra siklus ke siklus I
terdapat 16,66 %. pada siklus I ke siklus II kemapuan motorik halus anak
61.67%, dari pra siklus ke siklus II memperoleh 88.61 %.
B. Rekomendasi
2. Bagi Sekolah
Diharapkan dapat menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan
dalam upaya peningkatan kemampuan motorik halus anak.
63
DAFTAR PUSTAKA
Eileen, K.A. & Marotz, L.R. 2010. Profil Perkembangan Anak Prakelahiran
Hingga Usia 12 Tahun. Penerjemah: Valentino. PT Indeks. Jakarta.
64
Miles. MB & Hubermen.A.M 1992. Analisis Data Kualitatif, Universitas
Indonesia Press, Jakarta.
Sofia Hartati. 2005. Perkembangan Belajar Pada Anak Usia Dini, Depdiknas,
Jakarta.
Susilana & Riyana. 2007. Media Pembelajaran, CV. Wacana Prima, Bandung.
65
Wardani dkk. 2004. Penelitian Tindakan Kelas. UT, Jakarta.
Lampiran 1
RENCANA KEGIATAN HARIAN
66
pewarna
Melakukan
eksplorasi dengan
berbagai media dan
kegiatan
/senam
Menggunakan alat udara
tulis dengan benar menggunakan
pelepah
Mengekspresikan pisang
diri melalui
gerakan
menggambar
secara detail
Menggunting
sesuai pola
Menempel gambar
dengan tepat
3. Istirahat : 30 menit
- Cuci tangan
- Membaca doa sebelum makan
- Makan bersama
- Cuci tangan dan gosok gigi
- Doa sesudah makan
Mengetahui
Kepala TK Karya Cerdik Peneliti
67
68
RENCANA KEGIATAN HARIAN
Menempel gambar
dengan tepat
69
3. Istirahat : 30 menit
- Cuci tangan
- Membaca doa sebelum makan
- Makan bersama
- Cuci tangan dan gosok gigi
- Doa sesudah makan
Mengetahui
Kepala TK Karya Cerdik Peneliti
70
RENCANA KEGIATAN HARIAN
Melakukan
eksplorasi dengan
berbagai media dan Mewarnai
kegiatan gambar
menggunakan
/senam
cotton bud
Menggunakan alat dan pewarna
tulis dengan benar makanan
Mengekspresikan
diri melalui
gerakan
menggambar
secara detail
Menggunting
sesuai pola
Menempel gambar
dengan tepat
71
3. Istirahat : 30 menit
- Cuci tangan
- Membaca doa sebelum makan
- Makan bersama
- Cuci tangan dan gosok gigi
- Doa sesudah makan
Mengetahui
Kepala TK Karya Cerdik Peneliti
72
RENCANA KEGIATAN HARIAN
Menempel gambar
dengan tepat
73
3. Istirahat : 30 menit
- Cuci tangan
- Membaca doa sebelum makan
- Makan bersama
- Cuci tangan dan gosok gigi
- Doa sesudah makan
Mengetahui
Kepala TK Karya Cerdik Peneliti
74
RENCANA KEGIATAN HARIAN
Menempel gambar
dengan tepat
75
3. Istirahat : 30 menit
- Cuci tangan
- Membaca doa sebelum makan
- Makan bersama
- Cuci tangan dan gosok gigi
- Doa sesudah makan
Mengetahui
Kepala TK Karya Cerdik Peneliti
76
RENCANA KEGIATAN HARIAN
Melakukan
eksplorasi dengan
berbagai media dan Mewarnai
kegiatan gambar
menggunakan
/senam
cotton bud
Menggunakan alat dan pewarna
tulis dengan benar makanan
Mengekspresikan
diri melalui
gerakan
menggambar
secara detail
Menggunting
sesuai pola
Menempel gambar
dengan tepat
77
3. Istirahat : 30 menit
- Cuci tangan
- Membaca doa sebelum makan
- Makan bersama
- Cuci tangan dan gosok gigi
- Doa sesudah makan
Mengetahui
Kepala TK Karya Cerdik Peneliti
78
Lampiran 2
Skenario Pembelajaran
1. Kegiatan awal
a. Salam bernyanyi dan berdoa
b. Guru mengingatkan kepada anak apa yang telah dipelajari sebelumnya dan
menggali pengetahuan anak tentang motorik halus
2. Kegiatan inti
a. Guru memperlihatkan serta mengenalkan media atau alat-alat yang akan
dipergunakan untuk kegiatan mewarnai, peneliti memberikan contoh
bagaimana mewarnai menggunakan pelepah pisang,
b. Guru melakukan kesepakatan tentang aturan yang harus ditaati ketika
kegiatan mewarnai berlangsung, peneliti membagi anak beberapa
kelompok. setiap kelompok hanya disediakan 4 macam pewarna yaitu
warna merah, kuning, hijau dan coklat begitu juga dengan pelapah
pisang yang pada setiap warna disediakan 3 pelepah pisang sehingga anak-
anak harus bergantian ketika ingin memakai, peneliti membagikan kertas
gambar yang akan diwarnai beserta pewarna dan alat mewarnai kemudian
boleh memulai untuk mewarnai gambar.
3. Kegiatan akhir : 30 menit
a. Guru memberikan kesimpulan dari apa yang di amati pada kegiatan
mewarnai.
79
b. Guru memberikan penghargaan berupa pujian kepada anak yang berhasil
dalam kegiatan mewarnai dengan memperhatikan indikator yang telah
ditentukan
c. Guru menutup kegiatan dengan berdoa dan salam.
Mengetahui
Kepala TK Karya Cerdik Peneliti
80
Skenario Pembelajaran
1. Kegiatan awal
a. Salam bernyanyi dan berdoa
b. Guru mengingatkan kepada anak apa yang telah dipelajari sebelumnya dan
menggali pengetahuan anak tentang motorik halus
2. Kegiatan inti
a. Guru mengelompokkan Anak dibagi menjadi 3 kelompok setiap kelompok
terdiri dari 5 atau 6 anak, peneliti terlebih dahulu memperlihatkan
gambar yang akan diwarnai yaitu gambar balon,
b. Guru menyampaikan aturan yang telah disepakati selama kegiatan
mewarnai.
c. Guru memberikan contoh terlebih dahulu kepada anak- anak. Pembagian
gambar untuk mewarnai dan pewarna yang digunakan dilakukan dengan
perlombaan antara 3 kelompok yang duduknya paling rapi mendapatkan
pertama kali. Jika semua kelompok sudah mendapatkan gambar,
pewarna serta alat untuk mewarnai kegiatan boleh dimulai,
d. Guru melakukan pendekatan kepada anak dengan bergantian dan
memberikan motivasi serta mengarahkan anak untuk tidak terburu-buru.
Anak yang sudah selesai mewarnai gambar diminta untuk memajang hasil
karyanya di depan kelas
81
3. Kegiatan akhir : 30 menit
a. Guru memberikan kesimpulan dari apa yang di amati pada kegiatan
mewarnai. Peneliti memberikan penghargaan berupa pujian kepada anak
yang berhasil dalam kegiatan mewarnai dengan memperhatikan indikator
yang telah ditentukan
b. Guru menutup kegiatan dengan berdoa dan salam.
Mengetahui
Kepala TK Karya Cerdik Peneliti
82
Skenario Pembelajaran
1. Kegiatan awal
a. Salam bernyanyi dan berdoa
b. Guru mengingatkan kepada anak apa yang telah dipelajari sebelumnya dan
menggali pengetahuan anak tentang motorik halus
2. Kegiatan inti
a. Guru menyampaikan kegiatan mewarnai dimulai dengan memberikan
contoh mewarnai menggunakan cotton bud terlebih dahulu kemudian
memperlihatkan media yang digunakan, 4 pewarna yang sudah
ditempatkan pada wadahnya dan diberi kapas, 4 cotton bud ukuran
besar yang diletakkan pada setiap warna dan gambar yang akan
diwarnai,
b. Guru menyampaikan aturan yang telah disepakati untuk berbagi
pewarna serta mengembalikan cotton bud sesuai pada warnanya, kelompok
yang pertama kali mendapatkan kertas gambar dan pewarna adalah yang
semua anggota kelompoknya sudah siap untuk melakukan kegiatan. Jika
semua anak sudah mendapatkan kertas gambar anak diminta untuk memberi
nama terlebih dahulu pada kertas gambar masing-masing. Anak-anak boleh
memulai untuk mewarnai gambar.
83
3. Kegiatan akhir : 30 menit
a. Guru memberikan kesimpulan dari apa yang di amati pada kegiatan
mewarnai.
b. Guru memberikan penghargaan berupa pujian kepada anak yang berhasil
dalam kegiatan mewarnai. dengan memperhatikan indikator yang telah
ditentukan
c. Guru menutup kegiatan dengan berdoa dan salam.
Mengetahui
Kepala TK Karya Cerdik Peneliti
84
Skenario Pembelajaran
1. Kegiatan awal
a. Salam bernyanyi dan berdoa
b. Guru mengingatkan kepada anak apa yang telah dipelajari sebelumnya dan
menggali pengetahuan anak tentang motorik halus
2. Kegiatan inti
a. Guru memperlihatkan serta mengenalkan media atau alat-alat yang akan
dipergunakan untuk kegiatan mewarnai, peneliti memberikan contoh
bagaimana mewarnai menggunakan pelepah pisang,
b. Guru melakukan kesepakatan tentang aturan yang harus ditaati ketika
kegiatan mewarnai berlangsung, peneliti membagi anak beberapa
kelompok. setiap kelompok hanya disediakan 4 macam pewarna yaitu
warna merah, kuning, hijau dan coklat begitu juga dengan pelapah
pisang yang pada setiap warna disediakan 3 pelepah pisang sehingga anak-
anak harus bergantian ketika ingin memakai, peneliti membagikan kertas
gambar yang akan diwarnai beserta pewarna dan alat mewarnai kemudian
boleh memulai untuk mewarnai gambar.
3. Kegiatan akhir : 30 menit
a. Guru memberikan kesimpulan dari apa yang di amati pada kegiatan
mewarnai.
b. Guru memberikan penghargaan berupa pujian kepada anak yang berhasil
dalam kegiatan mewarnai dengan memperhatikan indikator yang telah
ditentukan
c. Guru menutup kegiatan dengan berdoa dan salam.
85
Mengetahui
Kepala TK Karya Cerdik Peneliti
86
Skenario Pembelajaran
1. Kegiatan awal
a. Salam bernyanyi dan berdoa
b. Guru mengingatkan kepada anak apa yang telah dipelajari sebelumnya dan
menggali pengetahuan anak tentang motorik halus
2. Kegiatan inti
a. Guru mengelompokkan Anak dibagi menjadi 3 kelompok setiap kelompok
terdiri dari 5 atau 6 anak, peneliti terlebih dahulu memperlihatkan
gambar yang akan diwarnai yaitu gambar balon,
b. Guru menyampaikan aturan yang telah disepakati selama kegiatan
mewarnai.
c. Guru memberikan contoh terlebih dahulu kepada anak- anak. Pembagian
gambar untuk mewarnai dan pewarna yang digunakan dilakukan dengan
perlombaan antara 3 kelompok yang duduknya paling rapi mendapatkan
pertama kali. Jika semua kelompok sudah mendapatkan gambar,
pewarna serta alat untuk mewarnai kegiatan boleh dimulai,
d. Guru melakukan pendekatan kepada anak dengan bergantian dan
memberikan motivasi serta mengarahkan anak untuk tidak terburu-buru.
Anak yang sudah selesai mewarnai gambar diminta untuk memajang hasil
karyanya di depan kelas
87
3. Kegiatan akhir : 30 menit
a. Guru memberikan kesimpulan dari apa yang di amati pada kegiatan
mewarnai. Peneliti memberikan penghargaan berupa pujian kepada anak
yang berhasil dalam kegiatan mewarnai dengan memperhatikan indikator
yang telah ditentukan
b. Guru menutup kegiatan dengan berdoa dan salam.
Mengetahui
Kepala TK Karya Cerdik Peneliti
88
Skenario Pembelajaran
1. Kegiatan awal
a. Salam bernyanyi dan berdoa
b. Guru mengingatkan kepada anak apa yang telah dipelajari sebelumnya dan
menggali pengetahuan anak tentang motorik halus
2. Kegiatan inti
a. Guru menyampaikan kegiatan mewarnai dimulai dengan memberikan
contoh mewarnai menggunakan cotton bud terlebih dahulu kemudian
memperlihatkan media yang digunakan, 4 pewarna yang sudah
ditempatkan pada wadahnya dan diberi kapas, 4 cotton bud ukuran
besar yang diletakkan pada setiap warna dan gambar yang akan
diwarnai,
b. Guru menyampaikan aturan yang telah disepakati untuk berbagi
pewarna serta mengembalikan cotton bud sesuai pada warnanya, kelompok
yang pertama kali mendapatkan kertas gambar dan pewarna adalah yang
semua anggota kelompoknya sudah siap untuk melakukan kegiatan. Jika
semua anak sudah mendapatkan kertas gambar anak diminta untuk memberi
nama terlebih dahulu pada kertas gambar masing-masing. Anak-anak boleh
memulai untuk mewarnai gambar.
89
b. Guru memberikan penghargaan berupa pujian kepada anak yang berhasil
dalam kegiatan mewarnai. dengan memperhatikan indikator yang telah
ditentukan
c. Guru menutup kegiatan dengan berdoa dan salam.
Mengetahui
Kepala TK Karya Cerdik Peneliti
90
91
Lampiran 3
Keterangan
1. Meniru bentuk
2. Melakukan ekplorasi dengan berbagai media dan kegiatan
3. Menggunakan alat tulis dengan benar
4. Mengekspresikan diri melalui gerakan menggambar secara detail
5. Menggunting sesuai pola
6. Menempel gambar dengan tepat
92
Kemampuan Motorik Kasar Anak Siklus I Pertemuan I
Keterangan
1. Meniru bentuk
2. Melakukan ekplorasi dengan berbagai media dan kegiatan
3. Menggunakan alat tulis dengan benar
4. Mengekspresikan diri melalui gerakan menggambar secara detail
5. Menggunting sesuai pola
6. Menempel gambar dengan tepat
93
Jumlah Persentas
Nama Indikator Skor e Kategori
No Siswa 1 2 3 4 5 6
1 Varid 2 2 2 2 3 3 14 58.33
2 Arya 2 1 2 2 2 2 11 45.83
3 Afika 2 2 2 2 2 2 12 50.00
4 Dhani 2 2 2 2 2 3 13 54.17
5 Hamzah 2 2 2 2 3 3 14 58.33
6 Salsa 1 1 2 3 2 2 11 45.83
7 Ismail 2 2 2 2 2 2 12 50.00
8 Azka 2 2 2 2 2 2 12 50.00
9 Haikal 2 2 2 2 2 3 13 54.17
10 Fahri 2 2 2 2 2 2 12 50.00
11 Rehan 2 2 2 2 2 2 12 50.00
12 Maftu 1 1 2 2 2 2 10 41.67
13 Prima 2 2 3 2 2 3 14 58.33
14 Rahmat 2 2 2 2 2 2 12 50.00
15 Rina 1 1 1 1 2 2 8 33.33
16 Risma 1 2 2 2 2 2 11 45.83
17 Widia 2 2 2 2 2 2 12 50.00
Jumlah 30 30 34 34 36 39 203 845.83
Skor ideal 68 68 68 68 68 68 408 49.75
Persentase 44.12 44.1 50.00 50 52.94 57.35
2
Keterangan
1. Meniru bentuk
2. Melakukan ekplorasi dengan berbagai media dan kegiatan
3. Menggunakan alat tulis dengan benar
4. Mengekspresikan diri melalui gerakan menggambar secara detail
5. Menggunting sesuai pola
6. Menempel gambar dengan tepat
94
Kemampuan Motorik Kasar Anak Siklus I Pertemuan III
Jumla Persentas Kategor
N Nama Indikator h Skor e i
o Siswa 1 2 3 4 5 6
1 Varid 2 3 3 3 3 3 17 70.83
2 Arya 2 2 2 2 2 2 12 50.00
3 Afika 2 2 2 2 2 2 12 50.00
4 Dhani 2 2 2 3 3 3 15 62.50
5 Hamza 2 2 2 2 2 3 13 54.17
h
6 Salsa 1 1 2 3 2 2 11 45.83
7 Ismail 2 2 3 2 2 2 13 54.17
8 Azka 2 2 2 2 2 2 12 50.00
9 Haikal 2 2 2 2 3 3 14 58.33
10 Fahri 2 2 2 2 3 2 13 54.17
11 Rehan 2 2 2 2 2 2 12 50.00
12 Maftu 2 2 2 2 2 2 12 50.00
13 Prima 2 2 3 2 2 3 14 58.33
14 Rahmat 2 2 2 2 2 3 13 54.17
15 Rina 1 1 1 1 2 2 8 33.33
16 Risma 2 2 2 2 2 2 12 50.00
17 Widia 2 2 2 2 2 2 12 50.00
Jumlah 32 33 36 36 38 40 215 895.83
Skor ideal 68 68 68 68 68 68 408 52.70
Persentase 47.0 48. 52.9 52.9 55.88 58.8
6 5 4 4 2 2
Keterangan
1. Meniru bentuk
2. Melakukan ekplorasi dengan berbagai media dan kegiatan
3. Menggunakan alat tulis dengan benar
4. Mengekspresikan diri melalui gerakan menggambar secara detail
5. Menggunting sesuai pola
6. Menempel gambar dengan tepat
95
Rekapitulasi Kemampuan Motorik halus Anak Pada Siklus I
No Indikator Pt 1 Pt 2 Pt 3 Jmlh % Kategori
1 Meniru bentuk 29 30 32 91 44.61 MB
2 Melakukan eksplorasi dengan
berbagai media dan kegiatan 29 30 33 92 45.10 MB
3 Menggunakan alat tulis
dengan benar 33 34 36 103 50.49 BSH
4 Mengekspresikan diri melalui
gerakan menggambar secara
detail 34 34 36 104 50.98 BSH
5 Menggunting sesuai pola 36 36 38 110 53.92 BSH
6 Menempel gambar dengan
tepat 37 39 40 116 56.86 BSH
Jumlah 198 203 215 616 301.96
Persentase 50.33
Kriteria BSH
Keterangan
1. Meniru bentuk
2. Melakukan ekplorasi dengan berbagai media dan kegiatan
3. Menggunakan alat tulis dengan benar
4. Mengekspresikan diri melalui gerakan menggambar secara detail
5. Menggunting sesuai pola
6. Menempel gambar dengan tepat
96
Kemampuan motorik halus Anak Siklus II Pertemuan I
Jmlh
Nama Indikator Skor % Kategori
No Siswa 1 2 3 4 5 6
1 Varid 3 3 3 3 3 3 18 75.00
2 Arya 3 3 3 3 3 3 18 75.00
3 Afika 3 3 3 3 3 3 18 75.00
4 Dhani 3 3 3 3 3 3 18 75.00
5 Hamzah 3 3 3 3 3 3 18 75.00
6 Salsa 3 2 3 3 3 3 17 70.83
7 Ismail 3 3 3 3 3 3 18 75.00
8 Azka 3 3 3 3 3 3 18 75.00
9 Haikal 3 3 3 3 3 3 18 75.00
10 Fahri 3 3 3 3 3 3 18 75.00
11 Rehan 3 3 3 3 3 3 18 75.00
12 Maftu 3 3 3 3 3 3 18 75.00
13 Prima 3 3 3 3 3 3 18 75.00
14 Rahmat 3 3 3 3 3 3 18 75.00
15 Rina 3 2 2 3 2 3 15 62.50
16 Risma 3 3 2 3 3 3 17 70.83
17 Widia 3 3 3 3 3 3 18 75.00
Jumlah 51 49 49 51 50 51 301 1254.17
Skor ideal 68 68 68 68 68 68 408 73.77
Persentase 75 72.0 72.06 75 73.53 75
6
97
Kemampuan Motorik Halus Anak Siklus II Pertemuan II
Jmlh
Nama Indikator Skor % Kategori
No Siswa 1 2 3 4 5 6
1 Varid 4 3 4 3 4 4 22 91.67
2 Arya 3 3 3 3 4 4 20 83.33
3 Afika 3 3 3 3 4 3 19 79.17
4 Dhani 4 3 3 3 4 4 21 87.50
5 Hamzah 3 3 3 3 4 4 20 83.33
6 Salsa 3 3 3 3 3 3 18 75.00
7 Ismail 4 3 3 3 3 4 20 83.33
8 Azka 3 3 3 3 3 3 18 75.00
9 Haikal 4 3 4 3 4 4 22 91.67
10 Fahri 4 3 3 3 4 4 21 87.50
11 Rehan 4 4 3 3 3 4 21 87.50
12 Maftu 3 3 3 3 3 3 18 75.00
13 Prima 3 3 3 3 3 4 19 79.17
14 Rahmat 4 3 3 3 4 4 21 87.50
15 Rina 3 2 3 3 3 3 17 70.83
16 Risma 3 3 3 3 3 3 18 75.00
17 Widia 3 3 3 3 3 3 18 75.00
Jumlah 58 51 53 51 59 61 333 1387.5
0
Skor ideal 68 68 68 68 68 68 408 81.62
Persentase 85.2 75 77.94 75 86.76 89.70
9
98
Kemampuan Motorik Halus Anak Siklus II Pertemuan III
Jmlh
Nama Indikator Skor % Kategori
No Siswa 1 2 3 4 5 6
1 Varid 4 3 4 4 4 4 23 95.83
2 Arya 3 4 4 4 4 4 23 95.83
3 Afika 4 3 4 4 4 4 23 95.83
4 Dhani 4 3 4 4 4 4 23 95.83
5 Hamzah 4 3 4 4 4 4 23 95.83
6 Salsa 3 3 3 3 3 3 18 75.00
7 Ismail 4 3 4 3 4 4 22 91.67
8 Azka 3 3 3 4 4 4 21 87.50
9 Haikal 4 3 4 3 4 4 22 91.67
10 Fahri 4 3 4 4 4 4 23 95.83
11 Rehan 4 3 4 3 4 4 22 91.67
12 Maftu 4 3 3 3 3 3 19 79.17
13 Prima 4 4 3 3 4 4 22 91.67
14 Rahmat 4 3 4 4 4 4 23 95.83
15 Rina 3 2 3 3 3 3 17 70.83
16 Risma 3 3 3 3 3 4 19 79.17
17 Widia 3 3 3 3 3 4 19 79.17
Jumlah 62 52 61 59 63 65 362 1508.33
Skor ideal 68 68 68 68 68 68 408 88.73
Persentase 91.1 76.5 89.7 86.7 92.6 95.5
8 1 6 4 9
99
Lampiran 2
Keterangan :
100
No. Nama Indikator Jumla Persentase
siswa 1 2 3 4 h
1 Varid 2 3 2 1 8 66.67
2 Arya 2 2 1 2 7 58.33
3 Afika 1 1 2 1 5 41.67
4 Dhani 1 2 1 1 5 41.67
5 Hamzah 2 2 2 1 7 58.33
6 Salsa 2 1 1 1 5 41.67
7 Ismail 2 2 2 2 8 66.67
8 Azka 2 2 2 2 8 66.67
9 Haikal 2 2 1 1 6 50.00
10 Fahri 2 1 1 1 5 41.67
11 Rehan 1 1 1 1 4 33.33
12 Maftu 2 1 2 1 6 50.00
13 Prima 2 2 1 2 7 58.33
14 Rahmat 2 1 2 2 7 58.33
15 Rina 2 1 1 2 6 50.00
16 Risma 2 2 1 1 6 50.00
17 Widia 2 2 1 1 6 50.00
Jumlah 31 28 24 23 106 883.33
skor ideal 51 51 51 51 204 51.96
Persentase 60.78 54.9 47.06 45.1
Keterangan :
101
Aktivitas Anak Siklus I Pertemuan III
Indikator Persentase
Nama
No. siswa 1 2 3 4 Jumlah
1 Varid 2 3 2 1 8 66.67
2 Arya 2 2 2 2 8 66.67
3 Afika 1 1 2 1 5 41.67
4 Dhani 1 2 1 1 5 41.67
5 Hamzah 2 2 2 2 8 66.67
6 Salsa 2 1 1 1 5 41.67
7 Ismail 2 2 2 2 8 66.67
8 Azka 2 2 2 2 8 66.67
9 Haikal 2 2 2 2 8 66.67
10 Fahri 2 2 2 1 7 58.33
11 Rehan 1 2 1 1 5 41.67
12 Maftu 2 1 2 1 6 50.00
13 Prima 2 2 1 2 7 58.33
14 Rahmat 2 1 2 2 7 58.33
15 Rina 2 1 1 2 6 50.00
16 Risma 2 2 1 1 6 50.00
17 Widia 2 2 1 1 6 50.00
Jumlah 31 30 27 25 113 941.67
skor ideal 51 51 51 51 204 55.39
Persentase 60.78 58.82 52.94 49.02
Keterangan :
1. Anak mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran
mewarnai
2. Anak memperhatikan penjelasan guru tentang kegiatan mewarnai
3. Anak bertanya pada guru
4. Anak berterima kasih terhadap penghargaan dan motivasi yang diberikan
oleh guru
102
Rekapitulasi Aktivitas Anak Siklus I
No Siklus I
Aspek Pt 1 Pt 2 Pt 3 Jmlh % Kategori
.
1. Anak mendengarkan 27 31 31 89 58.16 Cukup
penjelasan guru
tentang tujuan
pembelajaran
mewarnai
2. Anak memperhatikan 26 28 30 84 54.90 Cukup
penjelasan guru tentang
kegiatan mewarnai
3. Anak bertanya pada guru 21 24 27 72 47.05 Cukup
4. Anak berterima kasih 19 23 25 67 43.79 Cukup
terhadap penghargaan
dan motivasi yang
diberikan oleh guru
Jumlah 93 106 113 312 203.9
Skor ideal 51 51 51 153
Persentase 45.59 51.96 55.39 67.97
Kriteria Baik
103
siswa 1 2 3 4
1 Varid 2 3 2 2 9 75
2 Arya 2 2 2 2 8 66.67
3 Afika 2 2 2 1 7 58.33
4 Dhani 2 2 2 1 7 58.33
5 Hamzah 2 2 2 2 8 66.67
6 Salsa 2 2 1 1 6 50
7 Ismail 2 2 2 2 8 66.67
8 Azka 2 2 2 2 8 66.67
9 Haikal 2 2 2 2 8 66.67
10 Fahri 2 2 2 2 8 66.67
11 Rehan 2 2 2 2 8 66.67
12 Maftu 2 1 2 1 6 50
13 Prima 2 2 2 2 8 66.67
14 Rahmat 2 1 2 2 7 58.33
15 Rina 2 1 2 2 7 58.33
16 Risma 2 2 1 1 6 50
17 Widia 2 2 1 1 6 50
Jumlah 34 32 31 28 125 1041.67
Skor Ideal 51 51 51 51 204 61.27
66.67 62.75 60.7 54.9
Persentase 8
Kriteria Cukup
Keterangan :
104
Aktivitas Anak Siklus II Pertemuan II
Jumla Persentas
Nama Indikator h e
No. siswa 1 2 3 4
1 Varid 2 3 2 3 10 83.33
2 Arya 2 2 2 3 9 75.00
3 Afika 2 2 2 2 8 66.67
4 Dhani 2 2 2 3 9 75.00
5 Hamzah 2 2 2 2 8 66.67
6 Salsa 3 2 2 2 9 75.00
7 Ismail 2 2 2 3 9 75.00
8 Azka 2 2 2 3 9 75.00
9 Haikal 2 2 2 3 9 75.00
10 Fahri 2 2 2 3 9 75.00
11 Rehan 2 2 2 3 9 75.00
12 Maftu 2 2 2 3 9 75.00
13 Prima 2 2 2 2 8 66.67
14 Rahmat 2 1 2 3 8 66.67
15 Rina 2 2 2 2 8 66.67
16 Risma 2 2 2 3 9 75.00
17 Widia 2 2 2 2 8 66.67
Jumlah 35 34 34 45 148 1233.33
Skor Ideal 51 51 51 51 204 72.55
68.6 66.6 66.6 88.2
Persentase 3 7 7 4
Kriteria CUKUP
105
Aktivitas Anak Siklus II Pertemuan III
Persentas
Indikator Jumlah e
No. Nama siswa 1 2 3 4
1 Varid 3 3 3 3 12 100.00
2 Arya 3 3 2 3 11 91.67
3 Afika 3 3 2 2 10 83.33
4 Dhani 3 2 2 3 10 83.33
5 Hamzah 3 3 3 2 11 91.67
6 Salsa 3 2 3 2 10 83.33
7 Ismail 3 3 3 3 12 100.00
8 Azka 2 3 2 3 10 83.33
9 Haikal 3 3 3 3 12 100.00
10 Fahri 3 3 3 3 12 100.00
11 Rehan 3 3 2 3 11 91.67
12 Maftu 2 2 2 3 9 75.00
13 Prima 3 2 2 2 9 75.00
14 Rahmat 3 3 3 3 12 100.00
15 Rina 2 2 2 2 8 66.67
16 Risma 3 3 2 3 11 91.67
17 Widia 3 2 3 2 10 83.33
Jumlah 48 45 42 45 180 1500.00
Skor Ideal 51 51 51 51 204 88.24
94.1 88.2 82.3 88.2
Persentase 2 4 5 4
Kriteria BAIK
Keterangan :
106
Rekapitulasi Aktivitas Anak Siklus II
Siklus II
No
Aspek Pt 1 Pt 2 Pt 3 Jmlh % Kategori
1 Anak mendengarkan 34 35 48 117 76.47 Baik
penjelasan guru tentang
tujuan pembelajaran
mewarnai
2 Anak memperhatikan 32 34 45 111 72.55 Baik
penjelasan guru tentang
kegiatan mewarnai
3 Anak bertanya pada guru 31 34 42 107 69.93 Cukup
4 Anak berterima kasih 28 45 45 118 77.12 Cukup
terhadap penghargaan dan
motivasi yang diberikan
oleh guru
Jumlah 125 148 180 453 296.08
Skor Ideal 51 51 51 153 98.69
Persentase 61.3 72. 88.2 88.24
6
Kriteria Baik
107