Anda di halaman 1dari 55

PENDAHULUAN

Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal tempat


berlangsungnya kegiatan belajar, mengajar, pengembangan kreativitas,
dan pendidikan untuk membentuk kepribadian, kecakapan, dan
keterampilan bagi siswa sesuai dengan tujuan pendidikan.
Terlaksana dan tercapainya tujuan pendidikan perlu adanya panduan
yang mendukung dan kondusif, sehingga dapat menciptakan suasana
lingkungan pendidikan yang terarah dan tertib.
Sekolah yang tertib, aman, dan teratur merupakan kondisi agar guru
dan siswa dapat melakukan KBM secara optimal. Kondisi semacam ini
dapat terjadi jika kedisiplinan Guru dan siswa dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik.
Yang dimaksud dengan Buku Panduan bersekolah adalah peraturan
yang mengatur aktivitas belajar dan pengembangan kreativitas siswa di
lingkungan SMA Negeri 1 Dayeuhkolot Kab. Bandung.
1. Tujuan dibuatnya Buku Panduan Bersekolah agar siswa :
1. Membiasakan diri hidup tertib waktu, tertib kegiatan belajar,
tertib keseragaman
berpakaian, tertib sikap dan berperilaku, dan tertib
berorganisasi (OSIS).
2. Memahami hak dan kewajiban siswa serta larangan-
larangannya.
3. Membudayakan sikap hidup berdisiplin, sopan santun,
berperilaku jujur dalam
beraktivitas dan pengembangan kreativitas.
4. Terciptanya lingkungan sekolah yang kondusif.

1
Buku Siswa SMAN 1 Dayeuhkolot
2. Visi Sekolah

“Terwujudnya insan yang berakhlak mulia dan berprestasi”

Indikator Visi

1.1. Terwujudnya nilai budi pekerti luhur, keimanan dan ketakwaan


terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
1.2. Terwujudnya pencapaian peningkatan Standar Kompetensi
Lulusan yang berkualitas
1.3. Terwujudnya peningkatan pengembangan Standar Isi
Kurikulum yang sesuai dengan tuntutan dan tantangan masa
depan.
1.4. Terwujudnya proses pembelajaran yang mengembangkan
critical thinking, colaboration, creative, dan comunicative (4C)
1.5. Terwujudnya peningkatan prestasi non akademik di tingkat
regional dan nasional.
1.6. Terwujudnya pencapaian pendidik dan tenaga kependidikan
yang sesuai dengan tuntutan dan perkembangan pendidikan
nasional.
1.7. Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan yang relevan,
mutakhir, dan berwawasan ke masa depan.
1.8. Terwujudnya pengembangan standar pengelolaan yang
mengacu kepada manajemen barbasis sekolah (MBS).
1.9. Terwujudnya pengembangan standar pembiayaan yang
transparan dan akuntabel.
1.10. Terwujudnya pengembangan standar penilaian pendidikan
yang sesuai dengan tuntutan perkembangan kurikulum.
1.11. Terwujudnya pengembangan budaya dan lingkungan sekolah
yang kondusif, bersih, sehat, indah, rindang , dan nyaman.
2. Misi Sekolah

Misi SMAN 1 Dayeuhkolot dijabarkan sebagai berikut:

1. Mewujudkan nilai budi pekerti luhur, keimanan dan ketakwaan


terhadap Tuhan Yang Maha esa:
a. Mengembangkan pembelajaran pendidikan agama sesuai
dengan agama yang dianut berdasarkan ketentuan yang
berlaku.
b. Menyelenggarakan kegiatan hari- hari besar keagamaan.
c. Menyelenggarakan kegiatan ekstra kurikuler terkait dengan
keagamaan.
d. Mengembangkan kepedulian terhadap sesama.
e. Menyelenggarakan pembiasaan melaksanakan ibadah dan
berinfak.
f. Meningkatkan standar lulusan siswa muslim terhadap bacaan
Al qur’an
2. Mewujudkan pencapaian peningkatan standar kompetensi lulusan
yang berkualitas:
a. Mengembangkan kolaborasi beberapa mata pelajaran pada
jenjang kelas yang sama.
b. Memperdalam dan memperluas cakupan materi pelajaran.
c. Menyelenggarakan pengayaan dan pemantapan menghadapi
UN dan SBMPTN.
d. Menyelenggarakan pengentasan kompetensi dasar
matematika dan bahasa Inggris.
e. Menyelenggarakan peningkatan literasi.
3. Mewujudkan peningkatan pengembangan Standar Isi Kurikulum
yang sesuai dengan tuntutan dan tantangan masa depan:
a. Meningkatkan pemahaman guru terhadap kurikulum 2013.
b. Menyelenggarakan kajian terhadap isi kurikulum 2013 melalui
MGMP.
c. Mengembangkan kalender kegiatan pendidikan di sekolah.
d. Melaksanakan kajian silabus kurikulum 2013 melalui MGMP.
e. Memetakan kompetensi dasar menjadi indikator-indikator
pencapaian komtensi sesuai kompetensi inti pada setiap mata
pelajaran.
f. Mengembangkan silabus sebagai kerangka penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
g. Menyusun RPP sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013.
h. Mendokumentasikan perangkat pembelajaran secara tertib
dan lengkap.
4. Mewujudkan proses pembelajaran yang mengembangkan critical
thinking, colaboration, creative, dan comunicative (4C)
a. Menyelenggarakan workshop dan pelatihan model
pembelajaran 4C.
b. Menghidupkan MGMP sekolah.
c. Mengembangkan RPP yang menggunakan 4C.
d. Menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung 4C.
5. Mewujudkan peningkatan prestasi non akademik di tingkat
regional dan nasional:
a. Menyelenggarakan bimtek penyusunan program
ekstrakurikuler bagi pelatih dan pembina ekstrakurikuler.
b. Menyusun program ekstrakurikuler yang sistematis dan
efektif.
c. Menyelenggarakan dan menggiatkan kegiatan ekstrakurikuler
yang efektif, efisien, dan berkualitas.
d. Mengikutsertakan pelatih dari luar yang berkualitas dalam
bidangnya.
e. Mengikutsertakan peserta didik dalam berbagai perlombaan
yang berkualitas.
6. Mewujudkan pencapaian pendidik dan tenaga kependidikan yang
sesuai dengan tuntutan dan perkembangan pendidikan nasional:
a. Mengikutsertakan pendidik dalam workshop dan pelatihan
kurikulum 2013.
b. Mengikutsertakan tenaga kependidikan dalam workshop dan
pelatihan terkait dengan manajemen sekolah.
c. Mengijinkan pendidik dan tenaga kependidikan melanjutkan
pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
7. Mewujudkan ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan yang
relevan, mutakhir, dan berwawasan ke masa depan:
a. Melengkapi buku-buku yang sesuai tuntutan kurikulum 2013.
b. Melengkapi sarana dan prasarana serta media pembelajaran
yang dibutuhkan oleh guru.
c. Menyediakan internet (hotspot) gratis bagi warga sekolah
demi mengakses informasi pembelajaran dan peningkatan
pendidikan di sekolah.
d. Menyediakan laboratorium komputer yang memadai.
e. Melengkapi sarana dan prasarana sekolah yang dibutuhkan
warga sekolah.
f. Menyediakan peralatan yang mendukung sistem informasi
manajemen berbasis IT.
g. Menyediakan bahan belajar dan perpustakaan digital.
h. Menyediakan layanan informasi secara digital bagi orang tua
siswa terkait dengan program sekolah, aktifitas dan capaian
prestasi putra/putrinya di sekolah.
8. Mewujudkan pengembangan standar pengelolaan yang mengacu
kepada manajemen barbasis sekolah (MBS):
a. Mengikutsertakan pendidik dan tenaga kependidikan dalam
pelatihan MBS.
b. Melaksanakan pengelolaan pendidikan yang transparan dan
bertanggung jawab.
c. Melaksanakan evaluasi dan refleksi terhadap program kerja
dan kinerja sekolah.
d. Mengimplementasikan MBS pada pengelolaan pendidikan.
9. Mewujudkan pengembangan standar pembiayaan yang
transparan dan akuntabel:
a. Meningkatkan keterlibatan warga sekolah dalam penyusunan
RKAS.
b. Menyosialisasikan program kerja sekolah kepada komite
sekolah dan orang tua siswa
c. Membuat laporan keuangan transparan, akuntabel, dan tepat
waktu
d. Mengumumkan laporan keuangan kepada publik
10. Mewujudkan pengembangan standar penilaian pendidikan yang
sesuai dengan tuntutan perkembangan kurikulum:
a. Mengembangkan penilaian berdasarkan kurikulum 2013.
b. Melaksanakan PH dan PTS secara terprogram dan sistematis.
c. Melaksanakan PAS dan PAT secara efektif dan efisien.
d. Melaksanakan USBN dan UNBK secara efektif dan efisien.
e. Mengembangkan penilaian berbasis komputer.
f. Mengembangan dokumentasi penilaian secara on line dan off
line.
g. Menginformasikan hasil penilaian kepada orang tua siswa
secara on line.
h. Mengarsipkan dokumen penilaian secara tertib dan lengkap.
11. Mewujudkan pengembangan budaya dan lingkungan sekolah yang
kondusif, bersih, sehat, indah, rindang, dan nyaman:
a. Mewujudkan kebiasaan hidup bersih dan sehat.
b. Menciptakan lingkungan sekolah yang berbudaya bersih, asri,
lestari, dan nyaman.
c. Membuat sistem drainase yang sehat.
d. Membuat taman yang asri dan nyaman.
e. Membiasakan 5S (senyum, salam, sapa, sopan, santun)
sesama manusia.

4. Tujuan Sekolah

Mengingat visi merupakan tujuan jangka panjang, maka tujuan yang


akan dicapai selama 4 tahun ke depan pada akhir tahun
pembelajaran 2021/2022 adalah:
a. Lulusan hafal minimal 1 juz Al Qur’an
b. Tercipta lingkungan sekolah yang kondusif bagi pembelajaran
c. Siswa mampu menjalankan hak dan kewajiban di sekolah, rumah,
dan masyarakat
d. Nilai rata-rata ujian nasional sekurang-kurangnya 6,2
e. Lulusan diterima diperguruan tinggi melalui SNMPTN/SBMPTN
mencapai 25%
f. Lulusan melanjutkan studi ke perguruan tinggi mencapai 80%
g. Memiliki 3 ektrakurikuler yang mampu berprestasi mencapai
tingkat nasional.
h. Proporsi penggunaan IT dalam pembelajaran dan penilaian
mencapai 80%
i. Partisipasi masyarakat dan stakeholder tinggi dalam
penyelenggaraan pendidikan
PANDUAN SEKOLAH

1. ETIKA WAKTU
1.1. Siswa telah hadir di sekolah selambat lambatnya 5 menit
sebelum kegiatan literasi
1.2. Kegiatan literasi terdiri dari membaca Al-Qur’an (tadarus) dan
membaca buku non teks pelajaran dari pukul 06.45 – 07.00
WIB.
Khusus hari Senin siswa pada pukul 06.45 WIB ybs telah
berkumpul dan berbaris dilapangan upacara
1.3. Jam kegiatan belajar mengajar adalah sebagai berikut :
Senin – Kamis Pukul 06.45 – 15.30
Jum’at. Pukul 06.45 – 11.30
1.4. Siswa yang berhalangan hadir mengikuti KBM wajib
menyampaikan pemberitahuan tertulis atau melalui telepon
yang disertai surat susulan yang sah dari orang tua / wali.
Apabila 3 hari tidak masuk sekolah tanpa ada alasan maka
sekolah akan mengirimkan surat pemberitahuan kepada
orangtua dan dilanjutkan dengan kerjasama pemantauan
kehadiran.
1.5. Apabila siswa dalam proses pemantauan kehadiran atau masa
pemantauan kehadiran telah selesai, namun siswa tersebut
masih terlambat datangnya kesekolah maka orang tua siswa
tersebut menjemput kembali siswa dari sekolah.
Dan siswa pada hari itu tidak diperkenankan mengikuti
kegiatan belajar di sekolah
1.6. Siswa yang sakit dan tidak dapat mengikut kegiatan belajar
sampai waktu KBM selesai, diizinkan untuk istirahat di UKS,
atau pulang setelah mendapat izin dari guru yang mengajar
pada saat itu dan dijemput oleh keluarganya
1.7. Siswa tidak diperkenankan pulang untuk mengambil tugas/PR
yang tertinggal di rumah.
1.8. Siswa tidak dibenarkan ke luar dari lingkungan sekolah selama
jam belajar dan jam istirahat berlangsung, terkecuali
mendapat ijin dari piket secara tertulis.
1.9. Siswa tidak dibenarkan berada di lingkungan sekolah setelah
jam KBM berakhir tanpa ada kegiatan yang jelas

2. ETIKA KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Setiap hari kegiatan belajar diawali dan diakhiri dengan do’a


bersama secara khusyu dan khidmat.
2. Siswa yang beragama Islam, pada 06.45 – 06.55 wajib membaca
tadarus Al – Qur’an sedangkan bagi siswa yang beragama non
Islam membaca kitab suci masing masing
– 07.00 membaca buku non teks pelajaran
3. siswa wajib menjaga ketertiban dan ketenangan lingkungan
sekolah serta tidak mengganggu kelas lain apabila ada kegiatan
belajar di luar kelasSiswa tidak dibenarkan jajan (makan dan
minum di kantin) atau di luar sekolah selama KBM berlangsung
4. Apabila siswa hendak ke toilet untuk buang air kecil atau besar
ketika jam pelajaran sedang berlangsung harus meminta izin
kepada ibu atau bapak guru yang sedang mengajar di kelas yang
bersangkutan.
5. Siswa tidak melakukan aktivitas olahraga di lapangan upacara,
kecuali pada waktu pelajaran penjaskes atau kegiatan
ekstrakurikuler
PERLOMBAAN

1. Siswa dapat mengikuti berbagai kegiatan perlombaan di luar


sekolah tanpa mewakilinama sekolah sehingga menyebabkan ybs
tidak mengikuti pembelajaran sebagaimana mestinya dengan
ketentuan :
2. Menunjukan surat permohonan Dispensasi dari promotor kegiatan
pertandingan
yang di bubuhi cap basah ketua penyelenggara/club kepada
wakasek urusan kesiswaan
3. Mendapatkan ijin tertulis dari orangtua siswa yang
bersangkutan.
4. Dispensasi diberikan sekolah sesuai hari dan tanggal yang tertera di
surat tersebut.

EAKSTRAKULIKULER

Siswa yang masuk ke sekolah melalui jalur prestasi memiliki kewajiban


untuk mengikuti kegiatan ekstrakulikuler sesuai bidang prestasi yang
dimilikinya.

KENAIKAN KELAS
Kriteria kenaikan kelas Sebagai berikut :
1. Peserta didik harus menyelesaikan seluruh program pembelajaran
di jenjang
2. kelas yang bersangkutan.
3. Peserta didik memperoleh nilai PPK (Pemahaman Pengetahuan
Konsep) dan
4. Ketrampilan maksimal 2 mata pelajaran yang tidak tuntas, serta
nilai Sikap minimal baik pada seluruh mata pelajaran
6. Kehadiran minimal peserta didik 90 % dari jumlah hari sekolah
effektif.

KELULUSAN
Siswa dinyatakan lulus apabila telah memenuhi kriteria kelulusan sbb :
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik
3. Lulus ujian sekolah.
Bentuk Ujian Sekolah :
a. Portofolio;
b.Penugasan;
c.Tes tertulis; dan /atau
d.Bentuk kegiatan lain yang ditetapkan satuan pendidikan sesuai
dengan kompetensi yang diukur berdasarkan Standar
NasionalPendidikan
4. kehadiran minimal 90%

3. ETIKA PAKAIAN SERAGAM SEKOLAH DAN PENAMPILAN

Ketentuan pakaian seragam siswa sebagai berikut :

1. Kemeja putih dengan satu saku di dada sebelah kiri dan


atribut SMAN 1 Dayeuhkolot yang lengkap. Kemeja lengan
pendek untuk siswa putra dan siswi putri yang tidak
berkerudung. Kemeja lengan panjang untuk siswi yang
menggunakan kerudung.
2. Untuk siswa putra celana panjang berwarna abu – abu dengan
ukuran standar dan untuk siswi putri rok berwarna abu – abu
dengan ukuran panjang sampai mata kaki.
3. Setiap hari jum’at siswa siswi diwajibkan menggunakan
pakaian muslim sekolah/warna putih dan bagi siswi dengan
memakai kerudung warna putih
4. Jika pada hari tertentu ada pejaran agama Islam, siswi muslim
menggunakan pakaian muslim
5. Setiap hari rabu siswa siswi diwajibkan menggunakan kemeja
batik dan bagi siswi yang berkurudung memakai kerudung
putih
6. Setiap hari kamis siswa siswi diwajibkan menggunakan
pakaian pramuka.
7. Memakai baju seragam olah raga sekolah ketika mengikuti
mata pelajaran PENJASKES
8. Baju dimasukan kedalam celana atau rok sehingga sabuk
dapat terlihat dari depan, belakang, samping kiri maupun
samping kanan.

Kelengkapan kemeja sebagai berikut :

1. Badge OSIS, dipasang pada saku sebelah kiri.


2. Bendera merah putih diatas saku sebelah kiri
3. Nama lengkap siswa yang bersangkutan ditempel dan dijahit
pada pakaian didada sebelah kanan.
4. Tanda lokasi SMAN 1 Dayeuhkolot dan Logo tingkatan kelas
dijahit pada lengan kemeja sebelah kanan dan logo SMAN 1
Dayeuhkolot dijahit pada lengan kemeja sebelah kiri.
5. Memakai sepatu berwarna hitam dan bertali hitam/putih
serta berkaos kaki warna putih diatas mata kaki.
6. Memakai sabuk berwarna hitam yang sopan, berlogo SMAN 1
Dayeuhkolot yang sudah ditentukan sekolah.
7. Selama di lingkungan sekolah, siswa tidak diperkenankan
memakai jaket, topi Dan sejenisnya sehingga menutupi
atribut seragam, kecuali kondisi kesehatan yang
Mengharuskan memakainya dengan terlebih dahulu
mendapat izin dari guru pengajar dan guru piket yang didasari
surat keterangan dokter atau dari orang tua/wali.
Tampilan

Khusus untuk pelajar putera


:
1. Panjang rambut bagian depan tidak menyentuh alis, bagian
samping tidak menyentuh telinga, dan bagian belakang tidak
menyentuh kerah baju, potongan rambutnya 3 2 1 dan tidak di cat
2. Tidak diperkenankan memakai kalung, gelang, giwang atau
sejenisnya .

Khusus pelajar putri


:
1. Rambut yang panjang melebihi bahu harus diikat atau dikepang,
agar tidak terurai menutupi muka dan mengganggu konsentrasi
belajar rambut tidak diperkenankan diwarnai.
2. Tidak diperkenankan menggunakan perhiasan berlebihan
3. Tidak diperkenankan menggunakan perona bibir, pipi dan mata
atau bersolek yang berlebihan.
4. Tidak diperkenankan memelihara kuku panjang dan menggunakan
cat kuku

Pakaian Upacara
Pada saat pelaksanaan upacara bendera hari senin atau hari nasional,
wajib menggunakan pakaian sekolah, atribut kelengkapan upacara
bendera dan wajib memakai topi SMAN 1 Dayeuhkolot

Pakaian
Khusus
Pada saat olah raga, renang, praktikum, kegiatan ekstra kurikuler, dan
acara khusus siswa wajib menggunakan pakaian yang telah ditentukan
bidang masing– masing.
4. ETIKA SIKAP DAN PERILAKU

Selama menjadi Siswa SMAN 1 dayeuhkolot tidak diperkenankan :


1. Merokok di dalam lingkungan sekolah.
2. Merokok di luar lingkungan sekolah ketika berpakaian seragam.
3. Membawa dan meminum minuman keras atau obat terlarang
lainnya di dalam maupun di luar lingkungan sekolah.
4. Membawa senjata tajam atau barang lain yang dapat melukai diri
sendiri dan orang lain serta tidak ada hubungan dengan kegiatan
belajar.
5. Mengaktifkan handphone dan Walkman (headset) atau sejenisnya
selama kegiatan belajar berlangsung. (terkecuali instruksi guru
mata pelajaran)
6. Menggunakan kata-kata kotor atau kasar sehingga dapat
menyinggung pribadi orang lain.
7. Melakukan tindakan Bullying baik verbal dan non verbal terhadap
seluruh warga sekolah baik di dalam maupun diluar lingkungan
sekolah. Melalui media sosial maupun langsung.
8. Melakukan tindakan kekerasan fisik baik didalam maupun diluar
sekolah sehingga menyebabkan cedera ringan maupun berat
terhadap warga sekolah maupun warga diluar sekolah.
9. Melakukan pelecehan seksual terhadap seluruh warga sekolah
maupun bukan warga sekolah, baik didalam sekolah maupun diluar
sekolah
Siswa wajib menciptakan suasana keamanan, ketertiban, kebersihan,
keindahan, kekeluargaan, kerindangan, dan kesehatan atau 7 K
dilingkungan sekolah, dengan cara :
1. Tidak gaduh /ribut dalam kelas sehingga mengganggu ketenangan
kelas lain.
2. Membuang sampah pada tempat yang telah disediakan.
3. Tidak menulis / mengotori meja, kursi belajar, tembok, WC, dan
lain-lain.
4. Tidak merusak tanaman dan kelengkapan taman lainnya.
5. Tidak mengambil uang dan barang milik orang lain tanpa izin
pemiliknya.
6. Seluruh siswa tidak diperkenankan memarkir kendaraan di dalam
lingkungan Sekolah
7. Siswa tidak diperkenankan membawa uang dalam jumlah yang
berlebihan atau Banyak, jika terjadi kehilangan menjadi tanggung
jawab siswa ybs
8. Siswa dilarang berkumpul atau bergelombol disekitar luar
lingkungan sekolah sesudah jam KBM berakhir/selesai
9. Siswa membiasakan diri senyum, salam, sapa dan berjabat tangan
jika bertemu atau berpapasan dengan kepala sekolah, guru,
karyawan, tamu, kawan – kawan atau anggota keluarga didalam
maupun diluar sekol
5. ETIKA BERORGANISASI

1. Di sekolah hanya ada satu organisasi yaitu OSIS (Organisasi


Siswa Intra Sekolah).
2. Setiap siswa adalah anggota OSIS dan mendukung kegiatan
OSIS secara aktif dan turut berpartisipasi terhadap semua
program kerjanya.
3. Siswa dilarang menjadi anggota atau pengurus organisasi lain
di luar OSIS yang di sinyalir meresahkan masyarakat seperti
komunitas perkumpulan motor, LSM dan sejenisnya baik di
dalam maupun di luar sekolah.
4. Pelaksanan kegiatan OSIS diusahakan tidak mengganggu
kegiatan belajar intra . kulikuler kecuali atas ijin sekolah.
5. Setiap siswa wajib menjadi anggota aktif maksimal 2 macam
ekstrakurikuler dan keanggotaannya mendapat ijin dari orang
tua siswa
6. 6. Semua kegiatan ekstrakulikuler yang dilaksanakan di luar
jam pelajaran dan berhenti pada pukul 17.00 WiB
6. ETIKA PENGGUNAAN SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH

1. Siswa menjaga memelihara dan mengamankan ruangan


beserta barang inventaris yang ada di dalam kelas masing –
masing.
2. Setiap siswa berhak memanfaatkan seluruh fasilitas belajar
yang ada dilingkungan sekolah, apabila ada fasilitas belajar
yang hilang atau rusak karena kelalaian atau kecerobohan
siswa maka siswa tersebut harus bertanggung jawab atas
kelalaian tersebut.

Aturan Peminjaman Ruangan Kelas Dan Laboratorium

1. Menjaga dan memelihara kebersihan kelas dan laboratorium.


2. memelihara dan menggunakan alat yang ada di dalam kelas
dengan penuh tanggung jawab
3. Seluruh siswa membersihkan meja belajarnya masing –
masing sebelum dan sesudah KBM setiap mata pelajaran.
4. Menggunakan penerangan kelas dan laboratorium
seperlunya.
5. Apabila ada coretan pada sarana prasarana kelas dan
laboratorium maka perbaikannya menjadi tanggung jawab
kelas masing – masing atau kelas yang menggunakan
laboratorium.
6. Melaksanakan piket kebersihan kelas
Aturan Peminjaman Sarana Dan Prasarana Untuk Kegiatan
Belajar Dan Ekstrakulikuler

1. Setiap peminjaman sarana dan prasarana harus melalui izin


Wakasek sarana dan mencatat di buku peminjaman
2. Penggunaan sarana prasarana hanya diperbolahkan jika guru
atau pelatih eskul tersebut yang meminjam dan mencatat di
buku peminjaman
3. Dalam penggunaan sarana dan prasarana selalu dalam
pengawasan pembina dan pelatih ekstrakulikuler sampai
kegiatan selesai
4. Setelah ruangan selesai digunakan selanjutnya dikembalikan
dalam kedaan rapih dan bersih
5. Kerusakan dan kehilangan karena kelalaian sarana prasarana
menjadi tanggung jawab peminjam yang tercatat di buku
peminjaman
6. Untuk kegiatan esktrakurikuler yang memerlukan kelas, hanya
menggunakan kelas yang ada di lantai 1

7. JENIS PELANGGARAN ETIKA DAN PEMBINAANNYA

Akibat pelanggaran tata tertib sekolah seperti yang tercantum di


atas maka dapat dikenakan pembinaan akademis dan pembinaan
administrasi yang ditetapkan oleh pihak sekolah berupa :
1. Pelanggaran 1 kali ditangani oleh wali kelas
2. Pelanggaran sampai 2 kali ditangani oleh wali kelas dan BK
3. Pelanggaran 3x diberikan surat pemberitahuan kepada orang
tua/ wali siswa
4. Pelanggaran 5 x diberikan surat undangan kepada orang tua/
wali siswa untuk
menjemput pulang siswa yang bersangkutan
5. Pelanggaran lebih dari 7 x diberikan surat peringatan tentang
persyaratan kenaikan kelas

8. Panduan Pelaksanaan Pendidikan Penguatan Karakter Sikap Spiritual


Dan Penilaiannya

Pendidikan Penguatan Karakter (PPK) merupakan upaya sadar atau


disengaja untuk mengembangkan kepribadian positif peserta didik dalam
upaya memiliki dan menghargai nilai-nilai hidup. Ada 2 (dua) macam PPK
yaitu PPK sikap spiritual dan PPK sikap sosial. SMAN 1 Dayeuhkolot di
dalam upaya menumbuh kembangkan karakter sikap spiritual peserta
didik yang sebagian besar beragama Islam dilakukan dengan berbagai
upaya pembiasaan islami, adapun bagi siswa non muslim disesuaikan
menurut tata cara agama masing-masing.

A. Pelaksanaan PPK sikap spiritual


Pelaksanaan PPK sikap spiritual di tingkat kelas sesungguhnya
merupakan kegiatan berjamaah atau individual namun pencatatan
kegiatannya dilaksanakan di kelas masing-masing. Seorang siswa
diangkat oleh rekan-rekan di kelasnya atau dapat juga wali kelas
memberi tugas kepada seorang siswa sebagai petugas pencatat
kegiatan PPK sikap spiritual. Catatan PPK sikap spiritual merupakan
buku yang berisi daftar ceklis seluruh kegiatan PPK sikap spiritual yang
akan dijadikan penilaian sikap spiritual bagi pemenuhan kriteria
kenaikan kelas. Pengendali buku PPK sikap spiritual yaitu wakasek
bagian kesiswaan. Adapun pembiasaan dalam upaya mengembangkan
kepribadian islami sekurang-kurangnya melalui kegiatan sebagai
berikut:
1. Literasi membaca kitab suci Al – Qur’an bagi siswa muslim dan bagi
siswa non muslim membaca kitab sucinya masing-masing.
Membaca kitab suci Al Qur’an merupakan tadarus yang diiqrokan
secara bersama-sama dari pukul 06.45 sampai 06.55 WIB yang
pelaksanaannya secara mandiri yaitu dihadiri ataupun tidak
dihadiri guru jam pertama di kelas tersebut. Oleh karena itu
sekurang-kurangnya wali kelas menyosialisasikan kegiatan ini
kepada siswa binaannya. Dan kehadiran guru pada kegiatan ini
sangat membantu pembentukan kepribadian positif peserta didik
di kelas tersebut. Setiap hari siswa yang ikut serta tadarus dicatat
oleh petugas pada daftar ceklis buku PPK sikap spiritual.
2. Infaq harian
Infaq harian merupakan upaya mengembangkan sifat dermawan
pada peserta didik. Setiap peserta didik memberikan infaqnya ke
dalam kotak infaq dan dicatat oleh petugas di kelas dengan tidak
menyebutkan nominal infaqnya. Dalam hal ini konsistensi
diutamakan sebagai bentuk pembiasaan memberi dalam keadaan
rejekinya lapang ataupun sempit. Sebagai catatan dalam hal ini
wali kelas perlu mengetaui ;atar belakang ekonomi siswa
binaannya sehingga kriteria penilaian bagi siswa yang kurang
mampu tidak disamakan dengan yang siswa mampu ekonominya.
Pelaksanaan infaq dicatat oleh petugas di kelas dalam daftar ceklis
buku PPK sikap spiritual.
3. Shalat dzuhur berjamaah
Waktu shalat dzuhur bertepatan dengan waktu istirahat dzuhur
atau istirahat kedua, yaitu pada pukul 11.45 sampai 12.30 WIB.
Shalat berjamaah selain pembelajaran bagi siswa dalam memilih
ibadah yang mendapatkan pahala lebih besar dari pada shalat
munfarid juga merupakan upaya pembelajaran bagi siswa supaya
dapat mengatur waktu untuk keperluan ibadah dan keperluan
hajatnya sendiri yaitu makan dan bermain. Pelaksanaan shalat
dzuhur setiap hari dicatat oleh petugas di kelas dalam daftar ceklis
buku PPK sikap spiritual.
4. Shalat dhuha
Waktu shalat dhuha bertepatan dengan waktu istirahat dhuha
yaitu pada pukul 10.00 sampai 10.15 WIB. Pelaksanaan shalat
dhuha merupakan wujud kesadaran tinggi dari peserta didik dalam
menjalankan ibadah karena tidak diwajibkan berjamaah sehingga
tidak ada pembimbingan secara khusus. Oleh karena itu sekurang-
kurangnya wali kelas menyosialisasikan dan memeriksa buku PPK
sikap spiritual. Adapun guru pada jam keempat dan kelima yang
mengingatkan peserta didik untuk melaksanakan shalat dhuha
telah berbuat amal baik. Siswa yang melaksanakan shalat dhuha
dicatat oleh petugas pada daftar ceklis shalat dhuha pada buku
PPK sikap spiritual.
B. Penilaian PPK sikap spiritual

Dalam upaya memberikan penilaian PPK sikap spiritual yang


dilakukan oleh guru non PAI perlu dibuatkan standararisasi sehingga
berlaku keadilan bagi seluruh peserta didik. Adapun kriteria
penilaiannya adalah sebagai berikut:
KRITERIA PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL

A. INFAQ HARIAN

NILAI KRITERIA
A Mengeluarkan infaq minimal 15 kali dalam satu bulan
B Mengeluarkan infaq minimal 10 kali dalam satu bulan
C Mengeluarkan infaq minimal 5 kali dalam sebualan
D Tidak pernah infaq
B. MEMBACA AL QURAN/ TADARUS PAGI

NILAI KRITERIA
A Membawa dan membaca Al Quran setiap hari
B Membaca Al Quran setiap hari
Maksimal 3 kali tidak membawa/ membaca Al Quran dalam
C sebulan
Lebih dari tiga kali dalam sebulan tidak membawa/
D membaca Al Quran

C. SHALAT DZUHUR BERJAMAAH

NILAI KRITERIA
Tidak pernah meninggalkan shalat berjamaah kecuali haid
A (siswi)
B Tidak pernah meninggalkan shalat kecuali haid (siswi)
Maksimal 3 kali meninggalkan shalat duhur dalam satu
C bulan
Lebih dari 3 kali meninggalkan shalat duhur dalam waktu
D satu bulan
D. SHALAT DHUHA

NILAI KRITERIA
A Melakukan shalat duha minimal 10 kali dalam satu bulan
B Melakukan shalat duha minimal 7 kali dalam satu bulan
C Melakukan shalat duha minimal 3 kali dalam sebualan
D Tidak pernah melakukan shalat duha

C. Mekanisme Penilaian
Tahap penilain PPK sikap spiritual adalah sebagai berikut:
1. Guru PAI menentukan model kegiatan PPK sikap spiritual (tadarus,
infaq, shalat dzuhur berjamaah dan shalat dhuha) dan rubrik
penilaiannya, disosialisasikan pada awal tahun pelajaran, dan
ditetapkan oleh Kepala Sekolah.
2. Wakasek bagian kesiswaan membuat buku PPK sikap spiritual yang
didalamnya terdapat daftar ceklis model kegiatan PPK sikap
spiritual dan dilengkapi dengan rubrik penilaiannya.
3. Buku PPK sikap spiritual diserahkan oleh wakasek bagian
kesiswaan kepada wali kelas
4. Wali kelas memberikan buku PPK sikap spiritual kepada siswa yang
telah diberi tugas sebagai petugas pencatat aktifitas PPK sikap
spiritual.
5. Siswa Petugas pencatat sikap spiritual setiap hari menceklis ibadah
yang dilakukan teman-temannya
6. Wali kelas memantau catatan ceklis buku PPK sikap spiritual
sekurang-kurangnya sekali dalam seminggu dan mengingatkan
siswa binaannya tentang hubungan kegiatan PPK sikap spiritual
dengan kriteria kenaikan kelas
7. Wali kelas memberikan pembinaan kepada siswa yang tidak atau
kurang melaksanakan ibadah dalam kegiatan PPK sikap spiritual,
dapat bekerja sama dengan Guru PAI, Guru BK dan orang tua/ wali
siswa
8. Wali kelas/ guru BK setiap bulan membuat laporan progres siswa
binaannya yang berpotensi bermasalah dalam pemenuhan kriteria
kenaikan kelas karena lemahnya karakter siswa tersebut dalam
melaksanakan ibadah dan upaya yang telah dilakukan oleh Wali
kelas/ guru BK untuk meningkatkan karakter religius siswa
binaannya.
9. Wali kelas dan Guru BK menyampaikan laporan proges pembinaan
PPK sikap spiritual kepada Kepala Sekolah setiap bulan selambat-
lambatnya pada hari ke 10 pada bulan berikutnya.
10. Setiap akhir semester wali kelas menghitung modus penilaian dari
setiap model kegiatan PPK sikap spiritual dan melaporkannya
kepada Kepala sekolah untuk ditandatangani
11. Daftar nilai sikap spiritual yang telah ditandatangani Kepala
Sekolah selanjutnya oleh wali kelas diserahkan kepada Guru PAI
12. Guru PAI memberikan pertimbangan atas nilai harian sikap
spiritual siswa dari wali kelas dan menetapkannya menjadi nilai
sikap spiritual untuk ditandatangai oleh Kepala sekolah
13. Daftar nilai sikap spiritual yang telah ditandatangani Kepala
Sekolah selanjutnya diserahkan oleh Guru PAI kepada Wakasek
bagian kurikulum dan mengentrikan nilai tersebut pada e-Raport
14. Wakasek bagian kurikulum menyerahkan daftar nilai sikap spiritual
dari Guru PAI kepada wali kelas
15. Wali kelas memeriksa kesesuaian nilai pada e-Raport dengan nilai
pada daftar nilai sikap spiritual yang diterima dari bagian
kurikulum.
9. Panduan Pelaksanaan Pendidikan Penguatan Karakter Sikap Sosial
Dan Penilaiannya

Pendidikan Penguatan Karakter (PPK) merupakan upaya sadar atau


disengaja untuk mengembangkan kepribadian positif peserta didik dalam
upaya memiliki dan menghargai nilai-nilai hidup. Ada 2 (dua) macam PPK
yaitu PPK sikap spiritual dan PPK sikap sosial. SMAN 1 Dayeuhkolot dalam
upaya menumbuhkembangkan karakter sikap sosial peserta didik
dilaksanakan melalui kegiatan pembiasaan harian, mingguan, dan
semesteran.

Pelaksanaan PPK sikap sosial harian

1. Disiplin
Kedisiplinan dimanifestasikan berupa perilaku kemampuan siswa
dalam mengatur waktu bersekolah, penampilan, dan Pakaian Seragam
Anak Sekolah (PSAS) beserta atributnya yang berlaku di SMAN 1
Dayeuhkolot. Dalam hal pencatatan PPK sikap sosial yang
diperhitungkan dalam buku PPK sikap sosial di kelas yaitu tepat waktu
datang ke sekolah. Pelanggaran kedisiplinan yang dicatat di kelas yaitu
keterlambatan datang ke sekolah. Siswa yang tidak hadir ke sekolah
tanpa keterangan disebut alfa. Perhitungan alfa tidak dimasukkan ke
dalam katagori PPK sikap sosial akan tetapi langsung dihitung sebagai
ketidakhadiran. Penampilan dan atribut PSAS tidak dicatat pada buku
PPK sikap sosial di kelas akan tetapi langsung dinilai oleh bagian
kesiswaan dan seluruh guru yang peduli dalam mengembangkan
kepribadian siswa. Penyimpangan perilaku kedisiplinan setiap hari
dicatat oleh siswa yang diberi tugas oleh wali kelas sebagai petugas
pencatat PPK sikap sosial di kelas masing-masing.
2. Gotong royong
Karakter gotong royong dimanifestasikan dalam bentuk ikut serta
memelihara kebersihan kelas dan kerapihan kelas. Perilaku
memelihara kebersihan kelas dibuktikan dengan tidak ada sampah di
kolong meja, di bawah meja, di bawah kursi, tidak membuang sampah
di sembarang tempat, dan tidak menulisi sarana dan prasarana milik
sekolah. Perilaku memelihara kerapihan kelas diwujukan dengan
perilaku meletakkan kursi secara terbalik di atas meja sebelum
meninggalkan kelas setelah KBM berakhir. Petugas pencatat PPK sikap
sosial mencatat gotong royong pada daftar ceklis buku PPK sikap
sosial.

3. Tanggung jawab (pembiasaan mingguan dan semester)


Tanggung jawab dimanifestasikan berupa perilaku melaksanakan
tugas piket kebersihan kelas yang dilaksanakan 1 minggu satu kali,
piket semesteran yaitu memelihara kebersihan mesjid dan menyiram
tanaman. Petugas pencatat PPK sikap sosial mencatat tanggung jawab
pada daftar ceklis buku PPK sikap sosial.

4. Santun (pembiasaan harian)


Santun dimanifestasikan berupa perilaku menyampaikan salam
kepada guru , TU, pelatih, tamu dan sesama siswa di kelas maupun di
luar kelas; berjabat tangan kepada guru , TU, pelatih, tamu dan
sesama siswa di kelas maupun di luar kelas; tidak berkata kasar/ jorok,
tidak ke luar/ masuk kelas tanpa ijin, dan tidak melakukan tindak
kekerasan baik lisan, tulisan, dan kekerasan fisik. Petugas pencatat
PPK sikap sosial perilaku santun pada daftar ceklis buku PPK sikap
sosial.
Penilaian PPK sikap sosial
Dalam upaya memberikan penilaian PPK sikap sosial yang dilakukan
oleh Guru non PKN perlu dibuatkan standararisasi sehingga berlaku
keadilan bagi seluruh peserta didik. Adapun kriteria penilaiannya
adalah sebagai berikut :

1. Disiplin tidak terlambat masuk kelas, dengan kriteria penilaian:

Kriteria Nilai
Sebanyak-banyaknya pelanggaran adalah 1 kali dalam 1 A
semester
Sebanyak-banyaknya pelanggaran adalah 7 kali dalam 1 B
semester
Pelanggaran lebih dari 7 kali kali dalam 1 semester C

2. Gotong Royong memelihara kebersihan kelas (tidak ada sampah di


tempat duduk dan sekitarnya serta tidak menulisi atau mencorat
coret sarana dan prasarana sekolah) dan memelihara kerapihan
kelas (meletakkan kursi secara terbalik di atas meja sebelum
meninggalkan kelas setelah KBM berakhir) :

Kriteria Nilai
Sebanyak-banyaknya pelanggaran adalah 1 kali dalam 1 A
semester
Sebanyak-banyaknya pelanggaran adalah 7 kali dalam 1 B
semester
Pelanggaran lebih dari 7 kali kali dalam 1 semester C
3. Tanggung Jawab terdapat dua jenis kegiatan yaitu mingguan dan
tahunan. Melaksanakan piket kebersihan kelas merupakan
pembiasaan mingguan, sedangkan melaksanakan piket tahunan
terdiri dari piket kebersihan mesjid dan piket menyiram tanaman.

3.1. Kriteria Penilaian pembiasaan mingguan Nilai


Selalu melaksanakan piket A
Sebanyak-banyaknya dua kali dalam satu bulan tidak B
melaksanakan piket
Lebih dari dua kali dalam satu bulan tidak melaksanakan piket C

3.2. Kriteria Penilaian pembiasaan semesteran Nilai


Apabila ikut serta kegiatan dari awal hingga akhir A
Apabila ikut serta kegiatan hanya sebagian waktu B
Apabila tidak ikut serta kegiatan tanpa alasan yang dapat C
dipertanggungjawabkan

4. Santun
a. Menyampaikan salam kepada guru , TU, pelatih, tamu dan
sesama siswa di kelas maupun di luar kelas. Pembiasaan ini
melatih kepribadian siswa namun apabila siswa tidak
melakukannya kepada setiap orang yang ditemui tidak dapat
dikategorikan pelanggaran.
b. Berjabat tangan kepada guru, TU, pelatih, tamu dan sesama
siswa. Pembiasaan ini melatih kepribadian siswa namun
apabila siswa tidak melakukannya kepada setiap orang yang
ditemui tidak dapat dikategorikan pelanggaran.
c. Berkata kasar / jorok, keluar / masuk kelas tanpa ijin,
melakukan tindakan kekerasan terhadap teman baik secara
lisan, tulisan, dan tindak kekerasan fisik
c. Mekanisme Penilaian
Tahap penilain PPK sikap sosial adalah sebagai berikut:
1. Guru PKN menentukan model kegiatan PPK sikap sosial
(disiplin, gotong royong, tanggung jawab, dan santun) dan
rubrik penilaiannya, disosialisasikan pada awal tahun
pelajaran, dan ditetapkan oleh Kepala Sekolah.
2. Wakasek bagian kesiswaan membuat buku PPK sikap sosial
yang didalamnya terdapat daftar ceklis model kegiatan PPK
sikap sosial dan dilengkapi dengan rubrik penilaiannya.
3. Buku PPK sikap sosial diserahkan oleh wakasek bagian
kesiswaan kepada wali kelas
4. Wali kelas memberikan buku PPK sikap sosial kepada siswa
yang telah diberi tugas sebagai petugas pencatat aktifitas PPK
sikap sosial.
5. Siswa Petugas pencatat sikap sosial setiap hari menceklis
perilaku yang dilakukan teman-temannya
6. Wali kelas memantau catatan ceklis buku PPK sikap sosial
sekurang-kurangnya sekali dalam seminggu dan
mengingatkan siswa binaannya tentang hubungan kegiatan
PPK sikap sosial dengan kriteria kenaikan kelas
7. Wali kelas memberikan pembinaan kepada siswa yang kurang
berkembang sikap sosialnya, dapat bekerja sama dengan
bagian kesiswaan, Guru PKn, Guru BK dan orang tua/ wali
siswa
8. Wali kelas/ guru BK setiap bulan membuat laporan progres
siswa binaannya yang berpotensi bermasalah dalam
pemenuhan kriteria kenaikan kelas karena lemahnya karakter
siswa tersebut dalam mengembangkan sikap sosial dan upaya
yang telah dilakukan oleh Wali kelas/ guru BK untuk
meningkatkan karakter sosial siswa binaannya.
9. Wali kelas dan Guru BK menyampaikan laporan proges
pembinaan PPK sikap sosial kepada Kepala Sekolah setiap
bulan selambat-lambatnya pada hari ke 10 pada bulan
berikutnya.
10. Setiap akhir semester wali kelas menghitung modus penilaian
dari setiap model kegiatan PPK sikap sosial dan
melaporkannya kepada Kepala sekolah untuk ditandatangani
11. Daftar nilai sikap sosial yang telah ditandatangani Kepala
Sekolah selanjutnya diserahkan oleh wali kelas kepada Guru
PKn
12. Guru PKn memberikan pertimbangan atas nilai harian sikap
sosial siswa dari wali kelas dan menetapkannya menjadi nilai
sikap sosial untuk ditandatangai oleh Kepala sekolah
13. Daftar nilai sikap sosial yang telah ditandatangani Kepala
Sekolah selanjutnya diserahkan oleh Guru PKn kepada
Wakasek bagian kurikulum dan guru PKn mengentrikan nilai
tersebut pada e-Raport
14. Wakasek bagian kurikulum menyerahkan daftar nilai sikap
sosial dari Guru PKn kepada wali kelas
15. Wali kelas memeriksa kesesuaian nilai pada e-Raport dengan
nilai pada daftar nilai sikap sosial yang diterima dari bagian
kurikulum.
10. Gerakan Literasi Sekolah (Gls) Membaca Buku Non Teks Pelajaran

1. Pelaksanaan GLS
Terdapat dua macam kegiatan literasi yang dilaksanakan sebelum
jam pelajaran pertama, yaitu membaca Al Qur’an dan pembiasaan
membaca buku non teks pelajaran. Pelaksanaan membaca Al Qur’an
dijelaskan secara khusus pada Pendidikan Penguatan Karakter Sikap
Spiritual. Setelah siswa membaca Al Qur’an dilanjutkan dengan
membaca buku non teks pelajaran. Buku non teks pelajaran dapat
berupa buku (secara fisik) dan buku elektronik. Meskipun kegiatan
ini hanya lima menit yaitu dari 06.55 sampai 07.00 namun
dilaksanakan secara kontinyu dan menghasilkan reviu buku sehingga
diharapkan kegiatan literasi ini menjadi stimulus bagi siswa untuk
lebih banyak membaca buku dan menghasilkan karya tulis di waktu
luang mereka. Tahap pelaksanaan kegiatan literasi membaca buku
non teks pelajaran adalah sebagai berikut:
2. Penentuan buku layak baca
a. Siswa memilih judul buku (buku fisik atau e-boo) yang akan
dibaca
b. Siswa menerima formulir dari wali kelas tentang pernyataan
buku layak baca. Selanjutnya formulir ini disebut F1.
c. Siswa menyerahkan buku yang akan dibaca dan F1 kepada orang
tua/ walinya untuk dikaji
d. Orang tua/ wali mengisi F1 dan menyerahkannya kembali kepada
siswa
e. Siswa menyerahkan F1 yang telah diisi oleh orang tuanya kepada
wali kelas
f. Wali kelas dibantu Duta Literasi merekap formulir F1 pada
Formulir Rekap Judul Buku yang Dibaca Siswa. Selanjutnya
formulir ini disebut F2. Formulir ini dibuat rangkap dua yaitu
untuk diserahkan kepada Tim Gerakan Literasi Sekolah dan arsip
Wali Kelas.
g. Wali kelas menyerahkan F1 dan F2 kepada Tim Gerakan Literasi
Sekolah (GLS)
h. Tim GLS merekap F2 ke dalam formulir Buku yang Dibaca Siswa
di Tingkatan sekolah. Selanjutnya formulir ini disebut F3.
i. Tim GLS melaporkan F3 kepada kepala sekolah setiap bulan
j. Tim GLS mengarsipkan F1, F2, dan F3.

3. Pelaksanaan membaca buku (buku fisik atau e-book)


a. Siswa membaca buku selama tiga menit yaitu dari 06.55
b. Salah seorang siswa menyampaikan inti sari apa yang telah
dibacanya saat itu. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari secara
bergiliran
c. Siswa yang diberi tugas sebagai Duta Literasi mencatat inti sari
tersebut pada buku laporan bulanan “Literasi buku non teks
pelajaran”. Selanjutnya buku laporan bulanan disebut F4
d. Wali kelas dan Tim GLS memantau F4 sekurang-kurangnya satu
kali dalam 2 (dua) minggu
e. Siswa melaksanakan kegiatan ini tidak tergantung kepada
kehadiran guru jam pertama di kelas tersebut.
f. Siswa setelah selesai membaca 1 (satu) buku dilanjutkan dengan
membuat reviu isi buku tersebut.
g. Tim GLS memberikan bimbingan kepada siswa tata cara
membuat reviu buku
h. Reviu buku diserahkan oleh siswa kepada Tim GLS. Selanjutnya
Tim GLS mendokumentasikan reviu buku tersebut pada
Formulir Daftar Reviu Buku SMAN ! Dayeukolot. Formulir ini
selajutnya disebut F5.
i. Siswa yang telah selesai membaca buku melanjutkan
pembiasaan membaca dengan membaca buku non teks
pelajaran lainnya
j. Untuk membaca buku kedua dan seterusnya siswa dapat
bertukar buku dengan teman sekelasnya
k. Siswa untuk membaca buku kedua dan seterusnya mengikuti
alur di atas yaitu dimulai dengan permohonan ijin membaca
buku non teks pelajaran dari orang tua/ walinya

4. Penilaian dan Penghargaan

1. Tim GLS menguji siswa atas reviu buku yang dibuatnya


2. Materi yang diujikan yaitu berhubungan dengan isi buku dan
kemahiran siswa dalam membuat reviu
3. Penghargaan diberikan kepada siswa dapat berupa kategori
jumlah reviu buku yang dihasilkan, perlombaan membuat
reviu atau perlombaan membuat karya tulis lainnya
4. Siswa yang memperoleh prestasi pada kegiatan GLS dapat
diajukan mengikuti perlombaan lainnya yang diselenggarakan
oleh instansi di luar sekolah.

5. Pelaksanaan Digital Library


1. Mekanisme penggunaan digital library untuk siswa
1.1. Download aplikasi Smart Library di Appstore atau Google
Play. Alamat website Smart Library dapat diperoleh dari
Tim GLS
1.2. Login menggunakan NISN sebagai username dan password
1.3. Setelah login, disarankan mengganti password awal yang
telah diberikan di kolom profil.
1.4. Silahkan mencari buku yang ingin dipinjam, tekan bukunya
dan tekan tombol borrow untuk pinjam
1.5. Setelah selesai membaca, tekan tombol return untuk
mengembalikan bukunya
2. Monitoring oleh Tim GLS
2.1. Buka aplikasi Google dengan alamat
http//www.eperpus.com/portal/login
2.2. Login menggunakan user name dan password email
2.3. Muncul dashboard dengan fitur:
2.3.1. Group
2.3.2. Pengguna berisi daftar pengguna dan
impor pengguna
2.3.3. Konten yang berisi produk, langganan,
konten internal
2.3.4. Laporan dan analisa yang berisi riwayat
peminjaman, pembaca paling aktif, buku
terpopuler, ringkasan per kategori, dan
daftar tunggu
2.3.5. Pengaturan berisi perpustakaan dan akun
admin
2.3.6. Pembelian yang berisi jenis dan kategori
buku yang akan dibeli
2.4. Monitoring pemanfaatan digital library dengan cara
melihat jumlah jumlah pengguna yang aktif, jumlah
pembaca dan jumlah konten buku yang dipinjam.

3. Monitoring oleh orang tua/ wali siswa


3.1. Orang tua/ wali dapat melihat aplikasi smart digital
library dengan menggunakan akun yang dimiliki
putra/putri nya
3.2. Setelah login dilaksanakan orang tua dapat melihat
judul buku yang dibaca putra putrinya atau melihat
judul buku kemudian memilih judul buku yang layak
dibaca putra/ putrinya.
3.3. Orang tua dapat mengetahui berapapa banyak junlah
buku yang dibaca anaknya dalam 1 minggu/ dalm
satu bulan.
PROTOKOL KESEHATAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH
DIMASA PANDEMI COVID 19
A. SOP untuk Siswa
1. SOP Siswa berangkat dari Rumah ke Sekolah
a. Memakai masker, face shield
b. Memakai PSAS berlengan panjang
c. Kondisi siswa sehat
d. Sudah sarapan pagi
e. Perjalanan pergi ke sekolah
- Jalan kaki
- Naik angkutan umum ( angkot )
- Naik gojek
- Membawa kendaraan sendiri ( motor )
2 SOP di pintu gerbang sekolah (memasuki area sekolah)
a. Cek suhu
b. Cuci tangan
3 SOP Perjalanan menuju kelas untuk kegiatan KBM
4. SOP di dalam kelas pada saat KBM
5. SOP Keluar dari kelas setelah KBM selesai dan perjalanan pulang ke rumah.

B. SOP untuk Guru dan TAS


1. SOP mulai berangkat dari rumah
2. SOP Memasuki area sekolah
3. SOP perjalanan menuju ruang guru/ ruang TAS
4. SOP di ruangan guru dan ruangan TAS
C. SOP untuk Tamu
1.. SOP tamu untuk KEPSEK
2. SOP tamu untuk TU
3. SOP tamu untuk piket
4. SOP tamu untuk Guru
5. SOP tamu untuk ke perpustakaan

D. SOP Kegiatan KBM di dalam Kelas


E. SOP untuk Managemen
F. SOP Masuk Ruang Perpustakaan
G. SOP Masuk Ruang Kamar Mandi
H. SOP Masuk Ruang Laboratorium
I. SOP kegiatan beribadah di masjid
J. SOP masuk ruang BK
K. SOP untuk penanganan siswa yang sakit di Sekolah

A. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) SISWA


1. S0P Siswa berangkat dari Rumah ke sekolah .
1.1. Persyaratan.
1.1.1 Siswa memakai masker yang tiga lapis, memakai face shield mulai
dari rumah.
1.1.2 Memakai pakaian seragam lengan panjang , apabila lengan baju
pendek harus memakai manset.
1.1.3 Kondisis badan harus sehat , dibuktikan dengan hasil rapid
1.1.4 Suhu tubuh < 37° C
1.1.5 Sudah sarapan dari rumah
1.1.6 Apabila siswa ke sekolah berjalan kaki, siswa tidak jalan
berkelompok
1.1.7 Apabila naik angkutan umum, duduk di dalam angkot harus
memperhatikan jarak (tidak berdempetan ) dan tidak ngobrol.
1.1.8 Apabila naik gojek, pilih gojek yang ada mika pembatas, memakai
helm yang punya sendiri
1.1.9 Apabila memakai kendaraan sendiri ( naik motor ) tidak boncengan
dengan Teman.
1.1.10 Bersedia mengikuti SOP yang berlaku
1.1.11 Membawa surat izin dari orang tua
1.2 Prosedur
1.2.1 Masker selalu di pakai dengan benar (menutupi hidung dan mulut)
selama perjalaanan ke sekolah.
1.2.2 Pakailah seragam yang berlengan panjang , dan harus ganti pakaian
seragam setiap hari.
1.2.3 Siswa yang boleh masuk sekolah adalah siswa yang sehat dapat di
buktikan dengan hasil rapid tes terbaru dan siswa tidak menunjukan
sedang batuk , filek, demam suhu tubuh < 37° C
1.2.4 Siswa tidak diperkenankan untuk membawa makanan dan minuman
dari rumah selama kegiatan KBM berlangsung, oleh karena itu siswa
di haruskan sudah sarapan dari rumah sebelum berangkat ke
sekolah.
1.2.5 Selama perjalanan ke sekolah diharapkan seluruh siswa baik yang
mempergunakan kendaraan atau berjalan kaki selalu melaksanakan
protokol kesehatan , memperhatikan social distancing.
1.2.6 Memberikan surat izin yang sudah ditandatangani orang tua dan
diberikan kepada guru di dalam kelas
1.2.7 Memahami dan melaksanakan SOP yang berlaku di sekolah SMAN 1
DayeuhKolot
1.3 Tanggung Jawab Orang Tua
1.3.1 Menyiapkan sarapan untuk siswa
1.3.2 Menyediakan pakaian yang sesuai dengan SOP untuk siswa
1.3.3 Memastikan siswa dalam keadaan sehat , membianyai tes rapid
siswa
1.4. Sarana yang disediakan oleh sekolah :
1. Masker
2. Face shield
1.5 Tanggung jawab Managemen
Membuat aturan dan informasi.
2. SOP di pintu gerbang sekolah ( Memasuki area Sekolah )
2.1. Persyaratan
2.1.1 Cek suhu tubuh di pintu gerbang utama.
Siswa yang boleh masuk area sekolah yang suhu tubuhnya kurang
dari 37° c
1.1.2 Cuci tangan menggunakan sabun / hand sanitizer yang sudah
disediakan sebelum masuk kelas

. Prosedur
2.2.1 Pengecekan suhu kepada siswa di laksanakan di pintu gerbang utama
oleh petugas dengan memperhatikan social distancing, apabila
mendapatkan siswa yang suhunya lebih dari 37 °c, siswa diminta
kembali pulang ke rumah dan ada petugas yang menelepon orang
tuanya. Siswa yang sehat boleh memasuki area sekolah untuk
melaksanakan cuci tangan
2.2.2 Pelaksanaan cuci tangan untuk siswa di bagi menjadi 2 kelompok,
yaitu ;
1. Kelompok IPS
- Kelas IPS 1,2,3 setelah cek suhu di pintu gerbang utama
berjalan menuju lorong pintu gerbang 2 kemudian belok kiri
untuk melakukan cuci tangan di Area depan ruang guru.
- Kelas IPS 4, setelah cek suhu di pintu gerbang utama berjalan
menuju pintu gerbang 2 kemudian belok kanan untuk
melakukan cuci tangan di area depan kelas XI IPS-2
2. Kelompok IPA
- Untuk seluruh kelas IPA setelah cek suhu di pintu gerbang
utama berjalan ke sebelah kanan untuk melakukan cuci tangan
di area parkir halaman depan sekolah. Cucilah tangan
menggunakan air yang mengalir dan sabun yang sudah
disediakan dengan bersih ± 20 detik.
- Pada saat mencuci tangan harus memperhatikan social
distancing, tidak boleh berdesakan.

2.3. Sarana yang di sediakan sekolah


1. Thermometer digital
2. wastafel
3. Sabun cuci tangan
4. Air bersih

2.4 Tanggung jawab Managemen


Mengatur pembagian kelas untuk memasuki area sekolah dan pembagian
area Cuci tangan.

2. SOP Perjalanan menuju kelas untuk kegiatan KBM.


3.1. Persyaratan
3.1.1. Siswa melanjutkan perjalanan kedalam kelas kalau sudah melakukan
pemeriksaan suhu tubuh dan cuci tangan

3.2. Prosedur.
3.2.1 Siswa berjalan menuju kelas sesuai dengan petunjuk arah jalur lintas
nya. Untuk IPS kelas yang dipergunakan untuk KBM menggunakan
kelas di lantai satu, untuk IPA kegiatan KBM menggunakan kelas di
lantai 2. Selama perjalanan menuju kelas siswa harus
memperhatikan social distancing ( tidak boleh jalan berdekatan ),
tidak boleh ngobrol, dan tidak boleh memegang sarana prasara
sekolah yang dilewati dalam perjalanan menuju kelas.
3.2.2 IPS 1,2,3 jalur lintasnya setelah melewati pintu gerbang utama masuk
lorong pintu gerbang 2 belok kiri.
3.2.3 Siswa IPS 4 jalur lintasnya setelah melewati pintu gerbang utama
masuk lorong pintu gerbang 2 belok kanan.
3.2.4 Siswa IPA jalur lintasnya setelah melewati pintu gerbang utama belok
kanan, kemudian belok kiri masuk pintu gerbang 3 lurus , dan naik
tangga menggunakan tangga yang ada di sebelah utara dan barat.
3.2.5 Pada saat berjalan di anak tangga harap memperhatikan social
distancing, harus antri.

3.3. Sarana yang disediakan


1. Lakban untuk batas lintas jalan
2. Cone
3. Tambang plastic
3.4 Tanggung jawab managemen
1. Membuat denah lokasi KBM
2. Membuat denah jalur lalu lintas
3. SOP Siswa di dalam kelas pada saat KBM
4.1 Persyaratan
4.1.1 Siswa memakai masker, face shield
4.1.2 Siswa dalam keadaan sehat
4.1.3 Siswa mencuci tangan dengan menggunakan hand sanitizer sebelum
KBM dimulai
4.1.4 Siswa duduk sesuai dengan nama yang tertera di meja,
memperhatikan jarak duduk
4.1.5 Siswa membawa dan memakai alat tulis sendiri
4.1.6 Siswa tidak boleh mengotori ruangan kelas
4.1.7 Siswa tidak boleh berkelompok di dalam kelas
4.2 Prosedur
4.2.1 Masker yang dipergunakan harus tiga lapis ,dalam keadaan bersih,
ganti masker setiap hari.
4.2.2 Siswa yang boleh mengikuti pembelajaran harus dalam keadaan
sehat
4.2.3 Mencuci tangan menggunakan hand sanitizer secukupnya yang ada
di meja siswa pada saat akan belajar dan setelah belajar.
4.2.4 Siswa duduk menempati meja yang tertera namanya, tidak
diperbolehkan pindah pindah tempat duduk apalagi duduk berdua
satu meja di dalam kelas siswa tetap memperhatikan social
distancing
4.2.5 Siswa tidak diperbolehkan untuk saling meminjam alat alat tulis yang
dipergunakan pada saat belajar
4.2.6 Tidak diperbolehkan makan dan minum selama kegiatan di dalam
kelas, buang sampah di dalam kelas.
4.2.7 Selama kegiatan di kelas siswa harus selalu mentaati protokol
kesehatan diantaranya berkelompok
4.3 Sarana yang di sediakan
1. Masker
2. Face shield
3. Hand sanitizer
4. Meja, kursi
5. Papan tulis
6. OHV
4.4 Tanggung jawab Managemen
1. Membuat pengaturan tempat duduk siswa
2. Membuat pengaturan jadwal belajar
3. SOP Siswa keluar dari kelas setelah KBM selesai.
3.5 Persyaratan
3.5.1 Siswa meninggalkan kelas dengan tertib dan teratur
3.5.2 Siswa meninggalkan kelas dalam keadaan kelas bersih tidak kotor
3.5.3 Setelah selesai KBM dilaksanakan siswa harus segera meninggalkan
area sekolah , pulang ke rumah masing masing
3.6 Prosedur
3.6.1 Siswa meninggalkan kelas dengan tertib, berbaris satu satu di
pimpim oleh Bapak/ ibu guru pengajar, memperhatikan social
distancing
3.6.2 Siswa berjalan sesuai dengan petunjuk arah lalu lintas pulang , tidak
bercanda satu sama lain, tidak berkelompok, memperhatikan social
distancing.
3.6.3 Siswa harus segera meninggalkan area sekolah, dan pulang ke rumah
dengan tetap memperhatikan protokoler kesehatan selama
perjalanan pulang ke rumah.
3.7 Tanggung jawab Managemen.
3.7.1 membuat denah jalur keluar / pulang dari kelas

B. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) UNTUK TAMU


1. SOP Tamu untuk Kepala Sekolah.
1.1 Persyaratan.
1.1.1 Tamu wajib memakai masker sesuai standar kesehatan
1.1.2 Cek suhu tubuh di pintu gerbang utama
1.1.3 Mencuci tangan dengan menggunakann sabun / hand sanitizer.
1.2 Prosedur.
1.2.1 Tamu wajib memakai masker sesuai standar kesehatan dengan
benar ( menutupi hidung dan mulut )
1.2.2 Di pintu pagar utama tamu di cek suhu tubuh oleh petugas, jika suhu
tubuh > 37°C tamu tidak diperbolehkan masuk ke area sekolah
1.2.3 Tamu yang menunjukan gejala sakit batuk, filek, demam, tidak
diperkenankan masuk ke area sekolah
1.2.4 Tamu yang suhu tubuh nya < 37°c dipersilahkan masuk ke area parkir
halaman depan sekolah, dan dipersilahkan untuk cuci tangan
menggunakan air dan sabun yang sudah disediakan ± 20 detik
1.2.5 Tamu mengisi lembaran daftar hadir di ruang piket, dengan format
Nama :…
Alamat :…
Pejabat yang dituju : …
Tujuan :…
1.2.6 Lembaran daftar hadir dibawa dan melapor ke wakasek atau
Kasubag TU Lembaran daftar hadir di bawa ke pejabat yang di tuju
1.2.7 Apabila situasi dan kondisi memungkinkan untuk bertemu kepala
sekolah maka Wakasek / Kasubag TU mengantarkan dan
mempersilahkan menuju kepala sekolah dengan memperhatikan
memperhatikan social distancing selama berjalan menuju ruang
kepala sekolah
1.2.8 Tamu menempati tempat duduk yang telah disediakan , sesuai
aturan social distancing
1.3. Sarana yang disediakan oleh sekolah
1.3.1 Thermometer digital
1.3.2 Wastafel
1.3.3. sabun cuci tangan
1.3.4. Air bersih
1.3.5. hand sanitizer
1.3.6. Lembaran daftar hadir untuk dibawa menuju pejabat yang dituju
1.3.7. Masker / Faceshield
2. SOP Tamu untuk TU
2.1. Persyaratan.
2.1.1 Tamu wajib memakai masker sesuai standar kesehatan
2.1.2 Cek suhu tubuh di pintu gerbang utama
2.1.3 Mencuci tangan dengan menggunakann sabun / hand sanitizer.
2.2. Prosedur
2.2.1 Tamu wajib memakai masker sesuai standar kesehatan dengan
benar ( menutupi hidung dan mulut )
2.2.2 Di pintu pagar utama tamu di cek suhu tubuh oleh petugas, jika suhu
tubuh > 37°C tamu tidak diperbolehkan masuk ke area sekolah
2.2.3 Tamu yang menunjukan gejala sakit batuk, filek, demam, tidak
diperkenankan masuk ke area sekolah
2.2.4 Tamu yang suhu tubuh nya < 37°c dipersilahkan masuk ke area parkir
halaman depan sekolah, dan dipersilahkan untuk cuci tangan
menggunakan air dan sabun yang sudah disediakan ± 20 detik

2.2.5 Tamu mengisi lembaran daftar hadir di ruang piket, dengan format
Nama :…
Alamat :…
Pejabat yang dituju : …
Tujuan :…
2.2.6 Tamu dengan membawa lembaran daftar hadir dipersilahkan untuk
menuju ruang TU, memperhatikan social distencing selama berjalan
menuju ruang TU
2.2.7 Tamu yang mempunyai keperluan untuk administrasi siswa hanya
boleh bertemu TU sampai jendela ruang TU, tidak diperkenankan
masuk ke ruang TU.
2.2.8 Tamu yang mempunyai keperluan dengan Kasubag TU diperbolehkan
masuk ke ruang TU.
2.3. Sarana yang disediakan oleh sekolah
2.3.1 Thermometer digital
2.3.2 Wastafel
2.3.3. sabun cuci tangan
2.3.4. Air bersih
2.3.5. hand sanitizer
2.3.6. Lembaran daftar hadir untuk dibawa menuju pejabat yang dituju
2.3.7. Masker / Faceshield

3. SOP Tamu untuk Piket


3.1. Persyaratan.
3.1.1 Tamu wajib memakai masker sesuai standar kesehatan
3.1.2 Cek suhu tubuh di pintu gerbang utama
3.1.3 Mencuci tangan dengan menggunakann sabun / hand sanitizer.
3.2. Prosedur
3.2.1 Tamu wajib memakai masker sesuai standar kesehatan dengan
benar (menutupi hidung dan mulut)
3.2.2 Di pintu pagar utama tamu di cek suhu tubuh oleh petugas, jika suhu
tubuh > 37°C tamu tidak diperbolehkan masuk ke area sekolah
3.2.3 Tamu yang menunjukan gejala sakit batuk, filek, demam, tidak
diperkenankan masuk ke area sekolah
3.2.4 Tamu yang suhu tubuh nya < 37°c dipersilahkan masuk ke area parkir
halaman depan sekolah, dan dipersilahkan untuk cuci tangan
menggunakan air dan sabun yang sudah disediakan ± 20 detik
3.2.5 Tamu mengisi lembaran daftar hadir di ruang piket, dengan format
Nama :…
Alamat :…
Pejabat yang dituju :…
Tujuan :…
3.2.6 Tamu dipersilahkan menempati tempat duduk , dengan
memperhatikan social distancing.

3.3. Sarana yang disediakan oleh sekolah


3.3.1 Thermometer digital
3.3.2 Wastafel
3.3.3. sabun cuci tangan
3.3.4. Air bersih
3.3.5. hand sanitizer
3.3.6 kursi dan meja tamu
3.3.7 Lembaran daftar hadir untuk dibawa menuju pejabat yang dituju
3.3.8 Masker / Faceshield
4. SOP Tamu untuk Guru
4.1. Persyaratan.
4.1.1 Tamu wajib memakai masker sesuai standar Kesehatan
4.1.2 Cek suhu tubuh di pintu gerbang utama
4.1.3 Mencuci tangan dengan menggunakann sabun / hand sanitizer.
4.2. Prosedur
4.2.1 Tamu wajib memakai masker sesuai standar kesehatan dengan
benar ( menutupi hidung dan mulut )
4.2.2 Di pintu pagar utama tamu di cek suhu tubuh oleh petugas, jika suhu
tubuh > 37°C tamu tidak diperbolehkan masuk ke area sekolah
4.2.3 Tamu yang menunjukan gejala sakit batuk, filek, demam, tidak
diperkenankan masuk ke area sekolah
4.2.4 Tamu yang suhu tubuh nya < 37°c dipersilahkan masuk ke area parkir
halaman depan sekolah, dan dipersilahkan untuk cuci tangan
menggunakan air dan sabun yang sudah disediakan ± 20 detik
4.2.5 Tamu mengisi lembaran daftar hadir di ruang piket, dengan format
Nama :…
Alamat :…
Pejabat yang dituju :…
Tujuan :…
4.2.6 Tamu yang akan berkunjung kepada guru harap menunggu di ruang
piket dan duduk di tempat yang sudah disediakan, sesuai dengan
social distancing
4.3. Sarana yang disediakan oleh sekolah
4.3.1 Thermometer digital
4.3.2 Wastafel
4.3.3. sabun cuci tangan
4.3.4. Air bersih
4.3.5. hand sanitizer
4.3.6. Kursi dan meja tamu

5. SOP Tamu untuk Keperpustakaan


5.1. Persyaratan.
5.1.1 Tamu wajib memakai masker sesuai standar Kesehatan
5.1.2 Cek suhu tubuh di pintu gerbang utama
5.1.3 Mencuci tangan dengan menggunakann sabun / hand sanitizer.
5.2. Prosedur
5.2.1 Tamu wajib memakai masker sesuai standar kesehatan dengan
benar ( menutupi hidung dan mulut )
5.2.2 Di pintu pagar utama tamu di cek suhu tubuh oleh petugas, jika suhu
tubuh > 37°C tamu tidak diperbolehkan masuk ke area sekolah
5.2.3 Tamu yang menunjukan gejala sakit batuk, filek, demam, tidak
diperkenankan masuk ke area sekolah
5.2.4 Tamu yang suhu tubuh nya < 37°c dipersilahkan masuk ke area parkir
halaman depan sekolah, dan dipersilahkan untuk cuci tangan
menggunakan air dan sabun yang sudah disediakan ± 20 detik
5.2.5 Tamu mengisi lembaran daftar hadir di ruang piket, dengan format
Nama :…
Alamat :…
Pejabat yang dituju :…
Tujuan :…
5.2.6 Tamu dipersilahkan untuk menuju ke ruang perpustakaan, dengan
memperhatikan social distancing selama berjalan menuju ruang
perpustakaan.
5.3. Sarana yang disediakan oleh sekolah
5.3.1 Thermometer digital
5.3.2 Wastafel
5.3.3. sabun cuci tangan
5.3.4. Air bersih
5.3.5. hand sanitizer
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) GURU dan TAS
1. S0P Guru dan TAS berangkat dari Rumah ke Sekolah .
1.1. Persyaratan.
1.1.1 Guru dan TAS memakai masker yang tiga lapis , mulai dari rumah.
1.1.2 Memakai pakaian lengan panjang
1.1.3 Kondisis badan harus sehat , dibuktikan dengan hasil Rapid/
SWAB
1.1.4 Suhu tubuh < 37° C
1.1.5 Guru yang boleh masuk kelas memberikan KBM usia di bawah 48
tahun
1.1.6 Apabila Guru / TAS ke sekolah berjalan kaki, Guru tidak jalan
berkelompok
1.1.7 Apabila naik angkutan umum, duduk di dalam angkot harus
memperhatikan Jarak, tidak ngobrol
1.1.8 Apabila naik gojek, pilih gojek yang ada mika pembatas, memakai
helm yang punya sendiri
1.1.9 Apabila memakai kendaraan sendiri ( naik motor ) tidak
boncengan dengan teman.
1.2 Prosedur
1.2.1 Masker selalu di pakai dengan benar (menutupi hidung dan
mulut) selama perjalaanan ke sekolah.
1.2.2 Pakailah baju yang berlengan panjang , dan harus ganti pakaian
setiap hari.
1.2.3 Guru dan TAS yang boleh masuk sekolah adalah Guru dan TAS
yang sehat dapat di buktikan dengan hasil rapid tes terbaru /
SWAB ,dan Guru / TAS tidak menunjukan sedang batuk , filek,
demam suhu tubuh < 37° C.
1.2.4 Selama perjalanan ke sekolah diharapkan Guru / TAS baik yang
mempergunakan kendaraan atau berjalan kaki selalu
melaksanakan protokol kesehatan , memperhatikan social
distancing.
1.2.5 Memahami dan melaksanakan SOP yang berlaku di sekolah
SMAN 1 Dayeuh Kolot
1.3. Sarana yang disediakan oleh sekolah :
1. Masker
2. Face shield
1.4. Tanggung jawab Managemen
1. Membuat aturan dan informasi.
2. SOP di pintu gerbang sekolah ( Memasuki area Sekolah )
2.1. Persyaratan
2.1.1 Cek suhu tubuh di pintu gerbang utama. Guru / TAS yang boleh
masuk area sekolah yang suhu tubuhnya kurang dari 37° C.
2.1.2 Cuci tangan menggunakan sabun / hand sanitizer yang sudah
disediakan Sebelum masuk ruangan

2.2. Prosedur
2.2.1 Pengecekan suhu kepada Guru / TAS di laksanakan di pintu gerbang
utama oleh petugas dengan memperhatikan social distancing ,
apabila mendapatkan Guru/TAS yang suhunya lebih dari 37 °c ,
Guru / TAS diminta kembali pulang ke rumah.
2.2.2 Pelaksanaan cuci tangan dengan menggunakan air yang mengalir
dan sabun ± 20 detik untuk Guru / TAS dapat dilakukan dia area
lingkungan sekolah sebelum memasuki ruang guru / ruang TU

2.3 Sarana yang di sediakan sekolah


1. Thermometer digital
2. Wastafel
3. Sabun cuci tangan
4. Air bersih

1.4 Tanggung jawab Managemen


1. Mengatur pembagian area cuci tangan
3. SOP Perjalanan menuju ruang guru / ruang TAS
3.1. Persyaratan
3.1.1. Guru / TAS melanjutkan perjalanan kedalam ruangan kalau sudah
melakukan pemeriksaan suhu tubuh dan cuci tangan.

3.2. Prosedur
3.2.1 Guru / TAS berjalan menuju ruang guru/ ruang TU sesuai dengan
petunjuk arah jalur lintasnya, memperhatikan social distancing
(tidak boleh jalan berdekatan), tidak boleh berkelompok.
4. SOP Guru / TAS di ruang kerja
4.1 Persyaratan.
4.1.1 Bekerja dimeja nya masing masing
4.1.2 Tidak berkelompok, memperhatikan social distancing
4.2. Prosedur.
4.2.1. Bekerja di meja kerja masing – masing
4.2.2 Di ruangan guru dan TAS selalu memperhatikan sosial distancing

4.2.3. Tidak bergerombol dan tidak menerima tamu di ruang guru

4.3. Sarana yang disediakan


1. Kursi dan meja kerja
2. Peralatan untuk bekerja

D. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEGIATAN KBM DI DALAM KELAS


Proses belajar mengajar dilaksanakan disekolah dengan cara tatap muka dengan
ketentuan seperti berikut :
1. Siswa bergiliran diatur hanya satu jenjang dalam tiga hari tatap muka
sedangkan yang lain tetap BDR
2. Mata Pelajaran yang belajar tatap muka adalah mapel yang perlu bimbingan
khusus seperti matematika, fisika, kimia, biologi dan Bahasa Inggris untuk
kelompok IPA serta Matematika, Ekonomi, Geografi dan Bahasa Inggris untuk
kelompok IPS
3. Dalam satu hari KBM tatap muka hanya 2 mata pelajaran dari pukul 07.00 –
10.00 tanpa istirahat
4. Pada saat 30menit sebelum bel berbunyi, petugas sekolah membersihkan kelas
dan menyemprotkan disinfektan keseluruh ruangan.
5. Guru sudah berada didalam kelas, sebelum siswa masuk kekelas ( 15 menit
sebelum bel berbunyi )
6. Guru dan siswa wajib menggunakan masker saat berada dikelas dan lingkungan
sekolah.
7. Guru dan siswa mencuci tangan menggunakan sabun / handsanitizer sebelum
masuk kelas.
8. Siswa duduk sesuai nama yang tertera pada meja dan tidak diperkenankan
berpindah tempat duduk.
9. Siswa saat berada dikelas menjaga jarak minimal 1 meter.
10. Durasi pembelajaran tidak boleh melebihi waktu yang ditetapkan.
11. Sebelum keluar kelas, siswa merapikan meja / kursi masing - masing dan
membuang sampah pada tempatnya, selanjutnya siswa berbaris keluar kelas
dengan memenuhi aturan social distancing, dan guru keluar setelah seluruh
siswa meninggalkan kelas.
12. Selesai KBM, petugas sekolah membersihkan kelas dan menyemprotkan
disinfektan keseluruh ruangan.
E. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) UNTUK MASUK RUANG
PERPUSTAKAAN
1. Prosedur
1.1. Sebelum masuk ruang perpustakaan diharapkan memakai masker
1.2. Sebelum masuk ruang perpustakaan diharuskan mencuci tangan / memakai
handsanitizer yang telah disediakan
1.3. Masuk ke ruang perpustakaan diatur oleh petugas perpustakaan
1.4. Apabila terjadi antrian harap menunggu duduk di kursi yang telah
disediakan dengan menjaga jarak
2. Persyaratan
2.1. Meminjam buku
2.2. Mengembalikan buku
3. Sarana yang harus ada
3.1. Kursi tunggu
3.2. Handsanitizer

F. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) UNTUK MASUK KAMAR MANDI


1. Prosedur
1.1. Menjaga jarak / sosial distancing pada saat memasuki area kamar mandi
1.2. Dilarang masuk kamar mandi lebih dari satu orang
1.3. Setelah selesai aktifitas di kamar mandi diharapkan mencuci tangan
menggunakan sabun
1. Persyaratan
Hanya siswa yang membuang air kecil atau besar
2. Sarana yang harus ada
1.1. Sabun cuci tangan
1.2. Dibuat rambu – rambu sosial distancing
G. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) UNTUK MASUK RUANG
LABORATORIUM
1. Prosedur
1.1. Sebelum masuk ruang laboratorium diharapkan memakai masker
1.2. Sebelum masuk ruang laboratorium diharuskan mencuci tangan /
memakai handsanitizer yang telah disediakan
1.3. Masuk ke ruang laboratorium diatur oleh guru laboratorium
1.4. Siswa dilarang memegang peralatan laboratorium, sebab hanya
melihat demonstrasi percobaan
1.5. Setelah selesai kegiatan di laboratorium siswa dharuskan memcuci
tangan kembali menggunakan sabun / handsanitizer
2. Persyaratan
1.1. Untuk lab sesuai jadwal yang telah ditentukan
1.2. Harus memakai sepatu dan jas lab

H. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) UNTUK MASUK MASJID


1. Prosedur
1.1. Sebelum masuk masjid diharapkan memakai masker
1.2. Sebelum masuk masjid diharuskan mencuci tangan / memakai
handsanitizer yang telah disediakan
1.3. Ketika berwudlu harus menjaga jarak
1.4. Pada shalat berjamaah, harus memperhatikan jarak
2. Persyaratan
Siswa yang benar – benar mau melaksanakan ibadah (shalat dhuha)

I. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) UNTUK MASUK RUANG BK


1. Prosedur
1.1. Sebelum masuk ruang BK diharapkan memakai masker
1.2. Sebelum masuk ruang BK diharuskan mencuci tangan / memakai
handsanitizer yang telah disediakan
1.3. Masuk ke ruang BK diatur oleh Guru BK
1.4. Apabila terjadi antrian harap menunggu panggilan dari Guru BK

2. Persyaratan
2.1. Siswa yang betul – betul membutuhkan layanan bimbingan
segera
2.2. Maksimal 2 orang yang busa nasuk ruang BK
3. Sarana yang harus ada
Kursi untuk menunggu antrian di luar ruangan BK
J. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) UNTUK MANAGEMEN
1. Pengadaan
1.1. Sekolah menyediakan fasilitas pengukur suhu tubuh
1.2. Sekolah menyediakan sarana cuci tangan menggunakan air mengalir dan
sabun diberbagai lokasi strategis disekolah sesuai dengan jumlah yang
dibutuhkan.
1.3. Sekolah menyediakan handsanitizer ( pencuci tangan berbasis alcohol ) di
berbagai lokasi strategis.
1.4. Sekolah menyediakan face shield / masker untuk semua Siswa guru dan
karyawan, tamu SMAN 1 Dayeuhkolot.
1.5. Sekolah menyediakan disinfektan untuk penyemprotan lingkungan
sekolah.
1.6. Sekolah menyediakan sarung tangan untuk kegiatan/aktifitas yang
dilaksanakan disekolah.
1.7. Sekolah menyediakan kamarmandi / toilet yang bersih untuk siswa, guru,
tas
1.8. Sekolah menyediakan ruang belajar yang bersih untuk kegiatan
pelaksanaan pembelajaran tatapmuka yang pengaturan meja dan
kursinya memenuhi aturan social distancing
1.9. Sekolah menyediakan ruangan untuk tamu yang datang kesekolah yang
pengaturan tempat duduknya memenuhi aturan social distancing
1.10. Sekolah menyediakan peralatan untuk membuat tanda jarak
2. Managerial
1. Sekolah menginstruksikan kepada warga sekolah / tamu untuk memakai
masker selama berada dilingkungan sekolah
2. Sekolah menginstruksikan kepada warga sekolah / tamu untuk mencuci
tangan atau menggunakan hadsanitizer
3. Menginstruksikan kepada warga sekolah untuk menghindari kontak fisik
langsung / physical distancing ( bersalaman, ciumtangan, berpelukan, dan
sebagainya ).
4. Memberikan himbauan kepada warga sekolah / tamu yang sakit dengan
gejala demam / batuk / pilek / sakit tenggorokan / sesak napas untuk tidak
masuk kearea sekolah.

5. Menghimbau seluruh warga sekolah untuk tidak berbagimakanan,


minuman, termasuk peralatanmakan, minum dan alat musik tiup yang akan
meningkatkan risiko terjadinya penularan penyakit
6. Menghimbau seluruh warga sekolah untuk tidak memegang alat absensi
yang ada disekolah
7. Menghimbau kepada orangtua yang mengantarkan putra / putrinya ke
sekolah untuk tidak memasuki area sekolah, cukup mengantarkan hanya
sampai pintu gerbang sekolah
8. Menata tempat duduk diarea sekolah sesuai dengan aturan social
distancing dengan jarak antara 1 – 2 meter
9. Membuat aturan keluar dan masuk untuk lokasi kelas yang ada dilantai 2
dan 3
10. Membuat tanda jarak yang sesuai dengan aturan social distancing diarea
yang jalurnya dipergunakan lalu lintas kegiatan disekolah seperti tangga
dan lorong antar kelas
11. Membersihkan ruangan dan lingkungan sekolah secara rutin ( minimal 1 kali
sehari ) dengan desinfektan, khususnya handel pintu, saklar lampu,
komputer, meja, keyboard dan fasilitas lain yang sering terpegang oleh
tangan
12. Mengukur suhu tubuh kepada warga sekolah / tamu yang datang kesekolah
dipintu gerbang depan sekolah.
13. Menata meja dan kursi didalam kelas yang sesuai dengan aturan social
distancing
14. Menunda kegiatan yang mengumpulkan banyak orang atau kegiatan di
lingkungan luar sekolah.
15. Sekolah memastikan semua protocol kesehatan dilaksanakan dilingkungan
sekolah
K. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) UNTUK PENANGANAN SISWA
SAKIT DI SEKOLAH
1. Prosedur
1.1. Petugas mengevakuasi siswa dengan menggunakan APD lengkap
1.2. Petugas mengisolasi sementara pasien di ruang UKS
1.3. Petugas menghubungi orang tua
1.4. Petugas menghubungi pihak puskesmas
2. Persyaratan
2.1. Suhu tubuh > dari 37º C
3. Sarana
5.1. APD (Alat Pelindung Diri)
5.2. Blankar
PENUTUP

Hal-hal yang belum tercantum dalam buku panduan ini akan diatur secara
khusus melalui keputusan Kepala Sekolah. Aturan / tata tertib ini dibuat
untuk dipahami, dihayati, dan dilaksanakan dengan penuh kesadaran dan
tanggung jawab yang tinggi oleh guru dan siswa demi terwujudnya
kepentingan bersama dalam mencapai tujuan pendidikan di SMA Negeri 1
Dayeuhkolot.
Catatan :

36
Buku Siswa SMAN 1 Dayeuhkolot

Anda mungkin juga menyukai