Anda di halaman 1dari 5

KOMUNIKASI PADA BERBAGAI TINGKAT USIA

Pertemuan ke-14

A.   Komunikasi Pada Bayi (0-1 tahun)


Komunikasi pada bayi umumnya dilakukan dengan melalui gerakan-gerakan bayi,
gerakan tersebut sebagai alat komunikasi efektif , disamping itu komunikasi pada bayi
dapat dilakukan secara non verbal .
Selain melakukan komunikasi seperti di atas terdapat cara komunikasi yang efektif pada
bayi yakni dengan cara menggunakan komunikasi non verbal dengan tekhnik sentuhan
seperti mengusap , menggendong, memangku, mencium dan lain- lain.  Perkembangan
komunikasi pada bayi dapat dimulai dengan kemampuan bayi untuk melihat sesuatu
yang menarik, ketika bayi digerakkan maka bayi akan berespons untuk mengeluarkan
suara-suara bayi.
Tingkat perkembangan indra pada bayi :
a.  Penglihatan 
Pada waktu lahir, mata bayi belum berkembang sempurna sehingga penglihatannya
masih kabur. Dalam usia satuminggu, anak telah mapuh merespon cahaya. Pada usia
ini, kemampuan koordinasi otot mata bayi mulai tampak sehingga ia mampu
menangkap gerak benda yang digerakan di sekitar matanya dan mengedipkan matanya
terhadap sinar yang terang dan suara. Pada usia minggu ke delapan dimana bayi sudah
mampu untuk melihat objek atau cahaya, kemudian pada minggu kedua belas sudah
mulai melakukan tersenyum dan ia mampuh melihat objek dengan jelas dalam jarak
relatif jauh.pada usia enam bulan bayi telah mampu mengidentifikasi warna,  mampu
melihat beberapa gambar yang terdapat dalam buku.
b.  Pendengaran
Pada saat lahir, bayi dapat dikatakan masih tuli. Namun, mulai hari ketiga sampai
ketuju bayi sudah mampu bereaksi terhadap suara dari lingkungannya.
Dalambeberapa hari, bayi telah mampuh membedakan berbagai suara misalnya
membedakan suara ibunya dari suara orang lain.
Pada usia ke enam belas minggu bayi sudah mulai menolehkan kepala pada suara
yang asing bagi dirinya. Pada pertengahan tahun pertama bayi sudah mulai
mengucapkan kata-kata awal seperti ba-ba, da-da, dan lain-lain. Pada bulan ke
sepuluh bayi sudah bereaksi terhadap panggilan terhadap namanya. Pada akhir tahun
pertama bayi sudah mampu mengucapkan kata-kata yang spesifik antara dua atau tiga
kata.
c.  Perabaan
Kulit bayi cukup peka sehingga sangat sensitiv terhadap segala sentuhan, tekanan dan
suhu.
d.  Penciuman dan pengecapan
      Hidung dan lidah merupakan indra yang cukup peka pada bayi, sehingga ada
kalanya bayi menolak makanan, dan mereka dapat menentukan bau susu ibunya dan
merespon terhadap bau susu tersebut dengan menoleh kearah ibunya. Seiring
peningkatan usia, kemampuan penerimaan rangsang suara  juga berkembang sehingga
sejak usia tiga bulan, komunikasi dengan bayi mulai dapat dilakukan dengan
menggunakan bahasa.
e.  Wicara
Kemampuan bicara pada tahun pertama muncul dalam tiga bentuk, yang lebih dikenal
sebagai “bentuk prawicara” (prespeech forms), yaitu: menangis, merengek, dan gerak
gerik. Komunikasi dengan bayi dilakukan dengan menggunakan suara, sentuhan dan
belaian, ciuman (taktil) ataupun gerakan.
Tujuan berkomunikasi dengan bayi, yaitu:
1.   Memberi rasa aman pada bayi.
2.   Memenuhi kebutuhan bayi akan kasih sayang, dan melatih bayi mengembangkan
kemampuan bicara , mendengar, dan menerima rangsangan.

B.   Komunikasi Pada Usia Pra Sekolah (2-6 tahun)


Masa prasekolah atau masa anak-anak awal adalah periode pada saat anak berusia 2-6
tahun. Pada masa ini, anak mulai mandiri,dan mengembangkan keterampilan dirinya
untuk berinteraksi dengan orang lain.
Pada usia ini cara yang dapat dilakukan adalah dengan memberi tahu apa yang terjadi
pada dirinya, memberi kesempatan pada mereka untuk menyentuh alat  pemeriksaan
yang  akan digunakan, menggunakan nada suara , bicara lambat jika tidak dijawab harus
diulang lebih jelas dengan pengarahan sederhana,  hindarkan sikap mendesak untuk
dijawab seperti kata-kata “jawab dong” mengalihkan aktivitas saat komunikasi,
memberikan mainan saat komunikasi dengan maksud anak mudah diajak komunikasi
dimana kita berkomunikasi dengan anaksebaiknya mengatur jarak, adanya kesadaran diri
dimana kita harus menghindari konfrontasi langsung, duduk yang terlalu dekat dan
berhadapan.
Anda dapat membicarkan aktifitas bermainya, kemampuan makan mereka dan
sebagainya.pada masa ini anak ingin di tanyai tentang hal-hal yang telah mereka lakukan.
Salahsatu karir komunikasi pada anak ini adalah bahwa sebagian anak mengalami
“stranger anxiety” yaitu  bahwa anak menjadi cemas dan takut bila berhadapan dengan
orang yang tidak dikenalnya. Pada situasi ini anak akan sangat sensitip terhadap berbagai
bentuk perilaku orang yang tidak dikenalnya baik secara perbal maupun non perbal.
Adakalanya, perilaku dan gerak gerik yang dilakukan orang lain sangat diperhatikannya
untuk mengambil kesimpulan, apakah orang tersebut mengancam integritas dirinya atau
tidak. selain itu, anak juga mengalami peningkatan kecemasan bila ia mendengar
informasi yang membingungkan atau tidak diketahuinya.
Anak menjadi terancam dengan komunikasi yang dilakukan mankalah ia merasa gagal
mendeskripsikan pesan yang diterimanya untuk itu dalam penerapan komunikasi
hendaknya gunakan kata-kata yang sederhana, kalimat yang pendek, pengurangan kata
yang familier dan memberi keterangan dengan penjelasan yang konkrit.
Dalam pengembangan komunikasi pada anak, perlu diperhtikan tidak hanaya
diperhatikan pesan yang diucapkan saja, tetapi juga memperhatikan situasi nonverbal
yang disampaikan.
Tugas perkembangan anak pada masa prasekolah:
 Belajar membedakan jenis kelamin
 Membentuk konsep diri dari kenyataan sosial dan fisik yang sederhana
 Belajar menghubungkan dirinya dengan orang lain: teman bermain, orang tua,
saudara
 Belajar mengembangkan kata hati,  membedakan antara benar dan salah
 Belajar keterampilan fisik dalam bentuk permainan
 Belajar bergaul dengan teman-temannya
 Mengembangkan konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan komunikasi pada masa prasekolah
 Melatih keterampilan penggunaan pancaindra
 Meningkatkan keterampilan kognitif, afektif, dan psikomotor
 Sebagai bentuk pembelajaran dan permainan dalam melakukan hubungan dengan
orang lain
 Mengembangkan konsep diri

C.    Komunikasi Usia Sekolah (7-13 tahun)


Perkembangan komunikasi pada anak usia ini dapat dimulai dengan kemampuan anak
mencetak, menggambar, membuat huruf atau tulisan yang besar dan apa yang
dilaksanakan oleh anak mencerminkan pikiran anak dan kemampuan anak membaca
disini sudah muncul, pada usia ke delapan anak sudah mampu membaca dan sudah mulai
berfikir tentang kehidupan.
Komunikasi yang dapat dilakukan pada anak usia sekolah adalah tetap masih
memperhatikan tingkat kemampuan bahasa anak-anak yaitu menggunakan kata-kata
sederhana yang spesifik menjelaskan sesuatu yang menjadi ketidak jelasan pada anak
atau sesuatu yang tidak diketahui pada usia ini keingin tahuan pada aspek fungsional dan
prosedural dari objek tertentu sangat tinggi.
Maka jelaskan arti, fungsi, dan prosedurnya, maksud dan tujuan dari suatu yang
ditanyakan secara jelas dan jangan menyakiti atau mengancam sebab ini akan membuat
anak tidak mampu berkomunikasi secara efektif . Komunikasi dengan anak merupakan
sesuatu yang penting dalam menjaga hubungan dengan anak,melalui komunikasi ini pula
perawat dapat memudahkan mengambil berbagai data yang terdapat pada diri anak yang
selanjutnya digunakan dalam penentuan masalah keperawatan atau tindakan
keperawatan.
Beberapa cara yang dapat digunakan dalam berkomunikasi dengan anak, antara lain :
1.  Melalui orang lain atau pihak ketiga
Cara berkomunikasi ini pertama dilakukan oleh anak dalam menum-buhkan
kepercayaan diri anak, dengan menghindari secara langsung berkomunikasi dengan
melibatkan orang tua secara langsung yang sedang berada di samping anak.
2. Bercerita
Melalui cara ini pesan yang akan disampaikan kepada anak dapat mudah diterima,
mengingat anak sangat suka sekali dengan cerita, tetapi cerita yang disampaikan
hendaknya sesuai dengan pesan yang akan disampaikan, yang dapat diekspresikan
melalui tulisan maupun gambar.
3. Memfasilitasi
Memfasilitasi anak adalah bagian cara berkomunikasi, melalui ini ekspresi anak atau
respon anak terhadap pesan dapat diterima.
4.  Biblioterapi
Melalui pemberian buku atau majalah dapat digunakan untuk
mengekspresikanperasaan, dengan menceritakan isi buku atau majalah yang sesuai
dengan pesan yang akan disampaikan kepada anak.
5. Meminta untuk menyebutkan keinginan
Ungkapan ini penting dalam berkomunikasi dengan anak, dengan meminta anak untuk
menyebutkan keinginan dapat diketahui berbagai keluhan yang dirasakan anak dan
keinginan tersebut dapat menunjukkan perasaan dan pikiran anak pada saat itu.
Tugas perkembangan anak usia sekolah:
 Mengembangkan konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari
 Mengembangkan kata hati, nilai, dan kesusilaan
 Mengembangkan kemampuan hidup berkelompok
 Belajar bergaul dengan teman sebaya
 Mengembangkan keterampilan dasarmembaca, menulis, berhitung
 Belajar menjalankan peran sebagai pria atau wanita.
D. Komunikasi Pada Usia Remaja
Pada usia ini pola pikir sudah mulai menunjukkan ke arah yang lebih positif, terjadi
konseptualisasi mengingat masa ini adalah masa peralihan anak menjadi
dewasa. Komunikasi yang dapat dilakukan pada usia ini adalah berdiskusi atau curah
pendapat pada teman sebaya , hindari beberapa pertanyaan yang dapat menimbulkan
rasa malu dan jaga kerahasiaan dalam komunikasi mengingat awal terwujudnya
kepercayaan anak dan merupakan masa transisi dalam bersikap dewasa.
Batas usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21
tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12-15 tahun =
masa remaja awal, 15-18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18-21 tahun = masa
remaja akhir.
Tugas perkembangan pada masa remaja menurut Garison:
 Menerima keadaan diri sendiri.
 Mendapatkan hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya dari kedua
jenis kelamin
 Menerima keberadaan sebagai pria atau wanita dan belajar hidup sesuai dengan
keadaan ibu
 Mendapatkan kebebasan emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lain
 Mendapatkan kemampuan untuk bertanggung jawab dalam masalah ekonomi dan
keuangan
 Mendapatkan nilai hidup dan falsafah hidup.

E.    Komunikasi pada masa dewasa


Tekhnik komunikasi yang dikembangkan pada masa dewasa dengan
mengembangkan komunikasi sebagai media transfer informasi komunikasi pada dewasa
mengalami puncaknya karena kematangan fisik, mental, dan kemampuan sosial
mencapai optimal peran dan tanggung jawab serta tuntutan sosial telah membentuk orang
dewasa melakukan komunikasi dengan orang lain.
Tekhnik komunikasi yang di kembangkan pada masa dewasa telah mencapai tahap
optimal, baik dalam bentuk verbal maupun nonverbal.
Materi komunikasi pada masa ini adalah :
1.    Pekerjaan dan tugas : pembagian tugas, deskripsi kerja, dan transaksi kerja.
2.    Kegiatan kerumahtanggaan : pembagian tugas dalam keluarga, pendidikan terhadap
anak, pemenuhan/pengaturan terhadap kegiatan sosial ekonomi.
3.    Kegiatan professional : pembagian kerja, transakai.
4.    Kegiatan social : hubungan sosial, peran dan tugas sosial.
F.   Komunikasi Pada Lansia
Komunikasi pada lansia berbeda dengan komunikasi dengan individu lain karena
lansia itu pada dasarnya unik .
Kemampuan komunikasi pada lansia (lanjut usia) dapat mengalami penurunan akibat
penurunan fungsi berbagai sistem organ, seperti penglihatan, pendengaran, wicara,
dan persepsi. Semua ini menyebabkan penurunan kemampuan lansia menangkap
pesan atau infomasi dan melakukan transfer informasi. Penurunan kemampuan
melakukan komunikasi berlangsung bertahap dan bergantung pada seberapa jauh
gangguan indra dan gangguan otak yang dialami lansia.
Gangguan ingatan  (demensia) berdampak pada penerimaan dan pengiriman pesan.
Dampak pada penerimaan pesan,antara lain : lanjut usia mudah lupa terhadap pesan
yang baru saja diterimanya,kurang mampu membuat kordinasi dan mengaitkan pesan
dengan konteks yang menyertai,dan bahkan salah menangkap pesan.
Sedangkan dampak dimensia terhadap pengiriman pesan,antara lain: lansia kurang
mampu membuat pesan yang bersifat kompleks,bingung pada saat mengirim
pesan,dan pesan yang disampaikan salah.
Gangguan ingatan  (demensia) berdampak pada penerimaan dan pengiriman pesan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi dengan lansia antara lain:
a.    Perubahan fisisk lansia seperti pendengaran.
Gangguan pendengaran menyebabkan lansia hanya dapat mendengar suara yang
relatif keras dan pada tempo suara yang lebih lambat.
b.    Normal Agging Process
c.    Perubahan sosial
d.    Pengalaman hidup dan latar belakang budaya.
Tips Berkomunikasi dengan Lansia adalah :
1.      Menyedikan waktu ekstra
2.      Mengurangi kebisingan
3.      Duduk berhadapan
4.      Menjaga kontak mata
5.      Mendengar aktif
6.      Berbicara pelan, jelas, dan keras
7.      Gunakan kata- kata atau kalimat yang sederhana dan pendek
8.      Menetapkan satu topic dalam satu waktu
9.      Awali percakapan dengan topic sederhana
10.   Bicarakan tentang topic yang familiar dan menarik bagi lansia
11.   Beri kesempatan pada lansia untuk menegenang masa lalu
12.   Menyampaikan instruksi secara tertulis dan sederhana.

Anda mungkin juga menyukai