BUPATI MANOKWARI
PROVINSI PAPUA BARAT
TENTANG
KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA
KERJA DINAS SOSIAL
BUPATI MANOKWARI,
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB ….
KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI,
SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL
Bagian Kesatu
Kedudukan dan Susunan Organisasi
Pasal ..
Pasal 3
Pasal 4
Pasal 5
Bagian Kedua
Tugas dan Fungsi
Paragraf 1
Dinas Sosial
Pasal 6
Paragraf 2
Sekretariat
Pasal 7
Pasal 8
Paragraf 3
Pasal 9
Paragraf 5
Pasal 246
(1) Bidang Rehabilitasi Sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf c,
mempunyai tugas membantu Kepala Dinas Sosial menyiapkan bahan
perumusan dan melaksanakan kebijakan teknis yang berkaitan dengan
rehabilitasi sosial.
(3) Bidang Rehabilitasi Sosial dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), menyelenggarakan fungsi : (dari permen 14/2016)
a. perumusan rencana dan program kerja di Bidang Rehabilitasi Sosial;
b. pelaksanaan pembagian tugas kepada bawahan sesuai dengan
pedoman kerja yang telah ditetapkan, agar tugas-tugas terbagi habis;
c. pelaksanaan memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan
tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;
d. pelaksanaan menyelia pelaksanaan tugas bawahan agar tugas berjalan
sesuai ketentuan yang berlaku;
e. penilaian prestasi kerja bawahannya (Sasaran Kerja Pegawai) dan
Laporan Kerja Harian;
f. pembinaan terhadap jabatan fungsional;
g. pelaksanaan kebijakan teknis rehabilitasi sosial anak terlantar, anak
jalanan, anak nakal, anak berhadapan dengan hukum di luar panti
dan/atau lembaga;
h. pelaksanaan kebijakan teknis rehabilitasi sosial penyandang disabilitas
di luar panti dan/atau lembaga;
i. pelaksanaan kebijakan teknis rehabilitasi sosial ODGJ, tuna sosial dan
korban perdagangan orang di luar panti dan/atau lembaga;
j. pelaksanaan kebijakan teknis rehabilitasi sosial lanjut usia terlantar di
luar panti dan/atau lembaga;
k. pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi rehabilitasi sosial anak terlantar,
anak jalanan, anak nakal, anak berhadapan dengan hukum di luar
panti dan/atau lembaga;
l. pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi rehabilitasi sosial penyandang
disabilitas di luar panti dan/atau lembaga;
m. pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi rehabilitasi sosial ODGJ, tuna
sosial dan korban perdagangan orang di luar panti dan/atau lembaga;
n. pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi rehabilitasi sosial lanjut usia
terlantar di luar panti dan/atau lembaga;
o. pengelolaan data pelayanan sosial orang dengan HIV/AIDS (ODHA)
untuk dikordinasikan dan dilaporkan kepada pemerintah daerah;
p. pengelolaan data pelayanan sosial korban penyalahgunaan NAPZA
untuk dikordinasikan dan dilaporkan kepada pemerintah daerah;
q. pelaksanaan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
rehabilitasi sosial;
r. penyusunan rencana dan penetapan kinerja di bidang rehabilitasi
sosial;
s. pembuatan rekomendasi penerbitan izin dan pengawasan di bidang
rehabilitasi sosial;
t. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang rehabilitasi
sosial;
u. penyusunan laporan di bidang rehabilitasi sosial; dan
v. melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh kepala dinas.
Paragraf 6
b.
Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin
Pasal 245
(1) Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 huruf d, mempunyai tugas membantu Kepala
Dinas Sosial menyiapkan bahan perumusan dan melaksanakan kebijakan
teknis yang berkaitan dengan Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir
Miskin.
(4) Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin dalam
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
menyelenggarakan fungsi : (dari permen 14/2016)
a. perumusan rencana dan program kerja di Bidang pemberdayaan sosial
dan penanganan fakir miskin;
b. pelaksanaan membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan pedoman
kerja yang telah ditetapkan, agar tugas-tugas terbagi habis;
c. pelaksanaan memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan
tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;
d. pelaksanaan menyelia tugas bawahan agar tugas berjalan sesuai
ketentuan yang berlaku;
e. penilaian prestasi kerja bawahannya (Sasaran Kerja Pegawai) dan
Laporan Kerja Harian;
f. pembinaan terhadap jabatan fungsional;
g. pelaksanaan kebijakan teknis pemberdayaan sosial perorangan,
keluarga, dan kelembagaan masyarakat;
h. pelaksanaan kebijakan teknis pemberdayaan sosial komunitas adat
terpencil daerah;
i. pelaksanaan kebijakan teknis pemberdayaan sosial kepahlawanan,
keperintisan, kesetiakawanan, dan restorasi sosial;
j. pelaksanaan kebijakan teknis penyaluran dana bantuan sosial;
k. pelaksanaan kebijakan teknis pelaksanaan penanganan fakir miskin
perkampungan, perkotaan, pesisir dan pulau-pulau;
l. pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi pemberdayaan sosial perorangan,
keluarga, dan kelembagaan masyarakat;
m. pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi pemberdayaan sosial komunitas
adat terpencil daerah;
n. pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi pemberdayaan sosial
kepahlawanan, keperintisan, kesetiakawanan, dan restorasi sosial;
o. pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi penyaluran dana bantuan sosial;
p. pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi pelaksanaan penanganan fakir
miskin perkampungan, perkotaan, pesisir dan pulau-pulau;
q. pelaksanaan pendataan, verifikasi dan validasi fakir miskin cakupan
daerah;
r. pembuatan rekomendasi penerbitan kartu Badan Penyelenggaraan
Jaminan Sosial Kesehatan;
s. pembuatan rekomendasi pendaftaran Karang Taruna dan yayasan
bergerak dalam organisasi sosial;
t. pembuatan rekomendasi adopsi anak;
u. program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial,
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Kesejahteraan Sosial
Masyarakat (Penanganan Asrama Mahasiswa Manokwari);
v. pelaksanaan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pemberdayaan sosial dan penanganan fakir miskin;
w. pelaksanaan pemantauan, evaluasi di Bidang Pemberdayaan Sosial dan
Penanganan Fakir Miskin;
x. penyusunan laporan di bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan
Fakir Miskin; dan
y. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala dinas.
BAB …
Pasal 252
(1) Unit Pelaksana Teknis dibentuk berdasarkan kebutuhan dan beban kerja
yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati.
(2) Unit Pelayanan Teknis mempunyai berfungsi melaksanakan kegiatan teknis
operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang yang menjadi kewenangan
Dinas Sosial.
BAB …
Pasal 9
Bagian Ketiga
Tata Kerja
Pasal ..
Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang,
Kepala Sub Bagian dan kelompok jabatan fungsional wajib menerapkan
prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi, baik dalam lingkungan masing-
masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan Dinas Sosial serta
dengan perangkat daerah di luar Dinas Sosial sesuai dengan tugas masing-
masing.
Pasal ..
Pasal ..
Pasal ..
Pasal ..
Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan,
wajib diolah dan dipergunakan sebagi bahan untuk penyusunan laporan lebih
lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan.
Pasal ..
Pasal ..
BAB XXI
PENGANGKATAN DALAM JABATAN ESELON
Bagian Kesatu
Pengangkatan Dalam Jabatan
Pasal 343
Kepala Dinas, Sekretaris Dinas, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala
Seksi, Kepala Unit Pelaksana Teknis dan pejabat-pejabat lainnya di
lingkungan Dinas Sosial diangkat dan diberhentikan sesuai dengan
peraturan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Bagian Kedua
Eselon Dinas Sosial
Pasal 344
(1) Kepala Dinas merupakan jabatan pimpinan tinggi pratama atau jabatan
eselon II.b.
(2) Sekretaris merupakan jabatan administrator atau jabatan eselon III.a.
(3) Kepala Bidang merupakan jabatan administrator atau jabatan eselon III.b.
(4) Kepala Sub Bagian, dan Kepala UPT Kelas A merupakan jabatan
pengawas atau jabatan eselon IV.a.
(5) Kepala UPT Kelas B dan Kepala Subbagian pada UPT Kelas A merupakan
jabatan pengawas atau jabatan eselon IV.b.
BAB XXII
PEMBIAYAAN
Pasal 345
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal ..
Pasal ..
Pasal ..
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten
Manokwari.
TUGAS-TUGAS SEKSI YANG MENJADI FUNGSIONAL:
Sub Bagian Program dan Data mempunyai tugas: (akan dihilangkan atau
dijadikan tambahan dupak jafung)
a. menyiapkan bahan koordinasi dan penyusunan rencana program dan
data Dinas Sosial;
b. menyiapkan bahan koordinasi dan menyusun rencana strategis
(RENSTRA) bersama bidang teknis di lingkup Dinas Sosial;
c. menyiapkan bahan penyusunan laporan;
d. mengumpulkan, melakukan pengelolaan dan penyajian data di lingkup
Dinas Sosial;
e. menyiapkan bahan penyusunan Laporan Kinerja (LAKIP) bersama bidang
teknis dalam lingkup Dinas Sosial;
f. melakukan evaluasi dan pelaporan hasil kegiatan;
g. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan.
Seksi Rehabilitasi Sosial Anak dan Lanjut Usia mempunyai tugas: (akan
dihilangkan atau untuk bahan tambahan dupak jafung)
a. melaksanakan kebijakan, bimbingan teknis, pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan pelayanan sosial anak balita terlantar;
b. melaksanakan kebijakan, bimbingan teknis, pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan rehabilitasi sosial anak terlantar;
c. melaksanakan kebijakan, bimbingan teknis, pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan rehabilitasi sosial anak berhadapan dengan hukum;
d. melaksanakan kebijakan, bimbingan teknis, pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan rehabilitasi sosial anak yang memerlukan perlindungan
khusus;
e. melaksanakan kebijakan, bimbingan teknis, pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan rehabilitasi sosial anak dan pelayanan sosial lanjut usia;
f. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada yang
berkompeten;
g. melakukan pemantauan, evaluasi, penetapan kriteria/persyaratan calon
dan menyiapkan format data calon binaan keluarga binaan sosial;
h. melakukan seleksi calon binaan keluarga bina sosial; dan
i. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai perintah atasan.