Anda di halaman 1dari 163

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN

RECIPROCAL TEACHING UNTUK


MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN KKM
PEMROGRAMAN WEB KELAS X MULTIMEDIA
SMK PALEBON SEMARANG

Skripsi

Diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana


Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Oleh

Zeli Primalia
NIM.5302411129

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Nama : Zeli Primalia

NIM : 5302411129

Program Studi : S-1 Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Judul Skripsi : IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN


RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN
MOTIVASI BELAJAR DAN KKM PEMROGRAMAN
WEB KELAS X MULTIMEDIA SMK PALEBON
SEMARANG

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian
skripsi Program Studi S-1 Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
FT.UNNES

Semarang, Agustus 2015


Pembimbing

Drs. Sutarno, M.T.


NIP. 195510051984031001

ii
iii
iv
MOTO

1. Kalau bukan karena kesulitan, maka semua orang akan menjadi pahlawan
(Al-Mutanabbi)

2. Semangatlah dalam menuntut ilmu, barangsiapa berjalan dalam rangka


menuntut ilmu maka akan dimudahkan jalannya menuju surga
(HR.Muslim)

3. Bahagia tak hanya hadir karena kau mendapatkan sesuatu yang tak kau
miliki, tetapi juga karena kau menghargai apa yang kau miliki (Penulis)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk

1. Allah SWT, terimakasih atas semua yang telah Engkau berikan


sehingga aku dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan lancar.
2. Bapak, ibu dan keluarga besarku yang selalu mendoakan.

3. Dosen dan guruku

4. Almamaterku

v
ABSTRAK

Primalia, Zeli. 2015. Implementasi Model Pembelajaran Reciprocal teaching


Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan KKM Pemrograman Web Kelas X
Multimedia SMK Palebon Semarang. Pembimbing Drs. Sutarno, M.T.,Program
Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer.

Berdasarkan observasi pra penelitian ditemukan masih rendahnya motivasi


belajar siswa dan hasil belajar masih banyak yang kurang dari Kriteria Ketuntasan
Belajar (KKM) dalam pembelajaran pemrrograman web di kelas X Multimedia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi model pembelajaran
Reciprocal teaching untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan KKM
Pemrograman Web Kelas X Multimedia SMK Palebon Semarang.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Multimedia SMK Palebon
Semarang tahun ajaran 2014/2015, dengan menggunakan model penelitian
tindakan kelas (PTK) bersifat kolaboratif, dengan teknik analisis data kualitatif
dan kuantitatif. Model PTK ini berdasarkan model dari Kemmis & Mc Taggart.
Penelitian ini menggunakan II siklus dan tiap siklus dua kali pertemuan. Kegiatan
tiap siklus terdiri dari: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara, angket, soal-soal evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa, dan
lembar observasi (untuk mengukur motivasi belajar siswa)
Berdasarkan hasil lembar observasi selama penelitian, menunjukan bahwa
rata-rata persentase motivasi belajar pada siklus I adalah 58% dalam kategori
baik, rata-rata persentase motivasi belajar pada siklus II 77% dalam kategori
sangat baik. Peningkatan hasil belajar siswa kelas X Multimedia SMK Palebon
Semarang dilihat dari ketuntasan klasikal pada tes siklus I dan tes siklus II
berturut-turut 41% dan 81%.Kesimpulan dari penelitian ini adalah implementasi
model pembelajaran reciprocal teaching dapat meningkatkan motivasi belajar
dan KKM siswa.

Kata Kunci: Motivasi Belajar, KKM, Model Pembelajaran Reciprocal Teaching

vi
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT dan mengharapkan
ridho yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul Implementasi Model Pembelajaran Reciprocal teaching Untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar dan KKM Pemrograman Web Kelas X Multimedia
SMK Palebon Semarang. Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan meraih
gelar sarjana Pendidikan pada Program Studi S-1 Pendidikan Teknik Informatika dan
Komputer Universitas Negeri Semarang. Sholawat dan slam disampaikan kepada
junjungan nabi Muhammad SAW, mudah-mudahan kita semua mendapat syafaat
Nya di yaumil akhir nanti, Amin.
Penelitian ini diangkat sebagai upaya untuk alternatif model pembelajaran
Reciprocal teaching Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan KKM Pemrograman
Web Kelas X Multimedia SMK Palebon Semarang.
Penyelesaian karya tulis ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena
itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih serta
penghargaan kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang atas
kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menempuh studi di Universitas
Negeri Semarang.
2. Dr. Nur Qudus, M.T., Dekan Fakultas Teknik,
3. Drs. Sutarno, M.T., pembimbing yang penuh perhatian dan atas perkenaan
memberibimbingan dan dapat dihubungi sewaktu-waktu disertai kemudaan dalam
memberikan bahan dan menunjukan sumber-sumber yang relevan sangat
membantu penulisan karya ini.
4. Semua dosen Teknik Elektro FT. Unnes yang telah memberi bekal pengetahuan
yang berharga.
5. Kepala Sekolah dan guru SMK Palebon Semarang yang telah memberi
kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.
6. Berbagai pihak yang telah memberi bantuan untuk karya tulis ini yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk pelaksanaan
pembelajaran di SMK.

Semarang, November 2015


Penulis

vii
DAFTAR PUSTAKA

HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................................ iv
MOTO .................................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ................................................................................................... v
ABSTRAK ............................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2. Identifikasi Masalah ................................................................................. 8
1.3. Rumusan Masalah .................................................................................... 9
1.4. Pembatasan Masalah ................................................................................ 9
1.5. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 9
1.6. Manfaat Hasil Penelitian ........................................................................ 10
1.7. Pembatasan Istilah .................................................................................. 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 12
2.1. Kajian Teori ............................................................................................ 12
2.1.1. Belajar ....................................................................................................... 12
2.1.2. Pembelajaran ............................................................................................ 12
2.1.3. Tinjauan Motivasi Belajar ...................................................................... 13
2.1.3.1. Pengertian Motivasi Belajar................................................................... 13
2.1.3.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ........................ 15
2.1.3.3. Fungsi Motivasi Belajar ......................................................................... 17
viii
2.1.3.4. Ciri - Ciri Motivasi Belajar .................................................................... 18
2.1.3.5. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar................................................ 19
2.1.3.6. Prinsip - Prinsip Motivasi Belajar ......................................................... 21
2.1.4. Hasil Belajar ............................................................................................... 23
2.1.5. Model Pembelajaran Reciprocal Teaching .......................................... 25
2.1.5.1 Pengertian .................................................................................................. 25
2.1.5.2. Langkah-langkah Penerapan Model Pembelajaran Reciprocal
Teaching .................................................................................................................. 26
2.1.5.3. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Reciprocal Teaching.... 29
2.2. Penelitian yang Relevan ......................................................................... 29
2.3. Kerangka Berfikir ................................................................................... 32
2.4. Hipotesis ................................................................................................. 33
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 34
3.1. Model Penelitian..................................................................................... 34
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 38
3.3. Populasi dan Sampel .............................................................................. 38
3.4. Variabel Penelitian ................................................................................. 39
3.5. Instrumen Penelitian ............................................................................... 40
3.6. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 42
3.6.1 Validitas ......................................................................................................... 43
3.6.2. Reliabilitas .......................................................................................... 44
3.6.3. Indeks Kesukaran .................................................................................... 45
3.6.4. Daya Beda Soal ....................................................................................... 46
3.6.5. Analisis Lembar Observasi .................................................................... 47
3.6.6. Indikator Keberhasilan ........................................................................... 47
3.7. Teknik Analisa Data ............................................................................... 48
3.7.1 Perhitungan Nilai Rata-rata ................................................................... 49
3.7.2. Ketuntasan Belajar Klasikal................................................................... 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 51
4.1. Hasil Uji Coba ........................................................................................ 51

ix
4.2. Hasil Penelitian ......................................................................................... 54
4.2.1. Pra Penelitian ........................................................................................... 54
4.2.2. Data Hasil Penelitian Siklus I dan Siklus II......................................... 56
4.3. Hasil Pembahasan ................................................................................... 63
4.3.1. Motivasi Belajar ...................................................................................... 63
4.3.2. Hasil Belajar ............................................................................................ 66
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 70
5.1. Simpulan ................................................................................................. 70
5.2. Saran ....................................................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 71
LAMPIRAN ......................................................................................................... 71

x
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 3.1 Penjabaran Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I dan Siklus II...... 35


Tabel 3.2 Instrumen dan Metode Penelitian ................................................. 35
Tabel 3.3 Kriteria Indeks Kesukaran Soal .................................................... 38
Tabel 3.4 Klasifikasi Motivasi Belajar.......................................................... 40
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Soal Uji Coba ................................................. 43
Tabel 4.2 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ............................................... 44
Tabel 4.3 Hasil Analisis Indeks Kesukaran Soal Uji Coba ........................... 44
Tabel 4.4 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Uji Coba ............................... 45
Tabel 4.5 Hasil Kriteria Soal......................................................................... 45
Tabel 4.6 Persentase Pra Penelitian Hasil Angket ........................................ 46
Tabel 4.7 Hasil Belajar Pra Penelitian Ranah Kognitif................................. 47
Tabel 4.8 Hasil Belajar Pra Penelitian Ranah Psikomotorik......................... 47
Tabel 4.9 Hasil Pengamatan Motivasi Belajar Siklus I dan Siklus II ........... 48
Tabel 4.10 Kriteria Motivasi Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II ............... 48
Tabel 4.11 Nilai Tes Evaluasi Siklus I dan Siklus II .................................... 49
Tabel 4.12 Perbandingan Hasil Belajar Ranah Kognitif Pra Penelitian,
Siklus I, dan Siklus II ................................................................. 50
Tabel 4.13 Perbandingan KKM Pra Penelitian, Siklus I, dan Siklus II ........ 51
Tabel 4.14 Hasil Nilai Praktik Siklus I dan Siklus II .................................... 52
Tabel 4.15 Perbandingan Nilai Praktik Pra Penelitian, Siklus I, dan
Siklus II ........................................................................................ 53
Tabel 4.16 Perbandingan KKM Nilai Praktik Pra Penelitian, Siklus I, dan
Siklus II ........................................................................................ 54

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Peneliti ........................................................ 27


Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas .............................................. 31
Gambar 4.1 Persentase Perbandingan Motivasi Belajar Siklus I dan
Siklus II………… ...................................................................... 46
Gambar 4.2 Persentase Perbandingan Ketuntasan Belajar Tes Evaluasi Pra
Penelitian, Siklus I, dan Siklus II ............................................ 48
Gambar 4.3 Persentase Perbandingan Ketuntasan Belajar Praktik Pra
Penelitian, Siklus I, dan Siklus II ............................................. 50

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 Hasil Wawancara .................................................................... 75


Lampiran 2 Daftar Pembagian Kelompok ................................................. 76
Lampiran 3 Perhitungan Angket ................................................................ 77
Lampiran 4 Analisis Perhitungan Angket .................................................. 78
Lampiran 5 Kisi-Kisi Lembar Observasi Motivasi Belajar ....................... 80
Lampiran 6 Lembar Observasi Motivasi Belajar ........................................ 81
Lampiran 7 Rubrik Analisis Motivasi Belajar ........................................... 82
Lampiran 8 Analisis Motivasi Belajar Siklus I .......................................... 84
Lampiran 9 Analisis Motivasi Belajar Siklus II ......................................... 85
Lampiran 10 Daftar Nilai Harian Siswa Kelas X Multimedia ..................... 86
Lampiran 11 Daftar Nilai Harian Praktik Siswa Kelas X Multimedia ........ 87
Lampiran 12 Daftar Nama Siswa Kelas Uji Coba Kelas XI Multimedia .. 88
Lampiran 13 Daftar Nama Siswa Kelas Penelitian Kelas X Multimedia ... 89
Lampiran 14 Kisi-kisi Soal Uji Coba Instrumen Penelitian........................ 90
Lampiran 15 Soal Uji Coba......................................................................... 91
Lampiran 16 Kunci Jawaban Uji Coba Instrumen Penelitian ..................... 100
Lampiran 17 Lembar Jawaban .................................................................... 101
Lampiran 18 Analisis Tingkat Kesukaran, Daya Beda, Validitas, dan Reliabilitas
Soal Uji Coba Instrumen Penelitian ........................................ 102
Lampiran 19 Silabus .................................................................................... 106
Lampiran 20 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I.......................... 108
Lampiran 21 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ........................ 116
Lampiran 22 Soal Tes Evaluasi.................................................................... 123
Lampiran 23 Hasil Tes Evaluasi Siklus I ..................................................... 129
Lampiran 24 Analisis Tes Evaluasi Siklus I ................................................ 130
Lampiran 25 Hasil Tes Evaluasi Siklus II.................................................... 132
Lampiran 26 Analisis Tes Evaluasi Siklus II ............................................... 134
Lampiran 27 Lembar Penilaian Tes Praktik................................................. 136
xiii
Lampiran 28 Analisis Nilai Praktik Siklus I ................................................ 137
Lampiran 29 Nilai Praktik Siklus I .............................................................. 138
Lampiran 30 Analisis Nilai Praktik Siklus II ............................................... 140
Lampiran 31 Nilai Praktik Siklus II .............................................................. 141
Lampiran 32 Dokumentasi Penelitian ........................................................... 143
Lampiran 33 Hasil Praktik ............................................................................ 145
Lampiran 34 Surat Penetapan Dosen Pembimbing ....................................... 146
Lampiran 34 Surat Ijin Penelitian ................................................................. 147

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Pendidikan merupakan wujud perkembangan zaman dalam era

globalisasi. Perubahan dan perkembangan pendidikan akan selalu mengalami

perubahan sejalan dengan berjalannya waktu mengenai sistem pendidikan,

kurikulum, media pembelajaran, model pembelajaran, serta aturan lainya. Dalam

proses pendidikan melibatkan siswa sebagai obyek yang dididik. Sedangkan

menurut Hasbullah (2008: 5). Pendidikan merupakan suatu proses bimbingan,

tuntunan, atau pimpinan yang di dalamnya mengandung unsur-unsur pendidik,

anak didik, tujuan, dan sebagainya. Berdasarkan Undang-undang No. 20 Tahun

2003 menyatakan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara”. Menurut

Sardiman (2007: 13) Pendidikan memegang peranan dalam proses perkembangan

karakter peserta didik untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran yang diinginkan

dalam hal perubahan pola pikir. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan

pembelajaran tersebut, maka dalam pelaksanaannya diperlukan adanya

kesinambungan dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

1
2

Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan

serangkaian kegiatan dalam proses pembelajaran. Perubahan tingkah laku melalui

kegiatan tersebut akan ada kecenderungan untuk menumbuhkan perubahan dalam

hal efektivitas belajar. Perubahan tingkah laku tersebut terlihat melalui proses

pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Guru merupakan pelaksana terdepan

pendidikan anak-anak di sekolah. Oleh karena itu berhasil tidaknya upaya

peningkatan mutu pendidikan banyak ditentukan juga oleh kemampuan yang ada

pada guru dalam mengemban tugas pokok sehari-harinya yaitu pengelolaan

pembelajaran di sekolah (http://lpmpjateng.go.id//). Dalam Hamalik (2008:

123) yang dikemukakan oleh Adam dan Dickey bahwa peran guru sesungguhnya

sangat luas meliputi guru sebagai pengajar, pembimbing, guru juga sebagai

penghubung dan modernisator dan pembangun. Peran guru dalam menentukan

keberhasilan pembelajaran amat besar. Tugas guru adalah memberikan dan

mengembangkan motivasi siswa agar dapat melakukan kegiatan belajar secara

optimal. Apabila peran guru itu tidak dapat terlaksana dengan baik, pembelajaran

tidak memberikan motivasi yang kuat kepada siswa maka kualitas pembelajaran

tidak akan optimal.

Motivasi menurut Uno (2009: 3) merupakan dorongan yang terdapat

dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang

lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya. Menurut Harahap (2014) beberapa

cara menumbuhkan motivasi adalah melalui cara mengajar yang bervariasi,

memberikan stimulus baru misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan peserta didik,

memberi kesempatan peserta didik untuk menyalurkan keinginaan belajarnya, dan


3

menggunakan media dan alat bantu yang menarik perhatian siswa sehingga

peserta didik tidak jenuh. Dengan demikian peserta didik akan termotivasi untuk

belajar (terlibat aktif dalam pembelajaran) apabila sesuai dengan kebutuhan. Di

SMK Palebon Semarang dalam proses pembelajaran khususnya pelajaran

pemrograman web berdasarkan observasi tahun 2015, siswa hanya mendengarkan

penjelasan guru tanpa terlibat secara aktif, daya serap terhadap materi masih

rendah, siswa jarang mengerjakan tugas yang diberikan guru, kurangnya antusias

bertanya kepada guru dan siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran.

Akibatnya pembelajaran terpusat pada siswa untuk berprestasi secara individu

tanpa melihat teman yang berpengetahuan rendah, selain itu siswa kurang

termotivasi dalam belajar diihat dari siswa kurang antusias bertanya kepada guru

dan siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran sehingga pembelajaran

kurang optimal.

Dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran berbagai upaya

dilakukan terutama peningkatan motivasi belajar. Dalam hal belajar siswa akan

berhasil kalau dalam dirinya sendiri ada kemauan untuk belajar dan keinginan

atau dorongan untuk belajar, karena dengan peningkatan motivasi belajar maka

siswa akan tergerak, terarahkan sikap dan perilaku siswa dalam belajar. Menurut

Catharina Tri Ani (2006: 157) motivasi bukan saja penting karena menjadi faktor

penyebab belajar, namun juga memperlancar belajar dan hasil belajar. Secara

historik, guru selalu mengetahui kapan siswa perlu diberi motivasi selama proses

belajar, sehingga aktivitas belajar berlangsung lebih menyenangkan, arus

komunikasi lebih lancar, menurunkan kecemasan siswa, meningkatkan kreativitas


4

dana aktivitas belajar. Menurut Rochman Natawidjaya dan L.J. Moleong dalam

Setyowati (1979: 11) guru hendaknya membangkitkan motivasi belajar siswa

karena tanpa motivasi belajar, hasil belajar yang dicapai akan minimum sekali.

Agar hasil yang diajarkannya tercapai secara optimal maka seorang guru harus

mengganggap bahwa siswa yang dihadapinya tidak akan mudah menerima

pelajaran yang diberikannya itu.

Hasil belajar dapat dilihat dari terjadinya perubahan hasil masukan pribadi

berupa motivasi dan harapan untuk berhasil (Keller dalam H Nashar, 2004: 77).

Masukan itu berupa rancangan dan pengelolaan motivasional yang tidak

berpengaruh langsung terhadap besarnya usaha yang dicurahkan oleh siswa untuk

mencapai tujuan belajar. Perubahan itu terjadi pada seseorang dalam disposisi

atau kecakapan manusia yang berupa penguasaan ilmu pengetahuan dan

keterampilan yang diperoleh melalui usaha yang sungguh-sungguh dilakukan

dalam satu waktu tertentu atau dalam waktu yang relatif lama. Motivasi belajar

yang dimiliki siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran sangat berperan untuk

meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran tertentu (Nashar, 2004:

11).

Sekolah Menengah Kejuruan Palebon Semarang (SMK Palebon

Semarang) merupakan sekolah swasta pada jenjang menengah kejuruan. SMK

Palebon Semarang merupakan sekolah yang menyelenggarakan pendidikan

dengan penerapan kurikulum 2013. Penerapan kurikulum 2013 pada jenjang SMK

terdapat beberapa mata pelajaran yang mengalami perubahan struktur. Salah

satunya adalah mata pelajaran pemrograman web. Mata pelajaran produktif


5

pemrogaraman web merupakan mata pelajaran produktif sesuai penerapan

kurikulum 2013, di mana proses pembelajaran yang berpusat kepada guru

(teachers-centered) menjadi pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik

(students-centered), dari pembelajaran pasif (passive learning) ke cara belajar

peserta didik aktif (active learning) atau Student Active Learning-SAL

(Mohammad Nuh, 2013). Pemrograman web merupakan salah satu mata pelajaran

wajib dasar pada dasar program keahlian Teknik Komputer dan Informatika

(TKI). Dalam pelajaran ini peserta didik harus memiliki kompetensi dalam hal

pemanfaatan teknologi informasi, seperti mengoperasikan hardware komputer dan

mengoperasikan perangkat lunak aplikasi. Perangkat lunak aplikasi tersebut antar

lain ialah pengolah data untuk menganalisis data hasil eksperimen, pengolah kata

untuk membuat laporan dan aplikasi presentasi untuk mengkomunikasikan dan

mempresentasikan hasil laporan. Berdasarkan penerapan kurikulum 2013 bahwa

pembelajaran dilakukan dua arah antara siswa dan guru. SMK Palebon masih

menerapkan pembelajaran satu arah yaitu metode ceramah. Menurut Hayati

(2009) penggunaan metode ceramah dan tanya jawab ini dapat menimbulkan

permasalahan yakni siswa menjadi pasif karena selama pembelajaran siswa

cenderung hanya mendengarkan dan mencatat, sehingga dalam hal ini

mempengaruhi hasil belajar.

Berdasarkan hasil observasi di SMK Palebon Semarang khususnya kelas

X Multimedia dari sampel jumlah 37 siswa semester II tahun pelajaran 2014/2015

pada mata pelajaran pemrograman web, didapatkan presentase jumlah siswa yang

mencapai KKM sebesar 24% atau sekitar 9 orang, 76% jumlah siswa dibawah
6

KKM atau sekitar 28 orang. Perbedaan prestasi belajar siswa menurut keterangan

dari guru mata pelajaran berdasarkan hasil wawancara tahun 2015, hasil ini

disebabkan karena kemampuan anak yang bervariatif dan daya kemampuan siswa

menangkap materi yang rendah. Hal ini disebabkan karena faktor kesadaran akan

arti penting belajar masih rendah dan sekolah belum menjadi kebutuhan bagi

mereka.

Berdasarkan penelitian Harahap (2014) yang berjudul” Implementasi

Pendekatan Reciprocal Teaching dengan Strategi Pembelajaran Card Sort untuk

Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII BM SMK

Muhammadiyah 8 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014”. Dari hasil

penelitiannya menunjukan bahwa hasil belajar siswa meningkat. Hal ini terbukti

dari hasil yang diperoleh pada siklus I nilai rata-rata 65 dengan persentase

ketuntasan belajar siswa sebesar 56,25% dan pada siklus II diperoleh nilai rata-

rata 76,71 dengan persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 90,62%. Dimana

peningkatan nilai kemampuan siswa antar siklus I ke siklus II adalah 11,71 untuk

hasil belajar akuntansi dengan peningkatan persentase 34,37%. Sedangkan

berdasarkan penelitian Ade Gita Valentino (2010) yang berjudul “Penerapan

Pendekatan Strategi Pengajaran Timbal Balik (Reciprocal Teaching) untuk

Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi, Prestasi dan Motivasi Belajar pada

Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin Siswa Kelas X di SMKN 6

Malang” dari hasil penelitan menunjukan hasil dari keadaan awal 55% siswa

sering mendapatkan remidi setelah di terapkan model pembelajaran Reciprocal

teaching meningkat pada siklus I adalah 73,5% dan pada siklus II sebesar 89%,
7

peningkatan hasil belajar sekitar 15,5%. Sedangkan motivasi belajar siswa

meningkat dari keadaan awal tidak semua siswa antusias dalam mengikuti

pembelajaran itu terbukti dengan banyaknya siswa yang kurang memperhatikan

pembelajaran dan kurangnya antusias bertanya pada guru mengalami peningkatan

sebesar 7,15 %.

Terkait dengan hasil penelitian yang relevan dan permasalahan-

permasalahan yang telah ditemukan di SMK Palebon maka untuk mengatasi

masalah-masalah terhadap motivasi dan nilai KKM, peneliti menawarkan strategi

model pembelajaran yaitu model pembelajaran Reciprocal Teaching. Allen (2003)

dalam elizabeth dan Becky) menerangkan bahwa model pembelajaran Reciprocal

Teaching merupakan suatu prosedur pembelajaran yang di desain untuk

meningkatkan pemahaman dan nalar siswa terhadap suatu materi. Reciprocal

Teaching atau pembelajaran timbal balik memusatkan perhatian pada proses

berfikir anak, selain itu pembelajaran ini mengutamakan peran siswa untuk

berinisiatif adan berperan aktif. Guru memberikan kesempatan kepada siswa

menjadi aktif dengan melakukan pergantian peran. Siswa berperan sebagai guru di

dalam kelas, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator atau moderator. Model

pembelajaran reciprocal teaching menggunakan empat strategi yaitu: merangkum,

membuat pertanyaan, mengklarifikasi (menjelaskan), dan memprediksi. Masing-

masing strategi tersebut dapat membantu siswa membangun pemahaman terhadap

apa yang sedang dipelajari.

Berdasarkan pada permasalahan-permasalahan yang telah dijelaskan,

maka penulis ingin melakukan penelitian dengan menerapkan model


8

pembelajaran yang berbeda. Adapun penelitian ini berjudul ”Implementasi Model

Pembelajaran Reciprocal teaching Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan

KKM Pemrograman Web Kelas X Multimedia SMK Palebon Semarang”. Dengan

menggunakan model pembelajaran Reciprocal Teaching diharapkan bisa

memberikan perubahan siswa lebih antusias dan termotivasi belajar, pembelajaran

lebih menyenangakan, dan daya serap materi siswa menjadi tinggi sehingga hasil

belajar siswa meningkat.

1.2. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang permasalahan yang ada, ditemukan beberapa

permasalahan, yaitu:

1. Motivasi belajar siswa masih rendah, dilihat dari siswa kurang antusias dalam

pembelajaran.

2. Kriteria Ketuntasan Minimum siswa masih jauh dari KKM, dilihat dari sampel

nilai ulangan harian semester II sekitar 76% siswa memperoleh nilai di bawah

KKM.

3. Siswa masih pasif dalam pembelajaran, dilihat dari kurang antusiasnya siswa

bertanya kepada guru.

4. Kemalasan siswa, dilihat dari siswa jarang mengerjakan tugas yang diberikan

guru.
9

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah sebagai

berikut:

1. Apakah model pembelajaran Reciprocal Teaching dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa kelas X Multimedia SMK Palebon Semarang?

2. Apakah model pembelajaran Reciprocal Teaching dapat meningkatkan Nilai

KKM siswa Kelas X Multimedia SMK Palebon Semarang?

1.4. Pembatasan Masalah

Penulisan skripsi ini hanya membatasi beberapa permasalahan, yaitu :

1. Pembelajaran Reciprocal Teaching untuk meningkatkan motivasi belajar

siswa kelas X Multimedia SMK Palebon Semarang.

2. Pembelajaran Reciprocal Teaching untuk meningkatkan Nilai KKM siswa

kelas X Multimedia SMK Palebon Semarang.

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Mengetahui apakah implemetasi model pembelajaran Reciprocal teaching

dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X Multimedia SMK

Palebon Semarang.

2. Mengetahui apakah implementasi model pembelajaran Reciprocal Teaching

dapat meningkatkan Nilai KKM siswa kelas X Multimedia SMK Palebon

Semarang.
10

1.6. Manfaat Hasil Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan yang

bermanfaat bagi pihak-pihak terkait. Manfaat yang ingin diperoleh dalam

penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa sumbangan saran

dan ilmu pengetahuan terutama tentang proses penerapan model

pembelajaran Reciprocal Teaching pada siswa.

2. Manfaat Praktis

1) Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan inovasi pembelajaran dalam

dunia pendidikan.

2) Bagi Guru

Guru diharapkan mampu menjadi alternatif dan inovasi untuk

perkembangan pembelajaran.

3) Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan meningkatkan wawasan

dan pengetahuan tentang pemilihan model pembelajaran yang tepat

sesuai keadaan siswa, serta sebagai bekal sebagai calon pendidik (guru).
11

1.7. Pembatasan Istilah


1. Model pembelajaran Reciprocal Teaching

Menurut Foster dan Rotoloni (2005) Pengajaran timbal balik (Reciprocal

Teaching) adalah pembelajaan yang berpusat pada siswa dimana siswa dan

guru beralih peran dalam pelajaran dan termasuk dalam pembelajaran

kooperatif dimana dialog yang mengungkapkan peserta didik proses berpikir

tentang pengalaman belajar

2. Motivasi Belajar

Menurut Sardiman (2007: 75) Motivasi adalah serangkaian usaha untuk

menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin

melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha meniadakan

atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Peranannya yang khas adalah

dalam hal penumbuhan gairah,merasa senang dan semangat untuk belajar.

3. Kriteria Ketuntasan Minimum

Menurut Depdiknas (2013) Kriteria Ketuntasan Minimum merupakan standar

penilaian untuk setiap mata pelajaran yang didasarkan pada perhitungan setiap

kompetensi dasar yang memenuhi tiga kriteria yaitu kemampuan siswa, daya

dukung, dan kesullitan materi.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Kajian Teori


2.1.1. Belajar

Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan,dengan

serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan,

meniru, dan lain sebagainya (Sardiman, 2007: 20), sedangkan menurut Oemar

Hamalik (2008: 154) belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap

berkat latihan dan pengalaman. Belajar dalam hal ini harus dilakukan dengan

sengaja,direncanakan sebelumnya dengan struktur tertentu. Guru dengan sengaja

menciptakan kondisi dan lingkungan yang menyediakan kesempatan belajar

kepada para siswa untuk mencapai tujuan tertentu, dilakukan dengan cara tertentu,

dan diharapkan memberikan hasil tertentu pula kepada siswa (Oemar Hamalik,

2008: 154).

2.1.2. Pembelajaran

Pembelajaran merupakan aktifitas untuk menciptakan kondisi yang

memungkinkan proses belajar siswa belangsung optimal di dalam lingkup

sekolah. Menurut Brunner dalam Anni (2012: 172) mendefinisikan pembelajaran

usaha sadar pendidik untuk mengkondisikan lingkungan sehingga peserta didik

memperoleh pengalaman optimal dalam proses belajar dan meningkatkan

kemauan belajar. Menurut Briggs dalam Anni (2012: 157) Pembelajaran

12
13

merupakan seperangkat peristiwa yang mempengaruhi peserta didik

sehingga peserta didik memperoleh kemudahan. Untuk mencapai kemudahan

tersebut pembelajaran menuntut seseorang dalam memahami suatu konsep.

Pembelajaran dikatakan efektif apabila mampu menyerap informasi yang telah

diajarkan. Hal ini sejalan dengan yang dikemukan oleh Glass dan Holyoak dalam

Miftahul Huda (2014: 2) bahwa dalam pembelajaran perlu, menggunakan

memorinya untuk melacak apa saja yang harus ia serap dan bagaimana ia menilai

informasi yang telah ia peroleh. Berdasarkan penjelasan tersebut pembelajaran

memang menjadi satu hal yang mutlak diperlukan untuk mencapai suatu tujuan

belajar. Tujuan pembelajaran adalah kemampuan (kompetensi) atau keterampilan

yang diharapkan dapat di miliki oleh siswa setelah mereka melakukan proses

pembelajaran tertentu (Wina Sanjaya ,2007: 86).

2.1.3. Tinjauan Motivasi Belajar

2.1.3.1. Pengertian Motivasi Belajar

Pada dasarnya motivasi merupakan suatu usaha yang disadari untuk

menggerakkan, mengarahkan, dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia

terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan

tertentu. Motivasi merupakan salah satu faktor yang menentukan tujuan

keberhasilan dalam belajar. Istilah motivasi berawal dari kata”motif” itu, maka

motivasi dapat diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk

melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan

di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu


14

tujuan (Sardiman, 2007: 73). Sebenarnya motivasi merupakan istilah yang lebih

umum untuk menunjuk pada seluruh proses gerakan,termasuk situasi yang

mendorong,dorongan yang timbul dalam diri individu, tingkah laku yang

ditimbulkannya,dan tujuan atau akhir dari perbuatan(Sardiman, 2007:73).

Menurut Mc.Donald dalam Sardiman (2007: 73), Motivasi merupakan

perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling”

dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian tersebut

ada tiga hal penting, yaitu:

1) Motivasi itu mengawali terjadinya energi pada setiap individu manusia,


2) Motivasi tersebut ditandai dengan munculnya rasa ”feeling” atau afeksi
seseorang.
3) Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan.

Hal tersebut sejalan dengan yang dikemukan Anni (2012: 134) motivasi

belajar menggambarkan proses yang dapat:

a) Memunculkan dan mendorong perilaku,


b) Memberikan arah atau tujuan perilaku,
c) Memberikan peluang terhadap perilaku yang sama, dan
d) Mengarahkan pada pilihan perilaku tertentu.

Menurut Sardiman (2007: 75) Motivasi dapat diartikan sebagai

serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu,sehingga

seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu,dan bila ia tidak suka,maka akan

berusaha meniadikan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Peranannya yang

khas adalah dalam hal penumbuhan gairah,merasa senang dan semangat untuk

belajar. Seseorang tidak memiliki motivasi,kecuali karena paksaan atau sekedar

seremonial.
15

Pada hakikatnya motivasi di pengaruhi oleh beberapa faktor seperti siswa

yang memiliki intelegensia cukup tinggi, boleh jadi gagal karena kekurangan

motivasi. Hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi yang tepat. Maka dari itu,

kegagalan belajar siswa jangan begitu saja mempersalahkan pihak siswa, sebab

mungkin saja guru tidak berhasil dalam memberi motivasi yang mampu

membangkitkan semangat dan kegiatan siswa untuk berbuat/belajar.

2.1.3.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Menurut Anni (2012:135) ada beberapa faktor yang mempengaruhi

motivasi belajar, yaitu:

1) Sikap

Sikap merupakan kombinasi dari konsep, informasi, dan emosi yang

dihasilkan di dalam predisposisi untuk merespon orang, kelompok, gagasan,

peristiwa, atau objek tertentu secara menyenangkan atau tidak menyenangkan.

Sikap merupakan produk dari kegiatan belajar. Sikap diperoleh melalui proses

seperti pengalaman, pembelajaran, identifikasi, perilaku peran (guru-murid, orang

tua-anak, dan sebagainya).

2) Kebutuhan

Kebutuhan merupakan kondisi yang dialami oleh individu sebagai

kekuatan internal yang memandu siswa untuk mencapai tujuan. Semakin kuat

seseorang merasakan kebutuhan, semakin besar peluangnya untuk mengatasi

perasaan yang menekan di dalam memenuhi kebutuhannya. Apabila siswa


16

membutuhkan atau menginginkan sesuatu untuk dipelajari, mereka cenderung

sangat termotivasi.

3) Rangsangan

Rangsangan merupakan perubahan di dalam persepsi atau pengalaman

dengan lingkungan yang membuat seseorang bersifat aktif. Rangsangan secara

langsung membantu memenuhi kebutuhan belajar siswa. Apabila mereka tidak

menemukan proses pembelajaran yang merangsang mengakibatkan siswa yang

pada mulanya termotivasi untuk belajar pada akhirnya menjadi bosan dan

perhatiannya akan menurun.

4) Afeksi

Konsep afeksi berkaitan dengan pengalaman emosional-kecemasan,

kepedulian, dan pemilikan-dari individu atau kelompok pada waktu belajar. Siswa

merasakan sesuatu saat belajar, dan emosi siswa tersebut dapat memotivasi

perilakunya kepada tujuan. Apabila emosi bersifat positif pada waktu kegiatan

belajar berlangsung, maka emosi mampu mendorong siswa untuk belajar keras.

Integritas emosi dan berpikir siswa itu dapat mempengaruhi motivasi belajar dan

menjadi kekuatan terpadu yang positif, sehingga akan menimbulkan kegiatan

belajar yang efektif.

5) Kompetensi

Manusia pada dasarnya memiliki keinginan untuk memperoleh

kompetensi dari lingkungannya. Teori kompetensi mengasumsikan bahwa siswa

secara alamiah berusaha keras berinteraksi dengan lingkungannya secara efektif.

Siswa secara intrinsik termotivasi untuk menguasai lingkungan dan mengerjakan


17

tugas-tugas secara berhasil agar menjadi puas. Dalam situasi pembelajaran, rasa

kompetensi pada diri siswa itu akan timbul apabila menyadari bahwa pengetahuan

atau kompetensi yang diperoleh telah memenuhi standar yang telah ditentukan.

Apabila siswa mengetahui bahwa dia merasa mampu terhadap apa yang telah

dipelajari, dia akan merasa percaya diri. Perolehan kompeten dari belajar baru itu

selanjutnya menunjang kepercayaan diri, yang selanjutnya dapat menjadi faktor

pendukung dan motivasi belajar yang lebih luas.

6) Penguatan

Penguatan merupakan peristiwa yang mempertahankan atau

meningkatkan kemungkinan respon. Penggunaan peristiwa penguatan yang

efektif, seperti penghargaan terhadap hasil karya siswa, pujian, penghargaan

sosial, dan perhatian, dinyatakan sebagai variabel penting di dalam perancangan

pembelajaran.

2.1.3.3. Fungsi Motivasi Belajar

Fungsi motivasi menurut Sardiman (2007:85) adalah sebagai berikut:

1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor


yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor
penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.
Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang
harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang
harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seorang
siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu
akan mellakukan kegiatan beljar dan tidak akan menghabiskan waktunya
untuk bermain kartu atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan
tujuan.
18

Sedangkan Purwanto (2007: 70) menyebutkan fungsi motif adalah:

1. Motif itu mendorong manusia untuk berbuat / bertindak. Motif itu


berfungsi sebagai penggerak atau sebagai motor yang memberikan energi
(kekuatan) kepada seseorang untuk melakukan suatu tugas.
2. Motif itu menentukan arah perbuatan. Yakni kearah perwujudan suatu
tujuan atau cita-cita. Motivasi mencegah penyelewengan dari jalan yang
harus ditempuh untk mencapai tujuan itu. Makin jelas tujuan itu, makin
jelas pula terbentang jalan yang haruus ditempuh.
3. Motif itu menyeleksi perbuatan kita. Artinya menentukan perbuatan-
perbuatan mana yang harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan
itu degan mengenyampingkan perbuatan yang tak bermanfaat bagi tujuan
itu. Seorang yang benar-benar ingin mencapai gelarnya sebagai sarjana,
tidak akan menghambur-hamburkan waktunya dengan berfoya-
foya/bermain kartu, sebab perbuatan itu tidak cocok dengan tujuan.

2.1.3.4. Ciri - Ciri Motivasi Belajar

Motivasi belajar, pada umumnya memiliki beberapa indikator atau unsur

yang mempunyai peranan dalam keberhasilan seseorang.

Indikator motivasi belajar menurut Uno (2009: 23) dapat diklasifikasikan

sebagai berikut:

1. adanya hasrat dan keinginan berhasil


2. adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
3. adanya harapan dan cita-cita masa depan
4. adanya penghargaan dalam belajar
5. adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
6. adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan
seseorang siswa dapat belajar dengan baik.

Sedangkan Menurut Sardiman (2007: 83) beberapa ciri motivasi pada

diri setiap orang itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang
lama,tidak pernah berhenti sebelum selesai)
19

2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan


dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas
dengan prestasi yang telah dicapainya).
3. Menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah.
4. Lebih senang bekerja sendiri.
5. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat rutin (hal-
hal yang bersifat mekanis,berulang-ulang begitu saja,sehingga kurang
kreatif).
6. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu)
7. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu.
8. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

Apabila seseorang memiliki ciri-ciri seperti diatas,berarti orang itu selalu

memiliki motivasi yang cukup kuat. Dalam kegiatan belajar mengajar akan

berhasil baik,kalau siswa tekun mengerjakan tugas,ulet dalam memecahkan

berbagai masalah dan hambatan secara mandiri. Hasil belajar akan menjadi

optimal,kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan,akan makin

berhasil pula pelajaran. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha

belajar (Sardiman, 207: 83).

2.1.3.5. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar

Dalam kegiatan belajar peranan motivasi baik instrinsik maupun

ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi, siswa dapat mengembangkan

segala aktivistas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan

dalam melakukan kegiatan belajar. Motivasi dalam belajar adalah faktor yang

penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa

untuk melakukan belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah

bagaimana cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan. Demikian pula dalam
20

kegiatan belajar mengajaran seorang anak didik akan berhasil jika mempunyai

motivasi untuk belajar.

Sardiman (2007: 92) menyatakan bahwa ada beberapa bentuk dan cara

untuk menumbuhkann motivasi dalam kegiatan belajar mengajar disekolah, antara

lain:

1. Memberi angka

Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Angka

yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi yang sangat kuat. Siswa

beranggapan angka yang baik merupakan pencapaian hasil belajaryang sejati.

Oleh karena itu, guur harus memberikan pengertian bagaimana cara memberikan

angka-angka dapat dikaitkan dengan value yang terkandung di dalam setiap

pengetahuan yang diajarkan kepada para siswa sehingga tidak sekadar kognitif

saja tetapi juga keterampilan dan afeksinya.

2. Hadiah

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu

demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi

seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk sesuatu pekerjaan tersebut.

Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk gambar yang terbaik mungkin tidak

akan menarik bagi seseorang yang tidak memiliki bakat menggambar.

3. Saingan/kompetensi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk

mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual maupun

persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.


21

4. Ego-involvement

Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi

yang baik denga menjaga harga dirinya.penyelesaian tugas dengan baik adalah

simbol kebanggaan dan harga diri, begitu juga untuk siswa si subjek belajar. Para

siswa akan belajar dengan keras bisa jadi karena harga dirinya

5. Memberi ulangan

Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan.

Oleh karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi.

6. Mengetahui Hasil

Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau tahu terjadi kemajuan,

akan terdorong siswa untuuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui bahwa grafik

hasil belajar meningkat maka akan ada motivasi dalam diri siswa untuk terus

belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus menungkat.

Menurut De Dece dan Grawford (dalam Djamarah, 2002: 135) “Ada


empat fungsi guru sebagai pengajar yang berhubungan dengan cara
pemeliharaan dan peningkatan motivasi belajar anak didik, yaitu guru
harus dapat menggairahkan anak didik, memberikan harapan yang
realistis, memberikan insentif, dan mengarahkan perilaku anak didik
kearah yang menunnjang tercapainya tujuan pengajaran.”

2.1.3.6. Prinsip - Prinsip Motivasi Belajar

Memotivasi belajar penting artinya dalam proses belajar siswa,karena

fungsinya yang mendorong, menggerakan, dan mengarahkan kegiatan belajar

(Oemar Hamalik, 2008: 156). Karena itu, prinsip-prinsip penggerakan motivasi

belajar itu sendiri. Adapun beberapa prinsip belajar dan motivasi belajar dalam

kegiatan belajar mengajar adalah sebagai berikut :


22

1. Kebermaknaan

Siswa akan termotivasi belajar apabila hal-hal yang dipelajari

mengandung makna tertentu baginya. Ada kemungkinna pelajaran yang disajikan

oleh guru tidak dirasakan sebagai bermakna berusaha menjadikan pelajarannya

dengan makna bagi semua siswa. Caranya yaitu mengaitkan pelajarannya dengan

pengalaman masa lampau siswa, tujuan-tujuan masa mendatang, dan minat serta

nilai-nilai yang berarti bagi mereka.

2. Modelling

Siswa akan suka memperoleh tingkah laku baru bila disaksikan dan

ditirunya. Pelajaran akan lebih mudah dihayati dan diterapkan oleh siswa jika

guru mengajarkannya dalam bentuk tingkah laku model, bukan dengan hanya

menceramahkan/menceritakannya secara lisan.

3. Novelty

Siswa lebih senang belajar bila perhatiannya ditarik oleh penyajian-

penyajian yang baru (novelty) atau masih asing. Sesuatu gaya dan alat yang baru

atau masing-masing bagi siswa akan lebih menarik perhatian mereka untuk

belajar,misalnya yang belum pernah dilihat sebelumnya. Cara-cara tersebut

misalnya menggunakan berbagai metode mengajar secara bervariasi,berbagai alat

bantu,tugas macam-macam kegiatan yang mungkin asing bagi mereka.

4. Latihan/Praktik yang Aktif dan Bermanfaat

Siswa lebih senang belajar jika mengambil bagian yang aktif dalam

latihan/praktik untuk mencapai tujuan pengajaran. Praktik secara aktif berarti


23

siswa mengerjakan sendiri, bukan mendengarkan ceramah dan mencatat pada

buku tulis.

2.1.4. Hasil Belajar

Hasil belajar siswa memang menjadi tolak ukur dalam proses

pembelajaran. Hal tersebut dapat di ketahui melalui berbagai macam penilaian,

selain itu hasil belajar ditandai adanya perubahan aktivitas siswa. Sejalan dengan

hal tersebut, menurut Hamalik (2010: 155) hasil belajar tampak sebagai

terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur

dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Perubahan

tersebut dapat diartikan terjdainya peningkatan dan pengembangan yang lebih

baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari yang tidak tahu, sikap

kurang sopan menjadi sopan, dan lainnya.

Menurut Anni (2012: 69) menyatakan bahwa hasil belajar merupakan

perubahan peilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan

belajar. Sedangkan menurut Carl dalam (Sudjana, 2009: 39) menyatakan hasil

belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30%

dipengaruhi lingkungan. Adanya pengaruh dalam siswa merupakan hal yang

wajar, sebab kemampuan siswa berbeda-beda dalam segi kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Pernyataan tersebut dikemukan juga oleh Benyamin S. Bloom

dalam Anni (2012: 70) hasil belajar yang hendak dicapai harus meliputi ranah

belajar, yaitu: ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.

Penjabarannya sebagai berikut:


24

1. Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan, dan

kemahiran intelektual. Ranah kognitif meliputi pengetahuan, pemahaman,

penerapan, analisis, sinesis, dan penilaian.

2. Ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. Ranah afektif

meliputi penerimaan, penanggapan, penilaian, pengorganisasian, pembentukan

pola hidup.

3. Ranah psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik seperti keterampilan

motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Ranah

psikomotorik meliputi persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, kemahiran

komunikasi verbal, dan kemahiran komunikasi nonverbal.

Hasil belajar sesuai dengan kurikulum 2013 di tetapkan dalam Kriteria

Ketuntasan Minimum (KKM) merupakan Kriteria Ketuntasan Belajar (KKB)

yang ditetapkan oleh satuan pendidikan. Penentuan KKM ditetapkan oleh satuan

pendidikan dan KKM yang telah ditentukan oleh pemerintah. Menurut Wina

Sanjaya (2007: 70 ) dalam kurikulum, kompetensi sebagai tujuan pembelajaran itu

dideskripsikan secara eksplisit, sehingga dijadikan standar dalam pencapaian

tujuan kurikulum. Baik guru maupun siswa perlu memahami kompetensi yang

harus dicapai dalam proses pendidikan dan pembelajaran. Pemahaman ini

diperlukan untuk memudahkan dalam merancang strategi dan indikator

keberhasilan dan ketuntasan belajar dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan

perilaku yang positif pada diri peserta didik atau setidaknya kurang lebih 75 %

menurut Mulyasa dalam (Nisa, 2006: 102).


25

Berdasarkan beberapa pendapat menurut Anni, dkk (2012: 69), maka

hasil belajar merupakan proses perubahan tingkah laku peserta didik setelah

mengalami kegiatan belajar yang ditandai dengan perubahan aktivitas yang

meliputi beberapa penilaian pengetahuan, keterampilan,dan sikap.

2.1.5. Model Pembelajaran Reciprocal Teaching

2.1.5.1 Pengertian

Menurut Manohar (dalam Noriasih, 2008), model reciprocal teaching

tidak hanya membantu memahami bacaan tetapi juga memberikan kesempatan bagi

siswa untuk memantau sendiri proses belajar dan berpikir. Reciprocal Teaching

merupakan strategi belajar melalui kegiatan mengajarkan teman, di mana siswa

berperan sebagai “guru” menggantikan peran guru untuk mengajarkan teman-

temannya. Sementara itu guru lebih berperan sebagai model yang menjadi contoh,

fasilitator yang memberi kemudahan, pembimbing yang melakukan scaffolding

(bimbingan yang diberikan oleh orang yang lebih tahu kepada orang yang kurang

tahu) (Muslimin Ibrahim, http://www.kpicenter.org/index).. Pendekatan reciprocal

teaching mengacu pada sekumpulan kondisi belajar di mana siswa melakukan

sekumpulan kegiatan kognitif tertentu dan perlahan-lahan baru melakukan kegiatan

secara mandiri (Muslimin Ibrahim, http://www.kpicenter.org/index).

Ann Brown (1982) dan Anne Marie Palinscar (1984) mengemukakan

bahwa dengan pengajaran timbal balik dimana guru mengajarkan siswa

keterampilan-keterampilan kognitif penting dengan menciptakan pengalaman

belajar, melalui pemodelan prilaku tertentu dan kemudian membantu siswa


26

mengembangkan keterampilan tersebut atas usaha mereka sendiri dengan

pemberian semangat, dukungan dan suatu sistem scaffolding.

Model Reciprocal Teaching (Pengajaran Timbal Balik) dalam (Nur dan

Prima 2004) merupakan model pengajaran yang diciptakan oleh Ann Brown dan

Anne Marie Pallinscar. Ada beberapa definisi mengenai pengajaran terbalik dan

semua definisi tersebut pada dasarnya memiliki pengertian yang sama. Reciprocal

Teaching adalah pendekatan konstruktivis didasarkan pada prinsip pengajuan

pertanyaan, mengajar ketrampilan metakognitif melalui pengajaran dan pemodelan

guru untuk memperbaiki kinerja siswa yang memiliki pemahaman rendah.

Menurut Foster dan Rotoloni (2005) Pengajaran timbal balik (Reciprocal

Teaching) adalah pembelajaan yang berpusat pada siswa dimana siswa dan guru

beralih peran dalam pelajaran dan termasuk dalam pembelajaran kooperatif dimana

dialog yang mengungkapkan peserta didik proses berpikir tentang pengalaman

belajar.

2.1.5.2. Langkah-langkah Penerapan Model Pembelajaran Reciprocal


Teaching

Menurut Miftahul Huda (2014: 216) strategi pembelajran reciprocal

teaching dapat dilihat sebagai berikut ini.

1. Langkah 1 – Peragaan Awal

Bimbinglah siswa untuk belajar dengan memperagakan,mengikuti,dan

menerapkan strategi-strategi pembaca efektif diatas selama proses membaca.

Bacalah salah satu bagian teks dengan teks dengan keras dan peragakan empat
27

langkah tersebut meringkas, mengklarifikasi, mempertanyakan, dan

memprediksi.(*prediksi bisa menjadi optional bergantung pada materi yang

dipelajari).

2. Langkah 2 – Pembagian Peran

Dalam kelompok-kelompok kecil yang masing-masing terdiri dari empat

siswa,bebankan satu peran pada masing-masing anggota sebagai summarizer

(perangkum), questioner (penanya), clarifier (pengklarifikasi), dan predictor

(penduga).

3. Langkah 3 – Pembacaan dan Pencatatan

Mintalah siswa untuk membacakan beberapa paragraph dari teks terpilih.

Mintalah mereka untuk menggunakan strategi mencatat, seperti mengaris bawahi,

mengcoding, dan sebagainya.

4. Langkah 4 – Pelaksanaan Diskusi

Siswa yang berperan sebagai prediktor bertugas membantu kelompoknya

menghubungkan bagian-bagian teks dengan menyajikan prediksi-prediksi dari

bagian sebelumnya dan juga membantu kelompoknya untuk memprediksi apa

yang akan mereka baca selanjutnya dengan menggunakan isyarat-isyarat atau

kesimpulan-kesimpulan sementara dalam teks. Questioner bertugas membantu

kelompok untuk bertanya dan menjawab pertanyaan tentang teks tersebut dan

mengingatkan kelompok untuk menggunakan seluruh jenis pertanyaan (level

tinggi dan level rendah). Summariser bertugas menegaskan kembali gagasan

utama dalam teks dan membantu kelompok menegaskan gagasan utama dalam

teks tersebut dengan bahasa mereka sendiri. Clarifier membantu kelompok


28

menemukan bagian-bagian teks yang tidak jelas dan menemukan cara-cara untuk

memperjelas kesulitan-kesuliat ini.

5. Langkah 5 – Pertukaran Peran

Peran-peran dalam kelompok harus saling ditukar satu sama lain. Teks

yang berbeda juga perlu disajikan. Siswa mengulang proses ini dnegan peran yang

baru. Teruslah proses ini hingga topik /teks telah dipilih selesai dipelajari.

Sedangkan menurut Suratno (2008: 152) strategi pembelajaran reciprocal

teaching sebagai berikut:

1. Menyusun Pertanyaan

Strategi bertanya digunakan untuk memonitor dan mengevaluasi sejauh

mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari. Dalam hal ini,

siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada dirinya sendiri.

2. Memprediksi Jawaban

Pada tahap ini siswa diajak untuk menghubungkan pengetahuan yang

dimiliki dengan informasi dari hasil membaca, kemudian digunakan untuk

memprediksi jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat sendiri oleh

siswa.

3. Mengklarifikasi Jawaban

Pada tahap ini siswa mengklarifikasi jawaban yang dibuat dengan

mengacu pada materi pelajaran yang disediakan oleh guru.

4. Membuat Rangkuman

Dalam membuat rangkuman dibutuhkan kemampuan untuk membedakan hal-

hal yang penting dan hal-hal yang tidak pentin


29

2.1.5.3. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Reciprocal Teaching

Menurut Inung (2012: 138) Model pembelajaran Reciprocal Teaching

memiliki kekuatan-kekuatan sebagai berikut:

1. Melatih kemampuan siswa belajar mandiri sehingga kemampuan dalam

belajar mandiri dapat ditingkatkan. Reciprocal Teaching juga melatih siswa

untuk menjelaskan kembali kepada pihak lain.

2. Melatih siswa untuk menjelaskan kembali materi yang dipelajari kepada pihak

lain.Penerapan pembelajaran ini memfasilitasi siswa dalam mempresentasikan

idenya.

3. Selama kegiatan pembelajaran,siswa membuat rangkuman. Jadi siswa terlatih

untuk menemukan hal-hal peting dari apa yang siswa pelajari dan ini

merupakan keterampilan penting untuk belajar, sehingga dapat dikatakan

bahwa reciprocal teaching dapat meningkatkan hasil belajar.

Menurut Nur Efendi (2013: 87) kelemahan-kelemahan model

pembelajaran Reciprocal Teaching :

1. Membutuhkan waktu yang lama.

2. Sangat sulit diterapkan jika pengetahuan siswa tentang materi prasyarat kurang

3. Adakalanya siswa tidak mampu akan semakin tidak suka dengan pembelajaran

tersebut
30

2.2. Penelitian Relevam

Hasil penelitian yang telah dilakukan Ade Gita Valentino (2010) dengan

judul penelitian ”Penerapan Pendekatan Strategi Pengajaran Timbal Balik

(Reciprocal Teaching) untuk Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi, Prestasi

dan Motivasi Belajar pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin

Siswa Kelas X di SMKN 6 Malang” telah melakukan penelitian dari hasil

penelitan menunjukan hasil dari keadaan awal 55% siswa sering mendapatkan

remidi setelah di terapkan model pembelajaran Reciprocal Teaching meningkat

pada siklus I adalah 73,5% dan pada siklus II sebesar 89%, peningkatan hasil

belajar sekitar 15,5%. Sedangkan motivasi belajar siswa meningkat dari keadaan

awal tidak semua siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran itu terbukti

dengan banyaknya siswa yang kurang memperhatikan pembelajaran dan

kurangnya antusias bertanya pada guru mengalami peningkatan sebesar 7,15%.

Hasil penelitian Rahma Seri Harahap (2014) dengan judul penelitian

“Implementasi Pendekatan Reciprocal Teaching dengan Strategi Pembelajaran

Card Sort untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa

Kelas XII BM SMK Muhammadiyah 8 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014”

menunjukan dari keadaan awal hasil belajar siswa masih banyak dari ketuntasan

belajar menunjukan peningkatan hasil belajar sebesar 34,37% dan peningkatan

aktivitas belajar meningkat sekitar 28,12% dengan kategori baik dari keadaan

awal siswa cenderung pasif dan kurang antusias.


31

Hasil penelitian Ching-Thing Huang dan Shu Ching Yang (2015) dengan

judul penelitian “Effects of Online Reciprocal Teaching on Reading Strategies,

Comprehension, Self-Efficacy, and Motivation” dari hasil penelitian menunjukan

pemahaman dalam membaca menjadi meningkat dengan diterapkannya model

Reciprocal teaching dengan tiga jenis strategi yaitu global, dukungan, dan

pemecahan masalah. Selain itu, dengan penggunaan model ini meningkatkan

konsisten peningkatan prestasi belajar siswa dan motivasi belajar.

Berdasarkan penelitian Akinsola (2013) dengan judul penelitian

“Effectiveness Of Reflective - Reciprocal Teaching On Pre-Service Teachers’

Achievement And Science Process Skills In Integrated Science” menunjukan guru

berperan sebagai teaching learning yang mampu mempersiapkan bahan ajar,

rencana pelajaran, memberikan pelajaran, dan umpan balik yang mampu berperan

sebagai fasilitator dalam memecahkan masalah. Sedangkan keterampilan sosial,

komunikasi, dan menngkatkan kerjasama sehingga tercapai peningkatan prestasi

belajar.
32

2.3. Kerangka Berfikir

Kondisi awal Guru menggunakan model ceramah

Siswa :
- Motivasi rendah
- Pemahaman materi rendah
- Hasil belajar jauh dibawah KKM

Tindakan Menerapkan model Reciprocal Teaching

Siklus I Siklus II

Kondisi Akhir Motivasi dan KKM siswa Meningkat

Gambar 2.1 Kerangka berfikir

(dalam LPMP Jateng, 2008)

Berdasarkan kerangka berpikir diatas, kondisi awal guru masih

menerapkan pembelajaran ceramah yang menyebabkan siswa mengalami motivasi

yang rendah, pemahaman materi siswa rendah, dan hasil belajar jauh di bawah

KKM. Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut perlu adanya action

atau tindakan yang dilakukan yaitu menggunakan model pembelajaran Reciprocal

Teaching. Tindakan yang dilakukan terdiri dari 2 siklus. Dari siklus 1 dan siklus 2

diharapkan permasalahan-permasalahan yang terjadi pada saat kondisi awal dapat


33

teratasi. Kondisi akhir melalui pemberian tindakan pada siklus 1 dan siklus 2

dapat meningkatkan motivasi belajar dan KKM siswa.

2.4. Hipotesis

1. Ada peningkatan motivasi belajar menggunakan model pembelajaran

Reciprocal Teaching.

2. Ada peningkatan Nilai KKM menggunakan model pembelajaran Reciprocal

Teaching
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Model Penelitian

Dalam suatu penelitian diperlukan sebuah metode agar hasil yang

diharapakan sesuai dengan rencana. Tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti yaitu

ingin meningkatkan motivasi belajar dan KKM maka penelitian ini termasuk jenis

penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian yang akan

dilakukan secara kolaboratif dan partisipatif. Kolaboratif artinya peneliti

berkolaborasi atau bekerja sama dengan guru kelas X Multimedia. Sedangkan

partisipatif artinya peneliti berpartisipasi dalam proses pembelajaran

Penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh guru, menurut Suharsimi

Arikunto (2006: 93) perlu berkolaborasi dengan seorang atau tim peneliti. Baik

peneliti maupun guru bersama-sama membuat rancangan penelitiannya,

selanjutnya guru itulah yang melaksanakan di kelas, dan peneliti yang

mengadakan pengamatan. Setelah proses pengamatan selesai, guru dan tim

peneliti mengadakan refleksi dalam bentuk diskusi bersama.

Desain penelitian yang akan peneliti gunakan adalah model Kemmis dan

Mc Taggart. Adapun tahapan dalam penelitian tindakan ini sebagai berikut :

1. Perencanaan (Planning)

2. Tindakan atau aksi (Acting)

3. Pengamatan (Observing)

4. Refleksi (Reflecting)
34
35

Adapun model Penelitian Tindakan Kelas oleh Kemmis dan Mc Taggart

untuk menggambarkan adanya empat langkah, yang disajikan dalam bagan seperti

pada gambar 3.1 di bawah ini.

SIKLUS PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan

?
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kemmis dan Mc Taggart

(dalam Suharsimi Arikunto, 2010: 137)

Penelitian ini sebagaimana diacu dalam teks dilaksanakan dalam dua siklus.

Berikut perbandingan perlakuan siklus I dan siklus II disajikan dalam tabel

berikut:
36

Tabel 3.1. Penjabaran Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I dan Siklus II

Siklus I Siklus II
1. Perencanaan siklus I 1. Perencanaan siklus II
Kegiatan perencanaan dimulai dengan Kegiatan perencanaan dilakukan
konsultasi Rencana Pelaksanaan dengan mengadakan koordinasi terkait
Pembelajaran (RPP), instrumen untuk kendala-kendala yaitu diskusi yang
mengukur motivasi belajar siswa, dan belum maksimal, nilai tes evaluasi yang
alat evaluasi berupa test untuk mengukur jauh dari KKM, serta siswa masih
aspek kognitif siswa. Guru membentuk belum termotivasi belajar. Guru
kelompok belajar yang terdiri dari 3-4 membentuk kelompok belajar yang
orang setiap kelompok secara heterogen terdiri dari 3-4 orang setiap kelompok
berdasarkan kemampuan akademis siswa secara heterogen berdasarkan
dengan melihat penilian guru baik nilai kemampuan akademis siswa dengan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap. melihat penilian guru baik nilai
pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
2. Pelaksanaan siklus I 2. Pelaksanaan siklus II
Kegiatan yang dilakukan pada siklus I Kegiatan yang dilakukan pada siklus
terdiri dari beberapa tahapan, yaitu: II terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:
1) Pendahuluan 1) Pendahuluan
Guru membuka pelajaran dengan Guru membuka pelajaran dengan
salam dan memeriksa kehadiran siswa, salam kepada peserta didik, tujuan
menyampaikan tujuan pembelajaran, pembelajaran dan sebagai apersepsi
serta memberikan motivasi kepada siswa untuk mendorong rasa ingin tahu dan
untuk belajar. berpikir kritis guru mengajukan
pertanyaan terkait materi yang telah
diterangkan sebelumnya. Sebelum
proses pembelajaran dimulai guru
memberikan video tentang motivasi
belajar agar siswa tertarik mengikuti
proses pembelajaran.

2) Kegiatan Inti 2) Kegiatan inti


Kegiatan inti guru menjelaskan Berdasarkan Kegiatan ini dimulai
kepada siswa tentang penggunaan model dari guru mulai menerangkan materi
pembelajaran Reciprocal teaching. terlebih dahulu dengan pelan-pelan
Untuk tahapan model pembelajaran sesuai koordinasi dengan siswa, setelah
Reciprocal teaching adalah sebagai itu mulai mempraktikan contoh yang
berikut: diberikan kemudian siswa mengikuti
perintah yang dilakukan guru. Setelah
siswa mengikuti perintah guru maka
guru menanyakan hal-hal apa saja yang
belum dipahami. Kegiatan dilanjutkan
dengan tahapan pembelajaran
Reciprocal teaching. Untuk tahapan
pembelajaran adalah sebagai berikut:
37

a. Merangkum a. Merangkum
Kegiatan ini dilakukan untuk Siswa merangkum dan melanjutkan
merangkum materi yang telah ditugaskan desain rancangan produk untuk
secara kelompok. Pada siklus pertama mengimplementasikan pembuatan tabel
siswa merangkum materi dasar-dasar menggunakan HTML.
HTML. Setelah semua kelompok selesai
merangkum, setiap kelompok di tuntut
untuk menemukan terkait materi yang
belum di pahami. Kegiatan ini
dimaksudkan untuk menggali tingkat
pemahaman materi dan tingkat kesulitan
yang dialami oleh siswa.

b. Membuat pertanyaan b. Membuat pertanyaan


Siswa membuat pertanyaan terkait Pada tahapan ini siswa membuat
materi yang sudah di pelajari. pertanyaan terhadap bahan rangkuman
yang telah dibuat.
c. Memprediksi c. Memprediksi
Setelah siswa membuat pertanyaan, Tahapan ini siswa dituntut
selanjutnya siswa membuat prediksi memprediksi jawaban terhadap
jawaban terhadap soal yang sudah dibuat. permasalahan yang di buat.

d. Presentasi d. Presentasi
Siswa mempresentasikan contoh Tahapan presentasi ini siswa
soal dan penyelesaiannya. Dengan mempresentasikan hasil ide mereka
penerapan pembelajaran ini sebagai yang telah diselesaikan.
latihan siswa dalam mengembangkan
kemampuan menjelaskan ide-ide yang
telah dirancang siswa. Selain itu, melalui
presentasi untuk lebih mengetahui
pemahaman siswa terkait materi.
3) Penutup 3) Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru Kegiatan penutup guru beserta
beserta siswa melakukan refleksi siswa melakukan refleksi terhadap
terhadap pembelajaran yang telah pembelajaran yang telah dilakukan.
dilakukan. Guru beserta peserta didik Guru beserta peserta didik
menyampaikan kesimpulan hasil menyampaikan kesimpulan hasil
pembelajaran dan memberikan penugasan pembelajaran. Setelah proses
untuk pertemuan selanjutnya. Setelah pembelajaran selesai dilanjutkan
proses pembelajaran selesai dilanjutkan pemberian soal tes evaluasi.
pemberian soal tes evaluasi.
3. Pengamatan 3. Pengamatan
Pengamatan dilakukan selama proses Pengamatan dilakukan selama
pembelajaran di kelas. dalam pengamatan proses pembelajaran, peneliti menilai
ini, peneliti menilai siswa berdasarkan siswa berdasarkan penilaian motivasi
38

penilaian motivasi belajar siswa belajar siswa berdasarkan lembar


berdasarkan lembar observasi yang telah observasi yang telah dibuat.
dibuat.
4. Refleksi 4. Refleksi
Kegiatan refleksi tindakan pada siklus Berdasarkan penelitian yang
I difokuskan pada permasalahan yang dilakukan pada siklus-II, kendala-
belum bisa teratasi. Masalah yang terjadi kendala yang dihadapi guru pada siklus-
pada siklus I adalah siswa masih belum I telah dilakukan tindakan perbaika
serius dalam memahami materi yang yaitu diskusi lebih terarah dengan
belum mereka kuasai terlihat ketika menerapkan punishment kepada
diskusi kelompok. Selain itu, kelompok yangmasih ramai . Untuk itu,
permasalahan yang terlihat adalah siswa peneliti merasa tidak perlu lagi
tidak memiliki motivasi belajar dalam melanjutkan ke siklus selanjutnya.
menyelesaikan permasalahan yang
diberikan guru. Siswa cenderung ramai
ketika proses diskusi. Dari hasil tes
evaluasi hanya 41% siswa yang
mendapatkan nilai diatas KKM. Hasil
tersebut belum mencapai indikator
keberhasilan.

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Palebon Semarang yang beralamat di

Jalan Palebon Raya No.30 Semarang. Penelitian dimulai pada semester genap

tahun ajaran 2014/2015 pada tanggal 27 April 2015 sampai dengan 14 Mei 2015.

3.3. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi Arikunto,

2006:130). Menurut Sugiyono (2012: 17), populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.
39

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi

Arikunto, 2006:13). Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012: 118). Secara prinsip dalam

penelitian tindakan kelas, populasi dan sampel tidak ada. Karena kelas yang

menjadi objek penelitian sudah ditentukan sejak awal sebagai kelas yang

bermasalah, dimana populasi dan sampelnya adalah dengan jumlah 1 kelas

berjumlah 37 siswa yaitu kelas X Multimedia SMK Palebon.

3.4. Variabel Penelitian

Variabel menurut Suharsimi Arikunto (2010: 161) merupakan objek

penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel sebagai

objek penelitian menurut Suharsimi Arikunto (2006: 119) variabel dibedakan

menjadi 2 berdasarkan hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain,

yaitu:

1. Variabel Independent (Variabel Bebas)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau variabel

yang menjadi penyebab. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

model pembelajaran Reciprocal teaching.

2. Variabel Dependent (Variabel Terikat)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu:

motivasi dan KKM kelas X Multimedia SMK Palebon Semarang.


40

3.5. Instrumen Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 192), instrumen adalah alat pada

waktu penelitian menggunakan suatu metode. Instrumen dalam penelitian sama

halnya dengan alat evaluasi. Alat evaluasi secara garis besar digolongkan menjadi

dua macam, yaitu Tes dan Non-test (bukan tes). Instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu:

a. Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan

menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,

gambar maupun elektronik (Sukmadinata, 2009: 221). Adapun data-data yang

diperoleh oleh penulis yaitu daftar nama, jumlah siswa, nilai ulangan harian

pemrograman web kelas X Multimedia SMK Palebon Semarang tahun ajaran

2014/2015, lembar penilaian sikap, dan foto dokumentasi penelitian.

b. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan

atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Suharsimi Arikunto, 2010

:193). Alat yang digunakan untuk metode tes ini yaitu tes evaluasi, yaitu alat ukur

yang mampu menentukan kemampuan seseorang setelah mengikuti proses

pembelajaran. Tes ini akan dilaksanakan pada tiap siklusnya. Sebuah tes

dikatakan valid apabila tes itu dapat tepat mengukur apa yang hendak diukur

(Suharsimi Arikunto, 2013: 73).


41

Tes yang digunakan adalah tes tertulis menggunakan soal tes obyektif

(pilihan ganda). Tes pilihan ganda hasilnya dapat dikoreksi secara cepat dengan

hasil yang dapat dipercaya menurut Nurgiyantoro (dalam Wuri, 2010: 123).

Untuk pensekoran tes pilihan ganda menggunakan pensekoran dengan cara setiap

butir soal dijawab benar mendapat nilai satu.

c. Observasi

Observasi (observation) merupakan metode atau cara-cara menganalisis

dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan

melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung (Ngalim

Purwanto, 2009: 149). Sedangkan menurut Suharsimi (2006: 156) dalam

pengertian psikologik, observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan,

meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan

alat indra. Jenis observasi ada dua cara:

1. Observasi non-sistematis, yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak

menggunakan instrumen pengamatan.

2. Observasi sistematis, yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan

pedoman sebagai instrumen pengamatan.

Pada penelitian ini menggunakan obsevasi sistematis. Peneliti bersama

pengamat mengamati proses pembelajaran selama penelitian. Lembar observasi

digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa pada setiap siklusnya.

d. Angket
42

Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi Arikunto, 2006: 151).

Penelitian ini menggunakan metode dan instrument berupa angket dengan bentuk

skala bertingkat. Skala bertingkat ini merupakan sebuah pertanyaan yang diikuti

oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai dari

sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju (Suharsimi Arikunto, 2006: 152).

3.6.Teknik Pengumpulan Data

Peneliti melakukan teknik pengumpulan data menggunakan instrumen.

Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 203) metode penelitian merupakan cara yang

digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Variasi metode

yang dimaksud adalah: tes dan pengamatan atau observasi. Berikut adalah tabel

mengenai metode dan instrument yang akan digunakan dalam penelitian ini:

Tabel 3.2
Metode dan Instrumen Penelitian
Metode Instrument
1. Tertulis Soal tes
2. Observasi/Pengamatan Check list
3. Dokumentasi Kerangka, sistematika dan
data hasil analisis
Dikutip dari: Suharsimi Arikunto (2010: 204).

Untuk mendapatkan keberhasilan dalam penelitian, diperlukan adanya

instrumen yang bisa dipercaya dan valid. Dalam pengumpulan data, metode yang

digunakan perlu diuji (Validitas, reliabilitas, indeks kesukaran, daya beda, dan

lain-lain)
43

3.6.1 Validitas

Validitas merupakan suatu alat ukur yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau keshahihan suatu instrumen. Instrument yang valid mempunyai

validitas yang tinggi (Suharsimi, 2010: 211). Validitas secara garis besar ada dua

macam, yaitu validitas logis dan validitas empiris. Dalam penelitian ini yang akan

dipaparkan hanya validitas logis. Validitas logis sebuah instrumen menunjuk pada

kondisi bagi sebuah instrumen yang memenuhi persyaratan valid berdasarkan

hasil penalaran (Suharsimi, 2009: 65). Ada dua macam validitas logis yang dapat

dicapai oleh sebuah instrumen, salah satunya validitas isi (content validity).

Validitas isi mengukur tujuan khusus sebuah tes yang sejajar dengan materi atau

isi pelajaran yang diberikan (Suharsimi, 2009: 67). Validitas isi dapat dilakukan

dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah

diajarkan (Sugiyono 2013: 177). Rumus yang digunakan untuk menentukan

validitas butir soal adalah rumus korelasi moment angka kasar (Suharsimi

Arikunto, 2006: 170):

∑ (∑ )(∑ )
rxy = √( ∑ (∑ ) ( ∑ ( ∑ ) )
.......................................................... 1)

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi product moment


N = banyaknya subyek

∑X = jumlah skor tiap item soal

∑Y = jumlah skor total


44

Harga r yang diperoleh dibandingkan dengan r table product moment

dengan taraf signifikan 5% karena untuk pendidikan. Jika harga r hitung > r table

product moment, maka item soal yang diuji bersifat valid.

3.6.2. Reliabilitas

Menurut Suharsimi (2010: 221), reliabel artinya dapat dipercaya dan

dapat diandalkan. Instrumen yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat

dipercaya dan dapat diandalkan. Artinya, berapa kali pun data diambil, tetap akan

sama. Dalam penelitian ini reliabilitas tes diuji dengan rumus K-R 20 (Suharsimi

Arikunto, 2006: 188) yang di rumuskan sebagai berikut:


r11 = ( )( ............….……….….………………………2)

Keterangan:

r11 = koefisien reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir item

vt = varian total

p = jumlah siswa yang menjawab dengan betul butir item yang bersangkutan

q = jumlah siswa yang menjawab dengan salah butir item yang bersangkutan, atau

q=1-p

∑pq = jumlah dari hasil perkalian p dengan q

Untuk menentukan nilai varian total, menggunakan rumus:


45


∑ ( )
.........….……….….………………………3)

Keterangan:

Vt = Varian total

Y = Skor Siswa

N = jumlah siswa

Pengujian reliabilitas soal tes uji coba dilakukan hanya pada soal-soal

yang telah valid, dan dianalisis tingkat kesukaran soal serta daya pembeda butir

soal. Harga r yang diperoleh dibandingkan dengan r table product moment dengan

taraf signifikan 5%. Jika harga r hitung > r tabel product moment, maka item soal

yang diuji bersifat reliabel.

3.6.3. Indeks Kesukaran

Menurut Suharsimi Arikunto (2009: 207), indeks kesukaran merupakan

bilangan yang menunjukan sukar dan mudahnya sesuatu soal. Soal yang baik

adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Untuk menghitung

taraf kesukaran soal dari suatu tes (Suharsimi Arikunto, 2009: 208) dipergunakan

rumus sebagai berikut:

...........................................................................4)

Keterangan:

P = Indeks Kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul

JS= jumlah seluruh siswa peserta tes


46

Kriteria indeks kesukaran soal (P) disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 3.3
Kriteria Indeks Kesukaran Soal

Interval Kriteria
P > 0,70 Mudah
0,30 ≤ P ≤ 0,70 Sedang
P < 0,03 Sukar

3.6.4. Daya Beda Soal

Menurut Suharsimi Arikunto (2009: 211) daya pembeda soal adalah

kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan

tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Daya pembeda tes dapat dicari

dengan menggunakan persamaan:

......................................................5)

Keterangan:

D = indeks daya pembeda

JA = banyaknya peserta kelompok atas

JB = banyaknya peserta kelompok bawah

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar

BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar

PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Suharsimi(2009:218) mengemukakan klasifikasi daya beda D, yaitu:

D : 0,00 – 0,20 : jelek(poor)

D : 0,21 – 0,40 : cukup(satisfactory)


47

D : 0,41 – 0,70 : baik (good)

D : 0,71 – 1,00 : sangat baik (excellent)

D : negatif, semuanya tidak baik semua butir soal yang mempunyai nilai negatif

sebaiknya di buang saja.

3.6.5. Analisis Lembar Observasi

Analisis lembar observasi digunakan untuk menilai motivasi belajar

siswa. Adapun perhitungannya mengguanakan skala penilaian yang indikatornya

dipaparkan berdasarkan aspek-aspek tertentu dalam bentuk rubric penilaian.

Jumlah skala penilaian kemudian ditafsirkan dengan rentang kuantitatif dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

........................................................6)

Keterangan :

NP = Nilai persen yang dicari atau diharapkan

R = Skor mentah yang diperoleh siswa

SM = Skor Maksimum

100 = Bilangan tetap

(Purwanto,2010 :102)

3.6.6. Indikator Keberhasilan

Berdasarkan ketetapan kurikulum 2013 penentuan ketuntasan belajar

ditentukan sendiri oleh pihak sekolah. Penentuan ketuntasan oleh satuan

pendidikan dengan memperhatikan kemampuan rata-rata peserta didik,


48

mengidentifikasi indikator sebagai penanda tercapainya kompetensi dasar, dan

kemampuan daya dukung. Untuk keberhasilan penelitian, bisa dilihat dari hasil tes

kognitif, tes ketrampilan, dan lembar observasi motivasi belajar siswa.

Peningkatan hasil belajar ditandai dengan tercapainya nilai KKM > 75 secara

individual dan kurang lebih mencapai 75% secara klasikal baik penilaian praktik

dan juga observasi motivasi belajar siswa.

3.7. Teknik Analisa Data

Data hasil penelitian yang sudah terkumpul selanjutnya dilakukan

analisa. Data hasil observasi dianalisa secara deskriptif kualitatif, sedangkan data

hasil tes evaluasi dianalisa secara kuantitatif. Analisa data hasil observasi

mengenai motivasi belajar hasilnya diklasifikasikan dengan rentang kualitatif

sebagai berikut:

Tabel 3.4
Klasifikasi Motivasi Belajar
Interval Kriteria
75% < rata-rata ≤ 100% Sangat Baik
50% < rata-rata ≤ 75% Baik
25% < rata-rata ≤ 50 % Cukup Baik
0% ≤ rata-rata ≤ 25% Kurang Baik
Sumber: Safari, 2005:103

Sedangkan untuk analisa hasil belajar untuk mengetahui ketuntasan

belajar siswa. Ketuntasan hasil belajar siswa atau biasa disebut KKM yang telah

ditetapkan yaitu 75, maka siswa yang mendapatkan nilai kurang 75 dinyatakan

belum tuntas belajar, sedangkan siswa yang mendapat nilai > 75 telah tuntas

belajar. Untuk menghitung hasil belajar setiap siswa aspek kogntif menggunakan
49

rumus percentages correction (hasil yang dicapai setiap siswa dihitung dari

persentase jawaban yang benar), yaitu :

……………………………………………7)

Keterangan :

S = nilai yang diharapkan (dicari)

R = jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar

N = skor maksimum dari tes tersebut

100 = bilangan tetap

(Purwanto,Ngalim. 2010 :112)

3.7.1 Perhitungan Nilai Rata-rata


Untuk mendapatkan nilai rata-rata dari hasil evaluasi pada setiap

pertemuan digunakan rumus :


……………………………………………8)

Keterangan :

: Mean (rata-rata)

∑ : Jumlah nilai

N : Jumlah yang akan dirata-rata


(Arikunto, 2009 : 264 )
3.7.2. Ketuntasan Belajar Klasikal

Untuk menghitung ketuntasan belajar klasikal menggunakan rumus

sebagai berikut:

KB= ...........................................................9)
50

Keterangan :

KB = Ketuntasan Belajar Klasikal

n = Jumlah siswa yang tuntas

N = Jumlah seluruh siswa

( Trianto, 2010: 241)


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Uji Coba

Sebelum diguankan sebagai alat evaluasi, 40 butir soal diuji terlebih


dahulu untuk diketahui tingkat validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya
pembeda soal. Berikut hasil analisisnya:

a. Uji Validitas
Validitas butir soal dicari dengan rumus korelasi product moment angka
kasar, dengan menggunakan taraf signifikan sebesar 5% karena penelitian ini
termasuk penelitian pendidikan. Taraf signifikan 5% artinya kebenaran/
validitasnya mencapai 95%. Dari hasil perhitungan, harga r yang diperoleh
dibandingkan dengan r table product moment dengan taraf signifikan 5%. Jika
Jika harga r hitung > r table product moment (nilainya sebesar 0.444), maka item
soal yang diuji bersifat valid. Rumus korelasi moment angka kasar (Arikunto,
2006: 170), yaitu:
∑ (∑ )(∑ )
=
√( ∑ (∑ ) ( ∑ (∑ ) )

Tabel 4.1
Hasil Uji Validitas Soal Uji Coba
No. Soal Keterangan
1,2,5,6,9,10,11,12,13,14,16,19,
20,21,22,23,24,25,26,27,28,30, 0.445 – 0.703 Valid
33,34,35,36,37,39,40 ( > 0.445)
3,4,7,8,15,17,18,29,31,32,38 (-0.216)-0.369 Tidak Valid
( < 0.444)
Catatan: Selengkapnya hasil uji validitas ada di lampiran

51
52

b. Uji Reliabilitas

Analisis reliabilitas dengan menggunakan teknik K , rumus uji

reliabilitas dapat dijabarkan sebagai berikut:

(∑ ) (∑ )(∑ )
=
√ (∑ ) (∑ ) (∑ ) (∑ )

( ) ( )( )
=
√ ( ) ( ) ( ( ) ( )

=
√( )( )

=√ = = 0,68057

Berdasarkan hasil perhitungan dengan rumus tersebut, diperoleh nilai

reliabilitas sebesar 0,68057. Harga r yang diperoleh dibandingkan dengan r table

product moment dengan taraf signifikan 5%. Harga r hitung > r tabel product

moment, sehingga kesimpulan pada perhitungan manual diatas adalah r hitung

(0,68057) > r tabel ( 0,444) item soal yang diuji bersifat reliable dengan tingkat

reliabilitas yang tinggi.

c. Indeks Kesukaran Soal

Berdasarkan hasil perhitungan indeks kesukaran soal, hasilnya dapat

dijabarkan sebagai berikut: Diperoleh 3 kriteria soal yang sesuai dengan tabel

klasifikasi indeks kesukaran soal di bawah ini:

Tabel. 4.2
Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal
Interval Kriteria
P > 0,70 Mudah
0,30 ≤ P ≤ 0,70 Sedang
P < 0,30 Sukar
53

Adapun hasil analisis indeks kesukaran soal uji coba adalah sebagai berikut:

Tabel. 4.3
Hasil Analisis Indeks Kesukaran Soal Uji Coba

Nomor Soal Kriteria Jumlah soal


2,3,4,6,7,8,11,12,15,17,18,27, Mudah
16
28,31,38,39 (0.75-0.95)
1,5,9,10,13,14,16,21,25,29,30, Sedang
15
32,34,35,36, (0.3-0.75)
19,20,22,23,24,26,33,37,40 Sukar
9
(0.05-0.2)

d. Daya Pembeda Soal

Dari hasil analisis diperoleh kriteria soal uji coba dengan daya pembeda:

sangat baik (0.71 ≤ D ≤ 1.00), baik (0.41 ≤ D ≤ 0.70), cukup (0.21 ≤ D ≤ 0.40),

dan jelek (0.00 ≤ D ≤ 0.20). Namun dalam perhitungan analisis, ditemukan nilai

yang tidak memenuhi keempat kriteria tersebut, jadi 2 soal yang memperoleh daya

pembeda di bawah 0.00 masuk ke dalam kriteria “Sangat Jelek”. Hasil analisis

daya pembeda disajikan dalam tabel berikut:

Tabel. 4.4
Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Uji Coba

Nomor Soal Interval Kriteria Jumlah


Soal
1 0.71-1.00 Sangat Baik 1
5,9,12,14,25,35,36 0.41-0.60 Baik 7
2,6,10,11,16,18,20,21,
0.21-0.40 Cukup 15
22,26,27,28,30,34,39
3,4,7,8,12,17,19,23,24,29,
0-0.13 Jelek 15
31,33,37,38,40
15,32 (-0.2)-(-0.1) Sangat Jelek 2
54

Dari hasil analisis soal uji coba berdasarkan validitas, reliabilitas, tingkat

kesukaran dan daya beda, maka diperoleh dua kriteria soal yaitu: soal dipakai dan

soal dibuang. Jumlah soal yang dipakai sejumlah 29, namun pada penelitian ini

hanya menggunakan 25 butir soal sebagai alat evaluasi pembelajaran.

Soal yang dipakai yang memenuhi kriteria “valid” (interval nilai validitas

pada perhitungannya antara 0.444-0.703), sedangkan soal yang dibuang yang

memenuhi kriteria “tidak valid” (interval nilai pada perhitungannya antara

(-0.216) – 0.369). Adapun hasilnya sebagai berikut:

Tabel. 4.5
Hasil Kriteria Soal

Nomor Soal Jumlah Soal Kriteria Soal


1,2,5,6,9,10,11,12,13,14,16,19,
Soal yang dipakai
20,21,22,23,24,25,26,27,28,30, 29
( > 0.444)
33,34,35,36,37,39,40
Soal yang dibuang
3,4,7,8,15,17,18,29,31,32,38 11
( < 0.444)

4.2.Hasil Penelitian

4.2.1. Pra Penelitian

a. Motivasi Belajar

Data yang peneliti peroleh untuk mengetahui motivasi belajar siswa adalah

melalui wawancara dengan guru mata pelajaran. Hasil wawancara dengan guru

mata pelajaran pada tahun 2015 didapatkan keterangan motivasi belajar siswa

tergolong masih rendah (hasil wawancara terlampir). Selain dari hasil

wawancara, peneliti juga melakukan observasi selama PPL (Praktik Pengalaman

Lapangan) tahun 2014 dan observasi kegiatan belajar mengajar di sekolah tahun
55

2015. Dari hasil observasi dalam kegiatan belajar siswa cenderung kurang

memperhatikan penjelasan guru dan keadaan kelas yang ribut serta siswa jarang

mengerjakan. Sebelum kegiatan penelitian dilakukan, untuk mengukur motivasi

belajar siswa peneliti menggunakan angket untuk mengetahui tingkat motivasi

belajar siswa. Data dapat disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.6 Persentase Pra Penelitian Hasil Angket


No Interval Kriteria Jumlah Persentase (%)
1 25% - 40% Sangat Rendah 2 5,4
2 41% - 55% Rendah 17 45,94
3 56% - 70% Sedang 13 35,13
4 71% - 85% Tinggi 4 10,81
5 86% - 100% Sangat Tinggi 1 2,70
Rata-rata 52,09%
Kriteria Rendah
(Sumber: data observasi peneliti tahun 2015)

b. Hasil Belajar Ranah Kognitif

Hasil belajar penilaian ranah kognitif pada saat pra penelitian peneliti

dapat selama proses observasi sehingga didapatkan data nilai ulangan harian siswa

Data dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.7 Hasil Belajar Kognitif Siswa

No. Hasil Tes Pencapaian


1. Nilai Tertinggi 81
2. Nilai Terendah 29
3. Rata – rata 53,10
4. Jumlah siswa tuntas 9
5 Jumlah siswa tidak tuntas 28
6 Persentase ketuntasan KBM 24 %
(Sumber : daftar nilai ulangan harian Semester II)
56

c. Hasil Belajar Ranah Psikomotorik

Dalam penelitian yang peneliti lakukan, penilaian hasil belajar siswa

tidak hanya diukur dengan penilaian ranah koginitif. Nilai praktik juga masuk

dalam penilaian ranah Psikomotorik. Hasil nilai kompetensi keterampilan

observasi disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.8 Hasil Observasi Pra Penelitian Ranah Psikomotorik


No. Hasil Tes Pencapaian
1. Nilai Tertinggi 80
2. Nilai Terendah 55
3. Rata – rata 66,57
4. Jumlah siswa tuntas 20
5 Jumlah siswa tidak tuntas 17
6 Persentase ketuntasan KBM 54%
(Sumber: daftar nilai praktik semester II tahun 2015)

4.2.2. Data Hasil Penelitian Siklus I dan Siklus II

a. Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan hasil observasi pada saat pra penelitian, hal ini menunjukan

perlu adanya tindakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Tindakan

yang dilakukan adalah meningkatakan motivasi belajar melalui model

pembelajaran Reciprocal teaching. Berikut disajikan tabel perbandingan

motivasi belajar siklus I dan siklus II berdasarkan indikator motivasi belajar.


57

Tabel 4.9 Hasil Pengamatan Motivasi Belajar Siklus I dan Siklus II

Indikator Siklus I Siklus II Peningkatan


Frekuensi % Frekuensi % (%)
Tekun menghadapi 25 67% 30 80% 27%
tugas
Ulet menghadapi 20 55% 25 75% 20%
kesulitan
Minat terhadap 24 64% 28 78% 14%
masalah
Senang bekerja 20 54% 27 76% 22%
mandiri dalam
kelompok
Senang mencari dan 19 50% 28 77% 27%
memecahkan masalah
Rata-rata keseluruhan - 58% - 77% 22%
(Sumber: data penelitian 2015)

Dari tabel motivasi belajar di atas, dapat digolongkan dalam tabel kriteria

motivasi belajar siswa. Berikut tabel kriteria motivasi belajar siswa:

Tabel 4.10 Kriteria Motivasi Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II

No Rentang Kriteria Frekuensi Persentase


Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II
1 75% < rata-rata ≤ 100% Sangat Baik 3 21 8% 57%
2 50% < rata-rata ≤ 75% Baik 24 9 65% 24%
3 25% < rata-rata ≤ 50 % Cukup Baik 8 7 22% 19%
4 0% ≤ rata-rata ≤ 25% Kurang Baik 2 0 5% 0%
Jumlah 37 37 100% 100%

Berdasarkan tabel 4.11 diatas, dapat disajikan dalam bentuk diagram berikut:
58

Perbandingan Motivasi Belajar


persentase

90%
80%
78% 77%
80% 75% 76%

70% 67%
64%

60% 55% 54%


50%
50%
Siklus I
40%
Siklus II
30%

20%

10%

0%
Tekun Ulet Minat Senang Senang
menghadapi menghadapi terhadap bekerja mencari dan
tugas kesulitan masalah mandiri memecahkan
dalam masalah
kelompok

Gambar 3. Persentase Perbandingan Motivasi Belajar Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan data diagram diatas menunjukan, perbandingan yang

signifikan antara siklus I dan siklus II. Hasil pada siklus II mengalami

peningkatan dari keadaan pada siklus I dengan rata-rata persentase peningkatan

sebesar 22%.
59

b. Hasil Tes Evaluasi


Tes evaluasi digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam

memahami materi pembelajaran yang telah diajarkan. Hasil tes evaluasi siswa

siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.12 Hasil Nilai Tes Evaluasi Siklus I dan Siklus II

No Hasil Tes Siklus I Siklus II


1. Nilai tertinggi 84 92
2. Nilai terendah 32 48
3. Rata-rata 65,6 76,6
4. Jumlah siswa tuntas 15 30
5. Jumlah siswa tidak tuntas 22 7
6. Persentase ketuntasan KBM 41 % 81%
(Sumber: data penelitian 2015)
Berdasarkan hasil belajar pada siklus I dan siklus II, maka hasil tersebut

dibandingkan dengan keadaan pada saat pra penelitian. Perbandingan hasil

belajar kognitif siswa pra penelitian, siklus I, dan siklus II dapat disajikan pada

tabel berikut ini:

Tabel 4.13 Perbandingan Hasil Belajar Ranah Kognitif Pra Penelitian, Siklus I,
dan Siklus II

Pra Penelitian Siklus I Siklus II


No Objek Nilai Frek % Objek Nilai Frek % Objek Nilai Frek %
1 NTT 81 1 3 NTT 84 2 5 NTT 92 3 8
2 NTR 29 4 11 NTR 32 2 5 NTR 48 1 3
3 NRT 53,10 - - NRT 65,6 - - NRT 76,6 - -
4 K - - 24 - K - 41 K - - 81
(Sumber: data penelitian 2015)

Keterangan : NTT = Nilai Tertinggi


NTR = Nilai Terendah
NRT = Nilai Rata-rata
K = Ketuntasan Belajar
60

Berdasarkan data pada tabel diatas diketahui bahwa adanya suatu

peningkatan hasil evaluasi belajar siswa dari pra penelitian, siklus I, dan siklus II.

Adanya peningkaan pada evaluasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata

siswa dan persentase ketuntasan klasikal yang terus meningkat dari pra penelitian,

siklus I, dan siklus II. Perbandingan kenaikan tersebut hasilnya dapat disajikan

dalam grafik berikut:

perbandingan ketuntasan klasikal


belajar
persentase
90%
80%
70% 81%
60%
50% pra penelitian
40% siklus I
30% 41%
Siklus II
20%
24%
10%
0%
pra penelitian siklus I Siklus II

Gambar 4.Persentase Perbandingan Ketuntasan Belajar Ranah Kognitif Pra


Penelitian, Siklus I, dan Siklus II

Dari hasil diatas, maka dapat disimpulkan ketuntasan belajar yang

memenuhi KKM maupun belum memenuhi KKM. Data dapat disajikan dalam

tabel berikut:
61

Tabel 4.14 Perbandingan KKM pra penelitian, siklus I, dan siklus II

Pra Penelitian Siklus I Siklus II


No Krietria Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
1 ≥ KKM 9 24% 15 41% 31 84%
2 ≤ KKM 28 76% 22 59% 6 16%
Jumlah 37 100% 37 100% 37 100%

c. Hasil Tes Ranah Psikomotorik

Berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan pada saat proses

pembelajaran dilakukan diperoleh data nilai praktik siswa. Nilai praktik siklus I

dan siklus II dapat dilihat dalam tabel 11. sebagai berikut:

Tabel 4.15 Hasil Nilai Praktik Siklus I dan Siklus II

No Hasil Tes Siklus I Siklus II

1. Nilai Tertinggi 85 90
2. Nilai Terendah 60 65
3. Nilai rata-rata 72,13 78,66
4. Jumlah siswa tuntas 26 35
5. Jumlah siswa tidak tuntas 11 2
6. Persentase ketuntasan KBM 70% 95%
(Sumber: data penelitian 2015)

Hasil nilai keterampilan pada siklus I dan siklus II kemudian dibandingkan

dengan nilai praktik pra penelitian. Data disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.16 Perbandingan Nilai Praktik Pra Penelitian, Siklus I, dan Siklus II

Pra Penelitian Siklus I Siklus II


No Objek Nilai Frek % Objek Nilai Frek % Objek Nilai Frek %
1 NTT 80 2 5 NTT 85 3 8 NTT 90 5 14
2 NTR 55 5 14 NTR 60 4 11 NTR 65 2 5
3 NRT 66,57 - - NRT 72,13 - - NRT 78,66 - -
4 K - - 54 K - - 70 K - - 95
(Sumber: data penelitian 2015)
62

Keterangan : NTT = Nilai Tertinggi

NTR = Nilai Terendah

NRT = Nilai Rata-rata

K = Ketuntasan Belajar

Dari tabel diatas, dapat diketahui ada peningkatan hasil tes nilai

keterampilan siswa. Peningkatan nilai praktik dapat dilihat dari nilai rata-rata

siswa dan persentase ketuntasan klasikal yang meningkat. Hasil kenaikan tersebut

disajikan pada grafik berikut:

Perbandingan Ketuntasan Belajar


persentase Nilai Praktik
100% 95%
90%
80% 70%
70%
60% 54%
pra penelitian
50%
40% siklus I
30% Siklus II
20%
10%
0%
siklus I Siklus II

Gambar 5. Persentase Perbandingan Ketuntasan Klasikal Nilai Praktik Pra

Penelitian, Siklus I, dan Siklus II

Dari hasil diatas, maka dapat disimpulkan ketuntasan belajar baik diatas

KKM maupun dibawah KKM. Data dapat disajikan dalam tabel berikut:
63

Tabel 4.17 Perbandingan KKM Nilai Praktik Pra Penelitian, Siklus I, dan Siklus II

Pra Penelitian Siklus I Siklus II


No Krietria Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
1 ≥ KKM 20 54% 26 70% 35 95%
2 ≤ KKM 17 46% 11 30% 2 5%
Jumlah 37 100% 37 100% 37 100%

4.3.Hasil Pembahasan

4.3.1. Motivasi Belajar

Kondisi pra penelitian motivasi belajar siswa peneliti dapat dengan

melakukan observasi dan angket untuk mengetahui keadaan awal siswa sebelum

dilakukan tindakan. Berdasarkan hasil observasi awal, dapat disimpulkan

menunjukan rendahnya motivasi belajar siswa. Motivasi belajar siswa bisa dilihat

dari kurang antusiasnya siswa mengikuti pembelajaran, siswa kurang aktif

bertanya kepada guru ketika proses pembelajaran, daya serap terhadap materi

masih rendah, dan siswa jarang mengerjakan tugas yang diberikan guru. Hasil

tersebut diperkuat denga hasil angket yang diisi oleh siswa. Berdasarkan hasil

angket rata-rata motivasi belajar siswa masuk dalam interval 41% - 55% sehingga

motivasi belajar siswa termasuk dalam kriteria rendah dengan persentase 52,09%.

Sedangkan penjabaran skor angket motivasi belajar dengan kriteria sangat rendah

sebesar 5,4% atau sekitar 2 siswa, motivasi belajar dengan kriteria rendah sebesar

45,94% atau sekitar 17 siswa, motivasi belajar dengan kriteria sedang sebesar

35,13% atau sekitar 13 siswa, motivasi belajar dengan kriteria tinggi sebesar

10,81% atau sekitar 4 siswa, dan motivasi belajar dengan kriteria sangat tinggi

sebesar 2,70% atau sekitar 1 siswa.


64

Berdasarkan penelitian pada siklus I menunjukan rata-rata tingkat

motivasi belajar siswa 58% termasuk dalam kriteria baik menurut pendapat Safari

(2005: 103). Dengan skor tertinggi pada aspek tekun menghadapi tugas sebesar

67% atau sekitar 25 siswa dari 37 siswa tekun mengerjakan tugas atau proyek

yang diberikan guru dan juga aktif hadir dalam kelas. Sedangkan pada aspek ulet

menghadapi kesulitan yaitu sebesar 55% atau sekitar 20 siswa dari 37 siswa yang

mempunyai sikap sabar terhadap tugas yang sulit dan berusaha mengadapi

kesulitan. Selanjutnya aspek minat terhadap masalah sebesar 64% atau sekitar 24

siswa dari 37 siswa menunjukan siswa terbiasa dalam mengikuti pelajaran dan

semangat dalam mengikuti proses pembelajaran. Kemudian pada aspek senang

bekerja mandiri dalam kelompok sebesar 54% atau sekitar 20 siswa dari 37 siswa

lebih mandiri dalam penyelesaian tugas-tugas/PR dengan kelompoknya dan

menggunakan kesempatan belajra diluar jam pelejaran bersama kelompoknya.

Serta aspek senang mencari dan memecahkan masalah dengan skor terendah

sebesar 50% atau sekitar 19 siswa dari 37 siswa antusias menemukan pemecahan

masalah dalam kelompoknya dan tanggap dalam menyelesaikan permasalahn

dalam kelompok. Untuk skor rakapitulasi motivasi belajar dapat dilihat di

lampiran.

Berdasarkan hasil pengamatan tingkat motivasi belajar siswa pada siklus

II, diketahui bahwa rata-rata tingkat motivasi belajar siswa semakin naik dari

rata-rata sebelumnya yang hanya 58% dan tergolong kriteria baik meningkat

sebesar 19% menjadi 77% sehingga tergolong kriteria sangat baik menurut Safari

(2005: 103).
65

Pada gambar 3. sebelumnya, dapat terlihat dengan jelas adanya

peningkatan skor rata-rata dari masing-masing aspek dari siklus I menuju siklus

II. Peningkatan rata-rata keseluruhan mengalami kenaikan sebesar 19% dari siklus

I sebesar 58% naik menjadi 77% pada siklus II. Seperti pada tekun menghadapi

tugas naik sebesar 27% dari siklus I menjadi 80% yang berarti siswa tekun

mengerjakan tugas atau proyek yang diberikan guru dan juga aktif hadir dalam

kelas semakin baik, kemudian aspek ulet menghadapi kesulitan naik sebesar 20%

dari sebelumnya siklus I 55% naik menjadi 75% pada siklus II menunjukan siswa

yang mempunyai sikap sabar terhadap tugas yang sulit dan berusaha mengadapi

kesulitan semakin baik, selanjutnya aspek minat terhadap masalah naik sebesar

14% dari siklus I 64% naik menjadi 78% pada siklus II menunjukan siswa

terbiasa dalam mengikuti pelajaran dan semangat dalam mengikuti proses

pembelajaran semakin baik. Peningkatan juga terjadi pada aspek senang bekerja

mandiri dalam kelompok yang naik sebesar 22% dari siklus I 54% naik menjadi

76% pada siklus II yang menunjukan siswa lebih mandiri dalam penyelesaian

tugas-tugas/PR dengan kelompoknya dan menggunakan kesempatan belajra diluar

jam pelejaran bersama kelompoknya sangat baik, kemudian yang terakhir yaitu

aspek senang mencari dan memecahkan masalah naik sebesar 27% dari

sebelumnya siklus I 50% naik menjadi 77% pada siklus II yang artinya siswa

siswa antusias menemukan pemecahan masalah dalam kelompoknya dan tanggap

dalam menyelesaikan permasalahn dalam kelompoknya., sehingga dapat

dikatakan bahwa tingkat motivasi belajar siswa pada siklus II mengalami

kenaikan dari siklus I.


66

4.3.2. Hasil Belajar

Sebelum memulai penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan

observasi untuk mengetahui kondisi awal sebelum pemberian tindakan dilakukan.

Observasi dilakukan pada kelas yang akan diteliti yaitu kelas X Multimedia SMK

Palebon Semarang. Berdasarkan hasil observasi pra penelitian menunjukan hasil

belajar masih rendah. Hali ini ditunjukan dari sejumlah 37 siswa, hanya 9 siswa

yang nilainya mencapai ketuntasan belajar dan 28 siswa tidak tuntas belajar.

Rata-rata nilai siswa sebelum tindakan adalah 53,10 dengan persentase ketuntasan

klasikal sebesar 24%. Padahal ketuntasan belajar dikatakan berhasil apabila terjadi

perubahan perilaku yang positif pada diri peserta didik atau setidaknya kurang

lebih 75 % menurut Mulyasa dalam (Nisa, 2006: 102).

Analisis hasil tes evaluasi hasil belajar siswa pada siklus I menggunakan

model pembelajaran Reciprocal teaching dalam mata pelajaran pemrograman web

mengalami peningkatan dibandingkan pada saat kondisi pra penelitian. Hal ini

ditunjukan dari hasil nilai rata-rata siswa sebesar 65,6 dibandingkan keadaan pra

penelitian dengan rata-rata 53,10. Nilai tertinggi sebesar 84 dengan frekuensi

perolehan sebanyak 2 siswa dan persentase sebesar 5%, sebaliknya nilai terendah

sebesar 32 menunjukan perolehan yang sama dengan nilai tertinggi. Dengan

ketuntasan klasikal yang dicapai siklus I naik 17% dari sebelumnya 24% saat pra

penelitian menjadi 41% pada siklus I dari jumlah siswa 37 siswa. Pada saat siklus

I peningkatan hasil belajar masih belum mengalami peningkatan yang signifikan.

Selain dari pencapaian ketuntasan klasikal yang belum mencapai indikator


67

keberhasilan kurang lebih sebesar 75%. Jumlah siswa yang ≥ KKM sebanyak 15

siswa atau sekitar 41% dan yang ≤ KKM 22 siswa atau sekitar 59%.

Analisis hasil tes evaluasi siklus II, menunjukan bahwa nilai rata-rata

yang dicapai siswa kelas X Multimedia naik sebesar 11,00 dari siklus I 65,6 naik

menjadi 76,6 pada siklus II. Nilai tertinggi sebesar 92 dengan frekuensi perolehan

sebanyak 3 siswa dan persentase sebesar 8%, sedangkan nilai terendah sebesar 48

dengan frekuensi perolehan sebanyak 1 siswa dan persentase sebesar 3%.Dengan

ketuntasan klasikal pada siklus II naik 40% dari sebelumnya 41% saat siklus I

naik menjadi 81% saat siklus II dari total siswa sejumlah 37 siswa. Jumlah siswa

yang ≥ KKM sebanyak 30 siswa atau sekitar 84% dan yang ≤ KKM sebanyak 7

siswa atau sekitar 16%.

Penilaian hasil belajar tidak hanya pada tes evaluasi tetapi juga pada tes

keterampilan atau praktik. Hasil tes praktik diperoleh peneliti saat observasi.

Berdasarkan hasil nilai praktik, rata-rata nilai praktik pada saat kondisi pra

penelitian 66,57. Dengan persentase ketuntasan klasikal 54%. Jumlah siswa yang

≥ KKM sebanyak 20 siswa atau sekitar 54% dan yang ≤ KKM sebanyak 17 siswa

atau sekitar 46%.

Analisis hasil evaluasi tes praktik menggunakan model pembelajaran

Reciprocal teaching saat pelaksanaan siklus I menunjukan rata-rata meningkat

menjadi 72,13 dibandingkan keadaan pra penelitian dengan rata-rata 66,57. Nilai

tertinggi sebesar 85 dengan frekuensi perolehan sebanyak 3 siswa dan persentase

sebesar 8%, sedangkan nilai terendah sebesar 60 dengan frekuensi perolehan

sebanyak 8 siswa dan persentase sebesar 22%. Dengan ketuntasan klasikal yang
68

dicapai siklus I naik 24% dari sebelumnya 54% saat pra siklus menjadi 70% pada

siklus I dari jumlah siswa 37 siswa. Akan tetapi, ketuntasan klasikal belum

mencapai indikator kurang lebih 75%. Jumlah siswa yang ≥ KKM sebanyak 26

siswa atau sekitar 70% dan yang ≤ KKM sebanyak 11 siswa atau sekitar 30%.

Nilai rata-rata praktik yang dicapai siswa kelas X Multimedia pada siklus

II naik sebesar 6,53 dari siklus I sebesar 72,13 naik menjadi 78,66 pada siklus II.

Nilai tertinggi sebesar 90 dengan frekuensi perolehan sebanyak 5 siswa dan

persentase sebesar 14%, sedangkan nilai terendah sebesar 65 dengan frekuensi

perolehan sebanyak 2 siswa dan persentase sebesar 5%. Dengan ketuntasan

klasikal yang dicapai pada siklus II naik 22% dari sebelumnya yaitu sebesar 70%

saat siklus I naik menjadi sebesar 95% saat siklus II dari total siswa berjumlah 37

siswa. Jumlah siswa yang ≥ KKM sebanyak 35 siswa atau sekitar 70% siswa dan

yang ≤ KKM sebanyak 2 siswa atau sekitar 5%. Dengan begitu penelitian tindakan

kelas ini dapat diakhiri karena kedua nilai sudah mencapai indikator keberhasilan

yang telah ditentukan yaitu 75%.

Selama pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran Repirocal

Teaching ada beberapa kendala yang dihadapi dalam penelitian. Sebagai upaya

mengatasi kendala tersebut dilakukan refleksi. Refleksi merupakan kegiatan untuk

mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi (Suharsimi Arikunto, 2010: 140).

Pada saat pelaksanaan tindakan siklus I kendala yang terjadi pada saat proses

diskusi siswa masih ramai dan proses diskusi kurang terarah sehingga proses

berbagi pengetahuan menjadi kurang optimal. Padahal prinsip pembelajaran lebih

menekankan siswa yang berpengetahuan lebih untuk mengajari siswa yang


69

berpengetahuan rendah. Hal tersebut dikarenakan siswa kurang sabar dalam

menghadapi siswa yang berpengetahuan rendah.

Berdasarkan kekurangan pada siklus I tersebut, maka perlu dilakukan

refleksi pada pelaksanaan siklus II. Hal yang dilakukan pada siklus II adalah

proses diskusi lebih teratur dengan menggunakan prinsip memberikan pertanyaan

pada setiap kelompok dengan pertanyaan yang berbeda pada setiap individu

kemudian individu tersebut wajib menjawab pertanyaan dengan benar dan pada

saat proses pengerjaan tes evaluasi siswa lebih bersungguh-sungguh dengan

menerapkan pengawasan ynag lebih ketat agar siswa tidak mencontek. Model

pembelajaran Reciprocal teaching memiliki kelebihan maupun kekurangan.

Kelebihan model pembelajaran Reciprocal teaching adalah siswa yang

berkemampuan lebih bisa membantu siswa yang berkemampuan rendah dalam

proses pembelajaran dengan sistem pembagian kelompok yang heterogen

berdasarkan kemampuan siswa. Kekurangan dari model pembelajaran Reciprocal

teaching adalah kurangnya waktu siswa dalam berdiskusi maupun

mempresentasikan sehingga kurang maksimal dalam menilai kemampuan siswa

memahami materi.
BAB V

PENUTUP

5.1.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Penerapan model pembelajaran reciprocal teaching pada mata pelajaran

pemrograman web dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X

Multimedia SMK Palebon Semarang.

2. Model pembelajaran reciprocal teaching dapat meningkatkan hasil belajar

siswa kelas X Multimedia SMK Palebon Semarang pada materi memahami

dasar HTML, CSS, dan PHP serta menyajikan dasar HTML, CSS, dan PHP

dalam bentuk tabel.

5.2. Saran

Model pembelajaran reciprocal teaching terbukti meningkatkan motivasi

belajar dan hasil belajar siswa kelas X Multimedia SMK Palebon Semarang pada

mata pelajaran pemrograman web, maka dapat disarankan sebagai berikut:

1. Untuk penelitian selanjutnya, hendaknya meneliti aspek psikomotorik siswa.

2. Bagi pihak calon peneliti, pengelolaan waktu dalam reciprocal teaching harus

dimanfaatkan sebaik mungkin agar semua tahapan dalam pembelajaran

tercapai sesuai dengan skenario pembelajaran.

70
DAFTAR PUSTAKA

Akinsola. 2013. Effectiveness of Reflective- Reciprocal Teaching on Pre Service


Teachers’ Achievement and Science Process Skills In Integrated
Science. Dalam International Journal of Education and Research.
University Ibadan. Volume 1 No. 8 August 2013.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta; PT Asdi Mahasatya


Hamalik, Oemar. 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan
Sistem, Jakarta : Bumi Aksara
Harahap, Rahma Seri. 2014. Implementasi Pendekatan Reciprocal teaching
Dengan Strategi Pembelajaran Card Sort Untuk Meningkatkan
Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII BM SMK
Muhammadiyah-8 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014.Skripsi.
Medan: Universitas Negeri Medan

Haryati, Indri Nur. 2009. Implementasi Pembelajaran Dengan Pendekatan


Reciprocal teaching Sebagai Upaya Meningkatkan Kemandirian
Belajar Matematika dan Hasil Belajar Matematika Untuk Pokok
Bahasan Kesebangunan Pada Siswa Kelas IX-I SMP Negeri 1 Pacitan.
Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Hasbullah. 2008. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta : PT RajaGrafindo


Persada
http://www.kemenag.go.id/file/dokumen/UU2003.pdf diakses pada tanggal 27
Januari 2015

Huang, Ching Thing dan Yang, Shu Ching. 2015. Effects of Online Reciprocal
Teaching on Reading Strategies, Comprehension, Self-Efficacy, and
Motivation. Dalam International Journal of Educational Computing.
National Sun Yat-sen University.Volume 52(3) 381-407 2015.

Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran,


Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Inung Pratiwi dan Ani Widayati. (2012). ” Pembelajaran Akuntansi Melalui
Reciprocal teaching Model Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep
dan Kemandirian Belajar Dalam Materi Mengelola Administrasi Surat
Berharga Jangka Pendek Siswa Kelas X Akuntansi 1 SMK Negeri 7
Yogyakarta Tahun Pelajaran 2011/2012.” Jurnal Pendidikan Akuntansi
Indonesia.Vol.X ,N0.2 ,tahun 2012

71
72

Nashar, Drs. 2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan
Pembelajaran. Jakarta: Delia Press.
Nisa, Khairun Nurul Fitri. (2014).” Peningkatan Kompetensi Menggunakan
Program Aplikasi Microsoft Word Melalui Penerapan Model Student
Facilitator And Explaining Di SMA Negeri 2 Ungaran.”Skripsi.
Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Nur Efendi. (2013). ”Pendekatan Pengajaran Reciprocal teaching Berpotensi


Mengingkatkan Ketuntasan Hasil Belajar Biologi Siswa SMA” Jurnal
Pedagogia.Vol.2 , No. 1, Februari 2013 : halaman 84-97.

Nur, Indri Hayati. 2009. Implementasi Pembelajaran Dengan Pendekatan


Reciprocal teaching Sebagai Upaya Meningkatkan Kemandirian Belajar
Matematika Dan Hasil Belajar Matematika Untuk Pokok Bahasan
Kesebangunan Pada Siswa Kelas IX-I SMP Negeri 1 Pacitan. Skripsi.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Purwanto, Ngalim. 2009. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Remaja Rosdakarya: Bandung

________ . 2007. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakrya

Republik Indonesia. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem


Pendidikan Nasional.

Rifa’i, Achmad dan Catharina Tri Anni. 2012. Psikologi Pendidikan. Pusat
Pengembangan MKU/MKDK-LP3: Universitas Negeri Semarang.

Sanjaya, Wina.2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : PT Raja


Grafindo Persada
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.
Sudjana, Nana. 2014. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.
73

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R & D. Alfabeta: Bandung.

Suharsimi Arikunto.2009. Prosedur Penelitian. Rieka Cipta: Jakarta

________. 2010. Prosedur Penelitian. Rieka Cipta: Jakarta.

________. 2009. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. PT Bumi Aksara: Jakarta

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,


Landasan, dan Implementasi pada Kurikulum Tingkat Satuan
Penelitian (KTSP). Kencana Prenada Media Group: Jakarta.

Uno, Hamzah B. 2009. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi


Aksara

Valentino, Ade Gita. 2010. Penerapan Pendekatan Strategi Pengajaran Timbal


Balik (Reciprocal teaching) Untuk Meningkatkan Kemampuan
Berkomunikasi, Prestasi, dan Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran
Pengetahuan Dasar Teknik Mesin Siswa Kelas X SMKN 6 Malang.
Skripsi. Malang: Universitas Negeri Malang

Wuri, Dita Andari. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator


and Explaining (SFAE) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika
Kelas VII SMP Nurul Islam. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri
Semarang.
LAMPIRAN

74
75

LAMPIRAN 1
HASIL WAWANCARA
Pertanyaan

1. Peneliti : Apakah kurikulum yang digunakan dalam proses pembelajaran ?

Guru : Kurikulum 2013  untuk kelas X dan XI

Kurikulum KTSP  untuk kelas XII

2. Peneliti : Jenis model pembelajaran apa yang diterapkan sebelumnya ?

Guru : Model pembelajaran ceramah dan model pembelajaran praktik

3. Peneliti : Bagaimana nilai harian siswa?

Guru : Masih banyak siswa nilainya belum mencapai KKM dari 37 siswa hanya 9
siswa yang mencapai KKM pada nilai ulangan harian.

4. Peneliti : Bagaimana nilai tugas siswa?

Guru : nilai siswa terdiri dari nilai tugas, nilai praktik  membuat postingan di blog

5. Peneliti : Apa saja sarana dan prasarana yang digunakan dalam proses pembelajaran?

Guru : Laboratorium Komputer dan Laboratorium Multimedia

6. Peneliti : Materi yang telah di sampaikan sejauh mana?

Guru : Pembuatan blog dan aplikasinya untuk tugas

7. Peneliti : Kendala-kendala apa saja yang di rasakan dalam proses pembelajaran baik

Oleh guru atau siswa?

Guru : Komputer yang terbatas dengan jumlah 26 PC, 24 untuk komputer bersama 2
untuk komputer server, koneksi internet yang terbatas sehingga menghambat
proses pembelajaran, AC yang sering mati sehingga kondisi laboratorium
panas sehingga siswa kurang berkonsentrasi, siswa yang cenderung kurang
motivasi untuk belajar dan jarang mengerjakan tugas yang diberikan guru.
Selain itu, siswa hanya mendengarkan penjelasan guru tanpa terlibat secara
aktif, daya serap terhadap materi masih rendah, dan kurangnya antusias
bertanya kepada guru dan siswa kurang antusias dalam mengikuti
pembelajaran
76

LAMPIRAN 2
DAFTAR PEMBAGIAN KELOMPOK
SISWA KELAS X MULTIMEDIA

NO KELOMPOK NAMA JENIS KELAMIN


1 AHMAD TOFIK S L
2 AHMAD SAHERTIAN L
3 I ELYSIA NUR ULA FIRDAUS P
4 KURNIAWAN L
5 DITA FITRI PURNAMASARI P
6 CHIQUITITA TRI AGUSTIN P
7 WAIS INTAN SARI P
8 II CHANDRA DWI YOGA K L
9 ASRUL RAHMAD L
10 FEBRI NUGROHO L
11 DANDY SUNAJI TRI ATMOJO L
12 AJI BAGAS PRAKOSO L
13 III FELISA FATIKHANI P
14 MAYANG DWI ARYANTI P
15 NISA ZAHROTUL FIRDAUS P
16 ISTIQOMAH P
17 RIZAL MAULANA AQBAR L
18 IV NOR SHOBAH P
19 MICHELL BEFITRA L
20 NUR MAHARANI P
21 ALFIN KRISNA L
22 V ILHAM AJI SAPUTRA L
23 RAHMADIKA LUTHFI MANAFI L
24 ROCHMANSAH L
25 RENA RIZKY SEPTIANA P
26 ANDREAS DEDDY WIJAYA L
27 VI WIDIYANTI P
28 RIZKI PRATAMA FERDINANSYAH L
29 ILHAM ALIF RIZKI GUMILAR L
30 VARELLIA GITA PRAMESWARI P
31 VII ANGGI SAFITRI P
32 ILHAM HARTANTO L
33 RIZKI MUDA NUR IHWAN FAUZI L
34 SALSABILLA DISA WAHYUDI P
35 VIII DAFFA SURYA PANGESTU L
36 MUHAMMAD RIDWAN L
37 YASHINTA NADILA AGUSTINA P
77

LAMPIRAN 3

PERHITUNGAN ANGKET

Membuat tabel rujukan dengan cara:

1) Menetapkan persentase tertinggi = (4:4) x 100%=100%

2) Menetapkan persentase terendah = (1:4) x 100%= 25%

3) Range = 100% -25%= 75%

4) Menetapkan kelas interval =5

5) Panjang kelas interval (positif) = 75:5=15%

6) Kriteria penentuan interval

Interval Kriteria
86% -100% Sangat Tinggi
71% - 85% Tinggi
56% - 70% Sedang
41% - 55% Rendah
25% - 40% Sangat Rendah
78

ANALISIS PERHITUNGAN ANGKET

item pertanyaan
no kode skor persentase kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 R-01 2 4 3 2 3 3 2 1 4 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 102 64% Sedang
2 R-02 3 3 3 4 3 4 3 2 4 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 111 69% Sedang
3 R-03 2 2 1 3 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 1 2 3 1 1 3 2 3 2 2 2 3 2 1 2 2 3 1 2 2 2 1 2 3 3 81 51% rendah
4 R-04 2 3 3 1 2 3 2 2 3 3 4 4 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 84 53% rendah
5 R-05 3 3 3 2 2 1 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 85 53% rendah
6 R-06 2 2 3 2 2 2 2 2 1 1 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 85 53% rendah
7 R-07 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 87 54% rendah
8 R-08 3 3 4 3 3 2 3 3 2 4 3 3 4 4 3 2 4 3 3 1 3 2 4 4 4 4 3 4 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 112 70% Sedang
9 R-09 2 3 2 3 2 2 1 1 2 1 2 1 2 3 2 2 2 2 1 2 2 3 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 3 2 80 50% rendah
10 R-10 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 108 68% Sedang
11 R-11 4 3 1 4 3 3 2 2 2 2 3 3 1 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 2 1 3 3 3 4 3 4 4 4 1 3 3 118 74% tinggi
LAMPIRAN 4

12 R-12 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 3 1 2 2 2 2 2 4 3 2 3 1 2 2 2 3 1 2 2 1 3 85 53% rendah


13 R-13 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 1 2 3 3 2 3 4 3 3 4 3 4 3 2 2 4 2 4 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 111 69% Sedang
14 R-14 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 64 40% sangat rendah
15 R-15 3 3 4 4 3 4 2 2 4 3 4 1 3 4 4 2 3 4 4 3 3 3 4 2 2 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 129 81% tinggi
16 R-16 2 4 1 3 3 3 1 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 88 55% rendah
17 R-17 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 85 53% rendah
18 R-18 2 3 3 3 1 3 1 3 2 3 2 3 1 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 3 2 2 3 3 2 88 55% rendah
19 R-19 3 4 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 112 70% Sedang
20 R-20 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 3 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 63 39% sangat rendah
21 R-21 3 3 4 2 3 3 3 2 4 3 3 4 2 2 3 4 3 3 2 2 2 4 4 4 2 3 4 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 116 73% tinggi
22 R-22 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 3 1 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 82 51% rendah
23 R-23 4 3 3 4 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 4 2 3 4 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 4 3 3 110 69% Sedang
24 R-24 2 4 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 1 2 1 1 2 1 2 3 1 2 2 2 2 3 2 87 54% rendah
25 R-25 2 3 3 2 2 2 2 2 2 4 4 2 2 4 3 3 2 3 2 3 2 4 4 4 2 2 4 2 4 2 3 3 2 3 2 2 2 4 4 4 111 69% Sedang
26 R-26 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 110 69% Sedang
27 R-27 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 1 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 84 53% rendah
28 R-28 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 110 69% Sedang
29 R-29 3 3 2 3 2 3 2 1 1 2 4 3 2 2 2 1 1 4 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 1 2 2 2 3 1 1 3 3 88 55% rendah
30 R-30 2 4 3 3 2 3 2 2 3 1 2 2 1 4 3 1 3 3 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 1 2 1 2 3 2 2 3 88 55% rendah
31 R-31 3 3 2 4 3 3 2 2 3 3 3 3 1 2 4 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 4 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 104 65% Sedang
32 R-32 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 87 54% rendah
33 R-33 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 107 67% Sedang
34 R-34 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 1 3 4 3 2 3 4 3 4 3 4 4 3 2 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 4 4 4 136 85% tinggi
35 R-35 3 4 3 4 3 3 3 2 4 4 4 1 1 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 140 88% sangat tinggi
36 R-36 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 1 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 111 69% Sedang
37 R-37 3 3 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 3 3 1 1 2 2 2 2 2 2 1 68 43% rendah
79

Kriteria Frekuensi Persentase


sangat rendah 2 5,4
rendah 17 45,94
sedang 13 35,13
tinggi 4 10,81
sangat tinggi 1 2,70
80

LAMPIRAN 5

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI MOTIVASI BELAJAR

Sekolah : SMK Palebon Semarang


Mata Pelajaran : Pemrograman Web
Kelas/Semester : X/II (Dua)

No Indikator Sub Indikator Alat Penilaian


1 Tekun menghadapi tugas 1. Kehadiran di kelas
2. Rajin mengerjakan tugas
2 Ulet menghadapi 1. Sikap sabar terhadap tugas
kesulitan yang sulit
2. Berusaha menghadapi
kesulitan
3 Minat terhadap masalah 1. Kebiasaan dalam
menghadapi masalah Lembar
2. Semangat dalam mengikuti Observasi
proses pembelajaran dan
minat terhadap soal-soal
yang sulit.
4 Senang bekerja mandiri 1. Penyelesaian tugas-tugas/
dalam kelompok PR dengan kelompoknya.
2. Menggunakan kesempatan
belajar diluar jam pelajaran
bersama kelompoknya.
5 Senang mencari dan 1. Antusias menemukan
memecahkan masalah pemecahan masalah dalam
dalam kelompok kelompoknya.
2. Tanggap dalam
menyelesaikan
permasalahan dalam
kelompok
81

LAMPIRAN 6

LEMBAR OBSERVASI MOTIVASI BELAJAR

tekun Ulet Minat Senang Senang


menghadapi menghadapi terhadap bekerja mencari dan
Nama tugas kesulitan masalah mandiri dalam memecahkan
No klmpk
Siswa kelompok masalah
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Tofik I
2 Sahertian
3 Elysia
4 Kurniawan
5 Dita
6 Agustin II
7 Wais
8 Chandra
9 Asrul
10 Febri
11 Dandy III
12 Aji bagas
13 Felisia
14 Mayang
15 Nisa
16 Istiqomah IV
17 Rizal
18 Shobah
19 Michell
20 Rani V
21 Alfin
22 Ilham aji
23 Luthfi
24 Rochmansah
25 Rena VI
26 Andreas
27 Widiyanti
28 Rizki
29 Ilham alif
30 Varellia VII
31 Anggi
32 Ilham
33 Rizki muda
34 Disa VIII
35 Daffa
36 Ridwan
37 Yashinta
Keterangan : 1 = Tidak Baik 2 = Cukup baik 3 = Baik 4 = Sangat Baik
82

LAMPIRAN 7

RUBRIK PENILAIAN MOTIVASI BELAJAR

Aspek yang dinilai Skor Deskripsi


Tekun menghadapi 4 Jika siswa aktif hadir di kelas dan sangat rajin
tugas mengerjakan tugas
3 Jika siswa aktif hadir di kelas dan rajin mengerjakan
tugas
2 Jika siswa cukup aktif hadir di kelas dan cukup rajin
mengerjakan tugas
1 Jika siswa tidak hadir di kelas dan tidak rajin
mengerjakan tugas
Ulet menghadapi 4 Jika siswa dapat bersikap sabar terhadap tugas yang sulit
kesulitan dan sangat berusaha menghadapi kesulitan
3 Jika siswa dapat bersikap sabar terhadap tugas yang sulit
dan dapat berusaha menghadapi kesulitan
2 Jika siswa cukup bersikap sabar terhadap tugas yang sulit
dan cukup berusaha menghadapi kesulitan
1 Jika siswa tidak bersikap sabar terhdap tugas yang sulit
dan tidak berusaha menghadapi kesuliatn
Minat terhadap masalah 4 Jika siswa aktif terbiasa dalam menghadapi masalah dan
sangat semangat dalam mengikuti proses pembelajaran
serta minat terhadap soal-soal yang sulit
3 Jika siswa aktif terbiasa dalam menghadapi masalah dan
semangat dalam mengikuti pembelajaran serta minat
terhadap soal-soal yang sulit
2 Jika siswa cukup aktif terbiasa dalam menghadapi
masalah dan cukup semangat dalam mengikuti
pembelajaran minat terhadap soal-soal yang sulit
1 Jika siswa tidak aktif dalam menghadapi masalah dan
tidak semangat dalam mengikuti pembelajaran minat
terhadap soal-soal yang sulit
Senang bekerja mandiri 4 Jika siswa mandiri menyelesaikan tugas-tugas/PR dalam
dalam kelompok kelompoknya dan sangat rajin menggunakan kesempatan
belajar diluar jam pelajaran bersama kelompoknya.
3 Jika siswa mandiri menyelesaikan tugas-tugas/PR dalam
kelompoknya dan rajin menggunakan kesempatan belajar
diluar jam pelajaran bersama kelompoknya
2 Jika siswa cukup mandiri menyelesaikan tugas-tugas/PR
dalam kelompoknya dan cukup rajin menggunakan
kesempatan belajar diluar jam pelajaran bersama
kelompoknya
83

1 Jika siswa tidak mandiri menyelesaikan tugas-tugas/PR


dalam kelompoknya dan tidak rajin menggunakan
kesempatan belajar diluar jam pelajaran bersama
kelompoknya

Senang mencari dan 4 Jika siswa sangat antusias menemukan pemecahan


memecahkan masalah masalah dalam kelompoknya dan sangat tanggap dalam
menyelesaikan permasalahan dalam kelompok
3 Jika siswa antusias menemukan pemecahan masalah
dalam kelompoknya dan sangat tanggap dalam
menyelesaikan permasalahan dalam kelompok
2 Jika siswa cukup antusias menemukan pemecahan
masalah dalam kelompoknya dan cukup tanggap dalam
menyelesaikan permasalahan dalam kelompok
1 Jika siswa tidak antusias menemukan pemecahan
masalah dalam kelompoknya dan tidak tanggap dalam
menyelesaikan permasalahan dalam kelompok
84

LAMPIRAN 8 ANALISIS MOTIVASI BELAJAR SIKLUS I

observer 1 observer 2
Rekapitulasi
Kode Indikator Indikator
No skor NP Kriteria Skor Max no Kode Siswa skor NP kriteria skor max kode siswa skor NP Kriteria
Siswa tekun ulet minat mandiri senang tekun ulet minat mandiri senang
1 R-01 3 3 3 3 2 14 70 baik 20 1 R-01 3 3 3 3 2 14 70 baik 20 R-01 14 70 baik
2 R-02 3 3 3 4 2 15 75 baik 2 R-02 4 3 4 3 3 17 85 sangat baik R-02 16 80 sangat baik
3 R-03 2 2 2 1 1 8 40 cukup 3 R-03 2 2 2 1 1 8 40 cukup R-03 8 40 cukup
4 R-04 2 2 2 1 1 8 40 cukup 4 R-04 2 1 2 2 1 8 40 cukup R-04 8 40 cukup
5 R-05 2 1 2 2 1 8 40 cukup 5 R-05 2 2 2 1 1 8 40 cukup R-05 8 40 cukup
6 R-06 3 2 3 2 2 12 60 baik 6 R-06 2 3 3 2 2 12 60 baik R-06 12 60 baik
7 R-07 2 2 2 2 2 10 50 cukup 7 R-07 2 3 3 2 2 12 60 baik R-07 11 55 baik
8 R-08 2 1 3 2 2 10 50 cukup 8 R-08 2 3 3 2 2 12 60 baik R-08 11 55 baik
9 R-09 4 2 3 2 2 13 65 baik 9 R-09 4 3 3 3 2 15 75 baik R-09 14 70 baik
10 R-10 3 3 3 2 2 13 65 baik 10 R-10 4 3 3 3 2 15 75 baik R-10 14 70 baik
11 R-11 4 2 3 3 3 15 75 baik 11 R-11 4 3 3 3 2 15 75 baik R-11 15 75 baik
12 R-12 2 2 2 2 1 9 45 cukup 12 R-12 2 1 2 2 2 9 45 cukup R-12 9 45 cukup
13 R-13 3 2 3 2 3 13 65 baik 13 R-13 2 2 3 2 2 11 55 baik R-13 12 60 baik
14 R-14 3 1 2 2 1 9 45 cukup 14 R-14 2 1 2 2 2 9 45 cukup R-14 9 45 cukup
15 R-15 3 1 2 2 2 10 50 cukup 15 R-15 3 2 3 2 2 12 60 baik R-15 11 55 baik
16 R-16 1 1 1 1 1 5 25 kurang baik 16 R-16 1 1 1 1 1 5 25 kurang baik R-16 5 25 kurang baik
17 R-17 2 2 2 2 2 10 50 cukup 17 R-17 2 2 2 2 2 10 50 cukup R-17 10 50 cukup
18 R-18 3 2 3 2 1 11 55 baik 18 R-18 2 2 3 2 2 11 55 baik R-18 11 55 baik
19 R-19 3 3 3 2 2 13 65 baik 19 R-19 4 3 4 2 2 15 75 baik R-19 14 70 baik
20 R-20 2 3 2 1 1 9 45 cukup 20 R-20 2 1 2 1 1 7 35 cukup R-20 8 40 cukup
21 R-21 2 2 2 1 2 9 45 cukup 21 R-21 3 2 3 2 2 12 60 baik R-21 10.5 52.5 baik
22 R-22 1 1 1 1 1 5 25 kurang baik 22 R-22 1 1 1 1 1 5 25 kurang baik R-22 5 25 kurang baik
23 R-23 3 2 1 2 3 11 55 baik 23 R-23 4 2 4 2 3 15 75 baik R-23 13 65 baik
24 R-24 3 2 3 3 2 13 65 baik 24 R-24 3 2 2 3 3 13 65 baik R-24 13 65 baik
25 R-25 3 2 3 2 3 13 65 baik 25 R-25 3 3 2 3 2 13 65 baik R-25 13 65 baik
26 R-26 3 4 3 3 3 16 80 sangat baik 26 R-26 4 3 3 3 3 16 80 sangat baik R-26 16 80 sangat baik
27 R-27 3 2 2 1 3 11 55 baik 27 R-27 2 2 3 2 2 11 55 baik R-27 11 55 baik
28 R-28 3 4 3 3 3 16 80 sangat baik 28 R-28 4 3 4 2 3 16 80 sangat baik R-28 16 80 sangat baik
29 R-29 2 1 2 2 2 9 45 cukup 29 R-29 2 1 2 2 2 9 45 cukup R-29 9 45 cukup
30 R-30 3 3 3 3 3 15 75 baik 30 R-30 2 2 3 2 2 11 55 baik R-30 13 65 baik
31 R-31 3 2 3 3 2 13 65 baik 31 R-31 2 2 3 2 2 11 55 baik R-31 12 60 baik
32 R-32 3 2 4 3 3 15 75 baik 32 R-32 3 2 2 2 2 11 55 baik R-32 13 65 baik
33 R-33 3 3 4 3 2 15 75 baik 33 R-33 3 3 2 3 2 13 65 baik R-33 14 70 baik
34 R-34 3 3 4 3 2 15 75 baik 34 R-34 3 3 2 3 3 14 70 baik R-34 14.5 72.5 baik
35 R-35 3 3 3 2 2 13 65 baik 35 R-35 3 3 2 3 2 13 65 baik R-35 13 65 baik
36 R-36 2 3 2 2 2 11 55 baik 36 R-36 3 2 2 2 2 11 55 baik R-36 11 55 baik
37 R-37 3 3 2 3 2 13 65 baik 37 R-37 3 2 2 2 2 11 55 baik R-37 12 60 baik
85

LAMPIRAN 9
ANALISIS MOTIVASI BELAJAR SIKLUS II

Observer 1 observer 2 Rekapitulasi

Kode Indikator Kode Indikator


No skor NP Kriteria Skor max No skor NP Kriteria skor max kode siswa skor NP Kriteria
Siswa tekun ulet minat mandiri senang Siswa tekun ulet minat mandiri senang
1 R-01 4 3 4 3 3 17 85 SANGAT BAIK 20 1 R-01 3 4 4 4 2 17 85 SANGAT BAIK 20 R-01 17 85 SANGAT BAIK
2 R-02 4 3 4 3 4 18 90 SANGAT BAIK 2 R-02 4 4 4 4 2 18 90 SANGAT BAIK R-02 18 90 SANGAT BAIK
3 R-03 2 2 2 2 2 10 50 CUKUP 3 R-03 2 2 2 1 3 10 50 CUKUP R-03 10 50 CUKUP
4 R-04 2 2 2 2 2 10 50 CUKUP 4 R-04 2 2 2 1 3 10 50 CUKUP R-04 10 50 CUKUP
5 R-05 2 2 2 2 2 10 50 CUKUP 5 R-05 2 1 2 2 3 10 50 CUKUP R-05 10 50 CUKUP
6 R-06 4 4 4 4 4 20 100 SANGAT BAIK 6 R-06 4 4 4 4 4 20 100 SANGAT BAIK R-06 20 100 SANGAT BAIK
7 R-07 3 3 3 3 3 15 75 BAIK 7 R-07 2 3 4 2 4 15 75 BAIK R-07 15 75 BAIK
8 R-08 4 3 3 3 2 15 75 BAIK 8 R-08 2 2 3 3 3 13 65 BAIK R-08 14 70 BAIK
9 R-09 4 4 4 4 3 19 95 SANGAT BAIK 9 R-09 4 4 4 4 3 19 95 SANGAT BAIK R-09 19 95 SANGAT BAIK
10 R-10 3 3 3 3 4 16 80 SANGAT BAIK 10 R-10 4 4 4 3 3 18 90 SANGAT BAIK R-10 17 85 SANGAT BAIK
11 R-11 4 4 4 4 4 20 100 SANGAT BAIK 11 R-11 4 4 4 4 4 20 100 SANGAT BAIK R-11 20 100 SANGAT BAIK
12 R-12 3 3 4 3 2 15 75 BAIK 12 R-12 4 2 3 2 2 13 65 BAIK R-12 14 70 BAIK
13 R-13 3 3 4 3 3 16 80 SANGAT BAIK 13 R-13 3 3 3 3 4 16 80 SANGAT BAIK R-13 16 80 SANGAT BAIK
14 R-14 3 3 2 2 3 13 65 BAIK 14 R-14 3 1 2 3 2 11 55 BAIK R-14 12 60 BAIK
15 R-15 3 3 2 3 3 14 70 BAIK 15 R-15 3 2 2 2 3 12 60 BAIK R-15 13 65 BAIK
16 R-16 2 2 2 2 2 10 50 CUKUP 16 R-16 1 1 1 2 3 8 40 CUKUP R-16 9 45 CUKUP
17 R-17 3 3 3 3 3 15 75 BAIK 17 R-17 2 2 2 2 3 11 55 BAIK R-17 13 65 BAIK
18 R-18 3 3 3 4 3 16 80 SANGAT BAIK 18 R-18 4 4 4 4 4 20 100 SANGAT BAIK R-18 18 90 SANGAT BAIK
19 R-19 4 3 3 4 3 17 85 SANGAT BAIK 19 R-19 4 3 3 3 2 15 75 BAIK R-19 16 80 SANGAT BAIK
20 R-20 2 2 2 2 2 10 50 CUKUP 20 R-20 2 3 2 2 1 10 50 CUKUP R-20 10 50 CUKUP
21 R-21 3 3 2 3 3 14 70 BAIK 21 R-21 2 2 2 1 3 10 50 CUKUP R-21 12 60 BAIK
22 R-22 2 2 2 2 2 10 50 CUKUP 22 R-22 1 1 2 1 3 8 40 CUKUP R-22 9 45 CUKUP
23 R-23 4 4 4 3 4 19 95 SANGAT BAIK 23 R-23 4 4 4 4 3 19 95 SANGAT BAIK R-23 19 95 SANGAT BAIK
24 R-24 3 3 4 4 3 17 85 SANGAT BAIK 24 R-24 4 3 3 4 3 17 85 SANGAT BAIK R-24 17 85 SANGAT BAIK
25 R-25 4 3 4 3 3 17 85 SANGAT BAIK 25 R-25 4 4 4 4 3 19 95 SANGAT BAIK R-25 18 90 SANGAT BAIK
26 R-26 4 4 4 3 4 19 95 SANGAT BAIK 26 R-26 4 4 4 4 3 19 95 SANGAT BAIK R-26 19 95 SANGAT BAIK
27 R-27 3 3 3 4 3 16 80 SANGAT BAIK 27 R-27 3 4 4 3 3 17 85 SANGAT BAIK R-27 16.5 82.5 SANGAT BAIK
28 R-28 4 4 4 4 4 20 100 SANGAT BAIK 28 R-28 4 4 3 4 4 19 95 SANGAT BAIK R-28 19.5 97.5 SANGAT BAIK
29 R-29 2 2 2 2 2 10 50 CUKUP 29 R-29 2 1 2 2 3 10 50 CUKUP R-29 10 50 CUKUP
30 R-30 3 3 3 4 3 16 80 SANGAT BAIK 30 R-30 4 4 4 4 4 20 100 SANGAT BAIK R-30 18 90 SANGAT BAIK
31 R-31 3 3 3 2 3 14 70 BAIK 31 R-31 4 3 2 4 2 15 75 BAIK R-31 14.5 72.5 BAIK
32 R-32 3 3 3 4 4 17 85 SANGAT BAIK 32 R-32 4 4 3 4 4 19 95 SANGAT BAIK R-32 18 90 SANGAT BAIK
33 R-33 4 3 3 3 4 17 85 SANGAT BAIK 33 R-33 4 4 3 4 4 19 95 SANGAT BAIK R-33 18 90 SANGAT BAIK
34 R-34 4 3 4 4 4 19 95 SANGAT BAIK 34 R-34 4 4 4 4 3 19 95 SANGAT BAIK R-34 19 95 SANGAT BAIK
35 R-35 4 4 4 4 4 20 100 SANGAT BAIK 35 R-35 4 4 4 4 4 20 100 SANGAT BAIK R-35 20 100 SANGAT BAIK
36 R-36 3 3 3 3 4 16 80 SANGAT BAIK 36 R-36 4 4 4 4 4 20 100 SANGAT BAIK R-36 18 90 SANGAT BAIK
37 R-37 3 3 3 2 3 14 70 BAIK 37 R-37 3 2 4 3 2 14 70 BAIK R-37 14 70 BAIK
86

LAMPIRAN 10
DAFTAR NILAI HARIAN SISWA
SMK PALEBON SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Kelas : X Multimedia
Semester : Genap
No NAMA L/P NILAI KETERANGAN
1 AHMAD SAHERTIAN L 56 TIDAK TUNTAS
2 AHMAD TOFIK S L 75 TUNTAS
3 AJI BAGAS PRAKOSO L 46 TIDAK TUNTAS
4 ALFIN KRISNA L 29 TIDAK TUNTAS
5 ANDREAS DEDDY WIJAYA L 29 TIDAK TUNTAS
6 ANGGI SAFITRI P 81 TUNTAS
7 ASRUL RAHMAD L 47 TIDAK TUNTAS
8 CHANDRA DWI YOGA K L 66 TIDAK TUNTAS
9 CHIQUITITA TRI AGUSTIN P 76 TUNTAS
10 DAFFA SURYA PANGESTU L 58 TIDAK TUNTAS
11 DANDY SUNAJI TRI ATMOJO L 76 TUNTAS
12 DITA FITRI PURNAMASARI P 29 TIDAK TUNTAS
13 ELYSIA NUR ULA FIRDAUS P 53 TIDAK TUNTAS
14 FEBRI NUGROHO L 45 TIDAK TUNTAS
15 FELISA FATIKHANI P 63 TIDAK TUNTAS
16 ILHAM AJI SAPUTRA L 29 TIDAK TUNTAS
17 ILHAM ALIF RIZKI GUMILAR L 45 TIDAK TUNTAS
18 ILHAM HARTANTO L 50 TIDAK TUNTAS
19 ISTIQOMAH P 66 TIDAK TUNTAS
20 KURNIAWAN L 52 TIDAK TUNTAS
21 MAYANG DWI ARYANTI P 64 TIDAK TUNTAS
22 MICHELL BEFITRA L 51 TIDAK TUNTAS
23 MUHAMMAD RIDWAN L 54 TIDAK TUNTAS
24 NISA ZAHROTUL FIRDAUS P 75 TUNTAS
25 NOR SHOBAH P 69 TIDAK TUNTAS
26 NUR MAHARANI P 75 TUNTAS
27 RAHMADIKA LUTHFI MANAFI L 75 TUNTAS
28 RENA RIZKY SEPTIANA P 56 TIDAK TUNTAS
29 RIZAL MAULANA AQBAR L 64 TIDAK TUNTAS
30 RIZKI MUDA NUR IHWAN FAUZI L 54 TIDAK TUNTAS
31 RIZKI PRATAMA FERDINANSYAH L 64 TIDAK TUNTAS
32 ROCHMANSAH L 54 TIDAK TUNTAS
33 SALSABILLA DISA WAHYUDI P 64 TIDAK TUNTAS
34 VARELLIA GITA PRAMESWARI P 75 TUNTAS
35 WAIS INTAN SARI P 75 TUNTAS
36 WIDIYANTI P 55 TIDAK TUNTAS
37 YASHINTA NADILA AGUSTINA P 59 TIDAK TUNTAS
87

LAMPIRAN 11
DAFTAR NILAI HARIAN PRAKTIK
SMK PALEBON SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Kelas : X Multimedia
Semester : Genap
No NAMA L/P NILAI KETERANGAN
1 AHMAD SAHERTIAN L 75 TIDAK TUNTAS
2 AHMAD TOFIK S L 78 TUNTAS
3 AJI BAGAS PRAKOSO L 60 TIDAK TUNTAS
4 ALFIN KRISNA L 55 TIDAK TUNTAS
5 ANDREAS DEDDY WIJAYA L 55 TIDAK TUNTAS
6 ANGGI SAFITRI P 60 TUNTAS
7 ASRUL RAHMAD L 75 TIDAK TUNTAS
8 CHANDRA DWI YOGA K L 60 TIDAK TUNTAS
9 CHIQUITITA TRI AGUSTIN P 60 TUNTAS
10 DAFFA SURYA PANGESTU L 75 TIDAK TUNTAS
11 DANDY SUNAJI TRI ATMOJO L 80 TUNTAS
12 DITA FITRI PURNAMASARI P 60 TIDAK TUNTAS
13 ELYSIA NUR ULA FIRDAUS P 60 TIDAK TUNTAS
14 FEBRI NUGROHO L 60 TIDAK TUNTAS
15 FELISA FATIKHANI P 75 TIDAK TUNTAS
16 ILHAM AJI SAPUTRA L 55 TIDAK TUNTAS
17 ILHAM ALIF RIZKI GUMILAR L 60 TIDAK TUNTAS
18 ILHAM HARTANTO L 60 TIDAK TUNTAS
19 ISTIQOMAH P 80 TIDAK TUNTAS
20 KURNIAWAN L 60 TIDAK TUNTAS
21 MAYANG DWI ARYANTI P 60 TIDAK TUNTAS
22 MICHELL BEFITRA L 55 TIDAK TUNTAS
23 MUHAMMAD RIDWAN L 75 TIDAK TUNTAS
24 NISA ZAHROTUL FIRDAUS P 75 TUNTAS
25 NOR SHOBAH P 75 TIDAK TUNTAS
26 NUR MAHARANI P 75 TUNTAS
27 RAHMADIKA LUTHFI MANAFI L 75 TUNTAS
28 RENA RIZKY SEPTIANA P 60 TIDAK TUNTAS
29 RIZAL MAULANA AQBAR L 55 TIDAK TUNTAS
30 RIZKI MUDA NUR IHWAN FAUZI L 60 TIDAK TUNTAS
31 RIZKI PRATAMA FERDINANSYAH L 75 TIDAK TUNTAS
32 ROCHMANSAH L 75 TIDAK TUNTAS
33 SALSABILLA DISA WAHYUDI P 75 TIDAK TUNTAS
34 VARELLIA GITA PRAMESWARI P 75 TUNTAS
35 WAIS INTAN SARI P 75 TUNTAS
36 WIDIYANTI P 75 TIDAK TUNTAS
37 YASHINTA NADILA AGUSTINA P 75 TIDAK TUNTAS
88

LAMPIRAN 12

DAFTAR NAMA SISWA KELAS UJI COBA


KELAS XI MULTIMEDIA

No NAMA L/P KODE SISWA


1 ADE PRATAMA L M-01
2 BELA SUKMA P M-02
3 DESY NUR ALIYAH P M-03
4 DEVI APRILIANI P M-04
5 DIANA BUDI PRAMESTI P M-05
6 DIFTA ALINKA RIZKI P M-06
7 FITRIYANTO NADI PRASETYO L M-07
8 FRIDA MEGANINGRUM P M-08
9 INDANA ZULFA P M-09
10 ISMAK PRIYANTIN P M-10
11 MADHITYA GUSTA P M-11
12 MARINDA ARDIYANA P M-12
13 M.ADITYA PRASETYA L M-13
14 M.DANANG NOVIANTO L M-14
15 NOVIA NUR LUTHFIANISA P M-15
16 PUJI LESTARI P M-16
17 RISMA YULIANA P M-17
18 ROHMATUL INAYAH P M-18
19 UTAMI NOOR AZIZAH P M-19
20 YUSUF ADE TIAR L M-20
89

DAFTAR NAMA SISWA KELAS PENELITIAN


KELAS X MULTIMEDIA
No NAMA L/P KODE SISWA
1 AHMAD SAHERTIAN L R-01
2 AHMAD TOFIK S L R-02
3 AJI BAGAS PRAKOSO L R-03
4 ALFIN KRISNA L R-04
5 ANDREAS DEDDY WIJAYA L R-05
6 ANGGI SAFITRI P R-06
7 ASRUL RAHMAD L R-07
8 CHANDRA DWI YOGA K L R-08
9 CHIQUITITA TRI AGUSTIN P R-09
10 DAFFA SURYA PANGESTU L R-10
LAMPIRAN 13

11 DANDY SUNAJI TRI ATMOJO L R-11


12 DITA FITRI PURNAMASARI P R-12
13 ELYSIA NUR ULA FIRDAUS P R-13
14 FEBRI NUGROHO L R-14
15 FELISA FATIKHANI P R-15
16 ILHAM AJI SAPUTRA L R-16
17 ILHAM ALIF RIZKI GUMILAR L R-17
18 ILHAM HARTANTO L R-18
19 ISTIQOMAH P R-19
20 KURNIAWAN L R-20
21 MAYANG DWI ARYANTI P R-21
22 MICHELL BEFITRA L R-22
23 MUHAMMAD RIDWAN L R-23
24 NISA ZAHROTUL FIRDAUS P R-24
25 NOR SHOBAH P R-25
26 NUR MAHARANI P R-26
27 RAHMADIKA LUTHFI MANAFI L R-27
28 RENA RIZKY SEPTIANA P R-28
29 RIZAL MAULANA AQBAR L R-29
30 RIZKI MUDA NUR IHWAN FAUZI L R-30
31 RIZKI PRATAMA FERDINANSYAH L R-31
32 ROCHMANSAH L R-32
33 SALSABILLA DISA WAHYUDI P R-33
34 VARELLIA GITA PRAMESWARI P R-34
35 WAIS INTAN SARI P R-35
36 WIDIYANTI P R-36
37 YASHINTA NADILA AGUSTINA P R-37
90

LAMPIRAN 14
KISI-KISI SOAL UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN

Aspek Tingkat kesukaran soal


No. butir C2 C3 C5
Indikator C1 C4 C6
soal (Memahami (Mengaplikas (Mengevalu Mudah Sedang Sulit
(Mengingat) (Menganalisis) (Mencipta)
) ikan) asi)
1. Mengetahui P.1 √ √
dasar P.2 √ √
pemrograman P.3 √ √
HTML, CSS, P.4 √ √
dan PHP P.5 √ √
2. Mempraktikkan P.6 √ √
pembuatan tabel P.7 √ √
dengan HTML P.8 √ √
P.9 √ √
P.10 √ √
P.11 √ √
P.12 √ √
P.13 √ √
P.14 √ √
P.15 √ √
P.16 √
P.17 √ √
P.18 √ √
P.19 √ √
P.20 √ √
P.21 √ √
P.22 √ √
P.23 √ √
P.24 √ √
91

Aspek Tingkat kesukaran soal


No.
C2 C3 C5
Indikator butir C1 C4 C6
(Memahami (Mengaplikas (Mengevalu Mudah Sedang Sulit
soal (Mengingat) (Menganalisis) (Mencipta)
) ikan) asi)
1. Mengetahui dasar P.25 √ √
pemrograman P.26 √ √
HTM, CSS, dan P.27 √ √
PHP P.28 √ √
2. Mempraktikkan P.29 √ √
pembuatan tabel P.30 √ √
dengan HTML P.31 √ √
P.32 √ √
P.33 √ √
P.34 √ √
P.35 √ √
P.36 √ √
P.37 √ √
P.38 √ √
P.39 √ √
P.40 √
92

LAMPIRAN 15

SOAL UJI COBA

Mata Pelajaran : Pemrograman Web

Kelas :X

Sekolah : SMK Palebon

Waktu : 1 X 45 menit

PETUNJUK UMUM

1. Berdoalah sebelum Anda mengerjakan soal.


2. Isikan identitas Anda pada lembar jawaban yang tersedia.
3. Jumlah soal sebanyak 40 soal pilihan ganda
4. Bacalah petunjuk soal sebelum menjawab
5. Pilih salah satu jawaban yang Anda anggap benar dengan tanda silang (X) pada pilihan A,
B, C, D, atau E
6. Kerjakan terlebih dahulu soal yang Anda anggap mudah.

1. Editor untuk membuat file HTML banyak tersedia, diantaranya,kecuali…


A. Fronfage
B. Notepad
C. Dreamwaver
D. Crimson Editor
E. Aphace
2. Web terdiri dari 4 (empat) hal yaitu,kecuali…
A. Hypertext
B. Resource identifier
C. Client-server
D. Markup language
E. Repeater
3. Kepanjangan dari HTML adalah …
A. Hyper text mail language
B. Hyper team master language
C. HyperText Markup Language
D. Hyper team mode language
E. Hyper tuts mark up language
4. Di bawah ini yang merupakan dokumen web adalah ….
A. *.doc D. *.html
B. *.xls E. *.gif
C. *.swf
5. Tag pasangan sebagai penutup suatu elemen dari HTML biasanya diawali dengan tanda ,,,
A. ” D. /
B. : E. ?
C. &
6. Penulisan tag HTML yang benar adalah ....
A. <Tittle>............... <Tittle>
B. <Head>.............<Head>
93

C. <Html>................ <Head>
D. <Body>............ <Body>
E. <Html> ............. </Html>
7. Dalam penulisan file HTML, teks yang akan muncul pada title bar didefinisikan di antara
tag ....
A. <head> dan </head>
B. <title> dan </title>
C. <bar> dan </bar>
D. <title bar> dan </title bar>
E. <body> dan </body>
8. Tag HTML yang digunakan untuk menandai sebuah paragraf dari dokumen HTML yang
dibuat adalah ....
A. <paragraf> D. <pg>
B. <paragraph> E. <prg>
C. <p>
9. Tag HTML yang digunakan untuk memisahkan teks menjadi baris baru adalah ....
A. <hr> D. <break
B. <bb> E. <br>
C. <teks>
10. Atribut colspan digunakan untuk ....
A. Melebarkan baris D. Membuat border kolom
B. Melebarkan kolom E. Membuat border baris
C. Melebarkan baris dan kolom
11. Atribut rowspan digunakan untuk ....
A. Melebarkan baris D. Membuat border kolom
B. Melebarkan kolom E. Membuat border baris
C. Melebarkan baris dan kolom
12. Tag heading yang terkecil dalam HTML adalah ....
A. <h6>heading</h6> D. <h2>heading</h2>
B. <h5>heading</h5> E. <h1>heading</h1>
C. <h4>heading</h4>
13. Tag HR memiliki atribut ....
A. Size D. size dan width
B. Width E. size dan height
C. Height
14. Tag HTML yang digunakan untuk menampilkan sebuah gambar dalam halaman web
adalah…
A. <img> D. <bmp>
B. <image> E. <gambar>
C. <jpg>
15. Perintah HTML dalam form yang digunakan untuk menerima masukan dari pengguna berupa
beberapa baris teks, seperti komentar dalam guestbook adalah ....
A. <input type=”text”> masukan </input>
B. <input type=”radio”>masukan</input>
C. <form> masukan </form>
D. <select> masukan </select>
E. <textarea> masukan </textarea>
16. Contoh penulisan perintah HTML untuk menjadikan beberapa baris dalam tabel menjadi satu
adalah ....
A. <table colspan=”3”>
B. <tr colspan=”3”>
C. <td colspan=”3”>
D. <tr rowspan=”3”>
E. <td rowspan=”3”>
17. Code HTML yang benar untuk merubah ukuran tulisan adalah ......
A. <marquee> ….. </marquee> D. <html> ….... </html>
B. <font size = 12 px> ........ </font> E. <br> ….... </br>
94

C. <font color=FF0000> .......</font>

18. Code HTML yang benar untuk membuat tulisan berjalan dari kanan ke kiri adalah …...
A. <marquee> ….. </marquee> D. <html> ….... </html>
B. <marquee> ….. <marquee> E. <br> …......... </br>
C. </marquee> ….. </marquee>

19. Penulisan untuk pembuatan tampilan tabel yang yang salah adalah…

A. </table>
<p>
<table border=1> <tr>
<td>Ini contoh tabel sederhana dengan border</td> </tr>
</table>

B. <table border="1">
<tr> <td>baris 1, kolom 1</td>
<td>baris 1, kolom 2</td>
</tr></table>

C. <table border="1">
<tr><td>baris 1, kolom 1</td>
<td>baris 1, kolom 2</td>
</tr><tr><td>baris 2, kolom 1</td>
<td>baris 2, kolom 2</td></tr></table>

D. <table border="1">
<tr>
<td>Row 1, cell 1</td>
<td>Row 1, cell 2</td>
</tr>
</table>

</table>
E. <p>
< border=1> <tr>
<td>Ini contoh tabel sederhana dengan border</td> </tr>
</table>

20. Pada scriptor di bawah adalah contoh pembuatan…

<html>
<head>
<title>Belajar menggunakan frame</title>
</head>
<frameset cols="20%, 80%">
<frame src="links.html" name="links">
<frame src="display.html" name="display">
<noframes>
<body>
<p> File ini menggunakan frame. Ikuti link <a href="noframes.html">tanpa frame</a>
untuk menuju versi
dari file ini tanpa frame </p>
</body>
</noframes>
<frameset><html>
95

A. Profil
B. Input data
C. Tampilan data
D. Coneksi Data Base
E. Tampilan Menu Utama
21. Manakah di bawah ini sintak link html yang benar…
A. <a href=”url”>home</a>
B. <a herf=”url”>profile</a>
C. <a href:=”url”>galeri</a>
D. <a href="url">contact<a>
E. <a href:\"url">about us</a>
22. Pelajari program tag HTML berikut ini!

<table>
<tr><td colspan=3> </td></tr>
<tr><td> </td><td> </td><td> </td></tr>
<tr><td colspan=3> </td></tr>
</table>

Dari program berikut akan menghasilkan bentuk tabel seperti gambar….

23. Kode HTML, untuk pembuatan daftar tak berurut digunakan tag …
A. <hr> D. <br>
B. <ul> E. <list>
C. <ol>
24. Elemen form pada dokumen HTML yang digunakan untuk menerima input teks multibaris
adalah …
A. <input type=”text” …>
B. <input type=”radio” …>
C. <input type=”checkbox” …>
D. <select>
E. <textarea>
25. Tag HTML untuk menampilkan gambar adalah…
A. <src img=”file.jpg”> D. <img src=”file.jpg”>
B. <scr img=”file.jpg”> E. <include img.jpg>
C. <img scr=”file.jpg”>
26. Untuk membuat judul tabel digunakan tag…
A. <table>
B. <td>
C. <th>
D. <tr>
E. <judul>
27. Perintah untuk membuat teks menjadi berwarna yaitu …
A. <font color=”color”>
B. <bgcolor=”color”>
C. <img src=”url”>
D. <td bacground=”url”>
E. <p align=”center”>
28. Perintah untuk mengatur huruf agar menjadi miring pada HTML adalah …
A. <u>
B. <b>
C. <p>
96

D. <i>
29. Tag <div> </div> digunakan untuk…
A. Membuat hyperlink
B. Membuat tabel
C. Memformat teks menjadi tercetak miring
D. Memformat teks menjadi tercetak tebal
E. Membuat blok paragraph dengan baris baru akhir paragraph

30. Dalam form, isi atribut dari type untuk menerima masukan berupa pilihan dengan hanya satu
pilihan dalam satu waktu adalah ....
A. text
B. password
C. checkbox
D. radio
E. checkbox dan radio
31. Dalam form, isi atribut dari type untuk menyembunyikan karakter yang sudah di ketik adalah
....
A. text
B. password
C. checkbox
D. radio
E. checkbox dan radio
32. Tag <script></script> di dalam file HTML biasanya merupakan client-side script. Bahasa
pemrograman yang ditulis di antara tag <script> adalah ....
A. VBA
B. VB Script
C. Java
D. JavaScript
E. VB.Net
33. Perintah untuk mengakhiri pemprograman dengan PHP adalah dengan tanda ....
A. [ ]
B. <?
C. ?>
D. { }
E. /
34. Perhatikan hasil screen shoot beikut!

Untuk menampilkan hasil tersebut,script CSS yang benar adalah…


97

<html>
A. <head>
<title>css</title>
</head>
<body>
<div style=”font-size:10pt”>ukuran huruf 10 point</div>
<div style=”font-size:16pt”>ukuran huruf 16 point</div>
<div style=”font-size:12px”>ukuran huruf 12 pixel</div>
</html>

<html>
<head>
B. <title>css</title>
</head>
<body>
<div style=”font-size:10pt”>ukuran huruf 10 point</div>
<div style=”font-size:16pt”>ukuran huruf 16 point</div>
<div style=”font-size:12px”>ukuran huruf 12 pixel</div>
</body>

<html>
<head>
<title>css</title>
</head>
C. <body>
<div style=”font-size:10pt”>ukuran huruf 10 point</div>
<div style=”font-size:16pt”>ukuran huruf 16 point</div>
<div style=”font-size:12pt”>ukuran huruf 12 point</div>
</body>
</html>

<html>
<head>
<title>css</title>
</head>
<body>
D <div style=”font-size:10pt”>ukuran huruf 10 point</div>
<div style=”font-size:16pt”>ukuran huruf 16 point</div>
<div style=”font-size:12px”>ukuran huruf 12 pixel</div>
</body>
</html>
98

<html>
<head>
<title>css</title>
E. <body>
<div style=”font-size:10pt”>ukuran huruf 10 point</div>
<div style=”font-size:16pt”>ukuran huruf 16 point</div>
<div style=”font-size:12px”>ukuran huruf 12 pixel</div>
</body>
</html>

35. Penulisan kode javascript dalam dokumen HTML yang benar di bawah ini adalah…
A. <script language=”javascript”>
….
</script>

B. <script language=’javascript’>

</script>

C. <script language = javascript>



<script/>

D. <script language =”javascript”>


……
<script/>

E. <script language=’javascript’>

<script/>

36. Cara menuliskan kode program javascript dalam suatu file teks dan kemudian file teks
yang berisi kode javascript yang dipanggil dari dalam dokumen HTML adalah…
A. <script language=”javascript” src=”lokasi/file.js”></script>
B. <script language=”javascript” src=”lokasi/file.js”><script/>
C. <script language=’javascript’ src=’lokasi/file.js”></script>
D. <script language=’javascript’ src=’lokasi/file.js’><script/>
E. <script language=”javascript” src=”lokasi/file.js”>
99

37. <html>
<php?

Print ("Contoh text yang menggunakan kode PHP");

?>

</html>

Dari kode di atas perintah Print dapat juga seperti ……

A. Help D. include
B. script language E. echo
C. head

38. Penulisan komentar dalam satu satu baris di javascript menggunakan tanda….
A. //
B. /*
C. /
D. */
E. ?
39. Perintah untuk memanggil file dalam PHP,misalnya akan memanggil file config.php yang
ada pada folder common ….
A. <a href = "/common/config'.ph">; D. calling("/common/config.php");
B. include("/common/config.php"); E. <a href = "config.php">
C. class = "/common/config.php";
40. Dalam PHP penulisan nama variabel di awali dengan tanda….
A. $
B. @
C. #
D. *
E. %
100

LAMPIRAN 16

KUNCI JAWABAN
UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN

1. A 11. A 21. A 31. B

2. E 12. A 22. E 32. D

3. C 13. D 23. B 33. C

4. D 14. A 24. E 34. D

5. D 15. A 25. D 35. A

6. E 16. E 26. C 36. A

7. B 17. B 27. A 37. E

8. C 18. A 28. E 38. A

9. E 19. E 29. E 39. B

10. B 20. E 30. D 40. A


101

LAMPIRAN 17

LEMBAR JAWABAN

Nama :

No. Absen :

Kelas :

1. A B C D E 21 A B C D E
2. A B C D E 22. A B C D E
3. A B C D E 23. A B C D E
4. A B C D E 24. A B C D E
5. A B C D E 25. A B C D E
6. A B C D E 26. A B C D E
7. A B C D E 27. A B C D E
8. A B C D E 28. A B C D E
9. A B C D E 29. A B C D E
10. A B C D E 30. A B C D E
11. A B C D E 31. A B C D E
12. A B C D E 32. A B C D E
13. A B C D E 33. A B C D E
14. A B C D E 34. A B C D E
15. A B C D E 35. A B C D E
16. A B C D E 36. A B C D E
17. A B C D E 37. A B C D E
18. A B C D E 38. A B C D E
19. A B C D E 39. A B C D E
20. A B C D E 40. A B C D E
102

Analisis Tingkat Kesukaran, Daya Beda, Validitas, dan Reliabilitas Soal Uji Coba Instrumen Penelitian

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN PENELITIAN

Jumlah Siswa 20 Taraf Signifikansi 5 %


jumlah soal 40
BUTIR SOAL
NO KODE SISWA Skor total(X) Y2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 M-01 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 39 1521
2 M-02 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 37 1369
3 M-03 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 21 441
4 M-04 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 28 784
5 M-05 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 27 729
6 M-06 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 28 784
7 M-07 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 25 625
8 M-08 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 26 676
9 M-09 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 25 625
10 M-10 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 12 144
LAMPIRAN 18

11 M-11 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 13 169
12 M-12 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 18 324
13 M-13 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 17 289
14 M-14 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 23 529
15 M-15 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 15 225
16 M-16 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 23 529
17 M-17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 22 484
18 M-18 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 12 144
19 M-19 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 17 289
20 M-20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 26 676

B 14 16 18 18 10 16 16 17 13 12 17 15 6 10 19 6 18 17 3 4 13 4 1 2 10 4 17 16 12 9 18 12 3 8 13 11 4 15 15 2
S 6 4 2 2 10 4 4 3 7 8 3 5 14 10 1 14 2 3 17 16 7 16 19 18 10 16 3 4 8 11 2 8 17 12 7 9 16 5 5 18
Uji Validitas
rxy(hitung) 0.68 0.45 0.24 0.1 0.7 0.7 -0 0.2 0.5 0.6 0.4 0.5 0.6 0.5 -0 0.6 0 0.4 0.6 0.6 0.5 0.6 0.5 0.7 0.6 1 1 0 0 0.6 -0 -0 0.5 0.5 0.5 0.6 0.6 0.3 0.5 0.7
r tabel 0.44
simpulan Valid ValidTidak Valid
TidakValidValid
Valid TidakTidak
Valid
ValidValid
Valid ValidValidValidValidTidakValid
Valid
Tidak
Tidak
Valid
ValidValid
Valid ValidValidValidValidValidValid
V alid
Valid
Tidak
Valid
Valid
TidakTidak
Valid
Valid
Valid
ValidValidValidValidTidakValid
Valid
Valid
Jumlah Valid 29
Jumlah Tidak Valid 11

Uji Reliabilitas
Varian Item 0.22 0.17 0.09 0.1 0.3 0.2 0.2 0.1 0.2 0.3 0.1 0.2 0.2 0.3 0.1 0.2 0 0.1 0.1 0.2 0.2 0.2 0.1 0.1 0.3 0 0 0 0 0.3 0.1 0.3 0.1 0.3 0.2 0.3 0.2 0.2 0.2 0.1
Jumlah Varian Item7.12
Varian Total 55.3
Reliabilitas(r11) 0.89
103

No soal
no Nama Skor total(X) Y2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 Ade 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 39 1521
2 Bela 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 37 1369
4 devi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 28 784
6 difta 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 28 784
5 diana 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 27 729
8 frida 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 26 676
20 yusuf 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 26 676
7 fitriyanto 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 25 625
9 indana 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 25 625
14 m.danang 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 23 529
16 puji 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 23 529
17 risma 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 22 484
3 desy 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 21 441
12 marinda 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 18 324
13 m.aditya 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 17 289
19 utami 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 17 289
15 noura 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 15 225
11 madhitya 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 13 169
18 rohmatul 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 12 144
10 ismak 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 12 144

Tingkat Kesukaran 0.7 0.8 0.9 0.9 0.5 0.8 0.9 0.9 0.65 0.6 0.85 0.75 0.3 0.5 0.95 0.3 0.9 0.85 0.15 0.2 0.65 0.2 0.05 0.1 0.5 0.2 0.85 0.8 0.6 0.45 0.9 0.6 0.15 0.4 0.65 0.55 0.2 0.75 0.75 0.1
Kategori Sedang Mudah Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang Mudah Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Mudah Sukar Sukar Sedang Sukar Sukar Sukar Sedang Sukar Mudah Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang Sukar Sedang Sedang Sedang Sukar Mudah Mudah Sukar
∑ Batas Atas 10 10 10 10 8 10 8 9 9 8 10 10 4 8 9 5 9 10 2 4 8 4 1 2 8 4 10 10 6 6 9 5 2 6 9 9 3 8 9 2
∑ Batas bawah 4 6 8 8 2 6 8 8 4 4 7 5 2 2 10 1 9 7 1 0 5 0 0 0 2 0 7 6 6 3 9 7 1 2 4 2 1 7 6 0
Daya Beda 0.6 0.4 0.2 0.2 0.6 0.4 0 0.1 0.5 0.4 0.3 0.5 0.2 0.6 -0.1 0.4 0 0.3 0.1 0.4 0.3 0.4 0.1 0.2 0.6 0.4 0.3 0.4 0 0.3 0 -0.2 0.1 0.4 0.5 0.7 0.2 0.1 0.3 0.2
Kategori Sangat Baik Cukup Jelek Jelek Baik Cukup Jelek Jelek Baik Cukup Cukup Baik Jelek Baik Sangat Jelek Cukup Jelek Cukup Jelek Cukup Cukup Cukup Jelek Jelek Baik Cukup Cukup Cukup Jelek Cukup Jelek Sangat Jelek Jelek Cukup Baik Baik Jelek Jelek Cukup Jelek
104

Perhitungan uji validitas item soal nomor 1 dengan


korelasi produc moment.

y2
No. X y xy
1 1 39 1 1521 39
2 1 37 1 1369 37
3 0 21 0 441 0
4 1 28 1 784 28
5 1 27 1 729 27
6 1 28 1 784 28
7 1 25 1 625 25
8 1 26 1 676 26
9 1 25 1 625 25
10 0 12 0 144 0
11 0 13 0 169 0
12 0 18 0 324 0
13 1 17 1 289 17
14 1 23 1 529 23
15 0 15 0 225 0
16 1 23 1 529 23
17 1 22 1 484 22
18 0 12 0 144 0
19 1 17 1 289 17
20 1 26 1 676 26
∑ 14 454 14 11356 363

(∑ ) (∑ )(∑ )
=
√ (∑ ) (∑ ) (∑ ) (∑ )

( ) ( )( )
=
√ ( ) ( ) ( ( ) ( )

=
√( )( )

=√ = = 0,68057
105

Pada uji coba dengan jumlah responden 20 orang. Taraf signifikan 95%

(diperoleh r tabel 0,444), sehingga kesimpulan pada perhitungan manual di atas

yaitu: item soal no. 1 rhitung ( 0,68057) > rtabel (0,444), maka soal no. 1 “Valid”
106

LAMPIRAN 19

SILABUS

NAMA SEKOLAH : SMK Palebon Semarang


MATA PELAJARAN : Pemrograman Web
KELAS/SEMESTER : X/Genap
STANDAR KOMPETENSI : Memahami dasar HTML, CSS, dan PHP
ALOKASI WAKTU : 4 X 45 Menit

Kompetensi Materi Pembelajaran Indikator Alokasi Sumber


Dasar Pokok Waktu Belajar
3.6. Memahami dasar Dasar HTML dan PHP Mengamati Tugas 8 JP  Buku Teks Pelajaran
pemrograman HTML,  Buku Panduan Guru
CSS, dan PHP dalam  Dasar struktur HTML Pelbagai jenis format Menyelesaikan masalah
 Pemrograman Web
bentuk tabel  Tabel dengan HTML tabel dengan HTML tentang format formulir
Dengan HTML Revisi
4.7. Menyajikan formulir  Cara kerja form dan tampilannya pada halaman web
Keempat, Betha sidik,
pada halaman web  Dasar CSS terhadap halaman web
Ir., Husni I. Pohan, Ir.,
Observasi
dengan HTML dan  Dasar PHP M.Eng., Penerbit
Menanya
PHP Mengamati Informatika Bandung,
Mendiskusikan kegiatan/aktivitas siswa Juni 2012
pelbagai tampilan secara individu dan  Learning Web Design
format tabel, formulir dalam diskusi dengan 4th Edition, Jennifer
dan komponen- checklist lembar Niederst Robbins,
komponennya pada pengamatan atau dalam Penerbit O'Reilly Media,
halaman web bentuk lain Inc.: Kanada, 2012
 Buku-buku dan referensi
107

Mengeksplorasi Portofolio lain yang relevan


 Media cetak/elektronik
 Eksplorasi pelbagai Laporan percobaan  Lingkungan sekitar
jenis format formulir
dengan tabel
 Eksplorasi pelbagai Tes
komponen-komponen
pada formulir pilihan ganda

Mengasosiasi
Menyimpulkan tentang
format formulir dengan
tabel dan pelbagai
komponen pada
halaman web

Mengkomunikasikan
Menyampaikan hasil
percobaan dan
pengamatan pelbagai
format tabel dan
komponen-komponen
formulir pada halaman
web
108

LAMPIRAN 20

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1

MATA PELAJARAN : Pemrograman Web


STANDAR KOMPETENSI : Memahami dasar HTML, CSS, dan PHP
KELAS/SEMESTER : X / Genap
ALOKASI WAKTU : 4 x 45 Menit (4 JP)

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.

B. Kompetensi Dasar:
1. Memahami dasar pemrograman HTML, CSS, dan PHP.
2. Menyajikan teknik-teknik dalam pemrograman HTML, CSS, dan PHP.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Mengetahui pembuatan tabel dengan HTML.
109

2. Mengetahui desain halaman web dengan konsep tabel dengan HTML.


3. Mengetahui anatomi dan cara kerja form.
4. Memahami dasar pemrograman CSS
5. Memahami dasar pemrograman PHP (Struktur Penulisan PHP dalam HTML,
pengenalan variabel di PHP)

D. Tujuan Pembelajaran:
Setelah selesai pembelajaran,peserta didik dapat :

1. Memahami dan mempraktikan pembuatan tabel dengan HTML


2. Memahami desain halaman web dengan konsep tabel
3. Memahami anatomi dan cara kerja form
4. Memahami dasar CSS
5. Memahami dasar PHP (struktur penulisan PHP dalam HTML ,pengenalan variabel di
PHP)
E. Materi Ajar
1. Pembuatan tabel dengan HTML
2. Desain halaman web dengan konsep tabel
3. Anatomi dan cara kerja form
4. Struktur dasar CSS
5. Struktur penulisan PHP dalam HTML

F. Metode Pembelajaran
- Pendekatan : Saintifik
- Model : Reciprocal Teaching
- Metode : Simulasi/praktek, diskusi kelompok, penugasan

G. Sumber Belajar
1. Buku teks pelajaran
2. Buku panduan Guru
3. Pemrograman Web Dengan HTML Revisi Keempat, Betha sidik, Ir., Husni I. Pohan,
Ir., M.Eng., Penerbit Informatika Bandung, Juni 2012
4. Learning Web Design 4th Edition, Jennifer Niederst Robbins, Penerbit O'Reilly
Media, Inc.: Kanada, 2012
110

5. Buku-buku dan referensi lain yang relevan.


6. Media cetak/elektronik
H. Media Pembelajaran
1. Media : Powerpoint,internet
2. Alat dan bahan : LCD

I. Kegiatan Pembelajaran
a. Pertemuan ke 1 (2x 45 menit)

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu

Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif 15 menit


untuk proses belajar mengajar; kerapian dan
kebersihan ruang kelas, presensi (kehadiran, agenda
kegiatan, kebersihan kelas, menyiapkan media dan
alat serta buku yang diperlukan).
2. Guru memberi salam kepada peserta didik.
3. Guru memberikan penjelasan mengenai model
pembelajaran Reciprocal Teaching serta
memberikan motivasi siswa untuk belajar.
4. Siswa menerima informasi tentang kompetensi,
ruang lingkup materi, tujuan, manfaat, dan langkah
pembelajaran serta metode yang akan dilaksanakan.
5. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu
dan berpikir kritis, guru mengajukan pertanyaan
tentang materi yang telah di terangkan sebelumnya.
Inti 1. Guru menjelaskan poin-poin penting dari materi 65 menit
yang akan di pelajari
2. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5
orang setiap kelompok secara heterogen.
3. Peserta didik melakukan diskusi kelompok.
4. Guru menunjuk kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusi.
5. Siswa menanggapi hasil diskusi kelompok lain
untuk di kritisi.
6. Guru melakukan penilaian motivasi belajar sesuai
dengan lembar observasi.
Penutup 1. Guru mengajak peserta didik untuk melakukan 10 menit
refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan.
2. Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari
3. Siswa mendengarkan arahan guru untuk materi pada
pertemuan berikutnya
4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan
111

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu

mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT bahwa


pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik
dan lancar.

b. Pertemuan 2 (2x 45 menit)

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu

Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif 10 menit


untuk proses belajar mengajar; kerapian dan
kebersihan ruang kelas, presensi (kehadiran, agenda
kegiatan, kebersihan kelas, menyiapkan media dan
alat serta buku yang diperlukan).
2. Guru memberi salam kepada peserta didik.
3. Siswa menerima informasi tentang kompetensi,
ruang lingkup materi, tujuan, manfaat, dan langkah
pembelajaran serta metode yang akan dilaksanakan.
4. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu
dan berpikir kritis, guru mengajukan pertanyaan
tentang materi yang telah di terangkan sebelumnya.
Inti 1. Guru memberikan motivasi sebelum pembelajaran 55 menit
2. Guru mengulas kembali materi yang telah dijelaskan
sebelumnya.
3. Guru menunjuk kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusi pada pertemuan sebelumnya.
4. Siswa menanggapi hasil diskusi kelompok lain
untuk di kritisi.
5. Guru memberikan penguatan terkait jawaban yang
disampaikan siswa.
6. Guru melakukan penilaian motivasi belajar sesuai
dengan lembar observasi.
Penutup 1. Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari 25 menit
2. Siswa mulai mengerjakan tes evaluasi
3. Siswa mendengarkan arahan guru untuk materi pada
pertemuan berikutnya
4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan
mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT,
Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah
berlangsung dengan baik dan lancar.
112

Materi

1. HTML merupakan Standard bahasa yang di gunakan untuk menampilkan dokumen web.
Yang biasa anda lakukan dengan HTML yaitu:

a. Mengontrol tampilan dari web page dan contentnya.

b. Mempublikasikan document secara online sehingga bisa diakses dari seluruh dunia.

c. Membuat online form yang bisa digunakan untuk menangani pendaftaran, transaksi
secara online.

d. Menambahkan object-object seperti image, audio, video, dan juga java applet dalam
dokumen HTML

2. Program yang di gunakan untuk membuat dokumen HTML, ada banyak HTML editor
yang bisa anda gunakan diantaranya: Ms FrontPage, Dreamweaver, Notepad.
3. Dokumen HTML bisa dibagi menjadi 3 bagian utama:
a. HTML
Setiap document HTML harus di awali dan di tutup dengan tag HTML
<HTML> </HTML>
b. HEAD
Bagian header dari document HTML di apit oleh tag <HEAD></HEAD> di dalam
bagian ini biasanya dimuat tag TITLE yang menampilkan judul dari halaman pada
titlenya browser.
c. BODY
Document body di gunakan untuk menampilkan text, image link dan semua yang akan
ditampilkan pada web page.
Berikut merupakan struktur dasar HTML:

<html>
<head>
<title>Disini judul dokumen web</title>
</head>
<body>
Disini isi konten halaman web yang akan
ditampilkan oleh browser
</body>

4. Tag yang digunakan dalam HTML dapat di sajikan dalam tabel berikut:

Tag Atribut/Contoh penulisan Fungsi


113

<body> <body bgcolor=”red”> Backgorund halaman


<body bgcolor=”#FF0000”> berwarna
merah
text=” ... “ Memberi warna pada
link=” ...” teks
vlink=”...” Warna link
Warna link yang
alink=”...” sudah dikunjungi
<body Warna link yang aktif
background=”D:\Gambar.jpg”> Memberi background
gambar
pada halaman
<a> ... </a> <a href=”D:\home.html”>Home</a> Membuat
hyperlink/link
<img> <img src="person.jpg" width="50" Memasukkan gambar
height="50" border="0" alt="Person" dengan nama file
align="left"> gambar person.jpg,
lebar 50px, tinggi
<img src=”C:\Documents and Settings\All 50px, border 0,
Users\Documents\My Pictures\Sample rata kiri, dan jika
Pictures\Sunset.jpg> gambar tidak muncul
akan keluar teks
Person
<font>... /font> <FONT size="2" color="#FFFF00" Mengatur font dengan
ukuran 2,warna
face="arial">...</font>
kuning, jenis huruf
Arial
<BIG>...</BIG> <BIG>Contoh </BIG> Membuat teks Contoh
menjadi lebih besar
<SMALL>...</SMALL> <SMALL> Contoh</SMALL> Membuat teks Contoh
menjadi lebih kecil
<b>...</b> Teks bold/dicetak lebih tebal
<i>…</i> Teks italic/miring
<strike>...</strike> Teks tercoret
<u>...</u> Teks underlined
<h1>...</h1> Teks heading 1. Tingkat heading bisa sampai
tingkat 6. Semakin besar tingkar heading,
maka teks akan dicetak semakin kecil
<hr> <hr width=”600”> Garis dengan lebar
600. Tag <hr>
tidak perlu ditutup

<hr align=”center” size=”5” Garis dengan tinggi 5,


width=”80%” lebar 80%
dari lebar layar
browser dan rata
tengah
<p align=”center’> ... Paragraf rata tengah. Perintah ini
</p> juga dapat ditulis dengan tag
114

<center>...</center>
<br> Tag untuk ganti baris Tag <br> tidak perlu
ditutup
<marquee> .... Teks berjalan. Memiliki atribut
</marquee> direction, behavior dan lain-lain.
Contoh:
<marquee direction=”right”>
....</marquee>
<marquee behavior=”alternate”>
... </marquee>

5. Beberapa perintah penting untuk membuat tabel:

a. <table border=”1”> .... </table>  merupakan perintah utama dalam pembuatan tabel,
tabel dengan ketebalan 1px
b. <tr> ... </tr>  tag untuk membuat baris
c. <td> ... </td>  tag untuk membuat kolom/cell
d. <th> … </th>  mendefiniskan table heading atau judul tiap kolom
e. colspan  merge/melebarkan kolom/cell
f. rowspan  merge/melebarkan baris

Atribut-atribut yang digunakan dalam HTML sebagai berikut:

Tag Fungsi
<div> ... </div> Sebuah wilayah teks yang akan
diformat
<dl> ... </dl> Sebuah daftar definisi
<dt> ... </dt> Sebuah istilah definisi, sebagai bagian
dari daftar definisi.
<dd> ... </dd> Sesuai untuk istilah definisi, sebagai
bagian dari daftar definisi
<ol> ... </ol> Ordered List atau daftar berurutan
<ul> ... </ul> Un-Ordered List atau daftar tidak
berurutan
<li> ... </li> Sebuah daftar item untuk digunakan
dengan <ol> atau <ul>.

pembuatan tabel :
untuk menampilkan data dalam bentuk tabel pada HTML, digunakan tag <Table>
struktur pembuatan tabel dapat disajikan seperti berikut:
<table>
<tr>
<td>data baris 1 kolom 1</td>
<td>data baris 1 kolom 2</td>
</tr>
</table>
115

6. Menyajikan bentuk tabel


Berikut contoh pembuatan tabel , disimpan dengan tabel 1.html
<html>
<head>
<title>tabel</title>
</head>
<body>
berikut contoh tabel dengan rowspan dan colspan
<table width=80% border=2 cellspacing=0 cellpadding=0>
<tr>
<td>baris 1 kolom 1</td>
<td>baris 1 kolom 2</td>
</tr>

J. Penilaian

a. Teknik penilaian

Aspek Teknik Bentuk Instrumen


Kognitif Tes Tertulis Tes
Motivasi Belajar Observasi Pedoman Observasi dan Rubrik
Penilaian

b. Kisi- Kisi Penilaian.


Dilampirkan
c. Instrumen Penilaian
Dilampirkan
Semarang, April 2015

Mengetahui,

Kepala Sekolah Peneliti

Drs. Joko Raharjo Zeli Primalia


NIM. 5302411129
116

LAMPIRAN 21

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II

MATA PELAJARAN : Pemrograman Web


STANDAR KOMPETENSI : Memahami dasar HTML, CSS, dan PHP
KELAS/SEMESTER : X / Genap
ALOKASI WAKTU : 4 x 45 Menit (4 JP)

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak
secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar:
a. Memahami dasar pemrograman HTML, CSS, dan PHP.
b. Menyajikan teknik-teknik dalam pemrograman HTML, CSS, dan PHP.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


a. Mengetahui pembuatan tabel dengan HTML.
b. Mengetahui desain halaman web dengan konsep tabel dengan HTML.
c. Mengetahui anatomi dan cara kerja form.
117

d. Mengetahui dasar pemrograman CSS


e. Memahami dasar pemrograman PHP(Struktur Penulisan PHP dalam HTML,
pengenalan variabel di PHP)

D. Tujuan Pembelajaran:
Setelah selesai pembelajaran,peserta didik dapat :

a. Memahami dan mempraktikan pembuatan tabel dengan HTML


b. Memahami desain halaman web dengan konsep tabel
c. Memahami anatomi dan cara kerja form
d. Memahami dasar CSS
e. Memahami dasar PHP (struktur penulisan PHP dalam HTML,pengenalan variabel di
PHP)

E. Materi Ajar
a. Pembuatan tabel dengan HTML
b. Desain halaman web dengan konsep tabel
c. Anatomi dan cara kerja form
d. Struktur dasar CSS
e. Struktur penulisan PHP dalam HTML

F. Metode Pembelajaran
- Pendekatan : Saintifik
- Model : Reciprocal Teaching
- Metode : Simulasi/praktek, diskusi kelompok, penugasan

G. Sumber Belajar
a. Buku teks pelajaran
b. Buku panduan Guru
c. Pemrograman Web Dengan HTML Revisi Keempat, Betha sidik, Ir., Husni I. Pohan,
Ir., M.Eng., Penerbit Informatika Bandung, Juni 2012
d. Learning Web Design 4th Edition, Jennifer Niederst Robbins, Penerbit O'Reilly
Media, Inc.: Kanada, 2012
e. Buku-buku dan referensi lain yang relevan.
118

f. Media cetak/elektronik
H. Media Pembelajaran
a. Media : Powerpoint,internet
b. Alat dan bahan : LCD

I. Kegiatan Pembelajaran
a. Pertemuan ke 1 (2x 45 menit)

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu

Pendahulu 1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses 10 menit
an belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi
(kehadiran, agenda kegiatan, kebersihan kelas, menyiapkan
media dan alat serta buku yang diperlukan).
2. Guru memberi salam kepada peserta didik.
3. Siswa menerima informasi tentang kompetensi, ruang lingkup
materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran serta metode
yang akan dilaksanakan.
4. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan berpikir
kritis, guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang telah di
terangkan sebelumnya.
Inti 1. Guru menjelaskan poin-poin penting dari materi yang akan di 70 menit
pelajari
2. Guru mempraktikan cara pembuatan tabel biodata dengan
HTML
3. Siswa mulai mempraktikan pembuatan tabel biodata dengan
kelompoknya masing-masing.
4. Guru menilai motivasi belajar siswa.
Penutup 1. Guru mengajak peserta didik untuk melakukan refleksi terhadap 10 menit
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
2. Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari
3. Siswa mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan
berikutnya
4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa
syukur kepada Allah SWT bahwa pertemuan kali ini telah
berlangsung dengan baik dan lancar.

b. Pertemuan 2 (2x 45 menit)

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu

Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif 10 menit


untuk proses belajar mengajar; kerapian dan
kebersihan ruang kelas, presensi (kehadiran, agenda
119

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu

kegiatan, kebersihan kelas, menyiapkan media dan


alat serta buku yang diperlukan).
2. Guru memberi salam kepada peserta didik.
3. Siswa menerima informasi tentang kompetensi,
ruang lingkup materi, tujuan, manfaat, dan langkah
pembelajaran serta metode yang akan dilaksanakan.
4. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu
dan berpikir kritis, guru mengajukan pertanyaan
tentang materi yang telah di terangkan sebelumnya.
Inti 1. Guru memberikan motivasi sebelum pembelajaran 50 menit
2. Guru mengulas kembali materi yang telah dijelaskan
sebelumnya.
3. Guru melakukan refleksi pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
4. Guru menjelaskan materi yang menjadi
permasalahan siswa.
5. Siswa melakukan diskusi atau tanya jawab terkait
materi yang belum dipahami.
Penutup 1. Guru menyimpulkan materi yang telah 30 m
dipelajari e
2. Siswa mulai mengerjakan tes evaluasi n
3. Siswa mendengarkan arahan guru untuk materi i
pada pertemuan berikutnya t
4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan
mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT,
Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah
berlangsung dengan baik dan lancar.

Materi
a. Menggabungkan baris atau kolom pada tabel digunakan atribut berikut:
- Rowspan : untuk baris

- Colspan : untuk kolom

Contohnya sebagai berikut :

<html
<head>
<title>Tabel Dengan Rowspan</title>
</head>
<body>
<table width="500" border="1">
<tr>
<th scope="col">Nama Perumahan </th>
<th scope="col">Tipe / Luas tanah (m<sup>2</sup>) </th>
120

</tr>
<tr>
<td rowspan="4">Griya Indah Permai </td>
<td>21 / 60 </td>
</tr>
<tr>
<td>36 / 90 </td>

</tr>
<tr>
<td>45 / 120 </td>
</tr>
<tr>
<td>54 / 120 </td>
</tr>
</table>
</body>
</html>

b. CSS merupakan standard pembuatan dan pemakaian style untuk dokumen terstruktur,
CSS digunakan untuk mempersingkat penulisan tag HTML seperti font,color,text, dan
table menjadi lebih ringkas sehingga tidak terjadi pengulangan tulisan.
Aturan penulisan CSS
Selector
Terdiri dari tag,class,ID
Declaration
Mendeskripsikan property dan value
Contoh
H1
{
Color : #0000FF
}
Keterangan :
Selector : H1
Properti : Color
Value : #0000FF
Macam-macam Selector
Tag/Elemen
Setiap tag yang ada pada HTML bisa dijadikan selector
Class
121

Diawal penulisan menggunakan tanda titik,pada HTML ditambahkan class


stlye1.css

ID
Diawali dengan tanda #, dapat digunakan untuk mendefinisikan header,content, dan
footer dalam desain web krn didefiniskan denga ID berbeda.
Misal.
Style1.css

c. Dasar-dasar PHP
PHP (Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa pemrograman web bersifat
serverside, artinya bahasa berbentuk script yang disimpan dan dijalankan di komputer
server (WebServer) sedang hasilnya yang dikirimkan ke komputer client
(WebBrowser) dalam bentuk script HTML (Hypertext Mark up Language).
Struktur PHP :
<?php…………… ?> atau <?..................?>

Menyisipkan file PHP dalam HTML :


<html>
<head>
<title>Halaman PHP pertamaku</title>
</head>
<body>
122

<h1>Script PHP dalam (X)HTML</h1>


<?php
echo "Hello World!";
echo "Hello World!";
echo "Hello World!";
echo "Hello World!";
echo "Hello World!";
?>
</body> </html>
Penggunaan Variabel
 Dalam PHP, nama suatu variabel ditandai dengan tanda dollar ($)
 Nama variabel harus diawali dengan huruf atau underscore ( _ )
 Nama variabel hanya boleh dituliskan dengan alpha numeric a-z, A-Z, 0-9 dan
underscore
 Nama variabel yang terdiri lebih dari satu kata, dapat dipisahkan dengan
underscore
 Contoh : $teks = "Hello World!";
$sebuah_bilangan = 4;
J.Penilaian

a. Teknik penilaian

Aspek Teknik Bentuk Instrumen


Kognitif Tes Tertulis Tes
Motivasi Belajar Observasi Pedoman Observasi dan Rubrik Penilaian

b. Kisi- Kisi Penilaian.


Dilampirkan
c. Instrumen Penilaian
Dilampirkan
Semarang, April 2015
Mengetahui,

Kepala Sekolah Peneliti

Drs. Joko Raharjo Zeli Primalia


NIM. 5302411129
123

LAMPIRAN 22

SOAL TES EVALUASI

Mata Pelajaran : Pemrograman Web


Kelas :X
Sekolah : SMK Palebon
Waktu : 1 X 20 menit

PETUNJUK UMUM
1. Berdoalah sebelum Anda mengerjakan soal.
2. Isikan identitas Anda pada lembar jawaban yang tersedia.
3. Jumlah soal sebanyak 25 soal pilihan ganda
4. Bacalah petunjuk soal sebelum menjawab
5. Pilih salah satu jawaban yang Anda anggap benar dengan tanda silang (X) pada pilihan A,
B, C, D, atau E
6. Kerjakan terlebih dahulu soal yang Anda anggap mudah.

1. Editor untuk membuat file HTML banyak tersedia, diantaranya,kecuali…


A. Fronfage
B. Notepad
C. Dreamwaver
D. Crimson Editor
E. Aphace
2. Web terdiri dari 4 (empat) hal yaitu,kecuali…
A. Hypertext
B. Resource identifier
C. Client-server
D. Markup language
E. Repeater
3. Tag pasangan sebagai penutup suatu elemen dari HTML biasanya diawali dengan tanda...
A. ” D. /
B. : E. ?
C. &
4. Penulisan tag HTML yang benar adalah ....
A. <Tittle>............... <Tittle>
B. <Head>.............<Head>
C. <Html>................ <Head>
D. <Body>............ <Body>
E. <Html> ............. </Html>
5. Tag HTML yang digunakan untuk memisahkan teks menjadi baris baru adalah ....
A. <hr> D. <break
B. <bb> E. <br>
124

C. <teks>
6. Atribut colspan digunakan untuk ....
A. Melebarkan baris D. Membuat border kolom
B. Melebarkan kolom E. Membuat border baris
C. Melebarkan baris dan kolom
7. Atribut rowspan digunakan untuk ....
A. Melebarkan baris D. Membuat border kolom
B. Melebarkan kolom E. Membuat border baris
C. Melebarkan baris dan kolom
8. Tag heading yang terkecil dalam HTML adalah ....
A. <h6>heading</h6> D. <h2>heading</h2>
B. <h5>heading</h5> E. <h1>heading</h1>
C. <h4>heading</h4>
9. Tag HR memiliki atribut ....
A. Size D. size dan width
B. Width E. size dan height
C. Height
10. Tag HTML yang digunakan untuk menampilkan sebuah gambar dalam halaman web
adalah…
A. <img> D. <bmp>
B. <image> E. <gambar>
C. <jpg>
11. Contoh penulisan perintah HTML untuk menjadikan beberapa baris dalam tabel menjadi
satu adalah ....
A. <table colspan=”3”>
B. <tr colspan=”3”>
C. <td colspan=”3”>
D. <tr rowspan=”3”>
E. <td rowspan=”3”>
12. Penulisan untuk pembuatan tampilan tabel yang yang salah adalah…

A. </table>
<p>
<table border=1> <tr>
<td>Ini contoh tabel sederhana dengan border</td> </tr>
</table>

B. <table border="1">
<tr> <td>baris 1, kolom 1</td>
<td>baris 1, kolom 2</td>
</tr></table>

C. <table border="1">
<tr><td>baris 1, kolom 1</td>
<td>baris 1, kolom 2</td>
</tr><tr><td>baris 2, kolom 1</td>
<td>baris 2, kolom 2</td></tr></table>
125

<table border="1">
<tr> border="1">
D. <table
<tr>
<td>Row 1, cell 1</td>
<td>Row 1, cell 2</td>
</tr>
</table>

E. </table>
<p>
< border=1> <tr>
<td>Ini contoh tabel sederhana dengan border</td> </tr>
</table>

13. Manakah di bawah ini sintak link html yang benar…


A. <a href=”url”>home</a>
B. <a herf=”url”>profile</a>
C. <a href:=”url”>galeri</a>
D. <a href="url">contact<a>
E. <a href:\"url">about us</a>

14. Pelajari program tag HTML berikut ini!

<table>
<tr><td colspan=3> </td></tr>
<tr><td> </td><td> </td><td> </td></tr>
<tr><td colspan=3> </td></tr>
</table>

Dari program berikut akan menghasilkan bentuk tabel seperti gambar….

15. Kode HTML, untuk pembuatan daftar tak berurut digunakan tag …
A. <hr> D. <br>
B. <ul> E. <list>
C. <ol>
16. Elemen form pada dokumen HTML yang digunakan untuk menerima input teks
multibaris adalah …
A. <input type=”text” …>
B. <input type=”radio” …>
C. <input type=”checkbox” …>
D. <select>
E. <textarea>
126

17. Untuk membuat judul tabel digunakan tag…


A. <table>
B. <td>
C. <th>
D. <tr>
E. <judul>
18. Tag HTML untuk menampilkan gambar adalah…
A. <src img=”file.jpg”> D. <img src=”file.jpg”>
B. <scr img=”file.jpg”> E. <include img.jpg>
C. <img scr=”file.jpg”>
19. Perintah untuk membuat teks menjadi berwarna yaitu …
A. <font color=”color”>
B. <bgcolor=”color”>
C. <img src=”url”>
D. <td bacground=”url”>
E. <p align=”center”>
20. Perintah untuk mengatur huruf agar menjadi miring pada HTML adalah …
A. <u>
B. <b>
C. <a>
D. <p>
E. <i>
21. Dalam form, isi atribut dari type untuk menerima masukan berupa pilihan dengan hanya
satu pilihan dalam satu waktu adalah ....
A. text
B. password
C. checkbox
D. radio
E. checkbox dan radio
22. Perintah untuk mengakhiri pemprograman dengan PHP adalah dengan tanda ....
A. [ ]
B. <?
C. ?>
D. { }
E. /
23. Penulisan kode javascript dalam dokumen HTML yang benar di bawah ini adalah…
A. <script language=”javascript”>
….
</script>

B. <script language=’javascript’>

</script>

C. <script language = javascript>



<script/>
127

D. <script language =”javascript”>


……
<script/>

E. <script language=’javascript’>

<script/>

24. <html>
<php?

Print ("Contoh text yang menggunakan kode PHP");

?>

</html>

Dari kode di atas perintah Print dapat juga seperti ……

A. Help D. include
B. script language E. echo
C. head

25. Dalam PHP penulisan nama variabel di awali dengan tanda….


A. $
B. @
C. #
D. *
E. %
128

HASIL TES EVALUASI SIKLUS I

NO NAMA NILAI KETERANGAN


1 AHMAD SAHERTIAN 76 TUNTAS
2 AHMAD TOFIK S 56 TIDAK TUNTAS
3 AJI BAGAS PRAKOSO 68 TIDAK TUNTAS
4 ALFIN KRISNA 40 TUNTAS
5 ANDREAS DEDDY WIJAYA 76 TUNTAS
6 ANGGI SAFITRI 56 TIDAK TUNTAS
7 ASRUL RAHMAD 56 TIDAK TUNTAS
8 CHANDRA DWI YOGA K 52 TIDAK TUNTAS
9 CHIQUITITA TRI AGUSTIN 32 TIDAK TUNTAS
10 DAFFA SURYA PANGESTU 40 TUNTAS
11 DANDY SUNAJI TRI ATMOJO 84 TUNTAS
LAMPIRAN 23

12 DITA FITRI PURNAMASARI 32 TIDAK TUNTAS


13 ELYSIA NUR ULA FIRDAUS 76 TUNTAS
14 FEBRI NUGROHO 64 TIDAK TUNTAS
15 FELISA FATIKHANI 80 TUNTAS
16 ILHAM AJI SAPUTRA 64 TIDAK TUNTAS
17 ILHAM ALIF RIZKI GUMILAR 48 TIDAK TUNTAS
18 ILHAM HARTANTO 44 TIDAK TUNTAS
19 ISTIQOMAH 76 TUNTAS
20 KURNIAWAN 56 TIDAK TUNTAS
21 MAYANG DWI ARYANTI 80 TUNTAS
22 MICHELL BEFITRA 56 TIDAK TUNTAS
23 MUHAMMAD RIDWAN 76 TUNTAS
24 NISA ZAHROTUL FIRDAUS 44 TIDAK TUNTAS
25 NOR SHOBAH 48 TIDAK TUNTAS
26 NUR MAHARANI 80 TUNTAS
27 RAHMADIKA LUTHFI MANAFI 64 TIDAK TUNTAS
28 RENA RIZKY SEPTIANA 84 TUNTAS
29 RIZAL MAULANA AQBAR 60 TIDAK TUNTAS
30 RIZKI MUDA NUR IHWAN FAUZI 76 TUNTAS
31 RIZKI PRATAMA FERDINANSYAH 60 TIDAK TUNTAS
32 ROCHMANSAH 76 TUNTAS
33 SALSABILLA DISA WAHYUDI 76 TUNTAS
34 VARELLIA GITA PRAMESWARI 76 TUNTAS
35 WAIS INTAN SARI 76 TUNTAS
36 WIDIYANTI 44 TIDAK TUNTAS
37 YASHINTA NADILA AGUSTINA 44 TIDAK TUNTAS
TUNTAS 15
TIDAK TUNTAS 32
130

ANALISIS TES EVALUASI SIKLUS I

BUTIR SOAL
KODE SISWA B Skor ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
R-01 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 19 76 tuntas
R-02 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 14 56 tidak tuntas
R-03 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 17 68 tidak tuntas
R-04 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 10 40 tidak tuntas
R-05 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19 76 tuntas
R-06 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 14 56 tidak tuntas
R-07 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 14 56 tidak tuntas
R-08 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 13 52 tidak tuntas
R-09 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 8 32 tidak tuntas
R-10 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 10 40 tidak tuntas
R-11 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 84 tuntas
R-12 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 8 32 tidak tuntas
R-13 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19 76 tuntas
R-14 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 16 64 tidak tuntas
R-15 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 20 80 tuntas
R-16 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 16 64 tidak tuntas
R-17 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 12 48 tidak tuntas
R-18 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 11 44 tidak tuntas
R-19 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 19 76 tuntas
R-20 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 14 56 tidak tuntas
R-21 tuntas
LAMPIRAN 24

1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 20 80
R-22 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 14 56 tidak tuntas
R-23 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 19 76 tuntas
R-24 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 11 44 tidak tuntas
R-25 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 12 48 tidak tuntas
R-26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 20 80 tuntas
R-27 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 16 64 tidak tuntas
R-28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 84 tuntas
R-29 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 15 60 tidak tuntas
R-30 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19 76 tuntas
R-31 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 15 60 tidak tuntas
R-32 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19 76 tuntas
R-33 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 19 76 tuntas
R-34 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19 76 tuntas
R-35 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 19 76 tuntas
R-36 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 11 44 tidak tuntas
R-37 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 11 44 tidak tuntas
131

Jumlah siswa tuntas = 15

Jumlah siswa tidak tuntas = 32

Rata-rata = 65,6

Ketuntasan klasikal = 41 %
132

HASIL TES EVALUASI SIKLUS II

NO NAMA NILAI KETERANGAN


1 AHMAD SAHERTIAN 80 TUNTAS
2 AHMAD TOFIK S 80 TUNTAS
3 AJI BAGAS PRAKOSO 76 TUNTAS
4 ALFIN KRISNA 56 TIDAK TUNTAS
5 ANDREAS DEDDY WIJAYA 80 TUNTAS
6 ANGGI SAFITRI 76 TUNTAS
7 ASRUL RAHMAD 84 TUNTAS
8 CHANDRA DWI YOGA K 76 TUNTAS
9 CHIQUITITA TRI AGUSTIN 92 TUNTAS
10 DAFFA SURYA PANGESTU 80 TUNTAS
11 DANDY SUNAJI TRI ATMOJO 84 TUNTAS
12 DITA FITRI PURNAMASARI 60 TIDAK TUNTAS
13 ELYSIA NUR ULA FIRDAUS 76 TUNTAS
14 FEBRI NUGROHO 84 TUNTAS
15 FELISA FATIKHANI 80 TUNTAS
LAMPIRAN 25

16 ILHAM AJI SAPUTRA 80 TUNTAS


17 ILHAM ALIF RIZKI GUMILAR 84 TUNTAS
18 ILHAM HARTANTO 84 TUNTAS
19 ISTIQOMAH 80 TUNTAS
20 KURNIAWAN 48 TIDAK TUNTAS
21 MAYANG DWI ARYANTI 80 TUNTAS
22 MICHELL BEFITRA 84 TUNTAS
23 MUHAMMAD RIDWAN 52 TIDAK TUNTAS
24 NISA ZAHROTUL FIRDAUS 52 TIDAK TUNTAS
25 NOR SHOBAH 76 TUNTAS
26 NUR MAHARANI 92 TUNTAS
27 RAHMADIKA LUTHFI MANAFI 76 TUNTAS
28 RENA RIZKY SEPTIANA 92 TUNTAS
29 RIZAL MAULANA AQBAR 76 TUNTAS
30 RIZKI MUDA NUR IHWAN FAUZI 84 TUNTAS
133

31 RIZKI PRATAMA FERDINANSYAH 76 TUNTAS


32 ROCHMANSAH 76 TUNTAS
33 SALSABILLA DISA WAHYUDI 80 TUNTAS
34 VARELLIA GITA PRAMESWARI 84 TUNTAS
35 WAIS INTAN SARI 84 TUNTAS
36 WIDIYANTI 56 TIDAK TUNTAS
37 YASHINTA NADILA AGUSTINA 76 TUNTAS
TUNTAS 31
TIDAK TUNTAS 6
134

ANALISIS TES EVALUASI SIKLUS II

BUTIR SOAL
KODE SISWA B Skor ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
R-01 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 80 tuntas
R-02 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 20 80 tuntas
R-03 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19 76 tuntas
R-04 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 14 56 tidak tuntas
R-05 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 20 80 tuntas
R-06 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19 76 tuntas
R-07 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 21 84 tuntas
R-08 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 19 76 tuntas
R-09 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 23 92 tuntas
R-10 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 20 80 tuntas
R-11 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 84 tuntas
R-12 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 15 60 tidak tuntas
R-13 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 19 76 tuntas
R-14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 21 84 tuntas
R-15 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 20 80 tuntas
R-16 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 13 52 tidak tuntas
R-17 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 21 84 tuntas
R-18 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 21 84 tuntas
R-19 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 20 80 tuntas
R-20 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 12 48 tidak tuntas
R-21 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 20 80 tuntas
LAMPIRAN 26

R-22 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 13 52 tidak tuntas


R-23 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 21 84 tuntas
R-24 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 20 80 tuntas
R-25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 19 76 tuntas
R-26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 92 tuntas
R-27 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 19 76 tuntas
R-28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 92 tuntas
R-29 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 19 76 tuntas
R-30 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 84 tuntas
R-31 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 19 76 tuntas
R-32 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 19 76 tuntas
R-33 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 20 80 tuntas
R-34 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 21 84 tuntas
R-35 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 84 tuntas
R-36 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 14 56 tidak tuntas
R-37 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 19 76 tuntas
135

Jumlah siswa tuntas = 30

Jumlah siswa tidak tuntas = 7

Rata-rata = 76,6

Ketuntasan klasikal = 81%


136

LAMPIRAN 27

LEMBAR PENILAIAN
TES PRAKTIK/PROYEK

Kode Komponen Nilai Praktik

A Persiapan Kerja

B Proses atau cara kerja

C Hasil Kerja

D Waktu

E Presentasi

Skor Total
137

ANALLISIS NILAI PRAKTIK SIKLUS I

Kode Komponen Praktik


Skor Keterangan
Siswa A B C D E
R-01 78 78 78 80 76 78 tuntas
R-02 85 85 85 85 85 85 tuntas
R-03 70 65 60 65 65 65 tidak tuntas
R-04 60 60 60 60 60 60 tidak tuntas
R-05 60 60 60 60 60 60 tidak tuntas
R-06 75 80 70 75 75 75 tuntas
R-07 74 76 78 76 76 76 tuntas
R-08 75 72 75 75 78 75 tuntas
R-09 78 75 75 72 75 75 tuntas
R-10 76 78 80 78 78 78 tuntas
R-11 83 85 86 86 85 85 tuntas
R-12 65 70 60 65 65 65 tidak tuntas
R-13 75 75 75 75 75 75 tuntas
LAMPIRAN 28

R-14 70 60 65 65 65 65 tidak tuntas


R-15 78 78 80 78 76 78 tuntas
R-16 60 56 60 64 60 60 tidak tuntas
R-17 65 65 60 70 65 65 tidak tuntas
R-18 65 60 70 65 65 65 tidak tuntas
R-19 85 85 85 85 85 85 tuntas
R-20 67 68 62 62 66 65 tidak tuntas
R-21 78 75 72 75 75 75 tuntas
R-22 60 56 60 64 60 60 tidak tuntas
R-23 76 80 82 76 86 80 tuntas
R-24 74 76 78 76 76 76 tuntas
R-25 76 74 76 78 76 76 tuntas
R-26 78 72 78 76 76 76 tuntas
R-27 75 75 75 75 75 75 tuntas
R-28 75 73 75 72 80 75 tuntas
R-29 65 60 70 65 65 65 tidak tuntas
R-30 70 78 75 75 77 75 tuntas
R-31 76 78 74 76 76 76 tuntas
R-32 74 76 78 74 78 76 tuntas
R-33 72 76 78 76 78 76 tuntas
R-34 78 78 82 76 76 78 tuntas
R-35 76 76 80 76 82 78 tuntas
R-36 78 76 76 76 74 76 tuntas
R-37 78 78 76 72 76 76 tuntas
138

LAMPIRAN 29

NILAI PRAKTIK SIKLUS I

NO NAMA NILAI KETERANGAN


AHMAD SAHERTIAN 78 TUNTAS
1
AHMAD TOFIK S 85 TUNTAS
2
65 TIDAK TUNTAS
AJI BAGAS PRAKOSO
3
60 TIDAK TUNTAS
ALFIN KRISNA
4
60 TIDAK TUNTAS
ANDREAS DEDDY WIJAYA
5
75 TUNTAS
ANGGI SAFITRI
6
76 TUNTAS
ASRUL RAHMAD
7
75 TUNTAS
CHANDRA DWI YOGA K
8
75 TUNTAS
CHIQUITITA TRI AGUSTIN
9
78 TUNTAS
DAFFA SURYA PANGESTU
10
85 TUNTAS
DANDY SUNAJI TRI ATMOJO
11
65 TIDAK TUNTAS
DITA FITRI PURNAMASARI
12
75 TUNTAS
ELYSIA NUR ULA FIRDAUS
13
65 TIDAK TUNTAS
FEBRI NUGROHO
14
78 TUNTAS
FELISA FATIKHANI
15
60 TIDAK TUNTAS
ILHAM AJI SAPUTRA
16
65 TIDAK TUNTAS
ILHAM ALIF RIZKI GUMILAR
17
65 TIDAK TUNTAS
ILHAM HARTANTO
18
85 TUNTAS
ISTIQOMAH
19
65 TIDAK TUNTAS
KURNIAWAN
20
139

75 TUNTAS
MAYANG DWI ARYANTI
21
60 TIDAK TUNTAS
MICHELL BEFITRA
22
80 TUNTAS
MUHAMMAD RIDWAN
23
76 TUNTAS
NISA ZAHROTUL FIRDAUS
24
76 TUNTAS
NOR SHOBAH
25
76 TUNTAS
NUR MAHARANI
26
75 TUNTAS
RAHMADIKA LUTHFI MANAFI
27
75 TUNTAS
RENA RIZKY SEPTIANA
28
65 TIDAK TUNTAS
RIZAL MAULANA AQBAR
29
75 TUNTAS
RIZKI MUDA NUR IHWAN FAUZI
30
76 TUNTAS
RIZKI PRATAMA FERDINANSYAH
31
76 TUNTAS
ROCHMANSAH
32
76 TUNTAS
SALSABILLA DISA WAHYUDI
33
78 TUNTAS
VARELLIA GITA PRAMESWARI
34
78 TUNTAS
WAIS INTAN SARI
35
76 TUNTAS
WIDIYANTI
36
76 TUNTAS
YASHINTA NADILA AGUSTINA
37
TUNTAS 26
TIDAK TUNTAS 11
140

ANALLISIS NILAI PRAKTIK SIKLUS II

Kode Komponen Praktik


skor keterangan
Siswa A B C D E
R-01 76 80 82 76 86 80 tuntas
R-02 88 92 92 90 88 90 tuntas
R-03 75 75 72 75 78 75 tuntas
R-04 70 65 62 63 65 65 tidak tuntas
R-05 75 75 75 75 75 75 tuntas
R-06 76 86 76 78 84 80 tuntas
R-07 76 80 78 78 78 78 tuntas
R-08 72 72 78 75 78 75 tuntas
R-09 78 80 80 78 84 80 tuntas
R-10 76 82 82 80 80 80 tuntas
R-11 88 92 92 88 90 90 tuntas
R-12 75 75 75 75 75 75 tuntas
LAMPIRAN 30

R-13 78 80 78 78 76 78 tuntas
R-14 70 84 80 76 65 75 tuntas
R-15 78 80 84 78 80 80 tuntas
R-16 72 78 80 70 75 75 tuntas
R-17 74 76 75 74 76 75 tuntas
R-18 70 78 77 72 78 75 tuntas
R-19 90 92 94 86 88 90 tuntas
R-20 73 75 77 75 75 75 tuntas
R-21 78 78 80 78 76 78 tuntas
R-22 62 68 65 65 65 65 tidak tuntas
R-23 90 90 90 88 92 90 tuntas
R-24 76 80 82 74 78 78 tuntas
R-25 76 80 80 78 76 78 tuntas
R-26 76 85 85 78 76 80 tuntas
R-27 78 86 80 80 76 80 tuntas
R-28 88 92 92 88 90 90 tuntas
R-29 70 84 82 74 65 75 tuntas
R-30 74 80 82 76 78 78 tuntas
R-31 76 80 82 72 80 78 tuntas
R-32 78 82 84 76 80 80 tuntas
R-33 78 80 82 70 80 78 tuntas
R-34 78 80 84 78 80 80 tuntas
R-35 78 80 82 76 84 80 tuntas
R-36 78 78 80 78 76 78 tuntas
R-37 78 80 78 76 78 78 tuntas
141

LAMPIRAN 31
NILAI PRAKTIK SIKLUS II
NO NAMA NILAI KETERANGAN
80 TUNTAS
AHMAD SAHERTIAN
1
90 TUNTAS
AHMAD TOFIK S
2
75 TUNTAS
AJI BAGAS PRAKOSO
3
65 TIDAK TUNTAS
ALFIN KRISNA
4
75 TUNTAS
ANDREAS DEDDY WIJAYA
5
80 TUNTAS
ANGGI SAFITRI
6
78 TUNTAS
ASRUL RAHMAD
7
75 TUNTAS
CHANDRA DWI YOGA K
8
80 TUNTAS
CHIQUITITA TRI AGUSTIN
9
80 TUNTAS
DAFFA SURYA PANGESTU
10
90 TUNTAS
DANDY SUNAJI TRI ATMOJO
11
75 TUNTAS
DITA FITRI PURNAMASARI
12
78 TUNTAS
ELYSIA NUR ULA FIRDAUS
13
75 TUNTAS
FEBRI NUGROHO
14
80 TUNTAS
FELISA FATIKHANI
15
75 TUNTAS
ILHAM AJI SAPUTRA
16
75 TUNTAS
ILHAM ALIF RIZKI GUMILAR
17
75 TUNTAS
ILHAM HARTANTO
18
90 TUNTAS
ISTIQOMAH
19
75 TUNTAS
KURNIAWAN
20
142

78 TUNTAS
MAYANG DWI ARYANTI
21
65 TIDAK TUNTAS
MICHELL BEFITRA
22
90 TUNTAS
MUHAMMAD RIDWAN
23
78 TUNTAS
NISA ZAHROTUL FIRDAUS
24
78 TUNTAS
NOR SHOBAH
25
80 TUNTAS
NUR MAHARANI
26
80 TUNTAS
RAHMADIKA LUTHFI MANAFI
27
90 TUNTAS
RENA RIZKY SEPTIANA
28
75 TUNTAS
RIZAL MAULANA AQBAR
29
78 TUNTAS
RIZKI MUDA NUR IHWAN FAUZI
30
78 TUNTAS
RIZKI PRATAMA FERDINANSYAH
31
80 TUNTAS
ROCHMANSAH
32
78 TUNTAS
SALSABILLA DISA WAHYUDI
33
80 TUNTAS
VARELLIA GITA PRAMESWARI
34
80 TUNTAS
WAIS INTAN SARI
35
78 TUNTAS
WIDIYANTI
36
78 TUNTAS
YASHINTA NADILA AGUSTINA
37
TUNTAS 35
TIDAK TUNTAS 2
143

LAMPIRAN 32

DOKUMENTASI PENELITIAN

Foto Tes Soal Uji Coba Foto Tes Soal Uji Coba

KBM Siklus I Diskusi Kelompok Siklus I

Presentasi Hasil Diskusi Siklus I KBM Siklus II


144

Diskusi Kelompok Siklus II Presentasi Hasil Diskusi Siklus II

Presentasi Hasil Diskusi Siklus II KBM Praktik Siklus

KBM Praktik Siklus II


145

LAMPIRAN 33

HASIL PRAKTIK
146
147

LAMPIRAN 34
148

LAMPIRAN 35
149

Anda mungkin juga menyukai