Prposal Windasari
Prposal Windasari
BAB I
PENDAHULUAN
Nasional bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujud
kansuasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam pasal 39 (1) dan (2)
karena itu salah satu fungsi kepala sekolah adalah sebagai supervisor, yaitu
1
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Pasal 39 (1) Dan (2)Tentang Sistem
PendidikanNasional. Tahun 2003.
2
mutu pendidikan perlu mendapatkan perhatian yang serius, khususnya bagi para
atau mencari solusi pemecahan masalah yang dihadapi oleh profesi guru/guru
dan karyawannya di sekolah. Salah satu hal yang terpenting bagi kepala sekolah,
peran supervisi, maka masalah pendidikan akan teratasi, dan mutu pendidikan
2
Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah yang Profisional, (Bandung: Rosda Karya, 2007),
h. 111.
3
Piet Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan, (Jakarta : Rineka
Cipta, 2000), h. 122.
4
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung,: Remaja Rosda Karya
(2003), cetakan ke 9, h. 111.
3
karena salah satu sasaran supervisi adalah pengembangan staf yang merupakan
mengajar menjadi lebih efektif dan efisien sehingga dapat mengangkat mutu
pendidikan para siswa. Ini merupakan salah satu tugas kepala sekolah sebagai
supervisor.
dan konteks pendidikan selalu berkembang dan berubah menurut dimensi ruang
dan waktu, maka staf di lembaga pendidikan dituntut untuk selalu meningkatkan
kompetensinya.
4
Hal ini dapat dilihat masih banyak staf yang terlambat datang kesekolah.
B. Identifikasi Masalah
Hal ini dapat dilihat masih banyak staf yang terlambat datang kesekolah.
C. Batasan Masalah
Di Sekolah Dasar (SD) Negeri 017 Bagan Punak Meranti Kecamatan Bangko
D. Rumusan Masalah
maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah
pengembangan staf di Sekolah Dasar (SD) Negeri 017 Bagan Punak Meranti
Hilir?
E. Tujuan Penelitian
pengembangan staf di Sekolah Dasar (SD) Negeri 017 Bagan Punak Meranti
Rokan Hilir.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis sebagai tugas akhir untuk mendapatkan gelar sarjana strata (S-
2. Bagi kepala sekolah SDN 017 Bagan Punak Meranti sebagai acuan dalam
seorang supervisor/supervisi.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
a. Pengertian Peran
Muchith, peran adalah kontribusi sesuatu yang dapat diberikan kepada yang lain
harapan-harapan dari para anggota tentang sistem sosial yang bersangkutan, dan
Peran adalah konsep tentang apa yang harus dilakukan oleh individu
terhadap seseorang dan merupakan prilaku individu yang penting bagi struktur
sosial masyarakat.8 Kita selalu menulis kata peran tetapi kadang kita sulit
mengartikan dan definisi peran tersebut. peran biasa juga disandingkan dengan
fungsi. Peran dan status tidak dapat dipisahkan. Tidak ada peran tanpa
5
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi III, cet-4,
(Jakarta : Balai Pustaka) 2007, h. 641
6
M. Saekhan Muchith, Isu- Isu Kontemporer dalam Pendidikan Islam, (Kudus, STAIN),
2009, h. 39
7
Sudarwam Danim, Inovasi Pendidikan : Dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme
Tenaga Kependidikan, (Bandung : CV. Pustaka Seti), 2002, h. 145
8
Dewi Wulan Sari, Sosiologi Konsep Dan Teori, (Bandung : PT. Raflika Pratama, 2009),
h. 106.
8
kedudukan atau status, begitu pula tidak ada status tanpa peran. Perbedaan antara
Keduanya tidak dapat dipisah-pisahkan karena yang satu tergantung pada yang
b. Kepala sekolah
Kepala sekolah berasal dari dua kata yaitu “kepala” dan “sekolah” kata
kepala dapat diartikan ketua atau pimpinan dalam suatu organisasi atau sebuah
menerima dan memberi pelajaran. Jadi secara umum kepala madrasah dapat
diartikan pemimpin sekolah atau suatu lembaga di mana tempat menerima dan
memberi pelajaran.9
Kepala sekolah adalah seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas
atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan
sebagai jabatan yang tertinggi di sekolah itu sehingga dengan demikian kepala
sekolah ke dalam maupun ke luar. Maka dari itu, dalam struktur organisasi
9
Sri Dmayanti , Op. Cit, h. 7
10
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoretik dan
Permasalahannya, (Jakarta: Rajawali Press, 2003), h. 83
9
atas.11
profesional adalah suatu bentuk komitmen para anggota suatu profesi untuk
sumberdaya yang ada pada suatu sekolah/madrasah untuk mau bekerja sama
untuk berjuang mewujudkan visi itu menjadi kenyataan. Tentu kepala sekolah juga
11
M Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2007), h. 160.
12
Murip Yahya, Profesi Tenaga Kependidikan, (Bandung : pustaka setia, 2013), h. 84
10
karena ada beberapa syarat dan kriteria (standar) yang harus dipenuhi, misalnya
yaitu pada pekerjaan inspeksi dengan cara mengawasi untuk mencari kesalahan
dikatakan oleh Sahertian adalah sebagai snooper vision, yaitu tugas memata-
matai untuk menemukan kesalahan. Konsep seperti ini membuat para staf takut
melangkah. Bahkan lebih dari itu, staf enggan berkreativitas. Kondisi tersebut
Dari segi etimologi, supervisi berasal dari kata ”Super” dan ”Visi”. Super
pangkat, dan kualitas, dan Visi artinya melihat atau mengawasi. Karena itu
Sergiovanni seperti dikutip oleh Pidarta bahwa supervisi adalah suatu proses
supervisi tersebut pada akhirnya adalah untuk menciptakan suatu kondisi yang
memungkinkan untuk dapat suatu bantuan, layanan dan pembinaan terhadap staf
agar mampu membina dirinya sendiri sehingga mahir dan terampil dalam upaya
15
Ibid, h. 121
16
Burhanuddin, Administrasi Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia), 2003, h. 99
17
Pidarta Made, Landasan Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta), 2009, h. 2
12
yang profesional. Tujuan supervisi adalah membantu para staf memperoleh arah
1) Tujuan Supervisi
kondisi proses belajar dan mengajar lebih baik. Usaha perbaikan belajar dan
berkompeten di bidangnya.
Jika ditinjau dari fungsinya, maka supervisi itu akan tampak pada kinerja
supervisor dalam melaksanakan tugas. Banyak pendapat dari para ahli tentang
supervisi, salah satunya adalah pendapat Oliva yang dikutip oleh Sahertian yang
tugas anggota staf dan membagi kegiatan yang berbeda-beda diantara staf-
staf.
13
membantu staf agar dapat belajar menatap dirinya sendiri atau mengevaluasi
diri sendiri.18
membina, membimbing dan memotivasi kepada staf untuk menjadi tenaga yang
sungguh-sungguh. Salah satu supervisor yang dapat melakukan tugas ini adalah
kepala sekolah, dengan alasan bahwa kepala sekolah mempunyai banyak waktu
18
Sahertian, Op.Cit, h. 25
14
memperbaiki masyarakat.
d) Tujuan perantara adalah membina guru-guru agar dapat mendidik para siswa
berkisar pada penyeleksian dan penerimaan yang ketat akan tetapi pembinaan
terhadap potensi guru-guru yang sudah ada dalam arti luas, termasuk didalamnya
itu, tujuan supervisi bisa dicapai pelaksanaan jika dilandasi dengan asas
2) Fungsi Supervisi
Fungsi dan tujuan memiliki kesamaan arti karena fungsi dan tujuan dapat
berupa satu objek. Tetapi disini fungsi dapat diartikan sebagai sesuatu yang
bidang pendidikan. Menurut N.A. Ametembun dalam buku Donni Juni Priansa
1. Fungsi Penelitian
pada data yang aktual dan bukan pada data yang non aktual dan bukan pada
2. Fungsi Penilaian
ingat dalam etika pendidikan penilaian itu harus menekankan terlebih dahulu
3. Fungsi perbaikan
perbaikan dan atau peningkatan. Hal ini pun bisa sebagai pemecahan atas
4. Fungsi Peningkatan
dan menghilangkan aspek negatif yang ada. Sehingga aspek negatif yang di
timbulkan di ubah menjadi aspek positif dan aspek positif di kembangkan lagi
termasuk dalam hal ini membantu guru dalam memecahkan kesulitan dalam
19
Ibid, h. 89-90
17
3) Prinsip Supervisi
tindakan dan sikap supervisi adalah pancasila. Karena pancasila adalah prinsip
dasar dan falsafah yang menjiwai seluruh kehidupan bangsa dan dengan
otokrat dan korektif menjadi sikap yang kontruktif dan kreatif. Untuk itu
supervisi dilaksanakan berdasarkan data, dan fakta yang objektif, maka prinsip
yang informatif.
b. Prinsip Demokratis
baik, menerima ide orang lain secara menghindari sikap egois dan pemaksaan
diperintahkan bahkan ditetapkan sebagai salah satu ciri orang yang beriman.
18
Para kepala sekolah baik suka maupun tidak suka harus siap menghadapi
dengan tujuan untuk mengembankan sikap dan prilaku staf dengan selalu
ketepatan sasaran pada obyek permasalahan yang dihadapi dapat dilihat secara
jelas oleh kepala sekolah. Dengan demikian staf sekolah yang sedang diawasi
tidak merasakan tekanan ataupun beban, melainkan sebagai suatu wahana untuk
20
Piet, A. Suhertian, Op.Cit, h. 30-31
19
1. Persiapan
1) Pengawas
2. Pelaksanaan Supervisi
g. Supervisor :
a. Penilaian
3) Hasil supervisi
b. Tindak Lanjut
1) Langkah-langkah pembinaan
3. Pengembangan Staf
Pengembangan merupakan upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan
sebagai salah satu cara mengatasi tantangan yang dihadapi lembaga pendidikan
satu bidang supervisi. Oliva dalam Supervision for Today’s Schools menyatakan
personil baik formal atau non formal, atau bisa atas kemauan yang bersangkutan.
kerja kelembagaan dan kegiatan pengembangan SDM atas inisiatif pegawai itu
sendiri.
mengajar menjadi lebih efektif dan efisien sehingga dapat mengangkat mutu
pendidikan para siswa. Ini merupakan salah satu tugas kepala sekolah sebagai
supervisor.
lanjutan.23
atau tidaknya suatu lembaga, ini tepat dengan anggapan bahwa apa
tidak mampu memanfaatkan atau didukung oleh tenaga staf yang berkualitas.
begitu kepala sekolah adalah mereka yang telah menguasai dengan baik
melalui pendidikan dan pelatihan tertentu agar mereka siap menjalankan peranan
dan latihan. Mulyasa menjelaskan bahwa supervisi merupakan suatu proses yang
dirancang secara khusus untuk membantu para staf dan supervisor dalam
dan kemampuannya untuk memberikan layanan yang baik pada orangtua peserta
24
E. Mulyasa, Manajeman dan kepemimpinan kepala sekolah ,(Jakarta,: Bumi Aksara,
2012), h. 252
23
e. Mengadakan pengawasan.25
staf lembaga pendidikan, usaha kepala sekolah sangatlah berpengaruh. Hal ini
ditentukan oleh pimpinan. Selain itu pimpinan juga merupakan penentu arah yang
hendak ditempuh oleh organisasi menuju tujuan yang akan dicapai. Mulyasa
mengatakan bahwa arah (arah yang disusun dan di jalankan oleh organisasi yang
25
Moh Rifai, Menjadi Supervisor Yang efektif, (Jakarta : Rosda Karya), 2001, h. 30-31
26
Mulyasa, Op.Cit, h.11
24
staf khususnya. Dalam pengembangan potensi staf tersebut, meliputi empat jenis
pengetahuan dan ketrampilan yang menjadi sasaran dan tujuannya, anatar lain:
kebijakan organisasi.
pengembangan.
Program yang baik tidak akan luput dari kendala atau rintangan dalam
kualitas staf. Tentu, ini adalah pekerjaan berat karena bentuknya mengubah
mindset, mental, dan kesadaran staf yang sudah terbentuk lama atau bawaan
c. Lemahnya Kreativitas
26
solusi dari problem yang didera di lapangan. Supervisor harus jeli membaca
Jadi Seorang kepala sekolah yang memiliki tugas dan kewajiban menjadi
supervisi di lembaganya supaya dapat berjalan dengan efektif dan tujuan yang
27
Jamal Ma’mur Asmani, Tips Efektif Supervisi Pendidikan Sekolah, (Johjakarta : Diva
perss), 2012, h. 179-181
27
1. Ahmad Jurin (2000) penelitiannya yang berjudul “Peran Kepala Sekolah Sebagai
Kabupaten Indra Giri Hilir”.28 Dalam penelitian nya Ahmad menggunakan jenis
yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun fokus atau variabel dalam
penelitian yang dilakukan oleh Ahmad yaitu supervise yang dilakukan kepala
dalam penelitian ini adalah sama-sama ingin mengetahui peran kepala sekolah
sebagai supervisor. Jenis dan teknik pengumpulan data juga menggunakan jenis
dan teknik yang sama. Sedangkan perbedaan dalam penelitian ini yaitu Ahmad
2. Yaya Bakti (2002) skripsinya yang berjudul “peran kepala sekolah sebagai
28
Ahmad Jurin, Skripsi/Peran Kepala Sekolah Sebagai Supervisor Dalalm Meningkatkan
Kinerja Guru di SDN 005 Tembilahan Kabupaten Indra Giri Hilir, 2000.
29
Yaya Bakti, Skripsi/Peran Kepala Sekolah Sebagai Supervisor di SD Barnas
Kabupaten Palalawan, 2002
28
Kabupaten palalawan
relevan tersebut belum ditemukan penelitin yang mengangkat judul peran kepala
Negeri 017 Bagan Punak Meranti. Dari persamaan dijumpai tentang peran
pengembangan staf di Sekolah Dasar (SD) Negeri 017 Bagan Punak Meranti,
tempat dan waktu penelitian, jenis penelitian, populasi dan sampel penelitian.
C. Kerangka Berfikir
teladan, dorongan, serta bantuan kepada guru, murid dan stafdi sekolah, peran
dan fungsi yang terpenting lagi bagi kepala sekolah adalah menggerakkan segala
sumber yang ada pada suatu sekolah. Sehingga dapat didayagunakan secara
meningkatkan kemampuan staf agar dalam mengajar menjadi lebih efektif dan
efisien sehingga dapat mengangkat mutu pendidikan para siswa. Ini merupakan
D. Konsep Operasional
Sebagai Supervisor dalam pengembangan staf di Sekolah Dasar (SD) Negeri 017
sebagai berikut :
Tabel 1.
Konsep Operasional
Variabel Sub variabel Indikator
Peran 1. Persiapan a. Penyusunan program supervisi dan
Kepala organisasi supervisi
Sekolah
Sebagai 2. Pelaksanaan b. Supervisi harus berkesinambungan
Supervisor Supervisi
dalam 3. Penilaian c. Melakukan evaluasi
pengemba 4. Tindak lanjut d. Melakukan langkah-langkahh pembinaan
ngan staf
30
BAB III
METODE PENELITIAN
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan secara rinci dan
pengembangan staf di Sekolah Dasar (SD) Negeri 017 Bagan Punak Meranti
1. Tempat
Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Dasar (SD) Negeri 017 Bagan Punak
2. Waktu
sampai Maret 2018 Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini
sebagai berikut :
30
Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2013), h. 6.
31
Saifudin Azqar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar), 2009, h. 24
31
Tabel 2.
Waktu Penelitian
N0 Uraian kegiatan Jan Feb Maret April Mai Juni Juli
1 Pra Penelitian
2 Penyusunan
proposal
3 Seminar proposal
4 Penelitian
kelapangan
5 Pengolahan data
6 Bimbingan
Skripsi
6 Munaqosah
Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah staf-staf Sekolah Dasar
(SD) Negeri 017 Bagan Punak Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir.
Sedangkan yang menjadi objek pada penelitian ini adalah peran kepala sekolah
sebagai supervisor dalam pengembangan staf di Sekolah Dasar (SD) Negeri 017
1. Populasi
Populasi adalah seluruh data yang menjadi penelitian dalam suatu ruang
orang yang terdiri dari satu orang kepala sekolah, dua orang TU, satu orang
Dasar (SD) Negeri 017 Bagan Punak Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan
Hilir
32
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan,(Jakarta: RinekaCipta), 2004, h. 118
32
2. Sampel
Sampel penelitian terdiri dari seluruh staf Sekolah Dasar (SD) Negeri 017
orang Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampel,
a. Observasi
hendak diambil berupa kondisi atau fakta alami, tingkah laku dan hasil kerja
b. Wawancara
33
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi Kualitatif dan Kuantitatif, (Jakarta :
Erlangga, 2003), h. 65
34
Ibid, h. 73
33
c. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari mata mengenai hal- hal atau variabel
yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen
2. Instrument Penelitian
dalam pengembangan staf di Sekolah Dasar (SD) Negeri 017 Bagan Punak
Tabel 3.
Kisi-kisi Instrumen Peran Kepala Sekolah Sebagai Supervisor
dalam Pengembangan staf
Variabel Sub variabel Indikator No
item
Peran 1. Persiapan a. Penyusunan program supervisi 1,
Kepala dan organisasi supervisI
Sekolah
Sebagai 2. Pelaksanaan b. Supervisi harus 2,
Supervisor Supervisi berkesinambungan
dalam
pengemba 3. Penilaian c. Melakukan evaluasi 3
ngan staf 4. Tindak lanjut d. Melakukan langkah-langkah 4
pembinaan
35
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya),
2000, h. 135
36
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT
Rineka Cipta), 2002, h. 236
34
dari wawancara dengan staf. Dari data yang sudah diperoleh kemudian di
tindakan selanjutnya berdasarkan apa yang telah di fahami tersebut. Selain itu
data yang sesuai dengan kebutuhan peneliti tentang peran kepala sekolah
017 Bagan Punak Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir. Ini artinya data
yang telah dirangkum tadi kemudian dipilih, sekiranya data mana yang
pada hal-hal yang penting, mencari tema dan polanya dan membuang yang
tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan
Dasar (SD) Negeri 017 Bagan Punak Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan
analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari hasil
supervisor dalam pengembangan staf di Sekolah Dasar (SD) Negeri 017 Bagan
BAB IV
36
HASIL PENELITIAN
jalan kecamatan KM 4 Bagan Punak Meranti. Sekolah ini berdiri pada Tahun
1982 yang merupakan sekolah rintisan pertama yang didirikan oleh masyarakat
setempat untuk menjadikan sekolah tersebut sebagai tempat menimba ilmu bagi
anak-anak dan sekolah ini juga merupakan sekolah satu-satunya yang berada di
hampir mencapai lima ratusan, di sebabkan oleh letaknya yang strategis dengan
rumah penduduk. Sebelumnya sekolah ini di kenal dengan sekolah Dasar filial
yang berada di bagan punak, berdasarkan Surat Keputusan Bupati Rokan Hilir
yang ingin menata secara teratur urutan sekolah dasar yang ada di kabupaten
Rokan Hilir, sehingga SD Filial ini di jadikan Sekolah Dasar Negeri sekarang di
kenal dengan Sekolah Dasar Negeri 017 Bagan Punak Meranti, yang dipimpin
oleh ibu Nurlela, S.Pd. SD yang masa pengabdian kepempinannya dari tahun
2010 hingga sekarang. Dengan dibantu oleh Tenaga pendidik dan kependidikan
yang terdiri dari 27 orang, diantaranya satu orang kepala sekolah, 21 orang
37
sebagai tenaga pengajar, satu orang Tata Usaha, dan satu operator, dua orang
.
2. Visi , Misi dan Tujuan Sekolah Dasar Negeri 017 Bagan Punak
a. Visi Sekolah
b. Misi Sekolah
yang dimiliki.
warga sekolah.
pengetahuan.
c. Tujuan Sekolah
a) Meningkatkan rata-rata nilai hasil ujian akhir madrasah dan ujian akhir
Negeri 017 Bagan Punak Meranti, telah bebas dari buta aksara alquran
akademis
a) Meningkatkan rata-rata nilai hasil ujian akhir madrasah (UAS) dan ujian
Hilir
pendidik dan kependidikan di Sekolah Dasar Negeri 017 Bagan Punak Meranti
38
Sardiman A.M, “Intraksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2001, h.123
40
Tabel 4.
Keadaan Guru Sekolah Dasar Negeri 017 Bagan Punak Meranti
Kecamatan Bangko Tahun Pelajaran 2018/2019
No Nama Pendidikan Jabatan Ket
1 Nurlela, S.Pd.SD S1 Kepala Sekolah PNS
2 Zuraida SPG Guru kelas 1 B PNS
3 Nurseha, S.Pd.SD S1 Guru kelas II B PNS
4 Rusmidar, S.Pd S1 Guru Penjas PNS
5 Raniyalis, S.Pd.SD S1 Guru Mulok PNS
6 Hj. Azizah, S.Pd. S1 Guru kelas IV A PNS
7 Rojipah, S.Pd. S1 Guru kelas VI B PNS
8 Susilawati, S.Pd. S1 Guru kelas IV C PNS
9 Ernawati, S.Pd. S1 Guru kelas II C PNS
10 Junaidi, A.Ma D II Guru Penjas PNS
11 Ida Royani, S.Pd. S1 Guru kelas V B PNS
12 Sri Muyani, S.Pd. S1 Guru kelas V A PNS
13 Masriana, S.Pd. S1 Guru kelas III A PNS
14 Fatimah Manaf, S.Pd. S1 Guru kelas II A PNS
15 Robiatun Ningsih, S.Pd. S1 Guru kelas VI A PNS
16 Nurlaili, S.Pd.SD S1 Guru kelas III B PNS
17 Kusiawati, S.Pd. S1 Guru kelas 1 C PNS
18 Normi, S.Pd. S1 Guru kelas 1 A PNS
19 Rosita, S.Pd. S1 Guru kelas IV B Honor Daerah
20 Ridwan, S.Pd. S1 Guru PAI Honor Komite
21 Risa SMA Guru Mulok Honor Daerah
22 Desi Yanti, S.Pd. S1 Guru kelas III C Honor Daerah
23 Melisa, S.Pd. S1 Ka TU Honor Daerah
24 Juliartina SMA Tata Usaha Honor Daerah
25 Maisalamah, S.Pd. S1 Petugas Honor Daerah
Perpustakaan
26 Salmah, S.Pd. S1 Petugas Honor Daerah
Perpustakaan
27 Wan Tina SD Penjaga Honor Komite
Sumber data : Dokumentasi SD Negeri 017 Bagan Punak Meranti 2018/2019
41
4. Keadaan Siswa
sekolah guru sebagai pendidik dan pengajar sedangkan siswa sebagai anak
didik atau yang akan di ajar oleh guru tersebut. Di bawah ini peneliti
Tabel 5.
Jumlah Siswa/Siswi Sekolah Dasar Negeri 017 Bagan Punak Meranti
Kecamatan Bangko Tahun Pelajaran 2018/2019
JENIS KELAMIN JUMLAH
KELAS L P SISWA
I 34 34 68
II 25 39 64
III 29 33 62
IV 34 31 65
V 35 27 62
VI 25 27 52
JUMLAH 182 192 375
Sumber data : Dokumentasi SD Negeri 017 Bagan Punak Meranti 2018/2019
adanya sarana dan prasarana yang lengkap pada sebuah lembaga pendidikan
diharapkan.
42
sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Sekolah Dasar Negeri 017 Bagan
ini :
Tabel 6
Keadaan Saran dan Prasarana
Tidak Kondisi
No Sarana dan Prasarana Ada Ket
ada Baik Rusak
1 Ruang Kepala Madrasah 1 - Baik -
2 Ruang guru 1 - Baik -
- Kursi 27 - Baik -
- Meja 27 - Baik -
3 Ruang Belajar 16 - Baik -
- Meja 375 - Baik -
- Bangku 375 - Baik -
- Papan Tulis 16 - Baik -
4 Jam Dinding 17 - Baik -
5 Lonceng/Bel 1 - Baik -
6 Kantin 1 - Baik -
7 Perpustakaan 1 - Baik -
8 Labor - - Baik -
9 UKS 1 - Baik -
10 WC 4 - Baik Rusak
Sumber data : Dokumentasi SD Negeri 017 Bagan Punak Meranti 2018/2019.
6. Kurikulum
yang dipakai di Sekolah Dasar (SD) Negeri 017 Bagan Punak Meranti
Kabupaten Rokan Hilir ialah kurikulum 2013 dan Kurikulum 2006 yaitu KTSP
sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan
sekolah di mulai tahun ajaran 2007/2008 dengan mengacu pada Standar Isi (SI)
B. Peyajian Data
Sekolah Dasar (SD) Negeri 017 Bagan Punak Kecamatan Bangko Kabupaten
Rokan Hilir
1. Persiapan
tata usaha yaitu Melisa, S.Pd mengatakan Apakah kepala sekolah sudah
Dari hasil wawancara peneliti dengan salah satu staf (tata usaha) yaitu
Juliartina salah satu salah satu staf (tata usaha) mengatakan bahwa:
44
kerja/kegiatan supervisi kepala sekolah sudah disusun dan disiapkan oleh kepala
sekolah yang berisi jenis kegiatan, sasaran, pelaksanaan waktu dan instrumen.
mekanisme pelaksanaan, , pelaporan dan tindak lanjut. Hal ini dilakukan kepala
2. Pelaksanaan Supervisi
tata usaha yaitu Melisa, S.Pd mengatakan apakah kepala sekolah melaksanakan
Dari hasil wawancara peneliti dengan maisalamah, S.Pd yaitu salah satu staf
tiap-tipa akhir bulan kepala sekolah melakukan supervisi terhadap para stafnya
3. Penilaian
Melakukan evaluasi.
tata usaha yaitu Melisa, S.Pd mengatakan apakah kepala sekolah melakukan
Dari keterangan Juliartina salah satu staf tata usaha mengatakan bahwa
terhadap stafnya pada tiap-tiap akhir bulan. Penilaian ini dilakukan kepala
mengoptimalkan potensi dan kerja staf. Untuk memotivasi kinerja para staf
4. Tindak Lanjut
Melakukan Pembinaan
tata usaha yaitu Melisa, S.Pd mengatakan apakah kepala sekolah sebagai
Dari hasil wawancara peneliti dengan maisalamah, S.Pd yaitu salah satu staf
melakukan pembinaan ini untuk meningkatkan potensi serta kinerja para stafnya.
C. Pembahasan
Sekolah Dasar (SD) Negeri 017 Bagan Punak Kecamatan Bangko Kabupaten
Rokan Hilir
1. Persiapan
disiapkan oleh kepala sekolah yang berisi jenis kegiatan, sasaran, pelaksanaan
waktu dan instrumen. Selain itu juga dalam program supervise, kepala sekolah
2. Pelaksanaan Supervisi
terhadap kinerja para staf dan juga untuk mengoptimalkan potensi dan kerja staf.
Untuk memotivasi kinerja para staf kepala sekolah memberikan motivasi dalam
48
dan menerapkan reward. Reward ini diberikan kepada staf yang kinerjanya
terbaik.
3. Penilaian
Melakukan evaluasi.
terhadap kinerja para staf dan juga untuk mengoptimalkan potensi dan kerja staf.
Untuk memotivasi kinerja para staf kepala sekolah memberikan motivasi dalam
dan menerapkan reward. Reward ini diberikan kepada staf yang kinerjanya
terbaik.
4. Tindak Lanjut
Melakukan Pembinaan
meningkatkan potensi serta kinerja para stafnya. Pembinaan ini dilakukan kepala
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
bahwa :
Dasar (SD) Negeri 017 Bagan Punak Meranti Kecamatan Bangko Kabupaten
Rokan Hilir,
a. Persiapan
disiapkan oleh kepala sekolah yang berisi jenis kegiatan, sasaran, pelaksanaan
waktu dan instrumen. Selain itu juga dalam program supervise, kepala
sekolah.
b. Pelaksanaan Supervisi
akhir bulan. Penilaian ini dilakukan kepala sekolah selain untuk melengkapi
terhadap kinerja para staf dan juga untuk mengoptimalkan potensi dan kerja
50
staf. Untuk memotivasi kinerja para staf kepala sekolah memberikan motivasi
kesejahteraan staf dan menerapkan reward. Reward ini diberikan kepada staf
c. Penilaian
Melakukan evaluasi.
akhir bulan. Penilaian ini dilakukan kepala sekolah selain untuk melengkapi
terhadap kinerja para staf dan juga untuk mengoptimalkan potensi dan kerja
staf. Untuk memotivasi kinerja para staf kepala sekolah memberikan motivasi
kesejahteraan staf dan menerapkan reward. Reward ini diberikan kepada staf
d. Tindak Lanjut
Melakukan Pembinaan
Hilir.
mengubah mindset, mental, dan kesadaran staf yang sudah terbentuk lama
b. Lemahnya Kreativitas
mencari solusi dari problem yang didera di lapangan. Supervisor harus jeli
Jadi Seorang kepala sekolah yang memiliki tugas dan kewajiban menjadi
supervisi di lembaganya supaya dapat berjalan dengan efektif dan tujuan yang
B. Saran
adanya saran-saran baik dari pihak dalam maupun luar. Sesuai dengan apa yang
diharapkan bahwa penelitian ini akan bermanfaat bagi kepala sekolah dan juga
waktunya supervisi untuk ditangani secara baik dan kontinu. Karena supervisi
sebagai supervisor
53
DAFTAR PUSTAKA
Dewi Wulan Sari, Sosiologi Konsep Dan Teori, Bandung : PT. Raflika Pratama,
2009.
Moh Rifai, Menjadi Supervisor Yang efektif, Jakarta : Rosda Karya, 2001
Piet Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan, Jakarta : Rineka
Cipta, 2000.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi III, cet-
4, Jakarta : Balai Pustaka, 2007.
Lampiran 1.
Pedoman Wawancara
Peran Kepala Sekolah Sebagai Supervisor dalam Pengembangan Staf
A. Identitas Informasi
Nama :
Jenis Kelamin :
Status / Jabatan :
Tanggal Wawancara :
Tempat Wawancara :
B. Petunjuk
1. Instrumen ini digunakan untuk mendapatkan data tentang peran kepala
sekolah sebagai supervisor dalam pengembangan staf di Sekolah Dasar (SD)
Negeri 017 Bagan Punak Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir.
2. Subjek wawancara adalah staf.
3. Instrumen ini hanyalah sebagai pedoman wawancara.
4. Jika di lapangan mendapatkan informasi yang perlu dikembangkan, maka
peneliti dapat menanyakan di luar pertanyaan ini
C. Pertanyaan
1. Apakah kepala sekolah sudah menyusun program supervisi dan organisasi
supervisi dalam pengembangan stafnya?
2. Apakah kepala sekolah melaksanakan supervisi secara berkesinambungan
terhadap pengembangan staf?
3. Apakah kepala sekolah melakukan penilaian terhadap stafnya?
4. kepala sekolah sebagai supervisor sudahkah melakukan pembinaan dalam
pengembangan stafnya?