Anda di halaman 1dari 2

BAB III

KESIMPULAN

Infeksi Cytomegalovirus (CMV) merupakan infeksi bawaan yang paling


sering terjadi pada manusia. Infeksi kongenital cytomegalovirus (CMV) dapat
berkontribusi terhadap morbiditas, mortalitas, dan kualitas hidup bayi berupa
kecacatan neurologi nongenetik terutama gangguan pendengaran.5 Tanda CMV
kongenital pada bayi baru lahir. Sekitar 10% bayi dengan infeksi CMV kongenital
memiliki tanda-tanda saat lahir yang meliputi:6
 Ruam
 Penyakit kuning (kulit menguning atau putih mata)
 Microcephaly (kepala kecil)
 Batasan pertumbuhan intrauterin (berat badan rendah)
 Hepatosplenomegali (pembesaran hati dan limpa)
 Kejang, tuli
 Retinitis (kerusakan retina mata)

Pencegahan bisa dilakukan dengan :3

1. Dalam pencegahan penularan dari ibu hamil yang terinfeksi CMV pada bayi
2. Untuk mencegah penyebaran virus dalam lingkungan

Cytomegalovirus, atau CMV, adalah penyebab infeksius cacat lahir yang paling
umum di Amerika Serikat. Sekitar 1 dari 200 bayi lahir dengan CMV bawaan. Satu dari 5
bayi dengan CMV bawaan akan mengalami gejala atau gangguan kesehatan jangka panjang,
seperti gangguan pendengaran. Kehilangan pendengaran dapat berkembang dari ringan
menjadi parah selama dua tahun pertama kehidupan, yang merupakan periode kritis untuk
pembelajaran bahasa. Seiring waktu, gangguan pendengaran dapat memengaruhi kemampuan
anak Anda untuk mengembangkan keterampilan komunikasi, bahasa, dan sosial. Beberapa
bayi dengan tanda CMV bawaan saat lahir mungkin mendapat manfaat dari obat-obatan. Bayi
yang menunjukkan gejala penyakit CMV bawaan dapat diobati dengan obat yang disebut
antivirus. Antivirus dapat menurunkan keparahan gangguan pendengaran. Bayi yang diobati
dengan antivirus harus diawasi ketat oleh dokter mereka karena kemungkinan efek samping.
Kehilangan pendengaran bisa muncul saat lahir atau berkembang di kemudian hari. Bayi
dengan CMV bawaan mungkin mengalami gangguan pendengaran di satu telinga, dan
kemudian dapat mengalami gangguan pendengaran di telinga lainnya. Kemajuan dapat terjadi
sampai masa remaja.

Anak-anak dengan gangguan pendengaran bisa mendapatkan keuntungan dari


layanan. Anak-anak yang didiagnosis dengan gangguan pendengaran harus menerima
layanan seperti terapi bicara atau okupasi. Layanan ini membantu memastikan mereka
mengembangkan keterampilan komunikasi, bahasa, dan sosial yang penting. Anak-anak
dengan gangguan pendengaran juga dapat mempelajari cara lain untuk berkomunikasi, seperti
menggunakan bahasa isyarat, dan menggunakan perangkat seperti alat bantu dengar dan
implan koklea. Semakin dini anak-anak dengan gangguan pendengaran mulai menerima
layanan, semakin besar kemungkinan mereka untuk mencapai potensi penuh mereka.

Anda mungkin juga menyukai