Anda di halaman 1dari 7

Open Journal System

Volume 1 no 1 2020

UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT KARDIOVASKULER


MELALUI IDENTIFIKASI RESIKO DAN LATIHAN FISIK PADA
WANITA
Netha Damayantie1, Rusmimpong1
1Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jambi

KONTAK PENULIS ABSTRAK


nethafauzi@gmail.com Latar Belakang: Kesadaran akan pentingnya kesehatan jantung pada kaum
perempuan masih rendah, masih adanya stigma bahwa kesehatan kaum laki-laki
lebih penting, masih banyak profesional medis yang beranggapan penyakit
kardiovaskular (PKV) adalah penyakit kaum laki-laki. Pada perempuan gejalanya
DOI:
memang tidak khas, sehingga seringkali terlewatkan.
https://doi.org/10.35910/binake Metode:Mitra kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah 58 wanita di Kelurahan
s.v1i1.369 Simpang Tiga Sipin. Kegiatan dilakukan dengan pendekatan partisipatif dan sosial,
berupa penyuluhan kesehatan tentang faktor resiko penyakit kardiovaskuler pada
wanita, demonstrasi pengisian Framingham Risk Score (FRS) dan relaksasi otot
progresif.

Kata Kunci: Hasil: Adanya peningkatan pengetahuan dari 33% menjadi 66% pengetahuan
tinggi. Pada saat pengisian FRS hanya 8 orang yang mampu mengisi secara lengkap.
penyakit kardiovaskuler; latihan Peserta antusias melakukan latihan relaksasi otot progresif.
fisik; wanita Kesimpulan: Terjadi peningkatan pengetahuan mengenai upaya pencegahan
penyakit kardiovaskule melalui identifikasi rasio dan latihan fisik pada wanita.

ABSTRACT
Background: Awareness of the importance of heart health in women is still low, there is still a
stigma that men's health is more important. There are still many medical professionals who think
cardiovascular disease (CVD) is a disease of men. The symptoms in woman are not typical, so
they are often overlooked.
Methods: Partners of this community service activity are 58 women in Simpang Tiga Sipin
Village. The activity was carried out with a participatory and social approach, in the form of health
education about risk factors for cardiovascular disease in women, demonstrations on filling out the
Framingham Risk Score (FRS) and progressive muscle relaxation.
Result: There is an increase in knowledge from 33% to 66% of high knowledge. At the time of
filling the FRS only 8 people were able to fill it completely. Participants were enthusiastic about
Keywords: doing progressive muscle relaxation exercises.
Cardiovascular disease; physical Conclision: There was an increase in knowledge of cardiovascular disease trough identification
exercise; woman ratio and physical excercise

10
Upaya Pencegahan Penyakit Kardiovaskuler …
Netha Damayantie, Rusmimpong 2020

PENDAHULUAN maka risiko untuk menderita penyakit


kardiovaskular semakin tinggi (Setiadi, 2013).
Ada berbagai macam penyakit Upaya pencegahan terutama dilakukan
kardiovaskuler, namun penyakit pada kelompok berisiko di komunitas.
kardiovaskuler yang umumnya paling banyak Penentuan kelompok berisiko dapat dilakukan
dialami masyarakat dunia adalah penyakit dengan berbagai macam instruman.
jantung koroner. Hal ini dikarenakan penyakit Framingham Risk Score (FRS) 10 years
jantung koroner banyak menyerang usia merupakan salah satu alat yang yang paling
produktif dan dapat menyebabkan kematian sensitif untuk menentukan faktor risiko
mendadak (Nadianto F, 2018). Laporan dari penyakit kardiovaskuler dalam 10 tahun yang
negara-negara maju seperti Amerika, Eropa, akan datang melalui pengkategorian risiko;
dan Australia menyatakan bahwa, peringkat mulai dari risiko sangat rendah, risiko rendah,
pertama penyebab kematian pada perempuan risiko sedang sampai risiko tinggi (Scottish
usia 65 tahun ke atas adalah penyakit jantung, Intercollegiate Guidelines Network, 2007).
diikuti oleh kanker dan stroke. Hal serupa juga Framingham Risk Score (FRS), digunakan untuk
akan terjadi di Indonesia, yang ikut meramalkan terjadinya kejadian
berkontribusi atas hampir sembilan juta kardiovaskular dalam 10 tahun mendatang,
kematian perempuan dunia setiap tahun akibat akan tetapi, menurut studi yang dilakukan oleh
penyakit jantung dan pembuluh darah Nurwidyaningtyas (2013) alat ukur ini belum
(kardiovaskular). Penyakit kardiovaskuler umum digunakan di masyarakat. Hal ini dapat
adalah penyakit yang disebabkan gangguan terjadi karena masyarakat kurang memahami
fungsi jantung dan pembuluh darah, seperti bahwa kelompok risiko tinggi penyakit
penyakit jantung koroner, penyakit gagal kardiovaskuler dapat diidentifikasi dengan
jantung atau payah jantung, hipertensi dan cara yang dapat dilakukan baik oleh kader,
stroke (Kemkes, 2014). Penyakit jantung warga atau justru keluarga inti sendiri. Deteksi
coroner (PJK) merupakan kontributor dini kelompok risiko ini dapat menahan
kematian terbesar, padahal penyakit ini peningkatan prevalensi penyakit
sebenarnya dapat dicegah seperti halnya kardiovaskuler.
mencegah stroke(Inaheart, 2018) Persepsi wanita terhadap penyakit
Di Indonesia, Riset Kesehatan Dasar jantung sangat mempengaruhi proses
2013 menunjukkan prevalensi penyakit pengambilan keputusan kesehatan.
jantung koroner 1,5%, meningkat seiring perempuan lebih banyak terkena penyakit
dengan bertambahnya umur, tertinggi pada jantung pada usia menopause atau usia 42-50
kelompok umur 65-74 tahun yaitu 2,0% dan tahun. Hal ini diduga karena adanya
3,6%, menurun sedikit pada kelompok umur perubahan hormon estrogen pada wanita
≥ 75 tahun (Kemenkes, 2014). Riset setelah menopause. Namun, faktor risiko
Kesehatan Dasar 2018 juga menunjukkan penyakit jantung tidak tunggal. Tiga faktor
prevalensi penyakit jantung sebesar 1,5% risiko dominan penyakit kardiovaskular pada
(Kemenkes, 2019). Faktor risiko penyakit perempuan yaitu usia, hipertensi, dan
kardiovaskular ada yang tidak dapat kolesterol yang tinggi (Rosjidi, 2014). Salah
dimodifikasi dan ada yang dapat dimodifi kasi. satu bentuk upaya pencegahan penyakit
Faktor risiko yang tidak dapat dimodifi kasi, kardiovaskuler dapat dilakukan dengan
antara lain: usia, jenis kelamin, riwayat pendekatan keluarga. Fungsi utama keluarga
penyakit keluarga, dan ras. Sedangkan, faktor salah satu diantaranya adalah fungsi perawatan
risiko penyakit kardiovaskular yang dapat keluarga, dimana keluarga melaksanakan tugas
dimodifikasi, antara lain: hipertensi, profi l perawatan kesehatan yang bersifat preventif
lipid yang buruk, merokok, kurangnya dan secara bersama-sama merawat anggota
aktivitas fi sik, obesitas, diabetes melitus, keluarga yang sakit. Kesanggupan keluarga
konsumsi makanan berlemak, dan konsumsi melaksanakan perawatan atau pemeliharaan
alkohol berlebih. Faktor risiko penyakit kesehatan dapat dilihat dari tugas kesehatan
kardiovaskular bersifat kumulatif, artinya keluarga yang dilaksanakan (Mubarak,
semakin banyak faktor risiko yang dimiliki, Chayatin, & Santoso, 2010).

11
Jurnal Binakes; Volume 1 no 1 Tahun 2020

Pengabdian masyarakat ini penyelesaian masalah. Pendekatan ini dipilih


menindaklanjuti hasil pengabdian masyarakat agar mitra menyadari dan tumbuh kesadaran
pada bulan Juli 2019, dimana diketahui dari 59 bahwa masalah yang dirumuskan adalah
ibu-ibu yang dilakukan pengukuran tekanan masalah mereka yang harus diselesaikan
darah dan kholesterol, 41 % memiliki Tekanan mereka sendiri dengan bantuan dari perguruan
darah ≥ 140 mmhg dan 47% kadar kolesterol tinggi (Tim PPM), diharapkan akan tumbuh
darah ≥ 200 mg/dl. Hasil ini menunjukkan kemandirian mitra untuk menghadapi dan
adanya faktor-faktor resiko penyakit memecahkan permasalahan yang dihadapi jika
kardiovaskuler pada ibu-ibu di RT 05, 06, 09 menemukan masalah yang sama pada masa
dan 37 Kelurahan Simpang Tiga Sipin. Para yang akan datang. Pelaksanaan upaya
tenaga kesehatan dapat memperkirakan dan pencegahan penyakit kardiovaskuler melalui
mengkomunikasikan kepada pasien/ klien identifikasi resiko dan latihan fisik pada wanita
strategi yang dapat diambil dengan melakukan di wilayah Kelurahan Simpang Tiga Sipin Kota
estimasi risiko pada seorang perempuan untuk Jambi, dilakukan dengan metode penyuluhan
memperbaiki resiko penyakit kardiovaskuler kesehatan tentang penyakit kardiovaskuler,
faktor resiko penyakit kardiovaskuler pada
wanita, simulasi dan demonstrasi pengisian
METODE Framingham Risk Score (FRS) untuk
mengidentifikasi resiko hipertensi dalam 10
Dalam rangka justifikasi permasalahan tahun ke depan dan relaksasi otot progresif
bersama mitra maka pendekatan yang untuk melatih relaksasi otot, mengatasi
digunakan adalah pendekatan partisipatif dan kelelahan, kecemasan dan memperbaiki
sosial. Mitra dijadikan subjek kegiatan dan tekanan darah.
melibatkannya secara nyata dalam

PELAKSANAAN KEGIATAN
Tim Pelaksana PENGABDIAN MASYARAKAT
Pengabdian
Masyarakat Penyuluhan Kesehatan
Mitra
Simulasi dan pendampingan
mengisi FRS

Evaluasi - Pengetahuan meningkat


Latihan relaksasi - Ketrampilan meningkat
otot progresif

Gambar 1. Skema Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat

HASIL DAN PEMBAHASAN kegiatan dilakukan dengan memberikan surat


izin pengabdian masyarakat N0.
Kegiatan diawali dengan survey awal PP.07.01/3.4/722/2019 kepada Lurah
pada tanggal 28 September 2019 untuk Simpang Tiga Sipin. Dilanjutkan dengan
menentukan lokasi pengabdian masyarakat, survey awal pada lokasi yang telah ditentukan
mengidentifikasi permasalahan dan kesesuaian yaitu RT 05, 06, 09 dan 37 Kelurahan Simpang
topik pengabdian masyarakat dengan Tiga Sipin melalui koordinasi dengan ketua RT
kebutuhan masyarakat. Izin pelaksanaan 06 meliputi sasaran, tempat dan tahapan

12
Upaya Pencegahan Penyakit Kardiovaskuler …
Netha Damayantie, Rusmimpong 2020

pelaksanaan kegiatan. Mempersiapkan dan hipertensi, Selain menjaga kadar


mahasiswa untuk membantu pelaksanaan kolesterol dalam darah dalam batas
kegiatan. Mahasiswa yang mengikuti kegiatan normal,perlu memperhatikan indek massa
sebanyak 3 orang yaitu mahasiswa Sarjana tubuh atau berat badan. Seiring dengan
Terapan Keperawataan Jurusan Keperawatan pertambahan usia juga berakibat mudah
Poltekkes Kemenkes Jambi. bertambahnya lemak tubuh. Kegemukan
Pada tanggal 26 Oktober 2019 menyebabkan turunnya kadar kolesterol High
dilaksanakan kegiatan penyuluhan dalam Density Lipoprotein (HDL) dan naiknya
rangka meningkatkan pengetahuan tentang trigliserida. Resiko PJK lebih tinggi pada
penyakit kardiovaskuler, faktor resiko individu dengan konsentrasi kolesterol
penyakit kardiovaskuler. Kegiatan diawali HDLrendah
pemeriksaan tekanan darah. Selanjutnya
dilakukan penyuluhan kesehatan tentang
penyakit kardiovaskuler, upaya pencegahan
penyakit kardiovaskuler dan dilakukan
simulasi pengisian Framingham Risk Score (FRS)
10 years. Selama pengisian FRS peserta
didampingi oleh dosen dan mahasiswa.
Kegiatan dilanjutkan dengan simulasi dan
latihan relaksasi otot progresif untuk. Mitra
diperlihatkan video latihan relaksasi otot
progresif, kemudian mendemonstrasikan
kembali dengan didampingi mahasiswa Gambar 2. Kegiatan Penyuluhan kepada Ibu
Pada saat penyuluhan dilakukan ibu RT 05, 06, 09 dan 37 Kelurahan Simpang
eksplorasi pengetahuan peserta tentang Tiga Sipin.
penyakit jantung koroner, faktor resiko dan
upaya pencegahan penyakit janung koroner. Salah satu upaya untuk mencegah
Selama penyuluhan peserta memberikan resiko penyakit kardiovaskuler (PKV) adalah
pertanyaan, antara lain : bagaimana cara dengan memahami dan mampu
menjaga agar tekanan darah stabil, bagaimana menidentifikasi resiko menderita penyakit
cara mencegah penyakit kardiovaskuler pada jantung. Salah satunya dengan menggunakan
anggota keluarga sementara di keluarga ada Framingham Risk Score (FRS) 10 years. FRS
riwayat hipertensi. Kegiatan pengabdian mengidentifikasi reiko berdasarkan usia,
masyarakat dilaksanakan dengan sasaran kolesterol HDL, total kolesterol, tekanan
wanita karena saat ini terdapat kesalahan darah sistolik dan riwayat merokok.
persepsi bahwa penyakit kardiovaskular bukan Berdasarkan total poin disetarakan dengan
merupakan masalah nyata pada perempuan. persentasi sehingga akan diketahui seseorang
Saat ini penyakit kanker payudara, kanker beresiko berapa persen untuk menderita
mulut rahim merupakan penyakit yang paling penyakit kardiovaskuler dalam 10 tahun
ditakuti kaum perempuan. Hal ini berbeda mendatang. Pada saat mendampingi peserta
dengan fakta yang ada menurut para ahli mengisi FRS tidak semua peserta pernah
membuat prediksi satu diantara dua memeriksakan kolesterol HDL. Yang
perempuan mati (1:2) karena penyakit mengetahui nilai kolesterol HDL hanya 8
kardiovaskular (penyakit jantung koroner dan orang yang pernah memeriksa. Sedangkan
stroke) dibanding satu diantara duapuluh lima nilai kolesterol didapat saat pengukuran di
kaum perempuan yang mati (1:25) karena bulan Juli pada saat pengabdian masyarakat
penyakit kanker payudara. semester genap tahun 2019, sehingga tidak
Persepsi yang salah tentang penyakit semua peserta mampu melengkapi form FRS.
kardiovaskular berpengaruh terhadap Para ibu menyatakan sangat senang
ketidakwaspadaan terhadap serangan penyakit mendapatkan informasi tentang penyakit
kardiovaskular. Faktor resiko penyakit kardiovaskuler dan diajarkan cara
kardiovaskuler adalah hiperlidemi, merokok, mengidentifikasi resikonya menggunakan

13
Jurnal Binakes; Volume 1 no 1 Tahun 2020

Framingham Risk Score (FRS) 10 years. budaya akademik, keahlian, dan/atau otonomi
Menurut Inaheart, (2015) Dengan FRS keilmuan civitas akademika serta kondisi sosial
seseorang akan diklasifikasikan sebagai risiko budaya masyarakat; (3) Hasil pengabdian
tinggi, risiko menengah dan risiko rendah kepada masyarakat digunakan sebagai proses
untuk terjadinya penyakit kardiovaskuler. pengembangan ilmu pengetahuan dan
Dengan melakukan estimasi risiko pada teknologi, pengayaan sumber belajar,
seorang perempuan, maka para tenaga dan/atau untuk pembelajaran dan
kesehatan dapat memperkirakan dan pematangan civitas akademika. Pengabdian
mengkomunikasikan kepada pasien/ klien kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen
strategi yang dapat diambil untuk Kelurahan Simpang Tiga Sipin Kota Jambi
memperbaiki angka risiko tersebut. berupa optimalisasi tugas perawatan kesehatan
Penekanan sebaiknya diberikan kepada oleh keluarga sebagai upaya meningkatkan
modifikasi gaya hidup (olahraga, pola hidup status kesehatan penderita hipertensi di
sehat dan berhenti merokok) yang memiliki Kelurahan Simpang Tiga Sipin Kecamatan
peran besar dalam memperbaiki risiko Kotabaru, dimana dosen bekerjasama dengan
terjadinya penyakit kardiovaskuler pihak kelurahan melakukan upaya promotif-
Kegiatan latihan relaksasi otot educative dengan melibatkan berbagai institusi
progresif diawali dengan memutarkan video terkait, kampus dan sekolah melalui kegiatan
tentang relaksasi otot progresif yaitu metode pengabdian masyarakat dosen Jurusan
relaksasi dua proses yaitu menegangkan an Keperawatan Poltekkes Jambi.
merelaksasi otot tubu, kegiatan ini mudah Setelah dilakukan pretest dan post test
dipelajari. Manfaat dari latihan ini adalah terjadi peningkatan pengetahuan peserta
menurunkan tegangan fisik, menurunkan nadi menjadi lebih baik dari 19 orang (33 %)
dan tekanan darah. Peserta menunjukkan pengetahuan tinggi menjadi 45 orang (77%)
antusias melakukan setiap gerakan yang pengetahuan tinggi. Hasil ini sejalan dengan
diajarkan walaupun belum sepenuhnya pendapat Notoatmodjo (2010) pengetahuan
melakukan geraan dengan benar. (knowledge) adalah hasil penginderaan manusia,
atau hasil tahu seseorang terhadap objek
melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung,
telinga, dan sebagainya). Dengan sendirinya,
pada waktu penginderaan sampai
menghasilkan pengetahuan tersebut sangat
dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan
persepsi terhadap objek intervensi.

100%
77% Tinggi
80% 67%
Persentase

Gambar 3. Pendampingan Pengisian


Rendah
Framingham Risk Score (FRS) 10 years 60%
40% 33%
Undang-undang Nomor 12 Tahun 23%
2012 tentang Pendidikan Tinggi Pasal 47 20%
menegaskan bahwa pengabdian kepada
masyarakat merupakan kegiatan Civitas 0%
Akademika dalam mengamalkan dan Pre-Test Post Test
membudayakan Ilmu Pengetahuan dan Pengetahuan Sasaran PKM
Teknologi untuk memajukan kesejahteraan
umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa; Gambar 4. Tingkat Pengetahuan Sasaran
(2) Pengabdian kepada masyarakat Sebelum dan Setelah Kegiatan Pengabdian
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan Masyarakat
dalam berbagai bentuk kegiatan sesuai dengan

14
Upaya Pencegahan Penyakit Kardiovaskuler …
Netha Damayantie, Rusmimpong 2020

Upaya kesehatan berbasis masyarakat tinggi menjadi 45 orang (77%) pengetahuan


merupakan salah satu bentuk pelayanan tinggi.
kesehatan di Puskesmas, termasuk upaya Pada saat mendampingi peserta mengisi
pembinaan kesehatan keluarga. Peran perawat FRS hanya 8 orang yang pernah mampu
komunitas di Puskesmas Paal V dapat mengisi secara lengkap sementara yang lain
dilakukan dengan pendekatan Progran belum memiliki nilai HDL, sehingga tidak
Indonesia sehat dengan Pendekatan Keluarga semua peserta mampu melengkapi form FRS.
(PIS-PK). Hasil dari PIS-PK salah satunya Peserta menunjukkan antusias melakukan
dapat mengidentifikasi penderita dengan setiap gerakan latihan relaksasi otot progresif
masalah penyakit-penyakit kronis dan yang diajarkan walaupun belum sepenuhnya
degeneratif seperti penyakit kardiovaskuler melakukan geraan dengan benar.
yang perlu dibina dan dipantau kesehatannya.
Perawat dapat membantu mengidentifikasi
faktor resiko penyakit kardiovaskuler dengan UCAPAN TERIMA KASIH
cara meningkatkan peran keluarga melakukan Terima kasih kepada Direktur
fungsi dan tugas perawatan kesehatan Poltekkes Kemenkes Jambi yang telah
keluarga. Perawat dapat berperan sebagai memfasilitasi izin dan pendanaan kegiatan
koordinator untuk mengatur program pengabdian masyarakat ini. .
kegiatan keperawatan keluarga untuk
mempertahankan status kesehatan melalui
kerjasama lintas program seperti : penyuluhan DAFTAR PUSTAKA
yang bekerjasama dengan program promosi
kesehatan, mengkoordinir pengobatan yang Inaheart, (2015). Pedoman Tatalaksana Pencegahan
teratur dan berkesinambungan pada penderita Penyakit Vaskular Bagi Perempuan . Jakarta
penyakit kardiovaskuler di Puskesmas Paal V. Kemenkes. (2014). Situasi Kesehatan Jantung. Infodatin
: Jakarta
Sebagai pengawas kesehatan, perawat dapat
Kemenkes RI. (2014).Riset Kesehatan Dasar. Jakarta:
memantau status kesehatan pasien, Laporan Riskesdas. Badan Penelitian dan
bekerjasama dengan program kesehatan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan
masyarakat dan menjadikan keluarga pasien Kemenkes RI. (2019).Riset Kesehatan Dasar. Jakarta:
penyakit kardiovaskuler sebagai keluargaa Laporan Riskesdas. Badan Penelitian dan
binaan . Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan
Mubarak, W.I., Chayatin, N., Santoso, B.A. (2010).
Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi,
KESIMPULAN Buku 2, Jakarta: Salemba Medika
Nadianto, Fandika (2018) Hubungan Penggunaan
Kontrasepsi Oral Dengan Kejadian Penyakit
Kegiatan mengabdian masyarakat
Jantung Koroner Di Poli Jantung Rsud
dilakukan dengan pendekatan partisipatif dan Hardjono Ponorogo. Thesis : Universitas
sosial, metode yang digunakan adalah Muhammadiyah Ponorogo. Diakses tanggal
penyuluhan kesehatan tentang penyakit 15 September 2019
kardiovaskuler, faktor resiko penyakit Nurwidyaningtyas., (2013) Rasio EPC dan CEC
kardiovaskuler pada wanita, simulasi dan sebagai prediktor disfungsi endotel pada
demonstrasi pengisian Framingham Risk kelompok risiko tinggi berdasarkan FRS 10
Score (FRS) untuk mengidentifikasi resiko years. Jurnal Kardiologi Indonesia, 34 (I), 14–
hipertensi dalam 10 tahun ke depan dan 19. Diperoleh dari
relaksasi otot progresif untuk melatih relaksasi http://webcache.googleusercontent.com/search.
Diakses tanggal 15 September 2019
otot, mengatasi kelelahan, kecemasan dan
Rosjidi, C. H, Layli, I. (2014). Perempuan Lebih
memperbaiki tekanan darah. Rentan Terserang Kardiovaskular. Jurnal
Adanya peningkatan pengetahuan Florence VOL 7 No. 1 Januari 2014
peserta setelah penyuluhan kesehatan tentang Scottish Intercollegiate Guidelines Network.
penyakit kardiovaskuler, faktor resiko (2007). Risk estimation and the prevention of
penyakit kardiovaskuler pada wanita menjadi cardiovascular disease: A national clinical
lebih baik dari 19 orang (33 %) pengetahuan guideline. UK: NHS Quality Improvement

15
Jurnal Binakes; Volume 1 no 1 Tahun 2020

Scotland. ISBN: 1899893997. Diperoleh dari


http://www.sign.ac.uk/pdf /sign97.pdf
Setiadi. AP, Halim. SV (2013). Penyakit
kardiovaskuler : Seri pengobatan Rasional. Edisi
Pertama. Cet. Ke-1. Yogyakarta: Graha Ilmu
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 158

16

Anda mungkin juga menyukai