Anda di halaman 1dari 3

Dimas Satrio

29.1868
J4/32

MITIGASI BENCANA

Dr. Yana Sahyana, SH, MH / Ari Muharam SE,MM

1.Bencana apa yang anda pernah alami dan berapa usia anda saat bencana itu terjadi
 Salah satu bencana yang pernah saya alami adalah Gempa Bumi, di usia saya yang saat
itu 9 tahun Gempa berkekuatan 7,6 pada skala Richter terjadi di 76 kilometer sebelah
barat daya Kota Manokwari Papua Barat. Peristiwa terjadi pada pukul 05.33 WIB
Minggu (4/1). Sedikitnya empat tewas dan puluhan luka dalam insiden tersebut. Lokasi
gempa 0,88 Lintang Selatan-133,38 Bujur Timur. Dalam laporannya, BMKG
menyebutkan gempa tersebut tidak berportensi terjadinya tsunami, meski kedalaman
gempa hanya 10 km. Sebelumnya, gempa berkekuatan 7,2 SR juga
mengguncang wilayah tersebut. Gempa yang terjadi pukul 02.43 WIB berpusat di 0,42
Lintang Selatan, 132,93 Bujur Timur, sekitar 135 kilometer barat laut Manokwari dengan
kedalaman 10 km. Gempa ini diikuti setidaknya dua gempa susulan yang cukup besar.

2. Apa yang anda dan keluarga anda alami saat bencana terjadi ?

 Pada saat kejadian bencana gempa bumi pada waktu itu, kebanyakan orang masih terlelap

mengingat waktu kejadian di subuh dini hari, hal itu menyebabkan kondisi ketidaksiapan

yang terjadi, banyak orang yang seketika panik karena gempa yang lumayan dahsyat dan

kondisi padam lampu pada saat itu membuat suasan semakin mencekam, orang-orang

berlairan keluar rumah untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing, gempa

berkekuatan 7,2 SR itu berlangsung cukup lama dengan beberapa gempa susulan setelah

gempa tersebut terjadi. Di pagi harinya sekitar jam 7.30 WIT gempa kedua terjadi dengan
guncangan yang lebih keras, tercatat gempa tersebut berkekuatan 7,6 SR dan gempa

tersebutlah yang makin memperparah kondisi bangunan yang telah terkena gempa

sebelumnya dan juga kondisi psiskis masyarakat mengingat kondisi masyarakat pada saat

itu sedang berada dalam kepanikan akibat gempa yang pertama, syukur Alhamdulillah

bangunan rumah kami selamat dari guncangan gempa dan masih berdiri kokoh serta

perlindungan yang diberikan Allah SWT terhadap keluarga kami sehingga kami semua

selamat dari bencana gempa bumi yang terjadi.

3. Menurut anda bagaimana penanggulangan Bencana di Indonesia pada saat ini ?

Menurut pendapat saya tingkat penanggulangan di indonesia saat ini masih


rendah, hal ini bisa dilihat dari upaya mitigasi yang masih kurang, saya memandang
tingkat kesiapsiagaan Indonesia menghadapi bencana baik masyarakat maupun
pemerintahnya cenderung rendah. Hal itu dilihat dari beberapa parameter yang
seharusnya dipenuhi oleh setiap daerah di Tanah Air mengingat Indonesia berada di Ring
of Fire alias wilayah rawan gempa. Menurut saya bahwa di tingkat daerah kepedulian
bencana masih rendah karena tak memenuhi parameter kesiapsiagaan. Sehabis bencana
besar seperti tsunami Aceh, gempa di Lombok dan Palu, kepedulian meningkat namun
dengan mudah kembali dilupakan.

ada beberapa parameter yang perlu diperhatikan baik oleh masyarakat maupun
pemerintah. Pertama, pengetahuan mengenai bencana. Setiap orang disebutnya harus
memahami apa saja bencana yang rawan terjadi di daerahnya. Kemudian, mereka juga
perlu memahami apa yang harus dilakukan sebelum, saat dan setelah bencana itu terjadi.
Informasi mengenai pengetahuan ini bisa disampaikan secara formal dengan
diintegrasikan dengan mata pelajaran di bangku sekolah atau sosialisasi di komunitas
rutin masyarakat seperti posyandu, karang taruna dan pengajian. Kedua, peringatan dini
terhadap berbagai bencana. Kebanyakan bencana datang dengan cepat. Beberapa
peristiwa seperti tsunami, gempa, maupun erupsi gunung membutuhkan distribusi
informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang harus
sampai dengan baik di masyarakat. Namun, seringkali distribusi informasi itu tidak
terjadi dengan baik. Ketiga adalah pemenuhan kebutuhan dasar, termasuk pangan,
sandang, papan berupa shelter, sandang pakaian. Hal itu juga termasuk juga fasilitas-
fasilitas kritis seperti listrik dan alat komunikasi Setiap daerah kata dia sebetulnya harus
memiliki daftar kebutuhan kritis, sehingga masyarakat bisa mandiri saat bantuan belum
bisa tiba. Jika perlu, pemerintah daerah bisa menyiapkan alat berat untuk disimpan di
tempat yang aman Parameter berikutnya adalah kebijakan supaya mitigasi berjalan di
bawah payung hukum yang jelas. Kebijakan itu bisa berupa pembangunan infrastruktur
hingga pendidikan publik termasuk dimasukkannya kurikulum bencana ke dalam materi
pelajaran.

Anda mungkin juga menyukai