NRM : 1303619064
Dr. Moersilah, M. Si
PERCOBAAN V
(ELEKTROLISIS ION TEMBAGA)
Tugas V
Kerjakan tugas berikut ini:
Jawaban
3. Larutan CuSO4 adalah sample digunakan sebagai tempat atau media elektrolisis terjadi
atau media penghubung katoda dan anoda agar elektrolisis dapat berjalan. Asam sulfat
pekat dan asam nitrat pekat dibutuhkan kandungannya yang juga digunakan sebagai
media elektrolisis berjalan. Asam sulfat juga sebagai katalis dalam proses elektrolisis
karena asam sulfat melepaskan H+ yang memudahkan membentuk gas hidrogen. Urea
digunakan juga karena menghasilkan hidrogen.
4. Praktikum Penentuan Elektrolisis Ion Tembaga ini adalah praktikum kimia untuk
menentukan berat Cu dengan menggunakan metode elektrolisis.
Elektroda platinum
0,135 gram nikel
ammonium
Dibersihkan platinum dengan membenamkannya dalam suasana asam nitrat 1 : 3 hangat
sulfat/nikel sulfat
kira-kira 5 menit
mur
Ditaruh katoda kasa itu di atas kaca arloji dan dikeringkan dalam oven pada suhu 105°C
Dinginkan katoda dalam desikator dan kemudian ditimbang dengan neraca analitis.
Lakukan beberapa kali sampai diperoleh berat tetap
Dihindari penyentuhan kasa ini dengan jari, karena lemak dapat tertinggal pada
permukaan tembaga
Diambil 100 mL larutan tembaga yang kira-kira mengandung 2 mL asam sulfat dan 1 mL
asam nitrat
Dihubungkan elektroda dengan benar pada alat, dengan menaruh anoda spiral di
dalam silinder kasa. Dipastikan bahwa elektroda-elektroda itu tidak bersentuhan
Dinaikkan gelas kimia bentuk panjang disekitar elektroda dan atur tingginya sehingga
pinggir bawah katoda hampir menyentuh dasar piala. Sekitar ½ cm dari bagian atas
katoda tidak boleh terbenam dalam larutan. Jika perlu larutan itu dapat diencerkan
dengan air suling
Dijalankan pengaduk, diturunkan resistensi arus sampai sebesar 2-4 A dan voltase di
bawah 4 volt. Dielektrolisiskan pada voltase ini sampai warna biru ion tembaga
menghilang (30-45 menit)
Tambahkan 0,5 gram urea, teruskan elektrolisis selama 15 menit lagi, dan kemudian
tambahkan air secukupnya agar bagian atas katoda terbenam seluruhnya.
Teruskan elektrolisis selama 15 menit lagi dengan menggunakan arus 0,5 A dan jika
tidak ada tembaga yang mengendap pada permukaan katoda yang masih bersih, maka
pengendapan itu telah lengkap
Matikan pengaduk, tetapi biarkan arus terus menyala
Disingkirkan penopang yang ada di bawah gelas kimia dan dengan perlahan-lahan
diturunkan gelas kimia dengan satu tangan sementara bagian katoda yang tersingkap
dicuci dengan semprotan air yang berasal dari botol semprot
Dikeluarkan katoda dari dalam larutan, diputuskan arus dan dinaikkan gelas kimia yang
berisi akuades untuk melindungi elektroda. Dicucilah elektroda dengan akuades dan
kemudian dilepaskan katoda
Dibenamkan katoda ke dalam aseton atau alkohol di dalam sebuah gelas kimia dan
taruh di atas kaca arloji semula, dikeringkan dalam oven pada temperature sekitar
105°C selama 15 menit
Dinginkan elektroda itu hingga mencapai suhu kamar pada desikator dan kemudian
timbang dengan tepat. Lakukan beberapa kali agar menghasilkan berat yang tetap
Hitung selisih berat katoda bersama kaca arloji setelah elektrolisis dengan berat katoda
bersama kaca arloji sebelum elektrolisis sebagai berat tembaga
5. a. Elektrolisis adalah peristiwa berlangsungnya reaksi kimia oleh arus listrik. Aliran listrik
melalui suatu konduktor (penghantar) melibatkan perpindahan elektron dari potensial
negatif tinggi ke potensial lainnya yang lebih rendah. Mekanisme dari transfer ini tidak
sama untuk berbagai konduktor. Dalam penghantar elektronik, seperti padatan dan
lelehan logam, penghantaran berlangsung melalui perpindahan elektron langsung melalui
penghantar dari potensial yang diterapkan. Dalam hal ini, atom-atom penyusun
penghantar listrik tidak terlibat dalam proses tersebut. Akan tetapi penghantar
elektrolistik yang mencangkup larutan elektrolit dan lelehan garam-garam. Penghantaran
berlangsung melalui perpindahan ion-ion baik positif maupun negatif menuju elektroda-
elektroda. Migrasi ini tidak hanya melibatkan perpindahan listrik dari suatu elektroda ke
elektroda lainnya tetapi juga melibatkan adanya transport materi dari suatu bagian
konduktor ke bagian lain.
Alat elektrolisis terdiri atas sel elektrolitik yang berisi elektrolit (larutan atau leburan),
dan dua elektroda, anoda dan katoda. Pada anoda terjadi reaksi oksida sedangkan pada
elektroda katoda terjadi reaksi reduksi. Pada suatu percobaan elektrolisa reaksi yang
terjadi pada katoda bergantung pada kecenderungan terjadinya reaksi reduksi. Dasar dari
penggunaan elektrolisis adalah pada saat Faraday menyelidiki hubungan antara jumlah
listrik yang mengalir dalam sel dan kuantitas kimia yang berubah di elektroda saat
elektrolisis.
6. Prinsip percobaan Elektrolisis Ion Tembaga yaitu percobaan bertujuan untuk menentukan
berat Cu dengan cara elektrolisis. Langkah awal yaitu elektroda Pt dibersihkan dan dibilas
lalu katoda kasa ditimbang setelah didinginkan. Larutan lembaga dihubungkan dengan
elektrodanya dan anoda spiral, lalu dialiri listrik dan dielektrolisis hingga warna biru ion
tembaga menghilang sekitar 30-45 menit. Setelahnya ditambahkan urea lalu dilanjutkan
kekmbali elektrolisisnya, setelah selesai dirapihkan dimatikan pengaduknya dan
disingkirkan penopangnya. Katoda dibenamkan di aseton/alkohol dan dikeringkan.
Elektrodanya didinginkan barulah dilakukan penimbangan. Penimbangan dilakukan
berkali-kali agar mendapat hasil akurat hingga dapat hasil yang tetap. Selisish antara berat
katoda setelah elektrolisis dengan sebelum elektrolisis dihitung yang akan dinilai sebagao
berat tembaga Cu.
7. Berikut persamaan reaksi pada percobaan ini
𝐾𝑎𝑡𝑜𝑑𝑎 ∶ 𝐶𝑢2+ + 2𝑒 − → 𝐶𝑢
𝐴𝑛𝑜𝑑𝑎 ∶ 4𝐻 + + 𝑂2 + 4𝑒 − → 2𝐻2 𝑂
𝑅𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖 ∶ 2𝑁𝑂2 − + 2𝐻 + + (𝑁𝐻2 )2 𝐶𝑂 → 𝐶𝑂2 + 2𝑁2 + 3𝐻2
https://www.youtube.com/watch?v=5XQMLuHTwm0
Elektrolisis logam tembaga untuk memisahkan & pemurnian emas
9. Dilihat dari video diatas bahwa dari rangkaian, prinsip percobaan dan langkah-langkahnya
jelas berbeda dimana dalam video menggunakan beberapa alat sederhana dan langkah-
langkahnnya pun lebih sederhana dibangun percobaan modul.