Anda di halaman 1dari 32

Pembuatan Hand Sanitizer Non-Alkohol Dari Ekstrak Daun

Sirsak dan Lidah Buaya Sebagai Solusi Adanya Sensitivitas


Kulit Terhadap Alkohol
Nunes Andayani 1,a), Agnes Anggit Ardiani 1, b) Ahmad Riyadi 2, a) dan
Tsummadana Mita Soraya 3,a)
1
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang
2
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang
3
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang

1,a)Corresponding author email: nunesandayani@students.unnes.ac.id


1,b)agnesanggit@students.unnes.ac.id
2,a)ahmadriyadi19@students.unnes.ac.id
3,a)tsmitasoraya@students.unnes.ac.id

Abstrak.
Adanya pandemi vius corona tentu meresahkan masyarakat Indonesia. Penyebaran virus corona yang
sangat cepat menyebabkan World Health Organization (WHO) menetapkan adanya suatu kedaruratan
kesehatan masyarakat. Pemerintah mulai banyak menerapkan protokol kesehatan salah satunya adalah
penggunaan handsanitizer. Hand sanitizer pada umumnya berbahan dasar dari alkohol. Alkohol memiliki
sifat yang dapat mengakibatkan iritasi pada kulit dimana membahayakan masyarakat yang memiliki
sensitivitas kulit yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat hand sanitizer spray tanpa
penggunaan bahan dasar alcohol, dan digantikan dengan ekstrak daun sirsak dan lidah buaya. Hasil
penilitian menunjukkan bahwa hand sanitizer spray non alkohol dari ekstrak daun sirsak dan lidah buaya
terbaik ada pada Formula 3. Dimana pada Formula 3 ini tidak digunakan bahan trietanolamin (TEA)
karena hasil uji organoleptik yang tidak berminyak dan kalis saat diaplikasikan ke tangan. Beberapa
responden juga tidak mengeluhkan panas atau gatal di tangan. Untuk itu, hand sanitizer non alkohol kami
sudah dapat digunakan secara aman, efektif, dan stabil.

Kata kunci : Hand sanitizer, Antiseptik, Daun Sirih, Lidah Buaya

PENDAHULUAN seperti MERS-CoV dan SARS-CoV [1].


Adanya penularan penyakit yang menyebar
Pada era pandemi virus corona atau dengan sangat cepat mengakibatkan World
bisa disebut Covid-19 ini sangat meresahkan Health Organization (WHO) menetapkan
masyarakat dunia termasuk Indonesia. virus tersebut sebagai kedaruratan kesehatan
Coronavirus merupakan jenis virus baru masyarakat [2]. Jumlah korban positif
yang dapat mengakibatkan adanya gejala
terkena virus corona pun meningkat drastis. terhadap alkohol. Adanya inovasi
Adanya pencegahan terhadap peningkatan pembuatan hand sanitizer berbahan dasar
penyebaran virus corona sangat diperlukan. non-alkohol ini dapat menjadi alternatif
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah, untuk masyarakat yang memiliki sensivitas
salah satunya dengan penggunaan hand tinggi terhadap kandungan alkohol.
sanitizer sebagai protokol kesehatan Pada penelitian ini menggunakan
masyarakat [3]. Hand sanitizer merupakan bahan utama dari ekstrak daun sirsak dan
alternatif dari sabun cuci tangan yang dapat lidah buaya. Hal ini dikarenakan, pada daun
berfungsi sebagai cairan antiseptik [4]. sirsak memiliki kandungan tanin, alkaloid,
Antiseptik adalah senyawa kimia saponin, dan flavonoid yang berfungsi
yang digunakan untuk membunuh atau sebagai antibakteri [7]. Sedangkan
menghambat pertumbuhan bakteri [5]. penggunaan lidah buaya memiliki sifat anti
Penggunaan hand sanitizer dengan cara inflamasi dan antibakteri [8]. Sehingga
diteteskan atau disemprotkan pada telapak kelebihan ini sangat cocok digunakan
tangan kemudian diratakan memiliki tujuan sebagai bahan pembersih permukaan kulit,
untuk menjaga tubuh terhindar dari berbagai seperti hand sanitizer. Senyawa dalam lidah
penyakit khususnya infeksi. Namun buaya tidak hanya bisa membersihkan
penggunaan hand sanitizer yang berlebihan tangan dari bakteri dan virus, namun juga
pun juga tidak baik dimana dapat bisa membuat tangan lebih lembab [9]. Oleh
menyebabkan iritasi pada kulit. Hal karena itu, hand sanitizer yang terbuat dari
dikarenakan adanya kandungan alkohol pada ekstrak daun sirsak dan lidah buaya ini
hand sanitizer yang bersifat mudah terbakar merupakan hand sanitizer yang relatif aman
[6]. Selain itu, tidak semua masyarakat dan dapat dijadikan sebagai pertimbangan.
memiliki daya tahan kulit yang baik

METODE

Alat yang digunakan pada penelitian ini buaya (Aloe vera), natrium metabisulfit,
adalah blender, jarum suntik, mangkuk, essence oil lemon. Diagram proses
gelas plastik, saringan, pisau, timbangan pembuatan Hand Sanitizer Non Alkohol dari
digital, gelas takar, dandang, dan kompor. Daun Sirsak dan Lidah Buaya ditunjukkan
Sedangkan bahan yang digunakan pada pada Gambar 1.
penelitian ini adalah ekstrak daun sirsak
(Annona muricata Linn), trietanolamin
(TEA), gliserin, aquades, ekstrak lidah
Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan Handsanitizer Spray Non-Alkohol dari Ekstrak Daun
Sirsak dan Lidah Buaya.

HASIL DAN PEMBAHASAN pemicu radang saluran pencernaan [12].


Mekanisme kerja dari Hand Sanitizer dalam
Hand Sanitizer non Alkohol merupakan membunuh kuman dan bakteri di
alternatif untuk masyrakat yang memiliki ilustrasikan pada Gambar 1.
sensitivitas terhadap kandungan alkohol
dengan konsentrasi yang tinggi dan lebih
aman digunakan untuk anak kecil. Hal
tersebut dikarenakan apabila digunakan
berlebihan dan terus menerus dapat
berbahaya dan mengakibatkan iritasi hingga
menimbulkan rasa terbakar pada kulit [11].
Selain itu, diketahui juga bahwa alcohol
merupakan senyawa kimia yang mudah
terbakar dan handsanitizer berbasis alcohol
juga dapat meningkatkan resiko infeksi virus
Gambar 1. mekanisme kerja Hand Sanitizer terekstraknya kandungan pigmen pada daun
dalam membunuh kuman dan bakteri [13] sirsak [16].
Selain penggunaan daun sirsak sebagai
Pada penelitian kali ini ekstrak daun antiseptic, penelitian kali ini juga
sirsak didapatkan dengan cara ektraksi menggunakan lidah buaya. Lidah buaya
menggunakan pelarut air (ekstraksi mengandung senyawa diantaranya tanin,
infundasi). Daun sirsak dimasukkan ke saponin, alkaloid, flavonoid, fenol, dan
dalam bejana dengan air kemudian triterpenoid yang memiliki mekanisme kerja
dipanaskan menggunakan uap air yang yang sama seperti antiseptik dalam
sudah mendidih (98° C) selama 20 menit, menghambat atau membunuh kuman [20].
karena diharapkan pada suhu tersebut sel-sel
daun sirsak akan lebih cepat terdegradasi Bahan Kandungan per Sampel
sehingga ekstraksi komponen senyawa F1 F2 F3
antiseptic lebih cepat. Menurut [14], proses Daun Sirsak 25% 25% 25%
pemanasan dapat menyebabkan sel daun Lidah Buaya 10% 10% 10%
terdegradasi. Hal ini didukung teori oleh Gliserol 1% 1% 1%
Na2S2O5 0,2% 0,2% 0,2%
[15], semakin lama proses pemanasan pada
Essence 8 gtt 8 gtt 8 gtt
suhu air mendidih (90-98° C) maka semakin TEA 0,5% 0,25% 0%
banyak zat yang dapat tersari atau Aquades 150 mL 150 mL 150 mL
terekstrak. Proses perebusan daun sirsak di
dalam wadah tertutup untuk meminimalkan Tabel 1. Rancangan Formula Hand Sanitizer
keluarnya uap air sari daun sirsak [16]. Di Ekstrak Daun Sirsak dan Lidah Buaya
dalam daun sirsak terkandung klorofil yang
dapat memberikan warna khas hijau tua Berdasarkan hasil dari responden,
[17], sehingga untuk mengurangi kepekatan terdapat perbedaan dari ketiga formula
warna nya dilakukan agar pemanasan tersebut. Formula 1 memberikan efek pada
menggunakan uap air. sifat fisik Hand Sanitizer dengan ekstrak
Lama perebusan dilakukan selama 30 daun sirsak dan lidah buaya, dimana terasa
menit diharapkan mendapatkan lebih sangat kalis dan sangat berminyak. Hal ini
banyak kandungan antiseptic dari daun diduga karena terdapat kandungan TEA di
sirsak, hal ini dikarenakan akurasi lama dalam Formula 1. Hasil yang sama
waktu yang digunakan berpengaruh terhadap ditunjukkan sifat fisik pada Formula 2,
efisiensi proses [18]. Hal ini juga didukung dimana responden mengatakan jika terasa
penelitian yang dilakukan oleh [19], dimana masih sedikit kalis dan berminyak.
perlakuan terlama ekstraksi yaitu 16 jam Sedangkan pada Formula 3 tidak ditemukan
menghasilkan minyak bunga melati dengan keluhan oleh responden atau sudah terasa
rendemen tertinggi yaitu sebesar 0,18%. nyaman ketika Hand Sanitizer dari daun
Lama perebusan juga ternyata dapat sirsak dan lidah buaya ketika di aplikasikan
menambah pekatnya warna ekstrak daun ke tangan. TEA dapat mengakibatkan reaksi
sirsak, hal ini dikarenakan semakin hipersensitif atau iritasi pada kulit jika
dimasukkan dalam formulasi sediaan secara
berlebihan [21]. Selain itu, responden penambahan TEA pada losio, sehingga hal
mengatakan untuk keseluruhan baik ini menunjukkan bahwa TEA selain sebagai
Formula 1, Formula 2 dan Formula 3 tidak emulgator tetapi juga dapat meningkatkan
pH.
ditemukan adanya keluhan panas ataupun
Hasil penelitian kali ini menunjukkan
gatal pada tangan. Wujud Fisik Hand pada Formula 3 memiliki pH 6, dimana
Sanitizer ditunjukkan pada Gambar 3. angka yang dihasilkan masih menunjukkan
angka aman. Hal ini dikarenakan rentang pH
pada kulit yaitu 4,5-6,5 [24]. Sehingga tidak
ditambahkan nya TEA pada Hand Sanitizer
dari daun sirsak dan lidah buaya tidak begitu
berpengaruh.

SIMPULAN

Dari hasil penelitian yang telah


dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
Gambar 3. Hasil Handsanitizer Spray Non- handsanitizer spray non alkohol dari ekstrak
Alkohol dari Ekstrak Daun Sirsak dan Lidah daun sirsak dan lidah buaya terbaik ada pada
Buaya Formula 3. Dimana pada Formula 3 ini tidak
Trietanolamin (TEA) berfungsi sebagai digunakan bahan trietanolamin (TEA).
agen pengalkali lotion, juga sebagai agen Berbeda dengan kedua formula lainnya,
pengemulsi [21]. TEA merupakan emulgator
pada Formula 3 ini dicapai hasil uji
yang berfungsi untuk mencegah pemisahan
2 fase (air dan minyak) [22], oleh sebab itu organoleptik yang tidak berminyak dan kalis
tidak adanya TEA dalam kandungan Hand saat diaplikasikan ke tangan. Kemudian dari
Sanitizer dari daun sirsak dan lidah buaya beberapa responden juga tidak mengalami
tidak terlalu berpengaruh. Hal ini keluhan panas ataupun gatal di tangan.
dikarenakan bahan-bahan yang digunakan Untuk pH yang dihasilkan pada Formula 3
dalam pembuatan Hand Sanitizer dari daun
sendiri sudah sesuai dengan standar
sirsak dan lidah buaya homogen (liquid).
Namun, terdapat penelitian yang kelayakan, yakni pH 6. Dari hasil uji
mengatakan jika TEA berpengaruh pada pH organoleptik dan pH ini dapat disimpulkan
suatu bahan. Menurut [11], TEA memiliki bahwa handsanitizer spray non-alkohol kami
sifat sebagai stabilitas gel yang dapat layak untuk digunakan. Namun agar dapat
menyeimbangkan pH sediaan. Penelitian lebih aman dan terhindar dari aktivitas
yang dilakukan oleh [23] menghasilkan jamur, handsanitizer spray non-alkohol kami
penambahan pH basis seiring dengan
perlu dilakukan uji efektivitas antimikroba.

DAFTAR PUSTAKA

[1] dr. Siti Nadia, “Kesiapan Kementrian Kemenkes RI, pp. 1–26, 2020,
Kesehatan RI Dalam Menghadapi [Online]. Available:
Outbreak Novel Coronavirus,” https://www.papdi.or.id/pdfs/817/dr
Siti Nadia - Kemenkes RI.pdf. Utami, D. B. Mulut, F. K. Gigi, and
[2] R. P. P. M. Hasibuan and A. Ashari,
“Optimasi Peran Negara Menghadapi aktivitas antibakteri ekstrak etanol
Pandemi Corona Virus Disease 2019 daun sirsak ( Annona muricata L .)
dalam Perspektif Hukum Tata Negara pada Streptococcus mutans ATCC
Darurat,” SALAM J. Sos. dan Budaya 35668 Tanaman Obat dan Obat
Syar-i, vol. 7, no. 7, 2020, doi: Tradisional Tawangmangu Steroid :,”
10.15408/sjsbs.v7i7.15379. vol. 3, no. 1, pp. 1–7, 2017.
[3] K. RI, “PROTOKOL KESEHATAN [8] N. A. Chindo, “BENEFITS OF
BAGI MASYARAKAT DI TEMPAT ALOE VERA SUBTANCEAS
DAN FASILITAS UMUM DALAM ANTI-INFLAMMATORY OF
RANGKA PENCEGAHAN DAN STOMATITIS,” vol. 4, pp. 83–86,
PENGENDALIAN CORONA 2015.
VIRUS DISEASE 2019 (COVID- [9] T. Cahyono, “KOMPARASI
19),” Peratur. Menteri Kesehat. EFEKTIVITAS HAND SANITIZER
Republik Indones., vol. Nomor 9, no. ALAMI ‘ AC ’ DAN MERK
Pedoman Pembatasan Sosial Berskala ETERHADAPPENURUNANANGK
Besar dalam Rangka Percepatan AKUMAN PADA TANGAN
Penanganan Corona Virus DIsease PEKERJA DI LABKESMAS
2019 (COVID-19), pp. 2–6, 2020. KABUPATEN BANYUMAS
[4] P. Srikartika, N. Suharti, and E. Anas, TAHUN 2017,” vol. 37, no. 3, pp.
“Kemampuan Daya Hambat Bahan 364–373, 2017.
Aktif Beberapa Merek Dagang Hand [10] R. Sari and D. Isadiartuti, “Studi
sanitizer terhadap Pertumbuhan efektivitas sediaan gel antiseptik
Staphylococcus aureus,” J. Kesehat. tangan ekstrak daun sirih (Piper betle
Andalas, vol. 5, no. 3, pp. 540–545, Linn.),” Maj. Farm. Indones., vol. 17,
2016, doi: 10.25077/jka.v5i3.613. no. 4, pp. 163–169, 2006, [Online].
[5] K. J. Yosi Kusuma, “EFEK Available: http://i-
SINERGIS KOMBINASI lib.ugm.ac.id/jurnal/detail.php?dataId
CHLORHEXIDINE DAN =10171.
ALKOHOL TERHADAP DAYA [11] A. Asngad, A. B. R, and Nopitasari,
HAMBAT PERTUMBUHAN “Kualitas Gel Pembersih Tangan (
STAPHYLOCOCCUS AUREUS,” J. Handsanitizer ) dari Ekstrak Batang
Sains dan Inform., vol. 38, no. 2, pp. Pisang dengan Penambahan Alkohol ,
235–246, 2019, doi: Triklosan dan Gliserin yang Berbeda
10.11821/dlyj020170302. Dosisnya,” J. Bioeksperimen, vol. 4,
[6] W. Ningsih, F. Firmansyah, and S. no. 2, pp. 61–70, 2018, doi:
Anggraini, “Formulasi Dan Uji 10.23917/bioeksperimen.v4i1.2795.
Aktivitas Antibakteri Gel Pembersih [12] N. M. E. Cahyani, “Daun Kemangi
Tangan Ekstrak Etanol Daun (Ocinum cannum) sebagai Alternatif
Kembang Bulan (Tithonia Pembuatan Hand Sanitizer,” J.
Diversifolia (Hemsley) a. Gray),” J. Kesehat. Masy., vol. 9, no. 37, pp.
Ilm. Farm., vol. 12, no. 2, pp. 53–61, 136–142, 2014.
2016, doi: [13] J. L. J. Jing, T. P. Yi, R. J. C. Bose, J.
10.20885/jif.vol12.iss2.art6. R. Mccarthy, N. Tharmalingam, and
[7] F. A. Rahman, T. Haniastuti, T. W. T. Madheswaran, “Hand Sanitizers :
A Review on Formulation Aspects , no. 2, pp. 34–43, 2016.
Adverse E ff ects , and Regulations,” [20] D. W. Dewi, S. Khotimah, and D. F.
Int. J. Enviromental Res. Public Liana, “Pemanfaatan Infusa Lidah
Heal., vol. 17, no. 3326, pp. 1–17, Buaya ( Aloe vera L ) sebagai
2020. Antiseptik Pembersih Tangan
[14] V. Mandal, Y. Mohan, and S. terhadap Jumlah Koloni Kuman,” J.
Hemalatha, “PHCOG REV . : Review Cerebellum, vol. 2, no. 3, pp. 577–
Article Microwave Assisted 589, 2016.
Extraction – An Innovative and [21] R. C. Rowe, P. J. Sheskey, and M. E.
Promising Extraction Tool for Quinn, Handbook of Pharmaceutical
Medicinal Plant Research,” Excipients, Sixth Edit. United
Pharmacogn. Rev., vol. 1, no. 1, pp. Kingdom: The Pharmaceutical Press,
7–18, 2007. 2003.
[15] F. Stephen, Khasiat Teh Hijau. [22] A. G. Rahman, I. Y. Astuti, and B. A.
Jakarta: Prestasi Pustaka, 2004. Dhiani, “Formulasi Lotion Ekstrak
[16] I. M. Prabandari, “Pengaruh Lama Rimpang Bangle (Zingiber
Penyimpanan dan Perebusan Daun purpureum Roxb) dengan Variasi
Sirsak Segar (Annona muricata Linn) Konsentrasi Trietanolamin sebagai
terhadap Aktivitas Sari Daun Sirsak,” Emulgator dan Uji Iritasinya,” J.
Institut Pertanian Bogor, 2015. Pharm., vol. 10, no. 01, pp. 41–54,
[17] S. Maharani, I. Setyobroto, and J. 2013.
Susilo, “Kajian Variasi Pengolahan [23] Sehro, S. Luliana, and R. Desnita,
Teh Daun Sirsak, Sifat Fisik, “Pengaruh Penambahan TEA
Organoleptik, dan Kadar Vitamin E,” (Trietanolamine) terhadap pH Basis
J. Teknol. Kesehat., vol. 13, no. 2, pp. Lanolin Sediaan Losio,” Kalimantan
77–81, 2017. Barat, 2019.
[18] N. Hidayat, I. Atsari, and D. Alfiana, [24] C. C. Dewi and N. M. Saptarini,
“Ekstraksi Minyak Melati ( Jasminum “Review Artikel : Hidroksi Propil
sambac ) ( Kajian Jenis Pelarut dan Metil Selulosa dan Karbomer serta
Lama Ekstraksi ),” J. Ind., vol. 4, no. Sifat Fisikokimianya sebagai Gelling
2, pp. 82–88, 2014. Agent,” J. Farmaka, vol. 14, no. 3,
[19] J. Kristian, S. Zain, S. Nurjanah, A. pp. 1–10, 2016.
Widyasanti, and S. H. Putri,
“Endemen dan,” J. Teknotan, vol. 10,
PELATIHAN PEMBUATAN HAND SANITIZER DENGAN BAHAN YANG MUDAH DI
DAPATKAN

OLEH :
Ninda Ayu Laksana Putri (2201417121)
Nahla Zavia (2211417054)
Naufal Hilmi Kamala (5201417066)
Gunawan Adi Prasetyo (5202417059)

UNIVERSITAS NEGRI SEMARANG


2020
ABSTRAK

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan pembuatan hand sanitizer dengan bahan
yang mudah didapatkan bagi masyarakat yang terdampak Covid-19. Pelatihan ini bertujuan agar
masyarakat ikut andil dalam pencegahan, melatih ketrampilan masyarakat dalam pembuatan
disinfektan dan hand sanitizer, melakukan kegiatan tersebut secara mandiri di rumah masing-
masing. Sedangkan target dari pelatihan ini adalah masyarakat mampu memahami dan
mempraktekan cara pembuatan hand sanitazer dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan di
rumah.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kesehatan merupakan aspek yang sangat hand sanitizer (Miller, 2006; Myers, 2008).
penting dalam kehidupan. Salah satu cara Hand sanitizer umumnya mengandung Ethyl
menjaga kesehatan tubuh yang mudah ialah Alkohol 62 %, pelembut, dan pelembab.
dengan mencuci tangan. Sehat juga menjadi Selain alkohol dan pelembut, hand sanitizer
salah satu investasi untuk meningkatkan juga mengandung anti bakteri lain seperti
produktivitas kerja guna meningkatkan tryclosan, gliserol, tannin, saponin dan agen
kesejahteraan keluarga. Menjaga kesehatan antimikroba lainnya. Kandungan bahan aktif
tubuh dan memelihara kebersihan tangan yang ada dalam hand sanitizer adalah alkohol
adalah hal yang sangat penting. Dalam yang memiliki efektivitas paling tinggi
melakukan aktivitas sehari-hari tangan terhadap virus, bakteri, dan jamur juga tidak
seringkali terkontaminasi dengan mikroba, menimbulkan resistensi pada bakteri.
sehingga tangan menjadi perantara Alkohol sendiri dapat membuat tangan
masuknya mikroba ke dalam tubuh yang menjadi kering, sehingga hand sanitizer harus
dapat mengakibatkan diare. Menurut data dilengkapi dengan moisturizer dan emolient,
Kesehatan Riset Dasar (Kementrian yang menjaga tangan tetap lembut dan tidak
Kesehatan RI, 2001), berdasarkan pola menjadi kering, tidak seperti larutan alkohol
penyebab kematian semua umur, diare murni yang dapat menyebabkan dehidrasi
menduduki peringkat ke -13 dengan proporsi pada kulit. Hand sanitizer pada umumnya
kematian sebesar 3,5%. Sementara dengan akan menguap sehingga tidak meninggalkan
mencuci tangan dapat menurunkan potensi residu atau membuat tangan lengket (Aiello,
diare sebesar 47%. Berbagai upaya 2010; Larson, 2005). Cairan pembersih
dilakukan untuk mengurangi penyakit tangan berbasis alkohol tidak bisa
gangguan pencernaan yang disebabkan oleh menggantikan cuci tangan dengan sabun dan
mikroba mulai dari pencegahan hingga air mengalir. Penelitian terbaru
penggobatan. Salah satu upaya pencegahan membuktikan, handsanitizer justru
yang dilakukan yaitu dengan penggunaan meningkatkan risiko infeksi virus pemicu
radang saluran pencernaan. “Hand sanitizer meningkatkan pembuluh darah baru pada
kurang optimal dalam mengendalikan infeksi luka. Flavonoid bermanfaat untuk
norovirus. Tidak ada hubungan sebab akibat memperpendek waktu peradangan
secara langsung antara hand sanitizer dengan /inflamasi. Asam askorbat bermanfaat
infeksi norovirus, namun ada kecenderungan untuk memperkuat dan mempercepat
risikonya meningkat,” ungkap Dr David pertumbuhan jaringan ikat/kolagen baru.
Blaney dari pusat pengendalian dan Selain itu saponin dan tanin merupakan zat
pencegahan penyakit Amerika Serikat atau antiseptik alami. Dalam 1 kg pelepah pisang
CDC seperti dikutip dari Medical News menghasilkan 930 ml air yang mengandung
Today. Dapat disimpulkan bahwa 4,6 - 5 gram tanin, sedang dalam 100 ml
penggunaan handsanitizer dari bahan kimia handsanitizer zat tanin efektif membunuh
ternyata memiliki dampak yang cukup besar kuman dengan takaran 0,01 ml. Pendapat
terhadap kesehatan. Selain mudah terbakar yang berbeda dikemukakan oleh Budi 2008
hand sanitizer berbasis alkohol juga dapat dalam (Priosoeryanto et al., 2006) yakni
meningkatkan risiko infeksi virus pemicu getah pelepah pisang mengandung saponin,
radang saluran pencernaan. Beberapa antrakuinon, dan kuinon yang dapat
sediaan gel hand sanitizer banyak tersedia di berfungsi sebagai antibiotik dan penghilang
pasaran dan banyak mengandung alkohol rasa sakit. Selain itu, terdapat pula
serta antibakteri lain. Senyawa fenol kandungan lektin yang berfungsi untuk
merupakan komposisi terbanyak yang menstimulasi pertumbuhan sel kulit.
digunakan, karena senyawa tersebut tidak Kandungan-kandungan tersebut dapat
hanya terdapat pada antibiotik sintetik, membunuh bakteri agar tidak dapat masuk
namun juga terdapat pada senyawa alam yang pada bagian tubuh kita yang sedang
dikenal dengan polifenol. Banyak aneka mengalami luka. Oleh karena itu ekstrak
hayati yang mengandung polifenol dan dapat getah pelepah pisang dapat digunakan untuk
dimanfaatkan, seperti daun sirsak membuat hand sanitizer. Dari latar belakang
dimanfaatkan untuk larvasida (Haqkiki, diatas, maka dilakukan penelitian ini untuk
2012), daun kemangi untuk hand sanitizer mengetahui daya antiseptik dari hand
(Cahyani, 2014). Selain itu yang memiliki sanitizer pelepah daun pisang. Selanjutnya
potensi untuk dikembangkan sebagai hand hand sanitizer dari pelepah daun pisang
sanitizier adalah pelepah pisang. Pemilihan dibandingkan dengan hand sanitizer sediaan
pelepah pisang sebagai bahan untuk yang beredar dipasaran. Pengujian daya
pembuatan hand sanitizer adalah karena antiseptik dilakukan dengan metode replika.
adanya kandungan senyawa polifenol yang Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
tinggi. Hal ini didukung oleh hasil penelitian apakah hand sanitizer pelepah daun pisang
(Ariningsih,. Dkk, 2015) yang melaporkan mempunyai daya antiseptik serta
bahwa pelepah pisang mengandung tiga zat membandingkan dengan hand sanitizer A
yang berperan dalam menyembuhkan luka yang beredar dipasaran dengan perlakuan
dan sebagai antibakteri, yaitu saponin, perbedaan waktu setelah penggunaan hand
flavonoid, dan asam askorbat. Adapun fungsi sanitizer.
Saponin yaitu bermanfaat untuk
B. Hasil dan Pembahasan
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini manfaat menggunakan hand sanitizer yang
bertujuan untuk meningkatan bahan – bahannya bisa didapat disekitar kita.
pemahaman/pengetahuan masyarakat Seputar manfaat masker gel ini berlangsung
tentang bagaimana cara membuat hand cukup panjang, karena rasa ingin tahu warga,
sanitizer. Dalam kegiatan inipula diharapkan termasuk pemanfaatan buah lain yang
dapat meningkatan keterampilan melalui mungkin juga dapat digunakan sebagai bahan
pelatihan pembuatan handsanitizer dengan dasar hand sanitizer. Tahapan selanjutnya
metode sederhana dan biaya yang relatif adalah pembuatan produk hand sanitizer.
terjangkau. Respon warga terhadap pelatihan Sanitizer yang ideal harus memiliki beberapa
ini terlihat sangat antusias mengingat hal seperti memiliki sifat menghancurkan
sanitizer sering digunakan dalam keseharian mikroba, aktif melawan fase vegetatif
peserta baik di rumah ataupun menjadi teman bakteri, kapang dan khamir. Selain itu,
saat dalam perjalanan. Pelatihan ini diawali sanitizer juga harus mampu bertahan atau
dengan penyuluhan tentang manfaat dan aktif walaupun dalam lingkungan yang
kandungan hand sanitizer. Hal ini bertujuan mengandung bahan organik seperti deterjen,
agar warga dapat mengetahui betapa banyak sisa sabun, kesadahan air dan perbedaan pH.

C. Kesimpulan
Kegiatan pengabdian kemitraan masyarakat iritasi dan rasa terbakar setelah dilakukan
untuk masyarakat mendapat respon yang pengamatan pasca penggunaan
cukup baik. Produk yang dibuat dapat handsanitizer.
langsung diaplikasikan karena terbuat dari
bahan-bahan yang mudah didapatkan. Semua
warga tidak merasakan adanya alergi atau

DAFTAR PUSTAKA
https://www.researchgate.net/
BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN PADA LAHAN PEKARANGAN
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TANAM POLYBAG

Fabiola Rosa Rachmaputri₁, Yunina Kartikasari₂, Serly Dwi Novitasari₃ dan Anna Destiany.₄

₁Akuntansi , Universitas Negeri Semarang


₂Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Negeri Semarang
₃Manajemen , Universitas Negeri Semarang
₄Ilmu Gizi, Universitas Negeri Semarang

Abstrak
Tujuan kegiatan Pengabdian Masyarakat terintegrasi KKN ini adalah memberikan sosialisasi dan
pelatihan budidaya tanaman organik kepada mitra sasaran ( Masyarakat Kampung Kedu ),
sehingga mereka dapat mengembangkan tanaman sayuran organik di pekarangan masing-
masing. Kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa sebagai peserta KKN dalam pembuatan
demplot sayuran organik. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dan pendekatan
yang digunakan adalah penyuluhan, media tanam dan pelatihan yang secara langsung pada mitra
sasaran. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa tujuan pelaksanaan kegiatan ini telah tercapai,
ditandai dengan respon peserta yang sangat positif dan antusiasme yang tinggi terhadap materi
yang diberikan. Media tanam menggunakan polybag merupakan metode yang efektif dan efisien
dalam proses pembelajaran peserta sehingga diharapkan mereka dapat dengan mudah
menduplikasi apa yang diberikan secara berkelanjutan terutama di lingkungan rumah tangga
masing-masing.
Kata Kunci : budidaya; demplot; polybag; media tanam; sayuran.

The purpose of this KKN integrated Community Service activity is to provide socialization and
training on organic plant cultivation to target partners (Kedu Village Communities), so that they
can develop organic vegetable plants in their respective yards. This activity also involved
students as KKN participants in making organic vegetable demonstration plots. The research
method uses descriptive methods and the approach used is counseling, planting media and direct
training to target partners. The results of the activity show that the objectives of this activity have
been achieved, marked by very positive responses from participants and high enthusiasm for the
material given. Planting media using polybags is an effective and efficient method in the learning
process of participants so that it is hoped that they can easily duplicate what is given in a
sustainable manner, especially in their respective households.
Keywords: cultivation; demonstration plot; poly bag; growing media; vegetables.
PENDAHULUAN dikonsumsi, kandungan nutrisi tinggi dan
ramah lingkungan.
Ketersediaan pangan merupakan
syarat keharusan dari tercapainya status Media tanam merupakan salah satu
ketahanan pangan disuatu negara. Untuk faktor penting yang sangat menentukan
memperoleh ketersediaan pangan yang dalam kegiatan bercocok tanam. Media
cukup diperlukan pemanfaatan segala tanam akan menentukan baik buruknya
sumberdaya lahan yang ada secara baik dan pertumbuhan tanaman yang pada akhirnya
terencana, termasuk lahan pekarangan. Di mempengaruhi hasil produksi. Jenis-jenis
masyarakat, pemanfaatan lahan pekarangan media tanam sangat banyak dan beragam.
untuk memenuhi kebutuhan keluarga sudah Setiap jenis tanaman membutuhkan sifat dan
berlangsung dalam waktu yang lama (Ashari karakteristik media tanam yang berbeda.
et al. 2012). Sajogyo (1994) mendefinisikan Misalnya, tanaman buah membutuhkan
pekarangan sebagai sebidang tanah disekitar karakter media tanam yang berbeda dengan
rumah yang masih diusahakan secara tanaman sayuran. Tanaman buah
sambilan. Kesulitan ini timbul karena secara memerlukan media tanam yang solid agar
faktual usaha di pekarangan bersifat kontinu bisa menopang pertumbuhan tanaman yang
dan merupakan bagaian perluasan relatif lebih besar, sementara jenis tanaman
(extentend) dari penggunaan lahan sayuran daun lebih memerlukan media
pertanian. Disamping itu, pekarangan tidak tanam yang gembur dan mudah ditembus
hanya berfungsi sebagai rumah dan akar. (Alam, 2013) Pasir, Hakim 160 Dalam
pekarangan (homestead) tetapi sebagai dunia pertanian dan perkebunan sering
tempat untuk berkebun dan kegiatan usaha mendengar istilah Polybag terutama dalam
tani lainnya. Secara lebih ringkas Anonim pembibitan serta bertanam dalam polybag
(2002), mendefinisikan pekarangan sebagai untuk menghemat lahan pertanian. Polybag
sebidang tanah darat yang terletak langsung dalam pertanian dan perkebunan adalah
di sekitar rumah tinggal dan jelas batas- plastik biasanya berwarna hitam (ada juga
batasnya. Oleh karena letaknya disekitar warna lain misal putih, biru, dll), ada
rumah, maka pekarangan merupakan lahan beberapa lubang kecil untuk sirkulasi air,
yang mudah diusahakan oleh seluruh biasanya digunakan untuk bertanam sebagai
anggota keluarga dengan memanfaatkan pengganti pot, atau lebih sering digunakan
waktu luang yang tersedia. Sejalan dengan untuk tempat pembenihan tanaman
budaya untuk kembali ke alam (back to perkebunan (kelapa sawit, karet, jati, jabon,
nature) menyebabkan meningkatnya akasia, dll). Manfaat pembibitan atau budi
kesadaran masyarakat akan bahaya daya tanaman dalam polybag adalah mudah
mengkonsumsi sayuran yang mengandung dalam merawat tanaman, mudah menyeleksi
bahan kimia. Saat ini pola hidup sehat yang antara bibit yang subur dan bibit yang kerdil
akrab lingkungan telah menjadi trend baru atau kurang subur, tidak banyak
memulai pola hidup baru dengan membutuhkan lahan, mudah di pindahkan ke
menggunakan sayuran yang ditanam skala lahan pertanian. (Alam, 2013) Polybag saat
rumah tangga karena karena aman ini sangat banyak tersedia di pasaran dan
sangat mudah di beli di toko plastic atau mudah untuk dipahami dan disimpulkan
toko pertanian serta untuk masalah harga (Wirartha 2006). Dengan metode
sangat tergantung dari kualitas polybag serta pendekatan yang ditawarkan kepada mitra
ukurannya. adalah Pertama, peningkatan pengetahuan
dan keterampilan teknologi budidaya
Sayuran merupakan sumber gizi
tanaman sayuran hemat air dalam polybag,
protein nabati, vitamin dan mineral yang
Kedua, pendekatan ini dilakukan dengan
diperlukan oleh tubuh manusia. Kekurangan
cara melakukan penyuluhan, pelatihan dan
vitamin dapat menimbulkan penyakit rabun
pendampingan.
mata, beri-beri, kulit dan malnutrisi yang
mengganggu kesehatan tubuh. Bagian yang HASIL DAN PEMBAHASAN
dikonsumsi dari tanaman sayuran didapat
dari bagian yang dapat dimakan seperti; Lahan pekarangan yang sempit dapat
sayuran umbi (bawang merah), buah (tomat, dimanfaatkan untuk budidaya sayur yang
terung, cabai), dan daun (selada). Tanaman sederhana. Budidaya sayur dilakukan
sayuran masuk dalam kelompok ilmu dengan menggunakan polybag.
hortikultura bersama-sama dengan tanaman Pengertian polybag adalah plastik segi
buah-buahan, tanaman hias dan tanaman empat dengan dominan berwarna hitam yang
obat (biofarmaka). Sebagaian besar sayuran digunakan untuk menyemai tanaman dengan
dikonsumsi dalam bentuk segar, namun ukuran tertentu yang di sesuaikan dengan
demikian ada beberapa yang dikonsumsi jenis tanaman dan tujuan dari persemaian.
dalam bentuk awetan walaupun sudah Pengertian lain dari polybag (Poly ethylin
berbeda dari segi rasa, aroma dan kandungan bag) merupakan kantong yang terbuat dari
nilai gizinya. bahan plastik berwarna hitam. Yang
berfungsi sebagai tempat media tumbuh
METODE PENELITIAN tanaman. Pemilihan polybag ini dipengaruhi
Penelitian ini menggunakan metode oleh beberapa faktor seperti harganya yang
penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan jauh lebih murah, tahan lama, dan aman
dengan studi kasus dan pengamatan untuk drainase. Selain itu, polybag sangat
langsung di lapangan. Data yang mudah ditemukan tidak hanya di toko
dikumpulkan terdiri atas data primer yang perlengkapan pertanian, namun juga dapat
diperoleh melalui menggunakan kuesioner ditemukan di toko plastik bahkan kini
(daftar pertanyaan) dan data sekunder swalayan sudah menyediakan polybag ini.
diperoleh dari lembaga, instansi yang Karena dianggap hemat tempat dan efisien,
berkaitan dengan penelitian ini. Selanjutnya maka polybag sangat disarankan untuk
analisis data dilakukan secara deskriptif. budidaya sayur dipekarangan.
Analisis deskriptif dilakukan dengan
menggali dan memaparkan hasil penelitian Media tanam adalah suatu media
atau tanggapan mitra budidaya sayur atau bahan yang digunakan untuk tempat
menggunakan polybag dengan menganalisis tumbuh dan berkembangnya akar tanaman.
dan menyajikan data sehingga dapat lebih Media yang bertekstur ringan dapat
menciptakan kondisi aerasi dan drainase dll. Berikut merupakan salah satu cara untuk
yang baik sehingga dapat mendukung menanam cabe menggunakan polybag. Salah
pertumbuhan akar (Soegiman, 1993). satu jenis cabe yang cocok untuk ditanam di
Menurut Benyamin (2000) sistem perakaran pekarangan adalah cabe kerting. Jenis ini
tanaman dapat dipengaruhi oleh kondisi relatif lebih tahan terhadap iklim tropis dan
tanah atau media tumbuh tanaman. Dimana rasanya pedas banyak disukai di pasaran.
perlakuan yang mempengaruhi pola ( Saraswati, 2012). Budidaya ini sendiri
penyebaran akar antara lain suhu, aerasi, menggunakan beberapa jenis sayuran antara
ketersediaan air dan unsur hara. Tanah lain, kangkung, sawi, tomat, dan cabai.
adalah media tanam yang utama. Tanah
yang baik untuk media tanam sebaiknya Dengan diadakannya sosialisasi ini,
diambil dari lapisan bagian (top soil). Secara masyarakat senang dan antusias karena
umum terdapat dua tipe tanah yaitu yang selain mudah dan murah, budidaya
harus diperhatikan yakni tanah pasir dan dipekarangan menggunakan polybag ini
tanah lempung. Tanah yang berpasir merupakan salah satu cara untuk
memiliki kemampuan drainase yang baik, menghijaukan lingkungan rumah.
cepat mengalirkan air namun kelemahannya
tanah tersebut buruk dalam menyimpan air Kesimpulan
sebagai cadangan. Sedangkan tanah Kesimpulan dalam pengabdian
lempung lebih sulit ditembus oleh air kepada masyarakat tentang pelatihan
sehingga akan membuat air tergenang dalam budidaya tanaman sayuran pada lahan
media tanam. Tanah yang baik untuk media perkarangan dengan menggunakan media
tanaman tidak terlalu berpasir dan tidak tanam polybag kepada masyarakat kampong
terlalu lempung, melainkan harus gembur. kedu diketahui berjalan dengan lancar dalam
Kompos merupakan bahan organik yang proses pelaksanaanya. Masyarakat sangat
berfungsi sebagai penyedia unsur hara bagi antusias dan senang dalam pelaksanaan
tanaman. Hampir semua jenis kompos padat pelatihan budidaya tanam sayuran ini
bisa digunakan sebagai bahan baku media dikarenakan mudah dan murah dalam
tanam. Kompos merupakan bahan organik melaksanakan budidaya sayuran
yang berfungsi sebagai penyedia unsur hara menggunakan media polybag selain itu juga
bagi tanaman. Hampir semua jenis kompos merupakan salah satu cara untuk
padat bisa digunakan sebagai bahan baku menghijaukan lingkungan rumah
media tanam. Media tanam yang baik dapat
menggunakan ketiga bahan diatas dengan DAFTAR PUSTAKA
perbandingan 1 tanah: 2 kompos: 1 arang Purnawati,dkk.(2015, April). Tingkat
sekam. Penerapan Teknologi Budidaya Sayuran

Macam-macam jenis buah-buahan Organik di Kelurahan Karangrejo


dan sayuran bisa ditanam menggunakan Kecamatan Metro Utara Kota Metro. JIIA,
polybag. Sayuran yang bisa ditanam dengan 3(2), 173-178.
poly bag adalah bayam, cabe, tomat, sawi,
Rosdiana,dkk.2019.Budidaya Tanaman Sayuran Dengan Media Polybag. Jurnal Inovasi dan
Pada Lahan Pekarangan Dengan Teknik Kewirausahaan,3(3), 159-163
Vertikultur Dan Hidroponik Puryarti, Dwi, Susinah Kuntadi, dan Teguh Iman
.https://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaskat Basuki. 2018. Manajemen Usaha Budidaya
/article/download/5443/3654. (diakses Tanaman Hortikultura Dalam Polybag. Jurnal

tanggal 15 Agustus 2020) Sharma Bhakti Ekuitas, 3(1), 277-281

Pasir, Suprianto . dan Muh. Supwatul Anonim. Pengertian Polybag.

Hakim.2014. Penyuluhan Penanaman Sayuran http://asikaja.com/pengertian-


polybag.3123.html.15 Agustus 2020
BUDIDAYA TOGA (TANAMAN OBAT KELUARGA) DI
KAMPUNG TEMATIK AGRO KELURAHAN KRAPYAK
KECAMATAN SEMARANG BARAT
Safira Paramitha1, Devi Kumalasari2, Bella Mayriska Rahmawati3, Mochammad Reza Faozi4,
Pradipta Mahatma Nandi Wardhana5

1,2
Pendidikan Matematika, 3Ekonomi Pembangunan, 4Bimbingan dan Konseling, 5Ilmu Sejarah,
Universitas Negeri Semarang

safiraparamithaa@gmail.com1; dkumala22@students.unnes.ac.id2;
bellamayriska@students.unnes.ac.id3; mochammadrezafaozi@gmail.com4;
pradiptamnw@gmail.com5

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan pekarangan untuk


budidaya Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di Kampung Tematik Argo Kelurahan Krapyak serta
bagaimana dampaknya terhadap masyarakat sekitar. Penelitian ini merupakan sebuah
penelitian deskriptif dan pengamatan (observasi) langsung pada obyek penelitian. Penelitian ini
berfokus pada budidaya Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di Kampung Tematik Agro Kelurahan
Krapyak. Kampung tematik merupakan sebuah titik sasaran atau wilayah yang mengembangkan
sebuah potensi di wilayah itu guna melakukan perbaikan kehidupan dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat salah satunya yaitu Kampung Tematik Argo di Kelurahan Krapyak.
Pemanfaatan pekarangan sebagai lahan untuk budidaya TOGA (Tanaman Obat Keluarga)
terdapat berbagai metode yaitu metode konvensional, vertikal garden, dan hidroponik.
Kampung Tematik Agro Krapyak dalam pelaksanaannya merupakan suatu peningkatan potensi
lokal wilayah. Dalam hal ini, potensi yang ditingkatkan adalah usaha pemanfaatan pekarangan
untuk budidaya TOGA (Tanaman Obat Keluarga). Manfaat yang diperoleh dari budidaya TOGA
ini salah satunya ialah meningkatnya pendapatan masyarakat melalui pembudidayaan TOGA.

Kata Kunci : Tanaman Obat Keluarga (TOGA), Masyarakat, Pekarangan


PENDAHULUAN

Kota Semarang merupakan Ibukota Jawa Tengah yang mempunyai daya tarik untuk
dikunjungi sebagai destinasi wisata karena banyak objek-objek yang menarik seperti wisata
kuliner, wisata budaya, wisata alam, wisata religi, wisata belanja. Kota Semarang selalu
berkembang untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas penyediaan tempat wisata yang
diimbangi dengan peningkatan fasilitas publik yang mendukung. Hal tersebut dilakukan untuk
menarik wisatawan, baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara untuk datang
berkunjung ke Kota Semarang. Salah satu inovasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota
Semarang dalam hal peningkatan kuantitas dan kualitas penyediaan tempat wisata yaitu program
Kampung Tematik yang dimulai pada tahun 2016.

Kampung tematik merupakan sebuah titik sasaran atau wilayah yang mengembangkan
sebuah potensi di wilayah itu guna melakukan perbaikan kehidupan dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Kampung tematik terbagi menjadi berbagai macam sesuai dengan
tema yang diangkat oleh kampung tersebut. Tema-tema itu diambil tergantung dari berbagai
potensi yang berkembang. Berbagai tema-tema diangkat untuk menciptakan sebuah kampung
yang menarik, seperti tematik agro, tematik ramah anak, tematik seni budaya, dan sebagainya.
Apapun tema yang diangkat oleh berbagai kampung tematik selalu memiliki tujuan yang positif
untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan warganya dengan cara mengubah lokasi kumuh
menjadi tidak kumuh untuk perbaikan kualitas lingkungan, dilakukan untuk penghijauan
wilayah, dan yang terpenting untuk mengangkat potensi ekonomi dan sosial masyarakat
setempat. Kampung tematik menjadi sebuah inovasi yang dilakukan oleh pemerintah Kota
Semarang dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan tempat tinggal, dimana wilayah atau
perkampungan yang kumuh akan disulap menjadi sesuatu yang menarik yang dapat menjadi
daya tarik wisata.

Kampung tematik tersebar di beberapa Kelurahan di Kota Semarang salah satunya yaitu
Kampung Tematik Argo di Kelurahan Krapyak. Pada Kampung Tematik Argo di Kelurahan
Krapyak ini memiliki beberapa program unggulan, salah satunya yaitu Budidaya TOGA
(Tanaman Obat Keluarga). Budidaya TOGA (Tanaman Obat Keluarga) dapat dilakukan pada
lahan yang minimalis dan dapat mengubah lingkungan yang kumuh serta terbengkalai menjadi
tempat yang bermanfaat dan dapat menambah keindahan di wilayah tersebut. Manfaat utama
yaitu khasiat yang dimiliki dari berbagai jenis TOGA (Tanaman obat Keluarga). Masyarakat
dapat menggunakan TOGA (Tanaman Obat Keluarga) sebagai obat tradisional karena selain
harganya yang cukup murah juga tidak menimbulkan efek samping bagi kesehatan. Selain
manfaat yang besar tersebut, perawatan TOGA (Tanaman Obat Keluarga) juga tergolong mudah
dan dapat dilakukan pada halaman rumah. Budidaya TOGA (Tanaman Obat Keluarga) ini terus
dikembangkan di wilayah Kelurahan Krapyak agar masyarakat merasakan secara langsung
manfaat-manfaat yang didapatkan dari Budidaya TOGA (Tanaman Obat Keluarga).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dan pengamatan (observasi)


langsung bagaimana aktivitas yang berlangsung pada obyek penelitian. Penelitian ini berfokus
pada budidaya Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di Kampung Tematik Agro Kelurahan
Krapyak. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pemanfaatan pekarangan untuk budidaya
TOGA (Tanaman Obat Kelurga) dan manfaat TOGA bagi masyarakat lingkungan tempat
tinggal. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari
hasil pengamatan (observasi). Menurut Arikunto (2006:124) observasi adalah mengumpulkan
data atau keterangan yang harus dijalankan dengan melakukan usaha-usaha pengamatan secara
langsung ke tempat yang akan diselidiki. Sedangkan menurut Kamus Ilmiah Populer (dalam
Suardeyasasri, 2010:9) kata observasi berarti suatu pengamatan yang teliti dan sistematis,
dilakukan secara berulang-ulang. Metode observasi seperti yang dikatakan Hadi dan Nurkancana
(dalam Suardeyasasri, 2010:9) adalah suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis baik secara langsung maupun
secara tidak langsung pada tempat yang diamati. Data sekunder yang diperoleh berasal dari
jurnal – jurnal, laporan penelitian, data resmi yang dikeluarkan dinas terkait.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kampung tematik merupakan sebuah titik sasaran atau wilayah yang mengembangkan
sebuah potensi di wilayah itu guna melakukan perbaikan kehidupan dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Kampung tematik terbagi menjadi berbagai macam sesuai dengan
tema yang diangkat oleh kampung tersebut. Tema-tema itu diambil tergantung dari berbagai
potensi yang berkembang. Kampung tematik tersebar di beberapa Kelurahan di Kota Semarang
salah satunya yaitu Kampung Tematik Argo di Kelurahan Krapyak. Berdasarkan informasi yang
diperoleh dari website Kelurahan Krapyak1, Kampung Tematik Agro Krapyak terletak di
Kelurahan Krapyak, Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang, mempunyai 9 Rukun Warga
(RW) dan 46 Rukun Tetangga (RT) yang memiliki luas sebesar 220,427 ha. Dengan batas
sebelah utara Kelurahan Tambak Harjo, batas sebelah selatan Kelurahan Kembangarum, sebelah
barat Kelurahan Tugu, sebelah Tugu Kelurahan Kalibanteng Kulon. Dengan jarak ke pusat Kota
Semarang 4 Km. Kampung tematik adalah sebuah program yang dilakukan oleh pemerintah
Kota Semarang untuk mengubah kampung – kampung kumuh menjadi kampung yang kreatif
dan tertata agar memperindah lingkungan, meningkatkan kualitas lingkungan dan meningkatkan
perekonomian masyarakat setempat. Kampung – kampung yang telah diubah tersebut memiliki
potensi yang dapat menjadi daya tarik wisata.

Kampung Tematik Agro Krapyak memiliki berbagai potensi dan permasalahan terkait
dengan pengembangannya sebagai kampung pertanian di wilayahnya. Potensi perekonomian
yang dapat dikembangkan di Kampung Tematik Agro Krapyak salah satunya adalah Budidaya
TOGA (Tanaman Obat Keluarga). Budidaya TOGA ini memanfaatkan pekarangan untuk usaha
pembudidayaan TOGA. Metode-metode yang digunakan dalam budidaya TOGA ini pun
bermacam-macam, diantaranya adalah metode vertikal garden, konvensional dan hidroponik.
Dengan adanya berbagai macam metode budidaya TOGA ini dapat memberikan pilihan bagi
setiap warga untuk menerapkan metode yang sesuai dengan kemampuan mereka dalam
pelaksanaan budidaya TOGA. Sehingga setiap warga memiliki potensi yang sama dalam bidang
perekonomian melalui budidaya TOGA.

Kampung Tematik Agro Krapyak dalam pelaksanaannya merupakan suatu peningkatan


potensi lokal wilayah. Dalam hal ini, potensi yang ditingkatkan adalah usaha pemanfaatan
pekarangan untuk budidaya TOGA (Tanaman Obat Keluarga). Dengan memanfaatkan lahan
pekarangan untuk budiddaya tanaman dapat meningkatkan nilai ekonomi. Manfaat yang
diperoleh dari budidaya TOGA di lahan pekarangan ini salah satunya ialah meningkatnya
pendapatan masyarakat melalui pembudidayaan TOGA. Untuk itu, maka mahasiswa KKN
Universitas Negeri Semarang membantu terwujudnya Kampung Tematik di Kelurahan Krapyak.
Pemilihan Tanaman TOGA karena memiliki banyak manfaat, diantaranya dapat digunakan
sebagai obat dengan cara mengolahnyamenjadi minuman jamu, bumbu penyedap makanan dan
lainnya. Pemanfaatan pekarangan di wilayah RW 07 Kelurahan Krapyak untuk budidaya TOGA
(Tanaman Obat Keluarga) memberikan dampak yang positif dan manfaat yang besar bagi
masyarakat. Pekarangan yang semula kosong jadi terisi dengan adanya TOGA (Tanaman Obat
Keluarga). Pekarangan menjadi indah, ada beberapa TOGA (Tanaman Obat Keluarga) yang ada
di Kampung Tematik Agro Kelurahan Krapyak, antara lain : jahe, kencur, temulawak, daun
kelor, lidah buaya, kunyit, seledri, lengkuas, daun mint.

Pemanfaatan pekarangan sebagai lahan untuk budidaya TOGA (Tanaman Obat Keluarga)
terdapat berbagai metode yaitu metode konvensional, vertikal garden, dan hidroponik. Metode
konvensional dilakukan dengan cara biasa yaitu dengan menanam tanaman di pot kecil maupun
pot besar dan tanaman tersebut diletakan di pekarangan di setiap depan rumah warga. Manfaat
yang diperoleh dengan menggunakan metode konvensional yaitu lebih mudah dalam hal
menanam dan peletakan tanaman, pengecekan dan perawatan tanaman menjadi lebih terkontrol.

Vertikal garden atau taman vertikal merupakan sebuah konsep taman tegak atau vertikal
dengan mengatur tanaman dan elemen taman lainnya sedemikian rupa pada sebuah bidang
tegak. Konsep taman vertikal merupakan sebuah upaya untuk menghijaukan sebuah tempat yang
terbatas dimana tempat tersebut tidak memungkinkan untuk dibuat taman horizontal. Metode
vertikal garden yang dilakukan dengan cara pembuatan rak yang terbuat dari besi yang
menempel pada dinding yang terletak di sepanjang jalan, tanaman akan dipasang di rak tersebut
yang tersusun rapi secara vertikal. Manfaat yang diperoleh dengan penggunaan metode vertikal
garden yaitu membuat lingkungan menjadi asri, sejuk karena penyusunan tanaman di dinding
yang lebar yang membuat pemandangan menjadi indah; menghemat penggunaan lahan karena
fokus tempat untuk menanam secara vertikal pada rak yang terbuat dari besi yang menempel
pada dinding; dapat dengan mudah mengatur tatanan tanaman yang diinginkan agar tidak bosan.

Sistem budidaya pertanian secara hidroponik ini merupakan konsep penghijauan yang
cocok untuk daerah perkotaan dan lahan terbatas (Tom, 2005). Handayani (2020) menyebutkan
bahwa metode tanam dengan cara hidroponik di lahan sempit seperti pekarangan tentu saja
sangat efisien dalam mengatasi berbagai persoalan, diantaranya dapat mengurangi polusi udara,
menambah penghasilan rumah tangga, dan juga memiliki peran sebagai ketahanan pangan dalam
keluarga. Selain itu konsep hipdroponik tidak memerlukan biaya yang tinggi dan
pemeliharaannya relative mudah. Metode hidroponik dilakukan dengan cara penanaman tanaman
tanpa menggunakan media tanam dari tanah melainkan menggunakan air yang mengandung
campuran hara. Peletakan tanaman pada metode hidroponik yaitu dengan menggunakan pipa
panjang yang telah dilubangi berjarak untuk penempatan tanaman, lalu pipa disusun secara rapi
serta di dalam pipa dialirkan air. Manfaat yang diperoleh dengan penggunaan metode hidroponik
yaitu lebih efisien dalam penggunaan pekarangan, menghasilkan kualitas tanaman yang baik.

Gambar 1. Tanaman TOGA dengan metode konvensional

Gambar 2. Tanaman TOGA dengan metode vertical garden


Gambar 3. Tanaman TOGA dengan metode hidroponik

KESIMPULAN

Kampung tematik menjadi sebuah titik sasaran atau wilayah yang mengembangkan
sebuah potensi di wilayah itu guna melakukan perbaikan kehidupan dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Kampung tematik terbagi menjadi berbagai macam sesuai dengan
tema yang diangkat oleh kampung tersebut. Tema-tema itu diambil tergantung dari berbagai
potensi yang berkembang. Kampung tematik tersebar di beberapa Kelurahan di Kota Semarang
salah satunya yaitu Kampung Tematik Argo di Kelurahan Krapyak. Kampung Tematik Agro
Krapyak terletak di Kelurahan Krapyak, Kecamatan Semarang Barat Kota
Semarang, mempunyai 9 Rukun Warga dan 46 Rukun Tetangga yang memiliki luas sebesar
220,427 ha. Potensi perekonomian yang dapat dikembangkan di Kampung Tematik Agro
Krapyak salah satunya adalah Budidaya TOGA.

Budidaya TOGA ini memanfaatkan pekarangan untuk usaha pembudidayaan


TOGA. Metode-metode yang digunakan dalam budidaya TOGA ini pun bermacam-
macam, diantaranya adalah metode vertikal garden, konvensional dan hidroponik. Dengan
adanya berbagai macam metode budidaya TOGA ini dapat memberikan pilihan bagi setiap
warga untuk menerapkan metode yang sesuai dengan kemampuan mereka dalam pelaksanaan
budidaya TOGA. Sehingga setiap warga memiliki potensi yang sama dalam bidang
perekonomian melalui budidaya TOGA. Kampung Tematik Agro Krapyak dalam
pelaksanaannya merupakan suatu peningkatan potensi lokal wilayah. Pekarangan yang semula
kosong jadi terisi dengan adanya TOGA . Pekarangan menjadi indah, ada beberapa TOGA yang
ada di Kampung Tematik Agro Kelurahan Krapyak, antara lain : jahe, kencur, temulawak, daun
kelor, daun mint, lidah buaya, lengkuas kunyit, dan seledri.

Pemanfaatan pekarangan sebagai lahan untuk budidaya TOGA terdapat berbagai metode
yaitu metode konvensional, vertikal garden, dan hidroponik. Metode konvensional dilakukan
dengan cara biasa yaitu dengan menanam tanaman di pot kecil maupun pot besar dan tanaman
tersebut diletakan di pekarangan di setiap depan rumah warga. Manfaat yang diperoleh dengan
menggunakan metode konvensional yaitu lebih mudah dalam hal menanam dan peletakan
tanaman, pengecekan dan perawatan tanaman menjadi lebih terkontrol. Metode vertikal garden
yang dilakukan dengan cara pembuatan rak yang terbuat dari besi yang menempel pada dinding
yang terletak di sepanjang jalan, tanaman akan dipasang di rak tersebut yang tersusun rapi secara
vertikal.
DAFTAR PUSTAKA

Aligita, W., Muttaqin, F. Z., Muhsinin, S., Febrina, E., & Asnawi, A. (2019). Peningkatan
Potensi Anggota KWT dalam Pemanfaatan Pekarangan untuk Tanaman Obat dan
Kosmetika Menggunakan Metode Tanam Vertikal di Desa Cibiru Wetan, Kabupaten
Bandung. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 4(4), 401-408.

Arikunto, S. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara

Kelurahan Krapyak. 2020. Profil Kampung Tematik Kampung Agro Kelurahan Krapyak
Semarang Barat.

https://krapyak.semarangkota.go.id/profilkampungtematikagro

Pumita Sari, S. D. (2019). Peran kampung tematik dalam peningkatan pendapatan keluarga:
studi kasus Kampung Tani dan Kampung Kamsoli (Doctoral dissertation, UIN
Walisongo).

Solikhah, B., Suryarini, T., & Wahyudin, A. (2019). PEMBERDAYAAN IBU RUMAH
TANGGA MELALUI PELATIHAN HIDROPONIK. Jurnal Abdimas, 22(2), 121-128.

Sugito, S., Susilowati, S., & Al Kholif, M. (2017). Strategi Pemanfaatan Lahan Pekarangan
Untuk Budidaya Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Jurnal Penamas Adi Buana, 2(2),1-8.
Implementasi Maping Data Covid-19 Melalui Aplikasi InaRISK
Personal BNPB Di Wilayah Kecamatan Semarang Barat

Fajrul Falakh Zaky Zamani1, Talitha Alma Ardelia2, Nur Ika Ayu Apriliana3, Adinda
Novita Sari4, Pramudya Danny Hidayat5
1-2
Manajemen, Universitas Negeri Semarang
3-5
Ilmu Hukum, Universitas Negeri Semarang

zaky.zamani1710@students.unnes.ac.id1, talithaalmaa@students.unnes.ac.id2,
nurikayuapriliana09@students.unnes.ac.id3, adindanovitas@students.unnes.ac.id4,
pramudyadanny@students.unnes.ac.id5

Abstrak

Proses pemetaan wilayah secara online menggunakan aplikasi bernama


'inaRISK Personal'. Aplikasi ini dibuat untuk melacak daerah sebaran COVID-19.
Nantinya, masyarakat yang berperan sebagai pengguna aplikasi diminta melengkapi
data berisikan penilaian mandiri. Melalui aplikasi inaRISK, pengguna dapat mengisi
sejumlah pertanyaan sesuai dengan kategori yang tersedia, yaitu pribadi, keluarga, dan
desa khususnya di wilayah Kecamatan Semarang Barat. BNPB berharap masyarakat
peduli terhadap diri sendiri, keluarga dan di lingkungan tempat tinggal dalam rangka
memutus rantai penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19. Untuk kategori
pribadi, terdapat 21 poin pertanyaan terkait perilaku dan kebiasaan pribadi, potensi
tertular di dalam dan luar rumah, penggunaan transportasi umum, masker, hingga daya
tahan tubuh atau imunitas. Lebih lanjut, di kategori selanjutnya, yakni keluarga,
pengguna akan diminta untuk mengisi jawaban terkait pengetahuan mengenai COVID-
19 bagi anggota keluarga, hingga lingkungan tempat tinggal. Kemudian, aplikasi juga
akan meminta penjelasan mengenai kebiasaan keluarga, rencana, kapasitas termasuk
siapa saja anggota keluarga yang dinilai rentan seperti usia lanjut atau mengidap suatu
penyakit kronis. Sementara di kategori desa, 21 pertanyaan meliputi kesiapsiagaan desa,
ketersediaan relawan, hingga bentuk pencegahan yang telah dilakukan seperti adanya
ruang isolasi, penyemprotan disinfektan, tempat cuci tangan, dan lainnya. Setelah
pengguna mengisi sejumlah pertanyaan di atas, nantinya pengguna akan mendapatkan
informasi terkait tingkat resiko masing-masing. Dalam hal ini, BNPB meminta agar
pengguna aplikasi mengisi data dan pertanyaan dengan jujur agar mendapatkan
rekomendasi yang tepat. Aplikasi ini sudah dapat diunduh melalui PlayStore untuk
Android dan AppStore untuk iOS. Oleh karena itu KKN UNNES Bersama Melawan
Covid-19 menjadikan infografis inaRISK sebagai program kerja utama.

Kata Kunci: inaRISK, COVID-19, Semarang Barat

The online area mapping process uses an application called 'inaRISK Personal'. This
application was made to track the distribution area of COVID-19. Later, people who
act as application users are asked to complete data containing independent
assessments. Through the inaRISK application, users can fill in a number of questions

1
according to the available categories, namely personal, family and village, especially in
the West Semarang District area. BNPB hopes that the public cares about themselves,
their families and their environment in order to break the chain of spreading the SARS-
CoV-2 virus that causes COVID-19. For the private category, there are 21 question
points related to personal behavior and habits, the potential for infection inside and
outside the home, the use of public transportation, masks, to endurance or immunity.
Furthermore, in the next category, namely family, users will be asked to fill in answers
related to knowledge about COVID-19 for family members, to the environment they live
in. Then, the application will also ask for an explanation of family habits, plans,
capacities including who are family members who are considered vulnerable, such as
elderly or suffering from a chronic disease. Meanwhile, in the village category, 21
questions cover village preparedness, the availability of volunteers, to the forms of
prevention that have been taken such as the existence of an isolation room, spraying
disinfectants, a place to wash hands, and others. After the user has filled in the
questions above, the user will get information related to their respective risk levels. In
this case, BNPB asks application users to fill in data and questions honestly in order to
get the right recommendations. This application can be downloaded via the PlayStore
for Android and the AppStore for iOS. Therefore, the joint UNNES Community Service
Against Covid-19 has made the INARISK infographic the main work program.

Keywords: inaRISK, COVID-19, West Semarang

PENDAHULUAN Peta persebaran tersebut


diwujudkan pemerintah dengan
Pada akhir tahun 2019, dunia diluncurkannya aplikasi inaRISK dari
digemparkan dengan munculnya virus BNPB. Aplikasi ini dibuat dengan
baru yang dinamakan COVID-19. Virus berbagai macam manfaat yang mana
ini telah diluncurkan pada bulan paling utama adalah membuat
Desember 2019 di Kota Wuhan masyarakat jadi semakin tangguh dalam
Provinsi Hubei China, lalu pada Februai menghadapi bencana.
2020 WHO mengumumkan nama resmi Sehubungan dengan adanya
virus ini menjadi COVID-19. COVID- bencana pandemi virus COVID-19 ini,
19 telah menyebar ke berbagai negara di Universitas Negeri Semarang (UNNES)
dunia, termasuk Indonesia. mengubah konsep Kuliah Kerja Nyata
Untuk mencegah berbagai (KKN) yang mana pada mulanya
peluang mudahnya penyebaran virus mahasiswa harus melakukan
ini, maka pemerintah Indonesia pengabdian masyarakat di desa-desa
melakukan banyak upaya. Salah satunya yang telah ditentukan oleh UNNES,
adalah melakukan pemetaan di setiap namun sekarang mahasiswa diupayakan
daerah untuk mempermudah untuk melakukan KKN di desa atau
masyarakat mengetahui peta persebaran tempat tinggal asal masing-masing
COVID-19 di wilayah masing-masing. mahasiswa. Pengabdian masyarakat kali
Hal ini dilakukan agar nantinya ini berlangsung di wilayah Kecamatan
masyarakat dapat memperkirakan apa Semarang Barat.
yang harus dilakukan. Selain itu, Dengan diadakannya KKN ini,
masyarakat dapat berjaga-jaga ketika maka memberi kesempatan kepada
harus bepergian. mahasiswa untuk mengenalkan aplikasi
inaRISK kepada setiap warga

2
masyarakat di wilayah Kecamatan lembaga lain terutama dalam
Semarang Barat. Mengingat, saat ini penyediaan data.
teknologi merupakan hal yang tidak Pendataan informasi untuk
dapat dipisahkan dari masyarakat, InaRISK pada kegiatan KKN BMC
terutama di kota besar seperti Semarang UNNES dilakukan dengan jangka
yang menjadi ibukota Provinsi Jawa waktu 43 hari (9 Juli – 22 Agustus
Tengah. Hal ini pun untuk mendukung 2020). Pendataan informasi InaRISK
Indonesia yang sedang dalam proses dilakukan dengan cara mengisi data
menuju masyarakat yang berorientasi personal pada aplikasi InaRISK.
digital. Pendataan juga dapat dilakukan dengan
Korelasi penggunaan inaRISK mendatangi rumah-rumah warga dan
dalam hal ini adalah untuk menjaga dan mengisi data secara manual. Data yang
mencegah penyebaran virus COVID-19 di dapat digunakan untuk mengetahui
dengan mapping data COVID-19 yang infografis mengenai seberapa
diimplementasikan pada warga beresikonnya daerah tersebut akan
masyarakat Kecamatan Semarang Barat bahasan COVID-19.
agar mempermudah masyarakat untuk Mengingat metode penelitian
mencari informasi terkait COVID-19 yang digunakan adalah mengisi
dengan teknologi digital yang telah langsung pada aplikasi inaRISK dan
disediakan. mendata langsung bersama kepala
Diharapkan dari adanya kegiatan rumah tangga/wakilnya. Jadi urutannya,
pendampingan pengisian data inaRISK pendataan dengan warga terlebih
ini, masyarakat di wilayah Kecamatan dahulu. Setelah mendapat data yang
Semarang Barat dapat mengenal dibutuhkan dari kepala rumah
teknologi baru dan memiliki orientasi tangga/wakilnya, data tersebut kita
tanggap digital serta dapat input kedalam Aplikasi inaRISK dalam
menggunakan aplikasi inaRISK untuk pilihan data personal. Pendataan tidak
memperoleh informasi terkait COVID- dilakukan rutin tiap hari atau tiap
19. Oleh karena itu Penulis memiliki minggunya, tapi peneliti mebuat janji
gagasan untuk meneliti dan mengulas dengan warga yang mau dimintai data.
terkait Implementasi Mapping Data Sebenarnya pengumpulan data bisa
Covid-19 Melalui Aplikasi inaRISK langsung dilakukan dan tidak
Personal BNPB Di Wilayah memerlukan waktu 43 hari. Namun
Kecamatan Semarang Barat. peneliti memiliki beberapa faktor
pendukun dan penghambat dalam
mengumpulkan data untuk mengisi ke
METODE PENELITIAN InaRISK. Faktor pendukung dan
penghambat kegiatan pendataan di
Aplikasi inaRISK merupakan antaranya sebagai berikut:
aplikasi yang berisi informasi tinngkat 1. Faktor Pendukung
bahaya suatu wilayah dan dilengkapi a. Kepala keluarga atau wakilnya
dengan rekomendasi aksi untuk yang berada dirumah, data bisa
melakukan antisipasinya secara langsung diperoleh
partisipatif. Aplikasi InaRISK ini b. Aplikasi InaRISK sedang
dibangun oleh Badan Nasional dalam jaringan yang bagus dan
Penanggulangan Bencana dengan tidak lemot
dukungan dari Kementerian ESDM, 2. Faktor Penghambat
Kementrian PU-Pera, dan BMKG serta

3
a. Warga yang mau didata sedang dengan membuat kebijakan agar
tidak berada di rumah masyarakat memiliki rasa takut jika
b. Aplikasi InaRISK sedang tidak melanggar peraturan terkait pencegahan
dalam jaringan yang bagus penyebaran COVID-19.
c. Kegiatan KKN sedang full dan Cara selanjutnya adalah dengan
tidak ada waktu luang untuk mengenalkan masyarakat dengan
melakukan pendataan teknologi karena mengingat selama
pandemi ini segala hal diupayakan
dilakukan secara online, maka dari itu
HASIL DAN PEMBAHASAN masyarakat harus terbuka akan adanya
teknologi. Hal ini dilakukan dengan
Covid-19, penyakit menular Badan Nasional Penanggulangan
yang disebabkan oleh jenis coronavirus Bencana (BNPB) meluncurkan aplikasi
yang baru ditemukan. Coronavirus bernama inaRISK. InaRISK adalah
adalah kelompok virus yang dapat portal hasil kajian risiko yang
menyebabkan penyakit pada hewan dan menggunakan arcgis server sebagai
manusia Beberapa jenis coronavirus data services yang menggambarkan
diketahui menyebabkan infeksi saluran cakupan wilayah ancaman bencana,
nafas pada manusia mulai dari batuk populasi terdampak, potensi kerugian
pilek hingga yang lebih serius seperti fisik (Rp.), potensi kerugian ekonomi
Middle East Respiratory Syndrome (Rp.) dan potensi kerusakan lingkungan
(MERS) dan Severe Acute Respiratory (ha) dan terintegrasi dengan realisasi
Syndrome (SARS). Coronavirus jenis pelaksanaan kegiatan pengurangan
baru yang ditemukan menyebabkan risiko bencana sebagai tool monitoring
penyakit COVID-19. Virus baru dan penurunan indeks risiko bencana.
penyakit yang disebabkannya ini tidak InaRISK bisa membantu untuk
dikenal sebelum mulainya wabah di mengatasi berbagai kekhawatiran
Wuhan, Tiongkok, bulan Desember masyarakat untuk menjamin keamanan
2019. COVID-19 ini sekarang menjadi dari COVID 19. Ada beberapa
sebuah pandemi yang terjadi di banyak keunggulan juga fitur yang dimiliki oleh
negara di seluruh dunia. aplikasi InaRisk. InaRISK dapat
Penyebaran virus ini menjadi diunduh melalui smartphone atau tablet,
polemik di masyarakat. Tidak hanya dan turut berperan dan membantu dalam
keresahan karena cepatnya penyebaran menanggulangi penyebaran COVID-19.
COVID-19 ini, akan tetapi Aplikasi ini bukanlah sesuatu yang baru
ketidakjelasan peraturan karantina dari BNPB karena telah dirilis semenjak
wilayah yang diberlakukan pemerintah 2018 lalu. Meskipun demikian,
juga membuat warga kebingungan sosialisasinya memang belum
terkait informasi yang berhubungan menyeluruh dan menyentuh banyak
dengan COVID-19. Pemerintah kalangan, yang diklaim dapat
mengupayakan banyak hal untuk membantu untuk menangani berbagai
mengatasi dan menghilangkan COVID- bencana dan mencegahnya. Oleh karena
19 di Indonesia dengan memberikan itu, pengenalan aplikasi InaRISK
kebijakan yang tepat, memutus rantai kepada masyarakat haruslah
penularan, serta membuat vaksin untuk dimaksimalkan pada saat pandemi
COVID-19. Perlindungan preventif COVID-19 ini. Karena bagaimanapun
yang dilakukan pemerintah ada masyarakat memerlukan informasi
beberapa cara yakni salah satunya

4
yang akurat dalam rangka mengadapi InaRISK ini, karena tidak semua orang
pandemi COVID-19 ini. mempunyai dan paham dengan
Pemerintah juga menghimbau teknologi. Dalam pelaksanaan
perguruan tinggi berperan dalam sosialisasi penggunaan aplikasi
mencegah penyebaran COVID-19. inaRISK untuk memasukan data
Beberapa perguruan tinggi telah mengenai COVID-19 yang dilakukan
mengupayakan pengabdian masyarakat setiap keluarga pada aplikasi InaRISK
yang mana biasa disebut dengan Kuliah Personal, mahasiswa perlu mengunjungi
Kerja Nyata (KKN) diubah konsepnya dan membantu dalam pengisian agar
menjadi daring (dalam jaringan). Yang tidak terjadi kesalahan data. Berikut
mana upaya tersebut dilakukan untuk dokumentasi kegiatan yang dilakukan :
mencegah terjadinya penyebaran 1. Tampilan Peta Kerawanan
COVID-19. Di Universitas Negeri Covid-19 pada Aplikasi InaRisk
Semarang (UNNES) mengubah Kuliah di Kota Semarang dalam
Kerja Nyata (KKN) yang biasanya Keadaan Zona Merah
untuk mengabdi ke desa-desa, sekarang
dilaksanakan di wilayah tempat tinggal
masing-masing mahasiswa dalam
rangka pencegahan penyebaran
COVID-19. Tema KKN ini adalah
KKN UNNES BMC TAHUN 2020
(Kuliah Kerja Nyata Universitas Negeri
Semarang Bersama Melawan COVID-
19 Tahun 2020). Salah satu program
kerja wajib KKN UNNES BMC
TAHUN 2020 adalah Infografis Maping
Data COVID-19 melalui aplikasi
InaRISK. Hal ini dilakukan mahasiswa
dengan membantu masyarakat di daerah
masing-masing untuk mengisi data
pribadi, keluarga, atau desa di Aplikasi
Inarisk.
Artikel kali ini mengambil
sample beberapa daerah dalam wilayah
Kecamatan Semarang Barat.
Pelaksanaan kegiatan program kerja
KKN UNNES BMC Tahun 2020 untuk
daerah Kecamatan Semarang Barat
yang didampingi oleh Bapak Margi
Wahono, S.Pd., M.Pd. bertujuan untuk
memberi edukasi serta membantu
masyarakat di daerah Kecamatan
Semarang Barat.
Banyak kegiatan KKN yang
dilakukan mahasiswa secara daring,
tetapi tidak semua kegiatan mudah
untuk dilakukan secara online, seperti
sosialisasi penggunaan aplikasi

5
2. Penilaian Keluarga dalam karena hasil dari aplikasi InaRisk
Lingkup Kota Semarang Personal menunjukkan masyarakat
sudah mengetahui cara pencegahan,
bagaimana cara penularan, serta sudah
mentaati protokol kesehatan. Yang
mana dalam menerima arahan terkait
penggunaan aplikasi InaRISK ini,
masyarakat sangat antusias dan merasa
aplikasi ini sangat bermanfaat.

KESIMPULAN

COVID-19 merupakan virus


yang sangat cepat menyebar. Oleh
karena itu dilakukan berbagai upaya
oleh Pemerintah guna menekan laju
penyebaran virus ini. Upaya preventif
telah dilakukan salah satunya dengan
membuat kebijakan. Pemerintah juga
menghibau kepada seluruh elemen
masyarakat termasuk perguruan tinggi
untuk berkontribusi dalam mencegah
penyebaran COVID-19. Universitas
Negeri Semarang melalui konsep KKN
UNNES BMC TAHUN 2020
mengupayayakan untuk melakukan
program kerja wajib Infografis Maping
Data COVID-19 melalui Aplikasi
InaRISK. Hal ini dilakukan di wilayah
Kecamatan Semarang Barat yang mana
hasil yang diperoleh adalah masyarakat
Kota Semarang termasuk ke sudah mengetahui cara pencegahan,
dalam zona merah yang berarti telah bagaimana cara penularan, serta sudah
ditemukan kasus baru dalam jumlah mentaati protokol kesehatan.
yang banyak secara bersamaan sehingga
kemungkinan penyebaran lebih cepat DAFTAR PUSTAKA
bertambah dan semakin meluas
sehingga masyarakat patut untuk lebih Bnpb.go.id. “Tentang InaRISK”.
waspada dengan adanya COVID-19 ini. http://inarisk.bnpb.go.id/about.
Namun pada hasil dari data yang Diakses Pada Tanggal 16
diperoleh, meskipun kota Semarang Agustus 2020 Pukul 18.16 WIB.
termasuk dalam zona merah tetapi pada Cahyandari, Dewi, Shinta Hadiyantina,
beberapa wilayah kecamatan Semarang dan Nandharu Ramadhan.
Barat seperti pada RT 02/RW 09 “Upaya Pemerintah Daerah
Kelurahan Bojong Salaman, RT 10/ RW Dalam Pencegahan dan
11 Kelurahan Gisikdrono, RT 01/ RW Penanggulangan Wabah Virus
10 Kelurahan Gisikdrono mempunyai Korona”. Jurnal Litbang
risiko rendah terpapar COVID-19

6
Kebijakan. Volume 14. Nomor
1. Juni 2020.
Fahlevi, Fahdi. “BNPB Luncurkan
Aplikasi InaRISK Untuk Deteksi
Penyebaran Corona”.
https://www.tribunnews.com/cor
ona/2020/04/12/bnpb-
luncurkan-aplikasi-inarisk-
untuk-deteksi-penyebaran-
corona. Diakses Pada Tanggal
18 Agustus 2020 Pukul 19.20
WIB.
Promkes.kemkes.go.id. “Informasi
Tentang Virus Corona (COVID-
19)”.
http://promkes.kemkes.go.id/info
rmasi-tentang-virus-corona-
novel-coronavirus. Diakses Pada
Tanggal 14 Agustus 2020 Pukul
21.32 WIB.
Siswanto, Restu Aji. “Cara Mendeteksi
Penyebaran Corona Melalui
Aplikasi InaRISK”.
https://www.pricebook.co.id/arti
cle/game_apps/2020/05/06/9965
/aplikasi-inarisk-bnpb. Diakses
Tanggal 19 Agustus 2020 Pukul
18.21 WIB.

Anda mungkin juga menyukai