SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan hak cipta skripsi saya kepada STIKes Widya
Nusantara Palu.
i
ii
ABSTRAK
SKRIPSI
2020
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH METODE SCHOOL WATCHING TERHADAP
KESIAPSIAGAAN BENCANA PADA SISWA SD
MADRASAH IBTIDAIYYAH AISYIYAH
PALU
SKRIPSI
PENGUJI I,
PENGUJI II,
PENGUJI III,
Mengetahui,
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Widya Nusantara Palu
SKRIPSI
Tanggal 2020
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
Mengetahui,
Ketua Prodi Ners
STIKes Widya Nusantara Palu
41
PRAKATA
Palu, 2020
Peneliti
DAFTAR ISI
ISI Hal
HALAMAN SAMPUL
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERSETUJUAN
PRAKATA
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
A. Latar Belakang
41
2
Selain itu masih ada sebanyak 172.635 orang juga masih mengungsi di
122 titik6.
Penelitian yang tercantum dalam Laporan Risiko Dunia 2018
menganalisis risiko bencana alam, gempa bumi, tsunami, badai siklon
tropis dan banjir di 172 negara dan juga menakar kapasitas masing-masing
negara dalam menangani benacana. Tim peneliti menggaris bawahi nasib
anak-anak khususnya berdasarkan data, sekitar satu diantara empat anak di
seluruh dunia tinggal di wilayah-wilayah yang rentan mengalami bencana,
selain itu, data PBB menunjukan lebih dari 50% penduduk yang
kehilangan tempat tinggal akibat konflik atau bencana alam pada tahun
2017 adalah mereka di bawah usia 18 tahun7. Banyaknya bencana yang
terjadi di Indonesia telah menimbulkan korban pada anak-anak dan
kerusakan pada sekolah. Tahun 2018 gempa Lombok telah menyebabkan
1.171 sekolah rusak dan 218.224 siswa terdampak. Sementara itu, gempa
dan tsunami Palu menyebabkan 1.299 sekolah rusak dan 265 unit sekolah
rusak berat dan 262.579 siswa terdampak. Pemerintah memberikan arahan
untuk meningkatkan edukasi kebencanaan di daerah rawan bencana
melalui pendidik, tenaga kesehatan, masyarakat dan pemuka agama.
Edukasi kebencanaan diperlukan sebagai bekal agar peserta siap dan
memiliki kapasitas menghadapi bencana8.
Berdasarkan kasus bencana alam yang rawan terjadi di Indonesia,
perlu adanya penanganan yang serius dari berbagai pihak, perlu adanya
strategi yang pragmatis dalam membentuk masyarakat Indonesia yang
sadar akan bahaya bencana alam. Salah satu langkah strategis yang dapat
dilakukan adalah melalui sektor pendidikan. Sektor pendidikan adalah
sektor yang sangat fundamental dalam pembentukan karakter siswa.
Melalui sektor pendidikan, maka pengetahuan tentang mitigasi bencana
dapat diberikan secara intensif oleh pendidik. Pendidikan kebencanaan
menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan
peserta didik mengenai bencana tentang definisi bencana itu sendiri, jenis-
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
D. Manfaat Penelitian
1. Pengertian Kesiapsiagaan
41
10
3. Parameter Kesiapsiagaan
a. Prosedur Evakuasi
Prosedur evakuasi jalur evakuasi yang harus dilalui ketika
terjadi bencana dan tempat evakuasi sebagai perlindungan
sementara selama kejadian bencana. Jalur evakuasi dalam gedung
standar berdasarkan Occupational Safety and Health
Administration (OSHA) Standart yaitu: jalur terbebas dari
penghalang apapun, terdapat tanda yang jelas yang menandakan
bahwa itu jalan keluar “EXIT” atau keluar dengan tidak boleh
kurang dari 15,2 cm, pintu yang digunakan dalam jalur evakuasi
adalah pintu yang terbuka keluar dengan tinggi 2 meter, dan
penerangan yang cukup pada jalur evakuasi. Menurut World Bank
(2016)’’ tempat evakuasi dijadikan sebagai titik kumpul dalam
keadaan gawat darurat sebagai tempat perlindungan korban
bencana gempa bumi. tempat evakuasi dibedakan menjadi tiga
kategori yaitu34:
a) Temporary evacuation (evakuasi sementara)
Tempat evakuasi sementara biasanya berada pada area terbuka
yang aman dari bencana dan mudah dijangkau. Tempat yang
digunakan untuk menampung banyak orang, mempunyai
penerangan yang cukup, peralatan komunikasi dan jika
memungkinkan terdapat kebutuhan dasar. Contohnya seperti
tempat parkir.
b) Evacuation center (evakuasi pusat)
Evacuation center merupakan fasilitas untuk mengakomodasi
penduduk terdampak ketika mereka sudah tidak ada tempat
tinggal. Tempat evakuasi ini harus mempunyai ruang yang
16
luas, terdapat makan dan air minum serta dapat menjadi rumah
sementara bagi korban.
c) Welfare evacuation
Welfare evacuation merupakan tempat evakuasi spesial bagi
korban yang memerlukan perawatan tambahan seperti lansia,
orang berkebutuhan khusus, dan korban yang memerlukan
pengobatan khusus.
3) Sistem Peringatan Bencana
Sistem peringatan bencana ini merupakan ketersediaannya
informasi yang efektif dan tepat dari lembaga-lembaga tanggap
bencana sekitar wilayah tersebut. Hal ini dapat mempersiapkan
individu dalam menghadapi bencana serta mengambil tindakan
penyelamatan diri19. Sistem peringatan bencana ini bertujuan untuk
memberikan peringatan kepada komunitas tersebut untuk
mempersiapkan diri dalam menghadapi bencana. Ada dua macam
sistem peringatan bencana yang sering digunakan di masyarakat yaitu,
sistem peringatan tradisional dan sistem peringatan modern36.
4) Kemampuan Mobilisasi Sumber Daya
Sumber daya yang tersedia dalam kesiapsiagaan bencana dapat
berupa sumber daya manusia maupun sumber daya sarana prasarana.
Sumber daya yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan sumber
daya manusia yang terlibat dalam komunitas akademik, khususnya
siswa. Sehingga dapat diartikan bahwa kemampuan mobilisasi sumber
daya merupakan peningkatan sumber daya manusia yang dapat
mendukung kesiapsiagaan bencana. Peningkatan sumber daya manusia
dapat dilakukan melalui pelatihan dan simulasi gempa bumi28.
Pelatihan merupakan suatu proses pendidikan dalam jangka pendek
yang dilakukan secara sistematis dan teroganisir yang dapat
meningkatkan pengetahuan, keahlian serta sikap dalam menghadapi
bencana gempa bumi37.
17
C. Kerangka Konsep
Keterangan :
Diteliti :
21
D. Hipotesis
A. Desain Penelitian
O1 X O2
Keterangan :
O1 : Pre-Test. Pengukuran yang dilakukan pada minggu pertama
penelitian menggunakan kuisioner untuk mengukur kesiapsiagaan siswa
sebelum pemberian School Watching.
X : Perlakuan/Eksperimen. Pemberian metode School Watching yang
dilakukan pada minggu pertama penelitian.
41
24
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Madrasah Ibtidaiyyah Aisyiyah Palu.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 sampai dengan tanggal 20
bulan Juli 2020.
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti 43. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SD Madrasah Ibtidaiyyah
Aisyiyah Palu yang aktif selama penelitian berlangsung sebanyak 87
siswa.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang benar-benar mewakili
dan dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya 43. Besar
sampel pada kelompok eksperimen minimal 10-20 orang41. Pada
penelitian ini sampel yang digunakan adalah 10 siswa.
Tekhnik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
random sampling. Random sampling adalah pengambilan anggota
sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan
strata yang ada dalam populasi itu44.
25
D. Variabel Penelitian
E. Definisi Operasional
Skala : Ordinal
F. Instrumen Penelitian
digilir tadi ikut berhenti dan yang memegang kertas tersebut maju ke
depan lalu peneliti memberikan pertanyaan terkait video yang telah di
nonton sebelumnya dan pengamatan yang dilakukan dengan cara
berkeliling kemudian peserta menjawab pertanyaan sambil
mempraktekannya. Setelah itu peneliti mengevaluasi kesiapsiagaan
siswa menggunakan lembar kuesioner.
1. Data Primer
Data primer adalah data penelitian yang diperoleh secara langsung
dari sumber aslinya baik secara langsung, baik secara wawancara, jajak
pendapat dari individu atau kelompok, maupun hasil observasi dari
suatu obyek, kejadian, atau hasil pengujian. Dalam hal ini peneliti
mengumpulkan data dengan cara memberikan kuisioner atau dengan
cara mengamati atau observasi46.
Data primer dari penelitian ini dari hasil observasi yang dilakukan di
SD Madrasah Ibtidaiyyah Aisyiyah Palu, Maret 2020. Peneliti
melakukan penelitian dengan memberikan pengaruh metode school
watching terhadap kesiapsiagaan bencana pada siswa SD Madrasah
Ibtidaiyyah Aisyiyah Palu.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh secara tidak
langsung, misalnya melalui buku, catatan, buku yang telah ada atau
arsip (baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan
secara umum). Dalam hal ini peneliti mengumpulkan data dengan cara
berkunjung ke perpustakaan, pusat kajian, pusat arsip atau membaca
buku yang berhubungan dengan penelitiannya46.
Data sekunder dari penelitian ini adalah data yang diperoleh dari
BMKG, BNPB dan BPBD, dan jurnal penelitian.
30
H. Analisa Data
f
distribusi frekuensi dengan rumus sebagai berikut42: P= ×100 %
n
Keterangan :
P = Persentase
f = Frekuensi (jumlah jawaban benar)
n = Sampel
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat adalah analisis secara simultan dari dua variabel.
Hal ini biasanya dilakukan untuk melihat apakah satu variabel terkait
dengan variabel lain48.
Dalam penelitian ini analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui
Pengaruh Metode School Watching Terhadap Kesiapsiagaan Bencana
Pada Siswa SD Madrasah Ibtidaiyah Palu. Sebelum dilakukan uji
statistik terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data yang bertujuan
untuk mengetahui uji statistik yang akan digunakan dan untuk
memperoleh informasi mengenai data berdistribusi normal atau tidak.
Jika data berdistribusi normal dengan nilai sig > 0,05 maka uji statistik
yang digunakan adalah uji t berpasangan namun jika data tidak
berdistribusi normal dengan nilai sig < 0,05 maka uji statistik yang
digunakan adalah uji Wilcoxon.
31
Keterangan :
N = Banyak data yang berubah setelah diberi perlakuan
berbeda
T = Jumlah ranking dari nilai selisih yang negative
(apabila banyaknya selisih yang positif lebih banyak
dari banyaknya selisih negative
Z = Jumlah ranking dari nilai selisih yang positif (apabila
banyaknya selisih (apabila banyaknya selisih yang
negative > banyaknya selisih yang positif)
32
Lokasi Penelitian
Penyusunan Proposal
Penelitian
Uji Plagiarisme
Penelitian Lapangan
Teridentifikasi kesiapsiagaan
bencana pada siswa setelah
dilakukan metode school watching
Analisa Data
Penyusunan Laporan
Hasil Penelitian
Ujian Hasil/Skripsi
41
34
C. Pembahasan Penelitian
1. Kesiapsiagaan Sebelum Dilakukan Metode School Watching Pada
Siswa SD Madrasah Ibtidaiyah Aisyiyah.
Berdasarkan data hasil penelitian, dengan jumlah responden adalah
10 orang yang semuanya dilakukan metode school watching untuk
mengetahui kesiapsiagaan siswa. Sebelum dilakukan school watching
responden terlebih dahulu dilakukan pre test dengan menggunakan
kuesioner kesiapsiagaan. Dari tabel 3.4 di dapatkan hasil bahwa
kesiapsiagaan siswa sebelum dilakukan penelitian paling banyak
berada pada kategori kurang siap yaitu sebanyak 9 responden (90%),
37
dengan hal ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Ida Ayu Diah
et.al (2018) yang dimana pemberian edukasi dengan metode school
watching dapat mempengaruhi kesiapsiagaan siswa dalam menghadapi
bencana40.
Hasil penelitian ini didukung oleh Ayu Wulandari (2010)
menyatakan belajar dengan mempergunakan indra pendengaran dan
penglihatan akan lebih efektif. Anak-anak akan lebih mudah menerima
pesan-pesan pengetahuan yang disampaikan melalui permainan (play
and learn) yang melibatkan indra penglihatan dan pendengaran. Ini
sangat efektif memberikan pengetahuan dan keterampilan teknis
tentang cara-cara menghadapi bencana alam pada anak-anak52. Hal ini
juga sejalan dengan penelitian Melissa (2014), karakteristik anak usia
sekolah dasar yaitu senang bermain, senang bergerak, senang bekerja
dalam kelompok dan senang merasakan atau melakukan sesuatu secara
langsung53. School Watching adalah Suatu kegiatan yang dilakukan
dengan siswa dengan cara berkeliling melihat benda-benda yang ada
disekitar lingkungan sekolah yang dapat membahayakan ketika terjadi
suatu bencana. Pada saat melakukan school watching perhatian
responden diarahkan untuk membedakan benda-benda yang dapat
membahayakan dan tempat mana saja yang aman untuk berlindung
serta jalur evakuasi atau titik kumpul yang aman.
42
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SD Madrasah
Ibtidaiyah Aisyiyah Palu mengenai pengaruh metode school watching
terhadap kesiapsiagaan bencana pada siswa, maka dapat disimpulkan
bahwa :
1. Kesiapsiagaan responden sebelum diberikan school watching yaitu 10
responden. 1 responden (10%) kategori cukup siap, 9 responden (90%)
kategori kurang siap.
2. Kesiapsiagaan responden setelah diberikan school watching terjadi
peningkatan pengetahuan kesiapsiagaan dari kurang siap, menjadi
cukup siap dan siap.
3. Ada pengaruh school watching terhadap kesiapsiagaan siswa.
B. Saran
1. Bagi SD Madrasah Ibtidaiya Aisyiyah Palu
Penelitian ini membuktikan bahwa kegiatan school watching
merupakan salah satu bentuk kegiatan yang digunakan untuk
meningkatkan kesiapsiagaan siswa. Oleh sebab itu, kegiatan ini dapat
dijadikan sebagai intervensi dalam meningkatkan kesiapsiagaan siswa
menghadapi bencana.
2. Bagi institusi pendidikan STIKes Widya Nusantara Palu
Disarankan agar hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
bacaan di perpustakaan yang nantinya dapat menambah pengetahuan
mahasiswa tentang keperawatan yaitu metode school watching dan
membantu dalam pembuatan skripsi selanjutnya.
3. Bagi Penelitian selanjutnya
Diharapkan bagi peneliti lain untuk mengembangkan penelitian
yang telah dilakukan oleh peneliti dan melakukan penelitian tentang
41
44
3. Petrus Demon Silli, dkk. Buletin Gempa Bumi Dan Tsunami. Jakarta (ID) :
BMKG.2018
9. Mardiyati, Sofi. Dasi Sigab (Dalang Siswa Siap Siaga Bencana) : Model
Pendidikan Kebencanaan Sebagai Ekstrakurikuler Berbasis Kearifan Lokal Di
Daerah Rawan Bencana Di Indonesia. Semarang (ID) : UNNES. 2017.
12. Sunarto. Icebreaker Dalam Pembelajaran Aktif. Surakarta (ID): Cakrawala Media.
2012.
17. Khatimah, H., Sari, S. A., & Dirhamsyah, M. Pengaruh Penerapan Metode
Simulasi School Watching Terhadap Sikap Kesiapsiagaan Siswa Dalam
Menghadapi Bencana Gempa Bumi. Jurnal Ilmu Kebencanaan (JIKA)
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Aceh, 1-8. 2015.
21. UNISDR. Sendai Framework for Disaster Risk Reduction 2015 - 2030, (March),
1(1). pp. 1–25. doi: A/CONF.224/CRP.1. 2015. Diakses tanggal 13 Jan 2018.
28. Rahmawati, N. F. Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi Pada Siswa SMP Siaga
Bencana Di Kabupaten Bantul (SMP Negeri 2 Imogiri Bantul). Jurnal Universitas
Negeri Yogyakarta, 1-145. 2016.
29. Notoatmodjo. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Edisi Revisi. Rineka
Cipta. Jakarta. 2015.
30. Azwar S. Sikap Manusia: Teori Dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
2013.
31. Harewood, R. N., DaBreo, S., & McLean. Community Disaster Preparedness
Handbook. 2016. Dipetik 14 januari 2017, dari International Federation of Red
Cross and Red Crescent Societies.
32. Kristiana, L., & Ristrini. Sistem Pelayanan Kesehatan Tanggap Darurat Di
Kabupaten Ciamis. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan Vol. 16 No. 3, 1-8. 2013.
33. OSHA. Evacuation Plans and Procedures Tools. 2014. Dipetik 27 Jan 207, dari
United State of Departement of Labor :
https://www.osha.gov/SLTC/etools/evacuation/eap.html
39. Triyono dan Titik Kusumawati. Buku Panduan: Mengenal Lingkungan Sekolah
Sebagai Antisipasi Terhadap Bencana Dengan School Watching. Jakarta: LIPI
PRESS. 2011.
40. Ida Ayu Diah Nareswari Keniten. Pengaruh Pemberian Edukasi dengan Metode
School Watching Terhadap Kesiapsiagaan Siswa dalam Menghadapi Bencana
Gempa Bumi di SDN 16 Kesiman Denpasar. Politeknik Kesehatan Denpasar.
Bali. 2018.
42. Arikunto. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta (ID). Edisi Revisi. Rineka
Cipta. 2016.
44. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif. Kualitatif dan R&D. Bandung (ID).
Alfabeta. 2017.
45. Nurhadi L.R. et al. Pengaruh Pembelajaran IPA Dengan Model Science,
Environment, Technology And Society (SETS) Terhadap Kesiapsiagaan Bencana
Gempa Bumi Dan Pemahaman Konsep Pada Tema Gempa Bumi Peserta Didik
SMP N 1 Wates. Jurnal Universitas Negeri Yogyakarta. 2017.
47. Setiadi. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta (ID) : Graha Ilmu.
2013.
48. Dahlan, M.S. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif, Bivariat, dan
Multivariat Dilengkapi Aplikasi denga Menggunakan SPSS. Jakarta: Salemba
Medika. 2013.
51. Poedjawijatna. Tahu dan Pengetahuan. Jakarta (ID) : Rineka Cipta. 2014
54. Buku Panduan Skripsi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Nusantara Palu.
2020
Lampiran 1
Peneliti
A. Pengantar
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan mini game school watching, diharapkan siswa dapat
siap siaga bila terjadi suatu bencana.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan mini game school watching, diharapkan siswa
dapat :
a. Mengetahui benda-benda yang dapat membahayakan saat terjadi
bencana.
b. Mengetahui cara berlindung saat terjadi bencana
c. Mengetahui jalur evakuasi atau titik kumpul
C. Sasaran
F. Media
No. Kegiatan Mini Game Kegiatan Peserta Metode & Media Waktu
1. Kegiatan pembukaan 1) Menjawab Ceramah 5 menit
1) Memberi salam salam
dan perkenalan. pembuka.
2) Menjelaskan 2) Menyimak
tujuan mini game informasi yang
school watching. disampaikan
3) Kontrak waktu oleh peneliti.
4) Menyebutkan
materi/pokok
bahasan yang
akan
disampaikan.
2. Pelaksanaan Ikut serta dalam Mini game dan 30
1) Menjelaskan kegiatan mini video menit
tentang benda- game
benda apa saja
yang
membahayakan
saat terjadi
bencana
2) Menjelaskan cara
berlindung saat
terjadi bencana
3) Menjelaskan
jalur evakuasi
atau titik kumpul
3. Evaluasi Menjawab Lembar kuisioner 20
1) Mengevaluasi pertanyaan menit
penerimaan
informasi
2) Memberikan
pertanyaan lisan
4. Penutup
1) Menyimpulkan 1)Aktif bersama Mendengarkan 5 menit
hasil mini game dalam Menjawab
2) Mengucapkan menyimpulkan salam
terimakasih atas 2)Membalas
perhatian peserta salam
Total waktu 60
menit
Lampiran 3
SKENARIO SCHOOL WATCHING KESIAPSIAGAAN
BENCANA
Catatan :
KUESIONER
PENGARUH METODE SCHOOL WATCHING TERHADAP
KESIAPSIAGAAN BENCANA PADA SISWA SD
MADRASAH IBTIDAIYAH AISYIYAH
PALU
A. Identitas Responden
No. Responden :
Nama/Inisial :
Umur :
Kelas :
Jenis Kelamin :
B. Petunjuk Pengisian
1. Isilah identitas dengan lengkap dan benar
2. Bacalah dengan teliti sebelum mengisi jawaban
3. Berilah tanda (√) pada kolom jawaban yang dipilih
C. Pertanyaan
Pengetahuan dan Sikap Kesiapsiagaan Bencana
No. Pertanyaan Pilihan
Ya Tidak
1 Menurut anda, apakah benda-benda
seperti lantai licin, rak atau lemari kaca
dapat membahayakan saat terjadi
bencana?
2 Apakah berlindung didekat jendela
cukup aman saat terjadi gempa?
3 Jika terjadi gempa, apakah berlindung
dibawah kolong meja adalah tindakan
awal yang aman?
4 Apakah melindungi kepala dengan
benda disekitar adalah tindakan yang
aman?
5 Apakah menutup hidung merupakan
cara agar terhindar dari debu reruntuhan
bangunan?
6 Apakah bel sekolah dapat digunakan
sebagai sistem peringatan bencana?
7 Apakah mendengarkan komando atau
arahan dari guru diperlukan untuk
mengetahui jika kondisi sudah aman
dari gempa?
Lampiran 6
Hari/Tanggal :
Demikian pernyataan persetujuan ini saya buat dalam keadaan sadar dan
sedang tidak dalam paksaan siapapun dan untuk digunakan sebagaimana
mestinya.
Peneliti Responden
(................................) (................................)
Lampiran 7
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
N %
Excludeda 0 .0
Total 10 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.801 7
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Lampiran 8
ANALISIS DATA
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pre .222 10 .178 .906 10 .258
Post .482 10 .000 .509 10 .000
a. Lilliefors Significance Correction
Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks
Test Statisticsb
Post Test - Pre
Test
Z -2.871a
Asymp. Sig. (2-tailed) .004
a. Based on negative ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
Descriptives
Statistic Std. Error
Pre Test Mean 45.00 2.687
95% Confidence Interval for Lower Bound 38.92
Mean
Upper Bound 51.08
5% Trimmed Mean 45.00
Median 45.00
Variance 72.222
Std. Deviation 8.498
Minimum 30
Maximum 60
Range 30
Interquartile Range 10
Skewness .000 .687
Kurtosis .107 1.334
Post Test Mean 68.00 1.333
95% Confidence Interval for Lower Bound 64.98
Mean
Upper Bound 71.02
5% Trimmed Mean 68.33
Median 70.00
Variance 17.778
Std. Deviation 4.216
Minimum 60
Maximum 70
Range 10
Interquartile Range 2
Skewness -1.779 .687
Kurtosis 1.406 1.334