Anda di halaman 1dari 358

BUPATI MESUJI

PROVINSI LAMPUNG

PERATURAN BUPATI MESUJI


NOMOR 55 TAHUN 2020

TENTANG

STRUKTUR ORGANISASI, TATA KERJA, TUGAS POKOK DAN FUNGSI


PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MESUJI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MESUJI,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan,
pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten Mesuji dapat berjalan
secara tertib, lancar, berdayaguna dan berhasil guna;
b. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan
Peraturan Daerah Kabupaten Mesuji Nomor 06 Tahun
2020 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Kabupaten Mesuji;
c. bahwa sehubungan dengan pertimbangan
sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b dan
huruf c tersebut diatas, maka perlu ditetapkan
Peraturan Bupati tentang Struktur Organisasi, Tata
Kerja, Tugas Pokok Dan Fungsi Perangkat Daerah
Kabupaten Mesuji.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelengaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
2. Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Kabupaten Mesuji di Provinsi Lampung;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pemebntukan Peraturan Perundang-undangan;
4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara;
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor
9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah;
6. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Administrasi Pemerintahan;
7. Peraturan Pemerintahan Nomor 53 Tahun 2010
tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 18
Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun
2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk
Hukum Daerah;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun
2019 tentang Pedoman Nomenklatur dan Unit Kerja
Sekretariat Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota;
13. Peraturan Daerah Kabupaten Mesuji Nomor 06 Tahun
2020 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Kabupaten Mesuji.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG STRUKTUR ORGANISASI,
TATA KERJA, TUGAS POKOK DAN FUNGSI PERANGKAT
DAERAH KABUPATEN MESUJI.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Mesuji.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Mesuji.
3. Bupati adalah Bupati Mesuji.
4. Wakil Bupati adalah Wakil Bupati Mesuji.
5. Perangkat Daerah adalah unit kerja penunjang pelaksanaan tugas dan
kewenangan Pemerintah Daerah yang pembentukannya ditetapkan
melalui Peraturan Daerah di lingkup Kabupaten Mesuji.
6. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, selanjutnya disingkat DPRD adalah
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Mesuji.
7. Sekretariat Daerah adalah unsur yang bertugas membantu Bupati/Wakil
Bupati dalam penyusunan kebijakan dan pengkoordinasian administratif
terhadap pelaksanaan tugas Perangkat Daerah serta pelayanan
administratif Sekretariat Daerah Kabupaten Mesuji.
8. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Mesuji.
9. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, selanjutnya disingkat
Sekretariat DPRD adalah unsur Pelayanan Administrasi dan Pemberian
Dukungan terhadap Tugas dan Fungsi Sekretariat Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kabupaten Mesuji.
10. Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, selanjutnya disingkat
Sekretaris DPRD adalah Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten Mesuji.
11. Staf Ahli adalah Staf Ahli Bupati Mesuji.
12. Inspektorat adalah unsur Urusan Pengawas, Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah Kabupaten Mesuji.
13. Dinas Daerah adalah unsur Pelaksana urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan Daerah Kabupaten Mesuji.
14. Satuan Polisi Pamong Praja, selanjutnya disngkat Satpol-PP adalah unsur
Pelaksana fungsi penunjang urusan pemerintahan bidang Ketentraman
dan ketertiban umum serta Perlindungan Masyarakat yang menjadi
kewenangan Daerah Kabupaten Mesuji.
15. Badan Daerah adalah unsur Penunjang urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan Daerah Kabupaten Mesuji.
16. Kecamatan adalah Kecamatan se- Kabupaten Mesuji.
17. Unit Pelaksana Teknis Dinas adalah unsur pelaksana teknis Dinas yang
melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis
penunjang tertentu.
18. Unit Pelaksana Teknis Badan adalah unsur pelaksana teknis Badan
untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan
teknis penunjang tertentu.
19. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam
satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada
keahlian dan keterampilan tertentu serta bersifat mandiri.

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
(1) Peraturan Bupati ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi OPD RSUD
dalam pelaksanaan tugas dan kewenangan unit kerjanya sesuai dengan
spesifikasi bidang kerjanya.
(2) Peraturan Bupati ini bertujuan untuk :
a. Mewujudkan tata kelola perangkat daerah di lingkup Pemerintah
Daerah;
b. meningkatkan profesionalisme pelayanan secara lebih efektif dan
efisien, fleksibilitas dan akuntabel sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi masing-masing OPD; dan
c. meningkatkan harmonisasi tata kerja, prosedur kerja, tugas dan
fungsi serta memberdayakan Sumber Daya Manusia antar OPD di
lingkup Pemerintah Daerah.

BAB III
RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI TATA KERJA SEKRETIAT DAERAH
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 3
Sekretariat Daerah merupakan unsur staf Pemerintah Daerah yang dipimpin
oleh Sekretaris Daerah, berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab
kepada Bupati.
Pasal 4
(1) Sekretariat Daerah mempunyai tugas membantu Bupati dalam
penyusunan kebijakan dan pengoordinasian administratif terhadap
pelaksanaan tugas Perangkat Daerah serta pelayanan administratif.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud dalam ayat (1),
Sekretariat Daerah menyelenggarakan fungsi :
a. pengoordinasian penyusunan kebijakan daerah;
b. pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah;
c. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah;
d. pelayanan administratif dan pembinaan Aparatur Sipil Negara
pada instansi daerah;
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati terkait dengan
tugas dan fungsinya.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 4
(1) Susunan Organisasi Sekretariat Daerah, terdiri dari :
a. Sekretaris Daerah.
b. Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat,
membawahi:
1. Bagian Pemerintahan, membawahi :
a) Sub Bagian Administrasi Pemerintahan;
b) Sub Bagian Administrasi Kewilayahan;
c) Sub Bagian Kerja Sama dan Otonomi Daerah.
2. Bagian Hukum, membawahi :
a) Sub Bagian Perundang-undangan;
b) Sub Bagian Bantuan Hukum;
c) Sub Bagian Dokumentasi dan Informasi.
3. Bagian Kesejahteraan Rakyat, membawahi :
a) Sub Bagian Bina Mental Spiritual;
b) Sub Bagian Kesejahteraan Sosial;
c) Sub Bagian Kesejahteraan Masyarakat.
c. Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan membawahi :
1. Bagian Perekonomian, Pembangunan dan Sumber Daya Alam,
membawahi :
a) Sub Bagian Perekonomian;
b) Sub Bagian Sumber Daya Alam;
c) Sub Bagian Administrasi Pembangunan.
2. Bagian Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, membawahi :
a) Sub Bagian Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa;
b) Sub Bagian Pengelolaan Layanan Pengadaan Secara
Elektronik;
c) Sub Bagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang dan
Jasa.
d. Asisten Bidang Administrasi Umum, membawahi :
1. Bagian Umum, membawahi :
a) Sub Bagian Tata Usaha Pimpinan, Staff Ahli dan
Kepegawaian;
b) Sub Bagian Keuangan;
c) Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan.
2. Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan, membawahi :
a) Sub Bagian Komunikasi Pimpinan;
b) Sub Bagian Dokumentasi Pimpinan;
c) Sub Bagian Protokol Pimpinan.
3. Bagian Organisasi, membawahi :
a) Sub Bagian Kelembagaan dan Analisis Jabatan;
b) Sub Bagian Pelayanan Publik dan Tata Laksana;
c) Sub Bagian Kinerja dan Reformasi Birokrasi.

e. Staf Ahli Bupati, yang terdiri atas :


1. Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik;
2. Staf Ahli Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Keuangan;
3. Staf Ahli Bidang Sumber Daya Manusia, Kesejahteraan Rakyat
dan Kemasyarakatan.
f. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah jabatan
fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai bidang
keahlian dan keterampilannya.
(2) Sekretariat Daerah dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati
(3) Masing-masing Asisten Sekretariat Daerah dipimpin oleh seorang Asisten
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris Daerah.
(4) Masing-masing Bagian Sekretariat Daerah dipimpin oleh seorang Kepala
Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Asisten
Sekretariat Daerah.
(5) Masing-masing Sub Bagian Sekretariat Daerah dipimpin oleh seorang
Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Bagian.
(6) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang Pejabat Fungsional
senior sebagai Ketua Kelompok dan bertanggungjawab kepada Sekretaris
Daerah.
(7) Bagan Struktur Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Mesuji
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Paragraf 1
Sekretaris Daerah
Pasal 5
(1) Sekretaris Daerah mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan
mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Sekretariat Daerah dalam
membantu Bupati dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan
dinas daerah, lembaga teknis daerah dan lembaga lain sebagai bagian
dari perangkat daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretaris daerah menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan perumusan kebijakan pemerintahan daerah;
b. pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi tugas dinas daerah;
c. pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi tugas lembaga teknis
daerah dan lembaga lain sebagai bagian dari perangkat daerah;
d. pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi tugas Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah;
e. pemantauan, pembinaan dan evaluasi terhadap kebijakan
pemerintahan daerah;
f. pembinaan administrasi dan aparatur pemerintahan daerah;
g. pembinaan administrasi penata usahaan Keuangan Pemerintah
Daerah;
h. pembinaan administrasi perencanaan Pemerintah Daerah;
i. pembinaan administrasi Kepegawaian Pemerintah Daerah; dan
j. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
Pasal 6
(1) Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat mempunyai
tugas membantu Sekretaris Daerah dalam penyusunan kebijakan daerah
di bidang pemerintahan dan hukum, dan pengoordinasian penyusunan
kebijakan daerah di bidang kesejahteraan rakyat.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan kebijakan daerah di bidang pemerintahan dan hukum;
b. pengoordinasian penyusunan kebijakan daerah di bidang
kesejahteraan rakyat;
c. pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah di bidang
Pemerintah, Hukum dan Kesejahteraan Rakyat;
d. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah di bidang
pemerintahn dan hukum;
e. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah terkait
pencapaian tujuan kebijakan, dampak yang tidak diinginkan dan
faktor yang mempengaruhi pencapaian tujuan kebijakan di bidang
kesejahteraan rakyat;
f. penyiapan pelaksanaan pembinaan administrasi pemerintahan dan
pembangunan serta sumber daya aparatur di bidang pemerintahan,
hukum, dan kesejahteraan rakyat;
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris Daerah di
bidang pemerintahan, hukum dan kesejahteraan rakyat yang
berkaitan dengan tugasnya.

Paragraf 3
Bagian Pemerintahan
Pasal 7
(1) Bagian Pemerintahan mempunyai tugas menyiapkan perumusan
kebijakan daerah, pengoordinasian perumusan kebijakan daerah,
pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah, pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah, pelaksanaan pembinaan
administrasi di bidang administrasi pemerintahan, administrasi
kewilayahan dan kerja sama dan otonomi daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bagian
Pemerintahan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan daerah di bidang
administrasi pemerintahan, administrasi kewilayahan dan kerja sama
dan otonomi kerja;
b. penyiapan bahan penoordinasian perumusan kebijakan daerah di
bidang administrasi pemerintahan, administrasi kewilayahan dan
kerja sama otonomi daerah;
c. penyiapan bahan pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat
Daerah di bidang administrasi pemerintahan, administrasi
kewilayahan dan kerja sama dan otonomi daerah;
d. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
daerah di bidang administrasi pemerintahan, administrasi
kewilayahan dan kerja sama dan otonomi daerah;
e. penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan administrasi di bidang
administrasi pemerintahan, administrasi kewilayahan dan kerja sama
dan otonomi daerah; dan
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Asisten Bidang
Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat yang berkaitan dengan
tugasnya.

Pasal 8
(1) Sub Bagian Administrasi Pemerintahan mempunyai tugas menyiapkan
bahan dan materi tugas-tugas Sub Bagian Administrasi Pemerintahan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Administrasi Pemerintahan menyelenggarakan fungsi :
a. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan daerah bidang
administrasi pemerintahan;
b. menyiapkan bahan perumusan kebijakan daerah di bidang
administrasi pemerintahan;
c. menyiapkan bahan pengoordinasian pelaksanaan tugas di bidang
kependudukan dan pencatatan sipil, kesatuan bangsa dan politik
dalam negeri, ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan
masyarakat;
d. memfasilitasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
daerah bidang administrasi pemerintahan; dan
f. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 9
(1) Sub Bagian Administrasi Kewilayahan mempunyai tugas menyiapkan
bahan dan materi tugas-tugas sub bagian administrasi kewilayahan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Administrasi Kewilayahan menyelenggarakan fungsi :
a. melaksanakan fasiitasi dan koordinasi pembentukan, penghapusan,
penggabungan dn pemekaran wilayah kecamatan dan/atau desa;
b. melaksanakan koordinasi penegasan batas daerah, kecamatan, desa
dan/atau pemindahan ibukota kecamatan;
c. melaksanakan fasilitasi toponimi dan pemetaan wilayah;
d. menyiapkan bahan penetapan kode dan data kewilayahan;
e. menyusun bahan kebijakan pelimpahan sebagian kewenangan
Bupati kepada Camat;
f. menyusun bahan kebijakan pengelolaan dana desa;
g. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
daerah bidang administrasi kewilayahan; dan
h. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 10
(1) Sub Bagian Kerja Sama dan Otonomi Daerah mempunyai tugas
menyiapkan bahan dan materi tugas-tugas sub bagian Kerja Sama dan
Otonomi Daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Kerja Sama dan Otonomi Daerah menyelenggarakan fungsi :
a. menyusun bahan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(LPPD);
b. menghimpun Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (ILPPD);
c. melaksanakan fasilitasi penyusunan Standar Pelayanan Minimal
(SPM) Organisasi Perangkat Daerah;
d. melaksanakan fasilitasi dan koordinasi proses pengusulan,
pengangkatan dan pemberhentian Bupati dan Wakil Bupati;
e. memfasilitasi pengusulan Izin dan Cuti Bupati dan Wakil Bupati;
f. menyusun bahan Laporan Akhir Masa Jabatan (AMJ) Bupati;
g. melaksanakan fasilitasi dan koordinasi persiapan dan pelaksanaan
Pemilihan Umum;
h. melaksanakan fasilitasi dan koordinasi proses administrasi
pergantian antar waktu pimpinan dan anggota legislatif;
i. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
daerah bidang otonomi daerah;
j. menyiapkan bahan pelaksanaan perumusan kebijakan di bidang
kerja sama dalam negeri;
k. melaksanakan pengolahan data kerja sama daerah dalam negeri;
l. melaksanakan pengendalian dan perumusan data hasil kerja sama
daerah dalam negeri;
m. melaksanakan fasilitasi forum dan asosiasi Pemerintah Daerah;
n. melaksanakan pembinaan dan pengawasan kerja sama daerah dalam
negeri yang dilakukan oleh Perangkat Daerah di lingkungan
pemerintah Kabupaten;
o. melaksanakan penyusunan laporan hasil pelaksanaan kerja sama
daerah dalam negeri; dan
p. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 4
Bagian Hukum
Pasal 11
(1) Bagian Hukum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan
kebijakan daerah, pengoordinasian perumusan kebijakan daerah,
pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah, pelaksanaan
pemantauan dan evaluasi di bidang perundang-undangan, antuan
hukum dan dokumentasi dan informasi.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bagian Hukum menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan daerah di bidang perundang-
undangan, bantuan hukum serta dokumentasi dan informasi;
b. penyiapan bahan pengoordinasian perumusan kebijakan daerah di
bidang perundang-undangan, bantuan hukum serta dokumentasi dan
informasi;
c. penyiapan bahan pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat
Daerah di bidang perundang-undangan, bantuan hukum serta
dokumentasi dan informasi;
d. penyiapan bahan peaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang
perundang-undangan, bantuan hukum serta dokumentasi dan
informasi; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Asisten Bidang
Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat yang berkaitan dengan
tugasnya.

Pasal 12
(1) Sub Bagian Perundang-undangan melaksanakan tugas penyusunan
bahan perumusan penyusunan produk hukum Daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Subbagian Perundang-undangan menyelenggarakan fungsi :
a. menyiapkan bahan penyusunan produk hukum daerah;
b. melaksanakan harmonisasi dan sinkronisasi produk hukum daerah;
c. menyiapkan bahan penjelasan kepada Bupati dalam proses
penetapan Peraturan Daerah;
d. menyiapkan bahan analisa dan kajian produk hukum daerah;
e. melaksanakan pembinaan penyusunan produk hukum daerah;
f. menyiapkan bahan administrasi pengundangan dan autentifikasi
produk hukum daerah;
g. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanakan produk
hukum daerah; dan
h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bagian sesuai
tugas pokoknya.

Pasal 13
(1) Sub Bagian Bantuan Hukum melaksanakan tugas pokok pengumpulan
bahan penyelesaian masalah hukum, pelayanan bantuan hukum dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Bantuan Hukum menyelenggarakan fungsi :
a. melaksanakan koordinasi permasalahan hukum dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah;
b. melaksanakan fasilitasi bantuan hukum, konsultasi hukum dan
pertimbangan hukum serta perlindungan hukum bagi unsur
pemerintah daerah dalam sengketa hukum baik di dalam maupun di
luar pengadilan;
c. melaksanakan koordinasi dan fasilitasi kerja sama dalam penanganan
perkara hukum;
d. melaksanakan koordinasi dan evaluasi penegakan dan perlindungan
Hak Asasi Manusia (HAM);
e. menyiapkan bahan penyusunan pendapat hukum (legal opinion);
f. melaksanakan evaluasi dan pelaporan terhadap hasil penanganan
perkara sengketa hukum;
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bagian sesuai
tugas pokoknya.

Pasal 14
(1) Sub Bagian Dokumentasi dan Informasi mempunyai tugas
melaksanakan tugas pokok pendokumentasian dan pelaksanaan
sosialisasi peraturan perundang-undangan dan Produk Hukum Daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Dokumentasi dan Informasi menyelenggarakan fungsi :
a. melaksanakan inventarisasi dan dokumentasi produk hukum daerah
dan peraturan perundang-undangan lainnya;
b. menghimpun serta mengolah data dan informasi sebagai bahan
dalam rangka pembentukan kebijakan daerah;
c. melaksanakan pengelolaan jaringan dokumentasi dan informasi
hukum;
d. memberikan pelayanan administrasi informasi produk hukum;
e. melaksanakan sosialisasi, penyuluhan dan desiminasi produk
hukum daerah maupun peraturan perundang-undangan lainnya;
f. melaksanakan evaluasi dan pelaporan terhadap dokumentasi dan
informasi produk hukum daerah; dan
g. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Paragraf 5
Bagian Kesejahteraan Rakyat
Pasal 15
(1) Bagian Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas menyiapkan perumusan
kebijakan daerah, pengoordinasian perumusan kebijakan daerah,
pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah, pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah, pelaksanaan pembinaan
administrasi di bidang keagamaan, kesejahteraan sosial dan
kesejahteraan masyarakat.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bagian
Kesejahteraan Rakyat menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan daerah di bidang Keagamaan,
kesejahteraan sosial dan kesejahteraan rmasyarakat;
b. penyiapan bahan penoordinasian perumusan kebijakan daerah di
bidang keagamaan, kesejahteraan sosial dan kesejahteraan
masyarakat;
c. penyiapan bahan pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat
Daerah di bidang keagamaan, kesejahteraan sosial dan kesejahteraan
masyarakat;
d. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
daerah di bidang keagamaan, kesejahteraan sosial dan kesejahteraan
masyarakat;
e. penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan administrasi di bidang
keagamaan, kesejahteraan sosial dan kesejahteraan masyarakat; dan
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Asisten Bidang
Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat yang berkaitan dengan
tugasnya

Pasal 16
(1) Sub Bagian Bina Mental Spiritual melaksanakan tugas pokok
menyiapkan bahan dan materi tugas-tugas sub bagian bina mental
spiritual.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Bina Mental Spiritual menyelenggarakan fungsi :
a. menyiapkan data tentang sarana peribadatan, sarana pendidikan
agama dan pendidikan keagamaan;
b. menyiapkan bahan perumusan kebijakan yang berhubungan dengan
sarana peribadatan, sarana pendidikan agama dan pendidikan
keagamaan;
c. menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
pengembangan sarana peribadatan, sarana pendidikan agama dan
pendidikan keagamaan;
d. menyiapkan bahan penyusunan petunjuk pelaksanaan di bidang
sarana peribadatan, sarana pendidikan agama dan pendidikan
keagamaan;
e. menyiapkan bahan pertimbangan pemberian bantuan di bidang
sarana peribadatan, sarana pendidikan agama dan pendidikan
keagamaan;
f. menyiapkan bahan, mengoordinasikan dan melakukan perumusan
kebijakan Daerah bidang lembaga dan kerukunan keagamaan;
g. menyiapkan dan mengoordinasikan bahan pedoman pembinaan
lembaga keagamaan dan kerukunan umat beragama;
h. melakukan pembinaan, fasilitasi dan pengembangan kerja sama antar
lembaga keagamaan dan kerukunan umat beragama;
i. menyiapkan bahan pengolahan data, saran, pertimbangan serta
koordinasi kegiatan dan penyusunan laporan program pembinaan
umat beragama dan kerja sama antar lembaga keagamaan;
j. melakukan koordinasi lintas sektor dan pertemuan/rapat-rapat
koordinasi di bidang kerukunan umat beragama dan serta kerja sama
antar lembaga keagamaan;
k. memfasilitasi dan mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan
kerukunan umat beragama dan aliran serta kerja sama antar lembaga
keagamaan;
l. memfasilitasi dan mengoordinasikan kegiatan musyawarah antar
umat beragama dan aliran kepercayaan;
m. menyiapkan bahan dan mengoordinasikan kegiatan forum
kerukunan umat beragama dan konsultasi kerukunan hidup antar
umat beragama dan aliran kepercayaan;
n. melakukan koordinasi kerja sama sosial kemasyarakatan dan
konsultasi penanggulangan secara dini masalah dan kasus
kerukunan hidup antar umat beragama dan aliran kepercayaan;
o. melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan kerukunan umat beragama
dan aliran kepercayaan; dan
p. menyiapkan bahan, dan melakukan pemantauan dan evaluasi
kebijakan Daerah bidang lembaga dan kerukunan keagamaan.
q. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bagian sesuai
tugas pokoknya.

Pasal 17
(1) Sub Bagian Kesejahteraan Sosial melaksanakan tugas pokok menyiapkan
bahan dan materi tugas-tugas sub bagian kesejahteraan sosial.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Kesejahteraan Sosial menyelenggarakan fungsi :
a. menyiapkan bahan pengoordinasian perumusan kebijakan
pemerintah daerah di bidang sosial, transmigrasi, kesehatan,
pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, pengendalian
penduduk dan keluarga berencana;
b. menyiapkan bahan pengoordinasian pelaksanaan kebijakan
pemerintah daerah di bidang sosial, transmigrasi, kesehatan,
pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, pengendalian
penduduk dan keluarga berencana;
c. menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kebijakan pemerintah daerah di bidang sosial, transmigrasi,
kesehatan, pemberdayaan perempuan, perlindungan anak,
pengendalian pendudukdan keluarga berencana;
d. menyiapkan bahan pelayanan administrasi penyelenggaraan urusan
pemerintahan bidang sosial, transmigrasi, kesehatan, pemberdayaan
perempuan, perlindungan anak, pengendalian penduduk dan keluarga
berencana;
e. menyiapkan bahan penyuluhan dan sosialisasi program transmigrasi
kepada masyarakat;
f. menyiapkan bahan kerjasama dengan daerah penempatan
transmigrasi;
g. menyiapkan bahan pengarahan dan perpindahan serta fasilitasi
perpindahan transmigrasi;
h. melakukan seleksi dan pelatihan calon transmigran;
i. melakukan pemberangkatan dan pengawalan calon transmigran dari
daerah asal ke transito Kabupaten, Provinsi dan lokasi transmigrasi;
j. menyiapkan bahan fasilitasi pemberian hibah dan bantuan sosial
kepada Badan/Lembaga, Ormas, kelompok masyarakat dan individu
atau keluarga;
k. menyiapkan bahan pembinaan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan
hibah dan bantuan sosial kepada Badan/Lembaga, Ormas, kelompok
masyarakat dan individu atau keluarga; dan
l. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bagian sesuai
tugas pokoknya.

Pasal 18
(1) Sub Bagian Kesejahteraan Masyarakat melaksanakan tugas pokok
menyiapkan bahan dan materi tugas-tugas sub bagian kesejahteraan
masyarakat.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Kesejahteraan Masyarakat menyelenggarakan fungsi :
a. menyiapkan bahan pengoordinasian perumusan kebijakan
pemerintah daerah di bidang kepemudaan dan olahraga, dan bidang
pariwisata;
b. menyiapkan bahan pengoordinasian pelaksanaan kebijakan
pemerintah daerah di bidang kepemudaan dan olahraga, dan bidang
pariwisata;
c. menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kebijakan pemerintah daerah di bidang kepemudaan dan olahraga,
dan bidang pariwisata;
d. menyiapkan bahan pelayanan administrasi penyelenggaraan urusan
pemerintahan bidang kepemudaan dan olahraga, pariwisata dan
kemasyarakatan lainnya; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bagian sesuai
tugas pokoknya.

Paragraf 6
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan
Pasal 19
(1) Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan mempunyai tugas
membantu Sekretaris Daerah dalam penyusunan kebijakan daerah dan
pengoordinasian penyusunan kebijakan daerah di bidang perekonomian
dan Sumber Daya Alam, administrasi pembangunan, pengadaan barang
dan jasa.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada ayat (1) Asisten
Bidang Perekonomian dan Pembangunan menyelenggarakan fungsi :
a. pengoordinasian penyusunan kebijakan daerah di bidang
perekonomian dan Sumber Daya Alam, administrasi pembangunan,
pengadaan barang/jasa;
b. pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah di bidang
perekonomian dan sumber daya alam, administrasi pembangunan,
pengadaan barang dan jasa;
c. penyusunan kebijakan daerah di bidang pengadaan barang dan jasa;
d. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah di bidang
pengadaan barang dan jasa;
e. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah terkait
pencapaian tujuan kebijakan, dampak yang tidak diinginkan dan
faktor yang mempengaruhi pencapaian tujuan kebijakan, dampak
yang tidak diinginkan dan faktor yang mempengaruhi pencapaian
tujuan kebijakan di bidang perekonomian dan sumber daya alam dan
administrasi pembangunan;
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris Daerah di
bidang perekonomian dan sumber daya alam, administrasi
pembangunan dan pengadaan barang dan jasa yang berkaitan
dengan tugasnya.

Paragraf 7
Bagian Perekonomian, Pembangunan dan Sumber Daya Alam
Pasal 20
(1) Bagian Perekonomian, Pembangunan dan Sumber Daya Alam
mempunyai tugas melaksanakan pengoordinasian perumusan kebijakan
daerah, pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah,
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah di bidang
perekonomian, administrasi pembangunan dan sumber daya alam.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bagian
Perekonomian, Pembangunan dan Sumber Daya Alam menyelenggarakan
fungsi:
a. penyiapan bahan pengoordinasian perumusan kebijakan daerah di
bidang perekonomian, pembangunan dan sumber daya alam;
b. penyiapan bahan pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat
Daerah di bidang perekonomian, pembangunan dan sumber daya
alam;
c. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
daerah yang terkait pencapaian tujuan kebijakan, dampak yang tidak
diinginkan dan faktor yang mempengaruhi pencapaian tujuan
kebijakan di bidang perekonomian, pembangunan dan sumber daya
alam; dan
d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Asisten Perekonomian
dan Pembangunan yang berkaitan dengan tugasnya.

Pasal 21
(1) Sub Bagian Perekonomian mempunyai tugas menyiapkan bahan
koordinasi, pembinaan, pengawasan, pengendalian, monitoring,
evaluasidan pelaporan kegiatan perekonomian dan pembinaan BUMD
dan BLUD.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Perekonomian menyelenggarakan fungsi :
a. menyusun bahan dan data serta analisa pengembangan dan
pembinaan BUMD, BLUD, pariwisata, koperasi, UMKM,
perindustrian, dan perdagangan;
b. menyusun bahan perumusan kebijakan pengembangan BUMD,
BLUD, pariwisata, koperasi, UMKM, perindustrian dan perdagangan;
c. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait terhadap
pelaksanaan kegiatan pengembangan BUMD, BLUD, pariwisata,
koperasi, UMKM, perindustrian dan perdagangan;
d. menyusun bahan penyusunan petunjuk pelaksanaan dan pedoman
umum pengembangan BUMD, BLUD, pariwisata, koperasi, UMKM,
perindustrian dan perdagangan;
e. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pengembangan
BUMD, BLUD, pariwisata, koperasi, UMKM, perindustrian dan
perdagangan;
f. memfasilitasi dan pembinaan di bidang pengembangan BUMD,
BLUD, pariwisata, koperasi, UMKM, perindustrian dan perdagangan;
dan
g. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 22
(1) Sub Bagian Sumber Daya Alam mempunyai tugas menyiapkan bahan
koordinasi, pengendalian, monitoring, evaluasi, pelaporan kegiatan
sumber daya alam.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Sumber Daya Alam menyelenggarakan fungsi :
a. menyusun bahan dan data serta analisa di bidang pertanian,
perkebunan, ketahanan pangan, peternakan, perikanan, energi
sumber daya mineral dan lingkungan hidup;
b. menyusun bahan perumuan kebijakan di bidang pertanian,
perkebunan, ketahanan pangan, peternakan, perikanan, sumber
daya alam dan lingkungan hidup;
c. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait terhadap
pelaksanaan kegiatan pertanian, perkebunan, ketahanan pangan,
peternakan, perikanan, sumber daya alam dan lingkungan hidup;
d. menyusun bahan penyusunan petunjuk pelaksanan dan pedoman
umum kegiatan pertanian, perkebunan, ketahanan pangan,
peternakan, perikanan, sumber daya alam dan lingkungan hidup;
e. melaksanakan pemantauan dan evaluasi serta pelaporan di bidang
pertanian, perkebunan, kethanan pangan, peternakan, perikanan,
sumber daya alam dan lingkungan hidup;
f. memfasilitasi dan pembinan di bidang pertanian, perkebunan,
ketahanan pangan, peternakan, perikanan dan lingkungan hidup;
g. memfasilitasi kegiatan di bidang pertanin, perkebunan, ketahanan
pangan, peternakan, perikanan dan lingkungan hidup; dan
h. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 23
(1) Sub Bagian Administrasi Pembangunan mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan pengoordinasian perumusan kebijakan daerah,
pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah, pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah di bidang penyusunan program,
pengendalian program dan evaluasi dan pelaporan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Administrasi Pembangunan menyelengarakan fungsi :
a. menyusun dan mempersiapkan rencana kegiatan penyusunan,
pengendalian, evaluasi dan pelaporan program pembangunan daerah;
b. menyusun bahan kebijakan dalam rangka mempersiapkan,
mengendalikan, mengevaluasi, dan melaporkan program
pembangunan daerah;
c. menyusun pedoman, petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan
penyusunan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan program
pembangunan daerah;
d. melaksanakan koordinasi dengan pemerintah pusat, provinsi dan
kabupaten/kota lain serta pihak swasta dalam rangka sinergitas
penyusunan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan program
pembangunan daerah;
e. melaksanakan sosialisasi dan koordinasi dalam rangka penyusunan,
pengendalian, evaluasi dan pelaporan program pembangunan daerah;
f. melaksanakan penyusunan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan
program pembangunan dalam rangka mengembangkan akses
pembangunan daerah;
g. melaksanakan koordinasi dan fasilitasi penyusunan, pengendalian,
evaluasi dan pelaporan program pembangunan dalam rangka
mengurangi resiko dan kerugian pihak lain dalam rangka kelancaran
program pembangunan daerah;
h. melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan program
pembangunan daerah.
i. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 8
Bagian Pengadaan Barang dan Jasa
Pasal 24
(1) Bagian Pengadaan Barang/Jasa mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan daerah, pengoordinasian perumusan
kebijakan daerah, pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat
Daerah, pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang pengelolaan
pegadaan barang dan jasa, pengelolaan layanan pengadaan secara
elektronik, pembinaan dan advokasi pengadaan barang dan jasa.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bagian
Pengadaan Barang dan Jasa menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan daerah di bidang pengelolaan
pengadaan barang dan jasa, pengelolaan layanan pengadaan secara
elektronik , pembinaan dan advokasi pengadaan barang dan jasa;
b. penyiapan bahan pengoordinasian perumusan kebijakan daerah di
bidang pengelolaan pengadaan barang dan jasa, pengelolaan layanan
pengadaan secara elektronik, pembinaan dan advokasi pengadaan
barang dan jasa;
c. penyiapan bahan pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat
Daerah di bidang pengelolaan pengadaan barang dan jasa,
pengelolaan layanan pengadaan secara elektronik, pembinaan dan
advokasi pengadaan barang dan jasa;
d. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
daerah terkait pengelolaan pengadaan barang dan jasa, pengelolaan
layanan pengadaan secara elektronik, embinaan dan advokasi
pengadaan barang dan jasa; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Asisten Perekonomian
dan Pembangunan yang berkaitan dengan tugasnya.

Pasal 25
(1) Subbagian Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan pengadaan barang dan jasa pemerintah
melalui penyedia barang/jasa yang pembiayaannya sebagian atau
seluruhnya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN)/Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Subbagian Pengelolaan pengadaan barang/jasa pemerintah
menyelenggarakan fungsi :
a. melaksanakan inventarisasi paket pengadaan barang/jasa;
b. melaksanakan riset dana analisis pasar barang/jasa;
c. melaksanakan penyusunan strategi pengadaan barang/jasa;
d. melaksanakan penyiapan dan pengelolaan dokumen pemilihan
beserta dokuen pendukung lainnya dan informasi yang dibutuhkan;
e. melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa;
f. melaksanakan penyusunan dan pengelolaan katalog elektronik
lokal/sektoral;
g. membantu perencanaan dan pengelolaan kontrak pengadaan
barang/jasa pemerintah;
h. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan pengadaan barang/jasa
pemerintah; dan
i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangn yang berlaku.

Pasal 26
(1) Sub Bagian Pengelolaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik
mempunyai tugas mengelola pelaksanaan pelayanan pengadaan
barang/jasa pemerintah secara elektronik.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pada ayat (1), Sub Bagian
Pengelolaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik menyelenggarakan fungsi :
a. melaksanakan pengelolaan seluruh sistem informasi pengadaan
barang/jasa ( termasuk akun pengguna sistem pengadaan secara
elektronik) dan infrastrukturnya;
b. melaksanakan pelayanan pengadaan barang/jasa pemerintah secara
elektronik;
c. memfasilitasi pelaksanaan registrasi dan verifikasi pengguna seluruh
sistem informasi pengadaan barang/jasa;
d. mengidentifikasi kebutuhan pengembangan sistem informasi;
e. melaksanakan pengembangan sitem informasi yang dibutuhkan oleh
UKPBJ;
f. melaksanakan pelayanan informasi pengadaan barang/jasa pemerintah
kepada masyarakat luas;
g. mengelola informasi kontak;
h. mengelola informasi manajemen barang/jasa hasil pengadaan; dan
i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 27
(1) Sub Bagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang dan Jasa
mempunyai tugas melakukan pembinaan dan pendampingan dalam hal
pengadaan barang/jasa pemerintah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang dan Jasa
menyelenggarakan fungsi:
a. melaksanakan pembinaan bagi para pelaku pengadaan barang/jasa
pemerintah, terutama para Pengelola Pengadaan Barang/Jasa dan
personel UKPBJ;
b. melaksanakan pengelolaan manajemen pengetahuan pangadaan
barang/jasa;
c. melaksanakan pembinaan hubungan dengan para pemangku
kepentingan;
d. melaksanakan pengelolaan dan pengukuran tingkat kematangan
UKPBJ;
e. melaksanakan analisis beban kerja UKPBJ;
f. melaksanakan pengelolaan personil UKPBJ;
g. melaksanakan pengembangan sisten insentif personil UKPBJ;
h. memfasilitasi implementasi standarisasi layanan pengadaan secara
elektronik;
i. melaksanakan pengelolaan dan pengukuran kinerja pengadaan
barang/jsa pemerintah;
j. melaksanakan bimbingan teknis, pendampingan dan/atau konsultasi
proses pengadaan barang/jasa pemerintah di lingkungan pemerintah
provinsi, kabupaten/kota dan desa;
k. melaksanakan bimbingn teknis, pendampingan dan/atau konsultasi
penggunaan seluruh sistem informasi pengadaan barang/jasa
pemerintah, antara lain , SIRUP, SPSE, E-Katalog, E-Monev, SIKaP;
l. melaksanakan layanan penyelesaian sengketa kontrak melalui
mediasi; dan
m. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 9
Asisten Bidang Administrasi Umum
Pasal 28
(1) Asisten Bidang Administrasi Umum mempunyai tugas membantu
Sekretaris Daerah dalam pelaksanaan kebijakan, penyusunan kebijakan
daerah dan pengoordinasian penyusunan kebijakan daerah di bidang
umum, organisasi, protokol dan komunikasi pimpinan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada ayat (1) Asisten
Bidang Administrasi Umum menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan kebijakan di bidang umum, protokol dan komunikasi
pimpinan;
b. penyusunan kebijakan daerah di bidang organisasi;
c. pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah di bidang
organisasi;
d. penyiapan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang umum,
organisasi, protokol dan komuikasi pimpinan;
e. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah di bidang
organisasi;
f. penyiapan pelaksanaan pembinaan adinistrasi dan Aparatur Sipil
Negara pada instansi daerah; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris Daerah di
bidang umum, organisasi, protokol dan komunikasi pimpinan yang
berkaitan dengan tugasnya.

Paragraf 10
Bagian Umum
Pasal 29
(1) Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pelaksanaan
kebijakan dan pemantauan dan evaluasi di bidang tata usaha pimpinan,
staf ahli dan kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan perlengkapan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada ayat (1), Bagian
Umum menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang tata usaha
pimpinan, staf ahli dan kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan
perlengkapan;
b. Penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang
tata usaha pimpinan, staf ahli dan kepegawaian, keuangan, rumah
tangga dan perlengkapan; dan
c. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Asisten Administrasi
Umum yang berkaitan dengan tugasnya

Pasal 30
(1) Sub Bagian Tata Usaha Pimpinan, Staf Ahli dan Kepegawaian
mempunyai tugas menyiapkan dan melaksanakan kegiatan
penatausahaan administrasi berkenaan pimpinan, staf ahli dan
kepegawaian di Sekretariat Daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Tata Usaha Pimpinan, Staf Ahli dan Kepegawaian
menyelenggarakan fungsi :
a. melaksanakan pengelolaan administrasi perkantoran yang meliputi
kegiatan tata usaha umum, surat menyurat, kepegawaian Sekretaris
Daerah, Asisten Sekretaris Daerah, Staf Ahli dan rapat-rapat dinas;
b. melaksanakan pemantauan dan evaluasi di bidang pengelolaan
administrasi perkantoran yang meliputi kegiatan tata usaha umum,
surat menyurat, kepegawaian Sekretaris Daerah, Asisten Sekretaris
Daerah, Staf Ahli dan rapat-rapat dinas;
c. melaksanakan pengelolaan kearsipan; dan
d. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 31
(1) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas perumusan, pelaksanaan dan
pengelolaan kegiatan dan tugas di bidang keuangan Sekretariat Daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi:
a. merencanakan kegiatan pengelolaan anggaran, keuangan dan
pertanggungjawaban anggaran di lingkungan Sekretariat Daerah;
b. menyusun dan melaksanakan kebijakan anggaran, perbendaharaan
dan pertanggungjawaban di lingkungan Sekretariat Daerah;
c. melaksanakan teknis pengelolaan administrasi keuangan,
perbendaharaan, anggaran dan pertanggungjawaban di lingkungan
Sekretariat Daerah;
d. melaksanakan tugas penatausahaan keuangan di lingkungan
Sekretariat Daerah;
e. melaksanakan pengelolaan perbendaharaan, anggaran dan
pertanggungjawaban;
f. melaksanakan pembinaan dan fasilitasi perbendaharaan, anggaran
dn pertanggungjawaban di lingkungan Sekretariat Daerah;
g. melaksanakan sistem pengendalian intern;
h. melakukan evaluasi dan pelaporan fungsi perbendaharaan, anggaran
dan pertanggungjawaban di lingkungan Sekretariat Daerah; dan
i. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 32
(1) Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan mempunyai tugas
melaksanakan urusan Kerumah tanggaan Kepala Daerah, Wakil Kepala
Daerah dan Sekretaris Daerah yang meliputi, penyediaan dan penataan
ruang rapat, penyedian jamuan, dan penatausahaan langganan daya dan
jasa seperti air, listrik, telepon dan kebersihan serta fasilitas umum
lainnya serta pengelolaan dan penatausahaan di bidang Perlengkapan di
lingkup Sekretariat Daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan menyelenggarakan fungsi :
a. melaksanakan urusan rumah tangga Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah serta Sekretaris Daerah;
b. melaksanakan penyediaan akomodasi, jamuan, makanan dan
minuman, untuk kegiatan Pemerintah Daerah, Tamu Pemerintah
Daerah, dan rapat-rapat;
c. melaksanakan kebijakan pengamanan, pemeliharaan sarana dan
prasarana, serta menjaga kebersihan kantor di lingkup Sekretaris
Daerah;
d. melaksanakan kebijakan pengadaan perlengkapan Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah serta Sekretariat Daerah;
e. melaksanakan kebijakan pengelolaan, penggunaan, pengendalaian
dan pemeliharaan kendaraan dinas Kepala Daerah dan Wakil serta
Sekretariat Daerah serta kendaraan dinas operasional dan sewa
kendaraan;
f. melaksanakan pemeliharaan sarana dan prasarana, menjaga
kebersihan dan pemeliharaan Rumah Dinas Kepala Daerah dan
Wakil serta Rumah Dinas Sekretariat Daerah;
g. melaksanakan penyiapan sarana dan prasarana untuk mendukung
kegiatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah serta Sekretariat
Daerah;
h. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 11
Bagian Organisasi
Pasal 33
(1) Bagian Organisasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan kebijakan daerah, pengoordinasian perumusan kebijakan
daerah, pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah,
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah di bidang
kelembagaan dan analisis jabatan, pelayanan publik dan tata laksana
dan kinerja dan reformasi birokrasi.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada ayat (1), Bagian
Organisasi menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan daerah di bidang
kelembagaan dan analisis jabatan, peayanan publik dan tata laksana
serta kinerja dan reformasi birokrasi;
b. penyiapan bahan pengoordinasian perumusan kebijakan daerah di
bidang kelembagaan dan analisis jabatan, pelayanan publik da tata
laksana serta kinerja dan reformasi birokrasi;
c. penyiapan bahan pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat
Daerah di bidang Kelembagaan dan Analisis Jabatan, Pelayanan
Publik dan Tata Laksana serta Kinerja dan Reformasi Birokrasi;
d. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
daerah di bidang kelembagaan dan analisis jabatan, pelayanan publik
dan tata laksana serta kinerja dan reformasi birokrasi; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Asoisten Bidang
Administrasi Umum yang berkaitan dengan tugasnya.

Pasal 34
(1) Sub Bagian Kelembagaan dan Analisis Jabatan mempunyai tugas
melaksanakan urusan pemerintahan di bidang Kelembagaan dan
Analisis Jabatan berdasarkan Peraturan Perundang-Undagan yang
berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Kelembagaan dan Analisis Jabatan menyelenggarakan fungsi :
a. menyiapkan bahan penyusunan Struktur Organisasi dan Tata Kerja;
b. menyusun bahan koordinasi perumusan tugas dan fungsi jabatan
organisasi perangkat daerah;
c. menyusun bahan evaluasi kelembagaan Perangkat Daerah dan Unit
Pelaksana Teknis Daerah;
d. menyusun standar kompetensi jabatan;
e. menyusun analisis jabatan, analisis beban kerja dan evaluasi
jabatan;
f. menyusun kajian akademik terhadap usulan penataan organisasi
perangkat daerah;
g. menyusun profil kelembagaan perangkat daerah; dan
h. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 35
(1) Sub Bagian Pelayanan Publik dan Tata Laksana mempunyai tugas
melaksanakan urusan pemerintah Kabupaten di bidang Pelayanan
Publik dan ketata laksanaan berdasarkan Peraturan Perundang-
Undangan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Pelayanan Publik dan Tata Laksanan menyelenggarakan fungsi :
a. menyusun pedoman tata naskah dinas, pakaian dinas, jam kerja,
metode kerja, prosedur kerja, dan pola hubungan kerja;
b. menyiapkan bahan pembinaan serta bimbingan teknis di bidang
ketatalaksanaan dan pelayanan publik bagi Unit Kerja/organisasi
perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah;
c. melaksanakan sosialisasi dan fasilitasi penyusunan Standar
Pelayanan Publik;
d. menghimpun dan memfasilitasi Standar Operasional Prosedur yang
disusun oleh masing-masing Perangkat Daerah;
e. menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi pelayanan publik;
f. melaksanakan koordinasi dan fasilitasi inovasi pelayanan publik; dan
g. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 36
(1) Sub Bagian Kinerja dan Reformasi Birokrasi mempunyai tugas
melaksanakan urusan pemerintah Kabupaten di bidang pengelolaan
kinerja dan refomrasi birokrasi berdasarkan Peraturan Perundang-
Undagan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Kinerja dan Reformasi Birokrasi menyelenggarakan fungsi :
a. menyusun bahan kebijakan teknis Peningkatan Kinerja dan
Reformasi Birokrasi;
b. menyusun bahan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten;
c. menyusun road mapmonitor dan Mengevaluasi agenda kegiatan
reformasi birokrasi;
d. melakukan fasilitasi pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah;
e. melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Kinerja dan
Reformasi Birokrasi; dan
f. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 12
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan
Pasal 37
(1) Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan pelaksanaan kebijakan, pengoordinasian
pelaksanaan tugas Perangkat Daerah, pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan kebijakan daerah di bidang protokol, komunikasi pimpinan
dan dokumentasi.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada ayat (1), Bagian
Protokol dan Komunikasi Pimpinan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang protokol,
komunikasi pimpinan dan dokumentasi;
b. penyiapan bahan pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat
Daerah di bidang protokol, komunikasi pimpinan dan dokumentasi;
c. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
daerah terkait protokol, komunikasi pimpinan dan dokumentasi; dan
d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Asisten Administrasi
Umum yang berkaitan dengan tugasnya.

Pasal 38
(1) Sub Bagian Protokol Pimpinan mempunyai tugas melaksanakan urusan
pemerintahan di bidang Keprotokolan berdasarkan Peraturan Perundang-
Undagan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Protokol menyelenggarakan fungsi :
a. melaksanakan tata protokoler dalam rangka penyambutan tamu
pemerintah daerah;
b. menyiapkan bahwa koordinasi dan/atau fasilitasi keprotokolan;
c. menyiapkan bahan informasi acara dan jadwal kegiatan Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah;
d. menginformasikan jadwal dan kegiatan Pemerintahan Daerah;
e. melaksanakan koordinasi dan fasilitasi kegiatan Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah; dan
f. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 39
(1) Sub Bagian Komunikasi Pimpinan mempunyai tugas melaksanakan
urusan pemerintah Kabupaten di bidang komunikasi pimpinan
berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Komunikasi Pimpinan menyelenggarakan fungsi :
a. menjalin hubungan dengan berbagai pihak terkait pelaksanaan fungsi
juru bicara pimpinan daerah;
b. memberi masukan kepada pimpinan daerah tentag penyampaian
informasi tertentu;
c. memberikan informasi dan penjelasan kepada pihak-pihak terkait
sesuai dengan kebutuhan dan/atau atas arahan pimpinan;
d. menghimpun dan mengolah informasi yang bersifat penting dan
mendesak sesuai kebutuhan Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah;
e. menyiapkan dan menggandakan bahan materi rapat;
f. menyiapkan dan menggandakan bahan materi kebijakan;
g. menyusun naskah sambutan dan pidato Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah; dan
h. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 40
(1) Sub Bagian Dokumentasi Pimpinan mempunyai tugas melaksanakan
urusan pemerintah Kabupaten di bidang pendokumentasian Kepala
Daerah, Wakil Kepala Daerah dan Sekretaris Daerah berdasarkan
Peraturan Perundang-Undagan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Dokumentasi Pimpinan menyelenggarakan fungsi :
a. mendokumentasikan kegiatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah;
b. menyusun notulensi rapat Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah;
c. memfasilitasi peliputan media terhadap kegiatan Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah; dan
d. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 13
Staf Ahli Bupati
Pasal 41
(1) Staf Ahli Bupati mempunyai tugas memberikan rekomendasi terhadap
isu-isu strategis kepada Bupati sesuai keahliannya.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada ayat (1), Staf
Ahli Bupati menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan telaahan dibidangnya;
b. pelaksanaan tugas atas petunjuk Bupati yang menyangkut
permasalahan strategis dibidangnya serta mempersiapkan penalaran
konsepsional;
c. penyiapan saran dan kebijakan dan rekomendasi pemecahan
masalah strategis untuk bahan kebijakan Bupati;
d. pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan Kebijakan Bupati;
e. pelaksanaan Koordinasi dan Konsultatif dalam pelaksanaan saran
dan monitoring serta evaluasi kebijakan untuk keputusan Bupati;
dan
f. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 14
Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik
Pasal 42
(1) Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik mempunyai
tugas memberikan Pemikiran Pertimbagan dan Saran serta
melaksanakan Monitoring dan Evaluasi kebijakan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Staf
Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik menyelenggarakan
fungsi :
a. bidang pemerintahan
b. bidang perencanaan hukum dan politik;
c. bidang kesatuan bangsa dan politik dalam negeri;
d. kehidupan berdemokrasi;
e. penegakan hukum;
f. pemetaan kerangka regulasi untuk mendukung agenda
pembangunan;
g. kesadaran hukum dan pemberian batuan hukum;
h. perlindungan hak azasi manusia;
i. bidang perencanaan pemerintahan dan pemberdayaan masyarakat
desa;
j. bidang otonomi daerah, pemerintah umum dan desa, perangkat
daerah dan persendian;
k. bidang kependudukan dan pencatatan sipil;
l. bidang statistik;
m. bidang kearsipan dan perpustakaan;
n. kapasitas kelembagaan pemerintah;
o. kapasitas lembaga dan organisasi masyarakat atau adat;
p. pemberian pertimbangan teknis sesuai dengan bidang tugas dan
keahliannya; dan
q. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 15
Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan
Pasal 43
(1) Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan
mempunyai tugas memberikan pemikiran, pertimbagan dan saran serta
melaksanakan monitoring dan evaluasi kebijakan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Staf
Ahli Bupati Bidang Ekonomi Keuangan, dan Pembangunan
menyelenggarakan fungsi :
a. bidang Keuangan;
b. bidang Pendapatan;
c. bidang Pembangunan;
d. bidang Perencanaan Ekonomi;
e. bidang Penanaman Modal;
f. bidang Industri, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah;
g. bidang Ketahanan Pangan;
h. bidang Kelautan Daerah;
i. bidang Kelautan dan Perikanan;
j. bidang Pertanian;
k. bidang Kehutanan;
l. bidang Pariwisata;
m. bidang Pengendalian Lingkungan Hidup;
n. bidang Pekerjaan Umum;
o. bidang Penataan Ruangan;
p. bidang Perencanaan Pembagunan;
q. bidang Perumahan;
r. bidang Perhubungan;
s. bidang Komunikasi dan Informatika;
t. bidang Pertanahan;
u. pengembangan Kawasan Strategis dan Kawasan Cepat Tumbuh;
v. pemberian Pertimbangan teknis sesuai dengan bidang tugas dan
keahliannya; dan
w. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.

Paragraf 16
Staf Ahli Bupati Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Sumber Daya Manusia
Pasal 44
(1) Staf Ahli Bupati Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Sumber Daya
Manusia mempunyai tugas memberikan pemikiran pertimbangan dan
saran serta melaksanakan monitoring dan evaluasi kebijakan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Staf
Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia
menyelenggarakan fungsi :
a. bidang Pendidikan;
b. bidang Kesehatan;
c. bidang Kepemudaan dan Olah raga;
d. bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;
e. bidang Ketenaga Kerjaan dan Transmigrasi;
f. bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera;
g. bidang Sosial dan Kebudayaan;
h. bidang Kesejahteraan Rakyat dan Sumber Daya Manusia
i. bidang Perencanaan Sumber daya Manusia dan Kepegawaian;
j. bidang Kualitas Hidup Beragama;
k. pemberian Pertimbagan Teknis sesuai dengan bidang tugas dan
keahliannya; dan
l. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.

BAB IV
RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI TATA KERJA SEKRETARIAT DPRD
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 45
Sekretariat DPRD adalah unsur pelayanan administrasi dan pemberian
dukungan terhadap tugas dan fungsi DPRD Kabupaten mesuji yang dipimpin
oleh seorang Sekretaris DPRD yang dalam melaksanakan tugasnya secara
teknis operasional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada pimpinan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan secara administratif bertanggungjawab
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Pasal 46
(1) Sekretariat DPRD mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi
kesekretariatan, administrasi keuangan, mendukung pelaksanaan tugas
dan fungsi DPRD dan menyediakan serta mengkoordinasikan tenaga
ahli yang diperlukan oleh DPRD dalam melaksanakan hak dan
fungsinya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan daerah.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Sekretariat DPRD mempunyai fungsi:
a. Penyelenggaraan administrasi Perencanaan dan Keuangan
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
b. Pelaksanaan fasilitasi pengawasan dan penganggaran Sekretariat
DPRD;
c. Pelaksanaan kerjasama dan aspirasi Sekretariat DPRD;
d. Pelaksanaan dokumentasi dan publikasi kegiatan Sekretariat DPRD;
e. Pelaksanaan persidangan dan perundang-undangan serta kegiatan
legislasi Sekretariat DPRD;
f. Pendukung penyelenggaraan kegiatan DPRD.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 47
(1) Susunan Organisasi Sekretariat DPRD, terdiri dari :
a. Bagian Umum dan Keuangan, membawahi :
1. Sub Bagian Program dan Keuangan;
2. Sub Bagian Rumah Tangga dan Kepegawaian
b. Bagian Persidangan dan Perundang-Undangan, membawahi :
1. Sub Bagian Risalah dan Perundang-undangan;
2. Sub Bagian Humas, Protokol, dan Publikasi.
c. Bagian Fasilitasi Penganggaran dan Pengawasan, membawahi :
1. Sub Bagian Fasilitasi Penganggaran dan Pengawasan;
2. Sub Bagian Kerjasama dan Aspirasi.
d. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah jabatan
fungsional yang berbagi dalam berbagai kelompok sesuai bidang
keahlian dan keterampilan.
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Ketua DPRD dan secara administratif
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
(3) Masing-masing Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berada
di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris.
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bagian.
(5) Bagan Struktur Organisasi Sekretariat DPRD sebagaimana tercantum
dalam lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.

Paragraf 1
Sekretaris DPRD
Pasal 48
(1) Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah mempunyai tugas
memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan Sekretariat DPRD dalam
memberikan pelayanan administratif kepada Anggota DPRD untuk
menyelenggarakan tugas dan kewenangannya;
(2) Untuk melakasanakan tugas sebagai mana dimaksud pada ayat (1)
Sekretaris DPRD menyelenggarakan fungsi :
a. penyelenggaraan administrasi perencanaan dan keuangan;
b. penyelenggaraan administrasi kepegawaian;
c. penyelenggaraan dan pembinaan rumah tangga dan perlengkapan
administrasi perkantoran;
d. pembinaan dan pengendalian kepegawaian;
e. pemberian pelayanan pada kajian perundang-undangan;
f. penyelenggaraan persidangan dan risalah;
g. penyelenggaraan hubungan masyarakat dan protokoler pimpinan;
h. penyelenggaraan publikasi dan dokumentasi;
i. penyelenggaraan fasilitasi pengawasan dan penganggaran;
j. penyelenggaraan kerjasama dan aspirasi.

Paragraf 2
Bagian Umum dan Keuangan
Pasal 49
(1) Bagian Umum dan Keuangan mempunyai tugas menyiapkan bahan
penyusunan anggaran berupa dokumen perencanaan, penganggaran,
dan pertanggungjawaban serta kinerja DPRD dan Sekretariat DPRD, dan
penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan, kepegawaian, rumah tangga
dan perlengkapan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bagian Umum dan Keuangan mempunyai fungsi:
a. penyelenggaraan ketatausahaan Sekretariat DPRD;
b. pengelolaan kepegawaian Sekretariat DPRD;
c. pengelolaan administrasi keanggotaan DPRD;
d. fasilitasi pelaksanaan peningkatan kapasitas anggota DPRD;
e. pengelolaan tenaga ahli sesuai dengan kebutuhan DPRD;
f. penyediaan fasilitas fraksi DPRD;
g. penyelenggaraan pengadaan dan pemeliharaan kebutuhan rumah
tangga DPRD;
h. penyelenggaraan pengadaan dan pemeliharaan kebutuhan rumah
tangga DPRD;
i. penyelenggaraan pengadaan dan pemeliharaan saranaa dan
prasarana DPRD;
j. penyelenggaraan pengelolaan asset yang menjadi tanggung jawab
DPRD;
k. penyusunan perencanaan anggaran Sekretariat DPRD
l. verifikasi kebutuhan perlengkapan Sekretariat DPRD
m. penyelenggaraan penatausahaan keuangan sekretariat DPRD;
n. pelaksanaan pengelolaan keuangan pimpinan, anggota, dan
Sekretariat DPRD;
o. pengkoordinasian pengelolaan keuangan Sekretariat DPRD;
p. pengkoordinir dan pengevaluasi laporan keuangan Sekretariat DPRD;
q. pengevaluasi pengadministrasian dan akuntansi keuangan
sekretariat DPRD;
r. penyusunan laporan kinerja dan anggaran Sekretariat DPRD.

Pasal 50
(1) Sub Bagian Program dan Keuangan mempunyai tugas menyusun
perencanaan program dan kegiatan dan penganggaran, serta menyusun
laporan pertanggungjawaban dan kinerja pelaksanaan program dan
kegiatan yang dibutuhkan oleh Sekretariat DPRD dan anggota DPRD.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Program dan Keuangan mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. menyusun bahan perencanaan;
b. menyusun rencana kerja anggaran (RKA) dan dokumen pelaksanaan
anggaran (DPA) baik murni dan perubahannya;
c. menyusun perencanaan kebutuhan rumah tangga Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD);
d. merencanakan kebutuhan perlengkapan sekretariat DPRD;
e. merencanakan pemverifikasian keuangan;
f. memverifikasi pertanggungjawaban keuangan;
g. mengoordinasikan kepada pejabat pengelola keuangan untuk
pengajuan dokumen keuangan;
h. memverifikasi kebutuhan perlengkapan Sekretariat DPRD;
i. merencanakan penatausahaan keuangan;
j. menyusun pengadministrasian dan pembukuan keuangan;
k. mengoordinasikan kepada pejabat pengelola keuangan dalam
pelaksanaan belanja dan pertanggungjawaban keuangan;
l. melaksanakan pengelolaan keuangan pimpinan, anggota, dan
Sekretariat DPRD;
m. menganalisis laporan keuangan;
n. menganalisis laporan kinerja;
o. menyusun laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan.

Pasal 51
(1) Sub Bagian Rumah Tangga dan Kepegawaian mempunyai tugas
menyusun dan mengelola surat menyurat, administrasi kepegawaian,
rumah tangga dan perlengkapan anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Rumah Tangga dan Kepegawaian mempunyai fungsi sebagai
berikut :
a. melaksanakan surat-menyurat dan naskah dinas sekretariat DPRD
dan pimpinan DPRD;
b. melaksanakan kearsipan;
c. melaksanakan administrasi kepegawaian;
d. menyusun rencana kerja operasional kegiatan pelayanan
administrasi kepegawaian;
e. menyiapkan bahan administrasi kepegawaian;
f. menganalisis kebutuhan dan merencanakan penyediaan tenaga ahli;
g. menyiapkan bahan administrasi pembuatan daftar urut kepangkatan
dan formasi pegawai;
h. mengatur dan memelihara kebersihan kantor komplek sekretariat
DPRD;
i. mengatur dan memelihara halaman dan taman di komplek
Sekretariat DPRD;
j. mengatur dan memelihara kebersihan kantor komplek Sekretariat
DPRD;
k. memfasilitasi penyiapan tempat dan sarana rapat dan pertemuan;
l. mengadakan barang dan jasa kebutuhan perlengkapan Sekretariat
DPRD;
m. mendistribusikan dan pengendalian bahan perlengkapan;
n. menyediakan, mengurus, menyimpan, dan mengeluarkan barang
untuk keperluan dprd dan Sekretariat DPRD;
o. mengatur pemeliharaan dan pengelolaan bahan bakar kendaraan
dinas di sekretariat dprd;
p. mengatur penggunaan kendaraan dinas dan para pengemudi untuk
keperluan DPRD dan Sekretariat DPRD;dan;
q. melaksanakan pemeliharaan sarana, prasarana, dan gedung.

Paragraf 3
Bagian Persidangan dan Perundang-undangan
Pasal 52
(1) Bagian Persidangan dan Perundang-undangan mempunyai tugas
mendukung penyelenggaraan DPRD sebagai badan legislasi.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bagian
Risalah dan Perundang-Undangan memiliki fungsi sebagai berikut:
a. penyelenggarakan kajian perundang-undangan;
b. fasilitasi penyusunan program pembentukan peraturan daerah;
c. fasilitasi penyusunan naskah akademik dan draf raperda inisiatif;
d. verifikasi, mengevaluasi, dan menganalisis produk penyusunan
peraturan perundang-undangan;
e. pengumpulan bahan penyiapan draf raperda inisiatif;
f. fasilitasi penyelenggaraan persidangan;
g. penyusunan risalah rapat;
h. pengkoordinasian pembahasan raperda;
i. verifikasi, koordinasi, dan evaluasi daftar inventaris masalah (dim);
j. verifikasi, koordinasi, dan evaluasi rincian rapat;
k. penyelenggaraan hubungan masyarakat;
l. penyelenggaraan publikasi;
m. penyelenggaraan keprotokolan;
Pasal 53
(1) Sub Bagian Risalah dan Perundang-undangan mempunyai tugas
mempersiapkan bahan penyusunan Raperda, Kajian Perundang-
Undangan, Daftar Inventaris Masalah (DIM), dan konsep penyusunan
bahan Naskah Akademik.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Risalah dan Perundang-undangan fungsi sebagai berikut :
a. melaksanakan kajian perundang-undangan;
b. membuat konsep bahan penyusunan Naskah Akademik;
c. menyusun bahan analisis produk penyusunan peraturan perundang-
undangan;
d. membuat konsep bahan penyiapan Draf Peraturan Daerah Inisiatif;
e. merancang bahan pembahasan Peraturan Daerah;
f. menyusun Bahan Daftar Inventarisir Masalah (DIM);
g. merencanakan program dan jadwal rapat dan siding;
h. menyusun risalah, notulen, dan catatan rapat-rapat;
i. menyiapkan materi/bahan rapat DPRD;
j. memfasilitasi rapat-rapat DPRD;
k. menyiapkan bahan penyusunan rancangan Rencana Kerja DPRD;

Pasal 54
(1) Sub Bagian Humas, Protokol, dan Publikasi mempunyai tugas menyusun
dan mempersiapkan bahan publikasi, komunikasi, dan keprotokolan
pimpinan DPRD dan Sekretariat DPRD.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Humas, Protokol dan Publikasi mempunyai fungsi sebagai
berikut:
a. menyusun bahan komunikasi dan publikasi;
b. merancang administrasi kunjungan kerja DPRD;
c. menyusun bahan keprotokolan pimpinan DPRD;
d. merencanakan kegiatan DPRD;
e. merencanakan keprotokolan pimpinan DPRD.

Paragraf 4
Bagian Fasilitasi Penganggaran dan Pengawasan
Pasal 55
(1) Bagian Fasilitasi Penganggaran dan Pengawasan mempunyai tugas
menyelenggarakan dukungan penganggaran dan pengawasan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bagian
Fasilitasi Penganggaran dan Pengawasan memiliki fungsi sebagai berikut:
a. fasilitasi, verifikasi, dan koordinasi pembahasan KUA
PPAS/KUPA/PPAS Perubahan;
b. fasilitasi, verifikasi, dan koordinasi pembahasan APBD/APBDP;
c. fasilitasi, verifikasi, koordinasi pembahsan laporan semester pertama
dan prognosis enam bulan berikutnya;
d. fasilitasi, verifikasi, dan koordinasi pembahasan laporan keterangan
pertanggungjawaban kepada daerah;
e. fasilitasi, verifikasi, dan koordinasi pembahasan terhadap tindak
lanjut hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik
Indonesia;
f. fasilitasi, verifikasi dan koordinasi pembahasan laporan
pertanggungjawaban kepada daerah;
g. fasilitasi, verifikasi, dan koordinasi aspirasi masyarakat;
h. fasilitasi, koordinasi, dan evaluasi rumusan rapat dalam rangka
pengawasan;
i. fasilitasi, verifikasi, dan koordinasi dukungan pengawasan
penggunaan anggaran;
j. fasilitasi, verifikasi, dan koordinasi pengawasan pelaksanaan
kebijakan;
k. fasilitasi, verifikasi, dan koordinasi penyusunan pokok-pokok pikiran
DPRD;
l. fasilitasi, verifikasi, dan koordinasi persetujuan kerjasama daerah.

Pasal 56
(1) Sub Bagian Fasilitasi Penganggaran dan Pengawasan mempunyai tugas
dukungan penyelenggaraan tugas dan fungsi DPRD bidang
penganggaran dan pengawasan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Fasilitasi Penganggaran dan Pengawasan mempunyai fungsi
sebagai berikut :
a. merencanakan pembahasan KUA PPAS/KUPA/PPAS
b. menyusun bahan pembahsan APBD/APBDP;
c. menyusun bahan pembahasan Raperda Pertanggungjawasan
Pelaksanaan APBD;
d. menyusun bahan pembahasan laporan keterangan
pertanggungjawaban kepala daerah;
e. menyusun bahan pembahasan terhadap tindak lanjut hasil
pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia;
f. mengkaji ulang rumusan rapat dalam rangka pengawasan;
g. merancang bahan rapat-rapat internal DPRD;
h. menganalisis bahan rapat-rapat internal DPRD;
i. menganalisis bahan dukungan pengawasan penggunaan anggaran;
dan
j. menyusun bahan pengawasan pelaksanaan kebijakan.

Pasal 57
(1) Sub Bagian Kerjasama dan Aspirasi mempunyai tugas
menyelenggarakan dukungan tugas DPRD dalam bidang kerjasama dan
aspirasi.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Kerjasama dan Aspirasi mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. memfasilitasi reses DPRD;
b. merencanakan kegiatan hearing/dialog dengan pejabat pemerintah
dan masyarakat;
c. menganalisis data/bahan dukungan jaringan aspirasi;
d. menyusun pokok-pokok pikiran DPRD;
e. melaksanakan kerjasama Sekretariat DPRD dan DPRD dengan Pihak
lain.

BAB V
RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI INSPEKTORAT
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 58
Inspektorat merupakan unsur pengawasan penyelenggaraan pemerintahan
daerah yang dipimpin oleh Inspektur, berkedudukan dan bertanggungjawab
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Pasal 59
(1) Inspektorat Daerah mempunyai Tugas Membantu Bupati dalam Membina
dan Mengawasi Pelaksanaan Urusan Pemerintahan Yang Menjadi
Kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan oleh Perangkat Daerah.
(2) Inspektorat dalam melaksanakaan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis bidang pengawasan dan fasilitasi
pemgawasan;
b. pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan
melalui audit, reviu, pemantauan dan kegiatan pengawasan
lainnya;
c. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan
dari Bupati;
d. penyusunan Laporan Hasil Pengawasan;
e. pelaksanaan administrasi Inspektorat; dan
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan
tugas dan fungsinya.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 60
(1) Inspektorat terdiri atas :
a. Inspektur
b. Sekretaris Membawahi :
1. Sub Bagian Administrasi Umum dan Keuangan
2. Sub Bagian Perencanaan, Analisis dan Evaluasi
c. Inspektur Pembantu Wilayah I
d. Inspektur Pembantu Wilayah II
e. Inspektur Pembantu Wilayah III
f. Inspektur Pembantu Wilyah IV
(2) Sekretariat Inspektorat berada dibawah dan bertanggungjawab kepada
Inspektur.
(3) Inspektur Pembantu Wilayah I, Wilayah II, Wilayah III dan Wilayah IV
dipimpin oleh seorang Inspektur Pembantu yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Inspektur.
(4) Masing-masing Sub Bagian Sekretariat Dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris.
(5) Kelompok Jabatan Fungsional Dipimpin oleh seorang Pejabata Fungsional
Senior sebagai Ketua Kelompok dan bertanggungjawab kepada Inspektur;
(6) Bagan Struktur Organisasi Inspektorat sebagaimana tercantum dalam
Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Bupati ini.

Paragraf 1
Inspektur
Pasal 61
(1) Inspektur Mempunyai Tugas Memimpin, Mengendalikan dan
Mengkoordinasikan Pelaksanaan Tugas Inspektorat Daerah dalam
Menyelenggarakan Tugas dan Wewenang Dalam Bidang Pengawasan serta
Tugas lain sesuai dengan Kebijakan yang ditetapkan oleh atasan sepanjang
tidak bertentangan dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Inspektur menyelenggarakan fungsi :
a. melaporkan hasil pelaksanaan program pengawasan dan pemeriksaan
kepada Bupati. Perumusan Kebijakan Teknis di Bidang Pengawasan;
b. penetapan pedoman dan petunjuk teknis penyelenggaraan urusan
lingkup bidang Pengawasan Daerah;
c. pengkoordinasian dan perumusan perencanaan program
pengawasan, kebijakan dan penilaian tugas pengawasan serta fasilitasi
pengawasan ;
d. pembinaan, pengawasan dan konsultansi dalam proses
pelaksanaan kegiatan pengawasan;
e. perencanaan program, perumusan kebijakan pelaksanaan
pengawasan dan pembinaan pencegahan tindak pidana korupsi, kolusi,
nepotisme, pungli dan gratifikasi;
f. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan dan Pelayanan Umum di Bidang
Pengawasan;
g. pemberian pelayanan dan pembinaan kepada unsur terkait di
bidang Pengawasan daerah serta pelaksanaan hubungan kerja sama
dengan Perangkat Daerah, lembaga/instansi terkait dalam rangka
penyelenggaraan kegiatan Inspektorat Daerah;
h. Penyelenggaraan Kebijakan di Bidang Pengawasan yang di tetapkan
Bupati;
i. Pemberian Informasi, Saran dan Pertimbangan di Bidang Pengawasan
kepada Bupati sebagai Bahan untuk Menetapkan Kebijakan atau
Membuat Keputusan Penyelenggaraan dan Mengadakan Hubungan
Kerjasama dengan semua Instansi untuk Kepentingan Pelaksanaan
Tugas di bidang Pengawasan;
j. Pembinaan terhadap Personil Inspektorat, Jabatan Fungsional dalam
Pelaksanana Tugas di Bidang Pengawasan;
k. Pendistribusian Tugas dan Penilaian Kinerja Bawahan;
l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan Tugas
dan Tanggungjawabnya.

Paragraf 2
Sekretaris
Pasal 62
(1) Sekretaris Mempunyai Tugas Menyelenggarakan Pelayanan Teknis
Administrasi, Koordinasi dan Pembinaan/Pengendalian dalam Urusan
Umum, Kepegawaian, Keuangan, Perencanaan, Ketatalaksanaan, Sarana
Prasarana, Hubungan Masyarakat dan Kerumah Tanggaan di Lingkungan
Inspektorat.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
sekretaris menyelenggarakan fungsi :
a. Penyelenggaraan Administrasi Umum dan Perkantoran meliputi
Ketatausahaan, ketatalaksanaan, Kepustakaan, Kearsipan dan
perlengkapan;
b. Penyelenggaraan Administrasi Umum dan Kepegawaian;
c. Penyelenggaraan Adminsitrasi Keuangan;
d. Penyelenggaraan Pengelolaan aset dan Barang Milik Inspektorat;
e. Penyelenggaraan Penyusunan Dokumen Perencanaan Inspektorat ;
f. Penyelenggaraan Penyusunan Indikator Kinerja (IKU), Perjanjian
Kinerja (PK), Laporan Tahunan Instansi, Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (LPPD) serta Laporan Akuntabilitas KInerja
Instansi Pemerintah (LAKIP);
g. Penyelenggaraan Fasilitasi Penyusunan Progran Kerja Pengawasan
Tahunan (PKPT)
h. Penyelenggaraan Inventarisasi dan Penyusunan Hasil Pengawasan
serta Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Pihak Internal Maupun
Eksternal;
i. pelaksanaan administrasi dan evaluasi laporan hasil pengawasan dan
pengaduan masyarakat, media dan instansi pemerintah
j. Penyelenggaraan Pembinaan Hubungan Kerjasama dalam Rangka
Pelaksanaan Tugas dengan Lembaga/ Instansi Pengawasan Terkait;
k. Penyelenggaraan Pembinaan Pola Hubungan Kerja baik Eksternal,
Internal maupun Lintas Inspektorat;
l. Penyelenggaraan Kegiatan Kelembagaan, Dokumentasi dan Informasi;
m. Penyelenggaraan Tugas Penyusunan Rencana Program, Monitoring
dan Evaluasi Program Pelaporan;
n. Pendistribusian Tugas dan Penilaian Kinerja Bawahan;
o. Pelaksanaan Tugas lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan
Tugas dan fungsinya.

Pasal 63
(1) Sub Bagian Administrasi Umum dan Keuangan mempunyai tugas
melaksanakan urusan kepegawaian, tata usaha, perelngkapan dan rumah
tangga, pengelolaan keuangan, penata usahaan, akutansi, verifikasi,
pembukuan dan pelaporan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Administrasi Umum dan Keuangan menyelenggarakan fungsi :
a. Menyusun Rencana Kerja sub Bagian Administrasi Umum dan
Keuangan dengan Berpedoman kepada Tugas, Pokok dan Fungsi serta
Data dan Program Kerja Inspektorat sebagai Pedoman Kerja;
b. Melaksanakan Urusan Rumahtangga, Perlengkapan dan Kehumasan;
c. Melaksanakan Pengelolaan Adminsitrasi Surat Menyurat, Kearsipan
dan Ketatalaksanaan;
d. Melaksanakan Pengelolaan administrasi Laporan Hasil Pengawasan
dan Hasil Tindak Lanjut Pengawasan serta Mengadministrasikan
Laporan dan Surat Pengaduan Masyarakat;
e. Melaksanakan Pengelolaan Administrasi Perlengkapan yang Meliputi
Perencanaan Kebutuhan, Pengadaan, Pendistribusian, Pemanfaatan,
Pencatatan dan Pemeliharaan Barang Inventaris;
f. Melaksanakan Pelayanan Kebersihan, Keamanan dan Ketertiban
Kantor, Penyediaan Listrik dan Air serta Pemeliharaan Kantor dan
Kendaraan Dinas;
g. Melaksanakan Urusan Keprotokolan, Rapat-Rapat, Upacara/Apel,
Absensi Pegawai, Perjalanan Dinas, Dokumentasi dan Pelayanan
Hubungan Masyarakat;
h. Melaksanakan Administrasi Kepegawaian seperti
Menginventasisasikan Tenaga Administrasi, menyiapkan dan
Melaksanakan Peningkatan Kemampuan Ketenagaan, Menyiapkan
Usul Pembahasan, Pemberhentian, Pensiun Pegawai, menyiapkan
Pengusulan Kenaikan Gaji Berkala dan Kenaikan Pangkat, Fasilitasi
Penerbitan Karpeg, Karsi/Karsu, Taspen dan Askes, Menyusun dan
Memelihara Arsip Kepegawaian serta Menyusun Daftar Urut
Kepangkatan dan Jenjang Kepangkatan Pengawai;
i. Mengkoordinasikan Pengelolaan Administrasi Kepegawaian dengan
unit Kerja Terkait;
j. Menyelenggarakan Adminstrasi Keuangan;
k. Melaksanakan anggaran dan menyiapkan bahan tanggapan atas
laporan Pemeriksaan Keuangan
l. Melaksanakan Perbendaharaan Verifikasi, Akuntansi dan Pelaporan;
m. Menyusun Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan Inspektorat secara
Berkala;
n. Mengelola arsip administrasi perencanaan dan keuangan;
o. Pendistribusian Tugas dan Penilaian Kinerja Bawahan;
p. Penyelenggaraan Tugas lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan
tugas dan fungsinya;

Pasal 64
(1) Sub Bagian Perencanaan, Analisis dan Evaluasi Mempunyai Tugas
Menyiapkan Bahan Penyusunan dan Pengendalian Rencana/Program Kerja
Pengawasan, Menghimpun dan Menyiapkan Rancangan Peraturan
Perundang-undangan, Kerjasama Pengawasan dan Dokumetasi serta
Melaksanakan Adminstrasi, Inventarisasi, Analisis Evaluasi,
Pendokumentasian dan Menyajikan Hasil Pengawasan serta
Pendokumetasian Pemuktahiran Tindak Lanjut Hasil Pengawasan;
(2) Untuk melaksananakan tugasnya sebagaimana dimaksut pada ayat (1)
Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan
fungsi :
a. Menyusun Rencana Kegiatan Sub Bagian Perencanaan, Analisis dan
Evaluasi dengan berpegangan kepada Tugas, Pokok dan fungsi serta
Data dan Program Kerja Inspektorat Kabupaten Mesuji;
b. Menyiapkan Bahan dan Menyusun Dokumen Program Kerja
Pengawasan Tahunan;
c. Melaksanakan Koordinasi dan Sinkronisasi Penyusunan Kerja
Tahunan;
d. Menyusun Rencana Strategis (RENSTRA) dan Rencana Kerja (RENJA)
Inspektorat;
e. Menyusun Rencana Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) Inspektorat;
f. Penyusunan Indikator Kinerja (IKU), Perjanjian Kinerja (PK), Laporan
Tahunan Instansi, Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(LPPD), Laporan Akuntabilitas KInerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
dan Laporan lain yang berkaitan dengan Bidang Inspektorat;
g. Menyiapkan Bahan, Menyusun Laporan dan Mengevaluasi Hasil
Pemeriksaan dan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Internal maupun
Eksternal;
h. Menginventarisasi dan mengevaluasi hasil pemeriksaan dan tindak
lanjut hasil pemeriksaan internal maupun eksternal
i. Mengelola Sistem Informasi Hasil Pemeriksan;
j. Menyusun Statistik Hasil Pembinaan dan Pengawasan;
k. Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi atas Pelaksanaan Kegiatan
Program Pembangunan;
l. Pendistribusian Tugas kepada Bawahan;
m. Penyelenggaraan Tugas lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan
tugas dan fungsinya.

Paragraf 3
Inspektur Pembantu Wilayah I, II dan III
Pasal 65
(1) Inspektur Pembantu Wilayah I, Inspektur Pembantu Wilayah II, Inspektur
Pembantu Wilayah III melaksanakan sebagian Fungsi Inspektorat di
Bidang Pengawasan secara Berkala terhadap Pelaksanaan Urusan
Pemerintahan Daerah serta Mengawasi Pelaksanaan Pembinaan atas
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Pelaksanaan Urusan
Pemerintahan Desa dan Membawahi Jabatan Fungsional yang
melaksanakan Fungsi Pengawasan di Masing-masing Wilayah Kerjanya.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Inspektur Pembantu Wilayah I, Wilayah II dan Wilayah III
menyelenggarakan fungsi :
a. Menyusun Rencana Kegiatan Pengawasan Urusan Pemerintahan dan
Pembantuan di Wilayah Kerjanya dengan Berpedoman kepada Tugas,
Pokok dan Fungsi serta Data dan Program Kerja sebagai Pedoman;
b. Menyusun Konsep Kebijakan, Pedoman dan Petunjuk Teknis
Pengawasan Urusan Pemerintahan dan Tugas Pembantuan diwilayah
Kerjanya;
c. Melaksanakan Pengawasan Terhadap Pelaksanaan Penyelenggaraan
Pemerintahan di Wilayah Kerjanya;
d. Menilai dan Menganalisa Hasil Evaluasi dan Pelaporan Setiap
Kegiatan yang dilakukan berkaitan dengan Pengawasan Urusan
Pemerintahan dan Tugas Pembantuan di Wilayah Kerjanya;
e. Pengelolaan Pelaksanaan Reviu Dokumen Perencanaan dan Dokumen
Keuangan Kabupaten;
f. Mengevaluasi Hasil Kerja Pemeriksaan/Pengawasan Urusan
Pemerintahan di Wilayah Kerjanya untuk Bahan Koordinasi
selanjutnya;
g. Menyiapkan Data Inventarisasi dalam Rangka Penatausahaan, Proses
Pembinaan dan Pengawasan Urusan Pemerintahan di Wilayah
Kerjanya untuk Bahan koordinasi selanjutnya;
h. Mendistribusikan Personil Tim Pengawasan sesuai Jadwal di Wilayah
Kerjanya agar Kegiatan Pengawasan dapat Berjalan secara Efisien dan
Efektif;
i. Memberikan Petunjuk dan arahan kepada Pejabat fungsional yang
Melaksanakan Fungsi Pengawasan dalam Melaksanakan tugas
Pengawasan sesuai Kode Etik yang Berlaku agar Pemahaman Tehadap
Pelaksanaan Tugas dapat dipahami secara Baik;
j. Mengawasi Aparatur Pengawasan agar Bekerja dan Bertindak sesuai
Kode Etik yang berlaku Agar Tujuan dan Sasaran Pengawasan dapat
tercapai dengan Baik;
k. Menyelenggarakan Kegiatan Pengawasan Berdasarkan Ketentuan
Peraturan Perundang-Undangan Guna Mewujudkan Penyelenggaraan
Pemerintaha Daerah yang Baik dan Bersih;
l. Mengevaluasi Penyelenggaraan Kegiatan Pengawasan Berdasarkan
Ketentuan Perundang-Undangan Guna Mendapatkan Informasi
Tentang Keberhasilan Pelaksanaan Tugas;
m. Pendistribusian Tugas dan Penilaian Kinerja Bawahan;
n. Penyelenggaraan Tugas lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan
tugas dan fungsinya.

(3) Pembagian Wilayah Pengawasan bagi masing-masing Inspektur Pembantu


Wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan lebih lanjut
melalui Keputusan Inspektur.

Paragraf 4
Inspektur Pembantu Wilayah IV
Pasal 66
(1) Inspektur Pembantu Wilayah IV Mempunyai Tugas Pokok Melaksanakan
sebagian fungsi Inspektorat di Bidang Pengawasan dengan Tujuan Tertentu
terhadap Pelaksanaan urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan Pelaksanaan Urusan
Pemerintahan Desa yang Meliputi Pengaduan Masyarakat, Perorangan,
Badan Hukum dan Penanganan Kasus yang Terindikasi Korupsi, Kolusi,
Nepotisme, Pungli dan gratifikasi atau yang Menjadi Perhatian Publik serta
Pelaksanaan Tugas lain sesuai Kebijakan Inspektur.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksutd pada ayat (2),
Inspektur Pembantu Wilayah IV menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana dan program kerja pengawasan dengan tujuan
tertentu;
b. pengkajian data dan informasi pemeriksaan dengan tujuan tertentu;
c. pengelolaan pelaksanaan pemeriksaan atas penanganan pengaduan
masyarakat dan informasi lainnya;
d. pengelolaan pelaksanaan pemeriksaan atas permintaan dari lembaga
lainnya;
e. pengelolaan pelaksanaan pemeriksan terpadu;
f. Pelaksanaan Kordinasi dan Kerjasama Pengawasan dengan Aparat
Internal Pemerintah Lainnya (Joint Audit);
g. Pelaksanaan Peran serta dan Kerjasama dalam Pencegahan dan
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Kolusi, Nepotisme, Pungli dan
Gratifikasi yang berkaitan dengan Unsur Pemerintahan Daerah;
h. pelaksanaan fungsi lain sesuai dengan tugas dan fungsinya;
i. pelaksanaan koordinasi dan kerjasama di bidang tugasnya;
j. pelaksanaan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan tugas
k. pelaporan hasil pelaksanaan tugas yang telah dilaksanakan
l. Pendistribusian Tugas dan Penilaian Kinerja Bawahan;
m. Penyelenggaraan Tugas lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan
tugas dan fungsinya.

BAB VI
RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 67
Satuan Polisi Pamong Praja merupakan unsur penyelenggara pemerintahan
daerah di bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan
Masyarakat yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, bertanggung jawab
langsung kepada Bupati dan secara teknis administrasi mendapat pembinaan
dari Sekretaris Daerah.

Pasal 68
1. Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas melaksanakan penyusunan
dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang ketentraman dan ketertiban
umum serta perlindungan masyarakat.
2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Satuan Polisi Pamong Praja menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijaksanaan teknis dibidang ketentraman dan
ketertiban umum serta perlindungan masyarakat;
b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah di
ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang ketentraman dan
ketertiban umum serta perlindungan masyarakat;
d. pelayanan administratif; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 69
(1) Susunan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja terdiri dari:
a. Kepala Satuan
b. Sekretaris membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Perencanaan dan Keuangan.
c. Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat
1. Seksi Operasi dan Pengendalian; dan
2. Seksi Ketentraman, Ketertiban Umum.
d. Kepala Bidang Kepala Bidang Penegakan Perundang-Undangan
Daerah, membawahi:
1. Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan Perkada; dan
2. Seksi Penyelidikan, Penyidikan, dan Penegakan Perkada.
e. Kepala Bidang Sumber Daya Aparatur, membawahi :
1. Seksi Pengembangan dan Pembinaan Aparatur ; dan
2. Seksi Satuan LINMAS.
f. Unit pelaksana Teknis
g. Kelompok jabatan fungsional;
(2) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Satuan.
(3) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris Satuan.
(4) Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.
(5) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang Pejabat Fungsional
Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Satuan.
(6) Masing-masing senior sebagai Ketua Kelompok dan bertanggungjawab
kepada Kepala Satuan.
(7) Bagan Struktur Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten
Mesuji sebagaimana tercantum dalam lampiran IV yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Paragraf 1
Kepala Satuan
Pasal 70
(1) Kepala Satuan memiliki tugas memimpin, merumuskan, mengatur,
membina, mengendalikan, mengkoordinasikan dan
mempertanggungjawabkan kebijakan teknis penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan daerah yang bersifat spesifik di Bidang Penegakan Peraturan
Daerah dan Peraturan Bupati, Penyelenggaran Ketertiban Umum dan
Ketentraman Masyarakat, Perlindungan Masyarakat.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Satuan menyelenggarakan fungsi yaitu:
a. penyusunan program dan pelaksanaan penegakan Peraturan Daerah
`dan Peraturan Kepala daerah, penyelenggaran ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat, perlindungan masyarakat
b. pelaksanaan kebijakan penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan
Kepala Daerah;
c. pelaksanaan Kebijakan penyelenggaraan ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat;
d. lainnya yang diberikan oleh Bupati.
e. pelaksanaan kebijakan Perlindungan Masyarakat;
f. pelaksanaan koordinasi penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan
Bupati serta penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia, Penyidik
Pegawai Negeri Sipil dan / atau aparatur lainnya;
g. pengawasan terhadap masyarakat, aparatur atau badan hukum agar
mematuhi dan mentaati penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan
Bupati.

Paragraf 2
Sekretaris
Pasal 71
(1) Sekretaris yang mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan dan
mengendalikan tugas-tugas di bidang pengelolaan pelayanan
kesekretariatan yang meliputi pengkoordinasian penyusunan program,
pengelolaan umum, kepegawaian, pengelolaan keuangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretaris menyelenggarakan fungsi :
a. penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan
pelayanan kesekretariatan;
b. penetapan rumusan kebijakan koordinasi penyusunan program dan
penyelenggaraan tugas-tugas bidang secara terpadu;
c. penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi umum dan
kerumahtanggaan;
d. penetapan rumusan kebijakan pengelolaan kelembagaan dan
ketatalaksanaan serta hubungan masyarakat;
e. penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi
kepegawaian dan keuangan;
f. penetapan rumusan kebijakan pelaksanaan, monitoring, evaluasi
dan pelaporan pelaksanaan tugas;
g. penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian publikasi
pelaksanaan tugas satuan;
h. penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian penyusunan dan
penyampaian bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;
i. pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan
kesekretariatan;
j. evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan;
k. pelaksanaan tugas dinas lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya;
l. pelaksanaan koordinasi/ kerjasama dan kemitraan dengan unit
kerja/ instansi/ lembaga atau pihak ketiga di bidang pengelolaan
pelayanan kesekretariatan; dan
m. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai
lingkup tugasnya.

Pasal 72
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian memiliki tugas merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas
pelayanan administrasi umum, kepegawaian dan kerumahtanggaan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian memiliki fungsi sebagai berikut:
a. menyusun rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan
administrasi umum, kepegawaian dan kerumahtanggaan;
b. melaksanakan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman surat-
surat, naskah dinas dan pengelolaan dokumentasi dan kearsipan;
c. melaksanakan pengelolaan dan penyiapan bahan pembinaan
dokumentasi dan kearsipan;
d. menyusun dan menyiapkan pengelolaan dan pengendalian
administrasi perjalanan dinas;
e. melaksanakan pelayanan keprotokolan dan penyelenggaraan rapat-
rapat;
f. melaksanakan dan melayani hubungan masyarakat;
g. melaksanakan kepengurusan kerumahtanggaan, keamanan dan
ketertiban kantor;
h. melaksanakan pengelolaan perpustakaan dan pendokumentasian
peraturan perundang-undangan;
i. melaksanakan pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan
pemeliharaan data dokumentasi kepegawaian;
j. menyelenggarakan fasilitasi pembinaan umum kepegawaian dan
pengembangan karier serta disiplin pegawai;
k. menyusun dan menyiapkan pengurusan administrasi pensiun dan
cuti pegawai di lingkungan dinas;
l. melaksanakan evaluasi dan pelaporan capaian kinerja pelaksanaan
tugas; dan
m. melaksanakan tugas dinas lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya.

Pasal 73
(1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan yang mempunyai tugas
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan
pelaksanaan tugas pelayanan dan pengkoordinasian penyusunan rencana
dan program serta mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas
pengelolaan administrasi dan pertanggungjawaban pengelolaan
keuangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Perencanaan dan Keuangan memiliki fungsi sebagai berikut:
a. menyusun rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan
dan pengkoordinasian penyusunan rencana dan program kerja;
b. menyusun rencana operasional dan koordinasi kegiatan dan program
kerja;
c. melaksanakan penyusunan rencana strategis;
d. menyusun rencana dan program kerja operasional kegiatan
administrasi dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan;
e. melaksanakan pengumpul, belanja dan pembiayaan;
f. menyusun pembuatan dan pengadaan naskah dinas;
g. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan; dan
h. melaksanakan penyusunan dan pengkoordinasian pembuatan daftar
gaji serta tambahan penghasilan bagi pegawai negeri sipil.
i. melaksanakan pembinaan administrasi keuangan dan penyiapan
bahan administrasi akuntansi.
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas pokok.

Paragraf 3
Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum
Pasal 74
(1) Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum mempunyai tugas memimpin,
mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas- tugas di bidang
ketentraman dan ketertiban umum yang meliputi operasi dan
pengendalian.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Ketentraman dan Ketertiban Umum menyelenggarakan fungsi :
a. penetapan penyusunan rencana dan program kerjaketertiban umum
dan ketentraman masyarakat;
b. penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitasi
ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta kerjasama
operasional;
c. penyelenggaraan pelaksanaan ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat serta kerjasama operasional
d. penenatapan rumusan pengkajian bahan fasilitasi penyusunan
pedoman dan supervise ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat;
e. penetapan rumusan pengkajian bahan koordinasi penyelenggaraan
ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta kerjasama
operasional;
f. penetapan rumusan pengkajian bahan koordinasi penyelenggaraan
ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta kerjasama
operasional;
a. penetapan rumusan pembinaan teknis pengendalian operasional
polisi pamong praja;
b. penetapan rumusan pembinaan tugas polisi pamong praja di wilayah
kabupaten mesuji;
c. penetapan rumusan pemeliharaan ketentraman dan ketertiban umum
di wilayah kabupaten mesuji;
d. penetapan rumusan pelaksanaan pengamanan dan pengawalan
pimpinan daerah dann pejabat lainnya;
e. penetapan rumusan pelaksanan pengamanan gedung – gedung milik
pemerintah daerah;
f. pelaksanaan evaluasi pelaksanaan tugas ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat;
g. pelaporan pelaksanaan tugas ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat;
h. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya;
i. pelaksanaan koordinasi/ kerjasama dan kemitraan dengan unit
kerja/ instansi/ lembaga atau pihak ketiga di bidang ketertiban
umum dan ketentraman masyarakat; dan
j. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai lingkup
tugasnya.

Pasal 75
(1) Seksi Operasi dan Pengendalian mempunyai tugas menyelenggarakan
tugas operasi dan pengendalian.
(2) Untuk melakukan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Operasi dan Pengendalian memliki fungsi sebagai berikut:
a. Penyusunan rencana dan program kerjaoperasional operasi dan
pengendalian ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;
b. Penyusunan bahan kebijakan teknis fasilitasi dan pelaksanaan
ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;
c. penyusunan dan pengolahan data kegiatan ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat;
d. pelaksanaan sosialisasi ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat;
e. penyusunan rencana pelaksanaanpatroli, pengamanan dan penjagaan
aset daerah, pengawalan dan pengamanan perjalanan / kunjungan
dinas kepala daerah, tamu pemerintah daerah dan tamu negara;
f. pengendalian operasional Polisi Pamong Praja dalam menunjang
kelancaran pengendalian ketentraman dan ketertiban umum serta
penegakan peraturan perundang-undangan daerah;
g. pelaksanaan pemeliharaan ketentraman dan ketertiban umum di
Wilayah Kabupaten Mesuji;
h. pelaksanaan koordinasi teknis operasional penutupan dan
pembongkaran yang melanggar ketentuan peraturan perundang –
undangan daerah dengan institusi terkait;
i. pelaksanaan monitoring danevaluasiterhadap dampak operasional
pengendalian ketentraman dan ketertiban umum serta penegakan
peraturan perundang – undangan daerah sebagai bahan pelaksanaan
tugas lebih lanjut;
j. pelaksanaan penyusunan saran dan pertimbangan sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan;
k. pelaksanaan pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas operasi dan
pengendalian ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;
l. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya; dan
m. pelaksanaan koordinasi operasi dan pengendalian ketertiban umum
dan ketentraman masyarakat dengan sub unit kerja lain di
lingkungan Satpol PP.

Pasal 76
(1) Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum mempunyai tugas
mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas- tugas di bidang ketertiban
umum dan ketentraman masyarakat.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Ketentraman memiliki fungsi sebagai berikut:
a. menyusun rencana dan program kerja peningkatan ketertiban umum
dan ketentraman masyarakat;
b. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi dan
pelaksanaan kerjasama peningkatan ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat;
c. menyusun bahan dan fasilitasi rekomendasi perijinan dan pelayanan
umum di bidang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;
d. melaksanakan fasilitasi rekomendasi perijinan dan
pelayanan umum di bidang ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat;
e. melaksanakan operasional pengamanan dan penjagaan sarana dan
prasarana gedung pemerintahan daerah dalam rangka menunjang
ketentraman dan ketertiban umum daerah;
f. melaksanakan kerjasama operasional bidang ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat.
g. Melaksanakan pengawasan dan penertiban terhadap asset daerah;
h. melaksanakan penyusunan saran dan pertimbangan sebagai bahan
pertimbangan kebijakan;
i. melaksanakan pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas kerjasama
ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;
j. melaksanakan pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas;
k. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya; dan
l. melaksanakan koordinasi kerjasama ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat dengan sub unit kerja lain di lingkungan
Satpol PP.
Paragraf 4
Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah
Pasal 77
(1) Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah mempunyai
tugas memimpin, mengkoordinasikan, mengendalikan dan
mempertanggungjawabkan tugas – tugas di bidang penegakan peraturan
perundang – undangan daerah yang meliputi pembinaan, pengawasan,
penyuluhan, penyelidikan, penyidikan dan penegakan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah menyelenggarakan
fungsi :
a. penetapan penyusunan rencana dan program kerja penegakan
peraturan perundang undangan daerah;
b. penetapan rumusan kebijakan teknis penegakan peraturan
perundang-undangan daerah;
c. penetapan pengkajian bahan fasilitasi penegakan peraturan
perundang-undangan daerah;
d. penyelenggaraan fasilitasi penegakan peraturan perundang-undangan
daerah;
e. penetapan rumusan penyusunan pedoman dan supervise penegakan
peraturan perundang-undangan daerah;
f. penetapan rumusan pembinaan, pengawasan dan penyuluhan
penegakan peraturan perundang-undangan daerah;
g. penetapan rumusan pengkajian bahan fasilitasi penyelidikan
peraturan daerah;
h. penetapan rumusan bahan koordinasi penyelenggaraan peraturan
perundang undangan daerah;
i. penetapan rumusan kebijakan tekniso perasional penyidikan dan
pemeriksaan pelanggaran ketentuan peraturan perundang-undangan
daerah serta fasilitasi pembinaan operasional pelaksanaan tugas
ppns;
j. penetapan rumusan tekniso perasional penyidikan dan pemeriksaan
pelanggaran ketentuan peraturan perundang - undangan daerah;
k. penetapan rumusan penyusunan bahan fasilitasi dan pembinaan
operasional pelaksanaan tugas ppns;
l. penetapan rumusan kebijakan teknis bentuk dan jenis pelanggaran
peraturan perundang-undangan daerah;
m. pelaksanaan evaluasi pelaksanaan tugas penegakan peraturan
perundang-undangan daerah;
n. pelaporan pelaksanaan tugas penegakan peraturan perundang -
undangan daerah;
o. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya;
p. pelaksanaan koordinasi/kerja sama dan kemitraan dengan unit
kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga dibidang penegakan
peraturan perundang-undangan daerah; dan
q. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai
lingkup tugasnya.

Pasal 78
(1) Seksi Pembinaan,Pengawasan dan Penyuluhan Perkada Merencanakan
dan melaksanakan kegiatan pembinaan, pengawasan dan penyuluhan
terhadap pelanggaran peraturan daerah provinsi dan peraturan gubernur
berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku untuk kepentingan
penyelesaian proses masalah dan tersedianya data.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan Perkada memiliki fungsi
sebagai berikut:
a. menyusun rencana kegiatan dan program kerja seksi pembinaan,
pengawasan dan penyuluhan berdasarkan langkah-langkah
operasional bidang dan sumber data yang ada untuk digunakan
sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;
b. menyusun program kegiatan pembinaan, pengawasan dan
penyuluhan peraturan daerah kabupaten dan peraturan bupati
kepada masyarakat;
c. melaksanakan kegiatan-kegiatan pembinaan, pengawasan dan
penyuluhan peraturan daerah kabupaten dan peraturan bupatisesuai
program kegiatan yang telah direncanakan;
d. melakukan konsultasi kegiatan dengan satuan kerja/instansi dan
pihak terkait untuk mendapatkan masukan guna kelancaran
pelaksanaan tugas;
e. membuat laporan bulanan dan tahunan seksi pembinaan,
pengawasan dan penyuluhan serta laporan pelaksanaan tugas
kedinasan lainnya sesuai dengan sumber data yang ada dan
berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan agar dipergunakan
sebagai bahan masukan atasan;
melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan baik
secara lisan maupun tertulis sesuai tugas dan fungsinya untuk
kelancaran pelaksanaan tugas.

Pasal 79
(1) Seksi Penyelidikan, Penyidikan, dan Penegakan Perkada mempunyai
tugas merencanakan, mengkoordinasikan, mengevaluasi dan melaporkan
pelaksanaan tugas Penyelidikan, Penyidikan dan Penegakan Peraturan
Perundang- undangan di daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Penyelidikan, Penyidikan dan Penegakan Perkada memiliki fungsi sebagai
berikut:
a. menyusun rencana dan program kerja operasional penyelidikan,
penyidikan dan penegakan peraturan perundang-undangan daerah;
b. melaksanakan penyusunan dan pengolahan data kegiatan
penyelidikan dan penyidikan penyelenggaran peraturan perundang-
undangan daerah;
c. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi
penyelidikan, penyidikan dan penegakan terhadap pelanggaran
peraturan perundang- undangan daerah;
d. menyusun bahan petunjuk pelaksanaan dan teknis operasional
penyelidikan, penyidikan dan penegakan terhadap pelanggaran
peraturan perundang-undangan daerah;
e. melaksanakan pengelolaan data hasil penyelidikan, penyidikan dan
penegakan terhadap pelanggaraan peraturan perundang- undangan
daerah;
f. melaksanakan penyelidikan, penyidikan dan penegakan terhadap
pelanggaran peraturan perundang – undangan daerah;
g. melaksanakan rumusan kebijakan teknis operasional penyidikan dan
pemeriksaan pelanggaran peraturan perundang-undangan daerah;
h. melaksanakan operasional penyelidikan, penyidikan dan penegakan
terhadap pelanggaran peraturan perundang – undangan daerah;
i. melaksanakan koordinasi teknis penyidikan dan pemeriksaan
pelanggaran peraturan perundang – undangan daerah dengan
institusi terkait di wilayah Kabupaten Mesuji;
j. melaksanakan penetapan bentuk dan jenis pelanggaran peraturan
perundang – undangan daerah sesuai dengan ketentuan yang
berlaku;
k. melaksanakan analisa dan evaluasi terhadap jenis dan bentuk
pelanggaran sebagai bahan masukan pengambilan kebijakan
pimpinan;
l. menyusun rumusan kebijakan teknis operasional fasilitasi dan
pembinaan pelaksanaan tugas PPNS;
m. melaksanakan operasional fasilitasi dan pembinaan pelaksanaan
tugas PPNS;
n. melaksanaan pembinaan peningkatan dan pengembangan PPNS;
o. melaksanakan penyusunan bahan pengendalian PPNS;
p. menyusun saran dan pertimbangan sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
q. melaksanakan pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas
penyelidikan, penyidikan dan penegakan peraturan perundang-
undangan daerah;
r. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya; dan
s. melaksanakan koordinasi penyelidikan, penyidikan dan penegakan
peraturan perundang-undangan daerah dengan sub unit kerja lain di
lingkungan Satpol – PP.

Paragraf 5
Bidang Sumberdaya Aparatur
Pasal 80
(1) Bidang Sumberdaya Aparatur mempunyai tugas Memimpin,
mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan tugas – tugas di
bidang sumber daya aparatur yang meliputi pengelolaan dan pembinaan
sumber daya aparatur Satuan Polisi Pamong Praja dan Satuan
Perlindungan Masyarakat dan Menelaah, mengelola, dan
mengadministrasikan sarana dan prasarana pada Satuan Polisi Pamong
Praja.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana maksud pada ayat (1), Bidang
Sumberdaya Aparatur menyelenggarakan fungsi :
a. penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan dan
pembinaan sumber daya aparatur serta pengelolaan sarana dan
prasarana satuan polisi pamong prajadan LINMAS;
b. penetapan rumusan kebijakan penyusunan bahan kebijakan teknis
dan fasilitasi pelatihan dasar, pelatihan teknis, peningkatan kapasitas
dan pembinaan sumber daya aparatur polisi pamong praja dan
LINMAS;
c. penetapan rumusan kebijakan penyusunan dan pengolahan data
kegiatan pelatihan dasar, pelatihan teknis, peningkatan kapasitas dan
pembinaan sumber daya aparatur polisi pamong praja dan LINMAS;
d. penetapan rumusan kebijakan pembinaan sumber daya aparatur
polisi pamong praja dan LINMAS;
e. penetapan rumusan kebijakan pengelolaan data polisi pamong praja
dan LINMAS;
f. penetapan rumusan kebijakan pengadaan sarana dan prasarana
satuan polisi pamong prajadan LINMAS;
g. penetapan rumusan kebijakan pengelolaandata sarana dan prasarana
satuan polisi pamong praja dan LINMAS;
h. pelaksanaan pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas;
i. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya;
j. pelaksanaan koordinasi/kerja sama dan kemitraan dengan unit
kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga di bidang sumber daya
aparatur dan sarana prasarana
k. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai lingkup
tugasnya.

Pasal 81
(1) Seksi pengembangan dan pembinaan aparatur mempunyai tugas
merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan, mengevaluasi dan
melaporkan pelaksanaan tugas pengelolaan peningkatan dan pembinaan
aparatur Satuan Polisi Pamong Praja dan LINMAS.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Pengembangan dan Pembinaan Aparatur memiliki fungsi :
a. menyusun rencana dan program kerja operasional pengelolaan dan
pembinaan aparatur polisi pamong praja;
b. melaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi
pelatihan dasar, pelatihan teknis, peningkatan kapasitas dan
pembinaan aparatur polisi pamong praja
c. melaksanaan penyusunan dan pengolahan data kegiatan pelatihan
dasar, pelatihan teknis, peningkatan kapasitas dan pembinaan
aparatur polisi pamong praja;
d. penyusunan bahan petunjuk teknis operasional aparatur polisi
pamong praja;
e. pengelolaan data polisi pamong praja;
f. pelaksanaan pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas;
g. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya; dan
h. pelaksanaan koordinasi pengelolaan aparatur satuan polisi pamong
praja dengan sub unit kerja lain di lingkungan satuan polisi pamong
praja.

Pasal 82
(1) Seksi Satuan LINMAS mempunyai tugas melaksanakan koordinasi,
penyusunan rencana dan program pemberdayaan satuan perlindungan
masyarakat.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Satuan LINMAS memiliki fungsi sebagai berikut:
a. merumuskan program dan kebijakan satuan perlindungan
masyarakat;
b. melakukan inventarisasi anggota satuan Perlindungan Masyarakat;
c. melakukan penyiapan dan pembinaan satuan Perlindungan
Masyarakat;
d. mensiap siagakan, pelaksanaan dan memantau terhadap ancaman
dan gangguan keamanan secara umum akibat alam;
e. melakukan evaluasi dan pengendalian Perlindungan Masyarakat;
f. menyiapkan bahan pembinaan dan pemberdayaan masyarakat agar
tercipta kondisi yang tentram dan tertib;
g. melaksanakan pembinaan dan pemberdayaan masyarakat agar
tercipta kondisi yang tentram dan tertib;
h. melaksanakan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN);
i. melaksanakan pelatihan/gladiola pangan siskam swakarsa dan
penanganan LINMAS;
j. melaksanakan pembekalan LINMAS pada Pengamanan Pemilihan
Umum;
k. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
sesuai dengan tugas dan fungsinya.

BAB VII
RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN
PENCATATAN SIPIL

Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 83
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan unsur penyelenggara
pemerintahan daerah di bidang Administrasi Kependudukan dan Pencatatan
Sipil yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, bertanggung jawab langsung
kepada Bupati dan secara teknis administrasi mendapat pembinaan dari
Sekretaris Daerah.
Pasal 84
(1) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mempunyai tugas
melaksanakan urusan pemerintahan kabupaten di bidang Administrasi
Kependudukan dan Pencatatan Sipil berdasarkan azas otonomi dan tugas
pembantuan, serta tugas lain sesuai dengan kebijakan yang
ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. perumusan kebijakan teknis dibidang Administrasi Kependudukan
dan Pencatatan Sipil;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum
dibidang Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Administrasi
Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
d. pelayanan administratif;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 85
(1) Susunan Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil terdiri
dari :
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris, membawahi :
1. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan;
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
c. Bidang Pelayanan Pendaftaran Kependudukan, membawahi :
1. Seksi Identitas Penduduk;
2. Seksi Pindah Datang dan Pendataan Penduduk;
d. Bidang PelayananPencacatan Sipil membawahi:
1. Seksi Kelahiran dan Kematian;
2. Seksi Perkawinan, Perceraian, Perubahan Status Anak, dan
Pewarganegaraan.
e. Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan
membawahi :
1. Seksi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan;
2. Seksi Pengolahan dan Penyajian Data Kependudukan;
f. Bidang Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan membawahi:
1. Seksi Kerjasama dan Inovasi Pelayanan;
2. Seksi Pemanfaatan Data dan Dokumen Kependudukan;
g. Kelompok jabatan fungsional.
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah
dan bertanggungjawab Kepala Dinas.
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada
di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(4) Masing-masing Sub Bagian Sekretariat dipimpin oleh seorang Kepala
Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Sekretaris.
(5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.
(6) Bagan Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan pencatatan Sipil
Kabupaten Mesuji sebagaimana tercantum dalam lampiran V yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Paragraf 1
Kepala Dinas
Pasal 86
(1) Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mempunyai tugas
memimpin, mengendalikan dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas
dibidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil berdasarkan otonomi dan
tugas pembantuan serta tugas lain sesuai dengan kebijakan yang
ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Dinas mempunyai fungsi :
a. penyelenggaraan, perencanaan dan perumusan kebijakan di bidang
kependudukan dan pencatatan sipil;
b. penyusunan program dan anggaran;
c. pengelolaan keuangan;
d. pengelolaan perlengkapan, urusan tata usaha, rumah tangga dan
barang milik negara;
e. penyusunan perencanaan di bidang pendaftaran penduduk,
pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan,
kerja sama administrasi kependudukan, pemanfaatan data dan
dokumen kependudukan serta inovasi pelayanan administrasi
kependudukan;
f. perumusan kebijakan teknis di bidang pendaftaran penduduk,
pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan,
kerja sama, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan serta
inovasi pelayanan administrasi kependudukan;
g. pelaksanaan pelayanan pendaftaran penduduk;
h. pelaksanaan pelayanan pencatatan sipil;
i. pelaksanaan pengelolaan informasi administrasi kependudukan;
j. pelaksanaan kerja sama administrasi kependudukan;
k. pelaksanaan pemanfaatan data dan dokumen kependudukan;
l. pelaksanaan inovasi pelayanan administrasi kependudukan;
m. pembinaan, koordinasi, pengendalian bidang administrasi
kependudukan;
n. pelaksanaan kegiatan penatausahaan dinas kependudukan dan
pencatatan sipil; dan
o. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati/walikota sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Sekretaris
Pasal 87
(1) Sekretaris mempunyai tugas menyelenggarakan Pelayanan Peunjang
Teknis dan Administratif, koordinasi dan pembinaan/pengendalian
dalam urusan umum, kepegawaian, keuangan, perencanaan,
ketatalaksanaan, sarana prasarana, hubungan masyarakat dan
kerumahtanggaan di lingkungan Dinas.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretaris mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Koordinasi dan penyusunan program dan anggaran;
b. Penyelenggaraan Administrasi dan pengelolaan keuangan;
c. penyelenggaraan administrasi Surat menyurat;
d. Pengelolaan perlengkapan, rumah tangga dan barang milik negara;
e. penyelenggaran Administrasi Kepegawaian;
f. penyelenggaraan tugas bidang kelembagaan dan kehumasan;
g. penyelenggaraan monitoring dan evaluasi program serta pelaporan;
h. penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Pasal 88
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian memberikan pelayanan dalam
urusan surat-menyurat, kearsipan, rumah tangga dinas, urusan
administrasi ASN, pembinaan organisasi dan tatalaksana, dan penataan
barang milik negara serta menyiapkan bahan penyusunan peraturan
perundang-undangan di bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. melaksanakan urusan administrasi surat menyurat dan tata naskah
dinas;
b. Melaksanakan penyimpanan, pengaturan dan pemeliharaan arsip
surat dinas;
c. melaksanakan urusan rumah tangga dan perjalanan dinas;
d. menyusun perencanaan keperluan alat-alat tulis kantor dan
penyusunan petunjuk pelaksanaannya;
e. memelihara gedung, ruangan, peralatan, pekarangan, ketertiban dan
kebersihan serta keamanan dinas;
f. mengurus penggunaan dan pemeliharaan kendaraan dinas;
g. melaksanakan pengadaan perlengkapan, penerimaan, inventarisasi
serta perlengkapan kantor;
h. menyiapkan kelengkapan untuk keperluan rapat-rapat dinas;
i. melaksanakan publikasi dan dokumentasi pelaksanaan tugas dinas;
j. mengelola administrasi dan pengolahan data kepegawaian;
k. melaksanakan penyusunan daftar urutan kepangkatan (DUK) di
lingkungan dinas;
l. melaksanakan penilaian prestasi kerja pegawai di lingkungan dinas;
m. menyusun rencana formasi, usulan pengangkatan, mutasi, dan
usulan pemberhentian pegawai;
n. mengelola kesejahteraan pegawai;
o. merencanakan dan melaksanakan pendidikan dan latihan pegawai;
p. mengoordinasikan pengelolaan administrasi kepegawaian dengan
unit kerja terkait;
q. menyusun laporan hasil kegiatan dibidang umum serta administrasi
kepegawaian; dan
r. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 89
(1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas melakukan
koordinasi penyusunan rencana program dan anggaran, serta
melakukan administrasi keuangan, pengelolaan barang milik/kekayaan
negara di lingkungan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. menyiapkan dan menyusun bahan koordinasi dalam rangka
penyusunan Rencana Strategis yang mengacu pada Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM) Daerah dan Pusat;
b. menyusun program kerja di bidang administrasi kependudukan;
c. menyusun Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA);
d. menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Perangkat Daerah;
e. mengumpulkan data dan menyiapkan bahan penyusunan profil
Perangkat Daerah;
f. menyiapkan dan menyusun bahan pengendalian, monitoring,
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kerja dinas;
g. melaksanakan pengumpulan bahan dan penyiapan Rencana
Anggaran Belanja Dinas;
h. mengelola administrasi dan pembukuan keuangan meliputi laporan
penerimaan, pengeluaran dan pertanggung jawaban pembukuan arus
kas setiap bulan selama tahun anggaran;
i. melaksanakan pembinaan administrasi, pengelolaan keuangan dan
perbendaharaan;
j. mengelola keuangan keperluan dinas dan pembayaran gaji;
k. mengelola bukti-bukti kas dan surat-surat berharga lainnya ;
l. melaksanakan dan menyiapkan bahan serta penyajian data laporan
pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan;
m. mencatat dan mengklarifikasikan laporan hasil pemeriksaan serta
menyiapkan bahan tindak lanjut;
n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
o. melaksanakan pengumpulan bahan dan penyiapan Rencana
Anggaran Belanja Dinas;
p. mengelola administrasi dan pembukuan keuangan meliputi laporan
penerimaan, pengeluaran dan pertanggung jawaban pembukuan arus
kas setiap bulan selama tahun anggaran;
q. melaksanakan pembinaan administrasi, pengelolaan keuangan dan
perbendaharaan;
r. pelaksanaan, penyiapan bahan serta penyajian data laporan
pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan;
s. mencatat dan mengklarifikasikan laporan hasil pemeriksaan serta
menyiapkan bahan tindak lanjut; dan
t. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 3
Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk
Pasal 90
(1) Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk mempunyai tugas
melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang Pelayanan Pendaftaran
Penduduk, serta berkoodinasi, membina, memantau, mengendalikan,
dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bidang pelayanan pendaftaran
penduduk.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk mempunyai fungsi sebagai
berikut:
a. penyusunan perencanaan pelayanan pendaftaran penduduk;
b. perumusan kebijakan teknis pendaftaran penduduk;
c. pelaksanaan penyusunan standar, pedoman, dan prosedur bidang
pelayanan pendaftaran penduduk;
d. pelaksanaan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan pelayanan
pendaftaran penduduk;
e. pelaksanaan pelayanan pendaftaran penduduk;
f. pelaksanaan penerbitan dokumen pendaftaran penduduk;
g. pelaksanaan pedokumentasian hasil pelayanan pendaftaran
penduduk;
h. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pendaftaran penduduk;
i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan lingkup
tugas dan fungsinya.

Pasal 91
(1) Seksi Identitas Penduduk mempunyai tugas menyusun rumusan
kebijakan teknis penerbitan identitas penduduk meliputi penerbitan NIK
dan dokumen kependudukan berupa biodata penduduk, kartu keluarga,
Kartu Identitas Anak dan Kartu Tanda Penduduk Elektronik.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Identitas Penduduk mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. menyusun rencana kegiatan pendaftaran penduduk untuk penerbitan
identitas penduduk;
b. menyusun rumusan kebijakan tehnis penyelenggaraan pendaftaran
penduduk berkaitan dengan penerbitan identitas penduduk;
c. menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan penerbitan identitas
penduduk;
d. menyelenggaraan penerbitan identitas penduduk;
e. menerbitkan dokumen kependudukan;
f. mengarsipkan dokumen kependudukan;
g. melakukan pembinaan dan koordinasi tentang pelaksanaan tugas;
h. melaksanakan monitoring,evaluasi dan pelaporan kegiatan
penerbitan identitas penduduk;
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan
lingkup tugas dan fungsinya.

Pasal 92
(1) Seksi Pindah Datang dan Pendataan Penduduk mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaaan pelayanan pindah datang
dan pendataan penduduk.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Pindah Datang dan Pendataan Penduduk mempunyai fungsi sebagai
berikut:
a. menyusun rencana penyelenggaraan pelayanan pindah datang dan
pendataan penduduksesuai dengan rencana Kerja Dinas;
b. menyusun kebijakan teknis penyelenggaraan pelayanan pindah
datang dan pendataan penduduk;
c. Penyelenggaraan pelayanan pindah datang dan pendataan penduduk;
d. mengkoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan
saling mendukung;
e. menilai hasil kinerja bawahan untuk bahan pengembangan karir;
f. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan;
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan
lingkup tugas dan fungsinya.

Paragraf 4
Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil
Pasal 93
(1) Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan kebijakan
pelayanan pencatatan sipil.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaiman maksud pada ayat (1) Bidang
Pelayanan Pencatatan Sipil mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. penyusunan perencanaan pelayanan pencatatan sipil;
b. perumusan kebijakan teknis pencatatan sipil;
c. pelaksanaan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan pelayanan
pencatatan sipil;
d. pelaksanaan pelayanan pencatatan sipil;
e. pelaksanaan penerbitan dokumen pencatatan sipil;
f. pelaksanaan pedokumentasian hasil pelayanan pencatatan sipil;
g. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pencatatan sipil;
h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan lingkup
tugas dan fungsinya.

Pasal 94
(1) Seksi Kelahiran dan Kematian mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
koordinasi serta pelaksanaan pelayanan pencatatan kelahiran dan
kematian.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaiman maksud pada ayat (1) Seksi
Kelahiran dan Kematian mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventarisasi
permasalahan serta melaksanakan pemecahan permasalahan yang
berkaitan dengan pelayanan akta kelahiran dan kematian;
b. merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi dan
melaporkan kegiatan Seksi;
c. menyiapkan bahan kebijakan, bimbingan dan pembinaan serta
petunjuk teknis yang berkaitan dengan pelayanan akta kelahiran dan
kematian;
d. melaksanakan pelayanan pencatatan kelahiran dan kematian;
e. melaksanakan pembinaan teknis bagi petugas pelayanan akta
kelahiran dan kematian;
f. melaksanakan penyiapan data kelahiran dan kematian sebagai
bahan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK);
g. melaksanakan analisis dan pengembangan kinerja;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikanatasan sesuai dengan
lingkup tugas dan fungsinya.

Pasal 95
(1) Seksi Perkawinan, Perceraian, Perubahan Status Anak dan
Pewarganegaraan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi
serta pelaksanaaan pelayanan pencatatan perkawinan,
perceraian,Perubahan Status Anak dan Pewarganegaraan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Perkawinan, Perceraian, Perubahan Status Anak dan Pewarganegaraan
mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventarisasi
permasalahan serta melaksanakan pemecahan permasalahan yang
berkaitan dengan pelayanan akta perkawinan, perceraian, Perubahan
Status Anak dan Pewarganegaraan;
b. melaksanakan perencanaan, pelakasanaan, pengendalian, evaluasi
dan pelaporan kegiatan Seksi;
c. menyiapkan bahan kebijakan, bimbingan dan pembinaan serta
petunjuk teknis yang berkaitan dengan pelayanan akta perkawinan
dan perceraian;
d. melaksanakan pembinaan teknis bagi petugas pelayanan akta
perkawinan, perceraian, Perubahan Status Anak dan
Pewarganegaraan;
e. melaksanakan pelayanan pencatatan perkawinan,perceraian,
Perubahan Status Anak dan Pewarganegaraan;
f. melaksanakan penyiapan data perkawinan, perceraian, Perubahan
Status Anak dan Pewarganegaraansebagai bahan Sistem Informasi
Administrasi Kependudukan (SIAK);
g. melaksanakan pendokumentasian dan berkas permohonan;
h. melaksanakan analisis dan pengembangan kinerja seksi;
i. melaksanakan tugas lain yang diberikanatasan sesuai dengan
lingkup tugas dan fungsinya.

Paragraf 5
Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan
Pasal 96
(1) Bidang pengelolaan informasi administrasi kependudukan mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis dan
pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolan informasi administrasi
kependudukan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang pengelolaan informasi administrasi kependudukan mempunyai
fungsi sebagai berikut:
a. penyusunan perencanaan pengelolaan informasi administrasi
kependudukan yang meliputi sistem informasi administrasi
kependudukan, pengolahan dan penyajian data kependudukan;
b. perumusan kebijakan teknis pengelolaan informasi administrasi
kependudukan yang meliputi sistem informasi administrasi
kependudukan, pengolahan dan penyajian data kependudukan;
c. pelaksanaan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan pengelolaan
informasi administrasi kependudukan yang meliputi sistem informasi
administrasi kependudukan, pengolahan dan penyajian data
kependudukan;
d. pelaksanaan pengelolaan informasi administrasi kependudukan yang
meliputi sistem informasi administrasi kependudukan, pengolahan
dan penyajian data kependudukan;
e. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan informasi
administrasi kependudukan.

Pasal 97
(1) Seksi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaan sistem informasi
administrasi kependudukan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Sistem Informasi Administrasi Kependudukan mempunyai fungsi sebagai
berikut:
a. menyusun rencana kegiatan sistem informasi
administrasikependudukan;
b. menyusun kebijakan tehnis penyelenggaraan sistem informasi
administrasikependudukan;
c. menyelenggaraan sistem informasi administrasikependudukan;
d. melakukan pembinaan dan koordinasi tentang pelaksanaan tugas;
e. melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan sistem
informasi administrasikependudukan;
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan
lingkup tugas dan fungsinya.

Pasal 98
(1) Seksi Pengolahan dan Penyajian Data Kependudukan mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaaan pengolahan dan
penyajian data kependudukan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Pengolahan dan Penyajian Data Kependudukan mempunyai fungsi
sebagai berikut:
a. menyusun rencana kegiatan pengolahan dan penyajian data
kependudukan;
b. menyusun kebijakan tehnis penyelenggaraan pengolahan dan
penyajian data kependudukan;
c. menyelenggaraan pengolahan dan penyajian data kependudukan;
d. melakukan pembinaan dan koordinasi tentang pelaksanaan tugas;
e. melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan
pengolahan dan penyajian data kependudukan;
melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan
lingkup tugas dan fungsinya.

Paragraf 6
Bidang Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan
Pasal 99
(1) Bidang Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan
kebijakan di bidang Pemanfaatan data dan dokumen Kependudukan,
kerjasama administrasi kependudukan dan inovasi pelayanan administrasi
kependudukan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan mempunyai fungsi sebagai
berikut:
a. Penyusunan perencanaan pemanfaatan data dan dokumen
kependududukan, kerja sama serta inovasi pelayanan administrasi
kependudukan;
b. Perumusan kebijakan teknis pemanfaatan data dan dokumen
kependududukan, kerja sama serta inovasi pelayanan administrasi
kependudukan;
c. Pelaksanaan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan pemanfaatan data
dan dokumen kependududukan, kerja sama serta inovasi pelayanan
administrasi kependudukan;
d. Pelaksanaan pemanfaatan data dan dokumen kependududukan;
e. Pelaksanan kerja sama administrasi kependudukan;
f. Pelaksanaan inovasi pelayanan administrasi kependudukan;
g. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pemanfaatan data dan
dokumen kependududukan, kerja sama serta inovasi pelayanan
administrasi kependudukan

Pasal 100
(1) Seksi Kerjasama dan Inovasi Pelayanan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pembinaan
dan koordinasi serta pelaksanaan Kerjasama dan Inovasi Pelayanan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Kerjasama dan Inovasi Pelayanan mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. menyusun rencana kegiatan Kerjasama dan Inovasi Pelayanan;
b. menyusun kebijakan tehnis penyelenggaraan Kerjasama dan Inovasi
Pelayanan;
c. menyelenggaraan Kerjasama dan Inovasi Pelayanan;
d. melakukan pembinaan dan koordinasi Progam Kerjasama dan Inovasi
Pelayanan;
e. melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan Kerjasama
dan Inovasi Pelayanan;
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan
lingkup tugas dan fungsinya.

Pasal 101
(1) Seksi Pemanfaatan Data dan Dokumen Kependudukan mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaaan Pemanfaatan Data dan
Dokumen Kependudukan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Pemanfaatan Data dan Dokumen Kependudukan mempunyai fungsi
sebagai berikut:
a. menyusun rencana kegiatan Pemanfaatan Data dan Dokumen
Kependudukan;
b. menyusun kebijakan tehnis penyelenggaraan Pemanfaatan Data dan
Dokumen Kependudukan;
c. menyelenggaraan Pemanfaatan Data dan Dokumen Kependudukan;
d. melakukan pembinaan dan koordinasi tentang pelaksanaan tugas;
e. melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan
Pemanfaatan Data dan Dokumen Kependudukan;
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan
lingkup tugas dan fungsinya.

BAB VIII
RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK
DAN KELUARGA BERENCANA

Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 102
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana adalah unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah bidang pengendalian penduduk dan
keluarga berencana di Kabupaten yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas,
bertanggung jawab langsung kepada Bupati dan secara teknis administrasi
mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah.
Pasal 103
(1) Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana mempunyai
tugas melaksanakan urusan pemerintahan di bidang Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana menyelenggarakan
tugas sebagai berikut:
a. Perumusan kebijakan teknis di Bidang Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana.
b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah di
Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
c. Pelayanan adminstratif.
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 104
(1) Susunan Organisasi Dinas Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Sekretarat, membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan
c. Bidang Pengendalian Penduduk, dan Penggerakan, membawahi :
1. Seksi Advokasi dan Penyuluh Keluarga Berencana (PKB)
2. Seksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga Berencana
d. Bidang Keluarga Berencana, membawahi :
1. Seksi Distribusi Alat Kontrasepsi /Alkon dan Pelayanan KB
2. Seksi Pembinaan dan Kesertaan KB
e. Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga, membawahi :
1. Seksi Pemberdayaan Keluarga Sejahtera
2. Seksi Bina Ketahanan Keluarga Balita, Anak , Remaja dan Lansia
f. Kelompok jabatan fungsional
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah
dan bertanggungjawab Kepala Dinas.
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada
di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(4) Masing-masing Sub Bagian Sekretariat dipimpin oleh seorang Kepala
Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Sekretaris.
(5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.
(6) Bagan Struktur Organisasi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana sebagaimana tercantum dalam lampiran VI yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini

Paragraf 1
Kepala Dinas
Pasal 105
(1) Kepala Dinas mempunyai tugas pelaksanaan urusan pemerintahan di
Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan, Bidang
Keluarga Berencana, Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga
yang menjadi kewenangannya serta tugas lain sesuai dengan kebijakan
yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana mempunyai
fungsi sebagai berikut:
a. Perumusan kebijakan program di Bidang Pengendalian Penduduk,
Penyuluhan dan Penggerakan, Bidang Keluarga Berencana, Bidang
Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga;
b. Pelaksanaan kebijakan program Bidang Pengendalian Penduduk,
Penyuluhan dan Penggerakan, Bidang Keluarga Berencana, Bidang
Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program Bidang Pengendalian
Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan, Bidang Keluarga Berencana,
Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga;
d. Pelaksanaan administrasi kedinasan Bidang Pengendalian Penduduk,
Penyuluhan dan Penggerakan, Bidang Keluarga Berencana, Bidang
Ketahanan dan Kesejahteraan;
e. Persiapan bahan untuk Sosialisasi Sekolah Siaga Kependudukan
untuk memberikan sosialisasi tentang pengetahuan pernikahan
berencana dan membatas jumlah kelahiran di Kabupaten;
f. Pelaksanaan pembinaan kesertaan ber-KB melalui program Mupenling
(Mobil Penerangan KB Keliling) demi terwujudnya pemahaman
masyarakat tentang Program Bangga Kencana KB ;
g. Pelaksanaan kemitraan untuk aksebilitas permodalan, teknomolgi dan
manajemen serta pemasaran guna peningkatan pendapatan keluarga
sejahtera (UPPKS) dalam bentuk PIL KB (Program Iklusi Keuangan
Berencana) ;
h. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan
tugas dan fungsinya.

Paragraf 2
Sekretaris
Pasal 106
(1) Sekretaris mempunyai fungsi pelayanan penunjang teknis dan
adminitratif, koordinasi dan pembinaan/pengendalian dalam urusan
umum, kepegawaian, keuangan, perencanaan, ketatalaksanaan, sarana
prasarana, hubungan masyarakat dan kerumahtanggaan di lingkungan
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretaris mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Penyelenggaran Administrasi Kepegawaian;
b. Penyelenggaran administrasi surat menyurat, perlengkapam serta
Pembinaan Pegawai;
c. Penyelenggaran Administrasi Keuangan;
d. Penyelenggaraan kegiatan Hubungan Masyarakat, Kelembagaan,
Dokumentasi dan Informasi tentang Pengendalian Penduduk dan
Pemberdayaan Perempuan;
e. Penyelenggaraan penyusuanan Laporan Akuntabilitas Keuangan
Instansi Pemerintah (Lakip);
f. Penyelenggaraan tugas penyusuanan rencana program dan
pelaporan;
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 107
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan
pemberian dukungan administrasi ketatausahaan, kerumahtanggaan,
kepegawaian, arsip dan dokumentasi.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. menginventarisasikan tenaga administrasi;
b. mempersiapkan dan melaksanakan peningkatan kemampuan
ketenagaan;
c. mempersiapkan usulan penambahan, pemberhentian dan pensiun
pegawai;
d. mempersiapkan pengusulan kenaikan gaji berkala dan kenaikan
pangkat;
e. menyusun dan memelihara arsip kepegawaian ;
f. mengurus administrasi kepegawaian melaiputi Karpeg, Karis/Karsu,
Taspen dan Askes serta administrasi kepegawaian lainnya;
g. menyusun Daftar Urut Kepangkatan dan jenjang kepangkatan
pegawai;
h. menyampaikan dan mengagendakan surat masuk dan keluar ;
i. mengatur, memelihara dan menyusun arsip/dokumen surat
menyurat;
j. mengoordinasikan pengelolaan administrasi kepegawaian dengan
unit kerja terkait;
k. menyelenggarakan pembinaan pegawai, rapat-rapat, upacara/apel
dan absensi pegawai;
l. menyusun dokumen analisis jabatan, analisis beban kerja, dan
evaluasi jabatan;
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 108
(1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas melakukan
koordinasi penyusunan rencana program dan anggaran, serta
melakukan administrasi keuangan, pengelolaan barang milik/kekayaan
negara di lingkungan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga
Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Mesuji.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai fungsi sebagai
berikut:
a. menyusun rencana program dan kegiatan perangkat daerah baik
murni maupun perubahan;
b. menyiapkan dan menyusun laporan pelaksana rencana/program
kerja Dinas ;
c. menyiapkan dan menyusun laporan hasil monitoring dan evaluasi
dalam rangka pengendalian program kerja Dinas ;
d. menghimpun dan menyiapkan Rancangan peraturan-peraturan
perundang-undangan ;
e. menyiapkan bahan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
Dinas ;
f. mengumpulkan/mengolah data keuangan untuk bahan penyusunan
laporan keuangan ;
g. menyiapkan bahan penyusunan rencana penerimaan dan anggaran
belanja serta menganalisis data penyusunan anggaran keuangan ;
h. menyiapkan bahan dan penyelenggaran pembinaan administrasi
keuangan ;
i. mencatat dan mengklarifikasikan laporan hasil pemeriksaan serta
menyiapkan bahan tindak lanjut ;
j. menginventarisasikan barang dan perlengkapan di lingkungan Dinas;

Paragraf 3
Bidang Pengendalian Penduduk dan Penggerakan
Pasal 109
(1) Bidang Pengendalian Penduduk dan Penggerakan mempunyai tugas
melaksanakan kebijakan teknis dibidang pengendalian penduduk dan
penggerakan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang Pengendalian Penduduk dan Penggerakan mempunyai fungsi
sebagai berikut:
a. Perumusan kebijakan teknis daerah di bidang pengendalian
penduduk dan penyuluhan dibidang pengendalian penduduk dan
keluarga berencana;
b. Pelaksanaan kebijakan teknis daerah di bidang pengendalian
penduduk dan penggerakan, dibidang pengendalian penduduk dan
keluarga berencana ;
c. Pelaksanaan NSPK dibidang pengendalian penduduk dan
penggerakan dibidang pengendalian penduduk dan keluarga
berencana;
d. Pelaksanaan pemetaan perkiraan (parameter) pengendalian
penduduk dan penggerakan di Kabupaten
e. Pelaksanaan Pemberdayaan dan peningkatan peran serta organisasi
kemasyarakatan tingkat di tingkat kabupaten dan kota di bidang
pengendalian penduduk dan keluarga berencana
f. Penyusunan bahan untuk Sosialisasi Sekolah Siaga Kependudukan
untuk memberikan sosialisasi tentang pengetahuan pernikahan
berencana dan membatas jumlah kelahiran di Kabupaten ;
g. Pelaksanaan pendayagunaan tenaga penyuluh KB (PKB/PLKB)
h. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang pengendalian
penduduk dan penggerakan, dibidang pengendalian penduduk dan
keluarga berencana
i. Pelaksanaan koordinasi dalam pelaksanaan tugasnya
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.

Pasal 110
(1) Seksi Advokasi dan Penyuluh Keluarga Berencana mempunyai tugas
menyiapkan bahan pembinaan, pembimbingan dan pelaksanaan
kebijakan teknis, norma, standar, prosedur dan kriteria serta
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Advokasi dan Penyuluh Keluarga
Berencana.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Advokasi dan Penyuluh Keluarga Berencana mempunyai fungsi sebagai
berikut:
a. melakukan penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan advokasi dan
komunikasi, informasi, edukasi di tingkat Kabupaten.
b. melaksanakan NSPK di Seksi Advokasi dan Penyuluh Keluarga
Berencana
c. mempersiapkan bahan pemberian fasilitator program Kependudukan
dan KB
d. mempersiapkan bahan pelaksanaan hubungan antar lembaga dengan
pemerintah kabupaten dan lembaga non pemerintahan
e. mempersiapkan bahan pelaksanaan pembinaan Penyuluh Keluarga
Berencana (PKB) dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB)
serta mekanisme operasional lini lapangan.
f. mempersiapkan bahan pembinaan institusi masyarakat pedesaan
(IMP)
g. melaksanakan pemantauan dan evaluasi di Seksi Advokasi dan
Penyuluh Keluarga Berencana
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.

Pasal 111
(1) Seksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga Berencana,
mempunyai tugas mempersiapkan bahan pembinaan, pembimbingan
dan pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur dan kriteria
serta pemantauan dan evaluasi Pengendalian Penduduk dan Informasi
Keluarga Berencana.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga Berencana mempunyai
fungsi sebagai berikut:
a. melakukan penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan penetapan
parameter kependudukan di Kabupaten ;
b. menjadi fasilitator program KB dan KS ;
c. melakukan penyiapan bahan-bahan pengumpulan, pengolahan,
analisis, evaluasi dan pelaporan data dan informasi pengendalian
penduduk, keluarga berencana dan kesehatan reproduksi (KB-KR)
serta keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga (KS-PK) ;
d. melakukan penyiapan bahan untuk Sosialisasi Sekolah Siaga
Kependudukan untuk memberikan sosialisasi tentang pengetahuan
pernikahan berencana dan membatas jumlah kelahiran di Kabupaten;
e. melakukan layanan kepustakaan dan penyebaranluasan informasi
pengendalian penduduk, keluarga berencana dan kesehatan
reproduksi (KB-KR) serta keluarga sejahtera dan pemberdayaan
keluarga (KS-PK) di Kabupaten ;
f. Menyiapkan bahan pemberian fasilitator program kependudukan dan
KB ;
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.

Paragraf 4
Bidang Keluarga Berencana
Pasal 112
(1) Bidang Keluarga Berencana mempunyai fungsi perumusan kebijakan
teknis di Bidang Keluarga Berencana.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang Keluarga Berencana mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. perumusan kebijakan teknis daerah di Bidang Keluarga Berencana;
b. pelaksanaan kebijakan teknis daerah di Bidang Keluarga Berencana ;
c. pelaksanaan penyelenggaraan norma, standar prosedur dan kriteria
di Bidang Keluarga Berencana ;
d. pelaksanaan layanan penanggulangan komplikasi/efek samping dan
kegagalan ber-KB ;
e. pelaksanaan penyediaan sarana dan prasarana KB ;
f. pelaksanaan pembinaan kesertaan ber-KB ;
g. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di Bidang Keluarga Berencan;
h. pemberian bimbingan teknis dan fasilitasi di Bidang Keluarga
Berencana ; dan
i. pelaksanaan koordinasi dalam pelaksanaan tugasnya.
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku

Pasal 113
(1) Seksi Distribusi Alat Kontrasepsi (Alkon) dan Pelayanan KB,
mempunyai tugas sebagai berikut melakukan penyiapan bahan
pembinaan, pembimbingan dan pelaksanaan kebijakan teknis, norma,
standar, prosedur dan kriteria serta pemantauan dan evaluasi
pengendalian dan pendistribusian alkon di Kabupaten serta Melakukan
penyiapan bahan pembinaan, pembimbingan dan pelaksanaan kebijakan
teknis, norma, standar, prosedur dan kriteria serta pemantauan evaluasi
Jaminan Pelayanan KB.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Distribusi Alat Kontrasepsi (Alkon) dan Pelayanan KB mempunyai fungsi
sebagai berikut:
a. melaksanakan penyelenggaraan norma, standar, prosedur dan
kriteria (NSPK) di seksi distribusi alkon (alat kontrasepsi) dan
pelayanan KB.
b. melaksanakan pemantauan dan evaluasi di seksi distribusi alkon
(alat kontrasepsi) dan pelayanan KB.
c. melaksanakan penyediaan sarana dan prasarana KB
d. melaksanakan bimbingan teknis dan fasilitasi di seksi distribusi
alkon (alat kontrasepsi) dan pelayanan KB.
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.

Pasal 114
(1) Seksi Pembinaan dan Kesertaan KB mempunyai tugas, melakukan
penyiapan bahan pembinaan, pembimbingan dan pelaksanaan kebijakan
teknis, norma, standar, prosedur dan kriteria serta pemantauan dan
evaluasi pembinaan dan peningkatan kesertaan ber-KB.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Pembinaan dan Kesertaan KB mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. melakukan penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan pembinaan
kesertaan keluarga berencana jalur pemerintah dan swasta di
kabupaten;
b. melakukan penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan peningkatan
akses dan kualitas pelayanan keluarga berencana jalur wilayah
tertinggal, terpencil, perbatasan dan miskin perkotaan serta
peningkatan kesertaan keluarga berecana pria di kabupaten;
c. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan pembinaan kelangsungan
hidup ibu, bayi dan anak serta pencegahan masalah kesehatan
reproduksi;
d. melaksanakan penyelenggaraan norma, standar, prosedur dan
kriteria (nspk) di seksi jaminan pelayanan KB dan pembinaan
kesertaan KB;
e. melaksanakan pembinaan kesertaan ber- KB melalui program
mupenling (mobil penerangan KB keliling) demi terwujudnya
pemahaman masyarakat tentang program bangga kencana KB
f. melaksanakan layanan penanggulangan komplikasi/efek samping
dan kegagalan ber- KB.
g. melaksanakan pemantauan dan evaluasi di seksi jaminan pelayanan
KB dan pembinaan kesertaan KB.
h. melaksanakan bimbingan teknis dan fasilitasi di seksi jaminan
pelayanan KB dan pembinaan kesertaan KB
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.

Paragraf 5
Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga
Pasal 115
(1) Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga mempunyai tugas
melaksanakan kebijakan teknis di Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan
Keluarga.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga mempunyai fungsi
sebagai berikut:
a. Perumusan kebijakan teknis daerah di Bidang Ketahanan dan
Kesejateraan Keluarga ;
b. Pelaksanaan NSPK di Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga;
c. Pelaksanaan Kebijakan teknis daerah di bidang Bina Keluarga Balita;
d. Pelaksanaan Kebijakan teknis daerah di Bidang pembinaan
ketahanan remaja;
e. Pelaksanaan kebijakan teknis daerah di bidang Bina Keluarga Lansia
dan rentan;
f. Pelaksanaan kebijakan teknis daerah di bidang pemberdayaan
keluarga sejahtera melalui usaha mikro keluarga;
g. Pelaksanaan kemitraan untuk aksebilitas permodalan, teknomolgi
dan manajemen serta pemasaran guna peningkatan pendapatan
keluarga sejahtera (UPPKS) dalam bentuk PIL KB (Program Iklusi
Keuangan Berencana);
h. Pemantauan dan evaluasi di bidang ketahanan dan kesejahteraab
keluarga;
i. Pemberian bimbingan teknis dan fasilitasi di bidang kesejahteraan
dan ketahanan keluarga;
j. Pelaksanaan koordinasi dalam pelaksanaan tugasnya;
k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.

Pasal 116
(1) Seksi Pemberdayaan Keluarga Sejahtera mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan pembinaan, pembimbingan dan pelaksanaan kebijakan
teknis, norma, standar, prosedur dan kriteria pemberdayaan
kesejahteraan keluarga.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Pemberdayaan Keluarga Sejahtera mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan Pemberdayaan Keluarga
Sejahtera ;
b. Melakukan bimbingan dan pelaksanaan kebijakan teknis NSPK
program pemberdayaan keluarga sejahtera;
c. Menyusun rencana operasional dan pengendalian program
pemberdayaan ekonomi keluarga ;
d. Melaksanakan bimbingan teknis peningkatan pengetahuan,
ketrampilan, kewirausahaan dan manajemen usaha bagi keluarga pra
sejahtera dan sejahtera I (miskin) dan wadah kelompok UPPKS;
e. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap program
pemberdayaan ekonomi keluarga ;
f. Melakukan kemitraan untuk aksebilitas permodalan, teknologi dan
manajemen serta pemasaran guna peningkatan pendapatan keluarga
sejahtera (UPPKS) dalam bentuk PIL KB (Program Iklusi Keuangan
Berencana);
g. Mengevaluasi program kerja/tugas yang telah dilaksanakan serta
membuat laporan sebagai bahan pertanggungjawaban dan masukan
kepada atasan;
h. Membagikan tugas kegiatan kepada bawahan dan memberikan
arahan baik secara tertulis maupun secara lisan sesuai dengan
permasalahan tugas bidang masing-masing agar dalam melaksanakan
tugas sesuai dengan petinjuk dan ketentuan peraturan perundang-
undangan sehingga tercapai efektifitas pelaksanaan tugas ;
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.

Pasal 117
(1) Seksi Bina Ketahanan Balita, Anak, Remaja dan Lansia mempunyai
tugas mempersiapkan bahan pembinaan, pembimbingan dan
pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur dan kriteria
serta pemantauan dan evaluasi pembinaan ketahanan keluarga.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Bina Ketahanan Balita, Anak, Remaja, dan Lansia mempunyai tugas
sebagai berikut:
a. Menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan pembinaan Ketahanan
Keluarga Balita, Anak, Remaja dan Lansia di Tingkat Kabupaten ;
b. Menjadi Tim fasilitator pelaksanaan program dan bahan evaluasi
pencapaian program Bina Ketahanan Keluarga Balita, Anak, Remaja
dan Lansia ;
c. Menyiapkan bahan pembinaan program Bina Ketahanan Keluarga
Balita, Anak, Remaja dan Lansia ;
d. Melaksanakan bimbingan teknis dan fasilitasi program Bina
Ketahanan Keluarga Balita, Anak, Remaja dan Lansia;
e. Melaksanakan kebijakan teknis dan NSPK program Bina Ketahanan
Keluarga Balita, Anak, Remaja dan Lansia ;
f. Menggalang dan menyelenggarakan forum dan ketahanan keluarga
(pengelola ketahanan keluarga) yang bersruktur di tingkat
kabupaten, kecamatan dan tingkat desa ;
g. Melaksanakan pendampingan bagi para kader, tokoh formal dan
informal kelompok bina keluarga balita, anak, remaja dan lansia ;
h. Mengevauasi program kerja/tugas yang telah dilaksanakan serta
membuat laporan sebagai bahan pertanggungjawaban dan masukan
kepada atasan ;
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.
BAB IX
RINCINAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI TATA KERJA DINAS
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 118
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Mesuji
adalah unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah di Kabupaten yang
dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, bertanggung jawab langsung kepada
Bupati dan secara teknis administrasi mendapat pembinaan dari Sekretaris
Daerah.
Pasal 119
(1) Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mempunyai tugas
membantu Bupati dalam melaksanakan tugas Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas tersebut Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis di Bidang Pemberdayaan perempuan dan
Perlindungan Anak.
b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah di
Bidang Pemberdayaan perempuan dan Perlindungan Anak.
c. Pelayanan adminstratif.
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 120
(1) Susunan Organisasi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak Kabupaten Mesuji adalah sebagai berikut :
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris, membawahi :
1. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
c. Bidang Pengarustamaan Gender dan Pemberdayaan Perempuan,
membawahi :
1. Seksi Pengarustamaan Gender
2. Seksi Pemberdayaan Perempuan
d. Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak, membawahi :
1. Seksi Pencegahan dan Penanganan
2. Seksi Analisis, Evaluasi dan Pelaporan Perempuan dan Anak
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris Dinas.
(5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.
(6) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang Pejabat Fungsional
senior sebagai Ketua Kelompok dan bertanggungjawab kepada Kepala
Dinas.
(7) Bagan struktur organisasi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kabupaten Mesuji sebagaimana tercantum dalam
lampiran VII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Bupati ini.

Paragraf 1
Kepala Dinas
Pasal 121
(1) Kepala Dinas mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan di
Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Bidang Perlindungan Anak yang
menjadi kewenangannya serta tugas lain sesuai dengan kebijakan yang
ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Membuat rumusan kebijakan program di Bidang Pemberdayaan
Perempuan dan Bidang Perlindungan Anak;
b. Melaksanakan kebijakan program Bidang Pemberdayaan Perempuan
dan Bidang Perlindungan Anak ;
c. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan program Bidang Pemberdayaan
Perempuan dan Bidang Perlindungan Anak;
d. Melaksanakan administrasi kedinasan Bidang Pemberdayaan
Perempuan dan Bidang Perlindungan Anak;
e. Melaksanakan program pelayanan terpadu mesuji call center untuk
memberikan pemahaman dan informasi mengenai pentingnya
perlindungan terhadap anak dan perempuan, Anak sebagai P2 (Pelapor
dan Pelopor);
f. Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan
tugas dan fungsinya.

Paragraf 2
Sekretaris
Pasal 122
(1) Sekretariat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pelayanan
penunjang teknis dan adminitratif, koordinasi dan
pembinaan/pengendalian dalam urusan umum, kepegawaian, keuangan,
perencanaan, ketatalaksanaan, sarana prasarana, hubungan masyarakat
dan kerumahtanggaan di lingkungan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretaris mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Penyelenggaran Administrasi Kepegawaian ;
b. Penyelenggaran administrasi surat menyurat, perlengkapam serta
Pembinaan Pegawai ;
c. Penyelenggaran Administrasi Keuangan ;
d. Penyelenggaraan kegiatan Hubungan Masyarakat, Kelembagaan,
Dokumentasi dan Informasi tentang Pengendalian Penduduk dan
Pemberdayaan Perempuan ;
e. Penyelenggaraan penyusuanan Laporan Akuntabilitas Keuangan
Instansi Pemerintah (Lakip) ;
f. Penyelenggaraan tugas penyusuanan rencana program dan pelaporan ;
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 123
(1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan pelayanan koordinasi dan pembinaan/pengendalian
dalam urusan penyusunan anggaran, perbendaharaan, akuntansi dan
verifikasi serta tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan di lingkungan
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Mesuji
serta melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran
pendapatan dan belanja, pembukuan, perhitungan anggaran, verifikasi
dan perbendaharan di lingkungan Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Kabupaten Mesuji.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi dalam rangka
sinkronisasi, kesinergian dan pengendalian program pembangunan di
bidangKesehatan;
b. melaksanakan dan menyiapkan bahan penelitian dan kajian
pendidikan bagi pengembangan pelaksanaan program dan kegiatan ;
c. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengumpulan, pengolahan,
analisis, penyajian dan publikasi data Kesehatan;
d. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengumpulan, pengolahan,
evaluasi penyajian dan publikasi data;
e. melaksanakan dan menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi
terhadap pelaksanaan program dan kegiatan;
f. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan laporan
pengendalian pembangunan Kesehatan
g. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan rencana
anggaran pendapatan dan belanja dinas;
h. melaksanakan dan menyiapkan bahan analisis data penyusunan
anggaran keuangan;
i. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengelolaan keuangan
meliputi penerimaan, penyimpanan, pengeluaran dan pertanggung
jawaban pembukuan;
j. melaksanakan dan menyiapkan bahan bahan penyelenggaraan
pembinaan administrasi keuangan dan perbendaharaan;
k. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengelolaan keuangan
termasuk pengelolaan pembayaran gaji pegawai;
l. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengumpulan, pengolahan,
analisis dan penyajian data keuangan untuk bahan penyusunan
laporan pengelolaan keuangan;
m. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan
pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan; dan
n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.

Pasal 124
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan
pemberian dukungan administrasi ketatausahaan, kerumahtanggan,
kepegawaian, arsip dan dokumentasi.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Menginventarisasikan tenaga administrasi;
b. Menyiapkan dan melaksanakan peningkatan kemampuan
ketenagaan;
c. Menyiapkan usulana penambahan, pemberhentian dan pensiun
pegawai;
d. Menyiapkan pengusulan kenaikan gaji berkala dan kenaikan pangkat;
e. Menyusun dan memelihara arsip kepegawaian;
f. Mengurus administrasi kepegawaian melaiputi Karpeg, Karis/Karsu,
Taspen dan Askes serta administrasi kepegawaian lainnya;
g. Menyusun Daftar Urut Kepangkatan dan jenjang kepangkatan
pegawai;
h. Menyampaikan dan mengagendakan surat masuk dan keluar;
i. Mengatur, memelihara dan menyusun arsip/dokumen surat
menyurat;
j. Mengkoordinasikan pengelolaan administrasi kepegawaian dengan
unit kerja terkait;
k. Menyelenggarakan pembinaan pegawai, rapat-rapat, upacara/apel
dan absensi pegawai; dan
l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 3
Bidang Pengarustamaan Gender dan Pemberdayaan Perempuan
Pasal 125
(1) Bidang Pengarustmaan Gender dan Pemberdayaan Perempuan
mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis,
koordinasi, pelaksanaan kebijakan pemantaua, pembinaan berdasarkan
urusan dan program sesuai ruang lingkup kualitas hidup perempuan
dan kualitas keluarga.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang Pengarustamaan Gender dan Pemberdayaan Perempuan
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
a. penyiapan perumusan kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan
gender dan pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi, sosial,
politik hukum dan kualitas keluarga;
b. penyiapan forum koordinasi penyusunan kebijakan pelaksanaan
pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di bidang
ekonomi, sosial, politik hukum dan kualitas keluarga;
c. penyiapan perumusan kajian kebijakan pelaksanaan
pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di bidang
ekonomi, sosial, politik hukum dan kualitas keluarga;
d. penyiapan koordinasi dan sinkronisasi penerapan kebijakan
pelaksanaan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan
di bidang ekonomi, sosial, politik hukum dan kualitas keluarga;
e. penyiapan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan pelaksanaan
pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di bidang
ekonomi, sosial, politik hukum dan kualitas keluarga;
f. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi
penerapan kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan gender dan
pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi, sosial, politik hukum
dan kualitas keluarga;
g. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan penerapan kebijakan
pelaksanaan pengarusutamaan gender pemberdayaan perempuan di
bidang ekonomi, sosial, politik hukum dan kualitas keluarga;
h. penyiapan perumusan kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis
dan penyajian data dan informasi gender di bidang ekonomi, sosial,
politik hukum dan kualitas keluarga;
i. penyiapan forum koordinasi penyusunan kebijakan pengumpulan,
pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi gender di
bidang ekonomi, sosial, politik hukum dan kualitas keluarga;
j. penyiapan perumusan kajian kebijakan pengumpulan, pengolahan,
analisis dan penyajian data dan informasi gender di bidang ekonomi,
sosial, politik hukum dan kualitas keluarga;
k. penyiapan koordinasi dan sinkronisasi penerapan kebijakan
pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi
gender di bidang ekonomi, sosial, politik hukum dan kualitas
keluarga;
l. penyiapan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan
pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi
gender di bidang ekonomi, sosial, politik hukum dan kualitas
keluarga;
m. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi
penerapan kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis dan
penyajian data dan informasi gender di bidang ekonomi, sosial, politik
hukum dan kualitas keluarga;
n. penyiapan pelembagaan pengarusutamaan gender;
o. penyiapan standarisasi lembaga penyedia layanan pemberdayaan
perempuan;
p. Melaksanakan program pelayanan terpadu mesuji call center untuk
memberikan pemahaman dan informasi mengenai pentingnya
perlindungan terhadap anak dan perempuan, Anak sebagai P2
(Pelapor dan Pelopor) ;
q. penyiapan penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan
peningkatan kualitas keluarga dalam mewujudkan kesetaraan gender
dan hak anak;
r. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan penerapan kebijakan
pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi
gender di bidang ekonomi, sosial, politik hukum dan kualitas
keluarga; dan
s. melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 126
(1) Seksi Pengarustamaan Gender mempunyai tugas melaksanakan dan
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan pengarustamaan gender di bidang ekonomi, Bidang Sosial,
Politik dan Hukum dan bidang kualitas keluarga.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Pengarustamaan Gender dan Pemberdayaan Perempuan
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
a. penyiapan perumusan kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan
gender di bidang ekonomi, di bidang sosial, politik dan hukum serta di
bidang kualitas keluarga;
b. penyiapan forum koordinasi penyusunan kebijakan pelaksanaan
pengarusutamaan gender di bidang ekonomi, di bidang sosial, politik
dan hukum serta di bidang kualitas keluarga;
c. penyiapan perumusan kajian kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan
gender di bidang ekonomi, di bidang sosial, politik dan hukum serta di
bidang kualitas keluarga;
d. penyiapan koordinasi dan sinkronisasi penerapan kebijakan
pelaksanaan pengarusutamaan gender di bidang ekonomi, di bidang
sosial, politik dan hukum serta di bidang kualitas keluarga;
e. penyiapan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan pelaksanaan
pengarusutamaan gender di bidang ekonomi, di bidang sosial, politik
dan hukum serta di bidang kualitas keluarga;
f. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi penerapan
kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan gender di bidang ekonomi, di
bidang sosial, politik dan hukum serta di bidang kualitas keluarga;
g. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan penerapan kebijakan
pelaksanaan pengarusutamaan gender di bidang ekonomi, di bidang
sosial, politik dan hukum serta di bidang kualitas keluarga;
h. penyiapan perumusan kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis
dan penyajian data dan informasi gender di bidang ekonomi, di bidang
sosial, politik dan hukum serta di bidang kualitas keluarga;
i. penyiapan forum koordinasi penyusunan kebijakan pengumpulan,
pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi gender di bidang
ekonomi, di bidang sosial, politik dan hukum serta di bidang kualitas
keluarga;
j. penyiapan perumusan kajian kebijakan pengumpulan, pengolahan,
analisis dan penyajian data dan informasi gender di bidang ekonomi, di
bidang sosial, politik dan hukum serta di bidang kualitas keluarga;
k. penyiapan koordinasi dan sinkronisasi penerapan kebijakan
pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi
gender di bidang ekonomi, di bidang sosial, politik dan hukum serta di
bidang kualitas keluarga;
l. penyiapan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan pengumpulan,
pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi gender di bidang
ekonomi, di bidang sosial, politik dan hukum serta di bidang kualitas
keluarga;
m. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi penerapan
kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data dan
informasi gender di bidang ekonomi, di bidang sosial, politik dan
hukum serta di bidang kualitas keluarga;
n. penyiapan pelembagaan pengarusutamaan gender di bidang ekonomi,
di bidang sosial, politik dan hukum serta di bidang kualitas keluarga;
o. penyiapan standarisasi lembaga penyedia layanan perempuan di
bidang ekonomi, di bidang sosial, politik dan hukum serta di bidang
kualitas keluarga;
p. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan penerapan kebijakan
pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi
gender di bidang ekonomi, di bidang sosial, politik dan hukum serta di
bidang kualitas keluarga; dan
q. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 127
(1) Seksi Pemberdayaan Perempuan mempunyai tugas melaksanakan dan
penyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan, pelaksanaan
pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi, Bidang Sosial, Politik dan
Hukum dan bidang kualitas keluarga.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Pemberdayaan Perempuan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. penyiapan perumusan kebijakan pelaksanaan Pemberdayaan
Perempuan di bidang ekonomi, di bidang sosial, politik dan hukum
serta di bidang kualitas keluarga;
b. penyiapan forum koordinasi penyusunan kebijakan pelaksanaan
Pemberdayaan Perempuan di bidang ekonomi, di bidang sosial, politik
dan hukum serta di bidang kualitas keluarga;
c. penyiapan perumusan kajian kebijakan pelaksanaan Pemberdayaan
Perempuan di bidang ekonomi, di bidang sosial, politik dan hukum
serta di bidang kualitas keluarga;
d. penyiapan koordinasi dan sinkronisasi penerapan kebijakan
pelaksanaan Pemberdayaan Perempuan di bidang ekonomi, di bidang
sosial, politik dan hukum serta di bidang kualitas keluarga;
e. penyiapan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan pelaksanaan
Pemberdayaan Perempuan di bidang ekonomi, di bidang sosial, politik
dan hukum serta di bidang kualitas keluarga;
f. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi penerapan
kebijakan pelaksanaan Pemberdayaan Perempuan di bidang ekonomi,
di bidang sosial, politik dan hukum serta di bidang kualitas keluarga;
g. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan penerapan kebijakan
pelaksanaan Pemberdayaan Perempuan di bidang ekonomi, di bidang
sosial, politik dan hukum serta di bidang kualitas keluarga;
h. penyiapan perumusan kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis
dan penyajian data dan informasi pemberdayaan perempuan di bidang
ekonomi, di bidang sosial, politik dan hukum serta di bidang kualitas
keluarga;
i. penyiapan forum koordinasi penyusunan kebijakan pengumpulan,
pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi Pemberdayaan
Perempuan di bidang ekonomi, di bidang sosial, politik dan hukum
serta di bidang kualitas keluarga;
j. penyiapan perumusan kajian kebijakan pengumpulan, pengolahan,
analisis dan penyajian data dan informasi Pemberdayaan Perempuan di
bidang ekonomi, di bidang sosial, politik dan hukum serta di bidang
kualitas keluarga;
k. penyiapan koordinasi dan sinkronisasi penerapan kebijakan
pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi
Pemberdayaan Perempuan di bidang ekonomi, di bidang sosial, politik
dan hukum serta di bidang kualitas keluarga;
l. penyiapan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan pengumpulan,
pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi Pemberdayaan
Perempuan di bidang ekonomi, di bidang sosial, politik dan hukum
serta di bidang kualitas keluarga;
m. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi penerapan
kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data dan
informasi Pemberdayaan Perempuan di bidang ekonomi, di bidang
sosial, politik dan hukum serta di bidang kualitas keluarga;
n. penyiapan pelembagaan Pemberdayaan Perempuan di bidang ekonomi,
di bidang sosial, politik dan hukum serta di bidang kualitas keluarga;
o. penyiapan standarisasi lembaga penyedia layanan perempuan di
bidang ekonomi, di bidang sosial, politik dan hukum serta di bidang
kualitas keluarga;
p. Melaksanakan program pelayanan terpadu mesuji call center untuk
memberikan pemahaman dan informasi mengenai pentingnya
perlindungan terhadap anak dan perempuan, Anak sebagai P2 (Pelapor
dan Pelopor) ;
q. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan penerapan kebijakan
pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi
Pemberdayaan Perempuan di bidang ekonomi, di bidang sosial, politik
dan hukum serta di bidang kualitas keluarga; dan
r. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Paragraf 4
Bidang Perlidungan Perempuan dan Anak
Pasal 128
(1) Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak mempunyai tugas
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis, koordinasi, fasilitasi,
sosialisasi pelaksanaan kebijakan, pemantauan, pembinaan terhadap
ruang lingkup perlindungan perempuan dan anak.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang Perlidungan Perempuan dan Anak menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pencegahan dan
penanganan kekerasan terhadap perempuan di dalam rumah tangga,
di bidang ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi khusus
serta dari tindak pidana perdagangan orang;
b. penyiapan perumusan kebijakan di bidang perlindungan dan
pemberdayaan perempuan korban kekerasan di dalam rumah tangga,
di bidang ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi khusus
serta dari tindak pidana perdagangan orang;
c. penyiapan forum koordinasi penyusunan kebijakan di bidang
pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan di
dalam rumah tangga, di bidang ketenagakerjaan, dalam situasi
darurat dan kondisi khusus serta dari tindak pidana perdagangan
orang;
d. penyiapan forum koordinasi penyusunan kebijakan di bidang
perlindungan dan pemberdayaan perempuan korban kekerasan di
dalam rumah tangga, di bidang ketenagakerjaan, dalam situasi
darurat dan kondisi khusus serta dari tindak pidana perdagangan
orang;
e. penyiapan perumusan kajian kebijakan di bidang pencegahan dan
penanganan kekerasan terhadap perempuan di dalam rumah tangga,
di bidang ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi khusus
serta dari tindak pidana perdagangan orang;
f. penyiapan perumusan kajian kebijakan di bidang perlindungan dan
pemberdayaan perempuan korban kekerasan di dalam rumah tangga,
di bidang ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi khusus
serta dari tindak pidana perdagangan orang;
g. penyiapan koordinasi dan sinkronisasi penerapan kebijakan di
bidang pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan
di dalam rumah tangga, di bidang ketenagakerjaan, dalam situasi
darurat dan kondisi khusus serta dari tindak pidana perdagangan
orang;
h. penyiapan koordinasi dan sinkronisasi penerapan kebijakan di
bidang perlindungan dan pemberdayaan perempuan korban
kekerasan di dalam rumah tangga, di bidang ketenagakerjaan, dalam
situasi darurat dan kondisi khusus serta dari tindak pidana
perdagangan orang;
i. penyiapan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan di bidang
pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan di
dalam rumah tangga, di bidang ketenagakerjaan, dalam situasi
darurat dan kondisi khusus serta dari tindak pidana perdagangan
orang;
j. penyiapan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan di bidang
perlindungan dan pemberdayaan perempuan korban kekerasan di
dalam rumah tangga, di bidang ketenagakerjaan, dalam situasi
darurat dan kondisi khusus serta dari tindak pidana perdagangan
orang;
k. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi
penerapan kebijakan di bidang pencegahan dan penanganan
kekerasan terhadap perempuan di dalam rumah tangga, di bidang
ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi khusus serta
dari tindak pidana perdagangan orang;
l. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi
penerapan kebijakan di bidang perlindungan dan pemberdayaan
perempuan korban kekerasan di dalam rumah tangga, di bidang
ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi khusus serta
dari tindak pidana perdagangan orang;
m. penyiapan penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan
perlindungan perempuan di bidang pencegahan dan penanganan
kekerasan terhadap perempuan di dalam rumah tangga, di bidang
ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi khusus serta
dari tindak pidana perdagangan orang;
n. penyiapan penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan
perlindungan perempuan di bidang perlindungan dan pemberdayaan
perempuan korban kekerasan di dalam rumah tangga, di bidang
ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi khusus serta
dari tindak pidana perdagangan orang;
o. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan penerapan kebijakan
di bidang pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap
perempuan di dalam rumah tangga, di bidang ketenagakerjaan,
dalam situasi darurat dan kondisi khusus serta dari tindak pidana
perdagangan orang;
p. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan penerapan kebijakan
di bidang perlindungan dan pemberdayaan perempuan korban
kekerasan di dalam rumah tangga, di bidang ketenagakerjaan, dalam
situasi darurat dan kondisi khusus serta dari tindak pidana
perdagangan orang;
q. penyiapan perumusan kebijakan di bidang perlindungan khusus
anak;
r. penyiapan forum koordinasi penyusunan kebijakan di bidang
perlindungan khusus anak;
s. penyiapan perumusan kajian kebijakan di bidang perlindungan
khusus anak.
t. penyiapan koordinasi dan sinkronisasi penerapan kebijakan di
bidang perlindungan khusus anak.
u. penyiapan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan di bidang
perlindungan khusus anak;
v. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi
penerapan kebijakan di bidang perlindungan khusus anak;
w. penyiapan penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan
bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus;
x. melaksanakan program pelayanan terpadu mesuji call center untuk
memberikan pemahaman dan informasi mengenai pentingnya
perlindungan terhadap anak dan perempuan, Anak sebagai P2
(Pelapor dan Pelopor) ;
y. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan penerapan kebijakan
di bidang perlindungan khusus anak;
z. penyiapan perumusan kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis
dan penyajian data dan informasi kekerasan terhadap perempuan
dan anak.
Pasal 129
(1) Seksi Pencegahan dan Penanganan mempunyai tugas melaksanakan dan
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pelaksanaan
berdasarkan urusan program sesuai ruang lingkup tumbuh kembang
anak yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan sesuai urusan yang
menjadi wewenang Seksi Pencegahan dan Penanganan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Pencegahan dan Penanganan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut
sebagai berikut :
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pencegahan dan
penanganan kekerasan terhadap perempuan di dalam rumah tangga,
di bidang ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi khusus
serta dari tindak pidana perdagangan orang;
b. penyiapan perumusan kebijakan di bidang perlindungan dan
pemberdayaan perempuan korban kekerasan di dalam rumah tangga,
di bidang ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi khusus
serta dari tindak pidana perdagangan orang;
c. penyiapan forum koordinasi penyusunan kebijakan di bidang
pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan di
dalam rumah tangga, di bidang ketenagakerjaan, dalam situasi
darurat dan kondisi khusus serta dari tindak pidana perdagangan
orang;
d. penyiapan forum koordinasi penyusunan kebijakan di bidang
perlindungan dan pemberdayaan perempuan korban kekerasan di
dalam rumah tangga, di bidang ketenagakerjaan, dalam situasi
darurat dan kondisi khusus serta dari tindak pidana perdagangan
orang;
e. penyiapan perumusan kajian kebijakan di bidang pencegahan dan
penanganan kekerasan terhadap perempuan di dalam rumah tangga,
di bidang ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi khusus
serta dari tindak pidana perdagangan orang;
f. penyiapan perumusan kajian kebijakan di bidang perlindungan dan
pemberdayaan perempuan korban kekerasan di dalam rumah tangga,
di bidang ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi khusus
serta dari tindak pidana perdagangan orang;
g. penyiapan koordinasi dan sinkronisasi penerapan kebijakan di bidang
pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan di
dalam rumah tangga, di bidang ketenagakerjaan, dalam situasi
darurat dan kondisi khusus serta dari tindak pidana perdagangan
orang;
h. penyiapan koordinasi dan sinkronisasi penerapan kebijakan di bidang
perlindungan dan pemberdayaan perempuan korban kekerasan di
dalam rumah tangga, di bidang ketenagakerjaan, dalam situasi
darurat dan kondisi khusus serta dari tindak pidana perdagangan
orang;
i. penyiapan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan di bidang
pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan di
dalam rumah tangga, di bidang ketenagakerjaan, dalam situasi
darurat dan kondisi khusus serta dari tindak pidana perdagangan
orang;
j. penyiapan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan di bidang
perlindungan dan pemberdayaan perempuan korban kekerasan di
dalam rumah tangga, di bidang ketenagakerjaan, dalam situasi
darurat dan kondisi khusus serta dari tindak pidana perdagangan
orang;
k. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi
penerapan kebijakan di bidang pencegahan dan penanganan
kekerasan terhadap perempuan di dalam rumah tangga, di bidang
ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi khusus serta dari
tindak pidana perdagangan orang;
l. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi
penerapan kebijakan di bidang perlindungan dan pemberdayaan
perempuan korban kekerasan di dalam rumah tangga, di bidang
ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi khusus serta dari
tindak pidana perdagangan orang;
m. penyiapan penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan
perlindungan perempuan di bidang pencegahan dan penanganan
kekerasan terhadap perempuan di dalam rumah tangga, di bidang
ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi khusus serta dari
tindak pidana perdagangan orang;
n. penyiapan penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan
perlindungan perempuan di bidang perlindungan dan pemberdayaan
perempuan korban kekerasan di dalam rumah tangga, di bidang
ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi khusus serta dari
tindak pidana perdagangan orang;
o. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan penerapan kebijakan di
bidang pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan
di dalam rumah tangga, di bidang ketenagakerjaan, dalam situasi
darurat dan kondisi khusus serta dari tindak pidana perdagangan
orang;
p. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan penerapan kebijakan di
bidang perlindungan dan pemberdayaan perempuan korban
kekerasan di dalam rumah tangga, di bidang ketenagakerjaan, dalam
situasi darurat dan kondisi khusus serta dari tindak pidana
perdagangan orang.
q. penyiapan perumusan kebijakan di bidang perlindungan khusus
anak;
r. penyiapan forum koordinasi penyusunan kebijakan di bidang
perlindungan khusus anak;
s. penyiapan perumusan kajian kebijakan di bidang perlindungan
khusus anak;
t. penyiapan koordinasi dan sinkronisasi penerapan kebijakan di bidang
perlindungan khusus anak;
u. penyiapan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan di bidang
perlindungan khusus anak;
v. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi
penerapan kebijakan di bidang perlindungan khusus anak;
w. penyiapan penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan
bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus;
x. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan penerapan kebijakan di
bidang perlindungan khusus anak.; dan
y. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.

Pasal 130
(1) Seksi Analisis, Evaluasi dan pelaporan Perempuan dan Anak mempunyai
tugas melaksanakan dan menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan, pelaksanaan berdasarkan urusan program sesuai ruang
lingkup tumbuh kembang anak yang berkaitan dengan pelaksanaan
kegiatan sesuai urusan yang menjadi kewenangan Seksi Analisis, Evaluasi
dan pelaporan Perempuan dan Anak.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Analisis, Evaluasi dan Pelaporan Perempuan dan Anak menyelenggarakan
fungsi sebagai berikut :
a. penyiapan perumusan kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis
dan penyajian data dan informasi kekerasan terhadap perempuan dan
anak;
b. penyiapan forum koordinasi penyusunan kebijakan pengumpulan,
pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi kekerasan
terhadap perempuan dan anak;
c. penyiapan perumusan kajian kebijakan pengumpulan, pengolahan,
analisis dan penyajian data dan informasi kekerasan terhadap
perempuan dan anak;
d. penyiapan koordinasi dan sinkronisasi penerapan kebijakan
pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi
kekerasan terhadap perempuan dan anak;
e. penyiapan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan
pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi
kekerasan terhadap perempuan dan anak;
f. Melaksanakan program pelayanan terpadu mesuji call center untuk
memberikan pemahaman dan informasi mengenai pentingnya
perlindungan terhadap anak dan perempuan, Anak sebagai P2
(Pelapor dan Pelopor) ;
g. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi
penerapan kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis dan
penyajian data dan informasi kekerasan terhadap perempuan dan
anak;
h. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan penerapan kebijakan
pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi
kekerasan terhadap perempuan dan anak; dan
i. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.

BAB X
RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 131
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan merupakan unsur penyelenggara
pemerintahan daerah di bidang Pendidikan dan Kebudayaan yang dipimpin
oleh seorang Kepala Dinas, bertanggung jawab langsung kepada Bupati dan
secara teknis administrasi mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah.

Pasal 132
(1) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai tugas menyelenggarakan
sebagian urusan Pemerintah Kabupaten dibidang Pendidikan dan
Kebudayaan berdasarkan azas otonomi yang menjadi kewenangan, tugas
pembantuan dan tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan
oleh Bupati berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas
Pendidikan dan kebudayaan mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan, pengaturan, perencanaan dan penetapan
standar, pedoman di bidang pendidikan umum dan pendidikan luar
sekolah;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum
dibidang pendidikan
c. pelaksanaan program kerja dan kebijakan teknis/operasional
pendidikan umum dan pendidikan luar sekolah sesuai standar,
prosedur dan ketetapan perundang-undangan yang berlaku;
d. pelaksanaan koordinasi, pembinaan, bimbingan dan evaluasi
terhadap peningkatan kemampuan dan potensi pendidikan usia dini,
pendidikan taman kanak-kanak, pendidikan dasar, pendidikan
menengah/kejuruan dan pendidikan luar sekolah;
e. pelaksanaan penataan, pemenuhan dan evaluasi pemenuhan
kebutuhan sarana dan prasarana tenaga pendidik dan kependidikan
f. pembinaan dan pengembangan aparatur pendidikan dasar,
pendidikan menengah / kejuruan, pendidikan luar sekolah
pendidikan;
g. penyelenggaraan suvervisi, pengawasan, evaluasi dan pengendalian
pelaksanaan kurikulum, sarana prasarana tenaga pendidik dan
kependidikan;
h. perumusan, pelaksanaan dan pembinaan teknis dibidang
pendidikan;
i. pengawasan dan pengendalian teknis dibidang pendidikan usia dini,
pendidikan dasar, pendidikan menengah/kejuruan, pendidikan
layanan khusus, pendidikan non formal, pembinaan guru dan siswa
berbakat;
j. pengembangan teknologi dibidang pendidikan;
k. pembinaan terhadap unit pelaksana teknis dinas pendidikan;
l. penyelenggaraan pengendalian, mutu pendidikan, penyelenggaraan
pelayanan di bidang pendidikan dan pelayanan administratif;
m. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya;
n. penyelenggaraan kebijakan teknis bidang kebudayaan, kesenian,
kepurbakalaan, kesejarahan dan nilai tradisional;
o. penyelenggaraan kebijakan teknis bidang sejarah, tradisi dan
kepurbakalaan;
p. penyelenggaraan kebijakan teknis bidang informasi kebudayaan,
bimbingan dan penyuluhan.
q. penyelenggaraan kebijakan teknis bidang kebudayaan, kesenian,
kepurbakalaan, kesejarahan dan nilai tradisional;
r. penyelenggaraan kebijakan teknis bidang sejarah, tradisi dan
kepurbakalaan; dan
s. membantu, koordinasi, fasilitasi dan monitoring kebijakan teknis
bidang informasi kebudayaan, bimbingan dan penyuluhan.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 133
(1) Susunan Organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretaris, membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Perencanaan;
3. Sub Bagian Keuangan.
c. Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal,
membawahi :
1. Seksi Kurikulum dan Penilaian Pendidikan Anak Usia Dini dan
Non Formal;
2. Seksi Pendidikan Anak Usia Dini;
3. Seksi Non Formal/Kesetaraan
d. Bidang Pendidikan Dasar, membawahi :
1. Seksi Kurikulum Pendidikan Dasar;
2. Seksi Sekolah Dasar;
3. Seksi Sekolah Menengah Pertama;
e. Bidang Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan,
membawahi :
1. Seksi Tenaga TK, PAUD dan Non Formal;
2. Seksi Tenaga Pendidikan Dasar;
3. Seksi Tenaga Kebudayaan;
f. Bidang Kebudayaan, membawahi :
1. Seksi Cagar Budaya Museum;
2. Seksi Sejarah, Tradisi, Kesenian.
g. Unit Pelaksana Teknis;
h. Kelompok Jabatan Fungsional
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada
di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris Dinas.
(5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di
bawah dan bertanggungjawab Kepala Bidang.
(6) Bagan Struktur Organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tercantum
dalam lampiran VIII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.

Paragraf 1
Kepala Dinas
Pasal 134
(1) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai tugas
menyelenggarakan kebijakan bidang pendidikan dan kebudayaan, serta
tugas lain sesuai dengan kebijakan yang diterapkan oleh Bupati
berdasarkan peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam dalam ayat (1),
Kepala Dinas Pendidikan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. penetapan kebijakan operasional, koordinasi dan sinkronisasi
kebijakan operasional dan program serta perencanaan strategis
pendidikan anak usia dini, pendidikan taman kanak-kanak
pendidikan dasar, pendidikan non formal di kabupaten sesuai
dengan kebijakan dan perencanaan strategis pendidikan nasional;
b. pelaksanakan koordinasi atas pengelolaan dan penyelenggaraan
pendidikan, pengembangan tenaga kependidikan dan penyediaan
fasilitas penyelenggaraan pendidikan dasar serta pemberian
dukungan sumber daya terhadap penyelenggaraan perguruan tinggi;
c. pelaksanaan peremajaan data dalam sistem informasi manajemen
pendidikan nasional untuk tingkat kabupaten;
d. pembiayaan penjaminan mutu satuan pendidikan skala kabupaten;
e. pelaksanaan koordinasi dan supervise pengembangan, sosialisasi dan
fasilitasi implementasi serta pengawasan pelaksanaan kurikulum
tingkat satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah;
f. pengawasan terhadap pemenuhan standar nasional sarana
prasarana dan pendayagunaan bantuan sarana prasarana
pendidikan serta pengawasan penggunaan buku pendidikan
menengah;
g. pengalokasian tenaga potensial pendidikan dan tenaga kependidikan,
pemindahan pendidikan dan tenaga kependidikan dan tenaga
kependidikan bertaraf internasional;
h. pelaksanaan akreditasi pendidikan dasar, paud pendidikan taman
kanak-kanak dan pendidikan non formal;
i. pembantu, koordinasi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi
pelaksanaan ujian nasional dan ujian sekolah skala kebupaten;
j. penyediaan biaya penyelenggaraan ujian sekolah skala kabupaten;
k. pelaksanaan evaluasi pengelola dan pencapaian standar nasional
pendidikan pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan
pendidikan non formal skala kabupaten.

Paragraf 2
Sekretaris
Pasal 135
(1) Sekretaris mempunyai tugas pelayanan teknis dan administratif serta
koordinasi pelaksanaan tugas di lingkungan dinas pendidikan dan
kebudayaan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam dalam ayat
(1), Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan
fungsi sebagai berikut :
a. pelaksanaan koordinasi penyusunan kebijakan, rencana, program,
kegiatan, dan anggaran di bidang pendidikan anak usia dini,
pendidikan dasar, pendidikan nonformal, dan kebudayaan serta
tugas pembantuan di bidang pendidikan dan kebudayaan;
b. pengelolaan data dan informasi di bidang pendidikan anak usia dini,
pendidikan dasar, pendidikan nonformal, dan kebudayaan;
c. pelaksanaan koordinasi dan pelaksanaan kerja sama di bidang
pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan nonformal,
dan kebudayaan;
d. pelaksanaan koordinasi pengelolaan dan laporan keuangan di
lingkungan dinas pendidikan dan kebudayaan;
e. penyusunan bahan rancangan peraturan perundang-undangan dan
fasilitasi bantuan hukum di bidang pendidikan anak usia dini,
pendidikan dasar, pendidikan nonformal, dan kebudayaan;
f. pelaksanaan urusan organisasi dan tata laksana di lingkungan dinas
pendidikan dan kebudayaan;
g. pengelolaan kepegawaian di lingkungan dinas pendidikan dan
kebudayaan;
h. penyusunan bahan pelaksanaan urusan tugas pembantuan di bidang
pendidikan dan kebudayaan yang meliputi usul kenaikan pangkat
dan peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan,
serta pendataan pendidikan menengah dan pendidikan khusus,
fasilitasi pelaksanaan akreditasi pendidikan anak usia dini,
pendidikan dasar, dan pendidikan nonformal, fasilitasi pelaksanaan
kegiatan kesiswaan pendidikan menengah dan pendidikan khusus,
fasilitasi pengembangan karier pendidik, penyiapan bahan
rekomendasi izin pendirian dan penutupan satuan pendidikan anak
usia dini kerja sama, sekolah dasar kerja sama, dan sekolah
menengah pertama kerja sama, fasilitasi urusan pembinaan
perfilman, fasilitasi pembinaan lembaga kepercayaan terhadap tuhan
yme, fasilitasi pengelolaan warisan budaya nasional dan dunia, dan
tugas-tugas pembantuan lainnya;
i. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan bahan publikasi dan
hubungan masyarakat di bidang pendidikan anak usia dini,
pendidikan dasar, pendidikan nonformal, dan kebudayaan;
j. pelaksanaan koordinasi pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
kebijakan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar,
pendidikan nonformal, dan kebudayaan;
k. pengelolaan barang milik daerah di lingkungan dinas pendidikan dan
kebudayaan;
l. pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan di
lingkungan dinas pendidikan dan kebudayaan;
m. penyusun laporan akuntabilitas keuangan instansi pemerintah
(lakip), laporan sekretariat dan dinas;
n. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai
dengan bidang tugasnya.

Pasal 136
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
menyelenggarakan dan memberikan pelayanan dalam urusan
administrasi kepegawaian, surat menyurat, kearsipan, serta
mengusulkan rencana kebutuhan, pengembangan, mutasi, pensiun
pegawai dinas dan melaksanakan tata usaha kepegawaian.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian memiliki fungsi sebagai berikut:
a. melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan dan kegiatan urusan
umum;
b. melaksanakan kegiatan pelayanan umum, administrasi dan ketata
usahaan;
c. melaksanakan urusan keprotokolan, hubungan masyarakat dan
menyiapkan rapat-rapat dinas;
d. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian;
e. melaksanakan penyiapan bahan kenaikan pangkat, sasaran kerja
pegawai (skp), daftar urut kepangkatan, sumpah/janji pegawai, gaji
berkala, pensiun, cuti pegawai dan peningkatan kesejahteraan
pegawai dilingkup dinas;
f. melaksanakan penyiapan bahan rekomendasi izin pendirian dan
penutupan satuan pendidikan anak usia dini kerja sama, sekolah
dasar kerja sama, dan sekolah menengah pertama kerja sama;
g. melaksanakan koordinasi dan mengusulkan mutasi atau alih tugas
pegawai dinas, pendidik, dan tenaga kependidikan;
h. melaksanakan koordinasi dan usulan penetapan calon kepala
sekolah, pengawas sekolah, dan jabatan fungsional lain di lingkup
dinas;
i. mengusulkan rencana kebutuhan pegawai, pendidik, dan tenaga
kependidikan di lingkup dinas;
j. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kepegawaian dan disiplin
pegawai dinas;
k. melaksanakan pengelolaan data kearsipan umum dan kepegawaian,
perpustakaan, dokumentasi, dan publikasi;
l. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian tenaga honorer
/ tenaga harian lepas/tenaga kontrak daerah dilingkup dinas;
m. melaksanakan koordinasi, konsultasi dan fasilitasi ketata usahaan
dengan satuan / unit kerja terkait;
n. melaksanakan pengelolaan barang milik daerah dinas;
o. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan sub
bagian umum dan kepegawaian; dan
p. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Pasal 137
(1) Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaaan
dan penyajian data melalui Sistem Informasi Manajemen (SIM),
penyusunan rencana program serta monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan program.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Perencanaan memiliki fungsi sebagai berikut:
a. menyusun rencana, pengumpulan, pengolahan dan penyajian data
dan informasi pendidikan sebagai dasar penyusunan rencana dan
pengendalian program;
b. menyiapkan bahan rumusan rencana program pelaksanaan,
koordinasi dalam rangka sinkronisasi, kesinergian dan pengendalian
program dibidang pendidikan;
c. melakukan monitoring dan evaluasi dampak bagi pengembangan
pelaksanaan program dan kegiatan;
d. menyusun rencana program dan kegiatan pembangunan pendidikan
sesuai kebijakan pendidikan nasional dan daerah;
e. menyusun, melaksanakan dan mengevaluasi rencana program
kegiatan pembangunan yang berkaitan dengan dak;
f. memantauan dan evaluasi pelaksanaan rencana, program, kegiatan,
dan anggaran;
g. melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya;

Pasal 138
(1) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan
rencana anggaran pendapatan dan belanja, pembukuan, penghitungan
anggaran, verifikasi dan perbendaharaan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Keuangan memiliki fungsi sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan rencana anggaran pendapatan dan
belanja dinas;
b. menganalisa data bahan penyusunan anggaran keuangan;
c. menyiapkan bahan pengelolaan keuangan meliputi penerimaan,
penyimpanan, pengeluaran dan pertanggung jawaban pembukuan;
d. menyiapkan bahan penyelenggaraan pembinaan administrasi
keuangan dan perbendaharaan;
e. melaksanakan pengelolaan keuangan termasuk pengelolaan
pembayaran gaji pegawai;
f. melaksanakan pengumpulan, pengolahan, analisa dan penyajian data
keuangan untuk bahan penyusunan laporan pengelolaan keuangan;
g. menyusun pertanggung jawaban atas pelaksanaan pengelolaan
keuangan;
h. menyusunan bahan pengelolaan keuangan dan barang milik daerah
di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan
informal dan kebudayaan;
i. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan sub bagian keuangan;
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Paragraf 3
Bidang PAUD dan Pendidikan Non Formal
Pasal 139
(1) Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal
mempunyai fungsi penyusunan bahan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan di bidang pendidikan anak usia dinidan pendidikan nonformal.
(2) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
Bidang PAUD dan Pendidikan Non Formal menyelenggarakan fungsi
sebagai berikut:
a. penyusunan bahan perumusan dan koordinasi pelaksanaan
kebijakan di bidang kurikulumdanpenilaian, kelembagaandansarana
prasarana, serta peserta didikdan pembangunan karakter pendidikan
anak usia dinidan pendidikan nonformal;
b. pembinaan pelaksanaan kebijakan di bidang kurikulumdanpenilaian,
kelembagaandansarana prasarana, serta peserta didikdan
pembangunan karakter pendidikan anak usia dinidan pendidikan
nonformal;
c. penyusunan bahan penetapan kurikulum muatan lokal pendidikan
nonformal;
d. penyusunan bahan dan rekomendasi penerbitan izin pendirian,
penataan, dan penutupansatuan pendidikan anak usia dini dan
pendidikan nonformal;
e. fasilitasi pelaksanaan akreditasi dan kegiatan kesiswaan pendidikan
anak usia dini, dan pendidikan nonformal;
f. penyusunan bahan kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan
sarana prasarana, serta peserta didikdan pembangunan karakter
pendidikan anak usia dini, dan pendidikan nonformal;
g. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang kurikulum dan
penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana, serta peserta didikdan
pembangunan karakter pendidikan anak usia dini dan pendidikan
nonformal; dan
h. pelaporan di bidang kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan
sarana prasarana, serta peserta didikdan pembangunan karakter
pendidikan anak usia dini, dan pendidikan nonformal;
i. penyiapan laporan pelaksanaan kegiatan bidang pendidikan anak
usia dini dan pendidikan non formal;
j. pelaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Pasal 140
(1) Seksi Kurikulum dan Penilaian Pendidikan Anak Usia Dini dan Non
Formal mempunyai tugas menyiapkan bahan penyelenggaraan
Kurikulum dan Penilaian Pendidikan Anak Usia Dini dan Non Formal.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Kurikulum dan Penilaian Pendidikan Anak Usia Dini dan Non Formal
memiliki fungsi sebagai berikut:
a. menyusun bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan
kurikulum dan penilaian pendidikan anak usia dini dan pendidikan
nonformal;
b. menyusun bahan penetapan kurikulum muatan lokal dan kriteria
penilaian pendidikan nonformal;
c. menyusun bahan pembinaan pelaksanaan kurikulum dan penilaian
pendidikan anak usia dini dan pendidikan nonformal;
d. menyusun bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kurikulum
dan penilaian pendidikan anak usia dini dan pendidikan nonformal;
e. melaporkan di bidang kurikulum dan penilaian pendidikan anak usia
dini dan pendidikan nonformal;
f. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan seksi kurikulum dan
penilaian pendidikan anak usia dini;
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Pasal 141
(1) Seksi Pendidikan Anak Usia Dini mempunyai tugas menyiapkan bahan
penyelenggaraan kegiatan seksi Pendidikan Anak Usia Dini .
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Pendidikan Anak Usia Dini memiliki fungsi sebagai berikut :
a. penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan
kegiatan pendidikan anak usia dini;
b. penyusunan bahan kegiatan pendidikan anak usia dini ;
c. penyusunan bahan penerbitan izin pendirian, penataan dan
penutupan satuan pendidikan anak usia dini;
d. penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi kegitan pendidikan
anak usia dini;
e. pelaporan kegiatan pendidikan anak usia dini;
f. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan pendidikan anak usia dini;
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
ketentuan yang berlaku.

Pasal 142
(1) Seksi Non Formal/Kesetaraan mempunyai tugas menyiapkan bahan
Penyelenggaraan kegiatan seksi Pendidikan Nonformal/Kesetaraan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Non Formal /Kesetaraan memiliki fungsi sebagai berikut:
a. menyusun bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan
kegiatan pendidikan nonformal/kesetaraan;
b. menyusun bahan kegiatan pendidikan nonformal/kesetaraan;
c. menyusun bahan penerbitan izinpendirian, penataan, dan
penutupansatuanpendidikan anak usia dini penyusunan bahan
pemantauan dan evaluasi kegiatan pendidikan nonformal/kesetaraan;
d. melaporkan kegiatan pendidikan nonformal/kesetaraan;
e. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan pendidikan
nonformal/kesetaraan;
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Paragraf 4
Bidang Pendidikan Dasar
Pasal 143
(1) Bidang Pendidikan Dasar mempunyai tugas merumuskan kebijakan di
bidang pendidikan dasar.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
Bidang Pendidikan Dasar menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. penyusunan bahan perumusan dan koordinasi pelaksanaan
kebijakan di bidang kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan
sarana prasarana, serta peserta didik dan pembangunan karakter
sekolah dasar dan sekolah menengah pertama;
b. pembinaan pelaksanaan kebijakan di bidang kurikulum dan
penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana, serta peserta didik dan
pembangunan karakter sekolah dasar dan sekolah menengah
pertama;
c. penyusunan bahan penetapan kurikulum muatan lokal sekolah dasar
dan sekolah menengah pertama;
d. penyusunan bahan dan rekomendasi penerbitan izin pendirian,
penataan, dan penutupan sekolah dasar dan sekolah menengah
pertama;
e. penyusunan bahan kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan
sarana prasarana, serta peserta didik dan pembangunan karakter
sekolah dasar dan sekolah menengah pertama;
f. penyusunan bahan bahasa dan sastra daerah yang penuturnya dalam
daerah kabupaten/ kota;
g. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang kurikulum dan
penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana, serta peserta didik dan
pembangunan karakter sekolah dasar dan sekolah menengah
pertama;
h. pelaporan di bidang kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan
sarana prasarana, serta peserta didik dan pembangunan karakter
sekolah dasar dan sekolah menengah pertama;
i. penyusunan rencana program kerja tahunan, pendataan serta
pelaporan pelaksanaan tugas tahunan bidang;
j. fasilitasi pelaksanaan akreditasi pendidikan dasar, kegiatan
kesiswaan pendidikan menengah dan pendidikan khusus;
k. penyusunan bahan pertimbangan terhadap usul pendirian sekolah
dan pelaksanaan penambahan pembangunan rkb, usb, rehab gedung
/sd/smp yang berhubungan dengan pembangunan fisik sekolah
(perencanaan); dan
l. pelaporan pelaksanaan dan capaian kinerja kegiatan di bidang
pendidikan dasar;
m. penyusunan pedoman teknis dan melaksanakan tugas-tugas lain
yang diberikan oleh atasan.

Pasal 144
(1) Seksi Kurikulum Pendidikan Dasar, mempunyai tugas menyiapkan
bahan penyelenggaraan Kurikulum dan penilaian Pendidikan Dasar.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Kurikulum Pendidikan Dasar memiliki fungsi sebagai berikut:
a. menyusun bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan
kurikulum pendidikan dasar;
b. menyusun bahan penetapan kurikulum muatan lokal dan kriteria
penilaian sekolah dasar dan sekolah menengah pertama;
c. menyusun bahan pelaksanaan kurikulum pendidikan dasar;
d. menyusun bahan bahasa dan sastra daerah yang penuturnya dalam
daerah kabupaten/ kota;
e. menyusun bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kurikulum
pendidikan dasar;
f. melaporkan di bidang kurikulum pendidikan dasar;
g. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan seksi kurikulum dan
penilaian bidang pendidikan dasar;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Pasal 145
(1) Seksi Sekolah Dasar mempunyai tugas menyiapkan bahan
Penyelenggaraan kegiatan seksi Sekolah Dasar.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Sekolah Dasar memiliki fungsi sebagai berikut:
a. menyusun bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan
kegiatan sekolah dasar;
b. menyusun bahan kegiatan sekolah dasar;
c. menyusun bahan penerbitan izinpendirian, penataan, dan
penutupansatuansekolah dasar penyusunan bahan pemantauan dan
evaluasi kegiatan sekolah dasar ;
d. melaporkan kegiatan sekolah dasar;
e. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan sekolah dasar;
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Pasal 146
(1) Seksi Sekolah Menengah Pertama mempunyai tugas menyiapkan bahan
Penyelenggaraan kegiatan seksi Sekolah Menengah Pertama.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Sekolah Menengah Pertama memiliki fungsi sebagai berikut:
a. menyusun bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan
kegiatan sekolah menengah pertama; menyusun bahan kegiatan
sekolah menengah pertama;
b. menyusun bahan penerbitan izinpendirian, penataan, dan penutupan
satuan sekolah menengah pertama;
c. menyusun bahan pemantauan dan evaluasi kegiatan sekolah
menengah pertama;
d. melaporkan kegiatan sekolah menengah pertama;
e. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan sekolah menengah
pertama;
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku

Paragraf 5
Bidang Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Pasal 147
(1) Bidang Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
mempunyai tugas menyusun bahan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan di bidang peningkatan kompetensi dan kualifikasi pendidik,
pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan anak usia
dini, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan pendidikan
nonformal
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana yang dimaksud dalam ayat
(1), Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan memiliki fungsi sebagai
berikut:
a. penyusunan bahan perumusan dan koordinasi pelaksanaan
kebijakan di bidang pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan
anak usia dini, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan
pendidikan nonformal;
b. penyusunan bahan kebijakan di bidang pendidik dan tenaga
kependidikan pendidikan anak usia dini, sekolah dasar, sekolah
menengah pertama, dan pendidikan nonformal;
c. penyusunan bahan rencana kebutuhan pendidik dan tenaga
kependidikan pendidikan anak usia dini, sekolah dasar, sekolah
menengah pertama, dan pendidikan nonformal;
d. penyusunan bahan pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan
pendidikan anak usia dini, sekolah dasar, sekolah menengah
pertama, dan pendidikan nonformal;
e. penyusunan bahan pembinaan dibidang tenaga cagar budaya dan
permuseuman, tenaga kesejarahan, tenaga tradisi, tenaga kesenian
dan tenaga kebudayaan;
f. penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pembinaan
pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan anak usia dini, sekolah
dasar, sekolah menengah pertama, dan pendidikan nonformal;
g. pelaksanaan penyusunan bahan dan pengelolaan administrasi
sertifikasi tenaga pendidik dan kependidikan;
h. pelaksanaan peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga
kependidikan;
i. analisis kebutuhan tenaga pendidikan dan tenaga kependidikan
(tendik);
j. perencanaan diklat pelatihan tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan;
k. pemberian bantuan tambahan peningkatan kesejahteraan tenaga
pendidik dan kependidikan;
l. pelaksanaan pembinaan dan pengembangan pendidik dan tenaga
kependidikan untuk pendidikan sekolah rujukan; dan
m. pelaporan di bidang pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan
anak usia dini, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan
pendidikan nonformal;
n. fasilitasi pengembangan karier pendidik dan tenaga kependidikan;
o. penyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan bidang pendidik dan tenaga
kependidikan;
p. pelaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Pasal 148
(1) Seksi Tenaga TK, Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Nonformal
mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan daerah di bidang pembinaan dan pengurusan tenaga pendidik
dan kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Nonformal.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
TK, Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal memiliki
fungsi sebagai berikut:
a. menyusun bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan
tenaga tk, pendidikan anak usia dini dan pendidikan nonformal;
b. menyusun bahan pembinaan tenaga tk, pendidikan anak usia dini
dan pendidikan nonformal;
c. menyusun bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembinaan
tenaga tk, pendidikan anak usia dini dan pendidikan nonformal;
d. melaporkan di bidang tenaga tk, pendidikan anak usia dini dan
pendidikan nonformal;
e. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan seksi tenagatk pendidikan
anak usia dini dan pendidikan nonformal;
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Pasal 149
(1) Seksi Tenaga Pendidikan Dasar mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pembinaan
dan pengurusan tenaga pendidik dan kependidikan Pendidikan Dasar.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Tenaga Pendidikan Dasar memiliki fungsi sebagai berikut:
a. menyusun bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan
tenaga pendidikan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama;
b. menyusun bahan pembinaan tenaga pendidikan sekolah dasar dan
sekolah menengah pertama;
c. menyusun bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembinaan
tenaga pendidikan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama;
d. melaporkan di seksi tenaga pendidikan sekolah dasar dan sekolah
menengah pertama;
e. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan seksi tenaga pendidikan
dasar;
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Pasal 150
(1) Seksi Tenaga Kebudayaan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan
dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pembinaan dan
pengurusan Tenaga Kebudayaan Bidang Pendidik dan Tenaga
Kependidikan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Tenaga Kebudayaan memiliki fungsi sebagai berikut:
a. menyusun bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan
tenaga kebudayaan di bidang pendidik dan kependidikan;
b. menyusun bahan pembinaan tenaga kebudayaan di bidang pendidik
dan tenaga kependidikan;
c. menyusun bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembinaan
tenaga kebudayaan di bidang pendidik dan tenaga kependidikan;
d. melaporkan di seksi tenaga kebudayaan di bidang pendidik dan
tenaga kependidikan;
e. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan tenaga kebudayaan di
bidang pendidik dan tenaga kependidikan;
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Paragraf 6
Bidang Kebudayaan
Pasal 151
(1) Bidang Kebudayaan mempunyai tugas merumuskan kebijakan urusan
kebudayaan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
Bidang Kebudayaan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. penyusunan bahan perumusan dan koordinasi pelaksanaan
kebijakan di bidang pengelolaan cagar budaya, pengelolaan museum
kabupaten, pembinaan sejarah,pelestarian tradisi, pembinaan
komunitasdan lembaga adat, dan pembinaan kesenian;
b. penyusunan bahan pembinaan di bidang pengelolaan cagar budaya,
pengelolaan museum kabupaten, pembinaan sejarah, pelestarian
tradisi, pembinaan komunitas dan lembaga adat, dan pembinaan
kesenian;
c. penyusunan bahan pengelolaan kebudayaan yang masyarakat
pelakunya dalamdaerah kabupaten;
d. penyusunan bahan pelestarian tradisi yang masyarakat penganutnya
dalam daerah;
e. penyusunan bahan pembinaan komunitas dan lembaga adat yang
masyarakat penganutnya dalam daerah;
f. penyusunan bahan pembinaan kesenian yang masyarakat pelakunya
dalam daerah;
g. penyusunan bahan pembinaan sejarah lokal kabupaten;
h. penyusunan bahan penetapan cagar budaya dan pengelolaan cagar
budaya peringkat kabupaten;
i. penyusunan bahan penerbitan izin membawa cagar budaya ke luar
kabupaten;
j. penyusunan bahan pengelolaan museum kabupaten;
k. penyusunan bahan fasilitasi di bidangpengelolaan cagar budaya,
pengelolaan museum kabupaten, pembinaan sejarah, pelestarian
tradisi, pembinaan komunitas dan lembaga adat, dan pembinaan
kesenian;
l. penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pengelolaan
cagar budaya, pengelolaan museum kabupaten, pembinaan sejarah,
pelestarian tradisi, pembinaan komunitas dan lembaga adat, dan
pembinaan kesenian; dan
m. pelaporan di bidang pengelolaan cagar budaya, pengelolaan museum
kabupaten, pembinaan sejarah, pelestarian tradisi, pembinaan
komunitas dan lembaga adat, dan pembinaan kesenian;
n. fasilitasi pengelolaan warisan budaya nasional dan dunia
o. penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan bidang kebudayaan;
p. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Pasal 152
(1) Seksi Cagar Budaya Museum mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Cagar Budaya
Museum.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Cagar Budaya Museum memiliki fungsi sebagai berikut:
a. menyusun bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan
registrasi cagar budaya dan pelestarian cagar budaya, serta
permuseuman;
b. menyusun bahan pembinaan dan fasilitasi registrasi cagar budaya
dan pelestarian cagar budaya;
c. menyusun bahan pelaksanaan perlindungan, pengembangan, dan
pemanfaatan museum;
d. menyusun bahan penerbitan izin membawa cagar budaya keluar
daerah kabupaten;
e. menyusun bahan pemantauan dan evaluasi di bidang registrasi cagar
budaya dan pelestarian cagar budaya, serta permuseuman;
f. melaporkan dibidang registrasi cagar budaya dan pelestarian cagar
budaya serta permuseuman;
g. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan seksi cagar budaya
museum;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Pasal 153
(1) Seksi Sejarah, Tradisi dan Kesenian mempunyai tugas melaksanakan
tugas menyiapkan bahan pembinaan sejarah dan tradisi dan kesenian.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Sejarah, Tradisi dan Kesenian memiliki fungsi sebagai berikut :
a. melakukan penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan
kebijakan di bidang sejarah, tradisi, kesenian pendaftaran budaya tak
benda, dan pembinaan komunitas dan lembaga adat;
b. menyusun bahan pelestarian tradisi;
c. menyusun bahan pembinaan di bidang sejarah dan tradisi, kesenian
d. menyusun bahan pemantauan dan evaluasi di bidang sejarah, tradisi,
kesenian, pendaftaran budaya tak benda, dan pembinaan komunitas
dan lembaga adat; dan
e. melaporkan di bidang sejarah, tradisi, kesenian, pendaftaran budaya
tak benda, dan pembinaan komunitas dan lembaga adat;
f. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan dan capaian kinerja seksi
sejarah, tradisi, kesenian;
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

BAB XI
RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI TATA KERJA DINAS KESEHATAN

Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 154
Dinas Kesehatan merupakan unsur penyelenggara pemerintahan daerah di
bidang Kesehatan yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, bertanggung
jawab langsung kepada Bupati dan secara teknis administrasi mendapat
pembinaan dari Sekretaris Daerah.

Pasal 155
(1) Kepala Dinas Kesehatan mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan
mengawasi serta mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Dinas Kesehatan
Kabupaten Mesuji dalam menyelenggarakan sebagian kewenangan
Kabupaten dalam bidang Kesehatan yang menjadi kewenangannya, dan
tugas pembantuan serta tugas lain sesuai dengan kebijaksanaan yang
ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas
Kesehatan mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Perumusan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan
dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat
kesehatan dan Sarana dan Prasarana serta sumber daya kesehatan;
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan
dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat
kesehatan dan Sarana dan prasarana serta sumber daya kesehatan;
c. Pelaksanaan evalusasi dan pelaporan di bidang kesehatan
masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan
kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan dan Sarana dan prasarana
serta sumber daya kesehatan;
d. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
e. Pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh Kepala Daerah terkait
dengan bidang kesehatan.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 156
(1) Susunan Organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris, membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Keuangan dan Aset; dan
3. Sub Bagian Perencanaan Program dan Informasi.
c. Bidang Kesehatan Masyarakat, membawahi:
1. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi;
2. Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat; dan
3. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga.
d. Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahi:
1. Seksi Pelayanan Kesehatan Primer;
2. Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan; dan
3. Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional.
e. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, membawahi :
1. Seksi Surveilans dan Imunisasi;
2. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular; dan
3. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tidak menular dan
kesehatan Jiwa.
f. Bidang Sumber Daya Kesehatan, membawahi :
1. Seksi Kefarmasian;
2. Seksi Alat Kesehatan dan Sarana Prasarana; dan
3. Seksi SDM Kesehatan dan Pembiayaan.
g. Unit pelaksana Teknis Dinas.
h. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah jabatan Fungsional
yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahlian
keterampilannya.
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris Dinas.
(5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.
(6) Bagan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Mesuji
sebagaimana tercantum dalam lampiran IX yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Paragraf 1
Kepala Dinas
Pasal 157
(1) Kepala Dinas Kesehatan mempunyai tugas mempunyai tugas memimpin,
mengendalikan dan mengawasi serta mengkoordinasikan pelaksanaan
tugas Dinas Kesehatan dalam menyelenggarakan kewenangan,
desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas perbantuan dalam bidang
kesehatan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),


Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut:
a.Perumusan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan
dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat
kesehatan dan Sarana dan Prasarana serta sumber daya kesehatan;
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan
dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat
kesehatan dan Sarana dan prasarana serta sumber daya kesehatan;
c. Pelaksanaan evalusasi dan pelaporan di bidang kesehatan masyarakat,
pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan,
kefarmasian, alat kesehatan dan Sarana dan prasarana serta sumber
daya kesehatan;
d. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
e. Pengelolaan ketatausahaan, Perencanaan, Keuangan, Kepegawaian dan
disiplin pegawai;
f. Pelaksanakan pembinaan kelembagaan di Dinas dan di Puskesmas;
g. Pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh Kepala Daerah terkait
dengan bidang kesehatan;
h. Pembinaan, mengendalikan, mengawasi dan mengkoordinasikan serta
mengevaluasi kegiatan dibidang kesehatan;
i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang
tidak bertentangan dengan peraturan Perundang-undangan yang
berlaku.

Paragraf 2
Sekretaris
Pasal 158
(1) Sekretariat mempunyai tugas Melaksanakan koordinasi, pelaksanaan dan
pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di
lingkungan Dinas Kesehatan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana di maksud pada ayat (1),
sekretaris mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Penyiapan perumusan kebijakan operasional tugas administrasi di
lingkungan Dinas Kesehatan;
b. Koordinasi pelaksanaan tugas dan pemberian dukungan
administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Dinas
Kesehatan;
c. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
administrasi di lingkungan Dinas Kesehatan; dan
d. Pengelolaan aset yang menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan;
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 159
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas Penyiapan dan
koordinasi penatalaksanaan hukum, kepegawaian dan dukungan
administrasi umum yang menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana di maksud pada ayat (1), Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi sebagai berikut sebagia
berikut :
a. Melaksanakan dan menyiapkan bahan pengurusan kegiatan surat
menyurat, meliputi penerimaan, pengambilan dan pengiriman,
pencatatan/ penomoran dan pengendalian, meneliti kebenaran surat,
kelengkapan lampiran surat dan penyimpanan surat;
b. Melaksanakan dan menyiapkan bahan pe nyelesaian surat-surat dinas
meliputi pendistribusian seperti disposisi pimpinan, pengendalian dan
penyelesaian, penataan dan penyimpanan serta penyusunan arsip;
c. Melaksanakan dan menyiapkan bahan penggunaan stempel dinas,
operator telpon dan faximile;
d. Melaksanakan dan menyiapkan bahan pengaturan perpustakaan,
meliputi numerik buku, mengelompokkan menyusun dan
penyimpanan, mengendalikan tamu/pengunjung perpustakaan;
e. Melaksanakan pengurusan, kenaikan pangkat, dan perbantuan
perpindahan wilayah;
f. Melaksanakan dan menyiapkan bahan pengurusan mutasi pegawai,
meliputi peningkatan status, pengangkatan dalam pangkat,
pengangkatan dalam jabatan, penyesuaian ijazah, peninjauan masa
kerja, pemberhentian sementara, pemberhentian dengan tidak hormat,
sanksi pegawai dan pensiun pegawai;
g. Melaksanakan dan menyiapkan bahan usulan pelayanan kartu
pegawai, kartu isteri/kartu suami, Askes, Taspen, Cuti, Kenaikan Gaji
Berkala dan pemberian penghargaan serta DP3;
h. Melaksanakan dan menyiapkan bahan tata usaha kepegawaian,
meliputi absen, jadwal apel, pembinaan mental, pemeriksaan dalam
rangka tindakan administratif atau dalam rangka promosi,
kesempatan diklat dan tugas/izin belajar pegawai;
i. Melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan, pembinaan dan
penataan organisasi dan tatalaksana dalam lingkup Dinas Kesehatan;
j. Melaksanakan dan menyiapkan bahan perlengkapan alat tulis
menulis, administrasi barang mulai dari rencana, kebutuhan,
pengadaan, penyimpanan, pengeluaran, penomoran inventaris,
penyimpanan, penggunaan dan perawatan serta inventaris ruangan
sampai penghapusan inventaris;
k. Melaksanakan dan menyiapkan bahan urusan rumah tangga dinas,
meliputi kebersihan, keamanan dan perawatan kantor, pengaturan
rapat dinas dan tata usaha pimpinan;
l. Melaksanakan dan menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 160
(1) Sub Bagian Keuangan dan Aset mempunyai tugas Penyiapan dan
koordinasi penyelenggaraan urusan keuangan dan pengelolaan asset
yang menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten
Mesuji.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana di maksud pada ayat (1), Sub
Bagian Keuangan dan Aset mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan rencana
penerimaan dan anggaran belanja Dinas Kesehatan;
b. Melaksanakan dan menyiapkan bahan usul pengangkatan atau
pemberhentian Bendaharawan di lingkup Dinas Kesehatan;
c. Melaksanakan dan menyiapkan bahan pembinaan, pengendalian dan
bimbingan administrasi keuangan dan perbendaharaan;
d. Melaksanakan dan menyiapkan bahan verifikasi pertanggungjawaban
keuangan dan penyusunan laporan realisasi anggaran;
e. Melaksanakan dan menyiapkan bahan penataan, dokumentasi
keuangan dan penyusunan laporan realisasi anggaran;
f. Melaksanakan dan menyiapkan bahan rekonsiliasi sistem akuntansi;
g. Melaksanakan dan menyiapkan bahan dalam rangka pemeriksaan
laporan keuangan serta tindak lanjut hasil pemeriksaan;
h. Melaksanakan dan menyiapkan bahan administrasi barang mulai
dari, penyimpanan, pengeluaran, penomoran inventaris, penggunaan
dan perawatan serta inventaris ruangan sampai penghapusan
inventaris pengaturan penggunaan/penanggungjawab rumah dinas,
kendaraan dinas termasuk dokumen dan perpanjangan STNK
kendaraan bermotor;
i. Melaksanakan dan menyiapkan bahan laporan pelaksanaan kegiatan
Sub Bagian Keuangan dan Aset; dan
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 161
(1) Sub Bagian Perencanaan Program dan Informasi mempunyai tugas
Penyiapan dan koordinasi penyusunan rumusan program dan informasi
serta penatalaksanaan hubungan masyarakat yang menjadi tanggung
jawab Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Mesuji.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana di maksud pada ayat (1), Sub
Bagian Perencanaan Program dan Informasi mempunyai fungsi sebagai
berikut :
a. Melaksanakan dan menyiapkan bahan untuk perumusan kebijakan
dan koordinasi perencanaan pembangunan kesehatan Kabupaten
Mesuji;
b. Melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan program
kesehatan serta sistem kesehatan Kabupaten Mesuji;
c. Melaksanakan dan menyiapkan bahan bahan untuk pelaksanaan
koordinasi pengumpulan, pengolahan dan analisis serta penyajian
data dan informasi kesehatan Kabupaten Mesuji;
d. Melaksanakan dan menyiapkan bahan penelitian dan pengembangan
kesehatan Kabupaten Mesuji;
e. Melaksanakan dan menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi,
evaluasi program dan penyusunan laporan pelaksanaan
program/kegiatan bidang kesehatan Kabupaten Mesuji;
f. Melaksanakan dan menyiapkan bahan laporan pelaksanaan kegiatan
Sub Bagian Perencanaan; dan
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Paragraf 3
Bidang Kesehatan Masyarakat
Pasal 162
(1) Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang kesehatan
keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan
masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana di maksud pada ayat (1),
Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang kesehatan
keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan
masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga;
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang kesehatan
keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan
masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga;
c. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang kesehatan
keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan
masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga;
dan
d. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan keluarga,
gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat,
kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga.

Pasal 163
(1) Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Mempunyai tugas membantu Kepala
Bidang Kesehatan Masyarakat Penyiapan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, serta
pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan keluarga dan
gizi masyarakat.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana di maksud pada ayat (1), Seksi
Kesehatan Keluarga dan Gizi mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. menyusun rencana kerja Seksi;
b. melaksanakan penyiapan bahan perumusan pedoman teknis
pelayanan kesehatan Ibu dan Anak, balita, neonatus, remaja dan usia
lanjut dan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis pembinaan
gizi masyarakat dan institusi;
c. melaksanakan penyiapan bahan perumusan koordinasi,
pengendalian, program dan kegiatan pelayanan kesehatan keluarga
berencanakoordinasi, pemantauan dan penanggulangan gizi buruk;
d. melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis
kegiatan pendukung akselarasi penurunan angka kematian ibu dan
bayi kegiatan serta kewaspadaan pangan dan gizi;
e. melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebutuhan sarana dan
prasarana pelayanan kesehatan keluarga dan surveilans gizi buruk;
f. melaksanakan penyiapan bahan fasilitasi teknis, sarana dan
prasarana kesehatan keluarga serta menyusun standarisasi dan
mutu kesehatan gizi masyarakat dan institusi;
g. Melaksanakan Bimbingan teknis dan Supervisi serta pemantauan
Bidang Kesehatan Keluarga dan Gizi masyarakat;
h. melaksanakan Evaluasi dan pelaporan di bidang Kesehatan keluarga
dan Gizi masyarakat;
i. melaksanakan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 164
(1) Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai
tugas membantu Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Penyiapan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis
dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang
promosi dan pemberdayaan masyarakat.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana di maksud pada ayat (1), Seksi
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai fungsi
sebagai berikut:
a. menyusun Rencana kerja Seksi;
b. melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis
Promosi kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat;
c. melaksanakan penyiapan bahan perumusan pedoman pelaksanaan
bimbingan, penyuluhan, kampanye kesehatan serta informasi
kesehatan;
d. melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan peningkatan
pola hidup bersih, sehat kepada masyarakat melalui organisasi
kemasyarakatan, LSM, Swasta dan media massa;
e. melaksanakan penyiapan bahan kegiatan monitoring dan evaluasi
kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat;
f. melaksanakan penyiapan bahan kegiatan promosi dan
penyebarluasan informasi kesehatan;
g. melaksanakan penyiapan bahan fasilitasi sarana prasarana promosi
kesehatan;
h. melaksanakan penyiapan bahan kemitraan pemberdayaan
masyarakat bidang kesehatan (Posyandu);
i. Melaksanakan Bimbingan teknis dan Supervisi serta pematauan di
Bidang promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;
j. melaksanakan evaluasi dan pelaporan di Bidang Promosi Kesehatan
dan pemberdayaan masyarakat dan;
k. melaksanakan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.
Pasal 165
(1) Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja, dan Olahraga
Mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Kesehatan masyarakat
Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional,
bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan
pelaporan di bidang kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan
olahraga.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana di maksud pada ayat (1), Seksi
Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja, dan Olah raga mempunyai
fungsi sebagai berikut:
a. menyusun rencana kerja Seksi;
b. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis
kesehatan lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga;
c. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan pedoman koordinasi,
integrasi dan sinkronisasi kesehatan lingkungan ,Kesehatan Kerja
dan Olahraga;
d. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan sarana
Kesehatan Lingkungan,Kesehatan Kerja, Olahraga dan Promosi
kesehatan serta peningkatan pola hidup bersih, sehat kepada
masyarakat melalui organisasi kemasyarakatan, LSM, swasta, dan
media massa;
e. melaksanakan penyiapan bahan kegiatan penyediaan sarana
Kesehatan Lingkungan ,sistem upaya penyehatan air dan
pengamanan limbah peningkatan Kesehatan Kerja serta Kesehatan
Olahraga serta monitoring dan evaluasi kegiatan penyuluhan
kesehatan masyarakat;
f. melaksanakan penyiapan bahan Pengawasan Kesehatan Lingkungan
membentuk pokja Kesehatan Kerja serta memfasilitasi program
Kesehatan Olahraga;
g. melaksanakan bahan pemetaan, deteksi dini dan penanggulangan
akibat pencemaran lingkungan dan menyiapan bahan pemberian ijin
PEST control skala provinsi membentuk dan membina Kesehatan
Kerja dengan lintas sector,membina Kesehatan Olahraga secara
Komprehensif;
h. Melaksanakan Bimbingan teknis, Supervisi dan pemantauan
diBidang Kesehatan lingkungan kesehatan kerja dan olahraga;
i. melaksanakan Evaluasi dan Pelaporan Di Bidang Kesehatan
lingkungan Kesehatan kerja dan olahraga dan;
j. melaksanakan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.

Paragraf 4
Bidang Pelayanan Kesehatan
Pasal 166
(1) Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, pemberian
bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan di bidang Pelayanan Kesehatan Primer, peningkatan Mutu
layanan, Pelayanan Kesehatan Rujukan, dan Pelayanan Kesehatan
Tradisional.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana di maksud pada ayat (1),
Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan operasional di bidang
Pelayanan Kesehatan Primer termasuk peningkatan mutunya,
Pelayanan Kesehatan Rujukan, dan Pelayanan Kesehatan Tradisional;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang
Pelayanan Kesehatan Primer termasuk peningkatan mutunya,
Pelayanan Kesehatan Rujukan, dan Pelayanan Kesehatan Tradisional;
c. penyiapan bahan bimbingan teknis dan supervisi, di bidang
Pelayanan Kesehatan Primer termasuk peningkatan mutunya,
Pelayanan Kesehatan Rujukan, dan Pelayanan Kesehatan Tradisional;
d. Pemantauan evaluasi, dan pelaporan di bidang Pelayanan Kesehatan
Primer dan mutu layanan, Pelayanan Kesehatan Rujukan, dan
Pelayanan Kesehatan Tradisional;
e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 167
(1) Seksi Pelayanan Kesehatan Primer mempunyai tugas penyiapan bahan
perumusan dan pelaksaan kebijakan operasional, dan pemberian
bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan
pelaporan serta peningkatan mutu fasyankes di bidang pelayanan
kesehatan primer.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Pelayanan Kesehatan Primer mempunyai tugas sebagai berikut:
a. melaksanakan dan menyiapkan bahan perumusan kebijakan
operasional di bidang Pelayanan Kesehatan Primer;
b. melaksanakan dan menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan
operasional di bidang Pelayanan Kesehatan Primer;
c. melaksanakan dan menyiapkan bahan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang Pelayanan Kesehatan Primer ;
d. melaksanakan dan menyiapkan bahan pemantauan evaluasi, dan
pelaporan serta peningkatan mutu fasyankes di bidang Pelayanan
Kesehatan Primer;
e. melaksanakan dan menyiapkan bahan laporan pelaksanaan kegiatan
seksi Pelayanan Kesehatan Primer;
f. melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis sumber
daya mutu fasilitas pelayanan kesehatan;
g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 168
(1) Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Mempunyai tugas penyiapan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, dan pemberian
bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan
pelaporan di bidang pelayanan kesehatan rujukan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Pelayanan Kesehatan Rujukan mempunyai tugas sebagai berikut:
a. menyusun rencana kerja Seksi;
b. melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis
pelayanan kesehatan rujukan dan khusus kabupaten;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi dan mengendalikan
program pelayanan kesehatan rujukan dan khusus;
d. melaksanakan penyiapan bahan fasilitasi kebutuhan sarana dan
prasarana kesehatan rujukan dan khusus;
e. melaksanakan penyiapan bahan penanganan rujukan lintas batas
kabupaten;
f. melaksanakan penyiapan bahan perijinan dan penetapan status
Rumah Sakit Umum Pemerintah, Rumah Sakit Khusus, Rumah
Sakit Swasta setara tipe B dan Laboratorium;
g. melaksanakan penyiapan bahan pemberian rekomendasi ijin sarana
kesehatan yang diberikan pemerintah;
h. melaksanakan penyiapan bahan registrasi, akreditasi dan sertifikasi
sarana kesehatan;
i. melaksanakan penyiapan bahan pelayanan kesehatan rujukan
sekunder dan tersier tertentu;
j. melaksanakan penyiapan bahan bimbingan dan pengendalian upaya
kesehatan pada daerah perbatasan, rawan dan terpencil;
k. melaksanakan penyiapan bahan pelayanan kesehatan keluarga
miskin dan sarana pelayanan kesehatan rujukan;
l. Melaksanakan Bimbingan teknis dan supervise serta pemantauan di
bidang pelayanan kesehatan rujukan.
m. melaksanakan Evaluasi dan Pelaporan dibidang pelayanan
kesehatan rujukan dan;
n. melaksanakan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 169
(1) Seksi Pelayanaan Kesehatan Tradisional mempunyai tugas penyiapan
bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, dan
pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi
dan pelaporan di bidang pelayanan Tradisional.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Pelayanaan Kesehatan Tradisional mempunyai tugas sebagai berikut :
a. melaksanakan dan menyiapkan bahan perumusan kebijakan
operasional di bidang Pelayanan Kesehatan Tadisional;
b. melaksanakan dan menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan
operasional di bidang Pelayanan Kesehatan Tadisional;
c. melaksanakan dan menyiapkan bahan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang Pelayanan Kesehatan Tadisional;
d. melaksanakan dan menyiapkan bahan pemantauan evaluasi, dan
pelaporan di bidang Pelayanan Kesehatan Tadisional;
e. melaksanakan dan menyiapkan bahan laporan pelaksanaan kegiatan
seksi Pelayanan Kesehatan Tadisional;
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Paragraf 5
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Pasal 170
(1) Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai tugas
Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di
bidang surveilans dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit
menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan
kesehatan jiwa.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang surveilans dan
imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular,
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan
jiwa;
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang surveilans dan
imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular,
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan
jiwa;
c. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang surveilans dan
imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular,
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan
jiwa; dan
d. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang surveilans dan
imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular,
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan
jiwa;
e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 171
(1) Seksi Surveilans dan Imunisasi Mempunyai tugas membantu Kepala
Bidang Pencegahan dan pengendalian Penyakit dalam Penyiapan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis
dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang
surveilans dan imunisasi..
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Surveilans dan Imunisasi mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. menyusun rencana kerja Seksi Surveilans dan Imunisasi;
b. melaksanakan penyiapan bahan Perumusan pelaksanaan program
Surveilans dan Imunisasi (surveilans epidemiologi), kesehatan
matra (bencana, kesehatan haji dan matra lainnya);
c. melengkapi data dasar sebagai pendukung pelaksanaan program
Surveilans dan Imunisasi (surveilans epidemiologi), kesehatan
matra (bencana, kesehatan haji dan matra lainnya);
d. menentukan sasaran dan target cakupan program Surveilans dan
Imunisasi (surveilans epidemiologi), kesehatan matra (bencana,
kesehatan haji dan matra lainnya);
e. melaksanakan sistem kewaspadaan dini Kejadian Luar Biasa (SKD
KLB) Penyakit berpotensi wabah/KLB berdasarkan faktor risiko;
f. melaksanakan Investigasi terhadap semua kejadian penyakit yang
berpotensi menimbulkan wabah / KLB bersama dengan lintas
sektor terkait;
g. memfasilitasi pelaksanaan pengamatan Kesehatan Matra (jemaah
Haji, Transmigrasi dan para pengungsi);
h. koordinasi Upaya Pelaksanaan Penanggulangan Bencana;
i. mempersiapkan bahan koordinasi Pelaksanaan Kesehatan Haji dan
Rekruitmen Petugas Kesehatan Haji;
j. koordinasi dan fasilitasi program imunisasi melalui penyediaan
sarana, prasarana juknis, dan pemantauan cold chain;
k. peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang imunisasi,
pengamatan penyakit (surveilans epidemiologi) dan kesehatan
matra;
l. mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data epidemiologi
penyakit;
m. Melaksanakan Bimbingan teknis dan supervise serta pemantauan
pelaksanaan program Survailen dan imunisasi (Surveilans
epidemiologi) di kabupaten/ Kota;
n. melaksanakan evaluasi program imunisasi, pengamatan penyakit
(surveilans epidemiologi) dan kesehatan matra;
o. melaksanakan evaluasi dan pembuatan laporan di Bidang survailen
dan imunisasi; dan
p. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 172
(1) Seksi Pecegahan dan Pengendalian Penyakit Menular mempunyai tugas
membantu Kepala Bidang Pencegahan dan pengendalian Penyakit
Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional,
bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan
pelaporan di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit menular.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Pecegahan dan Pengendalian Penyakit Menular mempunyai fungsi
sebagai berikut:
a. menyusun rencana kerja Seksi;
b. melaksanakan Perumusan pedoman pelaksanaan, kebijakan dan
standar teknis pengendalian, penatalaksanaan pengendalian dan
pencegahan penyakit;
c. melaksanakan Penyiapan bahan pencegahan, penanggulangan dan
penatalaksanaan penyakit bersumber binatang;;
d. melaksanakan Penyiapan bahan pengendalian dan penatalaksanaan
penyakit menular langsun
e. melaksanakan Bimbingan teknis dan Supervisi serta Pemantauan di
Bidang Pencegahan dan pengendalian penyakit; dan
f. Melaksanakan Evaluasi dan pelaporan Bidang Pencegahan dan
Pengendalian penyakit dan
g. melaksanakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsinya.

Pasal 173
(1) Seksi Pecegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan
Jiwa Mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit dalam Penyiapan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan,
evaluasi dan pelaporan di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit
tidak menular dan kesehatan jiwa.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Pecegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa
mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. menyusun rencana program dan kegiatan seksi Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa;
b. melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis seksi
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan
Jiwa;
c. merencanakan Kegiatan pencegahan dan pengobatan penyakit tidak
menular dan Kesehatan Jiwa serta menyebarluaskan informasi cara
pencegahan dan pengobatannya;
d. melakukan kegiatan penanggulangan penyakit tidak menular dan
kesehatan jiwa serta menyebarluaskan informasi cara pencegahan dan
pengobatannya;
e. Melaksanakan Bimbingan teknis dan Supervisi serta pemantauan
Bidang Pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan
kesehatan jiwa.
f. melaksanakan evaluasi dan Pelaporan tugas dan fungsinya; dan
g. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 6
Bidang Sumber Daya Kesehatan
Pasal 174
(1) Bidang Sumber Daya Kesehatan Bidang Sumber Daya Kesehatan
mempunyai tugas membantu Kepala Dinas Melaksanakan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang kefarmasian, alat
kesehatan dan Sarana dan Prasarana serta sumber daya manusia
kesehatan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang kefarmasian,
alat kesehatan dan Sarana Dan Prasarana serta sumber daya
manusia kesehatan;
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang kefarmasian,
alat kesehatan dan Sarana dan prasarana serta sumber daya
manusia kesehatan;
c. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang kefarmasian,
alat kesehatan dan Sarana dan prasarana serta sumber daya
manusia kesehatan; dan
d. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kefarmasian, alat
kesehatan dan Sarana Prasarana serta sumber daya manusia
kesehatan.

Pasal 175
(1) Seksi Kefarmasian mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Sumber
Daya Kesehatan dalam melaksanakan Penyiapan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi,
serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pelayanan
kefarmasian.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Kefarmasian mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. menyusun rencana kerja Seksi;
b. melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pelayanan kefarmasian;
c. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan dan
mengkoordinasikan standarisasi kefarmasian pada rumah sakit dan
puskesmas;
d. melaksanakan penyiapan bahan fasilitasi kebutuhan pelayanan
kefarmasian;
e. melaksanakan penyiapan bahan kebijakan teknis pelayanan
kefarmasian;
f. melaksanakan penyiapan bahan pengelolaan obat buffer stock dan
obat program bidang kesehatan;
g. melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan pembinaan
dan pengendalian teknis program penanggulangan penyalahgunaan
narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya;
h. melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan sertifikasi sarana
produksi dan distribusi sarana kesehatan dan alat rumah tangga
kelas II;
i. melaksanakan penyiapan bahan pemberian rekomendasi ijin industri
farmasi, komoditi kesehatan, Pedagang Besar Farmasi (PBF);
j. melaksanakan penyiapan bahan pemberian ijin Pedagang Besar
Farmasi (PBF) Cabang dan Industri Kecil Obat Tradisional (IKOT)
k. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan, pengendalian dan
pengawasan sarana produksi dan distribusi pelayanan kefarmasian;
l. Melaksanakan Bimbingan Teknis dan Supervisi serta pemantauan Di
bidang Ke Farmasian
m. melaksanakan Evaluasi dan laporan di Bidang Ke Farmasian; dan
n. melaksanakan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 176
(1) Seksi Alat Kesehatan dan Sarana Prasarana Mempunyai tugas pokok dan
fungsi membantu Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan dalam
Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional,
bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan
pelaporan di bidang alat kesehatan dan Sarana prasarana.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Alat Kesehatan dan Sarana Prasarana mempunyai fungsi sebagai
berikut:
a. menyusun rencana program dan kegiatan seksi Alat Kesehatan dan
Sarana prasarana;
b. melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebikanan teknis alat
kesehatan dan sarana prasarana;
c. melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan sertifikasi sarana
produksi dan distribusi sarana kesehatan dan alat kesehatan;
d. melaksanakan Bimbingan teknis dan supervise serta pemantauan di
bidang Alat Kesehatan dan Sarana dan prasarana; dan
e. Melaksanakan Evaluasi dan Pelaporan di Bidang Alat kesehatan dan
sarana dan prasarana dan;
f. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 177
(1) Seksi Sumber daya Kesehatan dan Pembiayaan Mempunyai tugas dan
membantu Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan dalam Penyiapan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis
dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang
sumber daya manusia kesehatan. serta sistem jaminan kesehatan,
pembiayaan dan kebijakan di bidang kesehatan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Sumber daya Kesehatan dan Pembiayaan mempunyai fungsi sebagai
berikut:
a. menyusun rencana program dan kegiatan seksi sumber daya
manusia kesehatan dan pembiayan;
b. melakukan kajian dan mengembangkan sumber daya manusia
kesehatan serta sistem pembiayaan dan kebijakan kesehatan
c. melakukan koordinasi lintas sektor dan lintas program terkait sistem
pembiayaan;
d. melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan
sumber daya manusia kesehatan dan jaminan kesehatan dan
kebijakan pembiayaan kesehatan lainnya;
e. melaksanakan advokasi, sosialisasi dan peningkatan kapasitas
pelaku pada sistem pembiayaan kesehatan;
f. melaksanakan dan membina sumber daya manusia kesehatan yang
berada di lingkup dinas kesehatan;
g. melakukan evaluasi dan penyusunan laporan hasil kegiatan
kebijakan pembiayaan kesehatan
h. menghimpun, mengkaji dan menyebarluaskan informasi terkini
terkait isu, kebijakan dan regulasi kesehatan;
i. menyiapkan bahan kajian terkait pembiayaan dan kebijakan
kesehatan; dan
j. melaksanakan tugas lain yang di berikan atasan/pimpinan sesuai
kebutuhan dan peraturan yang berlaku.

BAB XII
RINCINAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI TATA KERJA DINAS PERTANIAN

Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 178
Dinas Pertanian merupakan unsur penyelenggara pemerintahan daerah di
bidang Pertanian yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, bertanggung
jawab langsung kepada Bupati dan secara teknis administrasi mendapat
pembinaan dari Sekretaris Daerah.

Pasal 179
(1) Dinas Pertanian mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan
pemerintahan kabupaten di bidang Pertanian Tanaman pangan dan
hortikultura,Hortikultura, Peternakan dan Perkebunan berdasarkan asas
otonomi dan tugas pembantuan, serta tugas lain sesuai dengan
kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas
Pertanian mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian tanaman pangan
dan hortikultura, peternakan dan perkebunan;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di
bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura, peternakan dan
perkebunan;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang bidang pertanian
tanaman pangan dan hortikultura, peternakan dan perkebunan;
d. pelayanan administratif; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai
dengantugas dan fungsi Dinas Pertanian.

Bagian Kedua
Susunan organisasi
Pasal 180
(1) Susunan Organisasi Dinas Pertanian, terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretaris, membawahi :
1. Sub Bagian Perencanaan
2. Sub Bagian Keuangan;
3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
c. Bidang Tanaman pangan dan hortikultura, membawahi :
1. Seksi Budidaya Tanaman pangan;
2. Seksi Budidaya tanaman hortikultura;
3. Seksi Bina Usaha Tanaman pangan dan hortikultura.
d. Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, membawahi :
1. Seksi pembibitan dan Produksi Ternak
2. Seksi Kesehatan Hewan dan Kesmavet;
3. Seksi Bina Usaha Peternakan
e. Bidang Perkebunan, membawahi :
1. Seksi Budidaya Tanaman Tahunan
2. Seksi Budidaya tanaman Semusim;
3. Seksi Bina Usaha Perkebunan;
f. Bidang Prasarana dan sarana pertanian, membawahi :
1. Seksi Pengelolahan Lahan dan Air;
2. Seksi Pupuk, Pestisida dan Alsintan
3. Seksi Pembiayaan dan investasi.
g. Bidang Penyuluhan Pertanian, membawahi :
1. Seksi Kelembagaan Penyuluhan Pertanian
2. Seksi Data Teknologi dan informasi pertanian
3. Seksi Penyelenggaraan penyuluhan pertanian.
h. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah jabatan fungsional
yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai bidang keahlian dan
keterampilannya.
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris Dinas.
(5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.
(6) Bagan Struktur Organisasi Dinas Pertanian Kabupaten Mesuji
sebagaimana tercantum dalam lampiran X yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Paragraf 1
Kepala Dinas
Pasal 181
(1) Kepala Dinas Pertanian mempunyai tugas memimpin, mengendalikan
dan mengawasi, serta mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Dinas
Pertanian dalam menyelenggarakan sebagian kewenangan Kabupaten
dalam bidang Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura, Peternakan
dan Perkebunan yang menjadi kewenangannya, tugas desentralisasi,
dekonsentrasi dan tugas pembantuan lainya yang diberikan Pemerintah
kepada Bupati, serta tugas lain sesuai dengan kebijaksanaan yang
ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan, pengaturan, perencanaan dan penetapan
standar;
b. Promosi ekspor komoditas pertanian, peternakan, perkebunan unggul
daerah Kabupaten;
c. Pengaturan penggunaan air irigasi pertanian (tingkat usaha tani);
d. Perumusan kebijakan, koordinasi, pengawasan pelaksanaan kegiatan
bidang Tanaman pangan dan hortikultura hortikultura;
e. Perumusan kebijakan, koordinasi, pengawasan pelaksanaan kegiatan
Bidang Peternakan;
f. Perumusan kebijakan, koordinasi, pengawasan pelaksanaan kegiatan
Bidang Perkebunan;
g. Perumusan kebijakan, koordinasi, pengawasan pelaksanaan kegiatan
bidang Prasarana dan Sarana;
h. Perumusan kebijakan, koordinasi, pengawasan pelaksanaan kegiatan
bidang pengolahan pemasaran hasil pertanian;
i. Pembinaan, pengendalian, pengawasan dan koordinasi;
j. Pembinaan kepegawaian; dan
k. Pelayanan administratif.

Paragraf 2
Sekretaris
Pasal 182
(1) Sekretaris mempunyai tugas penyelenggaraan pelayanan penunjang
teknis dan administratif, koordinasi dan pembinaan/pengendalian dalam
urusan umum, kepegawaian, keuangan, perencanaan,ketatalaksanaan,
sarana prasarana, hubungan masyarakat dan kerumahtanggaan di
lingkungan Dinas.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretaris mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. penyelenggaraan tugas penyusunan program/kegiatan dinas;
b. penyelenggaraan administrasi umum, urusan tata naskah dinas,
surat menyurat, kearsipan, rumah tangga dinas, perlengkapan
kantor, tata laksana organisasi serta hubungan masyarakat;
c. penyelenggaraan administrasi keuangan;
d. penyelenggaraan administrasi kepegawaian;
e. penyelenggaraan tugas perumusan sumber daya manusia dan
pembinaan pegawai;
f. penyelenggaraan tugas penyusunan data base dan bahan publikasi di
bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura, peternakan dan
perkebunan;
g. penyelenggaraan tugas penyusunan anggaran belanja dinas pada
anggaran murni dan perubahan;
h. penyelenggaraan tugas penyusunan hasil monitoring dan evaluasi
serta penyusunan laporan secara kondisional dan periodik;
i. pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan
j. penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

Pasal 183
(1) Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas pokok melaksanakan
penyusunan dan penyiapan bahan perencanaan pembangunan dan
programkerja pertanian Tanaman pangan dan hortikultura dan
hortikultura, peternakan dan perkebunan, melaksanakan pengelolaan
data dan sistem informasi manajemen pertanian Tanaman pangan dan
hortikultura dan hortikultura, peternakan dan perkebunan serta
melaksanakan penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
program kerja Dinas.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Perencanaan mempunyai fungsi:
a. Penyiapan dan penyusunan bahan koordinasi dalam rangka
penyusunan Rencana Strategis yang mengacu pada Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM) Daerah dan Pusat;
b. Penyusunan program kerja di bidang pertanian Tanaman pangan
dan hortikultura danhortikultura, peternakan dan perkebunan;
c. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA);
d. Pengelolaan sistem Informasi manajemen pertanian Tanaman
pangan dan hortikultura dan hortikultura, peternakan dan
perkebunan;
e. Pengumpulan, pengolahan, dan analisis data statistik di bidang
Tanaman pangan dan hortikultura dan hortikultura, peternakan
dan perkebunan ;
a. Penyiapan bahan publikasi/ekspose data di bidang Tanaman
pangan dan hortikultura dan hortikultura, peternakan dan
perkebunan;
f. Penganalisaan dan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP) SKPD;
g. Pengumpulan data dan penyiapan bahan penyusunan profil SKPD;
h. Penyiapan dan penyusunan bahan pengendalian, monitoring,
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kerja dinas;
i. Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam rangka
pelaksanaan tugas; dan
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang
tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Pasal 184
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
pokokmenyelenggarakan urusan surat menyurat,
kearsipan,penggandaan, rumah tangga, administrasi perjalanan
dinas,perlengkapan, pemeliharaan dan inventarisasi Prasarana dan
sarana pertaniandinas serta melaksanakan pengelolaan administrasi
kepegawaian.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Pelaksanaan urusan ketatausahaan;
b. Penerimaan, pengetikan, penggandaan, serta pendistribusian
surat-surat/naskah-naskah dinas;
c. Penyimpanan, pengaturan dan pemeliharaan arsip dinas;
d. Pelaksanaan urusan rumah tangga dan perjalanan dinas;
e. Penyusunan perencanaan keperluan alat-alat tulis kantordan
penyusunan petunjuk pelaksanaannya;
f. Pemeliharaan gedung, ruangan, peralatan, pekarangan,ketertiban
dan kebersihan serta keamanan dinas;
g. Pengurusan penggunaan dan pemeliharaan kendaraan dinas;
h. Pengadaan perlengkapan, penerimaan, inventarisasi serta
perlengkapan kantor;
i. Penyiapan kelengkapan untuk keperluan rapat-rapat dinas;
j. Pelaksanaan publikasi dan dokumentasi pelaksanaan tugas dinas;
k. Pengelolaan administrasi dan pengolahan data kepegawaian;
l. Pelaksanaan penyusunan Daftar Urutan Kepangkatan (DUK) di
lingkungan dinas;
m. Pelaksanaan penyusunan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) di
lingkungan dinas;
n. Pelaksanaan penyusunan rencana formasi, usulanpengangkatan,
mutasi, dan usulan pemberhentian pegawai;
o. Pengelolaan kesejahteraan pegawai;
p. Pengelolaan pelaksanaan pendidikan dan latihan pegawai;
q. Pengembangan kemampuan dan karier pegawai;
r. Pelaksanaan urusan yang bersifat pembinaan terhadap pegawai;
s. Pengkoordinasian pengelolaan administrasi kepegawaian dengan
unit kerja terkait;
t. Penyusunan laporan hasil kegiatan dibidang umum serta
administrasi kepegawaian; dan
u. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang
tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Pasal 185
(1) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan
administrasi keuangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),Sub
Bagian Keuangan mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. pelaksanaan pengumpulan bahan dan penyiapan Rencana
Anggaran Belanja Dinas;
b. pengelolaan administrasi dan pembukuan keuangan meliputi
laporan penerimaan, pengeluaran dan pertanggung jawaban
pembukuan arus kas dari awal hingga akhir tahun anggaran;
c. pelaksanaan pembinaan administrasi, pengelolaan keuangan
dan perbendaharaan;
d. pelaksanaan pengkoordinasian pengelolaan keuangan
keperluan dinas dan pembayaran gaji;
e. pelaksanaan pengkoordinasian pengelolaan bukti-bukti kas dan
surat-surat berharga lainnya ;
f. pelaksanaan, penyiapan bahan serta penyajian data laporan
pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan;
dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang
tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

Paragraf 3
Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura
Pasal 186
(1) Bidang Tanaman pangan dan hortikultura mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan sebagian tugas kepala dinas di bidang budidaya
Tanaman pangan dan hortikultura;tanaman hortikultura; panen, pasca
panen dan Bina Usahaserta menyelenggarakan pembinaan,
pemantauan, pengendalian, evaluasi dan koordinasi dalam bidang
Tanaman pangan dan hortikultura.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura mempunyai fungsi sebagai
berikut :
a. Mengevaluasi dan mengkoordinasi penetapan kebijakan,
penyusunan standar, pedoman, norma kriteria prosedur, pembinaan
dan pelaporan teknologi budidaya Tanaman pangan dan
hortikultura;
b. Pelaksanaan penyusunan standart, pedoman, norma, kriteria dan
prosedur teknologi budidaya Tanaman pangan dan hortikultura;
c. Pelaksanaan kebijakan teknologi budidaya Tanaman pangan dan
hortikultura;
d. Pelaksanaan penetapan kebijakan teknologi budidaya Tanaman
pangan dan hortikultura;
e. penyelenggaraan pembinaan, pemantauan, pengendalian, dan
koordinasi kegiatan, produksi benih, penangkaran benih serta balai
benih Tanaman pangan dan hortikultura;
f. penyelenggaraan pembinaan, pemantauan, pengendalian,
koordinasi kegiatan perlindungan Tanaman pangan dan hortikultura
dan penanggulangannya;
g. penyiapan bahan rencana tata ruang dan penetapan wilayah
pengembangan Tanaman pangan dan hortikultura secara terpadu;
h. penyiapan data-data wilayah potensi Tanaman pangan dan
hortikultura;
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.

Pasal 187
(1) Seksi Budidaya Tanaman Pangan mempunyai tugas pokok melaksanakan
pembinaan, pemantauan, pengendalian, evaluasi dan koordinasi dalam
budidaya Tanaman pangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Budidaya Tanaman Pangan mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Menyusun bahan perumusan kebijakan program budidaya tanaman
pan, termasuk pemilihan benih/ bibit varietas unggul bermutu dan
perlindungan tanaman Pangan serta perkembangan data dan
pelaporan;
b. Menyusun program budidaya tanaman Pangan ;
c. Menyusun rencana luas tanam, luas panen, produktivitas dan
produksi tanaman Pangan;
d. Produktivitas dan Produksi tanaman Pangan;
e. Menyusun bahan sosialisasi dan bimbingan teknis teknologi
budidaya tanaman Pangan;
f. Menyiapkan bahan inventarisasi data potensi penumbuhan dan
pengembangan tanaman Pangan;
g. Menyiapkan bahan penyediaan dukungan pengendalian organisme
pengganggu tanaman dan eradikasi tanaman Pangan;
h. Meyiapkan bahan pengawasan pestisida, alsin, perlindungan
tanaman Pangan;
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.

Pasal 188
(1) Seksi Budidaya tanaman hortikultura mempunyai tugas pokok
melaksanakan penyiapan bahan pembinaan, pemantauan, pengendalian,
evaluasi dan koordinasi dalam bidang Perbenihan dan Proteksi Tanaman
Budidaya tanaman Hortikultura.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Budidaya tanaman Hortikultura mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Menyusun bahan perumusan kebijakan program budidaya tanaman
hortikultura, termasuk pemilihan benih/ bibit varietas unggul
bermutu dan perlindungan tanaman hortikultura serta
perkembangan data dan pelaporan;
b. Menyusun program budidaya tanaman hortikultura ;
c. Menyusun rencana luas tanam, luas panen, produktivitas dan
produksi tanaman hortikultura;
d. Menyusun bahan sosialisasi dan bimbingan teknis teknologi
budidaya tanaman hortikultura;
e. Menyiapkan bahan inventarisasi data potensi penumbuhan dan
pengembangan tanaman hortikultura;
f. Menyiapkan bahan penyediaan dukungan pengendalian organisme
pengganggu tanaman dan eradikasi tanaman hortikultura;
g. Meyiapkan bahan pengawasan pestisida, alsin, perlindungan
tanaman hortikultura;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.

Pasal 189
(1) Seksi Bina Usaha Tanaman pangan dan hortikultura mempunyai tugas
pokok melaksanakan koordinasi, pembinaan, pemantauan,
pengendalian, evaluasi, bimbingan, pengawasan standar,
penyebarluasan informasi, promosi, pemasaran dan penerapan teknologi
panen, pasca panen, pengolahan hasil, kelembagaan, mutu dan
standarisasi serta pemasaran hasil Tanaman pangan dan hortikultura.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Bina Usaha Tanaman Pangan dan Holtikultura mempunyai fungsi
sebagai berikut :
a. Menyusun penyebarluasan dan pemantauan penerapan teknologi
panen, pasca panen, pengolahan hasil Tanaman pangan dan
hortikultura dan Bina Usaha
b. Menyusun bahan untuk memberikan bimbingan dan petunjuk
penerapan standar unit pengolahan, alat transportasi, unit
penyimpanan dan kemasan hasilTanaman pangan dan hortikultura
c. Menyusun bahan untuk memberikan bimbingan penerapan standar,
norma, pedoman, kriteria dan prosedur penanganan panen, pasca
panen dan pengolahan hasil Tanaman pangan dan hortikultura
d. Menyusun bahan – bahan kebijakan penanganan panen, pasca panen,
dan pengolahan hasil Tanaman pangan dan hortikultura
e. Menyusun bahan untuk memberikan dan mengevaluasi penanganan
panen, pasca panen dan pengolahan hasil Tanaman pangan dan
hortikultura
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundang – undangan yang
berlaku.

Paragraf 4
Bidang Pertenakan dan Kesehatan Hewan
Pasal 190
(1) Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan mempunyai tugas pokok
melaksanakan perencanaan pembinaan, fasilitasi, koordinasi, monitoring
dan evaluasi di bidangBudidaya dan Pengembangan Ternak dan Bina
Usahaserta Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat
Veteriner.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang Perternakan dan Kesehatan Hewan mempunyai fungsi sebagai
berikut :
a. merumuskan penyajian data dibidang kesehatan hewan dan
kesehatan masyarakat veteriner;
b. mengevaluasi dan mengkoordinasikan bimbingan teknis dan evaluasi
dibidang pengamatan, penyidikan, pencegahan dan pemberantasan
penyakit hewan, perlindungan hewan, medik veteriner, pengawasan
obat hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;
c. mensosialisasikan standart, norma, pedoman, kriteria dan prosedur
di bidang pengamatan, penyidikan, pencegahan dan pemberantasan
penyakit hewan, perlindungan hewan, medik veteriner, pengawasan
obat hewan serta kesehatan masyarakat veteriner;
d. mengevaluasi dan mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan
dibidang pengamatan penyidikan, pencegahan dan pemberantasan
penyakit hewan, perlindungan hewan, medik veteriner, pengawasan
obat hewan serta kesehatan masyarakat veteriner;
e. Mengevaluasi dan mengkoordinasikan perumusan kebijakan di
bidang pengamatan penyidikan, pencegahan dan pemberantasan
penyakit hewan, perlindungan hewan, medik veteriner, pengawasan
obat hewan serta kesehatan masyarakat veteriner;
f. menyiapkan bahan analisis potensi kawasan dan pembinaan
penyusunan tata ruang dan peternakan;
g. mengevaluasi konsep perencanaan, pembinaan dan pengembangan
dalam usaha peningkatan produksi ternak, peningkatan produksi
mutu, bibit ternak, penyebaran ternak, peningkatan pengolahan
pakan ternak, peningkatan mutu pakan ternak dan teknologi
h. mengevaluasi pelaksanaan pendataan / penataan pengembangan
ternak ;
i. pelaksanaan pemantauan harga pasar dan ketersediaan produk hasil
peternakan ;
j. penyusunan standarisarisasi perizinan usaha peternakan,
pengelolaan lingkungan dan teknologin pasca panen;
k. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang di berikan oleh atasan
sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Pasal 191
(1) Seksi Pembibitan dan produksi ternak mempunyai tugas pokok
menyiapkan bahan pembinaan, pemantauan, pengendalian, dan
koordinasi dalam Bidang Peternakan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Seksi Pembibitan dan produksi ternak mempunyai fungsi sebagai
berikut:
a. Menyusun perumusan dan penyajian data dibidang budidaya dan
pengembangan ternak;
b. Merencanakan dan merancang pengelolaan pengguliran ternak;
c. Merencanakan pembinaan/ pengawasan perkembangan ternak;
d. Merencanakan pendataan/penataan pengembangan ternak;
e. Membuat konsep perencanaan, pembinaan dan pengembangan
dalam usaha peningkatan produksi ternak, peningkatan produksi
mutu, bibit ternak, penyebaran ternak, peningkatan pengolahn
pakan ternak, peningkatan mutu pakan ternak dan teknologi;
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.

Pasal 192
(1) Seksi kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner mempunyai
tugas pokok menyiapkan bahan pembinaan, pemantauan, pengendalian,
dan koordinasi dalam lingkup kesehatan dan kesehatan masyarakat
veteriner.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Seksi kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner mempunyai
fungsi sebagai berikut :
a. mengolah data di bidang kesehatan hewan dan kesehatan
masyarakat veteriner;
b. melakukan pengawasan dan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang
kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;
c. membuat konsep pembinaan alat/mesin teknologi di bidang
kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;
d. melaksanakan fasilitasi pelayanan perizinan di bidang kesehatan
hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;
e. merancang dan menyusun standart, norma, pedoman, kriteria dan
prosedur di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat
veteriner;
f. melaksanakan fasilitasi kebijakan di bidang kesehatan hewan dan
kesehatan masyarakat veteriner;
g. merancang dan menyusun bahan di bidang kesehatan hewan dan
kesehatan masyarakat veteriner;
h. merencanakan pengawasan dan mengendalian penyakit hewan
menular dengan klasifikasi dan menetapkan status penyakit hewan
(epidemik, endemik, sporadik);
i. menyusun dan mengolah data di bidang pengamatan, penyidikan,
pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan ( P3H) dan
pelayanan medik veteriner;
j. melaksanakan evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan
k. melaksanakan pengawasan terhadap lalu lintas ternak
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku

Pasal 193
(1) Seksi Bina Usaha Peternakan mempunyai tugas pokok melaksanakan
koordinasi, pembinaan, pemantauan, pengendalian, evaluasi, bimbingan,
pengawasan standar, penyebarluasan informasi, promosi, pemasaran
dan penerapan teknologi panen, pasca panen, pengolahan hasil,
kelembagaan, mutu dan standarisasi serta pemasaran hasil Peternakan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Bina Usaha Peternakan mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. menyusun rencana dan program kerja di bidang bina usaha
peternakan;
b. melakukan koordinasi perencanaan teknis di bidang bina usaha;
c. merumuskan sasaran pelaksanaan tugas di bidang bina usaha;
d. membina dan mengarahkan pelaksanaan tugas di bidang bina
usaha;
e. menyusun standarisasi perijinan usaha peternakan;
f. melakukan pengawasan dan pengendalian perijinan usaha
peternakan, kemitraan, pengelolaan lingkungan, promosi, dan
teknologi pasca panen;
g. melaporkan dan mengevaluasi pelaksaan tugas pengelolaan bina
usaha peternakan;
h. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya

Paragraf 5
Bidang Prasarana dan sarana Pertanian
Pasal 194
(1) Bidang Prasarana dan sarana pertanian mempunyai tugas pokok
melaksanakan pembinaan, fasilitasi, koordinasi, monitoring dan evaluasi
perluasan areal, pengelolaan lahan dan air;dan Bidang Alat dan Mesin,
Pestisida, Pupuk dan Pembiayaan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang Prasarana dan sarana mempunyai fungsi:
a. Mengkoordinasikan bimbingan teknis penggunaan sarana pertanian;
b. Mengevaluasi penyediaan lahan pertanian;
c. Mengkoordinasikan pembangunan jaringan irigasi tersier;
d. Mengkoordinasikan pembangunan jalan uasaha tani;
e. Mengevaluasi pembuatan regulasi status lahan;
f. Mengevaluasi pemanfaatan pengelolaan dan pemeliharaan;
g. Penyediaan layanan penerbitan izin usaha pertanian;
h. Mengevaluasi dan mengkoordinasikan pengembangan unit usaha
pelayanan pupuk dan pestisida dan pengembangan alsintan;
i. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan sepanjang
tidak bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan
yang berlaku.

Pasal 195
(1) Seksi Pengelolaan lahan dan air mempunyai tugas pokok
menginventarisir luas baku areal pertanian Tanaman pangan dan
hortikultura dan Perkebunan menetapkan sasaran perluasan areal
(sawah baru), melakukan monitoring, pengendalian dan evaluasi dalam
bidang perluasan areal; pemantauan mengenai kondisi jaringan irigasi,
pemanfaatan infrastruktur yang sudah ada, melakukan rehabilitasi
kondisi jaringan irigasi tingkat usaha tani yang sudah rusak, serta
koordinasi dalam bidang pengelolaan lahan dan air.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaiman dimaksud pada ayat (1), Seksi
Pengelolaan lahan dan air mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Menganalisis penyediaan lahan pertanian;
b. Merencanakan pembangunan jaringan irigasi tersier;
c. Membuat konsep pembuatan regulasi status lahan;
d. Menyusun program pendayagunaan sumber lahan dan air, dan
optimasi lahan dan air serta kelembagaan;
e. Merancang pemanfaatan pengelolaan dan pemeliharaan;
f. Melakukan inventarisasi luas baku lahan pertanian Tanaman
pangan dan hortikultura dan Perkebunan, baik yang sudah
diusahakan maupun yang belum diusahakan.
g. Melakukan pemetaan potensi perluasan areal Tanaman pangan dan
hortikultura (sawah baru) dan pemetaan perluasan areal
perkebunan.
h. Melakukan penetapan sasaran perluasan areal (sawah baru)
perkebunan dan hortikultura berdasarkan RTRW Kabupaten Mesuji.
i. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait mengenai alih fungsi
lahan pertanian.
j. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan perluasan
areal (sawah baru) dan perluasan hortikultura dan perkebunan, yang
tertuang dalam laporan setiap bulan.
k. Menyusun bahan perumusan kebijakan pendayagunaan sumber
lahan air, rehabilitasi lahan dan air serta kelembagaan termasuk
perkembangan data;
l. Merancang standar pedoman, kriteria dan prosedur pendayagunaan
sumber lahan dan air, dan rehabilitasi dan optimasi lahan dan air,
serta kelembagaan;
m. Melakukan inventarisasi data mengenai kondisi jaringan irigasi
tingkat usaha tani yang meliputi (panjang, lebar dan kedalaman),
serta mengklasifikasikan kondisi jaringan (baik rusak ringan dan
rusak berat).
n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.

Pasal 196
(1) Seksi Pupuk, pestisida dan alsintan mempunyai tugas pokok melakukan
penjabaran pembagian alokasi pupuk bersubsidi, pengawasan peredaran
dan ketersediaan pupuk dan pestisida, menginventarisir ketersediaan
dan kebutuhan alat dan mesin pertanian.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaiman dimaksud pada ayat (1),Seksi
Pupuk, Pestisida dan Alsintan mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Merencanakan penetapan kebutuhan benih, pupuk, alsintan dan
sarana pengendalian organisme pengganggu tumbuhan.
b. Merencanakan pelaksanaan bimbingan teknis penggunaan sarana
pertanian;
c. Menyusun pedoman inventarisasi jenis dan merk pupuk, alat dan
mesin pertanian pestisda yang terdapat serta penilaian izin usaha
d. Mebuat konsep penyebar luasan informasi jenis pupuk, alat dan
mesin pertanian, dan pestisida yang terdaftar.
e. Melakukan inventaris data mengenai ketersediaan alat dan mesin
pertanian, serta membuat rincian kebutuhan alat dan mesin
pertanian berdasarkan luasan lahan pertanian yang ada;
f. Melakukan penyusunan kebutuhan pupuk bersubsidi yang termuat
dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) tingkat
Kabupaten ;
g. Melakukan penjabaran alokasi pupuk bersubsidi sesuai dengan sub
sektor dan kebutuhan masing-masing Kecamatan.
h. Melakukan pengawasan peredaran pupuk dan pestisida melalui tim
Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3) Kabupaten, dan
melakukan laporan setian bulan kepada tim KP3 Provinsi.
i. Melakukan realokasi pupuk bersubsidi antar Kecamatan apabila
terjadi kelangkaan di salah satu Kecamatan, serta melakukan
permohonan penambahan alokasi ke Provinsi apabila alokasi yang
ada tidak mencukupi.
j. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan alat dan
mesin pertanian, pupuk, pestisida dan bembiayaan.
k. Melakukan pendampingan mengenai kelembagaan pengelolaan alat
dan mesin pertanian yang terbentuk dalam usaha pelayanan jasa
alsintan (UPJA), sehingga menjadi UPJA yang profesional.
l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.

Pasal 197
(1) Seksi Pembiayaan dan investasi mempunyai tugas pokok melakukan
penyusunan bahan perumusan kebijakan pembiayaan dan permodalan
serta perkembangan data pembiayaan dan investasi
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaiman dimaksud pada ayat (1),Seksi
Pembiayaan dan investasi mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Menyusun bahanperumusan kebijakan pembiayaan dan permodalan
serta perkembangan data.
b. Menyusun bahan penyusunan program pembiayan dan permodalan.
c. Menyusun standar, kriteria, dan prosedur pembiayaan dan
permodalan.
d. Menyusun bahna bimbingan tehnis pembiayaan dan permodalan.
e. Menyusun bahan pemantauan dan pengolahan data pembiayaan dan
permodalan.
f. Menyusun bahan evaluasi dan pelapran pembiayaan dan
permodalan.
g. Melakukan pendampingan dan pemantauan perkembangan
pembiayaan dari kelembagaan keuangan perbankan, non perbankan
dan dana yang bersumber dari pemerintah.
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.

Paragraf 6
Bidang Perkebunan
Pasal 198
(1) Bidang Perekebunan mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian
tugas kepala dinas di bidang budidaya Perkebunan, perbenihan dan
proteksi tanaman perkebunan, pasca panen pengolahan pemasaran dan
promosi hasil perkebunan serta menyelenggarakan pembinaan,
pemantauan, pengendalian, evaluasi dan koordinasi dalam bidang
perkebunan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang Perkebunan mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. mengevaluasi penilaian usaha perkebunan
b. mengevaluasi dan mengkoordinasikan penyediaan dan peningkatan
kompetensi petugas penilai usaha perkebunan.
c. pelaksanaan penetapan kebijakan terhadap budidaya tanaman
perkebunan
d. pelaksanaan penyusunan standar, pedoman, norma, kriteria dan
proses terhadap tanaman perkebunan
e. pelaksanaan kebijakan teknologi budidaya tanaman perkebunan.
f. pelaksanaan pembinaan, evaluasi dan pelaporan penerapan terhadap
budidaya tanaman perkebunan.
g. pelaksanaan penetapan kebijakan terhadap budidaya tanaman
perkebunan
h. pelaksaan penyusunan standar, pedoman, norma kriteria dan proses
terhadap tanaman perkebunan.
i. pelaksanan kebijakan teknologi budidaya tanaman perkebunan.
j. pelaksanaan pembinaan, evaluasi dan pelaporan penerapan terhadap
budidaya tanaman perkebunan.
k. melaksanakan pembinaan tugas di bidang perkebunan; dan
l. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.
Pasal 199
(1) Seksi Budidaya Tanaman Tahunan mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Bidang Perkebunan di lingkup budidaya tanaman
Tahunan.
(2) Untuk melaksanakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Budidaya Tanaman Tahunan mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Menyusun bahan perumusan kebijakan teknologi budidaya
tanaman tahunan;
b. Merancang bahan penyusunan program budidaya tanaman
tahunan;
c. Menyusun standar pedoman kriteria dan prosedur budidaya
tanaman tahunan
d. Menyusun bahan penerapan teknologi budidaya tanaman tahunan;
e. Merencanakan sosialisasi dan bimbingan teknis rekomendasi
penerapan teknologi budidaya tanaman tahunan;
f. Membuat konsep evaluasi dan pelaporan perkembangan serta
penerapan teknologi budidaya tanaman tahunan;
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

Pasal 200
(1) Seksi Budidaya Tanaman semusim mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Bidang Perkebunan di lingkup budidaya tanaman
semusim.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),Seksi
Budidaya Tanaman Semusim mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Menyusun bahan perumusan kebijakan teknologi budidaya
tanaman semusim;
b. Merancang bahan penyusunan program budidaya tanaman
semusim;
c. Menyusun standar pedoman kriteria dan prosedur budidaya
tanaman semusim;
d. Membuat konsep evaluasi dan pelaporan perkembangan serta
penerapan teknologi budidaya tanaman semusim;
e. Menyusun bahan penerapan teknologi budidaya tanaman semusim;
f. Merencanakan sosialisasi dan bimbingan teknis rekomendasi
penerapan teknologi budidaya tanaman semusim;
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang;

Pasal 201
(1) Seksi Bina Usaha Perkebunan mempunyai tugas melaksanakan
bimbingan, pengawasan, pengembangandan penyusunan kebijakan terkait
kegiatan panen, pasca panen dan pengolahan hasil tanaman perkebunan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaiman dimaksud pada ayat (1),Seksi Bina
Usaha Perkebunan mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Menyusun bahan kebijakan penanganan panen, pasca panen dan
pengolahan hasil tanaman perkebunan.
b. Menyusun bahan untuk memberikan bimbingan penerapan
standar, norma, pedoman , kriteria dan prosedur penanganan
panen, pasca panen dan pengolahan hasil tanaman perkebunan
c. Menyusun bahan untuk memberikan dan mengevaluasi
penanganan panen, pasca panen dan pengolahan hasil tanaman
perkebunan
d. Menysun bahan untuk memberikan bimbingan dan petunjuk
penerapan standar unit pengolahan, alat transportasi, unit
penyimpanan dan kemasan hasil.
e. Merencanakan penyebar luasan dan pematauan penerapan
teknologi panen, pasca panen dan pengolahan hasil tanaman
perkebunan
f. penyiapan data-data wilayah potensi perkebunan;
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.

Paragraf 7
Bidang Penyuluh Pertanian
Pasal 202
(1) Bidang Penyuluhan Pertanian tugas pokok menyelenggarakan sebagian
tugas kepala dinas dalam melaksanakan pelayananan informasi dan
penyelenggaraan pelaksanaan penyuluhan Pertanian Perikanan dan
Kehutanan.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang Penyuluh Pertanian mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Memonitoring, Mengevaluasi, dan Melakukan pelaporan di bidang
penyuluhan pertanian untuk menetapkan kebijakan atau keputusan.
b. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan dan strategi
penyelenggaraan penyuluhan pertanian di tingkat kabupaten.
c. Menyiapkan dan melaksanakan bahan informasi penyuluhan
pertanian.
d. Melaksanakan penyusunan programa penyuluh pertanian tingkat
kabupaten.
e. Melakukan koordinasi di bidang penyuluhan pertanian.
f. Pelaksanaan penyusunan standar, pedoman, norma, kriteria dan
proses terhadap kegiatan penyuluhan pertanian.
g. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan pengembangan kelembagaan
penyuluhan pertanian baik di tingkat pemerintah, pelaku utama,
pelaku usaha dan atau Komisi Penyuluhan di Kabupaten Mesuji.
h. Memberdayakan dan memfasilitasi penumbuhan serta penguatan
kelembagaan penyuluhan pertanian baik di tingkat pemerintah,
pelaku utama dan pelaku usaha di Kabupaten Mesuji.
i. Membantu menganalisis dan memecahkan masalah serta merespon
peluang dan tantangan yang dihadapi Kelembagaan Penyuluhan
Pertanian.
j. Menumbuhkembangkan kerjasama dan memfasilitasi kelembagaan
penyuluhan pertanian serta mengembangkan kerjasama dengan
lembaga/intansi.
k. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.

Pasal 203
(1) Seksi Kelembagaan Penyuluhan pertanian mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Bidang Pengembangan Penyuluh dan
Kelembagaan Petani.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),Seksi
Kelembagaan Penyuluhan Pertanian mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan pengembangan
kelembagaan penyuluhan, baik di tingkat pemerintah, pelaku utama,
dan pelaku usaha di Kabupaten Mesuji
b. Menyiapkan bahan pembinaan, bimbingan, pemantauan,
pengendalaian dan koordinasi ketenagaan penyluhan meliputi
database ketagaan penyuluhan, analisis kebutuhan jumlah dan
fasilitas ketenagaan penyuluh, penataan, pengembangan dan
penerapan standar ketenagaan penyuluhan
c. Menyiapkan fasilitasi peningkatan kompetensi tenaga penyuluh
melalui pelatihan, kursus dan lain-lain
d. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan pengembangan kelembagaan
petani, dan kemitraan usaha tani di Kabupaten Mesuji
e. Menyiapakan bahan pembinaan, bimbingan pemantauan,
pengendalian, dan koordinasi, kelembagaan petani, kemitraan usaha
tani
f. Melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.

Pasal 204
(1) Seksi Data Teknologi dan Informasi Pertanian mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Bidang Penyuluhan Pertanian
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Seksi Data Teknologi dan Informasi Pertanian mempunyai fungsi sebagai
berikut :
a. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan penerapan teknologi dan
informasi pertanian
b. Menyiapkan bahan dan memfasilitasi penerapan teknologi dan
informasi pertanian
c. Melaksanakan penyusunan programa penyuluhan pertanian sesuai
ketentuan yang berlaku sebagai bahan pelaksanaan penyuluhan.
d. Melaksanakan pengembangan teknolgi spesifik lokasi guna
menunjang peningkatan dan pengembangan di bidang pertanian
e. Mengembangkan, menyebarkan informasi dan teknologi pertanian
melelui media penyuluhan
f. Mendokumentasikan dan mempublikasikan kegiatan penyuluhan
mellaui media informasi
g. Melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku

Pasal 205
(1) Seksi Penyelenggaraan penyuluhan pertanian mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Bidang Penyuluhan Pertanian.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),Seksi
Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian mempunyai fungsi sebagai
berikut :
a. Menyiapkan bahan penyusunan Penyelenggaraan penyuluhan
pertanian
b. Memberdayakan pelaku utama serta keluarganya memfasilitasi
penumbuhan serta penguatan kelembagaan pelaku utama di bidang
pertanian
c. Melaksanakan penyelenggaraan penyuluhan pertanian sesuai demgan
ketentuan yang berlaku sebagai dasar kegiatan yang dilakukan dalam
penyuluhan pertanian.
d. Membantu menganalisa dan memecahkan masalah serta merespons
peluang dan tantangan yang dihadapi petani dan pelaku usaha dalam
pengolahan usaha taninya
e. Melaksanakan pengembangan teknolgi spesifik lokasi guna
menunjang peningkatan dan pengembangan di bidang pertanian
f. Menyiapkan bahan fasilitasi peningkatan kompetensi pelaku utama
dan pelaku usaha di bidang pertanian melalui pelatuhan, kursus,
dan lain-lain
g. Menumbuhkembangkan dan memfasilitasi kelembagaan petani serta
mengembangkan kerjasama kemitraan bagi pelaku utama dan
pelaku usaha di bidang pertanian
h. Melasanakan monitoring evaluasi pembinaan supervisi dan
pengembangan penyelenggaraan penyuluhan sesuai ketentuan yang
berlaku untuk diketahui hasil penyelenggaraan penyuluhan.
i. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.

BAB XIII
RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN

Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 206
Dinas Perhubungan merupakan unsur penyelenggara pemerintahan daerah di
bidang Perhubungan yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, bertanggung
jawab langsung kepada Bupati dan secara teknis administrasi mendapat
pembinaan dari Sekretaris Daerah.

Pasal 207
(1) Dinas Perhubungan mempunyai tugas melaksanakan urusan
pemerintahan di bidang Perhubungan dan tugas lain sesuai dengan
kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1),
Dinas Perhubungan memiliki fungsi sebagai berikut:
a. perumusan kebijakan teknis di bidang Perhubungan;
b. penyusunan kebijakan teknis di bidang perhubungan;
c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang
kesekretariatan; bidang lalu lintas; di keselamatan sarana dan
prasarana; di bidang angkutan jalan dan multi moda; kelompok
jabatan fungsional dan unit kerja lainnya di lingkungan Dinas;
d. pembinaan di bidang kesekretariatan; bidang lalu lintas; di
keselamatan sarana dan prasarana; di bidang angkutan jalan dan
multi moda; kelompok jabatan fungsional dan unit kerja lainnya di
lingkungan Dinas;
e. penerbitan izin/rekomendasi teknis di bidang perhubungan;
f. pengawasan dan pengendalian pasca penerbitan/pemberian
rekomendasi teknis perizinan di bidang perhubungan
g. pengawasan dan pengendalian teknis di bidang perhubungan;
h. pelaksanaan administrasi di lingkungan dinas;
i. pembinaan pelayanan publik di lingkungan Dinas;
j. penyelenggaraan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai
dengan tugas dan fungsinya;
k. pelaksanaan koordinasi dan kerjasama di bidang tugasnya;
l. pelaksanaan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan tugas; dan
m. pelaporan hasil pelaksanaan tugas.

Bagian Kedua
Susunan organisasi
Pasal 208
(1) Susunan Organisasi Dinas Perhubungan terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretaris membawahi :
1. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
c. Bidang Lalu Lintas dan Angkutan, membawahi :
1. Seksi Angkutan dan Pengujian Sarana;
2. Seksi Lalu Lintas
d. Bidang Prasarana dan Keselamatan, membawahi:
1. Seksi Prasarana dan Pengembangan
2. Seksi Keselamatan
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris Dinas.
(5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.
(6) Bagan Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kabupaten Mesuji
sebagaimana tercantum dalam lampiran XI yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Paragraf 1
Kepala Dinas
Pasal 209
(1) Kepala Dinas Perhubungan memiliki tugas memimpin, mengendalikan
dan mengawasi serta melakukan koordinasi penyelenggaraan kegiatan di
bidang perhubungan serta merumuskan kebijakan di bidang
perhubungan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),


Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. penyusunan kebijakan teknis di bidang perhubungan;
b. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang
perhubungan;
c. pembinaan di bidang perhubungan;
d. penerbitan izin/rekomendasi teknis di bidang perhubungan;
e. pengawasan dan pengendalian pasca penerbitan/pemberian
rekomendasi teknis perizinan di bidang perhubungan
f. pengawasan dan pengendalian teknis di bidang perhubungan;
g. pelaksanaan administrasi di lingkungan dinas;
h. pembinaan pelayanan Publik di lingkungan Dinas;
i. pelaksanaan koordinasi dan kerjasama di bidang tugasnya;
j. pelaksanaan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan tugas;
k. pelaporan hasil pelaksanaan penyelenggaraan urusan perhubungan;
l. peningkatan pelayanan dan inovasi pada urusan perhubungan;
m. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya.

Paragraf 2
Sekretaris
Pasal 210
(1) Sekretaris mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan penunjang
teknis dan administratif, koordinasi dan pembinaan/pengendalian dalam
urusan umum, kepegawaian, keuangan, perencanaan, ketatalaksanaan,
sarana prasarana, hubungan masyarakat dan kerumahtanggaan di
lingkungan Dinas Perhubungan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretaris mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. penyelenggaran administrasi kepegawaian ;
b. penyelenggaran administrasi surat menyurat, perlengkapam serta
pembinaan pegawai ;
c. penyelenggaran administrasi keuangan ;
d. penyelenggaraan kegiatan hubungan masyarakat, kelembagaan,
dokumentasi dan informasi tentang perhubungan;
e. penyelenggaraan penyusuanan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) ;
f. penyelenggaraan tugas penyusunan rencana program dan pelaporan ;
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 211
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan surat menyurat, kearsipan, penggandaan,
rumah tangga, administrasi perjalanan dinas,perlengkapan,
pemeliharaan dan inventarisasi Prasarana dan sarana serta
melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. melaksanakan urusan ketatausahaan;
b. melaksanakan penerimaan, pengetikan, penggandaan, serta
pendistribusian surat-surat/naskah-naskah dinas;
c. melakukan penyimpanan, pengaturan dan pemeliharaan arsip dinas;
d. melaksanakan urusan rumah tangga dan perjalanan dinas;
e. menyusun perencanaan keperluan alat-alat tulis kantordan
penyusunan petunjuk pelaksanaannya;
f. melaksanakan pemeliharaan gedung, ruangan, peralatan,
pekarangan,ketertiban dan kebersihan serta keamanan dinas;
g. melaksanakan pengurusan penggunaan dan pemeliharaan kendaraan
dinas;
h. menyelenggarakan pengadaan perlengkapan, penerimaan,
inventarisasi serta perlengkapan kantor;
i. menyiapkan kelengkapan untuk keperluan rapat-rapat dinas;
j. melaksanakan publikasi dan dokumentasi pelaksanaan tugas dinas;
k. mengelola administrasi dan pengolahan data kepegawaian;
l. melaksanakan penyusunan Daftar Urut Kepangkatan (DUK) di
lingkungan dinas;
m. melaksanakan penyusunan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) di
lingkungan dinas;
n. melaksanakan penyusunan rencana formasi, usulanpengangkatan,
mutasi, dan usulan pemberhentian pegawai;
o. menyusun dokumen analisis jabatan, analisis beban kerja, dan
evaluasi jabatan;
p. melaksanakan urusan yang bersifat pembinaan terhadap pegawai;
q. mengoordnasikan pengelolaan administrasi kepegawaian dengan unit
kerja terkait;
r. menyusun laporan hasil kegiatan dibidang umum serta administrasi
kepegawaian; dan
s. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 212
(1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas
melaksanakan penyelenggaraan kegiatan pada bagian perencanaan dan
keuangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Sub
Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. menyusun bahan Rencana Kerja (Renja) dan Rencana Kerja dan
Anggaran (RKA) dinas baik murni maupun perubahan;
b. menghimpun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) dari setiap bidang;
c. mengkoordinasikan dan mensinkronisasi menyusun bahan program,
kegiatan serta anggaran dari masing- masing bidang;
d. menyelenggarakan sistem informasi dan data perangkat daerah.
e. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan laporan bulanan,
semester, triwulan dan tahunan serta Laporan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah dan segala bentuk pelaporan lainnya sesuai bidang
tugasnya;
f. melaksanakan dan menyiapkan bahan analisis data penyusunan
anggaran keuangan;
g. meneliti kelengkapan Surat Perintah Pembayaran Uang Persediaan
(SPP-UP), Surat Perintah Pembayaran Ganti Uang (SPP-GU), Surat
Perintah Pembayaran Tambahan Uang (SPP-TU), surat perintah
pembayaran langsung (SPP-LS) gaji dan Surat Perintah Pembayaran
Langsung (SPP-LS)pengadaan barang dan jasa;
h. melakukan verifikasi Surat Perintah Pembayaran (SPP) dan
menyiapkan Surat Perintah Membayar (SPM) di lingkup dinas;
i. melakukan verifikasi harian atas penerimaan dinas dan verifikasi
Surat Pertanggung Jawaban (SPJ);
j. melaksanakan akuntansi keuangan dinas;
k. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengelolaan keuangan meliputi
penerimaan, penyimpanan, pengeluaran dan pertanggungjawaban
pembukuan;
l. melaksanakan dan menyiapkan bahan-bahan penyelenggaraan
pembinaan administrasi keuangan dan perbendaharaan;
m. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengelolaan keuangan
termasuk pengelolaan pembayaran gaji pegawai;
n. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengumpulan, pengolahan,
analisis dan penyajian data keuangan untuk bahan penyusunan
laporan keuangan;
o. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan
pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan.
p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya.

Paragraf 3
Bidang Lalu Lintas dan Angkutan
Pasal 213
(1) Bidang Lalu Lintas dan Angkutan mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, serta evaluasi
dan pelaporan di bidang lalu lintas dan angkutan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
Bidang Lalu lintas dan Angkutan menyelenggarakan fungsi sebagai
berikut:
a. Penyiapan bahan kebijakan di bidang lalu lintas, angkutan dan
pengujian sarana;
b. Penyiapan bahan pelaksanaan di bidang lalu lintas, angkutan dan
pengujian sarana;
c. Penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang lalu lintas,
angkutan dan pengujian sarana;
d. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 214
(1) Seksi Angkutan dan Pengujian Sarana mempunyai tugas pokok
melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
serta evaluasi dan pelaporan di bidang penyedian angkutan umum
untuk jasa angkutan orang dan/atau barang dalam daerah kabupaten,
penetapan kawasan perkotaan untuk pelayanan angkutan perkotaan
dalam 1 (satu) daerah kabupaten serta melakukan bahan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan evaluasi dan pelaporan dibidang pengujian
berkala kendaraan bermotor dan penerbitan izin usaha jasa terkait
dengan perawatan dan perbaikan kapal.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Seksi Sarana dan Pengujian Angkutan mempunyai fungsi adalah sebagai
berikut :
a. Menyusun rencana kegiatan tahunan seksi Angkutan dan
Pengujian Prasarana dengan berpedoman pada tugas pokok dan
fungsi bidang lalu lintas dan angkutan;
b. Menyusun penetapan rencana umum jaringan trayek perkotaan
dan perdesaan dalam 1 (satu) daerah kabupaten;
c. Menerbitkan izin penyelengaraan angkutan orang dalam trayek
perdesaan dan perkotaan dalam 1 (satu) daerah kabupaten;
d. Menetapkan tarif kelas ekonomi untuk angkutan orang yang
melayani trayek antar kota dalam daerah kabupaten serta angkutan
perkotaan dan perdesaan yang wilayah pelayananya dalam daerah
Kabupaten;
e. Menerbitkan izin trayek penyelenggaraan angkutan sungai dan
danau untuk kapal yang melayani trayek dalam daerah Kabupaten;
f. Menetapkan tarif angkutan penyeberangan penumpang kelas
ekonomi dan kendaraan berserta muatannya pada lintas
penyeberangan dalam daerah Kabupaten;
g. Menerbitkan izin penyelenggaraan taksi dan angkutan kawasan
tertentu yang wilayah operasinya berada dalam daerah Kabupaten;
h. Menerbitkan izin usaha penyelenggaraan angkutan sungai dan
danau sesuai dengan domisili orang perseorangan warga Negara
Indonesia atau badan usaha;
i. Menerbitkan izin usaha penyenggaraan angkutan penyeberangan
sesuai dengan domisili badan usaha;
j. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
terkait dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 215
(1) Seksi Lalu lintas mempunyai tugas penyiapan bahan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan serta evaluasi serta pelaporan di bidang lalu
lintas.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Lalu lintas mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. menyusun rencana kerja seksi lalu lintas dengan mengacu
pada kebijaksanaan pimpinan sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan;
b. menetapan rencana induk jaringan Lalu Lintas Angkutan Jalan
kabupaten, penetapan lintas penyeberangan dan persetujuan
pengoperasian kapal dalam daerah;
c. melaksanaan rekayasa lalu lintas untuk jaringan jalan kabupaten
dan persetujuan hasil analisis dampak lalu lintas jalan kabupaten;
d. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
terkait dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 4
Bidang Prasarana dan Keselamatan
Pasal 216
(1) Bidang Sarana dan Prasarana mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanan kebijakan, serta evaluasi
dan pelaporan di bidang prasana dan keselamatan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
Bidang Sarana dan Prasarana mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang prasana,
keselamatan dan pengembangan transportasi;
b. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang prasana,
keselamatan dan pengembangan transportasi;
c. Penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang prasana,
keselamatan dan pengembangan transportasi;
d. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Pasal 217
(1) Seksi Prasarana dan Pengembangan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan serta evaluasi
dan peraturan di bidang pengelolaan terminal penumpang tipe C.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Seksi
Prasarana menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. Menyusun program dan kegiatan pengadaan, pemeliharaan dan
pengaturan sarana dan prasarana angkutan;
b. menerbitkan izin penyelengaraan dan pembangunan fasilitas parkir,
penetapan rencana induk dan DLKR/DLKP pelabuhan pengumpan
lokal;
c. menetapkan rencana induk dan DLKR/DLKP untuk pelabuhan
sungai dan danau, pembangunan;
d. menerbitkan izin pembangunan dan pengoperasian pelabuhan
pengumpan local;
e. membangun dan menerbitkan izin pembangun dan pengoperasian
pelabuhan sungai dan danau;
f. menerbitkan izin usaha badan usaha pelabuhan di pelabuhan
pengumpul lokal, pengembangan pelabuhan, izin pengoperasian
pelabuhan selama 24 jam untuk pelabuhan pengumpan local dan
izin pekerjaan pengerukan di wilayah peraian pelabuhan pengumpan
lokal;
g. menerbitkan izin reklamasi di wilayah perairan pelabuhan
pengumpan lokal, izin pengelolaan terminal untuk kepentingan
sendiri (TUKS) di dalam DLKR/DLKP pelabuhan pengumpan lokal,
izin mendirikan bangunan tempat pendaratan dan lepas landas
helikopter, izin usaha, izin pembangunan dan izin operasi prasarana
perkeretaapian umum yang jaringan jalurnya dalam 1 (satu) daerah
kabupaten/kota;
h. menetapkan kelas stasiun untuk stasiun pada jaringan jalur kereta
api kabupaten;
i. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan peraturan yang berlaku.

Pasal 218
(1) Seksi Keselamatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan serta evaluasi dan pelaporan di
bidang audit dan inspeksi keselamatan lalu lintas.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Seksi
Prasarana mempunyai fungsi sebagai berikut: :
a. menyusun rencana kegiatan yang berkenaan dengan program
peningkatan keselamatan transportasi baik di jalan sesuai dengan
Peraturan Perundangan-undangan;
b. melaksanaan kegiatan laik fungsi jalan keselamatan sarana dan
prasarana, fasilitasi menejeman dan keselamatan di jalan provinsi,
fasilitasi promosi dan kemitraan keselamat lalu lintas dan angkutan
jalan, keselamatan pengusahaan angkutan umum dan fasilitasi
kelaikan kendaraan, serta penegakan hukum oleh PPNS di bidang
lalu lintas dan angkutan jalan.
c. melaksanaan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan tugas; dan
d. melaporan hasil pelaksanaan tugas
BAB XIV
RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI TATA KERJA
DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 219
Dinas Komunikasi dan Informatika merupakan unsur penyelenggara
pemerintahan daerah di bidang komunikasi dan informatika yang dipimpin
oleh seorang Kepala Dinas, bertanggung jawab langsung kepada Bupati dan
secara teknis administrasi mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah.

Pasal 220
(1) Dinas Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang komunikasi
dan informatika.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Dinas
Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. penyusunan program kerja Dinas;
b. perumusan kebijakan bidang komunikasi, informatika, persandian
dan statistik;
c. perumusan kebijakan teknis bidang Government Chief Information
Officer (GCIO);
d. pelaksanaan kebijakan bidang komunikasi, informatika, persandian
dan statistik;
e. pelaksanaan kebijakan teknis bidang Government Chief Information
Officer (GCIO);
f. pelayanan pengelolaan informasi dan
g. komunikasi publik;
h. pelayanan pengelolaan aplikasi informatika, persandian dan statistik;
i. pengembangan Sumberdaya Manusia bidang Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK);
j. pengoordinasian penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Berbasis
Elektronik (SPBE);
k. penyelenggaraan statistik sektoral, statistik geospasial dan
standarisasi data;
l. pelaksanaan kegiatan kesekretariatan;
m. pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan
kebijakan bidang komunikasi dan informatika, statistik serta
persandian; dan
n. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan
bidang komunikasi dan informatika, persandian dan statistik.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 221
(1) Susunan Organisasi Dinas Komunikasi dan Informasi terdiri dari:
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris, membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Perencanaan dan Keuangan.
c. Bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik, membawahi:
1. Seksi Pengelolaan Opini Publik dan Produksi Distribusi Informasi
2. Seksi Hubungan Masyarakat dan Kemitraan Media dan Komunitas
3. Seksi Pengembangan Infrastruktur dan Sumber Daya Teknologi
Informasi Pemerintah dan non Pemerintah;
d. Bidang Pengelolaan Aplikasi Informatika, Persandian dan Statistik,
membawahi :
1. Seksi Pengelolaan Aplikasi Informatika;
2. Seksi Tata Kelola E-Goverenment dan Sistem Pemerintahan
Berbasis Elektronik (SPBE); dan
3. Seksi Keamanan Informasi, Persandian dan Statistik.
f. Unit Pelaksana Teknis
g. Kelompok jabatan fungsional
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris.
(5) Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.
(6) Bagan Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informasi
sebagaimana tercantum dalam lampiran XII yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Paragraf 1
Kepala Dinas
Pasal 222
(1) Kepala Dinas mempunyai tugas kewenangan menyelenggarakan urusan
Pemerintahan Daerah agar melaksanakan tugas berdaya guna dan
berhasil guna, melaksanakan kerjasama dan koordinasi di bidang
pelaksanaan dan pengendalian pembangunan dengan instansi
pemerintah dan organisasi lain, sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.
(2) Untuk menjalankan tugas sebagaimana dalam ayat (1), Kepala Dinas
mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. mempersiapkan program kebijaksanaan teknis di bidang komunikasi,
informatika, persandian dan statistik dalam rangka mencapai tujuan
penyelenggaraan tugas pokok, fungsi dan kewenangan dinas;
b. mengkoordinasikan pelaksanaan program dan kebijakan teknis di
bidang komunikasi, informatika, persandian dan statistik agar sesuai
dengan perencanaan yang telah ditentukan serta memberikan
usulan,petunjuk teknis, arahan dan bimbingan kepada bawahan
tentang pelaksanaan tugas untuk menghindari terjadinya
penyimpangan dalam pelaksanaan tugas;
c. memberikan usulan dan pertimbangan kepada atasan tentang
langkah-langkah kebijaksanaan yang akan diambil dibidang
komunikasi, informatika, persandian dan statistik; dan
d. melakukan pembinaan keuangan, desentralisasi, dekonsentrasi
kepegawaian dan penatausahaan.

Paragraf 2
Sekretaris
Pasal 223
(1) Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan urusan kesekretariatan dan
pengoordinasian pelaksanaan tugas satuan organisasi di lingkungan
Dinas Komunikasi dan Informatika.
(2) Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretaris memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Penyusunan rencana dan program kerja Sekretariat;
b. Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan pelaksanaan tugas di
bidang Administrasi, Kepegawaian dan umum, Keuangan, serta
Perencanaan dan program;
c. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas bidang di lingkungan Dinas;
d. Pengkajian bahan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi dan
evaluasi di bidang kesekretariatan;
e. Pelayanan administratif pada unit organisasi di lingkungan Dinas;
f. Pengkajian dan penyusunan Rencana Kerja (RENJA), Rencana
Strategis (RENSTRA) dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP);
g. Pembinaan organisai dan tatalaksana dilingkungan Dinas;
h. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dibidang tugasnya;
i. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi hasil pelaksanaan tugas; dan
j. Pelaporan hasil pelaksanaan tugas.

Pasal 224
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
menyelenggarakan kepegawaian, kerumahtanggaan, kepustakaan,
kearsipan, dokumentasi, kehumasan, dan ketatalaksanaan Dinas.
(2) Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. penyusunan rencana kerja Subbagian Umum;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis urusan umum dan
kepegawaian;
c. penyelenggaraan kepegawaian Dinas;
d. penyelenggaraan kerumahtanggaan Dinas;
e. penyelenggaraan kepustakaan Dinas;
f. penyiapan dan pelaksanaan tata persuratan dan kearsipan;
g. penyiapan dan pelaksanaan kerja sama dan kehumasan;
h. penyiapan dan pelaksanaan urusan hukum, organisasi dan
ketatalaksanaan Dinas;
i. pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
j. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

Pasal 225
(1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan program, pemantauan, evaluasi, pelaporan,
pengelolaan data dan informasi, pengelolaan keuangan dan pengelolaan
barang milik daerah.
(2) Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. penyusunan rencana kerja Sub Bagian Perencanaan, Keuangan dan
Aset;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan,
pengendalian dan evaluasi;
c. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana strategis;
d. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana kegiatan dan
anggaran;
e. penyiapan, pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan
informasi;
f. penyiapan bahan penyusunan laporan program dan kegiatan;
g. pengelolaan keuangan Dinas;
h. pengelolaan barang milik daerah;
i. pelaksanaan program peningkatan, pengembangan sistem pelaporan
capaian kinerja dan keuangan;
j. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan kinerja Dinas;
k. pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan
kegiatan kinerja Sub Bagian Program dan Keuangan; dan
l. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai
dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 3
Bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik
Pasal 226
(1) Bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik mempunyai tugas
tugas melaksanakan pengelolaan opini publik dan pelayanan pengaduan
publik, penyelenggaraan produksi dan distiribusi informasi publik,
pemberdayaan dan kemitraan serta pengembangan infrastruktur dan
sumber daya TIK Pemerintah dan Non Pemerintah.
(2) Untuk menjalankan tugas sebagaimana pada ayat (1), Bidang
Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik mempunyai fungsi sebagai
berikut:
a. penyusunan program kerja Bidang Pengelolaan Informasi dan
Komunikasi Publik;
b. perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis bidang pengelolaan
informasi publik, aspirasi publik, produksi dan distribusi informasi
publik, dan pengelolaan saluran informasi publik;
c. pemberian bimbingan teknis dan pembinaan bidang pengelolaan
informasi publik, aspirasi publik, produksi dan distribusi informasi
publik, serta pengelolaan saluran informasi publik;
d. pengelolaan opini publik dan pelayanan pengaduan publik;
e. pelaksanaan produksi dan distribusi informasi publik;
f. pengembangan kemitraan komunikasi Pemerintah Daerah dengan
media massa dan komunitas;
g. pelaksanaan pemberdayaan komunitas informasi;
h. pengelolaan pelayanan informasi publik dan dokumentasi;
i. pengembangan dan pengelolaan infrastruktur TIK pemerintah dan non
pemerintah serta sumber daya TIK pemerintah dan non pemerintah;
j. pengembangan dan pengelolaaan saluran informasi digital, akses
internet pemerintah dan publik;
k. pengembangan Data Center dan Network Operating Center ;
l. pengembangan dan penyelenggaraan Disaster Recovery Center;
m. pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan pelaksanaan
program Bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik; dan
n. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait
dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 227
(1) Seksi Pengelolaan Opini Publik dan Produksi Distribusi Informasi
mempunyai tugas menyelenggarakan opini publik dan produksi
distribusi informasi.
(2) Untuk menjalankan tugas sebagaimana pada ayat (1), Seksi Pengelolaan
Opini Publik dan Produksi Distribusi Informasi Publik mempunyai fungsi
sebagai berikut:
a. penyusunan rencana kerja Seksi Pengelolaan Opini Publik dan
Produksi Distibusi Informasi;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pengelolaan opini
publik dan pengelolaan informasi serta kebijakan teknis produksi
dan distribusi informasi publik;
c. pelaksanaan monitoring dan analisis opini publik di media massa
dan media sosial;
d. penyelenggaraan layanan dan pengelolaan aduan masyarakat;
e. pelaksanaan peliputan kegiatan Pemerintah Daerah dan masyarakat;
f. pelaksanaan bimbingan teknis dan pendampingan pengelolaan opini
publik dan pelayanan pengaduan;
g. pelaksanaan pembuatan materi informasi publik
h. pengelolaan saluran komunikasi milik pemerintah daerah maupun
non pemerintah daerah;
i. pelaksanaan diseminasi kebijkan informasi publik dan distribusi
materi informasi publik melalui berbagai saluran informasi atau
media komunikasi massa;
j. penyelenggaraan bimbingan teknis dan supervisi produksi dan
distribusi informasi publik;
k. pengelolaan konten website;
l. pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan pelaksanaan
kegiatan Seksi pengelolaan opini publik dan pelayanan pengaduan
serta Produksi dan Distribusi Informasi Publik; dan
m. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

Pasal 228
(1) Seksi Hubungan Masyarakat dan Kemitraan Media dan Komunitas
mempunyai tugas pengelolaan hubungan masyarakat dan pengelolaan
kemitraaan media dan komunitas.
(2) Untuk menjalankan tugas sebagaimana pada ayat (1), Seksi Hubungan
Masyarakat dan Kemitraan Media dan Komunitas mempunyai fungsi
sebagai berikut:
a. penyusunan rencana kerja Seksi Hubungan Masyarakat dan
Kemitraan Media dan Komunitas;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis hubunga masyarakat
dan kemitraan media dan komunitas;
c. pemberdayaan dan penyediaan akses bagi media dan lembaga
komunikasi publik;
d. pengelolaan Mesuji Command Center;
e. pelaksanaan tugas Pejabat Pengelola Informasi Daerah (PPID) utama
dan melakukan pembinaan PPID pembantu;
f. pelaksanaan pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM);
g. pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan kegiatan Seksi
Pemberdayaan dan Kemitraan; dan
h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik sesuai deng tugas dan
fungsinya.

Pasal 229
(1) Seksi Pengembangan Infrastruktur dan Sumber Daya Teknologi
Informasi Pemerintah dan Non Pemerintah mempunyai tugas mengelola
dan mengembangkan infrastruktur teknologi informasi pemerintah dan
non pemerintah.
(2) Untuk menjalankan tugas sebagaimana pada ayat (1), seksi
pengembangan infrastruktur dan sumber daya teknologi informasi
pemerintah dan non pemerintah mempunyai tugas sebagai berikut:
a. penyusunan rencana kerja Seksi;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis infrastruktur dan
sumber daya TIK pemerintah dan non pemerintah;
c. pengembangan infrastruktur Data Center, Network Operating Center
dan Disaster Recovery center;
d. pengembangan dan penyelenggaraan sistem komputer, server dan
services;
e. pembangunan dan pemeliharaan sarana publikasi milik pemerintah;
f. pelaksanaan layanan interkoneksi jaringan intranet pemerintah;
g. pelaksanaan pengembangan dan pengelolaan perangkat jaringan
pemerintah;
h. pelaksanaan Teknologi Informasi publik milik pemerintah;
i. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang
infrastruktur TI pemerintah dan non pemerintah;
j. pelaksanaan kegiatan peningkatan kapasitas sumber daya manusia
dalam pengelolaan infrastruktur TI pemerintah;
k. pelaksanaan fasilitasi penyiapan dan pengelolaan akses internet
publik;
l. pelaksanaan pengawasan, dan pengendalian Menara Telekomunikasi;
m. pelaksanaan penerbitan Surat Rekomendasi Cell Plan pendirian
Menara Telekomunikasi;
n. pelaksanaan penetapan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD)
Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi;
o. pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan pelaksanaan
kegiatan Seksi Pengelolan Infrastruktur Teknologi Informasi
Pemerintah dan Non Pemerintah;
p. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Pengeolaan Informasi dan Komunikasi Publik sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

Paragraf 4
Bidang Pengelolaan Aplikasi Informatika, Persandian dan Statistik
Pasal 230
(1) Bidang Pengelolaan Aplikasi Informatika, Persandian, dan Statistik
mempunyai tugas Melaksanakan pengelolaan aplikasi informatika, tata
kelola e-government dan SPBE, keamanan informasi dan persandian
serta pengelolaan data statistik.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang Pengelolaan Aplikasi Informatika, Persandian dan Statistik
mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. penyusunan program kerja Bidang Pengelolaan Aplikasi Informatika,
Persandian dan Statistik;
b. perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis bidang pengelolaan
aplikasi informatika dan tata kelola e-government, keamanan
informasi dan persandian serta pengelolaan data statistik;
c. perumusan kebijakan terpadu implementasi pemerintahan berbasis
TIK dan Smart City;
d. penyelenggaraan layanan pemerintahan terintegrasi dan berbasis TIK;
e. pengoordinasian penyelenggaraan smart city;
f. pengoordinasian sistem pemerintahan berbasis elektronik;
g. pengembangan dan pelaksanaan inovasi TIK pada penyelenggaraan
pemerintahan berbasis elektronik;
h. pelaksanaan fungsi walidata; pengoordinasian penyusunan sistem
informasi lintas organisasi perangkat daerah, lintas Pemerintah
Daerah dan lintas Pemerintah Pusat serta nonpemerintah;
i. pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang pengelolaan
aplikasi infrmatika, tata kelola e-government, keamanan informasi
dan persandian serta pengelolaan data statistik;
j. pengembangan dan pengelolaaan saluran informasi digital;
k. penyelenggaraan dan pengelolaan Data Center, Network Operating
Center dan disaster recovery center;
l. pengembangan dan pengelolaan akses internet pemerintah dan public,
pengelolaan keamanan informasi dan persandian, serta pengelolaan
security operation center;
m. pengembangan dan pengelolaan tanda tangan digital;
n. pengelolaan nama domain dan sub domain Pemerintah Daerah;
o. pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program
Bidang Pengelolaan Aplikasi Informatika, Persandian dan Statistik;
p. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 231
(1) Seksi Pengelolaan Aplikasi Informatika, mempunyai tugas Melaksanakan
pengelolaan dan pengembangan aplikasi informatika.
(2) Untuk Untuk menjalankan tugas sebagaimana pada ayat (1), seksi
Pengelolaan Aplikasi Informatika mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. penyusunan rencana kerja Seksi Aplikasi Informatika;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan pelasanaan
kebijakan teknis aplikasi informatika;
c. pengembangan aplikasi pemerintahan dan pelayanan publik yang
terintegrasi;
d. pengembangan sumber daya pengelolaan aplikasi informatika;
e. pengembangan dan pengelolaan aplikasi website dalam domain dan
sub domain;
f. pengelolaan domain pemerintah, nama domain dan sub domain
Pemerintah Daerah;
g. pemeliharaan aplikasi pemerintah dan publik;
h. penetapan standar format data dan informasi, walidata dan kebijakan,
layanan recovery data dan informasi;
i. pengelolaan data elektronik pemerintahan dan non pemerintahan;
j. pelaksanaan layanan interoperabilitas dan layanan pusat Application
Program Interface (API) daerah;
k. penyelenggaraan internet kreatif, inovatif dan produktif;
l. peningkatan kapasitas aparatur dan sertifikasi teknis bidang teknologi
informasi komunikasi;
m. penyiapan bahan dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi
pengembangan aplikasi informatika;
n. pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan pelaksanaan
kegiatan Seksi Pengembangan Aplikasi Informatika; dan
o. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala bidang Kepala
Bidang Pengelolaan Aplikasi Informatika, Persandian dan Statistik
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Pasal 232
(1) Seksi Tata Kelola E-Government dan SPBE mempunyai tugas
Melaksanakan dan mengembangkan tata kelola e-Government dan
pengembangan SPBE.
(2) Untuk menjalankan tugas sebagaimana pada ayat (1), Seksi Tata Kelola
E-Government dan SPBE menyelenggarakan tugas sebagai berikut:
a. penyusunan rencana kerja Seksi Tata Kelola e- Government dan
pengembangan SPBE;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis tata kelola e-
Government dan Pengembangan SPBE;
c. penetapan regulasi dan kebijakan terpadu implementasi e-
Government dan Pengembangan SPBE;
d. pelaksanaan penyusunan sistem informasi lintas organisasi perangkat
daerah, lintas Pemerintah Daerah dan lintas Pemerintah Pusat serta
non-pemerintah;
e. pelaksanaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE);
f. penyelenggaraan sistem informasi Smart City, layanan interaktif
pemerintah dan masyarakat;
g. penyiapan bahan dan pemberian bimbingan teknis serta supervisi
penyelenggaraan ekosistem teknologi informasi komunikasi dan Smart
City;
h. pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan pelaksanaan
kegiatan Seksi Tata E-Government dan SPBE; dan
i. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Tata
Kelola e-Government dan SPBE sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 233
(1) Seksi Keamanan Informasi Persandian dan Statistik mempunyai tugas
Melaksanakan pengelolaan dan pengembangan sistem keamanan
informasi, persandian, pelayanan sistem komunikasi intra pemerintah
serta pengumpulan, pengolahan, analisis dan desiminasi data geospasial
dan statistik sektoral.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Seksi
Keamanan Informasi Persandian dan Statistik mempunyai fungsi sebagai
berikut:
a. Penyusunan rencana kerja seksi;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis keamanan informasi,
persandian dan statistik sektoral;
c. pelaksanaan pelayanan dan pengelolaan tanda tangan digital
Pemerintah Kabupaten Mesuji;
d. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan layanan monitoring trafik
elektronik;
e. pelaksanaan penanganan insiden keamanan informasi;
f. pelaksanaan keamanan informasi pada sistem elektronik pemerintah
daerah;
g. pelaksanaan audit teknologi informasi komputer;
h. penyelenggaraan internet sehat;
i. penyusunan rancangan, pengembangan dan pengelolaan pola
hubungan komunikasi sandi antar perangkat daerah di lingkungan
Kabupaten Mesuji;
j. penyelenggaraan operator perangkat telekomunikasi;
k. pelaksanaan pengklasifikasian dan pengamanan informasi milik
pemerintah daerah;
l. pelaksanaan kontra penginderaan dan/atau metode pengamanan
persandian lainnya untuk pengamanan terhadap kegiatan dan
instalasi penting;
m. pelaksanaan Security Operation Center;
n. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervise
keamanan informasi dan persandian;
o. pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan teknis urusan data dan
statistik sektoral;
p. pengoordinasian pengumpulan, pengolahan, analisis dan diseminasi
data geospasial dan statistik sektoral;
q. peningkatan kapasitas kelembagaan data geospasial dan statistik
sektoral;
r. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi urusan
statistik;
s. pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan pelaksanaan
kegiatan Seksi Keamanan Informasi, Persandian dan Statistik; dan
t. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Pengelolaan Aplikasi Informatika, Persandian dan Statistik terkait
dengan tugas dan fungsinya.

BAB XV
RINCINAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI TATA KERJA DINAS PEKERJAAN
UMUM DAN PENATAAN RUANG

Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 234
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang merupakan unsur
penyelenggara pemerintahan daerah di bidang Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, bertanggung
jawab langsung kepada Bupati dan secara teknis administrasi mendapat
pembinaan dari Sekretaris Daerah.

Pasal 235
(1) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mempunyai tugas
melaksanakan urusan pemerintahan kabupaten di bidang Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang serta tugas lain sesuai dengan kebijakan
yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang menyelenggarakan fungsi
sebagai berikut:
a. perumusan kebijakan perencanaan, pembinaan dan bimbingan
serta perizinan pada urusan pekerjaan umum dan penataan
ruang;
b. penyelenggaraan perencanaan pengawasan dan pengendalian
teknis di bidang sumber daya air, tata ruang dan bina konstruksi,
bina marga, tata bangunan gedung, sanitasi dan air minum;
c. penyelenggaraan tata usaha dinas;
d. penyelenggaraan dan pengevaluasian kegiatan di bidang sumber
daya air, tata ruang dan bina konstruksi, bina marga, tata
bangunan gedung, sanitasi dan air minum untuk dijadikan
sebagai bahan pembuatan laporan;
e. penyelenggaraan program dan kegiatan di bidang pekerjaan
umum, dan penataan ruang;
f. penyelenggaraan pembinaan, pengawasan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
urusan pekerjaan umum dan penataan ruang.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 236
(1) Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang terdiri
dari:
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris, membawahi :
1. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan;
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
c. Bidang Sumber Daya Air, membawahi :
1. Seksi Perencanaan Sumber Daya Air;
2. Seksi Pelaksanaan Sumber Daya Air;
3. Seksi Operasi dan Pemeliharaan.
d. Bidang Bina Marga, membawahi :
1. Seksi Perencanaan Teknis dan Evaluasi;
2. Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan;
3. Seksi Preservasi jalan dan Jembatan.
e. Bidang Tata Ruang dan Bina Konstruksi, membawahi :
1. Seksi Perencanaan Tata Ruang;
2. Seksi Pengawasan, Pengendalian dan Pemanfaatan Tata
Ruang; dan
3. Seksi Jasa Konstruksi.
f. Bidang Tata Bangunan Gedung, membawahi :
1. Seksi Perencanaan dan Pengendaliaan;
2. Seksi Penataan Bangunan;
3. Seksi Penyehatan Lingungan dan Permukiman.
g. Bidang Sanitasi dan Air Minum, membawahi
1. Seksi Sistem Penyediaan Air Minum;
2. Seksi Sanitasi dan Persampahan;
3. Seksi Pemeliharaan dan Pengawasan;
h. Kelompok Jabatan fungsional;
i. Unit Pelaksana Teknis.
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris Dinas.
(5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.
(6) Bagan Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Mesuji sebagaimana tercantum dalam lampiran XIII
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Paragraf 1
Kepala Dinas
Pasal 237
(1) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang memiliki fungsi
pengoordinasian, perumusan sasaran, pembinaan, pengarahan,
penyelenggaraan,pengendalian, evaluasi dan pelaporan seluruh kegiatan
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
Kepala Dinas menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang;
b. penyusunan rencana, program kerja, kegiatan, laporan kinerja,
dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;
c. penyelenggaraan pengelolaan urusan umum, kepegawaian,
keuangan dan perlengkapan serta perencanaan dan pelaporan;
d. penyelenggaraan pelayanan perizinan yang menjadi wewenang
dan tanggungjawabnya;
e. pengoordinasian penyelenggaraan pelayanan penunjang pada
urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;
f. pelaksanaan pengkajian dan pelayanan perizinan dan
pengembangan urusanPekerjaan Umum dan Penataan Ruang;
g. penyelenggaraan dan pengevaluasian kegiatan di bidang
perencanaan, sumber daya air, bina marga, tata bangunan
gedung, penataan ruang dan bina konstruksi, serta sanitasi dan
air minum untuk dijadikan sebagai bahan pembuatan laporan;
h. penyelenggaraan pembinaan, pengawasan, pengelolaan UPT;
i. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kinerja Dinas; dan
j. pelaksanakan fungsi lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai
bidang tugasnya.

Paragraf 2
Sekretaris
Pasal 238
(1) Sekretaris mempunyai tugas penyiapan bahan penyusunan program,
perencanaan, penyelenggaraan urusan umum dan kepegawaian,
keprotokolan dan rumah tangga, perlengkapan, pengelolaan keuangan
dan pengoordinasian penyusunan program dan pelaporan bidang-bidang.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
Sekretaris mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. penyelengaraan administrasi dan kepegawaian;
b. pengkoordinasian penyusunan rencana, program, dan anggaran
Dinas;
c. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi
ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumah tanggaan,
kerjasama, hubungan masyarakat, arsip dan dokumentasi Dinas;
d. pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana Dinas;
e. pengkoordinasian dan penyusunan produk hukum di bidang
pekerjaan umum dan penataan ruang di Daerah sesuai dengan
norma, standar dan prosedur yang ditetapkan oleh Pemerintah,
dan pelaksanaan advokasi hukum;
f. penyelenggaraan pengelolaan barang milik Daerah dan layanan
pengadaan barang/jasa;
g. pengoordinasian dan pengelolaan data dan informasi tentang
pekerjaan umum, penataan ruang dan perhubungan untuk
penyusunan perencanaan dan pelaporan kegiatan Dinas;
h. persiapan rancangan Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kerja
Perangkat Daerah (RKPD), Rencana Kerja dan Anggaran (RKA),
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) serta menyiapkan laporan
capaian kinerja Dinas sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
i. pengoodinasian pelaksanaan administrasi surat-menyurat,
kerumahtanggaan dan keprotokolan;
j. pengoordinasian pengelolaan arsip, dokumen, dan
barang/perlengkapan serta Barang Milik Daerah (BMD);
k. pengoordinasian pelaksanaan administrasi dan pembinaan
pegawai;
l. pengoordinasian pengelolaan urusan keuangan meliputi penyiapan
bahan rencana anggaran pendapatan dan belanja,
perbendaharaan, verifikasi, pembukuan, pelaporan, dan
pertanggungjawabannya;
m. pengkoordinasian pengelolaan hubungan masyarakat, informasi
dan pengaduan pelayanan Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang;
n. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kinerja kesekretariatan;
o. pengkoordinasian pelaksanaan penyusunan Sasaran Kerja Pegawai
dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PPKP);
p. pengkoordinasian penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis
kesekretariatan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;
q. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Pasal 239
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas menyiapkan
bahan pelaksanaan pelayanan surat menyurat, tata naskah dinas,
kearsipan, pelayanan rumah tangga, keprotokolan, staf layanan umum
dan menyiapkan bahan penyusunan rencana kebutuhan pegawai,
mengembangkan pegawai, mutasi, promosi, tata usaha kepegawaian,
pengembangan dan pembinaan organisasi, tata laksana serta
menghimpun peraturan perundangan-undangan dan peraturan terkait
lainnya.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Sub
Bagian Umum dan kepegawaian mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. menginventarisasikan tenaga administrasi;
b. menyiapkan dan melaksanakan peningkatan kemampuan
ketenagaan;
c. menyiapkan usulan penamban, pemberhentian dan pensiun
pegawai;
d. menyiapkan pengusulan kenaikan gaji berkala dan kenaikan
pangkat;
e. menyusun dan memelihara arsip kepegawaian;
f. mengurus administrasi kepegawaian meliputi karpeg, karis/karsu,
taspen dan askes serta administrasi kepegawaian lainnya.
g. menyusun daftar urut kepangkatan dan jenjang kepangkatan
pegawai;
h. menyusun dokumen analisis jabatan, analisis beban kerja dan
evaluasi jabatan;
i. menyampaikan dan mengagendakan surat masuk dan keluar;
j. mengatur, memelihara dan menyusun arsip/dokumen surat
menyurat;
k. menginventarisasikan barang dan perlengkapan dilingkungan
badan;
l. menyelenggarakan tugas-tugas kerumahtanggan kantor; dan;
m. melaksanakan tugaslain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 240
(1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas
melaksanakan pengumpulan, pengolahan, pengujian, rencana kerja dan
kegiatan evaluasi kinerja dinas penyediaan data dan informasi
monitoring, evaluasi kegiatan, penyusunan laporan pelaksanaan
kegiatan dan penyajian data statistik di bidang tugasnya , serta
menyiapkan bahan penyusunan anggaran rutin pembinaan dan
bimbingan administrasi keuangan dan pemberdayaan, tatanan
perbendaharaan barang, verifikasi, pertanggung jawaban keungan
bimbingan penyelesaian dan tindak lanjut hasil pemeriksaan, penataan
dokumen keuangan dan menyusun laporan realisasi anggaran serta
verifikasi surat menyurat yang bersangkutan dengan keuangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Sub
Bagian Perencanaan mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. mengoordinasikann, penyiapan dan fasilitasi penyusunan rencana
kerja /program kerja (Renja);
b. menginventalisir, menyusun, dan menyapkan rencana /program
kerja Badan;
c. menyiapkan dan menyusun laporan pelaksana rencana/program
kerja Badan;
d. menyiapkan dan penyusunan laporan hasil monitoring dan
evaluasi dalam rangka pengendalian program kerja Badan;
e. menghimpun dan menyiapkan Rancangan peraturan-peraturan
perundang-undangan;
f. menyiapkan bahan laporan akuntabilitas kinerja instansi
Pemerintah Badan;
g. melakukan pencatatan, pengadministrasian dan
pendokumentasian;
h. mengumpulkan/mengelola data keungan untuk bahan
penyusunan laporan keuangan;
i. menyiapkan bahanpenyusunan rencana penerimaan dan anggaran
belanja serta mengananalisis data penyusunan anggaran
keuangan;
j. menyiapkan bahan dan penyelenggaraan pembinaan Administrasi
keuangan;
k. mencatat dan mengklasifikasikan laporan hasil pemeriksaan serta
menyiapkan bahan tindak lanjut; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang
tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Paragraf 3
Bidang Sumber Daya Air
Pasal 241
(1) Bidang Sumber daya air mempunyai tugas membantu Kepala Dinas
dalam menyiapkan perumusan kebijakan operasional,
mengoordinasikan, melaksanakan dan mengendalikan serta membina
pelaksanaan tugas dibidang sumber daya air serta pemanfaatan dan
pengelolaan data serta pemeliharaan Program dan kegiatan di bidang
Sumber daya air.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bidang
sumber daya air mempunyai fungsi:
a. pengoordinasian perumusan rencana kegiatan Bidang Sumber daya
air;
b. pengoordinasian penyiapan petunjuk pelaksanaan kegiatan Bidang
Sumber daya air;
c. pembinaan pelaksanaan pengawasan pengendalian pelaksanaan
pembangunan, operasi serta pemeliharaan, pengamanan Daerah
aliran sungai dan rawa;
d. pengelolaan dan pengembangan sistem irigasi primer dan sekunder
pada Daerah irigasi dengan luas kurang dari 1.000 Ha serta
pengelolaan dan pengembangan sistem drainase yang terhubung
langsung dengan sungai;
e. pengoordinasian penanggulangan bencana banjir dan bencana alam
lainnya serta usaha-usaha pengendalian erosi di bidang Sumber
daya air;
f. Pelaksanaan bimbingan teknis terkait dengan kelembagaan,
pengelolaan perizinan, serta pelaksanan pembangunan pada bidang
sumber daya air;
g. pengoordinasian pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan
bidang sumber daya air sebagai bahan pertanggungjawaban kepada
atasan; dan
h. Melaksanakan tugas dan/atau fungsi lainnya sesuai dengan bidang
tugasnya.

Pasal 242
(1) Seksi Perencanaan Sumber daya air mempunyai tugas melaksanakan
perencanaan sumber daya air meliputi inventarisasi, perencanaan
kegiatan, perencanaan teknis, pengawasan dan pengendalian serta
pelaporan dibidang Sumber daya air.
(2) Untuk melaksankan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Seksi
Perencanaan sumber daya air mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. menghimpun, mempelajari peraturan perundang-undangan,
kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis Seksi Pelaksanaan
sumber daya air sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. menyiapkan bahan untuk penyusunan kebijakan yang berkaitan
dengan Perencanaan sumber daya air;
c. menyusun rencana program dan atau kegiatan pada bidang Sumber
Daya Air;
d. menyiapkan bahan pengelolaan hidrologi;
e. menyiapkan bahan penyelenggaraan dan pengawasan pemanfaatan
sumber daya air;
f. menyiapkan bahan pengelolaan sumber daya air dan bangunan
pengaman pada wilayah sungai yang menjadi kewenangan
kabupaten;
g. menyiapkan bahan penyelenggaraan, pengaturan dan penghimpunan
data jaringan dan bangunan air yang sudah dibangun;
h. menyiapkan bahan penyelenggaraan dan pengawasan pemanfaatan
dan pemeliharaan jaringan air serta bangunan-bangunan
pelengkapnya;
i. mengumpulkan data dan penelitian air permukaan;
j. menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian kualitas air
permukaan;
k. mengumpulkan dan mengelola data serta pelaporan di Bidang
Pengairan;
l. mengoordinasikan pelaksanaan tugas pada Seksi Sumber Daya Air;
m. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan
Seksi;dan
n. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.

Pasal 243
(1) Seksi Pelaksanaan Sumber daya air mempunyai tugas melaksanakan
pengelolaan sumber daya air.
(2) Untuk melaksankan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Seksi
Pelaksanaan sumber daya air mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. mengumpulkan, mengolah, menganalisa dan penyajian data yang
berhubungan dengan program dan/atau kegiataan seksi
Pelaksanaan sumber daya air;
b. melaksanakan Rehabilitasi,operasi dan pemeiliharaan daerah irigasi;
c. melaksanakan Rehabilitasi,operasi dan pemeliharaan embung dan
Penampung air lainnya;
d. Melaksanakan Pembangunan dan peningkatan sumber air tanah
untuk air baku;
e. Melaksanakan Pembangunan dan peningkatan Pintu Air/Bendung
Pengendali Banjir;
f. Melaksanakan Pembangunan dan peningkatan lainnya dalam
bidang sumber daya air;
g. mengkoordinasi terkait pelaksanaan pembangunan dan
peningkataan Sumber Daya Air;
h. Melaksanakan sosialisasi pengembangan, Rehabilitasi,oprasi dan
pemeiliharaanpengelolaan irigasi;
i. Melaksanakan pengaturan dan pengelolaan pembangunan dan
peningkatan sarana dan prasarana sumber daya air;
j. memberikan usul dan saran kepada atasan sesuai bidang tugasnya;
k. melaksanakan pembinaan, bimbingan dan pengawasan kepada
bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar;
l. menilai pencapaian sasaran kinerja pegawai yang menjadi
bawahannya dengan jalan memantau dan mengevaluasi pegawai;
m. mengevaluasi dan menginventarisasi permasalahan yang
berhubungan dengan pelaksanaan tugas serta mencari alternatif
pemecahan masalah;
n. melaksanakan koordinasi dan kerjasama sesuai bidang tugasnya
dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;
o. membagi pelaksanaan tugas kepada bawahannya;
p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan
tugas dan fungsinya; dan
q. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

Pasal 244
(1) Seksi Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan operasional, rehabilitasi dan pemeliharaan
sumber daya air.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Seksi
Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air mempunyai Fungsi sebagai
berikut :
a. menyusun rencana kerja, petunjuk pelaksanaan/teknis, kebijakan,
serta program dan/atau kegiatan yang berkaitan dengan operasional
dan pemeliharaan sumber daya air;
b. melaksanakan Rehabilitasi, operasi dan pemeiliharaan daerah irigasi;
c. melaksanakan Rehabilitasi, operasi dan pemeiliharaan embung dan
Penampung air lainnya;
d. Melaksanakan Rehabilitasi, operasi dan pemeiliharaan sumber air
tanah untuk air baku;
e. Melaksanakan Rehabilitasi, operasi dan pemeiliharaan Pintu
Air/Bendung Pengendali Banjir;
f. Melaksanakan Rehabilitasi, operasi dan pemeiliharaan lainnya dalam
bidang sumber daya air;
g. menyiapkan bahan pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan
pengendalian kegiatan oprasi dan pemeliharaan sumber daya air;
h. menyiapkan bahan pelaksanaan pembinaan sarana dan prasarana
wilayah/P3A;
i. menyiapkan bahan dan melakukan pencegahan penanggulangan
bencana alam yang berdampak pada kerusakan sarana prasarana
sumber daya air;
j. menyiapkan bahan pengevaluasian dan perumusan laporan kegiatan
Seksi Operasi dan Pemeliharaan sumber daya air sebagai
pertanggungjawaban kepada atasan;
k. mengoordinasikan pelaksanaan tugas pada Seksi Operasi dan
Pemeliharaan sumber daya air ;
l. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan Seksi;
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya; dan
n. memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang
tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam
bidang tugasnya.

Paragraf 4
Bidang Tata Ruang dan Bina Konstruksi
Pasal 245
(1) Bidang Tata Ruang dan Bina Konstruksi mempunyai tugas membantu
Kepala Dinas dalam menyiapkan perumusan, pengaturan, pengendalian
kebijakan pelaksanaan Bidang Tata Ruang dan Bina Konstruksi.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang Penataan Ruang mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Penyiapan bahan dalam rangka perumusan rencana teknis program
kegiatan bidang tata ruang dan bina konstruksi;
b. Pelaksanaan koordinasi, konsultasi, singkronisasi, dan pembinaan
dalam penataan ruang dan bina konstruksi;
c. Penyusunan kebijakan dalam pemanfaatan, pengendalian serta
pengawasan terhadap pelaksanaan program di bidang Tata Ruang
dan bina konstruksi;
d. Menghimpun dan mengolah data serta menyiapkan laporan
pekerjaan umum di Bidang Tata Ruang dan Bina Konstruksi;
e. Pembinaan dan pendistribusian pelaksanaan tugas kepada bawahan;
f. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi
lain di Bidang Tata Ruang Bina Konstruksi;
g. Melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan kegiatan di Bidang
Tata Ruang dan Bina Konstruksi sebagai pertanggungjawaban
kepada atasan;
h. Pemberian saran-saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas
tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam
bidang tugasnya.

Pasal 246
(1) Seksi Pengawasan Pengendalian dan Pemanfaatan Tata Ruang
mempunyai tugas menyelenggarakan Pengawasan Pengendalian dan
Penamfaatan Tata Ruang.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Pengawasan Pengendalian dan Pemanfaatan Tata Ruang mempunyai
fungsi sebagai berikut:
a. Menyiapkan bahan pengawasan pengendalian dan pemanfaatan
pelaksanaan program dan petunjuk teknis tata ruang;
b. Menyiapkan bahan pelaksanaan pengadaan dan pembinaan
terhadap kegiatan pemanfaatan tata ruang;
c. Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan
instansi lain di bidang pemanfaatan tata ruang;
d. Menyiapkan bahan penginventarisasian, pengevaluasian dan
perumusan kegiatan Seksi Pengawasan Pengendalian dan
Pemanfaatan Tata Ruang sebagai pertanggungjawaban kepada
atasan;
e. Melaksanakan fasilitasi pelayanan pengaduan penyelenggaraan tata
ruang serta pengendalian pemanfaatan ruang serta sesuai dengan
peraturan zonasi;
f. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan Seksi;
g. Menyusun legalisasi prodak pengendalian rencana tata ruang,
menyusun data base serta menerbitkan izin pemanfaatan ruang
sesuai dengan Peraturan Daerah;
h. menyusun rumusan program sektoral, pola pemanfaatan ruang
wilayah perkotaan perdesaandan kawasan strategisserta
melaksanakan sosialisasi Norma Standar Pedoman dan Kriteria
(NSPK) bidang penataan ruang melalui sistem informasi dan
komunikasi;
i. menyiapkan surat keterangan rencana kota yang mengatur
tentang penggunaan lahan, intensitas ruang (koefisien dasar
bangunan, koefisien lantai bangunan, ketinggian bangunan)
danketentuan lainnya (advice planning);
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya; dan
k. memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang
tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam
bidang tugasnya.

Pasal 247
(1) Seksi Perencanaan dan Tata Ruang mempunyai tugas menyelenggarakan
Perencanaan Tata Ruang dan Bina Konstruksi;
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Perencanaan dan Tata Ruang mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Menyusun, menyiapkan bahan rencana kerja kegiatan dan petunjuk
teknis perencanaan tata ruang dan Jasa Konstruksi;
b. Melaksanakan koordinasi, singkronisasi, serta menyiapkan bahan
legalisasi produk rencana tata ruang Jasa Konstruksi;
c. Melaksanakan penyusunan Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah;
d. menyiapkan bahan penyusunan dan penetapan Rencana Rinci Tata
Ruang (RRTR);
e. Menyusun bahan peraturan zonasi (zoning map dan zoning teks)
sebagai penjabaran dari rencana detail tata ruang;
f. Memfasilitasi pelaksanaan pengadaan dan pembina peran serta
masyarakat terhadap kegiatan perencanaan tata ruang;
g. Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan
instansi lain di bidang perencanaan tata ruang;
h. Menyiapkan bahan penginventarisasian, pengevaluasian dan
perumusan kegiatan pelaksanaan program dan petunjuk teknis
perencanaan tata ruang; dan
i. Melaksanakanmonitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan Seksi;
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.

Pasal 248
(1) Seksi Jasa Konstruksi mempunyai tugas menyelenggarakan Jasa
Konstruksi.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Jasa Konstruksi mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Menyusun rencana, program kerja, kegiatan, laporan kinerja, dan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Seksi;
b. menyiapkan bahan perencanaan kegiatan bina jasa konstruksi;
c. menyiapkan bahan bimbingan teknis bina jasa konstruksi;
d. menyelenggarakan pelatihan tenaga terampil konstruksi;
e. menyelenggarakan sistem informasi jasa konstruksi cakupan
Daerah;
f. menerbitkan izin usaha jasa konstruksi nasional (non kecil dan
kecil);
g. menyiapkan bahan penyelenggaraan dan pengawasan tertib usaha,
tertib penyelenggaraan dan tertib pemanfaatan jasa konstruksi;
h. menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan
lembaga dan instansi lain di Bidang Bina Jasa Konstruksi;
i. menyelenggarakan, mengatur dan menghimpun data bina jasa
konstruksi yang sudah dilaksanakan;
j. mengoordinasikan pelaksanaan tugas Seksi Bina Jasa Konstruksi;
k. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan seksi;
l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.

Paragraf 5
Bidang Bina Marga
Pasal 249
(1) Bidang Bina Marga yang mempunyai tugas membantu Kepala Dinas
dalam menyiapkan perumusan kebijakan operasional, mengoordinasikan,
melaksanakan dan mengendalikan serta membina pelaksanaan tugas di
bidang kebina margaan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Bina Marga mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Penyusunan, pengoordinasian perumusan perencanaan teknis,
petunjuk pelaksanaan teknis Program dan/atau kegiatan Bidang
Bina Marga;
b. Pembinaan dan pendistribusian pelaksanaan tugas kepada bawahan;
c. Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pekerjaan, mutu
pekerjaan, pemberiaan perizinan dan pemanfaatan jalan beserta
utilitasnya pada bidang bina marga;
d. Pelaksanaan penanggulangan jalan dan jembatan pasca bencana
alam;
e. Pengoordinasian pelaksanaan evaluasi dan perumusan pelaporan
kegiatan di Bidang Bina Marga sebagai pertanggungjawaban kepada
atasan;
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya; dan
g. pemberian saran-saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas
tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam
bidang tugasnya.

Pasal 250
(1) Seksi Perencanaan, Teknis dan Evaluasi mempunyai tugas
melaksanakan perencanaan teknis dan evaluasi meliputi inventarisasi,
perencanaan program dan/atau kegiatan, perencanaan teknis,
pengawasan dan pengendalian serta pelaporan dibidang bina marga.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Perencanaan, Teknis dan Evaluasi mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Menghimpun, mempelajari peraturan perundang-undangan,
kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis seksi perencanaan,teknis
dan evaluasi sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. Menyusun, Mengumpulkan, mengolah, menganalisa dan penyajian
data rencana, laporan pelaksanaan kegiatan program dan/atau
kegiatan bidang bina marga;
c. Membagi pelaksanaan tugas kepada bawahannya;
d. Melakukan studi kelayakan, survey, pengukuran, pemetaan serta
pengawasan dan analisa dampak lingkungan setelah dilaksanakan
survey dan desain;
e. Membuat, menyusun dan melaporkan desain sesuai hasil survey,
merencanakan pembiayaan, waktu dan prasarana yang diperlukan;
f. melakukan inventarisasi data survey desain dan pengujian bahan
material yang berkaitan dengan bidang tugasnya;
g. menyusun data base leger jalan dan jembatan beserta bangunan
pelengkapnya;
h. memberikan usul dan saran kepada atasan sesuai bidang tugasnya;
i. melaksanakan pembinaan, bimbingan dan pengawasan kepada
bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar;
j. menilai pencapaian sasaran kinerja pegawai yang menjadi
bawahannya dengan jalan memantau dan mengevaluasi pegawai;
k. mengevaluasi dan menginventarisasi permasalahan yang
berhubungan dengan pelaksanaan tugas serta mencari alternatif
pemecahan masalah;
l. melaksanakan koordinasi dan kerjasama sesuai bidang tugasnya
dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan terkait
dengan tugas dan fungsinya; dan
n. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan

Pasal 251
(1) Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan mempunyai tugas
menyelenggarakan Pembangunan Jalan dan Jembatan meliputi
pengelolaan pelaksanaan pembangunan jalan dan jembatan beserta
bangunan pelengkapnya.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Pembangunan Jalan dan Jembatan mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. menghimpun, menyiapkan, mempelajari peraturan perundang-
undangan, kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis seksi
Pembangunan Jalan dan Jembatan sebagai pedoman pelaksanaan
tugas;
b. menyusun rencana program kerja dan/atau kegiatan, laporan
kinerja, Pengawasan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
pada Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan;
c. membagi pelaksanaan tugas kepada bawahannya;
d. mengatur dan mengelola pelaksanaan pembangunan fisik sarana
dan prasarana jalan dan jembatan beserta bangunan pelengkapnya;
e. menyiapkan bahan dan menyusun konsep Standar Operasional
Prosedur (SOP) di bidang Rehabilitasi,oprasi dan
pemeiliharaanjembatan;
f. menyiapkan bahan pembinaan, pelaksanaan pengadaan dan
pendistribusian Rehabilitasi, operasi dan pemeiliharaan jalan dan
jembatan;
g. menyiapkan bahan penginventarisasian, pengevaluasian dan
perumusan kegiatan Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan
sebagai pertanggungjawaban kepada atasan;
h. melaksanakan dan mengoordinasikan pengawasan pembangunan
jalan dan jembatan; dan
i. melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai
dengan bidang tugasnya.

Pasal 252
(1) Seksi Preservasi Jalan dan Jembatan mempunyai tugas
menyelenggarakan pemanfaatan, Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
meliputi pengelolaan pelaksanaan Pemeliharaan jalan dan jembatan
beserta bangunan pelengkapnya.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Preservasi Jalan dan Jembatan mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program kerja, kegiatan, laporan kinerja, dan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pada Seksi Pemeliharaan
dan Pengawasan;
b. menyusun rencana, program kerja dan/atau kegiatan, laporan
kinerja, dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pada Seksi
perservasi Jalan dan Jembatan;
c. menyiapkan bahan dan menyusun konsep Standar Operasional
Prosedur (SOP) di seksi Pemeliharaan dan Pengawasan;
d. menyiapkan bahan pengevaluasian, perumusan, pelaksanaan
pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan Pemeliharaan dan
Pengawasan;
e. menyiapkan bahan pelaksanaan penanggulangan terhadap kegiatan
pemeliharaan jalan dan jembatan pasca bencana alam;
f. menyiapkan bahan pembinaan, pelaksanaan pengadaan dan
pendistribusian perservasi dan peningkatan jalan dan jembatan;
g. menyiapkan bahan penginventarisasian, pengevaluasian dan
perumusan kegiatan Seksi perservasi Jalan dan Jembatan sebagai
pertanggungjawaban kepada atasan;
h. menyusun rencana kebutuhan oprasional alat berat, perbengkelan
serta pemeliharaan alat berat;
i. Menyusun, melaksanakan dan melaporkan pengaturan pemakaian
alat berat secara berkala;
j. melaksanakan dan mengoordinasikan pengawasan perservasi jalan
dan jembatan; dan
k. melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai
dengan bidang tugasnya.

Paragraf 6
Bidang Tata Bangunan Gedung
Pasal 253
(1) Bidang Tata Bangunan Gedung mempunyai tugas membantu Kepala Dinas
dalam menyiapkan perumusan, pengaturan, pengendalian kebijakan
pelaksanaan Bidang Tata Bangunan Gedung.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang
Tata Tata Bangunan Gedung mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Penyusunan kebijakan teknis, perencanaan program dan/atau
Kegiataan serta evaluasi pelaksanaan tugas pada Bidang tata
bangunan gedung;
b. Penyelenggaraan, pengelolaan pembangunan gedung Pemerintah
Daerah dan rumah Dinas;
c. Pemantauan pelaksanaan pengawasan pengendalian kegiatan
operasional dan pemeliharaan pembangunan gedung sesuai dengan
kewenangannya untuk terpenuhinya tertib administrasi dan tertib
bangunan;
d. Penyusunan regulasi dalam penyelenggaraan bangunan gedung
pedoman pembinaan operasional dan pemeliharaan pembangunan
gedung dan tertib bangunan;
e. Perencanaan teknis kegiatan operasional dan pemeliharaan
pembangunan gedung dan tertib bangunan;
f. Pelaksanaan dan bantuan teknis perencanaan pembangunan
gedung, perbaikan dan rehabilitasi gedung pemerintah;
g. Perencanaan, pengaturan, pengadaan, pemeliharaan, perawatan dan
perbaikan bangunan gedung dan kelengkapannya;
h. Pelaksanaan tertib penyelenggaraan bangunan gedung yang
menjamin kehandalan teknis dan konstruksi bangunan gedung dari
segi keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan;
i. Pembinaan dalam pemberian Izin Mendirikan Bangunan dan
pengendalian pelaksanaan pembangunan di Bidang Tata bangunan
gedung;
j. Pengoordinasian pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan
bidang tata bangunan gedung sebagai bahan pertanggungjawaban
kepada atasan; dan
k. Melaksanakan tugas dan/atau fungsi lainnya sesuai dengan bidang
tugasnya.

Pasal 254
(1) Seksi Perencanaan dan Pengendalian mempunyai tugas
menyelenggarakan Perencanaan Tata Ruang dan Bina Konstruksi;
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal (1) Seksi
Perencanaan dan Pengendalian mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Penyusunan kebijakan teknis, perencanaan program dan/atau
Kegiataan serta evaluasi pelaksanaan tugas pada Bidang tata
bangunan gedung;
b. Melaksanakan koordinasi, singkronisasi, serta menyiapkan bahan
legalisasi produk rencana tata bangunan;
c. Inventarisasi data-data bangunan, penataan bangunan gedung dan
pendukungnya;
d. membuat ketentuan garis sampai dan pengukuran KDB (Koefisien
Dasar Bangunan), KLB (Koefisien Luas Bangunan), ruang parkir,
ketinggian bangunan sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk
digunakan pada penetapan Ijin Bangunan;
e. menerbitkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Sertifikasi Laik
Fungsi (SLF);
f. Pengoordinasian pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan
bidang tata bangunan gedung sebagai bahan pertanggungjawaban
kepada atasan; dan
g. Melaksanakan tugas dan/atau fungsi lainnya sesuai dengan bidang
tugasnya.

Pasal 255
(1) Seksi Penataan Bangunan mempunyai tugas menyelenggarakan Penataan
Bangunan;
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal (1) Seksi
Penataan Bangunan mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. menyusun dan melaksanakan rencana program dan kegiatan yang
berkaitan dengan penataan bangunan;
b. menghimpun dan mengkaji peraturan dalam merumuskan kebijakan
teknis berkaitan penataan bangunan;
c. melakukan penyiapan bahan perumusan kebjakan teknis
pembinaan, pengendalian dan pengawasan pemanfaatan bangunan
dan lingkungan daerah kabupaten;
d. menetapkan peraturan daerah atau peraturan lainnya mengenai
bangunan gedung dan lingkungannya daerah kabupaten;
e. menyusun peraturan teknik tata bangunan yang meliputi rencana
teknik bangunan dan lingkungan (RTBL) dan rencana teknik
arsitektur lainnya;
f. menyusun Rencana Tata Bangunan dan Letak Penempatan Papan
Reklame, baliho, spanduk, neon box dan bangunan advertizing
lainnya;
g. melaksanakan analisis lingkup penataan bangunan yang meliputi
peyusunan rencana tata banguna, memverifkasi dokumen teknis
meliputi mengkajii kesesuaian luas bangunan dengan ketentuan
yang telah ditetapkan dan arahan teknis dalam penataan ruang,
sempah dan bangunan, pendataan bangunan serta penataan
bangunan daerah kabupaten;
h. melaksanakan verifikasi dalam penerbitan Sertifikasi Lisensi Bekerja
Perencana (SLBP);
i. melaksanakan koordinasi dankonsultasi dengan instansi terkait
lingkup penataaan bangunan daerah kabupaten;
j. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas dan
fungsi serta pelaporan pelaksanaan kegiatan;
k. Melaksanakan tugas dan/atau fungsi lainnya sesuai dengan bidang
tugasnya.

Pasal 256
(1) Seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP) mempunyai tugas
menyelenggarakan penyehataan lingkungan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal (1) Seksi
Penyehatan Lingkungan Permukiman mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. menyusun dan melaksanakan rencana program dan/atau kegiatan
yang berkaitan dengan lingkup tugasnya;
b. menghimpun dan mengkaji peraturan dalam merumuskan kebijakan
teknis berkaitan tugas dan fungsi;
c. menyiapkan penyusunan kebijakan di bidang pengelolaan
penyehatan lingkungan permukiman terkait pada kawasan
perkotaan tertentu pasca bencana dan kawasan tertentu;
d. menyiapkan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang
pengembangan sistem penyehatan lingkungan permukiman terkait
pada perkotaan, pasca bencana, dan kawasan tertentu;
e. mengkaji dan menyusun inovasi penyehatan lingkungan
permukiman terkait;
f. mengembangkan jejaring kemitraan dalam rangka penyelenggaraan
pengembangan sistem pengelolaan penyehatan lingkungan
permukiman terkait;
g. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas dan
fungsi;
h. membuat laporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan
fungsi; dan
i. Melaksanakan tugas dan/atau fungsi lainnya sesuai dengan bidang
tugasnya.
Paragraf 7
Bidang Sanitasi dan air minum
Pasal 257
(1) Bidang Sanitasi dan air minum mempunyai tugas membantu Kepala Dinas
dalam menyiapkan perumusan, pengaturan, pengendalian kebijakan
pelaksanaan Bidang Sanitasi dan Air Minum.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal (1 )Bidang
Sanitasi dan air minum mempunyai fungsi :
a. Penyusunan kebijakan teknis, perencanaan program dan/atau
Kegiataan Pengelolaan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum,
Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan Pengelolaan
Pengembangan Sistem air limbah, dan Pengelolaan Pengembangan
Sistem Drainase lingkungan;
b. Penyusunan regulasi dalam penyelenggaraan Sanitasi dan air
minum;
c. Pengelolaan dan pengembangan Sistem Pengelolaan Air Mimum
(SPAM), Sistem Sanitasi, Sistem Drainase lingkungan,
Penyelenggaraan sistem manajemen mutu dan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3);
d. Pengoordinasian pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan
bidang sanitasi dan air minum sebagai bahan pertanggungjawaban
kepada atasan; dan
e. Melaksanakan tugas dan/atau fungsi lainnya sesuai dengan bidang
tugasnya.

Pasal 258
(1) Seksi Sistem Penyedian Air Minum mempunyai tugas menyelenggarakan
penyehataan lingkungan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal (1 ) Seksi
Sistem Penyedian Air Minum mempunyai fungsi:
a. Penyusunan Rencana Program dan/atau Kegiatan pada Seksi sistem
Penyediaan air minum;
b. Melakukan dan/atau melaksanakan Pembangunan, Pengembangan
dan Pengelolaan Pemeliharaan dan Perbaikan SPAM;
c. Melaksanakan sistem manajemen mutu dan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3);
d. Menyiapkan penetapan pemenuhan kebutuhan air baku untuk
kebutuhan pengembangan SPAM;
e. Melaksanakan Supervisi Pembangunan/Peningkatan/ Perluasan/
Perbaikan SPAM;
f. Pengoordinasian pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan
bidang Penyediaan Air Minum sebagai bahan pertanggungjawaban
kepada atasan; dan
g. Melaksanakan tugas dan/atau fungsi lainnya sesuai dengan bidang
tugasnya.

Pasal 259
(1) Seksi Sanitasi Persampahan mempunyai tugas menyelenggarakan
Pengelolaan sanitasi dan persampahan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal (1 ) Seksi
sanitasi persampahan mempunyai fungsi:
a. merencanakan, menyusun dan melaksanakan program dan/atau
kegiatan pada seksi sanitasi persampahan;
b. melaksanaan survey, pendataan dan inventarisiasi prasarana
sanitasi persampahan;
c. menyusun rencana induk sanitasi persampahan lingkungan
kabupaten;
d. mengkoordinasikan rencana pembinaan dan rencana kegiatan
operasional program sanitasi persampahan;
e. menyelesaikan masalah dan permasalahan operasional sistem
sanitasi;
f. melakukan kajian dan penyusunan bahan petunjuk teknis
pengelolaan sanitasi dan penyehatan lingkungan lintas kabupaten;
g. menyelenggarakan pembangunan dan pemeliharaan prasarana dan
sarana sanitasi Persampahan;
h. melaksanakan tugas dan/atau fungsi lainnya sesuai dengan bidang
tugasnya.

Pasal 260
(1) Seksi Peliharaan dan Pengawasan mempunyai tugas menyelenggarakan
pemeliharaan dan Pengawasan di bidang sanitasi dan air minum ;
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Peliharaan dan Pengawasan memiliki fungsi sebagai berikut :
a. Menyusun rencana, program kerja, kegiatan, laporan kinerja, dan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pada Seksi Pemeliharaan
dan Pengawasan;
b. Menyiapkan bahan dan menyusun konsep Standar Operasional
Prosedur (SOP) di seksi Pemeliharaan dan Pengawasan;
c. Menyiapkan bahan pengevaluasian, perumusan, pelaksanaan
pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan Pemeliharaan dan
Pengawasan;
d. menyiapkan bahan pelaksanaan penanggulangan terhadap kegiatan
pemeliharaan jalan dan jembatan pasca bencana alam;
e. menyiapkan bahan pembinaan, pelaksanaan pengadaan dan
pendistribusian perservasi dan peningkatan jalan dan jembatan;
f. menyiapkan bahan penginventarisasian, pengevaluasian dan
perumusan kegiatan Seksi Pemeliharaan dan Pengawasan sebagai
pertanggungjawaban kepada atasan;
g. melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai
dengan bidang tugasnya.

BAB XVI
RINCINAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI TATA KERJA DINAS PERIKANAN

Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 261
Dinas Perikanan merupakan unsur penyelenggara pemerintahan daerah di
bidang Perikanan yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, bertanggung
jawab langsung kepada Bupati dan secara teknis administrasi mendapat
pembinaan dari Sekretaris Daerah.

Pasal 262
(1) Dinas Perikanan mempunyai fungsi penyelenggaraan urusan perikanan
serta tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Dinas Perikanan
memiliki fungsi sebagai berikut :
a. perumusan kebijakan teknis di bidang Perikanan;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di
bidang Perikanan;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Perikanan;
d. pelayanan administratif; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 263
(1) Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan, terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris, membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
2. Sub Bagian Perencanaan dan Keungan.
c. Bidang Perikanan Tangkap, membawahi :
1. Seksi Pemberdayaan Nelayan Tangkap; dan
2. Seksi Pengelolaan Sumberdaya Ikan dan Sarana Prasarana
Perikanan Tangkap.
d. Bidang Perikanan Budidaya, membawahi :
1. Seksi Pemberdayaan Pembudidaya; dan
2. Seksi Kesehatan Ikan dan Lingkungan.
e. Bidang Bina Usaha Perikanan, membawahi :
1. Seksi Pembinaan Usaha, Mutu, dan Diversifikasi Produk;
2. Seksi Pelayanan Usaha, Promosi, dan Logistik.
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris Dinas.
(5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.
(6) Bagan Struktur Organisasi Dinas Perikanan Kabupaten Mesuji
sebagaimana tercantum dalam lampiran XIV yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Paragraf 1
Kepala Dinas
Pasal 264
(1) Kepala Dinas Perikanan mempunyai tugas memimpin,Koordinasi dan
Pengawasan, Evaluasi dan Penyelenggaraan Kegiatan Dinas Perikanan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
Kepala Dinas menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. perumusan kebijakan, pengaturan, perencanaan dan penetapan
standar oprasional bidang perikanan;
b. perencanaan program bidang perikanan serta kesekretariatan;
c. pengkoordinasian pelaksanaan tugas dinas;
d. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas dinas;
e. pembinaan pelaksanaan tugas bawahan;
f. pelaporan pelaksanaan tugas kepada Bupati;
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
bidang tugasnya.

Paragraf 2
Sekretaris
Pasal 265
(1) Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan pelayanan
administrasi perkantoran, perencanaan dan keuangan, pembinaan dan
administrasi kepegawaiaan, serta penataan perlengkapan dan rumah
tangga.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
sekretaris menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. Pelaksanaan penyusunan dan pengembangan kebijakan teknis dan
program kerja pada sekretariat;
b. Pengkoordinasian dan penyiapan bahan penyusunan perencanaan
dan program kerja pada Dinas Perikanan;
c. Perumusan program pembinaan umum dan kepegawaian,
perencanaan dan keuangan dinas;
d. Penyelenggaraan pembinaan organisasi, ketatalaksanaan, sumber
daya aparatur, analisis jabatan serta penyediaan informasi dan
dokumentasi di lingkungan Dinas Perikanan;
e. Pelaksanaan layanan umum dan kepegawaian, perencanaan dan
keuangan di lingkup Dinas Perikanan;
f. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan SAKIP, LKPJ, LPPD dan
SOP dinas perikanan;
g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi pelaksanaan tugas kesekretariatan;
h. Penyusunan pelaporan tugas yang telah dilaksanakan;
i. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.

Pasal 266
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
menyelenggarakan rumah tangga, perlengkapan, dan kepegawaian.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
sekretaris menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. melakukan penyusunan rencana dan program kerja operasional
kegiatan pelayanan administrasi umum, kerumahtanggaan serta
administrasi kepegawaian;
b. menyelenggarakan pengadministrasian dan tata usaha perkantoran;
c. melaksanakan pengadministrasian kepegawaian;
d. melaksanakan penataan perlengkapan dan rumah tangga pekantoran;
e. melaksanakan ketertiban, kebersihan, keindahan perkantoran;
f. menyusun dokumen analisis jabatan, analisis beban kerja, dan
evaluasi jabatan;
g. mengelola arsip dan dokumen kepegawaian dan surat menyurat
perkantoran;
h. menyusun dan melaporkan dokumen kinerja kepegawaian;
i. pelaksanaan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman surat-
surat,naskah dinas dan pengelolaan dokumentasi dan arsip dinas;
j. pemeliharaan gedung, ruangan, peralatan, pekarangan, ketertiban,
dan kebersihan serta keamanan kantor dinas;
k. pengurusan pengelolaan sumber data dan pemeliharaan kendaraan
dinas;
l. pengadaan perlengkapan dan inventaris barang kantor;
m. penyimpanan, penerimaan dan pendistribusian perlengkapan dan
inventarisir barang;
n. pelaksanaan publikasi dan dokumentasi pelaksanaan tugas
kedinasan;
o. pelaksanaan urusan keprotokolan dan penyiapan rapat-rapat dinas;
p. pelaksanaan penyusunan daftar urut kepangkatan dilingkungan
dinas;
q. pelaksanaan penyusunan daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan
dilingkungan dinas;
r. pelaksanaan penyusunan usulan kepangkatan, jabatan, mutasi, dan
usulan pemberhentian pegawai;
s. pengkoordinasian pengelolaan administrasi kepegawaian dengan unit
kerja terkait;
t. penyusunan laporan hasil kegiatan dibidang administrasi umum dan
kepegawaian.

Pasal 267
(1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan perencanaan dan keuangan perangkat daerah
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Perencanaan dan Keuangan memiliki fungsi sebagai berikut :
a. menghimpun dan menyusun bahan Rencana Strategis (RENSTRA)
dinas;
b. menyusun bahan Rencana Kerja (Renja) dan Rencana Kerja dan
Anggaran (RKA) dinas;
c. menghimpun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) dari setiap bidang;
d. mengkoordinasikan dan mensinkronisasi menyusun bahan program,
kegiatan serta anggaran dari masing- masing bidang;
e. menyelenggarakan sistem informasi dan data perangkat daerah.
f. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan laporan bulanan,
semester, triwulan dan tahunan serta lppd, lakip dan segala bentuk
pelaporan lainnya sesuai bidang tugasnya;
g. melaksanakan dan menyiapkan bahan analisis data penyusunan
anggaran keuangan;
h. meneliti kelengkapan Surat Perintah Pembayaran Uang Persediaan
(SPP-UP), Surat Perintah Pembayaran Ganti Uang (SPP-GU), Surat
Perintah Pembayaran Tambahan Uang (SPP-TU), Surat Perintah
Pembayaran Langsung (SPP-LS) gaji dan Surat Perintah Pembayaran
Langsung (SPP-LS)pengadaan barang dan jasa;
i. melakukan verifikasi Surat Perintah Pembayaran (SPP) dan
menyiapkan Surat Perintah Membayar (SPM) di lingkup dinas;
j. melakukan verifikasi harian atas penerimaan dinas dan verifikasi
Surat Pertanggung Jawaban (SPJ);
k. melaksanakan akuntansi keuangan dinas;
l. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengelolaan keuangan
meliputi penerimaan, penyimpanan, pengeluaran dan
pertanggungjawaban pembukuan;
m. melaksanakan dan menyiapkan bahan-bahan penyelenggaraan
pembinaan administrasi keuangan dan perbendaharaan;
n. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengelolaan keuangan
termasuk pengelolaan pembayaran gaji pegawai;
o. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengumpulan, pengolahan,
analisis dan penyajian data keuangan untuk bahan penyusunan
laporan keuangan;
p. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan pertanggung
jawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan.

Paragraf 3
Bidang Perikanan Tangkap
Pasal 268
(1) Bidang Perikanan tangkap mempunyai tugas menyelenggarakan program
dan kegiatan bidang perikanan tangkap.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
Bidang Perikanan Tangkap menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. penyusunan Program Kerja Bidang perikanan tangkap;
b. pelaksanaan kegiatan perikanan tangkap, meliputi pemberdayaan
nelayan tangkap, pengelolaan sumber daya ikan dan sarana dan
prasarana perikanan tangkap;
c. pelaporan pelaksanaan kegiatan perikanan tangkap;
d. merumuskan standar oprasional prosedur (SOP) bidang perikanan
tangkap;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan
tugasnya dengan ketentuan yang berlaku.

Pasal 269
(1) Seksi Pemberdayaan Nelayan Tangkap mempunyai tugas melakukan
pemberdayaan nelayan tangkap .
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Pemberdayaan Nelayan Tangkap memiliki fungsi sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis pemberdayaan
nelayan tangkap;
b. melaksanakan kebijakan dan program dan kegiatan pemberdayaan
nelayan tangkap;
c. memberikan pelatihan dan bimbingan teknis sarana dan prasarana
penangkapan iklan diatas kapal dan keselamatan nelayan;
d. memberikan sosialisasi, dan edukasi tentang undang-undang dan
kebijakan pemerintah dalam pemberdayaan nelayan tangkap;
e. memberikan pembinaan penggunaan alat tangkap ramah lingkungan;
f. melaksanakan kebijakan penggunaan alat tangkap dan alat bantu
penangkapan ikan yang ramah lingkungan;
g. melaksanakan pemberdayaan dan perlindungan nelayan kecil;
h. memperkuat kelembagaan nelayan dan masyarakat;
i. mengembangkan ekonomi masyarakat melalui sektor pemberdayaan
nelayan tangkap;
j. melakukan fasilitasi dan pembinaan kelompok masyarakat pengawas;
k. mengelola data dan informasi statistik perikanan tangkap
l. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan teknis pemberdayaan
nelayan dan masyarakat.

Pasal 270
(1) Seksi Pengelolaan Sumber Daya Ikan dan Sarana dan Prasarana
Perikanan Tangkap mempunyai tugas mengelola sumber daya ikan dan
sarana prasarana perikanan tangkap.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Pengelolaan Sumber Daya Ikan dan Saran dan Prasarana Perikanan
Tangkap memiliki fungsi sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis pemanfaatan
sumberdaya perikanan tangkap dan sarana prasarana perikanan
tangkap;
b. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis sarana prasarana
perikanan tangkap;
c. menyiapkan bahan pemulihan sumber daya ikan dan daya dukung
produktivitas sumber daya perairan;
d. melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana pendukung
perikanan tangkap;
e. melaksanakan pemeliharaan sarana dan prasarana perikanan
tangkap kelompok nelayan;
f. melaksanakan pengawasan dan pengendalian penggunaan alat
maupun bahan berbahaya pada kegiatan penangkapan ikan di
perairan;
g. menyusun pelaporan pelaksanaan kegiatan teknis pengelolaan
sumber daya ikan dan sarana dan prasarana perikanan tangkap.

Paragraf 4
Bidang Budidaya Perikanan
Pasal 271
(1) Bidang Budidaya Perikanan mempunyai tugas merumuskan kebijakan di
urusan perikanan di bidang budidaya perikanan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
Bidang Budidaya Perikanan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. penyusunan kebijakan teknis produksi budidaya;
b. pelaksanaan kegiatan produksi budidaya, meliputi pemberdayaan
pembudidaya, sarana prasarana budidaya dan kesehatan ikan serta
lingkungannya;
c. pelaporan pelaksanaan kegiatan produksi budidaya;
d. pembinaan dan pengendalian penyelenggaraan kebijakan teknis di
bidang budidaya perikanan.
e. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan bidang
budidaya perikanan;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
ketentuan yang berlaku.

Pasal 272
(1) Seksi Pemberdayaan Pembudidaya mempunyai tugas melaksanakan
pemberdayaan budidaya.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Pemberdayaan Pembudidaya mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis pemberdayaan
pembudidaya;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan teknis pemberdayaan pembudidaya,
meliputi:
c. memberikan pelatihan dan pembinaan budidaya air payau dan
budidaya air tawar;
d. memberikan pengembangan inovasi teknologi budidaya air payau dan
budidaya air tawar;
e. melaksanakan fasilitasi sertifikasi hak atas tanah pembudidaya;
f. melaksanakan fasilitasi pengajuan Cara Budidaya Ikan yang Baik
(CBIB);
g. melaksanakan pengawasan, pengamatan dan menganalisa mutu
benih;
h. melaksanakan identifikasi pembudidaya air payau dan air tawar;
i. melakukan evaluasi dan penilaian Kelompok Pembudidaya Ikan
(POKDAKAN) air payau dan air tawar;
j. menyiapkan hibah untuk pembudidaya ikan air payau dan air tawar;
k. melaksanakan operasional Balai Benih Ikan;
l. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan teknis pemberdayaan
pembudidaya.

Pasal 273
(1) Seksi Kesehatan Ikan dan Lingkungan mempunyai tugas memelihara
kesehatan ikan dan lingkungan budidaya sekitar perikanan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Kesehatan Ikan dan Lingkungan mempunyai fungsi sebagai berikut::
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis kesehatan ikan dan
lingkungan;
b. melakukan sosialisasi obat ikan, kimia, bahan biologi, dan residu;
c. melakukan pengawasan peredaan obat ikan ke toko obat dan
pembudidaya;
d. melakukan monitoring di lapangan tentang kualitas air, hama, dan
penyakit ikan;
e. melakukan pengujian kualitas air dan penyakit;
f. melakukan upaya preventif dan kuratif terhadap pencemaran dan
kerusakan sumber daya air;
g. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan teknis kesehatan ikan dan
lingkungan budidaya.

Paragraf 5
Bidang Bina Usaha Perikanan
Pasal 274
(1) Bidang Bina Usaha Perikanan mempunyai tugas menyiapkan perumusan
kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengolahan
mutu Hasil Perikanan, investigasi dan pengembangan usaha dan Promosi
dan pemasaran hasil perikanan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
Bidang Bina Usaha Perikanan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. penyusunan kebijakan teknis bina usaha perikanan;
b. pelaksanaan kegiatan bina usaha perikanan meliputi pembinaan
usaha, mutu dan diversifikasi produk, pelayanan usaha, promosi dan
logistik;
c. pelaporan pelaksanaan kegiatan bina usaha perikanan;
d. mengawasi pelaksanaan Bina mutu dan Pemasaran hasil;
e. merumuskan standar oprasional prosedur (SOP) bidang Bina Usaha
perikanan;
f. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilain
yang tersedia.

Pasal 275
(1) Seksi Pembinaan Usaha, Mutu, dan Diversifikasi Produk melakukan
pembinaan usaha, mutu, dan diversifikasi produk.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Seksi
Pembinaan Usaha, Mutu, dan Diversifikasi menyelenggarakan fungsi
sebagai berikut:
a. melaksanakan fasilitasi akses permodalan bagi pelaku usaha
perikanan skala usaha mikro dan kecil;
b. melaksanakan analisis kebutuhan dan pengembangan sarana
prasarana pengolahan produksi perikanan;
c. melaksanakan diversifikasi teknologi hasil perikanan;
d. melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis penerapan jaminan
mutu serta keamanan pangan produk hasil perikanan;
e. melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis diversifikasi produk
hasil perikanan;
f. melaksanakan identifikasi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi
terhadap pengembangan usaha perikanan.
g. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan teknis pembinaan usaha,
mutu dan diversifikasi produk.

Pasal 276
(1) Seksi Pelayanan Usaha, Promosi, dan Logistik mempunyai tugas
melakukan pelayanan usaha, promosi perikanan, dan logistic.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Seksi
Pelayanan Usaha, Promosi, dan Logistik menyelenggarakan fungsi
sebagai berikut :
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis pelayanan usaha,
promosi dan logistik;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan teknis pelayanan usaha, promosi
dan logistik;
c. melaksanakan monitoring dan evaluasi pelayanan usaha;
d. melaksanakan pendataan dibidang pelayanan usaha perikanan;
e. melaksanakan analisis kebutuhan dan pengembangan sarana dan
prasarana pemasaran produk perikanan;
f. melaksanakan fasilitasi akses pasar dan promosi produk perikanan;
g. melaksanakan pengelolaan informasi harga produk perikanan;
h. melaksanakan pendataan distribusi produk hasil perikanan dan
peningkatan konsumsi ikan daerah;
i. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan teknis pelayanan usaha,
promosi dan logistik.

BAB XVII
RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI TATA KERJA DINAS KOPERASI, UKM,
PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 277
Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan merupakan unsur
penyelenggara pemerintahan daerah di bidang Koperasi, UKM, Perindustrian
dan Perdaganganyang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, bertanggung
jawab langsung kepada Bupati dan secara teknis administrasi mendapat
pembinaan dari Sekretaris Daerah.

Pasal 278
(1) Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan mempunyai tugas
melaksanakan urusan pemerintahan kabupaten di bidang Koperasi,
UKM, Perindustrian dan Perdagangan berdasarkan asas otonomi dan
tugas pembantuan, serta tugas lain sesuai dengan kebijakan yang
ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugassebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas
Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis di bidangKoperasi, UKM, Perindustrian
dan Perdagangan;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di
bidang Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Koperasi, UKM,
Perindustrian dan Perdagangan;
d. pelayanan administratif; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsi Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan
Perdagangan.

Bagian Kedua
Susunan organisasi
Pasal 279
(1) Susunan Organisasi Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan
Perdagangan terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris, membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
2. Sub Bagian Perencanaan dan Keungan.
c. Bidang Koperasi dan UMKM, membawahi :
1. Seksi Pelayanan, Pengawasan dan Pemberdayaan Koperasi dan
UKM; dan
2. Seksi Pelatihan dan Pengembangan Koperasi dan UKM;
d. Bidang Perindustrian, membawahi :
1. Seksi Pengembangan Perindustrian ; dan
2. Seksi Pengendalian dan Pelaporan Perindustrian;
e. Bidang Perdagangan, membawahi :
1. Seksi Sarana dan Prasarana Perdagangan; dan
2. Seksi Pemasaran, Pengendalian Harga dan Perlindungan
Konsumen;
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris Dinas.
(5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.
(6) Bagan Struktur Organisasi Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Mesuji sebagaimana tercantum dalam lampiran
XV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Paragraf 1
Kepala Dinas
Pasal 280
(1) Kepala Dinas mempunyai tugas membantu bupati/wali kota
melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah
dan Tugas Pembantuan yang diberikan kepada kabupaten/kota.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati/wali kota terkait
dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 2
Sekretaris
Pasal 281
(1) Sekretaris mempunyai tugas mengatur tata tertib penyelenggaraan
administrasi umum, kepegawaian, perencanaan keuangan, monitoring
evaluasi dan laporan lingkup Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan
Perdagangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretaris mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. penyusunan rencana strategis di bidang Koperasi, UKM,
Perindustrian dan Perdagangan;
b. penyusunan rencana program pelaporan pembinaan organisasi dan
tata laksana serta melakukan monitoring dan evaluasi
pelaksanaanya;
c. pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan, surat menyurat,
perlengkapan serta pembinaan personil;
d. pelaksaan kegiatan hubungan masyarakat dokumentasi dan
informasi mengenai perindustrian dan perdagangan;
e. Pelaporan Kinerja program dan kegiatan;
f. Pengeloaan barang milik/kekayaan negara; dan
g. Pelaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 282
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan
dan memberikan pelayanan dalam urusan surat-menyurat, kearsipan,
rumah tangga dinas, perlengkapan kantor, kepegawaian pembinaan
organisasi dan tatalaksana serta menyiapkan bahan penyusunan
peraturan perundang-undangan di bidang Koperasi, UKM, Perindustrian
dan Perdagangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sub
bagian umum dan kepegawaian mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. melaksanakan urusan administrasi Kepegawaian;
b. melaksanakan urusan Ketatausahaan;
c. melaksanakan urusan Organisasi dan Tata laksana;
d. melaksanakan urusan surat menyurat dan kearsipan;
e. melaksanakan hubungan masyarakat dan rumah tangga dinas; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris dengan bidang
tugasnya.

Pasal 283
(1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas menyiapkan
bahan penyusunan rencana program, monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan program serta menyusun rencana anggaran pendapatan
dan belanja, pembukuan, perhitungan anggaran, verifikasi dan
perbendaharaan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sub
bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. mengumpulkan menganalisis dan menyajikan data statistik dibidang
Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan;
b. menyusun rencana statistik di bidang Koperasi, UKM, Perindustrian
dan Perdagangan;
c. menyiapkan bahan rumusan rencana program di bidang Koperasi,
UKM, Perindustrian dan Perdagangan;
d. melakukan monitoring dan evaluasi dampak pelaksanaan program;
e. menyusun laporan pelaksanaan pembangunan bidang Koperasi,
UKM, Perindustrian dan Perdagangan;
f. mengumpulkan atau mengolah data keuangan untuk bahan laporan
keuangan;
g. menyiapkan bahan penyusunan rencana penerimaan anggaran
belanja dinas;
h. menyiapkan bahan pembinaan terhadap bendahara mengenai
administrasi keuangan;
i. mencatat dan mengklarifikasi Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) serta
menyiapkan bahan tindak lanjut;
j. menghitung Potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari usaha dinas
k. melaksanakan hubungan masyarakat dan rumah tangga dinas; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris dengan bidang
tugasnya.

Paragraf 3
Bidang Koperasi dan UMKM
Pasal 284
(1) Bidang Koperasi dan UMKM mempunyai tugas melaksanakan pembinaan
dan pemberdayaan Koperasi dan UMKM.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Koperasi UMKM mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. pelaksanaan penyusunan program, pengelolaan data dan informasi di
bidang koperasi dan UMKM;
b. penyusunan perumusan pelaksanaan teknis serta bimbingan di
bidang koperasi dan UMKM;
c. pemberian pendidikan dan pelatihan, konsultasi serta penyuluhan
kepada koperasi dan UMKM;
d. pemberian rekomendasi, pengesahan badan hukum, perubahan
anggaran dasar, penggabungan, peleburan dan pembubaran
koperasi;
e. pemberian pembinaan dan pengembangan serta promosi produk
umkm;
f. pelaksanaan fasilitasi pembiayaan untuk perkuatan modal koperasi
dan UMKM;
g. penilaian kesehatan/kelayakan penyelenggaraan usaha koperasi dan
usaha kecil menengah;
h. pelaksanaan fasiltasi kemitraan, promosi, sarana dan prasarana
koperasi dan UMKM;
i. pengendalian, monitoring dan evaluasi penyelenggaraan koperasi dan
UMKM; dan
j. pelaksanaantugas lain yang diberikan atasan.

Pasal 285
(1) Seksi Pelayanan, Pengawasan dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM
mempunyai tugas melaksanakan tugas menyusun bahan perumusan
kebijakan pada pengembangan Koperasi dan UKM.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Pelayanan, Pengawasan dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM
mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. melaksanakan dan menyiapkan bahan rencana teknis penilaian
kesehatan, pemeringkatan koperasi dan pengawasan
penyelenggaraan di bidang koperasi dan UKM;
b. memberikan rekomendasi, pengesahan badan hukum, perubahan
anggaran dasar, penggabungan, peleburan dan pembubaran
koperasi;
c. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengawasan terhadap
koperasi dan UKM penerima dana bergulir atau fasilitas pembiayaan
baik yang bersumber dari Pemerintah Daerah maupun Pemerintah
Pusat;
d. melaksanakan dan menyiapkan bahan rencana teknis penilaian dan
pengawasan penyelenggaraan bagi koperasi dan UKM;
e. melaksanakan dan menyiapkan bahan penilaian dan kelayakan
usaha;
f. melaksanakan dan menyiapkan bahan evaluasi dan laporan hasil
penilaian dan pengawasan koperasi dan UKM;
g. melaksanakan fasilitasi kemitraan, promosi, sarana dan prasarana
koperasi dan UKM;
h. melaksanakan pengendalian monitoring dan evaluasi
penyelenggaraan koperasi dan UKM; dan
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.

Pasal 286
(1) Seksi Pelatihan dan Pengembangan Koperasi dan UKM mempunyai tugas
menyiapkan bahan perumusan pengendalian dan pengawasan koperasi
dan UKM.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Pelatihan dan Pengembangan Koperasi dan UKM mempunyai fungsi
sebagai berikut:
a. melaksanakan dan menyiapkan bahan rencana teknis fasilitasi
kerjasama dan kewirausahaan penyelenggaraan di bidang koperasi
dan UKM;
b. melaksanaan perumusan pelaksanaan teknis serta bimbingan di
bidang koperasi dan UMKM
c. melaksanakan pembinaan dan penyuluhan di bidang koperasi dan
UMKM;
d. memberikan pendidikan dan pelatihan, konsultasi serta penyuluhan
kepada koperasi dan UMKM;
e. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka
penyusunan kebijakan pengembangan koperasi dan UKM;
f. melakukan bimbingan pengembangan usaha dan fasilitas kerjasama
antara UKM dengan koperasi, BUMS, BUMN dan BUMD;
g. melakukan bimbingan teknis monitoring dan evaluasi pelaksanaan
koperasi dan UKM;
h. mendorong dan memfasilitasi UMKM membentuk Sentara-sentara
produksi;
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.

Paragraf 4
Bidang Perindustrian
Pasal 287
(1) Bidang Perindustrian mempunyai tugas melaksanakan pembinaan,
pengembangan dan Pengawasan pada sektor Industri Kecil, Rumah
Tangga, dan Kreatif dan Sektor Industri Menengah dan Besar.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang Perindustrian mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. penyiapan perumusan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan
kebijakan daerah di bidang pembangunan tenaga kerja industri,
kerjasama, sarana dan prasarana industri;
b. penyiapan perumusan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan
kebijakan daerah di bidang pengembangan dan pemanfaatan
teknologi industri;
c. penyiapan perumusan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan
kebijakan daerah di bidang pembangunan dan pemberdayaan
industri kecil dan industri menengah unggulan kabupaten;
d. penyiapan perumusan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan
kebijakan daerah di bidang fasilitasi pengembangan wilayah pusat
pertumbuhan kawasan industri;
e. penyiapan perumusan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan
kebijakan daerah di bidang pembinaan industri hijau untuk industri
unggulan kabupaten;
f. penyiapan perumusan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan
kebijakan daerah di bidang standarisasi industri yang izinnya
dikeluarkan oleh pemerintah kabupaten;
g. penyiapan perumusan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan
kebijakan daerah di bidang pengelolaan sistem informasi industri di
kabupaten;
h. penyiapan perumusan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan
kebijakan daerah di bidang pengembangan dan pemanfaatan
kreativitas dan inovasi;
i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.

Pasal 288
(1) Seksi Pengembangan Perindustrian mempunyai tugas menyiapkan bahan
perumusan program kegiatan dan petunjuk teknis bidang pembinaan dan
pengembangan industri Kecil, Rumah Tangga, dan Kreatif serta
melaksanakan pembinaan dan pengembangan usaha industri Kecil,
Rumah Tangga, dan Kreatif.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Pengembangan Perindustrian mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Melakukan penyiapan pengendalian evaluasi dan pelaporan
pembangunan tenaga kerja industri, kerjasama, sarana dan
prasarana industri;
b. melakukan penyiapkan pengendalian evaluasi dan pelaporan
pengembangan dan pemanfaatan teknologi industri;
c. melakukan penyiapan pengendalian evaluasi dan pelaporan
pembangunan dan pemberdayaan industri kecil dan indutri
menengah unggulan kabupaten;
d. melakukan penyiapan pengendalian evaluasi dan pelaporan fasilitas
pengembangan wilayah pusat pertumbuhan kawasan industri;
e. melakukan penyiapan pengendalian evaluasi dan pelaporan industri
hijau untuk industri unggulan kabupaten;
f. melakukan penyiapan pengendalian evaluasi dan pelaporan
standarisasi industri yang izinya dikeluarakan oleh pemerintah
kabupaten;
g. melakukan penyiapan pengendalian evaluasi dan pelaporan
pengelolaan sistem informasi industri di kabupaten;
h. melakukan penyiapan pengendalian evaluasi dan pelaporan
pengembangan dan pemanfaatan kretivitas dan inovasi;
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.
Pasal 289
(1) Seksi Pengendalian dan Pelaporan Perindustrian mempunyai tugas
menyiapkan bahan perumusan program kegiatan dan petunjuk teknis
bidang pengendalian industri serta melaksanakan pelaporan dan evaluasi
industri.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Pengendalian dan Pelaporan Perindustrian mempunyai fungsi sebagai
berikut:
a. melakukan penyiapan pengendalian evaluasi dan pelaporan
pembangunan tenaga kerja industri, kerjasama, sarana dan
prasarana industri;
b. melakukan penyiapan pengendalian evaluasi dan pelaporan
pengembangan dan pemanfaatan teknologi industri;
c. melakukan penyiapan pengendalian evaluasi dan pelaporan
pembangunan dan pemberdayaan industri kecil dan industri
menengah unggulan kabupaten;
d. melakukan penyiapan pengendalian evaluasi dan pelaporan fasilitasi
pengembangan wilayah pusat pertumbuhan kawasan industri;
e. melakukan penyiapan pengendalian evaluasi dan pelaporan industri
hijau untuk industri unggulan kabupaten;
f. melakukan penyiapan pengendalian evaluasi dan pelaporan
standarisasi industri yang izinnya dikeluarkan oleh pemerintah
kabupaten;
g. melakukan penyiapan pengendalian evaluasi dan pelaporan
pengelolaan sistem informasi industri di kabupaten;
h. melakukan penyiapan pengendalian evaluasi dan pelaporan
pengembangan dan pemanfaatan kreativitas dan inovasi;
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.

Paragraf 5
Bidang Perdagangan
Pasal 290
(1) Bidang Perdagangan mempunyai tugas melaksanakan monitoring,
evaluasi, pembinaan dan pengembangan usaha dan sarana usaha
perdagangan dalam negeri, persaingan usaha, pengadaan dan penyaluran,
perlindungan konsumen, kegiatan metrologi legal, promosi serta
Pengelolaan Pasar di bidang Sarana dan Prasarana Pasar dalam rangka
pelaksanaan tugas desentralisasi.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Perdagangan mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Pelaksanaan pembangunan dan pengelolaan sarana distribusi
perdagangan;
b. Pembinaan terhadap pengelolaan sarana distribusi perdagangan di
wilayah kerjanya;
c. Pelayanan penerbitan izin dan non perizinan usaha perdagangan;
d. Pemberian rekomendasi penerbitan izin dan non perizinan usaha
perdagangan;
e. Pemeriksaan fasilitas penyimpanan bahan berbahaya, pengawasan
distribusi dan antar pulau pengemasan dan pelabelan bahan
berbahaya di tingkat daerah kabupaten/kota;
f. Pelaksanaan pengembangan produk lokal, sarana dan iklim usaha,
peningkatan penggunaan produk dalam negeri, promosi dan
peningkatan akses pasar serta koordinasi penyediaan data dan
informasi pelaku usaha sektor perdagangan (pelaku usaha mikro kecil
menengah sektor perdagangan);
g. Pemantauan distribusi dan ketersediaan barang kebutuhan pokok
dan barang penting di tingkat daerah kabupaten
h. Pemantauan harga dan stok dan pasokan barang kebutuhan pokok
dan barang penting di tingkat daerah kabupaten;
i. Penyediaan data dan informasi harga serta ketersediaan stok dan
pasokan barang kebutuhan pokok dan barang penting di tingkat
daerah kabupaten;
j. Penyelenggaraan operasi pasar dan/atau pasar murah dalam rangka
stabilisasi harga pangan pokok di wilayah kerjanya;
k. Penyelenggaraan pameran dagang nasional, pameran dagang lokal,
dan misi dagang bagi produk ekspor asal 1 (satu) daerah kabupaten;
l. Penyediaan layanan informasi mengenai penyelenggaraan dan
partisipasi pada pameran dagang nasional, pameran dagang lokal dan
misi dagang dan produk ekspor unggulan daerah;
m. Pembinaan terhadap pelaku usaha dalam rangka pengembangan
ekspor untuk perluasan akses pasar produk ekspor;
n. Pelaksanaan layanan tera dan tera ulang alat ukur, takar, timbang
dan perlengkapannya;
o. Pemetaan jumlah potensi ukur, takar, timbang, dan perlengkapannya;
p. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.

Pasal 291
(1) Seksi Sarana dan Prasarana Perdagangan dan Pemasaran Ekspor dan
Impor mempunyai tugas melakukan pengumpulan data, identifikasi,
analisa, penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
evaluasi serta pelaporan di bidang sarana dan pelaku distribusi serta
Melakukan pengumpulan data, identifikasi, analisa, penyiapan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan di bidang
pengembangan, fasilitasi dan bina pelaku ekspor dan impor.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Sarana dan Prasarana Perdagangan dan Pemasaran Ekspor dan Impor
mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Menyediakan pedoman pengelolaan manajemen sarana distribusi
perdagangan dan penerbitan izin usaha pengelolaan pasar rakyat,
pusat perbelanjaan dan took swalayan serta Tanda Daftar Gudang;
b. Melaksanakan identifikasi dan usulan pembangunan/revitalisasi
sarana distribusi;
c. Melaksanakan pembangunan/revitalisasi sarana distribusi
perdagangan sesuai kebutuhan dan kondisi kabupaten;
d. Melaksanakan monitoring pembangunan/revitalisasi dan pengelolaan
sarana distribusi perdagangan;
e. Melaksanakan pembinaan kepada para pengelola sarana distribusi
perdagangan masyarakat di wilayah kerjanya;
f. Melaksanakan pengembangan kompetensi untuk pengelola sarana
distribusi perdagangan di wilayah kerjanya;
g. Melaksanakan evaluasi kinerja pengelolaan sarana distribusi
perdagangan di wilayah kerjanya;
h. Melakukan pelayanan penerbitan izin usaha pengelolaan pasar
rakyat, pusat perbelanjaan, toko swalayan;
i. Memberikan rekomendasi penerbitan izin usaha pengelolaan pasar
rakyat, pusat perbelanjaan, toko swalayan;
j. Pelaksanaan pengawasan fasilitas penyimpanan bahan berbahaya,
distribusi, pengemasan dan pelabelan bahan berbahaya;
k. Melakukan penyusunan rencana dan penyelenggaraan pameran
dagang nasional dan pameran dagang lokal serta misi dagang;
l. Memberikan layanan informasi mengenai penyelenggaraan, pameran
dagang nasional, dan pameran dagang lokal serta misi dagang;
m. Melaksanakan penjaringan peserta dan seleksi produk yang akan
dipromosikan dalam pameran dagang nasional, dan pameran dagang
lokal serta misi dagang;
n. Menyusun rencana dan partisipasi dalam pameran dagang nasional
dan pameran dagang lokal serta misi dagang;
o. Memberikan layanan informasi mengenai pameran dagang nasional
dan pameran dagang lokal serta misi dagang;
p. Mengumpulkan data dan identifikasi terhadap produk daerah;
q. Melakukan pembahasan dan penentuan produk unggulan dan
potensial;
r. Memberikan layanan informasi mengenai produk unggulan dan
potensial daerah yang berorientasi ekspor;
s. Melakukan sosialisasi kebijakan pengawasan mutu produk;
t. Melaksanakan pengembangan kompetensi pelaku usaha dan promosi
produk ekspor; dan
u. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.

Pasal 292
(1) Seksi Pengendalian Harga, dan Perlindungan Konsumen mempunyai tugas
melakukan pengumpulan identifikasi, analisis, penyiapan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan serta evaluasi pelaporan
pemasaran, pengendalian harga, dan perlindungan konsumen.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Pemasaran, Pengendalian Harga, dan Perlindungan Konsumen mempunyai
fungsi sebagai berikut:
a. Melakukan jaminan ketersediaan barang kebutuhan pokok di tingkat
daerah kabupaten;
b. Melaksanakan pemantauan distribusi dan ketersediaan barang
kebutuhan pokok di tingkat daerah kabupaten;
c. Melaksanakan koordinasi lintas sektoral untuk ketersediaan barang
kebutuhan pokok di tingkat daerah kabupaten;
d. Menyediakan data dan informasi harga dan ketersediaan stok dan
pasokan barang kebutuhan pokok di tingkat daerah kabupaten;
e. Melakukan pemantauan harga dan stok dan pasokan barang
kebutuhan pokok di tingkat daerah kabupaten;
f. Menyelenggarakan operasi pasar dan/atau pasar murah dalam
rangka stabilisasi harga pangan pokok di wilayah kerjanya;
g. Melaksanakan pemantauan distribusi dan ketersediaan barang
kebutuhan penting di tingkat daerah kabupaten;
h. Menyediakan data dan informasi harga dan ketersediaan stok
pasokan barang kebutuhan penting di tingkat daerah kabupaten;
i. Melaksanakan pengawasan pengadaan dan penyaluran barang
kebutuhan pokok dan barang penting di wilayah kerjanya;
j. Memberikan layanan tera dan tera ulang alat ukur, takar, timbang
dan perlengkapannya;
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.
BAB XVIII
RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI TATA KERJA DINAS PEMUDA,
OLAHRAGA DAN PARIWISATA
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 293
Dinas Pemuda, Olaraga dan Pariwisata merupakan unsur penyelenggara
pemerintahan daerah di bidang Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata yang
dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, bertanggung jawab langsung kepada
Bupati dan secara teknis administrasi mendapat pembinaan dari Sekretaris
Daerah.

Pasal 294
(1) Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata mempunyai tugas membantu
Bupati melaksanakan urusan pemerintahan di bidang Pemuda, Olahraga,
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan tugas pembantuan yang diberikan
kepada pemerintah Kabupaten.
(2) Untuk melaksanakantugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas
Pemuda, Olaraga dan Pariwisata mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan di bidang Pemuda Olahraga dan Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang Pemuda Olahraga dan Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif;
c. pelaksanaan Evaluasi dan Pelaporan di bidang Pemuda Olahraga
dan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif;
d. pelaksanaan administrasi dinas di bidang Pemuda Olahraga dan
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif;
e. pelaksana fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait tugas dan
fungsi Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Bagian Kedua
Susunan organisasi
Pasal 295
(1) Susunan Organisasi Dinas Pemuda, Olaraga dan Pariwisata,terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris, membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
2. Sub Bagian Perencanaan dan Keungan.
c. Bidang Pemuda, membawahi :
1. Seksi Kepemudaan dan Kewirausahaan; dan
2. Seksi Fasilitas dan Koordinasi Kepemudaan.
d. Bidang Olahraga , membawahi :
1. Seksi Promosi dan Peningkatan Olahraga; dan
2. Seksi Fasilitas dan Koordinasi Keolahragaan.
e. Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, membawahi :
1. Seksi Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata dan
2. Seksi Pengembangan Ekonomi Kreatif
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris Dinas.
(5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.
(6) Bagan Struktur Organisasi Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata
Kabupaten Mesuji sebagaimana tercantum dalam lampiran VIII yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Paragraf 1
Kepala Dinas
Pasal 296
(1) Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata mempunyai tugas
memimpin, mengendalikan dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas
Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata dalam menyeleggarakan
kewenangan rumah tangga kabupaten (desentralisasi) dan bidang Pemuda
Olahraga dan Pariwisata yang menjadi kewenangan dan tugas-tugas lain
sesuai dengan kebijaksanaan yang difungsikan oleh Bupati berdasarkan
peraturan perundang–undangan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata mempunyai fungsi Sebagai
berikut:
a. perumusan kebijakan teknis dibidang pemuda, olahraga dan
pariwisata;
b. penyelenggaraan administrasi kepegawaian;
c. penyelenggaraan administrasi perkantoran;
d. penyelenggaraan administrasi perencanaan dan keuangan;
e. penyelenggaraan pelaporan kinerja program dan kegiatan;
f. pembinaan kepegawaian;
g. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

Paragraf 2
Sekretaris
Pasal 297
(1) Sekretaris mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan penunjang
teknis dan administratif, koordinasi dan pembinaan atau pengendalian
dalam urusan umum, kepegawaian, keuangan, perencanaan,
ketatalaksanaan sarana prasarana hubungan masyarakat dan
kerumahtanggaan dilingkungan dinas.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Sekertaris mempunyai fungsi Sebagai berikut:
a. penyelenggaraan Administrasi Kepegawaian;
b. penyelenggaraan Administrasi surat menyurat, perlengkapan, serta
pembinaan pegawai;
c. penyelenggaraan administrasi keuangan;
d. penyelenggaraan kegiatan hubungan masyarakat, kelembagaan,
dokumentasi dan informasi tentang pemuda, olahraga dan pariwisata;
e. penyelenggaraan penyusunan laporan akuntabilitas keuangan
instansi Pemerintah (LAKIP);
f. penyelenggaraan tugas penyusunan rencana program, monitoring dan
evaluasi program dan pelaporan; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundang–undangan yang
berlaku.

Pasal 298
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan
dan memberikan pelayanan dalam urusan surat menyurat, kearsipan,
rumah tangga dinas, perlengkapan kantor, kepegawaian pembinaan
organisasi dan tata laksanaan serta menyiapkan bahan penyusunan
peraturan perundang-undangan di bidang pemuda olahraga dan
pariwisata.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi Sebagai berikut:
a. melaksanakan dan menyiapkan bahan perumusan dan kebijakan
urusan rumah tangga dinas;
b. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan rencana
kebutuhan pegawai dinas dan unit pelaksana teknis dinas;
c. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan rencana program
peningkatan kesejahteraan dan karir pegawai;
d. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan rencana
kebutuhan perlengkapan kantor;
e. melaksanakan dan menyiapkan bahan inventarisasi, registrasi
pegawai dan sarana prasarana pegawai; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundang–undangan yang
berlaku.

Pasal 299
(1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas menyiapkan
bahan penyusunan rencana program, monitoring dan evaluasi, dan
pelaporan pelaksanaan program, serta melaksanakan penyiapan bahan
penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja, pembukuan,
perhitungan anggaran, verifikasi dan pembendaharaan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sub
Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai fungsi Sebagai berikut:
a. menghimpun dan menyusun bahan rencana strategis (renstra) dinas;
b. menyusun bahan rencana kerja (RENJA) dan rencana kerja dan
anggaran (RKA) dinas;
c. menghimpun rencana kerja dan anggaran (RKA) dan dokumen
pelaksanaan anggaran (DPA) dari setiap bidang;
d. mengkoordinasikan dan mensinkronisasi menyusun bahan program,
kegiatan serta anggaran dari masing- masing bidang;
e. menyelenggarakan sistem informasi dan data perangkat daerah.
f. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan laporan bulanan,
semester, triwulan dan tahunan serta LPPD, LAKIP dan segala bentuk
pelaporan lainnya sesuai bidang tugasnya;
g. melaksanakan dan menyiapkan bahan analisis data penyusunan
anggaran keuangan;
h. meneliti kelengkapan surat perintah pembayaran uang persediaan
(SPP-UP), Surat Perintah Pembayaran Ganti Uang (SPP-GU), Surat
Perintah Pembayaran Tambahan Uang (SPP-TU), Surat Perintah
Pembayaran Langsung (SPP-LS) gaji dan Surat Perintah Pembayaran
Langsung (SPP-LS) pengadaan barang dan jasa;
i. melakukan verifikasi Surat Perintah Pembayaran (SPP) dan
menyiapkan Surat Perintah Membayar (SPM) di lingkup dinas;
j. melakukan verifikasi harian atas penerimaan dinas dan verifikasi
Surat Pertanggung Jawaban (SPJ);
k. melaksanakan akuntansi keuangan dinas;
l. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengelolaan keuangan meliputi
penerimaan, penyimpanan, pengeluaran dan pertanggungjawaban
pembukuan;
m. melaksanakan dan menyiapkan bahan-bahan penyelenggaraan
pembinaan administrasi keuangan dan perbendaharaan;
n. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengelolaan keuangan
termasuk pengelolaan pembayaran gaji pegawai;
o. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengumpulan, pengolahan,
analisis dan penyajian data keuangan untuk bahan penyusunan
laporan keuangan;
p. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan pertanggung
jawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan.
q. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

Paragraf 3
Bidang Pemuda
Pasal 300
(1) Bidang Pemuda mempunyai tugas memimpin, melakukan koordinasi
pengawasan dan pengendalian dalam penyelenggaraan kegiatan di bidang
pemberdayaan pemuda.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Pemuda mempunyai fungsi Sebagai berikut:
a. Pelaksanaan koordinasi dengan seluruh bidang dan sekretariat dalam
rangka penyusunan program kerja;
b. Pelaksanaan tugas pengelolaan bidang perumusan kebijakan teknis,
pemberdayaan pemuda, fasilitas dan koordinasi kepemudaaan dan
kemitraan dan kewirausahaan;
c. pelaksanaan koordinasi dan supervise pengembangan serta
pengawasan pelaksanaan kegiatan kepemudaan;
d. pengkajian peraturan perundang–undangan yang berhubungan
dengan bidang pemuda sebagai landasan dalam pelaksanaan tugas;
e. pelaksanaan kerjasama dengan unit kerja yang ada guna menunjang
kelancaran pelaksanaan tugas; dan
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundang–undangan yang
berlaku.

Pasal 301
(1) Seksi Kepemudaan dan Kewirausahaan mempunyai tugas melaksanakan
koordinasi dan pembinaan melalui pola kewirausahaan dalam rangka
meningkatkan potensi pemuda.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Seksi
Kepemudaan dan Kewirausahaan mempunyai fungsi Sebagai berikut:
a. melaksanakan program kerja seksi kepemudaan dan kewirausahaan
untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan;
b. melaksanakan dan menyiapkan petunjuk teknis dan petunjuk
pelaksanaan kegiatan;
c. melaksanakan dan menyiapkan bahan kegiatan pengembangan
kepemimpinan pemuda dan lembaga organisasi kepemudaan;
d. melaksanakan kegiatan pendataan dan inventarisasi organisasi
kepemudaan;
e. melaksanakan pembinaan untuk mendorong kreatifitas pemuda
sebagai wujud partisipasi pembangunan kewirauasahaan;
f. melaksanakan dan menyiapkan bahan hubungan kerja dengan
organisasi kemasyarakatan yang bergerak dalam bidang
pengembangan kepemudaan; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundang–undangan yang
berlaku.
Pasal 302
(1) Seksi Fasilitasi dan Koordinasi Kepemudaan mempunyai tugas
melaksanakan sebagai tugas bidang pemuda dibidang perencanaan,
pengkoordinasian, pembinaan, fasilitas dan koordinasi kepemudaan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Seksi
Fasilitasi dan Koordinasi Kepemudaan mempunyai fungsi Sebagai
berikut:
a. melakukan sinkronisasi dalam korelasi kerja dengan unit kerja
lainnya dilingkungan pemuda dalam rangka penyusunan rencana
program kerja seksi fasilitas koordinasi dan kepemudaaan untuk
dijadikan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan;
b. menginventarisasi permasalahan yang berhubungan dengan bidang
tugas seksi fasilitas koordinasi dan kepemudaaan dan penyusunan
bahan untuk pemecahan masalahnya;
c. mengusahakan bantuan bagi kegiatan pembinaan generasi muda;
d. melakukan inventarisasi organisasi kepemudaan serta tenaga teknis
pembinaan kepemudaan;
e. melaksanakan seleksi pertukaran pemuda pelopor;
f. melaksanakan seleksi dan pembinaan pasukan pengibar bendera
pusaka (Paskibraka);
g. melaksanakan pembinaan Purna Paskibraka Indonesia (PPI);
h. melakukan evaluasi pelaksanaan program pembinaan generasi
muda;
i. mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas bawahan; dan
j. melakukan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan perundang–
undangan yang berlaku.

Paragraf 4
Bidang Olahraga
Pasal 303
(1) Bidang Olahraga mempunyai tugas melaksanakan koordinasi
penyusunan program kerja dinas dibidang promosi dan pemasyarakatan
olahraga, fasilitas dan koordinasi keolahragaaan serta peningkatan
prestasi olahraga.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
olahraga mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. pelaksanaan dan persiapan bahan penyusunan rencana kegiatan
keolahragaan;
b. pelaksanaan koordinasi antar lintas sector dalam rangka penyusunan
program kerja;
c. melaksanakan pengumpulan, pengolahan, penganalisaan penyiapan
data dan penyusunan pruogran kerja di bidang keolahragaan;
d. penyelenggaraan pembinaan di bidang keolahragaan;
e. penyelenggaraan fasilitasi peningkatan kegiatan; dan
f. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan perundang–
undangan yang berlaku.

Pasal 304
(1) Seksi Promosi dan Peningkatan Olahraga mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas bidang olah raga dalam melaksanakan
promosi dan peningkatan olah raga.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Promosi dan Peningkatan Olahraga mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. melaksanakan program kerja dengan unit kerja lainnya dilingkungan
olahraga dalam rangka penyusunan rencana program kerja;
b. menginventarisasi permasalahan yang berhubungan dengan bidang
tugas seksi promosi dan peningkatan olahraga dan penyusunan
bahan untuk pemecahan masalahnya;
c. menyiapkan pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan
pembinaan dan pengembangan promosi dan peningkatan olahraga;
d. melakukan inventarisasi organisasi olahraga serta tenaga teknis
pembinaan promosi dan peningkatan olahraga;
e. melakukan pengenalan olahraga kepada masyarakat dengan cara
melaksanakan kegiatan dengan pelatihan, perlombaan dan
pertandingan olahraga;
f. melakukan monitoring dan evaluasi serta laporan hasil kegiatan; dan
g. melakukan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan perundang–
undangan yang berlaku.

Pasal 305
(1) Seksi Fasilitas dan Koordinasi Keolahragaan mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas bidang olahraga di bidang memberikan
fasilitas dan koordinasi keolahragaan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Fasilitas dan Koordinasi Keolahragaan mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. melaksanakan program kerja dengan unit kerja lainnya dilingkungan
olahraga dalam rangka penyusunan rencana program kerja;
b. menginventarisasi permasalahan yang berhubungan dengan bidang
tugas seksi fasilitas dan koordinasi keolahragaan dan penyusunan
bahan untuk pemecahan masalahnya;
c. menyiapkan kebutuhan sarana dan prasarana olahraga sebagai
penunjang kegiatan;
d. menyusun program pemeliharaan dan perbaikan sarana dan
prasarana olahraga sebagai sarana kegiatan;
e. menyiapkan pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan
pembinaan dan pengembangan fasilitas dan koordinasi keolahragaan;
f. melakukan inventarisasi organisasi olahraga serta tenaga teknis
keolahragaan;
g. melaksanakan pengembangan kemitraan pemerintah dengan
masyarakat dalam rangka pengembangan fasilitas dan koordinasi
keolahragaan;
h. melaksanakan kerja sama dengan komite olahraga nasional indonesia
dan organisasi olahraga yang ada;
i. melakukan koordinasi dalam kerja sama dengan lembaga lain dalam
pembinaan dan pengembangan olahraga;
j. melakukan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan perundang–
undangan yang berlaku.

Paragraf 5
Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pasal 306
(1) Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mempunyai tugas melakukan
koordinasi penyusunan program kerja Dinas di bidang obyek dan daya
tarik wisata, sarana dan jasa wisata dan promosi.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. perumusan kebijakan di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif;
b. penyelenggaraan pelayanan objek wisata;
c. penyelenggaraan promosi wisata
d. penyelenggaraan dan pengembangan ekonomi kreatif
e. melakukan kerjasama dengan unit kerja yang ada guna menunjang
kelancaran pelaksanaan tugas;
f. melakukan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan perundang –
undangan yang berlaku.
Pasal 307
(1) Seksi Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas bidang Pariwisata di Bidang Perencanaan,
pengumpulan, penyiapan bahan dan pelaksanaan penyelenggaraan
kegiatan pembinaan, penggalian, pengembangan, pendataan,
pengawasan, pemantauan objek pariwisata Pariwisata.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata adalah mempunyai fungsi
sebagai berikut :
a. melakukan sinkronisasi dan korelasi kerja dengan unit kerja lainnya
dilingkungan bidang pariwisata dalam rangka penyusunan rencana
program kerja seksi perencanaan dan pengembangan Pariwisata
untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan;
b. menginventarisasi permasalahan yang berhubungan dengan bidang
tugas kepala seksi perencanaan dan pengembangan Pariwisata dan
penyusunan bahan untuk pemecahan masalahnya;
c. merencanakan, mengumpulkan, dan menyiapkan bahan–bahan
kegiatan yang berhubungan dengan tugas seksi perencanaan dan
pengembangan Pariwisata;
d. melaksanakan penyiapan administrasi perizinan yang berhubungan
dengan tugas seksi perencanaan dan pengembangan Pariwisata;
e. melaksanakan penyiapan administrasi ketetapan pajak/retribusi
sesuai dengan tugas seksi perencanaan dan pengembangan
Pariwisata;
f. melaksanakan penyiapan dan pelaksanaan kegiatan pembinaan,
penyuluhan, pengawasan, pemantauan, pelaporan, kualifikasi,
klasifikasi, standar mutu produk dan pendataan;
g. memberikan laporan arus kunjungan wisatawan setiap bulan, laporan
nama serta perkembangan kegiatan seksi perencanaan dan
pengembangan Pariwisata kepada kepala dinas melalui kepala bidang
pariwisata;
h. melaksanakan dan menertibkan izin usaha dan atau retribusi usaha
kepariwisataan;
i. mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas bawahan; dan
j. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan perundang–undangan yang
berlaku.

Pasal 308
(1) Seksi Pengembangan Ekonomi Kreatif mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas bidang pariwisata di bidang perumusan kebijakan teknis,
fasilitasi, koordinasi, pemantauan dan evaluasi pengembangan Ekonomi
kreatif, promosi ekonomi kreatif serta fasilitasi dan kerjasama ekonomi
kreatif.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Pengembangan Ekonomi Kreatif mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. melakukan sinkronisasi dan korelasi kerja dengan unit kerja lainnya
dilingkungan bidang pariwisata dalam rangka penyusunan rencana
program kerja seksi Pengembangan Ekonomi Kreatif untuk dijadikan
pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan;
b. menginventarisasi permasalahan yang berhubungan dengan bidang
tugas seksi Pengembangan Ekonomi Kreatif dan penyusunan bahan
untuk pemecahan masalahnya;
c. merencanakan, mengumpulkan, dan menyiapkan bahan–bahan
kegiatan yang berhubungan dengan tugas Pengembangan Ekonomi
Kreatif;
d. menyiapkan bahan, mengkoordinasikan, dan melakukan penyusunan
norma standar prosedur dan kriteria dalam pengembangan ekonomi
kreatif;
e. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait, dunia usaha,
Kabupaten/kota, dan stakeholder sesuai dengan tugas seksi
Kelembagaan dan Ekonomi Kreatif;
f. melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis pengembangan
ekonomi kreatif;
g. melaksanakan fasilitasi terhadap pelaku ekonomi kreatif untuk
melaksanakan dan mengikuti event, pameran produk kreatif di dalam
dan luar daerah berbasis media, desain dan ilmu pengetahuan
teknologi dan mendukung kreatifitas desain, seni dan budaya;
h. Menyiapkan bahan dan melakukan festival ekonomi kreatif berbasis
media, desain dan ilmu pengetahuan serta mendukung kreatifitas
desain, seni dan budaya.
i. melaksanakan penyiapan dan kegiatan pembinaan, kualifikasi,
klasifikasi, standar mutu produk dan pendataan;
j. melaksanakan kebijakan di bidang pengembangan dan pemberdayaan
potensi ekonomi kreatif, peningkatan daya saing standarisasi,
penumbuhan wirausaha pengembangan dan pembinaan SDM
ekonomi kreatif;
k. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan perundang–undangan yang
berlaku.

BAB XIX
RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI TATA KERJA
DINAS LINGKUNGAN HIDUP

Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 309
Dinas Lingkungan Hidup merupakan unsur penyelenggara pemerintahan
daerah di bidang Lingkungan Hidup yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas,
bertanggung jawab langsung kepada Bupati dan secara teknis administrasi
mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah.

Pasal 310
(1) Dinas Lingkungan Hidup mempunyai membantu Bupati dalam mengelola
lingkungan hidup dan mengendalikan dampak lingkungan yang meliputi
penataan, pemanfaatan, pengembangan dan pemeliharaan lingkungan
hidup serta mencegah, memperbaiki, memulihkan kualitas lingkungan
dan pengawasan.
(2) Untuk melaksanakan tugasse bagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas
Lingkungan Hidup mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. pengkajian dan penyusunan kebijakan teknis daerah dibidang
penataan, pemanfaatan dan pengembangan Sumber Daya Alam
Daerah;
b. penetapan kebijaksanaan teknis dibidang pengendalian dampak
lingkungan yang meliputi pencegahan dan penanggulangan
pencemaran dan kerusakan lingkungan serta pemulihan kualitas
lingkungan hidup;
c. pengkoordinasian kegiatan yang menyangkut lingkungan hidup dalam
pelaksanaan tugas Dinas sesuai dengan kebijaksanaan umum yang
ditetapkan Bupati serta Peraturan Perundangan yang berlaku dan
aspirasi masyarakat;
d. pemantauan, pemberian bimbingan terhadap kegiatan Instansi
Pemerintah, lembaga, Dinas usaha dan kegiatan usaha swasta
masyarakat dibidang pengelolaan lingkungan hidup dan pengendalian
dampak lingkungan;
e. peningkatan kapasitas dan kualitas kelembagaan serta Sumber Daya
Manusia;
f. pelaksanaan teknis fungsional pengelolaan lingkungan hidup serta
pengendalian kerusakan lingkungan dan/atau pengendalian
pencemaran lingkungan hidup serta pemulihan kualitas lingkungan
hidup;
g. pelaksanaan pengawasan, penegakan hukum dan pengembangan
Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) serta Upaya
Pengelolaan Lingkungan (UPL);
h. pengelolaan Sumber Daya Manusia bagi terlaksananya tugas Dinas
Pengelolaan Lingkungan Hidup secara berdaya guna berhasil guna
serta pelaksanaan pelaksanaan teknis administrasi dibidang
ketatausahaan, Keuangan dan kepegawaian berikut penyusunan
rencana dan program kegiatan bidang;
i. perencanaan dan pelaksanaan pendidikan pelatihan serta
pengembangan sarana Dinas; dan
j. penyelenggaraan teknis administratif kesekretariatan.

Bagian Kedua
Susunan organisasi
Pasal 311
(1) Susunan Organisasi Dinas Lingkungan Hidup, terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris, membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.
c. Bidang Pengawasan dan Penataan Lingkungan Hidup, membawahi :
1. Seksi Perencanaan dan Kajian Lingkungan Hidup;
2. Seksi Pengaduan, Penyelesaian Sengketa dan Penegakkan Hukum
Lingkungan.
d. Bidang Pengelolaan Persampahan, Limbah B3 dan Peningkatan
Kapasitas Lingkungan Hidup membawahi:
1. Seksi Persampahan dan Pengelolaan Limbah B3;
2. Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup;
e. Bidang Pengendalian Pencemaran, dan Kerusakan Lingkungan Hidup
dan Energi Baru Terbarukan membawahi :
1. Seksi Pengendalian Pencemaran, dan Kerusakan Lingkungan Hidup
2. Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup dan Energi Terbarukan
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris Dinas.
(5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.
(6) Bagan Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mesuji
sebagaimana tercantum dalam lampiran XVII yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Paragraf 1
Kepala Dinas
Pasal 312
(1) Kepala Dinas mempunyai tugas mempunyai tugas menyelenggarakan
urusan dan kebijakan di bidang lingkungan hidup.
(2) Untuk melaksanakan tugas tersebut pada ayat (1), Kepala Dinas
Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah mempunyai fungsi sebagai
berikut:
a. penyusunan rencana strategis dan akuntabilitas kinerja dinas;
b. penyelenggaraan pembinaan pengurusan lingkungan hidup yang
bersifat operasional;
c. penyiapan peraturan kebijakan teknis sebagai pedoman, pemberian
bimbingan dan perizinan sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
d. pengkoordinasian penyelenggaraan pengamanan dan pengendalian
teknis atas pelaksanaan tugas pokok sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
e. pengawasan dan evaluasi atas kegiatan pelaksanaan seluruh kegiatan
dinas pengelolaan lingkungan hidup daerah;
f. pelaporan penyelenggaraan dan capaian kinerja pelaksanaan urusan
lingkungan hidup;
g. pelaksaan tugas lain dari Bupati sesuai tugas pokok dan fungsinya;

Paragraf 2
Sekretaris
Pasal 313
(1) Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan
kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian pelaksanaan tugas
secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang
perencanaan, evaluasi dan pelaporan, keuangan, umum dan
kepegawaian.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
Sekretaris mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Penyelenggaraan tugas dan membantu penyusunan rencana strategis
dan laporan akuntabilitas kinerja dinas;
b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,
pengkoordinasian pelaksanaan tugas secara terpadu, pelayanan
administrasi, dan pelaksanaan di bidang perencanaan program,
keuangan , monev program kerja dan pelaporan anggaran dinas;
c. Administrasi umum dan kepegawaian, keluar masuk surat menyurat;
d. Penyelenggaraan kegiatan hubungan masyarakat dan kelembagaan
lainnya; dan
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 314
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan
dan memberikan pelayanan dalam urusan surat menyurat, kearsipan,
rumah tangga dinas, perlengkapan kantor, kepegawaian pembinaan
organisasi dan tata laksanaan serta menyiapkan bahan penyusunan
peraturan perundang-undangan di bidang pemuda olahraga dan
pariwisata.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. menyusun rencana program dan kegiatan tahunan; Menyiapkan dan
melaksanakan peningkatan kemampuan pegawai;
b. Menyiapkan usulan penambahan, pemberhentian dan pensiun
pegawai;
c. Menyiapkan pengusulan kenaikan gaji berkala dan kenaikan pangkat;
d. Menyusun dan menyimpan arsip kepegawaian;
e. Mengurus administrasi pegawai meliputi KARPEG, KARIS/KARSU,
TASPEN dan ASKES serta administrasi kepegawaian lainnya;
f. Menyusun daftar urut kepangkatan dan jenjang kepangkatan
pegawai;
g. Menyelenggarakan administrasi surat menyurat, kearsipan, Protokol,
pembinaan pegawai, rapat-rapat, upacara,apel adan absensi pegawai;
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 315
(1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas menyiapkan
bahan penyusunan rencana program, monitoring dan evaluasi, dan
pelaporan pelaksanaan program, serta melaksanakan penyiapan bahan
penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja, pembukuan,
perhitungan anggaran, verifikasi dan pembendaharaan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Sub
Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Menyusun rencana program dan kegiatan tahunan;
b. Mengkoordinasikan penyusunan program dan kegiatan pada bidang;
c. Menyiapkan bahan dan perumusan kebijakan teknis penyusunan dan
menyelenggarakan tugas perencanaan program, Monitoring dan
Evaluasi pelaksanaan program pelaporan penyusunan Rencana
Strategis dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
d. Mengumpulkan/mengolah administrasi/data keuangan sebagai bahan
penyusunan laporan keuangan dan perlengkapan;
e. Menyiapkan bahan penyusunan rencana penerimaan dan anggaran
belanja serta menganalisa data anggaran keuangan dan perlengkapan;
f. Menyiapkan bahan dan penyelenggaraan pembinaan dan administrasi
keuangan dan perlengkapan;
g. Menyelenggarakan hubungan masyarakat, kelembagaan Dokumen
dan Informasi tentang Lingkungan Hidup;
h. Mencatat dan mengklasifikasikan laporan hasil pemeriksaan serta
menyiapkan bahan tindak lanjut;
i. Menginventarisasikan barang aset dan perlengkapan;
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Paragraf 3
Bidang Pengawasan dan Penataan Lingkungan Hidup
Pasal 316
(1) Bidang Pengawasan dan Penataan Lingkungan Hidup mempunyai tugas
menyusun bahan dan menyelenggarakan pengawasan, pemantauan dan
pengendalian sebagai upaya untuk mencegah dan menanggulangi
pencemaran, kerusakan Lingkungan serta Menganalisa Dampak
Lingkungan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1), Bidang
Pengawasan dan Penataan Lingkungan Hidup mempunyai fungsi sebagai
berikut:
a. Menginventarisasi data dan informasi sumber daya alam;
b. Menyusunan dokumen RPPLH;
c. Koordinasi dan sinkronisasi pemuatan RPPLH dalam RPJP dan RPJM;
d. Memantau dan evaluasi pelaksanaan RPPLH;
e. Menentukan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup;
f. Koordinasi penyusunan tata ruang yang berbasis daya dukung dan
daya tampung lingkungan hidup;
g. Menyusun instrumen ekonomi lingkungan hidup (PDB & PDRB hijau,
mekanisme insentif disinsentif, pendanaan lingkungan hidup);
h. Sinkronisasi RLPLH Nasional, Pulau/Kepulauan dan Ekoregion;
i. Menyusun NSDA dan LH;
j. Menyusunan Status Lingkungan Hidup Daerah;
k. Menyusunan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup;
l. Sosialisasi kepada pemangku kepentingan tentang RPPLH;
m. menyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Provinsi;
n. Pengesahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis;
o. Fasilitasi keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan KLHS;
p. Fasilitasi pembinaan penyelenggaraan KLHS ;
q. Memantau dan evaluasi KLHS;
r. Koordinasi penyusunan instrumen pencegahan pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan hidup (Amdal, UKL-UPL, izin lingkungan, Audit
LH, Analisis resiko LH);
s. Menilai terhadap dokumen lingkungan (AMDAL dan UKL/UPL);
t. Menyusun tim kajian dokumen lingkungan hidup yang transparan
(komisi penilai, tim pakar dan konsultan);
u. Melaksanakan proses izin lingkungan;
v. Menyusun kebijakan tentang tata cara pelayan pengaduan dan
penyelesaian pengaduan masyarakat;
w. Fasilitasi penerimaan pengaduan atas usaha atau kegiatan yang tidak
sesuai dengan izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
x. Melaksanakan penelaahan dan verifikasi atas pengaduan;
y. Menyusun rekomendasi tindaklanjut hasil verifikasi pengaduan;
z. Melaksanakan bimbingan teknis, monitoring dan pelaporan atas hasil
tindak lanjut pengaduan;
aa. Menyelesaikan sengketa lingkungan baik di luar pengadilan maupun
melalui pengadilan;
bb. Sosialisasi tata cara pengaduan;
cc. Mengembankan sistem informasi penerimaan pengaduan masyarakat
atas usaha atau kegiatan yang tidak sesuai dengan izin Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
dd. Menyusun kebijakan pengawasan terhadap usaha dan atau kegiatan
yang memiliki izin lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan
lingkungan;
ee. Melaksanakan pengawasan terhadap penerima izin lingkungan dan
izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan;
ff. Melaksanakan pengawasan tindaklanjut rekomendasi hasil evaluasi
penerima izin lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan
lingkungan;
gg. Membina dan pengawasan terhadap Petugas Pengawas Lingkungan
Hidup Daerah;
hh. Membentuk tim koordinasi penegakan hukum lingkungan
ii. Membentuk tim monitoring dan koordinasi penegakan hukum;
jj. Melaksanakan penegakan hukum atas pelanggaran Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
kk. Melaksanakan penyidikan perkara pelanggaran lingkungan hidup;
ll. Menangani barang bukti dan penanganan hukum pidana secara
terpadu; dan
mm. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 317
(1) Seksi Perencanaan dan Kajian Lingkungan Hidup mempunyai tugas
pokok merencanakan pembuatan dokumen dan memantau pelaksanaan
teknis Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) serta Upaya
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Hidup (UKL-UPL) serta SPPL, mengelola penerbitan perizinan dibidang
lingkungan hidup
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1), Seksi
Perencanaan dan Kajian Lingkungan Hidup mempunyai fungsi sebagai
berikut:
a. mengiventarisasi data dan informasi sumber daya alam;
b. menyusun dokumen RPPLH;
c. koordinasi dan sinkronisasi pemuatan RPPLH dalam RPJP dan RPJM;
d. memantau dan evaluasi pelaksanaan RPPLH;
e. menentukan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup;
f. koordinasi penyusunan tata ruang yang berbasis daya dukung dan
daya tampung lingkungan hidup;
g. menyusun instrumen ekonomi lingkungan hidup (PDB & PDRB hijau,
mekanisme insentif disinsentif, pendanaan lingkungan hidup);
h. sinkronisasi RLPLH nasional, pulau/kepulauan dan ekoregion;
i. menyusun NSDA dan LH;
j. menyusun status lingkungan hidup daerah;
k. menyusun indeks kualitas lingkungan hidup;
l. sosialisasi kepada pemangku kepentingan tentang RPPLH;
m. menyusun kajian lingkungan hidup strategis provinsi;
n. mengesahkan kajian lingkungan hidup strategis;
o. mengfasilitasi keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan KLHS;
p. mengfasilitasi pembinaan penyelenggaraan KLHS;
q. memantau dan evaluasi KLHS;
r. mengkoordinasikan penyusunan instrumen pencegahan pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup (amdal, UKL-UPL, izin
lingkungan, audit LH, analisis resiko LH);
s. penilaian terhadap dokumen lingkungan (amdal dan UKL/UPL);
t. menyusun tim kajian dokumen lingkungan hidup yang transparan
(komisi penilai, tim pakar dan konsultan);
u. melaksanakan proses izin lingkungan; dan
v. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang
tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Pasal 318
(1) Seksi Pengaduan, Penyelesaian Sengketa dan Penegakkan Hukum
Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok menyelesaikan permasalah
pengaduan masyarkat dan melakukan pengawasan terhadap izin
Lingkungan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1), Seksi
Pengaduan, penyelesaian sengketa dan Penegakkan Hukum Lingkungan
Hidup mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. menyusun kebijakan tentang tatacara pelayan pengaduan dan
penyelesaian pengaduan masyarakat;
b. fasilitasi penerimaan pengaduan atas usaha atau kegiatan yang tidak
sesuai dengan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
c. melaksanakan penelaahan dan verifikasi atas pengaduan;
d. menyusun rekomendasi tindaklanjut hasil verifikasi pengaduan;
e. melaksanakan bimbingan teknis, monitoring dan pelaporan
atas hasil tindak lanjut pengaduan;
f. menyelesaikan sengketa lingkungan baik di luar pengadilan
maupun melalui pengadilan;
g. sosialisasi tata cara pengaduan;
h. mengembangkan sistem informasi penerimaan pengaduan
masyarakat atas usaha atau kegiatan yang tidak sesuai dengan izin
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
i. menyusun kebijakan pengawasan terhadap usaha dan atau kegiatan
yang memiliki izin lingkungan dan izin perlindungan
dan pengelolaan lingkungan;
j. melaksanakan pengawasan terhadap penerima izin lingkungan
dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan;
k. melaksanakan pengawasan tindaklanjut rekomendasi hasil evaluasi
penerima izin lingkungan dan izin perlindungan
dan pengelolaan lingkungan;
l. pembinaan dan pengawasan terhadap petugas pengawas lingkungan
hidup daerah;
m. membentuk tim koordinasi penegakan hukum lingkungan;
n. membentuk tim monitoring dan koordinasi penegakan hukum;
o. melaksanakan penegakan hukum atas pelanggaran perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup;
p. melaksanakan penyidikan perkara pelanggaran lingkungan hidup;
q. penanganan barang bukti dan penanganan hukum pidana
secara terpadu;
r. pemantauan dan pengawasan terhadap pengolahan, pemanfaatan
pengangkutan dan penimbunan limbah bahan berbahaya dan
beracun (b3);
s. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 4
Bidang Pengelolaan Persampahan, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas
Lingkungan Hidup
Pasal 319
(1) Bidang Pengelolaan Persampahan, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas
Lingkungan Hidup mempunyai tugas memantau Pengelolaan sampah
yang ada di TPA dan melaksanakan pemantauan terhadap Limbah B3
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Pengelolaan Persampahan, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas
Lingkungan Hidup menyelenggarakan fungsi :
a. Menyusun rencana program kerja di Bidang Pengelolaan Persampahan,
Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup;
b. Menyusun informasi pengelolaan sampah tingkat kabupaten;
c. Menetapkan target pengurangan sampah dan prioritas jenis sampah
untuk setiap kurun waktu tertentu;
d. Merumuskan kebijakan pengurangan sampah;
e. Pembinaan pembatasan timbunan sampah kepada produsen/industri;
f. Pembinaan penggunaan bahan baku produksi dan kemasan yang
mampu diurai oleh proses alam;
g. Pembinaan pendaur ulangan sampah;
h. Menyediakan fasilitas pendaur ulangan sampah;
i. Pembinaan pemanfaatan kembali sampah dari produk dan kemasan
produk;
j. Merumuskan kebijakan penanganan sampah di kabupaten;
k. Koordinasi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan dan pemrosesan
akhir sampah;
l. Menyediakan sarana dan prasarana penanganan sampah;
m. Pemungutan retribusi atas jasa layanan pengelolaan sampah;
n. Menetapkan lokasi tempat TPS, TPST dan TPA sampah;
o. Pengawasan terhadap tempat pemrosesan akhir dengan sistem
pembuangan open dumping;
p. Menyusun dan pelaksanaan sistem tanggap darurat pengelolaan
sampah;
q. Memberi kompensasi dampak negatif kegiatan pemrosesan akhir
sampah;
r. Melaksanakan kerjasama dengan kabupaten/kota lain dan kemitraan
dengan badan usaha pengelola sampah dalam menyelenggarakan
pengelolaan sampah;
s. Mengembangkan investasi dalam usaha pengelolaan sampah;
t. Menyusun kebijakan perizinan pengolahan sampah, pengangkutan
sampah dan pemrosesan akhir sampah yang diselenggarakan oleh
swasta;
u. Melaksanakan perizinan pengolahan sampah, pengangkutan sampah
dan pemrosesan akhir sampah yang diselenggarakan oleh swasta;
v. Merumuskan kebijakan pembinaan dan pengawasan kinerja
pengelolaan sampah yang dilaksanakan oleh pihak lain (badan
usaha);
w. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan kinerja pengelolaan
sampah yang dilaksanakan oleh pihak lain (badan usaha);
x. Merumuskan penyusunan kebijakan perizinan penyimpanan
sementara limbah B3 (pengajuan, perpanjangan, perubahan dan
pencabutan) dalam satu daerah Kabupaten;
y. Melaksanakan perizinan penyimpanan sementara limbah B3 dalam
satu daerah Kabupaten;
z. Melaksanakan pemantauan dan pengawasan penyimpanan sementara
limbah B3 dalam satu daerah Kabupaten;
aa. Menyusun kebijakan perizinan pengumpulan dan pengangkutan
limbah B3 (pengajuan, perpanjangan, perubahan dan pencabutan)
dalam satu daerah Kabupaten;
bb. Melaksanakan perizinan bagi pengumpul limbah B3
cc. Melaksanakan perizinan pengangkutan Limbah B3 menggunakan alat
angkut roda 3 (tiga) dilakukan dalam satu daerah Kabupaten;
dd. Melaksanakan perizinan Penimbunan Limbah B3 dilakukan dalam
satu daerah Kabupaten;
ee. Melaksanakan perizinan penguburan limbah B3 medis;
ff. Pemantauan dan pengawasan terhadap pengolahan, pemanfaatan,
pengangkutan dan penimbunan limbah B3;
gg. Menyusun kebijakan pengakuan keberadaan masyarakat hukum adat,
kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak
kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak Masyarakat
Hukum Adat (MHA) terkait dengan Perlindungan dan menetapkan
tanah pengelolaan Lingkungan Hidup dan ulayat;
hh. Identifikasi, verifikasi dan validasi serta penetapan pengakuan
keberadanaan keberadaan masyarakat hukum adat, kearifan lokal
atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau
pengetahuan tradisional dan hak MHA terkait dengan Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
ii. Menetapkan tanah ulayat yang merupakan keberadaan Masyarakat
Hukum Adat (MHA) kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan
hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak MHA terkait
dengan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
jj. Melaksanakan komunikasi dialogis dengan MHA;
kk. Membentuk panitia pengakuan masyarakat hukum adat;
ll. Menyusun data dan informasi profil MHA, kearifan lokal atau
pengetahuan tradisional terkait Perlindungan dan P engelolaan
Lingkungan Hidup;
mm. Menyusun kebijakan peningkatan kapasitas MHA, kearifan lokal atau
pengetahuan tradisional terkait Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup
(PPLH);
nn. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan, pengembangan dan
pendampingan terhadap Masyarakat Hukum Adat (MHA), kearifan lokal
atau pengetahuan tradisional terkait PPLH;
oo. Melaksanakan fasilitasi kerjasama dan pemberdayaan MHA, kearifan
lokal atau pengetahuan tradisional terkait PPLH;
pp. Menyiapkan model peningkatan kapasitas dan peningkatan kerjasama
MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait PPLH
qq. Menyiapkan sarpras peningkatan kapasitas dan peningkatan
kerjasama MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait
PPLH;
rr. Mengembangkan materi dan Metode Diklat dan Penyuluhan
Lingkungan Hidup;
ss. Melaksanakan diklat dan penyuluhan Lingkungan Hidup;
tt. Meningkatkan kapasitas instruktur dan penyuluh lingkungan
Hidu p;
uu. Mengembangkan kelembagaan kelompok masyarakat peduli
Lingkungan Hidup;
vv. Melaksanakan identifikasi kebutuhan diklat dan penyuluhan;
ww. Mengembangkan jenis penghargaan Lingkungan Hidup;
xx. Menyusun kebijakan tata cara pemberian penghargaan Lingkungan
Hidup;
yy. Melaksanakan penilaian dan pemberian penghargaan;
zz. Membentuk tim penilai penghargaan yang kompeten;
aaa. Mendukung program pemberian penghargaan tingkat Kabupaten,
Provinsi dan Nasional;
bbb. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang
tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Pasal 320
(1) Seksi Persampahan dan Pengelolaan Limbah B3 memiliki tugas memiliki
tugas pokok melakukan pelayanan kebersihan, pengangkutan sampah,
pemeliharaan kendaraan operasional sampah dan melaksanakan
perizinan bagi pengumpul, pengangkutan, penimbunan dan penguburan
limbah B3.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Persampahan dan Pengelolaan Limbah B3 menyelenggarakan fungsi
sebagai berikut:
a. Penyusunan informasi pengelolaan sampah tingkat kabupaten;
b. Penetapan target pengurangan sampah dan prioritas jenis sampah
untuk setiap kurun waktu tertentu;
c. Perumusan kebijakan pengurangan sampah;
d. Pembinaan pembatasan timbunan sampah kepada produsen/industri;
e. Pembinaan penggunaan bahan baku produksi dan kemasan yang
mampu diurai oleh proses alam;
f. Pembinaan pendaur ulangan sampah;
g. Penyediaan fasilitas pendaur ulangan sampah;
h. Pembinaan pemanfaatan kembali sampah dari produk dan kemasan
produk;
i. Perumusan kebijakan penanganan sampah di Kabupaten;
j. Koordinasi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan dan pemrosesan
akhir sampah;
k. Penyediaan sarana dan prasarana penanganan sampah;
l. Pemungutan retribusi atas jasa layanan pengelolaan sampah;
m. Penetapan lokasi tempat TPS, TPST dan TPA sampah;
n. Pengawasan terhadap tempat pemrosesan akhir dengan sistem
pembuangan open dumping;
o. Penyusunan dan pelaksanaan sistem tanggap darurat pengelolaan
sampah;
p. Pemberian kompensasi dampak negatif kegiatan pemrosesan akhir
sampah;
q. Pelaksanaan kerjasama dengan Kabupaten/Kota lain dan kemitraan
dengan badan usaha pengelola sampah dalam menyelenggarakan
pengelolaan sampah;
r. Pengembangan investasi dalam usaha pengelolaan sampah;
s. Penyusunan kebijakan perizinan pengolahan sampah, pengangkutan
sampah dan pemrosesan akhir sampah yang diselenggarakan oleh
swasta;
t. Pelaksanaan perizinan pengolahan sampah, pengangkutan sampah dan
pemrosesan akhir sampah yang diselenggarakan oleh swasta;
u. Perumusan kebijakan pembinaan dan pengawasan kinerja pengelolaan
sampah yang dilaksanakan oleh pihak lain (badan usaha);
v. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan kinerja pengelolaan sampah
yang dilaksanakan oleh pihak lain (badan usaha);
w. Perumusan penyusunan kebijakan perizinan penyimpanan sementara
limbah B3 (pengajuan, perpanjangan, perubahan dan pencabutan)
dalam satu daerah Kabupaten;
x. Pelaksanaan perizinan penyimpanan sementara limbah B3 dalam satu
daerah Kabupaten;
y. Pelaksanaan pemantauan dan pengawasan penyimpanan sementara
limbah B3 dalam satu daerah Kabupaten/Kota;
z. Penyusunan kebijakan perizinan pengumpulan dan pengangkutan
limbah B3 (pengajuan, perpanjangan, perubahan dan pencabutan)
dalam satu daerah Kabupaten;
aa. Pelaksanaan perizinan bagi pengumpul limbah B3;
bb. Pelaksanaan perizinan pengangkutan Limbah B3 menggunakan alat
angkut roda 3 (tiga) dilakukan dalam satu daerah Kabupaten;
cc. Pelaksanaan perizinan Penimbunan Limbah B3 dilakukan dalam satu
daerah Kabupaten;
dd. Pelaksanaan perizinan penguburan limbah B3 medis;
ee. Pemantauan dan pengawasan terhadap pengolahan, pemanfaatan,
pengangkutan dan penimbunan limbah B3; dan
ff. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Pasal 321
(1) Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup, memiliki tugas
menyiapkan bahan dan pembinaan dalam pelaksanaan pengembangan
kelembagaan dan Sumber Daya Manusia dalam kaitanya dengan
lingkungan hidup.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup menyelenggarakan fungsi
sebagai berikut:
a. Penyusunan kebijakan pengakuan keberadaan masyarakat hukum
adat, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan
lokal atau pengetahuan tradisional dan hak MHA terkait dengan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
b. Identifikasi, verifikasi dan validasi serta penetapan pengakuan
keberadanaan keberadaan masyarakat hukum adat, kearifan lokal
atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau
pengetahuan tradisional dan hak MHA terkait dengan Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
c. Penetapan tanah ulayat yang merupakan keberadaan MHA, kearifan
lokal atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau
pengetahuan tradisional dan hak MHA terkait dengan Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
d. Pelaksanaan komunikasi dialogis dengan MHA;
e. Pembentukan panitia pengakuan masyarakat hukum adat;
f. Penyusunan data dan informasi profil MHA, kearifan local atau
pengetahuan tradisional terkait;
g. Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
h. Penyusunan kebijakan peningkatan kapasitas MHA, kearifan lokal
atau pengetahuan tradisional terkait PPLH;
i. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, pengembangan dan
pendampingan terhadap MHA, kearifan lokal atau pengetahuan
tradisional terkait PPLH;
j. Pelaksanaan fasilitasi kerjasama dan pemberdayaan MHA, kearifan
lokal atau pengetahuan tradisional terkait PPLH;
k. Penyiapan model peningkatan kapasitas dan peningkatan kerjasama
MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait PPLH;
l. Penyiapan sarpras peningkatan kapasitas dan peningkatan
kerjasama MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait
PPLH;
m. Pengembangan materi diklat dan penyuluhan LH;
n. Pengembangan metode diklat dan penyuluhan LH;
o. Pelaksanaan diklat dan penyuluhan LH;
p. Peningkatan kapasitas instruktur dan penyuluh LH;
q. Pengembangan kelembagaan kelompok masyarakat peduli LH;
r. Pelaksanaan identifikasi kebutuhan diklat dan penyuluhan;
s. Penyiapan sarpras diklat dan penyuluhan LH;
t. Pengembangan jenis penghargaan LH;
u. Penyusunan kebijakan tata cara pemberian penghargaan LH;
v. Pelaksanaan penilaian dan pemberian penghargaan;
w. Pembentukan tim penilai penghargaan yang kompeten;
x. Dukungan program pemberian penghargaan tingkat provinsi dan
nasional; dan
y. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang
tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Paragraf 5
Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
serta Energi Baru Terbarukan
Pasal 322
(1) Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
serta Energi Baru Terbarukan melaksanakan tugas pokok
penyelenggaraan perencanaan, pembangunan, pemeliharaan, pembinaan
Ruang Terbuka Hijau (RTH), meliputi taman kota, hutan kota, jalur hijau
dan zona penyangga kawasan hijau kota dan Pengujian terhadap
kerusakan lingkungan serta Energi Baru terbarukan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Pengendalian, Pencemaran, dan Kerusakan Lingkungan Hidup
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. Menyusun rencana program kerja di Bidang Pengendalian
Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan serta kelistrikan;
b. Pelaksanaan pemantauan sumber pencemar institusi dan non
institusi;
c. Pelaksanaan pemantauan kualitas air, udara, tanah serta pesisir dan
laut;
d. Penentuan baku mutu lingkungan;
e. Pelaksanaan penanggulangan pencemaran (pemberian informasi,
pengisolasian serta penghentian) sumber pencemar institusi dan non
institusi;
f. Pelaksanaan pemulihan pencemaran (pembersihan, remidiasi,
rehabilitasi dan restorasi) sumber pencemar institusi dan non
institusi;
g. Penentuan baku mutu sumber pencemar;
h. Pengembangan sistem informasi kondisi, potensi dampak dan
pemberian peringatan akan pencemaran atau kerusakan lingkungan
hidup kepada masyarakat;
i. Penyusunan kebijakan pembinaan terhadap sumber pencemar
institusi dan non institusi;
j. Pelaksanaan pembinaan terhadap sumber pencemar institusi dan non
institusi;
k. Pelaksanaan pembinaan tindaklanjut rekomendasi hasil evaluasi
sumber pencemar institusi dan non institusi;
l. Penyediaan sarana dan prasarana pemantauan lingkungan
(laboratorium lingkungan);
m. Penentuan kriteria baku kerusakan lingkungan;
n. Pelaksanaan pemantauan kerusakan lingkungan;
o. Pelaksanaan penanggulangan (pemberian informasi, pengisolasian
serta penghentian) kerusakan lingkungan;
p. Pelaksanaan pemulihan (pembersihan, remediasi, rehabilitasi dan
restorasi) kerusakan lingkungan;
q. Pelaksanaan perlindungan sumber daya alam;
r. Pelaksanaan pengawetan sumber daya alam;
s. Pelaksanaan pemanfaatan secara lestari sumber daya alam;
t. Pelaksanaan pencadangan sumber daya alam;
u. Pelaksanaan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim;
v. Pelaksanaan inventarisasi GRK dan penyusunan profil emisi GRK;
w. Perencanaan konservasi keanekaragaman hayati;
x. Penetapan kebijakan dan pelaksanaan konservasi, pemanfaatan
berkelanjutan, dan pengendalian kerusakan keanekaragaman hayati;
y. Pemantauan dan pengawasan pelaksanaan konservasi
keanekaragaman hayati;
z. Penyelesaian konflik dalam pemanfaatan keanekaragaman hayati; dan
aa. Pengembangan sistem informasi dan pengelolaan database
keanekaragaman hayati;
bb. Melaksanakan pengawasan atas standar persyaratan dan Lingkungan
di bidang ketenaga listrikan;
cc. Memproses pemberian layak perizinan di bidang Ketenaga listrikan;
dd. Penyebarluasan pemakaian an penghematan Energi kelistrikan;
ee. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 323
(1) Seksi Pengendalian, Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
melaksanakan tugas penyelenggaraan pemantauan kualitas air, udara,
tanah dan menentukan baku mutu lingkungan.
(2) untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Pengendalian, Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. melaksanakan pemantauan sumber pencemar institusi dan non
institusi;
b. melaksanakan pemantauan kualitas air, udara, tanah serta pesisir
dan laut;
c. menentukan baku mutu lingkungan;
d. melaksanakan penanggulangan pencemaran (pemberian informasi,
pengisolasian serta penghentian) sumber pencemar institusi dan non
institusi;
e. pelaksanaan pemulihan pencemaran (pembersihan, remidiasi,
rehabilitasi dan restorasi) sumber pencemar institusi dan non
institusi;
f. menentukan baku mutu sumber pencemar;
g. mengembangkan sistem informasi kondisi, potensi dampak dan
pemberian peringatan akan pencemaran atau kerusakan lingkungan
hidup kepada masyarakat;
h. menyusun kebijakan pembinaan terhadap sumber pencemar
institusi dan non institusi;
i. melaksanakan pembinaan terhadap sumber pencemar institusi dan
non institusi;
j. melaksanakan pembinaan tindaklanjut rekomendasi hasil evaluasi
sumber pencemar institusi dan non institusi;
k. menyediakan sarana dan prasarana pemantauan lingkungan
(laboratorium lingkungan).
l. menentukan kriteria baku kerusakan lingkungan;
m. melaksanakan pemantauan kerusakan lingkungan;
n. melaksanakan penanggulangan (pemberian informasi, pengisolasian
serta penghentian) kerusakan lingkungan;
o. pelaksanaan pemulihan (pembersihan, remediasi, rehabilitasi dan
restorasi) kerusakan lingkungan; dan
p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 324
(1) Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup dan Energi Baru Terbarukan
melaksanakan tugas pokok menyelenggarakan Perencanaan,
Pengembangan, pemeliharaan dan Pengawasan terhadap Ruang Terbuka
Hijau (RTH) dan penyebarluasan Energi Baru Terbarukan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Pengendalian, Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. melaksanakan perlindungan, pengawetan, pemanfaatan dan
pencandangan sumber daya alam;
b. menyelenggarakan perlindungan sumber daya alam;
c. melaksanakan pengawetan sumber daya alam;
d. melaksanakan pemanfaatan secara lestari sumber daya alam;
e. melaksanakan pencadangan sumber daya alam;
f. melaksanakan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim;
g. melaksanakan inventarisasi GRK dan penyusunan profil emisi GRK;
h. merencanakan konservasi keanekaragaman hayati;
i. melakukan penetapan kebijakan dan pelaksanaan konservasi,
pemanfaatan berkelanjutan, dan pengendalian kerusakan
keanekaragaman hayati;
j. melaksanakan pemantauan dan pengawasan pelaksanaan
konservasi keanekaragaman hayati;
k. melaksanakan penyelesaian konflik dalam pemanfaatan
keanekaragaman hayati;
l. mengembangkan sistem informasi dan pengelolaan database
keanekaragaman hayati;
m. menyusun rencana program anggaran kegiatan oprasional energi
baru terbarukan;
n. menyusun dan menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan
rencana kegiatan oprasional;
o. melaksanakan study kelayakan dan pengujian atas pemakaian
pembangkit dan atau penyajian tenaga listrik;
p. mengumpulkan menyimpulkan dan mengolah data perusahaan, peta
wilayah kerja, produksi, penyaluran dan penjualan ketenaga
listrikkan;
q. melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian energi
baru terbarukan;
r. melaksanakan penyebarluasan tentang tata cara pemakaian dan
pengehematan listrik;
s. melaksanakan penyiapan laporan dan evaluasi pengembangan dan
pemanfaatan energi baru terbarukan;
t. menyiapakan bahan, mengadakan penelitian dan menyusun
perencanaan pembangunan dan pemeliharan lampu-lampu jalan
dan taman;
u. melaksnakan pengawasan dan pengendalian pemakaian lampu
penerangan jalan;
v. melaksnakan pemeliharaan, perawatan, perbaikan dan penggantian
suku cadang lampu penerangan jalan dan lampu taman;
w. melaksanakan pengawasan dan pengendalian kawasan pertamanan;
x. melaksanakan pemeliharaan, pengamanan jalur hijau, taman-taman;
y. Melaksanakan penyiapan bahan konsultasi, koordinasi, fasilitasi dan
mediasi energi baru terbaru;
z. Melaksanakan Penyiapan bahan perumusan perencanaan teknis dan
perencanaan energy baru terbarukan;
aa. Melaksanakan penyiapan bahan perencanaan teknis pemeliharaan
asset kabupaten energi baru terbarukan; dan
bb. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB XX
RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI TATA KERJA
DINAS KETAHANAN PANGAN

Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 325
Dinas Ketahanan Pangan merupakan unsur penyelenggara pemerintahan
daerah di bidang Pangan yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas,
bertanggung jawab langsung kepada Bupati dan secara teknis administrasi
mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah.

Pasal 326
(1) Dinas Ketahanan Pangan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan
dan pelaksanaan kebijakan yang bersifat spesifik di Bidang Ketahanan
Pangan dan tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh
Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Dinas
Ketahanan Pangan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. perumusan kebijakan teknis di bidang ketahanan pangan;
b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah
dibidang ketahanan pangan;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas ketahanan pangan;
d. pelayanan administratif; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 327
(1) Susunan Organisasi Dinas Ketahanan Pangan terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris, membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.
c. Bidang Ketersediaan, Kerawanan dan Distribusi Pangan membawahi :
1. Seksi Ketersediaan, Cadangan dan Kerawanan Pangan; dan
2. Seksi Distribusi, Pengendalian Harga dan Akses Pangan.
d. Bidang Konsumsi, Penganekaragaman Pangan dan Mutu Keamanan
Pangan membawahi:
1. Seksi Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan; dan
2. Seksi Mutu, Keamanan Pangan dan Gizi.
e. Unit pelaksana Teknis Dinas.
f. Kelompok jabatan fungsional.
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris Dinas.
(5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.
(6) Bagan Struktur Organisasi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mesuji
sebagaimana tercantum dalam lampiran XVIII yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Paragraf 1
Kepala Dinas
Pasal 328
(1) Kepala Dinas Ketahanan Pangan mempunyai fungsi perumusan kebijakan
penyelenggaraan urusan Ketahanan Pangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Kepala
Dinas menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. perumusan Kebijakan teknis di Dinas etahanan Pangan sesuai
dengan kebijakan dan Peraturan Perundang-undangan yang
berlaku;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan dinas
ketahanan pangan;
c. perumusan kebijakan, operasional, pembinaan di bidang ketahanan
pangan;
d. pembinaan, pengawasan dan pengendalian unit pelaksana teknis
e. pengelolaan kegiatan kesekretariatan dinas ketahanan pangan.
f. penyelenggaraan administrasi perkantoran;
g. pembinaan kepegawaian;
h. penyelenggaraan administrasi kepegawaian;
i. pelaporan pelaksanaan dan capaian kinerja program dan kegiatan di
bidang ketahanan pangan
j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

Paragraf 2
Sekretaris
Pasal 329
(1) Sekretaris mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan penunjang
teknis dan administratif, koordinasi dan pembinaan atau pengendalian
dalam urusan umum, kepegawaian, keuangan, perencanaan,
ketatalaksanaan sarana prasarana hubungan masyarakat dan
kerumahtanggaan dilingkungan dinas.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Sekertaris mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. penyelenggaraan Administrasi Kepegawaian;
b. penyelenggaraan Administrasi surat menyurat, perlengkapan, serta
pembinaan pegawai;
c. penyelenggaraan administrasi keuangan;
d. penyelenggaraan kegiatan hubungan masyarakat, kelembagaan,
dokumentasi dan informasi tentang pemuda, olahraga dan pariwisata;
e. penyelenggaraan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP);
f. penyelenggaraan tugas penyusunan rencana program, monitoring dan
evaluasi program dan pelaporan; dan
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.

Pasal 330
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan
dan memberikan pelayanan dalam urusan surat menyurat, kearsipan,
rumah tangga dinas, perlengkapan kantor, kepegawaian pembinaan
organisasi dan tata laksanaan serta menyiapkan bahan penyusunan
peraturan perundang-undangan di bidang pemuda olahraga dan
pariwisata.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. melaksanakan dan menyiapkan bahan perumusan dan kebijakan
urusan rumah tangga dinas;
b. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan rencana
kebutuhan pegawai dinas dan unit pelaksana teknis dinas;
c. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan rencana program
peningkatan kesejahteraan dan karir pegawai;
d. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan rencana
kebutuhan perlengkapan kantor;
e. melaksanakan dan menyiapkan bahan inventarisasi, registrasi
pegawai dan sarana prasarana pegawai; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.

Pasal 331
(1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas menyiapkan
bahan penyusunan rencana program, monitoring dan evaluasi, dan
pelaporan pelaksanaan program, serta melaksanakan penyiapan bahan
penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja, pembukuan,
perhitungan anggaran, verifikasi dan pembendaharaan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sub
Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. menghimpun dan menyusun bahan rencana strategis (renstra) dinas;
b. menyusun bahan rencana kerja (renja) dan Rencana Kerja dan
Anggaran (RKA) dinas;
c. menghimpun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) dari setiap bidang;
d. mengkoordinasikan dan mensinkronisasi menyusun bahan program,
kegiatan serta anggaran dari masing- masing bidang;
e. menyelenggarakan sistem informasi dan data perangkat daerah.
f. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan laporan bulanan,
semester, triwulan dan tahunan serta LPPD, LAKIP dan segala bentuk
pelaporan lainnya sesuai bidang tugasnya;
g. melaksanakan dan menyiapkan bahan analisis data penyusunan
anggaran keuangan;
h. meneliti kelengkapan Surat Perintah Pembayaran Uang Persediaan
(SPP-UP), Surat Perintah Pembayaran Ganti Uang (SPP-GU), Surat
Perintah Pembayaran Tambahan Uang (SPP-TU), Surat Perintah
Pembayaran Langsung (SPP-LS) gaji dan Surat Perintah Pembayaran
Langsung (SPP-LS)pengadaan barang dan jasa;
i. melakukan verifikasi Surat Perintah Pembayaran (SPP) dan
menyiapkan Surat Perintah Membayar (SPM) di lingkup dinas;
j. melakukan verifikasi harian atas penerimaan dinas dan verifikasi
Surat Pertanggung Jawaban (spj);
k. melaksanakan akuntansi keuangan dinas;
l. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengelolaan keuangan meliputi
penerimaan, penyimpanan, pengeluaran dan pertanggungjawaban
pembukuan;
m. melaksanakan dan menyiapkan bahan-bahan penyelenggaraan
pembinaan administrasi keuangan dan perbendaharaan;
n. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengelolaan keuangan
termasuk pengelolaan pembayaran gaji pegawai;
o. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengumpulan, pengolahan,
analisis dan penyajian data keuangan untuk bahan penyusunan
laporan keuangan;
p. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan
pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan.
q. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

Paragraf 3
Bidang Ketersediaan, Kerawanan dan Distribusi Pangan
Pasal 332
(1) Bidang Ketersediaan, Kerawanan Pangan, dan distribusi pangan
mempunyai tugas melaksanakan distribusi dan harga pangan
melaksanaan koordinasi, identifikasi, pembinaan, pengembangan dan
pengaturan, pemantauan dan pengendalian serta pemanfaatan
ketersediaan pangan, cadangan pangan, kebutuhan pangan serta
pencegahan dan penanggulangan kerawanan pangan, pengembangan dan
pemantauan distribusi dan harga pangan, serta pengendalian akses
pangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
Bidang Ketersediaan, Kerawanan, dan Distribusi Pangan mempunyai
fungsi sebagai berikut:
a. perumusan kebijakan ketahanan pangan di bidang ketersediaan,
kerawanan, dan distribusi pangan;
b. identifikasi infrastruktur distribusi pangan di daerah;
c. pengembangan infrastruktur distribusi pangan daerah;
d. koordinasi pelaksanaan pemantauan dan kerjasama dengan instansi
terkait dalam distribusi pangan;
e. koordinasi kegiatan pencegahan penurunan dan upaya peningkatan
akses pangan masyarakat;
f. penyiapan bahan analisis akses pangan perkotaan dan pedesaan;
g. penyiapan bahan koordinasi dan pengkajian kegiatan pencegahan
penurunan, peningkatan akses pangan masyarakat;
h. penyiapan bahan fasilitasi pengembangan sistim jaringan dan pola
distribusi pangan;
i. penyiapan bahan pemantauan pelaksananaan akses distribusi
pangan di daerah;
j. pengembangan informasi dan pengendalian harga pangan di daerah;
k. fasilitasi pengembangan jaringan pasar bahan pangan di daerah;
l. penyusunan laporan distribusi pangan sebagai pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas;
m. penyusunan rencana teknis kewaspadaan pangan;
n. pengoordinasian kegiatan pencegahan dan penanggulangan
kerawanan pangan dengan pihak-pihak terkait;
o. penyusunan laporan kewaspadaan pangan sebagai pertanggung
jawaban pelaksanaan tugas;
p. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 333
(1) Seksi Ketersediaan, Cadangan pangan dan kerawanan pangan
mempunyai tugas melakukan pemantauan produksi pangan, identifikasi
dan perencanaan kebutuhan pangan serta menyusun perencanaan
cadangan pangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Seksi
Ketersediaan, Cadangan pangan dan kerawanan pangan mempunyai
fungsi sebagai berikut:
a. menyusun program kerja pelaksanaan tugas sesuai dengan program
kerja bidang sebagai acuan pelaksanaan tugas;
b. melaksanakan bimbingan tentang cadangan pangan.
c. melaksanakan pengkajian dan menyiapkan identifikasi dan analisis
ketersediaan;
d. menganalisa penyebab terjadinya rawan pangan dan rawan gizi;
e. membuat pemetaan daerah rawan pangan dan rawan gizi;
f. menyiapkan bahan identifikasi wilayah rawan pangan di daerah;
g. menyiapkan bahan koordinasi penanganan rawan pangan tingkat
kabupaten;
h. menyiapkan bahan identifikasi dan analisis ketersediaan kebutuhan
pangan dan keragaman produk pangan di daerah;
i. menyiapkan bahan identifikasi dan rencana kebutuhan produksi dan
konsumsi masyarakat;
j. menyiapkan bahan koordinasi pencegahan dan pengendalian masalah
pangan sebagai akibat menurunnya ketersediaan pangan yang
diakibatkan berbagai sebab;
k. menyusun laporan ketersediaan pangan di daerah;
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 334
(1) Seksi Distribusi, Pengendalian Harga dan Akses Pangan mempunyai
tugas bahan koordinasi dan mengembangkan insfrastruktur serta
mengamankan distribusi pangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Seksi
Distribusi, Pengendalian Harga dan Akses Pangan mempunyai fungsi
sebagai berikut:
a. menyusun rencana kerja dan schedule pelaksanaan tugas sub bidang
sesuai dengan program kerja bidang sebagai acuan pelaksanaan
tugas;
b. melaksanakan pemantauan harga pangan pokok masyarakat;
c. melakukan pencegahan penurunan akses pangan;
d. menyiapkan fasilitas pengembangan sistem jaringan dan pola
distribusi pangan;
e. melakukan pengkajian hasil monitoring dan evaluasi sebagai bahan
laporan;
f. menyusun laporan akses pangan di daerah;
g. melakukan pencegahan penurunan akses pangan masyarakat melalui
sosialisasi pemantauan dan rapat koordinasi agar tercipta kestabilan
pangan;
h. melaksanakan pemantauan harga pangan pokok masyarakat;
i. menyusun perkembangan harga pangan;
j. melakukan pengkajian hasil monitoring dan evaluasi sebagai bahan
laporan;
k. menyusun laporan akses pangan di daerah;
l. melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Paragraf 4
Bidang Konsumsi, Penganekaragaman Pangan dan Mutu Keamanan Pangan
Pasal 335
(1) Bidang Konsumsi, Penganekaragaman Pangan dan Mutu Keamanan
Pangan mempunyai tugas menyiapkan koordinasi, identifikasi,
pembinaan, pengembangan pangan dan pengaturan pemantauan dan
analisis konsumsi, penganekaragaman pangan, serta pengendalian mutu
dan keamanan pangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Konsumsi, Penganekaragaman Pangan dan Mutu, Keamanan Pangan
mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. penyusunan program dan kegiatan bidang untuk bahan penetapan
kebijakan rencana strategis dan rencana kerja;
b. penyusunan rencana teknis penganekaragaman dan konsumsi
pangan;
c. pengoordinasian peningkatan peran serta masyarakat dalam
penganekaragaman dan konsumsi pangan;
d. perencanaan pengembangan jenis pangan alternatif dan pangan lokal
berdasarkan potensi masing-masing daerah agar tercapai kebutuhan
keamanan pangan;
e. fasilitasi pengembangan usaha kelembagaan penganekaragaman
pangan lokal;
f. penyusunan laporan kegiatan penganekaragaman dan konsumsi
pangan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;
g. penyusunan rumusan rencana pengkajian dan analisis,
pengembangan, pemantauan dan pemantapan keamanan pangan di
daerah;
h. pengembangan, pemantauan dan pengendalian keamanan pangan di
daerah; dan
i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.

Pasal 336
(1) Seksi Konsumsi Pangan dan Penganekaragaman Pangan mempunyai
tugas pokok melaksanakan koordinasi identifikasi, pematauan dan
analisis serta pembinaan dan pengembangan pola konsumsi pangan serta
pengembangan penganekaragaman bahan pangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Konsumsi Pangan dan Penganekaragaman Pangan mempunyai fungsi
sebagai berikut:
a. menyusun rencana kerja pelaksanaan tugas sub bidang sesuai
dengan program kerja bidang sesuai acuan pelaksanaan tugas;
b. menyiapkan bahan identifikasi penganekaragaman pangan pokok
masyarakat;
c. menyiapkan bahan pembinaan mutu konsumsi masyarakat menuju
gizi seimbang dengan makanan berbahan baku lokal;
d. menyiapkan bahan koordinasi dan pengkajian tentang pengembangan
penganekaragaman pangan;
e. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis pengembangan
penganekaragaman pangan;
f. menyiapkan bahan penyusunan rencana dan pengembangan jenis
pangan lokal dengan berdasarkan potensi daerah;
g. menyiapkan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan
pengkajian, pengembangan dan pemantapan kebutuhan pangan
tradisional;
h. menyiapkan bahan penyusunan pola bimbingan dan penyuluhan
kepada masyarakat tentang penganekaragaman pangan;
i. menyiapkan bahan kegiatan peningkatan peran masyarakat dalam
rangka pengembangan;
j. menyusun laporan penganekaragaman pangan di daerah;
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 337
(1) Seksi Mutu, Keamanan Pangan dan Gizi mempunyai tugas melaksanakan
koordinasi, pembinaan, pengembangan, pengaturan, pemantauan,
pengendalian dan peningkatan mutu pangan menuju gizi yang seimbang
berbasis bahan baku lokal, serta menyusun kebijakan teknis dalam
rangka menanggulangi dan menanggani masalah keamanan pangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Mutu, Keamanan Pangan dan Gizi mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. menyusun rencana kerja pelaksanaan tugas sub bidang sesuai
dengan program kerja bidang sesuai acuan pelaksanaan tugas;
b. menyusun rencana pengkajian, pemantauan dalam rangka
pemantauan dalam rangka pemantapan keamanan pangan;
c. mengoordinasikan pencegahan dan penanggulangan masalah pangan
sebagai akibat menurunnya mutu, gizi, dan keamanan pangan;
d. mengoordinasikan pembinaan mutu dan keamanan pangan produk
pangan pabrik skala kecil/ rumah tangga;
e. mengoordinasikan pengembangan kelembagaan sertifikasi produk
pangan segar dan pabrik skala rumah tangga;
f. melakukan monitoring otoritas kompeten produk pangan segar;
g. menyusun laporan keamanan pangan di daerah sebagai masukan
pimpinan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut;
h. menyusun laporan keamanan pangan di daerah; dan
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB XXI
RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DAN DESA

Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 338
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa adalah unsur penyelenggara
pemerintah daerah di Kabupaten yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas,
bertanggungjawab langsung kepada Bupati dan secara teknis administrasi
mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah.

Pasal 339
(1) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis pengelolaan Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa;
b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah
dibidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Pemberdayaan
Masyarakat dan Pemerintahan Desa;
d. Pembinaan, pengelolaan dan pelaksanaan tugas di bidang
pengelolaan administratif dan pemberdayaan masyarakat desa; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 340
(1) Susunan Organisasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa terdiri
dari :
a. Kepala Dinas.
b. Sekretaris, membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.
c. Bidang Pengembangan dan Administrasi Pemerintahan Desa
membawahi :
1. Seksi Administrasi dan Pemerintahan Desa;
2. Seksi Penataan Desa dan Peningkatan Kapasitas Pemerintah Desa.
d. Bidang Kelembagaan dan Ekonomi Desa membawahi:
1. Seksi Kelembagaan dan Kerja Sama Desa;
2. Seksi Ekonomi Desa.
b. Bidang Keuangan Pembangunan dan Aset Desa, membawahi :
1. Seksi Keuangan Desa
2. Seksi Pembangunan dan Aset Desa
c. Unit pelaksana Teknis Dinas.
d. Kelompok jabatan fungsional.
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris Dinas.
(5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.
(6) Bagan Struktur Organisasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Mesuji sebagaimana tercantum dalam lampiran XIX yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Paragraf 1
Kepala Dinas
Pasal 341
(1) Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa mempunyai tugas
memimpin, mengendalikan dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dalam menyelenggarakan
kewenangan Desentralisasi, dekonsentralisasi dan tugas pembantuan
dalam bidang pemberdayaan masyarakat dan Desa yang menjadi
kewenangan dan tugas-tugas lain sesuai dengan pelaksanaan yang
ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. perumusan kebijakan teknis dibidang pemberdayaan masyarakat
desa;
b. penyusunan dan penetapan program kerja dalam rangka
pengembangan dan penataan pelaksanaan tugas;
c. penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum dibidang
pemberdayaan masyarakat dan desa;
d. penyelenggaraan kebijakan dibidang pemberdayaan masyarakat dan
desa ditetapkan oleh Bupati;
e. pemberian informasi saran dan pertimbangan dibidang
pemberdayaan masyarakat desa kepada bupati sebagai bahan untuk
menetapkan kebijaksanaan atau membuat keputusan;
f. penyelenggaraan koordinasi dan mengadakan hubungan kerja sama
dengan semua instansi untuk kepentingan pelaksanaan tugas;
g. pembinaan terhadap personil dinas dan jabatan fungsional dalam
rangka pelaksanaan tugas dibidang pemberdayaan masyarakat dan
desa;
h. pelayanan administrasi perkantoran;
i. penyelenggaraan penata usahaan keuangan;
j. pelayanan administrasi kepegawaian;
k. pelayanan administrasi perencanaan;
l. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 2
Sekretaris
Pasal 342
(1) Sekretaris mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan penunjang
teknis dan administratif, koordinasi danpembinaan/pengendalian dalam
urusan umum, kepegawaian, keuangan, perencanaan, ketatalaksanaan,
sarana prasarana, hubungan masyarakat dan kerumah tanggaan di
lingkungan Dinas.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretaris menyelenggarakan fungsi :
a. penyelenggaraan administrasi kepegawaian;
b. penyelenggaraan administrasi surat menyurat, perlengkapan serta
pembinaan pegawai;
c. penyelenggaraan administrasi keuangan;
d. penyelenggaraan kegiatan hubungan masyarakat, kelembagaan,
dokumentasi dan informasi tentang masyarakat desa;
e. penyelenggaraan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP);
f. penyelenggaraan tugas penyusunan rencana program, monitoring
dan evaluasi program dan pelaporan; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 343
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
menyiapkanbahan pelaksanaan pelayanan surat menyurat, tata naskah
dinas, kearsipan, pelayanan rumah tangga, keprotokolan, staf layanan
umum dan menyiapkan bahan penyusunan rencana kebutuhan
pegawai, mengembangkan pegawai, mutasi, promosi, tata usaha
kepegawaian, pengembangan, pengelolaan aset dinas dan pembinaan
organisasi, tata laksana serta menghimpun peraturan perundang-
undangan dan peraturan terkait lainnya.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:
a. menyusun rencana pelaksanaan kegatan seksi administrasi umum
dan kepegawaian;
b. mengumpulkan dan melaksanakan pengolahan data administrasi
umum dan surat menyurat;
c. mengumpulkan dan mengolah data kepegawaian;
d. melaksanakan fasilitasi kenaikan pangkat pegawai, kenaikan gaji
berkala pegawai, dan purna tugas pegawai serta mutasi/alih tugas;
e. menyusun dan menyiapkan analisis jabatan, analisis beban kerja
dan distribusi pegawai dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;
f. merencanakan kegiatan-kegiatan pada subbag administrasi umum,
kepegawaian dan perlengkapan;
g. melakukan manajemen aset, monitoring dan evaluasi aset serta
menyusun rencana kebutuhan dan pemeliharaan aset dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;
h. menyusun, menghitung kebutuhan dan memelihara peralatan dan
perlengkapan;
i. menyusun dan mengelola kearsipan Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa;
j. melaksanakan tugas kerumah tanggaan dan kehumasan Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;
k. menginvestarisasikan tenaga administrasi;
l. menyiapkan pengusulan kenaikan gaji berkala dan kenaikan
pangkat;
m. mengurus administrasi kepegawaian meliputi KARPEG, KARIS
/KARSU, TASPEN dan ASKES serta administrasi kepegawaian
lainnya;
n. menyusun daftar urut kepangkatan dan jenjang kepangkatan
pegawai;
o. menyampaikan dan mengagendakan surat masuk dan keluar;
p. mengkoordinasikan pengelolaan administrasi kepegawaian dengan
unit kerja terkait;
q. menyelenggarakan pembinaan pegawai, rapat-rapat, upacara/apel
dan absensi pegawai;
r. menginventarisasikan barang dan perlengkapan dilingkungan dinas;
s. menyelenggarakan tugas-tugas kerumah tanggaan kantor;
t. mengevaluasi dan melaporkan kegiatan-kegiatan pada subbag
administrasi umum, kepegawaian dan perlengkapan;
u . melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 344
(1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan
pengumpulan, pengolahan, pengujian, rencana kerja dan kegiatan
evaluasi kinerja Dinas penyediaan data dan informasi monitoring, evaluasi
kegiatan, penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan dan penyajian data
statistik di bidang tugasnya, menyiapkan bahan penyusunan anggaran
rutin pembinaan dan bimbingan administrasi keuangan dan
pemberdayaan, tatanan perbendaharaan barang, verifikasi, pertanggung
jawaban keuangan bimbingan penyelesaian dan tindak lanjut hasil
pemeriksaan, penataan dokumen keuangan dan menyusun laporan
realisasi anggaran serta verifikasi surat menyurat yang bersangkutan
dengan keuangan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Perencanaan dan Keuangan menyelenggarakan fungsi:
a. menyusun bahan Rencana Kerja (Renja) dan Rencana Kerja dan
Anggaran (RKA) dinas baik murni maupun perubahan;
b. menghimpun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) dari setiap bidang;
c. mengkoordinasikan dan mensinkronisasi menyusun bahan program,
kegiatan serta anggaran dari masing- masing bidang;
d. menyelenggarakan sistem informasi dan data perangkat daerah.
e. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan laporan bulanan,
semester, triwulan dan tahunan serta LPPD, LAKIP dan segala bentuk
pelaporan lainnya sesuai bidang tugasnya;
f. melaksanakan dan menyiapkan bahan analisis data penyusunan
anggaran keuangan;
g. meneliti kelengkapan Surat Perintah Pembayaran Uang Persediaan
(SPP-UP), Surat Perintah Pembayaran Ganti Uang (SPP-GU), Surat
Perintah Pembayaran Tambahan Uang (SPP-TU), Surat Perintah
Pembayaran Langsung (SPP-LS) gaji dan Surat Perintah Pembayaran
Langsung (SPP-LS) pengadaan barang dan jasa;
h. melakukan verifikasi Surat Perintah Pembayaran (SPP) dan
menyiapkan Surat Perintah Membayar (SPM) di lingkup dinas;
i. melakukan verifikasi harian atas penerimaan dinas dan verifikasi
Surat Pertanggung Jawaban (SPJ);
j. melaksanakan akuntansi keuangan dinas;
k. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengelolaan keuangan meliputi
penerimaan, penyimpanan, pengeluaran dan pertanggungjawaban
pembukuan;
l. melaksanakan dan menyiapkan bahan-bahan penyelenggaraan
pembinaan administrasi keuangan dan perbendaharaan;
m. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengelolaan keuangan
termasuk pengelolaan pembayaran gaji pegawai;
n. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengumpulan, pengolahan,
analisis dan penyajian data keuangan untuk bahan penyusunan
laporan keuangan;
o. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan pertanggung
jawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan.
p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya.

Paragraf 3
Bidang Pengembangan Desa dan Administrasi Pemerintahan Desa
Pasal 345
(1) Bidang Pengembangan Desa dan Administrasi Pemerintahan Desa
mempunyai tugas pokok melaksanakan perumusan pedoman fasilitasi
administrasi pemerintahan desa, kelembagaan dan perangkat Desa dan
Pemberdayaan Sosial Budaya Masyarakat desa.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang Bina Pemerintahan dan Kelembagaan Desa mempunyai fungsi:
a. perumusan pedoman fasilitasi administrasi pemerintahan desa dan
pengembangan desa;
b. pendampingan pengelolaan administrasi desa pemerintahan desa;
c. pembinaan pemerintah desa;
d. pembinaan badan permusyawaratan desa;
e. fasilitasi penyelenggaraan pengangkatan, pemberhentian dan
pelantikan kepala desa dan perangkat desa;
f. fasilitasi penyelenggaraan pengangkatan, pemberhentian dan
pelantikan badan permusyawaratan desa;
g. fasilitasi penyusunan evaluasi tingkat perkembangan desa;
h. fasilitasi penyusunan indeks desa membangun;
i. pembinaan administrasi dan penyusunan kebijakan terkait penataan
desa;
j. fasilitasi perumusan penataan desa;
k. melaksanakan lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.

Pasal 346
(1) Seksi Administrasi Pemerintahan Desa mempunyai tugas
mempersiapkan dan memfasilitasi pelaksaanaan proses-proses
administrasi pemerintahan desa.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Administrasi Pemerintahan Desa mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. menyusun dan melaksanakan kegiatan administrasi pemerintahan
desa;
b. melaksanakan fasilitasi dan pembinaan pelaksanaan administrasi
desa;
c. melaksanakan perumusan kebijakan dan acuan produk hukum
penyelenggaraan pemerintahan desa;
d. pembinaaan dan penyusunan peraturan desa;
e. melaksanakan fasilitasi pelaksanaan pemberhentian, pemilihan, dan
pengangkatan kepala desa;
f. melaksanakan fasilitasi pelaksanaan pemberhentian, pemilihan, dan
pengangkatan perangkat desa;
g. melaksanakan fasilitasi pelaksanaan pemberhentian, pemilihan, dan
pengangkatan badan permusyawaratan desa;
h. melaksanakan pembinaan penyusunan profil desa;
i. melaksanakan pembinaan penyusunan indeks desa membangun;
j. melaksanakan pembinaan penyusunan evaluasi tingkat
perkembangan desa dan fasilitasi pelaksanaan lomba desa;
k. melaksanakan penyusunan standar pelayanan minimal desa;
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku.

Pasal 347
(1) Seksi Penataan Desa dan Peningkatan Kapasitas Pemerintah Desa
mempunyai tugas melaksanakan pembinaan kelembagaan dan
perangkat yang tersedia di desa.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Penataan Desa dan Peningkatan Kapasitas Pemerintah Desa mempunyai
fungsi sebagai berikut:
a. melaksanakan perumusan dan fasilitasi pembentukan desa;
b. melaksanakan perumusan dan fasilitasi penghapusan desa;
c. melaksanakan perumusan dan fasilitasi penggabungan desa;
d. melaksanakan perumusan dan fasilitasi perubahan status dan
penetapan desa;
e. melaksanakan perumusan dan fasilitasi kewenangan desa;
f. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang
peningkatan kapasitas Pemerintah Desa;
g. menyiapkan bahan pengkoordinasian kebijakan teknis dibidang
peningkatan kapasitas Pemerintah Desa;
h. menyiapkan bahan pembinaan terhadap aparatur pemerintahan desa
dalam melakukan peningkatan kapasitas Kepala Desa dan Perangkat
Desa;
i. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang
peningkatan kapasitas Badan Permusyawaratan Desa;
j. menyiapkan bahan pengkoordinasian kebijakan teknis dibidang
peningkatan kapasitas Badan Permusyawaratan Desa;
k. menyiapkan bahan pembinaan terhadap aparatur pemerintahan desa
dalam melakukan peningkatan kapasitas Badan Permusyawaratan
Desa;
l. menyiapkan bahan pembinaan terhadap manajemen Pemerintahan
Desa;
m. menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan dibidang peningkatan
kapasitas Pemerintah Desa;
n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku.

Paragraf 4
Bidang Kelembagaan dan Ekonomi Desa
Pasal 348
(1) Bidang Kelembagaan dan Ekonomi Desa mempunyai tugas
melaksanakan pemberdayaan kelembagaan desa, kerja sama antar
lembaga lain, koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan
pengembangan usaha ekonomi usaha milik desa serta melaksanakan
monitoring dan evaluasi.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),


Bidang Kelembagaan dan Ekonomi Desa menyelenggarakan fungsi
sebagai berikut:
a. perumusan penyusunan program kegiatan bidang kelembagaan desa
dan kerjasama antar desa dan lembaga lain;
b. perumusan penyusunan program kegiatan bidang ekonomi desa;
c. pelaksanaan kegiatan kerja sama dengan lembaga desa dan lembaga-
lembaga lainnya/pihak ketiga;
d. pelaksanaan pengembangan ekonomi desa melalui badan usaha milik
desa serta koordinasi dengan organisasi perangkat daerah lain yang
berkaitan dengan peningkatan ekonomi di desa;
e. pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi peningkatan
pengelolaan ekonomi masyarakat desa;
f. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan kelembagaan dan ekonomi
desa;
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 349
(1) Seksi Kelembagaan dan Kerjasama Desa mempunyai tugas menyusun
dan mengelompokkan lembaga-lembaga yang ada di Desa, lembaga adat
dan Hukum adat yang ada, dan Menyusun pelaksanaan kerja sama
antar Desa serta lembaga-lembaga lain diluar lembaga yang ada di Desa.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Kelembagaan dan Kerjasama Desa menyelenggarakan fungsi sebagai
berikut :
a. Menyusun dan merencanakan kegiatan pada seksi Kelembagaan dan
Kerja Sama Desa;
b. Melaksanakan dan melaporkan kegiatan yang menjadi fungsi seksi
Kelembagaan dan Kerja Sama Desa, kepada Kepala Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa melalui Kepala Bidang
Kelembagaan dan Ekonomi Desa;
c. Menyusun dan menyiapkan Administrasi Kerja sama dengan Lembaga
Desa atau Lembaga lainnya;
d. Menyusun dan menyiapkan Administrasi Lembaga Kemasyarakatan
Desa;
e. Fasilitasi dan pembinaan Lembaga Kemasyarakatan Desa;
f. Menyusun dan menyiapkan Administrasi Lembaga Adat Desa;
g. Fasilitasi dan pembinaan Lembaga Adat Desa;
h. Menyusun dan Menghimpun Produk Hukum yang berkaitan dengan
Kelembagaan Desa;
i. Menyusun dan Menghimpun Produk Hukum yang berkaitan dengan
kerja sama antar desa dan lembaga lain;
j. Fasilitasi pelaksanaan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat;
k. Mengevaluasi kegiatan ataupun permasalahan yang timbul pada seksi
Kelembagaan dan Kerja sama Desa;
l. Menyiapkan serta memfasilitasi kerja sama antar lembaga;
m. Melaksanakan pendampingan dan evaluasi terhadap kegiatan pada
seksi Kelembagaan dan Kerja sama Desa;
n. Menyusun Bahan kerja sama pengembangan pembangunan Desa
melalui pihak ketiga seperti Karya Bhakti TNI, Tentara Manunggal
Membangun Desa (TMMD) serta kegiatan lain yang berasal dari
kementerian dan Provinsi;
o. Koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan pembangunan kawasan
perdesaan dan daerah tertinggal;
p. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung
sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Perundang-undangan
yang berlaku.

Pasal 350
(1) Seksi Ekonomi Desa mempunyai tugas menyusun dan mengelompokkan
lembaga-lembaga yang ada di Desa, lembaga adat dan Hukum adat yang
ada, dan Menyusun pelaksanaan kerja sama antar Desa serta lembaga-
lembaga lain diluar lembaga yang ada di Desa.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Ekonomi Desa adalah sebagai berikut:
a. Menyusun, merencanakan program peningkatan usaha ekonomi desa
dan Badan Usaha Milik Desa/Badan Usaha Milik Desa Bersama;
b. Menyusun Produk Hukum dan Petunjuk pelaksanaan, petunjuk
teknis Usaha Ekonomi Desa;
c. Menyusun Produk Hukum dan Petunjuk pelaksanaan, petunjuk
teknis Badan Usaha Milik Desa/Badan Usaha Milik Desa Bersama;
d. Melaksanakan pembinaan peningkatan usaha ekonomi desa;
e. Melaksanakan pembinaan terhadap Badan Usaha Milik Desa/Badan
Usaha Milik Desa Bersama;
f. Monitoring dan Pendataan sarana dan prasarana penunjang
peningkatan perekonomian desa;
g. Monitoring dan Evaluasi Badan Usaha Milik Desa/Badan Usaha Milik
Desa Bersama;
h. Melaksanakan kegiatan lain yang berkaitan dengan seksi
pengembangan ekonomi desa yang berasal dari program provinsi,
Kementerian dan Lembaga lain;
i. Meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan masyarakat tentang
pemanfaatan teknologi melalui Program Kegiatan Teknologi Tepat
Guna (TTG).
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung
sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Perundang-undangan
yang berlaku.

Paragraf 5
Bidang Keuangan Pembangunan dan Aset Desa
Pasal 351
(1) Bidang Keuangan, Pembangunan, dan Aset Desa mempunyai tugas Pokok
melaksanakan perumusan pedoman, Pendampingan serta Fasilitasi
terhadap Pengelolaan Keuangan Desa, Perencanaan dan Pelaksanaan
Pembangunan Desa, dan Aset Desa;
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Keuangan, Pembangunan, dan Aset Desa mempunyai fungsi:
a. Perumusan Penyusunan Program Kegiatan di bidang Keuangan Desa;
b. perumusan penyusunan program kegiatan di bidang pembangunan
desa;
c. perumusan penyusunan program kegiatan di bidang aset desa;
d. perumusan kebijakan dan petunjuk teknis pembinaan terhadap
keuangan desa;
e. perumusan kebijakan dan petunjuk teknis pembinaan terhadap
pembangunan desa;
f. perumusan kebijakan dan petunjuk teknis terhadap pengelolaan aset
desa;
g. pembinaan pengelolaan keuangan desa;
h. pembinaan perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan pembangunan
desa;
i. fasilitasi pengelolaan aset desa;
j. monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan
administrasi keuangan, pembangunan, serta aset desa; dan
k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang –undangan yang berlaku

Pasal 352
(1) Seksi Keuangan Desa mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan kebijakan, fasilitasi dan pembinaan pengelolaan keuangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Keuangan Desa mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. menyusun merencanakan program kegiatan perencanaan keuangan
desa;
b. menyusun merencanakan program kegiatan pelaporan keuangan desa
c. pengumpulan dan pengolahan data keuangan desa
d. asistensi terhadap penyusunan rencana anggaran pendapatan dan
belanja desa;
e. asistensi terhadap penyusunan rencana perubahan anggaran
pendapatan dan belanja desa;
f. menyusun dan menyiapkan kebijakan dan produk hukum keuangan
desa
g. melaksanakan fasilitasi dan pembinaan keuangan desa
h. menyiapkan rangkuman laporan keuangan desa;
i. menyusun alokasi dan lokasi Dana Desa yang bersumber dari APBN
(DD),
j. menyusun anggaran Alokasi Dana Desa (ADD), bantuan keuangan
provinsi dan kabupaten;
k. fasilitasi terhadap penggunaan aplikasi pengelolaan keuangan desa;
l. menyusun laporan pelaksanaan pada seksi keuangan desa;
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang undangan yang berlaku.

Pasal 353
(1) Seksi Pembangunan dan Aset Desa mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan, fasilitasi, pembinaan perencanaan,
pelaksanaan dan pelaporan pembangunan di Desa serta Pengelolaan Aset
Desa.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Pembangunan dan Aset Desa mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. melaksanakan perencanaan kegiatan seksi kerjasama dan
pemberdayaaan desa tertentu;
b. mengolah data kerjasama dan pemberdayaaan desa tertentu;
c. merencanakan dan memfasilitasi kegiatan-kegiatan pada seksi
kerjasama dan pemberdayaaan desa tertentu;
d. mengevaluasi dan melaporkan kegiatan-kegiatan pada seksi
kerjasama dan pemberdayaaan desa tertentu;
e. menyusun dan menyiapkan kebijakan dan produk hukum kerjasama
dan pemberdayaaan desa tertentu;
f. melaksanakan fasilitasi dan pembinaan kerjasama dan
pemberdayaaan desa tertentu;
g. melaksanakan fasilitasi kerjasama pelaksanaan program
pemberdayaan dan pembangunan desa tertentu dengan pihak
pemerintah lainnya dan atau Pihak Ketiga seperti Tentara Manunggal
Masuk Desa (TMMD), kegiatan lain yang berasal dari program
kementerian dan provinsi;
h. melaksanakan koordinasi pendamping;
i. menyusun bahan pengembangan pembangunan partisipatif dan
kegotong royongan;
j. menyusun laporan tentang pelaksanaan pada seksi kerjasama dan
pemberdayaaan desa tertentu; dan
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB XIV
RINCIAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI TATA KERJA
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 354
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu merupakan
unsur penyelenggara pemerintahan daerah di bidang Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas,
bertanggung jawab langsung kepada Bupati dan secara teknis administrasi
mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah.
Pasal 355
(1) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu mempunyai
fungsi dalam penyelenggaraan urusan penanaman modal dan pelayanan
perizinan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu menyelenggarakan
fungsi sebagai berikut:
a. pengkajian, penyusunan dan pengusulan rencana umum, rencana
strategis dan rencana pengembangan penanaman modal lingkup
daerah berdasarkan sektor usaha maupun wilayah;
b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di
bidang penanaman modal dan pelayanan perizinan;
c. pengkajian, penyusunan dan pengusulan deregulasi/kebijakan
penanaman modal lingkup daerah;
d. pengembangan potensi dan peluang penanaman modal lingkup
daerah dengan memberdayakan badan usaha melalui penanaman
modal, antara lain meningkatkan kemitraan dan daya saing
penanaman modal lingkup daerah;
e. pelaksanaan pemantauan realisasi penanaman modal berdasarkan
sektor usaha dan wilayah dan pengawasan kepatuhan perusahaan
penanaman modal sesuai ketentuan kegiatan usaha dan peraturan
perundang-undangan;
f. pelaksanaan pembinaan dan fasilitasi penyelesaian permasalahan
penanaman modal;
g. penyusunan dan pengembangan kebijakan/strategi promosi
penanaman modal lingkup daerah;
h. perencanaan kegiatan promosi penanaman modal di dalam dan luar
negeri;
i. pelaksanaan pembangunan dan pengembangan sistem informasi dan
pengolahan data penanaman modal;
j. pelaksanaan, perencanaan, pengolahan, pemeriksaan, verifikasi,
identifikasi, koordinasi, evaluasi, pengadministrasian pelayanan,
penerbitan perizinan dan non perizinan;
k. pelaksanaan, fasilitasi, perencanaan, pengumpulan, perumusan,
pengidentifikasian, verifikasi, penanganan pengaduan pelayanan
perizinan dan non perizinan;
l. penyusunan kebijakan, hormonisasi dan pemberian advokasi layanan
serta sosialisasi/penyuluhan kepada masyarakat dalam
penyelenggaraan perizinan dan nonperizinan;
m. penetapan kebijakan standar pelayanan perizinan;
n. pengembangan sarana dan prasarana pelayanan perizinan dan
penanaman modal.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 356
(1) Susunan Organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.
c. Bidang Perencanaan, Pengembangan Iklim dan Pengendalian
Penanaman Modal membawahi :
1. Seksi Perencanaan dan Pengembangan Iklim Penanaman Modal
2. Seksi Pemantauan, Pengawasan dan Pembinaan Pelaksanaan
Penanaman Modal
d. Bidang Pengolahan Data, Informasi dan Promosi Penanaman Modal
membawahi:
1. Seksi Pengolahan Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal
2. Seksi Pengembangan dan Pelaksanaan Promosi Penanaman Modal
e. Bidang Pelayanan dan Pengaduan Perizinan dan Non Perizinan
membawahi :
1. Seksi Pendaftaran, Informasi, dan Pengaduan
2. Seksi Penetapan, Penerbitan, dan Pelaporan
f. Unit pelaksana Teknis Dinas.
g. Kelompok jabatan fungsional.
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris Dinas.
(5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.
(6) Bagan Struktur Organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kabupaten Mesuji sebagaimana tercantum dalam
lampiran XX yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Bupati ini.

Paragraf 1
Kepala Dinas
Pasal 357
(1) Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
mempunyai tugas menyelenggarakan urusan penanaman modal dan
perizinan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Dinas menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. perumusan kebijakan di bidang penanaman modal dan perizinan;
b. penyusunan rencana dan anggaran di bidang penanaman modal dan
perizinan;
c. pembinaan dan pengendalian kepegawaian;
d. penyelenggaraan administrasi, tata usaha, dan perlengkapan;
e. pengembangan iklim dan rencana penanaman modal;
f. pemantauan dan pengendalian penanaman modal;
g. pelaksanaan promosi penanaman modal;
h. penyelenggaraan perizinan dan non perizinan;
i. pengembangan dan pengelolaan data dan informasi penanaman
modal;
j. pengembangan pelayanan dan pengaduan perizinan dan non
perizinan.
k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya.

Paragraf 2
Sekretaris
Pasal 358
(1) Sekretaris mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan administrasi
perkantoran, perencanaan dan keuangan, pembinaan dan administrasi
kepegawaiaan, serta penataan perlengkapan dan rumah tangga.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana pada ayat (1), Sekretaris
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. pengkoordinasi perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan
di bidang penanaman modal dan pelayanan perizinan;
b. penyelenggaraan administrasi perkantoran;
c. penyelenggaraan administrasi kepegawaian;
d. penyelenggaraan rumah tangga dan perlengkapan;
e. penyelenggaraan urusan umum, ketertiban, keamanan, dan
kebersihan perkantoran;
f. penyusunan dokumen pelaporan perencanaan, keuangan, dan kinerja
bidang penanaman modal dan pelayanan perizinan
g. pembinaan dan pengendalian kepegawaian;
h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya.

Pasal 359
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
menyelenggarakan rumah tangga, perlengkapan dan kepegawaian.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana pada ayat (1), Sub Bagian
Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. melakukan penyusunan rencana dan program kerja operasional
kegiatan pelayanan administrasi umum, kerumahtanggaan serta
administrasi kepegawaian
b. menyelenggarakan pengadministrasian dan tata usaha perkantoran;
c. melaksanakan pengadministrasian kepegawaian;
d. melaksanakan penataan perlengkapan dan rumah tangga pekantoran;
e. melaksanakan ketertiban, kebersihan, keindahan perkantoran;
f. menyusun dokumen analisis jabatan, analisis beban kerja, dan
evaluasi jabatan;
g. mengelola arsip dan dokumen kepegawaian dan surat menyurat
perkantoran;
h. menyusun dan melaporkan dokumen kinerja kepegawaian;
i. pelaksanaan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman surat-
surat,naskah dinas dan pengelolaan dokumentasi dan arsip dinas;
j. pemeliharaan gedung, ruangan, peralatan, pekarangan, ketertiban,
dan kebersihan serta keamanan kantor dinas;
k. pengurusan pengelolaan sumber data dan pemeliharaan kendaraan
dinas;
l. pengadaan perlengkapan dan inventaris barang kantor;
m. penyimpanan, penerimaan dan pendistribusian perlengkapan dan
inventarisir barang;
n. pelaksanaan publikasi dan dokumentasi pelaksanaan tugas
kedinasan;
o. pelaksanaan urusan keprotokolan dan penyiapan rapat-rapat dinas;
p. pelaksanaan penyusunan daftar urut kepangkatan dilingkungan
dinas;
q. pelaksanaan penyusunan daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan
dilingkungan dinas;
r. pelaksanaan penyusunan usulan kepangkatan, jabatan, mutasi, dan
usulan pemberhentian pegawai;
s. pengkoordinasian pengelolaan administrasi kepegawaian dengan unit
kerja terkait;
t. penyusunan laporan hasil kegiatan dibidang administrasi umum dan
kepegawaian.
Pasal 360
(1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan perencanaan dan keuangan perangkat daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana pada ayat (1) Sub Bagian
Perencanaan dan Keuangan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. menghimpun dan menyusun bahan Rencana Strategis (RENSTRA)
dinas;
b. menyusun bahan Rencana Kerja (Renja) dan Rencana Kerja dan
Anggaran (RKA) dinas;
c. Menghimpun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) dari setiap bidang;
d. Mengkoordinasikan dan mensinkronisasi menyusun bahan program,
kegiatan serta anggaran dari masing- masing bidang;
e. Menyelenggarakan sistem informasi dan data perangkat daerah.
f. Melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan laporan bulanan,
semester, triwulan dan tahunan serta LPPD, LAKIP dan segala bentuk
pelaporan lainnya sesuai bidang tugasnya;
g. melaksanakan dan menyiapkan bahan analisis data penyusunan
anggaran keuangan;
h. meneliti kelengkapan Surat Perintah Pembayaran Uang Persediaan
(SPP-UP), Surat Perintah Pembayaran Ganti Uang (SPP GU), Surat
Perintah Pembayaran Tambahan Uang (SPP-TU), Surat Perintah
PembayaranLangsung (SPP-LS) gaji dan Surat Perintah Pembayaran
Langsung (SPP-LS)pengadaan barang dan jasa;
i. melakukan verifikasi Surat Perintah Pembayaran (SPP) dan
menyiapkan Surat Perintah Membayar (SPM) di lingkup Dinas;
j. melakukan verifikasi harian atas penerimaan Dinas dan verifikasi
Surat Pertanggung Jawaban (SPJ);
k. melaksanakan akuntansi keuangan Dinas;
l. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengelolaan keuangan meliputi
penerimaan, penyimpanan, pengeluaran dan pertanggungjawaban
pembukuan;
m. melaksanakan dan menyiapkan bahan-bahan penyelenggaraan
pembinaan administrasi keuangan dan perbendaharaan;
n. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengelolaan keuangan
termasuk pengelolaan pembayaran gaji pegawai;
o. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengumpulan, pengolahan,
analisis dan penyajian data keuangan untuk bahan penyusunan
laporan keuangan;
p. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan
pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan.

Paragraf 3
Bidang Perencanaan, Pengembangan Iklim dan Pengendalian
Penanaman Modal
Pasal 361
(1) Bidang Perencanaan, Pengembangan Iklim dan Pengendalian Penanaman
Modal mempunyai tugas menyelenggarakan perencanaan, pengembangan
iklim dan pengendalian modal.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Perencanaan, Pengembangan Iklim dan Pengendalian Penanaman Modal
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. pengkajian, penyusunan dan pengusulan rencana umum, rencana
strategis dan rencana pengembangan penanaman modal lingkup
daerah berdasarkan sektor usaha maupun wilayah;
b. pengkajian, penyusunan dan pengusulan deregulasi/ kebijakan
penanaman modal lingkup daerah;
c. pengembangan potensi dan peluang penanaman modal lingkup
daerah dengan memberdayakan badan usaha melalui penanaman
modal, antara lain meningkatkan kemitraan dan daya saing
penanaman modal lingkup daerah;
d. pelaksanaan pemantauan realisasi penanaman modal berdasarkan
sektor usaha dan wilayah dan pengawasan kepatuhan perusahaan
penanaman modal sesuai ketentuan kegiatan usaha dan peraturan
perundang-undangan;
e. pelaksanaan pembinaan dan fasilitasi penyelesaian permasalahan
penanaman modal.

Pasal 362
(1) Seksi Perencanaan dan Pengembangan Iklim Penanaman Modal
mempunyai tugas merencakan, mengembangkan, dan mengendalikan
penanaman modal.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Perencanaan dan Pengembangan Iklim Penanaman Modal memiliki fungsi
sebagai berikut :
a. melakukan pengumpulan data, analisis dan penyusunan rencana
umum, rencana strategis dan rencana pengembangan penanaman
modal lingkup daerah berdasarkan sektor usaha dan wilayah;
b. melakukan pengumpulan data, analisis dan penyusunan deregulasi/
kebijakan penanaman modal lingkup daerah berdasarkan sektor
usaha dan wilayah.

Pasal 363
(1) Seksi Pemantauan, Pengawasan dan Pembinaan Pelaksanaan Penanaman
Modal mempunyai tugas melaksanakan pemantauan, pengawasa dan
pembinaaan penanaman modal.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Pemantauan, Pengawasan dan Pembinaan Pelaksanaan Penanaman
Modal mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. melakukan pemantauan realisasi penanaman modal berdasarkan
sektor usaha dan wilayah dan pengawasan kepatuhan perusahaan
penanaman modal sesuai ketentuan kegiatan usaha dan peraturan
perundang- undangan;
b. melakukan pembinaan dan fasilitasi penyelesaian permasalahan
penanaman modal;
c. melakukan pembinaan pelaksanaan penanaman modal berdasarkan
sektor usaha dan wilayah;
d. melakukan fasilitasi penyelesaian permasalahan penanaman modal
lingkup daerah.

Paragraf 4
Bidang Pengolahan Data, Informasi dan Promosi Penanaman Modal
Pasal 364
(1) Bidang Pengolahan Data, Informasi dan Promosi Penanaman Modal
menyelenggarakan fungsi pengolahan data, informasi dan promosi
penanaman modal.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Pengolahan Data, Informasi dan Promosi Penanaman Modal memiliki
fungsi sebagai berikut:
a. penyusunan dan pengembangan kebijakan/strategi promosi
penanaman modal lingkup daerah;
b. perencanaan kegiatan promosi penanaman modal di dalam dan luar
negeri;
c. penyusunan bahan, sarana dan prasarana promosi penanaman
modal;
d. pelaksanaan pembangunan dan pengembangan sistem informasi dan
pengolahan data penanaman modal.

Pasal 365
(1) Seksi Pengolahan Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal
mempunyai tugas melaksanakan pembangunan, penyediaan,
pengembangan sarana dan prasarana infrastruktur jaringan sistem
teknologi informasi, pengolahan data dan informasi serta pelaporan
perizinan dan non perizinan penanaman modal.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Pengolahan Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal mempunyai
fungsi sebagai berikut:
a. Melakukan pengolahan data dan pelaporan perizinan dan
nonperizinan penanaman modal;
b. melakukan pembangunan dan pengembangan sistem informasi
penanaman modal;
c. membangun, menyediakan, mengembangkan sarana dan prasarana
infrastruktur jaringan sistem teknologi informasi dan dukungan
administrasi serta peningkatkan layanan perizinan dan non perizinan.

Pasal 366
(1) Seksi Pengembangan dan Pelaksanaan Promosi Modal mempunyai tugas
mengembangkan dan melaksanakan promosi modal.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Pengembangan dan Pelaksanaan Promosi Penanaman Modal memiliki
fungsi sebagai berikut:
a. Melakukan pengumpulan data, analisis dan penyusunan
kebijakan/strategi promosi penanaman modal lingkup daerah
berdasarkan sektor usaha dan wilayah;
b. melakukan perencanaan promosi berdasarkan sektor usaha dan
wilayah;
c. melakukan penyiapan bahan/ sarana dan prasarana promosi
penanaman modal;
d. melakukan publikasi dan distribusi bahan-bahan promosi
penanaman modal;
e. melakukan promosi berdasarkan sektor usaha dan wilayah.

Paragraf 5
Bidang Pelayanan dan Pengaduan Perizinan dan Non Perizinan
Pasal 367
(1) Bidang Pelayanan dan Pengaduan Perizinan dan Non Perizinan memiliki
tugas menyelenggarakan pelayanan dan pengaduan perizinan dan non
perizinan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Pelayanan, dan Pengaduan Perizinan dan Non Perizinan
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. melaksanakan, merencanakan, mengolah, memeriksa, memverifikasi,
mengidentifikasi, mengkoordinasikan, menvalidasi, mengevaluasi,
memimpin, pelaporan, mengadministrasi pelayanan, menerbitkan
perizinan dan non perizinan;
b. melaksanakan, memfasilitasi, merencanakan, mengumpulkan,
merumuskan, mengidentifikasi, memverifikasi, memimpin,
mengkoordinasi, mengevaluasi, memonitoring, merancang,
menyusun, menindaklanjuti, mendokumentasikan, penanganan
pengaduan dan informasi pelayanan perizinan dan non perizinan;
c. melaksanakan, merencanakan, mengumpulkan, merumuskan,
memverifikasi, menganalisis, memfasilitasi, merancang,
mengidentifikasi, mengkoordinasikan, mengolah, memimpin,
mengsimplifikasi, mengsinkronisasi, mengevaluasi, memonitoring
penyusunan kebijakan, hormonisasi dan pemberian advokasi layanan
serta sosialisasi penyuluhan kepada masyarakat dalam
penyelenggaraan perizinan dan nonperizinan;
d. melaksanakan, memfasilitasi, merencanakan, mengumpulkan,
memverifikasi, menganalisis, mengkoordinasikan, mengolah,
memimpin, memonitoring, mengevaluasi, pengukuran terhadap mutu
layanan, merumuskan standar layanan (SOP, SP, SPM, MP)
mengolah, mengoperasionalkan, menginput, mengarsipkan data,
mendokumentasikan, memetakan layanan, pembangunan sarana dan
prasarana infrastruktur jaringan layanan dan dukungan administrasi
serta peningkatan layanan, menciptakan (inovasi) pola layanan,
menyusun data dan pelaporan pelayanan perizinan dan nonperizinan
terjangkau, murah, transparan serta terciptanya produk layanan yang
efesien dan efektif.

Pasal 368
(1) Seksi Pendaftaran, Informasi dan Pengaduan mempunyai tugas
memberikan pelayanan meliputi pendaftaran, informasi dan menangani
pengaduan dan tindak lanjut pengaduan terkait perizinan dan non
perizinan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1). Seksi
Pendaftaran, Informasi dan Pengaduan mempunyai fungsi sebagai
berikut:
a. melakukan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis kegiatan
penanganan pengaduan yang berkaitan dengan penanaman modal
dan perizinan;
b. melaksanakan, merencanakan, membuat konsepdan mengolah
penyelenggaraan pelayanan pendaftaran perizinan dan nonperizinan
c. memeriksa dokumen/ berkas pemohonan pelayanan perizinan dan
non perizinan;
d. melaksanakan administrasi pengaduan, informasi, dan konsultasi
layanan dalam penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non
perizinan;
e. menyiapkan dan mengumpulkan data pengaduan, infomasi, dan
konsultasi layanan dalam penyelenggaraan pelayanan perizinan dan
non perizinan;
f. merencanakan penanganan pengaduan, informasi, dan konsultasi
layanan dalam penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non
perizinan;
g. mengidentifikasi teknis penanganan pengaduan, informasi, dan
konsultasi layanan secara teknis dan operasional penyelenggaraan
pelayanan perizinan dan non perizinan;
h. mendokumentasikan dan mengarsipkan penanganan pengaduan,
informasi, dan konsultasi layanan dalam penyelenggaraan pelayanan
perizinan dan non perizinan;
i. memberikan dan memfasilitasi layanan pengaduan, infomasi, dan
konsultasi layanan dalam penyelenggaraan perizinan dan non
perizinan;
j. menganalisis data permasalahan penanganan pengaduan, informasi,
dan konsultasi layanan dalam penyelenggaraan pelayanan perizinan
dan non perizinan;
k. merumuskan permasalahan penanganan pengaduan, informasi, dan
konsultasi layanan dalam rangka penyelenggaraan pelayanan
perizinan dan non perizinan;
l. memonitoring dan mengevaluasi data penanganan pengaduan,
informasi¸ dan konsultasi layanan dalam penyelenggaraan pelayanan
perizinan dan non perizinan;
m. mengkoordinasikan penanganan pengaduan, informasi dan konsultasi
layanan dalam penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non
perizinan;
n. membuat konsep penanganan pengaduan dan tindaklanjut
pengaduan, informasi dan konsultasi layanan dalam penyelenggaraan
perizinan dan non perizinan;
o. menyusun laporan penanganan pengaduan, informasi dan konsultasi
layanan penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan;

Pasal 369
(1) Seksi Penetapan, Penerbitan, dan Pelaporan mempunyai tugas menyusun
dan menerbitkan laporan terkait pelayanan perizinan dan non perizinan,
dan melakukan koordinasi dan verifikasi terhadap dokumen perizinan
yang akan diterbitkan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1). Seksi
Penetapan, Penerbitan dan Pelaporan mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. memverifikasi, mengidentifikasi dan mengkoordinasikan
penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan;
b. menvalidasi, mengadministrasi dan menerbitkan dokumen layanan
perizinan dan non perizinan;
c. menyusun dan mengevaluasi laporan penyelenggaraan pelayanan
perizinan dan non perizinan;
d. menyiapkan data dan bahan pelaporan yang meliputipengembangan,
pengendalian, mutu layanan, standar layanan (SOP, SP, SPM dan
MP), dan inovasi pelayanan perizinan dan non perizinan;
e. merencanakan penyusunan data dan bahan pelaporan yang meliputi
pengembangan,pengendalian, mutu layanan, standar layanan (SOP,
SP, SPM dan MP), dan inovasi pelayanan perizinan dan non perizinan;
f. mengidentifikasi dan mengkalsifikasikan data dan bahan pelaporan
yang meliputi; pengembangan, pengendalian, mutu layanan, standar
layanan (SOP, SP, SPM dan MP), dan inovasi pelayanan perizinan dan
non perizinan;
g. mempelajari dan memetakan data dan bahan pelaporan yang
meliputi; pengembangan, pengendalian, mutu layanan, standar
layanan (SOP, SP, SPM dan MP), dan inovasi pelayanan perizinan dan
non perizinan;
h. mengkaji dan mengevaluasi data dan bahan pelaporan yang meliputi;
pengembangan, pengendalian, mutu layanan, standar layanan (SOP,
SP, SPM dan MP), dan inovasi pelayanan perizinan dan non perizinan;
i. menganalisis dan mengukur data dan bahan layanan pelaporan
terhadap pengendalian, mutu layanan, mengolah data serta
pembangunan sarana dan prasarana layanan, menciptakan inovasi
pengembangan pola perizinan dan nonperizinan yang cepat, mudah,
murah, terjangkau, transparan serta terciptanya pelayanan perizinan
dan nonperizinan yang efesien dan efektif;
j. merumuskan dan memetakan data dan bahan pelaporan yang
meliputi; pengembangan, pengendalian, data perizinan dan non
perizinan, inovasi layanan perizinan dan non perizinan, bahan data
dan pelaporan pelayanan perizinan dan non perizinan;
k. mengkoordinasikan data dan bahan pelaporan yang meliputi;
pengembangan, pengendalian, mutu layanan, standar layanan (SOP,
SP, SPM dan MP), dan inovasi dalam penyelenggaraan pelayanan
perizinan dan non perizinan;
l. membuat konsep data dan bahan pelaporan yang meliputi;
pengembangan, pengendalian, mutu layanan, standar layanan (SOP,
SP, SPM dan MP), dan inovasi dalam penyelenggaraan pelayanan
perizinan dan non perizinan;
m. menyusun laporan data dan bahan pelaporan yang meliputi;
pengembangan, pengendalian, mutu layanan, standar layanan (SOP,
SP, SPM dan MP), dan inovasi dalam penyelenggaraan pelayanan
perizinan dan non perizinan pada system teknologi informasi (secara
elektronik).

BAB XXIII
RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI TATA KERJA DINAS SOSIAL

Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 370
Dinas Sosial merupakan unsur penyelenggara pemerintahan daerah di bidang
Sosial yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, bertanggung jawab langsung
kepada Bupati dan secara teknis administrasi mendapat pembinaan dari
Sekretaris Daerah.

Pasal 371
(1) Dinas Sosial mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan
Kabupaten di Bidang Sosial berdasarkan asas otonomi yang menjadi
kewenangan, tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan, serta tugas
lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas
Sosial mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. perumusan kebijaksan teknis urusan pemerintahan bidang sosial;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
sosial;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas urusan pemerintahan bidang sosial;
d. pelaksanaan indentifikasi dan penanganan penyandang masalah
kesejahteraan sosial;
e. pelaksanaan pengembangan dan pendayagunaan potensi dan sumber
kesejahteraan sosial;
f. pelaksanaan pengembangan sistem informasi kesejahteraan sosial;
g. pengusulan dan pemberian rekomendasi serta penganugerahan tanda
kehormatan;
h. pelaksanaan pelestarian nilai-nilai kepahlawanan. Keperintisan dan
kejuangan serta nilai-nilai kesetiakawanan dan restorasi sosial skala
Kabupaten;
i. pelaksanaan pembangunan, perbaikan, pemeliharaan Taman Makam
Pahlawan di Kabupaten;
j. pelaksanaan perlindungan sosial korban bencana skala Kabupaten
serta pendampingan jaminan sosial keluarga;
k. pemberian rekomendasi izin undian dan pengumpulan uang atau
barang serta penyidikan bidang undian;
l. pelaksanaan rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas, lanjut usia
tidak potensial terlantar dari masyarakat rentan dan tidak mampu;
m. pelaksanaan rehabilitasi sosial anak dan pemberian izin pengangkatan
anak antar warga negara Indonesia;
n. penanganan fakir miskin;
o. pelaksanaan sistem layanan dan rujukan terpadu;
p. pelaksanaan pendataan kemiskinan dan pemutakhiran data
kemiskinan;
q. pelaksanaan pemutakhiran data Penyandang masalah kesejahteraan
social;
r. pelayanan administratif;
s. pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsi Dinas Sosial

Bagian Kedua
Susunan organisasi
Pasal 372
(1) Susunan Organisasi Dinas Sosial terdiri dari :
a. Kepala Dinas.
b. Sekretaris, membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.
c. Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial membawahi :
1. Seksi Perlindungan Sosial dan Korban Bencana Alam;
2. Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial dan Jaminan
Sosial Keluarga;
d. Bidang Rehabilitasi Sosial membawahi:
1. Seksi Rehabilitasi Sosial Anak dan Lanjut Usia;
2. Seksi Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas, tuna sosial
Korban Perdagangan Orang.
e. Bidang Pemberdayaan Sosial membawahi :
1. Seksi Pemberdayaan Sosial Kelembagaan masyarakat;
2. Seksi Pemberdayaan perorangan, keluarga dan restorasi sosial.
f. Bidang Penanganan Fakir Miskin, membawahi:
1. Seksi Pendataan kemiskinan;
2. Seksi pendampingan dan penyaluran Bantuan Kemiskinan.
g. Unit pelaksana Teknis Dinas.
h. Kelompok jabatan fungsional.
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(3) Bidang masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada
di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(4) Sub Bagian masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris Dinas.
(5) Seksi masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang yang bersangkutan.
(6) Bagan Struktur Organisasi Dinas Sosial Kabupaten Mesuji sebagaimana
tercantum dalam lampiran XXI yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Bupati ini.
Paragraf 1
Kepala Dinas
Pasal 373
(1) Kepala Dinas Sosial mempunyai tugas memimpin pelaksanaan tugas
dalam menyelenggarakan sebagian tugas Pemerintahan Daerah urusan
pemerintahan bidang sosial, berkedudukan dbawah dan
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala
Dinas Sosial mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. perumusan kebijakan umum maupun khusus dalam bidang bantuan
dan jaminan sosial, pelayanan dan rehabilitasi sosial dan
pemberdayaan,penanggulangan kemiskinan, dan kelembagaan sosial;
b. penyusunan dan penetapan program kerja dalam rangka
pengembangan dan penataan pelaksanaan tugas;
c. memimpin, mengoordinasikan, mengawasi dan mengendalikan
semua kegiatan dinas sosial;
d. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi
permasalahan di lingkup tugasnya sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugasnya;
e. membagi tugas, memberi petunjuk, menilai dan mengevaluasi hasil
kerja bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar
sesuai dengan ketentuan ketentuan yang berlaku;
f. mengadakan hubungan kerjasama dengan semua instansi baik
pemerintah maupun swasta untuk kepentingan pelaksanaan tugas;
g. membina dan memotivasi kepada seluruh pegawai di lingkungan
dinas dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja;
h. menyelenggarakan pembinaan teknis di bidang pelayanan dan
rehabilitasi sosial, bantuan dan jaminan sosial, serta pemberdayaan,
penanggulangan kemiskinan, dan kelembagaan sosial, dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat
miskin;
i. mengkaji dan menyiapkan bahan penetapan kebijakan kepala daerah
di bidang bantuan dan jaminan sosial, pelayanan dan rehabilitasi
sosial dan pemberdayaan, penanggulangan kemiskinan, dan
kelembagaan sosial;
j. mempertanggungjawabkan tugas dinas secara teknis operasional dan
teknis administratif kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah;
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.

Paragraf 2
Sekretaris
Pasal 374
(1) Sekretaris mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan
tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi di lingkungan
Dinas Sosial.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
sekretaris mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. pengkoordinasi program kegiatan Dinas Sosial Kabupaten Mesuji;
b. pengkoordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran
Dinas;
c. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi
ketatausahaan, kepegawaian, keuangan dan aset,
kerumahtanggaan, kerja sama, hukum dan organisasi, hubungan
masyarakat, kearsipan dan dokumentasi Dinas Sosial;
d. penyelenggaraan administrasi keuangan;
e. Penyusunan Laporan Bulanan, semester dan tahunan,
f. pembinaan dan penataan organisasi dan tatalaksana;
g. penyelengaraan pengelolaan barang milik daerah/aset daerah;
h. penyelenggaraan tugas penyusunan rencana program, monitoring
dan evaluasi program dan pelaporan;
i. penyelenggaran tugas yang diberikan atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku; dan
j. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 375
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan
penataan organisasi dan tatalaksana serta urusan kepegawaian.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. menyusun rencana anggaran Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
b. menyiapkan penataan organisasi dan ketatalaksanaan;
c. menyiapkan perencanaan dan formasi pegawai;
d. menyiapkan pengembangan pegawai;
e. menyiapkan urusan mutasi kepegawaian;
f. melaksanakan pembinaan pegawai dan administrasi kepegawaian;
g. melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga dinas;
h. menyiapkan bahan dan menyusun Rencana Kebutuhan Barang Unit
(RKBU) dan Rencana Tahunan Barang Unit (RTBU);
i. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengadaan, penyaluran,
penghapusan dan pemindahtanganan barang;
j. menyiapkan bahan penatausahaan dan inventarisasi barang;
k. menyiapkan pelaporan pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 376
(1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas menyiapkan
bahan penyusunan rencana program, monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan program, melaksanakan penyiapan bahan penyusunan
rencana anggaran pendapatan dan belanja, pembukuan, perhitungan
anggaran, verifikasi dan perbendaharaan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaiman dimaksud pada ayat (1),Sub
Perencanaan dan Keuangan, mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. menghimpun dan menyusun bahan Rencana Strategis (RENSTRA)
dinas;
b. menyusun bahan Rencana Kerja (Renja) dan Rencana Kerja dan
Anggaran (RKA) dinas;
c. menghimpun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) dari setiap bidang;
d. menghimpun, memaduserasikan dan menyusun bahan program,
kegiatan serta anggaran dari masing- masing bidang;
e. mengkoordinasikanpenyusunananggaran/pembiayaan pembangunan
kesejahteraan sosial;
f. menyelenggrakan sistem informasi manajemen dan pelaporan dinas
sosial, melaksanakan koordinasi, sinkronisasi penyusunan rencana
kegiatan tahunan pembangunan di bidang sosial;
g. Menlaksanakan dan meyiapkan bahan penyusunan laporan bulanan,
semester, triwulan dan tahunan serta LPPD, LAKIP dan segala bentuk
pelaporan lainnya sesuai bidang tugasnya;
h. melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
pembangunan kesejahteraan sosial;
i. melaksanakan pengembangan sistim informasi kesejahteraan sosial;
j. melaksanakan dan menyiapkan bahan analisis data penyusunan
anggaran keuangan;
k. meneliti kelengkapan Surat Perintah Pembayaran Uang Persediaan
(SPP-UP), Surat Perintah Pembayaran Ganti Uang (SPP GU), Surat
Perintah Pembayaran Tambahan Uang (SPP-TU), Surat Perintah
PembayaranLangsung (SPP-LS) gaji dan Surat Perintah Pembayaran
Langsung (SPP-LS)pengadaan barang dan jasa;
l. melakukan verifikasi Surat Perintah Pembayaran (SPP) dan
menyiapkan Surat Perintah Membayar (SPM) di lingkup Dinas;
m. melakukan verifikasi harian atas penerimaan Dinas dan verifikasi
Surat Pertanggung Jawaban (SPJ);
n. melaksanakan akuntansi keuangan Dinas;
o. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengelolaan keuangan
meliputi penerimaan, penyimpanan, pengeluaran dan
pertanggungjawaban pembukuan;
p. melaksanakan dan menyiapkan bahan-bahan penyelenggaraan
pembinaan administrasi keuangan dan perbendaharaan;
q. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengelolaan keuangan
termasuk pengelolaan pembayaran gaji pegawai;
r. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengumpulan, pengolahan,
analisis dan penyajian data keuangan untuk bahan penyusunan
laporan keuangan;
s. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan
pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan;
t. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.

Paragraf 3
Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial
Pasal 377
(1) Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial mempunyai tugas
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
perlindungan dan jaminan sosial sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana di maksud pada ayat (1),
Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial mempunyai fungsi sebagai
berikut:
a. perumusan kebijakan di bidang perlindungan sosial kepada korban
bencana alam dan korban bencana sosial, politik, dan ekonomi,
pemulihan sosial dan reintegrasi sosial, kesiapsiagaan dan mitigasi
bencana, kemitraan dan pengelolaan logistik bencana, serta
kebijakan dibidang validasi dan terminasi, bantuan sosial,
kepesertaan dan sumber daya jaminan sosial keluarga;
b. pelaksanaan kebijakan perlindungan sosial kepada korban bencana
alam dan kebijakan pencegahan, penanganan korban bencana
sosial, politik, dan ekonomi, pemulihan sosial dan reintegrasi sosial,
kesiapsiagaan dan mitigasi bencana, kemitraan dan pengelolaan
logistik bencana, serta kebijakan seleksi dan verifikasi, kemitraan,
penyaluran bantuan, serta pendampingan jaminan sosial keluarga;
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria perlindungan
sosial kepada korban bencana alam dan kebijakan pencegahan,
penanganan korban bencana sosial, politik, dan ekonomi, pemulihan
sosial dan reintegrasi sosial, kesiapsiagaan dan mitigasi bencana,
kemitraan dan pengelolaan logistik bencana, serta kebijakan
dibidang validasi dan terminasi, bantuan sosial, kepesertaan dan
sumber daya jaminan sosial keluarga;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi perlindungan sosial
kepada korban bencana alam dan kebijakan pencegahan,
penanganan korban bencana sosial, politik, dan ekonomi, pemulihan
sosial dan reintegrasi sosial, kesiapsiagaan dan mitigasi bencana,
kemitraan dan pengelolaan logistik bencana, serta kebijakan
dibidang validasi dan terminasi, bantuan sosial, kepesertaan dan
sumber daya jaminan sosial keluarga;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan perlindungan sosial kepada
korban bencana alam dan korban bencana sosial, politik, dan
ekonomi, pemulihan sosial dan reintegrasi sosial, kesiapsiagaan dan
mitigasi bencana, kemitraan dan pengelolaan logistik bencana, serta
kebijakan dibidang validasi dan terminasi, bantuan sosial,
kepesertaan dan sumber daya jaminan sosial keluarga; dan
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 378
(1) Seksi Perlindungan Sosial dan Korban Bencana Alam mempunyai tugas
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan
norma, standar, prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan
supervisi, serta evaluasi dan pelaporan Seksi Perlindungan Sosial Korban
Bencana Alam.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana di maksud pada ayat (1), Seksi
Perlindungan Sosial dan Korban Bencana Alam mempunyai fungsi
sebagai berikut:
a. menyiapkan perumusan kebijakan kesiapsiagaan dan mitigasi,
penanganan korban bencana alam, pemulihan dan penguatan
sosial, serta kemitraan dan pengelolaan logistik bencana;
b. menyiapkan pelaksanaan kebijakan kesiapsiagaan dan mitigasi,
penanganan korban bencana alam, pemulihan dan penguatan
sosial, serta kemitraan dan pengelolaan logistik bencana;
c. menyiapkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
kesiapsiagaan dan mitigasi, penanganan korban bencana alam,
pemulihan dan penguatan sosial, serta kemitraan dan pengelolaan
logistik bencana;
d. menyiapkan pemberian bimbingan teknis dan supervisi
kesiapsiagaan dan mitigasi, penanganan korban bencana alam,
pemulihan dan penguatan sosial, serta kemitraan dan pengelolaan
logistik bencana;
e. melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
kebijakan kesiapsiagaan dan mitigasi, penanganan korban bencana
alam, pemulihan dan penguatan sosial, serta kemitraan dan
pengelolaan logistik bencana;
f. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan Seksi Perlindungan
Sosial Korban Bencana Alam;
g. Pelatihan Taruna Siaga Bencana (Tagana);
h. menyediakan sarana dan prasarana kesiap siagaan serta
penanganan terhadap korban bencana;
i. melaksanakan pelatihan penanganan bencana Taruna Siaga
Bencana dan memberikan dukungan sarana dan prasarana;
j. Pemberdayaan Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 379
(1) Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial dan Jaminan Sosial
Keluarga mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria,
pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi, dan pelaporan
Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial dan Jaminan Sosial
Keluarga.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana di maksud pada ayat (1), Seksi
Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial dan Jaminan Sosial Keluarga
mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. menyiapkan perumusan kebijakan pencegahan, penanganan korban
bencana sosial, politik, dan ekonomi, serta pemulihan sosial dan
reintegrasi sosial;
b. menyiapkan pelaksanaan kebijakan pencegahan, penanganan korban
bencana sosial, politik, dan ekonomi, serta pemulihan sosial dan
reintegrasi sosial;
c. menyiapkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
pencegahan, penanganan korban bencana sosial, politik, dan
ekonomi, serta pemulihan sosial dan reintegrasi sosial;
d. menyiapkan pemberian bimbingan teknis dan supervisi pencegahan,
penanganan korban bencana sosial, politik, dan ekonomi, serta
pemulihan sosial dan reintegrasi sosial;
e. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kebijakan pencegahan, penanganan korban bencana sosial, politik,
dan ekonomi, serta pemulihan sosial dan reintegrasi sosial;
f. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan Seksi Perlindungan Sosial
Korban Bencana Sosial;
g. menyiapkan dan melaksanakan Program Keluarga Miskin (PKH);
h. merencanakan, mengkoordinasikan, menyelenggarakan serta
monitoring dan evaluasi program Keserasian Sosial;
i. menyiapkan perumusan kebijakan validasi dan terminasi, bantuan
sosial, kepesertaan, dan sumber daya jaminan sosial keluarga;
j. menyiapkan pelaksanaan kebijakan seleksi dan verifikasi, kemitraan,
penyaluran bantuan, serta pendampingan jaminan sosial keluarga;
k. menyiapkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
validasi dan terminasi, bantuan sosial, kepesertaan, serta sumber
daya jaminan sosial keluarga;
l. menyiapkan pemberian bimbingan teknis dan supervisi validasi dan
terminasi, bantuan sosial, kepesertaan, dan sumber daya jaminan
sosial keluarga;
m. melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
kebijakan validasi dan terminasi, bantuan sosial, kepesertaan, dan
sumber daya jaminan sosial keluarga;
n. melaksanakan dan menyiapkan laporan kegiatan Seksi Jaminan
Sosial Keluarga; dan
o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
Paragraf 4
Bidang Rehabilitasi Sosial
Pasal 380
(1) Bidang Rehabilitasi Sosial mempunyai tugas menyelenggarakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang rehabilitasi sosial
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana di maksud pada ayat (1),
Bidang Rehabilitasi Sosial mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. perumusan kebijakan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas fisik,
mental, sensorik, intelektual, ganda dan eks penyakit kronis,
korban penyalahgunaan NAPZA, Bekas Warga Binaan
Permasyarakatan (BWBP), korban tindak kekerasan, korban
perdagangan orang, eks tuna susila, gelandangan, pengemis, orang
dengan HIV, balita terlantar, anak terlantar, anak berhadapan
dengan hukum dan anak yang memerlukan perlindungan khusus
serta lanjut usia;
b. pelaksanaan kebijakan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas
fisik, mental, sensorik, intelektual, ganda dan eks penyakit kronis,
korban penyalahgunaan NAPZA, Bekas Warga Binaan
Permasyarakatan (BWBP), korban tindak kekerasan, korban
perdagangan orang, eks tuna susila, gelandangan, pengemis, orang
dengan HIV, balita terlantar, anak terlantar, anak berhadapan
dengan hukum dan anak yang memerlukan perlindungan khusus
serta lanjut usia;
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria rehabilitasi
sosial penyandang disabilitas fisik, mental, sensorik, intelektual,
ganda dan eks penyakit kronis, korban penyalahgunaan NAPZA,
Bekas Warga Binaan Permasyarakatan (BWBP), korban tindak
kekerasan, korban perdagangan orang, eks tuna susila,
gelandangan, pengemis, orang dengan HIV, balita terlantar, anak
terlantar, anak berhadapan dengan hukum dan anak yang
memerlukan perlindungan khusus serta lanjut usia;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi rehabilitasi sosial
penyandang disabilitas fisik, mental, sensorik, intelektual, ganda
dan eks penyakit kronis, korban penyalahgunaan NAPZA, Bekas
Warga Binaan Permasyarakatan (BWBP), korban tindak kekerasan,
korban perdagangan orang, eks tuna susila, gelandangan, pengemis,
orang dengan HIV, balita terlantar, anak terlantar, anak berhadapan
dengan hukum dan anak yang memerlukan perlindungan khusus
serta lanjut usia;
e. pemantauan, evaluasi dan pelaporan rehabilitasi sosial penyandang
disabilitas fisik, mental, sensorik, intelektual, ganda dan eks
penyakit kronis, korban penyalahgunaan NAPZA, Bekas Warga
Binaan Permasyarakatan (BWBP), korban tindak kekerasan, korban
perdagangan orang, eks tuna susila, gelandangan, pengemis, orang
dengan HIV, balita terlantar, anak terlantar, anak berhadapan
dengan hukum dan anak yang memerlukan perlindungan khusus
serta lanjut usia; dan
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 381
(1) Seksi Rehabilitasi Sosial Anak dan Lanjut Usia mempunyai tugas
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan
norma, standar, prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan
supervisi, serta evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang
rehabilitasi sosial anak dan lanjut usia.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana di maksud pada ayat (1), Seksi
Rehabilitasi Sosial Anak dan Lanjut Usia mempunyai fungsi sebagai
berikut:
a. menyiapkan perumusan kebijakan pelayanan sosial anak balita
dan pengangkatan anak, rehabilitasi sosial anak terlantar,
rehabilitasi social anak berhadapan dengan hukum, dan
rehabilitasi sosial anak yang memerlukan perlindungan khusus;
b. menyiapkan pelaksanaan kebijakan pelayanan sosial anak balita
dan pengangkatan anak, rehabilitasi sosial anak terlantar,
rehabilitasi sosial anak berhadapan dengan hukum, dan
rehabilitasi sosial anak yang memerlukan perlindungan khusus;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria
pelayanan sosial anak balita dan pengangkatan anak, rehabilitasi
sosial anak terlantar, rehabilitasi sosial anak berhadapan dengan
hukum, dan rehabilitasi sosial anak yang memerlukan
perlindungan khusus;
d. menyiapkan pemberian bimbingan teknis dan supervisi pelayanan
sosial anak balita dan pengangkatan anak, rehabilitasi sosial anak
terlantar, rehabilitasi sosial anak berhadapan dengan hukum, dan
rehabilitasi sosial anak yang memerlukan perlindungan khusus
e. melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
kegiatan pelayanan sosial anak balita dan pengangkatan anak,
rehabilitasi sosial anak terlantar, rehabilitasi sosial anak
berhadapan dengan hukum, dan rehabilitasi sosial anak yang
memerlukan perlindungan khusus;
f. menyiapkan perumusan kebijakan identifikasi dan rencana
intervensi, pengembangan kemampuan lanjut usia, reintegrasi dan
bimbingan lanjut;
g. menyiapkan pelaksanaan kebijaksanaan identifikasi dan rencana
intervensi, pengembangan kemampuan lanjut usia, reintegrasi dan
bimbingan lanjut;
h. menyiapkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
identifikasi dan rencana intervensi, pengembangan kemampuan
lanjut usia, reintegrasi dan bimbingan lanjut;
i. menyiapkan pemberian bimbingan teknis dan supervisi identifikasi
dan rencana intervensi, pengembangan kemampuan lanjut usia,
reintegrasi dan bimbingan lanjut;
j. melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
kebijakan identifikasi dan rencana intervensi, pengembangan
kemampuan lanjut usia, reintegrasi dan bimbingan lanjut.
k. menyiapkan laporan kegiatan Seksi Rehabilitasi Sosial Anak dan
Lanjut Usia; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 382
(1) Seksi Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Tuna Sosial dan Korban
Perdagangan Orang mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi, dan
pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang rehabilitasi sosial
penyandang disabilitas.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana di maksud pada ayat (1), Seksi
Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Tuna Sosial dan Korban
Perdagangan Orang mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. menyiapkan perumusan kebijakan rehabilitasi sosial penyandang
disabilitas fisik, mental, sensorik, intelektual dan ganda serta eks
penyakit kronis;
b. menyiapkan pelaksanaan kebijakan rehabilitasi sosial penyandang
disabilitas fisik, mental, sensorik, intelektual dan ganda serta eks
penyakit kronis;
c. menyiapkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
rehabilitasi sosial penyandang disabilitas fisik, mental, sensorik,
intelektual dan ganda serta eks penyakit kronis;
d. menyiapkan pemberian bimbingan teknis dan supervisi rehabilitasi
sosial penyandang disabilitas fisik, mental, sensorik, intelektual dan
ganda serta eks penyakit kronis;
e. melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
kegiatan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas fisik, mental,
sensorik, intelektual dan ganda serta eks penyakit kronis;
f. menyiapkan laporan kegiatan Seksi Rehabilitasi Sosial Penyandang
Disabilitas;
g. menyiapkan perumusan kebijakan rehabilitasi sosial Bekas Warga
Binaan Permasyarakatan (BWBP), korban tindak kekerasan, korban
perdagangan orang, tuna susila, gelandangan, pengemis, orang
dengan HIV;
h. menyiapkan pelaksanaan kebijakan rehabilitasi sosial Bekas Warga
Binaan Permasyarakatan (BWBP), korban tindak kekerasan, korban
perdagangan orang, tuna susila, gelandangan, pengemis, orang
dengan HIV;
i. menyiapkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
Bekas Warga Binaan Permasyarakatan (BWBP), korban tindak
kekerasan, korban perdagangan orang, tuna susila, gelandangan,
pengemis, orang dengan HIV;
j. menyiapkan pemberian bimbingan teknis dan supervisi Bekas Warga
Binaan Permasyarakatan (BWBP), korban tindak kekerasan, korban
perdagangan orang, tuna susila, gelandangan, pengemis, orang
dengan HIV;
k. melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
kebijakan Bekas Warga Binaan Permasyarakatan (BWBP), korban
tindak kekerasan, korban perdagangan orang, tuna susila,
gelandangan, pengemis, orang dengan HIV;
l. menyiapkan perumusan kebijakan identifikasi, pencegahan dan
rencana intervensi, pemulihan, reintegrasi dan pembinaan lanjut
korban penyalahgunaan NAPZA;
m. menyiapkan pelaksanaan kebijakan identifikasi, pencegahan dan
rencana intervensi, reintegrasi dan pembinaan lanjut korban
penyalahgunaan NAPZA;
n. menyiapkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
identifikasi, pencegahan dan rencana intervensi, pemulihan,
reintegrasi dan pembinaan lanjut korban penyalahgunaan NAPZA;
o. menyiapkan pemberian bimbingan teknis dan supervisi identifikasi,
pencegahan dan rencana intervensi, pemulihan, reintegrasi dan
pembinaan lanjut korban penyalahgunaan NAPZA;
p. melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
kebijakan identifikasi, pencegahan dan rencana intervensi,
pemulihan, reintegrasi dan pembinaan lanjut korban penyalahgunaan
NAPZA;
q. menyiapkan laporan kegiatan Seksi Rehabilitasi Sosial Korban
Penyalahgunaan NAPZA, Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang;
dan
r. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Paragraf 5
Bidang Pemberdayaan Sosial
Pasal 383
(1) Bidang Pemberdayaan Sosial mempunyai tugas menyelenggarakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan sosial
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana di maksud pada ayat (1) Bidang
Pemberdayaan Sosial mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. perumusan kebijakan pemberdayaan sosial seseorang, keluarga,
kelompok dan masyarakat yang mengalami masalah kesejahteraan
sosial, dan lembaga dan/atau perseorangan sebagai potensi dan
sumber daya kesejahteraan sosial, serta pelaksanaan penyuluhan
sosial;
b. pelaksanaan kebijakan pemberdayaan sosial seseorang, keluarga,
kelompok dan masyarakat yang mengalami masalah kesejahteraan
sosial, dan lembaga dan/atau perseorangan sebagai potensi dan
sumber potensi dan sumber daya kesejahteraan sosial, serta
pelaksanaan penyuluhan sosial;
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pemberdayaan sosial seseorang, keluarga, kelompok dan masyarakat
yang mengalami masalah kesejahteraan sosial, dan lembaga dan/atau
perseorangan sebagai potensi dan sumber daya kesejahteraan sosial,
serta pelaksanaan penyuluhan sosial;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi pemberdayaan sosial
seseorang, keluarga, kelompok dan masyarakat yang mengalami
masalah kesejahteraan sosial, dan lembaga dan/atau perseorangan
sebagai potensi dan sumber daya kesejahteraan sosial serta
pelaksanaan penyuluhan sosial;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pemberdayaan social seseorang,
keluarga, kelompok dan masyarakat yang mengalami masalah
kesejahteraan sosial, dan lembaga dan/atau perseorangan sebagai
potensi dan sumber daya kesejahteraan sosial serta pelaksanaan
penyuluhan sosial;
f. penyelenggaraan fungsi kepahlawanan, keperintisan, kesetiakawanan,
dan restorasi sosial;
g. penyelenggaraan pengelolaan sumber dana bantuan sosial; dan;
h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 384
(1) Seksi Pemberdayaan Sosial Kelembagaan Masyarakat mempunyai tugas
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan penyusunan
norma, standar, prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan
supervise, serta evaluasi dan pelaporan Seksi Pemberdayaan Sosial
Kelembagaan Masyarakat.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana di maksud pada ayat (1), Seksi
Pemberdayaan Sosial Kelembagaan Masyarakat mempunyai fungsi
sebagai berikut:
a. menyiapkan perumusan kebijakan pekerja sosial dan pekerja sosial
masyarakat, tenaga kesejahteraan sosial kecamatan, karang
taruna, lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga dan peduli
keluarga, lembaga kesejahteraan sosial dan wahana kesejahteraan
sosial berbasis masyarakat, potensi dunia usaha, serta pelaksanaan
penyuluhan sosial;
b. menyiapkan pelaksanaan kebijakan pekerja sosial dan pekerja
sosial masyarakat, tenaga kesejahteraan sosial kecamatan, karang
taruna, lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga dan peduli
keluarga, lembaga kesejahteraan sosial dan wahana kesejahteraan
sosial berbasis masyarakat, potensi dunia usaha, serta pelaksanaan
penyuluhan social;
c. menyiapkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
pekerja sosial dan pekerja sosial masyarakat, tenaga
kesejahteraan sosial kecamatan, karang taruna, lembaga
konsultasi kesejahteraan keluarga dan peduli keluarga, lembaga
kesejahteraan sosial dan wahana kesejahteraan sosial berbasis
masyarakat, potensi dunia usaha, serta pelaksanaan penyuluhan
social;
d. menyiapkan pemberian bimbingan teknis dan supervisi pekerja
sosial dan pekerja sosial masyarakat, tenaga kesejahteraan sosial
kecamatan, karang taruna, lembaga konsultasi kesejahteraan
keluarga dan peduli keluarga, lembaga kesejahteraan sosial dan
wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat, potensi dunia
usaha, serta pelaksanaan penyuluhan social;
e. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan
pekerja sosial dan pekerja sosial masyarakat, tenaga kesejahteraan
sosial kecamatan, karang taruna, lembaga konsultasi
kesejahteraan keluarga dan peduli keluarga, lembaga
kesejahteraan sosial dan wahana kesejahteraan sosial berbasis
masyarakat, potensi dunia usaha, serta pelaksanaan penyuluhan
sosial;
f. menyiapkan laporan kegiatan Seksi Pemberdayaan Sosial
Kelembagaan Masyarakat;
g. menyiapkan perumusan kebijakan Penganugerahan tanda
kehormatan dan penghargaan terhadap pahlawan dan perintis
kemerdekaan, pelestarian nilai-nilai kepahlawanan dan keperintisan,
kesetiakawanan, restorasi sosial, pengelolaan taman makam
pahlawan nasional Kabupaten dan taman makam pahlawan nasional;
h. menyiapkan pelaksanaan kebijakan Penganugerahan tanda
kehormatan dan penghargaan terhadap pahlawan dan perintis
kemerdekaan, pelestarian nilai-nilai kepahlawanan dan keperintisan,
kesetiakawanan, restorasi sosial, pengelolaan taman makam
pahlawan nasional Kabupaten dan taman makam pahlawan nasional;
i. menyiapkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
Penganugerahan tanda kehormatan dan penghargaan terhadap
pahlawan dan perintis kemerdekaan, pelestarian nilai-nilai
kepahlawanan dan keperintisan, kesetiakawanan, restorasi sosial,
pengelolaan taman makam pahlawan nasional Kabupaten dan taman
makam pahlawan nasional;
j. menyiapkan pemberian bimbingan teknis Penganugerahan tanda
kehormatan dan penghargaan terhadap pahlawan dan perintis
kemerdekaan, pelestarian nilai-nilai kepahlawanan dan keperintisan,
kesetiakawanan, restorasi sosial, pengelolaan taman makam
pahlawan nasional Kabupaten dan taman makam pahlawan nasional;
k. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
Penganugerahan tanda kehormatan dan penghargaan terhadap
pahlawan dan perintis kemerdekaan, pelestarian nilai-nilai
kepahlawanan dan keperintisan, kesetiakawanan, restorasi sosial,
pengelolaan taman makam pahlawan nasional Kabupaten dan taman
makam pahlawan nasional;
l. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan Seksi Kepahlawanan,
Keperintisan, Kesetiakawanan, dan Restorasi Sosial; dan
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 385
(1) Seksi Pemberdayaan Sosial Perorangan, Keluarga, Kelembagaan
Masyarakat dan Restorasi Sosial mempunyai tugas melaksanakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan penyusunan norma, standar,
prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervise, serta
evaluasi dan pelaporan Seksi Pemberdayaan Sosial Perorangan, Keluarga,
Kelembagaan Masyarakat dan Penyuluhan Sosial.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana di maksud pada ayat (1), Seksi
Pemberdayaan Sosial Perorangan, Keluarga, Kelembagaan Masyarakat dan
Restorasi Sosial mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. menyiapkan perumusan kebijakan pekerja sosial dan pekerja sosial
masyarakat, tenaga kesejahteraan sosial kecamatan, karang taruna,
lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga dan peduli keluarga,
lembaga kesejahteraan sosial dan wahana kesejahteraan sosial
berbasis masyarakat, potensi dunia usaha, serta pelaksanaan
penyuluhan social;
b. menyiapkan pelaksanaan kebijakan pekerja sosial dan pekerja
sosial masyarakat, tenaga kesejahteraan sosial kecamatan, karang
taruna, lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga dan peduli
keluarga, lembaga kesejahteraan sosial dan wahana kesejahteraan
sosial berbasis masyarakat, potensi dunia usaha, serta pelaksanaan
penyuluhan social;
c. menyiapkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
pekerja sosial dan pekerja sosial masyarakat, tenaga kesejahteraan
sosial kecamatan, karang taruna, lembaga konsultasi kesejahteraan
keluarga dan peduli keluarga, lembaga kesejahteraan sosial dan
wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat, potensi dunia
usaha, serta pelaksanaan penyuluhan social;
d. menyiapkan pemberian bimbingan teknis dan supervisi pekerja sosial
dan pekerja soosial masyarakat, tenaga kesejahteraan sosial
kecamatan, karang taruna, lembaga konsultasi kesejahteraan
keluarga dan peduli keluarga, lembaga kesejahteraan sosial dan
wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat, potensi dunia
usaha, serta pelaksanaan penyuluhan social;
e. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan
pekerja sosial dan pekerja sosial masyarakat, tenaga kesejahteraan
sosial kecamatan, karang taruna, lembaga konsultasi kesejahteraan
keluarga dan peduli keluarga, lembaga kesejahteraan sosial dan
wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat, potensi dunia
usaha, serta pelaksanaan penyuluhan sosial;
f. menyiapkan laporan kegiatan Seksi Pemberdayaan Sosial Perorangan,
Keluarga, Kelembagaan Masyarakat dan Penyuluhan Sosial;
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Paragraf 6
Bidang Penanganan Fakir Miskin
Pasal 386
(1) Bidang Penanganan Fakir Miskin mempunyai tugas menyelenggarakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan fakir miskin
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Penanganan Fakir Miskin mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Penyusunan rencana dan program kerja bidang penanganan fakir
miskin;
b. perumusan kebijakan penanganan fakir miskin perdesaan;
c. pelaksanaan kebijakan penanganan fakir miskin perdesaan dan daerah
terpencil;
d. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria penanganan fakir
miskin perdesaan dan daerah terpencil;
e. pemberian bimbingan teknis dan supervisi penanganan fakir miskin
perdesaan dan daerah terpencil;
f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan penanganan fakir miskin
perdesaan, dan daerah terpencil; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 387
(1) Seksi Pendataan Kemiskinan mempunyai tugas melakukan pendataan
kemiskinan, Pemutakhiran Data Kemiskinan, Data Informasi Kesejahteraan
Sosial, Data Basis Data Terpadu, data Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS) agar pembangunan kesejahteraan social tepat sasaran.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Pendataan Kemiskinan mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan teknis
terhadap kegiatan data kesejahteraan sosial;
b. melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan teknis
terhadap informasi kesejahteraan sosial;
c. merencanakan, mengkoordinasikan, menyelenggarakan serta
monotoring dan evaluasi Data Basis Data Terpadu;
d. merencanakan, mengkoordinasikan dan menyelenggarakan serta
monotoring dan evaluasi Data Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial;
e. merencanakan, mengkoordinasikan, menyelenggarakan serta
monitoring dan evaluasi Data Kemsikinan;
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.

Pasal 388
(1) Seksi Pendampingan dan Penyaluran Bantuan Kemiskinan mempunyai
tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan penyusunan
norma, standar, prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis
supervise, pendampingan, penyaluran bantuan serta evaluasi dan
pelaporan Seksi pendampingan dan penyaluran bantuan kemiskinan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimkasud pada ayat (1), Seksi
Pendampingan dan Penyaluran Bantuan Kemiskinan mempunyai fungsi
sebagai berikut:
a. menyiapkan perumusan kebijakan identifikasi dan penguatan
kapasitas, pendampingan dan pemberdayaan, pemberian bantuan
stimulan dan penataan lingkungan sosial;
b. menyiapkan pelaksanaan kebijakan identifikasi dan penguatan
kapasitas, pendampingan dan pemberdayaan, pemberian bantuan
stimulan dan penataan lingkungan sosial;
c. menyiapkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
identifikasi dan penguatan kapasitas, pendampingan dan
pemberdayaan, pemberian bantuan stimulan dan penataan lingkungan
sosial;
d. menyiapkan pemberian bimbingan teknis dan supervisi identifikasi dan
penguatan kapasitas, pendampingan dan pemberdayaan, pemberian
bantuan stimulan dan penataan lingkungan sosial;
e. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kebijakan identifikasi dan penguatan kapasitas, pendampingan dan
pemberdayaan, pemberian bantuan stimulan dan penataan lingkungan
sosial;
f. melaksanakan dan menyiapkan laporan kegiatan Seksi Penanganan
Fakir Miskin Pedesaan;
g. menyiapkan perumusan kebijakan identifikasi dan penguatan
kapasitas, pendampingan dan pemberdayaan serta pemberian bantuan
stimulan dan penataan lingkungan sosial;
h. menyiapkan pelaksanaan kebijakan identifikasi dan penguatan
kapasitas, pendampingan dan pemberdayaan serta pemberian
bantuan stimulan dan penataan lingkungan sosial;
i. menyiapkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
identifikasi dan penguatan kapasitas, pendampingan dan
pemberdayaan serta pemberian bantuan stimulan dan penataan
lingkungan sosial;
j. menyiapkan pemberian bimbingan teknis dan supervisi identifikasi dan
penguatan kapasitas, pendampingan dan pemberdayaan serta
pemberian bantuan stimulan dan penataan lingkungan sosial;
k. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kebijakan identifikasi dan penguatan kapasitas, pendampingan dan
pemberdayaan serta pemberian bantuan stimulan dan penataan
lingkungan sosial;
l. menyiapkan laporan kegiatan Seksi Penanganan Fakir Miskin
Perdesaan;
m. menyiapkan perumusan kebijakan identifikasi dan penguatan
kapasitas, pendampingan dan pemberdayaan serta pemberian bantuan
stimulan dan penataan lingkungan sosial;
n. menyiapkan pelaksanaan kebijakan identifikasi dan penguatan
kapasitas, pendampingan dan pemberdayaan serta pemberian bantuan
stimulan dan penataan lingkungan sosial;
o. menyiapkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
identifikasi dan penguatan kapasitas, pendampingan dan
pemberdayaan serta pemberian bantuan stimulan dan penataan
lingkungan sosial;
p. menyiapkan pemberian bimbingan teknis dan supervisi identifikasi dan
penguatan kapasitas, pendampingan dan pemberdayaan serta
pemberian bantuan stimulan dan penataan lingkungan sosial;
q. melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
kebijakan identifikasi dan penguatan kapasitas, pendampingan dan
pemberdayaan serta pemberian bantuan stimulan dan penataan
lingkungan sosial;
r. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
BAB XXIV
RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA
DAN TRANSMIGRASI

Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 389
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi merupakan unsur penyelenggara
pemerintahan daerah di bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang dipimpin
oleh seorang Kepala Dinas, bertanggung jawab langsung kepada Bupati dan
secara teknis administrasi mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah.

Pasal 390
(1) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas melaksanakan
urusan pemerintahan kabupaten di bidang Tenaga Kerja dan
Transmigrasi berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan, serta
tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Tenaga Kerja dan
Transmigrasi;
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum
dibidang Tenaga Kerja danTransmigrasi;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Tenaga Kerja dan
Transmigrasi;
d. Pelayanan administratif;dan
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 391
(1) Susunan Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris, membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.
c. Bidang Perencanaan, Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja
membawahi :
1. Seksi Perencanaan dan Penempatan Tenaga Kerja;
2. Seksi Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja.
d. Bidang Hubungan Industrial membawahi:
1. Seksi Pembinaan Hubungan Industrial Dan Penyelesaian
Perselisihan; dan
2. Seksi Persyaratan Kerja dan Jamsostek.
e. Bidang Transmigrasi membawahi :
1. Seksi Perencanaan dan Pembangunan Transmigrasi;dan
2. Seksi Pengembangan Kawasan Transmigrasi.
f. Unit pelaksana Teknis Dinas.
g. Kelompok jabatan fungsional.
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris Dinas.
(5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada
di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.
(6) Bagan Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Mesuji sebagaimana tercantum dalam lampiran XXII yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Paragraf 1
Kepala Dinas
Pasal 392
(1) Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas memimpin
melaksanaan tugas dalam menyelenggarakan sebagian tugas Pemerintah
Daerah urusan pemerintah Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi,
berkedudukan dibawah dan bertanggu ng jawab kepada Bupati melalui
Sekretariat.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Penyelenggaraan perumusan, penetapan, pengaturan dan
koordinasi pelaksanaan kebijakan teknis pembinaan
pelatihan,produktivitas, penempatan dan perluasan kesempatan
kerja;
b. Penyelenggaraan perumusan, penetapan, pengaturan dan
koordinasi pelaksanaan kebijakan teknis hubungan industrial dan
pengawasan ketenaga kerjaan;
c. Penyelenggaraan perumusan, penetapan, pengaturan dan koordinasi
pelaksanaan kebijakan teknis transmigrasi;
d. penyelenggaraan fasilitasi pelatihan, produktivitas, penempatan dan
perluasan kesempatan kerja;
e. penyelenggaraan fasilitasi hubungan industrial dan pengawasan
ketenaga kerjaan dan transmigrasi;
f. penyelenggaraan fasilitasi transmigrasi;
g. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di
bidang Tenaga Kerja dan Ketransmigrasian;
h. penyelenggaraan koordinasi dan pembinaan UPTD.
i. menyelenggarakan perumusan dan penetapan program kerja
Dinas;
j. menyelenggarakan penetapan kebijakan teknis Dinas sesuai dengan
kebijakan umum Pemerintah Daerah;
k. menyelenggarakan fasilitasi yang berkaitan dengan pelaksanaan
program, kesekretariatan, pelatihan dan produktivitas tenaga kerja,
penempatan dan perluasan kesempatan kerja, hubungan industrial
dan perlindungan ketenaga kerjaan, dan transmigrasi;
l. menyelenggarakan pemberian saran, pertimbangan dan rekomendasi
kepada Bupati mengenai tenaga kerja dan transmigrasi sebagai
bahan penetapan kebijakan umum Pemerintah Daerah;
m. menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi
pemerintah, swasta dan lembaga terkait untuk kelancaran
pelaksanaan kegiatan Dinas;
n. menyelenggarakan pengkajian bahan Rencana Strategis, Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), dan LKPJ;
o. menyelenggarakan koordinasi penyusunan Rencana Strategis,
pelaksanaan tugas-tugas teknis serta evaluasi dan pelaporanya
meliputi kesekretariatan, pelatihan dan produktivitas tenaga kerja
penempatan tenaga kerja, perlindungan ketenaga kerjaan dan
transmigrasi;
p. menyelenggarakan perumusan dan penetapan telaah staf sebagai
bahan pertimbangan pengambilan kebijakan;
q. menyelenggarakan koordinasi kegiatan teknis operasional dalam
rangka penyelenggaraan pelayanan tenaga kerja dan transmigrasi;
r. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;dan
s. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.

Paragraf 2
Sekretaris
Pasal 393
(1) Sekretaris mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan penunjang
teknis dan administratif, koordinasi dan pembinaan/pengendalian dalam
urusan umum, kepegawaian, keuangan,perencanaan, ketatalaksanaan,
sarana prasarana, hubungan masyarakat dan kerumah tanggaan
dilingkungan Dinas.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretaris mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Penyelenggaraan Administrasi Kepegawaian;
b. penyelenggaraan Administrasi surat menyurat, Perlengkapan serta
Pembinaan pegawai;
c. penyelenggaraan Administrasi Keuangan;
d. penyelenggaraan kegiatan Hubungan Masyarakat, Kelembagaan,
Dokumentasi dan Informasi tentang Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
e. penyelenggaraan penyusunan Laporan Akuntabilitas Keuangan
Instansi Pemerintah (LAKIP);
f. penyelenggaraan tugas penyusunan rencana program, monitoring
dan evaluasi program dan pelaporan; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.

Pasal 394
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan
dan memberikan pelayanan dalam urusan surat-menyurat, kearsipan,
rumah tangga dinas, perlengkapan kantor, kepegawaian pembinaan
organisasi dan tata laksana serta menyiapkan bahan penyusunan
peraturan perundang-undangan dibidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. melaksanakan dan menyiapkan bahan perumusan kebijakan urusan
rumah tangga dinas;
b. melaksanakan dan menyiapakan bahan penyusunan rencana
kebutuhan pegawai dinas dan Unit Pelaksana Teknis Dinas;
c. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan rencana, program
peningkatan kesejahteraan dan karir pegawaian;
d. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan rencana
kebutuhan perlengkapan kantor;
e. melaksanakan dan menyiapkan bahan inventarisisasi registrasi
pegawai dan sarana prasarana pegawai; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.
Pasal 395
(1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas menyiapkan
bahan penyusunan rencana program, monitoring, dan evaluasi, dan
pelaporan pelaksanaan program dan melaksanakan penyiapan bahan
penyusunan rencana anggarapa pendapatan dan belanja, pembukuan,
perhitungan anggaran, verifikasi dan perbendaharaan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi dalam rangka
sinkronisasi, kesinergian dan pengendalian program pembangunan
di bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
b. melaksanakan dan menyiapkan bahan penelitian dan kajian
pendidikan bagi pengembangan pelaksanaan program dan kegiatan:
c. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengumpulan, pengolahan,
analisis, penyajian dan publikasi data di Bidang Tenaga Kerja dan
Transmigrasi;
d. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengumpulan, pengolahan,
evaluasi penyajian dan publikasi data;
e. melaksanakan dan menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi
terhadap pelaksana program dan kegiatan;
f. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan laporan
pengendalian pembangunan di bidang Tenaga Kerja dan
Transmigrasi;
g. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan rencana
anggaran pendapatan dan belanja dinas;
h. melaksanakan dan menyiapkan bahan analisis data penyusunan
anggaran keuangan;
i. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengelolaan keuangan
meliputi penerimaan, penyimpanan, pengeluaran dan
pertanggungjawaban pembukuan;
j. Melaksanakan dan menyiapkan bahan bahan penyelenggaraan
pembinaan administrasi keuangan dan perbendaharaan;

Paragraf 3
Bidang Perencanaan, Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja
Pasal 396
(1) Bidang Perencanaan, Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja
Menyelenggarakan sebagian tugas dari Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi dalam bidang Perencanaan, Pelatihan dan Penempatan
Tenaga Kerja.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Perencanaan,
Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Koordinasi Penyelenggaraan Pelatihan berbasis kompetensi;
b. Verifikasi informasi regulasi bidang pelatihan kerja yang akan
disebarluaskan kepada lembaga pelatihan kerja swasta;
c. Koordinasi peningkatan kompetensi sumber daya manusia lembaga
pelatihan kerja swasta;
d. Pelaksanaan pemberian izin kepada lembaga pelatihan kerja swasta;
e. Penyebarluasan informasi produktivitas kepada perusahaan kecil;
f. Koordinasi pemberian konsultasi produktivitas kepada perusahaan
kecil;
g. Koordinasi pengukuran produktivitas tingkat kabupaten/kota
h. Koordinasi pemantauan tingkat produktivitas;
i. Koordinasi pemberian dan penyebarluasan informasi pasar kerja dalam
pelayanan antar kerja kepada pencari kerja dan pemberi kerja melalui
bursa kerja serta perluasan kesempatan kerja kepada masyarakat;
j. Koordinasi penyuluhan dan bimbingan jabatan dalam pelayanan antar
kerja serta perluasan kesempatan kerja kepada masyarakat;
k. Koordinasi perantaraan kerja dalam pelayanan antar kerjas serta
perluasan kesempatan kerja pada masyarakat;
l. Verifikasi pemberian izin kepada lembaga penempatan tenaga kerja
swasta;
m. Koordinasi pendaftaran, perekrutan dan seleksi calon TKI
n. Koordinasi pelayanan dan verifikasi kelengkapan dokumen ketenaga
kerjaan calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Luar Negeri;
o. Koordinasi penyelesaian permasalahan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) pra
dan purna penempatan;
p. Pelaksanaan pemberdayaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) purna;

Pasal 397
(1) Seksi Perencanaan dan Penempatan Tenaga Kerja mempunyai tugas
melaksanakan pembinaan pelatihan dan peningkatan produktivitas tenaga
kerja.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Perencanaan da
Penempatan Tenaga kerja mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Merencanakan penyiapan sumber daya manusia terkait pemberian
informasi pasar kerja kepada pencari kerja dan pemberi kerja melui
bursa kerja;
b. Merencanakan pemantauan dan evaluasi hasil pelaksanaan informasi
pasar kerja kepada pencari kerja dan pemberi kerja;
c. Merencanakan sumber daya manusia pemberian izin lembaga
penempata tenaga kerja swasta;
d. Menyusun rencana pemantauan dan evaluasi lembaga penempatan
tenaga kerjaswasta;
e. Merencanakan penyiapan sumber daya manusia terkait penyebar
luasan informai syarat dan mekanisme bekerja ke luar negeri kepada
masyarakat;
f. Menyiapkan sarana prasarana pelayanan kelengkapan dokumen
ketenagakerjaan calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Luar Negeri
g. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penyelesaian
permasalahan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) pra dan purna
penempatan;
h. Menyiapkan sarana dan prasarana pemberdayaan Tenaga Kerja
Indonesia (TKI) purna;
i. Memantau dan mengevaluasi pemberdayaan Tenaga Kerja Indonesia
(TKI) purna;

Pasal 398
(1) Seksi Pelatihan dan Produktivitas Tenaga kerja mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitas
penempatan dan perluasan Kesempatan Kerja.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja mempunyai fungsi sebagai
berikut:
a. Mengumpulkan bahan informasi regulasi bidang pelatihan kerja yang
akan disebar luaskan;
b. Merencanakan pelaksaan sosialisasi bidang pelatihan kerja;
c. Merancang kesiapan materi pelatihan kerja;
d. Memimpin kegiatan pemantauan dan evaluasi lembaga pelatihan kerja
suasta;
e. Menyusun kesiapan sarana dan prasarana perizinan lembaga
pelatihan kerja swasta;
f. Menentukan pemberian tanda daftar lembaga pelatihan kerja;
g. Menyiapkan pelaksanaa analisis kebutuhan pelatihan;
h. Menyiapkan program pelatihan;
i. Menyiapkan instruktur dan tenaga pelatihan;
j. Menyiapkan calon peserta pelatihan kerja;
k. Membuat konsep pemantauan dan evaluasi pelaksaan pelatihan kerja;
l. Menyiapkan promosi peningkatan produktivitas;
m. Menyiapkan alat, teknik, metode peningkatan, dan pengukuran
produktivitas;
n. Melaksanakan pematauan peningkatan produktivitas;
o. Menyiapkan data dan metode pengukuran produktivitas;
p. Merencanakan pemantauan tingkat produktivitas.

Paragraf 4
Bidang Hubungan Industrial
Pasal 399
(1) Bidang Hubungan Industrial mempunyai tugas menyelenggarakan
pembinaan hubungan industrial yang harmonis, berkeadilan diperusahaan
dan memberikan perlindungan terhadap tenaga kerja serta melakukan
pembinaan terhadap ketenagakerjaan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Hubungan
industrial mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Verifikasi dokumen praturan perusahaan dan perjanjian kerja bersama
dengan ruang lingkup operasi daerah Kabupaten;
b. Pemberian pelayanan pendaftaran perjanjian kerja bersama daerah
Kabupaten;
c. Koordinasi proses pengesahan dokumen peraturan perusahan dengan
ruang lingkup operasi daerah Kabupaten;
d. Koordinasi pelaksaan deteksi dini terhadap potensi perselisihan di
perusahaan;
e. Pelaksanaan fasilitasi pembentukan dan pemberdayaan lembaga
kerjasama Bipartit di perusahaan;
f. Koordinasi pelaksanaan mediasi terhadap poteni dan mediasi
perselisihan diperusahaan, mogok kerja, dan peutupan perusahaan.

Pasal 400
(1) Seksi hubungan industrial dan penyelesaian perselisihan mempunyai tugas
melaksanakan pembinaan hubungan industrial yang berkeadilan serta
perlindungan tenaga kerja melalui jaminan sosial tenaga kerja.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Hubungan
Industrial dan Penyelesaian Perselisihan mempunyai fungsi sebagai
berikut:
a. Membuat konsep pendaftaran perjanjian kerja bersama di Kabupaten;
b. Menyiapkan sumber daya manusia yang memahami pencegahan dan
penyelesaian perselisihan hubungan industrial;
c. Menyediakan sarana dan prasarana dalam upaya penyelesaian
perselisihan hubungan industrial;
d. Melaksanakan pemantauan evaluasi dan pelaporan pencegahan dan
penyelesaian perselisihan hubungan industrial, mogok kerja, dan
penutupan perusahaan.
Pasal 401
(1) Seksi Syarat Kerja Jamsostek mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan bahan kebijakan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi persyaratan
Kerja dan Jamsostek mempunyai fungsi:
a. Menyiapkan SDM yang memahami ketentuan pengupahan dan jaminan
sosial tenaga kerja;
b. Meyiapkan bahan pengembangan sistem pengupahan dan Jaminan
Sosial Tenaga Kerja;
c. Menyiapkan penyusunan bahan penetapan upah minimum Kabupaten
dan sektoral;
d. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pengupahan jaminan sosial
tenaga kerja;
e. Menyiapkan sumber daya manusia yang memahami aturan pembuatan
peraturan perusahaan dan perjanjian kerja bersama;
f. Menyiapkan bahan dalam rangka membentuk kelembagaan di
perusahaan melalui PK,PP, PKB, dan Lembaga Kerjasama Bipartit.

Paragraf 5
Bidang Transmigrasi
Pasal 402
(1) Bidang Transmigrasi mempunyai tugas pokok menyelenggarakan
pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitas ketransmigrasian
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Bidang
Transmigrasi mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Pembinaan potensi kawasan transmigrasi;
b. Perencanaan pembangunan dan pengembangan kawasan;
c. Penyiapan sarana dan prasarana permukiman dan kawasan
transmigrasi;
d. Penataan persebaran penduduk;
e. Pengembangan ekonomi, pengembangan sosial budaya dan evaluasi
perkembangan permukiman dan kawasan transmigrasi.

Pasal 403
(1) Seksi Perencanaan dan Pembangunan Transmigrasi mempunyai tugas
pookok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitas
Perencanaan dan Pembangunan Transmigrasi.
(2) Untuk melaksanakan sebagaimana dimaksud, Seksi Perencanaan dan
Pembangunan Transmigrasi mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan, standarisasi, bimbingan teknis
dan supervisi, serta monitoring evaluasi dibidang perencanaan teknis
satuan pemukiman, perencanaan sarana prasarana kawasan, serta
perencanaan pengembangan masyarakat;
b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan,
standarisasi bimbingan teknis dan supervisi serta monitoring dan
evaluasi di bidang pembangunan dan sarana permukiman dan
kawasan transmigrasi, kelayakan permukiman dan penyerasian
lingkungan;
c. Penyiapan bahan kebijakan, pelaksanaan kebijakan standarisasi,
bimbingan teknis supervisi serta monitoring dan evaluasi dibidang
pelayanan perpindahan, penyiapan calon transmigran dan penduduk
setempat, penempatan dan penataan dan adaptasi serta fasilitasi
administrasi barang milik Negara.
Pasal 404
(1) Seksi Pengembangan kawasan Transmigrasi mempunyai tugas pokok
melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi
Pengembangan kawasan Transmigrasi.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Seksi
Pengembangan Kawasan Transmigrasi mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan
standarisasi, bimbingan teknis supervisi serta monitoring dan evaluasi
dibidang produksi, pengolahan dan pemasaran dan kewirausahaan,
promosi dan publikasi, kerjasama kemitraan dan kelembagaan
ekonomi;
b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan
standarisasi, bimbingan teknis supervisi serta monitoring dan evaluasi
dibidang pelayanan pendidikan, kesehatan, pembinaan mental
spiritual, bantuan pangan dan kelembagaan socsal budaya;
c. Penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan
standarisasi, bimbingan teknis supervisi serta monitoring dan evaluasi
dibidang evaluasi pengembangan ekonomi dan pengembangan sosial
budaya.

BAB XXV
RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI TATA KERJA
DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PEMUKIMAN
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 405
Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman merupakan unsur penyelenggara
pemerintahan daerah di bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, bertanggung jawab langsung
kepada Bupati dan secara teknis administrasi mendapat pembinaan dari
Sekretaris Daerah.

Pasal 406
(1) Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman mempunyai tugas
melaksanakan urusan pemerintahan kabupaten di bidang Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman berdasarkan azas otonomi dan tugas
pembantuan, serta tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan
oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas
Perumahan dan Kawasan Pemukiman mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis dibidang Perumahan Rakyat dan
Kawasan Pemukiman;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum
dibidang Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Perumahan Rakyat dan
Kawasan Pemukiman;
d. pelayanan administratif; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsi Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 407
(1) Susunan Organisasi Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman terdiri
dari :
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris, membawahi:
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan
c. Bidang Perumahan, membawahi:
1. Seksi Pembangunan dan Rehabilitas Perumahan
2. Seksi Perizinan dan Sertifikasi Bangunan Gedung
d. Bidang Kawasan dan Pemukiman, membawahi:
1. Seksi Perencanaan dan Peningkatan Kawasan Pemukiman
2. Seksi Prasarana dan Sarana Umum
e. Bidang Pertanahan, membawahi:
1. Seksi Perencanaan, Pengadaan dan Penggunaan Tanah
2. Seksi Penyelesaian Sengketa dan Ganti Rugi Tanah
f. Unit pelaksana Teknis Dinas.
g. Kelompok jabatan fungsional.
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris Dinas.
(5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.
(6) Bagan Struktur Organisasi Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman
Kabupaten Mesuji sebagaimana tercantum dalam lampiran XXIII yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Paragraf 1
Kepala Dinas
Pasal 408
(1) Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman mempunyai tugas
memimpin, mengendalikan dan mengkoordinasikan pelaksannaan tugas
dibidang perumahan rakyat dan kawasan pemukiman berdasarkan
otonomi dan tugas pembantu serta tugas lain sesuai dengan kebijakan
yang di tetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman mempunyai fungsi sebagai
berikut:
a. perumusan kebijakan teknis dibidang perumahan rakyat dan
kawasan pemukiman;
b. penyusunan dan penetapan program kerja dalam rangka
pelaksanaan tugas;
c. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum
dibidang perumahan rakyat dan kawasan pemukiman;
d. penyelenggaraan kebijakan di bidang perumahan rakyat dan
kawasan pemukiman yang di tetapkan olah bupati;
e. pemberian informasi, saran dan pertimbangan dibidang perumahan
rakyat dan kawasan pemukiman kepada bupati sebagai bahan
untuk menetapkan kebijaksanaan atau membuat keputusan;
f. penyelenggaraan koordinasi dan mengadakan hubungan kerjasama
dengan semua instansi, untuk kepentingan pelaksanaan tugas;
g. pembinaan terhadap personil dinas, uptd dan jabatan fungsional
dalam rangka pelaksanaan tugas dibidang perumahan rakyat dan
kawasan pemukiman;
h. pelayanan administratif;
i. melaksanakan tugas lain yang di berikan olah atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 2
Sekretaris
Pasal 409
(1) Sekretaris mempunyai tugas penyelenggaraan pelayanan penunjang
teknis dan administratif, koordinasi dan pembinaan/pengendalian dalam
urusan umum, kepegawaian, keuangan, perencanaan, ketatalaksanaan,
sarana prasarana, hubungan masyarakat dan kerumahtanggaan di
lingkungan Dinas.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretaris mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. penyelengaraan administrasi dan kepegawaian;
b. penyelengaraan administrasi surat menyurat, perlengkapan serta
pembinaan pegawai;
c. penyelengaraan administrasi keuangan;
d. penyelengaraan kegiatan hubungan masyarakat, kelembagaan,
dokumentasi, dan informasi tentang perumahan rakyat dan kawasan
pemukiman;
e. penyelengaraan penyusunan Laporan Akuntabilitas Keuangan
Instansi Pemerintah (LAKIP);
f. penyelengaraan tugas penyusunan rencana program, monitoring, dan
evaluasi program dan pelaporan;
g. melaksanakan tugas lain yang di berikan olah atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.

Pasal 410
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan surat menyurat, kearsipan,penggandaan,
rumah tangga, administrasi perjalanan dinas, perlengkapan,
pemeliharaan dan inventarisasi Prasarana dan sarana serta
melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. melaksanakan urusan ketatausahaan;
b. melaksanakan penerimaan, pengetikan, penggandaan, serta
pendistribusian surat-surat/naskah-naskah dinas;
c. melakukan penyimpanan, pengaturan dan pemeliharaan arsip dinas;
d. melaksanakan urusan rumah tangga dan perjalanan dinas;
e. menyusun perencanaan keperluan alat-alat tulis kantordan
penyusunan petunjuk pelaksanaannya;
f. melaksanakan pemeliharaan gedung, ruangan, peralatan,
pekarangan,ketertiban dan kebersihan serta keamanan dinas;
g. melaksanakan pengurusan penggunaan dan pemeliharaan
kendaraan dinas;
h. menyelenggarakan pengadaan perlengkapan, penerimaan,
inventarisasi serta perlengkapan kantor;
i. menyiapkan kelengkapan untuk keperluan rapat-rapat dinas;
j. melaksanakan publikasi dan dokumentasi pelaksanaan tugas dinas;
k. mengelola administrasi dan pengolahan data kepegawaian;
l. melaksanakan penyusunan Daftar Urutan Kepangkatan (DUK) di
lingkungan dinas;
m. melaksanakan penyusunan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) di
lingkungan dinas;
n. melaksanakan penyusunan rencana formasi, usulanpengangkatan,
mutasi, dan usulan pemberhentian pegawai;
o. menyusun dokumen analisis jabatan, analisis beban kerja, dan
evaluasi jabatan;
p. melaksanakan urusan yang bersifat pembinaan terhadap pegawai;
q. mengoordnasikan pengelolaan administrasi kepegawaian dengan unit
kerja terkait;
r. menyusun laporan hasil kegiatan di bidang umum serta administrasi
kepegawaian; dan
s. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 411
(1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan
penyelenggaraan kegiatan pada bagian perencanaan dan keuangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. menyusun bahan Rencana Kerja (Renja) dan Rencana Kerja dan
Anggaran (RKA) dinas baik murni maupun perubahan;
b. menghimpun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) dari setiap bidang;
c. mengkoordinasikan dan mensinkronisasi menyusun bahan program,
kegiatan serta anggaran dari masing- masing bidang;
d. menyelenggarakan sistem informasi dan data perangkat daerah.
e. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan laporan bulanan,
semester, triwulan dan tahunan serta lppd, lakip dan segala bentuk
pelaporan lainnya sesuai bidang tugasnya;
f. melaksanakan dan menyiapkan bahan analisis data penyusunan
anggaran keuangan;
g. meneliti kelengkapan Surat Perintah Pembayaran Uang Persediaan
(SPP-UP), Surat Perintah Pembayaran Ganti Uang (SPP-GU), Surat
Perintah Pembayaran Tambahan Uang (SPP-TU), Surat Perintah
Pembayaran Langsung (SPP-LS) gaji dan Surat Perintah Pembayaran
Langsung (SPP-LS) pengadaan barang dan jasa;
h. melakukan verifikasi Surat Perintah Pembayaran (SPP) dan
menyiapkan Surat Perintah Membayar (SPM) di lingkup dinas;
i. melakukan verifikasi harian atas penerimaan dinas dan verifikasi
Surat Pertanggung Jawaban (SPJ);
j. melaksanakan akuntansi keuangan dinas;
k. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengelolaan keuangan
meliputi penerimaan, penyimpanan, pengeluaran dan
pertanggungjawaban pembukuan;
l. melaksanakan dan menyiapkan bahan-bahan penyelenggaraan
pembinaan administrasi keuangan dan perbendaharaan;
m. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengelolaan keuangan
termasuk pengelolaan pembayaran gaji pegawai;
n. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengumpulan, pengolahan,
analisis dan penyajian data keuangan untuk bahan penyusunan
laporan keuangan;
o. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan
pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan.
p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya.
Paragraf 3
Bidang Perumahan
Pasal 412
(1) Bidang Perumahaan mempunyai tugas melaksanakan pendataan,
perencanaan, penyediaan, pembiayaan, pelaksanaan, pemantauan dan
evaluasi di bidang perumahan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Perumahaan mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. pendataan pembangunan rumah khusus beserta prasarana dan
sarana umum bagi korban bencana atau relokasi program
kabupaten;
b. survey pembangunan rumah khusus beserta prasarana dan sarana
umum bagi korban bencana atau relokasi program kabupaten dan
fasilitasi pengelolaan kelembagaan dan pemilik/penghuni rumah
susun sebagai dokumentasi dan informasi sebagai laju
perkembangan pembangunan perumahan;
c. pengembangan rumah khusus beserta PSU bagi korban bencana atau
relokasi program kabupaten;
d. penyediaan rumah khusus beserta psu bagi korban bencana atau
relokasi program kabupaten dan fasilitasi pengelolaan kelembagaan
dan pemilik/penghuni rumah susun;
e. pemantauan dan evaluasi terhadap rumah khusus beserta prasarana
dan sarana umum bagi korban bencana atau relokasi program
kabupaten dan fasilitasi pengelolaan kelembagaan dan
pemilik/penghuni rumah susun;
f. perizinan Pembangunan dan Pengembangan Perumahan serta
mengeluarkan Sertifikat Kepemilikan Bangunan dan Gedung (SKBG);
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.

Pasal 413
(1) Seksi Pembangunan dan Rehabilitas Perumahan mempunyai tugas
membantu Kepala Bidang Perumahan dalam perumusan kebijakan dalam
melaksanakan pendataan, perencanaan teknis, koordinasi, pemantauan
dan evaluasi bangunan rumah dan rehabilitasi korban bencana dan
relokasi program kabupaten.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Pembangunan dan Rehabilitas Perumahan mempunyai fungsi sebagai
berikut:
a. melakukan pendataan penyediaan rumah dan rehabilitasi korban
bencana dan relokasi program kabupaten dengan mengidentifikasi
lahan-lahan potensial sebagai lokasi relokasi perumahan;
b. merencanakan standar teknis dan bantuan teknis penyediaan
perumahan dan rehabilitasi rumah korban bencana atau relokasi
program kabupaten;
c. melaksanakan pembangunan rumah dan rehabilitasi rumah korban
bencana atau relokasi program kabupaten;
d. melaksanakan pemantauan dan evaluasi hasil pembangunan
perumahan atau rehabilitas rumah korban bencana dan relokasi
program kabupaten;
e. mendistribusikan dan melaksanakan serah terima rumah bagi
korban bencana atau relokasi program kabupaten;
f. membina dan mengelola fasilitas dan penata usaha pemanfaatan
rumah susun umum atau rumah khusus bagi korban bencana dan
relokasi program kabupaten;
g. melaksanakan pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan
tugas dan fungsinya kepada kepala bidang sesuai standar yang
ditetapkan;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.

Pasal 414
(1) Seksi Perizinan dan Sertifikasi Bangunan Gedung mempunyai tugas
melaksanakan pelayanan sertifikasi, kualifikasi, klasifikasi dan registrasi
perizinan mengenai pembangunan dan pengembangan perumahan
Bangunan Gedung.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Perizinan dan Sertifikasi Bangunan Gedung mempunyai fungsi sebagai
berikut:
a. melaksanakan penyusunan program kegiatan pada lingkup seksi
perizinan dan sertifikasi bangunan gedung;
b. menerima dan memverifikasi kelengkapan berkas permohonan
perizinan pembangunan dan pengembangan gedung;
c. melaksanakan koordinasi dengan tim teknis dalam rangka penelitian
lapangan berkaitan dengan perizinan pembangunan dan
pengembangan gedung;
d. melaksanakan kajian terhadap berkas permohonan berdasarkan
peraturan perundang-undangan;
e. menetapkan biaya redistribusi sesuai dengan peraturan perundang-
undangan;
f. menerbitkan sertifikasi kepemilikan bangunan gedung (skbg) dan
registrasi bagi orang atau badan hukum yang melaksanakan
perancangan dan perencanaan prasarana, sarana dan utilitas umum
tingkat kemampuan;
g. melaksanakan pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan
tugas dan fungsinya kepada kepala bidang sesuai standar yang
ditetapkan;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.

Paragraf 4
Bidang Kawasan dan Pemukiman
Pasal 415
(1) Bidang Kawasan dan Pemukiman mempunyai tugas melaksanakan
pendataan, perencanaan, pencegahan dan peningkatan kualitas
perumahan kumuh dan permukiman kumuh, serta pemanfaatan dan
pengendalian kawasan pemukiman.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Kawasan dan Pemukiman mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. pendataan dan perencanaan kawasan permukiman;
b. pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan kumuh dan
permukiman kumuh;
c. pemanfaatan dan pengendalian kawasanpermukiman;
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.

Pasal 416
(1) Seksi Perencanaan dan Peningkatan Kawasan Pemukiman mempunyai
tugas merencanakan penataan kawasan kumuh, penerbitan izin dan
peningkatan kawasan permukiman sesuai program kerja kawasan
permukiman, sehingga dapat terwujud kawasan permukiman yang sehat
dan berkualitas.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Perencanaan dan Peningkatan Kawasan Pemukiman mempunyai fungsi
sebagai berikut:
a. merencanakan program kerja seksi perencanaan dan peningkatan
kawasan permukiman sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas
sehingga dapat terwujud penataan kawasan permukiman yang sehat
dan berkualitas;
b. pendataan dan verifikasi penyelenggaraan kawasan permukiman.
c. menata kawasan pemukiman kumuh dengan luas di bawah 10
(sepuluh) ha;
d. merencanakan peningkatan kawasan permukiman kumuh dengan
luas di bawah 10 (sepuluh) ha;
e. merencanakan survey dan penetapan lokasi permukiman kumuh;
f. melaksanakan perencanaan teknis dan bantuan teknis tata
bangunan perumahan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
penunjang berdasarkan peraturan dan ketentuan yang berlaku;
g. melaksanakan pembangunan pemugaran/peremajaan permukiman
kumuh;
h. pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan
fungsinya kepada kepala bidang sesuai standar yang ditetapkan;
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.

Pasal 417
(1) Seksi Prasarana dan Sarana Umum mempunyai tugas melaksanakan
perumusan kebijakan penyusunan Prasarana, Sarana dan utilitas umum
perumahan dan kawasan permukiman, perencanaan teknik, penyusunan
standar dan pedoman prasarana sarana utilitas umum kawasan
permukiman.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Prasarana dan Sarana Umum mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. melaksanakan penyediaan sarana dan prasarana, dan utilitas umum
di perumahan untuk menunjang fungsi hunian;
b. menyelenggarakan koordinasi dan sinkronisasi dalam rangka
penyediaan prasarana, sarana dan utilitas umum perumahan;
c. melaksanakan verifikasi dan penyerahan prasarana, sarana dan
utilitas umum permukiman dari pengembang;
d. melaksanakan kerja sama penyediaan/pengelolaan prasarana,
sarana dan utilitas umum perumahan dan permukiman;
e. melaksanakan pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan
tugas dan fungsinya kepada kepala bidang sesuai standar yang
ditetapkan;
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.
Paragraf 5
Bidang Pertanahan
Pasal 418
(1) Bidang Pertanahan mempunyai tugas menyiapkan bahan dan materi
pelaksanaan tugas di bidang pertanahan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Pertanahan mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. penyusunan rencana kerja Bidang Pertanahan;
b. perumusan kebijakan teknis penatausahaan pertanahan, fasilitasi
c. pemanfaatan pertanahan dan fasilitasi penyelesaian sengketa
pertanahan;
d. pelaksanaan dan pembinaan penatausahaan pertanahan;
e. fasilitasi pemanfaatan pertanahan;
f. fasilitasi penyelesaian sengketa pertanahan; dan
g. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja bidang
pertanahan.

Pasal 419
(1) Seksi Perencanaan, Pengadaan dan Penggunaan Tanah mempunyai tugas
melakukan perencanaan penggunaan tanah, fasilitas dan penggunaan
tanah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Perencanaan, Pengadaan dan Penggunaan Tanah mempunyai fungsi
sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan,
pengadaan dan penggunaan tanah;
b. menyiapkan bahan koordinasi verifikasi subjek dan objek tanah
untuk pembangunan pemerintah kabupaten;
c. menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan pengadaan tanah untuk
kepentingan umum;
d. menyiapkan bahan koordinasi penatagunaan tanah;
e. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh kepala bidang
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
f. Menginventarisir tanah milik pemerintah daerah dan pembuatan
Sertifikat Tanah Milik Pemerintah

Pasal 420
(1) Seksi Penyelesaian Sengketa dan Ganti Rugi Tanah mempunyai tugas
menyiapkan perumusan kebijakan kegiatan teknis, menyiapkan bahan
koordinasi pelaksanaan penyelesaian sengketa pertanahan dan
memberikan ganti rugi serta santunan tanah untuk pembangunan demi
kepentingan umum.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Penyelesaian Sengketa dan Ganti Rugi Tanah mempunyai fungsi sebagai
berikut:
a. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi penyelesaian sengketa
tanah garapan dalam daerah kabupaten;
b. menyiapkan bahan penyelesaian masalah ganti rugi dan santunan
tanah untuk pembangunan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten;
c. menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan penyelesaian masalah
tanah kosong dalam daerah kabupaten;
d. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Bidang
sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
e. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh kepala bidang
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
BAB XXVI
RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI TATA KERJA
DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP

Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 421
Dinas Perpustakaan dan Arsip adalah unsur perangkat Daearah
Pemerintah Daerah di Bidang Kearsipan yang dipimpin oleh seorang Kepala
Dinas yang berkededukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati
melalui Sekretaris Daerah.

Pasal 422
(1) Dinas Perpustakaan dan Arsip mempunyai fungsi penyelenggaraan
urusan pemerintahan dibidang Perpustakaan dan Kearsipan, serta tugas
lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas
Perpustakaan dan Arsip menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang perpustakaan dan arsip;
b. pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum
dibidang perpustakaan dan arsip;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang perpustakaan dan
arsip;
d. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan dibidang perpustakaan
dan arsip;
e. pelaksanaan pelayanan administrasi dalam ruang lingkup
pemerintah daerah di bidang perpustakaan dan kearsipan; dan
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsi Dinas Perpustakaan dan Arsip.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 423
(1) Susunan Organisasi Dinas Perpustakaan dan Arsip terdiri dari:
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat, membawahi:
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan
c. Bidang Pengembangan Perpustakaan, membawahi:
1. Seksi Pengembangan dan Pengolahan Perpustakaan
2. Seksi Pembinaan dan Pembudayaan Pustaka.
d. Bidang Pelayanan Perpustakaan dan Kerjasama, membawahi:
1. Seksi Layanan dan Kerjasama
2. Seksi Alih Media dan Automasi Pustaka
e. Bidang Arsip, membawahi:
1. Seksi Penataan Kearsipan
2. Seksi Layanan dan Pengawasan Kearsipan
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris Dinas.
(5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.
(6) Bagan Struktur Organisasi Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten
Mesuji sebagaimana tercantum dalam lampiran XXIV yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Paragraf 1
Kepala Dinas
Pasal 424
(1) Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip mempunyai tugas pokok
memimpin pelaksanaan tugas dalam menyelenggarakan sebagian tugas
Pemerintah Daerah urusan pemerintahan di Bidang perpustakaan dan
Arsip,berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati
melalui Sekretaris Daerah.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. penyelenggaraan perumusan, penetapan, pengaturan dan koordinasi
pelaksanaan kebijakan teknis di bidang perpustakaan dan kearsipan;
b. penyelenggaraan pembinaan, pelatihan dan pelayanan umum di
bidang perpustakaan dan kearsipan;
c. penyelenggaraan fasilitasi pengelolaan, pengembangan dan perawatan
di bidang perpustakaan dan kearsipan;
d. penyelenggaraan penyusunan pedoman, penataan dan pengendalian
program di bidang perpustakaan dan kearsipan;
e. penyelenggaraan kerjasama dengan semua jenis lembaga
perpustakaaan dan kearsipan dalam rangka pelestarian bahan
pustaka dan arsip sebagai hasil budaya, sumber informasi, ilmu
pengetahuan, teknologi dan kebudayaan;
f. penyelenggaraan koordinasi dengan instansi pemerintah, swasta dan
lembaga terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi dinas;
g. pemberian saran, pertimbangan dan rekomendasi kepada bupati
mengenai perpustakaan dan kearsipan sebagai bahan penetapan
kebijakan umum pemerintah daerah;
h. penyelenggaraan pengkajian bahan, penyusunan rencana strategis
(renstra) dan penetapan kinerja di bidang perpustakaan dan
kearsipan;
i. penyelenggaraan evaluasi, pelaporan dan pertanggungjawaban
pelaksanaan progran kegiatan di bidang perpustakaan dan kearsipan;
j. penyelenggaraan pengembangan dan peningkatan sumber daya
aparatur pemerintah, sarana dan prasarana di bidang perpustakaan
dan kearsipan;
k. penyelenggaraan pengembangan dan peningkatan sumber daya
aparatur pemerintah, sarana dan prasarana di bidang perpustakaan
dan kearsipan;
l. penyelenggaraan koordinasi dan konsultasi kegiatan teknis
operasional dalam rangka pelaksanaan tugas di bidang perpustakaan
dan kearsipan;
m. penyelenggaraan tugas lain yang diberiakan oleh bupati sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya.

Paragraf 2
Sekretaris
Pasal 425
(1) Sekretaris mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan dan
Penunjang teknis administratif, koordinasi dan pembinaan/pengendalian
dalam urusan umum, kepegawaian, keuangan, perencanaan,
ketatalaksanaan, sarana dan prasarana, hubungan masyarakat dan
kerumahtanggaan di lingkungan Dinas.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretaris mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. penyelenggaraan administrasi umum kepegawaian;
b. penyelenggaraan penataan surat menyurat, penyiapan peralatan dan
perlengkapansertapembinaan dan peningkatan disiplin pegawai;
c. penyelenggaraan perencanaan program kegiatan dan pengendalian
dan pengelolaan administrasikeuangan;
d. penyelenggaraan fasilitasi dan koordinasi kegiatan hubungan
masyarakat, kelembagaan, tatalaksana, dokumentasi dan informasi
tentang pengembangan perpustakaan dan kearsipan;
e. penyelenggaraan penyusunan rencana strategis (renstra) dan
pelaporan akuntabilitas keuangan dan penetapan kinerja instansi
pemerintah (lakip) pada dinas perpustakaan dan arsip;
f. mengendalikan pelaksanaan pelayanan teknis, operasional rumah
tangga dan perjalanan dinas;
g. mengkaji, mengoreksi dan memaraf surat dan naskah dinas yang
masuk dan atau keluar yang akan disampaikan kepada atasan serta
mendistribusikannya sesuai klasifikasi, arahan, disposisi atasan;
h. penyiapan pedoman peraturan kebijakan teknis serta menghimpun
peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan tugas
dinas perpustakaan dan arsip;
i. penyelenggaraan tugas penyusunan rencana program, monitoring dan
evaluasi program dan pelaporan;dan
j. pelaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 426
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pelaksanaan dan
pemberian pelayanan dalam urusan surat-menyurat, kearsipan, rumah
tangga dinas, peralatan dan perlengkapan kantor, kepegawaian,
pembinaan organisasi dan tata laksana serta menyiapkan bahan
penyusunan peraturan perundang-undangan dibidang Perpustakaan dan
Kearsipan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan dan kegiatan urusan
umum;
b. melaksanakan kegiatan pelayanan umum, administrasi dan ketata
usahaan;
c. melaksanakan urusan keprotokolan, hubungan masyarakat dan
menyiapkan rapat-rapat dinas;
d. melaksanakan Pengelolaan administrasi kepegawaian;
e. melaksanakan penyiapan bahan kenaikan pangkat, mutasi / alih
tugas pegawai, daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3), daftar
urut kepangkatan, sumpah/janji pegawai, gaji berkala, pensiun dan
peningkatan kesejahteraan pegawai dilingkup dinas;
f. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kepegawaian dan disiplin
pegawai dilingkup dinas;
g. melaksanakan pengelolaan data kearsipan umum dan kepegawaian,
perpustakaan dan dokumentasi;
h. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian tenaga
honorer/tenaga harian lepas/tenaga kontrak daerah dilingkup dinas;
i. melaksanakan koordinasi, konsultasi dan fasilitasi ketata usahaan
dengan satuan / unit kerja terkait;
j. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Sub
bagian Umum dan Kepegawaian;
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Pasal 427
(1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas menyiapkan
bahan penyusunan rencana program, monitoring dan evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan program dan melaksanakan penyiapan bahan
penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja, pembukuan,
akuntansi perhitungan anggaran, verifikasi dan perbendaharan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai fungsi sebagai
berikut:
a. melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi dalam rangka
sinkronisasi dan pengendalian program pembangunan dibidang
perpustakaan dan kearsipan;
b. melaksanakan dan menyiapkan bahan penelitian dan kajian bagi
pengembangan pelaksanaan program dan kegiatan;
c. melaksanakan dan menyiapkan bahan analisis perencanaan dan
publikasi data keuangan dibidang perpustakaan dan kearsipan;
d. melaksanakan dan menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan
penyusunan laporandibidang perpustakaan dan kearsipan;
e. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan rencana anggaran
pendapatan dan belanja dinas;
f. melaksanakan administrasi dan pengelolaan keuangan meliputi
penerimaan, penyimpanan, pengeluaran dan pertanggungjawaban
pembukuan, akuntansi, verifikasi dan perbendaharaan;
g. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan Rencana Strategis
(Renstra) dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) pada Dinas Perpustakaan dan Arsip;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 3
Bidang Pengembangan Perpustakaan
Pasal 428
(1) Bidang Pengembangan Perpustakaan mempunyai tugas pelaksanaan
penyiapan perumusan, pelaksanaan, Pembinaan, Pengembangan
Perpustakaan dan tenaga perpustakaan serta monitoring dan evaluasi
Kebijaksanaan di bidang Pengembangan Perpustakaan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang Pengembangan Perpustakaan mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. penyusunan program kerja bidang pengembangan perpustakaan;
b. pelaksanaan pembinaan dan pengembangan perpustakaan meliputi
pengembangan semua jenis perpustakaan, implementasi Norma,
Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK), pendataan perpustakaan,
koordinasi pengembangan perpustakaan, dan pemasyarakatan/
sosialisasi, serta evaluasi pengembangan perpustakaan;
c. pelaksanaan pembinaan dan pengembangan tenaga perpustakaan
meliputi pendataan tenaga perpustakaan, bimbingan teknis,
peningkatan kemampuan teknis kepustakawanan, penilaian angka
kredit pustakawan, koordinasi pengembangan pustakawan dan
tenaga teknis perpustakaan, pemasyarakatan/sosialisasi, serta
evaluasi pembinaan tenaga perpustakaan;
d. pelaksanaan pengembangan pembudayaan kegemaran membaca
meliputi pengkajian, dan pelaksanaan pembudayaan kegemaran
membaca, koordinasi, pemasyarakatan/ sosialisasi, dan bimbingan
teknis serta evaluasi kegemaran membaca;
e. pelaksanaan kegiatan pengadaan buku-buku bacaan dan koleksi;
f. pembinaan perpustakaan ke kecamatan, desa dan atau kelurahan
dan sekolah-sekolah; dan
g. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 429
(1) Seksi Pengembangan dan Pengolahan Perpustakaan mempunyai tugas
menyusun bahan perumusan kebijakan, melaksanakan pembinaan,
pengawasan, koordinasi, serta evaluasi pelaksanaan program dan
kegiatan pada Seksi Pengembangan dan Pengolahan Perpustakaan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Seksi Pengembangan dan Pengolahan Perpustakaan mempunyai fungsi
sebagai berikut:
a. menyusun program kerja sub seksi pengembangan dan pengolahan
perpustakaan;
b. melaksanakan implementasi Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria
(NSPK);
c. melaksanakan dan mengoordinasikan pendataan perpustakaan;
d. melaksanakan koordinasi pengembangan perpustakaan, pustakawan
dan tenaga teknis perpustakaan;
e. melaksanakan sosialisasi dan evaluasi pengembangan perpustakaan;
f. melaksanakan Pendataan tenaga perpustakaan;
g. melaksanakan pengumpulan data untuk penyusunan rencana jangka
menengah dan tahunan tentang pengembangan koleksi perpustakaan
dan peningkatan pengolahan perpustakaan, sesuai dengan ketentuan
dan standar yang ditetapkan;
h. melaksanakan pengembangan koleksi perpustakaan sesuai dengan
kepentingan pemustaka;
i. melaksanakan evaluasi pelaksanaan standar pengelolaan dan standar
koleksi perpustakaan;
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 430
(1) Seksi Pembinaan dan Pembudayaan Pustaka mempunyai tugas
menyusun bahan perumusan kebijakan, melaksanakan pembinaan,
pengawasan, koordinasi, serta evaluasi pelaksanaan program dan
kegiatan pada Seksi Pembinaan dan Pembudayaan Pustaka.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Seksi Pembinaan dan Pembudayaan Pustaka mempunyai fungsi sebagai
berikut:
a. membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan seksi
pembinaan dan pembuadayaan pustaka sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab yang diberikan agar pekerjaan berjalan tertib dan
lancar;
b. memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan seksi pembinaan dan
pemudayaan pustaka sesuai dengan prosedur dan peraturan yang
berlaku agar terhindar dari kesalahan;
c. melaksanakan pembinaan dan pembudayaan pustaka;
d. melaksanakan bimbingan teknis peningkatan kemampuan teknis
perpustakaan;
e. melaksanakan penilaian angka kredit dan akreditasi perpustakaan;
f. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan seksi pembinaan
dan pembudayaan pustaka dengan cara mengidentifikasi hambatan
yang ada dalam rangka perbaikan kinerja di masa mendatang;
g. melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan seksi pembinaan dan
pembudayaan pustaka sesuai dengan prosedur dan peraturan yang
berlaku sebagai akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan
mendatang.

Paragraf 4
Bidang Pelayanan Perpustakaan dan Kerjasama
Pasal 431
(1) Bidang Pelayanan Perpustakaan dan Kerjasama mempunyai fungsi
penyiapan, perumusan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi
kebijaksanaan dibidang layanan perpustakaan dan kerjasama.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang Pelayanan Perpustakaan dan Kerjasama mempunyai fungsi
sebagai berikut:
a. penyusunan rencana kerja bidang pelayanan perpustakaan dan
kerjasama;
b. perumusan kebijakan bidang pelayanan perpustakaan dan
kerjasama;
c. pelaksanaan kebijakan bidang pelayanan perpustakaan dan
kerjasama;
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang pelayanan
perpustakaan dan kerjasama;
e. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 432
(1) Seksi Layanan dan Kerjasama mempunyai tugas pokok menyiapkan
bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang pelayanan
perpustakaan dan menyelenggarakan layanan sirkulasi, layanan
informasi dan layanan referensi.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Seksi Layanan dan Kerjasama mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. mengoordinasikan penyelenggaraan layanan perpustakaan dengan
perangkat daerah, BUMD, instansi terkait dan masyarakat;
b. menyelenggarakan layanan sirkulasi, layanan informasi, layanan
referensi, layanan pinjam antar perpustakaan;
c. menyelenggarakan layanan ekstensi (perpustakaan keliling);
d. menyusun statistik perpustakaan;
e. melaksanakan bimbingan pemustaka;
f. melaksanakan stock opname dan penyiangan bahan perpustakaan
(weeding);
g. melaksanakan promosi layanan;
h. menyediakan kotak saran untuk menampung kebutuhan pemustaka
terhadap koleksi perpustakaan;
i. melaksanakan kajian kepuasan pemustaka;
j. mengadakan kerja sama perpustakaan;
k. mengelola dan menyusun naskah perjanjian kerja sama;
l. mengembangkan dan mengelola kerja sama antar perpustakaan; dan
m. mengembangkan dan mengelola kerja sama jejaring perpustakaan.
Pasal 433
(1) Seksi Alih Media dan Automasi Pustaka mempunyai tugas melestarikan
isi/nilai informasi bahan perpustakaan, pengelolaan dan pengembangan
perangkat keras, lunak dan pangkalan data.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Seksi Alih Media dan Automasi Pustaka mempunyai fungsi sebagai
berikut:
a. melaksanakan pelestarian isi/nilai informasi bahan perpustakaan
dalam bentuk mikrofilm maupun digital;
b. melaksanakan perekaman, pencucian, penduplikasian bahan
perpustakaan;
c. melakukan penempelan identitas pada kotak mikofilm/digital;
d. memelihara dan menyimpan master reprografi, fotografi, dan digital.
e. Mengelola dan mengembangkan perangkat keras, lunak, dan
pangkalan data;
f. Mengelola dan mengembangkan jaringan otomasi perpustakaan;
g. Mengelola dan mengembangkan website.

Paragraf 5
Bidang Arsip
Pasal 434
(1) Bidang Arsip mempunyai tugas penyelenggaraan pengkajian bahan
kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi dan pengawasan pengelolaan arsip
dinamis dan statis, pengkajian bahan kebijakan teknis, fasilitasi dan
koordinasi penyelenggaraan Pembinaan, Pengawasan, penataan dan
Layanan Kearsipan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang Arsip mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. penyusunan program kerja bidang kearsipan pada dinas
perpustakaan dan arsip;
b. penyusunan petunjuk teknis dan pelaksanaan operasinal bidang
kearsipan;
c. persiapan bahan pengkajian kebijakan teknis, fasilitasi dan
pengawasan, pengelolaan arsip dinamis dan statis;
d. persiapan bahan pengkajian kebijakan teknis, fasilitasi dan
koordinasi dibidang pembinaan, penataan dan layanan kearsipan;
e. pelaksanaan kegiatan deposit, pemeliharaan, pelestarian,
pengembangan, penyusutan dan pemusnahan arsip sesuai dengan
jadwal retensi arsip (jra) sesuai dengan peraturan, petunjuk teknis
yang telah ditetapkan;
f. pelaksanaan kegiatan pemanfaatan arsip statis dan jasa kearsipan;
g. pelaporan dan capaian kinerja pelaksanaan program dan kegiatan
bidang kearsipan;
h. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 435
(1) Seksi Penataan Kearsipan mempunyai tugas merencanakan kegiatan dan
melaksanakan urusan penataan kearsipan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Seksi Penataan Kearsipan mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. menyusun dan melaksanakan Program kerja Seksi Penataan
Kearsipan, secara efisien efektif dan sistimatis;
b. menyiapkan bahan dalam rangka penerbitan naskah sumber arsip;
c. mengelola arsip vital dan aset daerah, melaksanakan penyusutan dan
pemusnahan arsip berdasarkan Jadwal Retensi Arsip (JRA);
d. membuat Daftar Pencarian Arsip (DPA) sesuai nilai guna kearsipan;
e. melaksanakan preservasi arsip dan perlindungan kepentigan Negara
serta hak-hak keperdataan rakyat melalui pengelolaan dan
pemanfaatan arsip yang autentik dan terpercaya;
f. mengelola arsip inaktif, alih media dan reproduksi arsip dinamis;
g. Mempersiapkan bahan penetapan peraturan dan kebijakan
penyelenggaraan kearsipan statis di lingkungan Pemerintah Daerah;
h. Melaksanakan fasilitasi dan mengadakan dukungan sarana dan
prasarana kearsipan;
i. Melaksanakan penelusuran arsip bernilai sejarah;
j. Melakukan Alih Media Arsip/Digitalisasi Arsip, Arsip Tektual dan
Arsip Media Masa;
k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 436
(1) Seksi Layanan dan Pengawasan Kearsipan mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang Layanan dan
Pengawasan Kearsipan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Seksi Layanan dan Pengawasan Kearsipan mempunyai fungsi sebagai
berikut:
a. menyusun rencana kerja seksi layanan dan pengawasan kearsipan;
b. mempersiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang
layanan dan pengawasan kearsipan;
c. melaksanakan layanan arsip dinamis, layanan arsip statis,
d. menghimpun, dan memberikan pelayanan terhadap pengaduan
masyarakat;
e. menghimpun data informasi kearsipan;
f. menyediakan akses dan layanan informasi kearsipan melalui SIKD,
SIKN dan JIKN;
g. melaksanakan evaluasi secara berkala terhadap penyelenggaraan
SIKD, SIKN dan JIKN;
h. mempersiapkan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi
bidang layanan dan pengawasan kearsipan;
i. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan bidang layanan
dan pengawasan kearsipan;
j. melakukan koordinasi penyusunan rencana program dan evaluasi
serta pelaporan di lingkup Pengawasan Kearsipan.
k. memberikan layanan dan pengawasan kearsipan terhadap perangkat
daerah termasuk kelurahan, perusahaan, organisasi kemasyarakatan,
organisasi politik dan badan usaha milik daerah;
l. melaksanakan audit kearsipan terhadap perangkat daerah termasuk
kelurahan, perusahaan, organisasi kemasyarakatan, organisasi politik
dan badan usaha milik daerah;
m. menyelenggarakan penilaian hasil pengawasan penyelenggaraan
kearsipan terhadap perangkat daerah termasuk kelurahan,
perusahaan, organisasi kemasyarakatan, organisasi politik dan badan
usaha milik daerah; dan
n. melaksanakan monitoring hasil pengawasan penyelenggaraan
kearsipan terhadap perangkat daerah termasuk kelurahan,
perusahaan, organisasi kemasyarakatan, organisasi politik dan badan
usaha milik daerah.
BAB XXVII
RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI TATA KERJA
DINAS PEMADAM KEBAKARAN DAN PENYELAMATAN

Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 437
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan merupakan unsur
penyelenggara pemerintahan daerah di bidang pemadam kebakaran dan
penyelamatan yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, bertanggung jawab
langsung kepada Bupati dan secara teknis administrasi mendapat pembinaan
dari Sekretaris Daerah.

Pasal 438
(1) Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang
pemadam kebakaran dan penyelamatan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Dinas
Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan menyelenggarakan fungsi
sebagai berikut:
a. perumusan kebijaksanaan teknis dibidang pemadam kebakaran dan
penyelamatan;
b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah di
bidang pemadam kebakaran dan penyelamatan;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pemadam kebakaran
dan penyelamatan;
d. pelayanan administratif; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 439
(1) Susunan Organisasi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan
terdiri dari:
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris, membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan
c. Kepala Bidang Pencegahan, membawahi :
1. Seksi Pencegahan, Inspeksi dan Pemberdayaan Masyarakat
2. Seksi Peningkatan Kapasitas Aparatur, Pemberdayaan
Masyarakat dan Dunia Usaha.
d. Kepala Bidang Pemadam Kebakaran, Penyelamatan dan Sarana
Prasarana, membawahi:
1. Seksi Pemadaman Kebakaran, Penyelamatan dan Evakuasi
2. Seksi Sarana Prasarana, Informasi dan Pengolahan Data
e. Unit pelaksana Teknis
f. Kelompok jabatan fungsional.
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris Dinas.
(5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.
(6) Bagan Struktur Organisasi Dinas Pemadam Kebakaran dan
Penyelamatan Kabupaten Mesuji sebagaimana tercantum dalam
lampiran XXV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Bupati ini.

Paragraf 1
Kepala Dinas
Pasal 440
(1) Kepala Dinas mempunyai tugas dalam memimpin dan mengoordinasikan
pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang pemadam kebakaran dan
penyelamatan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dalam ayat (1), Kepala
Dinas menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. perumusan kebijakan program dinas pemadam kebakaran
berdasarkan kebijakan teknis di bidang pemadam kebakaran dan
penyelamatan;
b. penetapan tujuan dan sasaran dinas pemadam kebakaran dan
penyelamatan sesuai dengan program kerja yang telah ditetapkan;
c. penetapan rencana strategis (renstra) dan rencana kerja (renja) dinas
pemadam kebakaran;
d. penyelenggaraan tugas dinas pemadam kebakaran sesuai kebijakan
pemerintah kabupaten mesuji;
e. penyelenggaraan dan pembinaan kepegawaian;
f. penyelenggaraan administrasi perkantoran;
g. pelaporan capaian kinerja pelaksanaan program dan kegiatan;
h. pelaksanaan fungsi lain yang diperintahkan oleh pimpinan sesuai
dengan bidang tugasnya.

Paragraf 2
Sekretaris
Pasal 441
(1) Sekretaris mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan sekretariatan
meliputi perencanaan, keuangan, umum dan kepegawaian.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretaris mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. penyelenggaran administrasi kepegawaian;
b. penyelenggaran administrasi surat menyurat, perlengkapam serta
pembinaan pegawai;
c. penyelenggaran administrasi keuangan;
d. penyelenggaraan kegiatan hubungan masyarakat, kelembagaan,
dokumentasi dan informasi tentang pengendalian penduduk dan
pemberdayaan perempuan;
e. penyelenggaraan penyusuanan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP);
f. penyelenggaraan tugas penyusuanan rencana program dan
pelaporan;
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 442
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan surat menyurat, kearsipan, penggandaan,
rumah tangga, administrasi perjalanan dinas, perlengkapan,
pemeliharaan dan inventarisasi Prasarana dan sarana serta
melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. melaksanakan urusan ketatausahaan;
b. melaksanakan penerimaan, pengetikan, penggandaan, serta
pendistribusian surat-surat/naskah-naskah dinas;
c. melakukan penyimpanan, pengaturan dan pemeliharaan arsip dinas;
d. melaksanakan urusan rumah tangga dan perjalanan dinas;
e. menyusun perencanaan keperluan alat-alat tulis kantordan
penyusunan petunjuk pelaksanaannya;
f. melaksanakan pemeliharaan gedung, ruangan, peralatan,
pekarangan,ketertiban dan kebersihan serta keamanan dinas;
g. melaksanakan pengurusan penggunaan dan pemeliharaan kendaraan
dinas;
h. menyelenggarakan pengadaan perlengkapan, penerimaan,
inventarisasi serta perlengkapan kantor;
i. menyiapkan kelengkapan untuk keperluan rapat-rapat dinas;
j. melaksanakan publikasi dan dokumentasi pelaksanaan tugas dinas;
k. mengelola administrasi dan pengolahan data kepegawaian;
l. melaksanakan penyusunan Daftar Urutan Kepangkatan (DUK) di
lingkungan dinas;
m. melaksanakan penyusunan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) di
lingkungan dinas;
n. melaksanakan penyusunan rencana formasi, usulan pengangkatan,
mutasi, dan usulan pemberhentian pegawai;
o. menyusun dokumen analisis jabatan, analisis beban kerja, dan
evaluasi jabatan;
p. melaksanakan urusan yang bersifat pembinaan terhadap pegawai;
q. mengoordnasikan pengelolaan administrasi kepegawaian dengan unit
kerja terkait;
r. menyusun laporan hasil kegiatan dibidang umum serta administrasi
kepegawaian; dan
s. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 443
(1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan
penyelenggaraan kegiatan pada bagian perencanaan dan keuangan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai fungsi sebagai
berikut:
a. menyusun bahan Rencana Kerja (Renja) dan Rencana Kerja dan
Anggaran (RKA) dinas baik murni maupun perubahan;
b. menghimpun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) dari setiap bidang;
c. mengkoordinasikan dan mensinkronisasi menyusun bahan program,
kegiatan serta anggaran dari masing- masing bidang;
d. menyelenggarakan sistem informasi dan data perangkat daerah.
e. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan laporan bulanan,
semester, triwulan dan tahunan serta LPPD, LAKIP dan segala bentuk
pelaporan lainnya sesuai bidang tugasnya;
f. melaksanakan dan menyiapkan bahan analisis data penyusunan
anggaran keuangan;
g. meneliti kelengkapan Surat Perintah Pembayaran Uang Persediaan
(SPP-UP), Surat Perintah Pembayaran Ganti Uang (SPP-GU), Surat
Perintah Pembayaran Tambahan Uang (SPP-TU), Surat Perintah
Pembayaran Langsung (SPP-LS) gaji dan Surat Perintah Pembayaran
Langsung (SPP-LS)pengadaan barang dan jasa;
h. melakukan verifikasi Surat Perintah Pembayaran (SPP) dan
menyiapkan Surat Perintah Membayar (SPM) di lingkup dinas;
i. melakukan verifikasi harian atas penerimaan dinas dan verifikasi
Surat Pertanggung Jawaban (SPJ);
j. melaksanakan akuntansi keuangan dinas;
k. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengelolaan keuangan meliputi
penerimaan, penyimpanan, pengeluaran dan pertanggungjawaban
pembukuan;
l. melaksanakan dan menyiapkan bahan-bahan penyelenggaraan
pembinaan administrasi keuangan dan perbendaharaan;
m. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengelolaan keuangan
termasuk pengelolaan pembayaran gaji pegawai;
n. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengumpulan, pengolahan,
analisis dan penyajian data keuangan untuk bahan penyusunan
laporan keuangan;
o. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan
pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan.
p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya.

Paragraf 3
Bidang Pencegahan
Pasal 444
(1) Bidang Pencegahan mempunyai tugas merumuskan kebijakan,
monitoring dan evaluasi pencegahan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang Pencegahan mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. pengkajian risiko, pencegahan dan mitigasi kejadiankebakaran dan
penyelamatan, serta inspeksi peralatan proteksi kebakaran dalam
wilayah kabupaten/kota;
b. pengkajian, penyusunan bahan dan program pengembangan dan
peningkatan kapasitas aparatur pemadam kebakarandan
penyelamatan;
c. pembentukan dan peningkatan kapasitas Barisan Relawan Kebakaran
(BALAKAR), serta sosialisasi dan edukasi dalam pemberc:ayaan
masyarakat dan dunia usaha;
d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

Pasal 445
(1) Seksi Pencegahan, Inspeksi dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan, bimbingan teknis dan supervise, serta monitoring, evaluasi
dan pelaporan penyuluhan dan pembinaan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Seksi Pencegahan, Inspeksi dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai
fungsi sebagai berikut:
a. melakukan pengumpulan data, analisis dan penyusunan dokumen
kajian risiko kebakaran dan penyelamatan, diantaranya penyediaan
dan pemutakhiran peta rawan kebakaran dan dokumen Rencana
Induk Sistem Proteksi Kebakaran;
b. melakukan program dan kegiatan pencegahan dan kesiapsiagaan
kebakaran dan penyelamatan dalam wilayah kabupaten;
c. melakukan pendataan, inventarisasi, penilaian, pembinaan dan
inspeksi sarana peralatan proteksi kebakaran dan penyelamatan
dalam wilayah kabupaten; dan
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugasnya.

Pasal 446
(1) Seksi Peningkatan Kapasitas Aparatur, Pemberdayaan Masyarakat dan
Dunia Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan, bimbingan teknis dan supervisi, serta
monitoring, evaluasi dan pelaporan penguatan kapasitas aparatur,
masyarakat dan dunia usaha.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Seksi Peningkatan Kapasitas Aparatur, Pemberdayaan Masyarakat dan
Dunia Usaha mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. melakukan perencanaan kebijakan, analisa dan kajian kebutuhan,
serta penataan aparatur pemadam kebakaran dan penyelamatan;
b. melakukan program dan kegiatan. pengembangan dan peningkatan
kapasitas aparatur pemadam kebakarandan penyelamatan baik
pengembangan dan peningkatan kapasitas teknis keterampilan
maupun manajemen serta mental spiritual aparatur pemadam
kebakarandan penyelamatan;
c. melakukan pembinaan dan pengawasan penataan aparatur serta
fasilitasi penyelesaian permasalahan aparatur pemadam kebakaran
dan penyelamatan;
d. melakukan peningkatan pemberdayaan masyarakat dan dunia usaha
dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran melalui
pembentukan Barisan Relawan Kebakaran (Balakar), Satuan Relawan
Kebakaran (Salakar) dan Manajemen Keselamatan Kebakaran Gedung
(MKKG);
e. melakukan program dan kegiatan pengembangan dan peningkatan
kapasitas Barisan Relawan Kebakaran (Balakar), Satuan Relawan
Kebakaran (Satlakar) dan Manajemen Keselamatan Kebakaran
Gedung (MKKG) baik peningkatan kapasitas teknis maupun
manajemen pencegahan dan penanggulangan kebakaran;
f. melakukan program dan kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada
kelompok masyarakat, dunia usaha dan warga negara di wilayah
kabupater/kota dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran;
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugasnya.

Paragraf 3
Bidang Pemadaman, Penyelamatan dan Sarana Prasarana
Pasal 447
(1) Bidang Pemadaman, Penyelamatan dan Sarana Prasarana mempunyai
tugas merumuskan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma,
standar, prosedur dan kriteria, monitoring dan evaluasi penanggulangan
kebakaran.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang Pemadaman, Penyelamatan dan Sarana Prasarana mempunyai
fungsi sebagai berikut:
a. penyelenggaraan layanan respon cepat (response time), pengendalian
operasi, penyeienggaraan pemadaman dan pengendalian kebakaran
dalam wilayah Kabupaten dan pengendalian penanganan bahan
berbahaya beracun kebakaran daiam wilayah Kabupaten;
b. penyelanggaraan layanan respon cepat (respone time), pengendalian
operasi, peyelangaraan penyelamatan dan evakuasi korban dan
terdampak kebakaran, kondisi membahayakan manusia, dan operasi
darurat non kebakaran; dan
c. penilaian, pemetaan, standardisasi, pengkajian kebutuhan,
pengadaan, perneliharaan, perawatan sarana prasarana
pernadaman dan penyelamatan dan alat pelindung diri petugas,
sarana prasarana kebakaran bagi kelompok masyarakat,
penyelenggaraan sistem informasi dan pelaporan kebakaran secara
terintegrasi antara pusat, provinsi, dan Kabupaten, penyajian dan
pengolahan data kebakaran secara akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan

Pasal 448
(1) Seksi Pemadam Kebakaran Penyelamatan dan Evakuasi mempunyai
tugas mempersiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
bimbingan teknis dan supervisi, serta monitoring, evaluasi dan pelaporan
operasi pemadaman, penyelamatan dan pertolongan darurat.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Seksi Pemadam Kebakaran, Penyelamatan dan Evakuasi mempunyai
fungsi sebagai berikut:
a. menyelenggarakan operasi pemadaman dan pengendalian kebakaran
dalam wilayah, penanganan bahan berbahaya beracun kebakaran di
wilayah Kabupaten;
b. menyelenggarakan layanan respon cepat (respon time)
penanggulangan dan pengendalian kebakaran di wilayah Kabupaten;
c. menyiapkan aparatur dan sarana prasarana pendukung dalam
operasi pemadaman dan pengendalian kebakaran di wilayah
Kabupaten;
d. menyelenggarakan layanan respon cepat (respon time) operasi
penyelamatan dan evakuasi korban dan terdampak kebakaran dalam
wilayah Kabupaten;
e. menyelenggarakan layanan respon cepat (respon time) operasi
penyelamatan dan evakuasi pada kondisi membahayakan manusia
dan operasi darurat non kebakaran lainnya;
f. melakukan pendataan dan verifikasi faktual warga negara yang
menjadi korban dan terdampak kebakaran, kondisi membahayakan
manusia dan operasi darurat;
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

Pasal 449
(1) Seksi Sarana Prasarana Informasi dan Pengolahan Data mempunyai
tugas menyusun data Informasi dan Pengawasan Sistem Proteksi
Kebakaran dalam melakukan penyiapan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan, bimbingan teknis dan supervisi, serta monitoring, evaluasi dan
pelaporan data informasi.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Seksi Sarana Prasarana dan Pengolahan Data mempunyai fungsi sebagai
berikut:
a. menyelenggarakan analisis kebutuhan, standarisasi, penelamatan,
dan alat pelindung diri petugas, serta menyelenggarakan sistem
informasi kebakaran dan penyelamatan secara terintegrasi antara
pusat, provinsi dan Kabupaten, pengolah dan penyajian data
kebakaran dan penyelamatan, verifikasi/validasi data dan laporan
kebakaran dan penyelamatan;
b. menyelenggarakan fasilitasi pengadaan, pemantauan, pengawasan
dan evaluasi penggunaan sarana prasarana pemadam kebakaran bagi
kelompok masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan
kebakaran;
c. menyelenggarakan pengadaan, pendistribusian, pemeliharaan dan
perawatan sarana prasarana pemadam kebakaran dan penyelamatan,
alat pelindung diri petugas, dan sarana prasarana pemadam
kebakaran bagi masyarakat;
d. melaksanakan tugas lan yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas pokok.

BAB XXVIII
RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI TATA KERJA
BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 450
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah adalah unsur penunjang
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah Kabupaten yang
dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berkedudukan dibawah dan
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Pasal 451
(1) Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah mempunyai tugas
melaksanakan urusan pemerintah daerah di bidang Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas
pembantuan, dekonsentrasi secara tugas lain sesuai dengan kebijakan
yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Badan
Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah memiliki fungsi
sebagai berikut :
a. perumusan kebijakan tekhnis di bidang pengelolaan keuangan dan
aset daerah;
b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di
bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan keuangan
dan aset daerah;
d. pelayanan administratif; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati di bidang
pendapatan pengelolaan keuangan dan aset daerah.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 452
(1) Susunan Organisasi Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
terdiri dari :
a. Kepala Badan
b. Sekretaris membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Keuangan; dan
3. Sub Bagian Perencanaan.
c. Bidang Perencanaan Anggaran Daerah, membawahi :
1. Sub bidang Kebijakan dan Pengendalian Anggaran;
2. Sub bidang Penyusunan Anggaran; dan
3. Subbidang Analisis dan Perencanaan Anggaran.
d. Bidang Perbendaharaan Daerah, membawahi :
1. Sub Bidang Belanja Tidak langsung;
2. Sub Bidang Belanja Langsung; dan
3. Sub Bidang Pengelolaan Kas.
e. Bidang Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Daerah, membawahi :
1. Sub Bidang Akuntansi Penerimaan;
2. Sub Bidang Akuntansi Belanja dan Pembiayaan; dan
3. Sub Bidang Pelaporan Keuangan.
f. Bidang Pengelolaan Barang Milik Daerah, membawahi :
1. Sub Bidang Penatausahaan dan Pemanfaatan Aset Daerah
2. Sub Bidang Mutasi, dan Penghapusan Aset Daerah; dan
3. Sub Bidang Pengawasan dan Pengendalian Aset Daerah.
g. Kelompok Jabatan Fungsional
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris Badan.
(5) Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.
(6) Bagan Struktur Organisasi Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah Kabupaten Mesuji sebagaimana tercantum dalam
lampiran XXVI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Bupati ini.

Paragraf 1
Kepala Badan
Pasal 453
(1) Kepala Badan mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dalam meyelenggarakan
kewenangan di bidang Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah,
bertindak sebagai Bendahara Umum Daerah (BUD), menyusun
Kebijakan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, menyusun Rancanga
APBD dan Rancangan Perubahan APBD, menyusun laporan keuangan
daerah dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, membina
dan melaksanakan kerjsama dengan seluruh OPD, Instansi Vertikal,
Lembaga/Organisasi lainnya dan melaksanakan tugas lainnya
berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh Bupati.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah memiliki fungsi
sebagai berikut :
a. penyelenggaraan administrasi umum, kepegawaian, rumah tangga,
perlengkapan, tata laksana, kehumasan, perencanaan, monitoring,
evaluasi, dan pelaporan di lingkup Perangkat Daerah Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah;
b. perumusan dan penyusunan kebijakan teknis serta pedoman
pelaksanaan di Bidang Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah;
c. penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di Bidang
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah;
d. pelaksanaan fungsi Bendahara Umum Daerah (BUD);
e. penyusunan APBD dan Perubahan APBD;
f. pengesahan DPA-SKPD dan DPA-PPKD termasuk perubahannya;
g. penetapan SPD dan Penerbitan SP2D;
h. penetapan sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah,
termasuk didalamnya Pedoman Penyusunan dan pelaksanaan APBD;
i. pengesahan DPA-SKPD/DPPA SKPD dan DPA-PPKD/DPPA-PPKD;
j. pelaksanaan penetapan Pejabat Pengguna Anggaran, Kuasa
Pengguna Anggaran, Bendahara Penerimaa, Bendahara Pengeluaran
dan Bendahara Pembantu;
k. penetapan pejabat yang diberi wewenang untuk menandatangani
SPD, SPM, SPJ, dan SP2D;
l. penetapan pejabat Bendahara Pengeluaran PPKD yang mengelola
belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial,
belanja bagi hasil, belanja bantuan keuangan, belanja tidak terduga
dan pembiayaan;
m. penetapan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan barang
milik daerah, termasuk didalamnya yang terkait dengan penggunaan,
pemanfaatan dan pemindahtanganan tanah dan bangunan;
n. menyimpan pelaksanaan pinjaman dan pemberian pinjaman atas
nama pemerintah daerah;
o. perumusan dan penetapan standart akuntansi pemerintah dearah;
p. penyusunan dan pelaporan keuangan daerah dalam rangka
pertanggungjawaban pelaksanaann APBD;
q. perumusan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta
pemindahtanganan dan penghapusan barang milik daerah termasuk
memproses usul persetujuan dari DPRD;
r. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di
Bidang Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah; dan
s. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati di Bidang
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

Paragraf 2
Sekretaris
Pasal 454
(1) Sekretaris mempunyai tugas memiliki pelayanan penunjang teknis dan
administratif, koordinasi dan pembinaan/pengendalian dalam urusan
umum, kepegawaian, keuangan, perencanaan, ketatalaksanaan, sarana
prasarana, hubungan masyarakat dan kerumahtanggaan di lingkungan
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.
(2) Untuk melaksakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretaris memiliki fungsi sebagai berikut :
a. penyelenggaraan administrasi kepegawaian;
b. penyelenggaraan administrasi surat menyurat, perlengkapan serta
pembinaan pegawai;
c. penyelenggaraan administrasi keuangan;
d. penyelenggaraan kegiatan hubungan masyarakat, kelembagaan,
dokumentasi dan informasi tentang pengelolaan keuangan dan aset
daerah;
e. penyelenggaraan penyusunan Laporann Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP);
f. penyelenggaraan tugas penyusunann rencana program, monitoring
dan evaluasi program dan pelaporan; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 455
(1) Sub bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas menyiapkan
bahan pelaksanaan pelayanan surat menyurat, tata naskah dinas,
kearsipan, pelayanan rumah tangga, keprotokolan, staf layanan umum
dan menyiapkan bahan penyusunan rencana kebutuhan pegawai,
mengembangkan pegawai, mutasi, promosi, tata usaha kepegawaian,
pengembangan dan pembinaan organisasi, tata laksana serta
menghimpun peraturan perundang-undangan peraturan terkait lainnya.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian memiliki fungsi sebagai berikut :
a. menginvestarisasikan tenaga administrasi;
b. menyiapkan dan melaksanakan peningkatan kemampuan
ketenagaan;
c. menyiapkan usulan penambahan, pemberhentian dan pensiun
pegawai;
d. menyiapkan pengusulan kenaikan gaji berkala dan kenaikan
pangkat;
e. menyusun dan memelihara arsip kepegawaian;
f. mengurus administrasi kepegawaian meliputi karpeg, karis/karsu,
tespen dan askes serta administrasi kepegawaian lainnya;
g. menyusun Daftar Urut Kepangkatan dan jenjang kepangkatan
pegawai;
h. menyampaikan dan mengagendakan surat masuk dan keluar;
i. mengatur, memelihara dan menyusun arsip/dokumen surat
menyurat;
j. mengoordinasikan pengelolaan administrasi kepegawaian dengan
unit kerja terkait;
k. memiliki pembina pegawai, rapat-rapat, upacara/apel dan absensi
pegawai; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 456
(1) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan
anggaran rutin pembinaan dan bimbingan administrasi keuangan dan
pemberdayaan, tatanan perbendaharaan barang, verifikasi,
pertanggungjawaban keuangan bimbingan penyelesaian dan tindak
lanjut hasil pemeriksaan, penataan dokumen keuangan dan menyusun
laporan realisasi anggaran serta veifikasi surat menyurat yang
bersangkutan dengan keuangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sub
Bagian Keuangan memiliki fungsi sebagai berikut :
a. mengumpulkan/mengolah data keungan untuk bahan penyusunan
laporan keuangan;
b. menyiapkan bahan penyusunan rencana penerimaan dan anggaran
belanja serta menganalisis data penyusunan anggaran keuangan;
c. menyiapka bahan dan penyelenggaraan bina administrasi keunagan;
d. mencatat dan mengklasifikasikan laporan hasil pemeriksaan serta
menyiapkan bahan tindak lanjut;
e. menginventarisasikan barang dan perlengkapan di lingkungan
Badan;
f. memiliki tugas-tugas kerumah tanggan kantor; dan
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 457
(1) Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksakan pengumpulan,
pengolahan, pengujian, rencana kerja dan kegiatan evaluasi kinerja
dinas penyediaan data dan informasi monitoring, evaluasi kegiatan,
penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan dan penyajian data statistik
di bidang tugasnya.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sub
bagian perencanaan memiliki fungsi sebagai berikut:
a. mengoordinasikan fasilitasi penyusunan Rencana Kerja (Renja)
Badan;
b. menginventarisir, menyusun dan menyiapkan Rencana Kerja (Renja)
Badan;
c. menyiapkan dan penyusunan laporan pelaksana Rencana Kerja
(Renja) Badan;
d. menyiapkan dan penyusunan laporan hasil monitoring dan evaluasi
dalam rangka pengendalian program kerja Badan;
e. menghimpun dan menyiapkan Rancangan peraturan-peraturan
perundang-undangan;
f. menyiapkan bahan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
Badan;
g. melakukan pencatatan, pengadministrasian dan pendokumentasian;
dan
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 3
Bidang Perencanaan Anggaran Daerah
Pasal 458
(1) Bidang Perencanaan Anggaran Daerah mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah di bidang
kebijakan anggaran dan penyusunan anggaran daerah yang meliputi
pengkoordinasian dana perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah
yang sah, perumusan kebijakan anggaran dan penyusunan APBD.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang Perencanaan Anggaran Daerah memiliki fungsi sebagai berikut :
a. koordinasi pengalokasian anggaran dalam penyusunan KUA/PPAS
dan KUPA/PPAS Perubahan;
b. koordinasi penyusunan RKA/DPA OPD dan atau RKAP/DPPA SKPD;
c. penyusunan peraturan daerah tentang APBD dan peraturan kepala
daerah tentang penjabaran APBD;
d. penyusunan peraturan kepala daerah tentang teknis penyusunan
anggaran OPD;
e. penyusunan dan penelitian bahan-bahan dalam rangka pergeseran
anggaran;
f. penelitian, pertimbangan dan pengendalian anggaran daerah;
g. pemberian saran-saran dan pertimbangan kepada Kepala Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dalam bidang tugasnya;
h. penyediaan anggaran kas;
i. penyusunan laporan kegiatan di bidang perencanaan anggaran
daerah; dan
j. pelaksanaam tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidangnya
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Pasal 459
(1) Sub Bidang Kebijakan dan Pengendalian Anggaran mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan pelayanan administrasi, analisa, evaluasi dan
pengolahan data anggaran sebagai bahan dalam menentukan kebijakan
pengendalian anggaran.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sub
Bidang Kebijakan dan Pengendalian Anggaran memiliki fungsi sebagai
berikut :
a. menyusun rencana anggaran;
b. menyusun dan memproses penetapan regulasi yang berkenaan
dengan pengendalian kebijakan anggaran;
c. meneliti dan mengoreksi pelaksanaan pergeseran anggaran pada
DPA-OPD;
d. mengumpulkan bahan-bahan dan mengolah data dalam rangka
penetapan peraturan bupati tentang perubahan penjabaran APBD
mendahului peraturan daearah tentang perubahan APBD, sebagai
akibat dari pergeseran anggaran dan/atau adanya kebijakan
pemerintah pusat;
e. melaksanakan verifikasi dan pertimbangan dalam rangka
pelaksanaan dan pengendalian belanja PPKD yang berkenaan
dengan belanja subsidi, hibah, bantuan sosial, bantuan keuangan
kepada partai politik, bantuan keuangan kepada pemerintah desa
dan pengeluaran pembiayaan;
f. menyiapkan draf Surat Penyediaan Dana (SPD) untuk ditetapkan
oleh PPKD;
g. memberikan bimbingan dan petunjuk teknis pengelolaan keuangan
daerah;
h. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja dan perangkat daerah
terkait dalam rangka pelaksanaan tugas;
i. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas seksi kebijakan dan
pengendalian anggaran; dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidangnya
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

Pasal 460
(1) Sub Bidang Penyusunan Anggaran mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan pengumpulan dan pengolahan data anggaran sebagai bahan
dalam menentukan kebijakan di bidang penyusunan anggaran.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sub
bidang Penyusunan Anggaran memiliki fungsi sebagai berikut :
a. menyusun rencana kegiatan di bidang penyusunan anggaran daerah;
b. menyusun petunjuk teknis dan pedoman pelaksanaan yang
berkenaan dengan tata cara penyusunan RKA-OPD dan penyusunan
RAPBD;
c. menghimpun, mengklasifikasikan, menganalisa dan meng-input
data/bahan-bahan RKA-OPD dan melaksanakan kompilasi seluruh
data RKA kedalam RAPBD;
d. menyiapkan dan merumuskan pedoman penyusunan RKA-OPD dan
penyusunan rancangan DPA-OPD berikut perubahannya;
e. menyusun anggaran kas perangkat daerah, anggaran kas
pemerintah daerah dan menetapkan Uang Persediaan (UP) yang
dapat dikelola oleh masing-masing OPD;
f. meneliti dan mengoreksi bahan-bahan dalam rangka pelaksanaan
pergeseran anggaran dan penyusunan DPA-Lanjutan;
g. menyiapkan dan menyusun nota keuangan APBD dan Perubahan
APBD;
h. meneliti dan mengoreksi rancangan DPA-OPD dan DPPA-OPD
sebelum disahkan oleh Pejabat Pengelolaan Keuangan Daerah (PPKD)
dan disetujui oleh Sekretaris Daerah;
i. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja dan OPD terkait dalam
rangka pelasanaan tugas;
j. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sub Bidang Penyusunan
Anggaran; dan
k. melaksanakan tugas lain yang diberika atasan sesuai bidangnya
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku

Pasal 461
(1) Sub Bidang Analisis dan Perencanaan Anggaran mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan perumusan dan analisa data anggaran sebagai
bahan dalam menentukan kebijakan di bidang analisis dan perencanaan
anggaran.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sub
Bidang Analisis dan Perencanaan Anggaran memiliki fungsi sebagai
berikut :
a. melakukan analisis dan perencanaan anggaran daerah;
b. menyusun petunjuk teknis dan pedoman pelaksanaan yang
berkenaan dengan tata cara penyusunan KUA dan PPAS;
c. menyusun kebijakan umum anggaran yang memuat kondisi ekonomi
makro daerah, asumsi penyusunan APBD, kebijakan pendapatan
daerah, kebijakan belanja daerah, kebijakan pembiayaan daerah dan
strategi pencapaian;
d. menyusun prioritas plafond anggaran sementara berdasarkan skala
prioritas pembangunan daerah, prioritas program dan kegiatan
masing-masing perangkat daerah yang disesuaikan dengan rencana
kerja pemerintah pusat setiap tahun;
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidangnya
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

Paragraf 4
Bidang Perbendaharaan Daerah
Pasal 462
(1) Bidang Perbendaharaan Daerah mempunyai tugas melaksanakan
perumusan kebijakan, koordinasi, fasilitasi, pemantauan, evaluasi serta
pelaporan terhadap penyelenggaraan di bidang Belanja Tidak Langsung,
Belanja Langsung, dan Pengelolaan Kas.
(2) Untuk memiliki tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang
Perbendaharaan Daerah mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan penyusunan program operasional dan pengelolaan
administrasi di bidang Belanja Tidak Langsung, Belanja Langsung,
dan Pengelolaan Kas;
b. pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Badan dalam
bidang tugasnya;
c. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dalam bidang Belanja
Tidak Langsung, Belanja Langsung, dan Pengelolaan Kas;
d. penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis serta
pelaksanaan di bidang Belanja Tidak Langsung, Belanja Langsung,
dan Pengelolaan Kas;
e. pengelolaan dan penatausahaan uang kas daerah;
f. pengkoordinasian Belanja Tidak Langsung, Belanja Langsung, dan
Pengelolaan Kas;
g. pengkoordinasian pengelolaan kas daerah, pemindahbukuan uang
kas daerah, dan penatausahaan pembiayaan daerah;
h. penyiapan bahan monitoring dan evaluasi di bidang Belanja Tidak
Langsung, Belanja Langsung, dan Pengelolaan Kas;
i. penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan
bahan laporan pelaksanaan tugas bidang Perbendaharaan; dan
j. pelaksanaan fungsi lainnya yang diberikan oleh pimpinesuai dengan
tugas dan fungsinya.

Pasal 463
(1) Sub Bidang Belanja Tidak Langsung mempunyai tugas menyiapkan
bahan peyusunan kebijakan, pembinaan, fasilitasi, koordinasi, serta
pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan di bidang Belanja
Tidak Langsung.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sub
Bidang Belanja Tidak Langsung .memiliki fungsi sebagai berikut :
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program
kerja Sub Bidang Belanja Tidak Langsung;
b. menghimpun peraturan Perundang-Undangan, Pedoman dan
Petunjuk Teknis pelaksanaan kegiatan pada Sub Bidang Belanja
Tidak Langsung;
c. mempersiapkan system laporan dan data-data PNS yang efektif dan
efisien;
d. melakukan koordinasi dan pembinaan teknis Belanja Tidak
Langsung dengan pihak dan unit kerja/ Instansi terkait;
e. melaksanakan administrasi dalam rangka kesesuaian Surat Perintah
Membayar (SPM) dengan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) atas
Belanja Tidak Langsung;
f. memiliki penghitungan gaji PNS sesuai dengan ketentuan yang
berlaku;
g. melakukan administrasi penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana
(SP2D) Belanja Tidak Langsung;
h. melakukan administrasi penerbitan Surat Keterangan
Pemberhentian Pembayaran (SKPP);
i. melaksanakan rekonsiliasi pengeluaran belanja tidak langsung
berdasarkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dengan Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Instansi terkait dalam rangka
pengendalian kas;
j. menyiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan dalam rangka
penyelenggaraan gaji pegawai;
k. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan laporan pelaksanaan tugas pada Sub Bidang Belanja
Tidak Langsung;
l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Pimpinan.

Pasal 464
(1) Sub Bidang Belanja Langsung mempunyai tugas menyiapkan bahan
penyusunan kebijakan, pembinaan, fasilitasi, koordinasi, serta
pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan Sub bidang Belanja
Langsung.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sub
Bidang Belanja Langsung memiliki fungsi sebagai berikut :
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program
kerja Sub Bidang Belanja langsung;
b. menghimpun peraturan Perundang-Undangan, Pedoman dan
Petunjuk Teknis pelaksanaan kegiatan pada Sub Bidang Belanja
Langsung;
c. melakukan koordinasi dengan lembaga dan instansi terkait;
d. melakukan administrasi dalam rangka kesesuaian Surat Perintah
Membayar (SPM) dengan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) atas
belanja langsung;
e. melaksanakan penelitian dan pengujian atas kebenaran Surat
Perintah Membayar (SPM);
f. melakukan administrasi penerbitan Surat Permintaan Pencairan
dana (SP2D);
g. melaksanakan rekonsiliasi pengeluaran kas berdasarkan Surat
Permintaan Pencairan dana (SP2D) dengan Satuan Kerja Perangkat
Daerah dan Instansi terkait dalam rangka pengendalian kas;
h. melakukan pembinaan dan evaluasi kegiatan pada Sub Bidang
Belanja Langsung;
i. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan laporan pelaksanaan tugas pada Sub Bidang Belanja
Langsung;
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan.

Pasal 465
(1) Sub Bidang Pengelolaan Kas mempunyai tugas menyiapkan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, standar, prosedur, dan
pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi,
dan pelaporan terhadap penyelenggaraan di bidang pengelolaan kas.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sub
Bidang Pengelolaan Kas memiliki fungsi sebagai berikut :
a. melaksanakan pengelolaan adminstrasi dan menyusun program
kerja Sub Bidang Pengelolaan Kas;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan
petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan Pengelolaan Kas;
c. melaksanakan pengadminstrasian dokumen atau bukti penerimaan
uang daerah dan penatausahaan dana transfer daerah sesuai
dengan Rekening Kas Umum Daerah (RKUD);
d. melaksanakan pembukuan dan pengadministrasian penerimaan dan
pengeluaran daerah yang berupa kas dan setara kas dalam bentuk
buku kas;
e. melaksanakan penyusunan laporan penerimaan dan pengeluaran
kas serta pengelolaan hutang dan piutang daerah;
f. melaksanakan rekonsiliasi data penerimaan dan pengeluaran kas
dengan satuan kerja perangkat daerahdan instansi terkait lainnya,
guna penyusunan posisi kas;
g. melaksanakan analisis pemberdayaan dan penempatan uang daerah
melalui investasi jangka pendek dalam rangka penerimaan daerah;
h. melaksanakan penyusunan dan membuat laporan realisasi
pengeluaran kas berdasarkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D);
i. melakukan pembinaan dan evaluasi kegiatan pada sub bidang
pengelolaan kas;
j. melaksanakan penyiapan bahan dandata, menyusun dan
menyampaikan laporan pelaksanaan tugas pada sub bidang
pengelolaan kas;
k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.
Paragraf 5
Bidang Akuntansi dan Teknologi Informasi
Pasal 466
(1) Bidang Akuntansi dan Teknologi Informasi melaksanakan sebagian tugas
Badan dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan
penyusunan belanja dan pembiayaan serta pelaporan keuangan dan
mengelola informasi keuangan daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang Akuntansi dan Teknologi Informasi memiliki fungsi sebagai
berikut :
a. penyusunan program kerja pada bidang akuntansi dan pembukuan;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan akuntansi
pendapatan;
c. penyiapan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan akuntansi
belanja dan pembiayaan;
d. penyiapan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan pelaporan
keuangan;
e. penyusunan dan penyiapan proses pertanggungjawaban APBD,
penyusunan aliran kas, laporan keuangan dan neraca daerah;
f. pemberian saran-saran dan pertimbangan kepada kepala badan
pengelolaan keuangan dan aset daerah dalam bidang tugasnya; dan
g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala badan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 467
(1) Sub Bidang Akuntansi Penerimaan mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan penyusunan, rekonsiliasi, pembinaan, dan bimbingan teknis
dalam penyusunan akuntansi dan dalam rangka pelaksanaan dan
pertanggungjawaban APBD.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sub
Bidang Akuntansi Penerimaan memiliki fungsi sebagai berikut :
a. menerima dan menghimpun berkas/dokumen/bukti transaksi
penerimaan, tanda bukti pembayaran, nota kredit bank, bukti
transaksi penerimaan kas lainnya dan melakukan penelitian,
klasifikasi dan evaluasi terhadap realisasi penerimaan;
b. menyiapkan bahan rekonsiliasi data penerimaan dengan Perangkat
Daerah terkait pelaksanaan sistem dan prosedur penatausahaan
bendahara penerima Perangkat Daerah;
c. menyiapkan format buku jurnal penerimaan kas dan format buku
besar serta buku besar pembantu sebagai bahan penyusun laporan
keuangan secara periodik atas penerimaan kas;
d. menyiapkan ikhtisar kebijakan akuntansi yang diberlakukan pada
setiap tahun anggaran berupa catatan atas laporan keuangan tahun
anggaran yang berkenaan;
e. menyiapkan bahan penyusunan laporan realisasi penerimaan berupa
pelaporan bulanan, tribulan, semesteran dan tahunan; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Akuntansi.

Pasal 468
(1) Sub Bidang Belanja dan Pembiayaan mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan penyusunan, rekonsiliasi, pembinaan dan bimbingan tekhnis
dalam penyusunan Akuntansi Belanja dan Pembiayaan dan dalam
rangka pelaksanaan dan pertanggungjawaban APBD.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sub
Bidang Akuntansi Belanja dan Pembíayaan memiliki fungsi sebagai
berikut :
a. menerima dan menghimpun berkas/dokumen/bukti transaksi
penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan dan nota
debit bank;
b. menyiapakan bahan pencatatan dan penggolongan transaksi
pengeluaran kewajiban Pemerintah Daerah;
c. menyiapkan format buku jurnal penerimaan pembiayaan dan
pengeluaran pembiayaan serta format buku besar dan buku besar
pembantu sebagai bahan penyusun laporan keuangan secara
periodik atas pembiayaan;
d. menyiapakan bahan rekonsiliasi data anggaran dan realisasi belanja
dengan Perangkat Daerah terkait; dan
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Akuntansi sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 469
(1) Sub Bidang Pelaporan Keuangan dan Teknologi Informasi mempunyai
tugas melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data keuangan
sebagai bahan dalam penyusunan dan pelaporan keuangan daerah
dalam rangka pelaksanaan dan pertanggungjawaban APBD serta
mengelola informasi keuangan daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sub
Bidang Pelaporan Keuangan dan Teknologi Informasi memiliki fungsi
sebagai berikut :
a. menyiapkan bahan penyusunan laporan realisasi kas Bendahara
Penerima dan Pengeluaran dalam menyusun laporan realisasi APBD
bulanan, tribulan, semester dan akhir tahun;
b. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan
pertanggungjawaban APBD dalam bentuk Laporan Realisasi
Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, neraca,
Laporan Operasional, Laporan Arus Kas dan Laporan Perubahan
ekuitas seta Catatan Atas Laporan Keuangan yang dilakukan
melalui aplikasi komputer/sistem informasi manajemen keuangan
Daerah;
c. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan sistem dan
prosedur akuntansi pengeluaran kas uang persediaan/ganti uang
persediaan/tambahan uang persediaan;
d. menyiapkan bahan informasi keuangan daerah; dan
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Akuntansi sesuai dengan bidang tugasnya.

Paragraf 8
Bidang Pengelolaan Barang Milik Daerah
Pasal 470
(1) Bidang Pengelolaan Barang Milik Daerah mempunyai tugas pokok
melaksanakan kegiatan perumusan kebijakan teknis Bidang Pengelolaan
Barang Milik Daerah, yang berupa perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan, pengendalian serta pengelolaan administrasi di bidang
Pengelolaan Barang Milik Daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang Pengelolaan Barang Milik Daerah memiliki fungsi sebagai berikut:
a. penyusunan rencana dan program kerja serta penyiapan petunjuk
tekhnis dan pedoman pengelolaan barang milik daerah, administrasi
umum yang meliputi penyimpanan dan penyaluran, inventarisasi dan
penilaian, pengamanan dan pemeliharaan, penghapusan dan
pemindah tanganan, pengawasan dan pengendalian sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
b. pengkoordinasian, pelaksanaa dan pengendalian kegiatan
penyusunan rencana dan program kerja di bidang Pengelolaan
Barang Milik Daerah;
c. penyimpanan penyusunan dan pelaporan barang/aset serta Rencana
Tahunan Barang Daerah (RTBD);
d. penghimpunan dan pengkajian peraturan perundang-undangan,
pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang
berhubungan dengan aset daerah;
e. penyusuna dan penyampaikan Laporan Barang Pengguna
Semesteran (LBPS) dan Laporan Barang Pengguna Tahunan (LBPT)
yang berada dalam penguasaanya kepada Pemegang Kekuasaan
Pengelola Barang Milik Daerah;
f. penyelenggaraan pengelolaan barang milik Daerah yang berada di
masing-masing SKPD
g. pengaturan mengenai pelaksanaan penatausahaan, pemanfaatan,
penyaluran, pengamanan dan pemeliharaan, penginventarisasian,
penghapusan, pemindah tanganan serta penyusunan neraca aset
daerah;
h. pelaksanaan Sensus Barang Daerah setiap 5 (lima) tahun sekali;
i. penyiapan administrasi pelaksanaan penghapusan atau pemindah
tanganan barang milik Daerah yang telah disetujui oleh Bupati dan
atau DPRD sesuai dengan mekanisme dan ketentuan yang berlaku;
j. pelaksanaan pembinaan dan penyiapan petunjuk tekhnis
pengawasan, pengendalian dan evaluasi;
k. pelaksanaan pengamanan dan pemeliharaan barang milik Daerah
dan barang lainnya dari perolehan yang sah.

Pasal 471
(1) Sub bidang Penatausahaan dan Pemanfaatan Aset Daerah mempunyai
tugas pokok menyiapkan petujuk tekhnis pedoman pengelolaan barang
dan inventarisasi aset Daerah, menyiapkan rencana pemanfaatan barang
dan jasa/aset daerah.
(2) Rincian tugas Sub Bidang Penata Usahaan dan Pemanfaatan Aset
Daerah:
a. menghimpun dan mengolah data serta informasi yang berhubungan
dengan subbid penatausahaan dan pemanfaatan aset daerah;
b. menyiapkan bahan penyusunan, pedoman dan petunjuk teknis Sub
Bidang Penatausahaan dan Pemanfaatan Aset Daerah;
c. mengumpulkan, menghimpun dan menyiapkan serta memanfaatkan
barang/jasa daerah;
d. menginventarisasi permasalah yang berhubungan dengan tugasnya;
e. menyiapkan bahan, menganalisa dan menyusun data dalam rangka
pemanfaatan barang/jasa daerah;
f. menginventarisasi dan penilaian seluruh barang daerah dan barang
lainnya dari perolehan yang sah sesuai peraturan;
g. melaksanakan sensus barang daerah;
h. menyusun laporan hasil inventarisasi dan penilaian terhadap barang
milik daerah dan barang lainya dari perolehan yang sah;
i. melakukan pembinaan dan koordinasi dengan unit kerja terkait
sesuai dengan bidang tugasnya;
j. mengatur dan menyusun adminstrasi pengelolaan barang milik
daerah yang meliputi pembukuan, inventarisasi, pencatatan dan
pelaporan serta melalui pengelola menetapkan pengurus barang
masing-masing perangkat daerah;
k. melaksanakan inventarisasi dan menyusun buku inventarisasi
barang milik daerah menurut penggolongan dan kodefikasi barang;
l. menyusun Laporan Barang Pengguna Semesteran (LBPS) dan
Laporan Barang Pengguna Tahunan (LBPT);
m. menyiapkan keputusan tentang pengurus dan penyimpanan barang
atau sebutan lainnya;
n. mengumpulkan, menghimpun dan menyiapkan data pemeliharaan
barang daerah;
o. mengumpulkan, menghimpun dan menyiapkan rencana
pemeliharaan barang milik daerah;
p. memiliki pengelolaan pengadaan aset pemerintah daerah yang terdiri
dari aset keuangan (kas, piutang dan investasi) dan non keuangan
(aset berwujud dan aset tidak berwujud);
q. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberika atasan; dan
r. Melaksanakan penyuunan regulasi Standar Satuan Harga (SSH).

Pasal 472
(1) Sub Bidang Mutasi dan Penghapusan Aset Daerah mempunyai tugas
menyiapkan pedoman dalam pendistribusian,penyimpanan dokumen,
perbaikan barang milik daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
bidang Mutasi dan Penghapusan Aset Daerah memiliki fungsi sebagai
berikut :
a. menyelesaikan permasalahan-permasalahan atau sengketa mengenai
aset/barang daerah;
b. menyimpan dokumen kepemilikan barang milik daerah berupa
tanah, bangunan dan kendaraan dinas;
c. menyimpan bukti-bukti kepemilikan kekayaan daerah berupa
uang,surat berharga dan hak-hak lain yang dapat dinilai dengan
uang dalam brankas dan menyiapkan dana pada bank yang telah
ditunjuk melalui keputusan kepala daerah;
d. mengatur dan menata penggunaan barang milik daerah sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi SKPD;
a. mengatur pemanfaatan barang melalui pinjam pakai, penyewaan,
kerjasama pemanfaatan, bangun guna serahdan bangun serah
guna;
b. memiliki pengelolaan penyimpanan, pendistribusian,perawatan dan
pemeliharaan barang;
c. mengumpulkan,menyusun dan mengolah data rencana
penghapusan dan pemindah tanganan barang milik daerah;
d. menyiapkan administrasi pelaksanaan penghapusan dan
pemindahtanganan barang milik Daerah yang telah disetujui oleh
Bupati dan/atau DPRD;
e. melakukan perbaikan dan/atau pemeliharaan barang bergerak milik
Daerah dan barang lain dari perolehan yang sah;
f. melakukan perbaikan dan/atau pemeliharaan barang bergerak dan
aktiva tetap milik Daerah; dan
g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan.

Pasal 473
(1) Sub Bidang Pengawasan dan Pengendalian Aset Daerah mempunyai
tugas menyiapkan pengumpulan dan penyusunan bahan dalam rangka
pengendalian pemanfaatan aset Daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sub
Bidang Pengawasan dan Pengendalian Aset Daerah memiliki fungsi
sebagai berikut:
a. melakukan tugas pembinaan, pengembalian dan pengawasan
pemakaian asset daerah;
b. melakukan pengaturan,pengawasan,dan melaporkan proses
penerimaan,penyimpanan dan pendistribusian barang milik daerah;
c. melaksanakan sensus barang milik daerah setiap 5 (lima)tahun
sekali;
d. melakukan penelitian dan pengendalian kebutuhan material serta
penilaianperimbangan denganmaterial yang ada serta penghapusan
yang diajukan;
e. melakukan pengamanan administrasi fisik dan hukum atas seluruh
barang milik daerah atau barang lainnya dari perolehan yang sah;
f. mengevaluasi pelaksanaan tugas pelaksana/bawahan sesuai target
kinerja yang diperjanjikan dalam rangka penilaian kinerja terkait
pengawasan dan pengendalian atas pengelolaan BMD
g. memberi petunjuk kepada Pelaksana/bawahan sesuai bidang tugas
jabatannya dalam rangka penyiapan bahan bahan penagihan
terhadap pemanfaatan aset daerah yang tidak dalam penguasaan
pengguna barang;
h. memberi petunjuk kepada Pelaksana/bawahan sesuai bidang tugas
jabatannya dalam rangka penyiapan bahan pengendalian
pengelolaan BMD berupa tanah dan/atau bangunan;
i. memberi petunjuk kepada Pelaksana/bawahan sesuai bidang tugas
jabatannya dalam rangka penyiapan bahan pengawasan dan
pengendalian pengelolaan BMD selain tanah dan bangunan;
j. memberi petunjuk kepada Pelaksana/bawahan sesuai bidang tugas
jabatannya dalam rangka penyiapan bahan analisis/penelaahan
terkait pengawasan dan pengendalian atas pengelolaan BMD;
k. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan.

BAB XIX
RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI TATA KERJA BADAN PENDAPATAN
DAERAH

Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 474
Badan Pendapatan Daerah adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah di
bidang pendapatan yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan, berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Pasal 475
(1) Badan Pendapatan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan
Pemerintah Kabupaten di Bidang Pendapatan berdasarkan asas otonomi
dan tugas pembantuan serta tugas lain sesuai dengan kebijakan yang
ditetapkan oleh Bupati berdasarkan Peraturan Perundang-undangan
yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Badan
Pendapatan Daerah memiliki fungsi sebagai berikut :
a. perumusan kebijakan teknis di bidang pendapatan;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di
bidang pendapatan;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pendapatan;
d. pelayanan administratif; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsi badan pendapatan daerah.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 476
(1) Susunan Organisasi Badan Pendapatan Daerah terdiri dari:
a. Kepala Badan;
b. Sekretariat, membawahi
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan;
c. Kepala Bidang Perencanaan, Pengembangan, Pengendalian dan
Evaluasi, membawahi :
1) Sub Bidang Perencanaan dan Pengembangan;
2) Sub Bidang Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan.
d. Bidang PBB dan BPHTB, membawahi :
1) Sub Bidang Pendataan, Penilaian, Pengolah Data dan Informasi;
2) Sub Bidang Penetapan, Verifikasi, Penagihan PBB dan BPHTB.
e. Bidang Pajak Daerah Lainnya, membawahi :
1) Sub Bidang Pendataan dan Penetapan Pajak Daerah Lainnya;
2) Sub Bidang Penagihan dan Keberatan.
f. Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan. Masing-masing Bidang
dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
g. Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Sekretaris Badan.
h. Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Bidang.
i. Bagan Struktur Organisasi Badan Pendapatan Daerah Kabupaten
Mesuji sebagaimana tercantum dalam Lampiran XXVII yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Paragraf 1
Kepala Badan
Pasal 477
(1) Kepala Badan mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan
mengoordinasikan pelaksanaan tugas Badan Pendapatan Daerah dalam
memiliki kewenangan dinas, melaksanakan pembinaan terhadap
aparatur dinas agar dalam melaksanakan tugas dapat berdaya guna dan
berhasil guna, melaksanakan kerjasama dan koordinasi di bidang
pelaksanaan dan pengendalian pendapatan daerah dengan instansi
pemerintah dan organisasi lainnya sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku untuk kelancaran tugas di bidang
pendapatan.
(2) Untuk memiliki tugas pokok sebagaimana dimaksud Pada ayat (1),
Kepala Badan mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. penyiapan program dan kebijakan teknis di bidang pendapatan
dalam rangka pencapaian tujuan tugas pokok, fungsi dan
kewenangan;
b. penyelenggara pelaksanaan program dan kebijakan teknis di bidang
pendapatan agar sesuai dengan perencanaan yang telah ditentukan;
c. pengkoordinir pelaksanaan tugas dengan dinas instansi terkait
dalam bidang pendapatan, agar terdapat kesamaan persepsi dan
kesatuan langkah dan gerak dalam pelaksanaan pembangunan;
d. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh bupati
untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

Paragraf 2
Sekretaris
Pasal 478
(1) Sekretaris mempunyai tugas pokok memiliki pelayanan penunjang teknis
dan administratif, koordinasi dan pembinaan/pengendalian dalam
urusan umum, kepegawaian, keuangan, perencanaan, ketatalaksanaan,
sarana prasarana, hubungan masyarakat dan kerumahtanggaan di
lingkungan Badan Pendapatan Daerah.
(2) Untuk melaksakana tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretaris memiliki fungsi sebagai berikut ;
a. penyelenggaraan administrasi kepegawaian;
b. penyelenggaraan administrasi surat menyurat, perlengkapan serta
pembinaan pegawai;
c. penyelenggaraan administrasi keuangan;
d. penyelenggaraan kegiatan hubungan masyarakat, kelembagaan,
dokumentasi dan informasi tentang pendapatan daerah;
e. penyelenggaraan tugas penyusunan rencana program, monitoring
dan evaluasi program dan pelaporan; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 479
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas menyiapkan
bahan pelaksanaan pelayanan surat menyurat, tata naskah dinas,
kearsipan, pelayanan rumah tangga, keprotokolan, staf layanan umum
dan menyiapkan bahan penyusunan rencana kebutuhan pegawai,
mengembangkan pegawai, mutasi, promosi, tata usaha kepegawaian,
pengembangan dan pembinaan organisasi, tata laksana serta
menghimpun peraturan perundang-undangan peraturan terkait lainnya.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian memiliki fungsi sebagai berikut :
a. menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawian;
b. mengoordansikan pelaksanaan pemeliharaan kebersihan, ketertiban
dan kkeindahan lingkungan kantor;
c. menghimpun dan mengelola data kepegawaian di lingkungan badan;
d. menyiapkan bahan penyusunan formasi kepegawaian di lingkungan
badan;
e. mengelola dan memberikan pelayanan administarsi kepegawaian
yang meliputi penyiapan pangkat, gaji berkala, pensiun, serta
pelayanan izin dan rekomendasi bidang kepegawaian di lingkungan
badan;
f. memberikan pelayanan kesejahteraan pegawai yang meliputi
pengurusan tabungan perumahan, askes, korpri dan pembuatan
karis/karsu ;
g. menyiapkan dan mengoordinasikan pelaksanaan disiplin pegawai,
pembinaan dan penyelesaian masalah kepegawaian di lingkungan
badan;
h. mengoordinasikan pembuatan daftar penilaian pelaksanaan
pekerjaan serta penilaian dan evaluasi kinerja pegawai di lingkungan
badan;
i. membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada
sekretaris;
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 480
(1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan program dan kegiatan serta evaluasi dan
pelaporan kinerja kegiatan serta pengelolaan dan pelayanan administrasi
keuangan di lingkungan Badan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sub
Bagian Perencanaan dan Keuangan memiliki fungsi sebagai berikut :
a. menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan;
b. menyiapkan bahan penyusunan rencana strategis badan sesuai
dengan rencana strategis daerah serta Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD);
c. menyiapkan bahan dan mengoordinasikan penyusunan program dan
kegiatan tahunan badan;
d. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan laporan daya serap
anggaran kegiatan bulanan, triwulanan, semesteran, tahunan dan
lima tahunan badan;
e. mengoordinasian dan menyusun rencana strategis badan,
rencana kerja badan, penetapan kinerja badan, laporan
pertanggunjawaban pemerintah daerah dan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) badan;
f. menyiapkan bahan penyusunan rencana anggaran badan;
g. mengelola dan memberikan pelayanan administrasi keuangan
yang meliputi pembayaran gaji dan tunjangan pegawai, penyiapan
administrasi keuangan kegiatan;
h. melakasanakan pencatatan dan pembukuan keuangan badan
sesuai dengan peraturan yang berlaku ;
i. menghimpun dan menyiapkan bahan penyusunan
pertanggungjawaban keuangan badan;
j. mengoordinasikan pelaksanaan tugas satuan pemegang kas, staf
perencana dan staf pelaporan di lingkungan badan ;
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 3
Bidang Perencanaan dan Pengembangan, Pengendalian dan Evaluasi
Pasal 481
(1) Bidang Perencanaan, Pengembangan, Pengendalian dan Evaluasi
mempunyai tugas melaksanakan perencananan target pendapatan
daerah, pengembangan pendapatan daerah, penyuluhan perpajakan,
pelayanan dan pendaftaran perpajakan daerah, pengendalian teknis
operasional pengelolaan Pendapatan Asli Daerah serta pembukuan dan
pelaporan realisasi pendapatan daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang
Perencanaan, Pengembangan, Pengendalian dan Evaluasi memiliki
fungsi: Menyusun rencana program kerjadi Bidang Perencanaan,
Pengembangan, Pengendalian dan Evaluasi;
a. penyusunanrencana target pendapatan daerah yang bersumber dari
pendapatan asli daerah, dana perimbangan dan lain-lain pendapatan
daerah yang sah;
b. pelaksanaan kerjasama dan koordinasi dengan dinas/
badan/kantor/bagian baik secara vertikal, horizontal maupun
diagonal, untuk menunjang kelancaran penerimaan pendapatan
daerah;
c. penyusunan dan penghimpunan peraturan yang berkaitan dengan
pendapatan daerah;
d. pelaksanaan upaya pengembangan, kajian dan penyusunan rencana
intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah;
e. pelaksanaan kegiatanpenyuluhan dan sosialisasi mengenai pajak
daerah, retribusi daerah, dan pendapatan lainnya;
f. pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pelayanan pajak daerah;
g. pelaksanaan pembukuan dan pelaporan pendapatan daerah;
h. pelaksanaan evaluasi dan pembinaan terhadap kegiatan pelayanan
dan pendaftaran pajak daerah;
i. pengendalian, evaluasi, pembinaan teknis operasional dan
bimbingan kepada semua unit kerja yang melaksanakan pemungutan
pendapatan daerah;
j. pengendalian pemungutan pajak dan retribusi daerah;
k. penghimpun piutang pajak daerah dan melaksanakan proses
penghapusan piutang pajak daerah yang telah kadaluarsa;
l. pelaporan capaian kinerja pelaksanaan program dan kegiatan
m. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 482
(1) Sub Bidang Perencanaan dan Pengembangan mempunyai tugas
melaksanakan perencanaan target pendapatan daerah, pengembangan
Pendapatan Daerah serta penyusunan dan menghimpun peraturan
perpajakan daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sub
Bidang Perencanaan dan Pengembangan memiliki fungsi sebagai berikut:
a. menyusun rencana kegiatan Sub Bidang Perencanaan dan
Pengembangan;
b. menghitung dan menyusun rencana target pendapatan daerah;
c. menyusun rencana intensifikasi dan ekstensifikasi pajak daerah,
retribusi daerah dan pendapatan lainnya;
d. melakukan pengembangan dan pengkajian terkait potensi
peningkatan PAD;
e. melakukan koordinasi dengan instansi/unit kerjaterkait dalam
perencanaan dan pengembangan target pendapatan.
f. menyusun rancangan peraturan daerah dan menghimpun ketentuan
perundang-undangan yang berlaku mengenai pendapatan daerah;
g. menyusun rencana operasional pelayanan pajak daerah;
h. menerima permohonan pelayanan pajak daerah di front office;
i. melaksanakan evaluasi terhadap kegiatan pelayanan pajak daerah
sesuai Standar Operasional dan Prosedur (SOP) pengelolaan
perpajakan daerah;
j. memberikan informasi dan layanan konsultasi kepada wajib pajak
terkait pelayanan pajak daerah;
k. melaksanakan proses penghapusan piutang pajak daerah yang telah
kadaluarsa;
l. membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas
kepada kepala bidang perencanaan, pelayanan dan pengendalian;
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Pasal 483
(1) Sub Bidang Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan evaluasi pendapatan daerah, pembukuan dan
pelaporanpenerimaan pendapatan daerah serta pemantauan dan
pengendalian pengelolaan pendapatan daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sub
Bidang Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan memiliki fungsi sebagai
berikut :
a. menyusun rencana kegiatan Sub Bidang Pengendalian, Evaluasi
dan Pelaporan;
b. melaksanakan koordinasi dan monitoring pengelolaan pendapatan
daerah dengan unit kerja pengelola pendapatan daerah secara
berkala;
c. melaksanakan rekonsiliasi/pencocokan antara data penerimaan
pajak daerah, retribusi daerah dengan objek pajak / retribusi daerah;
d. melaksanakan pemeriksaan dan pemantauan kepatuhan wajib pajak
daerah dan retribusi daerah;
e. membuat surat teguran kepada instansi yang tidak dapat mencapai
target pendapatan daerah;
f. melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan sistem dan
prosedur administrasi pendapatan daerah serta penyetoran
pendapatan daerah ke kas daerah;
g. menerima, mencatat dan membukukan semua surat ketetapan pajak
daerah (skpd) yang telah dibayar lunas dan disetorke kas daerah;
h. menyusun laporan rincianpiutang dan tunggakan pajak daerah;
i. membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas
kepada kepala bidang perencanaan, pengembangan, pengendalian
dan evaluasi;
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 4
Bidang PBB dan BPHTB
Pasal 484
(1) Bidang PBB dan BPHTB mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak atas
Tanah dan Bangunan meliputi Pendataan, penilaian, Pengolahan Data
dan informasi, Pengadministrasian PBB dan BPHTB serta pelaksanaan
Pemungutan dan Penagihan PBB dan BPHTB.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang PBB dan BPHTB memiliki fungsi :
a. penyusunan rencana program kerja di bidang PBB dan BPHTB;
b. pelaksanaankerjasama/koordinasi dengan instansi/lembaga terkait
dalam rangka pemungutan dan penagihan PBB dan BPHTB;
c. pendataan lapangan terhadap objek PBB dan BPHTB;
d. pelaksanaan proses pengolahan data dan informasi PBB dan BPHTB;
e. validasi dan verifikasi BPHTB, serta menetapkan dan menerbitkan
surat ketetapan BPHTB;
f. pelaksanaan penelitian dan survey lapangan terhadap objek dan
subjek PBB dan BPHTB;
g. pelaksanaan Pemungutan dan Penagihan PBB;
h. pelaksanaan proses pelayanan dan keberatan PBB dan BPHTB secara
back office;
i. penghimpun bahan dan data dalam rangka memperlancar
pelaksanaan kegiatan pemungutan dan penagihan PBB dan BPHTB;
j. pelaksaaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 485
(1) Sub Bidang Pendataan, Penilaian, Pengolah Data dan Informasi
mempunyai tugas Melaksanakan upaya pendataan, penilaian, serta
melakukan pengolahan data dan informasi dalam pengelolaan PBB dan
BPHTB.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sub
Bidang Pendataan, Penilaian, Pengolah Data dan Informasi memiliki
fungsi sebagai berikut :
a. menyusun rencana kegiatan sub bidang pendataan, penilaian,
pengolah data dan informasi;
b. menyusun rencana intensifikasi dan ekstensifikasi PBB;
c. melaksanakan koordinasi dengan pihak terkait untuk kelancaran
kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi PBB;
d. melakukan pendataan lapangan terhadap objek PBB;
e. melaksanakan pemetaan objek PBB;
f. melaksanakan penilaian terhadap objek PBB dan BPHTB;
g. melaksanakan pembuatan dan pemutakhiran zona nilai tanah;
h. melaksanakan perekaman data dan pengolahan data hasil pendataan
PBB;
i. melaksanakan pemeliharaan dan pemutakhiran data base PBB;
j. melaksanakan pencetakan SPPT dan DHKP PBB dan surat ketetapan
BPHTB;
k. memproses pengajuan permohonan penerbitan SPPT PBB;
l. memproses pengajuan permohonan pembetulan SPPT PBB yang tidak
benar;
m. memproses pengajuan permohonan mutasi sebagian/seluruh objek
dan subjek PBB;
n. membuat dan menyampaikan hasil pelaksanaan tugas kepada
kepala bidang PBB dan BPHTB;
o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 486
(1) Sub Bidang Penetapan, Verifikasi,Penagihan PBB dan BPHTB
mempunyai tugas melaksanakan penetapan, pemungutan, penagihan
dan verifikasi PBB dan BPHTB.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sub
Bidang Penetapan, Verifikasi, Penagihan PBB dan BPHTB memiliki fungsi
sebagai berikut :
a. menyusun rencanakegiatan sub bidang penetapan, verifikasi,
penagihan PBB dan BPHTB;
b. menyusun rencana operasional pemungutan PBB dan BPHTB;
c. melaksanakan pemungutan PBB sebelum tanggal jatuh tempo;
d. melaksanakan penagihan aktif terhadap piutang PBB dan BPHTB
sesuai peraturan yang berlaku;
e. memproses pengajuan permohonan pengurangan atau penghapusan
sanksi administrasi PBB dan pembatalan SPPT yang tidak benar;
f. melaksanakan penetapan SPPT dan DHKP PBB dan surat ketetapan
BPHTB;
g. memproses pengajuan permohonan penundaan pembayaran PBB;
h. memproses pengajuanpermohonan surat keterangan Nilai Jual Objek
Pajak (NJOP) PBB;
i. menindaklanjuti permohonan keberatan dan permohonan banding
sesuai batas kewenangan;
j. melaksanakan pendistribusian dan monitoring DHKP dan SPPT PBB
kepada masyarakat/wajib pajak;
k. membuat dan menyampaikan hasil pelaksanaan tugas kepada
kepala bidang PBB dan BPHTB;
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 5
Bidang Pajak Daerah Lainnya
Pasal 487
(1) Bidang Pajak Daerah Lainnya mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
pengelolaan pajak daerah non PBB dan BPHTB yang meliputi pendataan
lapangan, pengelolaan/perekaman data dan informasi, analisa data dan
penetapan ketetapan pajak daerah serta pemungutan dan penagihan
pajak daerah;
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang
Pajak Daerah Lainnya memiliki fungsi sebagai berikut :
a. penyusunan rencana program kerja di bidang pajak daerah lainnya;
b. penghimpunan dan pengolah data objek pajak dan subyek pajak
serta potensi pajak daerah melalui SPTPD;
c. melaksanakan pendataan lapangan dan pemantauan ke lokasi wajib
pajak ;
d. penghimpunan dan pengolah data potensi pajak daerah serta
melakukan pemutakhiran data potensi pajak;
e. pelaksanaan penghitungan dan penetapan terhadap angsuran,
pengurangan, kurang bayar, lebih bayar, penghapusan dan
pembatalan pajak daerah ;
f. pelaksanaan proses penetapan dan mendistribusikan surat/dokumen
ketetapan pajak daerah kepada pihak terkait;
g. analisis kelayakanterhadap ketetapan dan pembayaran pajak ;
h. penyusunan rencana operasional pemungutan dan penagihan pajak
daerah;
i. pelaksanaan pemungutan dan penagihan pajak daerah;
j. penyampaian laporan hasil pelaksanaan tugas kepala kepala badan;
k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 488
(1) Sub Bidang Pendataan dan Penetapan Pajak Daerah Lainnya mempunyai
tugas melaksanakan pendataan dan pemantauan lapangan terhadap
objek pajak daerah, pengolahan/perekaman data serta pemeliharaan,
pemutakhiran data potensi pajak daerah dan penetapan pajak daerah
lainnya.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sub
Bidang Pendataan dan Penetapan Pajak Daerah Lainnya memiliki fungsi
sebagai berikut :
a. menyusun rencana kegiatan sub bidang pendataan dan penetapan
pajak daerah lainnya;
b. menyusun rencana operasional pendataan objek pajak daerah;
c. melaksanakan pendataan lapangan dengan menghimpun dan
mencatat data objek, subjek dan potensi pajak daerah;
d. melaksanakan penghitungan pajak daerah berdasarkan kartu data;
e. melakukan penetapan pajak daerah dalam bentuk Surat Ketetapan
Pajak Daerah (SKPD);
f. melaksanakan proses penghitungan dan penetapan pajak daerah
secara jabatan;
g. melakukan analisis dan proses penetapanterhadap angsuran,
pembatalan, pembetulan, penghapusan dan pengurangan pajak
daerah, atas permohonan wajib pajak daerah;
h. mendistribusikan, menerimakembali dan membuat laporan tentang
formulir SPTPD;
i. melaksanakan pemantauan objek pajak daerah;
j. melaksanakan perekaman dan pengolahan data hasil pendataan
lapangan ke dalam database potensi pajak daerah secara komputasi;
k. melaksanakan pemeliharaan dan pemutakhiran terhadap data
potensi pajak daerah ;
l. menerbitkan surat teguran bagi wajib pajak daerah dan yang belum
menyerahkan formulir SPTPD;
m. membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas
kepada kepala bidang pendapatan;
n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 489
(1) Sub Bidang Penagihan dan Keberatan mempunyai tugas melaksanakan
pemungutan dan penagihan pajak daerah, serta memproses pengajuan
keberatan dan banding atas ketetapan pajak daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sub
Bidang Penagihan dan Keberatan memiliki fungsi sebagai berikut :
a. menyusun rencana kegiatan Sub Bidang Penagihan dan Keberatan;
b. menyusun rencana operasional pemungutan dan penagihan pajak
secara berkala;
c. menyusun rekapitulasi dan laporan daftar piutang/tunggakkan pajak
daerah lainnya;
d. melaksanakan pemungutan pajak daerah sebelum tanggal jatuh
tempo;
e. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam pelaksanaan
penagihan aktif pajak daerah ;
f. menerbitkan dan menyampaikan surat teguran kepada wajib pajak
yang belum melunasi surat tagihan pajak;
g. menindaklanjuti permohonan keberatan dan permohonan banding
sesuai batas kewenangan ;
h. memproses pengajuan restitusi pajak daerah;
i. melaksanakan proses pembatalan, pembetulan, penghapusan dan
pengurangan Pajak Daerah dikarenakan kesalahan administrasi atau
kesalahan pendataan, penghitungan dan penetapan;
j. membuat danmenyampaikan hasilpelaksanaan tugas kepada Kepala
Bidang Pendapatan ;
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB XXX
RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI TATA KERJA BADAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH

Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 490
Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah
adalah unsur perangkat daerah yang memiliki urusan penunjang
pemerintahan daerah di bidang perencanaan pembangunan dan penelitian
pengembangan.

Pasal 491
(1) Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan
Daerah mempunyai fungsi penyusunan dan pelaksanaan kebijakan
daerah di bidang Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan
Pengembangan Daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Badan
Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. perumusan kebijakan teknis perencanaan, Penelitian dan
pengembangan;
b. pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan Penelitian
dan pengembangan ;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Perencanaan
Pembangunan Daerah serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan
perencanaan pembangunan;
d. pelayanan Administratif; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
Tugas pokok dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 492
(1) Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan
Pengembangan Daerah, terdiri dari :
a. Kepala Badan;
b. Sekretaris, membawahi:
1. Sub Bagian Perencanaan;
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
3. Sub Bagian Keuangan
c. Bidang Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
Daerah, membawahi :
1. Sub Bidang Perencanaan dan Pendanaan Pembangunan;
2. Sub Bidang Data dan Informasi Perencanaan Pembangunan;
3. Sub Bidang Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan
d. Bidang Perencanaan Pemerintahan dan Pembangunan Manusia
membawahi :
1. Sub Bidang Pemerintahan;
2. Sub Bagian Pembangunan Manusia;
e. Bidang Perencanaan Infrastruktur dan Kewilayahan, membawahi :
1. Sub Bidang Infrastruktur;
2. Sub Bidang Kewilayahan
f. Bidang Perencanaan Perekonomian dan Sumber Daya Alam,
membawahi :
1. Sub Bidang Perekonomian;
2. Sub Bidang Sumber Daya Alam;
g. Bidang Penelitian dan Pengembangan, membawahi :
1. Sub Bidang Sosial Ekonomi dan Pemerintahan;
2. Sub Bidang Pembangunan, Inovasi dan Teknologi;
h. Unit Pelaksana Teknis;
i. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris Dinas.
(5) Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.
(6) Bagan Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan,
Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Mesuji sebagaimana
tercantum dalam lampiran XXVIII yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Paragraf 1
Kepala Badan
Pasal 493
(1) Kepala Badan mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan
mengoordinasikan pelaksanaan tugas Badan Perencanaan
Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah dalam memiliki
kewenangan dan tugas-tugas lain sesuai dengan kebijaksanaan yang
ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Badan memiliki fungsi sebagai berikut :
a. perumusan kebijakan teknis di bidang perencanaan pembangunan
daerah;
b. penyusunan dan penetapan rencana strategis, rencana kerja dan
rencana kerja anggaran dalam rangka pelaksanaan tugas Badan
Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah;
c. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di
bidang perencanaan pembangunan daerah seperti dibawah ini:
1. penyusunan rancangan dan penetapan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD);
2. penyelenggaraan Musyawarah Rencana Pembangunan RKPD;
3. penyusunan laporan kinerja Pemerintah Daerah;
4. penyusunan laporan keterangan pertanggungjawaban Pemerintah
Daerah;
5. monitoring, evaluasi, pengendalian dan laporan pelaksanaan
rencana pembangunan daerah;
6. penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas
Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Anggaran Pendapatan Belanja
Daerah dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan
setiap tahunnya;
7. koordinasi dan sinkronisasi pembangunan infrastruktur ;
8. pengembangan Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan
Daerah;
9. koordinasi perencanaan pembangunan bidang ekonomi
10. koordinasi perencanaan pembangunan bidang Pemerintahan dan
Kesejahteraan Rakyat;
11. koordinasi penanggulangan kemiskinan daerah;
12. penyusunan memorandum program sanitasi kota.
d. penyelenggaraan kebijakan di bidang perencanaan pembangunan
daerah yang ditetapkan oleh Bupati;
e. pemberian informasi saran dan pertimbangan di bidang perencanaan
pembangunan daerah kepada Bupati sebagai bahan untuk
menetapkan kebijaksanaan atau membuat keputusan;
f. penyelenggaraan koordinasi dan mengadakan hubungan kerjasama
dengan semua Instansi, baik dipusat (Kementerian dan Lembaga
Negara) maupun di Daerah (Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Kabupaten/Kota lainnya di Provinsi Lampung, Perangkat Daerah se-
Kabupaten Mesuji) dan instansi terkait lainnya untuk kepentingan
pelaksanaan tugas;
g. Pelaksanaan Inovasi Pelayanan Publik
h. pembinaan terhadap personil pada Badan Perencanaan
Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah dalam rangka
pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah;
i. penyelenggaraan pelayanan administratif seperti pelayanan
administrasi perkantoran, peningkatan sarana dan prasarana
aparatur;
j. penyelenggaraan administrasi dan penatausahaan keuangan;
k. penyelenggaraan administrasi kepegawaian; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
bidang tugasnya.

Paragraf 2
Sekretaris
Pasal 494
(1) Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan pengkoordinasian, pengatur
ketertiban penyelenggaraan administrasi umum, kepegawaian, rumah
tangga, perlengkapan, keuangan, tata laksana, kehumasan,
perencanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup Badan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Sekretaris memiliki fungsi sebagai berikut:
a. pengkoordinasian penyelenggaraan tugas Badan dan memberikan
pelayanan administrasi kepada bidang-bidang lain di lingkungan
Badan;
b. penyusunan rencana kegiatan tahunan Badan;
c. penyusunan rencana program kerja dan anggaran belanja Badan;
d. penyiapan peraturan perundangan-undangan di bidang perencanaan
pembangunan daerah sesuai dengan norma, standar dan prosedur
yang ditetapkan oleh Pemerintah;
e. penyiapan rencana kebijakan teknis perencanaan pembangunan
daerah;
f. penyelenggaraan urusan tata usaha kantor, rumah
tangga/perlengkapan dan urusan kepegawaian di lingkungan Badan;
dan
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan dalam
rangka kepentingan kedinasan.

Pasal 495
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas menyiapkan
bahan pelaksanaan pelayanan surat menyurat, tata naskah dinas,
kearsipan, pelayanan rumah tangga, keprotokolan, staf layanan umum
dan menyiapkan bahan penyusunan rencana kebutuhan pegawai,
mengembangkan pegawai, mutasi, promosi, tata usaha kepegawaian,
pengembangan dan pembinaan organisasi, tata laksana serta
menghimpun peraturan perundang-undangan dan peraturan terkait
lainnya.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian memiliki fungsi sebagai berikut:
a. menginvestarisasikan tenaga administrasi;
b. menyiapkan dan melaksanakan peningkatan kemampuan
ketenagaan;
c. menyiapkan usulan penambahan, pemberhentian dan pensiun
pegawai;
d. menyiapkan pengusulan kenaikan gaji berkala dan kenaikan
pangkat;
e. menyusun dan memelihara arsip kepegawaian;
f. mengurus administrasi kepegawaian meliputi karpeg, karis/karsu,
taspen dan askes serta administrasi kepegawaian lainnya;
g. menyusun daftar urut kepangkatan dan jenjang kepangkatan
pegawai;
h. menyampaikan dan mengagendakan surat masuk dan keluar;
i. mengatur, memelihara dan menyusun arsip/dokumen surat
menyurat;
j. mengoordinasikan pengelolaan administrasi kepegawaian dengan
unit kerja terkait;
k. menyusun dokumen analis jabatan, analisis beban kerja, dan
evaluasi jabatan;
l. memiliki pembinaan pegawai, rapat-rapat, upacara/apel dan absensi
pegawai;
m. memiliki tugas-tugas kerumah tanggaan kantor; dan
n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 496
(1) Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan
pengumpulan, pengolahan, pengujian, rencana kerja dan kegiatan
evaluasi kinerja dinas penyediaan data dan informasi monitoring,
evaluasi kegiatan, penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan dan
penyajian data statistik di bidang tugasnya.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sub
Bagian Perencanaan memiliki fungsi sebagai berikut :
a. pengkoordinasian, penyiapan dan fasilitasi penyusunan rencana
kerja/program Kerja (Renja) Badan;
b. menginventalisir, menyusun, dan menyiapkan rencana/program
kerja Badan;
c. menyiapkan dan menyusun laporan pelaksana rencana/program
kerja Badan;
d. menyiapkan dan menyusun laporan hasil monitoring dan evaluasi
dalam rangka pengendalian program kerja Badan;
e. menghimpun dan menyiapkan Rancangan peraturan peraturan
perundang-undangan;
f. menyiapkan bahan laporan akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah Badan;
g. melakukan pencatatan, pengadministrasian dan pendokumentasian;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang
tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Pasal 497
(1) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan
anggaran rutin pembinaan dan bimbingan administrasi keuangan dan
pemberdayaan, tatanan perbendaharaan barang, verifikasi,
pertanggungjawaban keuangan bimbingan penyelesaian dan tindak
lanjut hasil pemeriksaan, penataan dokumen keuangan dan menyusun
laporan realisasi anggaran serta verifikasi surat menyurat yang
bersangkutan dengan keuangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sub
Bagian Keuangan memiliki fungsi sebagai berikut :
a. mengumpulkan/mengolah data keuangan untuk bahan penyusunan
laporan keuangan;
b. menyiapkan bahan penyusunan rencana penerimaan dan anggaran
belanja serta menganalisis data penyusunan anggaran keuangan;
c. menyiapkan bahan dan penyelengggaraan pembinaan administrasi
keuangan;
d. mencatat dan mengklasifikasikan laporan hasil pemeriksaan serta
menyiapkan bahan tindak lanjut;
e. menginventarisasikan barang dan perlengkapan dilingkungan
Badan; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang
tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Paragraf 3
Bidang Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Pasal 498
(1) Bidang Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah
mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengoordinasikan dan
mengendalikan kegiatan, perumusan, penyusunan, pelaksanaan
pengawasan, evaluasi dan pelaporan di bidang
perencanaan,pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah yang
meliputi perencanaan dan pendanaan,data, pengendalian, evaluasi dan
pelaporan.
(2) Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Bidang
Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Daerah
memiliki fungsi sebagai berikut:
a. perumusan rencana kerja di bidang perencanaan, pengendalian
dan evaluasi pembangunan daerah yang meliputi perencanaan dan
pendanaan, data, pengendalian, evaluasi dan pelaporan;
b. perumusan kebijakan teknis di bidang perencanaan,
pengendaliandan evaluasi pembangunan daerah yang meliputi
perencanaan dan pendanaan, data, pengendalian, evaluasi dan
pelaporan;
c. pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan pembinaan tugas di
bidang perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan
daerah yang meliputi perencanaan dan pendanaan, data,
pengendalian, evaluasidan pelaporan;
d. pelaksanaan pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan kegiatan di bidang perencanaan, pengendalian dan
evaluasi pembangunan daerah yang meliputi perencanaan dan
pendanaan, data, pengendalian, evaluasi dan pelaporan; dan
e. pelaksanaan fungsi dinas lainnya yang diberikan oleh Kepala Badan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Pasal 499
(1) Sub Bidang Perencanaan dan Pendanaan Pembangunan mempunyai
tugas membantu Kepala Bidang Perencanaan, Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan Daerah dalam melaksanakan penyiapan bahan
penyusunan perencanaan dan pendanaan pembangunan daerah dan
Perangkat Daerah.
(2) Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Sub
Bidang Perencanaan dan Pendanaan Pembangunan memiliki fungsi
sebagai berikut:
a. menghimpun dan menelaah peraturan perundang-undangan,
petunjuk teknis,petunjuk pelaksanaan dan pedoman/ketentuan lain
berkaitan dengan Sub bidang Perencanaan dan Pendanaan
Pembangunan;
b. menyusun rencana program dan kegiatan serta pelaksanaan
pada Sub bidang perencanaan dan Pendanaan Pembangunan;
c. menyiapkan bahan perumusan dokumen perencanaan Daerah
meliputi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD),
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD),
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD);
d. menyiapkan pelaksanaan musrenbang (RPJPD,RPJMD dan RKPD);
e. melaksanakan koordinasi, sinergi dan harmonisasi penyusunan
Rencana Strategis (RENSTRA) dan Rencana Kerja (Renja) Perangkat
Daerah;
f. melaksanakan sinkronisasi, analisis perencanaan dan
pengembangan pendanaan pembangunan daerah;
g. menyusun laporan pelaksanaan program dan kegiatan serta
realisasi anggaran Subbidang Perencanaan dan Pendanaan
Pembangunan; dan
h. melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah
sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 500
(1) Sub Bidang Data dan Informasi Perencanaan Pembangunan mempunyai
tugas membantu Kepala Bidang Perencanaan, Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan dalam melakanakan penyiapan bahan
penyusunan program pembangunan daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sub
Bidang Data dan Informasi Pembangunan memiliki fungsi sebagai
berikut :
a. menghimpun dan menelaah peraturan perundang-undangan,
petunjuk teknis, petunjuk pelaksanaan dan pedoman/ketentuan lain
berkaitan dengan sub bidang data dan informasi perencanaan
pembangunan
b. menyusun rencana program dan kegiatan serta pelaksanaan pada
sub bidang data dan informasi perencanaan pembangunan.
c. penyiapan bahan perumusan kebijakan berkaitan dengan subbidang
data dan informasi perencanaan pembangunan.
d. melaksanakan koordinasi pengelolaan data dan informasi
pembangunan sebagai bahan dalam penyusunan dokumen
perencanaan pembangunan (RPJPD, RPJMD, dan RKPD)
e. melaksanakan pengelolaan data berbasis elektronik meliputi
perencanaan data, pengumpulan data, pengisian data, dan
pemeriksaan data.
f. melaksanakan koordinasi analisa data, dan pemanfaatan data serta
pembinaan data informasi pembangunan perangkat daerah.
g. menyusun informasi pembangunan daerah kedalam dokumen profil
pembangunan daerah kabupaten.
h. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan sub bidang data
dan informasi perencanaan pembangunan.
i. melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh kepala bidang
perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah
sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 501
(1) Sub Bidang Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas
membantu Kepala Bidang Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah dalam melaksanakan penyiapan bahan
penyusunan laporan pengendalian, evaluasi pembangunan daerah dan
perangkat daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sub
Bidang Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan memiliki fungsi sebagai
berikut:
a. menghimpun dan menelaah peraturan perundang-undangan,
petunjuk teknis, petunjuk pelaksanaan dan pedoman/ketentuan
lain berkaitan dengan Subbidang pengendalian, evaluasi dan
pelaporan;
b. menyusun rencana program dan kegiatan serta pelaksanaan
pada Subbidang pengendalian, evaluasi dan pelaporan;
c. membagi tugas, memberi petunjuk dan mengevaluasi hasil
kerjabawahan dalam pelaksanaan tugas;
d. menyiapkan bahan perumusan kebijakan berkaitan dengan
Subbidang pengendalian, evaluasi dan pelaporan;
e. menyiapkan bahan penyusunan laporan hasil pengendalian dan
evaluasi pembangunan daerah;
f. menyiapkan bahan integrasi, harmonisasi dan sinergitas kegiatan
dengan perangkat daerah, provinsi, kementerian/lembaga, unsur
masyarakat, akademisi dan swasta dalam penyusunan dokumen
pengendalian, evaluasi dan pelaporan;
g. menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi terkait dalam
pelaksanaan program dan kegiatan subbidang pengendalian,
evaluasi dan pelaporan
h. melaksanakan pengendalian, evaluasi dan pelaporan terhadap
perencanaan, pencapaian program dan kegiatan pembangunan
daerah;
i. melaksanakan pemantauan dan pengevaluasian pelaksanaan
program dan kegiatan pengendalian, evaluasi dan pelaporan
j. menyusun laporan pelaksanaan program dan kegiatan serta realisasi
anggaran subbidang pengendalian, evaluasi dan pelaporan.
k. menyusun laporan pelaksanaan program dan kegiatan serta
realisasi anggaran subbidang data dan informasi perencanaan
pembangunan
l. melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh kepala bidang
sesuai dengan tugas dan fungsinya

Paragraf 4
Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia
Pasal 503
(1) Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia mempunyai tugas
merumuskan kebijakan dan penyusunan rencana pembangunan daerah
di Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia.
(2) Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia memiliki fungsi
sebagai berikut:
a. perumusan kebijakan dan koordinasi pembangunan Bidang
Perencanaan Pemerintahan dan Pembangunan Manusia meliputi :
1. urusan Pendidikan
2. urusan Kesehatan
3. urusan Administrasi Kependudukan dan pencatatan Sipil
4. urusan Pemberdayaan perempuan perlindungan anak
5. urusan Pengendalian Penduduk dan keluarga Berencana
6. urusan Sosial
7. urusan Tenaga Kerja
8. urusan Kebudayaan
9. urusan Kepemudaan dan Olahraga
10. urusan Ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan
masyarakat
11. urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan persandian
12. urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
13. urusan Kearsipan
14. urusan Perpustakaan
15. urusan Transmigrasi
b. pengkoordinasian, sinkronisasi dan evaluasi program tahunan
daerah sesuai dengan urusan Bidang Perencanaan Pemerintahan
dan Pembangunan Manusia. untuk dimasukkan dalam Rencana
Kerja Pemerintah Daerah;
c. Pengendalian dan evaluasi atas pelaksanaan rencana pembangunan
daerah sesuai dengan urusan Bidang Perencanaan Pemerintahan
dan Pembangunan Manusia;
d. monitoring pelaksanaan pembangunan daerah sesuai dengan
Perencanaan Pemerintahan dan Pembangunan Manusia dan
e. melaksanakan tugas lain diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 504
(1) Sub Bidang Pemerintahan mempunyai tugas melaksanakan
merumuskan rancangan kebijakan pembangunan koordinasi kegiatan
perencanaan pembangunan serta berperan aktif dalam pelaksanaan
monitoring, pengendalian dan evaluasi pembangunan di bidang
pemerintahan dan keamanan serta ketertiban masyarakat
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sub
Pemerintahan memiliki fungsi sebagai berikut :
a. melaksanakan koordinasi, sosialisasi serta fasilitasi penyusunan
rencana dan program pembangunan bidang urusan kesatuan bangsa
dan politik dalam negeri, urusan Ketentraman dan ketertiban umum
serta perlindungan masyarakat, urusan otonomi daerah,
pemerintahan umum, Perangkat Daerah, urusan pemberdayaan
masyarakat dan desa;
b. melaksanakan evaluasi dan sinkronisasi rencana dan program
pembangunan tahunan Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah
terhadap Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Rencana
Strategis Perangkat Daerah bidang urusan kesatuan bangsa dan
politik dalam negeri, urusan Ketentraman dan ketertiban umum
serta perlindungan masyarakat, urusan otonomi daerah, urusan
pemerintahan umum, urusan Perangkat Daerah, urusan
pemberdayaan masyarakat dan desa;
c. melaksanakan evaluasi dan sinkronisasi Rencana Pembangunan
Jangka Menengah dan Rencana Strategis Perangkat Daerah bidang
urusan kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, urusan
Ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat,
urusan otonomi daerah, urusan pemerintahan umum, urusan
Perangkat Daerah, urusan pemberdayaan masyarakat dan desa;
d. menyusun laporan hasil evaluasi dan sinkronisasi rencana dan
program pembangunan bidang urusan kesatuan bangsa dan politik
dalam negeri, urusan Ketentraman dan ketertiban umum serta
perlindungan masyarakat, urusan otonomi daerah, urusan
pemerintahan umum, urusan Perangkat Daerah, urusan
pemberdayaan masyarakat dan desa;
e. melaksanakan tugas lain diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 505
(1) Sub Bidang Pembangunan Manusia mempunyai tugas menganalisis dan
merumuskan rancangan kebijakan pembangunan koordinasi kegiatan
perencanaan pembangunan serta berperan aktif dalam pelaksanaan
monitoring, pengendalian dan evaluasi pembangunan di sub bidang
Pembangunan Manusia.
(2) Rincian tugas Sub Bidang Pembangunan Manusia adalah sebagai
berikut:
a. melaksanakan koordinasi, sosialisasi serta fasilitasi penyusunan
rencana dan program pembangunan bidang urusan pendidikan,
urusan Kebudayaan, urusan kepemudaan dan olahraga,dan urusan
Kepegawaian, urusan kependudukan, urusan kearsiapan dan
urusan perpustakaan,urusan kesehatan, Urusan Pemberdayaan
Perempuan Perlindungan Anak, Urusan Keluarga Berencana dan
keluarga sejahtera, Urusan sosial, Urusan Ketenaga kerjaan, Urusan
Ketransmigrasian.
b. melaksanakan evaluasi dan sinkronisasi rencana dan program
pembangunan tahunan Rencana Kerja Organisasi Perangkat
Daerahterhadap Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan
Rencana Strategis Organisasi Perangkat Daerah bidang urusan
pendidikan, urusan Kebudayaan, urusan kepemudaan dan
olahraga,dan urusan Kepegawaian, urusan kependudukan, urusan
kearsiapan dan urusan perpustakaan, urusan kesehatan, Urusan
Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Urusan Keluarga
Berencana dan keluarga sejahtera, Urusan sosial, Urusan Ketenaga
kerjaan, Urusan Ketransmigrasian.
c. melaksanakan evaluasi dan sinkronisasi Rencana Pembangunan
Jangka Menengah dan Rencana Strategis OPD bidang urusan
pendidikan, urusan Kebudayaan, urusan kepemudaan dan
olahraga,dan urusan Kepegawaian, urusan kependudukan, urusan
kearsiapan dan urusan perpustakaan, urusan kesehatan, Urusan
Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Urusan Keluarga
Berencana dan keluarga sejahtera, Urusan sosial, Urusan Ketenaga
kerjaan, Urusan Ketransmigrasian.
d. menyusun laporan hasil evaluasi dan sinkronisasi rencana dan
program pembangunan bidang urusan pendidikan, urusan
Kebudayaan, urusan kepemudaan dan olah raga,dan urusan
Kepegawaian, urusan kependudukan, urusan kearsiapan dan
urusan perpustakaan, urusan kesehatan, Urusan Pemberdayaan
Perempuan Perlindungan Anak, Urusan Keluarga Berencana dan
keluarga sejahtera, Urusan sosial, Urusan Ketenagakerjaan dan
Urusan Ketransmigrasian.
e. melaksanakan tugas lain diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 5
Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan
Pasal 506
1) Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan mempunyai tugas merumuskan
kebijakan, melakukan pembinaan,fasilitasi, dan mengoordinasikan
penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah bidang
infrastruktur dan kewilayahan;
2) Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Koordinasi Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan
Daerah Bidang Insfrastruktur dan Kewilayahan (RPJPD, RPJMD dan
RKPD);
b. Koordinasi penyusunan Rencana Strategis PerangkatDaerahBidang
Insfrastruktur dan Kewilayahan;
c. Asistensi Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan
Perangkat Daerah Bidang Insfrastruktur dan Kewilayahan;
d. Koordinasi Pelaksanaan Sinergitas dan Harmonisasi Perencanaan
Pembangunan Daerah Bidang Insfrastruktur dan Kewilayahan;
e. Koordinasi dukungan pelaksanaan kegiatan pusat untukprioritas
nasional pada Bidang Insfrastruktur dan Kewilayahan;
f. Koordinasi pembinaan teknis perencanaan kepada perangkat
daerahBidang Insfrastruktur dan Kewilayahan;
g. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Penyusunan Dokumen
Perencanaan Pembangunan Perangkat Daerah Bidang Insfrastruktur
dan Kewilayahan;
h. Penyelenggaraan tugas lain diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 507
(1) Sub Bidang Infrastruktur mempunyai tugas merumuskan kebijakan,
pembinaan,fasilitasi, dan melakukan koordinasi penyusunan dokumen
perencanaan pembangunan daerah bidang infrastruktur;
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sub
Bidang Infrastruktur memiliki fungsi sebagai berikut :
a. koordinasi penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah
bidang insfrastruktur (RPJPD, RPJMD DAN RKPD);
b. koordinasi penyusunan rencana strategis perangkat daerah bidang
insfrastruktur;
c. asistensi penyusunan dokumen perencanaan pembangunan
perangkat daerah bidang insfrastruktur;
d. koordinasi pelaksanaan sinergitas dan harmonisasi perencanaan
pembangunan daerah bidang insfrastruktur;
e. koordinasi dukungan pelaksanaan kegiatan pusat untuk prioritas
nasional pada bidang insfrastruktur;
f. koordinasi pembinaan teknis perencanaan kepada perangkat daerah
bidang insfrastruktur;
g. pelaksanaan monitoring dan evaluasi penyusunan dokumen
perencanaan pembangunan perangkat daerah bidang insfrastruktur;
h. penyelenggaraan tugas lain diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 508
(1) Sub Bidang Kewilayahan mempunyai tugas merumuskan kebijakan,
pembinaan,fasilitasi, dan mengoordinasikan penyusunan dokumen
perencanaan pembangunan daerah bidang kewilayahan;
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tugas
Sub Bidang Kewilayahan memiliki fungsi sebagai berikut :
a. melakukan koordinasi penyusunan dokumen perencanaan
pembangunan daerah bidang kewilayahan (rpjpd, RPJMD dan rkpd);
b. melakukan koordinasi penyusunan rencana strategis perangkat
daerah bidang kewilayahan;
c. melakukan asistensi penyusunan dokumen perencanaan
pembangunan perangkat daerah bidang kewilayahan;
d. mengoordinasi pelaksanaan sinergitas dan harmonisasi perencanaan
pembangunan daerah bidang kewilayahan.

Paragraf 6
Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam
Pasal 509
(1) Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam mempunyai tugas
merumuskan kebijakan teknis perencanaan pembangunan di bidang
Perekonomian dan Sumber Daya Alam.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam memiliki fungsi sebagai
berikut:
a. perumusan kebijakan dan koordinasi pembangunan bidang
Perencanaan Perekonomian dan Sumber Daya Alam meliputi :
1. Urusan Pangan
2. Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
3. Urusan Penanaman Modal
4. Urusan Kelautan dan Perikanan
5. Urusan Pariwisata
6. Urusan Pertanian
7. Urusan Perdagangan
8. Urusan Perindustrian
9. Urusan Keuangan
b. Pelaksanaan koordinasi sinkronisasi dan asistensi program tahunan
daeraoh sesuai dengan urusan bidang perekonomian dan sumber
daya alam untuk dimasukkan dalam rencana kerja pemerintah
daerah;
c. Pelaksanaan monitoring pelaksanaan pembangunan daerah sesuai
dengan urusan bidang perekonomian dan sumber daya alam;
d. pengendalian dan evaluasi atas pelaksanaan rencana pembangunan
daerah sesuai dengan urusan bidang perekonomian dan sumber
daya alam.

Pasal 510
(1) Sub Bidang Perekonomian mempunyai tugas melakukan analisis dan
merumuskan rancangan kebijakan pembangunan koordinasi kegiatan
perencanaan pembangunan serta berperan aktif dalam pelaksanaan
monitoring, pengendalian dan evaluasi pembangunan di bidang
perekonomian.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sub
bidang perekonomian memiliki fungsi sebagai berikut :
a. melaksanakan koordinasi, sosialisasi serta fasilitasi penyusunan
rencana dan program pembangunan bidang Urusan Keuangan,
urusan Penanaman Modal, urusan Perdagangan;
b. melaksanakan evaluasi dan sinkronisasi Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah dan Rencana Strategis OPD bidang
urusan Keuangan, urusan Penanaman Modal, urusan Perdagangan,
urusan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, urusan Pariwisata,
urusan Perindustrian;
c. melaksanakan evaluasi dan sinkronisasi rencana program
pembangunan tahunan OPD (Renja OPD) bidang urusan Keuangan,
urusan Penanaman Modal, urusan Perdagangan, urusan Koperasi
Usaha Kecil dan Menengah, urusan Pariwisata, urusan
Perindustrian;
d. menyusun laporan hasil evaluasi dan sinkronisasi rencana dan
program pembangunan bidang urusan Keuangan, urusan
Penanaman Modal, urusan Perdagangan, urusan Koperasi Usaha
Kecil dan Menengah, urusan Pariwisata, urusan Perindustrian;
e. melaksanakan tugas lain diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 511
(1) Sub Bidang Sumber Daya Alam mempunyai tugas Pelaksanaan analisis
dan merumuskan rancangan kebijakan pembangunan koordinasi
kegiatan perencanaan pembangunan serta berperan aktif dalam
pelaksanaan monitoring, pengendalian dan evaluasi pembangunan di
bidang sumber daya alam.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sub
bidang sumber daya alam memiliki fungsi sebagai berikut :
a. melaksanakan koordinasi, sosialisasi serta fasilitasi penyusunan
rencana dan program pembangunan bidang urusan Pangan, urusan
Kelautan dan Perikanan, urusan Pertanian;
b. melaksanakan evaluasi dan sinkronisasi Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah dan Rencana Strategis OPD bidang
urusan Pangan, urusan Kelautan dan Perikanan, urusan Pertanian;
c. melaksanakan evaluasi dan sinkronisasi rencana program
pembangunan tahunan OPD (Renja OPD) bidang urusan Pangan,
urusan Kelautan dan Perikanan, urusan Pertanian;
d. menyusun laporan hasil evaluasi dan sinkronisasi rencana dan
program pembangunan bidang urusan Pangan, urusan Kelautan
dan Perikanan, urusan Pertanian; dan
e. melaksanakan tugas lain diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 7
Bidang Penelitian dan Pengembangan
Pasal 512
(1) Bidang Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas merumuskan
kebijakan teknis, penyelenggaraan pelayanan umum, pembinaan teknis,
pelaporan dan evaluasi di bidang penelitian dan pengembangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud dalam ayat (1),
Bidang Penelitian dan Pengembangan memiliki fungsi sebagai berikut:
a. penyusunan kebijakan teknis di bidang penelitian dan
pengembangan;
b. perumusan rencana kerja di bidang penelitian dan pengembangan;
c. penyelenggaraan koordinasi pelaksanaan tugas di bidang penelitan
dan pengembangan;
d. penyelenggaraan kegiatan pelayanan umum di bidang penelitian dan
pengembangan;
e. penyusunan perencanaan program dan anggaran bidang penelitian
dan pengembangan;
f. pelaksanaan pengkajian kebijakan lingkup urusan pemerintahan
daerah Kabupaten Mesuji
g. fasilitasi dan pelaksanaan inovasi daerah;
h. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan penelitian dan
pengembangan lingkup pemerintahan Kabupaten Mesuji;
i. penyelenggaraan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas di
bidang penelitian dan pengembangan;
j. pembinaan dan pengendalian teknis di bidang penelitian dan
pengembangan;
k. pelaporan pelaksanaan tugas di bidang penelitian dan
pengembangan;
l. pengelolaan administrasi di bidang penelitian dan pengembangan;
dan
m. pelaksanaan fungsi lain di bidang penelitian dan pengembangan
yang diberikan oleh Kepala Badan.

Pasal 513
(1) Sub Bidang Sosial, Ekonomi dan Pemerintahan mempunyai tugas
merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan dan menyusun
laporan di bidang penelitian dan pengembangan sosial, ekonomi dan
pemerintahan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sub
bidang sosial, ekonomi, dan pemerintahan memiliki fungsi sebagai
berikut:
a. menyusun rencana kerja di bidang penelitian dan pengembangan
Sosial, ekonomi dan pemerintahan.;
b. memiliki kegiatan di bidang penelitian dan pengembangan Sosial,
ekonomi dan pemerintahan.;
c. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis dan anggaran di
bidang penelitian dan pengembangan Sosial, ekonomi dan
pemerintahan.;
d. menyiapkan bahan dan pelaksanaan koordinasi serta sinkronisasi
internal pelaksanaan penelitian dan pengembangan pemerintah
daerah di bidang Sosial, ekonomi dan pemerintahan.;
e. menyusun bahan laporan pelaksanaan tugas di bidang penelitian
dan pengembangan Sosial, ekonomi dan pemerintahan.;
f. melaksanakan monitoring dan evaluasi di bidang penelitian dan
pengembangan Sosial, ekonomi dan pemerintahan.; dan
g. melaksanakan tugas lain di bidang penelitian dan pengembangan
sosial dan pemerintahan yang diberikan Kepala Bidang.

Pasal 514
(1) Sub Bidang Pembangunan, Inovasi dan Teknologi mempunyai tugas
merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan dan menyusun
laporan di bidang penelitian dan pembangunan inovasi dan teknologi.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sub
Bidang Pembangunan, Inovasi, dan Teknologi memiliki fungsi sebagai
berikut :
a. menyusun rencana kerja di bidang pembangunan, inovasi dan
teknologi;
b. memiliki kegiatan di bidang penelitian dan pembangunan, inovasi
dan teknologi;
c. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis dan rencana
anggaran di bidang pembangunan, inovasi dan teknologi;
d. menyiapkan bahan dan pelaksanaan koordinasi serta sinkronisasi
internal di bidang pembangunan, inovasi dan teknologi;
e. menyusun bahan laporan pelaksanaan tugas di bidang
pembangunan, inovasi dan teknologi;
f. melaksanakan monitoring dan evaluasi di bidang pembangunan,
inovasi dan teknologi; dan
g. pelaksanaan tugas lain di bidang pembangunan, inovasi dan
teknologi yang diberikan atasan.

BAB XXXI
RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN
DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 515
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia adalah unsur
penyelenggara pemerintahan daerah di Kabupaten yang dipimpin oleh seorang
Kepala Badan, bertanggung jawab langsung kepada Bupati dan secara teknis
administrasi mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah.

Pasal 516
(1) Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan daerah di Bidang Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Badan
Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijaksanaan teknis dibidang kepegawaian daerah dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia;
b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah di
Bidang Kepegawaian Daerah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di Bidang Kepegawaian Daerah serta
Pengembangan Sumber Daya Manusia;
d. Pelayanan administratif;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bagian Kedua
Susunan Organisai

Pasal 517
(1) Susunan Organisasi Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia terdiri dari :
a. Kepala Badan
b. Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan; dan
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
c. Bidang Pengadaan, Kepangkatan, Mutasi dan Informasi Pegawai
membawahi:
1. Sub Bidang Pengadaan dan Mutasi Pegawai; dan
2. Sub Bidang Kepangkatan, Penggajian dan Informasi Pegawai
d. Bidang Mutasi, Promosi, Pengembangan Karir dan Pengembangan
Sumberdaya Manusia membawahi :
1. Sub Bidang Mutasi, Promosi, Pengembangan Karir dan Penilaian
Kinerja Pegawai; dan
2. Sub Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia.
e. Bidang Pembinaan dan Kesejahteraan Pegawai membawahi :
1. Sub Bidang kesejahteraa, Pembinaan, dan Penghargaan Pegawai;
dan
2. Sub Bidang Fasilitasi dan Profesi ASN.
f. Kelompok Jabatan Fungsional
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris Dinas.
(5) Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.
(6) Bagan Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian
dan Pengembangan Daerah Kabupaten Mesuji sebagaimana tercantum
dalam lampiran XXIX yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.

Paragraf 1
Kepala Badan

Pasal 518
(1) Kepala Badan mempunyai tugas memimpin, mengatur, merumuskan,
membina, mengendalikan, mengkoordinasikan, dan
mempertanggungjawabkan kebijakan dan pelaksanaan unsur penunjang
urusan pemerintahan daerah meliputi kepegawaian dan pengembangan
sumber daya manusia sesuai dengan kebijakan yang diberikan oleh Bupati
berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang berlaku;
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Badan memiliki fungsi :
a. Penyusunan kebijakan teknis di bidang kepegawaian dan
pengembangan sumber daya manusia;
b. Pelaksanaan tugas dukungan teknis di bidang kepegawaian dan
pengembangan sumber daya manusia;
c. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan
teknis di bidang kepegawaian dan pengembangan sumber daya
manusia;
d. Pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi urusan pemerintah
daerah di bidang kepegawaian dan pengembangan sumber daya
manusia;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan
bidang tugasnya.

Paragraf 2
Sekretaris

Pasal 519
(1) Sekretaris mempunyai tugas pokok menyelengarakan pelayanan
penunjang teknis dan administratif, koordinasi dan pembinaan/
pengendalian dalam urusan umum, kepegawaian, keuangan, perencanaan,
sarana/prasarana, hubungan masyarakat dan kerumahtanggaan di
lingkungan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia, serta penyelenggaraan kegiatan Korps Pegawai Republik
Indonesia (KORPRI ).
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Sekretaris memiliki fungsi :
a. Penyusunan rencana dan program kerja di bagian sekretariat;
b. Pengkoordinasian kegiatan;
c. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi
administrasi umum, surat-menyurat, kepegawaian, keuangan,
perencanaan, sarana/prasarana, hubungan masyarakat dan
kerumahtanggan.
d. Penyelenggaraan penyusunan Laporan Akuntabilitas keuangan Instansi
Pemerintah (LAKIP);
e. Penyelenggaraan pengelolaan barang milik daerah dan pelayanan
pengadaan barang/jasa;
f. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup
tugasnya;
g. Pengkoordinasian dan fasilitasi penyelenggaraan kegiatan Korps
Pegawai Negeri Sipil Republik Indonesia (KORPRI); dan
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

Pasal 520
(1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas penyiapan
bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan,evaluasi dan
pelaporan perencanaan program kerja, dan pengelolaan keuangan
(2) Untuk Melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagain Perencanaan dan Keuangan menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja dan program kegiatan di sub bagian
perencanaan dan keuangan;
b. Penyiapan data dan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan
pelaksanaan keuangan dan program;
c. Penyiapan data dan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan
anggaran dan program kerja;
d. Pelaksanaan anggaran, perbendaharaan, pembukuan, dan
penyusunan laporan keuangan;
e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan Subbagian Perencanaan
dan keuangan; dan
f. Pelaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 521
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas menyelenggarakan
urusan umum, penatausahaan surat menyurat, urusan rumah tangga,
kehumasan, dokumentasi dan inventarisasi barang serta administrasi
kepegawaian.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana dan program kerja kegiatan di sub bidang umum
dan kepegawaian;
b. Pelaksanaan penerimaan, pendistribusian surat-surat naskah dinas
dan pengelolaan dokumentasi dan kearsipan;
c. Pelaksanaan administrasi kepegawaian;
d. Pelaksanaan urusan rumah tangga, rapat-rapat, dan kehumasan ;
e. Penyusunan rencana kebutuhan barang, termasuk inventarisasi
barang, pengadaan, perawatan dan pemeliharaan barang;
f. Pemeliharaan kebersihan kantor dan lingkungan sekitarnya;
g. Penyusunan laporan tahunan hasil pelaksanaan tugas;
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 3
Bidang Pengadaan,Kepangkatan, Mutasi dan Informasi Pegawai

Pasal 521

(1) Bidang Pengadaan, Kepangkatan, Mutasi dan Informasi Pegawai


mempunyai tugas menyiapkan dan merencanakan pengadaan Pegawai,
mengurus Kepangkatan Pegawai Negeri Sipil, melaksanakan pengumpulan,
penataan penyimpanan pemeliharaan dan pengolahan/ penyajian data
informasi kepegawaian
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada ayat (1) Bidang
pengadaan, Kepangkatan, Mutasi dan Informasi pegawai memiliki fungsi :
a. merumuskan kebijakan dibidang pengadaan, mutasi dan
kepangkatan pegawai;
b. menyusun rencana kebutuhan, jenis dan jumlah jabatan untuk
pelaksanaan pengadaan;
c. menyelenggarakan pengadaan PNS dan PPPK;
d. penyelenggaraan penerimaan pendaftaran calon pegawai negeri
sipil/calon PPPK dan pengusulan pengangkatan Pegawai Negeri
Sipil/PPPK;
e. penyiapan penyelesaian status calon Pegawai Negri Sipil menjadi
Pegawai Negeri Sipil;
f. penyiapan penyelesaian kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil dan
PPPK;
g. penyiapan perubahan jenis kepegawaian;
h. merumuskan kebijakan mutasi pemindahan tempat tugas Pegawai
Negeri Sipil dan PPPK;
i. Penyiapan pelaporan kegiatan di Bidang Pengadaan, Kepangkatan,
Mutasi dan Informasi;
j. penyelenggaraan, pengumpulan dan pengolahan data kepegawaian
secara lengkap, baik dan akurat;
k. penyelenggaraan penataan, penyimpanan dan pemeliharaan serta
dokumentasi berkas kepegawaian secara manual dan elektronik;
l. penyelenggaraan penyiapan dan penyajian data informasi serta
pemutahiran data pegawai negeri sipil;
m. penyelenggaraan penyiapan daftar urut kepangkatan pegawai negeri
sipil;
n. penyelenggaraan penyiapan laporan tentang keadaan dan biodata
setiap pegawai negeri sipil;
o. membuat perencanaan kegiatan untuk pengembangan SIASN;
p. mengumpulkan peraturan dan menyusun petunjuk teknis
pelaksanaan peraturan perundang-undangan dibidang kepegawaian;
q. menyediakan informasi tentang kepegawaian;
r. menyelenggarakan kegiatan workshop, pelatihan dan diklat
kepegawaian untuk pengembangan wawasan dan keilmuan dibidang
kepegawaian;dan
s. penyelenggaraan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala
Badan Kepegawaian dan Penggembangan Sumber Daya Manusia.
Pasal 522
(1) Sub bidang pengadaan dan mutasi pegawai mempunyai tugas
menyiapkan bahan penyusunan formasi kebutuhan dan daftar susunan
Pegawai Negeri Sipil, rencana pelaksanaan pengadaan Pegawai Negeri
Sipil, penerimaan dan perubahan status Calon Pegawai Negeri Sipil
menjadi Pegawai Negeri Sipil serta mutasi pegawai
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana maksud pada ayat (1), Sub
Bidang Pengadaan dan mutasi pegawai menyelenggarakan fungsi :
b. membuat perencanaan di Sub Bidang pengadaan dan Mutasi
Pegawai;
c. merencanakan dan melaksanakan pengadaan;
d. menyusun konsep pelaporan pelaksanaan pengadaan
e. merencanakan dan melaksanakan mutasi;
f. memverifikasi dokumen mutasi;
g. melaksanakan administrasi penempatan dari dan dalam jabatan
pegawai berdasarkan klasifikasi jabatan;
h. menyiapkan penyelesaian pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil
dan menyelesaikan perubahan status Calon Pegawai Negeri Sipil;
i. menyiapkan bahan pembuatan Surat keputusan tentang
penempatan Pegawai proses Mutasi pegawai baik antar unit kerja
maupun antar instansi;
j. membuat laporan kegiatan di Subbid Pengadaan dan Mutasi
Pegawai; dan
k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh kepala
Bidang sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 523
(1) Sub Bidang Kepangkatan, Penggajian dan Informasi Pegawai mempunyai
tugas menyiapkan bahan pengurusan Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri
Sipil, melaksanakan pengumpulan, pengolahan, penataan,
penyimpanan, pemeliharaan dokumentasi kepegawaian dan menyajikan
data dan informasi kepegawaian, daftar urut kepangkatan dan
pelaporan tentang keadaan pegawai.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bidang Kepangkatan, Penggajian dan Informasi Pegawai mempunyai
fungsi :
a. membuat daftar penjagaan kenaikan pangkat;
b. memverifikasi berkas usul kenaikan pangkat;
c. mengusulkan berkas kenaikan pangkat;
d. memverifikasi draft keputusan kenaikan pangkat;
e. memproses kenaikan gaji berkala;
f. menyelesaikan penyesuaian masa kerja dan menghitung masa kerja;
g. menyediakan informasi tentang Kepegawaian;
h. mengumpulkan bahan dan mengolah data Informasi Kepegawaian;
i. melaksanakan, mengembangkan, dan membangun sistem informasi
manajemen Kepegawaian;
j. menyiapkan pelaporan data Kepegawaian;
k. membuat laporan kegiatan di Subbid Kepangkatan, Penggajian dan
Informasi Pegawai; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala Bidang sesuai
dengan bidangnya.
Paragraf 4
Bidang Mutasi, Promosi, Pengembangan Karir, Penilaian Kinerja dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pasal 524
(1) Bidang Mutasi, Promosi, Pengembangan karier, Penilaian Kinerja dan
Pengembangan Sumber daya Manusia memiliki tugas : menyiapkan
bahan dan data kegiatan penyelesaian pengangkatan, pemindahan dan
pemberhentian dalam dan dari jabatan struktural dan fungsional,
menyiapkan penyelesaian administrasi pendidikan dan pelatihan, tugas
belajar, izin belajar, serta pengembangan sumber daya manusia.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ,
Bidang Mutasi, Promosi, Pengembangan Karier, Penilaian Kinerja dan
Pengembangan Sumber daya Manusia menyelenggarakan fungsi :
a. Pelaksanaan perencanaan program dan kegiatan Bidang Mutasi,
Promosi, Pengembangan Karier, Penilaian Kinerja dan
Pengembangan Sumber daya Manusia;
b. merumuskan kebijakan mutasi, promosi, pengembangan karier,
penilaian kinerja dan pengembangan sumber daya manusia;
c. merumuskan, mengkoordinasikan standar kompetensi jabatan;
d. Pelaksanaan program dan petunjuk teknis dibidang Mutasi, Promosi,
Pengembangan Karier, Penilaian Kinerja dan Pengembangan Sumber
daya Manusia;
e. menyelenggarakan proses mutasi, promosi, pengembangan karier,
penilaian kinerja dan pengembangan sumber daya manusia;
f. mengkoordinasikan pelaksanaan mutasi, promosi, pengembangan
karier, penilaian kinerja dan pengembangan sumber daya manusia;
g. memverifikasi dokumen mutasi, promosi, pengembangan karier,
penilaian kinerja dan pengembangan sumber daya manusia;
h. mengevaluasi dan pelaporan pelaksanaan mutasi, promosi,
pengembangan karier, penilaian kinerja dan pengembangan sumber
daya manusia;
i. merumuskan kebijakan mutasi, promosi, pengembangan karier,
penilaian kinerja dan pengembangan sumber daya manusia;
j. mengkoordinasikan penilaian kinerja dalam rangka seleksi dan
evaluasi jabatan serta pengembangan sumber daya manusia;
k. mengevaluasi dan pelaporan pelaksanaan mutasi, promosi, penilaian
kinerja dan pengembangan sumber daya manusia;
l. mengevaluasi dan pelaporan kegiatan mutasi, promosi, penilaian
kinerja dan pengembangan sumber daya manusia;
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala Bidang sesuai
dengan bidangnya.

Pasal 525
(1) Sub Bidang Mutasi Promosi, Pengembangan Karier dan Penilaian
Kinerja mempunyai tugas mempersiapkan pedoman pola
pengembangan karir dan standar kompetensi jabatan,
mempersiapkan penilaian kinerja Pegawai Negeri Sipil dalam rangka
mutasi dan promosi jabatan pimpinan tinggi, jabatan administrator,
jabatan pengawas, jabatan fungsional, melaksanakan pengangkatan,
pemindahan dan pemberhentian Pegawai Negeri Sipil dalam dan dari
jabatan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sub Bidang Mutasi, Promosi, Pengembangan Karier dan Penilaian
Kinerja memiliki fungsi :
a. melakukan analisa dan menyusun program dan kegiatan mutasi,
promosi, pengembangan karier dan penilaian kinerja;
b. menyusun pedoman pola pengembangan karier dan standar
kompetensi jabatan;
c. mengumpulkan bahan dan mempelajari peraturan perundang-
undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta
bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan mutasi, promosi,
pengembangan karier dan penilaian kinerja dalam rangka promosi
jabatan;
d. melakukan analisa dan verifikasi terhadap dokumen mutasi,
promosi, pengembangan karier dan penilaian kinerja;
e. melaksanakan penilaian kinerja dalam rangka seleksi dan
evaluasi, promosi dan mutasi serta pemberhentian dalam Jabatan
Pimpinan Tinggi, Jabatan Administrator, Jabatan Pengawas,
Jabatan Fungsional dan kebutuhan pengembangan sumberdaya
manusia berdasarkan klasifikasi jabatan;
f. melakukan pengadministrasian dan pemeliharaan data
kepegawaian Jabatan Pimpinan Tinggi, Jabatan Administrator,
Jabatan Pengawas dan Jabatan Fungsional;
g. mengevaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan mutasi,
promosi, pengembangan karier dan penilaian kinerja.
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 526
(1) Sub Bidang Pengembangan Sumber daya Manusia mempunyai tugas
menyiapkan bahan administrasi dan bahan ujian dinas, ujian
penyesuaian, pendidikan dan pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil,
Pejabat Pimpinan Tinggi, Pejabat Administrator, Pejabat Pengawas,
Pejabat Pelaksana dan Pejabat Fungsional serta pendidikan dan
pelatihan, bimbingan teknis, workshop, Seminar, Forum General
Discusion (FGD), ujian dinas, ujian penyesuaian, izin dan tugas belajar
serta kegiatan lainnya dalam rangka pengembangan sumber daya
manusia.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, sub bidang
pengembangan sumber daya manusia memiliki fungsi:
a. menganalisa dan menyusun rencana program serta kegiatan;
b. melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan
rencana penyusunan standar perangkat pembelajaran
pemerintahan dalam negeri;
c. penyelenggaraan pengembangan kompetensi;
d. pembinaan, pengoordinasian, fasilitasi, pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan pengembangan kompetensi umum, pilihan, dan urusan
pemerintahan umum serata kompetensi inti bagi jabatan
administrasi,dan jabatan administrasi perangkat daerah penunjang
e. penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, rencana,
pembinaan, pengoordinasian, fasilitasi, pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan pelaksanaan sertifikasi kompetensi di lingkungan
pemerintah provinsi dan kabupaten/kota;
f. pengelolaan kelembagaan, sumber belajar, pengembangan
kompetensi bagi tenaga pengembang kompetensi;
g. penyiapan dan pelaksanaan kerjasama antar lembaga
pengembangan sumberdaya manusia.
h. penyelenggaraan, pembinaan, pengoordinasian, penyelenggaraan,
fasilitasi, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pengembangan
kompetensi pimpinan daerah, jabatan pimpinan tinggi,
kepemimpinan, dan prajabatan serta jabatan fungsional.
i. melaksanakan pendidikan dan pelatihan, bimbingan teknis, forum
general discusion (FGD), workshop, seminar, ujian dinas, ujian
penyesuaian dan kegiatan lainnya dalam rangka peningkatan
kapasitas dan pengembangan sumberdaya manusia;
j. mengevaluasi dan pelaporan kegiatan Pendidikan dan pelatihan,
Bimbingan Teknis, Forum General Discusion (FGD), workshop,
seminar, ujian dinas, ujian penyesuaian dan kegiatan lainnya dalam
rangka peningkatan kapasitas dan pengembangan sumberdaya
manusia
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya;

Paragraf 5
Bidang Pembinaan dan Kesejahteraan Pegawai

Pasal 526
(1) Bidang Pembinaan, dan Kesejahteraan Pegawai mempunyai tugas
melakukan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pelayanan yang
berhubungan dengan kesejahteraan, pembinaan, penghargaan fasilitasi
dan profesi Aparatur Sipil Negara
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada ayat (1) Bidang
Pembinaan, dan Kesejahteraan Pegawai memiliki fungsi :
a. melakukan analisa dan perencanaan terkait kegiatan pelayanan yang
berhubungan dengan kesejahteraan, pembinaan, penghargaan
fasilitasi dan profesi Aparatur Sipil Negara;
b. menyusun Program kesejahteraan, pembinaan, penghargaan fasilitasi
dan profesi Aparatur Sipil Negara;
c. menyiapkan bahan rumusan kebijakan teknis di bidang Pembinaan,
dan Kesejahteraan Pegawai
d. menyiapkan pelaksanaan Program kesejahteraan, pembinaan,
penghargaan fasilitasi dan profesi Aparatur Sipil Negara;
e. menyiapkan data dan bahan di bidang Program kesejahteraan,
pembinaan, penghargaan fasilitasi dan profesi Aparatur Sipil Negara
f. menjalin hubungan kelembagaan di bidang Program kesejahteraan,
pembinaan, penghargaan fasilitasi dan profesi Aparatur Sipil Negara
serta Korpri;
g. melakukan pelaporan dan evaluasi kegiatan dibidang Bidang
Pembinaan, dan Kesejahteraan Pegawai;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

Pasal 527
(1) Sub Bidang Kesejahteraan, Pembinaan dan Penghargaan Pegawai
mempunyai tugas Menghimpun, menyiapkan, melaksanakan kegiatan
pelayanan kepegawaian terkait Kesejahteraan, Pembinaan dan
Penghargaan Pegawai Negeri Sipil.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bidang Kesejahteraan, Pembinaan dan Penghargaan Pegawai memiliki
fungsi :
a. melakukan perencanaan kegiatan Sub bidang Kesejahteraan,
Pembinaan dan Penghargaan Pegawai;
b. menghimpun dan menyelesaikan sasaran kinerja pegawai (SKP)
laporan kinerja elektronik (e-Lapkin) dan Penilaian Indeks
Profesionalitas (PIP)
c. menghimpun dan menyelesaikan Laporan Harta Kekayaan
Penyelenggara Negara (LHKPN);
d. penyiapan bahan banding administrasi pegawai dan penyelesaian
kasus-kasus penjatuhan hukuman disiplin pemberian / penolakan
izin perkawinan / perceraian;
e. menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis
pensiun dan kesejahteraan pegawai;
f. mengumpulkan bahan dan menyelesaikan administrasi kepegawaian
mengenai keputusan kenaikan pangkat pengabdian, anumerta,
pemberhentian dan pensiun pegawai;
g. memberikan rekomendasi pengusulan pembuatan, kartu Tabungan
Asuransi Sosial Pegawai Negeri (TASPEN) dan Asuransi Kesehatan
(ASKES);
h. memproses usul cuti Pegawai Negeri Sipil baik, Cuti Tahunan, Cuti
Sakit, Cuti Alasan Penting Cuti Bersalin, Cuti Besar Cuti Diluar
Tanggungan Negara serta Cuti lainnya;
i. memberikan pengantar usulan penetapan kenaikan pangkat
anumerta dan pengabdian;
j. mengumpulkan bahan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan
pegawai;
k. mempersiapkan pemberian piagam penghargaan bagi pegawai yang
purna tugas/berprestasi;
l. membuat pengantar usul satya Lencana Pegawai Negeri Sipil yang
memiliki masa kerja pegawai selama 10 (sepuluh) tahun, 20
(duapuluh) tahun, dan 30 (tiga puluh) tahun;
m. menyiapkan daftar nominatif pegawai negeri yang akan pensiun dan
menyelesaikan proses pensiun serta pelaksanaan pelepasan purna
bakti pegawai;
n. memproses usul , menerbitkan Surat Keputusan (SK) Masa
Persiapan Pensiun (MPP);
o. menyiapkan bahan untuk penjatuhan sanksi bagi Pegawai Negeri
Sipil yang melanggar disiplin pegawai;
p. melaksanakan Official Channelling (OC) untuk penyelesaian dan
klaim pembayaran pensiun pertama Pegawai Negeri Sipil kerjasama
dengan PT. TASPEN;
q. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya;

Pasal 528
(1) Sub Bidang Fasilitasi dan Profesi ASN mempunyai tugas merencanakan
dan melaksanakan fasilitasi kelembagaan profesi Aparatur Sipil Negara
Korpri dan lembaga profesi Aparatur Sipil Negara Lainnya, mengelola
kegiatan keorganisasian untuk mendukung tugas dan fungsi lembaga
profesi Aparatur Sipil Negara, mengkoordinasi tata hubungan kerja di
setiap jenjang kepengurusan dan melaksanakan fasilitasi profesi
Aparatur Sipil Negara.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bidang Fasilitasi dan Profesi ASN memili fungsi :
a. merencanakan dan melaksanakan fasilitasi kelembagaan profesi
Aparatur Sipil Negara Korpri dan lembaga profesi Aparatur Sipil
Negara Lainnya;
b. mengumpulkan bahan dan kerjasama dengan unit kerja terkait
dengan melaksanakan Musyawarah Daerah KORPRI dan melantik
dan menyusun Dewan Pengurus KORPRI dalam rangka merumuskan
arah kebijakan di bidang pembinaan jiwa Korps, pelaksanaan dan
penerapan Panca Prasetya Korps Pegawai Republik indonesi serta
pelayanan administrasi kepada anggota korps;
c. membina silaturahmi dan kerjasama antar sesama Aparatur Sipil
Negara melalui berbagai kegiatan di bidang rohani, sosial budaya dan
kearifan lokal, olahraga dan kegiatan-kegiatan lainnya.
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

BAB XXXII
RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI TATA KERJA BADAN
PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 529
Badan Penanggulangan Bencana Daerah merupakan satuan kerja perangkat
daerah yang melaksanakan urusan penanggulangan bencana yang
berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati.

Pasal 530
(1) Badan Penanggulangan Bencana Daerah mempunyai tugas :
a. menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha
penanggulangan bencana yang mencangkup pencegahan bencana,
penangganan darurat, rehabilitasi, serta rekontruksi secara adil dan
setara;
b. menetapkan standarisasi serta kebutuhan penyelenggaraan
penanggulangan bencana berdasarkan peraturan perundangan-
undangan;
c. menyusun menetapkan dan menginformasikan peta rawan bencana;
d. menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanganan bencana;
e. melaksanakan penyelenggaraan penanggulangan bencana pada
wilayah;
f. melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada
Bupati setiap sebulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat
dalam kondisi darurat bencana;
g. mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang;
h. mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari
anggaran pendapatan dan belanja daerah;
i. melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan Perundang-
undangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana pada ayat (1), Badan
Penanggulangan Bencana Daerah BPBD mempunyai fungsi sebagai
berikut:
a. Perumusan kebijakan penanggulangan bencana daerah dan
penangganan bertindak pengungsi dengan bertindak cepat efektif dan
efisien; dan
b. Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana
secara terencana terpadu dan menyeluruh.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 531
(1) Susunan Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah terdiri dari:
a. Kepala Badan
b. Unsur Pengarah Penanggulangan Bencana yang terdiri dari ;
1. Lembaga instansi pemerintah daerah
2. Masyarakat Propesional/ tenaga ahli
c. Unsur pelaksanaan yang terdiri dari:
1. Kepala Pelaksana
2. Sekretariat, membawahi:
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
b. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.
3. Kepala Bidang Pencegahan Dan Kesiagaan membawahi:
a. Sub Bidang pencegahan; dan
b. Sub Bidang kesiagaan.
4. Bidang Kedaruratan dan Logistik, membawahi:
a. Sub Bidang daruratan; dan
b. Sub Bidang logistik.
5. Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi membawahi:
a. Sub Bidang Rehabilitasi; dan
b. Sub Bidang Rekontruksi.
6. Kelompok Jabatan Fungsional
(2) Kepala Pelaksana dipimpin oleh seorang Kepala Pelaksana Badan yang
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan yang
secara rangkap dijabat (ex-officio) oleh Sekretaris Daerah.
(3) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Pelaksana Badan.
(4) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Pelaksana Badan.
(5) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris Badan.
(6) Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.
(7) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang Pejabat Fungsional
senior sebagai Ketua Kelompok dan bertanggungjawab kepada Kepala
Pelaksana Badan.
(8) Bagan Struktur Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Mesuji sebagaimana tercantum dalam lampiran XXX yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Paragraf 1
Kepala Badan
Pasal 532
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah secara rangkap dijabat (ex-
officio) oleh Sekretaris Daerah Kabupaten yang mempunyai tugas memimpin,
mengendalikan, mengkoordinasikan, dan melaksanakan sebagian urusan
pemerintah daerah dibidang penanggulangan bencana daerah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kebijakan yang diberikan
oleh Bupati.

Pasal 533
(1) Unsur pengarah penanggulangan bencana mempunyai tugas:
a. memberikan masukan dan saran kepada kepala Badan
Penanggulangan Bencana Daerah dalam penanggulangan bencana;
b. menetapkan arah dan kebijakan penyelenggaraan penanggulangan
bencana di daerah
c. mengawasi pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana daerah
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana pada ayat (1), Unsur pengarah
penanggulangan bencana mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Merumuskan konsep kebijakan penanggulangan bencana
b. Pemantauan
c. Evaluasi penanggulangan bencana.

Paragraf 2
Unsur Pelaksana
Pasal 534
Unsur pelaksana mempunyai tugas melaksanakan penanggulangan bencana
yang meliputi prabencana, saat tanggap darurat, dan pasca bencana secara
terintragasi yang dipimpin oleh seorang Kepala Pelaksana yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala Badan Penanggulangan
Bencana Daerah.

Paragraf 3
Kepala Pelaksana
Pasal 535
(1) Kepala Pelaksana mempunyai tugas membantu Kepala Badan
Penanggulangan Bencana Daerah dalam menyelenggarakan tugas dan
fungsi unsur pelaksana dalam menyelenggaran Kepala Badan
Penanggulangan Bencana Daerah sehari-hari.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Pelaksana menyelenggarakan fungsi :
a. koordinasi, dengan satuan perangkat daerah lainnya didaerah,
instansi vertikal yang ada didaerah, lembaga usaha, dan atau pihak
lain yang diperlukan pada tahap prabencana dan pasca bencana;
b. komando, dilaksanakan melalui pengerahan sumber daya manusia,
peralatan logistik dan satuan kerja perangkat daerah lainnya,
instansi vertikal yang ada didaerah serta langkah –langkah lain yang
diperlukan dalam rangka penanganan darurat bencana;
c. pelaksanaan dalam menyelenggarakan bencana, dilaksanakan
dengan memperhatikan kebijakan penyelenggaran penanggulangan
bencana dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Pelaksana Badan Wajib
membentuk Satuan Tugas Pusat Pengendalian Operasi termasuk tugas
reaksi cepat (Tim Reaksi Cepat meliputi kaji cepat dan penyelamatan/
pertolongan) dan dapat membentuk Satuan Tugas lain yang diperlukan
sesuai dengan kebutuhan daerah dan bertanggungjawab Kepada kepala
pelaksana Badan.

Paragraf 4
Sekretaris
Pasal 536
(1) Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Pelaksana Badan
Penanggulangan Bencana dalam mengkoordinasikan perencanaan,
pembinaan dan pengendalian terhadap program administrasi dan sumber
daya manusia serta kerjasamanya dalam melaksanakan tugasnya.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
sekretaris menyelenggarakan fungsi :
a. pengkoordinasian, singkronisasi dan integrasi di lingkungan
Penanggulangan Bencana;
b. pembinaan dan pelayanan administrasi ketatausahaan, hukum dan
peraturan perundang-undangan, organisasi, tata laksana
peningkatan kapasitas sumber daya manusia, perlengkapan dan
rumah tangga;
c. fasilitasi pelaksanaan tugas dan fungsi unsur pengarah
penanggulangan bencana;
d. pengumpulan data dan informasi bencana diwilayahnya; dan
e. pengkoordinasian dalam penyusunan laporan penanggulangan
bencana.
Pasal 537
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas menyiapkan
bahan pelaksanaan pelayanan surat menyurat, tata naskah dinas,
kearsipan, pelayanan rumah tangga, keprotokolan, staf layanan umum
dan menyiapkan bahan penyusunan rencana kebutuhan pegawai,
mengembangkan pegawai, mutasi, promosi, tata usaha kepegawaian,
pengembangan dan pembinaan organisasi, tata laksana serta
menghimpun peraturan perundang-undangan dan peraturan terkait
lainnya.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. menginvestarisasikan tenaga administrasi;
b. menyiapkan dan melaksanakan peningkatan kemampuan
ketenagaan;
c. menyiapkan usulan penambahan, pemberhentian dan pensiun
pegawai;
d. menyiapkan pengusulan kenaikan gaji berkala dan kenaikan
pangkat;
e. menyusun dan memelihara arsip kepegawaian;
f. mengurus administrasi kepegawaian meliputi karpeg, karis/karsu,
taspen dan askes serta administrasi kepegawaian lainnya;
g. menyusun daftar urut kepangkatan dan jenjang kepangkatan
pegawai;
h. menyampaikan dan mengagendakan surat masuk dan keluar;
i. mengatur, memelihara dan menyusun arsip/dokumen surat
menyurat;
j. mengkoordinasikan pengelolaan administrasi kepegawaian dengan
unit kerja terkait;
k. menyelenggarakan pembinaan pegawai, rapat-rapat, upacara/apel
dan absensi pegawai;
l. menyelenggarakan tugas-tugas kerumah tanggaan kantor; dan
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 538
(1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas
melaksanakan pengumpulan, pengolahan, pengujian, rencana kerja dan
kegiatan evaluasi kinerja dinas penyediaan data dan informasi
monitoring, evaluasi kegiatan, penyusunan laporan pelaksanaan
kegiatan dan penyajian data statistik di bidang tugasnya, menyiapkan
bahan penyusunan anggaran rutin pembinaan dan bimbingan
administrasi keuangan dan pemberdayaan, tatanan perbendaharaan
barang, verifikasi, pertanggung jawaban keuangan bimbingan
penyelesaian dan tindak lanjut hasil pemeriksaan, penataan dokumen
keuangan dan menyusun laporan realisasi anggaran serta verifikasi
surat menyurat yang bersangkutan dengan keuangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. pengkoordinasian, penyiapan dan fasilitasi penyusunan rencana
kerja/program Kerja (Renja) Badan;
b. menginventalisir, menyusun, dan menyiapkan rencana/program
kerja Badan;
c. menyiapkan dan menyusun laporan pelaksana rencana/program
kerja Badan;
d. menyiapkan dan menyusun laporan hasil monitoring dan evaluasi
dalam rangka pengendalian program kerja Badan;
e. menghimpun dan menyiapkan Rancangan peraturan peraturan
perundang-undangan;
f. menyiapkan bahan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
Badan;
g. melakukan pencatatan, pengadministrasian dan pendokumentasian;
h. mengumpulkan/mengolah data keuangan untuk bahan penyusunan
laporan keuangan;
i. menyiapkan bahan penyusunan rencana penerimaan dan anggaran
belanja serta menganalisis data penyusunan anggaran keuangan;
j. menyiapkan bahan dan penyelengggaraan pembinaan administrasi
keuangan;
k. mencatat dan mengklasifikasikan laporan hasil pemeriksaan serta
menyiapkan bahan tindak lanjut;
l. menginventarisasikan barang dan perlengkapan dilingkungan Badan;
dan
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 5
Bidang Pencegahan dan Kesiap Siagaan
Pasal 539
(1) Bidang Pencegahan dan Kesiagaan mempunyai tugas Dalam
mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan dibidang pencegahan
mitigasi dan kesiapsiagaan prabencana serta memperdayakan
masyarakat.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan dibidang pencegahan, mitigasi atau upaya
pengurangan resiko bencana melalui pembangunan fisik maupun
penyadaran masyarakat dan kesiapsiagaan pra bencana serta
pemberdayaan masyarakat;
b. Pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan dibidang pencegahan,
mitigasi dan kesiagaan pra bencana serta pemberdayaan masyarakat
seperti pembersihan dan perbaikan derainase, sosialisasi
penanggulangan bencana, pembentukan relawan siaga bencana
ditingkat desa, peningkatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi
bencana;
c. Pelaksanaan hubunganm kerja denga instansi oleh lembaga terkait
dibidang pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan dan pra bencana
serta pemberdayaan masyarakat;
d. Pemantauan, evaluasi dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan
kebijakan bidang pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pra
bencana serta pemberdayaan masyarakat;
e. menyelenggarakan penanggulanagan korban bencana alam;
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sepanjang
tidak bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.
Pasal 540
(1) Sub Bidang Pencegahan Bencana mempunyai tugas menyusun,
menerima dan melaksanakan pengaturan setrategi operasional yang
berhubungan dengan pencegahan bencana.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bidang Pencegahan Bencana mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. melakukan usaha-usaha yang berhubungan dengan pencegahan
bencana;
b. menyusun rencana operasi serta pengaturan strategi operasional
penanggulangan bencana;
c. melakukan penanggulangan bencana dan kebakaran, perlindungan
keselamatan jiwa serta harta benda akibat bencana;
d. menerima meneliti berkas permohonan ijin penilaian bahan/
peralatan yang dibutuhkan yang berhubungan dengan pencegahan
dan kebakaran serta mengadakan pemeriksaan secara berkala
terhadap kesiapan sarana pencegahan;
e. melakukan penyuluhan tentang pencegahan bencana;
f. melaksanakan pemantauan terhadap penugasan dan pengelolaan
sumber daya alam dan penguasaan teknologi tinggi;
g. melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tata ruang dan
pengelolaan lingkungan hidup;
h. mengadakan pengamatan, pencatatan dan penilaian keadaan
lingkungan dan situasi secara terus menerus dalam hubunganya
kemungkinan terjadinya bencana;
i. menyiapkan surat rekomendasi proteksi pencegahan bencana berupa
bencana kebakaran atas permohonan yang diajukan;
j. melaksanakan pemungutan retribusi atas pemeriksaan alat
pemadam kebakaran sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
k. membantu melaksanakan tugas bantuan penanggulangan bencana
diwilayah kerja lain;
l. melakukan pemeriksaan dan pengujian berkala terhadap alat
proteksi kebakaran pada bangunan gedung;
m. melakukan kerja sama dengan pihak lain untuk penyediaan sarana
dan prasarana penanggulangan bencana; dan
n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 541
(1) Sub Bidang Kesiapsiagaan mempunyai tugas mengupayakan secara
transportasi dalam penginformasian, memfasilitasi dan
mengadministrasi menggerakkan sumberdaya masyarakat untuk
menanggulangi bencana.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bidang Kesiapsiagaan menyelenggarakan fungsi :
a. menghimpun data kawasan rawan bencana dan merumuskan
kebijakan, sistematisasi data dan informasi yang berkaitan dengan
kesiagaan menghadapi bencana;
b. memfasilitasi, menginformasikan, mengadministrasikan, dan
menggerakakan sumber daya masyarakat;
c. mendayagunakan pos-pos penjagaan penyelamatan daerah rawan
bencana;
d. mengkoordinasikan Sumber Daya Manusia dalam rangka penyaluran
Logistik;
e. melakukan penyuluhan pelatihan kepada masyarakat dalam rangka
mengantisipasi terjadinya bencana;
f. menyiapkan lokasi evakuasi, dalam rangka penanggulangan bencana;
g. menyiapkan sarana komunikasi yang bersifat darurat serta
menyelenggarakan hubungan komunikasi dengan instansi terkait
dalam rangka penanggulangan bencana;
h. mengupayakan secara transportasi dan pemukiman darurat dalam
menanggulangi korban bencana;
i. memfasilitasi pencarian dan penyelamatan jiwa (Search dan Rescue);
j. menyiapkan administrasi dan memfasilitasi pemakaian sarana dan
prasarana baik kendaraan pemadam kebakaran berikut personilnya
dan lain-lain dalam rangka kesiapsiagaan; dan
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Paragraf 6
Bidang Kedaruratan dan Logistik
Pasal 542
(1) Bidang Kedaruratan dan Logistik mempunyai tugas membantu Kepala
Pelaksana dalam pengkoordinasian dan melaksanakan kebijakan
Penanggulangan Bencana pada saat tanggap darurat logistik.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang Kedaruratan dan Logistik mempunyai fungsi:
a. perumusan dan kebijakan dibidang Penanggulangan Bencana pada
saat tanggap darurat, evakuasi, penangganan pengungsi, perbaikan
darurat dan dukungan logistik;
b. pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan dibidang
Penanggulanan Bencana pada saat tanggap darurat seperti
penyelamatan, evakuasi, penanganan pengungsi, perbaikan darurat
dan dukungan logistik;
c. komando pelaksanaan Penanggulangan Bencana pada saat tanggap
darurat;
d. pelaksanaan hubungan kerja dibidang Penanggulangan Bencana
pada saat tanggap darurat, evakuasi, penanganan pengungsi,
perbaikan darurat dan dukungan logistik;
e. pembinaan personil pemadam kebakaran, peningkatan kemampuan
personil pemadam kebakaran, penilaian teknis izin bangunan dan
pemeriksaan penggunaan bahan Alat Pemadam Api Ringan;
f. perencanaan program kebutuhan dan pengadaan peralatan serta
logistik penanggulangan bencana;
g. perencanaan program kebutuhan pemeliharaan kendraan
operasional, peralatan dan logistik serta pengajuan usulan
penghapusan peralatan dan logistic yang sudah tidak layak pakai
atau kadarluarsa;
h. pematauan evaluasi dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan
kebijakan dibidang penanggulangan bencana pada saat tanggap
darurat, penanganan pengungsian dukungan logistik; dan
i. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sepanjang
tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Pasal 543
(1) Sub Bidang Tanggap Darurat dan Evakuasi mempunyai tugas
melaksanakan secara cepat dan tepat dalam penyelamatan dan evakuasi
serta pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang terkena dampak
bencana.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sub Bidang Tanggap Darurat dan Evakuasi mempunyai fungsi sebagai
berikut:
a. melaksanakan pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi,
kerusakan, kerugian dan sumber daya;
b. melakukan penentuan status keadaan darurat bencana;
c. melakukan penyelamatan dan evakuasi masyarakat yang terkena
bencana;
d. menyiapkan pemenuhan kebutuhan dasar dari masyarakat yang
terkena bencana;
e. melakukan perlindungan terhadap kelompok rentan; dan
f. melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 544
(1) Sub Bidang Logistik dan Perbekalan mempunyai tugas menyiapkan,
menyusun dan melakukan koordinasi dengan instansi terakit, dalam
mengirimkan peralatan, logistik sumber daya manusia dan peralatan
kelokasi bencana.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bidang Logistok dan Perbekalan mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Menyiapkan bahan, barang dan peralatan untuk pemenuhan
pemulihan prasarana dan sarana;
b. Menyusun rencana pengadaan, perawatan, perbaikan dan
pemeliharaan peralatan operasional penanggulangan bencana;
c. Melakukan pengiriman sumber daya manusia, peralatan, dan logistik
kelokasi bencana sesuai dengan kebutuhan;
d. Melakukan koordinasi dengan instansi terakit, dalam mengirimkan
peralatan, logistik sumber daya manusia dan peralatan kelokasi
bencana;
e. Mengumpulkan mengkoordinasikan dan mengeluarkan bantuan
logistik secara, cepat terarah dalam rangka penanggulangan bencana;
dan
f. malakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Paragraf 7
Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi
Pasal 545
(1) Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi mempunyai tugas membantu
kepala pelaksana dalam mengkoordinasikan dan melaksanakan
kebijakan di bidang Penanggulangan Bencana pada pasca bencana.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang
Rehabilitasi dan Rekonstruksi mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. perumusan kebijakan dibidang Penanggulangan Bencana pada pasca
bencana;
b. pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang
Penanggulangan Bencana pada pasca bencana;
c. pelaksanaan hubungan kerja di bidang Penanggulangan Bencana
pada pasca bencana;
d. pemantauan, evaluasi dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan
kebijakan dibidang Penanggulangan Bencana pada pasca bencana;

Pasal 546
(1) Sub Bidang Rehabilitasi mempunyai tugas memberikan bantuan bagi
korban bencana dan Menyiapkan bahan perumusan kebijakan
rehabilitasi akibat bencana guna pemulihan dampak bencana.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bidang Rehabilitasi mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. memberikan bantuan bagi korban bencana berupa perbaikan
lingkungan sarana dan prasarana umum;
b. memberikan bantuan bagi korban bencana gempa, bantuan berupa
perbaikan rumah, pelayanan kesehatan, dan pemulihan sosial
ekonomi dan budaya;
c. menyiapkan bahan perumusan kebijakan rehabilitasi akibat
bencana;
d. mempercepat pemulihan keamanan dan ketertiban, pemulihan fungsi
pemerintahan dan pemulihan fungsi pelayanan publik; dan
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 547
(1) Sub Bidang Rekontruksi mempunyai tugas melakukan pemulihan
dengan segera sarana dan prasarana serta meningkatkan fungsi
pelayanan dalam masyarakat.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bidang Rekontruksi mempunyai fungsi:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan rekonstruksi akibat
bencana;
b. melakukan pembangunan kembali prasarana dan sarana akibat
bencana;
c. melakukan pemulihan dengan segera prasarana dan sarana;
d. menerapkan rancang bangun yang tepat dan penggunaan peralatan
yang lebih baik dan tahan bencana;
e. meningkatkan partisifasi dan peran serta lembaga dan organisasi
kemasyarakatan, dunia usaha dan masyarakat;
f. mempercepat peningkatan fungsi pelayanan fungsi pelayanan publik
atau pelayanan utama dalam masyarakat;
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

BAB XXXIII
RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI TATA KERJA BADAN KESATUAN
BANGSA DAN POLITIK

Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 548
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik adalah unsur penunjang pemerintahan
daerah di Kabupaten yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan,
bertanggungjawab langsung kepada Bupati dan secara teknis administrasi
mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah.

Pasal 549
(1) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik mempunyai tugas melaksanakan
urusan di Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik berdasarkan asas
otonomi dan tugas pembantuan, dekonsentrasi dan tugas lain sesuai
dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan tekhnis dibidang Kesatuan Bangsa dan Politik;
b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan Daerah di
bidang Kesatuan Bangsa dan Politik;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Kesatuan Bangsa dan
Politik;
d. Pelayanan administratif; dan
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati dibidang
Kesatuan Bangsa dan Politik.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 550
(1) Susunan Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik terdiri dari :
a. Kepala Badan
b. Sekretaris membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.
c. Bidang Idiologi, Wawasan Kebangsaan dan Ketahanan Sosial,
Ekonomi, Budaya, Agama, membawahi:
1. Sub Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan; dan
2. Sub Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya, dan Agama.
d. Bidang Politik Dalam Negeri dan Organisasi Kemasyarakatan,
membawahi :
1. Sub Bidang Politik Dalam Negeri; dan
2. Sub Bidang Organisasi Kemasyarakatan.
e. Bidang Kewasapadaan Nasional dan Penanganan Konflik
membawahi:
1. Sub Bidang Kewaspadaan Dini dan Kerjasama Intelijen
2. Sub Bidang Penanganan Konflik.
f. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah jabatan
fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai bidang
keahlian dan keterampilannya.
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris Badan
(5) Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.
(6) Bagan Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Kabupaten Mesuji sebagaimana tercantum dalam lampiran XXXI yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Paragraf 1
Kepala Badan
Pasal 551
(1) Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik mempunyai tugas
memimpin, mengendalikan dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dalam menyelenggarakan sebagian
kewenangan Kabupaten (desentralisasi) dibidang kesatuan bangsa dan
politik, tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang diberikan oleh
pemerintah kepada Bupati serta tugas lainnya sesuai dengan kebijakan
yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Badan mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. merumuskan, menyusun dan menetapkan program kerja Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik;
b. melaksanakan sebagian kewenangan rumah tangga Kabupaten
(Desentralisasi) di bidang kesatuan bangsa dan politik, mencakup
Bidang Bidang Penangan Konflik,Kewaspadaan Nasional, dan Politik
Dalam Negeri dan Bidang Bina Ideologi, Wawasan Kebangsaan, dan
Organisasi Kemasyarakatan;
c. melaksanakan kebijakan di bidang kesatuan bangsa dan politik
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;
d. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas perangkat kerja Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik;
e. mengkoordinasikan pengendalian kegiatan sebagai mediasi,
komunikasi dan fasilitas dalam menciptakan hubungan yang
harmonis antara supra dan infrastruktur politik dalam rangka
terwujudnya kehidupan politik yang demokratis;
f. mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan mediasi,
komunikasi dan fasilitas dalam mendorong terwujudnya ketahanan
bangsa melalui peningkatan wawasan kebangsaan dan pembauran
dalam kebhinekaan;
g. mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan mediasi,
komunikasi dan fasilitas kewaspadaan dan kegiatan masyarakat
dalam menghadapi timbulnya berbagai bencana dan kerusuhan
dalam rangka memelihara kondisi politik yang kondusif serta
persatuan dan kesatuan bangsa;
h. mengendalikan pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan
dan urusan umum;
i. melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
dalam pelaksanaan tugas;
j. melaksanakan pembuatan laporan tugas dan fungsinya; dan
k. Melaksanakan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.

Paragraf 2
Sekretaris
Pasal 552
(1) Sekretaris mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan
adminstrasi kepada semua unsur dilingkungan Badan Kesatuan Bangsa
dan Politik.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretaris mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. penyusunan rencana program dan kegiatan sesuai dengan bidang
tugasnya;
b. perumusan kebijakan, pedoman, standarisasi, koordinasi,
pembinaan dan pengembangan administrasi umum dan
kepegawaian, keuangan serta evaluasi dan pelaporan;
c. perumusan pengaturan, pembinaan, pengembangan pelaksanaan
administrasi umum dan kepegawaian, keuangan serta evaluasi dan
pelaporan;
d. pelaksanaan evaluasi, supervisi dan pelaporan kebijakan
standarisasi program admini strasi umum dan kepegawaian,
keuangan serta evaluasi dan pelaporan;
e. penyiapan data dan bahan urusan administrasi umum dan
kepegawaian, keuangan serta evaluasi dan pelaporan;
f. pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan,
penyusunan program evaluasi dan pelaporan;
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik.
Pasal 553
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan
urusan ketatausahaan, kepegawaian, perlengkapan, kerumahtanggaan,
keprotokolan dan kehumasan dilingkungan Badan Kesatuan bangsa dan
Politik.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi sebagai berikut:
b. menyusun rencana kerja sub bagian;
c. melaksanakan administrasi ketatausahaan;
d. melaksanakan urusan rumah tangga;
e. melaksanakan kegiatan kearsipan dan pengelolaan kepustakaan;
f. melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan barang;
g. melaksanakan pengelolaan inventaris barang dan aset;
h. melaksanakan pengelolaan kebersihan, ketertiban dan keamanan
kantor serta lingkungannya;
i. melaksanakan fungsi kehumasan;
j. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan administrasi
kepegawaian lingkup;
k. melaksanakan pembuatan laporan tugas dan fungsinya;
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 554
(1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas menyiapkan
bahan data yang diperlukan dalam rangka penyusunan rencana,
program dan pelaksanaannya dan melaksanakan pengelolaan urusan
keuangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1),
Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai fungsi sebagai
berikut:
a. menyusun rencana kerja sub bagian;
b. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan Rencana Strategis
(Renstra) Badan;
c. melaksanakan penyiapan bahan rencana anggaran belanja Badan
dari sumber APBD maupun APBN;
d. melaksanakan penyiapan bahan program dan kegiatan Badan;
e. melaksanakan peyiapan bahan pengumpulan indikator keberhasilan
kegiatan Badan;
f. melaksanakan penyusunan rencana kerja tahunan ke dalam program
kegiatan;
g. melaksanakan fasilitasi program dan kegiatan Badan dari Pemerintah
Pusat untuk Provinsi dan Kabupaten/Kota;
h. melaksanakan penyiapan bahan petunjuk pelaksanakan kegiatan
Badan;
i. melaksanakan penyiapan bahan dalam rangka mendukung dan
membantu penyelenggaraan kegiatan Badan;
j. melaksanakan pengelolaan dan pelaporan pelaksanaan pembangunan
yang bersumber dari dana APBD dan APBN;
k. melaksanakan penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan pembangunan
yang bersumber dari dana APBD dan APBN;
l. melaksanakan penyiapan rencana anggaran pembiayaan kegiatan di
lingkungan Badan;
m. melaksanakan penyiapan bahan pembayaran dan pengeluaran
anggaran belanja Badan dari sumber APBD maupun APBN;
n. melaksanakan kegiatan pembendaharaan dalam rangka pembiayaan
kegiatan Badan sesuai anggaran yang telah ditetapkan;
o. melaksanakan pembayaran gaji pegawai sesuai ketentuan yang
berlaku;
p. melaksanakan pembukuan penerimaan dan pengeluaran keuangan;
q. melaksanakan administrasi pemungutan, pelaporan dan penyetoran
pajak-pajak;
r. melaksanakan penyiapan data, perhitungan anggaran dan belanja;
s. menyusun laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan;
t. melaksanakan pengawasan administrasi kebendaharaan di lingkup;
u. melaksanakan pembuatan laporan tugas dan fungsinya; dan
v. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Paragraf 3
Bidang Idiologi, Wawasan Kebangsaan dan Ketahanan Sosial, Ekonomi,
Budaya, Agama

Pasal 555
(1) Bidang Idiologi, Wawasan Kebangsaan, dan Ketahanan Sosial, Ekonomi,
Budaya, Agama mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan
Kestuan Bangsa dan Politik di bidang ideologi, wawasan kebangsaan,
bela Negara, karakter bangsa, pembauran kebangsaan, bhineka tunggal
ika dan sejarah kebangsaan serta ketahanan ekonomi, social, dan
budaya, fasilitasi pencegahan penyalahgunaan narkotika serta fasilitasi
kerukunan umat beragama dan penghayat kepercayaan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimanan dimaksud pada ayat (1),
Bidang Idiologi, Wawasan Kebangsaan, dan Ketahanan Sosial, Ekonomi,
Budaya, Agama mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Penyusunan program kerja di bidang ideologi, wawasan kebangsaan,
bela Negara, karakter bangsa, pembauran kebangsaan, bhineka
tunggal ika dan sejarah kebangsaan serta ketahanan Sosial, ekonomi,
dan budaya, fasilitasi pencegahan penyalahgunaan narkotika serta
fasilitasi kerukunan umat beragama dan penghayatan kepercayaan;
b. Perumusan kebijakan teknis di bidang ideologi, wawasan kebangsaan,
bela Negara, karakter bangsa, pembauran kebangsaan, bhineka
tunggal ika dan sejarah kebangsaan serta ketahanan Sosial, ekonomi,
dan budaya, fasilitasi pencegahan penyalahgunaan narkotika serta
fasilitasi kerukunan umat beragama dan penghayatan kepercayaan;
c. Pelaksanaan kebijakan di bidang ideologi, wawasan kebangsaan, bela
Negara, karakter bangsa, pembauran kebangsaan, bhineka tunggal
ika dan sejarah kebangsaan serta ketahanan Sosial, ekonomi, dan
budaya, fasilitasi pencegahan penyalahgunaan narkotika serta
fasilitasi kerukunan umat beragama dan penghayatan kepercayaan;
d. Pelaksanaan koordinasi di bidang ideologi, wawasan kebangsaan, bela
Negara, karakter bangsa, pembauran kebangsaan, bhineka tunggal
ika dan sejarah kebangsaan serta ketahanan Sosial, ekonomi, dan
budaya, fasilitasi pencegahan penyalahgunaan narkotika serta
fasilitasi kerukunan umat beragama dan penghayatan kepercayaan;
e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan di bidang ideologi,
wawasan kebangsaan, bela Negara, karakter bangsa, pembauran
kebangsaan, bhineka tunggal ika dan sejarah kebangsaan serta
ketahanan ekonomi, social, dan budaya, fasilitasi pencegahan
penyalahgunaan narkotika serta fasilitasi kerukunan umat beragama
dan penghayatan kepercayaan;
f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan
tugas pokok dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 556
(1) Sub Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaaan mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan bahan penyusunan program kerja, perumusan
kebijakan, pelaksanaan kebijakan di bidang ideologi dan wawan
kebangsaan, koordinasi, serta monitoring, evaluasi, dan pelaporan di
bidang ideologi dan wawasan kebangsaan, serta bela negara, pembauran
kebangsaan, bhineka tunggal ika, sejarah kebangsaan dan karakter
bangsa.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagiamana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaaan mempunyai fungsi
sebagai berikut:
a. Penyusunan program dan rencana kegiatan Sub Bidang Bina Ideologi
dan Wawasan Kebangsaaan;
b. Penyiapan bahan penyusunan dan perumusan kebijakan;
c. Petunjuk teknis serta rencana strategis sesuai lingkup tugasnya;
d. Pelaksanaan komunikasi, informasi dan edukasi peningkatan
kapasitas aparatur dan fasilitasi Penetapan Kebijakan Operasional di
Bidang Ketahanan Ideologi Negara, Wawasan Kebangsaan, Nilai-nilai
Sejarah Kebangsaan dan Penghargaan Kebangsaan serta evaluasi dan
pengawasan penyelenggaraannya di kecamatan, kelurahan, dan
masyarakat;
e. Penyiapan bahan pembinaan teknis dan evaluasi kegiatan;
f. Pelaporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang;
g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas pokok dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 557
(1) Sub Bidang Ketahanan Sosial, Ekonomi, Budaya dan Agama mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan program kerja,
perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, koordinasi, serta monitoring,
evaluasi, dan pelaporan di bidang ketahanan ekonomi, social, dan budaya,
fasilitasi pencegahan penyalahgunaan narkotika serta fasilitasi kerukunan
umat beragama dan penghayat kepercayaan.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Sub
Bidang Ketahanan Sosial, Ekonomi, Budaya dan Agama mempunyai fungsi
sebagai berikut:
a. Penyusunan program dan rencana kegiatan Sub Bidang Ketahanan
Sosial, Ekonomi, Budaya dan Agama;
b. Penyiapan bahan penyusunan dan perumusan kebijakan, petunjuk
teknis serta rencana strategis sesuai lingkup tugasnya;
c. Fasilitasi, penetapan kebijakan dan pelaksanaan pencegahan
penyalahgunaan narkotika;
d. Fasilitasi, penetapan kebijakan dan pelaksanaan upaya peningkatan
kerukunan beragama;
e. Fasilitasi, penetapan kebijakan dan pelaksanaan upaya peningkatan
kerukunan antar suku, ras, dan etnis.
f. Penyiapan bahan pembinaan teknis dan evaluasi kegiatan;
g. Pelaporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang;
h. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas pokok dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Paragraf 4
Bidang Politik Dalam Negeri dan Organisasi Kemasyarakatan

Pasal 558
(1) Bidang Politik Dalam Negeri dan Organisasi Kemsyarakatan mempunyai
tugas melaksanakan sebagian tugas Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
di bidang pendidikan politik, etika budaya politik, peningkatan
demokrasi, fasilitasi kelembagaan pemerintah, perwakilan dan partai
politik, pemilihan umum/pemilihan kepala daerah, pemantauan situasi
politik serta pendaftaran ormas, pemberdayaan ormas, evaluasi dan
mediasi sengketa ormas, pengawasan ormas dan ormas asing.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimanan dimaksud pada ayat (1),
Bidang Politik Dalam Negeri dan Organisasi Kemsyarakatan mempunyai
fungsi :
a. Penyusunan program kerja di bidang pendidikan politik, etika budaya
politik, peningkatan demokrasi, fasilitasi kelembagaan pemerintahan,
perwakilan dan partai politik, pemilihan umum/pemilihan umum
daerah, pemantauan situasi politik serta pendaftaran ormas,
pemberdayaan ormas, evaluasi dan mediasi sengketa ormas,
pengawasan ormas dan ormas asing di daerah;
b. Penyusunan bahan perumusan kebijakan di bidang pendidikan
politik, etika budaya politik, peningkatan demokrasi, fasilitasi
kelembagaan pemerintahan, perwakilan dan partai politik, pemilihan
umum/pemilihan umum daerah, pemantauan situasi politik serta
pendaftaran ormas, pemberdayaan ormas, evaluasi dan mediasi
sengketa ormas, pengawasan ormas dan ormas asing di daerah;
c. Pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan politik, etika budaya
politik, peningkatan demokrasi, fasilitasi kelembagaan pemerintahan,
perwakilan dan partai politik, pemilihan umum/pemilihan umum
daerah, pemantauan situasi politik serta pendaftaran ormas,
pemberdayaan ormas, evaluasi dan mediasi sengketa ormas,
pengawasan ormas dan ormas asing di daerah;
d. Pelaksanaan koordinasi di bidang pendidikan politik, etika budaya
politik, peningkatan demokrasi, fasilitasi kelembagaan pemerintahan,
perwakilan dan partai politik, pemilihan umum/pemilihan umum
daerah, pemantauan situasi politik serta pendaftaran ormas,
pemberdayaan ormas, evaluasi dan mediasi sengketa ormas,
pengawasan ormas dan ormas asing di daerah;
e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang pendidikan
politik, etika budaya politik, peningkatan demokrasi, fasilitasi
kelembagaan pemerintahan, perwakilan dan partai politik, pemilihan
umum/pemilihan umum daerah, pemantauan situasi politik serta
pendaftaran ormas, pemberdayaan ormas, evaluasi dan mediasi
sengketa ormas, pengawasan ormas dan ormas asing di daerah;
f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan
tugas pokok dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 559
(1) Sub Bidang Politik Dalam Negeri mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan penyusunan program kerja, perumusan kebijakan,
pelaksanaan kebijakan, koordinasi, monitoring, evaluasi, dan pelaporan
di bidang politik, etika budaya politik, peningkatan demokrasi, fasilitasi
kelembagaan pemerintahan, perwakilan dan partai politik, pemeilihan
umum/pemilihan umum daerah, serta pemantauan situasi politik.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bidang Politik Dalam Negeri mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Penyusunan program dan rencana kegiatan Sub Bidang Politik
Dalam negeri;
b. Penyiapan bahan penyusunan dan perumusan kebijakan, petunjuk
teknis serta rencana strategis sesuai lingkup tugasnya;
c. Fasilitasi, penetapan kebijakan dan pelaksanaan hubungan
Pemerintah Daerah dengan partai politik;
d. Pelaksanaan koordinasi dengan KPU dan Partai Politik;
e. Pelaksanaan Monitoring, evaluasi, dan pelaporan di bidang politik;
f. Pelaporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang;
g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas pokok dan perturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 560
(1) Sub Bidang Organisasi Kemsyarakatan mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan penyusunan program kerja, perumusan kebijakan,
pelaksanaan kebijakan, koordinasi, monitoring, evaluasi, dan pelaporan di
bidang serta pendaftran ormas, pemberdayaan ormas, evaluasi dan mediasi
sengketa ormas, pengawasan ormas dan ormas asing.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksut pada ayat (1), Sub
Bidang Organisasi Kemsyarakatan mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Penyusunan program dan rencana kegiatan Sub Bidang Organisasi
Kemasyarakatan;
b. Penyiapan bahan penyusunan dan perumusan kebijakan, petunjuk
teknis serta rencana strategis sesuai lingkup tugasnya;
c. Pelaksanaan fasilitasi pendaftaran ormas;
d. Pelaksanaan evaluasi dan mediasi sengketa ormas;
e. Pelaksanaan Pengawasan ormas dan ormas asing di daerah;
f. Penyiapan bahan pembinaan teknis dan evaluasi kegiatan;
g. Pelaporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang;
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
pokok dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 5
Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik
Pasal 561
(1) Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik mempunyai
tugas melaksanakan sebagian tugas Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelijen, pemantauan orang
asing, tenaga kerja asing, dan lembaga asing, kewaspadaan pembatasan
antar Negara, fasilitasi kelembagaan bidang kewaspadaan, serta
penanganan konflik.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik mempunyai
fungsi sebagai berikut:
a. Penyusunan program kerja di bidang kewaspadaan dini, kerjasama
intelijen, pemantauan orang asing, tenaga kerja asing dan lembaga
asing, kewaspadaan pembatasan antar negara, fasilitasi kelembagaan
bidang kewaspadaan, serta penanganan konflik di daerah;
b. Penyusunan bahan perumusan kebijakan di bidang kewaspadaan
dini, kerjasama intelijen, pemantauan orang asing, tenaga kerja asing
dan lembaga asing, kewaspadaan pembatasan antar negara, fasilitasi
kelembagaan bidang kewaspadaan, serta penanganan konflik di
daerah;
c. Pelaksanaan kebijakan di bidang kewaspadaan dini, kerjasama
intelijen, pemantauan orang asing, tenaga kerja asing dan lembaga
asing, kewaspadaan pembatasan antar negara, fasilitasi kelembagaan
bidang kewaspadaan, serta penanganan konflik di daerah;
d. Pelaksanaan koordinasi di bidang kewaspadaan dini, kerjasama
intelijen, pemantauan orang asing, tenaga kerja asing dan lembaga
asing, kewaspadaan pembatasan antar negara, fasilitasi kelembagaan
bidang kewaspadaan, serta penanganan konflik di daerah;
e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan di bidang
kewaspadaan dini, kerjasama intelijen, pemantauan orang asing,
tenaga kerja asing dan lembaga asing, kewaspadaan pembatasan
antar negara, fasilitasi kelembagaan bidang kewaspadaan, serta
penanganan konflik di daerah;
f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan
tugas pokok dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 562
(1) Sub Bidang Kewaspadaan Dini dan Kerjasama Intelijen mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan program kerja,
perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijkan, koordinasi, monitoring,
evaluasi, dan pelaporan di bidang kewaspadaan dini, kejasama intelijen,
pemantauan orang asing, tenaga kerja asing dan lembaga asing,
kewaspadaan pembatasan antar negara, serta fasilitasi kelembagaan
bidang kewaspadaan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bidang Kewaspadaan Dini dan Kerjasama Intelijen mempunyai fungsi
sebagai berikut:
a. Penyusunan program dan rencana kegiatan Sub Bidang Kewaspadaan
Dini dan Kerjasama Intelijen;
b. Penyiapan bahan penyusunan dan perumusan kebijakan, petunjuk
teknis serta rencana strategis sesuai lingkup tugasnya;
c. Fasilitasi kewaspadaan masyarakat terhadap konflik pemerintahan
dan konflik sosial, pengawasan orang asing dan lembaga asing
berkoordinasi dengan instansi terkait dan bekerjasama dengan
intelejen daerah;
d. Penyiapan bahan pembinaan teknis dan evaluasi kegiatan;
e. Fasilitasi kewaspadaan masyarakat terhadap upaya pencegahan,
penanganan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika
berkoordinasi dengan instansi terkait dan bekerjasama dengan
intelejen daerah;
f. Pelaporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang;
g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atas sesuai dengan tugas
pokok dan perturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 563
(1) Sub Bidang Penanganan Konflik mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan penyusunan program kerja, perumusan kebijakan,
pelaksanaan kebijkan, koordinasi, monitoring, evaluasi, dan pelaporan di
bidang penanganan konflik.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bidang Kewaspadaan Dini dan Kerjasama Intelijen mempunyai fungsi
sebagai berikut:
a. Penyusunan program dan rencana kegiatan Sub Bidang Penanganan
Konflik;
b. Penyiapan bahan penyusunan dan perumusan kebijakan, petunjuk
teknis serta rencana strategis sesuai lingkup tugasnya;
c. Penyiapan fasilitasi penanganan konflik berkoordinasi dengan instansi
terkait;
d. Penyiapan bahan pelaksanaan pemulihan situasi paska konflik dan
mendamaikan kelompok yang terlibat konflik;
e. Penyiapan bahan pemetaan daerah rawan konflik;
f. Penyiapan bahan pembinaan teknis dan evaluasi kegiatan;
g. Pelaporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang;
h. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atas sesuai dengan tugas
pokok dan perturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB XXXIV
RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI TATA KERJA KECAMATAN

Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 564
Kecamatan dibentuk dalam rangka meningkatkan koordinasi penyelenggaraan
pemerintahan, pelayanan publik, dan pemberdayaan masyarakat desa yang
dipimpin oleh seorang Camat berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Bupati melalui sekretaris daerah.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 565
(1) Susunan Organisasi Kecamatan terdiri dari :
a. Camat;
b. Sekretaris membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.
c. Seksi Pemerintahan, Ketentraman dan Ketertiban Umum;
d. Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kelurahan
e. Seksi Ekonomi Pembangunan;
f. Kesejahteraan Sosial;
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Camat.
(3) Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Camat.
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris.
(5) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang Pejabat Fungsional
senior sebagai Ketua Kelompok dan bertanggungjawab kepada Camat.
(6) Bagan Struktur Organisasi Kecamatan sebagaimana tercantum dalam
lampiran XXXIV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari usulan
perubahan SOTK ini.
Paragraf 1
Camat

Pasal 567
(1) Camat mempunyai tugas melaksanakan kewenangan pemerintahan yang
di limpahkan oleh Bupati untuk menangani sabagian urusan otonomi
daerah dan juga menyelenggarakan tugas umum pemerintahan.
(2) Untuk melaksanakan tugas umum pemerintah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Camat mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Pengkoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat;
b. Pengkoordinasian upaya penyelenggaraan ketentraman dan
ketertipan umum;
c. Pelaksanaan koordinasi penerapan penegakan peraturan perundang-
undangan;
d. Pelaksanaan koordinasi pemeliharaan prasarana dan fasilitas
pelayanan umum;
e. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di
tingkat kecamatan;
f. Pembinaan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan desa dan/atau
kelurahan;
g. Pelaksanaan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup
tugasnya dan yang belum dapat dilaksanakan pemerintah desa atau
kelurahan;
h. Pelaksanaan monitoring terhadap seluruh kegiatan di wilayah
kecamatan;
i. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sepanjang
tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Paragraf 2
Sekretaris

Pasal 568
(1) Sekretaris Kecamatan mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan
urusan penyusunan perencanaan umum kepegawaian dan pengelolaan
administrasi keuangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretaris Kecamatan mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaanbidangkeuangandanperencanaan;
b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaanbidangpelayanan,umumdankepegawaian;
c. Merumuskan, mengkoordinasikan dan melaksanakan pelayanan
teknis administratif; menyelenggarakan tugas umum pemerintahan
dan pelayanan masyarakat sesuai ketentuan yang berlaku sebagai
pedoman dalam pelaksanaan tugas;
d. Merencanakan kegiatan pelayanan teknis administrative untuk
kelancaran penyelenggaraan pemerintahan kecamatan, pembangunan
dan kemasyarakatan berdasarkan petunjuk atasan dan ketentuan
peraturan perundang-undangan sebagai pedoman dalam pelaksanaan
tugas;
e. Merencanakan program kerja, sasaran dan kegiatan operasional
dibidang kesekretariatan meliputi bidang keuangan, umum,
kepegawaian dan pelayanan sesuai peraturan yang berlaku sebagai
pedoman pelaksanaan tugas;
f. Mengelola dan memberikan pelayanan administrasi
ketatausahaan, kepegawaian, penatausahaan keuangan di
Lingkungan kecamatan, rekomendasi, pelayanan perijinan dan
pelayanan masyarakat umum lainnya;
g. Mengelola Laporan Pertanggungjawaban kecamatan, pengawasan
melekat, dan laporan rutin lainnya sesuai ketentuan yang berlaku
sebagai bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;
h. Melaksanakan pengendalian administrasi keuangan, verifikasi dan
pembendaharaan kecamatan;
i. Melaksanakan pembinaan, pengendalian, pemeliharaan dan
pembukuan keuangan semua anggaran belanja rutin dan belanja
barang;
j. Melaksanakan koordinasi, pengendalian, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan kegiatan unit kerja;
k. Melaksanakan monitoring, evaluasi, penyusunan dan pemeliharaan
hasil kegiatan administrasi keuangan; dan
l. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Camat sesuai
dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 569
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan surat menyurat kearsipan, tatalaksana rumah
tangga, administrasi perjalanan dinas, perlengkapan, pemeliharaan
kantor, pengelolaan perpustakaan serta pengelolaan adminstrasi
kepegawaian.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. penyusunan rencana kegiatan dibidang urusan umum dan
kepegawaian;
b. pelaksanaan urusan kesekretariatan;
c. penyimpanan, pengaturan dan pemeliharaan arsip dinas;
d. pelaksanaan urusan rumah tangga dan perjalanan dinas;
e. penyusunan rencana keperluan alat-alat tulis kantor dan
penyusunan petunjuk pelaksanaanya;
f. pemeliharaan gedung, ruangan, peralatan, pekarangan, ketertiban
dan kebersihan serta keamanan kantor kecamatan;
g. pengurusan pengolahan sumber datadan pemeliharaan kendaraan
dinas;
h. pengadaan perlengkapan dan inventaris barang kantor;
i. penyimpanan, penerimaan dan pendistribusian perlengkapan dan
inventaris barang;
j. penyiapan kelengkapan untuk keperluan rapat-rapat dinas;
k. pengurusan admistrasi peralatan, perlengkapan dan perbekalan serta
pengurusan administrasi inventarisasi kekayaan milik Negara/
Daerah;
l. pelaksanaan publikasi dan dokumentasi pelaksanaan tugas
kedinasan;
m. pelaksanaan urusan keprotokolan dan penyiapan rapat-rapat dinas;
n. pengelolaan sistem informasimanagemen perlengkapan di Sub Bagian
masing-masing;
o. pengelolaan perpustakaan dinas dan hubungan masyarakat;
p. pengelolaan administrasi kepegawaian dan pengelolaan data
kepegawaian;
q. pelaksanaan penyusunan daftar urut kepangkatan dilingkup
kecamatan;
r. pelaksanaan penyusunan daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan
dilingkungan kecamatan;
s. pelaksanaan penyusunan usulan pengangkatan, mutasi, dan usulan
pemberhentian pegawai;
t. pengkoordinasian pengelolaan administrasi kepegawaian dengan unit
kerja terkait;
u. penyusunan laporan hasil kegiatan dibidang administrasi umum dan
kepegawaian; dan
v. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan
sepanjangtidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

Pasal 570
(1) Sub Bagian Keuangan dan Perencanaan mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan keuangan, perencanaan, dan evaluasi di
wilayah kecamatan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi :
a. menyiapkan data dan bahan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan pelaksanaan keuangan dan program kecamatan sesuai
ketentuan yang berlaku sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. menyiapkan data dan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan
anggaran dan program kerja kegiatan kecamatan sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
c. pelaksanaan anggaran, perbendaharaan, pembukuan, dan
penyusunan laporan keuangan;
d. mengkoordinasikan penyusunan rencana kerja;
e. melakukan penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan;
f. melaksanakan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan
rencana kerja Subbagian Keuangan, Perencanaan, dan Evaluasi; dan
g. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan
sepanjangtidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

Paragraf 3
Seksi Tata Pemerintahan, Ketentraman dan Ketertiban Umum
Pasal 571
(1) Seksi Tata Pemerintahan mempunyai tugas merumuskan dan
melaksanakan kebijakan teknis bidang pemerintahan Ketentraman dan
Ketertiban Umum.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Tata Pemerintahan, Ketentraman dan Ketertiban Umum mempunyai
fungsi sebagai berikut:
a. Menyusun bahan perumusan penyelenggaran program kegiatan
kebijakan teknis bidang pemerintahan, Ketentraman dan Ketertiban
Umum;
b. menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan pemerintahan
desa atau kelurahan, Ketentraman dan Ketertiban Umum;
c. penyelenggaraan kegiatan bidang pemerintahan, Ketentraman dan
Ketertiban Umum;
d. melaksanakan penilaian atas Laporan Pertangungjawaban Kepala
Desa;
e. memfasilitasi penyelenggaraan kerjasama dan menyelesaikan
perselisihan antar desa atau kelurahan diwilayah kerja;
f. memfasilitasi penataan desa atau kelurahan;
g. memfasilitasi penyusunan peraturan desa;
h. menyiapkan bahan pembinaan dan pengawasan, evaluasi terhadap
pelaksanaan pengelolaan pemerintahan desa;
i. melaporkan kegiatan administrasi kependudukan;
j. memfasilitasi pembuatan peta desa;
k. memonitoring partai politik di wilayah kecamatan;
l. mengkoordinasikan pelaksanaan pemilu umum;
m. megkoordinasikan kegiatan kependudukan dan organisasi
kemasyarakatan;
n. mengkoordinasikan pelaksaan inventarisasi aset pemerintah
kabupaten ditingkat kecamatan;
o. melaksanakan pengawasan dan pendataan atas tanah–tanah Negara
dari tanah aset pemerintah kabupaten di wilayah kerjanya;
p. melakukan pengawasan, evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan
seksi tata pemerintahan;
q. menyiapkan bahan rapat koordinasi kecamatan; dan
r. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sepanjang
tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Paragraf 4
Seksi Pemberdayaan Masyarakat, Desa dan Kelurahan

Pasal 572
(1) Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kelurahan mempunyai tugas
menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan sebagai tugas camat dibidang
pemberdayaan masyarakat dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas
pelayanan umum serta pelaksanaan kewenangan pemerintahan dalam
menangani urusan otonomi daerah sesuai dengan bidangnya.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Pemberdayaan Masyarakat Desa Dan Kelurahan mempunyai fungsi
sebagai berikut:
a. menyusun bahan perumusan kebijakan teknis bidang pemberdayaan
masyarakat desa dan kelurahan;
b. menyiapkan bahan rencana dan melaksanakan pemberdayaan
masyarakat, fasilitasi pembangunan desa serta kelurahan dan
penguataan kapasitas lembaga kemasyarakatan desa dan kelurahan;
c. menyiapkan bahan rencana dan menyelengarakan pelaksanaan
kewenangan pemerintah dalam menangani sebagian urusan otonomi
daerah sesuai dengan bidangnya;
d. mendorong partisipasi masyarakat untuk ikut serta dalam
perencanaan pembangunan lingkup kecamatan dalam forum
musyawarah perencanaan pembangunan di desa dan kelurahan dan
kecamatan;
e. menyiapkan bahan pembinaan dan pengawasan terhadap
pelaksanaan program kerja dan kegiatan pemberdayaan masyarakat
di wilayah kerja yang di lakukan oleh satuan kerja perangkat daerah
dan/ atau unit pelayanan teknis, instansi vertikal dan swasta;
f. mengkoordinasikan penyusunan profil desa dan kelurahan;
g. menyiapkan bahan pembinaan dan pengawasan, evaluasi terhadap
pelaksanaan pengelolaan pemerintahan desa;
h. mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan lomba desa;
i. memfasilitasi pembinaan penyusunan pendapatan dan belanja desa;
j. memfasilitasi musyawarah rencana pembagunan desa dan
kecamatan;
k. mengkoordinasi kegiatan penyelenggaraan pendidikan;
l. melaksanakan monitoring, pengendalian, pengawasan, evaluasi dan
laporanpenyelenggaraan pemberdayaan masyarakat dan
pemeliharaan prasarana dan fasilitas umum serta pelaksanaan
kewenangan pemerintah dalam menangani sebagian urusan otonomi
daerah sesuai dengan bidangnya;
m. melakukan pengawasan, evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan
seksi pemberdayaan masyarakat;
n. menyiapkan bahan rapat koordinasi kecamatan;dan
o. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sepanjang
tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Paragraf 5
Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahteraan Sosial

Pasal 573
(1) Seksi Ekonomi mempunyai tugas menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan
sebagai tugas camat dibidang Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan
Sosialserta pelaksanaan kewenangan pemerintahan dalam menangani
urusan otonomi daerah sesuai dengan bidangnya.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Sosial mempunyai fungsi
sebagai berikut:
a. Menyusun bahan perumusan kebijakan teknis bidang Ekonomi
Pembangunan dan Kesejahteraan Sosialdi desa dan kelurahan;
b. menyiapkan bahan rencana dan menyelengarakan pelaksanaan
kewenangan pemerintah dalam menangani sebagian urusan otonomi
daerah sesuai dengan bidangnya;
c. memfasilitasi pembinaan penyusunan pendapatan dan belanja desa;
d. melaksanakan pembinaan, pengembangan dan pemanfaatan di bidang
industri pertanian, perindustrian, perdagangan, usaha mikro kecil dan
menengah, badan usaha milik desa, pertambangan dan energi
pariwisata dan lingkungan hidup;
e. mengkoordinasikan serta mensosialisasikan pelaksanaan Pajak
Daerah sesuai Pendapatan Asli dan peningkatan pendapatan asli
lainnya;
f. melakukan pengawasan, monitoring, evaluasi dan laporan kegiatan
pelaksanaan Pajak Daerah;
g. melaksanakan fasilitasi dan koordinasi pemungutan Pajak Bumi dan
Bangunan;
h. melakukan pengawasan, monitoring, evaluasi dan laporan
kegiatanpengelolaan Badan Usaha Milik Desa;
i. melakukan pengawasan, evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan
seksi ekonomi;
j. menyiapkan bahan rapat koordinasi kecamatan;
k. melaksanaan pembinaan terhadap kehidupan kerukunan
beragamadan antar umat beragama;
l. mengkoordinasikan setiap kegiatan badan amil zakat dan lembaga
amil zakat di wilayah kecamatan kepada pihak yang memiliki
wewenang;
m. membantu pembinaan Keluarga Berencana;
n. melakukan kegiatan peringatan hari-hari besar keagamaan dan hari-
hari besar nasional;
o. melakukan koordinasi dan pengarahan serta membantu pelaksanaan
penyelenggaraan masalah bencana alam, masalah penyakit menular
serta rawan pangan;
p. melakukan pembinaan masalah kenakalan remaja, penyalahgunaan
narkoba dan masalah sosial;
q. melakukan pembinaan terhadap kesejahteraan keluarga;
r. memproses dan menindak lanjuti surat-surat keterangan miskin atau
tidak mampu dari desa setempat;
s. melakukan pengawasan, monitoring, evaluasi dan laporan kegiatan
bantuan sosial;
t. melakukan pengawasan, evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan
seksi kesejahteraan sosial;
u. mengkoordinasikan kegiatan dibidang kesehatan;
v. menyiapkan bahan rapat koordinasi kecamatan;
w. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB XXXIV
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RAGAB BEGAWE CARAM

Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 574
Rumah Sakit Umum Daerah merupakan unsur pendukung tugas Bupati
yang melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah dibidang pelayanan
kesehatan yang dipimpin oleh seorang Direktur yang berkedudukan dibawah
dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Pasal 575
(1) Rumah Sakit Umum Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan
upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan kesehatan yang
dilaksanakan secara serasi terpadu dengan upaya peningkatan serta
pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan sesuai dengan peraturan
Perundang - undangan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada ayat (1), Rumah
Sakit Umum Daerah menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan perencanaan dan perumusan kebijakan teknis di
bidang pelayanan kesehatan rumah sakit.
b. penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan
sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.
c. pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui
pelayanan kesehatan yang paripurna sesuai kebutuhan medis.
d. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia
dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan
kesehatan.
e. penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan
teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan
kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.
f. pembinaan, koordinasi, fasilitasi, pengendalian, pengawasan
dan pelaporan di bidang pelayanan kesehatan.
g. pelaksanaan pelayanan teknis ketatausahaan rumah sakit.
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 576
(1) Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah terdiri dari :
a. Direktur
b. Bagian Tata Usaha membawahi :
1. Sub bagian Perencanaan dan Pelaporan
2. Sub bagian Umum dan Kepegawaian
3. Sub bagian Keuangan
c. Bidang Pelayanan Medik, membawahi :
1. Seksi Pelayanan Medik;
2. Seksi Mutu Pelayanan Medik;
d. Bidang Keperawatan, membawahi :
1. Seksi Keperawatan;
2. Seksi Mutu Keperawatan;
e. Bidang Penunjang Medik dan Non Medik, membawahi :
1. Seksi Penunjang Medik dan Non Medik
2. Seksi Sistem Informasi Administrasi Terpadu dan Pengaduan
f. Kelompok Jabatan Fungsional
(2) Masing-masing Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada Direktur;
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada Direktur
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bagian;
(5) Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.
(6) Bagan Struktur Organisasi Rumah Sakit Ragam Begawe Caram
Kabupaten Mesuji sebagaimana tercantum dalam lampiran XXXIII yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Paragraf 1
Direktur
Pasal 577
(1) Direktur Rumah Sakit mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan
kesehatan di rumah sakit, tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan
yang diberikan oleh pemerintah kepada Bupati serta tugas lainnya sesuai
dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Direktur menyelenggarakan fungsi :
a. memimpin dan mengurus rumah sakit sesuai dengan tujuan rumah
sakit yang telah ditetapkan dengan senantiasa berusaha
meningkatkan daya guna dan hasil guna;
b. memelihara, menjaga dan mengelola kekayaan rumah sakit;
c. mewakili rumah sakit di dalam dan di luar pengadilan;
d. melaksanakan kebijakan pengembangan usaha dalam mengelola
rumah sakit sebagaimana yang telah digariskan;
e. mengelola rumah sakit dengan berwawasan lingkungan;
f. menyiapakan Rencana Strategi Bisnis (RSB) dan Rencana Bisnis dan
Anggaran (RBA) rumah sakit;
g. mengadakan dan memelihara pembukuan serta administrasi rumah
sakit sesuai ketentuan;
i. menyiapkan laporan tahunan dan laporan berkala;
j. menyampaikan dan mempertanggungjawabkan kinerja operasional
serta keuangan.

Paragraf 2
Bagian Tata Usaha
Pasal 578
(1) Bagian Tata Usaha mempunyai tugas menyelengggarakan administrasi
dan tata usaha di rumah sakit.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bagian
Tata Usaha mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis Kepala Bagian Tata
Usaha;
b. mengkoordinasikan, pembinaan, dan sinkronisasi kegiatan tiap-tiap
bagian pada Kepala Bagian Tata Usaha;
c. menyelenggarakan pengendalian dan pengawasan di bidang
administrasi umum, keuangan, perencanaan dan diklat;
d. menyelenggarakan koordinasi dengan instansi/pihak terkait di
bidang administrasi umum, keuangan, perencanaan dan diklat;
e. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan Kepala Bagian Tata Usaha;
f. mengkoordinasikan penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran;
g. menyiapkan Daftar Pelaksanaan Anggaran rumah sakit;
h. melakukan pengelolaan pendapatan dan biaya;
i. menyelenggarakan pengelolaan kas;
j. melakukan pengelolaan utang-piutang;
k. menyusun kebijakan pengelolaan barang, aset tetap dan investasi;
l. menyelenggarakan sistem informasi manajemen keuangan;
m. menyelenggarakan akutansi dan penyusunan laporan keuangan;
n. mengkoordinasikan pengelolaan sistem remunerasi, pola tarif dan
pelayanan administrasi keuangan;
o. mengkoordinasikan pelaksanaan serta pemantauan pelaksanaan
dengan bekerjasama dengan Satuan Pengawas Intern;
p. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur.

Pasal 579
(1) Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan mempunyai tugas menyusun
perencanaan program dan kegiatan serta pelaporan kinerja.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Perencanaan dan Pelaporan mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. mengumpulkan, mengolah dan mengkoordinir bahan, data dan
informasi yang diperlukan untuk penyusunan program kegiatan di
rumah sakit;
b. menyusun rencana keuangan anggaran (RKA), dan dokumen
pelaksanaan anggaran (DPA);
c. menghimpun data dalam penyusunan perubahan anggaran keuangan
(PAK);
d. menganalisis pembiayaan program dan kegiatan di RSUD;
e. membuat laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP);
f. mengkoordinir dan menyusun perencanaan strategis yang menjadi
prioritas pelayanan;
g. koordinator penyusunan standar pelayanan minimal rumah sakit;
h. melakukan pencatatan semua laporan bulanan dari semua unit
pelayanan di rumah sakit.
i. melakukan evaluasi dan pelaporan kepada dinas kesehatan secara
berkala;
j. mengkoordinir penyusunan profil rumah sakit;
k. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan atasan.

Pasal 580
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan umum, penatausahaan surat menyurat,
urusan rumah tangga, dokumentasi serta administrasi kepegawaian.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Menyusun program kerja dan rencana sumber daya di subbagian
administrasi umum dan kepegawaian;
b. Menyusun perencanaan kebutuhan sumber daya manusia di Rumah
sakit dan pengelolaan administrasi kepegawaian;
c. Penyelenggaraan dan pengkoordinasian tata persuratan dan
perlengkapan;
d. Penyelenggaraan umum dan rumah tangga;
e. Perencanakan operasional umum, surat menyurat dan inventarisasi;
f. Melakukan koordinasi kehumasan, penyimpanan arsip dan naskah
rumah Sakit;
g. Menyusun, mengumpulkan, mensosialisasikan peraturan
perundang-undangan;
h. Melakukan usaha peningkatan kedisiplinan pegawai;
i. Menyusun analisis jabatan dan analisis beban kerja;
j. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan atasan.

Pasal 581
(1) Sub bagian Keuangan mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi
keuangan dan aset rumah sakit;
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian keuangan mempunnyai fungsi sebagai berikut:
a. melakukan pembayaran belanja yang masuk kedalam dokumen
pelaksanaan anggaran (dpa)
b. mempersiapkan bahan penyusunan program dan rencana kerja sub
bagian keuangan sebagai pedoman pelaksanaan tugas
c. mengelola dan melaksanakan pembukuan dan pelaporan dari
pendapatan dan belanja keuangan di rumah sakit
d. mengelola dan verifikasi belanja dari bidang
e. mempersiapkan bahan-bahan dan menyelenggarakan tata laksana
subbagian keuangan;
f. mengkoordinasikan penyusunan laporan keuangan rumah sakit;
g. melakukan koordinasi dengan unit lain dalam lingkup rumah sakit;
h. melakukan pendistribusian tugas dan memberikan petunjuk
pelaksanan kegiatan;
i. melaksanakan evaluasi pelaksanaan kegiatan;
j. melakukan pengelolaan nilai aset rumah sakit;
Paragraf 3
Bidang Pelayanan Medik

Pasal 582
(1) Bidang Pelayanan Medik mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas RSUD di bidang pelayanan medis meliputi pengendalian mutu
pelayanan medik dan pengendalian fasilitas pelayanan medik;
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Bidang
Pelayanan Medik mempunyai fungsi sebagai berikuit:
a. merencanakan dan merumuskan kebijakan teknis di bidang
pelayanan medik;
b. pengawasan dan pengendalian teknis operasional di bidang
pelayanan medik untuk menghindari terjadinya penyimpangan
dalam pelaksanaan tugas tenaga fungsionalmedis
c. pembinaan dan pengoordinasian dalam rangka pelayanan dan tugas
di bidang pelayanan medis guna menstandarkan mutu pelayanan di
rumah sakit;
d. pelaporan, evaluasi dan monitoring terhadap pelaksanaan tugas dan
fungsi bidang Pelayanan Medik.
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh direktur.

Pasal 583
(1) Seksi Pelayanan Medik mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan
medik;
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Seksi Pelayanan Medik mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. menyusun rencana operasional dan program kerja kegiatan
pelayanan medik;
b. mengkoordinir penyusunan standar operasional prosedur pelayanan
medik;
c. mengkoordinir kegiatan kendali mutu pelayanan medik;
d. melakukan peningkatan pengetahuan dan keterampilan tenaga
medis baik melalui pendidikan dan pelatihan yang diselenggaran
didalam atau diluar rumah sakit;
e. menyusun kebutuhan sarana medis dan pengadaaan peralatan
medik, sebagai bahan rencana pengadaan peralatan medis;
f. menganalisa kebutuhan tenaga medis berdasarkan perkembangan
pelayanan, sebagai perencanaan kebutuhan tenaga medik;
g. Memantau dan mengevaluasi kegiatan pelayanan medik;
h. mengkoordinasi penyusunan prosedur tetap pendayagunaan
sarana/peralatan medis;
i. melakukan pemantauan dan pengawasan penerimaan dan
pemulangan pasien;
j. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan atasan.

Pasal 584
(1) Seksi Mutu Pelayanan Medik mempunyai tugas menyelenggarakan
peningkatan Mutu pelayanan medik;
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Seksi Mutu Pelayanan medik mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. menyusun rencana operasional dan program kerja kegiatan
peningkatan mutu dan akreditasi (standarisasi pelayanan);
b. mengkoordinir kegiatan kendali mutu dan kendali biaya pelayanan
rumah sakit
c. mengkoordinir kegiatan peningkatan kompetensi manajemen dan
pelayanan rumah sakit
d. mengkoordinir penyelenggara diklat, pelatihan, magang, pendidikan,
dan penelitian
e. mengkoordinir pendampingan akreditasi rumah sakit
f. Menyusun Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
g. mengkoordinir produk hukum dan kebijakan internal rumah sakit
(Hospital Bylaws dan Medical Bylaws)
h. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan atasan.

Paragraf 4
Bidang Keperawatan

Pasal 585
(1) Bidang Keperawatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
RSUD di bidang Keperawatan meliputi keperawatan dan mutu
keperawatan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Bidang
Keperawatan mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. merencanakan dan merumuskan kebijakan teknis di bidang
Keperawatan;
b. pengawasan dan pengendalian teknis operasional untuk
menghindari terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan tugas
tenaga fungsional
c. pelaksanaan dan penyusunan petunjuk teknis di bidang
Keperawatan
d. pembinaan dan pengoordinasian terhadap pelaksanaan kegiatan di
bidang Keperawatan meliputi pengendalian mutu keperawatan dan
pengendalian fasilitas keperawatan
e. perlaporan, evaluasi dan monitoring terhadap pelaksanaan tugas
dan fungsi bidang keperawatan;
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh direktur.

Pasal 586
(1) Seksi Keperawatan mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan
keperawatan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Seksi
Keperawatan mempunyai tugas sebagai berikut:
a. menyusun rencana operasional dan program kerja kegiatan asuhan
keperawatan;
b. mengkoordinir perencanaan, menyiapkan usulan kebutuhan tenaga,
perlengkapan, dan fasilitas dalam kegiatan asuhan keperawatan
sesuai dengan kebutuhan pelayanan;
c. melaksanakan pembinaan dan pemantauan mutu asuhan
keperawatan serta pengembangan tenaga keperawatan di seluruh
unit pelayanan keperawatan;
d. melakukan program peningkatan mutu asuhan keperawatan dan
pengembangan disiplin ilmu profesi keperawatan;
e. menyusun standar operasional prosedur pelayanan keperawatan dan
mengevaluasi asuhan keperawatan secara berkala;
f. mengkoordinir pelaksanaan evaluasi supervisor perawat jaga;
g. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan atasan.
Pasal 587
(1) Seksi Mutu Keperawatan mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan
Peningkatan Mutu Keperawatan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Seksi
Mutu Keperawatan mempunyai tugas sebagai berikut:
a. menyusun rancangan pengembangan mutu asuhan Keperawatan
sesuai dengankebutuhan;
b. menyiapkan rencana pemberian asuhan keperawatan sesuai dengan
pola dan jenis pelayanan;
c. menyiapkan program upaya peningkatan mutu asuhan keperawatan,
koordinasi dengan Komite Rumah Sakit;
d. melaksanakan pengolahan kegiatan pembagian tugas dan pemberian
petunjuk serta melaksanakan pembinaan keperawatan;
e. melaksanakan pengolahan penyelesaian masalah dan memelihara
lingkungan, mengoreksi serta melaksanakan pelayanan keperawatan
secara menyeluruh;
f. melaksanakan koordinasi pengembangan pelayanan keperawatan
dengan unit kerja terkait;
g. menyiapkan bahan evaluasi pelaksanaan Standar Asuhan
Keperawatan (SAK) dan Standar Operasional Prosedur (SOP)
keperawatan;
h. memberikan bimbingan asuhan dan pelayanan keperawatan kepada
perawat;
i. melaksanakan koordinasi pengembangan pelayanan keperawatan
j. melaksanakan pengumpulan, pengolahan, analisa dan evaluasi data
etika dan mutu keperawatan;
k. menyusun rencana dan program kerja serta pelaporan dibidang etika
dan mutu keperawatan;
l. menyiapkan pembinaan, pengawasan dan pengendalian etika dan
mutu keperawatan;
m. mengoordinasikan penjagaan mutu pelayanan keperawatan melalui
kartu kendali mutu dan cara lainnya;
n. menyiapkan bahan evaluasi kinerja tenaga keperawatan;
o. melaksanakan pembinaan staf tenaga Perawatan dan Kebidanan;
p. melaksanakan monitoring, evaluasi dan membuat laporan sesuai
bidang tugasnya;
q. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Paragraf 5
Bidang Penunjang Medik dan Non Medik

Pasal 588
(1) Bidang Penunjang Medik dan Non Medik mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas RSUD di bidang Penunjang Medis
meliputi pelayanan penunjang medis dan sarana penunjang medis.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Bidang Penunjang Medik dan Non Medik mempunyai fungsi
sebagai berikut:
a. perencanaan dan perumusan teknis di bidang Pelayanan Penunjang
Medik dan Sarana Penunjang Medik;
b. pelaksanaan pembinaan koordinasi dan pengendalian di bidang
Penunjang Medik;
c. pengawasan dan pengendalian teknis operasional untuk menghindari
terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan tugas tenaga fungsional;
d. pelaporan, evaluasi dan monitoring kegiatan bidang Penunjang Medik;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh direktur.

Pasal 589
(1) Seksi Penunjang Medik dan Non Medik mempunyai tugas
menyelenggarakan kegiatan penunjang medik dan non medik;
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Seksi Penunjang Medik dan Non Medik mempunyai fungsi sebagai
berikut:
a. menyusun rencana operasional dan program kerja kegiatan
peningkatan mutu dan akreditasi (standarisasi pelayanan);
b. mengkoordinir pemeliharaan perawatan kalibrasi alat kesehatan;
c. memantau penggunaan dan mobilisasi dan distribusi fasilitas
penunjang medik;
d. melakukan program pengendalian instalasi penunjang medik dan non
medik;
e. menyusun kebutuhan bahan habis pakai, obat dan sarana penunjang
lainnya di rumah sakit;
f. menyusun standar operasional prosedur pendayagunaan sarana
penunjang medik dan non medik;
g. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan atasan.

Pasal 590
(1) Seksi Sistem Informasi Administrasi Terpadu dan Pengaduan mempunyai
tugas menyelenggarakan kegiatan Sistem Informasi Administrasi
Terpadu;
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Seksi Sistem Informasi Administrasi Terpadu dan Pengaduan mempunyai
fungsi sebagai berikut:
a. menyusun rencana kerja kegiatan informasi Pengaduan promosi
kesehatan, evaluasi dan pelaporan rumah sakit;
b. melakukan pencatatan, pengolahan dan klarifikasi semua laporan
tentang keluhan/hambatan/aduan pelayanan di rumah sakit;
c. menyelenggarakan kegiatan penyusunan perencanaan kegiatan dan
anggaran pelayanan di rekam medik dan administrasi terpadu;
d. menyusun program dan kegiatan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas pelayanan di rekam medik dan administrasi
terpadu;
e. menyelenggarakan dan mengkoordinir kegiatan pelayanan
pendaftaran di rawat jalan dan rawat inap;
f. melakukan pemantauan dan penilaian terhadap kualitas pelayanan
rekam medik dan administrasi terpadu;
g. melakukan kegiatan korespondensi antara rekam medik dengan
pendaftaran;
h. menyusun petunjuk teknis rekam medis, dan administrasi terpadu
rumah sakit;
i. melakukan entri data kelengkapan rekam medik yang dibutuhkan
dalam rengka pengajuan klaim kepada pihak penjamin pembiayaan
pelayanan;
j. melakukan evaluasi formulir rekam medik;
k. bekerjasama dengan pihak yang terkait dengan kelengkapan isi
dokumen rekam medik untuk pengajuan klaim biaya pelayanan;
l. melakukan pencatatan, pengolahan dan klarifikasi semua laporan
tentang keluhan/hambatan/aduan pelayanan di rumah sakit;
m. mengolah dan melakukan pembagian jasa pelayanan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di rumah sakit;
n. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan atasan.

BAB XXXV
UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS
Pasal 591
(1) Organisasi Perangkat Daerah dapat membentuk Unit Pelasana Teknis
Dinas (UPTD) guna menunjang pelaksanaan tugas dinas sesuai dengan
bidang urusan dan kebutuhan daerah dengan berpedoman dengan
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
(2) Pembentukan Unit Pelaksana Dina (UPTD) dan struktur organisasi Unit
Pelaksana Dina (UPTD) diatur lebih lanjut secara khusus melalui
Peraturan Bupati.

BAB XXXVI
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 592

(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas fungsi sesuai dengan


Jabatan Fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior selaku ketua kelompok
yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Perangkat
Daerah.
(3) Penggunaa Tata Kerja, Tugas Pokok dan Fungsi Kelompok Jabatan
Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih
lanjut melalui Peraturan Bupati.

Pasal 593
(1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga dalam jabatan
fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang
keahliannya.
(2) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(3) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), diatur sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(4) Pembinaan terhadap Pejabat Fungsional sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), dilakukan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB XXXVII
TATA KERJA
Pasal 594
(1) Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Organisasi Perangkat Daerah
menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik didalam
lingkungannya maupun dengan instansi lain.
(2) Setiap Kepala Unit Kerja dalam lingkungan Organisasi Perangkat Daerah
bertanggungjawab memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan
bawahannya dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksana
tugas kedinasan.
(3) Setiap Kepala Unit Kerja dalam lingkungan Organisasi Perangkat Daerah
bertanggung jawab kepada atasan dan menyampaikan laporan secara
berkala terhadap pelaksanaan tugas masing-masing.
(4) Setiap Kepala Unit Kerja dalam lingkungan Organisasi Perangkat Daerah
wajib melaksanakan pengendalian intern.

Pasal 595
(1) Setiap pejabat struktural dalam lingkungan Satuan Kerja Perangkat
Daerah bertanggungjawab dalam memimpin, mengkoordinasikan dan
memberikan bimbingan serta petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugas
bawahannya masing-masing.
(2) Setiap pejabat struktural wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-
petunjuk dan bertanggungjawab pada atasan masing-masing serta
menyampaikan laporan tepat pada waktunya.
(3) Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, agar
tembusan disampaikan kepada unit kerja lain di lingkungan Satuan
Kerja Perangkat Daerah yang secara fungsional mempunyai hubungan
kerja.
(4) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan unit wajib diolah dan
dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut untuk
dijadikan dalam memberikan arahan kepada bawahan.

Pasal 596
(1) Dalam hal Kepala Organisasi Perangkat Daerah berhalangan, maka
Sekretaris atau Kepala Bagian pada Organisasi Perangkat Daerah
melakukan tugas-tugas pimpinan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(2) Dalam hal Sekretaris atau Kepala Bagian berhalangan, maka tugas-tugas
para Eselon III pada Organisasi Perangkat Daerah berada dalam
koordinasi seorang Pejabat Eselon III yang ditunjuk oleh Kepala
Organisasi Perangkat Daerah dengan memperhatikan senioritas dalam
Daftar Urut Kepangkatan.
(3) Dalam hal Sekretaris atau Kepala Bidang berhalangan, maka tugas-tugas
para Sekretaris atau Kepala Bidang berada dalam koordinasi seorang
Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi atau Kepala Sub Bidang yang ditunjuk
oleh Kepala Organisasi Perangkat Daerah dengan memperhatikan
senioritas dalam Daftar Urut Kepangkatan.

Pasal 597
Atas dasar pertimbangan daya guna dan hasil guna, masing-masing pejabat
dalam lingkungan Satuan Kerja perangkat Daerah dapat mendelegasikan
kewenangan-kewenangan tertentu kepada pejabat setingkat dibawahnya
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
BAB XXXVIII
KEPEGAWAIAN
Pasal 598
Jenjang jabatan dan kepangkatan serta susunan kepegawaian diatur sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 599
Pejabat Sruktural dan Koordinator Kelompok jabatan Fungsional
dilingkungan Organisasi Perangkat Daerah diansgkat dan diberhentikan oleh
Bupati sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB XXXIX
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 600
Dengan berlakunya Peraturan Bupati Mesuji ini, maka Peraturan Bupati
Mesuji Nomor 48 Tahun 2016 tentang Struktur Organisasi, Tata Kerja, Tugas
Pokok dan Fungsi Perangkat Daerah Kabupaten Mesuji sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Bupati Mesuji Nomor 68
Tahun 2019 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Bupati Nomor 48 Tahun
2016 tentang Struktur Organisasi, Tata Kerja, Tugas Pokok dan Fungsi
Perangkat Daerah Kabupaten Mesuji dicabut dan dinyatakan tidak berlaku
lagi.

BAB XL
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 601
Peraturan Bupati ini mulai berlaku sejak tanggal 29 Januari 2021.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Mesuji.

Ditetapkan di Mesuji
pada tanggal 24 November 2020
BUPATI MESUJI,

SAPLY TH

Diundangkan di Mesuji
pada tanggal 24 November 2020
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MESUJI,

SYAMSUDIN
BERITA DAERAH KABUPATEN MESUJI TAHUN 2020 NOMOR 55
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
LAMPIRAN I : PERATURAN BUPATI MESUJI
SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MESUJI
NOMOR : 55 TAHUN 2020
BUPATI
TANGGAL : 24 November 2020
WAKIL BUPATI

WAKIL BUPATI
WAKIL BUPATI

SEKRETARIS DAERAH

STAF AHLI
KELOMPOK JABATAN ASISTEN BIDANG
FUNGSIONAL
ASISTEN BIDANG PEREKONOMIAN DAN ASISTEN BIDANG ADMINISTRASI
1. Bidang Pemerintahan
PEMERINTAHAN DAN KESRA PEMBANGUNAN UMUM
Hukum dan Politik
2. Bidang Ekonomi,
Keuangan dan
Bagian Bagian Pengadaan
Pembangunan
Bagian Bagian Hukum Bagian Perekonomian, Barang/Jasa Bagian Umum Bagian Bagian 3. Bidang Kemasyarakatan,
Pemerintahan Kesejahteraan Pembangunan Pemerintah
Prokopim Organisasi Kesejahteraan Rakyat dan
Rakyat dan SDA
Sumber Daya Manusia

Subbag Pengelolaan
Subbag Subbag Subbag Bina Pengadaan Subbag
Administrasi Perundang- Subbag Subbag Tata
Mental Barang/Jasa Subbag Kelembagaan
Pemerintahan undangan Perekonomian Usaha
Spiritual Komunikasi dan analisis
Pimpinan dan Jabatan
Pimpinan
Subbag Subbag Pengelolaan Staf Ahli dan
Subbag Subbag Subbag
Subbag Kepegawaiam
Administrasi
Bantuan Kesejahteraan
Sumber Daya
Layanan Pengadaan
Pelayanan BUPATI MESUJI,
Kewilayahan Sosial Secara Elektronik Subbag
Hukum Alam Publik dan Tata
Dokumentasi
Subbag . Subbag Laksana
Pimpinan
Kerjasama dan Subbag Subbag . Keuangan
Subbag Subbag Pembinaan
Otonomi Daerah Dokumentasi Kesejahteraan
Administrasi dan Advokasi
dan Informasi Masyarakat Subbag Kinerja
Pembangunan Pengadaan Barang Subbag Protokol dan reformasi SAPLY TH
dan Jasa Pimpinan Birokrasi

Subbag Rumah
Tangga dan
Garis Komando/Pertanggungjawaban
Perlengkapan
Garis Administratif
Garis Koordinasi
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN II : PERATURAN BUPATI MESUJI
NOMOR : 55 TAHUN 2020
SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
TANGGAL : 24 November 2020
KABUPATEN MESUJI

SEKRETARIS DPRD

Bagian Umum dan Bagian Persidangan dan Bagian Fasilitasi


Keuangan Perundang-undangan Penganggaran dan
Pengawasan

Subbag Program dan


Subbag Risalah dan Subbag Fasilitasi
Keuangan
Perundang-undangan Penganggaran dan
Pengawasan

Subbag Rumah
Tangga dan Subbag Humas, Subbag Kerjasama dan
Kepegawaian Protokol dan Publikasi aspirasi

BUPATI MESUJI,

SAPLY TH
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN III : PERATURAN BUPATI MESUJI
INSPEKTORAT KABUPATEN MESUJI NOMOR : 55 TAHUN 2020
TANGGAL : 24 November 2020
Inspektur

Sekretaris

Subbag Administrasi
Umum dan Keuangan Subbag Perencanaan,
Evaluasi dan Pelaporan

IRBANWIL I IRBANWIL II IRBANWIL III IRBANWIL IV

Jabatan Fungsional Jabatan Fungsional Jabatan Fungsional Jabatan Fungsional

Garis Komando BUPATI MESUJI,


GarisKoordinasi

SAPLY TH
LAMPIRAN IV : PERATURAN BUPATI MESUJI
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI NOMOR : 55 TAHUN 2020
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA TANGGAL : 24 November 2020
KABUPATEN MESUJI

Kepala Satuan

Sekretaris

Kelompok Jabatan
Fungsional

Subbag Umum dan Subbag Perencanaan


Kepegawaian dan Keuangan

Bidang Ketertiban Umum dan Bidang Penegakan Bidang Sumber Daya


Ketentraman Masyarakat Perundang-undangan Aparatur
Daerah

Seksi Pembinaan,
Seksi Operasi dan Pengawasan dan Seksi Pengembangan dan
Pengendalian Penyuluhan Perkada Pembinaan Aparatur

Seksi Ketentraman, Seksi Penyelidikan, Seksi Satuan Linmas


Ketertiban Umum Penyidikan dan
Penegakan Perkada

UPTD BUPATI MESUJI,


Garis Komando
Garis Koordinasi

SAPLY TH
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN V : PERATURAN BUPATI MESUJI
DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL NOMOR : 55 TAHUN 2020
TANGGAL : 24 November 2020

Kepala Dinas

Sekretaris

Kelompok Jabatan
Fungsional

Subbag Umum Subbag


dan Kepegawaian Perencanaan dan
Keuangan

Bidang Pelayanan Bidang Pelayanan Bidang Pengelolaan Bidang Pemanfaatan Data


Pencatatan Sipil Informasi Administrasi dan Inovasi
Pendaftaran Penduduk
Kependudukan Pelayanan

Seksi Kelahiran dan Seksi Sistem Informasi Seksi Kerjasama dan


Seksi Identitas Penduduk
Kematian Administrasi Inovasi Pelayanan
Kependudukan

Seksi Perkawinan,
Seksi Pindah Datang dan Seksi Pemanfaatan Data
Perceraian, Perubahan Seksi Pengolahan dan
Pendataan Penduduk dan Dokumen
Status Anak dan Penyajian Data
Kependudukan Kependudukan

BUPATI MESUJI,

Garis Komando
Garis Koordinasi SAPLY TH
LAMPIRAN VI : PERATURAN BUPATI MESUJI
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI NOMOR : 55 TAHUN 2020
DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN TANGGAL : 24 November 2020
KELUARGA BERENCANA KABUPATEN MESUJI

Kepala Dinas

Sekretaris

Kelompok Jabatan
Fungsional

Subbag Perencanaan Subbag Umum dan


dan Keuangan Kepegawaian

Bidang Pengendalian Bidang Keluarga Bidang Ketahanan dan


Penduduk dan Penggerakan Berencana Kesejahteraan Keluarga

Seksi Advokasi dan Penyuluh Seksi Distribusi Alkon dan Seksi Pemberdayaan
Keluarga Berencana Pelayanan KB Keluarga Sejahtera

Seksi Pengendalian Penduduk Seksi Pembinaan dan Seksi Bina Ketahanan


dan Informasi Keluarga Kesertaan KB Keluarga Balita,Anak,Remaja
Berencana dan Lansia

UPTD
BUPATI MESUJI,
Garis Komando
Garis Koordinasi

SAPLY TH
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN VII : PERATURAN BUPATI MESUJI
DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN NOMOR : 55 TAHUN 2020
TANGGAL : 24 November 2020
PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN MESUJI

Kepala Dinas

Sekretaris

Kelompok Jabatan
Fungsional

Subbag. Perencanaan Subbag. Umum dan


dan Keuangan Kepegawaian

Bidang Pengarustamaan Bidang Perlindungan


Gender dan Anak dan Perempuan
Pemberdayaan
Perempuan

Seksi Pencegahan dan


Penanganan
Seksi Pengarustamaan
Gender

Seksi Analisis, Evaluasi


dan Pelaporan
Perempuan dan Anak
Seksi Pemberdayaan
Perempuan

BUPATI MESUJI,

Garis Komando SAPLY TH


Garis Koordinasi UPTD
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN VIII : PERATURAN BUPATI MESUJI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN NOMOR : 55 TAHUN 2020
TANGGAL : 24 November 2020
MESUJI

Kepala Dinas

Sekretaris

Kelompok Jabatan
Fungsional

Subbag. Umum
Subbag. Subbag.
dan Kepegawaian
Perencanaan Keuangan

Bidang PAUD dan Non Bidang Pendidikan Dasar Bidang Peningkatan


Bidang Kebudayaan
Formal Mutu Pendidik dan
Tenaga Kependidikan

Seksi Kurikulum PNFI Seksi Kurikulum


Seksi Cagar Budaya
Dikdas Seksi Tenaga PAUD dan Museum
Non Formal
Seksi PAUD
Seksi SD
Seksi Sejarah, Tradisi
Seksi Tenaga dan Kesenian
Seksi SMP Pendidikan Dasar
Seksi Non
Formal/Kesetaraan BUPATI MESUJI,
Seksi Tenaga
Kebudayaan

SAPLY TH

Garis Komando UPTD


Garis Koordinasi
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN IX : PERATURAN BUPATI MESUJI
DINAS KESEHATAN KABUPATEN MESUJI NOMOR : 55 TAHUN 2020
TANGGAL : 24 November 2020

Kepala Dinas

Sekretaris

Kelompok Jabatan
Fungsional
Subbag. Umum dan Subbag. Keuangan Subbag. Perencanaan
Kepegawaian dan Aset Program dan
Informasi

Bidang Kesehatan
Masyarakat Bidang Pelayanan Bidang Pencegahan dan Bidang Sumber Daya
Kesehatan Pengendalian Penyakit Kesehatan

Seksi Kesehatan Seksi Pelayanan Seksi Surveilans dan Seksi Kefarmasian


Keluarga dan Gizi Kesehatan Primer Imunisasi

Seksi Promosi Kesehatan


Seksi Pelayanan Seksi Pencegahan dan Seksi Alat Kesehatan dan
dan Pemberdayaan
Kesehatan Rujukan Pengendalian Penyakit Sarana Prasarana
Masyarakat
Menular

Seksi Kesehatan Seksi Pencegahan dan Seksi


Lingkungan, Kesehatan Seksi Pelayanan Pengendalian Penyakit SDM Kesehatan dan
Kerja dan Olah Raga Kesehatan Tradisional Tidak Menular dan Pembiayaan
Kesehatan Jiwa

UPTD BUPATI MESUJI,

Garis Komando
Garis Koordinasi SAPLY TH
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN X : PERATURAN BUPATI MESUJI
DINAS PERTANIAN KABUPATEN MESUJI NOMOR : 55 TAHUN 2020
TANGGAL : 24 November 2020
Kepala Dinas

Sekretaris

Kelompok Jabatan
Fungsional
Subbag. Umum Subbag.
dan Kepegawaian Perencanaan Subbag.
Keuangan

Bidang Prasarana dan Bidang Tanaman Pangan Bidang Perkebunan Bidang Peternakan Bidang Penyuluhan
Sarana Pertanian dan Hortikultura dan Kesehatan Hewan Pertanian

Seksi Budidaya
Seksi Budidaya Tanaman Seksi Pembibitan dan Seksi Kelembagaan
Seksi Penglolaan Lahan Tanaman Tahunan
Pangan Produksi Ternak Penyukuhan Pertanian
dan Air

Seksi Budidaya Tanaman Seksi Budidaya Seksi Data,Teknologi


Seksi Pupuk,Pestisida Tanaman Semusim Seksi Kesehatan dan Informasi
Horikultural
dan Aisintan Hewan dan Kesmavet Pertanian

Seksi Bina Usaha Seksi Bina Usaha Seksi Penyelenggaraan


Seksi Pembiayaan dan Seksi Bina Usaha
Tanaman Pangan dan Pekebunan Penyuluhan Pertanian
Investasi Peternakan
horikulltura

UPTD Pusat Keshatan Hewan Balai Penyuluhan Pertanian UPTD Balai Benih Tanaman
Pangan,Hortikultura dan Perkebunan

BUPATI MESUJI,

Garis Garis Komando SAPLY TH


Garis Koordinasi
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN XI : PERATURAN BUPATI MESUJI
DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN MESUJI NOMOR : 55 TAHUN 2020
TANGGAL : 24 November 2020

Kepala Dinas

Sekretaris

Kelompok Jabatan
Fungsional

Subag. Perencanaan Subag. Umum dan


dan Keuangan Kepegawaian

Bidang Lalu Lintas dan Bidang Prasarana dan


Angkutan Keselamatan

Seksi Sarana dan


Seksi Prasarana dan
Pengujian Angkutan
Pengembangan

Seksi Lalu Lintas Seksi Keselamatan

UPTD

BUPATI MUSUJI,

Garis Komando
Garis Koordinasi

SAPLY TH
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN XII : PERATURAN BUPATI MESUJI
DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN MESUJI NOMOR : 55 TAHUN 2020
TANGGAL : 24 November 2020

Kepala Dinas

Sekretaris

Kelompok Jabatan
Fungsional

Subbag. Perencanaan Subbag. Umum dan


dan Keuangan Kepegawaian

Bidang Pengalolaan Informasi Bidang Pengelolaan Aplikasi


dan Komunikasi Publik Informatika, Persandian dan
Statistik

Seksi Pengalolaan Opini


Publik dan Produksi Seksi Pengelolaan
Distribusi Informasi Aplikasi Informatika

Seksi Hubungan Masyarakat Seksi Tata Kelola E-


dan Kemitraan Mediadan Government dan SPBE
Komunitas

Seksi Pengembangan Seksi Keamanan


Infrastruktur dan Informasi Persandian dan
Sumberdaya Teknologi Statistik
Informasi Pemerintahan dan
Non Pemerintahan
BUPATI MESUJI,

UPTD

Garis Komando
Garis Koordinasi SAPLY TH
\

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN XIII : PERATURAN BUPATI MESUJI


DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG KABUPATEN MESUJI NOMOR : 55 TAHUN 2020
TANGGAL : 24 November 2020

Kepala Dinas

Sekretaris

Kelompok Jabatan
Fungsional

Subbag. Perencanaan Subbag. Umum dan


dan Keuangan Kepegawaian

Bidang Sumber Bidang Tata Ruang Bidang Bina Marga Bidang Tata Bangunan Bidang Sanitasi dan Air
Daya Air dan Bina Konstruksi Gedung Minum

Seksi Pengawasan Seksi Perencanaan, Seksi Perencanaan dan Seksi Sistem Penyediaan
Seksi Perencanaan
Pengendalian dan Teknis dan Evaluasi Pengendalian Bangunan Air Minum
SDA
Pemanfaatan Tata dan Bina Marga Gedung
Ruang

Seksi Pelaksanaan Seksi Penataan Seksi Sanitasi


Seksi Pembangunan
SDA Bangunan Persampahan
Seksi Perencanaan Jalan dan
dan Tata Ruang Jembatan

Seksi Operasi dan


Seksi Penyehatan Seksi Perencanaan dan
Pemeliharaan Seksi Jasa Konstruksi Seksi Preservasi
Lingkungan Pengendalian Sanitasi
Jalan dan dan Air Minum
Permukiman
Jembatan

Garis Komando BUPATI MESUJI


UPTD
Garis Koordinasi

SAPLY TH
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN XIV : PERATURAN BUPATI MESUJI
DINAS PERIKANAN KABUPATEN MESUJI NOMOR : 55 TAHUN 2020
TANGGAL : 24 November 2020

Kepala Dinas

Sekretaris

Kelompok Jabatan
Fungsional

Subbag Umum Subbag


dan Kepegawaian Perencanaan dan
Keuangan

Bidang Perikanan Bidang Perikanan Bidang Bina Usaha


Tangkap Budidaya Perikanan

Seksi Pemberdayaan Seksi Pemberdayaan Seksi Pembinaan Usaha


Nelayan Pembudidaya Mutu dan Diversifikasi
Produk

Seksi Pengelolaan Sumber


Seksi Kesehatan Ikan Seksi Pelayanan Usaha,
Daya Ikan dan Sarana
dan Lingkungan Promosi dan Logistik
Prasarana Perikanan
Tangkap

UPT

BUPATI MESUJI,
Garis Komando
Garis Koordinasi

SAPLY TH
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN XV : PERATURAN BUPATI MESUJI
DINAS KOPERASI, UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR : 55 TAHUN 2020
KABUPATEN MESUJI TANGGAL : 24 November 2020

KepalaDinas

Sekretaris
KelompokJabatanFun
gsional
SubbagUmumdanKepe SubbagPerencanaan dan
gawaian Keuangan

BidangPerdagangan BidangPerindustrian BidangKoperasidan UKM

SeksiSarana, SeksiPelayanan,
Prasarana,Perdaganganda SeksiPengembanganPeri PengawasandanPemberdayaa
n Pemasaran ndustrian nKoperasidan UKM

SeksiPemasaran, SeksiPengendaliandanPe SeksiPelatihandanPengemba


PengendalianHargadanPer laporanPerindustrian nganKoperasidan UKM
lindunganKonsumen

UPT

BUPATI MESUJI,

Garis Komando SAPLY TH


Garis Koordinasi
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN XVI : PERATURAN BUPATI MESUJI
DINAS PEMUDA OLAHRAGA DAN PARIWISATA KABUPATEN MESUJI NOMOR : 55 TAHUN 2020
TANGGAL : 24 November 2020

Kepala Dinas

Sekretaris

Kelompok Jabatan
Fungsional

Subbag Umum dan Subbag Perencanaan


Kepegawaian dan Keuangan

Bidang Pemuda Bidang Olahraga Bidang Pariwisata dan Ekonomi


Kreatif

Seksi Kepemudaan dan Promosidan Peningkatan Seksi Perencanaan dan


Kewirausahaan Olahraga Pengembangan Pariwisata

Seksi Fasilitasi dan Seksi Fasilitasi dan Seksi Pengembangan


Koordinasi Kepemudaan Koordinasi Keolahragaan Ekonomi Kreatif
UPTD

Garis Komando
Garis Koordinasi BUPATI MESUJI,

SAPLY TH
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN XVII : PERATURAN BUPATI MESUJI
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN MESUJI NOMOR :55 TAHUN 2020
TANGGAL :24 November2020

Kepala Dinas

Sekretaris

Kelompok Jabatan
Fungsional

Subbag. Perencanaan Subbag. Umum dan


dan Keuangan Kepegawaian

Bidang Pengawasan dan Bidang Pengelolaan Bidang Pengendalian Pencemaran


Penataan Lingkungan Persampahan,Limbah B3, dan dan Kerusakan Lingkungan Hidup
Hidup Peningkatan Kapasitas serta Energi Baru Terbarukan
Lingkungan Hidup

Seksi Pengendalian
Seksi Perencanaan dan Seksi Pengelolaan Pencemaran dan
Kajian Lingkungan Persampahan dan Kerusakan Lingkungan
Hidup Limbah B3 Hidup

Seksi Pengaduan, Seksi Peningkatan Seksi Pemeliharaan


Penyelesaian Sengketa Kapasitas Lingkungan Lingkungan Hidup dan
dan Penegakan Hidup Energi terbarukan
Lingkungan Hidup BUPATI MESUJI,
UPTD

SAPLY TH

Garis Komando
Garis Koordinasi
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN XVIII : PERATURAN BUPATI MESUJI
DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN MESUJI NOMOR : 55 TAHUN 2020
TANGGAL : 24 November 2020

Kepala Dinas

Sekretaris

Kelompok Jabatan
Fungsional
Subbag. Perencanaan Subbag. Umum dan
dan Keuangan Kepegawaian

Bidang Ketersediaan, Bidang Konsumsi


Kerawanan Pangan, Distribusi Penganekaragaman Pangan
dan Harga Pangan Mutu dan Keamanan Pangan

Seksi Ketersediaan Cadangan Seksi Konsumsi dan


dan Kerawanan Pangan Penganekaragaman
Pangan

Seksi Distribusi
Pengendalian Harga dan Seksi Mutu Keamanan
Akses Pangan Pangan dan Gizi

BUPATI MESUJI,

UPTD

Garis Komando
Garis Koordinasi SAPLY TH
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN XIX : PERATURAN BUPATI MESUJI
DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA NOMOR : 55 TAHUN 2020
KABUPATEN MESUJI TANGGAL : 24 November 2020

Kepala Dinas

Sekretaris

Kelompok Jabatan
Fungsional
Subbag Umum Subbag Perencanaan dan
dan Kepegawaian Keuangan

Bidang Keuangan, Pembangunan


Bidang Pengembangan Desa Dan Bidang Kelembagaan dan dan Aset Desa
Administrasi Pemerintah Desa Ekonomi Desa

Seksi Administrasi Seksi Keuangan Desa


Pemerintahan Desa Seksi Kelembagaan dan
Kerjasama Desa

Seksi Pembangunan dan Aset


Seksi Penataan Desa dan Desa
Peningkatan Kapasitas Seksi Ekonomi Desa
Pemerintah Desa

Desa BUPATI MESUJI,

Garis Komando
GarisKoordinasi

SAPLY TH
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
LAMPIRAN XX : PERATURAN BUPATI MESUJI
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN NOMOR : 55 TAHUN 2020
TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MESUJI TANGGAL : 24 November 2020

Kepala Dinas

Sekretaris

Kelompok Jabatan
Fungsional

Subbag. Subbag. Umum


Perencanaan dan dan Kepegawaian
Keuangan

Bidang Perencanaan,
Pengembangan Iklim dan Bidang Pengolahan Data, Bidang Pelayanan dan
Pengendalian Penanaman Modal Informasi dan Promosi Pengaduan Perizinan dan
Penanaman Modal Non Perizinan

Seksi Perencanaan dan


Seksi Pengolahan Data Seksi Pendaftaran,
Pengembangan Iklim
dan Sistem Informasi Informasi dan Pengaduan
Penanaman Modal
Penanaman Modal

Seksi Pemantauan,
Pengawasan dan Seksi Pengembangan dan Seksi Penetapan,
Pembinaan Pelaksanaan Pelaksanaan Promosi Penerbitan dan Pelaporan
Penanaman Modal Penanaman Modal

Garis Komando BUPATI MESUJI,


Garis Koordinasi

SAPLY TH
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN XXI : PERATURAN BUPATI MESUJI
DINAS SOSIAL KABUPATEN MESUJI NOMOR : 55 TAHUN 2020
TANGGAL : 24 November 2020

Kepala Dinas

Sekretaris

Kelompok Jabatan
Fungsional
Subbag. Perencanaan Subbag. Umum dan
dan Keuangan Kepegawaian

Bidang Perlindungan dan Bidang Rehabilitasi Bidang Pemberdayaan Bidang Penanganan


Jaminan Sosial Sosial Sosial Fakir Miskin

Seksi Perlindungan Seksi Rehabilitasi Seksi Pemberdayaan Seksi Pendataan


Sosial dan Korban Sosial Anak dan Lanjut Sosial Kelembagaan Kemiskinan
Bencana Alam Usia Masyarakat

Seksi Pendampingan dan


Seksi Perlindungan Seksi Rehabilitasi Seksi Pemberdayaan Penyaluran Bantuan
korban Bencana Sosial Penyandang Disabilitas, Perorangan, Keluarga Kemiskinan
dan Jaminan Sosial Tuna Sosial dan Korban dan Restorasi Sosial
Keluarga Perdagangan Orang

BUPATI MESUJI,

SAPLY TH

Garis Komando
Garis Koordinasi UPTD
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN XXII : PERATURAN BUPATI MESUJI
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR : 55 TAHUN 2020
KABUPATEN MESUJI TANGGAL : 24 November 2020

Kepala Dinas

Sekretaris
KelompokJ abatan
Fungsional
Subbag Umum Subbag Perencanaan
dan Kepegawaian dan Keuangan

Bidang Hubungan Bidang Transmigrasi


Bidang Perencanaan, Pelatihan Industrial
dan Penempatan Tenaga Kerja

Seksi Hubungan Seksi Perencanaan dan


Seksi Perencanaan dan Industrial dan Pembangunan
Penempatan Tenaga Kerja Penyelesaian Transmigrasi
Persilisihan

Seksi Pelatihan dan Seksi Pengembangan


Produktivitas Tenaga Seksi Syarat Kerja Kawasan Transmigrasi
Kerja Jamsostek

UPTD
BUPATI MESUJI,

Garis Komando
GarisKoordinasi
SAPLY TH
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN XXIII : PERATURAN BUPATI MESUJI
DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN NOMOR : 55 TAHUN 2020
TANGGAL : 24 November 2020
KABUPATEN MESUJI
Kepala Dinas

Sekretaris

Kelompok Jabatan
Fungsional

Subbag. Perencanaan Subbag. Umum dan


dan Keuangan Kepegawaian

Bidang Perumahan Bidang Kawasan Bidang Pertanahan


Permukiman

Seksi Pembangunan dan Seksi Perencanaan dan Seksi Perencanaan,


Rehabilitasi Perumahan Peningkatan Kawasan Pengadaan dan
Pemukiman Penggunaan Tanah

Seksi Perizinan dan


Sertifikasi Bangunan
Gedung Seksi Prasarana dan
Sarana Umum Seksi Penyelesaian
Sengketa dan Ganti Rugi
Tanah

BUPATI MESUJI,

SAPLY TH

Garis Komando
UPTD
Garis Koordinasi
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN XXIV : PERATURAN BUPATI MESUJI
DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KABUPATEN MESUJI NOMOR : 55 TAHUN 2020
TANGGAL : 24 November 2020

Kepala Dinas

Sekretaris

KelompokJabatanF
ungsional
Subbag Umum dan Subbag Perencanaan dan
Kepegawaian Keuangan

Bidang Pengembangan Bidang Pelayanan Bidang Arsip


Perpustakaan Perpustakaan dan Kerjasama

Seksi Penataan
Kearsipan
Seksi Pengembangan dan Seksi Layanan dan Kerja
Pengolahan Perpustakaan Sama

SeksiLayanan dan
Seksi Alih Media dan Pengawasan
Seksi Pembinaan dan Automasi Pustaka Kearsipan
Pembudayaan Pustaka

UPTD BUPATI MESUJI,


Garis Komando
Garis Koordinasi
SAPLY TH
`

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN XXV : PERATURAN BUPATI MESUJI


DINAS PEMADAM KEBAKARAN DAN NOMOR : 55 TAHUN 2020
PENYELAMATAN KABUPATEN MESUJI TANGGAL : 24 November 2020

Kepala Dinas

Sekretaris

Kelompok Jabatan
Fungsional

Subag. Perencanaan Subag. Umum dan


dan Keuangan Kepegawaian

Bidang Pencegahan Bidang Pemadam Kebakaran,


Penyelamatan, dan Sarana
Prasarana

Seksi Pencegahan dan


Seksi Pemadam Kebakaran,
Inspeksi dan Pemberdayaan
Penyelamatan dan Evakuasi
Masyarakat

Seksi Peningkatan Kapasitas Seksi Sarana Prasarana,


aparatur Pemberdayaan Informasi dan Pengolahan
Masyarakat dan Dunia Data
Usaha

UPTD
BUPATI MESUJI,

Garis Komando SAPLY TH


Garis Koordinasi
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN XXVI : PERATURAN BUPATI MESUJI
BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET NOMOR : 55 TAHUN 2020
TANGGAL : 24 November 2020
DAERAH KABUPATEN MESUJI

Kepala Badan

Sekretaris

Kelompok Jabatan
Fungsional
Subbag. Perencanaan Subbag. Keuangan Subbag. Umum dan
Kepegawaian

Bidang Perencanaan Bidang Perbendaharaan Bidang Akuntansi dan Bidang Pengelolaan


Anggaran Daerah Daerah Teknologi Informasi Barang Milik Daerah

Subbid Kebijakan dan Subbid Belanja Tidak Subbid Penatausahaan


Subbid Akuntansi
Pengendalian Anggaran Langsung dan Pemanfaatan Aset
Penerimaan
Daerah

Subbid Penyusunan Subbid Belanja Subbid Akuntansi


Anggaran Langsung Belanja dan Pembiayaan Subbid Mutasi dan
Penghapusan Aset Daerah

Subbid Analisis dan Subbid Pengelolaan Kas


Subbid Pelaporan
Perencanaan Anggaran
Keuangan dan Teknologi
Subbid Pengawasan dan
Informasi
Pengendalian Aset
Daerah

BUPATI MESUJI,

Garis Komando
Garis Koordinasi

SAPLY TH
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN XXVII : PERATURAN BUPATI MESUJI
NOMOR : 55 TAHUN 2020
BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN MESUJI
TANGGAL : 24 November 2020

Kepala Badan

Sekretaris

Subbag Umum dan


Subbag Perencanaan dan Kepegawaian
Keuangan

Bidang Pajak Daerah Lainya


Bidang Perencanaan, Bidang PBB dan BPHTB
Pengembangan,
Pengendaliandan Evaluasi

Sub Bidang Pendataan dan


Penetapan Pajak Daerah
Sub Bidang Lainya
Sub Bidang Perencanaan Pendataan, Penilaian,
dan Pengembangan Pengolahan Data dan
Informasi
Sub Bidang Penagihan dan
Keberatan
Sub Bidang Penetapan,
Sub Bidang Pengendlian, Verifikasi, Penagihan
Evaluasi dan Pelaporan PBB dan BPHTB

UPTD BUPATI MESUJI,


Garis Garis Komando
GarisKoordina

SAPLY TH
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN XXVIII : PERATURAN BUPATI MESUJI
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN NOMOR : 55 TAHUN 2020
PENELITIAN PEMBANGUNAN KABUPATEN MESUJI TANGGAL : 24 November 2020

Kepala Badan

Sekretaris

Kelompok Jabatan
Fungsional
Subbag Subbag Umum Subbag
Perencanaan dan Kepegawaian Keuangan

Bidang Perencanaan, Bidang Pemerintahan dan Bidang Perekonomian dan Bidang Penelitian dan
Bidang Infrastruktur dan Sumber Daya Alam Pengembangan
Pengendalian dan Pembangunan Manusia Kewilayahan
Evaluasi Pembangunan

Subbid Perencanaan Subbid Pemerintahan Subbid Infrastruktur Subbid Perekonomian Subbid Sosial Ekonomi
dan Pendanaan dan Pengembangan
Pembangunan

Subbid Kewilayahan Subbid Sumber Daya Subbid Pembangunan,


Subbid Pembangunan Inovasi dan Teknologi
Subbid Pengendalian, Alam
Manusia
Evaluasi dan Pelaporan

Subbid Data dan


Informasi
BUPATI MESUJI,

Garis Komando
Garis Koordinasi
SAPLY TH
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN XXIX : PERATURAN BUPATI MESUJI
BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN NOMOR : 55 TAHUN 2020
TANGGAL : 24 November 2020
SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN MESUJI
Kepala Badan

Sekretaris

Kelompok Jabatan
Fungsional

Subbag. Perencanaan Subbag. Umum dan


dan Keuangan Kepegawaian

Bidang Pengadaan, Bidang Mutasi Promosi, Bidang Pembinaan dan


Kepangkatan, Mutasi Pengembangan Karir, Kesejahteraan Pegawai
dan Informasi Pegawai Penilaian Kinerja dan Diklat
Pegawai dan Pengembangan
Sumber daya Manusia

Subbid Pengadaan dan Subbid Kesejahteraan,


Mutasi Pegawai Pembinaan dan
Penghargaan Pegawai

Subbid Mutasi Promosi,


Subbid Kepangkatan,
Pengembangan Karir
Penggajian dan Subbid Fasilitas dan
dan Penilaian Kinerja
Informasi Pegawai Profesi ASN

Subbid Pengembangan
Sumber Daya Manusia

Garis Komando BUPATI MESUJI,


Garis Koordinasi

SAPLY TH
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN XXX : PERATURAN BUPATI MESUJI
NOMOR : 55 TAHUN 2020
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
TANGGAL : 24 November 2020
KABUPATEN MESUJI

Kepala Badan

Sekretaris

Kelompok Jabatan
Fungsional

Subbag Perencanaan Subbag Umum


dan Keuangan dan Kepegawaian

Bidang Pencegahan dan Bidang Kedaruratan dan Bidang Rehabilitasi dan


Kesiagaan Logistik Rekonstruksi

Subbid Pencegahan Kedaruratan Subbid Rehabilitasi

Subbid Kesiagaan
Subbid Logistik Subbid Rekontruksi

BUPATI MESUJI,
Garis Komando
Garis Koordinasi

SAPLY TH
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN XXXI : PERATURAN BUPATI MESUJI
BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK NOMOR : 55 TAHUN 2020
TANGGAL : 24 November 2020
KABUPATEN MESUJI
Kepala Badan

Sekretaris

Subbag Perencanaan Subbag Umum dan


dan Keuangan Kepegawaian

Bidang Politik Dalam Negeri dan


Bidang Ideologi, Wawasan Bidang Kewaspadaan Nasional
Organisasi Kemasyarakatan
Kebangsaan dan Ketahanan Sosial, dan Penanganan Konflik
Ekonomi, Budaya, Agama

Sub Bidang Politik Dalam Sub Bidang Kewaspadaan


Sub Bidang Ideologi dan Negeri Dini dan Kerjasama
Wawasan Kebangsaan Intelijen

Sub Bidang Organisasi Sub Bidang Penanganan


Sub Bidang Ketahanan Kemasyarakatan Konflik
Ekonomi, Sosial, Budaya dan
Agama

Garis Garis Komando BUPATI MESUJI,


GarisKoordinasi

SAPLY TH
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN XXXII : PERATURAN BUPATI MESUJI
KECAMATAN KABUPATEN MESUJI NOMOR : 55 TAHUN 2020
TANGGAL : 24 November 2020

CAMAT

Sekretaris

KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL

Subbag Perencanaan
Subbag Umum dan
dan Keuangan
Kepegawaian

Seksi Pemerintahan, Seksi Pemberdayaan Seksi Ekonomi,


Ketentraman dan Masyarakat Desa dan Pembangunan dan
Ketertiban Umum Kelurahan Kesejahteraan Sosial

Desa

BUPATI MESUJI,

Garis Komando
Garis Koordinasi

SAPLY TH

KHAMAMI
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN XXXIII : PERATURAN BUPATI MESUJI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MESUJI NOMOR : 55 TAHUN 2020
TANGGAL : 24 November 2020

DIREKTUR

Kelompok Jabatan
Fungsional

BIDANG PELAYANAN BIDANG KEPERAWATAN BIDANG PENUNJANG


Kepala Bagian Tata MEDIK MEDIK DAN NON MEDIK
Usaha

SUB BAGIAN UMUM DAN SEKSI PELAYANAN SEKSI PENUNJANG


KEPEGAWAIAN MEDIK SEKSI KEPERAWATAN MEDIK DAN NON MEDIK

SEKSI MUTU PELAYANAN SEKSI MUTU SEKSI SISTEM


SUB BAGIAN KEUANGAN
MEDIK KEPERAWATAN INFORMASI
ADMINISTRASI TERPADU
DAN PENGADUAN

SUB BAGIAN
PERENCANAAN DAN
PELAPORAN

BUPATI MESUJI,

Garis Komando
Garis Koordinasi SAPLY TH

Anda mungkin juga menyukai